REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis...

148
i REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh: Clara Shinta Ryda Nanda NIM : 131134240 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2017 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis...

Page 1: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

i

REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI

MATEMATIKA

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh:

Clara Shinta Ryda Nanda

NIM : 131134240

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2017

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

iv

PERSEMBAHAN

Karya yang jauh dari sempurna ini saya persembahkan untuk :

1. Tuhan Yesus Kristus yang menjadi pedoman dan teladan dalam hidup

saya.

2. Kedua orang tua dan saudara-saudara saya yang selalu memberikan

motivasi demi terselesaikannya skripsi ini.

3. Dosen-dosen yang selalu membimbing dan mengajari saya untuk menjadi

pendidik yang baik.

4. E (Inisial) beserta keluarga yang telah bersedia menjadi partisipan dalam

penelitian ini.

5. Para guru dan seluruh staff SD Suka yang telah bersedia memberikan

informasi yang dibutuhkan dalam terselesaikannya skripsi ini.

6. Teman-teman satu payung, Deviani Retno Martanti dan Suster Epi yang

setia kawan serta selalu memberikan dukungan moral.

7. Yunas Utoro yang selalu sabar menemani serta memberi semangat ketika

saya merasa putus asa.

8. Almamater saya, Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata

Dharma.

9. Sahabat-sahabat saya, Agnes Dian Sujaryani dan Veronica Titis yang tak

henti memberikan motivasi untuk saya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

v

MOTTO

Segala perkara dapat kutanggung di dalam Dia yang memberi kekuatan

kepadaku.

( Filipi 4 : 13 )

Balas dendam terbaik adalah menjadikan dirimu lebih baik.

(Ali bin Abi Thalib)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah

disebutkan dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya

ilmiah.

Yogyakarta, 30 Mei 2017

Peneliti

Clara Shinta Ryda Nanda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Clara Shinta Ryda Nanda

Nomor Mahasiswa : 131134240

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul :

REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA

Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media

lain, mengelolanya dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikan secara

terbatas, dan mempublikasikannya di internet atau media lain untuk kepentingan

akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan royalti kepada

saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai penulis.

Demikian pernyataan ini yang saya buat dengan sebenarnya.

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal : 30 Mei 2017

Yang menyatakan

Clara Shinta Ryda Nanda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

viii

ABSTRAK

REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA

Oleh

Clara Shinta Ryda Nanda

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta

2017

Penelitian ini dilaksanakan berdasarkan fakta yang terdapat di lapangan

tentang siswa yang mengalami kecemasan dalam menghadapi mata pelajaran

matematika. Terdapat pandangan bahwa siswa yang nilainya rendah pada mata

pelajaran matematika juga akan mengalami kecemasan menghadapi matematika.

Namun pada penelitian ini, siswa yang pandai dan mendapatkan nilai di atas

KKM lah yang mengalami kecemasan menghadapi matematika. Tujuan dari

penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab dan dampak yang diakibatkan

oleh kecemasan menghadapi matematika.

Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded

theory. Partisipan dalam penelitian ini adalah seorang siswa kelas IV SD Suka

yang mengalami kecemasan dalam menghadapi matematika, ia bernama E

(Inisial). Peneliti juga menggali informasi terkait kecemasan yang dialami oleh E

melalui 4 informan. Para informan tersebut yakni wali kelas IV SD Suka, guru

matematika kelas IV SD Suka, serta kedua orang tua E. Dalam penelitian ini,

teknik pengumpulan data yang digunakan adalah observasi dan wawancara.

Teknik analisis yang digunakan adalah teknik pencodingan.

Berdasarkan hasil penelitian ditemukan bahwa penyebab kecemasan yang

dialami oleh E adalah orang tuanya. Orang tua E (dalam hal ini ibunya) memarahi

E apabila ia mendapatkan nilai yang rendah pada mata pelajaran matematika.

Selain itu, ada beberapa konsekuensi yang akan E dapatkan apabila ia

mendapatkan nilai yang jelek, antara lain pengurangan uang jajan dan diikutkan

les tambahan. Hal-hal tersebut yang kemudian menyebabkan E cemas ketika

menghadapi matematika.

Kata kunci : metode penelitian grounded theory, kecemasan belajar, matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

ix

ABSTRACT

A REALITY BEHIND THE ANXIETY OF FACING MATHEMATICS

By

Clara Shinta Ryda Nanda

Sanata Dharma University Yogyakarta

2017

This study was conducted based on the facts that happened in the

circumstances about student who got anxiety when facing mathematics subject.

There was a view that students who get a bad score in mathematics will

automatically experiencing anxiety when facing mathematics. But in this study,

the anxiety of facing mathematic attack a smart student who gets a good score in

mathematics. The aims of this study is to identify the cause and the impact that

involved by the anxiety of facing mathematics.

This is a qualitative research that use grounded theory as the research

method. Participants in this study is a fourth grader of SD Suka named E (Initial)

who got anxiety of facing mathematics. Researcher also dig information related to

the anxiety that experienced by E through 4 informants. The informants were the

classroom teacher of grade IV SD Suka, mathematics teacher of grade IV SD

Suka, and E’s parents. In this study, data collection techniques that used were

observation and interviews. The analytical technique that used was encoding

system according to grounded theory method.

The results of the study found that the cause of anxiety that experienced

by E is his parents. E's parents (in this case his mother) scold him if he gets a bad

score in mathematics. In addition, there are some consequences that will E get if

he gets a bad score in mathematics, such as reducing his pocket money and

entering him to the additional tutoring. These things that caused the anxiety of

facing mathematics experiencing by E.

Keywords: research method grounded theory, anxiety, mathematics.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

x

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur peneliti panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa,

karena berkat rahmat-Nya peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul :

“Realita di Balik Kecemasan Menghadapi Matematika”. Tujuan dari penulisan

skripsi ini adalah untuk memenuhi salah satu syarat memperoleh gelar Sarjana

Progam Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan Univesitas Sanata Dharma Yogyakarta.

Selama penulisan skripsi ini, tak jarang peneliti mengalami berbagai

tantangan dan hambatan selama penelitian, namun hal tersebut peneliti jadikan

sebagai pelajaran yang berharga di kemudian hari. Berkat dukungan dan

bimbingan dari berbagai pihak, akhirnya peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini

tepat pada waktunya. Oleh sebab itu, peneliti mengucapkan terima kasih kepada

pihak-pihak yang telah mendukung penulisan skripsi ini.

Peneliti mengucapkan terima kasih kepada seluruh dosen dan karyawan

Universitas Sanata Dharma, atas program dan dinamika yang telah peneliti lalui

selama ini. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada Bapak Rohandi,

Ph.D., selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Sanata

Dharma, serta Ibu Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., selaku Ketua Program

Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma, serta Bapak

Apri Damai Sagita Krissandi S.S., M.Pd., selaku Wakil Ketua Program Studi

Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

Secara khusus, peneliti berterima kasih kepada Ibu Eny Winarti, S.Pd.,

M.Hum., Ph.D., selaku dosen pembimbing I dan Ibu Maria Agustina Amelia,

S.Si., M.Pd., selaku dosen pembimbing II yang telah membimbing peneliti dengan

penuh kesabaran, memberi masukan, dukungan, serta semangat hingga

terselesaikannya skripsi ini. Tak lupa peneliti juga mengucapkan terima kasih

kepada Bapak dan Ibu dosen Program Studi Pendidikan Sekolah Dasar

Universitas Sanata Dharma yang telah memberikan banyak ilmu kepada peneliti

selama perkuliahan. Peneliti juga berterima kasih kepada seluruh karyawan di

sekretariat Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

xi

Dharma Yogyakarta atas segala keramahannya dalam membantu peneliti selama

perkuliahan hingga menyelesaikan tugas akhir.

Peneliti juga berterima kasih kepada Ibu Kepala Sekolah SD Suka yang

telah memberikan izin kepada peneliti untuk melakukan penelitian di kelas IV SD

Suka. Tak lupa peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada wali kelas IV dan

guru matematika kelas IV SD Suka yang telah bersedia menjadi informan dalam

penelitian ini. Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada salah satu siswa

kelas IV SD Suka beserta kedua orang tuanya yang telah bersedia menjadi

partisipan dalam penelitian ini.

Terima kasih kepada kedua orang tua peneliti, Bapak Bernadino Realino

Hery Prabowo dan Ibu Natalia Ida Herlida yang tak pernah lelah melimpahkan

kasih sayang, dukungan, serta semangat untuk peneliti dapat menyelesaikan tugas

akhir ini, serta Adik peneliti Sylvester Bramaditya Ryda Nanda yang selalu

menghibur peneliti dikala merasa jenuh dan tidak bersemangat. Peneliti juga

berterima kasih kepada Yunas Utoro yang selalu menyempatkan waktunya untuk

memberi dukungan moral maupun materi kepada peneliti, serta motivasi dan

semangat sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi ini tepat waktu. Terima

kasih pula untuk saudara-saudara peneliti yang telah memberikan doa dan

dukungan dalam proses penyelesaian skripsi ini.

Selanjutnya peneliti ucapkan terima kasih kepada Suster Helen yang selalu

memberikan masukan dan tips-tips yang sangat bermanfaat hingga skripsi ini

dapat terselesaikan. Peneliti juga berterima kasih kepada teman satu payung,

Deviani Retno Martanti dan Suster Epi Samosir yang selalu setia berjuang

bersama selama perkuliahan hingga tugas akhir ini. Sahabat-sahabat peneliti,

Agnes Dian Sujaryani dan Veronica Titis yang tak henti-hentinya menghibur dan

mendoakan peneliti.

Peneliti juga mengucapkan terima kasih kepada seluruh teman-teman

angkatan 2013 yang tidak bisa peneliti sebutkan satu persatu, terima kasih atas

kebersamaan yang telah dilalui selama kurang lebih 4 tahun ini. begitu banyak

pengalaman serta pembelajaran yang peneliti dapatkan selama berdinamika

bersama teman-teman. Semoga Tuhan selalu memberkati setiap langkah kita ke

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

xii

depan. Terima kasih atas dukungan dan doanya kepada seluruh pihak yang tidak

dapat peneliti sebutkan satu persatu.

Dengan penuh kerendahan hati, peneliti sadar bahwa skripsi ini masih jauh

dari sempurna. Oleh sebab itu, berbagai kritik dan saran sangat penelti harapkan

demi perbaikan skripsi ini. Akhir kata, harapan peneliti semoga skripsi ini

menjadi karya yang bermanfaat untuk seluruh pihak yang membutuhkan.

Yogyakarta, 30 Mei 2017

Peneliti

Clara Shinta Ryda Nanda

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

xiii

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING .... Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PENGESAHAN ................................ Error! Bookmark not defined.

HALAMAN PERSEMBAHAN ............................................................................ iv

HALAMAN MOTTO ............................................................................................. v

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA ................................................................ vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH

UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS ............................................................. vii

ABSTRAK ........................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................ x

DAFTAR ISI ........................................................................................................ xiii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... xvi

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xvii

DAFTAR LAMPIRAN ...................................................................................... xviii

BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang .............................................................................................. 1

1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 4

1.3 Rumusan Masalah ......................................................................................... 4

1.4 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 5

1.6 Definisi Operasional ...................................................................................... 6

BAB II LANDASAN TEORI ................................................................................. 7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

xiv

2.1 Kajian Pustaka ............................................................................................... 7

2.1.1 Deskripsi Partisipan yang Diteliti ........................................................... 7

2.1.2 Teori yang Mendukung ........................................................................... 9

2.1.2.1 Pengertian Kecemasan ..................................................................... 9

1. Aspek kecemasan ............................................................................... 10

2. Macam-macam Kecemasan ................................................................ 14

2.1.2.2 Kecemasan Matematika ................................................................. 16

2.1.2.3 Pengertian Matematika................................................................... 16

2.2 Penelitian yang Relevan .............................................................................. 18

2.3 Kerangka Berpikir ....................................................................................... 22

BAB III METODE PENELITIAN........................................................................ 25

3.1 Jenis Penelitian ............................................................................................ 25

3.2 Setting penelitian ......................................................................................... 27

3.2.1 Tempat Penelitian ................................................................................. 27

3.2.2 Pembelajaran Matematika di SD Suka ................................................. 28

3.3 Desain Penelitian ......................................................................................... 30

3.4 Latar Belakang Informan dan Partisipan Penelitian .................................... 32

3.4.1 Latar Belakang Informan 1 ................................................................... 32

3.4.2 Latar Belakang Informan II .................................................................. 33

3.4.3 Latar Belakang Informan III ................................................................. 35

3.4.4 Latar Belakang Informan IV ................................................................. 38

3.4.5 Latar Belakang Partisipan ..................................................................... 39

3.5 Teknik Pengumpulan Data. ......................................................................... 40

3.5.1 Observasi .............................................................................................. 41

3.5.2 Wawancara............................................................................................ 42

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

xv

3.6 Instrumen Penelitian .................................................................................... 42

3.7 Kredibilitas dan Transferabilitas ................................................................. 49

3.7.1 Perpanjangan Pengamatan .................................................................... 49

3.7.2 Triangulasi ............................................................................................ 50

3.7.3 Transferabilitas ..................................................................................... 51

3.8 Teknik Analisis Data ................................................................................... 51

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ...................................... 54

4.1 Hasil Penelitian ............................................................................................ 54

4.1.1 Wawancara dengan Partisipan .............................................................. 66

4.1.2 Wawancara dengan Informan I ............................................................. 69

4.1.3 Wawancara dengan Informan II ........................................................... 74

4.2.4 Wawancara dengan Informan III .......................................................... 75

4.1.5 Wawancara dengan Informan IV .......................................................... 81

4.2 Pembahasan ................................................................................................. 86

4.2.1 Faktor Penyebab Kecemasan ................................................................ 86

4.2.2 Dampak Kecemasan yang Ditimbulkan ............................................... 89

4.3 Temuan Tambahan ...................................................................................... 92

BAB V PENUTUP ................................................................................................ 93

5.1 Kesimpulan .................................................................................................. 93

5.2 Implikasi ...................................................................................................... 94

5.3 Keterbatasan Penelitian ............................................................................... 95

5.4 Saran ............................................................................................................ 95

Daftar Pustaka ....................................................................................................... 97

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

xvi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Literatur Map Penelitian yang Relevan…..……………….…….… 22

Gambar 2.2 Bagan Kerangka Berpikir……………………………………….… 24

Gambar 3.1 Bagan Triangulasi…………………………………………………. 51

Gambar 3.3 Lembar Kuesioner………………………………………………... 100

Gambar 4.1 Bagan Theoretical Coding…………………………………..….... 129

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

xvii

DAFTAR TABEL

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian……………………….….……….…. 30

Tabel 3.2 Alur Observasi dan Wawancara…………….…………..…………... 99

Tabel 4.1 Open Coding………………………..…………….….……………... 124

Tabel 4.2 Selective Coding…………...……………………..…………………. 127

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

xviii

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran A Pedoman Observasi Kelas………………………………………... 99

Lampiran B Lembar Kuesioner……..…………………………………….….... 100

Lampiran C Alur dan Daftar Topik Wawancara.……………………………… 102

Lampiran D Hasil Triangulasi...………....………………………………..….... 104

Lampiran E Open Coding……………….……………………...……….…...... 124

Lampiran F Axial Coding….……………………………………….…….......... 126

Lampiran G Selective Coding…...…………………………………………….. 127

Lampiran H Theoretical Coding………………………………………………. 129

Lampiran I Biodata Peneliti……….…………………………………………... 130

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

1

BAB I

PENDAHULUAN

Bab I terdiri dari 6 hal yang akan dibahas. Hal-hal tersebut antara lain latar

belakang, identifikasi masalah, rumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat

penelitian, dan definisi operasional. Latar belakang berisi tentang alasan peneliti

melakukan penelitian ini. Rumusan masalah berisi tentang permasalahan yang

akan peneliti pecahkan dalam penelitian ini. Tujuan penelitian berisi hal-hal yang

ingin dicapai peneliti dalam penelitian ini. Manfaat penelitian berisi tentang

kegunaan dari penelitian ini. Definisi operasional berisi tentang istilah-istilah yang

digunakan dalam penelitian ini. Berikut adalah penjelasan terperinci mengenai ke-

enam hal tersebut.

1.1 Latar Belakang

Menurut Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 tahun 1989

tentang Sistem Pendidikan Nasional pasal 13 ayat 1, pendidikan dasar merupakan

pendidikan yang lamanya 9 (Sembilan) tahun yang diselenggarakan selama 6

(enam) tahun di Sekolah Dasar (SD) dan 3 (tiga) tahun di sekolah Lanjutan

Tingkat Pertama (SLTP) atau satuan pendidikan yang sederajat.

Sekolah Dasar merupakan tempat bagi siswa untuk memperoleh

pengetahuan akademik seperti menulis, membaca, dan berhitung. Terdapat 5 mata

pelajaran inti dalam Sekolah Dasar, yakni Bahasa Indonesia, IPA, IPS, PKn, dan

Matematika yang akan membantu siswa dalam mengembangkan pengetahuannya.

Salah satu cara dalam mendapatkan bekal intelektual dasar adalah melalui

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

2

berhitung. Mata pelajaran yang membutuhkan kemampuan berhitung adalah

matematika. Johnson dan Rising (dalam Runtukahu 2014 : 28) mengemukakan

bahwa matematika adalah pengetahuan terstruktur, dimana sifat dan teori dibuat

secara deduktif berdasarkan unsur-unsur yang didefinisikan atau tidak

didefinisikan dan berdasarkan aksioma, sifat, atau teori yang telah dibuktikan

kebenarannya. Hitungan dasar dalam matematika seperti penjumlahan,

pengurangan, pembagian, dan perkalian harus dikuasai dengan sempurna. Materi

penjumlahan, pengurangan, pembagian, dan perkalian dianggap penting karena

materi-materi tersebut seringkali digunakan dalam kehidupan sehari-hari,

contohnya dalam kegiatan jual-beli. Oleh sebab itu, matematika menjadi salah

satu ilmu pasti yang diajarkan di sekolah dan berguna untuk kehidupan sehari-

hari.

Dewasa ini yang terjadi di sekolah, sebagian besar siswa mengeluhkan

pembelajaran matematika yang mereka dapatkan di sekolah. Sebanyak 50.211

siswa SD yang tersebar di 1.989 sekolah di DIY merasa kesulitan menguasai

materi matematika, hal tersebut dapat dilihat melalui hasil Ujian Nasional siswa

SD di DIY tahun 2013 yang dilakukan oleh Tim Pengumuman UN 2013 bahwa

nilai matematika selalu berada di urutan paling rendah diantara ilmu-ilmu pasti

lainnya (http://www.pengumumanun.com/2013/06/rekap-hasil-kelulusan-un-sd-

yogya.html). Hal tersebut cukup menunjukkan bahwa matematika masih menjadi

momok bagi sebagian siswa, terutama dalam kasus ini yaitu siswa SD di DIY.

Melalui kegiatan PPL yang peneliti laksanakan selama 3 bulan di SD

Suka, peneliti menemukan seorang anak yang mengalami kecemasan belajar,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

3

khususnya pada mata pelajaran matematika. Nevid (2005 : 163) menjelaskan

bahwa kecemasan adalah suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir pada

seseorang yang mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi.

Pendapat Nevid tersebut sesuai dengan yang dialami E (Inisial). E merupakan

siswa kelas IV B di SD Suka. E merupakan salah satu siswa yang cerdas di

kelasnya. Hampir pada seluruh mata pelajaran nilainya berada di atas KKM.

Namun E bukanlah anak yang aktif di kelas dan cenderung pendiam. Ketika

peneliti bertanya kepada wali kelas dan guru matematika kelas IV SD Suka

tentang perilau E di kelas, mereka juga mengatakan bahwa E adalah anak yang

pendiam di kelas.

Peneliti juga mewawancarai E untuk menggali informasi tentang

kecemasan yang E alami. Menurut E, ketika cemas, yang ia rasakan adalah sakit

perut, telapak tangan berkeringat, jantung berdebar-debar, dan sering ingin buang

air kecil. Aspek-aspek kecemasan yang dialami oleh E sesuai dengan aspek

kecemasan fisik yang dicetuskan oleh Nevid. Menurut pendapat Nevid (2005 :

164 ) kecemasan fisik meliputi : kegelisahan, kegugupan, tangan atau anggota

tubuh gemetar, banyak berkeringat, telapak tangan berkeringat, pening atau

pingsan, mulut dan kerongkongan terasa kering, sulit bernafas, sulit berbicara,

bernafas pendek, jantung yang berdebar keras atau berdetak kencang, suara yang

bergetar, jari atau anggota tubuh yang menjadi dingin, leher atau punggung terasa

kaku, merasa sensitif atau “mudah marah”, diare, panas dingin, tangan yang

dingin dan lembab, wajah terasa memerah, sering buang air kecil, dan terdapat

gangguan sakit perut atau mual.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

4

E mengalami kecemasan saat menghadapi matematika, namun hal yang

membuat peneliti tertarik adalah nilai-nilai yang E peroleh selalu diatas KKM.

Dahulu selama bersekolah, peneliti juga mengalami kecemasan belajar

matematika, namun nilai peneliti selalu berada di bawah KKM. Hal tersebut

memunculkan beberapa pertanyaan dalam diri peneliti, mengapa seseorang yang

menguasai pelajaran Matematika mencemaskan pelajaran tersebut? Nilai yang ia

dapatkan pun selalu di atas KKM, lalu mengapa ia cemas? Berdasarkan

pengalaman pribadi peneliti dan fenomena yang terjadi pada E, peneliti terdorong

untuk melakukan penelitian terhadap E dengan menggunakan teknik grounded

theory. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui penyebab kecemasan siswa

dalam menghadapi matematika, serta dampak kecemasan yang ditimbulkan.

1.2 Identifikasi Masalah

Fokus dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui penyebab siswa

mengalami kecemasan menghadapi matematika, serta mencari tahu dampak yang

dirimbulkan oleh kecemasan tersebut.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah, rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah :

1.3.1 Faktor apa yang menyebabkan siswa mengalami kecemasan belajar

matematika?

1.3.2 Bagaimana dampak dari kecemasan matematika yang dialami siswa?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

5

1.4 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk

mengetahui penyebab dan dampak dari kecemasan belajar Matematika yang

dialami oleh seorang siswa.

1.5 Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan memberikan manfaat sebagai berikut :

1.5.1 Manfaat Teoritis

Secara umum, hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan

bagi dunia pendidikan mengenai faktor-faktor yang menyebabkan seorang siswa

berprestasi mengalami kecemasan belajar, khususnya pada mata pelajaran

matematika di Sekolah Dasar. Hasil penelitian ini dapat menjadi bahan refleksi

dan perbaikan bagi orang tua maupun guru.

1.5.2 Manfaat Praktis

1.5.2.1 Bagi sekolah

Melalui hasil penelitian ini, para guru di sekolah dapat lebih

mempertimbangkan cara mengajar siswa yang mengalami kecemasan

belajar, sehingga tingkat kecemasan siswa (khususnya pada mata pelajaran

matematika) dapat menurun.

1.5.2.2 Bagi Peneliti Selanjutnya

Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu bahan referensi

dalam mengembangkan penelitian yang selanjutnya, terutama tentang

kecemasan siswa SD dalam menghadapi mata pelajaran matematika.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

6

1.5.2.3 Bagi Peneliti

Dengan dilakukannya penelitian ini, peneliti dapat mengidentifikasi faktor

penyebab kecemasan belajar siswa dan dampaknya terhadap

perkembangan belajar siswa, sehingga peneliti memiliki sudut pandang

baru terhadap kecemasan belajar matematika.

1.6 Definisi Operasional

Berikut adalah pengertian dari istilah-istilah yang dipakai peneliti dalam

penelitian ini, untuk memudahkan pembaca dalam memahami penelitian in.

1.6.1 Kecemasan adalah suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yang

mengeluhkan bahwa sesuatu yang buruk akan segera terjadi.

1.6.2 Matematika adalah pengetahuan terstruktur, dimana sifat dan teori dibuat

secara deduktif berdasarkan unsur-unsur yang didefinisikan atau tidak

didefinisikan dan berdasarkan aksioma, sifat, atau teori yang telah

dibuktikan kebenarannya.

1.6.3 Grounded Theory adalah metodologi umum untuk mengembangkan teori.

Dalam grounded theory, data dikumpulkan berdasarkan peristiwa yang

diamati.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

7

BAB II

LANDASAN TEORI

Dalam bab II ini peneliti membahas mengenai kajian pustaka, penelitian

yang relevan, dan kerangka berpikir. Kajian pustaka membahas tentang deskripsi

siswa yang mengalami kecemasan menghadapi matematika, tujuan penulisan

deskripsi partisipan dalam bab II ini adalah untuk membangun konteks yang

berhubungan dengan penelitian. Kajian pustaka juga membahas tentang teori-teori

yang mendukung terkait dengan penelitian ini. Penelitian yang relevan berisi

tentang penelitian orang lain yang mendukung penelitian ini. Kerangka berpikir

membahas tentang alur berpikir peneliti secara detail, supaya pembaca dapat

memahami penelitian ini.

2.1 Kajian Pustaka

2.1.1 Deskripsi Partisipan yang Diteliti

Berdasarkan hasil kuesioner yang dibagikan peneliti di SD Suka, peneliti

menemukan siswa yang mengalami kecemasan menghadapi matematika di kelas

IV. Sebelumnya, peneliti telah menyebar kuesioner di kelas IV SD Suka.

Kuesioner tersebut berisi indikator-indikator kecemasan. Barulah setelah dilihat

dari hasil kuesioner, peneliti dapat menentukan siswa yang mengalami

kecemasan. Partisipan pertama dalam penelitian ini adalah E (Inisial), siswa yang

mengalami kecemasan menghadapi matematika.

E dilahirkan pada tanggal 16 Februari 2007 di sebuah rumah sakit di

Yogyakarta. E merupakan anak bungsu dari pasangan Bapak H (Inisial) dan Bu L

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

8

(Inisial). E merupakan anak kedua dari dua bersaudara. E memiliki seorang kakak

perempuan yang kini duduk di bangku kelas 2 SMP. E adalah siswa kelas IV di

SD Suka. E merupakan seorang siswa laki-laki yang saat ini berusia 10 tahun. E

tinggal bersama kedua orang tuanya. Setiap harinya, E diantar sekolah oleh

ayahnya, dan ketika pulang sekolah dijemput oleh ibunya. Bapak H berprofesi

sebagai PNS, dan Bu L adalah ibu rumah tangga. Informasi tersebut peneliti

dapatkan setelah mewawancarai E.

Peneliti juga melakukan wawancara dengan empat informan, yakni Bu W

(Inisial) wali kelas IV, Pak D (Inisial) guru Matematika kelas IV, Bapak H ayah

kandung E, dan Bu L ibu kandung E. Pak D dan Bu W mengatakan bahwa E

merupakan siswa yang pendiam dan juga pintar. Informasi tersebut peneliti

dapatkan ketika peneliti meminta rekapan nilai matematika hasil belajar E. Nilai

yang E peroleh pada mata pelajaran matematika berada di atas KKM. Kemudian

ketika peneliti meminta rekapan nilai pada mata pelajaran yang lainnya, nilai E

stabil dan semuanya di atas KKM. Namun pada kenyataannya, E mengalami

kecemasan menghadapi matematika.

Berdasarkan keterangan dari E yang mengalami kecemasan menghadapi

matematika, peneliti akan membahas lebih lanjut mengenai penyebab kecemasan

yang dialami E dengan menggunakan grounded theory. Penjelasan mengenai

grounded theory dibahas pada bab III.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

9

2.1.2 Teori yang Mendukung

2.1.2.1 Pengertian Kecemasan

Cemas dan takut adalah kedua hal yang sering dianggap sama. Lalu,

apakah cemas dan takut memiliki arti yang sama? Takut adalah respons terhadap

bahaya yang dekat, sementara itu kecemasan berkaitan dengan kejadian yang

mungkin terjadi di masa mendatang (Emery & Oltmanns, 2013 : 194). Kecemasan

atau dalam Bahasa Inggrisnya “anxiety” berasal dari Bahasa Latin “angustus”

yang berarti kaku, dan “ango, anci” yang berarti mencekik.

Freud (2002 : 429) mengemukakan bahwa kecemasan adalah suatu

keadaan perasaan afektif yang tidak menyenangkan yang disertai dengan sensasi

fisik yang memperingatkan orang terhadap bahaya yang akan datang. Sementara

ketakutan, menurut Freud (2002 : 432) berkaitan secara khusus dengan keadaan

yang menyebabkan bahaya ketika bahaya muncul tanpa adanya kesiapan terhadap

rasa takut, jadi dapat dikatakan bahwa kecemasan merupakan perlindungan

terhadap ketakutan.

Nevid (2005 : 163) mengatakan bahwa yang disebut kecemasan adalah

suatu keadaan aprehensi atau keadaan khawatir yang mengeluhkan bahwa sesuatu

yang buruk akan segera terjadi. Darajat (1996 : 27) berpendapat bahwa kecemasan

adalah manifestasi dari berbagai proses emosi yang bercampur baur, yang terjadi

ketika orang sedang mengalami tekanan perasaan (frustasi) dan pertentangan batin

(konflik). Sedangkan menurut Gunarsa (1986 : 27), kecemasan adalah rasa

khawatir, takut yang tidak jelas sebabnya. Kecemasan atau anxietas dapat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

10

ditimbulkan oleh bahaya dari luar, mungkin juga oleh bahaya yang ada dalam diri

seseorang, dan pada umumnya ancaman itu samar-samar.

Berdasarkan pendapat lima ahli tersebut, peneliti dapat menarik

kesimpulan bahwa kecemasan merupakan suatu perasaan tidak nyaman sebagai

akibat dari keyakinan bahwa sesuatu yang buruk akan terjadi di masa mendatang.

Berbeda dengan takut, cemas adalah perasaan khawatir tentang sesuatu yang

buruk yang mungkin terjadi (dan itu artinya belum sungguh-sungguh terjadi),

sedangkan takut adalah perasaan yang timbul ketika sesuatu yang dianggap

bahaya ada di dekatnya. Misalnya ketika ada seekor ular masuk ke kamar kita,

kita merasa khawatir dan panik, itulah yang disebut ketakutan.

Untuk dapat menentukan partisipan yang mengalami kecemasan, peneliti

menyusun sebuah kuesioner yang berisi aspek-aspek kecemasan. Aspek-aspek

kecemasan yang digunakan untuk menyusun kuesioner pada peneltian ini

menggunakan aspek-aspek yang dikemukakan oleh Nevid, yang akan dibahas

selanjutnya.

1. Aspek kecemasan

Supratiknya (1995 : 39) menjelaskan bahwa penderita gangguan kecemasan

umum menunjukkan simptom-simptom sebagai berikut :

a. Senantiasa diliputi ketegangan, rasa was-was, dan keresahan yang bersifat tak

menentu.

b. Terlalu peka (mudah tersinggung) dalam pergaulan dan sering merasa tidak

mampu, minder, depresi serta sedih.

c. Sulit berkonsentrasi dan mengambil keputusan, serba takut salah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

11

d. Rasa tegang menjadikan yang bersangkutan selalu bersikap tegang-lamban,

bereaksi secara berlebihan terhadap rangsangan yang datang secara tiba-tiba

atau yang tak diharapkan, dan selalu melakukan gerakan-gerakan neurotik

tertentu, seperti mematah-matahkan buku jari, mendeham, dan sebagainya.

e. Sering mengeluh bahwa ototnya tegang, khususnya pada leher dan sekitar

bagian atas bahu, mengalami diare ringan yang kronik, sering buang air kecil,

dan menderita gangguan tidur berupa insomnia dan mimpi buruk.

f. Mengeluarkan banyak keringat dan telapak tangannya sering basah.

g. Sering berdebar-debar dan tekanan darahnya tinggi.

h. Sering mengalami gangguan pernafasan dan berdebar-debar tanpa sebab yang

jelas.

i. Sering mengalami “anxiety attacks” atau tiba-tiba cemas tanpa ada sebab

pemicunya yang jelas. Gejala-gejalanya dapat berupa berdebar-debar, sulit

bernafas, berkeringat, pingsan, badan terasa dingin, terkencing-kencing, atau

sakit perut.

Nevid (2005 : 164 ) menguraikan aspek kecemasan yang terdiri dari aspek fisik,

behaviorial, dan kognitif.

a. Kecemasan fisik, meliputi : kegelisahan, kegugupan, tangan atau anggota tubuh

gemetar, banyak berkeringat, telapak tangan berkeringat, pening atau pingsan,

mulut dan kerongkongan terasa kering, sulit bernafas, sulit berbicara, bernafas

pendek, jantung yang berdebar keras atau berdetak kencang, suara yang

bergetar, jari atau anggota tubuh yang menjadi dingin, leher atau punggung

terasa kaku, merasa sensitif atau “mudah marah”, diare, panas dingin, tangan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

12

yang dingin dan lembab, wajah terasa memerah, sering buang air kecil, dan

terdapat gangguan sakit perut atau mual.

b. Kecemasan behaviorial, meliputi : perilaku menghindar, perilaku melekat dan

dependen, perilaku terguncang.

c. Kecemasan kognitif, meliputi : khawatir tentang sesuatu, perasaan terganggu

akan ketakutan atau aprehensi terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan,

keyakinan bahwa sesuatu yang mengerikan akan segera terjadi tanpa ada

penjelasan yang jelas, terpaku pada sensasi ketubuhan, sangat waspada

terhadap sensasi ketubuhan, merasa terancam oleh orang atau peristiwa yang

normalnya hanya sedikit atau tidak mendapat perhatian, ketakutan akan

kehilangan kontrol, ketakutan akan ketidakmampuan untuk mengatasi masalah,

berpikir bahwa dunia mengalami keruntuhan, berpikir bahwa semuanya tidak

bisa lagi dikendalikan, berpikir bahwa semuanya sangat membingungkan tanpa

bisa diatasi, khawatir terhadap hal-hal yang sepele, berpikir tentang hal

mengganggu yang sama secara berulang-ulang, berpikir bahwa harus bisa

kabur dari keramaian; kalau tidak nanti akan pingsan, pikiran terasa bercampur

aduk atau kebingungan, tidak mampu menghilangkan pikiran-pikiran

terganggu, berpikir akan segera mati; meskipun dokter tidak menemukan

sesuatu yang salah secara medis, khawatir akan ditinggal sendirian, sulit

berkonsentrasi atau memfokuskan pikiran.

Kecemasan dapat dilihat dari segi fisik, aspek-aspek kecemasan fisik telah

dijabarkan pada penjelasan di atas. Kecemasan behaviorial adalah aspek

kecemasan yang berhubungan dengan perilaku. Sedangkan aspek kecemasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

13

kognitif adalah aspek yang berhubungan dengan pikiran seseorang. Seseorang

bisa saja mengalami ketiga aspek kecemasan tersebut sekaligus, namun ada juga

yang hanya mengalami satu atau dua di antara ketiganya.

Sedangkan Darajat (1996 : 28) menggolongkan aspek kecemasan menjadi dua,

yaitu kecemasan fisik dan kecemasan mental.

a. Kecemasan fisik, meliputi : ujung jari terasa dingin, pencernaan tidak teratur,

pukulan jantung cepat, keringat bercucuran, tidur tidak nyenyak, nafsu makan

hilang, pusing, dan sebagainya.

b. Kecemasan mental, meliputi : sangat takut, merasa akan ditimpa bahaya atau

kecelakaan, tidak bisa memusatkan perhatian, tidak berdaya atau rendah diri,

hilang kepercayaan diri, tidak tentram, ingin lari dari kenyataan hidup, dan

sebagainya.

Berdasarkan pendapat ketiga ahli tersebut, peneliti dapat menarik kesimpulan

bahwa kecemasan terdiri dari dua aspek, yakni aspek fisik dan nonfisik atau

mental.

a. Indikator aspek fisik meliputi : jantung berdebar-debar, keringat dingin, perut

mulas, pusing, mengalami kesulitan tidur, kehilangan nafsu makan, dan lain-

lain.

b. Indikator aspek mental meliputi : sering merasa khawatir, tegang, curiga, takut

akan bahaya yang mungkin terjadi, takut tertimpa kecelakaan, selalu merasa

putus asa, minder, selalu takut melakukan kesalahan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

14

2. Macam-macam Kecemasan

Freud (dalam Suryabrata, 2006 : 139) mengemukakan adanya tiga macam

kecemasan, yaitu kecemasan realistis, kecemasan neurotik dan kecemasan moral.

a. Kecemasan Realistis

Adalah kecemasan atau ketakutan yang yang realistis, atau takut akan bahaya-

bahaya di dunia luar; kedua kecemasan yang lain diasalkan dari kecemasan

realistis ini. Kecemasan siswa SD terhadap mata pelajaran Matematika termasuk

dalam kecemasan jenis ini, karena siswa SD mengalami perasaan takut dan tegang

serta gelisah dalam menghadapi pelajaran Matematika.

b. Kecemasan Neurotik

Adalah kecemasan kalau-kalau insting-insting tidak dapat dikendalikan dan

menyebabkan orang berbuat sesuatu yang dapat dihukum. Kecemasan ini

sebenarnya mempunyai dasar dalam realitas, karena dunia sebagaimana diwakili

oleh orang tua dan lain-lain orang yang memegang kekuasaan itu menghukum

anak yang melakukan tindakan impulsif.

c. Kecemasan Moral

Adalah kecemasan kata hati. Kecemasan moral juga memiliki dasar dalam

realitas; karena di masa yang lampau orang telah mendapatkan hukuman sebagai

akibat dari perbuatan yang melanggar kode moral, dan mungkin akan mendapat

hukuman lagi.

Darajat (1996 : 28) menjelaskan bahwa kecemasan digolongkan menjadi tiga

macam, yakni :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

15

a. Rasa cemas yang timbul akibat melihat dan mengetahui ada bahaya yang

mengancam pada dirinya. Cemas ini lebih dekat kepada rasa takut, karena

sumbernya jelas terlihat dalam fikiran, misalnya ketika ingin menyebrang jalan

terlihat mobil berlari kencang seakan-akan hendak menabraknya. Atau seorang

mahasiswa yang sepanjang tahun bermain-main saja, merasa cemas apabila

ujian datang.

b. Rasa cemas yang berupa penyakit dan terlihat dalam beberapa bentuk. Yang

paling sederhana ialah cemas yang umum, dimana orang merasa cemas (takut)

yang kurang jelas, tidak tertentu dan tidak ada hubungannya dengan apa-apa,

serta takut itu mempengaruhi keeluruhan diri pribadi. Ada pula cemas dalam

bentuk takut akan benda-benda atau hal-hal tertentu, misalnya takut melihat

darah, serangga, binatang-binatang kecil, tempat yang tinggi, atau orang ramai.

Ini berarti bahwa objek yang ditakuti itu, tidak seimbang dengan bahaya yang

mungkin ditimbulkan oleh benda-benda tersebut atau tidak berbahaya sama

sekali. Selanjutnya ada pula cemas dalam bentuk ancaman, yaitu kecemasan

yang menyertai gejala-gejala gangguan dan penyait jiwa. Orang merasa cemas

karena menyangka akan terjadi sesuatu yang tidak menyenangkan, sehingga ia

merasa terancam oleh sesuatu itu.

c. Cemas karena merasa berdosa atau bersalah, karena melakukan hal-hal yang

berlawanan dengan keyakinan atau hati nurani. Cemas ini sering pula

menyertai gangguan jiwa, yang kadang-kadang terlihat dalam bentuk yang

umum.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

16

Berdasarkan pendapat kedua ahli tersebut, peneliti dapat menyimpulkan bahwa

kecemasan digolongkan menjadi dua macam, yakni kecemasan internal atau

kecemasan yang berasal dari dalam diri sendiri, serta kecemasan eksternal yang

berasal dari luar diri.

2.1.2.2 Kecemasan Matematika

Fiore (dalam Risnawati, 2014 : 92) mendefinisikan kecemasan matematika

yaitu kepanikan, ketidakberdayaan, kelumpuhan, dan pendisorganisasian mental

yang muncul pada beberapa orang ketika mereka diminta untuk memecahkan

masalah matematika.

Mathison (dalam Risnawati, 2014 : 91) mendefinisikan kecemasan matematika

sebagai ketakutan irasional matematika yang berkisar dari yang sederhana yaitu

ketidaknyamanan yang terkait dengan operasi numerik.

Sedangkan menurut Trujillo dan Hadfield (dalam Risnawati, 2014 : 92)

kecemasan matematika adalah keadaan ketidaknyamanan yang terjadi sebagai

respons terhadap situasi yang melibatkan tugas-tugas matematika yang dianggap

mengancam harga diri.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, peneliti dapat menarik kesimpulan

tentang kecemasan matematika, yakni merupakan suatu perasaan

ketidaknyamanan ketika menghadapi pelajaran matematika.

2.1.2.3 Pengertian Matematika

Hudojo (1988 : 3) berpendapat bahwa matematika berkenaan dengan ide-ide

atau konsep-konsep abstrak yang tersusun secara hirarkis dan penalarannya

deduktif. Setiap generasi manusia menyadari pentingnya mempelajari matematika

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

17

(Runtukahu, 2014 : 28). Menurut Crockholf (dalam Runtukahu, 2014), dewasa ini

matematika diajarkan untuk memenuhi kebutuhan industri, ilmu pengetahuan,

perdagangan, teknologi, dan untuk hampir semua kebutuhan manusia sehari-hari.

Seperti yang kita ketahui di Indonesia, bahkan matematika merupakan salah satu

patokan kelulusan sejak tingkat SD sampai dengan SMA. Oleh sebab itu

matematika dianggap sangat penting untuk dapat dikuasai terutama pada jenjang

sekolah.

Berikut adalah definisi matematika menurut Johnson dan Rising (dalam

Runtukahu, 2014).

a. Matematika adalah pengetahuan terstruktur, dimana sifat dan teori dibuat

secara deduktif berdasarkan unsur-unsur yang didefinisikan atau tidak

didefinisikan dan berdasarkan aksioma, sifat, atau teori yang telah dibuktikan

kebenarannya.

b. Matematika ialah bahasa simbol tentang berbagai gagasan dengan

menggunakan berbagai istilah-istilah yang didefinisikan secara cermat, jelas,

dan akurat.

c. Matematika adalah seni, dimana keindahannya dalam keteraturan dan

keharmonisan.

Sedangkan menurut Kline (dalam Runtukahu 2014), matematika adalah

pengetahuan yang tidak berdiri sendiri, tetapi dapat membantu manusia untuk

memahami dan memecahkan permasalahan sosial, ekonomi, dan alam.

Menurut Bruner (dalam Runtukahu 2014), anak-anak membentuk konsep

matematika melalui tiga tahap sebagai berikut :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

18

a. Tahap enaktif : dalam tahap enaktif, anak langsung terlibat dalam

memanipulasi objek-objek.

b. Tahap ikonik : dalam tahap ini, kegiatan yang dilakukan siswa berhubungan

dengan kegiatan mentalnya terhadap objek-objek yang dimanipulasinya.

c. Tahap simbolik : anak memanipulasi simbol atau lambang objek-objek

tertentu. Siswa mampu menggunakan notasi tanpa tergantung pada objek-objek

nyata.

Berdasarkan pendapat para ahli tersebut, peneliti berpendapat bahwa Matematika

adalah ilmu yang dipelajari secara konkret, yang berguna bagi kehidupan sehari-

hari. Matematika tidak seharusnya terpaku pada rumus, namun yang terjadi

dilapangan (khususnya SD), matematika agaknya telah keluar dari tujuan

utamanya dan berganti menjadi mata pelajaran hafalan.

2.2 Penelitian yang Relevan

Penelitian yang pertama dilakukan oleh Anissa Safitri (2016) yang berjudul

“Pengaruh Metode Permainan Terhadap Kecemasan Belajar Matematika Siswa

Kelas IV SDN Pondok Ranji 01”. Metode penelitian yang digunakan dalam

penelitian ini adalah pre eksperimental dan desain penelitian One Group Prettest

and Posttest Design. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Pondok Ranji 01 tahun

ajaran 2015/2016. Subyek dalam penelitian ini adalah 39 siswa kelas IV yang

didapatkan menggunakan teknik cluster sampling. Instrumen yang digunakan

dalam penelitian ini adalah angket dan lembar observasi kecemasan belajar

matematika. teknik Analisa yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji-t. hasil

penelitian menunjukkan bahwa rata-rata kecemasan belajar matematika setelah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

19

diajarkan dengan metode permainan lebih rendah dibandingkan dengan sebelum

diajarkan dengan metode permainan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa

pembelajaran dengan metode permainan berpengaruh positif terhadap

berkurangnya kecemasan belajar siswa.

Penelitian yang kedua dilakukan oleh Inana Siti Maryam (2013) yang berjudul

“Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Kecemasan Menghadapi Mata Pelajaran

Matematika pada Siswa SDN Bratan III Surakarta”. Penelitian ini merupakan

penelitian kuantitatif yang menggunakan product moment dari Pearson. Penelitian

ini dilakukan di SDN Bratan III Surakarta. Populasi dalam penelitian ini adalah

siswa kelas III, IV, dan V SDN Bratan III yang berjumlah 110 orang yang terdiri

dari 38 siswa kelas III, 39 siswa kelas IV, dan 33 siswa kelas V. Teknik

pemilihan subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah studi populasi. Alat

ukur yang digunakan dalam penelitian ini adalah skala efikasi diri berdasarkan

teori dari Bandura (1997) yang meliputi tingkat kesulitan (magnitude), umum

(generality), kekuatan (strength), dan skala kecemasan berdasarkan teori dari

Blackburn dan Davidson (1990) yang terdiri dari suasana hati, pikiran, motivasi,

perilaku, dan reaksi biologis. Hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien

korelasi sebesar -0,382;p = 0,000 (p<0,01), yang artinya terdapat hubungan

negatif yang sangat signifikan antara efikasi diri dengan kecemasan menghadapi

matematika.

Penelitian yang ketiga dilakukan oleh Muhlisin, N. Dantes, Sariyasa (2013)

dengan judul “Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik

Terhadap Hasil Belajar Matematika ditinjau dari Tingkat Kecemasan Belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

20

Siswa”. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan menggunakan

analisis varian dua jalur. Penelitian ini dilakukan di SD Gugus III Pancor

Singaraja. Populasi dan sampel dalam penelitian ini adalah 120 siswa kelas IV SD

Gugus III Pancor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) terdapat perbedaan

hasil belajar matematika yang signifikan antara siswa yang mengikuti

pembelajaran dengan PMR dan siswa yang mengikuti pembelajaran konvensional,

(2) terdapat pengaruh interaksi antara pendekatan pembelajaran dan ringkat

kecemasan siswa terhadap hasil belajar matematika, (3) terdapat perbedaan hasil

belajar matematika yang signifikan antara siswa yang mengikuti pembelajaran

PMR dan konvensional pada siswa yang memiliki tingkat kecemasan tinggi, (4)

terdapat perbedaan hasil belajar matematika yang signifikan antara siswa yang

mengikuti pembelajaran PMR dan konvensional pada siswa yang memiliki tingkat

kecemasan rendah.

Ketiga penelitian di atas mendukung penelitian yang dilakukan oleh peneliti.

Penelitian yang pertama membahas tentang pengaruh metode permainan terhadap

kecemasan belajar matematika. Penelitian yang kedua meneliti tentang hubungan

antara efikasi diri dengan kecemasan menghadapi mata pelajaran matematika.

Penelitian yang ketiga menjelaskan tentang pengaruh pendekatan pembelajaran

matematika realistik terhadap hasil belajar matematika ditinjau dari tingkat

kecemasan belajar siswa. Ketiga penelitian tersebut sama-sama membahas

mengenai kecemasan menghadapi matematika pada siswa SD. Ketiga penelitian

tersebut merupakan penelitian kuantitatif. Cara pengumpulan data yang digunakan

yakni dengan penyebaran angket. Sedangkan penelitian yang akan peneliti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

21

lakukan adalah penelitian kualitatif, dengan menggunakan jenis penelitian

grounded theory. Hal tersebut yang membedakan penelitian yang akan peneliti

lakukan dengan penelitian sebelumnya. Oleh sebab itu, ketiga penelitian tersebut

memberikan relevansi kepada peneliti yang melakukan penelitian tentang faktor

yang menyebabkan siswa mengalami kecemasan dalam menghadapi matematika

serta dampak yang ditimbulkannya.

Berdasarkan studi literatur kecemasan belajar siswa, peneliti memberikan

sudut pandang yang baru pada dunia penelitian khususnya kecemasan

menghadapi matematika, memiliki keistimewaan yaitu menyediakan informasi

serta pengetahuan bagi para orang tua dan guru tentang anak yang mengalami

kecemasan belajar. Peneliti menyusun literature map yang berisi penelitian-

penelitian sebelumnya sampai dengan penelitian yang akan dilakukan oleh

peneliti. Literature map yang disusun oleh peneliti menyajikan hubungan antara

penelitian yang relevan dengan penelitian yang akan dilakukan oleh peneliti.

Berdasarkan realita yang telah ditemukan oleh peneliti-peneliti sebelumnya,

peneliti berupaya untuk mengetahui faktor yang menyebabkan siswa mengalami

kecemasan menghadapi matematika. Berikut adalah bagan penelitian yang

relevan.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

22

2.3 Kerangka Berpikir

Benarkah bahwa matematika merupakan momok bagi sebagian besar

siswa di Indonesia sehingga menyebabkan mereka mengalami kecemasan? Tak

jarang matematika dijadikan patokan bagi kesuksesan hasil belajar siswa selama

bersekolah. Orang tua akan merasa lebih bangga ketika anak mereka menjuarai

olimpiade matematika daripada perlombaan yang lainnya. Hal tersebut

kemungkinan menimbulkan kecemasan bagi siswa. Namun, dalam penelitian ini

justru seorang siswa yang menguasai pelajaran matematikalah yang mengalami

kecemasan belajar, apa yang menjadi penyebabnya?

Anissa Safitri (2016)

yang berjudul

“Pengaruh Metode

Permainan Terhadap

Kecemasan Belajar

Matematika Siswa

Kelas IV SDN

Pondok Ranji 01”.

Inana Siti Maryam

(2013) yang berjudul

“Hubungan Antara

Efikasi Diri dengan

Kecemasan

Menghadapi Mata

Pelajaran

Matematika pada

Siswa SDN Bratan

III Surakarta”.

Muhlisin, N. Dantes,

Sariyasa (2013)

dengan judul

“Pengaruh

Pendekatan

Pembelajaran

Matematika Realistik

Terhadap Hasil

Belajar Matematika

ditinjau dari Tingkat

Kecemasan Belajar

Siswa”.

Realita di Balik Kecemasan

Menghadapi Matematika

Bagan 2.1 Penelitian yang Relevan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

23

Berdasarkan pengalaman peneliti, kecemasan belajar umumnya dialami

oleh anak-anak yang mendapatkan nilai rendah pada mata pelajaran matematika.

Namun yang terjadi di SD Suka, siswa dengan nilai KKM di atas rata-rata justru

yang mengalami kecemasan belajar. Dalam penelitian ini peneliti akan mencari

tahu faktor yang menyebabkan siswa mengalami kecemasan menghadapi

matematika dan dampak yang ditimbulkan oleh kecemasan tersebut menggunakan

teknik grounded theory. Peneliti memilih teknik grounded theory sebab peneliti

merasa grounded theory tepat digunakan untuk menyusun teori baru atau

mengembangkan teori yang sudah ada terkait dengan kecemasan menghadapi

matematika. Teknik pengumpulan data yang peneliti gunakan dalam penelitian ini

adalah observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner.

Melalui observasi, wawancara, dan penyebaran kuesioner yang telah

peneliti lakukan di kelas IV SD Suka, peneliti menemukan satu siswa yang

mengalami kecemasan menghadapi matematika. Peneliti melihat bahwa siswa

yang mengalami kecemasan belajar tersebut memiliki konsentrasi yang baik, serta

hasil belajar yang memuaskan di hampir setiap mata pelajaran. Berdasarkan

kenyataan yang terjadi di lapangan, peneliti tertarik untuk meneliti faktor apa

yang menyebabkan siswa mengalami kecemasan menghadapi matematika dan

dampak yang ditimbulkan oleh kecemasan tersebut. Berikut adalah bagan

kerangka berpikir yang peneliti susun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

24

Siswa memperoleh

nilai diatas KKM

pada mata pelajaran

Matematika

Kecemasan

menghadapi

matematika

Realita Dibalik

Kecemasan

Menghadapi

Matematika

Bagan 2.2 Kerangka Berpikir

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

25

BAB III

METODE PENELITIAN

Bab III terdiri dari 8 bagian, yakni jenis penelitian, setting penelitian, design

penelitian, partisipan penelitian, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian,

kredibilitas dan transferabilitas, serta teknik analisis data. Jenis penelitian

merupakan jenis penelitian dan alasan yang digunakan oleh peneliti dalam

penelitian ini. Setting penelitian merupakan tempat dan waktu selama melakukan

penelitian. Partisipan penelitian merupakan subjek dan objek yang diteliti dalam

penelitian ini. Teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah

observasi, wawancara, dan dokumen. Instrumen dalam penelitian ini adalah

peneliti sendiri, sementara keabsahan data berisi tentang uji kredibilitas dan

transferability. Teknik analisis data membahas tentang proses penelitian dari awal

sampai akhir.

3.1 Jenis Penelitian

Metode yang peneliti gunakan dalam penelitian ini adalah metode

kualitatif. Bogdan dan Taylor (dalam Moleong, 1989 : 3) menjelaskan penelitian

kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa

kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang atau perilaku yang dapat diamati.

Penelitian ini bertujuan mengetahui faktor penyebab serta dampak kecemasan

belajar yang dialami siswa terhadap mata pelajaran Matematika. Jenis penelitian

yang digunakan adalah Grounded Theory. Menurut Strauss dan Lincoln (dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

26

Putra, 2013 : 159) grounded theory adalah metodologi umum untuk

mengembangkan teori. Teori hanya merupakan satu kesatuan yang terus

berkembang, bukan satu produk yang sempurna (Glasser dan Strauss, 1984 : 58).

Menurut Glasser dan Strauss (1984 : 59), terdapat dua macam perumusan teori

dasar, yakni substantive dan formal. Dengan teori substantif, dimaksudkan bahwa

teori itu dibentuk untuk daerah substantif atau empiris, dari pengamatan

sosiologis, seperti perawatan pasien, hubungan ras (bangsa), pendidikan

professional, kenakalan atau penyimpangan adat, danorganisasi atau badan

penelitian. Teori formal dimaksudkan teori yang dibentuk untuk bidang

pengamatan sosiologis formal atau konseptual, seperti tanda cacat, tingkah laku

yang menyimpang dari adat, organisasi formal, sosialisasi, status yang serupa,

kekuasaan, dan kekuatan sosial, sistem pemberian hadiah atau mobilitas sosial.

(Glasser dan Strauss, 1984 : 59-60).

Glasser dan Strauss (1984 : 358) mengemukakan tentang ciri-ciri kategori

pengembangan teori. Ciri kategori pertama yang harus ada ialah bahwa teori

tersebut harus sesuai dan cocok dengan area substantive di mana teori itu akan

diterapkan. Kedua, teori itu harus dapat dipahami oleh orang-orang yang terlibat

dalam area itu. Ketiga, teori itu harus bersifat cukup umum untuk dapat diterapkan

pada berbagai situasi sehari-hari yang berbeda-beda di dalam area substantive itu.

Keempat, teori itu harus menyediakan kontrol partial bagi pemakainya untuk

mengawasi struktur serta proses yang terjadi pada situasi sehari-hari bila ada

perubahan sewaktu-waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

27

Metodologi pengembangan teori tersebut berbasis pada pengumpulan dan

analisis data. Dalam grounded theory, lazimnya data dikumpulkan berdasarkan

peristiwa yang diamati (Tohirin, 2011 : 33). Oleh sebab itu, pengumpulan data

dalam penelitian ini adalah dengan observasi langsung dan wawancara yang

mendalam. Observasi langsung yang dimaksud disini adalah peneliti terjun

langsung ke lapangan untuk mengamati obyek yang diteliti. Setelah melakukan

pengamatan, peneliti melakukan wawancara yang mendalam terhadap obyek yang

diteliti beserta informan yang dianggap representatif dalam penelitian ini.

3.2 Setting penelitian

3.2.1 Tempat Penelitian

SD Suka merupakan sekolah yang peneliti gunakan dalam penelitian ini.

Bangunan SD Suka telah berusia 94 tahun dan merupakan salah satu cagar budaya

di kota Yogyakarta. SD Suka merupakan sebuah sekolah swasta yang terletak di

salah satu jalan provinsi di area Yogyakarta. SD Suka termasuk sekolah yang

strategis karena letaknya yang di pinggir jalan provinsi, sehingga mudah untuk

ditemukan. Selain itu, SD Suka juga berdekatan dengan salah satu landasan udara

dan rumah sakit swasta di Yogyakarta. SD Suka adalah sekolah yang menyandang

gelar sekolah adiwiyata sejak tahun 2008. Program adiwiyata adalah salah satu

program kementrian lingkungan hidup dalam rangka mendorong terciptanya

pengetahuan dan kesadaran warga sekolah dalam upaya pelestarian lingkungan

hidup. Tak heran atmosfer di SD Suka sangat sejuk dan damai. Beberapa pohon

besar tumbuh menghiasi halamannya, menambah sejuk pemandangan. SD Suka

memiliki halaman yang cukup luas yang sering digunakan untuk berkegiatan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

28

siswanya, misalnya upacara bendera, pramuka, ataupun berbagai macam

perlombaan. Di belakang bangunan SD Suka terdapat TK Suka. Kebanyakan

alumni TK Suka melanjutkan studinya ke SD Suka. Setiap tahun ajaran baru SD

Suka selalu kebanjiran calon siswa baru dan tidak pernah kekurangan siswa.

Sarana dan fasilitas yang ada di SD Suka pun cukup mendukung kegiatan belajar

mengajar.

SD Suka memiliki 12 kelas pararel, 1 ruangan perpustakaan, 1 Unit

Kegiatan Sekolah, 1 ruang computer, 1 kantin, 1 ruang guru, 1 ruang kepala

sekolah beserta tata usaha, dan 12 kamar mandi yang bersih. Fasilitas di SD Suka

cukup memadai karena sudah memiliki ruang computer dengan 20 unit komputer

di dalamnya. Saat ini di SD Suka terdapat 12 guru yang mengajar kelas 1 sampai

dengan kelas 6, kepala sekolah dibantu oleh 1 petugas tata usaha, 1 penjaga

kantin, 1 penjaga sekolah, dan 1 satpam. SD Suka merupakan sekolah dengan

mayoritas kondisi ekonomi siswa yang menengah keatas. Hal tersebut dapat

dilihat dari banyaknya orang tua yang mengantarkan anaknya menggunakan

mobil pribadi saat berangkat maupun pulang sekolah. Tak hanya itu, ketika PPL

peneliti pernah diberi tugas merekap biodata siswa beserta orang tua, sehingga

peneliti mengetahui profesi dari mayoritas orang tua siswa.

3.2.2 Pembelajaran Matematika di SD Suka

Melalui wawancara yang peneliti lakukan dengan guru matematika kelas

IV SD Suka, didapatkan informasi bahwa pembelajaran matematika yang ada di

SD Suka dilakukan secara klasikal. Ketika ada siswa yang kesulitan baru

dilakukan pendekatan tersendiri, yakni dengan mengadakan bimbingan privat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

29

sepulang sekolah, yang dilakukan oleh guru matematika kelas IV SD Suka.

Namun ketika siswa dirasa masih kurang paham, maka Pak D mengutus siswa

yang pandai untuk mengajari teman-temannya yang masih belum paham. Menurut

beliau, cara tersebut lebih efektif dan lebih cepat. Beliau juga menerapkan system

reward dan punishment ketika mengajar. Reward digunakan untuk memotivasi

siswa, sedangkan punishment beliau gunakan untuk membuat siswa tidak

mengulangi kesalahan yang sama. Reward yang beliau berikan terkadang berupa

applause, siswa yang mendapat nilai sempurna akan diumumkan di depan kelas.

Sementara punishment bagi siswa yang tidak mengerjakan PR diberi hukuman

untuk mengerjakannya di perpustakaan atau ruang guru. Beliau juga mengurangi

nilai akhir siswa yang kedapatan sering tidak mengerjakan PR. Menurut Pak D,

pembelajaran matematika di SD Suka masih terlalu teacher centered.

Sepanjang pengalaman Pak D selaku guru Matematika kelas IV di SD

Suka, pelajaran matematika masih sangat terpusat pada guru. Siswa tidak pernah

diberi tugas atau proyek tersendiri, sehingga kegiatannya selalu guru menjelaskan

dan siswa memperhatikan. Beberapa tahun yang lalu SD Suka sempat memiliki

guru yang merupakan lulusan Pendidikan Matematika dan Matematika murni. Pak

R (Inisial) mengampu mata pelajaran matematika di kelas VI dan Bu S (Inisial)

mengampu pelajaran matematika di kelas V. Namun tepat setahun yang lalu

mereka resign sehingga peran guru matematika digantikan oleh wali kelas

masing-masing. Berbagai informasi mengenai pembelajaran matematika di SD

Suka peneliti dapatkan melalui kegiatan PPL yang telah peneliti laksanakan di SD

Suka, yakni pada bulan Juli sampai dengan Oktober 2016.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

30

Selama melaksanakan PPL, kegiatan yang dapat peneliti lakukan untuk

menggali informasi adalah melalui observasi. Sedangkan wawancara serta

pencarian partisipan dimulai dari awal bulan Januari sampai dengan awal bulan

Maret 2017. Berikut adalah waktu penelitian yang telah peneliti susun.

No Jenis Kegiatan

Waktu Pelaksanaan (dalam bulan)

11 12 01 02 03 04 05 06

Thn. 2016 Thn. 2017

1. Menyusun proposal

2. Observasi keadaan

lapangan

3. Pengumpulan data

(observasi, wawancara,

dan dokumentasi)

4. Pengecekan data dan

proposal

5. Pengolahan data

6. Penyusunan laporan

7. Ujian skipsi

3.3 Desain Penelitian

Dalam pemilihan partisipan, grounded theory menggunakan sampel teoritis.

Tidak seperti sampling yang direncanakan lebih dahulu dimana kerangka

sampling telah ada sejak permulaan penelitian, sampling teoritis berlanjut

sepanjang seluruh proses penelitian (Tohirin, 2011 : 33). Partisipan dalam

penelitian ini adalah mereka yang dianggap representatif untuk memberikan

Tabel 3.1 Waktu Pelaksanaan Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

31

informasi tentang faktor penyebab kecemasan belajar siswa kelas IV SD Suka

terhadap mata pelajaran matematika. Partisipan dalam penelitian ini adalah

seorang siswa kelas 4 SD Suka, wali kelas 4 SD Suka, guru matematika kelas IV

SD Suka, dan orang tua siswa yang mengalami kecemasan belajar. Langkah awal

yang dilakukan peneliti untuk mendapatkan partisipan adalah menyebar kuesioner

tentang kecemasan belajar matematika kepada seluruh siswa kelas IV B SD Suka.

Kemudian peneliti melakukan wawancara dengan wali kelas 4 SD Suka mengenai

anak yang mengalami kecemasan belajar matematika.

Dalam penelitian ini, partisipan yang dirujuk oleh peneliti adalah seorang

siswa kelas IV yang mengalami kecemasan belajar matematika, wali kelas IV SD

Suka, guru matematika kelas IV SD Suka, serta orang tua siswa yang mengalami

kecemasan belajar matematika. Para partisipan ini dianggap representatif untuk

menjawab faktor yang menyebabkan siswa mengalami kecemasan menghadapi

matematika beserta dampak yang ditimbulkannya. Dalam Grounded Theory,

proses pemilihan partisipan berhubungan erat dengan pengumpulan data dan

analisis data. Analisis data dalam penelitian grounded theory berlangsung selama

penelitian berproses, mulai wawancara awal hingga berakhir pada pengamatan

(Tohirin, 2011 : 33). Maka dari itu partisipan bisa saja berubah atau bahkan

bertambah. Pada penelitian ini yang pertama diwawancarai adalah wali kelas IV B

SD Suka selaku informan I. Pemilihan partisipan yang selanjutnya berdasarkan

keterangan dari informan I tersebut.

Pemilihan partisipan dalam penelitian ini dirujuk berdasarkan keterangan

Bu W selaku Informan I. Sebelumnya peneliti telah mengenal Informan I selaku

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

32

wali kelas IV B selama melaksanakan PPL, sehingga peneliti tidak kesulitan

dalam menggali informasi dari Informan I. Pengamatan telah peneliti lakukan

sejak bulan Juli 2016, namun penelitian baru peneliti laksanakan pada bulan

Januari 2017. Oleh sebab itu peneliti harus mengurus surat ijin permohonan

penelitian untuk diserahkan ke SD Suka meskipun sebelumnya peneliti telah

melaksanakan PPL selama 3 bulan di SD Suka. Setelah menyerahkan surat ijin

dan penelitian disetujui oleh SD Suka, peneliti memulai penelitian keesokan

harinya. Sebagaimana telah disarankan oleh Bu W, peneliti menemui Pak D

selaku guru matematika kelas IV di SD Suka. Kemudian peneliti memutuskan

untuk menyebar kuesioner ke seluruh siswa kelas IV B untuk menemukan

responden yang sesuai indikator kecemasan yang peneliti tentukan. Hasil dari

pengolahan kuesioner akan dibahas pada bab IV.

3.4 Latar Belakang Informan dan Partisipan Penelitian

3.4.1 Latar Belakang Informan 1

Informan I dalam penelitian ini adalah wali kelas IV B. Peneliti telah

melakukan wawancara sebanyak tiga kali dengan Informan I. Wawancara pertama

dilakukan pada tanggal 18 Januari 2017 pada pukul 08:34 sampai dengan pukul

08:37 di ruang guru. Wawancara kedua dilakukan pada tanggal 26 januari 2017

pada pukul 09:14 sampai dengan 09:16 di ruang guru. Wali Kelas IV B SD Suka

adalah Bu W. Bu W merupakan alumni Pendidikan Bahasa dan Sastra Indonesia

di salah satu perguruan tinggi negeri di Yogyakarta. Beliau telah mengajar di SD

Suka selama satu setengah tahun. Pada awalnya, beliau mengajar kelas 5, karena

pada saat itu posisi guru kelas 5 mengalami kekosongan. Kini, beliau merupakan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

33

wali kelas IV B. Bu W adalah seseorang yang terbuka dan supel, beliau sangat

mudah diajak bekerja sama dan memberikan informasi yang lengkap ketika

diwawancarai. Wawancara dengan Bu W bertujuan untuk mengetahui sedikit

banyak latar belakang E dan perilaku E ketika belajar di kelas. Wawancara ini

bertujuan untuk mengetahui siswa yang mengalami kecemasan menghadapi

matematika. Wawancara dengan Informan I pertama kali peneliti lakukan di

depan kelas IV pada saat jam istirahat. Namun karena terlalu banyak siswa berlalu

lalang, kemudian kami berpindah tempat di ruang guru yang lebih kondusif. Pada

waktu itu terdapat beberapa guru yang sedang makan siang, kemudian peneliti

mempersilakan Bu W untuk makan siang terlebih dahulu, namun beliau

mengatakan bahwa beliau biasanya makan siang pada pukul 11.20, yakni saat

istirahat kedua. Dengan bertempat di meja Bu W, peneliti mulai melontarkan

beberapa pertanyaan. Namun rupanya Informan I tidak mengampu mata pelajaran

matematika, kemudian beliau merujuk guru matematika kelas IV untuk peneliti

wawancarai.

3.4.2 Latar Belakang Informan II

Peneliti melakukan wawancara dengan Informan II sebanyak dua kali.

Wawancara dengan informan II pertama kali dilakukan pada tanggal 18 Januari

2017 pada pukul 10.26 sampai pukul 10.30 di ruang kelas IV B. Wawancara yang

kedua peneliti lakukan pada tanggal 13 Februari 2017 pada pukul 11.27 sampai

dengan pukul 11.31 di ruang perpustakaan sekolah. Informan II dalam penelitian

ini adalah Pak D selaku guru matematika kelas IV di SD Suka. Beliau adalah

alumni salah satu pergutuan tinggi swasta di Yogyakarta angkatan 2007. Beliau

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

34

memulai bekerja di SD Suka sekitar tahun 2012. Pertama kalinya, beliau mengajar

kelas II, lalu setahun kemudian mengajar kelas V dan saat ini mengajar kelas IV.

Wawancara dengan Pak D bertujuan untuk mengetahui perilaku E ketika belajar

di kelas, karena beliau yang mengampu pelajaran matematika di kelas IV. Setelah

membuat janji dengan guru matematika kelas IV dan beliau bersedia

diwawancarai, peneliti pun memulai wawancara dengan guru matematika kelas IV

selaku Informan II pada hari berikutnya. Tak lupa peneliti merekam proses

wawancara menggunakan handphone dan juga mencatat keterangan-keterangan

yang diucapkan Informan II.

Peneliti mewawancarai Informan II di tempat yang sama dimana peneliti

mewawancarai Bu W, yakni di depan kelas IV B. Pada waktu peneliti melakukan

wawancara dengan pak D, siswa diberi tugas dan mengerjakan, sehingga Pak D

dapat menyempatkan sedikit waktu untuk menjawab beberapa pertanyaan peneliti.

Selama proses wawancara, tak jarang para siswa mendatangi kami untuk

menanyakan cara mengerjakan atau sekedar menanyakan di buku apa mereka

harus mengerjakan. Meskipun sedikit terganggu karena suara siswa ikut terekam,

kami tetap memutuskan untuk tidak berpindah lokasi mengingat saat itu kegiatan

belajar mengajar sedang berlangsung, supaya para siswa tetap ada yang

mengawasi dan tidak membuat kegaduhan. Tujuan peneliti mewawancarai Pak D

adalah untuk mengetahui perilaku siswa yang mengalami kecemasan menghadapi

matematika di kelas. Berdasarkan keterangan Pak D, siswa yang mengalami

kecemasan belajar adalah siswa yang memiliki nilai rendah dalam mata pelajaran

matematika. Pernyataan tersebut mengingatkan peneliti pada apa yang dialami

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

35

peneliti. Rasa cemas yang berlebihan menyebabkan peneliti selalu mendapatkan

nilai yang rendah pada mata pelajaran matematika. Hal tersebut lalu

mempengaruhi peneliti dalam menyimpulkan bahwa siswa yang mengalami

kecemasan belajar adalah siswa yang nilainya rendah. Namun yang terjadi pada E

sungguh menimbulkan kontradiksi atas pernyataan tersebut. Pak D mengatakan

bahwa E tidak menunjukkan tanda-tanda bahwa ia mengalami kecemasan

menghadapi matematika. Menurut Pak D, E adalah siswa yang pandai dan

pendiam di kelas. Peneliti juga bertanya tentang pendekatan yang dilakukan

Informan II dalam mengajar Matematika. Hasil wawancara dengan Informan II

akan dijelaskan pada bab IV.

3.4.3 Latar Belakang Informan III

Informan III dalam penelitian ini adalah Bu L, selaku orang tua siswa E

yang mengalami kecemasan menghadapi matematika. Kamis, 9 Maret 2017

adalah kali pertama peneliti berkenalan dengan Bu L. Sebelum berkenalan dengan

Bu L, peneliti telah lebih dahulu membuat janji dengan E untuk bertemu dengan

Bu L. Peneliti sudah berada di SD Suka sejak pukul 09.00 WIB. Peneliti bersama

dua orang teman yang lain menunggu jam pulang yakni pukul 13.00 untuk dapat

bertemu dengan orang tua partisipan masing-masing. Ternyata ketika peneliti

beserta teman-teman datang ke sekolah, disana sedang ada adik tingkat semester 6

yang sedang melaksanakan magang kepala sekolah atau probaling II. Peneliti

kemudian teringat akan masa-masa PPL bersama teman-teman satu kelompok

PPL di SD Suka, terbersit rindu yang mengharukan karena sebagian dari kami

kini telah pendadaran dan mendapatkan pekerjaan, dan sebagian lagi masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

36

berjuang mengumpulkan data untuk tugas akhirnya. Terdapat 5 orang mahasiswa

dan 1 orang mahasiswa yang ternyata adalah teman satu angkatan peneliti. Ia baru

mengikuti probaling pada tahun ini karena tahun kemarin ia sedang ada halangan.

Kemudian kami saling bercerita tentang pengalaman di semester 8. Asik bercerita,

ternyata waktu sudah menunjukkan pukul 13.00.

Tiba saatnya jam pulang sekolah, peneliti menunggu E di bawah tangga

karena kelasnya terletak di lantai dua. Tak disangka peneliti kehilangan jejak E,

seluruh siswa kelas IV sudah habis namun peneliti belum juga melihat E.

Beruntung teman peneliti melihat E sedang berjalan keluar gerbang sekolah.

Peneliti langsung berlari menyusul E. Peneliti menemukan E sedang jajan bakso

bakar dengan teman-temannya. Kemudian peneliti mendatangi E dan

mengingatkan bahwa peneliti berniat berkenalan dengan Bu L, E berkata bahwa ia

lupa sehingga ia pergi begitu saja. Banyak anak-anak mendatangi peneliti dan

menanyakan mengapa peneliti berada di tempat jajan, mereka mengira peneliti

ingin jajan. Keluguan anak-anak terkadang sangat lucu. Ketika jajan, peneliti

mengamati perilaku E yang hanya diam saja. Ia malah tenggelam dalam

kerumunan anak-anak yang mengantri dan tidak sempat menjangkau penjual

bakso bakar tersebut. Peneliti sempat ragu jangan-jangan E tidak tahu caranya

jajan, atau mungkin saking ramainya ia bingung untuk memesan makanan. Sambil

menunggu E jajan, peneliti menyusun kata-kata untuk berkenalan dengan Bu L di

dalam pikiran peneliti. Rasanya cukup grogi dan takut. Peneliti takut Bu L tidak

berkenan diwawancarai dan menolak maksud peneliti. Ketika sedang mengawang-

awang kata-kata, tiba-tiba ada seorang ibu yang menghampiri E dan memberinya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

37

uang untuk jajan lagi. Ternyata Bu L juga sudah berada di sekitar situ sejak tadi,

untuk menjemput E. Peneliti langsung mendatangi Bu L dan memperkenalkan

diri. Rupanya Bu L merupakan orang yang ramah dan terbuka. Setelah

menyampaikan tujuan peneliti, Bu L mengaku belum ada waktu untuk

diwawancarai, maka beliau menyarankan minggu depan setelah E selesai

melaksanakan UTS. Peneliti pun menyetujuinya dan meminta kontak Bu L. Sore

harinya di rumah, peneliti segera menghubungi Bu L untuk menyampaikan tujuan

wawancara dan meminta ijin bertemu pada hari Sabtu 11 Maret 2017, namun Bu

L mengaku sedang ada acara dan beliau berjanji akan memberi kabar kepada

peneliti ketika sudah ada waktu luang. Peneliti menghubungi Bu L via Whatsapp,

profil picture yang dipajang adalah gambar Bu L dengan E, mereka terlihat dekat

di profil picture itu. Pada saat berkenalan tadi siang, Bu L sempat menjelaskan

sedikit tentang perilaku E di rumah. Menurut Bu L, E memang dilatih untuk dapat

mengatur waktu dengan baik. E terbiasa melakukan kegiatannya berdasarkan

jadwal. Misalnya, jam tidur siang adalah pukul 15.00 sampai dengan 17.00.

Kemudian jam belajar adalah jam 19.30 WIB sampai dengan 21.30 WIB. Hal

tersebut sudah biasa E lakukan setiap harinya.

Tujuan wawancara dengan Bu L adalah untuk mengetahui perilaku E di

rumah dan perlakuan yang diterapkan oleh orang tua kepada E sehingga E

mengalami kecemasan menghadapi matematika. Peneliti telah menyusun 10

pedoman wawancara yang akan peneliti gunakan untuk menggali informasi

terhadap Bu L. Peneliti melakukan pendekatan tidak langsung agar Bu L berkenan

diwawancarai terkait dengan kecemasan yang dialami oleh E. Pendekatan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

38

peneliti maksud adalah, peneliti tidak to the point tentang tujuan peneliti bahwa

sesungguhnya peneliti berniat mengetahui faktor penyebab kecemasan

menghadapi matematika yang dialami E, supaya Bu L tidak tersinggung dan

beliau berkenan untuk peneliti wawancarai. Peneliti melakukan sedikit

improvisasi dalam menyampaikan tujuan peneliti. Peneliti mengatakan bahwa

peneliti tertarik untuk mengetahui pola asuh yang diterapkan Bu L sehingga E

mendapatkan nilai yang memuaskan hampir pada seluruh mata pelajaran. Hasil

wawancara dengan Bu L akan dibahas pada bab IV.

3.4.4 Latar Belakang Informan IV

Informan IV dalam penelitian ini adalah Bapak H selaku Ayah kandung E.

Tujuan peneliti mewawancarai Bapak H adalah untuk memperkaya informasi

dengan mengetahui pola asuh yang diterapkan oleh Bapak H sehingga E

mengalami kecemasan belajar Matematika. Wawancara dengan Bapak H peneliti

lakukan pada tanggal 11 Maret 2017 bertempat di halaman sekolah. Pada waktu

itu sesungguhnya peneliti belum membuat janji dan belum berkenalan dengan

Bapak H. pertemuan kami terjadi secara kebetulan. Ketika itu peneliti menemani

seorang teman satu payung yang telah membuat janji dengan orang tua partisipan,

ia akan melakukan wawancara dengan orang tua partisipan tersebut. Ketika

sedang menunggu di halaman sekolah, peneliti melihat E berbincang dengan

seorang lelaki sambil duduk di bawah pohon. Kemudian peneliti memberanikan

diri untuk mendekati mereka dan berbincang dengan mereka. Ternyata benar

bahwa beliau adalah Ayah E.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

39

Setelah berkenalan dan menyampaikan tujuan peneliti, peneliti pun

mewawancarai Bapak H. Tujuan wawancara yang peneliti sampaikan sama seperti

ketika berkenalan dengan Bu L (Ibu kandung E), yakni untuk mengetahui pola

asuh yang diterapkan orang tua sehingga anak dapat menjadi berprestasi di

sekolah. Ketika mewawancarai Bapak H, E juga ada disitu sambil menggenggam

seplastik penuh bakso bakar kesukaannya. Wawancara berlangsung santai. Bapak

H merupakan pribadi yang ramah dan juga terbuka dalam menjawab pertanyaan-

pertanyaan yang peneliti ajukan. Hasil wawancara dengan Bapak H akan

dijelaskan pada bab IV.

3.4.5 Latar Belakang Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini peneliti dapatkan berdasarkan hasil

kuesioner dan wawancara. Dalam penelitian ini peneliti menemukan salah satu

siswa laki-laki kelas IV B yang menunjukkan indikator kecemasan yang dimaksud

oleh peneliti. Namanya E. Peneliti menanyakan tanggal lahir, usia, jumlah

saudara, kegiatan E sepulang sekolah, dan hobi E. Ketika peneliti bertanya tentang

tempat tinggal E, ia sedikit kebingungan dan mengawang-awang. Peneliti juga

menanyakan tentang profesi orang tua E. Berdasarkan wawancara dengan wali

kelas, peneliti mendapatkan infomasi bahwa kondisi perekonomian E termasuk

menengah ke atas. Ayahnya adalah seorang PNS dan ibunya adalah seorang ibu

rumah tangga. Berdasarkan informasi yang peneliti dapatkan dari Bu W dan Pak

D, E termasuk salah satu siswa yang pandai di kelasnya. Ia masuk 5 besar dan

nilainya selalu diatas KKM. Wawancara dengan E bertujuan untuk mengetahui

faktor penyebab kecemasan yang dialami E dalam menghadapi matematika serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

40

dampak yang ditimbulkannya. Perbedaan penyusunan pertanyaan pun dirasakan

oleh peneliti. Mewawancarai anak di bawah umur tidak sama dengan

mewawancarai orang dewasa. Sehingga peneliti harus memilah kata-kata yang

sesuai dan dapat dipahami oleh E. Jawaban yang diutarakan oleh E pun singkat-

singkat, sehingga peneliti harus pandai-pandai merumuskan pertanyaan untuk

mendapatkan informasi yang detail. Hasil wawancara dengan E akan disajikan

dalam bentuk pengkodingan pada lampiran A. Sebelum dan sesudah melakukan

wawancara, peneliti melakukan observasi di kelas E pada mata pelajaran

matematika, untuk mengamati bagaimana perilaku E ketika berada di kelas.

Ketika melakukan observasi kelas, peneliti masuk bersama dengan Pak D

selaku guru matematika kelas IV dan memilih bangku paling belakang untuk

duduk. Peneliti tidak berkenalan dengan anak-anak karena mereka telah mengenal

peneliti sebelumnya, mengingat peneliti pernah melaksanakan PPL di SD Suka.

Kegiatan belajar mengajar berlangsung secara klasikal, dimana guru menjelaskan

dan siswa memperhatikan. Selama observasi peneliti mengamati perilaku E yang

sangat pendiam. E sangat jarang terlihat mengobrol dengan temannya. Setelah

menjelaskan materi, guru berkeliling memberikan beberapa soal latihan dan siswa

mengerjakannya. Guru sesekali berkeliling mengecek hasil pekerjaan siswa. E

terlihat sangat tenang dan tidak bertanya sama sekali. Ia mengerjakan sendiri

sampai jam pelajaran selesai.

3.5 Teknik Pengumpulan Data.

Teknik pengumpulan data yang digunakan peneliti dalam penelitian ini

adalah observasi dan wawancara. Dalam Grounded Theory, proses pengumpulan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

41

data sangat dipengaruhi oleh temuan-temuan yang terjadi selama penelitian.

Dalam grounded theory, jika ingin memahami atau ingin mengetahui apa yang

sedang dikerjakan oleh subyek penelitian, maka peneliti harus turun ke lapangan

(Basrowi, 2002 : 24). Oleh sebab itu, peneliti memilih observasi dan wawancara

langsung untuk teknik pengumpulan data. Berikut adalah penjelasan kedua teknik

tersebut.

3.5.1 Observasi

Sebelum melakukan wawancara terhadap pastisipan, yang pertama kali

peneliti lakukan adalah observasi. Kartono (dalam Gunawan, 2013 : 143)

berpendapat bahwa pengertian observasi ialah studi yang disengaja dan sistematis

tentang fenomena sosial dan gejala-gejala psikis dengan jalan pengamatan dan

pencatatan. Observasi peneliti lakukan selama melaksanakan PPL atau Program

pengalaman Lapangan di SD Suka selama 3 bulan, yakni sejak tanggal 18 Juli

2016 sampai dengan 22 Oktober 2016.

Sedangkan menurut Herdiansyah (2010 : 131) observasi didefinisikan

sebagai suatu proses melihat, mengamati, dan mencermati serta “merekam”

perilaku secara sistematis untuk suatu tujuan tertentu. Observasi ialah suatu

kegiatan mencari yang dapat digunakan untuk memberikan suatu kesimpulan atau

diagnosis. Dalam penelitian ini, peneliti melakukan observasi pembelajaran

matematika di kelas IV B SD Suka sebanyak tiga kali untuk menemukan

partisipan selanjutnya.

Tujuan peneliti menggunakan teknik observasi dalam penelitian ini adalah

untuk mengetahui pokok permasalahan sebelum melakukan teknik wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

42

yang lebih dalam. Observasi ini melibatkan peneliti secara langsung, dimana

peneliti terlibat langsung dalam situasi dan kondisi yang sedang diamati. Dengan

terjun ke lapangan secara langsung diharapkan peneliti mendapatkan banyak

informasi tentang peristiwa yang terjadi sebagaimana adanya.

3.5.2 Wawancara

Sebagaimana dicantumkan dalam bagian Pemilihan Partisipan, wawancara

pertama dilakukan terhadap wali kelas IV B SD Suka selaku informan I. Salah

satu teknik pengumpulan data yang lazim digunakan peneliti dalam penelitian

kualitatif adalah wawancara mendalam (Afrizal, 2014 : 135). Wawancara

mendalam adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk mendapatkan informasi

secara langsung dengan mengajukan pertanyaan kepada narasumber (informan

atau informan kunci) untuk mendapat informasi yang mendalam (Yaniawati,

2014 : 136).

Alasan peneliti menggunakan teknik wawancara semi terstruktur adalah

supaya narasumber dapat memberikan jawaban yang fleksibel sesuai dengan

keadaannya saat ini, namun tetap tidak keluar dari topik penelitian. Peneliti tetap

membuat pedoman wawancara, namun pertanyaan-pertanyaan selanjutnya

bergantung pada jawaban yang diungkapkan narasumber, tidak terpaku pada

pedoman wawancara yang telah disusun. Peneliti merekam dan mencatat segala

yang diucapkan narasumber untuk mengurangi resiko hilangnya data atau bukti.

3.6 Instrumen Penelitian

Moleong (1989 : 21) mengemukakan bahwa pencari tahu alamiah dalam

pengumpulan data lebih banyak bergantung pada dirinya sebagai alat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

43

pengumpulan data. Dengan kata lain, dalam penelitian kualitatif peneliti berperan

sebagai instrumen itu sendiri. Berdasarkan pernyataan tersebut, peneliti akan

membahas tentang latar belakang keluarga, latar belakang pendidikan, dan

pengalaman berdinamika yang mungkin mempengaruhi cara pandang peneliti

dalam menganalisis data. Peneliti lahir di Yogyakarta, pada tanggal 19 November

1994. Peneliti adalah anak pertama dari 2 bersaudara. Ibu peneliti bekerja sebagai

perawat di sebuah rumah sakit swasta di Yogyakarta, dan Ayah peneliti bekerja

sebagai supir ambulans di salah satu rumah sakit swasta di Sleman. Peneliti

memiliki seorang adik laki-laki yang kini duduk di bangku kelas II di sebuah SMP

swasta di Yogyakarta. Sejak pertama kali masuk SD, peneliti selalu belajar

didampingi oleh Ayah peneliti. Hingga kelas 5 SD, peneliti sempat menyukai

pelajaran Matematika. namun setelah duduk di bangku SMP semuanya berubah.

Menurut peneliti materi yang diajarkan di SMP terlalu sulit dan pada saat itu mata

pelajaran Matematika diampu oleh guru yang sama sejak kelas 7 hingga kelas 9.

Peneliti menganggap penjelasan beliau terlalu cepat dan cenderung mementingkan

siswa yang sudah pandai, sementara siswa yang masih kurang paham kesulitan

menyesuaikan materi yang selanjutnya sehingga semakin tertinggal. Hal itulah

yang dirasakan peneliti terhadap mata pelajaran Matematika di SMP. Sejak saat

itu peneliti selalu merasa cemas jika akan menghadapi ulangan Matematika atau

apapun itu yang berhubungan dengan Matematika. Hal tersebut berlangsung

hingga masa-masa Ujian Nasional. Pada waktu itu, peneliti hanya mengandalkan

les tambahan yang diadakan di sekolah dan tidak mengikuti les privat di luar

sekolah. Itu pun tidak cukup membantu. Hasil try out yang peneliti dapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

44

selalu berada di bawah rata-rata. Pada waktu itu peneliti menganggap faktor

penyebab kecemasan peneliti adalah pelajaran Matematika yang sangat sulit

peneliti pahami. Semua berawal dari guru yang terlalu cepat dalam menjelaskan,

dan kurang peduli terhadap siswa yang belum paham. Peneliti belum memahami

dasarnya, namun harus mengejar teman-teman yang sudah pandai. Hal tersebut

malah membuat peneliti semakin tertinggal.

Ketertinggalan dalam memahami materi pembelajaran tersebut

menyebabkan peneliti stress jika dihadapkan dengan mata pelajaran matematika.

Peneliti cemas jika tidak bisa menyetarakan kemampuan dengan teman-teman

yang lain. Peneliti cemas apabila mendapatkan nilai matematika yang jelek pada

hasil UN peneliti. Jika mendapatkan hasil yang jelek maka peneliti tidak akan

lulus sekolah dan dianggap bodoh oleh teman-teman dan lingkungan. Peneliti

cemas jika tidak bisa membanggakan orang tua, meskipun orang tua tidak pernah

menuntut peneliti untuk mendapatkan nilai matematika yang tinggi. Sekalipun

peneliti telah belajar, peneliti selalu mendapatkan nilai di bawah KKM.

Hal tersebut terus peneliti alami sampai ke bangku SMK. Karena sejak

awal tidak paham dengan materinya, maka ketika diberi materi baru peneliti

semakin kesulitan mengejar. Di bangku SMK nilai matematika peneliti juga selalu

jeblok. Selalu di bawah KKM. Lagi-lagi peneliti harus menghadapi Ujian

Nasional untuk kelulusan SMK. Peneliti sangat cemas apabila mendapatkan nilai

yang buruk pada mata pelajaran matematika, karena peneliti hanya lemah pada

mata pelajaran matematika. Berbagai cara telah peneliti usahakan seperti

mengikuti les tambahan di sekolah, belajar berkelompok bersama teman yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

45

pandai matematika, hal tersebut tidak memberikan dampak yang besar. Peneliti

tetap kesulitan mengejar materi. Hal tersebut terus berlangsung bahkan sampai ke

bangku kuliah. Pada semester I dan II ada mata kuliah Pendidikan Matematika

murni, peneliti pun kesulitan mengikuti dan selalu mendapatkan hasil yang buruk.

Hal tersebut membuat peneliti semakin membenci pelajaran matematika dan

menganggap matematika sebagai momok dalam dunia pendidikan.

Peneliti memang menganggap matematika sebagai pelajaran yang

menakutkan, namun peneliti sangat menyukai mata pelajaran Bahasa Inggris.

Kecintaan peneliti terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris telah peneliti rasakan

sejak SD, dan tidak berubah sampai sekarang. Peneliti selalu mendapatkan nilai

yang memuaskan pada setiap latihan atau ulangan Bahasa Inggris. Hal tersebut

yang agaknya “menyelamatkan” peneliti selama bersekolah. Meskipun buruk

dalam pelajaran matematika namun hal tersebut sedikit tertutup oleh prestasi

peneliti dalam bidang Bahasa Inggris. Peneliti pernah ditunjuk untuk mengikuti

beberapa lomba yang berkaitan dengan Bahasa Inggris ketika SMK. Peneliti juga

pernah mengikuti test TOEIC yang diwajibkan oleh sekolah peneliti. Tak

disangka peneliti mendapatkan skor yang tinggi, yakni 700. Hal tersebut peneliti

manfaatkan untuk mencoba menjadi tutor les bagi teman-teman peneliti yang

rendah dalam pelajaran Bahasa Inggris. Ya, peneliti menjadi tutor bagi beberapa

teman sekelas peneliti ketika SMK, dan peneliti dibayar untuk hal itu. Sejak saat

itu, peneliti menjadi terbiasa mengajar, ya walaupun teman sendiri. Setidaknya

peneliti telah terbekali dengan kemampuan komunikasi yang baik, terutama dalam

hal kegiatan belajar mengajar, mengingat profesi peneliti yang nantinya akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

46

menjadi guru. Hingga pada akhirnya peneliti lulus SMK dan mendaftar di

Universitas Sanata Dharma. Pada waktu itu sesungguhnya peneliti ingin

mendaftar jurusan Pendidikan Bahasa Inggris, namun karena keterbatasan

ekonomi, orang tua peneliti menyarankan untuk memilih jurusan yang lebih

terjangkau. Akhirnya peneliti memilih jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar.

Awalnya peneliti tidak menikmati perkuliahan dikarenakan pada semester awal

peneliti harus berhadapan dengan matematika lagi, pelajaran yang sangat peneliti

benci. Namun seiring berjalannya waktu, akhirnya peneliti bisa menikmati proses

perkuliahan di Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma.

Selama perkuliahan peneliti mendapatkan banyak sekali pengalaman

berharga. Pengalaman berdinamika sejak semester 1 hingga 7 membantu peneliti

untuk menjadi pribadi yang lebih terbuka. Sejak semester 2, peneliti sudah

melakukan praktek mengajar pramuka di SD. Untuk menjadi pengajar pramuka

yang professional, sebelumnya peneliti harus menjalani Kursus Mahir Dasar

Pramuka selama satu minggu penuh di Youth Center, yang terletak di Mlati,

Sleman, Yogyakarta. Disana peneliti mendapatkan banyak sekali pengalaman

terkait dengan pengajaran Pramuka di SD. Kemudian pada semester 3 dan 4,

peneliti sudah melakukan praktek bimbingan belajar di SD. Pada semester 3,

peneliti melakukan bimbingan belajar kelas atas di salah satu SD Negeri di

Yogyakarta. Pada semester 4 peneliti melaksanakan praktek bimbingan belajar

kelas bawah di sebuah sekolah swasta di Yogyakarta. Bimbingan belajar tersebut

peneliti lakukan selama satu minggu sekali selama 14 kali pertemuan. Bimbingan

belajar ini dilakukan selama satu jam setelah jam pulang sekolah. Sesungguhnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

47

bukan hal baru bagi peneliti untuk melakukan praktek mengajar karena dulu

ketika SMK sudah pernah mengajar teman sendiri. Bedanya saat ini peneliti

mengajar siswa yang lebih muda, dan itu membutuhkan kesabaran yang luar biasa

besar. Pada semester 5 dan 6 peneliti telah melaksanakan magang guru dan

magang kepala sekolah di SD. Pada semester 5, peneliti melakukan praktek

magang guru di salah satu sekolah swasta di daerah Sleman. Praktek magang guru

ini juga dilakukan seminggu sekali selama kurang lebih 14 kali pertemuan.

Bedanya dengan bimbingan belajar, praktek magang guru ini dilaksanakan sejak

pagi hingga jam pulang sekolah. Kemudian saat semester 6, peneliti

melaksanakan praktek magang kepala sekolah di salah satu SD Negeri di

Yogyakarta. Magang kepala sekolah ini juga dilaksanakan selama satu minggu

sekali selama 14 kali pertemuan, sejak pagi hari hingga jam pulang sekolah.

Namun sayangnya peneliti merasa kurang mendapatkan faedah pada saat

melaksanakan praktek magang kepala sekolah ini, dikarenakan kondisi sekolah

tempat peneliti magang yang hampir koleps. Jabatan kepala sekolah pun dipegang

oleh seorang PLT Sekolah dikarenakan kepala sekolah terjerat suatu kasus

tertentu, sehingga tidak dapat membimbing kami para mahasiswa magang. Yang

terkahir pada semester 7, peneliti telah melaksanakan PPL atau Program

Pengakraban Lapangan selama kurang lebih 3 bulan di SD. Saat PPL inilah yang

menurut peneliti memberikan kesan yang paling dalam. Selama PPL peneliti

harus bangun pagi setiap hari selama 3 bulan penuh. Peneliti diberi jatah untuk

mengajar sebanyak 18 kali pertemuan. Itu pun harus berbagi dengan teman satu

kelompok PPL. Awalnya peneliti dan teman-teman merasa kesulitan menyusun

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

48

jadwal mengajar, karena pada saat yang sama ada mahasiswa PPGT juga yang

sedang magang di tempat peneliti melaksanakan PPL. Namun setelah

didiskusikan bersama, akhirnya jadwal mengajar dapat tersusun secara adil baik

bagi mahasiswa PPL maupun mahasiswa PPGT. Selama PPL ini peneliti dituntut

untuk menjadi guru “sungguhan” yang mengajar siswa “sungguhan” pula. Tidak

sembarangan mengajar, peneliti juga harus menyusun Rencana Pelaksanaan

Pembelajaran setiap kali sebelum mengajar. Hal tersebut harus didiskusikan

dengan wali kelas yang bersangkutan. Secara tidak langsung peneliti juga belajar

berdinamika dengan seluruh warga sekolah dan belajar berbicara di depan banyak

orang, terutama ketika praktik mengajar.

PPL juga memberikan kesempatan kepada peneliti untuk menemukan

masalah-masalah yang terdapat di sekolah, yang dapat digunakan sebagai

penelitian. Pada saat PPL pula peneliti menemukan berbagai karakter siswa yang

beraneka ragam, berbagai masalah yang mereka hadapi, baik yang terkait

akademik maupun non-akademik. Pada saat PPL juga peneliti belajar berdinamika

dengan teman-teman sejawat PPL. Saling menghormati dan menerima perbedaan

pendapat. Berdasarkan pengalaman-pengalaman yang telah peneliti dapatkan

selama praktek mengajar ini, peneliti menjadi pribadi yang lebih terbuka dan

mudah berinteraksi dengan orang baru, sehingga peneliti tidak kesulitan dalam

menyesuaikan diri dengan narasumber.

Di samping peneliti sebagai instrumen penelitian, peneliti sudah

menyiapkan instrumen pendukung yakni kuesioner, pedoman wawancara,

pedoman observasi, alat perekam dan alat tulis. Alur observasi dan wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

49

yang akan dilakukan terlampir pada bagian lampiran A. Sedangkan kuesioner

terlampir pada bagian lampiran B.

3.7 Kredibilitas dan Transferabilitas

Moleong (1989 : 189) mengemukakan untuk menetapkan keabsahan

(truthworthiness) data diperlukan teknik pemeriksaan. Pelaksanaan teknik

pemeriksaan didasarkan atas sejumlah kriteria tertentu. Ada empat kriteria yang

digunakan, yaitu derajat kepercayaan (credibility), keteralihan (transferability),

ketergantungan (dependability), dan kepastian (confirmability). Terdapat berbagai

cara untuk menguji kredibilitas data. Berikut adalah pengujian kredibilitas yang

peneliti gunakan.

3.7.1 Perpanjangan Pengamatan

Moleong (1989 : 192) menjelaskan perpanjangan keikutsertaan peneliti

akan memungkinkan peningkatan derajat kepercayaan sata yang dikumpulkan.

Mengapa demikian? Pertama, peneliti dengan perpanjangan keikutsertaannya

akan banyak mempelajari “kebudayaan”, dapat menguji ketidakbenaran informasi

yang diperkenalkan oleh distorsi, baik yang berasal dari diri sendiri maupun dari

responden, dan membangun kepercayaan subjek.

Perpanjangan keikutsertaan juga menuntut peneliti agar terjun ke dalam

lokasi dan dalam waktu yang cukup panjang guna mendeteksi dan

memperhitungkan distorsi yang mungkin mengotori data (Moleong, 1989 : 192).

Sebelum melakukan penelitian ini, peneliti telah berdinamika selama kurang lebih

3 bulan bersama dengan siswa kelas IV SD Suka. Dua minggu pertama PPL

peneliti manfaatkan untuk mengobservasi keadaan kelas pada saat mata pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

50

matematika. Setelah selesai PPL pun meneliti harus kembali melakukan observasi

untuk melihat kembali data-data yang telah diperoleh, apakah mengalami

perubahan atau tidak.

3.7.2 Triangulasi

Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang

memanfaatkan sesuatu yang lain di luar data itu untuk keperluan pengecekan atau

sebagai pembanding terhadap data itu (Moleong, 1989 : 195). Denzin ( dalam

Moleong, 1989 : 195) membedakan empat macam triangulasi sebagai teknik

pemeriksaan yang memanfaatkan penggunaan sumber, metode, penyidik, dan

teori. Triangulasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah triangulasi sumber

dan triangulasi metode.

Patton (dalam Moleong, 1989 : 195) menjelaskan triangulasi dengan

sumber berarti membandingkan dan mengecek balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda dalam metode

kualitatif. Patton (dalam Moleong, 1989 : 195) menjelaskan bahwa pada

triangulasi dengan metode, terdapat dua strategi, yaitu : (1) pengecekan derajat

kepercayaan penemuan hasil penelitian beberapa teknik pengumpulan data dan (2)

pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data dengan metode yang sama.

Untuk mendapatkan triangulasi sumber, peneliti melakukan wawancara

yang mendalam kepada siswa dan wali kelas IV SD Suka. Triangulasi metode

yang dilakukan oleh peneliti adalah menggunakan wawancara dan observasi.

Pertama-tama yang dilakukan adalah membagikan kuesioner mengenai

kecemasan belajar matematika kepada siswa kelas IV, setelah data didapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

51

kemudian dicek dengan menggunakan observasi partisipatif dan wawancara. Data

dikatakan kredibel jika pengujian dati ketiga teknik tersebut menghasilkan data

yang sama. Berikut adalah bagan tentang triangulasi sumber.

3.7.3 Transferabilitas

Menurut Darmadi (2014 : 295) transferabilitas artinya mempertanyakan

apakah hasil penelitian yang sedang dilakukan itu dapat diterapkan pada waktu

dan situasi yang lain. Sedangkan Moleong (1989 :146) menjelaskan

transferabilitas atau keteralihan sebagai persoalan empirik bergantung pada

kesamaan antara konteks pengirim dan penerima. Dengan demikian, peneliti

bertanggungjawab untuk menyediakan data deskriptif secukupnya jika ia ingin

membuat keputusan tentang pengalihan tersebut.

3.8 Teknik Analisis Data

Peneliti menggunakan Grounded Theory sebagai design pengolahan data.

Analisis data dalam penelitian grounded theory berlangsung selama penelitian

berproses, mulai wawancara awal hingga berakhir pada pengamatan (Tohirin,

2011 : 33). Meskipun demikian, sering juga pendekatan ini digunakan untuk

Bagan 3.1 Triangulasi

Wawancara mendalam

Siswa yang mengalami kecemasan

belajar

Wali kelas dan guru matematika

siswa yang mengalami kecemasan

belajar

Orang tua siswa yang mengalami

kecemasan belajar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

52

memperluas atau memodifikasi teori yang ada (Tohirin, 2011 : 32). Analisis ini

terdiri atas koding dan kategorisasi. Koding adalah proses pengidentifikasian dan

penanaman tema atau konsep dalam tahap analisis (Tohirin, 2011 : 33). Menurut

Tohirin (2011 : 33), proses koding mencakup tiga langkah, yaitu : pertama,

koding terbuka (open coding), yaitu memilah-milah data. Kedua, koding aksial

(axial coding), yaitu memunculkan kembali data dalam bentuk baru. Yang ketiga

koding selektif (selective coding), yaitu pemilihan kategori inti dan

menghubungkannya dengan kategori lain. Open coding bersifat deskriptif, yaitu

mewakili nama, identitas, dan fenomena yang tertulis dalam teks (Sarosa, 2012 :

142).

Glasser dan Strauss (dalam Sarosa, 2012 : 143) menjelaskan tahapan

analisis selanjutnya di dalam coding adalah interpretasi atas kode yang dihasilkan

proses open coding, tahapan ini disebut selective coding. Aktivitas utama di

tahapan ini adalah membangun konsep yang dapat menjelaskan interaksi antara

berbagai kategori yang ada. Strauss dan Corbin (dalam Sarosa, 2012 : 143)

menyarankan adanya langkah axial coding setelah open coding, tapi sebelum

selective coding. Axial coding adalah sekumpulan prosedur dimana data ditata

ulang dengan cara baru setelah open coding dengan cara saling menghubungkan

kategori yang ada (Sarosa, 2012 : 144).

Glasser dan Strauss (dalam Sarosa, 2012 : 143) menjelaskan tahapan

ketiga dalam pembentukan teori adalah theoretical coding. Tujuan utama dalam

tahapan ini adalah membuat pernyataan yang sifatnya menyimpulkan atau

prediktif (bisa dalam bentuk hipotesis) atau suatu fenomena. Peneliti secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

53

eksplisit menyatakan hubungan sebab akibat (kausal) atau korelasi antar kategori

atau konsep. Teori yang muncul kemudian dibandingkan dengan data dan teori

yang relevan.

Berdasarkan penjelasan para ahli tersebut, langkah pertama yang peneliti

lakukan adalah mengumpulkan data sebanyak-banyaknya mengenai siswa yang

mengalami kecemasan belajar. Mulai dari observasi kelas, pembagian kuesioner

kecemasan, wawancara guru, wawancara partisipan, hingga wawancara orang tua

partisipan. Kemudian peneliti memilih satu pernyataan pada seluruh hasil

wawancara yang mewakili jawaban atas kecemasan yang dialami oleh siswa

untuk menyusun open coding.

Langkah kedua yakni selective coding atau focus coding. Dalam tahapan

ini peneliti memunculkan kembali pernyataan tersebut dalam bentuk baru yang

lebih spesifik, yakni pernyataan demi pernyataan dikategorikan sesuai dengan

pertanyaan coding. Baik pertanyaan coding maupun pernyataan, masing-masing

diberi warna yang berbeda-beda untuk memudahkan membaca hasil

pengkodingan.

Langkah yang ketiga, peneliti membuat axial coding untuk merinci

penyebab-penyebab kecemasan yang dialami oleh siswa berprestasi sesuai dengan

kedua langkah yang sebelumnya.

Langkah yang keempat atau yang terakhir, peneliti merumuskan

theoretical coding berupa bagan teori mengenai penyebab kecemasan menghadapi

matematika yang dialami oleh E beserta dampak yang ditimbulkannya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

54

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dalam bab IV ini peneliti membahas tentang hasil penelitian dan

pembahasan. Hasil penelitian berisi tentang partisipan penelitian, setting

penelitian, dan deskripsi partisipan penelitian. Pembahasan berisi tentang kegiatan

yang telah dilakukan selama penelitian serta sesuai dengan hasil triangulasi data.

4.1 Hasil Penelitian

Peneliti melakukan penelitian di kelas IV SD Suka dengan jumlah siswa

33 orang, yang terdiri dari 17 siswa laki-laki dan 16 siswi perempuan. Penelitian

ini peneliti mulai dengan melakukan observasi. Observasi peneliti lakukan pada

saat peneliti sedang melaksanakan PPL atau Program Pengalaman Lapangan di

SD Suka selama 3 bulan, yakni bulan Juli sampai dengan Oktober 2016. Minggu

kedua PPL peneliti manfaatkan untuk observasi kelas. Hal tersebut dikarenakan

tanggal peneliti memulai PPL bersamaan dengan masuknya tahun ajaran baru,

sehingga seminggu pertama di sekolah para siswa belum melaksanakan kegiatan

belajar mengajar. Pertama kali melakukan observasi, peneliti mengobservasi

pembelajaran matematika di kelas IV B. Pada hari yang sama juga peneliti

pertama kali berkenalan dengan siswa kelas 4 SD Suka. Pada saat observasi,

peneliti belum menemukan hal yang peneliti cari, yakni siswa yang mengalami

kecemasan belajar. Sebab berdasarkan penelitian yang telah peneliti jalani selama

ini, kecemasan tidak selalu dapat dilihat secara kasat mata, peneliti sadar bahwa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

55

peneliti tidak bisa menghakimi seseorang yang mendapatkan nilai jelek pada mata

pelajaran matematika mengalami kecemasan belajar. Terkadang seseorang

menunjukkan reaksi panik ketika cemas, namun yang lainnya tidak. Setiap orang

berbeda dalam menunjukkan reaksi kecemasan yang mereka rasakan. Observasi

yang pertama ini peneliti manfaatkan untuk mengamati pola pengajaran yang

diterapkan guru dalam mata pelajaran matematika.

Pada waktu observasi, kondisi kelas sangat ramai dan pengap, sebab

pelajaran matematika baru dimulai setelah istirahat pertama, yakni pukul 09.25.

Para siswa terlihat belum move on dari euforia istirahat yang baru beberapa menit

berlalu. Mereka masih berlarian kesana kemari, mengobrol dengan teman

sebangku, bahkan ada yang melempari kipas angin dengan pesawat. Peneliti

sebelumnya telah membuat janji dengan Pak D selaku guru matematika kelas 4

SD Suka, untuk mengikuti kegiatan belajar mengajar di kelas beliau. Peneliti

masuk kelas bersama dengan Pak D, kemudian beliau mengenalkan peneliti

dengan para siswa. Para siswa menyambut dengan ceria. Mereka mengucapkan

salam kepada pak D dan peneliti. Kemudian peneliti duduk di bangku paling

belakang untuk memulai observasi. Sepanjang pengamatan peneliti kurang lebih

selama dua jam, metode yang digunakan Pak D dalam menyampaikan materi

adalah secara klasikal, dimana guru yang menjadi pusat pembelajaran. Hal

pertama yang beliau lakukan adalah menjelaskan materi serta menuliskannya di

papan tulis. Kemudian beliau memberi tugas kepada para siswa untuk dikerjakan.

Sesekali beliau berkeliling untuk mengecek pekerjaan siswa. Beliau sempat

berhenti di dua meja dalam kurun waktu yang agak lama. Selesai mengerjakan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

56

beliau bersama dengan para siswa mencocokan hasil pekerjaan mereka.

Kemungkinan kecemasan belajar yang dialami siswa bisa datang dari mana saja,

salah satunya adalah dari cara guru mengajar. Peneliti juga sedikit banyak

mempelajari cara guru dalam mengontrol suasana kelas supaya dapat dikendalikan

dan berjalan sesuai harapan guru. Hal tersebut nantinya berguna ketika peneliti

melakukan praktek mengajar di kelas yang sama. Oleh sebab itu cara pengajaran

yang diterapkan guru peneliti anggap perlu untuk diobservasi juga

Observasi-observasi yang selanjutnya peneliti lakukan dengan cara

menemani teman yang sedang mengajar matematika di kelas IV B. Sesungguhnya

istilah yang tepat bukanlah menemani, namun menjadi asisten guru. Terkadang

saat melakukan praktek mengajar, dibutuhkan asisten sukarela yang bersedia

membantu demi kelancaran praktek mengajar, misalnya : membantu

mengabadikan gambar, membantu membagikan handout, dan lain sebagainya.

Hal tersebut peneliti manfaatkan untuk sekaligus mengobservasi keadaan kelas IV

B terutama pada mata pelajaran matematika. Setiap kali ada teman yang

melakukan praktik mengajar di kelas IV B, peneliti selalu menawarkan diri untuk

menemani. Terlihat perbedaan yang sangat mencolok ketika para siswa diajar oleh

Pak D dengan ketika mereka diajar oleh mahasiswa PPL. Mereka terlihat lebih

berani dan tidak bisa diatur. Hanya para siswa di kedua barisan paling depan yang

memperhatikan, selebihnya bermain dan saling mengobrol. Hal tersebut melatih

peneliti dalam mengelola kelas. Ketika mengajar di kelas ini pun peneliti juga

sambil mengobservasi. Meskipun peneliti belum pernah mengampu mata

pelajaran matematika, sedikit banyak peneliti telah belajar pengelolaan kelas serta

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

57

metode yang tepat yang bisa diterapkan di kelas ini. Peneliti belum berani

mengampu mata pelajaran matematika di kelas atas, karena peneliti sendiri juga

merasa lemah dalam mata pelajaran matematika. Menurut pengalaman peneliti

selama melakukan praktek mengajar, kegiatan berkelompok kurang cocok

diterapkan di kelas ini, karena para siswa akan terpecah konsentrasinya dan

menjadi semakin tak terkendali. Dengan bekal pengalaman mengajar berkali-kali

di kelas IV B, peneliti menjadi hafal dengan karakter siswa. Peneliti pun

megetahui siapa saja yang lemah dalam pelajaran matematika. Ada seorang siswa

yang lemah dalam mata pelajaran matematika dan harus dibimbing secara intensif

supaya pekerjaannya bisa selesai. Menurut Pak D, jika tidak dibimbing secara

intensif ia tidak akan mengerjakan apapun dan mengobol dengan temannya

sepanjang pelajaran. Kebanyakan siswa yang lemah tersebut memilih duduk di

bangku belakang. Observasi-observasi seperti ini membantu peneliti dalam

mengumpulkan informasi sebanyak-banyaknya sebelum memulai penelitian.

Penelitian yang sesungguhnya baru peneliti mulai pada bulan Januari,

setelah peneliti menyelesaikan PPL. Meskipun peneliti telah melakukan observasi

kelas secara terus menerus sejak bulan Agustus 2016, namun pada saat itu peneliti

bersama dengan teman satu payung belum memiliki gambaran yang cukup terkait

penelitian seperti apa yang akan kami lakukan di sekolah. Dengan judul besar

“Deskripsi Kecemasan Siswa Terhadap Mata Pelajaran Matematika” peneliti

beserta teman-teman satu payung penelitian merasa kebingungan terkait hal-hal

apa saja yang akan kami teliti di lapangan. Maka setelah beberapa kali bimbingan,

baru ditentukan bahwa kami akan meneliti faktor yang menyebabkan siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

58

mengalami kecemasan menghadapi matematika dan dampak yang ditimbulkan

oleh kecemasan tersebut yang baru bisa kami mulai pada bulan Januari, karena

pada saat itu SD Suka sedang libur semester.

Pada tanggal 18 Januari 2017, peneliti kembali lagi ke sekolah dengan

membawa satu bendel kuesioner yang siap dibagikan kepada siswa kelas IV B.

Tentu sebelumnya peneliti telah meminta ijin kepada Bu W selaku wali kelas IV

B untuk menyebar kuesioner. Bu W mengijinkan peneliti menyebar kuesioner

pada jam pelajaran PKn. Tak butuh waktu lama bagi para siswa untuk

mengerjakan kuesioner yang peneliti susun, sekitar 20 menit mereka telah selesai

mengerjakan dan KBM bisa kembali dilanjutkan. Kemudian peneliti membawa

hasil kuesioner tersebut ke perputakaan untuk mengolahnya. Lalu setelah

mengolah kuesioner, peneliti mendapatkan satu siswa yang memenuhi seluruh

indikator kecemasan yang telah peneliti susun. Namanya E. Peneliti tidak begitu

hafal jika mengingat siswa melalui namanya. Oleh sebab itu ketika istirahat,

peneliti mencari E di kelasnya. Kebetulan ia sedang jajan sehingga peneliti

menitipkan pesan kepada seorang siswa yang lain untuk menyampaikan kepada E

bahwa peneliti ingin bertemu. Tak berapa lama, E datang ke perpustakaan sekolah

dan menemui peneliti. Kemudian peneliti mewawancarai E terkait kuesioner yang

telah E isi.

Setelah melihat hasil kuesioner yang diisi E, peneliti mendatangi Bu W

untuk menyampaikan hasil yang peneliti temukan. Berdasarkan wawancara

dengan Bu W, peneliti mendapatkan sedikit informasi tentang E. E adalah seorang

anak laki-laki berusia 10 tahun. E merupakan anak ke-2 dari pasangan Bapak H

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

59

dan Ibu L. E memiliki seorang kakak perempuan yang kini duduk di bangku kelas

2 SMP. E dikenal sebagai siswa yang pendiam sekaligus pandai di kelasnya. E

berasal dari keluarga menengah ke atas. Ayahnya bekerja sebagai PNS dan ibunya

seorang ibu rumah tangga. Bu W juga berkata bahwa beliau kaget mengetahui

bahwa siswa yang pandai seperti E ternyata mengalami kecemasan menghadapi

matematika. Hasil wawancara dengan Bu W akan dibahas lebih detail pada bagian

Wawancara dengan Informan I.

Setelah mewawancarai Bu W, kemudian peneliti mewawancarai Pak D

selaku guru matematika kelas IV B. Beliau tidak menyangka bahwa E mengalami

kecemasan dalam menghadapi matematika. Sebab selama ini menurut Pak D, E

adalah anak yang pendiam dan nilainya stabil. Wawancara dengan Pak D peneliti

lakukan saat istirahat pertama di ruang guru. Berdasarkan hasil wawancara yang

peneliti lakukan dengan Informan I dan Informan II, peneliti menemukan bahwa E

adalah anak yang pendiam. Ia tidak seperti anak-anak seusianya yang senang

berlarian dan bermain. E bahkan tidak pernah mengobrol, jika temannya tidak

mengajak mengobrol. Bu W selaku wali kelas IV B mengatakan bahwa E seperti

anak yang tertekan saking diamnya. Pak D selaku guru matematika juga

mengatakan bahwa E adalah anak yang cerdas dan pendiam di kelasnya, namun

Pak D mengaku tidak begitu mengenal sosok E dikarenakan beliau hanya

mengajar dua mata pelajaran saja di kelas E, yakni IPA dan Matematika. Bu W

dan Pak D sama-sama mengatakan bahwa E adalah anak yang cerdas namun

pendiam, ia tidak suka menjadi pusat perhatian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

60

Sebagai penguatan atas keterangan yang disampaikan Pak D dan Bu W,

peneliti merasa perlu mewawancarai E. Oleh sebab itu pada istirahat kedua,

peneliti kembali mencari E untuk mewawancarainya terkait kecemasan yang ia

alami. Wawancara dengan E , seperti biasa, peneliti lakukan di ruang

perpustakaan yang cenderung kondusif dan tidak terlalu ramai pada saat jam

istirahat. Berdasarkan hasil wawancara dengan E, didapatkan informasi bahwa E

mengalami kecemasan menghadapi matematika karena ia takut dimarahi dan

dihukum oleh orang tuanya (khususnya ibunya). Ketika diwawancarai E memang

terlihat tenang saat menjawab, matanya selalu menatap mata peneliti, ia tidak

terlihat seperti anak yang mengalami kecemasan.

E mengalami kecemasan menghadapi matematika sebab apabila nilainya

jelek, maka ia harus mendapatkan konsekuensi-konsekuensi sebagai berikut :

uang jajannya akan dikurangi, ia akan diikutkan bimbingan belajar tambahan, dan

ia dimarahi oleh ibunya. Peneliti juga bertanya mengapa E tidak mau diikutkan

bimbingan belajar tambahan, E mengatakan bahwa ia tidak senang belajar dengan

orang asing. Hal-hal tersebut rupanya sangat mempengaruhi kondisi mental E

sehingga ia menjadi sangat cemas jika mendapatkan nilai yang jelek, padahal

sekalipun belum pernah ia mendapatkan nilai di bawah KKM (terutama pada mata

pelajaran matematika). Hal tersebut peneliti ketahui setelah melihat hasil nilai

akhir E selama dua semester ini. E mengatakan sebelumnya ia juga pernah

dimarahi oleh Bu L ketika mendapatkan nilai yang jelek

Berdasarkan keterangan dari E, kemudian peneliti mewawancarai Bu L

selaku ibu kandung E sekaligus sosok dibalik kecemasan yang dialami E. Tujuan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

61

peneliti mewawancarai Bu L adalah untuk mengetahui pola asuh yang diterapkan

oleh Bu L terhadap E, sehingga ia mengalami kecemasan menghadapi

matematika. Untuk dapat mewawancarai Bu L, peneliti harus menunggu satu

minggu karena E sedang melaksanakan UTS sehingga beliau ingin fokus

mendampingi E belajar. Peneliti melakukan wawancara dengan Bu L di rumah

beliau. Beberapa hari sebelumnya peneliti telah menghubungi beliau melalui

Whatsapp dalam rangka mendapatkan persetujuan beliau untuk diwawancarai.

Peneliti pergi kesana bersama salah satu teman payung skripsi. Ternyata lokasi

rumah Bu L tidak terlalu jauh dari SD Suka, yakni sekitar 300 meter di sebelah

selatan SD Suka. Peneliti tidak menyangka bahwa rumah Bu L akan sangat

mudah ditemukan. Saat itu peneliti janji dengan Bu L untuk datang pukul 09.00

WIB namun pada kenyataannya pukul 08.15 WIB peneliti telah berhasil

menemukan rumah Bu L. Peneliti sengaja berangkat sangat pagi supaya tidak

terlambat sampai ke rumah Bu L, karena ini pertama kalinya peneliti mencari

alamat rumah Bu L. Sebab berdasarkan pengalaman kemarin menemani seorang

teman satu payung mencari alamat partisipan, rumahnya sangat susah dicari dan

masuk ke perkampungan yang sama sekali asing bagi peneliti. Namun ternyata,

rumah Bu L terletak di pinggir jalan besar dan sangat mudah ditemukan. Peneliti

merasa tidak enak hati karena datang kepagian. Peneliti khawatir kalau-kalau

mengganggu kegiatan rumah Bu L yang belum sempat terselesaikan. Maka dari

itu peneliti memutuskan untuk mencari warung terdekat untuk sarapan terlebih

dahulu bersama teman peneliti. Baru setelah waktu menunjukkan pukul 08.55

peneliti kembali ke rumah Bu L. Ketika sedang memarkirkan motor di depan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

62

gerbang saja, peneliti sudah disambut dengan suara gonggongan anjing dari dalam

garasi. Rumah Bu L sangat mudah ditemukan karena terletak di pinggir jalan

utama dan terlihat mencolok dibandingkan rumah yang lainnya. Dengan cat warna

kuning pastel, rumah dua lantai tersebut terlihat megah dan sangat mewah.

Halamannya dihiasi dengan rumpun bambu hias yang menambah sedap

pemandangan. Hanya saja, tidak ada nomor rumah yang tercantum di pagar atau

gerbang. Belum sempat mengetuk pintu, ternyata Bu L telah membukakan pintu

untuk kami.

Bu L menyambut kedatangan kami dengan sangat ramah. Kami

dipersilakan duduk di ruang tamunya. Tak hanya indah di luar, bagian dalam

rumah ini pun sangat rapi dan bersih. Pada saat itu hanya ada Bu L dan beberapa

asisten rumah tangga yang ada di rumah, karena Bapak H bekerja, E dan

kakaknya sekolah. Hal yang pertama peneliti tanyakan kepada Bu L adalah

tentang perilaku E di rumah, beliau menjawab bahwa E adalah sosok yang

bertanggungjawab dan disiplin. Beliau mengatakan sejak bayi E sudah diajarkan

untuk mandiri, caranya adalah dengan membuatkan box sendiri untuk E sehingga

sejak bayi ia terbiasa tidur sendiri. Hal tersebut juga yang dikatakan oleh Bapak H

(ayah E). menurut Bapak H, E adalah anak yang bertanggungjawab dan sudah

bisa memanage waktu. Bu L juga berkata bahwa E memang agak pendiam di

sekolah, ia agak kesulitan bergaul, hal tersebut mungkin karena E tidak pernah

bermain dengan teman sebayanya, sebab lokasi rumah yang satu dengan yang

lainnya saling berjauhan. Namun jika di rumah, E sama seperti anak-anak

seusianya yang senang bermain. Dalam menerima tamu, sepertinya Bu L memang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

63

sangat mempersiapkan diri dari segi fisik, hal tersebut peneliti lihat ketika peneliti

mewawancarai beliau. Beliau mengecat pirang rambutnya, mengenakan lipstick

warna fuschia beserta eyeshadow warna oranye ketika peneliti wawancarai.

Ketika peneliti bertanya kegiatan beliau hari ini, beliau mengatakan hari ini stay

di rumah saja karena E sedang melaksanakan UTS dari dinas sehingga beliau

harus mendampinginya belajar. Bu L mengatakan bahwa beliau yang lebih intens

mendampingi E di rumah sebab Bu L adalah ibu rumah tangga yang lebih sering

berkegiatan di rumah.

Bu L bercerita banyak mengenai keseharian E di rumah. Menurut beliau, E

sangat suka mengoleksi mobil-mobilan merk Hotwheels. Ketika mempunyai

hotwheels baru, ia akan membawanya kemana-mana, bahkan saat tidur pun E

membawa membawa mobil tersebut di dalam pelukannya. Dari sini peneliti

mendapatkan informasi bahwa Bu L menerapkan sistem reward dan punishment

dalam pola asuh beliau. Beliau mengatakan, di awal mereka sekeluarga akan

berkumpul membicarakan tentang reward dan punishment yang akan diberikan

terhadap anak-anak mereka, dan mereka menyetujui itu bersama. Maka, E sudah

tau hadiah apa yang akan ia dapatkan jika mendapatkan nilai yang bagus, dan

hukuman apa yang akan ia terima jika ia berperilaku diluar kehendak Bu L.

Menurut Bu L, sistem reward dan punishment tersebut cukup efektif diterapkan

untuk mengurangi perilaku anak-anak yang tidak beliau inginkan, juga

sebaliknya. Bu L menjelaskan bahwa beliau tidak memaksa E untuk dapat merain

peringkat 1 sampai 3 di kelasnya, asalkan sudah masuk 10 besar, E sudah

mendapatkan hadiah. Semester kemarin E menduduki peringkat 6 dari 33 siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

64

dan beliau mengaku bangga atas capaian E. Beliau juga menepati janjinya

membelikan E hotwheels baru ketika hasil belajar E telah keluar. Meskipun saat

ini di rapor tidak dicantumkan ranking siswa, Bu L merasa perlu mengetahui E

berada di peringkat berapa di kelasnya, sehingga seringkali beliau menanyakan

secara langsung kepada Bu W. Oleh sebab itu Bu L dapat mengetahui ranking E

di kelasnya. Selama ini E selalu mendapatkan nilai yang tinggi di setiap mata

pelajaran, ia sangat jarang mendapatkan nilai dibawah KKM.

Ketika peneliti bertanya tentang bagaimana reaksi Bu L apabila E

mendapatkan nilai dibawah KKM, peneliti dapat menangkap sebersit kesedihan di

mata Bu L, beliau menjelaskan sambil berkaca-kaca. Bu L berkata bahwa bahwa

dulu sempat bereaksi agak keras ketika mengetahui E mendapatkan nilai yang

jelek. Hal tersebut kini beliau sesali dan beliau mengaku sudah sadar bahwa anak

tidak bisa diperlakukan dengan keras. Dahulu jika mengetahui E mendapatkan

nilai yang jelek, beliau memarahi E dan berkata akan mendaftarkan E pada

lembaga bimbingan belajar apabila nilai E tidak mengalami peningkatan. Peneliti

tidak mendapatkan informasi lebih dalam mengenai bentuk kemarahan seperti apa

yang beliau lakukan kepada E, karena beliau cenderung tertutup untuk

menjelaskan hal tersebut. Bu L mengatakan bahwa beliau sedikit mengadopsi pola

asuh yang diterapkan oleh orang tua beliau (kakek dan nenek E) dalam

mendampingi beliau saat masih kecil. Beliau mengaku bahwa dulu terbiasa

dididik dengan ketat, sehingga sedikit banyak mempengaruhi cara beliau dalam

mengasuh E. Beliau mengatakan bahwa beliau marah jika E mendapatkan nilai

yang rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

65

Melalui wawancara dengan Bu L, didapatkan informasi bahwa Bu L

adalah alasan dibalik kecemasan yang dialami oleh E. Bu L memarahi E jika E

mendapatkan nilai yang jelek. Namun kecemasan yang dialami E rupanya dapat ia

olah menjadi sesuatu yang positif. Ia menjadi terpacu untuk belajar dan belajar,

sehingga nilainya selalu di atas KKM. Seperti yang telah dikatakan Bu L dan

Bapak H, E merupakan anak yang mandiri dan bertanggung jawab. E bahkan telah

dibiasakan tidur sendiri di dalam box sejak bayi, ia jarang sekali digendong oleh

Bu L sejak bayi. Menurut sepengetahuan Bu L dan Bapak H, E sudah tau kapan

harus belajar dan kapan waktu bersantai. Bahkan ia terbiasa belajar sendiri ketika

tidak ada yang mendampingi. Kepribadian E yang mandiri dan bertanggung jawab

rupanya juga mempengaruhi E dalam mengolah kecemasan yang dialaminya.

Pada kenyataannya tidak semua kecemasan menghasilkan buah yang buruk. Ada

juga kecemasan positif, seperti yang dialami oleh E. Oleh sebab itu, sebaiknya

kita tidak selalu mengaitkan kecemasan dengan nilai yang jelek, karena

kecemasan juga dapat memacu seseorang untuk berusaha, sehingga bisa

mendapatkan hasil yang baik. Hal tersebut telah peneliti peroleh melalui temuan-

temuan yang terjadi selama penelitian ini. Apabila E tidak mengalami kecemasan

menghadapi matematika, tak ada yang memotivasinya untuk melakukan usaha

yang lebih baik. Akibatnya, hasil belajar E akan tetap rendah karena ia tidak

merasa terdorong untuk memperbaikinya. Berikut adalah hasil wawancara dengan

E selaku Partisipan I, Bu W selaku informan I, dan Pak D selaku informan II, Bu

L selaku Informan 3, dan Pak H selaku informan 4.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

66

4.1.1 Wawancara dengan Partisipan

Peneliti sebelumnya telah mengenal E dan telah melakukan observasi di kelas

E selama berkali-kali. Di kelas ia termasuk siswa yang tenang, dalam artian tidak

suka mengganggu temannya. Bahkan jika tidak diajak bicara lebih dahulu, ia tidak

pernah mengawali pembicaraan dengan teman sebayanya. Awal mula peneliti

menemukan bahwa E mengalami kecemasan menghadapi matematika adalah

ketika peneliti menyebarkan kuesioner ke seluruh siswa kelas IV B. Dari 33

siswa, hanya E yang menunjukkan aspek-aspek kecemasan. Ketika diawancarai,

jawaban E konsisten dengan hasil kuesionernya. E mengatakan bahwa ia

diharuskan mengikuti les matematika jika nilainya jelek, ia juga berkata bahwa ia

berkeringat dingin ketika mengerjakan soal matematika, dan dimarahi orang tua

jika nilai matematikanya jelek. Sedangkan pada mata pelajaran hafalan, ia tidak

merasa terlalu cemas. Ia tidak pernah mendapatkan nilai yang rendah pada mata

pelajaran hafalan. Menurut E, mata pelajaran yang lain cenderung lebih ringan

daripada matematika.

Ketika peneliti menanyakan tentang perasaan E menghadapi pelajaran

matematika, ia menjawab,”Ya deg-degan..” kemudian peneliti bertanya

lagi,”kenapa kok deg-degan? Selain deg-degan, apa lagi yang kamu rasain?”

kemudian ia menjawab,”Kadang sampek kebelet pipis terus. Terus agak pusing.

Ya takut nggak bisa ngerjain terus nilainya jelek.” Ciri-ciri yang diucapkan E

tersebut termasuk dalam indikator kecemasan yang peneliti susun pada kuesioner.

Peneliti menggunakan indikator kecemasan menurut Nevid. Indikator kecemasan

tersebut dapat dilihat pada bab II. Lalu peneliti meneruskan pertanyaan,”Oh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

67

gitu..emang kalo nilainya jelek, kenapa?”, lalu E menjawab,”dimarahin mama.

Terus kalo nilaiku jelek nanti aku disuruh les.” Demikianlah perkataan E.

Kecemasan belajar yang dialami E berasal dari tekanan-tekanan yang ia dapatkan

dari ibunya. E hanya dimarahi ketika mendapat nilai jelek pada mata pelajaran

matematika, sementara pada mata pelajaran yang lain ia tidak pernah bermasalah.

E tidak mau diikutkan les karena ia merasa tidak nyaman belajar dengan orang

asing. Kemudian ketika peneliti bertanya dengan siapa E belajar, ia

menjawab,”Belajar sendiri. Kalo sulit baru sama Ayah.” E mengatakan bahwa ia

terbiasa belajar sendiri tanpa pendampingan, namun jika menemukan materi yang

sulit, ia minta diajari oleh ayahnya, khususnya pada mata pelajaran matematika.

Sedangkan untuk mata pelajaran hafalan, ia biasanya bertanya pada ibunya.

Kemudian peneliti bertanya lagi,”Nah..kalau Ayah tu kalau ngajarin E di rumah

dengan cara seperti apa? Misal dengan permainan, nyuruh E mengerjakan soal

latihan, dengan membahas satu persatu soal bersama E, atau gimana?” E

menjawab,”Pertama dikasih cara untuk mengerjakannya, habis itu baru dikasih

soal, baru suruh ngerjain.” Peneliti juga menanyakan mengapa tidak Bu L yang

mendampingi E dalam belajar, E mengatakan bahwa Bu L sibuk mengurus

pekerjaan rumah. Meskipun sibuk mengerjakan pekerjaan rumah, Bu L lah yang

selalu mengontrol perkembangan belajar E, dan beliau juga yang akan marah

apabila E mendapatkan nilai yang jelek. Padahal seperti yang dikatakan E di atas,

yang mendampingi E belajar adalah Bapak H. Namun Bapak H justru tidak marah

jika E mendapatkan nilai yang jelek. Dari sini dapat kita lihat perbedaan perlakuan

yang diberikan oleh Bu L dan Bapak H dalam mendampingi E belajar. Dalam

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

68

penelitian ini, didapatkan informasi bahwa ibu cenderung lebih mengontrol

kegiatan anak di rumah, sementara ayah cenderung lebih santai.

Ketika peneliti bertanya mengenai kegiatan E sepulang sekolah, ia

menjawab,”ganti baju, makan, terus tidur.” Kemudian peneliti bertanya,”E nggak

main sama temen-temen sekampung atau sekomplek gitu?” lalu E menjawab

tidak. E berkata bahwa ia tidak mempunyai teman sebaya di rumahnya. Ia tidak

pernah bermain dengan anak lain di sekitar tempat tinggalnya. E mengatakan

bahwa ia tidak tinggal di dalam kampung ataupun di komplek perumahan.

Rumahnya terletak di pinggir jalan besar. Posisi rumah E yang berjauhan dengan

rumah para tetangganya membuat E sulit bersosialisasi. Jarak satu rumah dengan

yang lainnya kurang lebih 200 meter, itupun terpisah oleh rel kereta dan sawah

yang luasnya berhektar. Ketika peneliti mendatangi rumah E dalam rangka

wawancara dengan Bu L, peneliti tidak melihat ada anak-anak seusia bermain di

sekitar sana. Ketika pulang sekolah, ia diharuskan tidur siang oleh ibunya. Setelah

tidur siang, E langsung mandi dan diperbolehkan menonton TV sebentar,

kemudian makan malam dan belajar. Menurut perkataan E dan Bapak H, E senang

bermain game. Selain bermain game, E juga suka bermain mobil-mobilan.

Seringkali ia menyempatkan diri bermain mobil-mobilan di dalam rumah ketika

sedang bosan. Ketika peneliti menanyai pukul berapa E biasa belajar, ia

menjawab,”Jam setengah 8 sampe jam setengah 10.” Itulah penyebab mengapa E

harus tidur siang. E belajar hingga malam hari, ia tidur siang supaya tidak

mengantuk ketika sedang belajar. Peneliti juga menanyakan tentang cara Pak D

mengajar matematika di kelas, menurut E, Pak D adalah guru yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

69

menyenangkan dan cara pengajaran beliau mudah dipahami oleh E. Berdasarkan

wawancara dengan E, didapatkan informasi bahwa kecemasan belajar yang

dialami E tidak bersumber dari cara mengajar guru.

4.1.2 Wawancara dengan Informan I

Menurut Bu W, E merupakan siswa yang pandai dalam setiap mata pelajaran.

Nilainya selalu di atas rata-rata. Hal tersebut terbukti ketika Bu W menunjukkan

rekapan hasil belajar E dari semester kemarin sampai semester ini. Ketika peneliti

bertanya kepada Bu W mengenai perilaku E di dalam kelas, beliau menjawab,”Oh

kalau E tu diem, mbak. Di kelas tu malah nggak aktif. Maksudnya bukan

merupakan siswa yang sering ngobrol gitu lho. Tapi nilainya memang bagus-

bagus E itu. Malah kayak tertekan tu lho anaknya.” Menurut Bu W, E merupakan

siswa yang agak sulit berekspresi. Contohnya pada mata pelajaran Bahasa

Indonesia tentang drama, E agak kesulitan berakting di depan teman-temannya.

Juga pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tentang puisi, performa E sangat

kurang apabila dibandingkan dengan teman-temannya. Bu W agak menekankan

pada mata pelajaran Bahasa Indonesia sebab beliau adalah alumni Pendidikan

Bahasa dan Sastra Indonesia di salah satu perguruan tinggi negeri di kota

Yogyakarta. Beliau ahli dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia, maka beliau

lebih banyak membahas performa E dalam mata pelajaran Bahasa Indonesia.

Meskipun demikian, nilai E pada mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak

bermasalah, E selalu mendapatkan nilai di atas rata-rata pada semua mata

pelajaran, hanya saja Bu W menyayangkan performa E ketika ada ujian praktek

Bahasa Indonesia. Bu W telah menjadi wali kelas E selama 2 semester ini,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

70

sehingga beliau sudah hafal karakter para siswa yang beliau ampu. Bahkan ketika

peneliti bertanya tentang siapa saja siswa yang nilainya di atas KKM, beliau hafal

nama-nama mereka. Bu W mengatakan bahwa E menjadi pendiam karena

tertekan.

Setelah melakukan wawancara dengan wali kelas IV SD Suka, didapatkan

informasi bahwa E mengalami suatu tekanan dari luar dirinya untuk menjadi

berprestasi. E termasuk anak yang sangat tenang di kelasnya. Ia bahkan hanya

mengobrol ketika ada orang yang mengajak mengobrol. Bahkan terkadang Bu W

menghampiri meja E sambil berkata,”Mbok ngobrol to kamu tu.” Yang membuat

E tersipu malu dan mengguratkan sedikit senyuman di bibirnya. Bu W memang

terkenal guru yang supel di SD Suka. Beliau senang bercanda dan merupakan

pribadi yang ceria. Bu W mengatakan bahwa beliau gemas dengan perilaku E

yang sangat pendiam dan pemalu. Sepanjang pelajaran ia sibuk memperhatikan

penjelasan guru. Tidak hanya pada mata pelajaran matematika, namun juga mata

pelajaran lainnya. Informasi ini peneliti dapatkan melalui pengalaman peneliti

sendiri. Berdasarkan pengalaman peneliti beberapa kali mengajar di kelas E, ia

memang selalu terlihat tenang dan tepat waktu dalam menyelesaikan soal-soal

yang peneliti berikan. Menurut peneliti, hal tersebut justru menguntungkan bagi

guru, memilik siswa cerdas yang pendiam. Di kelas IV B ini peneliti pernah

mengajar pelajaran IPA, IPS, dan PKn. Peneliti juga beberapa kali melakukan

observasi pembelajaran matematika. E juga terlihat tenang sama seperti ketika ia

mengikuti pembelajaran lainnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

71

Ketika proses pembelajaran berlangsung, E selalu terlihat tenang dari awal

masuk kelas sampai berakhirnya jam pelajaran. Ketika istirahat pun dia tidak

pernah berlarian seperti teman-temannya. Seusai jajan biasanya ia menikmati

makanannya di balkon kelas sambil memandangi halaman sekolah yang penuh

dengan anak-anak sedang bermain. Ia sepertinya lebih menikmati peran sebagai

“penonton” daripada ikut bermain. Ketika peneliti wawancarai, E mengatakan

bahwa sering merasa ingin buang air kecil jika diminta mengerjakan soal

Matematika di depan kelas. “Aku malah kasihan sama E itu mbak. Anaknya

seperti tertekan tu lho. Nggak seperti anak-anak lainnya to? Terlalu pendiam dia

tu, nggak ceria gitu lho. Ngobrol aja nggak pernah mbak kalo ngga ada yang

ngajak ngobrol.” Demikianlah penuturan Bu W. Menurut Bu W, E kurang pandai

bersosialisasi. Hal tersebut beliau ketahui berdasarkan pengamatan beliau di kelas,

E tidak memiliki seorang sahabat dekat. Dengan teman sebangkunya saja ia jarang

berkomunikasi.

E mengobrol dengan teman sebangkunya ketika berdiskusi soal pelajaran.

Dilihat dari segi fisik, E memang terlihat seperti siswa pintar yang hidup di dalam

film-film. Penampilannya memang sangat mewakili bahwa ia adalah siswa yang

pintar. Berkacamata, agak tambun, seragam selalu rapi, rambut klimis, kulit cerah

dan bersih. Ia pun jarang melakukan pelanggaran-pelanggaran seperti lupa

memakai dasi, lupa memakai sabuk, lupa membawa topi saat upacara, atau lupa

mengerjakan PR. Secara fisik, E selalu terlihat siap beraktifitas di sekolah, namun

ia merupakan siswa yang sangat pendiam.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

72

Ketika peneliti bertanya tentang perilaku E yang sangat pendiam, Bu W

menjawab,”Itu sepertinya tertekan kok, mbak. Lha wong mamanya setiap hari

whatsapp saya. Tanya-tanya di kelas siapa saingannya E, gimana hasil

belajarnya E, gimana nilai ulangannya. Who mbok setiap hari mbak seperti itu.

Saya jujur saja agak terganggu ya, wong saya juga punya kegiatan yang lain

mengawasi anak yang lain, bukan anaknya dia tok gitu lho. Enya memang

pendiam, mamanya yang sangat berambisi.” Demikianlah penuturan Bu W.

Menurut Bu W, hanya Bu L satu-satunya orang tua siswa yang sibuk menanyakan

nilai anaknya. Ketika pembagian raport semester kemarin, Bu L ingin tahu

ranking E di kelas, padahal jaman sekarang sekolah sudah tidak menerapkan

sistem ranking lagi. Sehingga Bu W harus merekap hasil belajar seluruh siswa

untuk dapat mengetahui ranking E. Berdasarkan wawancara dengan Bu W selaku

wali kelas E, diperoleh informasi bahwa E seperti mendapatkan tekanan dari

orang tuanya, terutama ibunya, untuk menjadi berprestasi.

Pada kenyataannya, E memang terbentuk menjadi siswa yang berprestasi.

Ketika peneliti menanyakan hasil belajar E selama dua semester ini, Bu W

menjawab,”Nilainya bagus-bagus, mbak. Di semua mata pelajaran bagus, nggak

cuma MTK tok. Nih tak kasih lihat daftar nilainya ya. Tapi yang Matematika dan

IPA minta ke Pak D, karena beliau yang mengampu.” Begitu penuturan Bu W

sembari mencari daftar nilai pada tumpukan berkas di meja beliau. Setelah

peneliti melihat hasil belajar E selama dua semester, ternyata memang nilai E

semuanya berada di atas KKM. Bahkan hasil rekapan nilai E jika dikonfersikan

menjadi huruf, adalah A-. Tidak banyak di kelasnya yang mendapat nilai A-.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

73

kurang lebih hanya ada 6 siswa, yang lain nilainya B dan C. Dari 6 siswa tersebut,

E yang menduduki peringkat 6 besar. E memang merupakan siswa yang pintar di

kelasnya. Penilaian sikap yang meliputi kemandirian belajar pun mendapat hasil

yang baik.

Ketika ada tugas, E dapat mengerjakannya dengan mandiri dan bertanggung

jawab. Ia jarang sekali bertanya, baik kepada guru maupun temannya. Selesai

mengerjakan tugas pun ia memilih duduk dengan tenang, tidak mengobrol dengan

temannya. “Ya sesekali ngobrol sih mbak, tapi nggak sampe cekikikan rame gitu.

Ngobrolnya kalau diajak ngobrol temannya, kalo nggak ada yang ngajak ngobrol

ya diem.” Demikianlah menurut Bu W.

Berdasarkan wawancara dengan Bu W, didapatkan infromasi bahwa menurut

guru, E seperti mengalami tekanan dari luar dirinya untuk menjadikannya

berprestasi. Tekanan itu ia dapatkan dari ibunya yang sangat intens memantau

perkembangan belajar E. Tekanan-tekanan yang ia dapatkan dari orang tua

(terutama ibunya) membuat E menjadi giat belajar, namun menyebabkan E

mengalami kecemasan, demikianlah menurut Bu W sekalu wali kelas IV B.

Menurut peneliti, hal tersebut perlu ditinjau lebih jauh lagi. Kemudian peneliti

memutuskan untuk mewawancarai Bu L yang disebut sebagai penyebab

kecemasan belajar E. Berdasarkan pendapat Bu W, kecemasan belajar tersebut

juga berdampak pada kemampuan E dalam bersosialisasi. Padahal, kemampuan

bersosialisai juga dibutuhkan, terutama ketika seseorang telah memasuki dunia

kerja. Bu W berkata bahwa beliau khawatir dengan hal tersebut, beliau berharap

seiring berjalannya waktu E, kemampuan bersosialisai E dapat berkembang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

74

dengan lebih baik. Bu W berasumsi bahwa E menjadi sulit bersosialisasi karena

mendapatkan tekanan dari ibunya dalam hal akademik. Namun menurut peneliti

hal tersebut perlu ditinjau lebih lanjut. Setelah mewawancarai Bu W, peneliti

kemudian mewawancarai Pak D selaku guru matematika kelas IV B atau

Informan II.

4.1.3 Wawancara dengan Informan II

Menurut Pak D, E merupakan siswa yang pandai, tidak hanya pada mata

pelajaran matematika, namun juga mata pelajaran yang lainnya. Ketika tidak bisa

mengerjakan soal atau merasa kesulitan, ia berani maju ke depan untuk bertanya.

Namun, E sangat jarang mengangkat tangan ketika bertanya. Ia juga tidak pernah

ditegur karena mengobrol atau membuat kegaduhan di kelas. Ia dikenal sebagai

siswa yang tenang dan pintar, layaknya impian semua guru (menurut perkataan

Pak D). Namun Pak D mengaku kurang memahami latar belakang E, sebab beliau

bukanlah wali kelas E dan tidak mengajar E setiap hari. Beliau juga belum pernah

bertemu apalagi berinteraksi dengan orang tua E. Setahu Pak D, E adalah siswa

yang pandai dan baik-baik saja, serta tidak terlihat mengalami kecemasan

menghadapi matematika.

Selama dua semester ini, Pak D telah mengampu mata pelajaran matematika

di kelas IV. Ketika peneliti bertanya tentang bagaimana pendekatan yang

dilakukan Pak D dalam mengajar, beliau menjelaskan,”Awalnya biasanya

klasikal, kemudian nanti kalo ada anak yang kesulitan baru dikasih pendekatan

tersendiri.” Beliau hafal para siswa yang menonjol di kelas yang diampunya.

Ketika peneliti menanyakan siapa siswa yang menonjol di mata pelajaran

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

75

matematika, beliau langsung menyebutkan E. “E itu daya tangkapnya bagus ya.

Ya..pernah sih sesekali nggak ngerjain PR. Tapi dia nilainya memang bagus-

bagus. Kalau ngga bisa ngerjain berani tanya ke depan. Disuruh ngerjain soal di

depan kelas juga pasti bener, walaupun agak malu-malu. Ya biasa ya anak-anak

kalo malu-malu.” Sama seperti pernyataan Bu W, menurut Pak D, E juga

merupakan anak yang pendiam.

Menurut Pak D, E bukan seorang anak yang suka membuat kegaduhan di

kelas. Menurut beliau, E bukan anak yang senang menjadi pusat perhatian.

“Nilainya bagus-bagus mbak. Dari 33 siswa dia masuk 5 besar kok. Nggak cuma

matematika kayaknya pelajaran yang lain juga bagus dia. Tapi ya itu, pendiam

banget. Kayak gong, kalau ra ditabuh ra muni.” Maksudnya seperti gong, kalau

tidak dipukul tidak akan berbunyi, begitu menurut penuturan Pak D.

4.2.4 Wawancara dengan Informan III

Informan III dalam penelitian ini adalah Bu L, yakni ibu kandung E.

Peneliti telah menyiapkan 10 pedoman wawancara yang akan peneliti gunakan

untuk mewawancarai Bu L. Namun tidak menutup kemungkinan apabila

sepanjang proses wawancara dengan Bu L pertanyaan yang peneliti ajukan bisa

saja bertambah, menyesuaikan dengan jawaban yang diberikan Bu L. Sehari-hari

Bu L adalah seorang ibu rumah tangga. Beliau lah yang menjemput E sekolah

setiap harinya. Sesuai dengan jawaban Bapak H, Bu L lah yang mendampingi E

dalam mata pelajaran hafalan. Ketika peneliti menanyakan mengapa bukan Bu L

yang mendampingi E belajar matematika, beliau menjawab,”Jadi selama ini,

kadang yang membimbing dia tu saya, tapi hanya pelajaran tertentu aja mbak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

76

Kadang kalau matematika tu karena apa ya..karena saya tu, kalau matematika

kan beda ya, dari waktu SD kita beda, kadang yang lebih telaten tu bapaknya.”

Beliau mengatakan bahwa beliau tidak ada masalah dengan pelajaran matematika,

hanya saja menurut beliau perbedaan materi yang diajarkan antara jaman dahulu

dan jaman sekarang membuat Bu L kesulitan dalam mengajarkan ke anak, oleh

sebab itu pendampingan dalam belajar matematika beliau serahkan pada Bapak H.

meskipun Bapak H yang mendampingi E belajar, namun Bu L mengatakan bahwa

beliau yang paling bereaksi apabila E mendapatkan nilai matematika dibawah

KKM.

Kemudian ketika peneliti menanyakan tentang reaksi Bu L apabila E

mendapatkan nilai yang rendah, Bu L menjawab,”Kalau dulu saya agak marah

ya..kecewa. tapi setelah berjalannya waktu ternyata tu nggak baik. Terkadang

saya tu kok aduh, kok aku marah, padahal kan prestasi anak tu nggak dilihat dari

nilai aja.” Ketika menjawab demikian, Bu L terlihat berkaca-kaca dan suaranya

melirih. Sembari menjelaskan, pandangannya tertuju ke luar pintu hingga air

matanya hampir menetes. Peneliti menanyakan tentang bentuk kemarahan seperti

apa yang Bu L lakukan terhadap E, namun beliau enggan menjelaskan lebih

banyak dan hanya berkata : ya pokoknya marah. Bu L cenderung tertutup

mengenai kemarahan seperti apa yang beliau lampiaskan kepada E jika E

mendapatkan nilai yang jelek. Hal tersebut persis dengan yang dikatakan oleh E.

E berkata apabila nilainya jelek, ia akan dimarahi ibunya. Bersadarkan wawancara

dengan Bu L, didapatkan informasi bahwa di masa lalu, Bu L pernah memarahi E

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

77

ketika E mendapatkan nilai yang jelek, sehingga hal tersebut menimbulkan

kecemasan pada diri E.

Kecemasan yang dialami oleh E rupanya bersumber dari reaksi Bu L

ketika mengetahui E mendapatkan nilai yang rendah. Pada penelitian ini, ayah dan

ibu menunjukkan reaksi yang berbeda terhadap nilai yang didapatkan oleh

anaknya. Hal tersebut terjadi pada kasus E. Berdasarkan wawancara dengan

Bapak H yang telah peneliti lakukan terlebih dahulu, Bapak H mengaku tidak

pernah memarahi E jika E mendapatkan nilai yang jelek, beliau lebih cenderung

menanyakan bagian mana yang belum E pahami. Mungkin karena itu E tidak

mencemaskan reaksi Bapak H jika mengetahui nilainya jelek, karena E sudah tau

beliau akan membantunya memahami materi tersebut, bukan memarahinya.

Berbeda lagi dengan Bu L, beliau berkata bahwa dulu pernah memarahi E ketika

E mendapatkan nilai yang jelek, dan kini E mengalami kecemasan belajar karena

ia takut dimarahi lagi jika mendapatkan nilai yang jelek. Pola asuh yang

diterapkan ayah dan ibu dalam satu rumah tangga rupanya berbeda-beda.

Peneliti juga menggali informasi tentang pola asuh yang diterapkan oleh

orang tua Bu L semasa beliau kecil, apakah hal tersebut berpengaruh pada pola

asuh yang Bu L terapkan terhadap E atau tidak. Setelah mewawancarai Bu L,

didapatkan informasi bahwa sedikit banyak Bu L menerapkan pola asuh yang

diterapkan oleh orang tua beliau dahulu dalam mengasuh E dan T, kakak

perempuan E. Contohnya adalah penerapan jadwal kegiatan E, misalnya : pukul

14.00 E harus tidur siang, kemudian pukul 17.00 E harus mandi, selanjutnya

pukul 18.30 saatnya E belajar. Tentang hal tersebut Bu L yang mengatur kegiatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

78

E di rumah. Sedangkan T lebih diatur dalam hal permainan dengan teman

sebayanya. Bu L rela mengantar-jemput T ketika ia bermain dengan teman-teman

sekolahnya. Menurut Bu L, hal tersebut beliau lakukan mengingat T adalah

seorang anak perempuan yang dianggap lebih rawan terkena bahaya. Hal-hal

tersebut yang beliau ambil dari pola asuh orang tua beliau dahulu. Bu L

mengatakan bahwa beliau juga menerapkan sistem reward dan punishment.

Menurut Bu L, E sangat menyukai mobil-mobilan merk hotwheels.

Sehingga setiap kali E mendapatkan nilai yang memuaskan, Bu L dengan senang

hati membelikan hotwheels untuk E sebagai reward. Menurut peneliti, selama

proses wawancara berlangsung bagian inilah yang paling seru. Bu L banyak

bercerita tentang hobi E. E sangat kegirangan ketika mendapatkan mobil-mobilan

baru, hingga terkadang ia membawa mobil-mobilannya tidur bersamanya. Bu L

bahkan menunjukkan kepada peneliti koleksi mobil-mobilan E yang jumlahnya

lebih dari 2 lusin. Lucu rasanya membayangkan E memainkan miniatur-miniatur

mobil yang sangat canggih ini. Sangat mirip dengan aslinya dan hampir semua

warna telah E miliki. Menurut Bu L, jika hal tersebut dapat memotivasi E untuk

belajar lebih rajin lagi, tidak ada salahnya memberikan hadiah untuk E. Kemudian

punishment yang beliau terapkan terhadap E adalah, apabila E mendapatkan nilai

yang rendah, maka beliau akan memasukkan E ke lembaga bimbingan belajar. Bu

L tahu betul E sangat tidak menyukai hal tersebut, namun ketika peneliti bertanya

mengapa E tidak mau diikutkan les tambahan, Bu L mengaku tidak mengetahui

penyebabnya. Meskipun terkesan lebih tegas dalam mengasuh E, Bu L

mengatakan bahwa E lebih dekat dengannya daripada dengan Bapak H.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

79

Menurut Bu L, anak laki-laki memang biasanya lebih dekat dengan

ibunya. Bu L bercerita ketika E mengeluh bosan belajar, kemudian Bu L

berinisiatif mengajak E berkeliling desa sekitar tempat tinggal mereka, atau

sekedar mampir ke warung bakso untuk makan siang. Setelah dirasa cukup maka

mereka akan pulang dan E akan kembali belajar. Sepengetahuan Bu L, E agak

kesulitan dalam mata pelajaran hafalan seperti PKn, sehingga beliau membantu E

untuk mempelajarinya dengan cara memberi highlight atau stabilo pada kalimat

yang penting. E juga tidak menyukai olahraga dan pelajaran seni, khususnya seni

musik. Hal tersebut dapat dilihat melalui nilai praktek olahraga E di sekolah,

meskipun nilainya rata-rata dan tidak di bawah KKM. Kata Bu L, E senang sekali

menggambar mobil-mobilan yang ia koleksi, hasil gambarannya pun bagus dan

hampir mirip. E juga senang bermain dengan onderdil-onderdil mobil kecilnya

dan merangkainya menjadi sebuah mobil yang utuh. Apabila sedang serius

bermain, E sangat tenang dan sama sekali tidak berisik.

Bu L menyadari bahwa E tumbuh sebagai anak yang pendiam. Hal

tersebut ia ketahui dari Bu W, wali kelas E. E memang sangat pendiam di

kelasnya. Ia tidak suka menjadi pusat perhatian. Menurut Bu L, E kurang pandai

bergaul. Mungkin hal tersebut terjadi karena E sangat jarang bermain dengan

teman sebayanya. Sebab kondisi rumah E yang saling berjauhan satu sama lain.

Di daerah tempat tinggal E, jarak satu rumah dengan yang lainnya kurang lebih

sampai 200 meter, itu pun terpisahkan oleh rel kereta dan juga persawahan.

Lagipula, sepulang sekolah E sudah kelelahan belajar, dan ia selalu tidur siang,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

80

sehingga ketika ingin bermain, E hanya bermain game online lewat laptop atau

lewat gadget, demikian informasi yang diperoleh dari Bu L.

Hal terakhir yang ingin peneliti ketahui adalah harapan Bu L terhadap E,

kemudian beliau menjawab,”Kalau saya sederhana ya mbak ya, asal dia menjadi

anak yang baik, rendah hati, terus dia mempunyai apa ya istilahnya..kepribadian

yang baik dan juga berguna bagi masyarakat.” Bu L tidak pernah memaksakan E

untuk menjadi seperti yang beliau inginkan. Bu L membebaskan E untuk menjadi

apa yang ia mau, asalkan E bertanggungjawab dengan pilihannya, beliau akan

memberi dukungan penuh terhadap perkembangan E. demikianlah akhir

wawancara peneliti dengan Bu L.

Ketika peneliti dan teman peneliti telah berpamitan dengan Bu L, beliau

masih sempat bertanya tentang perilaku E di sekolah. Kami bahkan mengobrol

lagi di gerbang rumah Bu L. Namun obrolan ini cenderung lebih santai dan

berlangsung tanpa rekaman seperti sebelumnya. Peneliti kemudian bercerita

bahwa peneliti telah menunaikan 3 bulan mengajar di kelas E, dan sepanjang

pengamatan peneliti ketika mengajar di kelas E, E memang cenderung pendiam.

Bu L terlihat sangat bersemangat ketika peneliti mengatakan bahwa E adalah anak

yang pendiam, beliau semakin antusias dan menanyakan bagaimana hasil belajar

E ketika peneliti melakukan praktek mengajar. Peneliti mengatakan bahwa E

adalah anak yang cerdas, hanya saja sangat pendiam. Lembar Kerja Siswa selalu

ia kumpulkan tepat waktu, hasilnya pun memuaskan. Namun jika peneliti

melontarkan pertanyaan lisan ke seluruh penjuru kelas, E masih ragu untuk angkat

tangan. Mendengar hal tersebut, Bu L mengakui bahwa E memang siswa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

81

pendiam ketika di sekolah, namun menurut pengakuan beliau, E seperti anak-anak

biasanya jika sedang di rumah. Bu L pun sempat menebak-nebak penyebab E

menjadi sangat pendiam, mungkin karena ia jarang bersosialisasi dengan anak

seusianya di luar rumah, sehingga hal tersebut terbawa sampai ke sekolah.

Bu L juga mengatakan bahwa sesungguhnya beliau tidak melarang E

bermain di luar, hanya saja lingkungan tempat tinggal mereka yang terletak di

pinggir jalan membuat Bu L khawatir akan keselamatan E. Mengingat maraknya

kasus penculikan yang terjadi belakangan ini, peneliti pun memaklumi hal

tersebut. Selain itu, di depan rumah E adalah jalan raya yang seringkali dilalui

truk-truk pengangkut pasir maupun muatan lainnya. Meskipun bukan jalan utama,

namun jalan tersebut difungsikan sebagai jalur alternatif yang cenderung lebih

dekat dengan tempat yang dituju oleh truk-truk tersebut. Hal-hal tersebutlah yang

membuat Bu L khawatir akan keselamatan E, jika ia bermain di luar rumah.

Lagipula, menurut sepengakuan Bu L, di daerah tempat tinggal mereka tidak

banyak anak yang seusia E. Kalaupun ada, mereka tinggal jauh dari tempat tinggal

E, di dalam perkampungan. Hal tersebutlah yang menyebabkan E sulit dalam

bersosialisasi.

4.1.5 Wawancara dengan Informan IV

Informan IV dalam penelitian ini adalah Bapak H, yakni Ayah kandung E.

Pertanyaan wawancara yang peneliti susun untuk Bapak H kurang lebih sama

dengan pertanyaan yang peneliti ajukan untuk Bu L, mengingat peran mereka

yang sama-sama merupakan orang tua E. Sehari-hari Bapak H bekerja sebagai

PNS. Beliaulah yang mengantar E berangkat sekolah setiap harinya. Beliau juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

82

yang mendampingi E belajar Matematika. “Kalo Matematika dengan saya, tapi

kalau hafalan dengan ibunya.” Seperti itulah penjelasan Bapak H. Peneliti

mewawancarai Bapak H karena menurut sepengakuan E, beliaulah yang

mendampingi E dalam pelajaran Matematika.

Bapak H dan Bu L melontarkan jawaban yang hampir sama ketika peneliti

menanyakan tentang perilau E di rumah,”Ya..biasa. seneng main game. Tapi kalo

saatnya ada PR ya dia mengerjakan PR. Tadi pagi minta dibangunin ibunya jam

5, dibangunin jam setengan 6 marah ini, aku kan mau belajar gitu.” Kebetulan

pada saat peneliti melakukan wawancara dengan Bapak H, E sedang

melaksanakan Ujian Tengah Semester, oleh sebab itu ia belajar pada pagi hari

sebelum berangkat sekolah. Berdasarkan penjelasan Bapak H, meskipun sorenya

sudah belajar, ketika masa ujian E memang sering meminta dibangunkan pagi-

pagi untuk mengulang kembali materi yang telah ia pelajari kemarin sore. Jika

terlambat dibangunkan sedikit saja, E akan marah. Menurut Bapak H, E adalah

anak yang cukup disiplin. Bapak H dan Bu L sama-sama mengatakan bahwa E

adalah anak yang pendiam dan pandai memanage waktu. Ia sudah mengerti kapan

harus mengerjakan PR, kapan harus bermain, dan kapan harus istirahat. Bapak H

mengatakan bahwa E bukanlah anak yang sulit diatur, sehingga tidak perlu

dipaksa-paksa untuk belajar.

Ketika peneliti menanyakan pola pendampingan seperti apa yang Bapak H

terapkan kepada E saat belajar, beliau menjawab,”Biasanya belajar sendiri dulu,

kalo ngga bisa baru tanya.” Menurut penjelasan Bapak H, E bukanlah anak yang

susah diatur dalam belajar. Ketika wawancara, tak jarang Bapak H juga

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

83

menceritakan tentang perbedaan sifat E dan kakaknya. Beliau mengatakan bahwa

E adalah anak yang rajin belajar, sementara kakaknya cenderung lebih malas.

Inilah keuntungan mengumpulkan data menggunakan wawancara semi terstruktur.

Terkadang kita mendapatkan informasi diluar subyek yang kita teliti. Kemudian

peneliti menanyakan tentang bagaimana reaksi Bapak H jika E mendapatkan nilai

yang rendah pada mata pelajaran matematika, beliau menjawab,”Ya kalo saya

cuma tanya, kamu nggak bisanya dimana? Kadang-kadang kalau dia bingung

terus kita terangkan gitu terus dia ngerti. Dikasih tau secara logika gitu lho.”

Bapak H mengaku tidak memarahi E jika ia mendapatkan nilai yang jelek. Beliau

justru menanyakan bagian mana yang menyebabkan E mendapat nilai rendah,

materi apa yang belum E pahami sehingga ia mendapatkan nilai yang rendah.

Setelah mengetahui pokok permasalahannya, Bapak H kemudian mengajari E

tentang materi yang belum ia pahami tersebut. Berdasarkan wawancara dengan

Bapak H, didapatkan informasi bahwa bukan Bapak H yang menyebabkan E

mengalami kecemasan menghadapi matematika. Pola asuh yang Bapak H

terapkan pada E cenderung bebas bertanggung jawab dan santai.

Menurut peneliti, penting mengetahui pengalaman belajar orang tua E

selama bersekolah, terutama saat SD, karena hal tersebut bisa saja mempengaruhi

pola asuh yang diterapkan orang tua dalam mendampingi E. Oleh sebab itu

peneliti menanyakan apakah pendampingan yang Bapak H terapkan sama seperti

pendampingan yang yang dilakukan oleh orang tua Bapak H, beliau

menjawab,”Enggak kalau saya dulu kan kebetulan dari keluarga besar ya, saya

paling kecil jadi jam orang tua kerja dilepas sendiri.” Beliau berkata bahwa sejak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

84

dulu tidak pernah didampingi orang tua dalam belajar, namun hal tersebut tidak

beliau terapkan terhadap E. Beliau tetap mendampingi E dalam belajar, terutama

ketika E sudah merasa kesulitan dalam pelajaran Matematika.

Peneliti juga menanyakan terkait reward dan punishment yang mungkin

diterapkan oleh Bapak H, beliau menjawab,”Ya biasanya kalo ini misalnya

nilainya jelek gitu kadang-kadang ya besok kalo nilainya bagus, kita belikan

sepatu, tapi kebetulan nilainya jelek, tapi yaudah nggak papa, brati belajar yang

rajin gitu.” Bapak H berkata bahwa beliau menerapkan sistem reward, namun

tidak memberikan punishment jika E tidak mendapatkan nilai yang sesuai dengan

kehendak beliau. Beliau mengaku tetap memberi kesempatan kepada E untuk

mengejar ketertinggalannya dengan belajar lebih rajin lagi. Hal tersebut perlu

peneliti ketahui karena tidak menutup kemungkinan orang tua yang menerapkan

sistem reward dan punishment mempengaruhi kecemasan belajar yang dialami

siswa. Siswa kemungkinan mengalami kecemasan karena orang tuanya

menghukumnya jika mendapatkan nilai yang rendah. Pada kesempatan ini Bapak

H juga bercerita tentang pengalaman belajar kakak E. E memiliki seorang kakak

perempuan yang kini duduk di bangku kelas 2 SMP. Menurut Bapak H, E sangat

berbeda dari kakaknya. Kakaknya sering tidak mengerjakan PR, dan cenderung

mendapatkan nilai yang bagus jika diampu oleh guru yang galak. Berbeda dengan

E, E sudah dapat mengatur kebutuhannya dalam belajar. Menurut Bapak H, E

sudah tahu jadwal kegiatannya di rumah, kapan harus belajar dan kapan harus

bermain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

85

Peneliti juga menanyakan apakah ada jadwal khusus yang diterapkan di

rumah, yang mengatur kegiatan-kegiatan E di rumah, Bapak H

menjawab,”Biasanya kalo yang suka mengatur gitu ibunya, kalo papa nggak ya?”

beliau melontarkan pertanyaan kepada E sambil tersenyum, kemudian

melanjutkan,”Kalo sama ibunya tidur siang tu harus. Kalo saya sebenernya

selama dia belajar tanggung jawab, nggak tidur siang nggak papa, tapi waktunya

belajar..belajar gitu.” Pada saat wawancara berlangsung, E juga sedang berada di

tempat yang sama dengan kami. Ia mendengarkan sambil mengunyah bakso bakar

kesukaannya, jadi Bapak H dapat melakukan interaksi-interaksi kecil dengan E,

seperti memandangi dan tersenyum kepada E ketika menjawab pertanyaan. Semua

yang dikatakan Bapak H didengar juga oleh E, termasuk ketika beliau mengatakan

tidak terlalu mengatur kegiatan E, namun beliau tegaskan bahwa beliau ingin E

menjadi anak yang bertanggung jawab. Berdasarkan wawancara dengan Bapak H,

didapatkan informasi bahwa Bu L yang lebih berperan dalam mengatur kegiatan E

di rumah. Pernyataan tersebut sama dengan yang pernah dilontarkan E ketika

peneliti mewawancarainya, bahwa Bu L selalu menyuruh E tidur siang, dan Bu L

yang akan marah jika e mendapatkan nilai yang jelek.

Berdasarkan wawancara yang telah peneliti lakukan dengan Bapak H

selaku Informan IV, peneliti menyimpulkan bahwa Bapak H bukan merupakan

penyebab kecemasan yang dialami E. Hal tersebut dapat diketahui melalui

pernyataan-pernyataan beliau di atas. Dibandingan dengan pola asuh yang

diterapkan Bu L, Bapak H cenderung lebih santai dalam mendampingi E dalam

belajar. Bapak H cenderung memberi kebebasan yang bertanggung jawab pada E.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

86

Bapak H juga tidak menerapkan pola asuh yang diberikan oleh orang tua beliau

semasa kecil dahulu. Bagi Bapak H, hal terpenting adalah E menjadi pribadi yang

bertanggung jawab dan disiplin. Beliau bahkan tetap memberikan reward

meskipun E mendapatkan nilai yang rendah. Oleh sebab itu diperoleh informasi

bahwa kecemasan yang dialami E bukanlah berasal dari Bapak H.

4.2 Pembahasan

4.2.1 Faktor Penyebab Kecemasan

E mengatakan bahwa ia mengalami kecemasan dalam menghadapi

matematika karena ia takut dimarahi ibunya apabila mendapatkan nilai yang

rendah. Menurut informasi dari Bu W, E mendapatkan tekanan dari ibunya untuk

menjadi berprestasi. Hampir setiap hari Bu L mengirimkan pesan WA kepada Bu

W untuk menanyakan perkembangan belajar E. Bu W mengatakan bahwa beliau

juga sering ditanyai oleh Bu L tentang siapa saingan E di kelas. Menurut Bu W, E

menjadi pendiam karena tertekan oleh tuntutan Bu L yang ingin E menjadi anak

yang paling pintar di kelasnya. Pada kenyataannya, nilai yang diperoleh E

memang selalu berada di atas KKM.

KKM yang ditetapkan SD Suka untuk mata pelajaran matematika adalah

7,5. Hal tersebut peneliti ketahui setelah melihat daftar nilai E pada semua mata

pelajaran selama dua semester ini. Ternyata E termasuk siswa yang pandai di

kelasnya. Hampir pada seluruh mata pelajaran, nilainya selalu di atas KKM.

Bahkan nilai akhir E mendapatkan A-. Dari 33 siswa, hanya ada 6 siswa yang

mendapatkan nilai A-, dan E termasuk salah satunya. Dari 6 siswa tersebut, E

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

87

yang menduduki peringkat 6 di kelasnya. Berdasarkan penuturan Bu W dan Pak

D, E merupakan siswa yang rajin belajar di rumah, sehingga tak heran jika nilai-

nilainya berada di atas KKM.

Ketika peneliti mewawancarai E tentang cara belajarnya di rumah, E

mengatakan ketika belajar ia didampingi oleh ayahnya. Menurut E, sepulang

sekolah ia tidak pernah bermain dengan teman sebaya, karena di lingkungan

sekitar tempat tinggalnya tidak ada anak yang seumuran dengannya. Lokasi

rumah E yang letaknya berjauhan dengan rumah-rumah tetangganya menyulitkan

ia dalam bersosialisasi, informasi tersebut peneliti ketahui setelah peneliti

berkunjung ke rumah E untuk mewawancarai Bu L. Kemungkinan, hal tersebutlah

yang menyebabkan E menjadi seorang yang sangat pendiam, bukan karena

kecemasan belajar yang E alami. Lingkungan tempat tinggal E kurang

mendukung ia untuk dapat bergaul dengan teman-teman sebayanya. Tak seperti

anak-anak kebanyakan yang langsung bermain sepulang sekolah, kegiatan E

sepulang sekolah adalah makan siang lalu tidur. E hanya menonton TV saat sore

hari setelah bangun tidur dan mandi. Jika tidak menonton TV, E sesekali bermain

game dari gadgetnya. Kegiatan belajar ia mulai pukul 19.30 WIB sampai dengan

21.30 WIB. Itu adalah rutinitas yang harus dilalui E setiap hari, sebab jika ia tidak

belajar, ia takut mendapat nilai jelek. Jika nilainya jelek ia akan dimarahi dan

diikutkan bimbingan belajar tambahan diluar jam sekolah oleh Bu L. Meskipun

hal tersebut belum tentu terjadi di masa mendatang, E tetap merasa cemas.

Kecemasan yang dialami E adalah tipe kecemasan realistik (objektif) yang

ditemukan oleh Sigmund Freud. Kecemasan realistik dapat didefinisikan sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

88

perasaan yang tidak menyenangkan dan tidak spesifik terhadap suatu bahaya yang

mungkin terjadi (Semiun, 2006 : 88). Sedangkan aspek kecemasan yang dialami E

adalah kecemasan kognitif yang dicetuskan oleh Nevid. Kecemasan kognitif

meliputi ketakutan atau aprehensi terhadap sesuatu yang terjadi di masa depan

(Nevid, 2003 : 164). Dalam kasus ini E cemas akan dimarahi dan dihukum oleh

Bu L apabila ia tidak mendapatkan target nilai seperti yang diinginkan Bu L. E

menganggap hal itu sebagai bahaya yang dapat mengancam dirinya. Kecemasan

atau anxietas dapat ditimbulkan oleh bahaya dari luar, mungkin juga oleh bahaya

yang ada dalam diri seseorang (Gunarsa, 1986 : 27). Nevid merumuskan dua

faktor penyebab kecemasan, yakni kecemasan genetis dan kecemasan

neurotransmiter. Faktor kecemasan yang dialami E adalah neurotransmiter, yaitu

suatu trait yang mencakup karakteristik seperti perilaku cemas, khawatir tentang

masa depan, dan perilaku menghindar (Nevid, 2003 : 164). Dalam hal ini E

mencemaskan sesuatu yang akan terjadi di masa mendatang apabila mendapatkan

nilai yang jelek. Faktor penyebab kecemasan yang dialami E merupakan faktor

eksternal atau yang berasal dari luar dirinya, yakni dari Bu L. Berdasarkan

wawancara dengan informan I, didapatkan informasi bahwa Bu L sangat

berambisi untuk menjadikan E juara kelas. Informan I berkata bahwa beliau

merasa terganggu ketika hampir setiap hari Bu L mengirimkan pesan Whatsapp

menanyakan siapa saingan E di kelas. Agar informasi yang didapatkan tidak

menyudutkan satu pihak, peneliti juga mewawancarai Bapak H untuk mengetahui

perilaku E di rumah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

89

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak H, didapatkan informasi

bahwa Bu L yang lebih berperan dalam mengatur kegiatan-kegiatan E di rumah.

Kegiatan-kegiatan tersebut antara lain : penetapan jam belajar, jam tidur, jam

bermain, dan lain sebagainya. Meskipun beliau tidak mengatakan bahwa Bu L

pernah memarahi E ketika E mendapatkan nilai yang jelek, namun Bapak H selalu

mengatakan bahwa Bu L yang lebih banyak mengatur E di rumah. Berdasarkan

keterangan dari 4 informan dan 1 partisipan, ditemukanlah faktor penyebab

kecemasan belajar siswa, yakni adalah ibunya.

4.2.2 Dampak Kecemasan yang Ditimbulkan

Kecemasan menghadapi matematika yang dialami oleh E membuat E

semakin giat belajar sehingga mendapatkan nilai diatas KKM. Sebelumnya perlu

peneliti tegaskan bahwa kecemasan dan ketakutan merupakan suatu keadaan yang

hampir mirip. Perbedaannya terletak pada waktu terjadinya. Meskipun

berdasarkan pengalaman atau sesuatu yang telah berlalu, hal tersebut masih

disebut kecemasan dan bukan ketakutan. Sebab pengalaman buruk yang ia alami

belum tentu terjadi lagi di masa mendatang. Sementara takut adalah perasaan

tidak menyenangkan yang kita rasakan ketika menghadapi suatu bahaya yang

nyata atau berada tepat di depan kita.

Melalui penelitian ini, peneliti mengetahui bahwa terdapat kesamaan pola

pikir antara peneliti, Bu W, dan Pak D. Sebelumnya kami sama-sama berpikir

bahwa anak yang mengalami kecemasan belajar pastilah anak yang mendapatkan

nilai rendah pada mata pelajaran matematika. Namun hasil penelitian tentang

dampak yang diakibatkan dari kecemasan belajar matematika ini sangat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 108: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

90

mengejutkan kami bertiga. Bahwasanya siswa yang mendapatkan nilai rendah

pada mata pelajaran matematika sama sekali tidak mengalami kecemasan belajar,

dan justru sebaliknya, siswa pandai yang nilainya selalu berada di atas KKM lah

yang mengalami kecemasan belajar. Stigma dari kata “cemas” rupanya telah

mempengaruhi pemikiran seseorang dalam memandang kecemasan tersebut.

Kecemasan selalu dipandang sebagai sesuatu yang negatif. Tak disangka

kecemasan yang dialami E menjelma sesuatu yang menguntungkan pada hasil

belajar E. E sungguh-sungguh menjadi juara kelas dan semua nilainya berada di

atas KKM. Orang akan cenderung untuk menyimpulkan bahwa perkembangan

kecemasan tidak pernah bermanfaat (Freud, 2002 : 432). Namun yang terjadi pada

E justru sebaliknya. Kecemasan belajar yang ia alami rupanya dapat ia olah

sebagai motivasi untuk belajar lebih keras lagi. Dengan belajar, ia akan terhindar

dari nilai yang jelek. Jika nilainya tidak jelek, ia tidak akan dimarahi orang

tuanya. Secara tidak langsung, kecemasan telah membantu E mempersiapkan

dirinya dalam menghindari keadaan bahaya (dalam hal ini dimarahi orang tuanya).

Karena itu, kesiapan terhadap rasa takut terlihat sebagai unsur yang

menguntungkan, dan perkembangan kecemasan merupakan unsur yang

menguntungkan dalam apa yang kita sebut kecemasan atau rasa takut (Freud,

2002 : 432). Sebab dalam kasus E, kecemasan telah bertransformasi menjadi

semacam alarm terhadap rasa takut yang membayangi E. Hal tersebut dapat

diibaratkan sebagai berikut : kita membeli sebuah mobil baru, kita takut mobil

kita hilang atau dibobol orang, maka dari itu kita memasang alarm sebagai

penanda datangnya bahaya serta sebagai bentuk pencegahan terhadap apa yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 109: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

91

kita takutkan. Juga dapat diibaratkan seperti alarm kebakaran yang terdapat di

gedung-gedung vital. Ketika terjadi kebakaran, alarm tersebut akan berbunyi

untuk memperingatkan kita, sehingga kita dapat menyelamatkan diri dari

kebakaran yang terjadi. Seperti itulah kecemasan yang dialami E. Fungsinya

adalah sebagai alarm yang menghindarkannya dari bahaya yang mungkin terjadi,

yakni mendapat nilai jelek dan dimarahi Bu L, ibunya.

Telah didapatkan informasi yang menarik bahwa sesungguhnya sumber

kecemasan siswa terhadap mata pelajaran matematika bukanlah berasal dari

matematika tersebut, namun berasal dari orang tuanya. Tuntutan orang tua yang

ingin anaknya menjadi berprestasi rupanya menimbulkan kecemasan pada diri

anak. Pada kasus E, kecemasan berubah menjadi perisai perlindungan diri yang

memotivasinya untuk belajar dengan rajin, sehingga bisa menjadi juara di

kelasnya, seperti yang diinginkan oleh ibunya. Kecemasan dalam hal ini rupanya

memiliki fungsi tertentu. Fungsi kecemasan atau ketakutan ialah untuk

memperingatkan orang akan datangnya bahaya (Suryabrata, 2006 : 139).

Kecemasan yang dialami E merupakan peringatan supaya ia jangan sampai

dimarahi oleh orang tuanya, maka ia harus belajar rajin agar mendapatkan hasil

belajar yang memuaskan. Kecemasan tidak dapat selalu dikaitkan dengan sesuatu

yang negatif. Bagaimanapun juga ada orang-orang yang sering cemas namun

tidak gelisah dan selain itu ada orang-orang yang terserang neurotik dengan

sejumlah gejala-gejala yang tidak menunjukkan kecenderungan untuk takut

(Freud, 2002 : 430). Dalam kasus E, kecemasan memang merupakan perasaan

yang tidak nyaman, namun bermanfaat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 110: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

92

4.3 Temuan Tambahan

Sepanjang penelitian ini terdapat faktor yang dapat didalami dan diteliti

lebih lanjut. Temuan tersebut yakni pola asuh yang diterapkan orang tua dalam

membimbing siswa di rumah. Berdasarkan penelitian yang telah peneliti lakukan,

pola asuh yang diterapkan orang tua rupanya memiliki peran besar dalam

menyebabkan kecemasan siswa dalam menghadapi matematika.

Dalam penelitian ini, telah ditemukan bahwa penyebab kecemasan yang

dialami E adalah Bu L. Bu L menerapkan beberapa aturan sedemikian rupa yang

membuat E cemas apabila tidak mendapatkan nilai yang baik dalam mata

pelajaran matematika. Bu L juga pernah memarahi E ketika E mendapatkan nilai

yang jelek. E cemas apabila hal tersebut mungkin terulang kembali di masa

mendatang. Dalam hal ini peneliti melihat bahwa kecemasan yang dialami E

bertransformasi menjadi motivasi belajar untuk mendapatkan hasil lebih baik.

Oleh sebab itu diperlukan penelitian lebih lanjut tentang “Peran Pola Asuh Orang

Tua Terhadap Perkembangan Kecemasan Pada Siswa.”

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 111: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

93

BAB V

PENUTUP

Bab V berisi tentang keseluruhan kesimpulan dari pelaksanaan penelitian,

implikasi penelitian, keterbatasan penelitian, serta saran. Kesimpulan berisi

tentang ringkasan hasil penelitian yang telah dilakukan, implikasi penelitian berisi

tentang akibat yang ditimbulkan oleh kecemasan belajar, keterbatasan penelitian

berisi tentang keterbatasan yang dialami selama penelitian berlangsung,

sedangkan saran berisi tentang masukan bagi peneliti selanjutnya.

5.1 Kesimpulan

Dari hasil penelitian, didapatkan informasi bahwa faktor penyebab

kecemasan menghadapi matematika yang dialami siswa berasal dari orang tua.

Reaksi orang tua ketika mengetahui anaknya mendapatkan nilai yang rendah,

konsekuensi yang harus diterima siswa ketika mendapatkan nilai yang rendah,

serta pengaturan jam belajar dan bermain menyebabkan kecemasan belajar pada

siswa.

Kecemasan belajar memiliki dampak positif dan negatif sekaligus bagi

siswa. Dampak positifnya adalah kecemasan yang dialami siswa dapat

memotivasinya untuk belajar dengan rajin, sehingga ia terhindar dari nilai yang

jelek. Sedangkan dampak negatifnya adalah siswa senantiasa merasa cemas akibat

pengalaman dimarahi orang tua ketika mendapatkan nilai yang rendah.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 112: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

94

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan, ditemukan bahwa kecemasan

memiliki manfaat bagi perkembangan belajar siswa.

Manfaat yang didapatkan dari kecemasan yakni berupa bentuk dari

perlindungan diri atas sesuatu yang dianggap membahayakan di masa mendatang.

Ketika siswa merasa cemas akan dimarahi jika mendapat nilai yang jelek, bentuk

persiapannya adalah belajar dengan keras supaya mendapat nilai yang

memuaskan. Hal tersebut menunjukkan bahwa kecemasan memiliki fungsi

tersendiri dalam kehidupan manusia, tergantung bagaimana seseorang

mengolahnya.

5.2 Implikasi

Setelah dilakukan penelitian pada E, hasil penelitian menunjukkan bahwa

kecemasan dapat menjadi sesuatu yang positif bagi hasil belajarnya. Namun ada

juga siswa yang mengalami kecemasan belajar tetap mendapatkan nilai yang

jelek, contohnya adalah peneliti sendiri. Akibat merasa cemas, nilai yang peneliti

dapatkan semakin memburuk setiap tahunnya. Banyak faktor yang menjadi

penyebab kecemasan menghadapi matematika, dalam penelitian ini adalah peran

orang tua.

Terdapat kemungkinan bahwa orang tua menginginkan anaknya menjadi

siswa yang berprestasi di kelasnya. Dalam penelitian ini, hal tersebut diwujudkan

melalui konsekuensi-konsekuensi yang orang tua tentukan untuk anaknya. Peneliti

mendapatkan informasi bahwa sejak kecil siswa dibiasakan untuk hidup disiplin,

sehingga siswa tumbuh menjadi pribadi yang bertanggungjawab akan tugas-

tugasnya. Orang tua juga membicarakan konsekuensi-konsekuensi bersama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 113: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

95

dengan siswa, sehingga siswa sudah mengetahui tentang konsekuensi yang akan

ia terima apabila melakukan sesuatu.

Konsekuensi yang diterapkan memberikan dampak yang baik pada hasil

belajar siswa, namun rupanya menimbulkan rasa cemas bagi siswa. Perlu

dipertimbangkan kembali mengenai konsekuensi yang lebih logis untuk diberikan

kepada siswa, sehingga siswa dapat berusaha mendapatkan nilai yang baik tanpa

diliputi kecemasan.

5.3 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti sebatas mencari

tahu tentang faktor penyebab dan dampak yang ditimbulkan dari kecemasan

seorang siswa dalam menghadapi matematika. Peneliti kurang menggali lebih

dalam mengenai pengalaman pribadi orang tua terhadap mata pelajaran

matematika, mengingat dalam penelitian ini penyebab kecemasan yang dialami

siswa berasal dari orang tua. Hal tersebut mungkin diperlukan untuk mengetahui

apakah dahulu orang tua juga mengalami kecemasan belajar atau tidak. Hal

tersebut kemungkinan berhubungan dengan pola asuh yang diterapkan oleh orang

tua (kakek nenek) dari orang tua siswa.

5.4 Saran

Berdasarkan hasil penelitian, rekomendasi atau saran dalam penelitian ini

ditujukan untuk peneliti selanjutnya. Penelitian ini masih perlu dikembangkan,

baik terhadap siswa yang sama dan peneliti yang berbeda, maupun dengan peneliti

yang sama dan siswa yang berbeda dengan kondisi yang sejenis. Keterbatasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 114: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

96

yang ada dalam penelitian ini baiklah dijadikan bahan pertimbangan oleh

penelitian selanjutnya.

Keterbatasan-keterbatasan tersebut antara lain adalah kurangnya informasi

mengenai pengalaman pribadi orang tua terhadap mata pelajaran matematika.

Peneliti yang selanjutnya perlu menggali informasi lebih dalam mengenai

pengalaman pribadi orang tua terhadap matematika guna mengetahui apakah

orang tua juga mengalami kecemasan belajar matematika atau tidak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 115: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

97

Daftar Pustaka

Afrizal. (2014). Metode Penelitian Kualitatif: Sebuah Upaya Mendukung

Penggunaan Penelitian Kualitatif Dalam Berbagai Disiplin Ilmu. Depok :

PT Rajagrafindo Persada.

Basrowi dan Sukidin. (2002). Metode Penelitian Kualitatif Perspektif Mikro.

Surabaya : Penerbit Insan Cendekia.

Darajat. (1996). Kesehatan Mental. Jakarta : PT Toko Gunung Agung.

Darmadi. (2014). Metode Penelitian Pendidikan dan Sosial. Bandung : Penerbit

Alfabeta.

Emery dan Oltmanns. (2013). Psikologi Abnormal. Yogyakarta : Pustaka Pelajar.

Freud. (2002). Psikoanalisis Sigmund Freud. Yogyakarta : Ikon Teralitera.

Glasser dan Strauss. (1984). Penemuan Teori Grounded Beberapa Strategi

Penelitian Kualitatif. Surabaya : Usaha Nasional.

Gunarsa. (1986). Psikologi Perawatan. Jakarta : BPK Gunung Mulia.

Gunarsa. (1981). Dasar dan Teori Perkembangan Anak. Jakarta : PT BPK

Gunung Mulia.

Gunawan. (3013). Metode Penelitian Kualitatif : Teori dan Praktik. Jakarta : PT

Bumi Aksara

Herdiansyah. (2013). Wawancara, Observasi, Dan Focus Groups Sebagai

Instrumen Penggalian Data Kualitatif. Depok : PT Rajagrafindo Persada.

Herdiansyah. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif Untuk Ilmu-Ilmu Sosial.

Jakarta : Penerbit Salemba Humanika.

Hudojo. (1988). Mengajar Belajar Matematika. Jakarta : Departemen Pendidikan

dan Kebudayaan Direktorat Jendral Pendidikan Tinggi Proyek

Pengembangan Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan.

Ihsan. (2013). http://www.pengumumanun.com/2013/06/rekap-hasil-kelulusan-

un-sd-yogya.html.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 116: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

98

Maryam. (2013). Hubungan Antara Efikasi Diri dengan Kecemasan Menghadapi

Matematika pada Siswa SDN Bratan III Surakarta. Skripsi Thesis.

Surakarta : Universitas Muhammadiyah Surakarta.

Moleong. (1989). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung : Remaja Karya CV.

Muhlisin. (2013). Pengaruh Pendekatan Pembelajaran Matematika Realistik

Terhadap Hasil Belajar Matematika ditinjau dari Tingkat Kecemasan

Belajar Siswa. e-Journal. Vol. 3, No. 1. Singaraja : Universitas Pendidikan

Ganesha.

Nevid. (2003). Psikologi Abnormal Edisi Kelima Jilid 1. Yogyakarta : Penerbit

Erlangga.

Putra. (2013). Penelitian Kualitatif IPS. Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Risnawita dan M. Nur Ghufron. Apakah Kecemasan Matematika Itu?. Jurnal

Elementary. Vol 2. No. 1.

Ruli dan Poppy Y. (2014). Metodologi Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, Dan

Campuran Untuk Manajemen, Pembangunan, dan Pendidikan. Bandung :

PT Refika Aditama.

Runtukahu. (2014). Pembelajaran Matematika Dasar Bagi Anak Berkesulitan

Belajar. Yogyakarta : Ar-Ruzz Media.

Safitri. (2016). Pengaruh Metode Permainan Terhadap Kecemasan Belajar

Matematika Siswa Kelas IV SDN Pondok Ranji 01. Skripsi. Jakarta :

Universitas Islam Negeri Jakarta.

Sarosa. (2012). Penelitian Kualitatif : Dasar-Dasar. Jakarta : Permata Puri Media.

Semiun. (2006). Teori Kepribadian & Terapi Psikoanalitik Freud. Yogyakarta :

Penerbit Kanisius.

Supratiknya. (1995). Mengenal Perilaku Abnormal. Yogyakarta : Penerbit

Kanisius.

Suryabrata. (2006). Psikologi Kepribadian. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada.

Tohirin. (2012). Metode Penelitian Kualitatif Dalam Pendidikan dan Bimbingan

Konseling. Jakarta: PT Rajagrafindo Pustaka.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 1989 Tentang Sistem

Pendidikan Nasional.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 117: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

99

Lampiran A : Pedoman Observasi Kelas

No. Subyek Aspek yang

diteliti

Teknik

pengumpulan

data

Deskripsi

1. E (siswa yang

mengalami

kecemasan

menghadapi

matematika).

Perilaku E saat

mengikuti

pembelajaran

matematika

Wawancara

semi terstruktur

dan observasi.

2. Wali kelas

dari siswa

yang

mengalami

kecemasan

menghadapi

matematika.

Cara guru

mengajar

Wawancara

semi terstruktur

dan observasi.

3. Guru

Matematika

kelas IV SD

Suka.

Cara guru

mengajar

Wawancara

semi terstruktur

dan observasi.

Tabel 3.2 Alur Observasi dan Wawancara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 118: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

100

Lampiran B : Lembar Kuesioner

Gambar 3.3 Lembar Kuesioner

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 119: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

101

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 120: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

102

Lampiran C : Alur dan Daftar Topik Wawancara

Wawancara pra-observasi

1. Wawancara Wali Kelas

a. Pengertian kecemasan menurut guru

b. Siswa yang mengalami kecemasan di kelas

2. Wawancara guru matematika kelas IV

a. Pengertian kecemasan menurut guru

b. Siswa yang mengalami kecemasan belajar di kelas

Wawancara Post-Observasi

1. Wali kelas

a. Latar belakang siswa yang mengalami kecemasan belajar

b. Perilaku siswa yang mengalami kecemasan belajar di kelas

c. Hasil belajar siswa yang mengalami kecemasan belajar

2. Wawancara siswa yang mengalami kecemasan belajar matematika

a. Perasaan menghadapi matematika

b. Pengalaman pribadi tentang matematika

c. Cara guru dalam mengajar matematika

d. Penyebab kecemasan

e. Reward dan punishment yang diterapkan orang tua

f. Siapa yang mendampingi belajar

g. Profesi orang tua

h. Kegemaran

i. Kegiatan sepulang sekolah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 121: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

103

j. Tempat tinggal

k. Lingkungan tempat tinggal

l. Jumlah saudara kandung

3. Wawancara ayah siswa yang mengalami kecemasan belajar

a. Perilaku siswa di rumah

b. Kegiatan siswa sepulang sekolah

c. Cara mendampingi belajar siswa di rumah

d. Reaksi yang ditunjukkan ketika siswa mendapatkan nilai jelek

e. Menerapkan reward dan punishment

f. Pola asuh orang tua (kakek nenek)

g. Jadwal khusus yang diterapkan untuk siswa (jam tidur siang, jam

belajar, dll)

h. Harapan terhadap siswa

4. Wawancara ibu siswa yang mengalami kecemasan belajar

i. Perilaku siswa di rumah

j. Kegiatan siswa sepulang sekolah

k. Cara mendampingi belajar siswa di rumah

l. Reaksi yang ditunjukkan ketika siswa mendapatkan nilai jelek

m. Menerapkan reward dan punishment

n. Pola asuh orang tua (kakek nenek)

o. Jadwal khusus yang diterapkan untuk siswa (jam tidur siang, jam

belajar, dll)

p. Harapan terhadap siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 122: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

104

Lampiran D : Hasil Triangulasi

Bu W

(Informan

I)

Pak D

(Informan II)

Bu L

(Informan III)

Pak H

(Informan

IV)

E

(Partisipan

)

Klasifika

si

Oh kalau

E tu diem,

mbak. Di

kelas tu

malah

nggak

aktif.

Maksudny

a bukan

merupaka

n siswa

yang

sering

ngobrol

gitu lho.

Tapi

nilainya

memang

bagus-

bagus E

itu. Malah

kayak

tertekan

tu lho

anaknya.

E.. iya. Itu

matikanya

lumayan

bagus.

Kemudian..ad

a lagi

si..siapa

namanya..ngg

ak terlalu

mbak heheheh

hafal e

namanya tu

hehehe.

Menonjol..kal

o untuk mata

pelajaran

saya

menonjol.

Dibandingkan

dengan

eee..anak

yang lain.

Berani. Kalo

E berani,

orangnya

Pertama tu

E..ya tumbuh

seperti anak

biasanya. dia

lahir kan

anak nomer

dua, biasanya

kan lebih

manja dan

lebih deket

kepada saya.

Tapi

kebetulan

saya emmm

punya anak

dua tu tidak

membeda-

bedakan..jadi

saya tetep

mendidik dia

dengan apa

ya..istilahnya

ya harus

mempunyai

tanggung

Ya..

biasa..sene

ng main

game, eee

tapi kalo

pas

saatnya

ada PR

ada apa ya

ngerjain

PR.

Iya..kayak

tadi pagi

minta

dibangunk

an jam 5,

sama

ibunya

setengah 6

tu marah

ini

..heheheeh

eh..aku kok

dibangunk

an

Ya deg-

degan..kad

ang

sampek

kebelet

pipis

terus.

Eee..iya

terus agak

pusing.

(ketika

menghada

pi

matematik

a)

Perilaku

Siswa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 123: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

105

Siswanya

cenderun

g

biasa..git

u. biasa

dan, tidak

ada

ambisi

untuk

juara..ata

u

mendapat

kan nilai

yang

lebih dari

temannya.

Cuma,

memang

peran

maksudny

a yang

ambisi

gitu untuk

menjadi

juara

memang

ibunya.

Karena

setiap

hari

selalu

berani, dia

tidak malu

kalo dia

ee..apa

namanya,

memang

belum tau dia

tanya..

jawab,

pertama..seb,

sebagai anak

tu harus

punya

tanggung

jawab jadi

saya selalu

menekankan

dia pertama

tanggung

jawab, kedua

adalah

disiplin, baik

itu disiplin

terhadap eeee

apa

sekolahnya,

tugas-tugas di

sekolah

termasuk PR,

misalnya dia

ada ujian dia

juga harus

disiplin. Dia

harus bisa

membagi

waktu.

Membagi

waktu antara

belajar

setengah 6

aku kan

mo

belajar..git

u

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 124: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

106

memantau

, kenaikan

nilainya..t

erus siapa

yang bisa

mengalah

kan.. kalo

dari

siswanya

sendiri

tidak..hee

h

Pengaruh

dari

ibunya..te

rtekan

dia,

tertekan

untuk

harus

juara,

harus

dapet

nilai

bagus. dia

diem

karena

seperti

ada

beban.

dengan

bermain. Jadi

kalo

keseharianny

a E ya dia

pulang

sekolah

seperti anak

lainnya ya

dia

makan..kebet

ulan kalo

sekolah di K

(inisial)

memang

waktunya kan

eee..apa

kegiatannya

padat sekali

jadi pulang

sekolah tuh

pasti dah

capek anak

tuh, dah

capek pasti

habis itu

makan, habis

itu eee…apa

santai

sebentar

nonton TV,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 125: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

107

setelah itu dia

kalo sekitar

jam dua itu

capek terus

tidur sebentar

siang itu.

Siang tidur,

nanti bangun

jam 5 sore,

mandi, habis

itu dia nonton

TV, ha terus

itu nanti dia

mulai belajar

itu biasanya

nonton TV

jam 5 sambil

makan sore,

habis itu dia

jam 7 itu

biasanya dah

mulai belajar.

Paleng hanya

satu jam lah.

Ada PR atau

nggak le?

Aku bilang

gitu..kadang-

kadang tanya

seperti itu

..oh ada ma..

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 126: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

108

nanti njuk

habis itu

dikerjakan.

Jadi,

misalnya PR

nya buat

besok, dia

kan selalu

dicatet di

buku wajib

itu mbak jadi

eee…3 hari

sebelumnya

dia udah

nyicil..jadi

dia ngerjakan

juga

sebisanya

dia, habis itu

ma..pokoknya

kamu

mengerjakan

sebisanya dia

dulu, kalo

nggak bisa

cari di

buku..aku

bilang gitu

kalo ada PR

atau tugas,

nanti kalo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 127: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

109

tetep nggak

bisa baru

boleh tanya

ke mama atau

papa. Kadang

kalo PRnya

agak sulit

ityu, saya

carikan lewat

internet..hooh

..karena

emang

kadang kan

kelas 4 kan

udah luas

sekali ya

pengetahuann

ya. Terus

eee..kedua tu

emang..selam

a ini dia lebih

bertanggung

jawab, ya

karena

sekarang

keseharian

saya kan

menekankan

dia harus

bertanggung

jawab, jadi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 128: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

110

kadang waktu

siang saya

kegiatan di

luar rumah

pun, kalau

dia ada PR

yang

mengharuska

n dia og

ternyata

besok harus

dikumpulkan,

dia tetep

mengerjakan,

jadi tanpa

saya suruh

dia udah

mulai

apa..bisa

membagi

waktu. Jadi

sampek

rumah tu dia

ma aku tadi

dah

mengerjakan,

terus ada

beberapa soal

yang aku

nomer ini ini

ini tidak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 129: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

111

bisa..terus

baru sa baru

nanti saya

bantu. Seperti

itu.

Kalo untuk

matika..eee…

untuk

awalnya

biasanya

klasikal

kemudian

nanti

eee..ketika

ada anak

yang memang

ada kesulitan

nanti

pendekatan

tersendiri..iya

.

Nggak..pas

kalo

pendekatan

secara

pribadinya

pas..pas

pelajaran

juga.

Kemudian

eee.. kalo

Pak D

kalo

ngajar

enak,

nggak

galak,

dijelasin

sampek

dong.

Cara

guru

mengajar

matemati

ka.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 130: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

112

memang apa,

memang..mem

ang dirasa

masih kurang

itu biasanya

setelah

pulang

sekolah

menyempetka

n jadwal

sendiri,

kayak..semisa

l kayak

eee…apa

ya…tambaha

n jam

pelajaran

seperti itu. Te

tetapi kalo

pas di kelas,

misalnya kita

klasikal dulu,

klasikal,

kemudian

nanti kan ada

beberapa

yang memang

belum jelas,

nah itu kita

dekati. Jadi

secara

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 131: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

113

personal ke

anaknya

biasanya

lebih berhasil

daripada eee

apa ya..eee

heeh..biasany

a lebih cepet.

Tapi kalo

misalnya

eee..memang

agak susah

biasanya itu

nanti saya

minta

temennya

yang agak

pandai gitu

untuk

ngajarin itu

malah cepet

itu, kalo sama

temen tu

malah cepet,

seperti itu.

Ya. Kalo

reward sama

punishment

memang

diberikan.

Memang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 132: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

114

perlu

diberikan,

istilahnya

untuk

memotivasi

anak ya mbak.

Kalo untuk

punishment

sendiri

misalnya ada

beberapa

anak yang

memang

eee..jarang

ngerjain PR..

atau sering,

sering banget,

justru malah

sering, dan

anaknya

Cuma Cuma

itu ya

memang

diberi pasni,

punishment.

Karena kalo

nggak nanti

istilahnya

anaknya

kayak

nyepelekan,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 133: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

115

alah..paling

Cuma suruh

ngerjain di

luar, atau

suruh ini..gitu

biasanya

anaknya

seperti itu.

Dan

eee…kalo di

kelas 4 ini

anaknya

memang cuma

itu-itu aja

selama saya

tu. Jadi ya

itu.. kemudian

kalo untuk

reward

memang..mem

ang kita

berikan wajib

kita berikan,

berikan

apresiasi ke

anak itu

memang

harus.

Soalnya nanti,

istilahnya

buat apa

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 134: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

116

ya..buat

motivasi anak

lah, biar

who.. ternyata

dihargai,

ternyata

seperti ini to

rasanya..terus

biar dia juga

termotivasi

yang sudah

baik biar dia

pertahanin,

seperti itu.

Memang

penting kalo

untuk reward

sama

punishment

untuk saya.

kalo menurut

saya sih

pembelajaran

untuk matika

sepengetahua

n saya ya,

sepengetahua

n saya untuk

sekolahan ini

ya memang

mungkin lebih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 135: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

117

ini..apa

ya..masih

ibaratnya apa

ya, eee..masih

terpaku pada

guru. Jadi

memberikann

ya materi itu

masih

eee..dominan

nya ke guru,

bukan

berpusatnya

pada anak.

Itu. Jadi guru

njelasin..terus

, habis itu

anak

ngerjain..uda

h. jadi jarang

anak itu

diberi apa ya

istilahnya..eee

e..kayak

proyek atau

tugas, suruh

ngerjain per

kelompok,

kalo matika

itu jarang.

Jadi masih

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 136: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

118

centernya

masih

hooh..masih

ke teacher

belom ke

anak.

Sepengetahua

n saya itu.

Heeh.

Jadi tak tak

kasih kertas,

kayak buku

kosong gitu

lho

mbak..jadi

dia

mengerjakan

sebelum guru

dikasih..

apa..dikasih

soal dari

sekolah kan

biasanya dari

lantip atau

anu

apa..paket itu

dia dah mulai

ngerjakan,

nanti kalo

nggak bisa

baru tanya

Ya kadang-

kadang

kalo

matematik

a dengan

saya, kalo

yang

hafalan

dengan

ibunya.

Iya.

Emang

kalo pas

belajar

ada PR tuh

yang susah

yang mana

tu dah

minta

diterangin

tu

biasanya

Belajar

sendiri,

kalo sulit

baru sama

ayah.

Eee….pert

ama

dikasih

cara untuk

mengerjak

annya,

habis itu

dikasih

soal, baru

suruh

ngerjain.

Pendamp

ingan

belajar di

rumah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 137: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

119

mama. Jadi

dia belajar

supaya dia

memahami

pembahasan

di materi

pelajarannya

dulu, setelah

itu baru dia

mengerjakan.

.jadi selama

ini kadang

yang

membimbing

dia tu saya.

Tapi hanya

pelajaran

tertentu aja

mbak, kadang

kalo

matematika tu

karena..apa

ya..karena

saya tu

sok..apa ya…

kalo

matematika

kan beda ya,

di waktu SD

kita sama itu,

kadang nek

dah tau

ya?

(menatap

E) Cuma

kadang-

kadang

bingung

nggak tau,

tapi

setelah kita

terangin

itu caranya

gini gini

itu terus

dia tau.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 138: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

120

lebih telaten

tuh bapaknya,

khusus

pelajaran

matematika

aja..tapi yang

kayak kayak

PKn, hafalan

atau apa tu

saya

yang..yang

ndampingi.ka

dang kalo

sa..sampek

pelajaran

PKn tu kan

sekarang tu

materinya

banyak

sekali.

Kalo dulu

saya agak

marah

ya..kecewa

gitu mbak.

Tapi setelah

berjalannya

waktu

ternyata itu

nggak baik.

Karena

Ya

kalo..saya

Cuma

tanya..kam

u nggak

bisanya

dimana?

Iya

kadang-

kadang

kalau dia

Soalnya

dimarain

mama kalo

nilainya

jelek, terus

nanti kalo

nilaiku

jelek aku

disuruh

les.

Sama

Reaksi

orang tua

ketika

siswa

mendapa

t nilai

rendah

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 139: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

121

saya..aduh..k

ok aku marah

padahal kan

prestasi anak

tu nggak

dinilai dari

prestasi nilai

aja, tapi juga

dari

kepribadian

dia, bersikap

terhadap

masyarakat,

terus

terhadap

temanya juga,

terus dari

sosialnya dia

juga.

Akhirnya

saya

ee….kadang

bentuk

kekecewaan

saya tu hanya

aduh kok

saying to

dek..padahal

kamu bisa

lebih baik

lagi dari nilai

bingung ya

kita

terangkan

itu dia ya..

terus kalo

misalnya

oh

maksudnya

begini

to..gitu

terus dia

ngerti,

gitu. Jadi

kita pakek

apa, cara

logika gitu

lho

uang

jajanku

dikurangi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 140: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

122

ini, padahal

mama tau

kamu mampu,

besok lain

kali harus

lebih giat

belajar ya,

paling tak

gitukan.

Terus dia tu

akhirnya,

kadang

merasa..anu

kecewa juga,

terus aduh

ma maaf ya

ma dia

gitu..kemarin

aku emang

nggak serius

belajarnya,

akhirnya dia

menyadari

jadi saya

kadang

mbombongny

a ke arah

yang

mbombong

anak tapi,

aduh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 141: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

123

mama..mama

anu e dek,

sedih e, kalo

kamu dapet

nilai jelek,

jadi tak

gitukan

akhirnya

dia..jadi

nggak bentuk

marah,

langsung

frontal nggak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 142: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

124

Lampiran E : Open Coding

Responden : siswa yang mengalami kecemasan belajar (E)

Tanggal : 19 Januari 2017

Pertanyaan : Bagaimana perasaanmu saat menghadapi pelajaran Matematika?

Contoh Koding Narasi inisial yang dikodekan

Perasaan saat menghadapi matematika

Cara gur mengajar

Siapa yang memarahi

Cara belajar di rumah

Yang mendampingi belajar

Ya deg-degan, kadang sampek kebelet pipis terus. Terus agak

pusing. Ya takut nggak bisa ngerjain, terus nilainya jelek.

Pak D kalo ngajar enak, nggak galak, dijelasin sampek dong.

Ya takut nilainya jelek soalnya dimarahin mama kalo

nilainya jelek. Terus nanti kalau nilaiku jelek aku disuruh les.

Aku nggak suka belajar sama orang. Aku belajar sendiri, kalo

sulit baru sama ayah. Pertama dikasih cara untuk

mengerjakannya, habis itu baru dikasih soal, baru suruh

ngerjain. Kalo matematika yang ngajarin ayah. Mama sibuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 143: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

125

Kegiatan sepulang sekolah

Profesi orang tua

Kegemaran

Reward dan Punishment

di rumah, jadinya yang ngajarin ayah. Mamaku wiraswasta,

eh ibu rumah tangga, kalo ayahku PNS. Ayahku kerjanya di

Wonosari, setiap hari yang nganterin sekolah ayah, tapi kalo

yang njemput mama. Aku kalo habis pulang sekolah ganti

baju, makan, terus tidur. Aku nggak pernah main di luar,

soalnya temanku rumahnya jauh-jauh. Aku sukanya main

mobil-mobilan, kalo sore tu ngegame sebentar pakek HP.

Kalo belajar dari jam setengah 8 sampek jam setengah 10.

Tabel 4.1 Open Coding

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 144: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

126

Lampiran F : Axial Coding

Faktor penyebab kecemasan belajar yang dialami oleh E :

- Pengalaman buruk dimarahi orang tua

- Cemas akan diikutkan les tambahan

- Cemas uang jajan akan dikurangi

Faktor penyebab kecemasan belajar yang dialami E menurut Bu W

- Bu L memiliki ambisi yang besar untuk menjadikan E juara kelas.

- Bu L tidak ingin ada yang menyaingi kepintaran E di kelas.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 145: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

127

-

Lampiran G : Selective Coding

Responden : siswa yang mengalami kecemasan belajar (E)

Tanggal : 19 Januari 2017

Pertanyaan : Bagaimana perasaanmu saat menghadapi pelajaran Matematika?

Contoh Koding Narasi inisial yang dikodekan

Perasaan saat menghadapi matematika

Mengapa takut mendapat nilai jelek

Cara belajar di rumah

Profesi orang tua

Kegiatan sepulang sekolah

Ya deg-degan, kadang sampek kebelet pipis terus. Terus agak

pusing. Ya takut nggak bisa ngerjain, terus nilainya jelek.

Pak D kalo ngajar enak, nggak galak, dijelasin sampek dong.

Ya takut nilainya jelek soalnya dimarahin mama kalo

nilainya jelek. Terus nanti kalau nilaiku jelek aku disuruh les.

Sama uang jajanku dikurangi. Kalo belajar dari jam setengah

8 sampek jam setengah 10. Aku belajar sendiri, kalo sulit

baru sama ayah. Pertama dikasih cara untuk mengerjakannya,

habis itu baru dikasih soal, baru suruh ngerjain. Kalo

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 146: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

128

matematika yang ngajarin ayah. Mama sibuk di rumah,

jadinya yang ngajarin ayah. Mamaku wiraswasta, eh ibu

rumah tangga, kalo ayahku PNS. Ayahku kerjanya di

Wonosari, setiap hari yang nganterin sekolah ayah, tapi kalo

yang njemput mama. Aku kalo habis pulang sekolah ganti

baju, makan, terus tidur. Aku nggak pernah main di luar,

soalnya temanku rumahnya jauh-jauh. Aku sukanya main

mobil-mobilan, kalo sore tu ngegame sebentar pakek HP.

Tabel 4.2 Selective Coding

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 147: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

129

Lampiran H : Theoretical Coding

Kecemasan belajar

Tekanan orang tua

Anak menjadi rajin

belajar dan

mendapatkan nilai

yang memuaskan

Pengurangan uang jajan Dimarahi jika mendapat

nilai jelek

Diikutkan les tambahan

Bagan 4.1 Theoretical Coding

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 148: REALITA DI BALIK KECEMASAN MENGHADAPI MATEMATIKA … · oleh kecemasan menghadapi matematika. Jenis penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah grounded theory. Partisipan

130

BIODATA PENELITI

Clara Shinta Ryda Nanda lahir di Yogyakarta pada tanggal 19

November 1994. Peneliti merupakan anak pertama dari dua

bersaudara dari pasangan Hery Prabowo dan Ida Herlida.

Peneliti menempuh pendidikan dasar di SD Kanisius

Demangan Baru, lulus pada tahun 2007. Pendidikan Sekolah

Menengah Pertama di SMP N 11 Yogyakarta, lulus pada tahun

2010.

Pendidikan Sekolah Menengah Atas di SMK N 1 Yogyakarta, lulus pada tahun 2013.

Pada tahun yang sama peneliti tercatat sebagai mahasiswi Universitas Sanata Dharma

jurusan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar. Selama

perkuliahan, peneliti mengikuti berbagai macam kegiatan non akademik seperti

kepanitiaan Malam Kreatifitas, kepanitiaan Story Telling, kepanitiaan PPKM II,

berkegiatan bersama UKM Mapasadha dan lain sebagainya. Masa pendidikan

diakhiri dengan menyusun skripsi sebagai tugas akhir yang berjudul “Realita di Balik

Kecemasan Menghadapi Matematika”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI