RASIO VENTILASI

2
RASIO VENTILASI – PERFUSI Rasio ventilasi – perfusi merupakan proses pertukaran pernafasan antara ventilasi alveolus dengan aliran darah alveolus. Tekanan parsial oksigen dan karbondiokasida ditentukan oleh : 1. Kecepatan ventilasi alveolus 2. Kecepatan transfer oksigen dan karbondioksida melalui membran pernafasan. Perhitungan Rasio : V A (ventilasi alveolus) : Q (aliran darah) = a) Nol, jika ventilasi udara bernilai nol atau tidak terjadi pernafasan dimana tekanan parsial oksigen dan karbondioksida akan seimbang antara di alveoli dengan di kapiler, sehingga tidak terjadi pertukaran udara. b) Tidak terhingga, jika tidak ada aliran darah kapiler yang membawa oksigen dan karbondioksida. Selanjutnya menyakibatkan tekanan parsial alveoli dan udar yang dilembabkan akan sama dengan udara atmosfer. Pada akhirnya diparu-paru hanya akan ada oksigen tanpa ada karbondioksida. c) Normal (0,8 – 1,2), jika ada udara di alveolus dan ada aliran darah di kapiler, sehingga terjadi pertukaran udara. Pada regio superior paru akan bernilai lebih dari satu sedangkan di regio inferior paru akan kurang dari satu. Hal ini dikarenakan bagian inferior paru banyak mengandung vaskularisasi. Sehingga perfusi gas

description

rasio ventilasi

Transcript of RASIO VENTILASI

Page 1: RASIO VENTILASI

RASIO VENTILASI – PERFUSI

Rasio ventilasi – perfusi merupakan proses pertukaran pernafasan antara ventilasi

alveolus dengan aliran darah alveolus.

Tekanan parsial oksigen dan karbondiokasida ditentukan oleh :

1. Kecepatan ventilasi alveolus

2. Kecepatan transfer oksigen dan karbondioksida melalui membran pernafasan.

Perhitungan Rasio :

VA (ventilasi alveolus) : Q (aliran darah) =

a) Nol, jika ventilasi udara bernilai nol atau tidak terjadi pernafasan dimana tekanan

parsial oksigen dan karbondioksida akan seimbang antara di alveoli dengan di

kapiler, sehingga tidak terjadi pertukaran udara.

b) Tidak terhingga, jika tidak ada aliran darah kapiler yang membawa oksigen dan

karbondioksida. Selanjutnya menyakibatkan tekanan parsial alveoli dan udar yang

dilembabkan akan sama dengan udara atmosfer. Pada akhirnya diparu-paru hanya

akan ada oksigen tanpa ada karbondioksida.

c) Normal (0,8 – 1,2), jika ada udara di alveolus dan ada aliran darah di kapiler,

sehingga terjadi pertukaran udara. Pada regio superior paru akan bernilai lebih

dari satu sedangkan di regio inferior paru akan kurang dari satu. Hal ini

dikarenakan bagian inferior paru banyak mengandung vaskularisasi. Sehingga

perfusi gas akan lebih besar daripada ventilasi. Selain itu, dengan perfusi yang

lebih sedikit dari bagian inferior, bagian superior akan mengandung lebih banyak

oksigen di alveoli.