MENULIS DI JURNAL ILMIAH1

Salah satu kemampuan yang perlu dimiliki oleh mahasiswa ialah menyampaikan gagasan atau pikirannya melalui tulisan secara runtut, logis, dan dapat dipahami dengan baik. Oleh karena itu sejak memasuki perguruan tinggi, mereka dilatih cara memperoleh informasi dari berbagai sumber untuk diolah melalui penalaran kritis sehingga memiliki bahan untuk disampaikan kepada orang lain secara tertulis. Latihan yang demikian diwujudkan dalam melaksanakan tugas yang diberikan dosen melalui pengamatan, membaca, melaksanakan wawancara atau melakukan percobaan yang hasilnya dilaporkan secara tertulis. Evaluasi hasil belajar secara tertulis juga merupakan latihan bagi mahasiswa untuk menyampaikan hasil olah pikirnya dalam bentuk tulisan.Menulis merupakan salah satu cara berkomunikasi yang sudah dimulai sejak zaman purba kala dalam bentuk sederhana sampai pada jaman modern ini dalam bentuk yang canggih. Banyak informasi atau pengetahuan yang disampaikan kepada orang lain melalui tulisan dalam berbagai bentuk dan tampilan. Para ilmuan mendokumentasikan dan menyebarluaskan penemuan dan pendapatnya melalui tulisan-tulisan yang kemudian diterbitkan atau disimpan dalam tulisan bentuk aslinya. Oleh karena itu keterampilan dan kebiasaan menulis perlu dimiliki oleh setiap orang sebagai anggota masyarakat yang gemar belajar sebagai salah satu ciri masyarakat maju. Para ilmuan mewariskan pengetahuan dan keahliannya dalam bentuk tulisan. Harimau mati meningalkan belang, gajah mati meninggalkan gading, dan manusia mati diharapkan meninggalkan karya tulisnya. Dengan demikian keterampilan menulis itu perlu dikembangkan pada peserta didik sedini mungkin.Hampir semua jenis pekerjaan menuntut keterampilan menulis, apalagi kalau jenis pekerjaan itu berkaitan dengan penelitian atau pendidikan. Bahkan untuk pekerjaan jurnalistik, peningkatan kariernya sangat ditentukan oleh kemahirannya menulis. Di samping sebagai media komunikasi, melalui tulisan dapat diketahui kemampuan, pola dan cara berpikir, wawasan, serta ketelitian penulisnya. Oleh karena itu tidaklah berkelebihan kalau dikatakan, kemampuan menulis merupakan tiket untuk memperoleh pekerjaan dan mengembangkan karier dalam pekerjaan itu.Di lingkungan perguruan tinggi dikenal dua jenis tulisan yang dibuat oleh mahasiswa yaitu academic writing dan scientific writing. Yang pertama, berupa tulisan-tulisan yang yang disusun oleh mahasiswa untuk keperluan perkuliahan untuk dibaca oleh dosen atau temannya sesama mahasiswa. Tulisan ini berisi pendapat atau gagasan yang dikemukakan untuk menunjukkan pemahaman atau pendirian mahasiswa terhadap masalah 1 Bahan Pengantar RedaksiJurnal Perspektif Edisi Khusus, 2009

Page 1 of 3

tertentu. Yang kedua, berupa tulisan yang bersumber dari penilitian. Paling tidak pada akhir perkuliahan, mahasiswa diwajibkan melakukan penelitian dan menulis laporannya yang lazim disebut skripsi. Dalam tugas akhir ini, mahasiswa menggunakan semua kemampuan yang diperolehnya selama perkuliahan untuk menghasilkan laporan penelitian yang memenuhi persyartan akademis. Mahasiswa mempertanggungjawabkan hasil penelitiannya itu dalam ujian skripsi. Di perguruan tinggi tertentu semua mahasiswa diwajibkan menyelesaikan studinya melalui jalur sekripsi ini, tapi ada juga memberikan kesempatan kepada mahasiswa menyelesaikan studinya melalui ujian komprehensif mengacu pada makalah ilmiah yang disusun mahasiswa yang bersangkutan. Makalah yang demikian cenderung termasuk academic writing. Perguruan tinggi memberikan kesempatan kepada mahasiswa menyelesaikan studinya melalui penenelitian dan ujian skripsi atau penulisan makalah ilmiah dan ujian komprehensif. Setiap tahun terdapat puluhan penelitian dan skripsi mahasiswa yang dikategorikan bermutu dan terbaik dilihat dari masalah, metode, analisis, hasil serta keberhasilan mahasiswa memaparkan dan mempertahankan laporan penelitiannya. Pemilihan skripsi yang terbaik bertujuan untuk melihat mutu prestasi akademik mahasiswa serta juga memotivasi mahasiswa bersaing melakukan kajian ilmiah yang bermutu.Tidak jarang terjadi kalangan perguruan tinggi dan di lembaga penelitian lainnya menghasilkan penelitian yang bermutu dan bermanfaat untuk pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, akan tetapi tidak disebarluaskan. Laporan penelitian itu hanya di simpan di perpustakaan dan dimanfaatkan sangat terbatas oleh mereka yang memerlukannya dalam melakukan penelitian sejenis. Keadaan yang demikian patut disayangkan dan tentu selayaknya tidak dibiarkan berkelanjutan.Penelitian mahasiswa cukup beragam dilihat dari masalah dan metodenya dan sudah barang tentu sesuai pula dengan pengetahuan yang mereka miliki. Sebagai mahasiswa Strata I, mereka diharapkan dapat mengidentifikasi masalah di bidang yang sesuai dengan latar belakang pendidikannya, memilih metode yang sesuai untuk meneltinya, menyajikan dan melakukan analisis data yang diperolehnya secara sistematis dan logis serta menarik kesimpulan yang benar dan merumuskan saran yang relevan sebagai hasil penelitiannya. Di samping paradigma penelitian yang dipergunakan dapat mengacu pada kuantitatif, kualitatif, atau kuantitaif dan kualtatif, bentuk penelitian juga dapat berupa penelitian pengembangan, penelitia evaluasi, dan penelitian korelasi. Jenis penelitian yang mana pun dipilih, diharapkan kegiatan penelitian itu dapat membuat mahasiswa lebih peka, kritis, kreatif, dan inovatif dalam menghadapi berbagai masalah dalam kehidupannya pada umumnya dan di lingkungan kerjanya pada khususnya.

Page 2 of 3

Dalam menuliskan kembali laporan penelitian ke dalam bentuk naskah untuk dimuat dalam jurnal imiah, ternyata mahasiswa belum mempunyai pengalaman yang cukup sehingga mengalami berbagai kesulitan dan memerlukan waktu yang cukup lama. Sungguhpun setiap jurnal telah memberikan pedoman penulisan, mereka belum dapat memenuhi ketentuan penulisan naskah ilmiah (scientific writing) secra tepat benar. Beberapa jurnal melakukan banyak penyuntingan agar tulisan mereka dapat diterbitkan dengan harapan para mahasiswa dapat belajar dari hasil penyuntingan tulisan mereka tersebut. Sebenarnya terdapat beberapa sumber dalam bentuk buku atau artikel yang memberikan petunjuk teknis menulis karya ilmiah termasuk artikel untuk jurnal. Petunjuk yang diberikan biasanya bersifat umum dan masih perlu disesuaikan dengan petunjuk penulisan di jurnal sasaran penerbitan. Hendaknya diperhatikan bahwa setiap jurnal memiliki ciri khas dalam penyajian naskah yang harus diperhatikan dan diikuti oleh penulis naskah.

Page 3 of 3