REALITAS BOS ANTARA BERKAH DAN …directory.umm.ac.id/Labkom_ICT/math/sem_2/belajar dan... · Web...

27
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Kegiatan belajar merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar yang dialami oleh siswa sebagai anak didik khususnya pada proses belajar mengajar. Seseorang tidak pernah lepas dari bermacam hal yang dipengaruhinya, baik itu datang dari dalam individu maupun dari luar individu itu sendiri. Karena dalam proses belajar mengajar seseorang akan senantiasa berinteraksi dengan lingkungan sekitarnya, dimana interaksi tersebut dapat membawa pengaruh yang positif dan negatif pada proses belajar siswa Dalam hal ini pengaruh positif dan negatif tersebut akan mempengaruhi tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam proses belajar mengajar. Pengaruh positif itu yang diharapkan, karena akan dapat mendorong siswa untuk belajar dengan baik guna mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan pengaruh negatif akan menjadi penghambat bagi siswa dalam mencapai tujuan pendidikan atau dalam kata lain siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar iii

Transcript of REALITAS BOS ANTARA BERKAH DAN …directory.umm.ac.id/Labkom_ICT/math/sem_2/belajar dan... · Web...

Page 1: REALITAS BOS ANTARA BERKAH DAN …directory.umm.ac.id/Labkom_ICT/math/sem_2/belajar dan... · Web viewSetiap kali kesulitan belajar anak didik yang satu dapat diatasi tetapi pada

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam keseluruhan proses pendidikan di sekolah. Kegiatan belajar

merupakan kegiatan yang paling pokok, ini berarti bahwa berhasil tidaknya

pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung pada bagaimana proses belajar

yang dialami oleh siswa sebagai anak didik khususnya pada proses belajar

mengajar.

Seseorang tidak pernah lepas dari bermacam hal yang dipengaruhinya,

baik itu datang dari dalam individu maupun dari luar individu itu sendiri. Karena

dalam proses belajar mengajar seseorang akan senantiasa berinteraksi dengan

lingkungan sekitarnya, dimana interaksi tersebut dapat membawa pengaruh yang

positif dan negatif pada proses belajar siswa

Dalam hal ini pengaruh positif dan negatif tersebut akan mempengaruhi

tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam proses belajar mengajar. Pengaruh

positif itu yang diharapkan, karena akan dapat mendorong siswa untuk belajar

dengan baik guna mencapai tujuan pendidikan. Sedangkan pengaruh negatif akan

menjadi penghambat bagi siswa dalam mencapai tujuan pendidikan atau dalam

kata lain siswa akan mengalami kesulitan dalam belajar

Prestasi belajar yang memuaskan dapat diraih peserta didik, jika mereka

dapat belajar secara wajar, terhindar dari berbagai ancaman, hambatan dan

gangguan. Namun ancaman, hambatan, dan gangguan dapat juga dialami oleh

peserta didik. Dalam pencapaian prestasi belajar, siswa tidak terlepas dari masalah

dan tingkat kesulitan yang dihadapi oleh masing-masing siswa dan masing-

masing sekolah berbeda-beda.

Masalah-masalah dan tingkat kesulitan ini yang pada akhirnya masing

sekolah berbeda-beda. Masalah-masalah dan tingkat kesulitan ini yang pada

akhirnya akan berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pengajaran yang

selanjutnya mempengaruhi prestasi belajar siswa.

iii

Page 2: REALITAS BOS ANTARA BERKAH DAN …directory.umm.ac.id/Labkom_ICT/math/sem_2/belajar dan... · Web viewSetiap kali kesulitan belajar anak didik yang satu dapat diatasi tetapi pada

1.2 Rumusan Masalah

Dengan latar belakang di atas kita dapat membuat rumusan masalah

sebagai berikut:

1. Apa pengertian kesulitan belajar?

2. Bagaimana ciri anak didik yang mengalami kesulitan belajar?

3. Apa faktor penyebab kesulitan belajar?

4. Bagaimana cara mengenali anak didik yang mengalami kesulitan belajar?

5. Apa solusi untuk masalah kesulitan belajar?

1.3 Tujuan

Seperti yang kita ketahui bahwa tujuan dari pendidikan ialah membentuk

manusia supaya sehat, cerdas, baik budi pekerti nya dan sebagainya.

Sebuah sekolah atau lembaga pendidikan di katakan berhasil apabila

anak didik berprestasi atau menimbulkan kemajuan dan perkembangan yang pesat

terhadap sekolah maupun pada diri anak didik itu sendiri. Maka dari itu seorang

hendaknya membantu apabila ada anak didiknya mengalami kesulitan dalam

belajar agar program belajar mengajar dapat berjalan dengan lancar.

1.4 Manfaat

Manfaat dari makalah mengenai “kesulitan belajar” ini adalah:

1. Mengetahui faktor apa saja yang dapat menyebabkan kesulitan belajar,

sekaligus mengetahui bagaimana cara penyelesaiannya.

2. Mengetahui ciri-ciri anak yang sedang mengalami masalah kesulitan dalam

belajar dan mengetahui bagaimana solusi untuk mengatasinya.

iii

Page 3: REALITAS BOS ANTARA BERKAH DAN …directory.umm.ac.id/Labkom_ICT/math/sem_2/belajar dan... · Web viewSetiap kali kesulitan belajar anak didik yang satu dapat diatasi tetapi pada

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kesulitan Belajar

Setiap individu memang tidak ada yang sama. Perbedaan individual ini

pulalah yang menyebabkan perbedaan tingkah laku belajar di kalangan anak didik.

Dalam keadaan dimana anak didik atau siswa tidak dapat belajar sebagaimana

mestinya itulah yang disebut dengan "Kesulitan Belajar".

Disetiap sekolah dalam berbagai jenis dan tingkatan pasti memiliki anak

didik yang ber kesulitan belajar. Masalah yang satu ini tidak hanya dirasakan oleh

sekolah modern di perkotaan saja, tapi juga dimiliki oleh sekolah tradisional di

pedesaan dengan segala keminiman dan kesederhanaan nya. Hanya yang

membedakannya pada sifat jenis, dan faktor penyebabnya.

Setiap kali kesulitan belajar anak didik yang satu dapat diatasi tetapi pada

waktu yang lain muncul lagi kasus kesulitan belajar anak didik yang lain. Tetapi

disadari atau tidak belajar datang pada anak didik.

Kesulitan belajar merupakan problem yang nyaris dialami oleh semua

siswa. Kesulitan belajar dapat diartikan suatu kondisi dalam suatu proses belajar

yang ditandai adanya hambatan-hambatan tertentu untuk menggapai hasil belajar.

Kesulitan belajar mencakup pengertian yang luas dan termasuk hal-hal di

bawah ini:

1. Learning Disorder adalah keadaan dimana proses belajar seseorang terganggu

karena timbulnya respon yang bertentangan.

2. Learning Disabilities adalha ketidakmampuan seseorang yang mengacu pada

gejala dimana anak tidak mampu tidak mampu belajar, sehingga hasil

belajarnya di bawah potensi intelektualnya.

3. Learning Disfunction adalah gejala yang menunjukkan dimana proses

belajar mengajar seseorang tidak berfungsi dengan baik meskipun pada

dasarnya tidak ada tanda-tanda sub normalitas mental, gangguan alat indera

atau gangguan psikologis lainnya.

iii

Page 4: REALITAS BOS ANTARA BERKAH DAN …directory.umm.ac.id/Labkom_ICT/math/sem_2/belajar dan... · Web viewSetiap kali kesulitan belajar anak didik yang satu dapat diatasi tetapi pada

4. Underachiever adalah mengacu pada anak-anak yang memiliki potensi

intelektual diatas normal tetapi prestasi belajarnya tergolong rendah.

5. Slow Learner adalah anak yang lambat dalam proses belajarnya sehingga

membutuhkan waktu yang lebih banyak.

2.2 Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar

Seringkali kita mendengar masalah atau keluhan tentang kesulitan yang

dialami anak-anak dan remaja dalam menghadapi dan mengikuti pelajaran di

sekolah, baik secara lisan, tulisan ataupun tugas-tugas yang perlu dilaksanakan.

Masalah keluhan itu timbul bukan semata-mata sebagai suatu reaksi spontan

terhadap suatu keadaan, akan tetapi biasanya mulai dirasakan sebagai akibat dari

suatu peristiwa yang kadang-kadang sudah berlangsung lama atau berlarut-larut.

Pada anak-anak dan remaja yang mengalami masalah sekolah, biasanya

terdapat keluhan-keluhan umumnya sebagai berikut :

1. Tidak ada minat terhadap pelajaran dan bersikap acuh tak acuh.

2. Prestasi sekolah menurun atau tidak ada kemajuan sama sekali.

3. Timbulnya sikap-sikap atau tingkah laku yang tidak diinginkan.

Banyak sudah para ahli yang mengemukakan faktor-faktor penyebab

kesulitan belajar dengan sudut pandang mereka masing-masing. Ada yang

meninjau dari sudut intern anak didik dan ekstern anak didik.

1. Faktor intern (faktor dari dalam diri manusia itu sendiri)

a. Sebab yang bersifat fisik

1) Karena sakit

2) Karena kurang sehat

3) Sebab karena cacat tubuh (ringan/serius)

b. Sebab-sebab kesulitan belajar karena rohani

Belajar memerlukan kesiapan rohani, ketenangan dengan baik. Faktor

rohani meliputi antara lain:

1) Inteligensi

2) Bakat (potensi/Kecakapan dasar yang di bawa sejak lahir)

3) Minat

iii

Page 5: REALITAS BOS ANTARA BERKAH DAN …directory.umm.ac.id/Labkom_ICT/math/sem_2/belajar dan... · Web viewSetiap kali kesulitan belajar anak didik yang satu dapat diatasi tetapi pada

4) Motivasi

5) Kesehatan mental.

2. Faktor ekstern (faktor dari luar diri/lingkungan)

Faktor ekstern anak didik yang tidak mendukung aktivitas belajar

anak didik. Faktor lingkungan ini meliputi:

a. Lingkungan keluarga

Keluarga merupakan pusat pendidikan yang utama dan pertama.

Tetapi dapat juga sebagai faktor penyebab kesulitan belajar. Yang termasuk

faktor ini antara lain:

1) Faktor orang tua

2) Suasana rumah/keluarga

3) Keadaan ekonomi keluarga (miskin/kaya)

b. Lingkungan perkampungan/masyarakat

1) Teman bergaul

2) Lingkungan tetangga

3) Aktivitas dalam masyarakat

Menurut Muhibbin Syah faktor-faktor anak didik meliputi gangguan atau

kekurangmampuan psiko-fisik anak didik. Yakni berikut ini:

1. Yang bersifat kognitif (ranah cipta)

2. Yang bersifat afektif (ranah rasa)

3. Yang bersifat psikomotor (ranah karsa)

Selain faktor-faktor diatas ada pula faktor-faktor lain yang juga

menimbulkan kesulitan belajar anak didik. Faktor-faktor itu di pandang sebagai

faktor khusus, misalnya sindrom psikologi berupa learning disability

(ketidakmampuan belajar). Syndrom (syndrome) berarti satuan gejala yang

muncul sebagai indikator adanya keabnormalan psikis yang menimbulkan belajar

anak didik.

Jika sudut pandang diarahkan pada aspek lainnya maka faktor-faktor

penyebab kesulitan belajar anak didik dapat di bagi menjadi faktor anak didik,

sekolah, keluarga, dan masyarakat sekitar.

iii

Page 6: REALITAS BOS ANTARA BERKAH DAN …directory.umm.ac.id/Labkom_ICT/math/sem_2/belajar dan... · Web viewSetiap kali kesulitan belajar anak didik yang satu dapat diatasi tetapi pada

2.3 Langkah-Langkah Mengenali Anak Didik yang Mengalami Kesulitan

Belajar

Seperti yang telah dijelaskan bahwa anak didik yang mengalami

kesulitan belajar adalah anak didik yang tidak dapat belajar secara wajar

disebabkan adanya ancaman hambatan, ataupun gangguan dalam belajar sehingga

menampakkan gejala-gejala yang bisa di amati oleh orang lain guru ataupun orang

tua.

Beberapa gejala sebagai pertanda adanya kesulitan belajar misalnya:

1. Menunjukkan prestasi yang rendah/di bawah rata-rata yang di capai oleh

kelompok kelas.

2. Hasil yang di capai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan. Padahal anak

didik sudah berusaha belajar dengan keras, tetapi nilainya selalu rendah.

3. Lambat dalam melakukan tugas-tugas belajar.

4. Menunjukkan sikap yang kurang wajar, seperti acuh tak acuh, berpura-pura,

dusta dan lain-lain

5. Menunjukkan tingkah laku yang berlainan seperti mudah tersinggung, murung,

pemarah, bingung dan lain-lain.

6. Anak didik mendapatkan penurunan yang drastis dari prestasi yang diperoleh

sebelumnya.

7. Anak didik sering tidak masuk tanpa keterangan.

8. Anak sering meninggalkan pelajaran tanpa alas an atau bolos.

Dari semua gejala yang tampak itu guru bisa menginterpretasi atau

memprediksi bahwa anak kemungkinan mengalami kesulitan belajar. Atau bisa

juga dengan cara lain, yaitu penyelidikan dengan cara observasi, interview,

dokumentasi, atau tes diagnostik.

2.4 Mengidentifikasi Kasus Kesulitan Belajar

Dalam rangka usaha mengatasi kesulitan belajar tidak bisa diabaikan

dengan kegiatan mencari faktor-faktor yang di duga sebagai penyebabnya. Karena

itu, mencari sumber-sumber penyebab utama dan sumber-sumber penyebab

penyerta lainnya mutlak dilakukan secara akurat, afektif dan efisien.

iii

Page 7: REALITAS BOS ANTARA BERKAH DAN …directory.umm.ac.id/Labkom_ICT/math/sem_2/belajar dan... · Web viewSetiap kali kesulitan belajar anak didik yang satu dapat diatasi tetapi pada

Secara garis besar langkah-langkah yang perlu di tempuh dalam rangka

usaha mengatasi kesulitan belajar anak didik dapat dilakukan melalui:

1. Pengumpulan data

Menurut Sam Isbani dan R. Isbani dalam pengumpulan data dapat

dipergunakan berbagai metode di antaranya:

a. Kunjungan rumah

b. Meneliti pekerjaan anak

c. Tugas kelompok/melaksanakan tes

2. Pengolahan data

Dalam pengolahan data, langkah yang dapat di tempuh antara lain:

a. Identifikasi kasus

b. Membandingkan antar kasus

c. Membandingkan dengan hasil tes

d. Menarik kesimpulan

3. Diagnosis

Diagnosis adalah keputusan (penentuan) mengenai hasil dari

pengolahan data. Diagnosis ini dapat berupa hal-hal sebagai berikut:

a. Keputusan mengenai jenis kesulitan belajar anak (berat dan ringannya).

b. Keputusan mengenai faktor-faktor yang ikut menjadi sumber penyebab

kesulitan belajar.

c. Keputusan mengenai faktor utama penyebab kesulitan belajar dan

sebagainya.

4. Prognosis

Prognosis artinya "ramalan" apa yang telah di tetapkan dalam tahap

diagnosis. Keputusan yang diambil berdasarkan hasil diagnosis dilakukan

kegiatan penyusunan program dan penetapan ramalan mengenai bantuan yang

harus diberiukan kepada naka untuk membantunya keluar dari kesulitan belajar

5. Treatment

Treatment adalah perlakuan, maksudnya pemberian bantuan kepada

anak didik yang mengalami kesulitan belajar sesuai dengan program yang telah

di susun pada tahap prognosis.

iii

Page 8: REALITAS BOS ANTARA BERKAH DAN …directory.umm.ac.id/Labkom_ICT/math/sem_2/belajar dan... · Web viewSetiap kali kesulitan belajar anak didik yang satu dapat diatasi tetapi pada

6. Evaluasi

Evaluasi disini dimaksudkan untuk mengetahui apakah treatment yang

telah diberikan berhasil dengan baik artinya ada kemajuan yaitu anak dapat

dibantu keluar dari lingkaran masalah kesulitan belajar atau gagal sama sekali.

Agar tidak terjadi kesalahan pengertian disini perlu ditegaskan bahwa

pengecekan kembali hanya dilakukan bila terjadi kegagalan treatment

berdasarkan evaluasi secara teoritis, langkah-langkah yang perlu di tempuh

antara lain:

a. Re-diagnosis

b. Re-prognosis

c. Re-treatment

d. Re-evaluasi

Begitu seterusnya sampai benar-benar dapat berhasil mengatasi

kesulitan belajar anak yang bersangkutan.

2.5 Pemecahan Masalah Kesulitan Belajar

Dunia pendidikan mengartikan diagnosis kesulitan belajar sebagai segala

usaha yang dilakukan untuk memahami dan menetapkan jenis dan sifat kesulitan

belajar. Juga mempelajari faktor-faktor yang menyebabkan kesulitan belajar serta

cara menetapkan dan kemungkinan mengatasinya, baik secara kuratif

(penyembuhan) maupun secara preventif (pencegahan) berdasarkan data dan

informasi yang seobyektif mungkin.

Jenis dan tingkat kesulitan yang dialami oleh siswa tidak sama karena

secara konseptual berbeda dalam memahami bahan yang dipelajari secara

menyeluruh. Perbedaan tingkat kesulitan ini bisa disebabkan tingkat pengusaan

bahan sangat rendah, konsep dasar tidak dikuasai, bahkan tidak hanya bagian yang

sulit tidak dipahami, mungkin juga bagian yang sedang dan mudah tidak dapat

dukuasai dengan baik.

Langkah-Langkah Tindakan Diagnosa Menurut C. Ross dan Julian

Stanley, langkah-langkah mendiagnosis kesulitan belajar ada tiga tahap, yaitu :

iii

Page 9: REALITAS BOS ANTARA BERKAH DAN …directory.umm.ac.id/Labkom_ICT/math/sem_2/belajar dan... · Web viewSetiap kali kesulitan belajar anak didik yang satu dapat diatasi tetapi pada

1. Langkah-langkah diagnosis yang meliputi aktifitas, berupa a. Identifikasi kasus. b. Lokalisasi jenis dan sifat kesulitan c. Menemukan faktor penyebab baik secara internal maupun eksternal

2. Langkah prognosis yaitu suatu langkah untuk mengestimasi (mengukur), memperkirakan apakah kesulitan tersebut dapat dibantu atau tidak.

3. Langkah Terapi yaitu langkah untuk menemukan berbagai alternatif kemungkinan cara yang dapat ditempuh dalam rangka penyembuhan kesulitan tersebut yang kegiatannya meliputi antara lain pengajaran remedial, transfer atau referal.

Kemampuan yang Harus Dimiliki Konselor .Berkait dengan perannya sebagai seorang konselor, tiap individu konselor harus memiliki kemampuan yang profesional yaitu mampu melakukan langkah-langkah :1. Mengumpulkan data tentang siswa 2. Mengamati tingkah laku siswa 3. Mengenal siswa yang memerlukan bantuan khusus 4. Mengadakan komunukasi dengan orang tua siswa untuk memperoleh

keterangan dalam pendidikan anak. 5. Bekerjasama dengan masyarakat dan lembaga yang terkait untuk membantu

memecahkan masalah siswa 6. Membuat catatan pribadi siswa 7. Menyelenggarakan bimbingan kelompok ataupun individual 8. Bekerjasama dengan konselor yang lain dalam menyusun program bimbingan

sekolah 9. Meneliti kemajuan siswa baik di sekolah maupun di luar sekolah

Bimbingan belajar merupakan upaya guru untuk membantu siswa yang mengalami kesulitan dalam belajarnya. Secara umum, prosedur bimbingan belajar dapat ditempuh melalui langkah-langkah sebagai berikut1. Identifikasi kasus

Identifikasi kasus merupakan upaya untuk menemukan siswa yang diduga memerlukan layanan bimbingan belajar. Robinson dalam Abin Syamsuddin Makmun (2003) memberikan beberapa pendekatan yang dapat dilakukan untuk mendeteksi siswa yang diduga mebutuhkan layanan bimbingan belajar, yakni :

iii

Page 10: REALITAS BOS ANTARA BERKAH DAN …directory.umm.ac.id/Labkom_ICT/math/sem_2/belajar dan... · Web viewSetiap kali kesulitan belajar anak didik yang satu dapat diatasi tetapi pada

a. Call them approach; melakukan wawancara dengan memanggil semua

siswa secara bergiliran sehingga dengan cara ini akan dapat ditemukan

siswa yang benar-benar membutuhkan layanan bimbingan.

b. Maintain good relationship; menciptakan hubungan yang baik, penuh

keakraban sehingga tidak terjadi jurang pemisah antara guru dengan siswa.

Hal ini dapat dilaksanakan melalui berbagai cara yang tidak hanya terbatas

pada hubungan kegiatan belajar mengajar saja, misalnya melalui kegiatan

ekstra kurikuler, rekreasi dan situasi-situasi informal lainnya.

c. Developing a desire for counseling; menciptakan suasana yang

menimbulkan ke arah penyadaran siswa akan masalah yang dihadapinya.

Misalnya dengan cara mendiskusikan dengan siswa yang bersangkutan

tentang hasil dari suatu tes, seperti tes inteligensi, tes bakat, dan hasil

pengukuran lainnya untuk dianalisis bersama serta diupayakan berbagai

tindak lanjutnya.

d. Melakukan analisis terhadap hasil belajar siswa, dengan cara ini bisa

diketahui tingkat dan jenis kesulitan atau kegagalan belajar yang dihadapi

siswa.

e. Melakukan analisis sosiometris, dengan cara ini dapat ditemukan siswa

yang diduga mengalami kesulitan penyesuaian sosial

2. Identifikasi Masalah

Langkah ini merupakan upaya untuk memahami jenis, karakteristik

kesulitan atau masalah yang dihadapi siswa. Dalam konteks Proses Belajar

Mengajar, permasalahan siswa dapat berkenaan dengan aspek : (a) substansial

– material; (b) struktural – fungsional; (c) behavioral; dan atau (d) personality.

Untuk mengidentifikasi masalah siswa, Prayitno dkk. telah mengembangkan

suatu instrumen untuk melacak masalah siswa, dengan apa yang disebut Alat

Ungkap Masalah (AUM). Instrumen ini sangat membantu untuk mendeteksi

lokasi kesulitan yang dihadapi siswa, seputar aspek : (a) jasmani dan

kesehatan; (b) diri pribadi; (c) hubungan sosial; (d) ekonomi dan keuangan; (e)

karier dan pekerjaan; (f) pendidikan dan pelajaran; (g) agama, nilai dan moral;

(h) hubungan muda-mudi; (i) keadaan dan hubungan keluarga; dan (j) waktu

senggang.

iii

Page 11: REALITAS BOS ANTARA BERKAH DAN …directory.umm.ac.id/Labkom_ICT/math/sem_2/belajar dan... · Web viewSetiap kali kesulitan belajar anak didik yang satu dapat diatasi tetapi pada

3. Diagnosis

Diagnosis merupakan upaya untuk menemukan faktor-faktor

penyebab atau yang melatarbelakangi timbulnya masalah siswa. Dalam

konteks Proses Belajar Mengajar faktor-faktor yang penyebab kegagalan

belajar siswa, bisa dilihat dari segi input, proses, ataupun out put belajarnya.

W.H. Burton membagi ke dalam dua bagian faktor – faktor yang mungkin

dapat menimbulkan kesulitan atau kegagalan belajar siswa, yaitu : (a) faktor

internal; faktor yang besumber dari dalam diri siswa itu sendiri, seperti :

kondisi jasmani dan kesehatan, kecerdasan, bakat, kepribadian, emosi, sikap

serta kondisi-kondisi psikis lainnya; dan (b) faktor eksternal, seperti :

lingkungan rumah, lingkungan sekolah termasuk didalamnya faktor guru dan

lingkungan sosial dan sejenisnya.

4. Prognosis

Langkah ini untuk memperkirakan apakah masalah yang dialami

siswa masih mungkin untuk diatasi serta menentukan berbagai alternatif

pemecahannya, Hal ini dilakukan dengan cara mengintegrasikan dan

menginterpretasikan hasil-hasil langkah kedua dan ketiga. Proses mengambil

keputusan pada tahap ini seyogyanya terlebih dahulu dilaksanakan konferensi

kasus, dengan melibatkan pihak-pihak yang kompeten untuk diminta bekerja

sama menangani kasus – kasus yang dihadapi.

5. Remedial atau referal (Alih Tangan Kasus)

Jika jenis dan sifat serta sumber permasalahannya masih berkaitan

dengan sistem pembelajaran dan masih masih berada dalam kesanggupan dan

kemampuan guru atau guru pembimbing, pemberian bantuan bimbingan dapat

dilakukan oleh guru atau guru pembimbing itu sendiri. Namun, jika

permasalahannya menyangkut aspek-aspek kepribadian yang lebih mendalam

dan lebih luas maka selayaknya tugas guru atau guru pembimbing sebatas

hanya membuat rekomendasi kepada ahli yang lebih kompeten.

6. Evaluasi dan Follow Up

Cara manapun yang ditempuh, evaluasi atas usaha pemecahan

masalah seyogyanya dilakukan evaluasi dan tindak lanjut, untuk melihat

seberapa pengaruh tindakan bantuan (treatment) yang telah diberikan terhadap

pemecahan masalah yang dihadapi siswa.

iii

Page 12: REALITAS BOS ANTARA BERKAH DAN …directory.umm.ac.id/Labkom_ICT/math/sem_2/belajar dan... · Web viewSetiap kali kesulitan belajar anak didik yang satu dapat diatasi tetapi pada

Berkenaan dengan evaluasi bimbingan, Depdiknas telah memberikan

kriteria-kriteria keberhasilan layanan bimbingan belajar, yaitu :

1. Berkembangnya pemahaman baru yang diperoleh siswa berkaitan dengan

masalah yang dibahas;

2. Perasaan positif sebagai dampak dari proses dan materi yang dibawakan

melalui layanan, dan

3. Rencana kegiatan yang akan dilaksanakan oleh siswa sesudah pelaksanaan

layanan dalam rangka mewujudkan upaya lebih lanjut pengentasan masalah

yang dialaminya.

Sementara itu, Robinson dalam Abin Syamsuddin Makmun (2003)

mengemukakan beberapa kriteria dari keberhasilan dan efektivitas layanan yang

telah diberikan, yaitu apabila:

1. Siswa telah menyadari (to be aware of) atas adanya masalah yang dihadapi.

2. Siswa telah memahami (self insight) permasalahan yang dihadapi.

3. Siswa telah mulai menunjukkan kesediaan untuk menerima kenyataan diri dan

masalahnya secara obyektif (self acceptance).

4. Siswa telah menurun ketegangan emosinya (emotion stress release).

5. Siswa telah menurun penentangan terhadap lingkungannya

6. Siswa mulai menunjukkan kemampuannya dalam mempertimbangkan,

mengadakan pilihan dan mengambil keputusan secara sehat dan rasional.

7. Siswa telah menunjukkan kemampuan melakukan usaha – usaha perbaikan dan

penyesuaian diri terhadap lingkungannya, sesuai dengan dasar pertimbangan

dan keputusan yang telah diambilnya

iii

Page 13: REALITAS BOS ANTARA BERKAH DAN …directory.umm.ac.id/Labkom_ICT/math/sem_2/belajar dan... · Web viewSetiap kali kesulitan belajar anak didik yang satu dapat diatasi tetapi pada

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Adapun kesimpulan yang dapat kami ambil dari pembahasan makalah ini

adalah:

1. Kesulitan belajar adalah suatu kondisi dimana anak didik tidak dapat belajar

secara wajar, disebabkan adanya ancaman, hambatan ataupun gangguan dalam

belajar

2. Faktor-faktor penyebab kesulitan belajar pada anak didik yaitu faktor intern

(faktor dari dalam diri manusia itu sendiri) dan faktor ekstern (faktor dari luar

diri/lingkungan)

3. Cara mengenal anak didik yang mengalami kesulitan belajar'

a. Menunjukkan prestasi belajar yang rendah

b. Hasil yang dicapai tidak seimbang dengan usaha yang dilakukan

c. Lambat dalam melakukan tugas-tugas belajar

d. Menunjukkan sikap yang kurang wajar

e. Menunjukkan tingkah laku yang berlainan.

4. Usaha mengatasi kesulitan belajar pada anak didik yaitu:

a. Pengumpulan data

b. Pengolahan data

c. Diagnosis

d. Prognosis

e. Treatment

f. Evaluasi.

3.2 Saran

1. Bagi siswa yang mengalami kesulitan belajar hendaknya bertanya kepada

teman ataupun guru.

2. Bagi para guru atau pengajar harus lebih memahami karakteristik anak- anak

didiknya sehingga para siswa lebih mudah memahami pelajaran

iii

Page 14: REALITAS BOS ANTARA BERKAH DAN …directory.umm.ac.id/Labkom_ICT/math/sem_2/belajar dan... · Web viewSetiap kali kesulitan belajar anak didik yang satu dapat diatasi tetapi pada

DAFTAR PUSTAKA

Abin Syamsuddin, (2003), Psikologi Pendidikan, Bandung : PT Remaja Rosda Karya

Prayitno dan Erman Anti, (1995), Dasar-Dasar Bimbingan dan Konseling, Jakarta : P2LPTK Depdikbud

Prayitno (2003), Panduan Bimbingan dan Konseling, Jakarta : Depdikbud Direktorat Pendidikan Dasar dan Menengah

Seri Pemandu Pelaksanaan Bimbingan dan Konseling di Sekolah,(1995), Pelayanan Bimbingan dan Konseling di Sekolah Menengah Umum (SMU) Buku IV, Jakarta : IPBI

Winkel, W.S. (1991), Bimbingan dan Konseling di Institusi Pendidikan, Jakarta: Gramedia

iii

Page 15: REALITAS BOS ANTARA BERKAH DAN …directory.umm.ac.id/Labkom_ICT/math/sem_2/belajar dan... · Web viewSetiap kali kesulitan belajar anak didik yang satu dapat diatasi tetapi pada

MAKALAH

BELAJAR DAN PEMBELAJARAN

“MASALAH KESULITAN BELAJAR”

Oleh:

Marlinda Indah Eka Budiarti 09320004

Aris Hanafi 09320012

Ummi Laila Nurjannah 09320044

Sito Hayutasaqo 09320045

JURUSAN MATEMATIKA DAN KOMPUTASI

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVESITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2010

iii

Page 16: REALITAS BOS ANTARA BERKAH DAN …directory.umm.ac.id/Labkom_ICT/math/sem_2/belajar dan... · Web viewSetiap kali kesulitan belajar anak didik yang satu dapat diatasi tetapi pada

KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdullillah kita hanturkan kehadirat Allah SWT, yang masih

memberikan hidayah dan innayah-NYA, sehingga dengan ikhtiar dan do’a yang

selama ini saya panjatkan, kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan hasil

yang memuaskan. Sholawat dan salam semoga tetap terlimpah curahkan kepada

Nabi Muhammad SAW.

Maksud dan tujuan pembuatan makalah ini merupakan salah satu syarat

untuk melengkapi tugas dari mata kuliah “Belajar dan Pembelajaran”. Kita

sebagai penulis makalah ini sangatlah menyadari bahwa makalah ini masih jauh

dari kesempurnaan, mohon kritik dan saran sehingga makalah ini dapat lebih

sempurna lagi.

Di dalam penyusunan makalah ini, kami sering mengalami kesulitan dan

hambatan, namun berkat bantuan dari berbagai pihak segala kesulitan itu bisa

teratasi. Oleh karena itu, sangat tepatlah bila penyusun pada kesempatan kali ini

untuk menyampaikan terima kasih atas jasa baik yang selama ini penyusun terima,

baik nasehat, petunjuk serta bimbingan dan saran yang berupa apapun sehingga

kami dapat menyelesaikan makalah ini. Rasa terima kasih ini kami sampaikan

kepada :

1. Allah SWT yang memberikan segala curahan nikmat-NYA sehingga kami bisa

menyelesaikan kewajiban – kewajiban yang kami emban dengan penuh

keikhlasan dan tanggung jawab.

2. Kepada Ayah dan Ibu yang selalu mendo’akan kami.

3. Kepada Ibu Dyah Worowirastri Ekowati,Spd selaku dosen mata kuliah Belajar

dan Pembelajaran.

iii

Page 17: REALITAS BOS ANTARA BERKAH DAN …directory.umm.ac.id/Labkom_ICT/math/sem_2/belajar dan... · Web viewSetiap kali kesulitan belajar anak didik yang satu dapat diatasi tetapi pada

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

KATA PENGANTAR ..................................................................................... ii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ......................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 2

1.3 Tujuan ...................................................................................... 2

1.4 Manfaat .................................................................................... 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Kesulitan Belajar .................................................... 3

2.2 Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar .............................. 4

2.3 Langkah-Langkah Mengenali Anak Didik yang Mengalami

Kesulitan Belajar ...................................................................... 6

2.4 Mengidentifikasi Kasus Kesulitan Belajar ............................... 6

2.5 Pemecahan Masalah Kesulitan Belajar .................................... 8

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .............................................................................. 13

3.2 Saran ......................................................................................... 13

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 14

iii