Rasa Ingin Tahu

3
Nama : Taufiq Hadi Ramadhan Kelas : Geologi A Npm : 270110130053 Dosen : Dr. Ir. Nana Sulaksana, MSP RASA INGIN TAHU Semua mahluk hidup mempunyai respon terhadap rangsang pada hewan dan tumbuhan disebut naluri (idle curiousity) ,Naluri tersebut berguna untuk bertahan hidup Pada manusia, curiosity (rasa ingin tahu) tidak idle, karena pikiran manusia berkembang dari waktu ke waktu dikendalikan oleh akal budi.Dengan perkembangan akal manusia justru daya pikirnya lebih berperan dari pada fisiknya.Dengan akal, manusia memenuhi tujuan hidupnya, melestarikan hidup, memenuhi kepuasan hidup, dan mencapai cita-cita. Manusia selalu ingin tahu terhadap segala hal. Manusia pada hakekatnya merupakan mahluk yang berfikir, merasa, bersikap dan bertindak,sikap dan tindakannya bersumber dari pengetahuan yang didapatkan lewat kegiatan merasa atau berfikir .Rasa ingin tahu mendorong manusia untuk melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mencari jawaban atas berbagai persoalan yang muncul di dalam pikirannya ,kemampuan berpikir manusia menyebabkan rasa ingin tahunya selalu berkembang Dengan mengingat dan berpikir, manusia dapat mendayagunakan pengetahuannya yang terdahulu dan kemudian menggabungkan dengan pengetahuan yang diperoleh hingga menghasilkan pengetahuan yang baru (Pengalaman baru), proses demikian ini terus berulang dan berlangsung, akibatnya terjadi akumulasi pengetahuan seperti yang kita rasakan pada dewasa ini Terdapat dua macam perkembangan alam pikir manusia yaitu :

description

ilmu budaya dasar

Transcript of Rasa Ingin Tahu

Nama : Taufiq Hadi Ramadhan Kelas : Geologi ANpm : 270110130053 Dosen : Dr. Ir. Nana Sulaksana, MSPRASA INGIN TAHU

Semua mahluk hidup mempunyai respon terhadap rangsang pada hewan dan tumbuhan disebut naluri (idle curiousity) ,Naluri tersebut berguna untuk bertahan hidup Pada manusia, curiosity (rasa ingin tahu) tidak idle, karena pikiran manusia berkembang dari waktu ke waktu dikendalikan oleh akal budi.Dengan perkembangan akal manusia justru daya pikirnya lebih berperan dari pada fisiknya.Dengan akal, manusia memenuhi tujuan hidupnya, melestarikan hidup, memenuhi kepuasan hidup, dan mencapai cita-cita. Manusia selalu ingin tahu terhadap segala hal.Manusia pada hakekatnya merupakan mahluk yang berfikir, merasa, bersikap dan bertindak,sikap dan tindakannya bersumber dari pengetahuan yang didapatkan lewat kegiatan merasa atau berfikir .Rasa ingin tahu mendorong manusia untuk melakukan berbagai kegiatan yang bertujuan untuk mencari jawaban atas berbagai persoalan yang muncul di dalam pikirannya ,kemampuan berpikir manusia menyebabkan rasa ingin tahunya selalu berkembangDengan mengingat dan berpikir, manusia dapat mendayagunakan pengetahuannya yang terdahulu dan kemudian menggabungkan dengan pengetahuan yang diperoleh hingga menghasilkan pengetahuan yang baru (Pengalaman baru), proses demikian ini terus berulang dan berlangsung, akibatnya terjadi akumulasi pengetahuan seperti yang kita rasakan pada dewasa iniTerdapat dua macam perkembangan alam pikir manusia yaitu : Perkembangan sejak jaman purba hingga sekarang Perkembangan sejak dilahirkan sampai kematian.

Pemikiran Manusia Berdasar Kedudukannya dalam Kehidupan : Manusia sebagai Homo SapiensHomo Sapiens adalah mahluk yang berpikir sehingga merupakan mahluk yang cerdas dan bijaksana manusia dapat berpikir apakah yang sebaiknya dilakukan pada masa sekarang atau masa depan berdasarkan pertimbangan masa lalu yang merupakan pengalaman.Pemikiran yang sifatnya abstrak merupakan salah satu wujud budaya manusia yang kemudian diikuti wujud budaya lain Manusia sebagai Homo FaberHomo Faber : artinya manusia dapat membuat alat-alat dan mempergunakannya atau disebut sebagai manusia kerja dengan salah satu tindakan atau wujud budayanya berupa barang buatan manusia (artifact).Manusia menciptakan alat-alat karena menyadari kemampuan inderanya terbatasMisalnya : roda, teropong bintang, mikroskop, dsb Manusia sebagai Homo LanguensHomo Languens: adalah manusia dapat berbicara sehingga apa yang menjadi pemikiran dalam otaknya dapat disampaikan melalui bahasa kepada manusia lain.Bahasa sebagai ekspresi dalam tingkat biasa adalah bahasa lisan. Antara suku bangsa dengan suku bangsa lain terdapat perbedaan bahasa. Di tingkat bangsa, perbedaan bahasa tersebut akan semakin jauh.Perbedaan lebih tinggi diwujudkan dalam tulisan sehingga sebuah pemikiran dapat diterima oleh bangsa atau generasi basngsa lain (bila tahu mengartikannya). Manusia sebagai Homo SociusManusia sebagai Homo Socius artinya manusia dapat hidup bermasyarakat, bukan bergerombol seperti binatang yang hanya mengenal hukum rimba, yaitu yang kuat yang berkuasa.Manusia bermasyarakat diatur dengan tata tertib demi kepentingan bersama. Dalam masyarakat manusia terjadi tindakan tolong-menolong. Dengan tindakan itu, walaupun fisiknya relatif lemah, tetapi dengan kemampuan nalar yang panjang tujuan-tujuan bermasyarakat dapat dicapai. Manusia sebagai Homo EconomicusHomo Economicus : artinya manusia dapat mengadakan usaha atas dasar perhitungan ekonomiDalam tingkat sederhana manusia mencukupi kebutuhannya sendiri, kemudian atas dasar jasa maka dikembangkan sistem pasar sehingga hasil produksinya dijual di pasaran. Makin luas pemasaran barang makin banyak diperoleh keuntungan. Manusia sebagai Homo ReligiusArtinya manusia menyadari adanya kekuatan ghaib yang memiliki kemampuan lebih hebat daripada kemampuan manusia, sehingga menjadikan manusia berkepercayaan atau beragama.Dalam tahap awal lahir animisme dan dinamisme, yang sekarang dikategorikan sebagai kepercayaan, kadang-kadang dikatakan sebagai agama alami. Kemudian lahir kepercayaan yang disebut sebagai agama samawi yang percaya kepada Tuhan Yang Maha Esa Manusia sebagai Homo Humanus dan Homo AesteticusHomo humanus artinya manusia yang berbudaya, sedangkan homo aesteticus artinya manusia yang tahu akan keindahan.