RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i...

257
i RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD) KOTA PEKALONGAN TAHUN 2020 PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN 2018

Transcript of RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i...

Page 1: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

i

RANCANGAN AWAL RENCANA KERJA PEMERINTAH DAERAH (RKPD)

KOTA PEKALONGAN TAHUN 2020

PEMERINTAH KOTA PEKALONGAN

2018

Page 2: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | DAFTAR ISI ii

DAFTAR ISI

DAFTAR ISI _________________________________________________________ ii

DAFTAR TABEL _____________________________________________________ iv

DAFTAR GAMBAR ___________________________________________________ xi

PENDAHULUAN ______________________________________________ 1 BAB I

1.1 LATAR BELAKANG ____________________________________________ 1

1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN __________________________________ 4

1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN __________________________________ 5

1.4 MAKSUD DAN TUJUAN _________________________________________ 5

1.4.1 Maksud _________________________________________________ 5

1.4.2.Tujuan __________________________________________________ 5

1.5 SISTEMATIKA RKPD TAHUN 2020________________________________ 6

GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH ___________________________ 9 BAB II

2.1. KONDISI UMUM KONDISI DAERAH ______________________________ 9

2.1.1. Aspek Geografi Dan Demografi ______________________________ 9

2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat ___________________________ 28

2.1.3. Aspek Pelayanan Umum __________________________________ 52

2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah________________________________ 121

2.2. HASIL EVALUASI INDIKATOR KINERJA ________________________ 139

2.2.1. Hasil Evaluasi Indikator Kinerja Daerah Sampai Dengan Tahun 2018 Triwulan III ________________________________ 139

2.2.2. Hasil Evaluasi Indikator Kinerja Program Triwulan III Tahun 2018 _______________________________________________ 147

2.3. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH____________________ 159

2.3.1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat __________________________ 161

2.3.2. Aspek Pelayanan Umum _________________________________ 163

2.3.3. Aspek Daya Saing ______________________________________ 165

KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEUANGAN DAERAH ______ 167 BAB III

3.1 ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH _________________________ 167

3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah__________________________________ 168

3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah _______________ 171

3.2 ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH _______________________ 173

3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan _________ 173

3.2.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah __________________________ 174

SASARAN DAN PRIORITAS PEMBANGUNAN DAERAH ___________ 179 BAB IV

4.1 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN_______________________ 179

1. Kota Pekalongan __________________________________________ 179

2. Sejahtera ________________________________________________ 180

Page 3: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | DAFTAR ISI iii

3. Mandiri __________________________________________________ 180

4. Berbudaya _______________________________________________ 181

5. Berbasis Nilai-Nilai Religiusitas _______________________________ 181

6. Misi ___________________________________________________ 182

4.2 PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN 2020_______________________ 185

4.2.1. Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2020 ________________ 185

4.2.2. Prioritas Pembangunan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020 _____ 186

4.2.3. Prioritas Pembangunan Kota Pekalongan Tahun 2020 _________ 190

4.2.4. Keterkaitan Prioritas Pembangunan Kota Pekalongan Tahun 2020 dengan Prioritas Pembangunan Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2020 ___________________ 201

RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH _________________ 203 BAB V

5.1 PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2020 _____________ 203

5.1.1. Urusan Wajib Pelayanan Dasar____________________________ 203

5.1.2. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar ______________________ 209

5.1.3. Urusan Pemerintahan Pilihan _____________________________ 213

5.1.4. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan ____________________ 215

5.2 KERANGKA PENDANAAN TAHUN 2020 _________________________ 220

KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH _________ 223 BAB VI

6.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DAERAH TAHUN 2020_____________ 223

6.2 INDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN DAERAH __________________________________________________ 224

PENUTUP__________________________________________________ 243 BAB VII

DAFTAR PUSTAKA_________________________________________________ 245

Page 4: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | DAFTAR TABEL iv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Nama dan Luas Kecamatan di Kota Pekalongan .................................. 11

Tabel 2.2 Banyaknya Hari Hujan dan Curah Hujan Kota Pekalongan Tahun 2017 ............................................................................................. 16

Tabel 2.3 Luas Penggunaan Tanah di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ........................................................................................................ 17

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017 ..................... 26

Tabel 2.5 Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Pekalongan Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017 .......... 26

Tabel 2.6 Kepadatan Penduduk Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ................. 26

Tabel 2.7 Penduduk Kota Pekalongan Berumur 15 Tahun ke atas yang Bekerja Tahun 2013-2017 ...................................................................... 27

Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Kota Pekalongan Tahun 2017 Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin (Jiwa)............................................. 27

Tabel 2.9 Kontribusi Sektor Lapangan Usaha terhadap PDRB Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 (persen)................................................. 30

Tabel 2.10 Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen), Kota Pekalongan tahun 2013-2017 ........................................ 34

Tabel 2.11 PDRB Per Kapita Menurut Lapangan Usaha Kota Pekalongan tahun 2012-2016 (Rp. Juta) .................................................................... 36

Tabel 2.12 Angkatan Kerja dan Jumlah Pekerja di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................................................... 39

Tabel 2.13 Angka Kriminalitas (AK) yang tertangani Per 10.000 Penduduk di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ................................................... 40

Tabel 2.14 Indeks Pembangunan Manusia Kota Pekalongan tahun 2013-2017 ........................................................................................................ 41

Tabel 2.15 Angka Partisipasi Kasar Kota Pekalongan dengan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2017............................................................. 44

Tabel 2.16 Angka Partisipasi Kasar Kota Menurut Jenis Sekolah Berbasis Gender Kota Pekalongan 2017 .............................................................. 45

Tabel 2.17 Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas yang Tidak Bersekolah Lagi Menurut Ijazah Yang Dimiliki dan Jenis Kelamin Tahun 2014-2015 ............................................................................................... 46

Tabel 2.18 Angka Partisipasi Murni Kota Pekalongan dengan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2017............................................................. 46

Tabel 2.19 Angka Partisipasi Murni Kota Pekalongan Berbasis Gender Tahun 2017 ............................................................................................. 47

Tabel 2.20 Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB) Kota Pekalongan Tahun 2013-2018 ......................................... 47

Tabel 2.21 Kasus Kematian Ibu dan Angka Kematian Ibu (AKI) ............................. 49

Tabel 2.22 Perkembangan Jumlah Kelompok Kesenian dan Gedung Kesenian Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ...................................... 51

Tabel 2.23 Perkembangan Kepemudaan Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ........................................................................................................ 51

Page 5: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | DAFTAR TABEL v

Tabel 2.24 Perkembangan Jumlah Klub dan Gedung Kota Pekalongan Tahun 2013-2017.................................................................................... 51

Tabel 2.25 Perkembangan Fasilitas dan Kegiatan Olahraga Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................... 52

Tabel 2.26 Jenjang Pendidikan PAUD/TK Di Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017 ............................................................................................ 52

Tabel 2.27 Angka Partisipasi Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................... 53

Tabel 2.28 Angka Partisipasi Sekolah Kota Pekalongan Tahun 2013-2018 ........... 53

Tabel 2.29 Angka Partisipasi Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan Menengah Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ................................... 54

Tabel 2.30 Jumlah Sekolah dan Jumlah Penduduk Usia Sekolah Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................... 54

Tabel 2.31 Rasio Ketersediaan Sekolah Usia Sekolah Pendidikan Dasar Kota Pekalongan Tahun 2013-2017....................................................... 55

Tabel 2.32 Jumlah Sekolah dan Jumlah Penduduk Usia Sekolah SMA/SMK/MA Kota Pekalongan Tahun 2012-2016 .............................. 55

Tabel 2.33 Rasio Guru dan Murid Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ................. 56

Tabel 2.34 Rasio Guru dan Murid Kota Pekalongan Tahun 2012-2016 .................. 56

Tabel 2.35 Rasio Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................... 57

Tabel 2.36 Rasio Guru dan Murid Jenjang SD/MI Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................................................... 57

Tabel 2.37 Rasio Guru dan Murid Jenjang SMP/MI Kota Pekalongan Tahun 2013-2017.................................................................................... 58

Tabel 2.38 Rasio Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Menengah Kota Pekalongan Tahun 2012-2016 ............................................................... 58

Tabel 2.39 Kondisi Bangunan SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kota Pekalongan Dalam Kondisi Baik Tahun 2013-2018 (persen) ................ 59

Tabel 2.40 Angka Putus Sekolah SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kota Pekalongan 2013-2017 (persen) ................................................... 59

Tabel 2.41 Angka Kelulusan Sekolah SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kota Pekalongan Tahun 2013-2017....................................................... 60

Tabel 2.42 Nilai Ujian Akhir Nasional SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kota Pekalongan Tahun 2013-2017....................................................... 60

Tabel 2.43 Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs dan SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Kota Pekalongan tahun 2013-2017 ............................... 60

Tabel 2.44 Persentase Pendidik Berkualifikasi S1/D4 Kota Pekalongan Tahun 2013-2017.................................................................................... 61

Tabel 2.45 Persentase Penyelenggaraan Pendidikan Berakreditasi A Kota Pekalongan Tahun 2016-2017 ............................................................... 61

Tabel 2.46 Rasio pos pelayanan terpadu (posyandu) per 1.000 balita di Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017 .................................................... 61

Tabel 2.47 Rasio Puskesmas, Poliklinik, Puskesmas Pembantu (Pustu) Dan Rumah Sakit per satuan penduduk di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017.................................................................................... 62

Tabel 2.48 Rasio Dokter per satuan penduduk di Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017 ............................................................................................ 62

Tabel 2.49 Rasio Tenaga Paramedis di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ........................................................................................................ 63

Page 6: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | DAFTAR TABEL vi

Tabel 2.50 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017.................................................................................... 63

Tabel 2.51 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017 (Persen).................................................................. 64

Tabel 2.52 Persentase Balita Usia 0-6 bulan yang mendapat ASI Ekslusif Kota Pekalongan Tahun 2013-2017....................................................... 64

Tabel 2.53 Kondisi Penyakit Menular yang terdeteksi Kota Pekalongan Tahun 2013-2017.................................................................................... 65

Tabel 2.54 Penduduk Miskin yang Mendapatkan Jaminan Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................... 65

Tabel 2.55 Kondisi Jaringan Jalan Negara Di Kota Pekalongan Tahun 2013– 2017 ............................................................................................. 66

Tabel 2.56 Kondisi Jaringan Jalan Kota Di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ........................................................................................................ 66

Tabel 2.57 Rasio Jaringan Irigasi Di Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017 .......... 67

Tabel 2.58 Kondisi Sempadan Sungai yang dipakai Bangunan Liar Di Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017 ............................................................ 67

Tabel 2.59 Luas Irigasi Kota dalam Kondisi Baik Di Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017 ................................................................................. 67

Tabel 2.60 Data Saluran Drainase Di Wilayah Kota Pekalongan ............................ 68

Tabel 2.61 Genangan Banjir dan Rob Kota Pekalongan ......................................... 69

Tabel 2.62 Pembangunan Revetment di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ........................................................................................................ 70

Tabel 2.63 Capaian Indikator Kinerja Urusan Penataan Ruang Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................... 71

Tabel 2.64 Perkembangan Rumah Layak Huni dan Rumah Tidak Layak Huni Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 .............................................. 72

Tabel 2.65 Perkembangan Rasio Rumah Layak Huni Kota Pekalongan Tahun 2013-2017.................................................................................... 72

Tabel 2.66 Persentase Pelayanan Air Bersih Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................................................... 73

Tabel 2.67 Rumah Tangga Pengguna Listrik Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................................................... 73

Tabel 2.68 Rumah Tangga Bersanitasi Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ........................................................................................................ 74

Tabel 2.69 Kawasan Permukiman Kumuh Kota Pekalongan berdasarkan SK Walikota No 601/215......................................................................... 74

Tabel 2.70 Penanganan Kawasan Kumuh Kota Pekalongan sampai dengan Tahun 2017 ................................................................................ 75

Tabel 2.71 Banyaknya Tindak Kejahatan yang Terjadi di Kota Pekalongan (Kasus) Tahun 2013-2017 ...................................................................... 75

Tabel 2.72 Konflik Sosial di Kota Pekalongan Tahun 2015-2017 ............................ 75

Tabel 2.73 Jumlah Kegiatan Pembinaan Politik Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................................................... 76

Tabel 2.74 Tingkat Partisipasi Politik di Kota Pekalongan ....................................... 76

Tabel 2.75 Jumlah Kegiatan Pembinaan Terhadap LSM, Ormas dan OKP Tahun 2013-2017.................................................................................... 76

Tabel 2.76 Rasio Jumlah Polisi PP Per 10.000 Penduduk (PNS) di Kota Pekalongan 2013-2017........................................................................... 77

Page 7: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | DAFTAR TABEL vii

Tabel 2.77 Rasio Jumlah Polisi PP Per 10.000 Penduduk (PNS dan Banpol Non PNS) di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ................................. 77

Tabel 2.78 Penyelesaian Pelanggar Perda Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ........................................................................................................ 77

Tabel 2.79 Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk (Ton Inti) di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................... 78

Tabel 2.80 Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk (Ton Inti, Linmas Kecamatan dan Kelurahan) di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ........................................................................................................ 78

Tabel 2.81 Rasio Pos Siskamling Per Jumlah Kelurahan di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................... 78

Tabel 2.82 Jumlah Panti Asuhan dan Anak Yang Diasuh di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................... 79

Tabel 2.83 Kategori dan Jumlah PMKS di Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017 ........................................................................................................ 79

Tabel 2.84 Jumlah PSKS di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ........................... 80

Tabel 2.85 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................................................... 80

Tabel 2.86 Angka Sengketa Pengusaha-Pekerja Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................................................... 81

Tabel 2.87 Persentase Pencari Kerja yang Ditempatkan Tahun 2013-2017 .......... 82

Tabel 2.88 Alokasi dan Lokasi Transmigran Kota Pekalongan Tahun 2012-2016 ............................................................................................... 82

Tabel 2.89 Persentase Perusahaan Menerapkan Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ........................................................................................................ 83

Tabel 2.90 Banyaknya Partisipasi Pekerja Perempuan Pada Lembaga Pemerintahan di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ........................... 84

Tabel 2.91 Rasio Ketersediaan Pangan Utama Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................................................... 86

Tabel 2.92 Skor PPH Kota Pekalongan Tahun 2013-2017...................................... 86

Tabel 2.93 Capaian Konsumsi Kelompok Pangan di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017.................................................................................... 87

Tabel 2.94 Konsumsi Energi Per Kapita/Hari di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................................................... 87

Tabel 2.95 Lahan Bersertifikat di Kota Pekalongan Tahun 2012-2016 ................... 88

Tabel 2.96 Perkembangan Pemanfaatan IPAL Komunal di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................... 89

Tabel 2.97 Penanganan Sampah di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 .............. 90

Tabel 2.98 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017.................................................................................... 93

Tabel 2.99 PKK Aktif di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 .................................. 93

Tabel 2.100 Posyandu Aktif di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ......................... 94

Tabel 2.101 Rasio Akseptor KB per 100 Pasangan Usia Subur Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................... 94

Tabel 2.102 Jumlah Keluarga Pra-Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................... 95

Tabel 2.103 VC Ratio Beberapa Ruas Jalan di Pantura Kota Pekalongan Tahun 2013-2017.................................................................................... 95

Page 8: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | DAFTAR TABEL viii

Tabel 2.104 Perkembangan Rasio Izin Trayek di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................................................... 96

Tabel 2.105 Jumlah Terminal Bis Tipe A di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ........................................................................................................ 96

Tabel 2.106 Persentase Angkutan Darat AKAP dan AKDP Kota Pekalongan Tahun 2010-2014 ............................................................... 96

Tabel 2.107 Jumlah Kepemilikan KIR Angkutan Umum Kota Pekalongan Tahun 2013-2017.................................................................................... 97

Tabel 2.108 Lama Pengujian Kelayakan Kendaraan Umum (KIR) Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................... 97

Tabel 2.109 Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum Kota Pekalongan 2013-2017 ............................................................................................... 97

Tabel 2.110 Perkembangan Pemasangan Fasilitas Perlengkapan Jalan di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017....................................................... 98

Tabel 2.111 Banyaknya Penumpang Yang Naik Kereta Api Melalui Stasiun KA Pekalongan Tahun 2013-2017 ......................................................... 98

Tabel 2.112 Nilai Keterbukaan Informasi Publik Perangkat Daerah Kota Pekalongan di Tahun 2017 ..................................................................... 98

Tabel 2.113 Jumlah Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah Tahun 2013-2017.................................................................................. 100

Tabel 2.114 Rasio Jumlah Jaringan Komunikasi di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................................................. 100

Tabel 2.115 Jumlah Surat Kabar Nasional dan Lokal yang Masuk ke Daerah Tahun 2013-2017..................................................................... 101

Tabel 2.116 Jumlah Penyiaran Radio dan Televisi di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017.................................................................................. 101

Tabel 2.117 Persentase Rumah Tangga Pengguna Fix Wireline di Kota Pekalongan 2013-2017......................................................................... 101

Tabel 2.118 Persentase Koperasi Aktif Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017 ...................................................................................................... 102

Tabel 2.119 Jumlah UMKM Kota Pekalongan Tahun 2013 - 2017.......................... 102

Tabel 2.120 Jumlah Investor, Nilai Investasi dan Penyerapan Tenaga Kerja Kota Pekalongan Tahun 2013-2017..................................................... 102

Tabel 2.121 Realisasi PMDN Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ......................... 103

Tabel 2.122 Perkembangan Kepemudaan di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ...................................................................................................... 103

Tabel 2.123 Perkembangan Olahraga di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ...................................................................................................... 104

Tabel 2.124 Perkembangan Seni, Budaya dan Permuseuman Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................. 105

Tabel 2.125 Penyelenggaraan Festival/ Pentas Seni/ Event di Kota Pekalongan Tahun 2016-2017 ............................................................. 105

Tabel 2.126 Seni Budaya Kota Pekalongan Tahun 2016-2017 ............................... 106

Tabel 2.127 Rasio Jumlah Pengunjung Perpustakaan Per Tahun di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................. 107

Tabel 2.128 Perkembangan Perpustakaan di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................................................. 107

Tabel 2.129 Pengelolaan Arsip Secara Baku di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................................................. 107

Page 9: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | DAFTAR TABEL ix

Tabel 2.130 Perkembangan Produksi Perikanan di Kota Pekalongan Tahun 2014-2018 (kg)...................................................................................... 108

Tabel 2.131 Konsumsi Ikan di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 (kg) ................ 109

Tabel 2.132 Cakupan Bina Kelompok Nelayan di Kota Pekalongan Tahun 2014-2018 ............................................................................................. 109

Tabel 2.133 Produksi Ikan Kelompok Nelayan di Kota Pekalongan Tahun 2014-2018 (ton)..................................................................................... 109

Tabel 2.134 Jumlah Hotel, Restoran dan Jumlah Kunjungan Wisata di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................. 110

Tabel 2.135 Jumlah Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................. 110

Tabel 2.136 Jumlah Kunjungan Wisata dan Pendapatan Daerah dari Obyek Wisata di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017..................................... 111

Tabel 2.137 Produktivitas Padi Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ...................... 111

Tabel 2.138 Cakupan Bina Kelompok Petani Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ...................................................................................................... 112

Tabel 2.139 Jenis Pasar dan Toko di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ........... 112

Tabel 2.140 Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................. 113

Tabel 2.141 Klasifikasi Industri di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 .................. 114

Tabel 2.142 Nilai Investasi Industri di Kota Pekalongan Tahun 2012-2016 ............ 114

Tabel 2.143 Jumlah IKM Produk Unggulan Kota Pekalongan Tahun 2012-2016 ...................................................................................................... 114

Tabel 2.144 Jumlah Tenaga Kerja Produk Unggulan Kota Pekalongan Tahun 2013-2017.................................................................................. 115

Tabel 2.145 Nilai Investasi (Rp. Juta) IKM Produk Unggulan Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................. 115

Tabel 2.146 Kontribusi Sektor Perindustrian terhadap PDRB di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................. 115

Tabel 2.147 Jumlah Diklat Aparatur di Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................................................. 117

Tabel 2.148 Nilai SAKIP Kota Pekalongan Tahun 2013-2017................................. 120

Tabel 2.149 Indeks Kepuasan Masyarakat pada Unit Pelayanan Publik di Kota Pekalongan Tahun 2017 .............................................................. 120

Tabel 2.150 Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan Kota Pekalongan Tahun 2013-2017.................................................................................. 122

Tabel 2.151 Persentase RT yang menggunakan Listrik Kota Pekalongan Tahun 2013-2017.................................................................................. 125

Tabel 2.152 Jumlah dan Tipe Akomodasi Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ...................................................................................................... 125

Tabel 2.153 Lama proses perijinan di Kota Pekalongan 2013-2017 ....................... 126

Tabel 2.154 Kondisi Inovasi Tata Kelola Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2017 ........................................................................................... 132

Tabel 2.155 Kondisi Inovasi Pelayanan Publik Kota Pekalongan Tahun 2017 ...................................................................................................... 133

Tabel 2.156 Kondisi Inovasi Daerah Lainnya Kota Pekalongan Tahun 2017 ........ 136

Tabel 2.157 Jumlah Dosen Perguruan Tinggi di Kota Pekalongan Tahun 2017 ...................................................................................................... 137

Tabel 2.158 Jumlah Lulusan S1, S2, dan S3 di Kota Pekalongan Tahun 2017 ...................................................................................................... 138

Page 10: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | DAFTAR TABEL x

Tabel 2.159 Pusat Inovasi yang Dimiliki Perguruan Tinggi di Kota Pekalongan Tahun 2017....................................................................... 139

Tabel 2.160 Capaian Indikator Kinerja Daerah Kota Pekalongan Tahun 2017 Terhadap Target Akhir RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2016 – 2021 ...................................................................................................... 140

Tabel 3.1 Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2015-2017.................................................................................. 169

Tabel 3.2 Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2015-2017 (persen)...................................................... 170

Tabel 3.3 PDRB Per Kapita dan Pendapatan Per Kapita Kota Pekalongan Tahun 2013-2016 ............................................................. 170

Tabel 3.4 Laju Inflasi Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 .................................. 171

Tabel 3.5 Proyeksi Indikator Ekonomi Daerah Kota Pekalongan Tahun 2019 dan 2020 ...................................................................................... 172

Tabel 3.6 Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Pekalongan Tahun 2017 – 2021 ............................................................................... 174

Tabel 3.7 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kota Pekalongan Tahun 2017 – 2021 ............................................................................... 176

Tabel 3.8 Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Kota Pekalongan Tahun 2017 – 2021 ............................................................................... 177

Tabel 4.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi dalam Pencapaian Misi RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2016– 2021 ......... 183

Tabel 4.2 Rencana Program Prioritas Pembangunan Daerah Kota Pekalongan Tahun 2020....................................................................... 193

Tabel 4.3 Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Kota Pekalongan Dengan Prioritas Pembangunan Nasional ......................................................... 201

Tabel 5.1. Kerangka Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah Kota Pekalongan Tahun 2020....................................................................... 220

Tabel 6.1 Indikator Kinerja Utama Daerah Kota Pekalonggan Tahun 2020........ 223

Tabel 6.2 Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Pekalongan Tahun 2020....................................................................... 224

Page 11: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | DAFTAR GAMBAR xi

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Peta Orientasi Kota Pekalongan ............................................................ 10

Gambar 2.2 Peta Administratif Kota Pekalongan ....................................................... 11

Gambar 2.3 Jenis Tanah di Wilayah Kota Pekalongan.............................................. 12

Gambar 2.4 Peta Geologi Wilayah Kota Pekalongan ................................................ 14

Gambar 2.5 Wilayah Sungai Pemali-Comal ............................................................... 14

Gambar 2.6 Peta Penggunaan Lahan di Kota Pekalongan ....................................... 18

Gambar 2.7 Peta Rencana Pola Ruang ..................................................................... 19

Gambar 2.8 Peta Kawasan Rawan Bencana di Kota Pekalongan ............................ 25

Gambar 2.9 Jumlah Penduduk Kota Pekalongan Tahun 2017 Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin ....................................................... 28

Gambar 2.10 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Kota Pekalongan dengan Provinsi dan Nasional Tahun 2016-2017 ............................................... 29

Gambar 2.11 Perbandingan Laju Inflasi Kota Pekalongan dengan Provinis dan Nasional Tahun 2013-2017 (%)....................................................... 36

Gambar 2.12 Perbandingan Indeks Gini Kota Pekalongan dengan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2015............................................................. 38

Gambar 2.13 Persentase Penduduk Di atas Garis Kemiskinan Tahun 2013-2017 ........................................................................................................ 39

Gambar 2.14 Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pekalongan dengan Daerah Sekitar Tahun 2013-2017 (%) .................. 41

Gambar 2.15 Perbandingan Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kota Pekalongan dengan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2017 (Tahun) .................................................................................................... 42

Gambar 2.16 Harapan Lama Sekolah Kota Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2017 ...................................................................... 42

Gambar 2.17 Perbandingan Angka Harapan Hidup Kota Pekalongan dengan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2017............................................... 43

Gambar 2.18 Perbandingan Pengeluaran Per Kapita Kota Pekalongan dengan Provinsi Jateng Tahun 2013-2017 ............................................ 44

Gambar 2.19 Persentase Angka Pendidikan yang Ditamatkan Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................... 45

Gambar 2.20 Perkembangan Angka Kematian Balita Kota Pekalongan dan Jawa Tengah Tahun 2013-2017............................................................. 48

Gambar 2.21 Perbandingan IPG Kota Pekalongan dengan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2017 ...................................................................... 49

Gambar 2.22 Perkembangan IDG Kota Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2017 ...................................................................... 50

Gambar 2.23 Perkembangan Partisipasi Angkatan Kerja di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017.................................................................................... 81

Gambar 2.24 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................... 83

Gambar 2.25 Persentase Partisipasi Perempuan Dalam Jabatan ASN Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................... 84

Page 12: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | DAFTAR GAMBAR xii

Gambar 2.26 Perkembangan Rasio KDRT di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ........................................................................................................ 85

Gambar 2.27 Perkembangan Penyelesaian Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 .............. 85

Gambar 2.28 Persentase Luas Lahan Bersertifikat di Kota Pekalongan Tahun 2012-2016.................................................................................... 88

Gambar 2.29 Cakupan Pengawasan Pelaksanaan UKL-UPL Tahun 2013-2017 ........................................................................................................ 89

Gambar 2.30 Cakupan Layanan Persampahan Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................................................... 90

Gambar 2.31 Persentase Pengangkutan Sampah dan Pengelolaan Sampah di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ................................................... 91

Gambar 2.32 Rasio Kepemilikan KTP di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 .......... 91

Gambar 2.33 Perkembangan Kepemilikan Akta Kelahiran di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017.................................................................................... 92

Gambar 2.34 Cakupan Peserta KB Akif di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ........................................................................................................ 94

Gambar 2.35 Arsip yang Dipeliharan dan Diselamatkan Di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017.................................................................................. 108

Gambar 2.36 Realisasi Ekspor Kota Pekalongan Tahun 2013 - 2017 ..................... 113

Gambar 2.37 Pengeluaran Per Kapita Kota Pekalongan dan Provinsi Jateng Tahun 2013-2017.................................................................................. 121

Gambar 2.38 Jumlah Penumpang yang Melalui Terminal Kota Pekalongan Tahun 2010-2014.................................................................................. 122

Gambar 2.39 Jumlah Penumpang yang Melalui Stasiun Kota Pekalongan Tahun 2013-2017.................................................................................. 123

Gambar 2.40 Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan Air Bersih Kota Pekalongan Tahun 2013-2017..................................................... 124

Gambar 2.41 Ketersediaan Listrik Kota Pekalongan Tahun 2013 - 2017 ................ 124

Gambar 2.42 Rasio Angka Kriminalitas Per 10.000 Penduduk Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................. 130

Gambar 2.43 Rasio Lulusan S1/S2/S3 di Kota Pekalongan Tahun 2010-2013 ....... 130

Gambar 2.44 Rasio Ketergantungan Penduduk Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 ............................................................................................. 131

Gambar 3.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Pekalongan Tahun 2013-2017.................................................................................. 168

Gambar 4.1 Keterkaitan Visi, Indikator Visi dan Misi serta Target Tahun 2021 ...................................................................................................... 182

Gambar 4.2 Kerangka Pembangunan Nasional 2020-2024 .................................... 186

Gambar 4.3 Keterkaitan Isu Strategis dan Prioritas Pembangunan Kota Pekalongan Tahun 2020....................................................................... 192

Page 13: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | PENDA HULUA N 1

PENDAHULUAN BAB I

1.1 LATAR BELAKANG

Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pekalongan Tahun 2020 merupakan tahun kelima dari periode RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2016-2021. Namun demikian, pada tahun 2018, Pemerintah Kota Pekalongan melakukan Perubahan Dokumen RPJMD yang dilatarbelakangi oleh adanya kebijakan Pemerintah Pusat yang berdampak langsung untuk Kota Pekalongan berupa Pembangunan Jalan Tol dan Pembangunan Tanggul Rob, Evaluasi Struktur Dokumen RPJMD yang harus ditata sesuai dengan alur sistem kinerja, serta Evaluasi Capaian Target Kinerja selama dua tahun pelaksanaan RPJMD. Dengan demikian, RKPD Tahun 2020 disusun dengan berpedoman pada Dokumen Perubahan RPJMD sebagaimana telah ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 9 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pekalongan Tahun 2016-2021. Hal ini bertujuan agar pelaksanaan pembangunan tahunan akan tetap mengarah pada pencapaian tujuan pembangunan lima tahunan sebagai wujud pelaksanaan amanat Peraturan Daerah.

Selain mempedomani dokumen perencanaan jangka menengah, penyusunan dokumen RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 juga tidak bisa lepas dari dinamika yang muncul sebagai akibat dari pembangunan yang telah dilaksanakan.

Pada akhir tahun 2018, Pemerintah telah meresmikan jalan tol trans Jawa yang menghubungkan Merak Provinsi Banten sampai ke Pasuruan di Jawa Timur. Tersedianya jalan tol ini telah memberikan keadilan baru pada semua Kabupaten/Kota di pulau Jawa. Sebelum beroperasionalnya jalan tol, Kabupaten/Kota yang dilalui jalan nasional lebih diuntungkan dibandingkan dengan Kabupaten/kota yang tidak dilalui. Namun sekarang ini, semua Kabupaten/Kota mempunyai peluang yang sama untuk maju.

Dalam pemikiran di atas, Kota Pekalongan memiliki kedudukan yang sama dengan Kabupaten/Kota lainnya. Upaya pembangunan interchange jalan tol yang menghubungkan exit tol di Simpang Duwet dengan Simpang Setono di Jl. dr. Soetomo (Jalan Pantai Utara Jawa) telah menjadi akses masuk langsung bagi pengunjung ke Kota Pekalongan. Oleh karena itu, pekerjaan selanjutnya adalah bagaimana meningkatkan daya tarik dan sekaligus mempromosikan berbagai keunggulan Kota Pekalongan ke dunia luar.

Pemanfaatan berbagai asset yang dimiliki harus direncanakan secara lebih cermat sehingga akan bersinergi dengan perencanaan pembangunan lainnya. Pada akhir November 2019, Pemerintah Kota Pekalongan akan menerima gedung di Jl. Merdeka yang sebelumnya dikelola oleh manajemen Sri Ratu. Letak yang sangat strategis karena berada tidak jauh dari Stasiun Besar Kota Pekalongan harus ditata seoptimal mungkin, karena hampir semua kelas kereta api berhenti di Kota Pekalongan. Pemikiran untuk menjadikan Kota Pekalongan sebagai TOD (Transit Oriented Development) perlu dikembangkan bersama-sama antara Pemerintah dengan masyarakat dunia usaha. Dan keberhasilan pengelolaan ini diharapkan akan berdampak pada penyerapan tenaga kerja yang relative besar sehingga dapat menurunkan angka pengangguran di Kota Pekalongan.

Page 14: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | PENDA HULUA N 2

Pemikiran TOD sebenarnya juga mulai direncanakan dalam pengembangan pada kawasan di Simpang Setono. Area yang diapit oleh Jl. dr. Soetomo dengan Jl. Ir. Sutami merupakan potensi besar untuk membangun kawasan perkotaan baru. Pemerintah harus mulai menata kawasan tersebut secara bertahap, baik nantinya akan dikelola oleh Pemerintah sendiri ataupun akan bekerja sama dengan Pihak Ketiga (Investor).

Kawasan lain yang tidak kalah penting untuk ditata adalah kawasan wisata pantai di pesisir barat Kota Pekalongan. Obyek wisata Pasir Kencana, Kawasan Konservasi Mangrove (PIM/Pusat Informasi Mangrove), Wisata kuliner, Tempat Pelelangan Ikan, Teknopark Perikanan adalah potensi-potensi yang sudah dimiliki Kota Pekalongan. Potensi-potensi ini harus dirangkai dengan baik dan disatukan dengan arus masuk pengunjung, baik yang melalui Jalan Tol ataupun yang masuk melalui Stasiun Kereta Api. Dukungan infrastruktur transportasi yang nyaman dan memberikan kepastian adalah kebutuhan yang harus mulai dipenuhi dalam rangka mendukung peningkatan daya tarik kunjungan ke Kota Pekalongan.

Sementara itu, pada akhir tahun 2019, Pemerintah Pusat juga akan menyelesaikan pembangunan tanggul rob yang melintang dari Jl. Kunti Utara sampai ke Kali Bremi. Pembangunan ini diikuti dengan peninggian parapet di Jl. Kunti Utara sampai ke pantai dan menyambung dengan parapet yang telah dibangun sebelumnya.

Dengan selesainya pembangunan infrastruktur ini, maka Pemerintah Kota Pekalongan dihadapkan dengan berbagai permasalahan atau tantangan berikutnya, seperti operasionalisasi pompa, pemeliharaan tanggul, persiapan peninggian tanggul, peningkatan kualitas sistem drainase, penguatan koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Pusat dalam pengelolaan sumber daya air sesuai dengan kewenangannya, peningkatan kesadaran masyarakat untuk tidak membuang sampah sembarangan karena akan mengganggu operasionalisasi pompa, ataupun dimulainya pemikiran untuk mengoptimalkan pemanfaatan air permukaan yang relative besar karena akan diatur dengan pompa. Permasalahan atau tantangan ini akan sangat riil dirasakan oleh Pemerintah dan Masyarakat Kota Pekalongan pada tahun 2020.

Program nasional lainnya yang diimplementasikan di Kota Pekalongan adalah Sistem Penyediaan Air Minum (SPAM) PETANGLONG. Implementasi atas program ini antara lain berupa pembangunan jaringan perpipaan (JDU/Jaringan Distribusi Utama) yang mengalirkan air dari Jambangan sampai dengan Reservoir di Kelurahan Pringrejo, dan Pembangunan Reservoir di Kelurahan Pringrejo pada tahun 2018, Pembangunan JDU yang akan mengalirkan air dari Kaliboyo Batang ke Wilayah Utara Kota Pekalongan pada tahun 2019.

Pembangunan JDU dan Reservoir pada tahun 2018 ditargetkan akan mulai dioperasionalisasikan pada tahun 2019, dengan wilayah distribusi mencakup wilayah selatan dan wilayah barat Kota Pekalongan. Sedangkan DJU dan Reservoir pada tahun 2019 ditargetkan akan mulai memenuhi kebutuhan air bersih di wilayah timur dan utara Kota Pekalongan pada tahun 2020. Program SPAM PETANGLONG ini harus ditindaklanjuti dengan pembangunan infrastruktur ke pelanggan berupa Jaringan Distribusi Bagi (JDB) dan Sambungan Rumah (SR).

Infrastruktur perkotaan lain yang tidak kalah penting adalah infrastruktur Persampahan. Seperti diketahui bersama, umur teknis TPA Degayu sudah terlalu tua. Upaya perluasan untuk menyikapi umur teknis tersebut selalu berpacu dengan semakin tingginya volume sampah yang dihasilkan oleh masyarakat. Oleh karena itu, meskipun sekarang ini masih terus dikoordinasikan untuk pembangunan TPA Regional di wilayah Batang (sebelah timur TPA Degayu), namun pengelolaan sampah harus dilakukan tidak hanya di sisi hilir, tetapi juga di sisi hulu atau sumber sampah itu sendiri.

Page 15: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | PENDA HULUA N 3

Selain sampah sebagai bagian dari limbah padat, Kota Pekalongan juga dihadapkan dengan permasalahan limbah cair yang semakin tinggi mencemari hampir di semua sungai di Kota Pekalongan. Permasalahan ini menuntut untuk segera ditangani, bukan hanya terkait dampaknya bagi kesehatan masyarakat, namun juga image atas perilaku masyarakat di Kota Pekalongan. Sorotan atas pencemaran sungai oleh limbah industry batik sudah diangkat oleh media massa internasional. Jika permasalahan ini tidak segera ditangani bersama, dikhawatirkan akan berdampak pada penjualan batik dalam skala luas.

Permasalahan dan tantangan di atas pada dasarnya tidak bisa lepas dari permasalahan dan tantangan umum yang selama dihadapi oleh Pemerintah dan Masyarakat Kota Pekalongan, seperti permasalahan pendidikan, kesehatan, kesejahteraan masyarakat, ketentaraman dan ketertiban umum ataupun juga pelayanan public yang terus maju dengan ditopang oleh implementasi Teknologi Informasi dalam penyelenggaraan pemerintahan (e-gov). Selanjutnya, permasalahan-permasalahan dan tantangan-tantangan di atas, disinergikan dengan arah kebijakan yang telah ditetapkan dalam Perencanaan tahunan kelima dari RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2016 – 2021. Dengan demikian akan tetap berada pada upaya pencapaian Visi dan Misi yang telah ditetapkan dalam RPJMD tersebut.

Sesuai dengan RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2016 – 2021, Pembangunan Daerah pada Tahun 2020 ditujukan untuk “Pemantapan Tingkat Kesejahteraan, Kemandirian Dan Masyarakat Yang Berbudaya Berlandaskan Nilai-Nilai Religiusitas”, dengan arah kebijakan meliputi :

a. Pengembangan dan perluasan sektor-sektor ekonomi kreatif dan unggulan daerah untuk mendorong pemerataan pendapatan masyarakat.

b. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan penguatan layanan jaminan kesehatan yang memadahi.

c. Peningkatan derajat pendidikan masyarakat disertai jaminan akses dan mutu pelayanan pendidikan secara terus menerus dan berkelanjutan.

d. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman disertai dengan daya dukung sarana prasarana dasar yang memadahi.

e. Penguatan infrastruktur dan suprastruktur penanggulangan bencana sejalan dengan upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pelayanan terhadap korban bencana.

f. Penguatan kewirausahaan masyarakat disertai dengan pemantapan nilai dan semangat kegotong-royongan serta dinamika kehidupan sosial harmonis menuju tatanan masyarakat sipil madani.

g. Pemantapan infrastruktur penghubung jalur ekonomi regional serta peningkatan kualitas infrastruktur kawasan strategis perkotaan di bidang sosial, budaya dan ekonomi sebagai pendukung utama kemapanan pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan.

h. Pemantapan nilai-nilai religiusitas disertai dengan implementasi dalam kehidupan sosial masyarakat untuk memperkuat karakter masyarakat yang berbudaya dan berkinerja tinggi.

Sesuai dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah, maka penyusunan RKPD akan telah melalui serangkaian tahapan yaitu : a. persiapan penyusunan RKPD; b. penyusunan Rancangan Awal RKPD; c. penyusunan rancangan RKPD; d. pelaksanaan

Page 16: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | PENDA HULUA N 4

musrenbang RKPD; e. perumusan rancangan akhir RKPD; dan akhirnya ditetapkan dengan Peraturan Walikota.

1.2 DASAR HUKUM PENYUSUNAN

Landasan hukum yang digunakan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pekalongan Tahun 2020 ini adalah:

1. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah-Daerah Kota Kecil Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Timur, Jawa Tengah dan Jawa Barat;

2. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;

3. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah;

5. Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

6. Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang;

7. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua Atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

8. Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 1988 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Dati II Pekalongan dengan Kabupaten Dati II Pekalongan, dan Kabupaten Dati II Batang;

9. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintah Daerah;

10. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

11. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

12. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 310);

13. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

14. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Tengah Nomor 6 Tahun 2010 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2009-2029;

15. Peraturan Gubernur Provinsi Jawa Tengah Nomor 23 Tahun 2018 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019;

16. Surat Edara Gubernur Jawa Tengah Nomor : 050.23/0022916 tanggal 27 Desember 2018 perihal Arahan Kebijakan dan Prioritas Pembangunan serta Pedoman Penyelenggaraan Musrenbang RKPD Tahun 2020.

17. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 30 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekalongan Tahun 2009-2029;

Page 17: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | PENDA HULUA N 5

18. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 15 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Pekalongan Tahun 2005-2025;

19. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pekalongan.

20. Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 9 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pekalongan Tahun 2016-2021;

1.3 HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN

Kebijakan pembangunan daerah Kota Pekalongan yang dituangkan dalam RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 terkait dan sejalan dengan arah pembangunan yang dimuat dalam berbagai dokumen perencanaan pembangunan nasional, dokumen perencanaan pembangunan Provinsi Jawa Tengah dan dokumen perencanaan Kota Pekalongan. Hal ini merupakan amanat Undang-Undang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional maupun Undang-Undang Pemerintahan Daerah.

Dokumen perencanaan pembangunan nasional yang menjadi rujukan adalah Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2015-2019, dimana Visi Pembangunan Nasional Tahun 2015-2019 adalah “Terwujudnya Indonesia Yang Berdaulat, Mandiri, dan Berkepribadian Berlandaskan Gotong-Royong”.

Dokumen perencanaan Provinsi Jawa Tengah yang menjadi pedoman penyusunan RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 adalah Surat Edaran Gubernur Jawa Tengah nomor: 050.23/0022916 tanggal 27 Desember 2018 perihal Arahan Kebijakan dan Prioritas Pembangunan serta Pedoman Penyelenggaraan Musrenbang RKPD tahun 2020.

Penyusunan perencanaan pembangunan tahunan (RKPD Tahun 2020) merupakan tahun kelima dari RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2016-2021. Sesuai dengan arah kebijakan yang telah ditetapkan dalam RPJMD, maka pada tahun 2020, pembangunan Kota Pekalongan akan diarahkan untuk “Pemantapan Tingkat Kesejahteraan, Kemandirian Dan Masyarakat Yang Berbudaya Berlandaskan Nilai-Nilai Religiusitas”.

1.4 MAKSUD DAN TUJUAN

1.4.1 Maksud

Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kota Pekalongan Tahun 2020 disusun dengan maksud untuk:

a. Menjadi acuan dalam pelaksanaan Musrenbang Kelurahan, Musrenbang Kecamatan dan Forum Perangkat Daerah;

b. Menjadi acuan dalam penyusunan Rancangan Rencana Kerja (Renja) Perangkat Daerah Tahun 2020;

c. Menjadi acuan dalam penyusunan Rancangan RKPD RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020.

1.4.2.Tujuan

Tujuan Penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pekalongan Tahun 2020 adalah:

Page 18: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | PENDA HULUA N 6

a. Menciptakan sinergi dalam pelaksanaan pembangunan antar sektor pembangunan dan antar tingkat pemerintahan serta menciptakan efisiensi alokasi sumber daya dalam pembangunan daerah; dan

b. Memberikan landasan operasional bagi seluruh Perangkat Daerah (PD) di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan dalam menyusun Rancangan Akhir Rencana Kerja (Renja) Tahun 2020;

1.5 SISTEMATIKA RKPD TAHUN 2020

Sistematika Rencana Kerja Pemerintah Daerah Kota Pekalongan Tahun 2020 adalah sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Pada bagian ini dijelaskan mengenai latar belakang penyusunan RKPD, dasar hukum penyusunan, hubungan antar dokumen RKPD dengan dokumen rencana pembangunan daerah lainnya, kaidah pelaksanaan, maksud dan tujuan penyusunan RKPD, serta sistematika dokumen.

BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH

Berisi gambaran umum kondisi daerah dan hasil evaluasi RKPD Tahun 2018 dan permasalahan pembangunan daerah.

1. Kondisi Umum Daerah menjelaskan tentang kondisi daerah mencakup aspek geografi dan demografi, kesejahteraan masyarakat, pelayanan umum dan daya saing daerah.

2. Evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD sampai dengan tahun berjalan dan realisasi RPJMD mencakup capaian kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah menurut urusan/bidang urusan pemerintahan daerah, realisasi target kinerja, dan Perangkat Daerah penanggung jawab.

3. Permasalahan pembangunan daerah berisi rumusan umum permasalahan pembangunan daerah berdasarkan hasil analisis gambaran umum kondisi daerah dan evaluasi pelaksanaan program dan kegiatan RKPD Tahun 2018 Truwulan III yang menjadi isu permasalahan daerah.

BAB III KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEUANGAN DAERAH

Memuat penjelasan tentang kondisi ekonomi sampai Tahun 2017 dan perkiraan tahun 2020, yang antara lain mencakup indikator pertumbuhan ekonomi daerah, sumber-sumber pendapatan dan kebijakan pemerintah daerah dalam mendanai pembangunan daerah Tahun 2020, meliputi pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah dengan uraian sampai dengan kelompok, jenis dan obyek pendapatan, belanja dan pembiayaan.

BAB IV PRIORITAS DAN SASARAN PEMBANGUNAN DAERAH

Memuat visi, misi, tujuan, sasaran, dan arah kebijakan pembangunan daerah jangka menengah, prioritas pembangunan nasional, provinsi dan Kota Pekalongan Tahun 2020, serta keterkaitan arah kebijakan pada tiap tingkatan pemerintahan.

BAB V RENCANA KERJA DAN PENDANAAN DAERAH

Mengemukakan secara eksplisit rencana program dan kegiatan prioritas daerah Tahun 2020 disertai dengan indikator kinerja dan kerangka pendanaan pada tahun 2020.

Page 19: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | PENDA HULUA N 7

BAB VI KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAH DAERAH

Berisi Indikator Kinerja Utama Daerah dan Indikator Kinerja Daerah Kota Pekalongan yang ditargetkan di tahun 2020.

BAB VII PENUTUP

Berisi penegasan arah kebijakan, prioritas dan fokus RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 yang telah sinkron dengan kebijakan pusat maupun Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020.

Page 20: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | PENDA HULUA N 8

Page 21: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 9

GAMBARAN UMUM BAB IIKONDISI DAERAH

2.1. KONDISI UMUM KONDISI DAERAH

Dalam upaya untuk lebih mendekati pada kondisi riil dan paling akhir, maka Gambaran Umum Kondisi Daerah pada dokumen Rancangan Awal RKPD ini dilakukan penambahan berupa data dan informasi tahun terakhir. Kota Pekalongan merupakan salah satu kota di wilayah Provinsi Jawa Tengah (terdapat 35 kabupaten/kota di wilayah Provinsi Jawa Tengah, terdiri dari 6 kota dan 29 kabupaten). Luas wilayah Kota Pekalongan hanya 0,14% dari luas wilayah Provinsi Jawa Tengah. Kota Pekalongan merupakan kawasan pesisir Utara Pulau Jawa dan merupakan salah satu simpul strategis jalur pantai Utara Pulau Jawa karena Kota Pekalongan terletak di pertengahan antara Jakarta dan Kota Surabaya. Jarak Kota Pekalongan ke Jakarta adalah 384 Km dan jarak Kota Pekalongan ke Kota Surabaya adalah 409 Km. Kota Pekalongan dapat dicapai melalui transportasi darat jalan raya serta jalur kereta api. Aksesbilitas Kota Pekalongan semakin meningkat dengan telah terbangunnya jalur rel ganda kereta api dan diharapkan akan terus meningkat dengan dibangunnya interchange jalan tol ke Jl. Dr. Sutomo (Jalur regional/jalan arteri primer PANTURA) Kota Pekalongan pada tahun 2018.

Secara historis-morfologis, Kota Pekalongan yang berbentuk linier dengan kecenderungan ke arah Barat dan Timur menandakan kuatnya jalur transportasi regional pantai Utara Pulau Jawa. Dalam perkembangannya bentuk linier kota juga berkembang ke arah Selatan, yang menunjukkan keterkaitan erat Kota Pekalongan dengan kawasan sekitarnya, terutama dengan Kabupaten Pekalongan. Kondisi ini tentunya menjadi keunggulan dan daya tarik yang bersifat geografis alami.

Kota Pekalongan, sebagaimana wilayah di Pantura Jawa lainnya, sekarang ini terus mengalami bencana sebagai akibat dari pasang naik air laut atau rob. Genangan ini terus meluas dan dirasakan hampir di seluruh wilayah bagian Utara Kota Pekalongan. Namun demikian, kondisi ini diharapkan akan berkurang secara signifikan, sejalan dengan akan selesainya pembangunan tanggul rob oleh Pemerintah Pusat melalui Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana.

Secara umum, gambaran umum kondisi Kota Pekalongan dapat diuraikan sebagai berikut.

2.1.1. Aspek Geografi Dan Demografi

2.1.1.1. Luas dan Batas Wilayah Administratif

Secara geografis, wilayah Kota Pekalongan terletak antara 60 50’ 42"-60 55’ 44” Lintang Selatan dan 1090 37’ 55” - 1090 42’ 19” Bujur Timur. Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (RTRWN) menetapkan Kota Pekalongan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). Sebagai PKW maka diharapkan Kota Pekalongan dapat berperan menjadi pusat pengembangan bagi wilayah di sekitarnya, yang meliputi Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang.

Dalam sistem pengembangan wilayah Provinsi Jawa Tengah, RTRW Provinsi Jawa Tengah juga menetapkan Kota Pekalongan sebagai bagian dan simpul utama dari

Page 22: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 10

Kawasan Petanglong (Kawasan Kota Pekalongan, Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan). Kawasan Petanglong adalah kawasan strategis dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi dan sektor unggulannya adalah pertanian, pariwisata, industri dan perikanan. Potensi ekonomi yang manjadi andalan Kawasan Petanglong meliputi : sektor primer adalah perikanan; sektor sekunder adalah tekstil, batik, dan pengolahan ikan; serta sektor tersier adalah jasa dan perdagangan. Kondisi ini tentunya menjadikan Kota Pekalongan memiliki posisi yang sangat strategis.

Sebagai daerah yang telah berkembang, perekonomian Kota Pekalongan tahun 2017 mengalami peningkatan jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini ditunjukkan oleh laju pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas harga konstan sebesar 5,32%, lebih rendah dari tahun sebelumnya yaitu sebesar 5,36%. Distribusi PDRB tertinggi terhadap struktur perekonomian di Kota Pekalongan disumbang oleh sektor perdagangan yaitu Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor sebesar 21,75%, penyumbang terbesar kedua adalah sektor Industri Pengolahan yaitu sebesar 21,20% dan di urutan ketiga adalah sektor Konstruksi sebesar 14,37%. Didukung dengan posisi strategis Kota Pekalongan di jalur Pantai Utara Jawa, maka Kota Pekalongan memiliki keunggulan komparatif (comparative advantage) dibandingkan daerah lainnya. Keunggulan ini diharapkan dapat menjadi lokomotif bagi kemajuan dan peningkatan kesejahteraan masyarakat secara berkelanjutan.

Sumber : RTRW Kota Pekalongan 2009-2029

Gambar 2.1 Peta Orientasi Kota Pekalongan

Batas administratif Kota Pekalongan adalah sebagai berikut:

a) Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Jawa; b) Sebelah Timur berbatasan dengan Kabupaten Batang; c) Sebelah Selatan berbatasan dengan Kabupaten Batang dan Pekalongan; dan d) Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Pekalongan

Page 23: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 11

Luas wilayah Kota Pekalongan adalah 4.525 Ha atau 45,25 km2. Jarak terjauh dari wilayah Utara ke wilayah Selatan ± 9 Km dan dari wilayah Barat ke wilayah Timur ± 7 Km. Kota Pekalongan terdiri dari 4 kecamatan dan pada mulanya 47 kelurahan menjadi 27 kelurahan. Sesuai dengan Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2013 tentang Penggabungan Kelurahan di Lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan, secara administratif Kota Pekalongan terbagi menjadi 4 kecamatan dan 27 kelurahan (diberlakukan per 1 Januari 2015). Penggabungan kelurahan tersebut ditujukan untuk meningkatkan pelayanan kepada masyarakat secara efektif dan efisien, melaksanakan fungsi pemerintahan secara efisien serta meningkatkan pemberdayaan masyarakat dalam rangka mewujudkan kesejahteraan masyarakat.

Sumber : RTRW Kota Pekalongan 2009-2029

Gambar 2.2 Peta Administratif Kota Pekalongan

Berdasarkan peta administratif tersebut bahwa arah pengembangan wilayah kota terkonsentrasi di sepanjang koridor jalan, terutama jalan nasional arat Barat dan Timur serta jalan ke arah Selatan. RTRW Kota Pekalongan juga menetapkan sepanjang koridor-koridor jalan tersebut sebagai kawasan strategis kota dari sudut kepentingan pertumbuhan ekonomi berbasis perdagangan jasa.

Tabel 2.1 Nama dan Luas Kecamatan di Kota Pekalongan

No Kecamatan Luas (Km2) Persentase Luas (%)

1 Kecamatan Pekalongan Barat 10,5 22

2 Kecamatan Pekalongan Timur 9,52 21

3 Kecamatan Pekalongan Selatan 10,80 24

4 Kecamatan Pekalongan Utara 14,88 33

TOTAL 45,25 100 Sumber: Kota Pekalongan Dalam Angka Tahun 2018

Page 24: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 12

Kecamatan Pekalongan Barat terdiri dari 7 (tujuh) kelurahan yaitu Kelurahan Medono, Podosugih, Sapuro Kebulen, Bendan Kergon, Pasirkratonkramat, Tirto dan Pringrejo. Kecamatan Pekalongan Timur terdiri dari 7 (tujuh) kelurahan yaitu Kelurahan Noyontaansari, Kauman, Poncol, Klego, Gamer, Setono dan Kali Baros. Kecamatan Pekalongan Selatan terdiri dari 6 (enam) kelurahan yaitu Kelurahan Banyurip, Buaran Kradenan, Jenggot, Kuripan Kertoharjo, Kuripan Yosorejo dan Sokoduwet. Kecamatan Pekalongan Utara terdiri dari 7 (tujuh) kelurahan yaitu Kelurahan Krapyak, Kandang Panjang, Panjang Wetan, Padukuhan Kraton, Degayu, Bandengan dan Panjang Baru. Pekalongan Utara adalah kecamatan terluas di Kota Pekalongan yaitu 14,88 Km2 atau 33% dari luas wilayah Kota Pekalongan.

2.1.1.2 Topografi dan Jenis Tanah

Secara topografis wilayah Kota Pekalongan terletak di dataran rendah pantai Utara Pulau Jawa dengan ketinggian lahan antara 0 - 6 meter dpl. Keseluruhan wilayah berada pada kemiringan lereng 0-8%. Kondisi ini dapat menggambarkan bahwa keseluruhan wilayah Kota Pekalangan sangat datar, beda tinggi yang sangat kecil dan bahkan di beberapa tempat tertentu telah teridentifikasi memiliki ketinggian di bawah permukaan air laut seperti di Kawasan Pabean Kelurahan Padukuhan Kraton Kecamatan Pekalongan Utara. Kondisi tersebut mengindikasikan adanya penurunan permukaan tanah (land subsidence) di wilayah Kota Pekalongan.

Wilayah yang sangat datar, kemudian terdapat kawasan yang memiliki ketinggian di bawah permukaan air laut, berimplikasi terhadap pengelolaan sumberdaya air, terutama drainase. Tantangan pengelolaan sumberdaya air dan drainase ini tentunya akan semakin berat dihadapi Kota Pekalongan, apalagi dengan adanya fenomena pemanasan global dan perubahan iklim yang berimplikasi terjadinya kenaikan permukaan air laut.

Sumber : RTRW Kota Pekalongan 2009-2029

Gambar 2.3 Jenis Tanah di Wilayah Kota Pekalongan

Page 25: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 13

Terdapat 4 (empat) jenis tanah di wilayah Kota Pekalongan, yaitu alluvial hidromorf, alluvial kelabu tua serta alluvial kelabu dan alluvial coklat kekelabuan. Sebaran tanah alluvial hidromorf yaitu di kawasan Utara kota. Sebaran alluvial kelabu tua di wilayah Timur dan Barat kota serta sebaran tanah alluvial kelabu dan alluvial coklat kekelabuan terdapat di sepanjang koridor ke arah Selatan kota.

Jenis tanah alluvial hidromorf mempunyai ciri-ciri fisik warna kelabu, bertekstur liat, dan memiliki permeabilitas (water run off) lambat. Jenis tanah ini biasanya banyak digenangi oleh air sehingga warnanya tua kelabu sampai kehitaman. Daerah penyebarannya terdapat di berbagai ketinggian tetapi umumnya di dataran rendah dengan wilayah relatif datar. Jenis tanah alluvial hidromorf cocok dimanfaatkan untuk pertanian, pertambakan dan permukiman. Jenis tanah alluvial kelabu tua mempunyai ciri-ciri yang sama dengan jenis tanah alluvial hidromorf, namun warnanya yang kelabu tua. Jenis tanah alluvial kelabu tua cocok juga digunakan untuk pertanian, pertambakan dan permukiman. Demikian juga jenis tanah alluvial kelabu dan alluvial coklat kekelabuan memiliki ciri-ciri yang sama dengan jenis tanah alluvial hidromorf dan cocok dimanfaatkan untuk penggunaan pertanian, pertambakan dan permukiman.

Kota Pekalongan merupakan kawasan pesisir, yaitu merupakan kawasan hilir dan muara beberapa sungai. Dengan kondisi tersebut maka kondisi ini berimplikasi terhadap sebagian wilayah Kota Pekalongan, terutama di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara, sangat dipengaruhi oleh pasang surut air laut, curah hujan dan kondisi aliran sungai dari hulu. Bahkan di beberapa tempat sudah mengalami genangan permanen karena elevasinya yang sangat rendah, di bawah permukaan air laut. Kecenderungan yang terjadi adalah semakin meningkatnya kawasan rob dan genangan pada kawasan permukiman, terutama di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara. Sebaran permukiman berada pada seluruh wilayah kota, terutama sepanjang koridor jalan karena seluruh wilayah Kota Pekalongan merupakan wilayah yang datar.

2.1.1.3 Geologi

Berdasarkan informasi batuan yang berasal dari analisis Peta Geologi Lembar Pekalongan, Skala 1:1000 yang bersumber dari Pusat Penelitian dan Pengembangan Geologi Bandung bahwa Litologi batuan di Kota Pekalongan merupakan endapan sedimen alluvium, terbentuk pada jaman holosen periode tersier dengan ketebalan ± 150 m yang terdiri dari kerikil, pasir, lanau dan lempung, endapan sungai dan rawa. Endapan alluvium ini terbentuk menutupi lapisan batuan anggota breksi formasi Ligung yang bersusunan andesit, lava andesit hornblend dan tufa yang merupakan bagian atas formasi Ligung yang terbentuk pada pliosen akhir- pliosen awal. Lapisan alluvium pada permukaan di sepanjang pantai didominasi oleh pasir sedangkan di daerah muara adalah lempung, endapan sungai dan rawa.

Morfologi pantai di bagian Barat, berpasir halus yang bercampur dengan vegetasi seperti semak belukar atau ladang dan di pantai bagian Timur adalah berpasir cenderung berlumpur. Bentuk lahan di Kota Pekalongan dibedakan menjadi 2 bentukan yaitu dataran alluvial dan dataran alluvial pantai. Dataran alluvial merupakan hasil proses fluvial sedangkan dataran alluvial pantai merupakan hasil dari proses marine.

Satuan-satuan bentuk lahan yang berada pada kelompok dataran alluvial semuanya tersusun atas batuan yang berasal dari pengendapan material yang dibawa oleh aliran air karena diendapkan oleh aliran air maka terdapat sortasi yang baik. Material yang berukuran halus akan diendapkan belakangan dibandingkan dengan material yang berukuran kasar.

Page 26: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 14

Sumber : Marfai dkk, 2011

Gambar 2.4 Peta Geologi Wilayah Kota Pekalongan

2.1.1.4 Hidrologi

Kota Pekalongan sebagai kota yang berbatasan langsung dengan Laut Jawa, dialiri beberapa sungai. Terdapat 4 (empat) sungai yang melewati wilayah Kota Pekalongan yaitu Sungai Meduri, Bremi, Pekalongan dan Banger. Keempat sungai tersebut termasuk ke dalam 3 (tiga) daerah aliran sungai (DAS) yaitu DAS Sengkarang, DAS Kupang dan DAS Gabus.

Sumber : Keppres No. 12 Tahun 2012 tentang Wilayah Sungai

Gambar 2.5 Wilayah Sungai Pemali-Comal

Page 27: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 15

Daerah irigasi (DI) yang berada di wilayah Kota Pekalongan meliputi DI kewenangan Pemerintah, DI kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan DI kewenangan Pemerintah Kota Pekalongan. DI kewenangan Pemerintah meliputi DI Kupang-Kroempeng seluas 919 Ha dan DI Pesantren Kletak seluas 271 Ha. DI kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah meliputi DI Asem Siketek/Kesetu seluas 262 Ha. Sedangkan DI kewenangan Pemerintah Kota Pekalongan meliputi DI tambak yang terletak di wilayah Utara Kota Pekalongan.

Kota Pekalongan merupakan dataran rendah yang hanya memiliki elevasi maksimum sekitar 6 mdpl menyebabkan laju aliran sungai menuju muara tidak terlalu deras karena berada pada wilayah muara sehingga setiap limbah yang dibuang ke sungai banyak yang mengendap. Ditambah lagi dengan beban pencemaran yang sangat besar dari buangan limbah rumah tangga dan industri di wilayah Kota Pekalongan maupun dari wilayah hulu (terutama Kabupaten Pekalongan) maka air permukaan di wilayah Kota Pekalongan tidak bisa dimanfaatkan sebagai air baku untuk air bersih. Di wilayah Kota Pekalongan muncul suatu keyakinan, jika air sungainya berwarna-warni atau sangat kotor maka menunjukkan perekonomian sedang bagus. Air sungai yang kotor tersebut menunjukkan limbah buangan industri di Kota Pekalongan. Sebaliknya, jika air sungai relatif bersih maka menandakan berkurangnya proses produksi yang dilakukan industri.

Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan Air Tanah (CAT) maka wilayah Kota Pekalongan termasuk dalam bagian CAT Pekalongan-Pemalang. CAT Pekalongan-Pemalang berlokasi pada 1090 18’ 45,31” - 1090 51’ 52,35” Bujur Timur dan 060 46’ 33,52” - 070 13’ 24,20” Lintang Selatan, yang meliputi wilayah Kabupaten Pemalang, Pekalongan, Batang dan Kota Pekalongan. Air baku untuk air bersih Kota Pekalongan berasal dari wilayah Kota Pekalongan, Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan. Sumber air baku dari wilayah Kabupaten Pekalongan dan Batang meliputi a). sumber air baku dari Sungai Kupang Sambong di Desa Cepagan Kecamatan Warungasem Kabupaten Batang, pemanfaatan melalui Instalasi Pengolah Air (IPA); b). sumber air baku dari mata air Desa Kembanglangit Kecamatan Blado Kabupaten Batang, pemanfaatan dengan pengambilan langsung; c). sumber air baku dari mata air di Desa Rogoselo Kecamatan Doro Kabupaten Pekalongan, pemanfaatan dengan pengambilan langsung, pemanfaatan melalui IPA (Instalasi Pengolahan Air). Sumber air baku bagi air minum dari wilayah Kota Pekalongan berasal dari pemanfaatan air tanah karena tidak adanya sumber mata air dan air permukaan yang sudah tidak memungkinkan dimanfaatkan sebagai sumber air baku.

Dengan memperhatikan faktor topografi, geologi dan kondisi hidrogeologi, sumber daya air tanah di wilayah Kota Pekalongan termasuk ke dalam kategori air tanah dataran pantai sehingga kondisi air tanahnya sebagian besar merupakan air tanah dangkal. Air tanah dataran pantai ditutupi oleh al gluvium dan endapan pantai sebagai hasil rombakan batuan yang lebih tua. Kondisi ini dapat kita temui di sebagian besar wilayah, ketika kita melubangi tanah 1 (satu) meter saja maka akan segera keluar rembesan air tanah. Dengan memperhitungkan sebaran batuan, vegetasi dan kemiringan lereng, maka diperkirakan 30% dari jumlah curah hujan tersebut merupakan surplus pengisian kembali air tanah.

Karena ketersediaan air tanah yang cukup memadai maka beberapa lokasi telah dilakukan pengeboran sumur tanah dalam yang dikelola oleh PDAM Kota Pekalongan maupun PAMSIMAS (Penyediaan Air Minum dan Sanitasi Berbasis Masyarakat). Tetapi dengan kecenderungan tekanan kebutuhan yang semakin meningkat, baik kebutuhan perumahan/permukiman maupun kebutuhan industri pengolahan, dan kondisi wilayah Kota Pekalongan yang merupakan wilayah pesisir maka sebaiknya pengambilan air tanah dalam di wilayah Kota Pekalongan diharapkan dapat dikendalikan sehingga tidak mengganggu ketersediaannya. Dari data Kebijakan dan Strategi Penyelenggaraan Sistem

Page 28: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 16

Penyediaan Air Minum (SPAM) Kota Pekalongan Tahun 2016-2021, pada tahun 1985 ketika PDAM Kota Pekalongan mulai membuat sumur bagi air baku maka kedalamannya adalah 12 meter. Namun ketika tahun 2015 PDAM membuat sumur maka kedalamannya telah mencapai ± 24 meter. Dari kondisi tersebut, selama 30 tahun, bahwa setiap tahunnya telah terjadi penurunan permukaan air tanah rata-rata 0,4 meter per tahun. Data ini tentunya menunjukkan pemanfaatan air tanah yang telah melebihi daya dukungnya. Apabila hal ini berlangsung terus-menerus maka dapat menimbulkan risiko lingkungan yang sangat besar, utamanya intrusi air laut dan penurunan permukaan tanah.

Bertambahnya jumlah penduduk menjadikan kebutuhan akan air bersih juga terus bertambah. Sebagai salah satu sumber terbaik untuk air bersih, air tanah terus diambil secara intensif, terutama untuk memenuhi kebutuhan akan air bersih. Seringkali, pengambilan air tanah ini menjadi tidak terkontrol dan tidak sesuai dengan ketersediaan serta zona pemanfaatannya yang dapat berdampak terhadap kuantitas, kualitas dan daya dukung lingkungan pada CAT setempat. Dampak dari pengambilan air tanah bisa menimbulkan terjadinya penurunan muka air tanah yang melebihi ambang batas dan juga amblesan tanah dan daya rusak air tanah lain seperti pencemaran air tanah dan penyusupan (intrusi) air laut.

2.1.1.5 Klimatologi

Iklim Kota Pekalongan termasuk dalam kategori iklim tropis basah. Curah hujan dipengaruhi oleh keadaan iklim, geografi dan perputaran/pertemuan arus udara. Jumlah hari dan curah hujan selama setahun sangat bervariasi. Selama kurun waktu beberapa tahun terakhir, jumlah hari hujan dan curah hujan paling banyak terjadi pada tahun 2010, dengan hari hujan sebanyak 153 hari dan curah hujan sebanyak 2.381 mm. Sementara itu selama lima tahun terakhir jumlah curah hujan paling sedikit terjadi pada tahun 2017, dengan jumlah hari hujan sebanyak 104 hari dan curah hujan sebanyak 1.647 mm3.

Dilihat dari kondisi tersebut maka menurut Smith dan Ferguson tipe iklim di wilayah Kota Pekalongan adalah Tipe B. Iklim Tipe B menggambarkan bahwa wilayah tersebut merupakan wilayah basah, dengan nilai Q (perbandingan bulan kering dan bulan basah dikalikan 100%) bernilai antara 14,3-33,3%. Sementara itu suhu/temperatur di wilayah Kota Pekalongan sepanjang tahun 2017 berkisar antara 23,01oC - 35oC, dengan kelembaban udara berkisar antara 70%-95%.

Tabel 2.2 Banyaknya Hari Hujan dan Curah Hujan Kota Pekalongan Tahun 2017

No Bulan Hari Hujan (Hari) Curah Hujan

(mm)

1 Januari 18 435

2 Februari 17 283

3 Maret 12 227

4 April 12 150

5 Mei 5 54

6 Juni 6 36

7 Juli 1 35

8 Agustus 2 6

9 September 4 30

10 Oktober 7 84

11 Nopember 11 110

12 Desember 9 179

TOTAL 104 1.647

Tahun 2016 140 2.477

Page 29: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 17

No Bulan Hari Hujan (Hari) Curah Hujan

(mm)

Tahun 2015 100 2.139

Tahun 2014 127 3.462

Tahun 2013 95 1.554 Sumber : Kota Pekalongan dalam Angka, 2018

2.1.1.6 Penggunaan Lahan

Penggunaan tanah dibedakan menjadi tanah sawah dan kering. Luas tanah di Kota Pekalongan tidak mengalami perubahan dari tahun ke tahun, namun apabila dilihat dari fungsi/penggunaannya maka mengalami pergeseran. Tanah sawah luasnya setiap tahun berkurang, sebaliknya tanah kering mengalami peningkatan perluasan. Tahun 2017, luas tanah sawah adalah 980 Ha, hal ini berkurang sekitar 14,93% dari luas 1.152 Ha pada tahun 2016. Sedangkan untuk tanah kering meningkat menjadi 3.545 Ha, ada penambahan sekitar 5,10% dari luas 3.373 Ha pada tahun 2016.

Menurut sistem pengairannya, sawah-sawah di Kota Pekalongan adalah dengan sistem pengairan teknis. Total sawah irigasi teknis tahun 2017 adalah seluas 980 Ha, yang meliputi Kecamatan Pekalongan Barat seluas 82 Ha, Kecamatan Pekalongan Timur seluas 322 Ha, Kecamatan Pekalongan Selatan seluas 433 Ha dan Kecamatan Pekalongan Utara seluas 143 Ha. Kecenderungan yang ada, dari tahun ke tahun, jumlah sawah irigasi teknis semakin menyusut. Jumlah sawah irigasi teknis di Kota Pekalongan tahun 2010 seluas 1.107 Ha, tahun 2011 seluas 1.046 Ha dan tahun 2012-2013 sama yaitu seluas 1.039 Ha. Berdasarkan data statistik Kota Pekalongan, adapun jumlah sawah irigasi teknis pada tahun 2014 dan 2015 seluas 1.023 Ha dan 997 Ha.

Tabel 2.3 Luas Penggunaan Tanah di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

No Kecamatan Tanah

Sawah (Ha)

Tanah Kering

(Ha) Jumlah (Ha)

1 Pekalongan Barat 82 923 1.005

2 Pekalongan Timur 322 630 952

3 Pekalongan Selatan 433 647 1.080

4 Pekalongan Utara 143 1.345 1.488

TOTAL

Tahun 2016 1.152 3.373 4.525

Tahun 2015 1.162 3.363 4.525

Tahun 2014 1.188 3.357 4.525

Tahun 2013 1.296 3.329 4.525 Sumber : Kota Pekalongan dalam Angka, 2018

Kondisi tersebut mengindikasikan bahwa perubahan guna lahan yang kecenderungannya semakin meningkat untuk kawasan terbangun (built up area). Kawasan terbangun tersebut terutama untuk pembangunan perumahan/kawasan permukiman, industri serta jasa dan perdagangan. Di samping karena kebutuhan untuk kegiatan budidaya non pertanian, semakin berkurangnya sawah/sawah beririgasi teknis karena semakin meluasnya kawasan sawah yang terkena air laut sehingga tidak bisa dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya sehingga menjadi lahan idle, terutama lahan yang berada di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara.

Upaya pengendalian alih fungsi lahan pertanian dapat dilakukan melalui perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan. Menurut Undang-Undang Nomor 41 Tahun 2009, perlindungan lahan pertanian pangan berkelanjutan adalah sistem dan proses dalam merencanakan dan menetapkan, mengembangkan, memanfaatkan dan

Page 30: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 18

membina, mengendalikan, dan mengawasi lahan pertanian pangan dan kawasannya secara berkelanjutan. Dimana lahan yang dapat ditetapkan sebagai lahan pertanian pangan berkelanjutan yaitu: lahan beririgasi, lahan reklamasi rawa pasang surut dan non pasang surut, maupun lahan tidak beririgasi. Berdasarkan RTRW Kota Pekalongan maka telah dialokasikan lahan pertanian pangan berkelanjutan seluas 737 Ha dan cadangan lahan pertanian pangan berkelanjutan seluas 308 Ha.

Sumber : RTRW Kota Pekalongan 2009-2029

Gambar 2.6 Peta Penggunaan Lahan di Kota Pekalongan

Penggunaan lahan di wilayah Kota Pekalongan yang paling dominan adalah kawasan permukiman, pertanian, tambak serta perdagangan dan jasa. Akibat kebutuhan bagi pengembangan wilayah, termasuk penyediaan sarana dan prasarana perkotaan maka tekanan terhadap kebutuhan lahan akan terus meningkat. Kecenderungan tekanan tersebut lebih banyak terhadap penggunaan sawah karena sawah dan tambak tentunya memiliki nilai lahan (land value) yang relatif lebih rendah. Sedangkan pilihan penggunaan tambak tidak dilakukan karena sebagian besar tambak berlokasi di wilayah Utara, yang merupakan kawasan rob/pasang surut sehingga kecenderungan alih fungsi lahan adalah pada lahan pertanian.

Permasalahan umum pengembangan wilayah di Kota Pekalongan adalah keterbatasan lahan. Kebutuhan pembangunan perkotaan berimplikasi terhadap semakin meningkatnya kebutuhan lahan. Tentunya, kecenderungannya adalah menyebabkan semakin berkurangnya lahan pertanian. Namun, di sisi lain terdapat kebijakan untuk tetap mempertahankan lahan pertanian pangan berkelanjutan. Salah satu dinamika permasalahan perkotaan ini harus dikelola sebaik-baiknya, khususnya dalam kerangka kebijakan penataan ruang. Fokus pelaksanaan urusan penataan ruang harus lebih ditekankan pada tataran pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfaatan ruang.

Page 31: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 19

2.1.1.7 Potensi Pengembangan Wilayah

Sesuai dengan RPJPD bahwa visi Kota Pekalongan adalah “Pekalongan Kota Batik yang Maju, Mandiri dan Sejahtera”. Sedangkan berdasarkan RTRW Kota Pekalongan Tahun 2009-2029 bahwa tujuan penataan ruang wilayah Kota Pekalongan adalah “Terwujudnya Kota Jasa, Industri dan Perdagangan Batik, serta Minapolitan, yang Maju, Mandiri dan Sejahtera”.

Sumber : RTRW Kota Pekalongan 2009-2029

Gambar 2.7 Peta Rencana Pola Ruang

Sebagaimana visi dan tujuan di atas serta kondisi yang telah diuraikan pada bagian sebelumnya bahwa wilayah Kota Pekalongan memiliki kekhasan kondisi yang tentunya berbeda dengan daerah lainnya. Secara geografis alami, Kota Pekalongan merupakan simpul strategis di koridor pantai Utara Pulau Jawa. Berdasarkan sistem pengembangan wilayahpun, Kota Pekalongan merupakan salah satu simpul pengembangan wilayah di Provinsi Jawa Tengah. Kondisi ini pun tidak terlepas dari perkembangan perekonomian di Kota Pekalongan yang didominasi oleh sumbangan lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Industri Pengolahan; dan Konstruksi.

Tidak dapat dipungkiri bahwa Kota Pekalongan berkembang dengan batik sebagai penggerak perekonomian wilayah, di samping sektor andalan lainnya yang terus dikembangkan yaitu sektor perikanan dan industri. Pengembangan batik, perikanan industri ke depan diharapkan dapat semakin terus ditingkatkan dengan daya inovasi yang dimiliki seluruh warga Kota Pekalongan sehingga dapat memberikan nilai tambah (value added) setinggi-tingginya bagi Kota Pekalongan. Namun demikian, tentunya pengembangan potensi tersebut harus tetap dibingkai dalam kerangka tata ruang wilayah dan lingkungan hidup sehingga dapat mewujudkan pembangunan Kota Pekalongan yang berkelanjutan.

Page 32: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 20

Berdasarkan RTRW Kota Pekalongan Tahun 2009-2029, peruntukan lahan dengan memperhatikan rencana pola ruang, terdiri dari kawasan lindung dan kawasan budidaya. Kawasan lindung terdiri atas pengelolaan kawasan perlindungan setempat, pengelolaan kawasan cagar budaya, pengembangan ruang terbuka hijau (RTH) kota, pengelolaan kawasan rawan bencana alam dan pengelolaan kawasan lindung geologi. Adapun kawasan budidaya terdiri atas kawasan peruntukan pertanian, kawasan peruntukan perikanan, kawasan peruntukan perumahan, kawasan peruntukan perumahan, kawasan peruntukan perkantoran, kawasan peruntukan industri, kawasan peruntukan pariwisata, kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor informal, ruang evakuasi bencana, ruang terbuka non hijau dan kawasan peruntukan pertahanan-keamanan negara.

Berikut diuraikan potensi pengembangan wilayah Kota Pekalongan, sebagaimana tertuang pada Rencana Pola Ruang RTRW Kota Pekalongan Tahun 2009-2029.

1. Kawasan Lindung

1). Kawasan Perlindungan Setempat

Terdiri atas sempadan sungai dan sempadan pantai. Sempadan sungai memiliki luas ± 54 Ha dan sempadan pantai memiliki luas ± 120 Ha. Kawasan sempadan sungai bertanggul dengan lebar sempadan sungai 3 meter meliputi sempadan Sungai Kupang, Gawe, Banger Lama dan Gabus. Kawasan sempadan sungai tidak bertanggul dengan lebar sempadan sungai 10 meter meliputi Sungai Meduri dan Bremi. Sempadan pantai diperuntukkan perlindungan pantai dari erosi dan abrasi serta perlindungan untuk mangrove dan terumbu karang, selebar 100 (seratus) meter dari titik pasang tertinggi dengan luas kurang lebih 120 (seratus dua puluh) hektar ke arah darat yang berlokasi di Kecamatan Pekalongan Utara, meliptui Kelurahan Bandengan, Kandang Panjang, Panjang Baru, Panjang Wetan, Krapyak dan Degayu.

2). Kawasan Cagar Budaya

Seluas ± 100 Ha, terdiri dari Kawasan Heritage Lapangan Jetayu di Kelurahan Panjang Wetan Kecamatan Pekalongan Utara serta Kawasan Tradisi Syawalan di Kelurahan Krapyak Kecamatan Pekalongan Utara.

3). Ruang Terbuka Hijau (RTH) Kota

Terdiri dari RTH publik seluas 907 Ha (atau sekitar 20% dari luas wilayah Kota Pekalongan) dan RTH privat seluas 585 Ha (atau sekitar 12% dari luas wilayah Kota Pekalongan). RTH publik terdiri dari taman kota, sempadan pantai, sempadan sungai, sempadan SUTT, sempadan rel kereta api, kawasan hutan kota, sempadan saluran drainase primer, lapangan olah raga, taman makam pahlawan, RTH kawasan pariwisata, RTH Kawasan perkantoran, RTH kawasan pendidikan, RTH kawasan kesehatan, RTH fasilitas peribadatan, sempadan jalan, RTH Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan, sempadan polder, RTH terminal bis, dan kawasan konservasi pantai (mangrove). RTH privat terdiri atas RTH pekarangan rumah tinggal, RTH kawasan peruntukan perdagangan dan jasa, RTH kawasan efektif perikanan, RTH kawasan peruntukan industri, RTH kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan, dan RTH kawasan sabuk hijau Tempat Pemrosesan Akhir Sampah.

4). Kawasan Rawan Bencana Alam

Terdiri dari kawasan rawan bencana rob, rawan bencana banjir, dan rawan bencana abrasi. Kawasan rawan bencana rob seluas kurang lebih 60 (enam puluh) hektar terdapat di sebagian wilayah Kecamatan Pekalongan Utara meliputi Kelurahan Degayu, Krapyak, Kelurahan Pajang Wetan, Kelurahan Panjang Baru, Kelurahan Kandang Panjang dan Kelurahan Bandengan. Kawasan rawan

Page 33: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 21

bencana banjir seluas kurang lebih 60 (enam puluh) hektar terdapat di sebagian wilayah Kecamatan Pekalongan Utara meliputi Kelurahan Degayu, Kelurahan Krapyak, Kelurahan Pajang Wetan, Kelurahan Panjang Baru, Kelurahan Kandang Panjang dan Kelurahan Bandengan. Kawasan rawan bencana abrasi seluas kurang lebih 12 (dua belas) hektar terdapat di sepanjang pantai Pekalongan meliputi Kelurahan Bandengan, Kelurahan Kandang Panjang, Kelurahan Panjang Baru, Kelurahan Panjang Wetan, Kelurahan Krapyak dan Kelurahan Degayu.

5). Pengelolaan Kawasan Lindung Geologi.

Kawasan lindung geologi merupakan kawasan lindung Cekungan Air Tanah (CAT) Pemalang-Pekalongan. Hal ini diatur oleh Keputusan Presiden Nomor 26 Tahun 2011 tentang Penetapan Cekungan Air Tanah (CAT) maka wilayah Kota Pekalongan termasuk dalam bagian CAT Pekalongan-Pemalang. CAT Pekalongan-Pemalang berlokasi pada 1090 18’ 45,31” - 1090 51’ 52,35” Bujur Timur dan 060 46’ 33,52” - 070 13’ 24,20” Lintang Selatan, yang meliputi wilayah Kabupaten Pemalang, Pekalongan, Batang dan Kota Pekalongan.

2. Kawasan budidaya

1). Kawasan Peruntukan Pertanian

Merupakan kawasan pertanian pangan seluas 1.045 Ha. Terdiri dari lahan pertanian pangan berkelanjutan seluas kurang lebih 737 (tujuh ratus tiga puluh tujuh) hektar terdapat di Kelurahan Pringrejo, Gamer, Kali Baros, Setono, Degayu, Sokoduwet, Kuripan Yosorejo, Kuripan Kertoharjo dan Banyurip; dan cadangan lahan pertanian pangan berkelanjutan seluas kurang lebih 308 (tiga ratus delapan) hektar terdapat di Kelurahan Pringrejo, Tirto, Pasirkratonkramat, Poncol, Klego, Kali Baros, Padukuhan Kraton, Krapyak, Degayu, Buaran Kradenan dan Banyurip.

2). Kawasan Peruntukan Perikanan

Terdiri atas kawasan-kawasan peruntukan perikanan tangkap, kawasan peruntukan perikanan budidaya dan kawasan peruntukan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan. Kawasan peruntukan perikanan tangkap terdapat di Laut Pekalongan seluas kurang lebih 9.600 (sembilan ribu enam ratus) hektar, dengan komoditas unggulan adalah ikan Layang. Kawasan peruntukan perikanan meliputi kawasan perikanan budidaya air payau terletak di Kelurahan Krapyak, Degayu, Kelurahan Panjang Wetan, Kelurahan Panjang Baru, Kelurahan Kandang Panjang, dan Kelurahan Bandengan Kecamatan Pekalongan Utara seluas kurang lebih 500 (lima ratus) hektar, dengan komoditas unggulan adalah ikan Bandeng; serta kawasan perikanan budidaya air tawar terletak di Polder Bandengsari seluas kurang lebih 6 (enam) hektar dan di Polder Sungai Banger Lama seluas kurang lebih 2 (dua) hektar, dengan komoditas unggulan adalah ikan Nila. Kawasan peruntukan pengolahan dan pemasaran hasil perikanan meliputi pengolahan hasil perikanan terletak di Kelurahan Krapyak, Kelurahan Degayu, Kelurahan Panjang Wetan, Kelurahan Panjang Baru, Kelurahan Kandang Panjang, dan Kelurahan Bandengan Kecamatan Pekalongan Utara dan kawasan pemasaran hasil perikanan, terdiri atas pemasaran hasil perikanan laut berupa Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang terletak di Kelurahan Panjang Wetan.

3). Kawasan Peruntukan Perumahan

Kawasan peruntukan perumahan terdiri atas perumahan berkepadatan tinggi, perumahan berkepadatan sedang, dan perumahan berkepadatan rendah. Kawasan peruntukan perumahan berkepadatan tinggi terdapat di Kelurahan Poncol Kecamatan Pekalongan Timur, dengan kepadatan 251 jiwa/ha dengan luas lahan kurang lebih 62 (enam puluh dua) hektar. Kawasan peruntukan perumahan

Page 34: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 22

berkepadatan sedang terdapat di semua Kelurahan di Kecamatan Pekalongan Barat, dengan luas lahan kurang lebih 450 (empat ratus lima puluh) hektar. Kawasan peruntukan perumahan berkepadatan rendah terdapat di semua Kelurahan di Kecamatan Pekalongan Selatan, di semua Kelurahan di Kecamatan Pekalongan Timur kecuali Kelurahan Kauman dan di semua Kelurahan di Kecamatan Pekalongan Utara, dengan luas lahan kurang lebih 1.348 (seribu tiga ratus empat puluh delapan) hektar.

4). Kawasan Peruntukan Perdagangan Dan Jasa

Kawasan peruntukan perdagangan dan jasa terdiri atas pertokoan modern, pusat perbelanjaan, dan pasar tradisonal. Kawasan pertokoan modern, diarahkan di kawasan sepanjang tepi Jl. Raya Tirto, Jl. Gajah Mada, Jl. Hayam Wuruk, Jl. Dr. Cipto, Jl. Dr. Wahidin, Jl. KH. Mas Mansyur, Jl. Jenderal Sudirman, Jl. Dr. Setiabudi, Jl. Dr Sutomo, Jl. Urip Sumoharjo, Jl. Gatot Subroto, Jl. HOS Cokroaminoto, Jl. Kartini, Jl. KH. Wahid Hasyim, Jl. Hasanudin, Jl. Sultan Agung, Jl. WR. Supratman, Jl. Veteran, seluas kurang lebih 283 (dua ratus delapan puluh tiga) hektar. Rencana kawasan pusat perbelanjaan, diarahkan di Kawasan Alun-Alun, Kawasan Monumen, sebagian kawasan Jl. Urip Sumoharjo, kawasan Jl. Sultan Agung dan kawasan Jl. Dr. Soetomo, seluas kurang lebih 90 (Sembilan puluh) Hektar. Pasar Tradisionil, diarahkan di Kelurahan Banyurip, Kelurahan Noyontaansari, dan Kelurahan Kauman seluas kurang lebih 110 (seratus sepuluh) hektar.

5). Kawasan Peruntukan Perkantoran

Kawasan perkantoran terdiri atas perkantoran pemerintah dan perkantoran swasta. Perkantoran pemerintah, diarahkan di kawasan sekitar Lapangan Mataram Kelurahan Podosugih, sebagian kawasan Jl. Sriwijaya Kelurahan Bendan Kergon, sebagian kawasan Jl. WR. Supratman, sebagian kawasan Jl. Kusuma Bangsa dan kawasan Jl. Jetayu Kelurahan Panjang Wetan, dan sebagian kawasan Jl. Raya Tirto Kelurahan Tirto, seluas kurang lebih 19 (Sembilan belas) hektar. Perkantoran swasta, diarahkan di kawasan Jl. Pemuda Kelurahan Bendan Kergon, kawasan Jl. Imam Bonjol dan kawasan Jl. Diponegoro Kelurahan Padukuhan Kraton, sebagian kawasan Jl. Jendral Sudirman Kelurahan Podosugih, seluas kurang lebih 8 (delapan) hektar.

6). Kawasan Peruntukan Industri

Kawasan peruntukan industri terdiri atas industri besar; industri menengah; dan industri kecil/mikro. Industri besar seluas kurang lebih 20 (dua puluh) hektar, diperuntukkan industri galangan kapal, industri tekstil dan untuk industri lainnya, diarahkan di Kelurahan Krapyak dan Kelurahan Degayu. Industri menengah seluas kurang lebih 10 (sepuluh) hektar, diperuntukkan pengolahan produk-produk perikanan, diarahkan di Kelurahan Panjang Wetan. Industri kecil dan mikro seluas kurang lebih 64 (enam puluh empat) hektar, meliputi : a) industri batik dan tekstil diarahkan di seluruh sentra batik dan tekstil kota antara lain di Kelurahan Buaran Kradenan, Kelurahan Jenggot, Kelurahan Banyuurip, Kelurahan Pringrejo, Kelurahan Medono, Kelurahan Tirto, Kelurahan Kauman, Kelurahan Bendan Kergon, Kelurahan Kelurahan Poncol, Kelurahan Pasirkratonkramat dan Kelurahan Padukuhan Kraton; b) industri makanan dan minuman diarahkan di Kelurahan Banyuurip; dan c) industri pengeringan ikan diarahkan di Kelurahan Bandengan, Kelurahan Kandang Panjang, Kelurahan Panjang Baru, Kelurahan Panjang Wetan, Kelurahan Krapyak dan Kelurahan Degayu.

Page 35: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 23

7). Kawasan Peruntukan Pariwisata

Kawasan pariwisata terdiri dari pariwisata budaya, pariwisata alam, dan pariwisata buatan. Pariwisata budaya seluas kurang lebih 25 (dua puluh lima) hektar terdapat di Kawasan Kota Lama Kelurahan Krapyak dan di Kelurahan Sapuro Kebulen. Pariwisata alam berupa wisata pantai dan wisata sungai seluas kurang lebih 20 (dua puluh) hektar meliputi wisata pantai terletak di Kelurahan Krapyak dan Kelurahan Panjang Wetan dan wisata sungai di sepanjang Sungai Pekalongan sampai ke pantai, yang terdiri dari : pengembangan dermaga kapal wisata di Jalan Patiunus, pengembangan dermaga kapal wisata di Pelabuhan Perikanan Nusantara Pekalongan, dan alur wisata menyusuri sungai diantara dua dermaga tersebut, yang meliputi Kelurahan Panjang Wetan dan Krapyak. Pengembangan pariwisata buatan, berupa wisata belanja batik dan kerajinan tenun seluas kurang lebih 55 (lima puluh lima) hektar, terletak di Kelurahan Bendan Kergon, Kelurahan Medono, Kelurahan Kauman, Kelurahan Setono, Kelurahan Kalibaros, dan Kelurahan Gamer.

8). Kawasan Peruntukan Ruang Bagi Kegiatan Sektor Informal

Kawasan Peruntukan Ruang bagi Kegiatan Sektor Informal seluas kurang lebih 450 (empat ratus lima puluh) hektar, terdiri atas : kawasan alun-alun; kawasan Lapangan Mataram; kawasan Lapangan Jetayu; kawasan Lapangan Sorogenen; kawasan Jalan Urip Sumoharjo; kawasan Jalan Gatot Subroto; kawasan Monumen; kawasan Jalan Imam Bonjol; kawasan Jalan Diponegoro; kawasan Jalan WR. Supratman; kawasan Jalan Hayam Wuruk; kawasan Jalan dr. Cipto; kawasan Jalan dr. Wahidin; kawasan Jalan Hasanudin; kawasan Jalan Kartini; kawasan Jalan HOS Cokroaminoto; kawasan Jalan Sultan Agung; dan kawasan Jalan dr. Soetomo.

9). Ruang Evakuasi Bencana

Ruang evakuasi bencana terdiri atas ruang evakuasi bencana banjir; ruang evakuasi bencana rob; dan ruang evakuasi bencana abrasi. Ruang evakuasi bencana banjir seluas kurang lebih 2 (dua) hektar berupa : lapangan sepakbola di Kelurahan Banyurip dan halaman Pondok Pesantren di Kelurahan Buaran Kradenan Kecamatan Pekalongan Selatan, Taman Monumen Perjuangan di Kelurahan Bendan Kergon Kecamatan Pekalongan Barat, Lapangan Jetayu di Kelurahan Panjang Wetan Kecamatan Pekalongan Utara dan Lapangan Sorogenen di Kelurahan Poncol Kecamatan Pekalongan Timur. Ruang evakuasi bencana rob seluas kurang lebih 2 (dua) hektar berupa: halaman parkir Kantor Kelurahan Panjang Wetan, halaman parkir Tempat Pelelangan Ikan, halaman parkir dan lapangan olah raga di Kelurahan Panjang Wetan serta halaman parkir Rusunawa di Kelurahan Krapyak Kecamatan Pekalongan Utara. Ruang evakuasi bencana abrasi seluas kurang lebih 2 (dua) hektar berupa halaman parkir Obyek Wisata Pasir Kencana dan halaman Obyek Wisata Taman Bahari PPNP di Kelurahan Panjang Wetan Kecamatan Pekalongan Utara dan parkir Obyek Wisata Pantai Slamaran di Kelurahan Krapyak Kecamatan Pekalongan Utara.

10). Ruang Terbuka Non Hijau

Ruang terbuka non hijau terdiri atas badan air polder/kolam retensi; kawasan tambak/rawa kering; kawasan stadion olah raga; dan ruang-ruang parkir terbuka pada gedung-gedung. Badan air polder/kolam retensi terdiri atas : polder Bandengsari seluas lebih kurang 6 (enam) hektar di Kelurahan Kandang Panjang Kecamatan Pekalongan Utara; dan kolam retensi Sungai Banger Lama seluas lebih kurang 3 (tiga) hektar di Kelurahan Krapyak Kecamatan Pekalongan Utara. Kawasan tambak /rawa kering seluas lebih kurang 1.000 (seribu) hektar di

Page 36: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 24

Kelurahan Bandengan, Kelurahan Kandang Panjang, Kelurahan Panjang Baru, Kelurahan Panjang Wetan, Kelurahan Krapyak dan Kelurahan Degayu Kecamatan Pekalongan Utara. Kawasan stadion olah raga seluas lebih kurang 4 (empat) hektar di Kelurahan di Pasirkratonkramat Kecamatan Pekalongan Barat. Ruang-ruang parkir terbuka pada gedung-gedung seluas lebih kurang 736 (tujuh ratus tiga puluh enam) hektar di seluruh wilayah kota.

11). Kawasan Peruntukan Pertahanan-Keamanan Negara.

Kawasan peruntukan pertahanan dan keamanan negara terdiri atas asrama dan markas Brimob di Kelurahan Setono Kecamatan Pekalongan Timur; asrama dan kantor Polwil di Kelurahan Podosugih Kecamatan Pekalongan Barat; kantor Polwil di Kelurahan Padukuhan Kraton Kecamatan Pekalongan Utara; kantor Polresta di Kelurahan Padukuhan Kraton Kecamatan Pekalongan Utara; dan kantor Kodim di Kelurahan Medono Kecamatan Pekalongan Barat.

2.1.1.8 Wilayah Rawan Bencana

Kota Pekalongan merupakan wilayah pesisir Utara Pulau Jawa. Wilayah pesisir merupakan wilayah yang sangat dinamis, dengan berbagai macam proses fisik, termasuk kenaikan muka air laut, penurunan permukaan tanah (land subsidence), serta erosi-sedimentasi. Selain itu, wilayah pesisir juga menerima berbagai dampak yang disebabkan oleh aktivitas manusia, sebagai contohnya adalah beban bangunan serta ekstraksi air tanah besar-besaran yang menyebabkan penurunan permukaan tanah. Semua proses tersebut mempengaruhi perubahan garis pantai dan perkembangan bentuk landskap pesisir.

Pekalongan sebagai salah satu kota pesisir di pantai Utara Jawa dengan topografi yang landai merupakan kawasan yang sangat rawan terhadap kenaikan air laut. Kondisi ini tentu saja berbeda jika dibandingkan dengan topografi di pantai Selatan Jawa yang relatif lebih curam. Beberapa ahli mengatakan bahwa kondisi geografis Pekalongan memiliki tingkat kerentanan yang relatif tinggi terhadap pemanasan global. Tingginya nilai kerentanan itu tidak terlepas dari kondisi geomorfologi Pekalongan yang berupa pantai berpasir dan erosi pantai mencapai lebih dari 1 meter per tahun. Selain itu, kisaran pasang suratnya sekitar 0,7 meter. Berdasarkan kajian yang dilakukan Diposaptono (2009), penghitungan nilai risiko terhadap kenaikan paras muka air laut di Pekalongan rata-rata 2,4. Nilai tersebut dikategorikan sebagai daerah berisiko besar.

Bencana alam yang telah dan resiko terjadi di wilayah Kota Pekalongan meliputi abrasi, rob, banjir dan angin puting beliung. Perubahan iklim global yang ditandai dengan kenaikan suhu bumi dan kenaikan permukaan air laut bisa jadi juga telah melanda wilayah Kota Pekalongan. Dalam beberapa tahun ini, upaya untuk menanggulangi rob/air pasang di wilayah Kota Pekalongan terus-menerus dilakukan namun kawasan tergenang rob senantiasa bertambah luas dan bertambah intensitasnya.

Berdasarkan potensi ancaman bencana maka terdapat 4 (empat) potensi bencana di wilayah Kota Pekalongan yaitu bencana rob, bencana banjir, bencana abrasi dan bencana angin puting beliung. Keempat ancaman tersebut merupakan ancaman bagi wilayah Kecamatan Pekalongan Utara. Ancaman bencana, bukan lagi hanya pada kawasan di wilayah Kecamatan Pekalongan Utara saja, tetapi juga menjadi ancaman bagi keseluruhan kecamatan lainnya yaitu Kecamatan Pekalongan Barat, Pekalongan Selatan dan Pekalongan Timur. Ancaman untuk keempat kecamatan tersebut adalah banjir. Banjir menjadi potensi yang besar karena topografi wilayah Kota Pekalongan yang sangat datar dan merupakan kawasan muara dari beberapa sungai dari kawasan hulu di daerah lainnya.

Page 37: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 25

Bencana yang cukup signifikan memberikan dampak bagi masyarakat yang tinggal di Kota Pekalongan, khususnya Kecamatan Pekalongan Utara antara lain bencana banjir dan banjir rob/pasang. Bencana tersebut memberi dampak pada kehidupan masyarakat yang tinggal di kota ini. Tidak hanya berdampak pada kerusakan infrastruktur dan sarana wilayah saja, melainkan juga pada kehidupan sosial dan ekonomi masyarakat setempat. Jumlah kawasan kumuh (slum area) yang masih terdapat di wilayah Kota Pekalongan, terutama disebabkan oleh bencana rob ini, Faktor pemicu terjadinya kawasan kumuh, bukan hanya karena prasarana dan sarana perumahan dan permukiman yang tidak memadai saja tetapi akibat rob yang lebih dominan.

Abrasi di Kota Pekalongan telah menimbulkan persoalan sosial yang kompleks. Abrasi terparah di Kota Pekalongan terjadi di Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan Pekalongan Utara, Kota Pekalongan, yaitu di Pantai Sari. Di sana abrasi bahkan telah mengganggu ketenangan hidup sekitar 200 kepala keluarga (KK). Pasalnya, abrasi telah menimbulkan rob yang hampir setiap hari menggenangi rumah penduduk. Akibatnya, warga di sana banyak yang terkena penyakit kulit dan terganggu aktivitasnya.

Gambar 2.8 Peta Kawasan Rawan Bencana di Kota Pekalongan

Penurunan permukaan tanah juga menjadi resiko bencana yang terjadi di wilayah Kota Pekalongan. Berdasarkan naskah akademik penyusunan Rencana Tata Ruang Kawasan Strategis Perkotaan (KSP) Petanglong bahwa penurunan permukaan tanah di wilayah Kota Pekalongan terjadi karena tanah yang membentuk wilayah Kota Pekalongan adalah tanah alluvial, yang merupakan hasil sedimentasi. Tanah-tanah hasil sedimentasi masih memerlukan waktu ratusan tahun ke depan agar kondisi tanah menjadi stabil. Penurunan permukaan tanah juga memungkinkan terjadi karena kondisi cekungan air tanah yang kosong akibat eksploitasi atau pengambilan air tanah dalam yang semakin mengkhawatirkan. Hal ini terutama disebabkan oleh pengambilan air tanah yang terjadi, kapasitasnya melebihi dari kapasitas pengisian alami air tanah.

Page 38: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 26

2.1.1.9 Aspek Demografi

Jumlah penduduk Kota Pekalongan pada tahun 2017 berdasarkan proyeksi BPS Kota Pekalongan sebanyak 301.870 jiwa, terdiri dari 150.887 jiwa laki-laki dan 150.983 jiwa perempuan. Perkembangan selama lima tahun terakhir, jumlah laki-laki hampir sama dengan jumlah perempuan. Hal ini terlihat pada angka sex rasio sebesar 99,94 yang berarti bahwa setiap 100 penduduk perempuan terdapat 99,94 penduduk laki-laki. Jumlah penduduk Kota Pekalongan dan berdasarkan jenis kelaminnya, dapat dilihat pada tabel 2.4. berikut.

Tabel 2.4 Jumlah Penduduk Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017

Tahun Jumlah Penduduk (Jiwa)

Laki-laki Perempuan Total

2013 145.450 145.420 290.870

2014 146.863 146.841 293.704

2015 148.295 148.238 296.533

2016 149.623 149.599 299.222

2017 150.887 150.983 301.870 Sumber: Kota Pekalongan Dalam Angka, 2018

Dari data diatas dapat dilihat bahwa rata-rata penambahan jumlah penduduk Kota Pekalongan dari tahun 2013 sampai tahun 2017 sekitar 2.750 jiwa. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk dari tahun 2013 sampai tahun 2017 berkisar antara 0,94% - 0,99% (dengan tahun 2012 sebagai tahun dasar).

Tabel 2.5 Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Pekalongan Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Pekalongan

Tahun 2013 – 2017

Tahun Laju Pertumbuhan Penduduk (%)

2013 1,00

2014 0,94

2015 0,96

2016 0,95

2017 0,94 Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka, 2018

Tabel 2.5 menunjukkan laju pertumbuhan penduduk Kota Pekalongan tahun 2013-2017. Selama lima tahun terakhir pertumbuhan penduduk paling tinggi terjadi pada tahun 2013, dengan tingkat pertumbuhan sebesar 0,99%. Sedangkan tingkat pertumbuhan penduduk terendah terjadi pada tahun 2017 yaitu sebesar 0,94%. Dari tahun 2013 sampai tahun 2017 laju pertumbuhan penduduk Kota Pekalongan terus menurun, artinya, penambahan jumlah penduduk terus mengalami penurunan setiap tahunnya.

Dari segi kepadatan penduduk, Kota Pekalongan mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Seiring dengan bertambahnya penduduk yang lahir, penduduk yang meninggal, migrasi masuk ke kota Pekalongan dan keluar Kota Pekalongan, kepadatan penduduk per kilometer persegi mengalami peningkatan. Berikut data kepadatan penduduk Kota Pekalongan dari tahun 2013-2017 disajikan dalam tabel 2.6.

Tabel 2.6 Kepadatan Penduduk Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)

2013 6.428,07

2014 6.490,70

Page 39: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 27

Tahun Kepadatan Penduduk (jiwa/km2)

2015 6.553,22

2016 6.612,64

2017 6.671,16 Sumber: Kota Pekalongan Dalam Angka, 2018

Jumlah penduduk berumur 15 tahun ke atas yang bekerja dan berpendidikan tertinggi yang ditamatkan di Kota Pekalongan pada Tahun 2013, pendidikan SD ke bawah sebanyak 55.796 jiwa (42,40%), diikuti SMP sebanyak 27.817 jiwa (21,14%) dan Sekolah Menengah (SM) ke atas sebanyak 47.975 jiwa (36,46%). Adapun jumlah penduduk yang berumur 15 tahun keatas yang bekerja pada tahun 2013 berjumlah 131.588 jiwa. Secara bertahap selama lima tahun, struktur pekerja yang lulusan SD kebawah semakin berkurang namun tidak signifikan baik secara persentase maupun jumlah. Demikian juga struktur pekerja pada pendidikan SLTP selama lima tahun baik dalam jumlah kuantitatif maupun persentase mengalami perbaikan namum tidak signifikan. Pada tahun 2017 terjadi peningkatan komposisi pekerja pada tingkat pendidikan SD ke bawah yaitu 61.346 jiwa (41,03%) dan tingkat pendidikan SM (sekolah menengah) ke atas yaitu 68.086 jiwa (45,54%).

Tabel 2.7 Penduduk Kota Pekalongan Berumur 15 Tahun ke atas yang Bekerja Tahun 2013-2017

Tahun

Jumlah Penduduk Berumur 15 Tahun Keatas yang Bekerja

≤SD SLTP ≥SM Jumlah

orang % orang % orang %

2013 55.796 42,40% 27.817 21,14% 47.975 36,46% 131.588

2014 65.861 45,95% 30.516 21,29% 46.966 32,76% 143.343

2015 58.503 40,80% 30.951 21,59% 53.922 37,61% 143.376

2016 58.503 40,80% 30.951 21,59% 53.922 37,61% 143.376

2017 61.346 41,03% 30.055 20,10% 68.086 45,54% 149.487 Sumber : diolah dari Kota Pekalongan Dalam Angka, 2018 *) BPS tidak melakukan survei untuk tahun 2016 dan data yang disajikan sama dengan tahun 2015

Pada tingkat minimal Sekolah Menengah, secara struktur pekerja yang bekerja meningkat trendnya selama lima tahun berturut-turut. Apabila pada tahun 2013 berjumlah 47.975 jiwa atau setara 36,46% dari jumlah pekerja maka pada tahun 2017 meningkat menjadi 68.086 jiwa atau setara 45,54%. Secara garis besar selama lima tahun terakhir jumlah pekerja untuk tingkat SD, SMP dan SM mengalami fluktuasi, dan jumlah tertinggi terjadi pada tahun 2017 yaitu sebanyak 149.487 jiwa.

Dalam konteks rentang usia, penduduk Kota Pekalongan tahun 2017 paling banyak berada pada rentang usia 20-24 tahun yaitu sebanyak 29.341 jiwa, diikuti rentang usia 15-19 tahun sebanyak 28.073 jiwa. Tidak kalah sedikit pula jumlah lansia di atas usia 60 tahun sebanyak 24.940 jiwa. Dan pada rentang usia lainnya perbedaan jumlah penduduk tidak terlalu signifikan. Secara lengkap data jumlah penduduk menurut kelompok umur dan jenis kelamin di Kota Pekalongan tahun 2017 disajikan pada tabel 2.8 berikut.

Tabel 2.8 Jumlah Penduduk Kota Pekalongan Tahun 2017 Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin (Jiwa)

Umur (tahun) Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

0-4 12.781 11.915 24.696

5-9 13.060 12.364 25.424

10-14 12.717 12.170 24.887

Page 40: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 28

Umur (tahun) Jenis Kelamin

Jumlah Laki-laki Perempuan

15-19 14.244 13.829 28.073

20-24 15.640 13.701 29.341

25-29 13.173 12.063 25.236

30-34 11.655 11.709 23.364

35-39 10.578 11.146 21.724

40-44 10.143 10.824 20.967

45-49 9.665 10.261 19.926

50-54 8.813 9.432 18.245

55-59 7.409 7.638 15.047

60-64 4.793 4.917 9.710

65+ 6.216 9.104 15.230

Jumlah 150.887 150.983 301.870

Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka, 2018

Dan disajikan dalam bentuk diagram batang seperti berikut.

Sumber : diolah dari Kota Pekalongan Dalam Angka, 2018

Gambar 2.9 Jumlah Penduduk Kota Pekalongan Tahun 2017 Menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin

2.1.2. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

2.1.2.1. Pertumbuhan PDRB

Pertumbuhan ekonomi menunjukkan kemampuan sumber daya ekonomi yang bertumbuh oleh suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan selama lima tahun semakin membaik dan menunjukkan peningkatan. Kondisi ini menunjukkan bahwa di Kota Pekalongan terjadi pertumbuhan produksi barang dan jasa secara riil dari tahun ke tahun, seperti ditunjukkan dari tahun ke tahun selama kurun waktu 2013-2017.

0-4 5-9 10-14 15-19 20-24 25-29 30-34 35-39 40-44 45-49 50-54 55-59 60-64 65+

Laki-laki 12.781 13.060 12.717 14.244 15.640 13.173 11.655 10.578 10.143 9.665 8.813 7.409 4.793 6.216

Perempuan 11.915 12.364 12.170 13.829 13.701 12.063 11.709 11.146 10.824 10.261 9.432 7.638 4.917 9.014

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

12.000

14.000

16.000

18.000

Page 41: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 29

Sumber: diolah dari https://pekalongankota.bps.go.id/site/resultTab, 2018

Gambar 2.10 Perbandingan Pertumbuhan Ekonomi Kota Pekalongan dengan Provinsi dan Nasional Tahun 2016-2017

Pertumbuhan ekonomi memberikan gambaran mengenai dampak dari kebijakan pembangunan yang telah diambil oleh pemerintah, khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan ekonomi juga menggambarkan tingkat perubahan ekonomi yang terjadi. Pertumbuhan yang tinggi menjadi salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan daerah. Pertumbuhan ekonomi secara riil dari tahun ke tahun tergambar dari pertumbuhan PDRB atas dasar harga konstan. Pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan tergolong pada kategori moderat, berada pada kisaran antara 5,00% hingga 5,91%.

Persentase pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan sepanjang lima tahun terakhir rata-rata berada di atas pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah, hanya pada tahun 2015 berada di bawah pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Selebihnya berada di atas pertumbuhan ekonomi Jawa Tengah. Jika diperbandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Nasional, Kota Pekalongan selalu di atas persentase pertumbuhan ekonomi Nasional sepanjang lima tahun terakhir. Pertumbuhan eknomi Kota Pekalongan berada pada posisi tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 5,91%, dan posisi terendah pada tahun 2015 sebesar 5,00%. Dari tahun 2013 sampai tahun 2015 terjadi penurunan, lalu naik lagi pada tahun 2016 dan turun lagi pada tahun 2017.

Pada tahun 2015, BPS menerbitkan metode baru dalam penghitungan PDRB untuk tahun 2010 – 2014. Selama sepuluh tahun terakhir, banyak perubahan yang terjadi pada tatanan global dan lokal yang sangat berpengaruh terhadap perekonomian nasional. Krisis finansial global yang terjadi pada tahun 2008, penerapan perdagangan bebas antara China-ASEAN (CAFTA), perubahan sistem pencatatan perdagangan internasional dan meluasnya jasa layanan pasar modal, merupakan contoh perubahan yang perlu diadaptasi dalam mekanisme pencatatan statistik nasional.

Salah satu bentuk adaptasi pencatatan statistik nasional adalah melakukan perubahan tahun dasar PDB Indonesia dari tahun 2000 ke 2010. Perubahan tahun dasar PDB dilakukan seiring dengan mengadopsi rekomendasi Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) yang tertuang dalam 2008 System of National Accounts (SNA 2008) melalui penyusunan kerangka Supply and Use Tables (SUT).

2013 2014 2015 2016 2017

Kota Pekalongan (%) 5,91 5,48 5,00 5,36 5,32

Prov Jateng (%) 5,14 5,27 5,47 5,28 5,27

Nasional (%) 5,74 5,02 4,88 5,02 5,07

4,00

4,50

5,00

5,50

6,00

6,50

7,00

Page 42: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 30

Perubahan tahun dasar PDB dilakukan secara bersamaan dengan penghitungan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Provinsi untuk menjaga konsistensi hasil penghitungan.

Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) merupakan nilai tambah bruto seluruh barang dan jasa yang tercipta atau dihasilkan di wilayah domestik suatu negara, yang timbul akibat berbagai aktivitas ekonomi dalam suatu periode tertentu, tanpa memperhatikan apakah faktor produksi yang dimiliki residen atau non-residen. Penyusunan PDRB dapat dilakukan melalui 3 (tiga) pendekatan yaitu pendekatan produksi, pengeluaran, dan pendapatan yang disajikan atas dasar harga berlaku dan harga konstan (riil).

PDRB atas dasar harga berlaku atau dikenal dengan PDRB nominal disusun berdasarkan harga yang berlaku pada periode penghitungan, dan bertujuan untuk melihat struktur perekonomian. Sedangkan PDRB atas dasar harga konstan (riil) disusun berdasarkan harga pada tahun dasar dan bertujuan untuk mengukur pertumbuhan ekonomi.

2.2.1.1. Struktur Ekonomi

Struktur lapangan usaha sebagian masyarakat Kota Pekalongan tidak bergeser dari lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor, Pengolahan dan konstruksi yang terlihat dari peranan setiap tahunnya terhadap pembentukan PDRB Kota Pekalongan selama lima tahun. Peranan terbesar pada struktur perekonomian tahun 2017 adalah pada lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor yakni 21,75% dan ini naik dibandingkan tahun 2016 yakni 21,72%, kemudian diikuti lapangan usaha Industri Pengolahan sebesar 21,20% dan ini turun dibandingkan tahun 2016 yakni sebesar 21,43% dan lapangan usaha Konstruksi sebesar 14,37% dan ini naik dibandingkan tahun 2016 yakni 14,36%. Sementara peranan lapangan usaha lainnya berkisar antara 0 – 6 persen. Struktur ekonomi ini adalah gambaran dari nilai PDRB atas dasar harga berlaku dan terlihat pada tabel 2.9.

Tabel 2.9 Kontribusi Sektor Lapangan Usaha terhadap PDRB Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 (persen)

Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016* 2017**

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan

5,6 5,27 5,32 5,26 4,72

B Pertambangan dan Penggalian

– – – – -

C Industri Pengolahan 21,53 21,67 21,56 21,43 21,20

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,17 0,16 0,15 0,16 0,16

E Pengadaan Air,

Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,12 0,11 0,11 0,11 0,11

F Konstruksi 14,37 14,91 14,33 14,36 14,37

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil

dan Sepeda Motor

22,98 22,14 21,87 21,72 21,75

H Transportasi dan Pergudangan

6,1 6,14 6,23 6,05 6,31

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

4,52 4,67 5,28 5,42 5,42

J Informasi dan Komunikasi 3,93 3,91 3,88 3,88 4,14

K Jasa Keuangan dan

Asuransi

5,78 5,84 5,95 6,14 6,25

L Real Estat 2,52 2,59 2,66 2,68 2,67

Page 43: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 31

Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016* 2017**

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

M,N Jasa Perusahaan 0,36 0,39 0,38 0,40 0,41

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

4,87 4,73 4,75 4,75 4,71

P Jasa Pendidikan 4,26 4,43 4,52 4,58 4,67

Q Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial

1,14 1,2 1,22 1,25 1,27

R,S,T,U Jasa lainnya 1,76 1,84 1,77 2,83 1,84

Produk Domestik Regional Bruto 100 100 100 100 100 *Angka sementara **Angka sangat sementara ***Angka sangat sangat sementara Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka Tahun 2018

PDRB Kota Pekalongan menurut lapangan usaha dirinci menjadi 17 kategori lapangan usaha dan sebagian besar kategori dirinci lagi menjadi subkategori. Pemecahan menjadi subkategori ini disesuaikan dengan Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) 2009. Perkembangan setiap lapangan usaha diuraikan di bawah ini.

Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

Kategori ini mencakup subkategori usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang terdiri atas tanaman pangan, tanaman hortikultura, tanaman perkebunan, peternakan, dan jasa pertanian dan perburuan, sub kategori usaha Kehutanan dan Penebangan Kayu, dan subkategori usaha Perikanan. Lapangan usaha ini masih menjadi tumpuan dan harapan dalam penyerapan tenaga kerja.

Pada tahun 2017, peranan pada kategori atau lapangan usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan terhadap PDRB atas dasar harga berlaku adalah sebesar 4,72 persen. Peranan kategori ini mengalami fluktuasi meskipun cenderung semakin kuat. Tahun 2013, peranan kategori ini sebesar 5,6 persen, kemudian makin melemah tahun 2014 sebesar 5,27 persen, tahun 2015 sebesar 5,32 persen, dan tahun 2016 sebesar 5,26 persen.

Industri Pengolahan

Kategori ini mencakup subkategori usaha Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan yang terdiri atas Industri Batubara dan Pengilangan Minyak, Industri Makanan dan Minuman, Pengolahan Tembakau, Industri Tekstil dan Pakaian Jadi, Industri Kulit; Barang dari Kulit dan Alas Kaki, Industri Kayu, Barang dari Kayu dan Gabus dan Barang Anyaman dari Bambu, Rotan dan Sejenisnya, Industri Kertas dan Barang dari Kertas, Percetakan dan Reproduksi Media Rekaman, Industri Kimia, Farmasi dan Obat Tradisional, Industri Karet, Barang dari Karet dan Plastik, Industri Barang Galian bukan Logam, Industri Logam Dasar, Industri Barang dari Logam, Komputer, Barang Elektronik, Optik dan Peralatan Listrik, Industri Mesin dan Perlengkapan YTDL, Industri Alat Angkutan, Industri Furnitur dan Industri pengolahan lainnya, jasa reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan. Kategori ini memiliki peranan dalam sektor perekonomian PDRB Kota Pekalongan sebesar 21,20% pada tahun 2017.

Peran kategori ini mengalami pelemahan dibandingkan perannya selama 4 (empat) tahun terakhir, yakni pada tahun 2013 sebesar 21,53% persen hingga pada tahun 2014 makin kuat menjadi 21,67 persen.

Pengadaan Listrik dan Gas

Kategori Pengadaan Listrik dan Gas, mempunyai peran sebesar 0,16 persen terhadap perekonomian Kota Pekalongan pada tahun 2017, sama seperti tahun 2016 yaitu 0,16 persen.

Page 44: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 32

Peran kategori ini dalam struktur perekonomian mengalami peningkatan. Tahun 2013, peran kategori ini sebesar 0,17 persen. Pada tahun 2014, perannya sebesar 0,16 persen dan tahun 2015 sebesar 0,15 persen.

Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

Kategori ini mencakup kegiatan ekonomi pengumpulan, pengolahan dan pendistribusian air melalui berbagai saluran pipa untuk kebutuhan rumah tangga dan industri. Kategori ini mencakup juga kegiatan pengumpulan, penjernihan dan pengolahan air dari sungai, danau, mata air dan hujan. Pengoperasian peralatan irigasi untuk keperluan pertanian tidak termasuk dalam kategori ini. Peranan kategori ini terhadap struktur perekonomian di Kota Pekalongan selama 2013-2017 adalah 0,12 persen pada tahun 2013, 0,11 persen pada tahun 2014, 0,11 persen pada tahun 2015, 0,11 persen pada tahun 2016 dan 0,11 persen pada tahun 2017.

Konstruksi

Pada tahun 2017 kategori konstruksi mempunyai peran dalam struktur perekonomian sebesar 14,37 persen terhadap total perekonomian Kota Pekalongan. Secara umum, peran kategori ini pada perekonomian selalu meningkat yaitu tahun 2013 sebesar 14,37 persen, tahun 2014 sebesar 14,91 persen, tahun 2015 sebesar 14,33 persen, tahun 2016 sebesar 14,36 persen. Dengan penghitungan atas dasar harga konstan 2010, laju pertumbuhan konstruksi di Kota Pekalongan besarannya adalah 5,89 persen pada tahun 2013 pertumbuhannnya 6,33 persen. Pertumbuhan konstruksi di tahun 2014 besarnya 4,70 persen, 5,64 persen pada tahun 2015, 4,52 persen pada tahun 2016 dan 5,51 persen pada tahun 2017. Selama kurun waktu lima tahun terakhir, penurunan terjadi pada tahun 2015, yang sebelumnya sebesar 14,91 persen pada tahun 2014 menjadi 14,33 persen pada tahun 2015.

Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

Selama 5 tahun terakhir, Kategori Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor mempunyai peran terhadap PDRB selalu lebih dari 20 persen. Pada tahun 2017, peranan kategori ini sebesar 21,72 persen lebih kecil dibandingkan penanan di tahun 2015 yang sudah mencapai 21,87 persen terhadap PDRB Kota Pekalongan. Namun pada tahun 2017 naik kembali menjadi 21,75 persen, meskipun masih lebih kecil dari persentase tahun 2015.

Transportasi dan Pergudangan

Kategori Transportasi dan Pergudangan terdiri dari 6 (enam) sub kategori, yaitu Angkutan Rel, Angkutan Darat, Angkutan Laut, Angkutan Sungai, Danau, dan Penyeberangan, Angkutan Udara, serta Pergudangan dan Jasa Penunjang Angkutan. Kategori ini peranannya terhadap struktur perekonomian Kota Pekalongan sebesar 6,31 persen di tahun 2017. Sejak tahun 2011, peranan kategori ini terus menurun, namun tahun 2014 kembali ada peningkatan walau sedikit. Tahun 2013 sebesar 6,1 persen, tahun 2014 sebesar 6,14 persen, tahun 2015 sebesar 6,23 persen. Tahun 2016 kemballi mengalami penurunan yang cukup signifikan yaitu 6,05 persen, namun tahun 2017 melonjak menjadi 6,31 persen.

Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

Pada tahun 2017, kategori Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum dalam struktur perekonomian Kota Pekalongan sebesar 5,42 persen. Secara keseluruhan, kategori ini mencatatkan laju pertumbuhan sebesar 7,94 persen pada tahun 2016, dan laju pertumbuhan tahun ini merupakan yang paling tinggi dalam kurun waktu 5 tahun terakhir yaitu tahun 2013 sebesar 4,52 persen, tahun 2014 sebesar 4,67 persen, tahun 2015 sebesar 5,28 persen dan tahun 2016 sebesar 5,42 persen.

Informasi dan Komunikasi

Page 45: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 33

Kategori informasi dan komunikasi memiliki peranan sebagai penunjang aktivitas di setiap bidang ekonomi. Dalam era globalisasi, peranan kategori ini menjadi indikator kemajuan suatu daerah, terutama jasa telekomunikasi. Peranan kategori ini terhadap PDRB Kota Pekalongan pada tahun tahun 2013 sebesar 3,93 persen, tahun 2014 sebesar 3,91 persen, tahun 2015 sebesar 3,88 persen, tahun 2016 sebesar 3,88 persen dan tahun 2017 sebesar 4,14 persen. Laju pertumbuhan ekonomi pada kategori ini menunjukkan pertumbuhan yang cukup kuat yaitu tahun 2013 sebesar 9,02 persen, tahun 2014 sebesar 10,98 persen, tahun 2015 sebesar 8,58 persen, tahun 2016 sebesar 8,47 persen dan tahun 2017 sebesar 11,94 persen.

Jasa Keuangan dan Asuransi

Kegiatan kategori jasa keuangan dan asuransi pada tahun 2017, perannya sebesar 6,25 persen terhadap PDRB Kota Pekalongan. Secara umum, peran kategori ini pada perekonomian selalu meningkat yaitu tahun 2013 sebesar 5,78 persen, tahun 2014 sebesar 5,84 persen, tahun 2015 sebesar 5,95 persen dan tahun 2016 sebesar 6,14 persen.

Real Estate

Kategori real estate memberikan peran yang relatif stabil bagi PDRB Kota Pekalongan dengan peranan sekitar 2,5 persen. Berturut-turut sumbangan kategori real estate selama tahun 2013-2017 sebesar 2,52 persen, 2,59 persen, 2,66 persen, 2,68 persen, dan 2,67 persen. Laju pertumbuhan ekonomi kategori ini cukup signifikan dengan pertumbuhan selalu di atas 4 persen. Laju pertumbuhan dari tahun 2013-2017 adalah tahun 2013 sebesar 7,09 persen, pada tahun 2014 sebesar 7,22 persen, pada tahun 2015 sebesar 7,47 persen, dan 6,54 persen pada tahun 2016. Sedangkan pada tahun 2017 sebesar 5,84 persen.

Jasa Perusahaan

Selama 5 tahun terakhir, peran dalam struktur perekonomian di Kota Pekalongan kategori jasa perusahaan relatif tidak banyak berubah, yaitu dari 0,36 persen pada tahun 2013, tahun 2014 menjadi sebesar 0,39 persen, tahun 2015 sebesar 0,39 persen, tahun 2016 sebesar 0,40 persen dan tahun 2017 turun menjadi 0,41 persen. Hal ini menunjukkan pula peranan kategori ini relatif kecil dibandingkan peranan kategori-kategori lainnya pada perekonomian Kota Pekalongan. Laju pertumbuhan kategori jasa perusahaan sangat fluktuatif dari tahun 2013 sampai tahun 2017. Laju pertumbuhan pada tahun 2013 sebesar 4,49 persen, tahun 2014 pertumbuhannya sebesar 8,16 persen, pada tahun 2015 mengalami pertumbuhan sebesar 8,94 persen, ditahun 2016 tumbuh sebesar 10,28 dan pada tahun 2017 tumbuh sebesar 7,85 persen.

Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

Kategori ini meliputi kegiatan yang sifatnya pemerintahan, yang umumnya dilakukan oleh administrasi pemerintahan termasuk juga perundang-undangan dan penterjemahan hukum yang berkaitan dengan pengadilan dan menurut peraturannya. Selama tahun 2013-2017 peranan kategori ini relatif stabil namun menunjukkan sedikit penurunan, yaitu dengan nilai peran tahun 2013 sebesar 4,87 persen, tahun 2014 sebesar 4,73 persen, tahun 2015 sebesar 4,75 persen, tahun 2016 sebesar 4,75 persen dan tahun 2017 sebesar 4,71 persen. Laju pertumbuhan dari kategori ini cenderung melambat , yaitu dari sebesar 4,24 persen di tahun 2011 menjadi 0,96 persen di tahun 2014. Pertumbuhan pada 2015 sebesar 5,08 persen.

Jasa Pendidikan

Pada tahun 2017, jasa pendidikan mempunyai peranan 4,57 persen dalam struktur perekonomian Kota Pekalongan. Angka ini meningkat dibandingkan pada tahun 2016 yang peranannya sebesar 4,58 persen. Trend peningkatan peran kategori ini juga terlihat

Page 46: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 34

pada kurun waktu antara 2011-2013 yaitu tahun 2011 sebesar 3,51 persen, tahun 2012 sebesar 3,98 persen, tahun 2013 sebesar 4,26 persen. Berdasarkan penghitungan atas dasar harga konstan 2010, laju pertumbuhan jasa pendidikan Kota Pekalongan mengalami pertumbuhan yang tinggi setiap tahunnya. Tahun 2011 kategori ini tumbuh sebesar 9,54 persen, tahun 2012 terjadi percepatan pertumbuhan menjadi 13,55 persen. Tahun 2017 kategori jasa pendidikan tumbuh sebesar 6,43 persen, menurun dibandingkan tahun sebelumnya, tahun 2016, sebesar 7,49 persen.

Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

Kategori ini mencakup kegiatan penyediaan jasa kesehatan dan kegiatan sosial yang cukup luas cakupannya. Selama tahun 2013-2017 peranannya relatif stabil dengan menunjukkan sedikit peningkatan, yaitu tahun tahun 2013 sebesar 1,14 persen, tahun 2014 sebesar 1,20 persen, tahun 2015 sebesar 1,22 persen, tahun 2016 sebesar 1,25 persen dan tahun 2017 sebesar 1,27 persen. Dilihat dari laju pertumbuhannya, terjadi perlambatan ekonomi khususnya kegiatan jasa kesehatan dan kegiatan sosial pada tahun 2017 dengan pertumbuhan sebesar 7,74 persen dibandingkan dengan tahun 2016 yang telah tumbuh 9,65 persen.

Jasa lainnya

Peranan Jasa Lainnya terhadap perekonomian Kota Pekalongan relatif kecil yaitu berturut-turut tahun 2013 sebesar 1,76 persen, tahun 2014 sebesar 1,84 persen, tahun 2015 sebesar 1,77 persen, tahun 2016 sebesar 1,82 persen dan tahun 2017 sebesar 1,84 persen. Dilihat dari sisi laju pertumbuhannya, kategori ini mengalami pertumbuhan yang berfluktuasi selama tahun 2013-2017, yaitu tahun 2013 sebesar 8,59 persen, pada tahun 2014 pertumbuhannya stagnan di angka 8,59 persen, tahun 2015 turun menjadi 3,20 persen, tahun 2016 pertumbuhannya meroket naik menjadi 7,23 persen dan tahun 2017 naik lagi menjadi 8,09 persen.

2.2.1.2. Pertumbuhan Ekonomi

Selama kurun waktu lima tahun terakhir, yaitu tahun 2013-2017, laju pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan bertumbuh antara 5% pada tahun 2015 dan 5,91% pada tahun 2013. Pada tahun 2013, pertumbuhan tiga besar yakni Industri Pengolahan sebesar 10,48%, Informasi dan Komunikasi sebesar 9,02% dan Jasa Lainnya sebesar 8,93%. Pada tahun 2017, lapangan usaha yang mengalami pergeseran pertumbuhan ekonomi, tiga besar diantaranya adalah Informasi dan Komunikasi sebesar 11,94%, jasa lainnya sebesar 8,09% dan Jasa Perusahaan sebesar 7,85%. Hal ini sesuai dengan Kota Pekalongan yang saat ini sedang menuju Pekalongan Smart City.

Pertumbuhan ekonomi ini merupakan gambaran dari nilai PDRB atas dasar harga konstan tercantum pada tabel 2.10.

Tabel 2.10 Laju Pertumbuhan Riil PDRB Menurut Lapangan Usaha (persen), Kota Pekalongan tahun 2013-2017

Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016** 2017***

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

A Pertanian, Kehutanan,

dan Perikanan

1,09 -2,06 4,09 3,98 -4,80

B Pertambangan dan

Penggalian

– – – – -

C Industri Pengolahan 10,48 6,23 3,99 4,16 4,35

D Pengadaan Listrik dan

Gas

7,31 1,09 -1,99 5,69 4,93

E Pengadaan Air,

Pengelolaan Sampah,

0,25 2,5 2,54 2,16 5,86

Page 47: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 35

Lapangan Usaha 2013 2014 2015 2016** 2017***

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

Limbah dan Daur

Ulang

F Konstruksi 6,33 6,01 5,64 4,52 5,51

G Perdagangan Besar

dan Eceran; Reparasi

Mobil dan Sepeda Motor

2,85 4,27 3,62 4,86 5,71

H Transportasi dan

Pergudangan

3,17 4,67 5,11 5,16 5,84

I Penyediaan Akomodasi

dan Makan Minum

6,19 7,33 7,78 7,94 5,92

J Informasi dan

Komunikasi

9,02 10,98 8,58 8,47 11,94

K Jasa Keuangan dan

Asuransi

6,15 6,5 6,89 9,03 7,35

L Real Estat 7,09 7,22 7,47 6,54 5,84

M,N Jasa Perusahaan 4,49 11,98 8,35 10,28 7,85

O Administrasi

Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

2,75 0,96 5,78 2,58 4,11

P Jasa Pendidikan 8,71 10,2 4,78 7,49 6,43

Q Jasa Kesehatan dan

Kegiatan Sosial

5,29 10,08 7,10 9,65 7,74

R,S,T,U Jasa lainnya 8,93 8,59 3,20 7,23 8,09

Produk Domestik Regional Bruto 5,91 5,48 5,00 5,36 5,32 *Angka sementara **Angka sangat sementara ***Angka sangat sangat sementara Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka Tahun 2018, 2018

Laju pertumbuhan ekonomi sepanjang tahun 2013-2017 berfluktuasi namun berkesinambungan, dengan penopang pertumbuhan ekonomi di Kota Pekalongan pada tahun 2017 mayoritas adalah sektor Informasi dan Komunikasi.

2.1.2.2. Inflasi

Unsur yang layak dipertimbangkan dalam perekonomian wilayah adalah besarnya laju inflasi. Indikator ini pada prinsipnya menggambarkan kenaikan indek harga konsumen di Kota Pekalongan. Pada periode tahun 2013 - 2017, inflasi di Kota Pekalongan cenderung berfluktuasi dari kisaran 2,94 persen sampai 7,82 persen. Nilai inflasi Kota Pekalongan dari tahun 2013 - 2014 lebih rendah dibanding dengan inflasi nasional dan Provinsi Jawa Tengah, namun pada tahun 2015 dan 2016 sedikit lebih tinggi dibanding Provinsi Jawa Tengah tetapi masih dibawah Nasional.

Tingginya inflasi pada tahun 2013 dan 2014 disebabkan oleh kebijakan pemerintah (Administered Price) yang mengurangi subsidi bahan bakar minyak (sejak tanggal 22 Juni 2013) atau menaikkan harga bahan bakar minyak sesuai harga keekonomian. Hal ini menimbulkan dampak secara langsung pada sektor transportasi. Selanjutnya, menimbulkan efek domino terhadap kenaikan harga kelompok bahan makanan dan sektor lainnya. Adapun perkembangan inflasi kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah dan nasional dapat dilihat pada grafik 2.11

Page 48: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 36

Sumber : www.bps.go.id

Gambar 2.11 Perbandingan Laju Inflasi Kota Pekalongan dengan Provinis dan Nasional Tahun 2013-2017 (%)

2.1.2.3. PDRB per Kapita

Dalam rangka meningkatkan kesejahteraan masyarakat di suatu daerah atau wilayah diperlukan indikator ekonomi yang menunjukkan bahwa aktifitas ekonomi daerah tersebut berjalan. Berjalannya kegiatan ekonomi dapat meningkatkan kemakmuran masyarakatnya dan ini tercermin dari Pendapatan Domestik Regional Bruto per Kapita. PDRB per kapita yang semakin meningkat mengindikasikan kesejahteraan di wilayah tersebut.

PDRB suatu daerah dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun yang tinggal di daerah itu, maka akan dihasilkan suatu PDRB per kapita. PDRB per kapita atas dasar harga berlaku menunjukkan nilai PDRB per kepala atau per satu orang penduduk.

Tabel 2.11 PDRB Per Kapita Menurut Lapangan Usaha Kota Pekalongan tahun 2012-2016 (Rp. Juta)

Lapangan Usaha 2012 2013 2014* 2015** 2016***

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

A Pertanian,

Kehutanan, dan Perikanan

1,18 1,24 1,28 1,40 1,50

B Pertambangan dan

Penggalian

- - - - -

C Industri

Pengolahan

4,17 4,76 5,27 5,68 6,09

D Pengadaan Listrik

dan Gas

0,04 0,04 0,04 0,04 0,04

E Pengadaan Air,

Pengelolaan Sampah, Limbah

dan Daur Ulang

0,03 0,03 0,03 0,03 0,03

F Konstruksi 2,82 3,07 3,52 3,78 4,08

G Perdagangan 4,72 5,08 5,37 5,77 6,18

2013 2014 2015 2016 2017

Kota Pekalongan (%) 7,40 7,82 3,46 2,94 3,61

Prov Jateng (%) 7,99 8,22 2,73 2,36 3,71

Nasional (%) 8,38 8,36 3,35 3,02 3,61

2,00

3,00

4,00

5,00

6,00

7,00

8,00

9,00

Page 49: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 37

Lapangan Usaha 2012 2013 2014* 2015** 2016***

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

Besar dan Eceran;

Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

H Transportasi dan

Pergudangan

1,28 1,34 1,47 1,64 1,72

I Penyediaan

Akomodasi dan Makan Minum

0,91 1,00 1,20 1,39 1,54

J Informasi dan

Komunikasi

0,79 0,87 0,95 1,02 1,10

K Jasa Keuangan

dan Asuransi

1,14 1,28 1,42 1,57 1,75

L Real Estat 0,51 0,59 0,63 0,70 0,76

M,N Jasa Perusahaan 0,07 0,08 0,09 0,10 0,11

O Administrasi

Pemerintahan,

Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

1,00 1,08 1,15 1,25 1,35

P Jasa Pendidikan 0,80 1,03 1,12 1,19 1,30

Q Jasa Kesehatan

dan Kegiatan Sosial

0,23 0,25 0,29 0,32 0,36

R,S,T,U Jasa lainnya 0,35 0,39 0,44 0,47 0,52

PDRB per Kapita Kota

Pekalongan

20,04 22,10 24,26 26,36 28,43

Angka sementara **Angka sangat sementara ***Angka sangat sangat sementara Sumber :BPS Kota Pekalongan, 2017

Selama 2012-2016, PDRB per kapita Kota Pekalongan terus meningkat. Peningkatan ini seiring dengan laju pertumbuhan ekonomi kota Pekalongan selama periode 2012-2016 antara 5%-5,91%. Selama periode 2012-2016, terjadi pasang surut pertumbuhan ekonomi terutama pada tahun 2015 dimana pertumbuhan ekonomi sebesar 5%, yang merupakan terendah dalam kurun waktu 2012-2016 namun PDRB per kapita Kota Pekalongan mengalami kenaikan.

2.1.2.4 Indeks Gini

Indeks Gini atau Koefisien Gini adalah salah satu ukuran umum untuk distribusi pendapatan atau kekayaan yang menunjukkan seberapa merata pendapatan dan kekayaan didistribusikan di antara populasi. Indeks Gini memiliki kisaran 0 sampai 1. Nilai 0 menunjukkan distribusi yang sangat merata yaitu setiap orang memiliki jumlah penghasilan atau kekayaan yang sama persis. Nilai 1 menunjukkan distribusi yang timpang sempurna yaitu satu orang memiliki segalanya dan semua orang lain tidak memiliki apa-apa.

Page 50: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 38

Sumber: BPS Kota Pekalongan, 2017

Gambar 2.12 Perbandingan Indeks Gini Kota Pekalongan dengan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2011-2015

Indeks gini pada tahun 2011 di Kota Pekalongan sebesar 0,31. Kemudian pada tahun 2012, indeks gini naik menjadi 0,33. Kenaikan indeks gini ini berbanding terbalik dengan pertumbuhan ekonomi yang pada tahun 2011 sebesar 5,49% naik menjadi 5,61% pada tahun 2012. Pada tahun 2013, Indeks gini turun menjadi 0,32 seiring dengan meningkatnya pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan sebesar 5,91% pada tahun yang sama. Pertumbuhan ekonomi pada 2014 sebesar 5,48% menaikkan indeks gini Kota Pekalongan menjadi 0,34. Sedangkan penurunan pertumbuhan ekonomi tahun 2015 menjadi 5%, indeks gini Kota Pekalongan tetap 0,34 pada tahun yang sama. Hal ini berbeda dengan pertumbuhan rata-rata Provinsi Jawa Tengah sebesar 5,14% tahun 2013 meningkatkan indeks gini dari 0,39. Pada tahun 2014 dengan pertumbuhan 5,27% menurunkan indeks gini menjadi 0,38. Dengan pertumbuhan ekonomi sebesar 5,47% pada tahun 2014, indeks gini provinsi Jawa Tengah tetap sebesar 0,38.

2.1.2.5. Penduduk Diatas Kemiskinan

Pada tahun 2013, penduduk diatas garis kemiskinan 91,74%. Tahun 2014 sampai 2017, terjadi peningkatan jumlah penduduk diatas garis kemiskinan. Dalam prosentase, pada tahun 2014 meningkat menjadi 91,98% dan pada tahun 2015 menjadi 91,91%. Kondisi penduduk diatas garis kemiskinan pada tahun 2016 menjadi 92,08 persen seiring terjadinya penurunaan kemiskinan menjadi 7,92 persen pada tahun yang sama. Tahun 2017 penduduk di atas garis kemiskinan Kota Pekalongan sebesar 92,53%. Secara keseluruhan, kondisi di Kota Pekalongan ini lebih baik dari penduduk di atas garis kemiskinan nasional dan Provinsi Jawa Tengah sebagaimana ditunjukkan gambar berikut.

2011 2012 2013 2014 2015

Kota Pekalongan 0,311 0,327 0,320 0,340 0,340

Prov Jateng 0,346 0,372 0,390 0,388 0,382

0,000

0,050

0,100

0,150

0,200

0,250

0,300

0,350

0,400

0,450

Page 51: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 39

Sumber : BPS Kota Pekalongan, 2018

Gambar 2.13 Persentase Penduduk Di atas Garis Kemiskinan Tahun 2013-2017

2.1.2.6. Angka Rasio Penduduk yang Bekerja

Angkatan Kerja di Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebesar 138.916 jiwa dengan jumlah pekerja sebesar 131.581 jiwa. Jumlah ini menurun dibandingkan tahun 2010 sebesar 145.149 jiwa dengan jumlah pekerja mencapai 134.989 jiwa. Jumlah angkatan kerja ini jauh lebih baik dibandingkan tahun 2011. Pada tahun 2011, jumlah angkatan kerja di Kota Pekalongan menurun menjadi 141.466 jiwa. Adapun yang bekerja pada tahun tersebut sebesar 131.153 jiwa.

Tabel 2.12 Angkatan Kerja dan Jumlah Pekerja di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Angkatan Kerja Jumlah Pekerja Partisipasi AK

2013 138.916 131.581 94,72%

2014 151.553 143.343 94,58%

2015 149.507 143.376 95,90%

2016* 149.507 143.376 95,90%

2017 157.445 149.487 94,94% * tahun 2016 sama dengan 2015 karena tidak ada Sakernas Tahunan Sumber : BPS Prov. Jawa Tengah 2013-2015, diolah dan Kota Pekalongan Dalam Angka, 2018

Jumlah angkatan kerja pada tahun berikutnya kembali naik menjadi 142.422 dengan jumlah orang yang bekerja sebanyak 131.826 jiwa. Di tahun 2013, jumlah angkatan kerja sebesar 138.916 jiwa dengan jumlah yang bekerja sebesar 131.581 jiwa. Perkembangan angkatan kerja dapat dilihat pada tabel 2.12. Peningkatan jumlah angkatan kerja kembali naik pada tahun 2014 menjadi 151.553 jiwa dengan jumlah pekerja sebesar 143.343. Di tahun 2015, partisipasi angkatan bekerja naik seiring dengan jumlah pekerja yang naik menjadi 143.376 jiwa.

Rasio peduduk yang bekerja dari angkatan kerja diatas umur 15 tahun di Kota Pekalongan pada tahun 2010 sebesar 93%. Pada tahun berikutnya menurun menjadi 92,71%. Di tahun 2012, 2013, 204 dan 2015 rasio penduduk yang bekerja kembali meningkat.

2013 2014 2015 2016 2017

Kota Pekalongan (%) 91,74 91,98 91,91 92,08 92,53

Jawa Tengah (%) 85,56 86,42 86,68 86,81 87,77

Nasional (%) 88,53 88,75 88,78 89,30 89,88

82,00

84,00

86,00

88,00

90,00

92,00

94,00

Page 52: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 40

2.1.2.7. Angka Kriminalitas yang Ditangani

Kriminalitas di Kota Pekalongan dari tahun 2013 sampai 2017 terus mengalami penurunan. Bila pada tahun 2013 setiap 10.000 penduduk terdapat 9,97 kriminalitas, maka pada tahun 2017 angka kriminalitas menjadi 5,33 kejadian kriminal per 10.000 penduduk. Kriminalitas tertinggi di kota pekalongan selama tahun 2013-2017 adalah pencurian dan penyalahgunaan narkotika dan psikotropika.

Tabel 2.13 Angka Kriminalitas (AK) yang tertangani Per 10.000 Penduduk di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun AK

2013 9,97

2014 7,83

2015 7,59

2016 6,15

2017 5,33 Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka Tahun 2018, Kesbangpol 2018 diolah

2.1.2.8. Indeks Pembangunan Manusia

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan salah satu indikator kinerja pembangunan untuk mengukur empat dimensi pokok pembangunan manusia yang mencerminkan status kemampuan dasar penduduk, yaitu Angka Harapan Hidup saat lahir, capaian tingkat pendidikan yang terdiri dari Angka Rata-Rata Lama Sekolah dan Angka Harapan Lama Sekolah dan pengeluaran per kapita per tahun yang disesuaikan guna mengukur akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan untuk mencapai standar hidup yang layak.

Perkembangan IPM Kota Pekalongan terus meningkat dari tahun 2013 yang hanya sebesar 70,82 menjadi 73,77 di tahun 2017. Dibandingkan dengan IPM rata-rata Provinsi Jawa Tengah, IPM Kota Pekalongan diatas rata-rata Provinsi Jawa Tengah dan nasional. Apabila dilihat dari IPM se eks Karisidenan Pekalongan, dari tahun 2013 sampai 2017, Kota Pekalongan menempati urutan kedua di bawah Kota Tegal.

Hampir sama dengan PDRB, Penghitungan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) pada tahun 2015 juga mengalami perubahan. Komponen yang ada sekarang berubah menjadi : Angka Harapan Hidup (tetap), Harapan Lama Sekolah (baru), Rata-rata Lama Sekolah (tetap), dan Pengeluaran per Kapita per bulan (baru). Baik secara nilai ataupun secara peringkat, penghitungan ini telah menggeser posisi pemeringkatan IPM secara nasional, termasuk di Jawa Tengah, terutama untuk peringkat Kota Pekalongan. Namun demikian, terdapat pendekatan baru yang harus menjadi perhatian serius bagi Pemerintah dan Masyarakat Kota Pekalongan, yaitu dengan dimasukkannya komponen Harapan Lama Sekolah. Kota Pekalongan memiliki riwayat pemahaman tentang kemanfaatan pendidikan yang relatif belum terlalu lama. Bagi sebagian masyarakat di Kota Pekalongan, kesempatan dan waktu yang ada lebih diprioritaskan untuk kegiatan membatik ataupun berdagang. Angka harapan lama sekolah meskipun memiliki kecenderungan mengalami peningkatan, namun masih belum sesuai harapan yang tentunya berimplikasi terhadap IPM Kota Pekalongan.

Page 53: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 41

Sumber : www.pekalongankota.bps.go.id, 2016

Gambar 2.14 Perbandingan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pekalongan dengan Daerah Sekitar Tahun 2013-2017 (%)

Pekerjaan rumah yang lain adalah masih rendahnya rata-rata lama sekolah. Secara rata-rata, penduduk Kota Pekalongan masih baru sampai di kelas 9 semester 1. Jadi belum sampai lulus kelas 9 SMP. Oleh karena itu, selain menjadikan hal ini sebagai beban dan tanggung jawab bersama untuk meningkatkan rata-rata lama sekolah, juga menjadi masukan dalam menyusun arah kebijakan dan strategi pembangunan berbasis partisipasi masyarakat. Sehingga arah komunikasi pembangunan lebih dapat tersampaikan dengan baik. Secara lengkap, IPM Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017 dapat dilihat dari tabel 2.14.

Tabel 2.14 Indeks Pembangunan Manusia Kota Pekalongan tahun 2013-2017

Tahun

Rata-rata

Lama Sekolah

(tahun)

Harapan Lama

Sekolah (tahun)

Angka

Harapan Hidup (tahun)

Pengeluaran per

Kapita per tahun (Rp 000)

IPM Peringkat

Provinsi

2013 7,96 11,56 74,06 10.922,29 70,82 11

2014 8,12 11,93 74,09 11.006,44 71,53 11

2015 8,28 12,59 74,11 11.253,00 72,69 10

2016 8,29 12,77 74,15 11.721,00 73,32 14

2017 8,56 12,78 74,19 11.800,00 73,77 10 Sumber : bps, 2018

2.1.2.9. Angka Rata-Rata Lama Sekolah

Angka rata-rata lama sekolah penduduk usia 15 tahun ke atas di Kota Pekalongan dalam kurun waktu 2013-2017 mengalami peningkatan secara moderat. Apabila pada tahun 2013 rata-rata lama sekolah hanya 7,96 tahun, pada tahun berikutnya, 2014 menjadi 8,12 tahun. Pada tahun 2015, rata-rata lama sekolah menjadi 8,28 tahun, di tahun 2016 sebesar 8,29 tahun dan tahun 2017 menjadi 8,56 tahun. Angka tersebut lebih

2013 2014 2015 2016 2017

Kota Pekalongan 70,82 71,53 72,69 73,32 73,77

Provinsi Jawa Tengah 68,02 68,78 69,49 69,98 70,52

Nasional 68,31 68,90 69,55 70,18 70,81

Kota Tegal 71,44 72,20 72,96 73,55 73,95

Kab Pekalongan 66,26 66,98 67,40 67,71 68,4

Kab Pemalang 61,81 62,35 63,70 64,17 65,04

Kab Tegal 63,50 64,10 65,04 65,84 66,44

Kab Batang 63,60 64,07 65,46 66,38 67,35

60,00

62,00

64,00

66,00

68,00

70,00

72,00

74,00

76,00

Page 54: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 42

tinggi dari angka rata-rata lama sekolah Provinsi Jawa Tengah yang pada tahun 2017 berada pada angka 7,27.

Sumber : BPS, 2018

Gambar 2.15 Perbandingan Angka Rata-Rata Lama Sekolah Kota Pekalongan dengan Provinsi Jawa Tengah

Tahun 2013-2017 (Tahun)

2.1.2.10. Harapan lama Sekolah

Salah satu variabel dari komponen IPM adalah angka Harapan Lama Sekolah (HLS). HLS didefinisikan sebagai lamanya sekolah (dalam tahun) yang diharapkan akan dirasakan oleh anak pada umur tertentu di masa mendatang.

HLS dapat digunakan untuk mengetahui kondisi pembangunan sistem pendidikan di berbagai jenjang dan dihitung pada usia 7 tahun ke atas karena mengikuti kebijakan pemerintah yaitu program wajib belajar.

Sumber : BPS, 2018

Gambar 2.16 Harapan Lama Sekolah Kota Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2017

Angka Harapan Lama Sekolah (HLS) di Kota Pekalongan periode tahun 2013 – 2017 menunjukkan adanya peningkatan sebesar 10,55 persen. Pada tahun 2013, angka Harapan Lama Sekolah sebesar 11,56 tahun. Selama kurun waktu lima tahun terus mengalami peningkatan sehingga pada tahun 2017 menjadi 12,78 tahun.

2013 2014 2015 2016 2017

RRLS Kota Pekalongan (tahun) 7,96 8,12 8,28 8,29 8,56

RRLS Prov. Jateng (tahun) 6,80 6,93 7,03 7,15 7,27

6,00

6,50

7,00

7,50

8,00

8,50

9,00

2013 2014 2015 2016 2017

HLS Kota Pekalongan (Tahun) 11,56 11,93 12,59 12,77 12,78

HLS Prov Jawa Tengah (Tahun) 11,89 12,17 12,38 12,45 12,57

10

10,5

11

11,5

12

12,5

13

Page 55: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 43

Angka Harapan Lama Sekolah Kota Pekalongan sebesar 12,78 tahun, artinya bahwa penduduk Kota Pekalongan yang berumur 7 tahun ke atas diharapkan masih bersekolah selama minimal 12 tahun atau minimal di umur 19 tahun masih sekolah. Angka Harapan Lama Sekolah Kota Pekalongan pada tahun 2017 ini lebih tinggi dari angka Provinsi Jawa Tengah yang besarnya 12,57 tahun.

2.1.2.11. Angka Harapan Hidup

Angka Harapan Hidup merupakan ukuran terhadap peningkatan kesejahteraan penduduk pada umumnya dan derajat kesehatan pada khususnya. Dalam kurun waktu 2013-2017, Angka Harapan Hidup di Kota Pekalongan semakin meningkat dari 74,06 pada tahun 2013 menjadi 74,19 di tahun 2017.

Sumber : BPS, 2018

Gambar 2.17 Perbandingan Angka Harapan Hidup Kota Pekalongan dengan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2017

Bila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah, angka harapan hidup (AHH) Kota Pekalongan lebih tinggi. Hal ini dapat terlihat pada Gambar 2.17. Dari tahun 2013-2017, AHH Kota Pekalongan selalu di atas Provinsi Jawa Tengah.

2.1.2.12. Pengeluaran Per Kapita

Pengeluaran per kapita menunjukan tingkat kesejahteraan penduduknya pada suatu wilayah. Kesejahteraan penduduk Kota Pekalongan terus meningkat sepanjang 2013-2017. Hal ini terlihat bahwa pengeluaran riil per Kapita per tahun (disesuaikan) Kota Pekalongan terus meningkat. Apabila pada tahun 2013 pengeluaran riil per kapita Kota Pekalongan sebesar Rp. 10.992 ribu. Tahun 2014, pengeluaran riil per kapita menjadi Rp. 11.006 ribu. Setahun kemudian, tahun 2015 menjadi Rp. 11.253 ribu. Di akhir tahun 2016 dan 2017, berdasarkan tahun dasar 2010, pengeluaran riil per kapita di Kota Pekalongan menjadi Rp. 11.721 ribu dan 11.800 ribu.

Bila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah, pada tahun 2013 sampai 2017, pengeluaran riil per kapita per tahun yang disesuaikan Kota Pekalongan lebih besar dibandingkan Provinsi Jawa Tengah. Dengan demikian tingkat kesejahteraan Kota Pekalongan menurut pengeluaran riil per kapita per bulan yang disesuaikan lebih baik dari Provinsi Jawa Tengah. Sebagai perbandingan gambar berikut menunjukkan perbandingan pengeluaran riil per kapita Kota Pekalongan dengan Provinsi Jawa Tengah.

2013 2014 2015 2016 2017

AUHH Kota Pekalongan (thn) 74,06 74,09 74,11 74,15 74,19

AUHH Prov. Jateng (thn) 73,28 73,88 73,96 74,02 74,08

72,00

72,50

73,00

73,50

74,00

74,50

75,00

Page 56: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 44

Sumber: www.bps.go.id, 2018

Gambar 2.18 Perbandingan Pengeluaran Per Kapita Kota Pekalongan dengan Provinsi Jateng Tahun 2013-2017

2.1.2.13. Angka Partisipasi Kasar

APK SD/MI Kota Pekalongan tahun 2013 sampai 2017 mengalami parang surut. Bila pada tahun 2013 APK SD/MI hanya sebesar 109,49%, maka pada tahun 2017 nilainya turun yakni 108,41%. Tahun 2014 adalah titik terendah yaitu 103,39%. Apabila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah, APK SD/MI Kota Pekalongan relatif lebih rendah namun pada tahun 2016 APK SD/MI Kota Pekalongan lebih tinggi dari Provinsi Jawa Tengah.

Tabel 2.15 Angka Partisipasi Kasar Kota Pekalongan dengan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2017

Tahun

SD/MI/Sederajat (%) SMP/MTs/Sederajat (%) SMA/MA/SMK/Sederajat (%)

Kota Jawa Tengah Kota Jawa Tengah Kota Jawa Tengah

2013 109,49 108,86 95,21 87,49 44,11 63,9

2014 103,39 110,18 92,07 89,4 62,45 73,55

2015 110,17 110,36 104,32 91,4 81,68 82,15

2016 116,78 109,46 79,95 89,96 119,17 86,27

2017 114,47 106,59 82,97 100,73 92,04 84,35

Sumber: www.bps.go.id, 2018

APK SMP/MTs Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebesar 95,21%. Pada tahun 2014 sampai tahun 2015 terus mengalami kelaikan yaitu 104,32%. Namun pada Tahun 2016 APK SMP/MTs kembali turun menjadi 79,95%. Kemudian naik lagi pada 2017 menjadi 109,71%. Apabila disandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah, APK SMP/MTs Kota Pekalongan masih relatif lebih rendah.

APK SMA/MA Kota Pekalongan sejak tahun 2013 cenderung naik sehingga pada tahun 2016 APK SMA/MA Kota Pekalongan menjadi 119,17. Bila dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah, secara rata-rata berada di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah namun pada tahun 2016 APK SMA/MA Kota Pekalongan lebih tinggi dari Provinsi Jawa Tengah. Pada 2017, kewenangan SMA/sederajat menjadi kewenangan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah.

2013 2014 2015 2016 2017

Pengeluaran Per Kapita KotaPekalongan (Rp. Ribu)

10.922 11.006 11.253 11.721 11.800

Pengeluaran Per Kapita ProvinsiJateng (Rp. Ribu)

9.618 9.640 9.930 10.153 10.337

8.000

8.500

9.000

9.500

10.000

10.500

11.000

11.500

12.000

12.500

Page 57: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 45

Angka partisipasi kasar kota menurut jenis sekolah berbasis gender di kota Pekalongan bervariasi. Pada tingkat SD/setara, angka partisipasi kasar berbasis gender lebih di dominasi laki-laki dengan nilai 111,00. Sedangkan angka partisipasi kasar SMP/setara lebih didominasi kaum perempuan dengan nilai 75,24. Pada tingkatan yang lebih tinggi yakni SMA/setara serta perguruan tinggi, angka partisipasi kasar laki-laki lebih dominan dari perempuan dengan nilai 84,64 dan 65,60.

Tabel 2.16 Angka Partisipasi Kasar Kota Menurut Jenis Sekolah Berbasis Gender Kota Pekalongan 2017

Ratio Jenjang

Pendidikan

Jenis Kelamin L+P

Laki-Laki Perempuan

Angka

Partisipasi

Kasar

SD/Setara 111,00 110,71 110,85

SMP/Setara 74,00 75,24 74,62

SMA/Setara 84,64 65,60 75,12 Sumber: Statistik Kesejahteraan Rakyat Kota Pekalongan Tahun 2018, 2018

2.1.2.14. Angka Pendidikan yang Ditamatkan

Sejalan dengan capaian angka rata-rata lama sekolah, angka pendidikan yang ditamatkan merupakan indikator untuk mengukur kualitas SDM pada suatu wilayah. Dalam kurun waktu lima tahun terakhir mulai tahun 2013-2017, persentase pada pendidikan tingkat SD/setara selalu lebih tinggi dibandingkan SMP dan SMA. Sedangkan perbandingan antara SMP dan SMA, persentase SMP/setara selalu lebih tinggi dibandingkan tingkat SMA/setara. Hal ini menunjukkan bahwa tidak banyak penduduk Kota Pekalongan yang menamatkan pendidikannya pada jenjang SMP/setara. Selama kurun waktu ini, persentase pendidikan yang ditamatkan menurun cukup drastis pada tahun 2017, baik itu tingkat SD, SMP maupun SMA. Untuk tingkat SMA/setara terjadi penurunan sekitar 2,4%, pada tingkat SMP menurun sekitar 5,2%, dan penurunan paling drastis terjadi di tingkat pendidikan SD/setara yaitu sekitar 11,47%. Sayangnya data pada tahun 2016 tidak tersedia sehingga tidak dapat dianalisis secara utuh. Namun demikian data yang ada dapat memberikan gambaran angka pendidikan yang ditamatkan di Kota Pekalongan sebagaimana grafik berikut.

Sumber: diolah dari Kota Pekalongan Dalam Angka Tahun 2018, 2018

Gambar 2.19 Persentase Angka Pendidikan yang Ditamatkan Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

2013 2014 2015 2016 2017

SD / Setara (%) 32,12 31,84 33,38 80,71 71,03

SMP / Setara (%) 22,04 19,99 22,09 59,41 60,71

SMA / Setara (%) 28,48 22,64 23,85 21,31

0

10

20

30

40

50

60

70

80

90

Page 58: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 46

Angka penamatan pendidikan di Kota Pekalongan juga dapat dilihat melalui ijazah yang dimiliki penduduk usia 10 tahun keatas yang tidak bersekolah lagi. Data terakhir pada tahun 2015 menunjukkan adanya peningkatan persentase penduduk yang tidak berijazah, berijazah SD/setara dan SMP/setara jika dibandingkan pada tahun 2014. Tetapi untuk persentase penduduk yang memiliki ijazah SMA dan Perguruan Tinggi mengalami penurunan. Selisih antara laki-laki dan perempuan tidak terpaut jauh yaitu berkisar antara 0,71% - 3,03%. Persentase penduduk paling banyak memliki ijazah SD/setara, hal ini sinkron dengan persentase pendidikan yang ditamatkan. Data lengkap dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 2.17 Persentase Penduduk 10 Tahun Keatas yang Tidak Bersekolah Lagi Menurut Ijazah Yang Dimiliki dan Jenis Kelamin Tahun 2014-2015

Ijazah Yang Dimiliki

2014 2015

Laki-laki Perempuan Jumlah Laki-laki Perempuan Jumlah

Tidak Berijazah 11,45 13,70 12,58 13,51 15,37 14,42

SD/Setara 33,49 32,45 32,97 33,98 32,77 33,38

SMP/Setara 20,99 20,01 20,50 24,25 19,86 22,09

SMA/Setara 26,53 24,05 25,28 22,35 25,38 23,85

Perguruan Tinggi 7,53 9,79 8,67 5,91 6,62 6,26

Jumlah 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00

Sumber : diolah dari www.pekalongankota.bps.go.id, 2018

2.1.2.15. Angka Partisipasi Murni (APM)

APM merupakan perbandingan antara jumlah anak sekolah masing-masing jenjang pendidikan dengan jumlah penduduk pada usia tertentu. Capaian APM Kota Pekalongan dari tahun 2013-2017 tingkat SD/MI mendekati 100%, tetapi capaian APM pada tingkatan SMP/MTs dan SM/MA masih rendah. Secara rinci perkembangan APM di Kota Pekalongan dari tahun 2013-2017 baik SD/MI, SMP/MTs dan SM/MA dapat dilihat pada Tabel 2.18.

Tabel 2.18 Angka Partisipasi Murni Kota Pekalongan dengan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2017

Tahun SD/MI SMP/MTs SM/MA

Kota Prov Kota Prov Kota Prov

2013 90,93 95,68 70 74,94 40,25 51,81

2014 94,06 96,45 76,84 78,57 45,87 58,11

2015 94,55 96,57 79,99 78,66 47,84 58,27

2016 97,97 92,16 74,72 75,2 61,8 58,63

2017 98,23 97,13 74,08 79,11 55,32 59,20 Sumber : diolah dari Kota Pekalongan Dalam Angka Tahun 2018 dan www.jateng.bps.go.id, 2018

Perkembangan Angka Partisipasi Murni berdasarkan gender di Kota Pekalongan pada tahun 2017, perbedaan antara laki-laki dan perempuan cukup signifikan, terutama untuk jenjang SMP/setara dan SMA/setara. Pada tingkat SD/setara, APM berdasarkan gender paling tinggi. Pada jenjang SMP/setara, APM perempuan lebih tinggi daripada laki-laki, hal berbanding terbalik dengan jenjang SMA/setara dimana laki-laki lebih tinggi daripada perempuan

Page 59: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 47

Tabel 2.19 Angka Partisipasi Murni Kota Pekalongan Berbasis Gender Tahun 2017

Ratio Jenjang Pendidikan Jenis Kelamin

L+P Laki-Laki Perempuan

Angka

Partisipasi

Murni

SD/Setara 100,00 100,00 100,00

SMP/Setara 69,49 75,24 72,36

SMA/Setara 84,64 65,60 75,12 Sumber : www.pekalongankota.bps.go.id, 2018

2.1.2.16. Angka Kematian Bayi (AKB)

Angka Kematian Bayi merupakan jumlah kematian bayi (0-11 bulan) per 1.000 kelahiran hidup. Angka Kematian Bayi di suatu wilayah menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan masyarakat yang berkaitan dengan faktor penyebab kematian bayi diantaranya tingkat pelayanan antenatal, status gizi ibu hamil, tingkat keberhasilan program KIA dan KB serta kondisi lingkungan dan sosial ekonomi orang tua bayi. Angka Kematian Bayi (AKB) dari tahun 2013 sampai dengan 2017 semakin menurun. Angka Kematian Bayi tertinggi terjadi pada tahun 2013 sebesar 14,19 per 1.000 kelahiran hidup dan terendah pada tahun 2017 sebesar 9,08 per 1.000 kelahiran hidup. Namun pada tahun 2018 kembali meningkat menjadi 11 per 1.000 kelahiran hidup.

Angka Kematian Bayi berbanding terbalik dengan Angka Kelangsungan Hidup Bayi. Jika trend Angka Kematian Bayi di suatu wilayah cenderung menurun maka trend Angka Kelangsungan Hidup Bayi akan semakin meningkat. Angka Kelangsungan Hidup Bayi dari tahun 2013 sampai 2017 per 1.000 kelahiran berfluktuasi namun semakin meningkat. Angka Kelangsungan Hidup Bayi tertinggi terjadi pada tahun 2017 dengan angka 990, 92 bayi per 1.000 kelahiran hidup dan terendah pada tahun 2013 dengan angka 985,81 bayi per 1.000 kelahiran hidup. Namun pada tahun 2018 sedikit menurun menjadi 989,01 bayi per 1.000 kelahiran hidup.

Tabel 2.20 Angka Kematian Bayi (AKB) Angka Kelangsungan Hidup Bayi (AKHB) Kota Pekalongan Tahun 2013-2018

Tahun AKB per 1000

kelahiran

AKHB per 1000

kelahiran

2013 14,19 985,81

2014 10,14 989,86

2015 9,80 990,20

2016 12,36 987,64

2017 9,08 990,92

2018 11 989,01 Sumber : Profil Kesehatan Kota Pekalongan, 2018

2.1.2.17. Angka Kematian Balita (AKABA)

Angka Kematian Balita (AKABA) adalah jumlah anak yang dilahirkan pada tahun tertentu dan meninggal sebelum mencapai usia 5 tahun, dinyatakan sebagai angka per 1.000 kelahiran hidup (KH). AKABA menggambarkan tingkat permasalahan kesehatan balita, tingkat pelayanan kesehatan pada balita dan kondisi sosial, ekonomi dan sanitasi lingkungan tempat balita tinggal.

Page 60: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 48

Sumber : Dinas Kesehatan Kota Pekalongan, 2018, RKPD Prov. Jawa Tengah 2018

Gambar 2.20 Perkembangan Angka Kematian Balita Kota Pekalongan dan Jawa Tengah Tahun 2013-2017

Capaian AKABA dalam kurun waktu Tahun 2013 - 2017 fluktuatif, angkanya turun dari 17,32 per 1.000 KH (Tahun 2013) menjadi 12,46 per 1.000 KH (Tahun 2014). AKABA naik kembali menjadi 12,50 per 1.000 KH (Tahun 2015) dan 17,69 per 1.000 KH (Tahun 2016), kemudian turun menjadi 12,67 per 1.000 KH (Tahun 2017). Capaian AKABA Kota Pekalongan dalam kurun waktu lima tahun terakhir masih lebih tinggi dari Provinsi Jawa Tengah. Tingginya Angka Kematian Balita (AKABA) di Kota Pekalongan disebabkan oleh beberapa faktor diantaranya disebabkan oleh penyakit penyerta seperti ISPA, Diare, DBD, Campak ataupun kombinasi dari penyakit menular lainnya.

2.1.2.18. Angka Kematian Ibu (AKI)

Angka Kematian Ibu (AKI) menggambarkan jumlah kematian ibu selama masa kehamilan, persalinan dan nifas yang disebabkan oleh kehamilan, persalinan, dan nifas atau pengelolaannya tetapi bukan karena sebab-sebab lain seperti kecelakaan, terjatuh, dll di setiap 100.000 kelahiran hidup.

Angka Kematian Ibu mencerminkan risiko yang dihadapi ibu-ibu selama kehamilan dan melahirkan yang dipengaruhi status gizi ibu, keadaan sosial ekonomi, keadaan kesehatan yang kurang baik menjelang kehamilan, kejadian berbagai komplikasi pada kehamilan dan kelahiran, tersedianya dan penggunaan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri. Tingginya Angka Kematian Ibu menunjukkan keadaan sosial ekonomi yang rendah dan fasilitas pelayanan kesehatan termasuk pelayanan prenatal dan obstetri yang rendah pula.

Kondisi Angka Kematian Ibu (AKI) Kota Pekalongan dari tahun 2013 sampai dengan 2017 semakin meningkat. Tahun 2013 AKI sebesar 98,99 per 100.000 Kelahiran Hidup meningkat menjadi 171,26 per 100.000 Kelahiran Hidup pada tahun 2017. Jika dibandingkan dengan target 102 per 100.000 Kelahiran Hidup maka AKI Kota Pekalongan pada tahun 2017 masih lebih tinggi. Adapun penyebab langsung kematian Ibu di Kota Pekalongan diantaranya disebabkan oleh pre eklamsia berat, perdarahan dan emboli air ketuban.

2013 2014 2015 2016 2017

AKABA Kota Pekalongan 17,32 12,46 12,50 17,69 12,67

AKABA Prov. Jateng 11,80 11,54 11,64 11,80 10,47

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

14,00

16,00

18,00

20,00

Page 61: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 49

Tabel 2.21 Kasus Kematian Ibu dan Angka Kematian Ibu (AKI) Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah Kasus

Kematian Ibu

AKI per 100.000

kelahiran hidup

2013 6 98,99

2014 6 99,70

2015 6 101,33

2016 8 137,36

2017 10 171,26 Sumber : Profil Kesehatan Kota Pekalongan, 2013-2018

2.1.2.19. Indeks Pembangunan Gender (IPG)

Indeks Pembangunan Gender (IPG) merupakan indeks pencapaian kemampuan dasar pembangunan manusia yang sama seperti IPM dengan memperhitungkan ketimpangan gender. IPG dapat digunakan untuk mengetahui kesenjangan pembangunan manusia antara laki-laki dan perempuan. Kesetaraan gender terjadi apabila nilai IPM sama dengan nilai IPG.

Sumber : www.bps.go.id

Gambar 2.21 Perbandingan IPG Kota Pekalongan dengan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2017

Perkembangan IPG Kota Pekalongan sepanjang tahun 2013-2017 cenderung relatif stabil. Jika dibandingkan dengan IPG Provinsi Jawa Tengah, IPG Kota Pekalongan di atas rata-rata Provinsi Jawa Tengah. Pada tahun 2017, IPG Kota Pekalongan 94,43 dan IPG Provinsi Jawa Tengah sebesar 91,94. Hal ini menunjukkan bahwa kualitas sumber daya manusia perempuan di Kota Pekalongan semakin membaik, khususnya pada bidang pendidikan, kesehatan, dan pendapatan.

2013 2014 2015 2016 2017

IPG Kota Pekalongan 94,62 94,65 94,71 94,71 94,43

IPG Prov. Jateng 91,5 91,89 92,21 92,22 91,94

90

90,5

91

91,5

92

92,5

93

93,5

94

94,5

95

Page 62: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 50

2.1.2.20. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG)

Sumber : www.bps.go.id, 2018

Gambar 2.22 Perkembangan IDG Kota Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2013-2017

Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) adalah indeks komposit yang mengukur peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi dan politik. Selama lima tahun dari tahun 2013 sampai 2017, nilai IDG Kota Pekalongan berfluktuasi cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2011, nilai IDG Kota Pekalongan sebesar 68,44 mengalami penurunan di tahun 2017 menjadi 67,44. Jika dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah sepanjang tahun 2013-2017 nilai IDG Kota Pekalongan masih di bawah rata-rata Provinsi Jawa Tengah. Ini dapat terlihat pada Gambar 2.22. Kondisi ini menunjukkan bahwa peran aktif penduduk perempuan di Kota Pekalongan dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah dalam kehidupan ekonomi dan politik menurun partisipasinya.

2.1.2.21. Kebudayaan

Kebudayaan merupakan keseluruhan gagasan, perilaku dan karya cipta manusia yang dapat menuntun kehidupan manusia agar lebih bermartabat. Pembangunan kebudayaan tidak dapat dilepaskan dari pengaruh budaya baru di era globalisasi. Pengaruh budaya global dapat disesuaikan dengan idenditas nasional yang mengandung nilai-nilai luhur yang sesuai dengan falsafah Pancasila.

Kota Pekalongan sebagai sebuah kota pesisir dalam proses pembangunannya juga memandang bahwa faktor-faktor budaya dapat dijadikan sebagai modal dalam proses pembangunan. Kesenian merupakan salah satu wujud kebudayaan yang ada di Kota Pekalongan. Kesenian yang berkembang di Kota Pekalongan banyak dipengaruhi oleh beberapa unsur budaya, seperi pengaruh budaya Jawa, Arab, Tionghoa dan juga pesisir. Beberapa kesenian yang berkembang di Kota Pekalongan antara lain: Simtuduror, Sheik Rebana Kendang Pencak dan Nyadaran. Kegiatan tersebut masuk kedalam agenda Pekan Batik Tahunan dan dilaksanakan dalam peringatan hari besar di Kota Pekalongan.

Perkembangan kelompok kesenian di Kota Pekalongan sebagaimana ditunjukkan pada tabel 2.22 menunjukkan semakin berkurang. Jumlah gedung kesenian di Kota Pekalongan sepanjang 2013 sampai 2017 berjumlah tetap yakni empat buah gedung kesenian. Jumlah kelompok kesenian terbanyak terjadi pada tahun 2013-2014 sebanyak 186 kelompok kesenian.

2013 2014 2015 2016 2017

IDG Kota Pekalongan 68,67 63,88 67,44 67,44 65,11

IDG Prov. Jateng 69,09 74,46 74,80 74,89 75,10

50,00

55,00

60,00

65,00

70,00

75,00

Page 63: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 51

Tabel 2.22 Perkembangan Jumlah Kelompok Kesenian dan Gedung Kesenian Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Uraian Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Kelompok Kesenian 186 186 87 82 109

Jumlah Gedung Kesenian 4 4 4 4 4

Persentase Sarana Budaya per

Jumlah Kelompok 2,10% 2,10% 4,59% 4,87% 3,67%

Sumber : Dihubparbud Kota Pekalongan, 2013-2016, Dinparbudpora, 2018

2.1.2.22. Pemuda dan Olahraga

Pemuda sebagai motor penggerak pembangunan mempunyai peran dan arti penting bagi proses pembangunan. Pembangunan dan pembinaan generasi muda dilakukan melalui organisasi kepemudaan yang ada di Kota Pekalongan. Jumlah organisasi pemuda di Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebanyak 20 organisasi pemuda. Pada tahun 2014, organisasi kepemudaan bertambah satu sehingga pada akhir 2014 organisasi kepemudaan di Kota Pekalongan menjadi 21 organisasi. Pada tahun 2015-2016, jumlah organisasi kepemudaan menyusut menjadi 8 organisasi kepemudaan yang berperan aktif di Kota Pekalongan.

Adapun organisasi yang masih berperan aktif selama tahun 2017 sampai dengan 2016 adalah PPI, Forum Kota Pekalongan, Gerakan Pemuda Nusantara, Forum Pemuda Mataram, GMPI, Pemuda Muhammadiyah, KAMMI, KNPI, dan Karang Taruna. Lebih lengkapnya perkembangan organisasi pemuda dan kegiatan kepemudaan Kota Pekalongan dapat dilihat pada Tabel 2.23.

Tabel 2.23 Perkembangan Kepemudaan Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Uraian Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Organisasi Pemuda 20 21 8 8 9

Jumlah Kegiatan Kepemudaan 6 6 6 10 8

Sumber : Dindikpora Kota Pekalongan, 2013-2016, Dinparbudpora, 2018

Jumlah klub olahraga di Kota Pekalongan dari tahun 2013 sampai 2017 mengalami fluktuasi. Pada tahun 2013 jumlah klub olahraga berjumlah 20 klub. Di tahun 2014 jumlah organisisi kepemudaan berkurang tiga klub menjadi 17. Adapun fasilitas gedung olahraga Kota Pekalongan, tahun 2013 sampai 2017 berjumlah tetap yaitu 2 gedung dan keduanya adalah milik Pemerintah Kota Pekalongan. Perkembangan jumlah klub olahraga dan gedung olah raga milik Pemerintah Kota Pekalongan dapat dilihat pada Tabel 2.24.

Tabel 2.24 Perkembangan Jumlah Klub dan Gedung Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Uraian Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Klub Olahraga 20 17 19 19 16

Jumlah Gedung Olahraga 2 2 2 2 2

Sumber : Dindikpora Kota Pekalongan, 2013-2016, Dinparbudpora, 2017

Jumlah organisasi olahraga di Kota Pekalongan tahun 2013 berjumlah 28 organisasi. Sedangkan tahun 2014 sampai 2017 berjumlah 30 organisasi. Adapun gelanggang/balai remaja selain milik swasta berjumlah tetap dari tahun 2013 sampai 2017 yakni sebanyak 3 gelanggang yaitu GOR Jetayu, Stadiun dan Warung Apresiasi.

Page 64: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 52

Lapangan olahraga yang tersebar di Kota Pekalongan dari tahun 2013 sampai 2016 sebanyak 12 lapangan. Mulai tahun 2017 lapangan di lingkungan sekolah diperhitungkan sebagai lapangan olahraga sehingga pada tahun 2017 lapangan olah raga berjumlah 55 lapangan. Kegiatan olahraga sebanyak 8 kegiatan dilaksanakan sesuai jadwal, diantaranya Popda tingkat Kota, Popda tingkat karesidenan, Popda tingkat provinsi, Olimpiade Olah Raga Siswa Nasional (OOSN) tingkat karesidenan, tingkat provinsi, Pekan Olah raga Wilayah Dulongmas, Pekan Olah Raga Provinsi (Porprov), dan Kejuaraan Provinsi (Kejurprov). Penyelenggaraan olahraga selama tahun 2017 terdiri dari penyelenggaraan kompetisi olahraga dan seni tingkat kecamatan, puasat pelatihan olahraga tingkat karesidenan/provinsi, penyelenggaraan kompetisi olahraga pelajar tingkat kota dan pembibitan dan pembinaan olahraga berbakat.

Tabel 2.25 Perkembangan Fasilitas dan Kegiatan Olahraga Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Uraian Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Organisasi Olahraga 28 30 30 30 30

Gelanggang/ balai remaja (selain milik swasta)

3 3 3 3 3

Lapangan olahraga 12 12 12 12 55

Jumlah kegiatan olahraga 7 6 7 5 7

Sumber : Dindikpora Kota Pekalongan, 2016, Dinparbudpora, 2018

2.1.3. Aspek Pelayanan Umum

2.1.3.1. Urusan Pemerintahan Wajib yang Berkaitan Dengan Pelayanan Dasar

1. Pendidikan

Pelayanan pemerintahan di bidang pendidikan memiliki fungsi strategis dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Pembangunan pendidikan memiliki fungsi strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Keberhasilan pembangunan pendidikan akan mampu memberikan kontribusi bagi terciptanya insan yang mandiri dan bermanfaat. Pendidikan merupakan investasi jangka panjang dalam peningkatan kompetensi masyarakat dalam mencapai masa depan yang lebih baik. Pemerintah Kota Pekalongan selalu berusaha meningkatkan pelayanan di bidang Pendidikan. Hal tersebut dapat dilihat pada data pelayanan bidang pendidikan sebagai berikut.

a. Angka Partisipasi Sekolah

1). PAUD

PAUD merupakan tempat membina usia dini bagi anak-anak sampai enam tahun. Tujuan PAUD adalah memberi rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan untuk memasuki jenjang pendidikan selanjutnya.

Tabel 2.26 Jenjang Pendidikan PAUD/TK Di Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017

Tahun Jumlah siswa

TK/RA Jumlah anak

usia 4-6 tahun Persentase

PAUD

2013 7.222 14.731 49,03

2014 7.452 15.110 49,32

2015 7.669 15.195 50,47

Page 65: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 53

Tahun Jumlah siswa

TK/RA Jumlah anak

usia 4-6 tahun Persentase

PAUD

2016 7.901 15.422 51,23

2017 8.107 15.873 51,07 **) Data Sementara

Sumber: Dindikpora ,2013-2016, Dinas Pendidikan 2018, diolah

Partisipasi peserta didik PAUD di Kota Pekalongan, dari tahun 2013-2017 semakin meningkat. Apabila pada tahun 2013 hanya 49,03%, maka pada tahun 2017 mengalami peningkatan menjadi 51,07%. Data selengkapnya, tersaji pada Tabel 2.26.

2). Pendidikan Dasar

Capaian Angka Partisipasi Sekolah (APS) tahun 2013-2017 pada jenjang pendidikan SD/MI cenderung bervariasi, dari 102,23 pada tahun 2014 menjadi 107,62 di tahun 2017. Capaian APS jenjang SMP/MTs juga cenderung meningkat dari 90 pada tahun 2013 menjadi 98,41 di tahun 2017. Perkembangan APS Kota Pekalongan untuk jenjang pendidikan dasar (SD/MI dan SMP/MTS) selama kurun waktu tahun 2013 sampai dengan 2017 ditunjukkan dalam Tabel 2.27.

Tabel 2.27 Angka Partisipasi Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Uraian 2013 2014 2015 2016 2017

APS SD/MI 104,09 102,23 102,64 103,91 107,62

APS SMP/MTs 90 99,89 102,55 103,34 98,41

Sumber: bps.go.id, 2018

3). Usia 6-15 tahun

Sesuai dengan kewenangan Pemerintah Kota Pekalongan sebagaimana diatur dalam UU 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, APS 6-15 tahun dihitung sebagai ukuran keberhasilan Pemerintah Daerah dalam peningkatan akses pendidikan. Angka partisipasi sekolah pada jenjang usia 6 tahun sampai dengan 15 tahun dijelaskan dalam Tabel 2.28 berikut ini.

Tabel 2.28 Angka Partisipasi Sekolah Kota Pekalongan Tahun 2013-2018

Tahun Jumlah anak usia sekolah TK s.d. SMP

Jumlah penduduk usia 6-15 thn

APS (%)

2013 L 26.457 29.398 90,00

91,19 P 25.799 27.909 92,44

2014 L 26.716 28.625 93,33

93,79 P 25.789 27.356 94,27

2015 L 26.754 28.656 93,36

93,19 P 25.805 27.745 93,01

2016 L 26.481 26.528 99,82

101,95 P 25.853 24.805 104,22

2017 L 27.187 25.893 104,99

106,36 P 26.245 24.342 107,81

2018 L 28.202 26.691 105,66

109,04 P 28.051 24.900 112,65

Sumber : Dinas Pendidikan, 2018, diolah

Page 66: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 54

4). Pendidikan Menengah

Angka partisipasi Sekolah SM/MA sederajat secara rata-rata sepanjang lima tahun mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 APS SM/MA sebesar 49,45 namun dalam kurun lima tahun terakhir terus mengalami peningkatan sehingga pada tahun 2017 menjadi 61,75. Sesuai dengan UU Nomor 23 Tahun 2014, mulai tahun 2017 kewenangan pendidikan menengah beralih ke pemerintah provinsi. APS SM/MA Kota Pekalongan ditunjukkan pada tabel 2.29 berikut ini.

Tabel 2.29 Angka Partisipasi Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan Menengah Kota Pekalongan

Tahun 2013-2017

Uraian 2013 2014 2015 2016 2017

APS SMA/MA 49,45 50,64 60,66 66,08 61,75 Sumber : BPS Kota Pekalongan, 2018

b. Rasio Ketersediaan Sekolah/Penduduk Usia Sekolah

1). Pendidikan Dasar

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk adalah jumlah sekolah jenjang pendidikan tertentu per 10.000 penduduk usia sekolah. Rasio ini mengindikasikan sejauh mana ketersediaan sekolah dapat menampung seluruh penduduk usia sekolah. Selama kurun waktu 2013-2017, ketersedian jumlah SD/MI dari tahun 2013-2014 mengalami penurunan karena ada penggabungan beberapa SD di Kota Pekalongan. Pada tahun 2016 berkurang lagi satu SD. Namun pada tahun 2017 ada penambahan satu SD.

Untuk SMP/MTs, jumlah SMP/MTs di Kota Pekalongan dari tahun 2013-2017, mengalami penambahan sekolah. Adapun jumlah penduduk usia 7-12 tahun dan usia 13-15 tahun cenderung mengalami penurunan, seperti terlihat pada Tabel 2.30.

Tabel 2.30 Jumlah Sekolah dan Jumlah Penduduk Usia Sekolah Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Uraian 2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah SD/MI 170 146 146 145 146

Jumlah SMP/MTs 35 36 36 37 38

Jumlah PendudukUsia 7-12 th 30.021 30.609 30.357 30.519 29.873

Jumlah PendudukUsia 13-15 th 16.138 15.695 15.678 15.682 15.229 Sumber: Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga,2013-2016, Dinas Pendidikan 2018

Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah menunjukkan jumlah sekolah jenjang pendidikan tertentu per 10.000 penduduk usia sekolah. Rasio ini mengindikasikan sejauhmana ketersediaan sekolah sudah mampu menampung semua usia sekolah.

Berdasarkan data rasio ketersediaan sekolah untuk pendidikan dasar per 10.000 penduduk usia 7-12 tahun dan 13-15 tahun dari tahun 2013-2017 rata-rata berfluktuasi. Meskipun pada rentang tahun 2014 sampai dengan 2016 terus mengalami peningkatan, namun dibandingkan tahun 2012 dengan rasio ketersediaan sekolah 43,53 rasio ketersediaan sekolah pada tahun 2016 turun menjadi 40,37. Pada tahun 2017, rasio ini naik menjadi 40,57.

Page 67: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 55

Tabel 2.31 Rasio Ketersediaan Sekolah Usia Sekolah Pendidikan Dasar Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Rasio per 10.000 penduduk usia 7-12 thn dan usia 13-15 thn

2013 39,43

2014 39,31

2015 39,59

2016 39,61

2017 40,57

Sumber : Dindikpora ,2013-2016, Dinas Pendidikan 2018, diolah

2). Pendidikan Menengah

Selama periode 2012-2016, jumlah penduduk Kota Pekalongan yang berusia 16-19 tahun selalu bertambah. Apabila pada tahun 2012 jumlah penduduk berusia 16-19 sebesar 16.116 jiwa maka pada tahun 2016 menjadi 16.958 jiwa sebagaimana tersaji pada Tabel 2.32.

Tabel 2.32 Jumlah Sekolah dan Jumlah Penduduk Usia Sekolah SMA/SMK/MA Kota Pekalongan Tahun 2012-2016

Tahun Penduduk usia

16-19 tahun

Jumlah Sekolah

Menegah

Rasio per 10.000

penduduk

2012 16.116 29 17,99

2013 17.087 29 16,97

2014 15.995 28 17,51

2015 16.163 28 17,32

2016 16.958 30 17,69 Sumber : Dindikpora ,2013-2016, Dinas Pendidikan 2017

Berdasarkan data pada tabel 2.32, jumlah sekolah menengah se Kota Pekalongan tidak mengalami peningkatan yang signifikan. Apabila pada tahun 2012 jumlah sekolah SMA/setara adalah 28 sekolah, maka pada tahun 2014 menurun satu sekolah. Pada tahun 2016, jumah ini berbertambah dua menjadi 30 sekolah.

Secara rasio, ketersediaan sekolah terhadap penduduk usia sekolah per 10.000 penduduk khususnya sekolah menengah mengalami penurunan dari tahun 2012-2016. Apabila pada tahun 2012, per 10.000 penduduk hanya 17,99 maka pada tahun 2016 meningkat menjadi 17,69 per 10.000 penduduk.

c. Rasio Guru terhadap Murid Per 10.000 Penduduk Usia Sekolah

1). Pendidikan Dasar

Rasio guru terhadap murid per 10.000 penduduk usia sekolah pada pendidikan dasar ini mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar. Selain itu juga mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai kualitas pembelajaran di kelas. Selama kurun waktu 2013-2017, rasio ketersedian guru pendidikan dasar, yang terdiri dari SD/MI dan SMP/MTs terhadap jumlah murid setiap 10.000 usia anak sekolah mengalami penurunan. Apabila pada tahun 2013 rasionya sebesar 596,8 setiap 10.000 anak usia sekolah, pada tahun 2014 mengalami kenaikan menjadi 598,11. Namun pada tahun 2015, terjadi penurunan rasio guru pendidikan dasar terhadap jumlah murid sekolah dasar setiap 10.000 penduduk usia sekolah menjadi 562,28. Pada tahun 2016 menjadi 599,41 per 10.000 usia anak sekolah. Pada tahun 2017 kemudian

Page 68: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 56

turun kembali menjadi 564,52. Kenaikan dan penurunan ini sepanjang tahun 2013-2017 sebagaimana dijelaskan dalam Tabel 2.33.

Tabel 2.33 Rasio Guru dan Murid Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

No Jenjang Pendidikan Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

1

SD/MI

Jumlah Guru 1.934 1.913 1.762 1.889 1.763

JumlahMurid 33.030 32.632 32.390 32.242 32.121

2

SMP/MTs

Jumlah Guru 970 991 954 1.015 963

JumlahMurid 15.633 15.922 15.913 16.206 16.168

Jumlah Guru (SD/MI+SMP/MTs) 2.904 2.904 2.716 2.904 2.726

JumlahMurid (SD.MI+SMP/MTS) 48.663 48.432 48.303 48.448 48.289

Rasio Guru (SD/MI+SMP/MTs) Per Murid Per 10.000 penduduk

596,8 598,11 562,28 599,41 564,52

Sumber : Dinas Pendidikan, Pemuda dan Olahraga,2013-2016, Dinas Pendidikan 2018, diolah

2). Pendidikan Menengah

Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru per 10.000 penduduk berdasarkan tingkat pendidikan. Rasio ini menunjukkan ketersediaan tenaga pengajar per 10.000 penduduk juga mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai mutu pembelajaran.

Data yang tersedia pada tabel 2.34 adalah data dalam kurun waktu 2012-2016. Jumlah guru SMA/setara pada tahun 2012 berjumlah 1.037, naik 24 guru dan menjadi 1.025 guru pada tahun 2016 atau turun 17 guru karena telah pensiun. Adapun jumlah siswa SMA/setara yang melakukan kegiatan bersekolah pada tahun 2012 berjumlah 13.015 siswa pada tahun 2012 menjadi 14.751 siswa pada tahun 2016.

Bertambahnya anak usia sekolah setingkat SMA/setara diiringi meningkatnya jumlah guru selama kurun waktu 2012-2016. Selama kurun waktu 2012-2016, rasio guru terhadap murud tingkat SMA/setara per 10.000 penduduk mengalami penurunan yakni dari 797,82 per 10.000 penduduk pada tahun 2012 menjadi 694,87 per 10.000 penduduk pada tahun 2016.

Tabel 2.34 Rasio Guru dan Murid Kota Pekalongan Tahun 2012-2016

Karakteristik Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

Guru SMA/SMK/MA 1.037 1.040 1.012 1.042 1.025

Siswa SMA/SMK/MA 12.998 13.015 13.241 13.828 14.751

Rasio guru terhadap murid(sekolah

menengah) per 10.000 penduduk

797,8 799,08 764,29 753,54 694,87

Sumber: Dindikpora ,2013-2016, Dinas Pendidikan 2017, diolah

d. Rasio Guru terhadap Murid per Kelas Rata-Rata

1). Pendidikan Dasar

Rasio guru terhadap murid rata-rata adalah perbandingan guru sekolah pendidikan dasar per kelas dengan jumlah murid pendidikan dasar per 10.000 anak usia sekolah. Sesuai Tabel 2.35, rasio guru terhadap murid per kelas rata-rata dalam 10.000 anak usia sekolah mengalami penurunan dari tahun 2013-2017 sebagaimana ditunjukkan Tabel 2.35.

Page 69: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 57

Tabel 2.35 Rasio Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Dasar Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah guru pendidikan

dasar*)

Jumlah kelas pendidikan

dasar*)

Jumlah guru sekolah per

kelas*)

Murid Pendidikan

dasar*)

Rasio guru/murid per kelas rata-rata

setiap 10.000 anak usia sekolah

2013 2.904 1.611 1,8 48.663 0,37

2014 2.904 1.642 1,77 48.553 0,364

2015 2.716 1.656 1,64 48.303 0,34

2016 2.904 1.654 1,76 48.448 0,36

2017 2.726 1.708 1,6 48.289 0,331 *) data pertengahan tahun ajaran Sumber : Dindikpora ,2013-2016, Dinas Pendidikan 2018

Pendidikan dasar terbagi atas dua jenjang yakni Sekolah Dasar/Setara dan Sekolah Menengah Pertama/ Setara. Dalam Tabel 2.36, digambarkan dalam tabel rasio guru terhadap murid (SD/MI) per kelas rata-rata dalam 10.000 penduduk dari tahun 2013-2017. Selama lima tahun, rasio tersebut cenderung stabil. Pada tahun 2014 dan 2015 rasionya mengalami penurunan menjadi 0,51 dikarenakan adanya guru yang memasuki usia pensiun dan pemerintah melakukan moratorium terhadap penerimaan aparatur sipil negara dari semua jenjang yang dibutuhkan baik aparatur sipil negara pendidikan maupun non pendidikan. Pada tahun 2016, terjadi kenaikan dikarenakan jumlah guru mengalami peningkatan. Kemudian pada tahun 2017 terjadi penurunan kembali. Berikut data rasio guru dan murid jenjang SD/Sederajat Kota Pekalongan Tahun 2013-2017.

Tabel 2.36 Rasio Guru dan Murid Jenjang SD/MI Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Karakteristik Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Guru SD/MI*) 1.934 1.913 1.762 1.889 1.763

RombonganKelas*) 1.132 1.153 1.161 1.161 1.195

Jumlah Guru Sekolah SD/MI

per Kelas*)

1,71 1,66 1,52 1,62 1,47

Murid SD/MI*) 33.030 32.631 32.390 32.242 32.121

Rasio guru terhadapmurid

(SD/MI) per kelas rata-rata dalam 10.000 penduduk

0,52 0,51 0,47 0,5 0,46

*) data pertengahan tahun ajaran Sumber : Dindikpora ,2013-2016, Dinas Pendidikan 2018

Pada Sekolah Menengah Pertama / Sederajat digambarkan dalam tabel rasio guru terhadap murid (SMP/MTs) per kelas rata-rata dalam 10.000 penduduk dari tahun 2013-2017. Selama lima tahun, rasio tersebut cenderung turun sampai 2017. Sempat mengalami kenaikan pada tahun 2016 namun turun lagi pada tahun 2017, rasionya 1,16. Hal ini dikarenakan adanya kenaikan rombongan belajar, guru dan siswa SMP/Sederajat.

Page 70: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 58

Tabel 2.37 Rasio Guru dan Murid Jenjang SMP/MI Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Karakteristik Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Guru SMP/MTs*) 970 991 954 1.015 963

RombonganKelas*) 479 489 408 493 513

Jumlah Guru Sekolah SMP/MTs

per Kelas*)

2,03 2,03 2,34 2,06 1,88

Murid SMP/MTs*) 15.633 15.922 15.913 16.206 16.168

Rasio guru terhadapmurid

(SMP/MTs) per kelas rata-rata dalam 10.000 penduduk

1,3 1,27 1,21 1,27 1,16

*) data pertengahan tahun ajaran

Sumber : Dindikpora ,2013-2016, Dinas Pendidikan 2018

2). Pendidikan Menengah

Rasio guru terhadap murid per Kelas rata-rata adalah perbandingan antara jumlah guru per kelas dengan jumlah murid dalam satuan pendidikan tertentu dalam 10.000 penduduk. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2.38 perkembangannya.

Tabel 2.38 Rasio Guru dan Murid Jenjang Pendidikan Menengah Kota Pekalongan Tahun 2012-2016

Karakteristik Tahun

2012 2013 2014 2015 2016

Guru SMA/SMK/MA 1.037 1.040 1.012 1.042 1.042

Rombongan Kelas 428 441 451 467 467

Jumlah Guru Sekolah SM per

Kelas

2,42 2,36 2,24 2,23 2,23

Murid SM 12.998 13.015 13.241 13.828 14.751

Rasio guru terhadap murid (SM)

per kelas rata-rata dalam 10.000 penduduk

1,864 1,812 1,695 1,614 1,513

Sumber: Dindikpora ,2013-2016, Dinas Pendidikan 2017, diolah

Jumlah guru sekolah Sekolah Menengah/ setara per kelas pada tahun 2012 sebesar 2,42. Pada tahun 2016 terjadi penurunan menjadi 2,23. Penurunan ini terjadi akibat jumlah rombongan kelas dari tahun 2012 sebesar 428 terjadi peningkatan menjadi 467 di tahun 2016. Sehingga rasio guru terhadap murid sekolah menengah/setara per kelas rata-rata dalam 10.000 penduduk mengalami penurunan menjadi 1,513 di tahun 2016 dari 1,860 di tahun 2012.

e. Fasilitas Pendidikan

Kondisi bangunan penyelenggaraan pendidikan adalah salah satu faktor utama terselenggaranya kegiatan belajar mengajar di lingkungan sekolahan. Bangunan sekolah yang baik memberikan kontribusi yang baik terhadap kegiatan proses belajar mengajar bagi pendidik dan peserta didik.

Dalam kurun waktu 2013-2018, kondisi bangunan SD/setara dan SMP/setara mengalami fluktuasi naik turun, sedangkan untuk SMA/setara mengalami penurunan. Pada tahun 2014 bangunan SD/setara mengalami penurunan dari 74,57% menjadi 68,95%, lalu pada tahun 2018 meningkat menjadi

Page 71: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 59

89,36%. Hal serupa juga terjadi pada banguan SMP/setara, pada tahun 2014 menurun dari 87,12% menjadi 70,87%, dan pada tahun 2018 meningkat namun masih dibawah kondisi tahun 2013 yaitu 86,80%. Sementara itu inventarisasi bangunan SMA/MA/SMK hanya sampai tahun 2016, hal ini dikarenakan mulai tahun 2017 kewenangannya dialihkan ke Provinsi. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.39.

Tabel 2.39 Kondisi Bangunan SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kota Pekalongan Dalam Kondisi Baik Tahun 2013-2018 (persen)

Jenjang Tahun

2013 2014 2015 2016 2017 2018

SD/MI 74,57 68,95 71,23 86,51 91,65 89,36

SMP/MTs 87,12 70,87 77,87 77,87 94,82 86,80

SMA/MA/SMK 93,56 88,18 81,25 80,37 N/A N/A Sumber: Dindikpora ,2013-2016, Dinas Pendidikan 2018

f. Angka Putus Sekolah

Angka Putus Sekolah mencerminkan anak-anak usia sekolah yang sudah tidak bersekolah lagi atau yang tidak menamatkan suatu jenjang pendidikan tertentu. Hal ini sering digunakan sebagai salah satu indikator berhasil/tidaknya pembangunan di bidang pendidikan. Penyebab utama putus sekolah antara lain kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya pendidikan anak sebagai investasi masa depannya; kondisi ekonomi orang tua yang miskin; dan keadaan geografis.

Tabel 2.40 Angka Putus Sekolah SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kota Pekalongan 2013-2017 (persen)

Jenjang Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

SD/MI 0,07 0,15 0,09 0,09 0,07

SMP/MTs 0,22 0,35 0,31 0,43 0,14

SMA/SMK/MA 1,18 2,63 5,49 0,8 N/A Ketr. 2018* : belum termasuk data MI/MTs Sumber: Dindikpora , 2013-2016; Dinas Pendidikan, 2018

Angka putus sekolah untuk jejang pendidikan SD/MI/SDLB dalam kurun waktu 2013-2017 cenderung konstan yakni pada angka 0,07%. Untuk jenjang SMP/MTs, cenderung fluktuatif dengan hasil tahun 2017 sebesar 0,14%, dan angka tertinggi terjadi pada tahun 2016 yaitu sebesar 0,43%. Sementara itu pada jenjang SMA/SMK/MA terjadi penurunan yang sangat signifikan dari tahun 2015 sebesar 5,49% menjadi 0,8% pada tahun 2016. Mulai tahun 2017 jenjang pendidikan SMA/SMK/MA menjadi kewenangan Provinsi. Untuk tahun 2018, data tersebut hanya SD dan SMP, belum mencakup data untuk MI dan MTs.

g. Angka Kelulusan Sekolah

Angka kelulusan sekolah menunjukan tingkat kelulusan siswa dalam menyelesaikan pendidikan pada masing-masing jenjang pendidikan. Pada tingkat SD/setara, sepanjang tahun 2013-2017 mencapai tingkat kelulusan sebesar 100%.

Untuk angka kelulusan sekolah SMP/sederajat selama kurun waktu 2013-2017 secara perlahan mengalami kenaikan. Apabila pada tahun 2013 lulusannya sebesar 99,93% maka pada tahun 2017 sebesar 100%. Angka kelulusan SMA

Page 72: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 60

sederajat dari tahun 2013-2016 cenderung meningkat. Apabila pada tahun 2013 sebesar 99,93% maka di tahun 2016 menjadi 100%. Hal ini tersaji pada tabel 2.41.

Tabel 2.41 Angka Kelulusan Sekolah SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Jenjang Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

SD/MI 100 100 100 100 100

SMP/MTs 99,93 100 99,94 99,98 100

SMA/SMK/MA 99,93 99,93 100 100 N/A Ketr : SMA/SMK/MA tahun 2017-2018 menjadi kewenangan Provinsi Sumber: Dindikpora ,2013-2016, Dinas Pendidikan 2018

Nilai Ujian Akhir Nasional adalah acuan bagi anak-anak sekolah untuk lulus dalam rangka memperoleh ijazah. Pada tingkat SD/setara, nilai Ujian Akhir Nasional (UAN) mengalami fluktuasi dan angka tertinggi dicapai tahun 2017. Namun hasil akhir UAN SMP/sederajat dan SMA/sederajat cenderung mengalami penurunan. Hai ini sebagaimana diinformasikan pada tabel 2.42.

Tabel 2.42 Nilai Ujian Akhir Nasional SD/MI, SMP/MTs dan SMA/SMK/MA Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

No Jenjang Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

1 SD 7,3 6,85 6,47 7,30

7,53 MI 7,32 6,55 6,27 7,26

2 SMP 6,83 7,12 6,114 6,088

6,13 MTs 6,73 6,89 5,353 5,393

3

SMA 8,04 7,80 N/A N/A N/A

MA 7,34 7,56 7,56 N/A N/A

SMK 7,31 7,31 7,31 N/A N/A Sumber: Dindikpora ,2013-2016, Dinas Pendidikan 2018

h. Angka Melanjutkan

Angka melanjutkan sekolah adalah salah satu bukti nyata dari kegiatan pendidikan yang secara berjenjang terjadi dalam siklus pendidikan. Angka melanjutkan sekolah dari tingkat SD/setara ke jenjang SMP/setara pada tahun 2013 sebesar 103,53 dan meningkat terus mencapai 111,82 pada tahun 2017. Angka melanjutkan dari jenjang pendidikan dari SMP/setara ke SMA/setara sepanjang 2013-2017 mengalami peningkatkan dari 97,61 menajdi 98,41.

Tabel 2.43 Angka Melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs dan SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Kota Pekalongan tahun 2013-2017

Jenjang Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

AngkaMelanjutkandari SD/MI ke SMP/MTs

103,53 102,13 104,7 113,35 111,82

AngkaMelanjutkandari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA

97,61 98,47 104,13 105,12 98,41

Sumber: Dindikpora ,2013-2016, Dinas Pendidikan 2018, diolah

i. Guru yang memenuhi Kualifikasi S1/D4

Meningkatkan kualitas pendidikan harus dibarengi meningkatkan kualitas pendidik seperti guru yang memenuhi syarat. Syarat pendidikan setingkat strata

Page 73: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 61

satu atau diploma empat. Pendidik SD/setara berkualifikasi S1/DIV pada tahun 2013 sebesar 75,08%. Kondisi ini semakin membaik dengan tenaga pengajar yang berpendidikan S1/DIV pada tahun 2017 menjadi 94,23%.

Pendidik SMP/setara berkualifikasi S1/DIV dan pendidik SMA/setara berkualifikasi S1/DIV pada tahun 2013 sebesar 90,62 dan 96,06. Pada tahun 2017, pendidik SMP/setara berkualifikasi S1/DIV dan pendidik SMA/setara berkualifikasi S1/DIV menjadi 93,23 dan 95,30 (2016)sebagaimana terlampir pada tabel 2.44.

Tabel 2.44 Persentase Pendidik Berkualifikasi S1/D4 Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Jenjang Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Pendidik SD/MI Berkualifikasi S1/DIV 75,08 82,23 86,38 90,45 94,23

Pendidik SMP/MTs Berkualifikasi

S1/DIV 90,62 91,02 90,98 92,12 93,39

Pendidik SMA/MA/SMK Berkualifikasi

S1/DIV 96,06 95,16 95,3 95,3 N/A

Sumber: Dindikpora ,2013-2016, Dinas Pendidikan 2018, diolah

j. Penyelenggaraan Pendidikan Berakreditasi A

Mutu penyelenggaraan pendidikan salah satunya ditunjukkan dengan nilai akreditasi sekolah. Tabel 2.45 menunjukkan sekolah jenjang TK sampai SMP yang memperoleh akreditasi A.

Tabel 2.45 Persentase Penyelenggaraan Pendidikan Berakreditasi A Kota Pekalongan Tahun 2016-2017

Uraian

2016 2017

Sekolah

Terakreditasi A

Jumlah

Sekolah Persen

Sekolah

Terakreditasi A

Jumlah

Sekolah Persen

Jenjang TK - 104 0,00 3 108 2,78

Jenjang SD/MI 85 145 58,62 99 146 76,81

Jenjang

SMP/MTs 18 37 48,65 23 38 60,53

Jenjang TK-SMP 103 286 36,0 122 292 41,78 Sumber: Dinas Pendidikan 2018, diolah

2. Kesehatan

a. Ketersediaan Fasilitas Kesehatan

Tujuan pembangunan kesehatan sebagaimana tertuang di dalam dokumen Sistem Kesehatan Nasional adalah meningkatkan derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan kesadaran, kemauan dan kemampuan masyarakat untuk hidup sehat.

Tabel 2.46 Rasio pos pelayanan terpadu (posyandu) per 1.000 balita di Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017

Tahun Jumlah Posyandu Jumlah balita Rasio Posyandu /Balita

2013 401 25.248 15,88

2014 403 23.201 17,37

2015 405 29.860 13,56

2016 406 21.420 18,95

Page 74: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 62

Tahun Jumlah Posyandu Jumlah balita Rasio Posyandu /Balita

2017 407 22.933 17,75

Rata-rata 16,70 Sumber: Dinas Kesehatan, 2018, diolah

Jumlah Posyandu dari tahun 2013 – 2017 semakin meningkat namun Rasio Posyandu per 1000 balita tidak banyak mengalami perubahan. Rata-rata Rasio pos pelayanan terpadu per 1000 Balita selama lima tahun terakhir dari tahun 2013 – 2017 sebesar 16,70 yang berarti bahwa setiap seribu balita yang ada dilayani oleh 16 posyandu atau setiap posyandu melayani sebanyak 63 Balita yang ada di wilayah tersebut.

Tabel 2.47 Rasio Puskesmas, Poliklinik, Puskesmas Pembantu (Pustu) Dan Rumah Sakit per satuan penduduk di Kota Pekalongan

Tahun 2013-2017

Tahun Puskesmas Pustu Poliklinik Rumah Sakit

Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio Jumlah Rasio

2013 12 0,04 29 0,1 22 0,08 8 0,030

2014 14 0,05 27 0,09 22 0,07 8 0,030

2015 14 0,05 27 0,09 22 0,07 8 0,026

2016 14 0,05 27 0,09 22 0,07 8 0,026

2017 15 0,05 27 0,09 14 0,05 8 0,026 Sumber: Dinas Kesehatan, 2014-2018, diolah

Rasio Puskesmas, Poliklinik, Puskesmas Pembantu dan Rumah Sakit di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 berdasarkan data pada Tabel 2.47, Secara aggregat, jumlah puskesmas, puskesmas pembantu, poliklinik dan rumah sakit tidak mengalami perubahan jumlah. Rasio tersebut, menggambarkan rasio Puskesmas, Pustu, Poliklinik dan Sumah Sakit terhadap 1.000 penduduk setiap tahunnya.

b. Ketersediaan Tenaga Kesehatan

Ketersediaan dokter per satuan penduduk di Kota Pekalongan, dapat meningkatkan pelayanan kesehatan di masyarakat. Kesehatan masyarakat penting sebagai modal masyarakat menjalani aktifitas kehidupan. Dalam kurun waktu 2013-2017 rasio dokter umum di Kota Pekalongan lebih besar dibandingkan dokter spesialis dan dokter gigi. Rasio dokter spesialis berdasarkan data yang diolah telah mengikuti standar Indonesia Sehat 2010 yaitu 6 dokter spesialis per 100.000 penduduk. Ini setara dengan 0,6 dokter spesialis per 1.000 penduduk. Rasio dokter umum berdasarkan data yang diolah sudah memenuhi standar dan target nasional yaitu 40 dokter per 100.000 penduduk. Ini setara 0,4 dokter per 1.000 penduduk. Rasio dokter gigi berdasarkan data yang diolah belum mengikuti target nasional yaitu 11 dokter gigi per 100.000 penduduk. Ini setara dengan 0,11 dokter gigi per 1.000 penduduk. Hal ini menunjukkan bahwa jumlah dokter umum yang melaksanakan pelayanan kesehatan lebih banyak dibandingkan dokter spesialis. Standar nasional dokter umum dan dokter gigi belum terpenuhi. Data perkembangan rasio dokter dapat dilihat pada Tabel 2.48.

Tabel 2.48 Rasio Dokter per satuan penduduk di Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017

Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Dokter Spesialis 0,22 0,26 0,52 0,42 0,48

Page 75: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 63

Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Dokter Umum 0,57 0,34 0,52 0,52 0,79

Dokter Gigi 0,11 0,07 0,1 0,1 0,17

Rasio Dokter per satuan

penduduk 0,9 0,67 1,13 0,94 1,45

Sumber: Profil Kesehatan 2014-2018, diolah

Tenaga paramedis dibutuhkan masyarakat sebagai penunjang aktivitas pelayanan kesehatan. Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan, tenaga paramedis yang terdiri dari perawat, bidan dan bidang kefarmasian perlu terus menerus ditambahkan agar rasio per 1.000 penduduk minimal terdapat satu tenaga para medis.

Keberadaan tenaga paramedis sangat diperlukan guna meningkatkan kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat. Rasio tenaga paramedis (perawat, bidan, tenaga farmasi) di Kota Pekalongan dari Tahun 2013 - 2017 semakin membaik. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 2.49.

Tabel 2.49 Rasio Tenaga Paramedis di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Rasio Perawat 1,66 2,13 2,29 2,23 2,32

Rasio Bidan 0,7 0,85 0,87 0,95 1

Rasio Farmasi 0,79 0,83 0,89 0,44 0,6

Perawat 483 625 678 698 709

Bidan 203 249 257 286 304

Tenaga Farmasi 229 243 263 133 183 Sumber: Profil Kesehatan,2013- 2018

c. Cakupan Pelayanan Kesehatan

Cakupan pelayanan kesehatan lainnya seperti cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani, cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan, cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI), cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan, Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA, cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD, cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin, cakupan kunjungan bayi, cakupan puskesmas, dan cakupan pembantu puskesmas. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.50.

Tabel 2.50 Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar Di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar 2013 2014 2015 2016 2017

Cakupan komplikasi kebidanan yang

ditangani **

98,81 89,95 78 94,36 94,36

Cakupan pertolongan persalinan oleh

tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan**

100 99,97 99,97 99.98 99.98

Cakupan Desa/kelurahan Universal

Child Immunization (UCI)**

97,72 100 100 100 100

Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat

perawatan

100 100 100 100 100

Page 76: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 64

Cakupan Pelayanan Kesehatan Dasar 2013 2014 2015 2016 2017

Cakupan penemuan dan penanganan

penderita penyakit TBC BTA**

114,41 110,8 143,3 128,31 128,31

Cakupan penemuan dan penanganan

penderita penyakit DBD**

100 100 100 100 100

Cakupan pelayanan kesehatan rujukan

pasien masyarakat miskin**

149 166,05 188,11 100 N/A

Cakupan kunjungan bayi ** 93,93 95,08 97,06 97,08 95,43 Sumber: Profil Kesehatan 2014-2018 **Standar Pelayanan Minimal Data dalam satuan persen

Cakupan pelayanan kesehatan puskesmas dalam setiap kecamatan dalam bentuk persentase menunjukkan kemampuan pemerintah daerah dalam melayani warganya, khususnya dibidang kesehatan. Sampai dengan tahun 2017, Kota Pekalongan memiliki 14 puskesmas yang tersebar di 4 kecamatan.

Tabel 2.51 Cakupan Pelayanan Kesehatan Rujukan Di Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017 (Persen)

Cakupan Pelayanan Kesehatan

Rujukan 2013 2014 2015 2016 2017

Cakupan puskesmas (%) 300 300 300 350 N/A

Cakupan pembantu puskesmas

(%) 61,7 57,45 100 100 N/A

Sumber: Profil Kesehatan 2013-2017, diolah Data dalam satuan persen

Adapun cakupan pelayanan puskesmas yang dimaksud adalah banyaknya puskesmas pada suatu wilayah atau daerah otonom dibagi banyaknya kecamatan pada daerah otonom. Adapun cakupan pada puskemas pembantu adalah kemampuan puskesmas pembantu dalam suatu area atau wilayah dalam menangani masalah kesehatan di wilayah yang diperbantukan dalam sebuah area kerja puskesmas pembantu tersebut. Adapun perkembangannya selama tahun 2013-2017 dapat dilihat pada tabel 2.51.

d. Persentase Balita Usia 0-6 bulan mendapat ASI Eksklusif

ASI Eksklusif sangat bermanfaat bagi bayi, diantaranya; menyelamatkan nyawa, melindungi terhadap penyakit, mempercepat pemulihan anak yang sakit, memenuhi semua kebutuhan air bayi, mengoptimalkan perkembangan fisik dan mental anak, mengurangi kemungkinan obesitas, dan sebagainya.

Kesadaran akan manfaat ASI eksklusif di Kota Pekalongan terus meningkat. Jika Kesadaran akan manfaat ASI eksklusif di Kota Pekalongan terus meningkat. Jika pada tahun 2013 jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif 65,97%, maka pada tahun berikutnya terus mengalami peningkatan sehingga pada tahun 2017 jumlah bayi yang diberi ASI eksklusif adalah 42,80% sebagaimana ditunjukkan Tabel 2.52. Kampanye yang gencar dilakukan di puskesmas dan posyandu di Kota Pekalongan menyadarkan para ibu-ibu untuk memberikan bayinya ASI secara ekslusif.

Tabel 2.52 Persentase Balita Usia 0-6 bulan yang mendapat ASI Ekslusif Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah Bayi Jumlah Bayi yang diberi ASI Ekslusif Cakupan (%)

2013 2.201 1.452 65,97

2014 2.227 1.716 77,05

Page 77: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 65

Tahun Jumlah Bayi Jumlah Bayi yang diberi ASI Ekslusif Cakupan (%)

2015 1.940 1.536 79,18

2016 1.996 1.731 86,72

2017 5.066 2.168 42,8 Sumber: Profil Kesehatan 2014-2018, diolah

e. Kondisi Penyakit Menular yang terdeteksi

Penyakit menular yang menjadi prioritas program di Kota Pekalongan adalah TB, HIV/AIDS, Demam Berdarah Dengue (DBD). Kondisi penyakit menular yang terdeteksi di Kota Pekalongan dapat dilihat pada Tabel 2.53.

Tabel 2.53 Kondisi Penyakit Menular yang terdeteksi Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun

IR DBD per

100.000

penduduk

CFR DBD

(%)

CFR TB per

100.000

penduduk

CR TB per

100.000

penduduk

HIV/AIDS

HIV AIDS

2013 21 3,28 3,44 230 3 21

2014 15,74 6,38 1,67 182,52 12 19

2015 11,03 12,12 1,67 219,96 4 8

2016 15,56 0 5,33 193,97 14 14

2017 14,42 4,55 5,9 214,72 32 16 Sumber: Profil Kesehatan 2014- 2018

f. Jumlah Penduduk Miskin yang memanfaatkan Jamkesmas dan Jamkesda.

Berdasarkan BPS, jumlah penduduk miskin cenderung mengalami penurunan dari tahun 2013-2017. Penduduk miskin di Kota Pekalongan bedasarkan PPLS hanya sebesar 24.060 orang pada tahun 2016, berbeda dengan tahun 2013 yang berjumlah 24.100 orang. Pada kenyataan dilapangan, penerima BPJS kesehatan di Kota Pekalongan melebihi jumlah penduduk miskin. Keakuratan data menjadi tantangan sendiri di masa depan. Berikut disajikan data penduduk miskin di Kota Pekalongan serta jumlah penerima Jamkesmas dan Jamkesda di Kota Pekalongan tahun 2013-2017.

Tabel 2.54 Penduduk Miskin yang Mendapatkan Jaminan Kesehatan Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah Penduduk

Miskin (PPLS)

Jumlah

Penerima Jamkesmas

% Penerima

Jamkesmas

Jumlah

Penerima Jamkesda

%

Penerima Jamkesda

2013 24.100 75.916 26,1 39.321 13,52

2014 23.620 75.916 25,85 26.271 8,94

2015 24.060 75.774 25,55 32.339 10,91

2016 24.060 77.379 25,79 3.827 1,28

2017 24.060 77.464 25,89 7.652 2,557 Sumber: Dinas Kesehatan, 2014-2018 dan www.bps.go.id *) Menggunakan data sebelumnya, 2015

Adapun data pada 2013 diambil berdasarkan backcasting dengan pertimbangan hasil proyeksi SP 2010 oleh BPS yang dikeluarkan pada setiap bulan September. Sedangkan data tahun 2017 masih menggunakan data tahun sebelumnya karena belum ada pemutahiran terbaru.

Page 78: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 66

3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Dalam bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang, yang perlu diperhatikan dalam perencanaan dan pembangunan prasarana kota meliputi jalan dan jembatan, irigasi dan drainase, pengendalian banjir serta penataan ruang.

a. Jalan

Jalan raya di Kota Pekalongan terbagi menjadi dua kategori berdasarkan kewenangan. Jalan raya milik pemerintah pusat dan jalan milik pemerintah kota. Kurun waktu 2013-2017, kondisi jalan di Kota Pekalongan mengalami perubahan. Panjang jalan negara semula 10,73 km pada tahun 2017 berubah menjadi 9,09 km secara umum dari tahun 2013-2017 dalam kondisi baik dan pada tahun 2017 kondisi jalan kondisi baik adalah 94,44%. Sedangkan untuk jalan kota, dari tahun 2013 sampai 2017 mengalami perubahan seiring bertambahnya panjang jalan yang semula merupakan kewenangan pemerintah pusat dan pemerintah provinsi maupun penambahan ruas jalan kota. Pada tahun 2016 panjang jalan kota semula 140,49 km berubah menjadi 153,41 km. Jalan dalam kondisi baik perkotaan dibawah kewenangan pemerintah Kota Pekalongan pada tahun 2017 sebesar 95,824 km. Selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.55 dan 2.56.

Tabel 2.55 Kondisi Jaringan Jalan Negara Di Kota Pekalongan Tahun 2013– 2017

Tahun

Jalan Negara Jalan Negara

Panjang Jalan

Negara (km)

Panjang Jalan

dengan kondisi

baik (km)

Panjang Jalan

dengan kondisi sedang

(km)

Panjang Jalan

dengan kondisi rusak (km)

Panjang Jalan

dengan kondisi baik (%)

Panjang Jalan

dengan kondisi sedang

(%)

Panjang Jalan

dengan kondisi

rusak (%)

2013 10,73 10,73 0 0 100 0 0

2014 10,73 10,73 0 0 100 0 0

2015 10,73 10,73 0 0 100 0 0

2016 10,73 10,73 0 0 100 0 0

2017 9,090 8,585 0,505 0 94,44 5,56 0 Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan, 2013-2017

Tabel 2.56 Kondisi Jaringan Jalan Kota Di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun

Jalan Kota Jalan Kota

Panjang Jalan Kota (km)

Panjang Jalan

dengan kondisi

baik (km)

Panjang Jalan

dengan kondisi sedang

(km)

Panjang Jalan

dengan kondisi rusak (km)

Panjang Jalan

dengan kondisi baik (%)

Panjang Jalan

dengan kondisi sedang

(%)

Panjang Jalan

dengan kondisi

rusak (%)

2013 133,13 106,91 10,60 15,62 80,30 7,96 11,73

2014 133,13 105,77 14,39 12,97 79,45 10,81 9,74

2015 140,49 100,52 19,86 20,11 71,55 14,14 14,31

2016 140,49 108,29 12,92 19,27 77,08 9,20 13,72

2017 153,41 92,64 22,11 38,66 60,39 14,41 25,20 Sumber: Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan, 2013-2017

b. Irigasi dan Drainase

Rasio jaringan irigasi di Kota Pekalongan pada tahun 2013-2017 tidak mengalami perubahan. Pada tahun 2013, rasio irigasi kota sebesar 26,58% maka pada tahun 2017 masih tetap sebesar 26,58%. Kondisi ini menggambarkan

Page 79: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 67

penggunaan lahan yang hanya sedikit merubah fungsi lahan dikarenakan pemerintah berupaya mempertahankan penggunaan lahan sepanjang lima tahun. Adapun data selengkapnya tersaji pada Tabel 2.57.

Tabel 2.57 Rasio Jaringan Irigasi Di Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017

Tahun 2013 2014 2015 2016 2017

Rasio Jaringan Irigasi 26,58% 26,58% 26,58% 26,58% 26,58% Sumber: Dinas Pekerjaan Umum, 2016, DPU-PR 2018

Pantauan dari Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Kota Pekalongan selama periode 2013-2017, pemanfaatan sepadan sungai sebagai kegiatan atau aktifitas ekonomi maupun tempat tinggal semakin berkurang. Pada tahun 2013, rasio sempadan sungai yang dimanfaatkan untuk bangunan liar sebesar 50%. Dalam jangka lima tahun, yakni 2017, rasio sempadan sungan yang dimanfaatkan untuk bangunan liar berkurang menjadi hanya 25%. Hal ini dilakukan dengan membongkar bangunan tidak berizin di sempadan sungai. Aktifitas pembongkaran atas bangunan liar dilakukan terutama di Kecamatan Pekalongan Utara. Ini terlihat pada tabel 2.58.

Tabel 2.58 Kondisi Sempadan Sungai yang dipakai Bangunan Liar Di Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017

Indikator Kinerja 2013 2014 2015 2016 2017

Rasio Sempadan sungai yang dipakai

bangunan liar

50% 40% 20% 25% 25%

Sumber : DPU,2013- 2016, DPU PR 2018

Tabel 2.59 Luas Irigasi Kota dalam Kondisi Baik Di Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017

Indikator Kinerja 2013 2014 2015 2016 2017

Luas irigasi kota dalam kondisi baik 77,38% 75,16% 76,43% 76,43% 76,43%

Sumber : Dinas Pekerjaan Umum, 2016, DPU-PR 2018

Panjang keseluruhan Sistem Saluran Drainase di Kota Pekalongan, yang meliputi Saluran Drainase Primer dan Sekunder sepanjang 31.715 meter. Sistem drainase primer di Kota Pekalongan dibagi menjadi 3 (tiga), yaitu sebagai berikut :

1) Kawasan Barat (3 buah), meliputi Kali Bremi, Kali Kranding, dan Kali Pekalongan

2) Kawasan Tengah (2 buah), meliputi Kali Sibulanan, Kali Banger Lama

3) Kawasan Timur (6 buah), meliputi Kali Banger, Kali Susukan, Kali Cempayan, Kali Sitotok, Kali Selorejo dan Kali Gabus

Sedangkan Sub sistem drainase ada 7 buah yaitu Sub sistem Bremi, Sub sistem Bandengsari, Sub sistem Loji, Sub sistem Banger Lama, Sub sistem Sibulanan, Sub sistem Banger Hilir, Sub sistem Banger Hulu.

Saluran Drainase Sekunder, selain sungai, di kota Pekalongan terdapat beberapa jaringan saluran irigasi maupun pembuangan, antara lain sebagai berikut : Saluran Sekunder Grabyak, Saluran Sekunder Baros, Saluran Sekunder Larangan, Saluran Sekunder Asem Binatur, Saluran Sekunder Podo Timur.

Page 80: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 68

Tabel 2.60 Data Saluran Drainase Di Wilayah Kota Pekalongan

No Nama Jalan Kelurahan Panjang

(m)

Lebar

(m) Konstruksi Jenis Kondisi Fungsi

1 Jl. Pasar Ratu Bendan 115 0.6 Ps Batu Belah Terbuka Sebagian

Rusak

Sekunder

2 Jl. Pemuda Bendan 210 0.5 sal. Tanah Terbuka Rusak Sekunder

3 Jl. KHM masyur Bendan 930 0.6 Ps Batu Belah Tertutup Rusak Sekunder

4 Jl. Gajahmada Bendan 475 0.6 Ps Batu Belah Terbuka Sebagian

Rusak

Sekunder

5 Jl. Slamet Bendan 470 2 Ps Batu Belah Terbuka Baik Primer

6 Jl. Kerinci Bendan 100 1.5 Ps Batu Belah Terbuka Baik Primer

7 Jl. Bengaw an Dukuh 830 0.5 Ps Batu Belah Terbuka Baik Sekunder

8 Jl. Sekrading Dukuh 770 2 Ps Batu Belah Terbuka Rusak Primer

9 JL. Garuda Kandang

Panjang

300 0.7 Ps Batu Belah Terbuka Rusak Sekunder

10 Jl. Cendraw asih Kandang

panjang

235 0.6 sal. Tanah Gorong -

gorong

Baik Sekunder

11 Jl. Cendraw asih Kandang

panjang

235 0.5 sal. Tanah Terbuka Baik Sekunder

12 Jl. Kapuas Kandang

panjang

245 0.5 Ps Batu Belah Tertutup Rusak Sekunder

13 Jl. Jend

Sudirman

Kebulen 1400 0.6 sal. Tanah Gorong -

gorong

Sebagian

Rusak

Sekunder

14 Jl. Wahid

Hasyim

Keputren 259 0.7 Ps Batu Belah Terbuka Sebagian

Rusak

Sekunder

15 Jl. Dr Cipto Keputren 560 1.5 Ps Batu Belah Terbuka Baik Primer

16 Jl. Sulaw esi kergon 417 0.6 sal. Tanah Gorong -

gorong

Baik Sekunder

17 Jl. Bengaw an Kraton lor 830 0.6 Ps Batu Belah Tertutup Baik Sekunder

18 Jl. Bahagia Kraton Kidul 460 0.5 Ps Batu Belah Terbuka Baik Sekunder

19 Jl. Bahagia Kraton Kidul 460 0.5 Ps Batu Belah Terbuka Baik Sekunder

20 Jl. Bahagia Kraton Kidul 300 0.8 Ps Batu Belah Terbuka Baik Sekunder

21 Jl. Sejahtera Kraton Kidul 295 0.6 Ps Batu Belah Gorong -

gorong

Rusak Sekunder

22 Jl. Kemakmuran Kraton Lor 290 0.5 Ps Batu Belah Terbuka Rusak Sekunder

23 Jl. Progo Kraton Lor 300 0.8 Ps Batu Belah Terbuka Rusak Sekunder

24 Jl. Imam Bonjol Kraton Lor 225 0.8 Ps Batu Belah Tertutup Sebagian

Rusak

Sekunder

25 Jl. Hayam

Wuruk

Kraton lor 880 0.6 sal. Tanah Gorong -

gorong

Rusak Sekunder

26 Jl. Progo Kraton lor 750 0.5 Ps Batu Belah Terbuka Baik Sekunder

27 Jl. Dharma bakti Medono 780 0.8 Ps Batu Belah Terbuka Baik Sekunder

28 Jl. RA Kartini Noyontaan 780 0.6 sal. Tanah Gorong - gorong

Sebagian Rusak

Sekunder

29 Jl. Tondano Noyontaan 775 0.5 sal. Tanah Terbuka Rusak Sekunder

30 Jl. Dr. sutomo Noyontaan 440 0.6 sal. Tanah Gorong -

gorong

Rusak Sekunder

31 Jl. Ahmad Yani Noyontaan 530 0.5 Ps Batu Belah Terbuka Sebagian

Rusak

Primer

32 Jl. Wahidin Noyontaan 1250 1.2 Ps Batu Belah Tertutup Sebagian

Rusak

Primer

33 Jl. Seta Budi Noyontaan 176 1 Terbuka Rusak Primer

34 Jl. Dr Sutomo Noyontaan 300 1.6 Ps Batu Belah Tertutup Rusak Sekunder

35 Jl. WR

Supratman

panjang

w etan

290 0.6 Ps Batu Belah Terbuka Baik Primer

36 Jl. Kutilang panjang

w etan

450 1.5 Ps Batu Belah Terbuka Baik Sekunder

37 Jl. Wilis podo sugih 145 0.5 Ps Batu Belah Tertutup Baik Sekunder

38 Jl. Urip

Sumoharjo

podo sugih 178 0.6 sal. Tanah Gorong -

gorong

Baik Primer

Page 81: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 69

No Nama Jalan Kelurahan Panjang

(m)

Lebar

(m) Konstruksi Jenis Kondisi Fungsi

39 Jl. Kerinci podo sugih 750 1 Ps Batu Belah Terbuka Rusak Primer

40 Jl. Cempaka poncol 830 2 Ps Batu Belah Terbuka Sebagian Rusak

Primer

41 Jl. Dr. Wahidin poncol 700 1.2 Ps Batu Belah Terbuka Baik Primer

42 Jl. Teratai poncol 4360 2 Ps Batu Belah Terbuka Baik Primer

43 Jl. Seruni poncol 980 2 Ps Batu Belah Terbuka Baik Primer

44 Jl. Melati poncol 172 1 Ps Batu Belah Terbuka Baik Primer

45 Jl.Manggis sampangan 560 0.5 sal. Tanah Gorong -

gorong

Rusak Sekunder

46 Jl. Hasanudin sampangan 1200 0.8 sal. Tanah Gorong -

gorong

Sebagian

Rusak

Sekunder

47 Jl. S. Agung sampangan 1000 0.8 sal. Tanah Gorong -

gorong

Sebagian

Rusak

Sekunder

48 Jl. Surabaya sugihw aras 525 0.8 Ps Batu Belah Terbuka Baik Sekunder

49 Jl. Surabaya sugihw aras 535 0.8 Ps Batu Belah Terbuka Baik Sekunder

50 Jl. Bandung sugihw aras 313 0.5 sal. Tanah Gorong -

gorong

Rusak Sekunder

51 Jl. Semarang sugihw aras 365 0.7 Ps Batu Belah Terbuka Baik Sekunder

52 Jl. KH Agus

salim

sugihw aras 830 0.8 Ps Batu Belah Terbuka Sebagian

Rusak

Sekunder

53 Jl. Bandung sugihw aras 160 1 Ps Batu Belah Terbuka Baik Primer

TOTAL

PANJANG

31.715 M

Sumber : DPUPTR Kota Pekalongan, 2018

c. Pengendalian Banjir

Secara topografis, Kota Pekalongan terletak di dataran rendah pantai Utara Pulau Jawa, dengan ketinggian lahan antara 0 meter di atas permukaan laut (dpl) pada wilayah bagian Utara dan 6 meter dpl pada wilayah bagian Selatan. Ditinjau dari kemiringan lahan, kota Pekalongan termasuk daerah yang relatif datar, yaitu dengan kemiringan lahan rata – rata antara 0 – 5%. Kondisi ini secara topografis akan menyulitkan pengaturan Saluran Drainase, karena persentase kemiringan lahan relatif kecil. Akibatnya di beberapa kawasan Kota Pekalongan sering mengalami gangguan genangan banjir, sementara di sisi Utara wilayah Kota Pekalongan, yang berbatasan dengan kawasan pesisir pantai mengalami bencana rob dengan frekuensi dan luasan genangan yang meningkat. Data genangan Kota Pekalongan ditunjukkan dalam Tabel 2.61 Berikut.

Tabel 2.61 Genangan Banjir dan Rob Kota Pekalongan

No. Tahun Luas wilayah kota

pekalongan Luas genangan Persentase

1 2015 4,525 Ha 1,920 Ha 42.43 %

2 2016 4,525 Ha 1,870 Ha 41.33 %

3 2017 4,525 Ha 1,396 Ha 30.85 % Sumber : DPU-PR Kota Pekalongan, 2018

Beberapa hal yang mengakibatkan rawan genangan banjir dan rob adalah sebagai berikut:

Ketinggian Wilayah hanya 0-6 meter di atas permukaan air laut

Persentase Kemiringan Lahan relatif kecil 0-5%

Termasuk dataran rendah dengan pola aliran air sejajar menuju ke pantai utara laut jawa

Page 82: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 70

Berkurangnya kawasan tangkapan air (catchment area) karena semakin tingginya kepadatan bangunan sehingga air aliran permukaan akibat hujan (run off) yang semakin membesar juga

Pendangkalan Sungai di wilayah Hilir

Sabuk pantai berupa tanggul-tanggul revetment yang telah dibangun juga tidak kuat menahan gelombang air laut. Meskipun demikian, Pemerintah Kota Pekalongan telah melakukan berbagai upaya, khususnya untuk mengurangi dampak bencana abrasi. Upaya tersebut antara lain adalah penguatan revetmen pantai yang terlah selesai pada tahun 2015 yaitu sepanjang bibir pantai sebagaimana ditunjukkan dalam Tabel 2.62

Tabel 2.62 Pembangunan Revetment di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Uraian 2013 2014 2015 2016 2017

Panjang Revetment (meter) 4.826 5.563 6.150 6.150 6.150

Panjang Bibir pantai (meter) 6.150 6.150 6.150 6.150 6.150 Sumber: Dinas Pekerjaan Umum, 2016, DPU PR 2018

Khusus terkait bencana rob yang melanda sebagian besar wilayah utara dan barat Kota Pekalongan, saat ini sedang dimulai pembangunan tanggul rob oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Meskipun berdampak sangat positif bagi pengurangan genangan akibat rob, namun keberadaan tanggul ini akan menyisakan beberapa pekerjaan yang harus diselesaikan, antara lain :

1. Operasional dan pemeliharaan tanggul, baik untuk operasional pompa ataupun pemeliharaan tanggul itu sendiri.

2. Pembangunan kembali saluran – saluran drainase yang akan terkoneksi dengan longstorage sebelah selatan tanggul.

3. Perencanaan penggunaan lahan di sebelah selatan tanggul yang kemungkinan akan menjadi kering dan dapat diperuntukkan bagi pembangunan permukiman ataupun pertanian.

4. Penataan kawasan di sebelah utara tanggul, baik untuk drainase dan irigasi tambak ataupun untuk konservasi guna mencegah berkurangnya luas wilayah sebagai akibat hilangnya daratan karena tingginya air laut.

5. Penanganan kawasan di sisi timur Jl. Kunti Utara ataupun sebelah selatan Jl. Samudra. Kawasan ini dapat terancam oleh limpasan air rob karena masih rendahnya Jl. Kunti Utara ataupun parapet pantai di sisi utara sepanjang Jl. Samudra

d. Penataan Ruang

Penataan ruang pada dasarnya merupakan kegiatan untuk mengatur ruang agar aktivitas kehidupan manusia dan lingkungan alam di sekitarnya berkembang secara harmonis dan lestari. Di sini terdapat dua hal pokok yang perlu mendapatkan perhatian secara serius yaitu: pertama, adanya tiga unsur penting dalam penataan ruang yaitu: manusia beserta aktivitasnya, lingkungan alam sebagai tempat, dan pemanfaatan ruang oleh manusia di lingkungan alam tersebut. Kedua, proses pemanfaatan ruang haruslah bersifat terbuka, berkeadilan, memiliki perlindungan hukum dan mampu memenuhi kepentingan semua pihak (stakeholder) secara terpadu dan berdayaguna serta serasi. Tujuan penataan ruang wilayah adalah untuk mewujudkan tata ruang yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan.

Terkait dengan penataan ruang, Kota Pekalongan telah menyusun Perda Nomor 30 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekalongan

Page 83: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 71

Tahun 2009–2029. Dalam Perda tersebut disebutkan bahwa tujuan penataan ruang wilayah Kota Pekalongan adalah terwujudnya kota jasa, industri dan perdagangan batik, serta minapolitan, yang maju, mandiri dan sejahtera. Berdasarkan tujuan penataan ruang tersebut maka kebijakan penataan ruang wilayah yang dilakukan meliputi:

a) Peningkatan peran kota sebagai PKW;

b) peningkatan fungsi dan keterkaitan antar pusat pelayanan yang berfungsi sebagai pusat pelayanan kota di pusat kota dengan sub pusat pelayanan kota dan atau dengan pusat pelayanan lingkungan;

c) peningkatan kualitas dan jangkauan pelayanan prasarana kota;

d) pengelolaan dan pelestarian kawasan lindung;

e) pengelolaan dan pengembangan kawasan budidaya sesuai dengan daya tampung dan daya dukung kawasan, serta menjamin keamanan dengan memantapkan fungsi pertahanan-keamanan;

f) pengembangan KSK untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi berbasis perikanan (Kawasan Minapolitan) dan KSK untuk kepentingan pertumbuhan ekonomi berbasis perdagangan jasa terutama untuk industri dan perdagangan batik;

g) pengembangan KSK untuk kepentingan sosial budaya yang dapat memberdayakan potensi tradisi sosial budaya masyarakat pesisir yang relijius dan mendayagunakan peninggalan sejarah di kota; dan

h) pengembangan KSK untuk kepentingan lingkungan untuk mencegah terjadinya degradasi lingkungan di kota.

Terkait dengan berbagai aktivitas pembangunan di Kota Pekalongan, ada beberapa rencana pola ruang yang perlu mendapatkan perhatian pada masa mendatang yaitu kawasan lindung, kawasan budidaya, kawasan ruang terbuka hijau, kawasan rawan bencana alam, kawasan pariwisata. Upaya tersebut perlu dilakukan untuk dalam kerangka pengendalian pemanfaatan ruang masing-masing pemanfaatan ruang agar tetap sinkron serta tetap mengedepankan kepentingan masyarakat.

Dalam rangka meningkatkan kinerja penyelenggaraan penataan ruang, di Kota Pekalongan dibutuhkan rencana detail tata ruang (RDTR). Hingga tahun 2014 jumlah RDTR yang telah disusun mencapai sebanyak 4 dokumen, yaitu RDTR 4 kecamatan. Rancangan RDTR tersebut telah mendapatkan persetujuan dari DPRD Kota Pekalongan namun belum dapat ditetapkan menjadi Perda karena belum mendapatkan persetujuan substansi dari Menteri.

Tabel 2.63 Capaian Indikator Kinerja Urusan Penataan Ruang Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

No Indikator Sat Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

1. Persentase tersedianya luasan RTH publik

- 18,4 18,4 18,4 18,4 18,4

2. Rasio Bangunan ber-IMB per satuan bangunan

- 0,124 0,13 0,3 0,2 0,3

3. Ketaatan terhadap RTRW % 81 70 90 95 96

Sumber: DPU, BLH, 2013-2015, diolah; DPUTR, DLH, 2016-2017

Persentase tersedianya luasan RTH publik relatif tidak terlalu banyak perubahan yaitu sekitar 18,4% dari total luas wilayah. Rasio bangunan ber-IMB menunjukkan terus meningkat sepanjang tahun 2013-2017 dari 0,124 pada tahun 2013 menjdi 0,300 pada tahun 2017. Ketaatan terhadap RTRW menunjukkan

Page 84: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 72

angka yang berfluktuasi sepanjang 2013-2017. Ketaatan terhadap RTRW pada tahun 2014 sempat berkurang hanya sebesar 70%. Namun secara kinerja pada akhur tahun 2017 membaik menjadi 96%. Sedang pada tahun 2017, RTRW Kota Pekalongan ditinjau kembali untuk pengkinian data secara keselurahan dilapangan.

4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

a. Rumah Layak Huni

Menurut UU No. 1 Tahun 2011 tentang Perumahan dan Kawasan Permukiman, rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cerminan harkat dan martabat penghuninya, serta aset bagi pemiliknya. Rumah layak huni, salah satu ukurannya adalah mempunyai bangunan yang kokoh. Salah satu indikator pelayanan pada sub urusan perumahan yaitu meningkatnya jumlah rumah layak huni. Pada tahun 2013 jumlah rumah tidak layak huni (RTLH) berdasarkan SPM sebesar 11,96%. Ini setara dengan 8.353 unit rumah. Tahun 2013-2017 rasio rumah tidak layak huni semakin membaik. Rumah layak huni pada tahun 2013 sebesar 88,03% menjadi 92,68% pada tahun 2017. Perkembangan jumlah rumah layak huni, rumah tidak layak huni dan rasionya di Kota Pekalongan pada tahun 2013-2017 dapat dilihat di Tabel 2.64.

Tabel 2.64 Perkembangan Rumah Layak Huni dan Rumah Tidak Layak Huni Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah

Rumah (Unit)

Rumah Tidak Layak Huni Rumah Layak Huni

Jumlah (unit) Rasio (%) Jumlah (unit) Rasio (%)

2013 69.829 8.353 11,96% 61.470 88,03%

2014 73.162 7.413 10,13% 65.749 89,87%

2015 71.379 6.739 9,44% 64.640 90,56%

2016 71.830 6.448 8,98% 65.382 91,02%

2017 71.830 5.258 7,32% 66.572 92,68% Sumber: DPU, 2013-2016, Dinperkim,2018

b. Rasio Rumah Layak Huni

Rumah adalah bangunan gedung yang berfungsi sebagai tempat tinggal yang layak huni, sarana pembinaan keluarga, cermin harkat dan martabat penghuninya serta aset bagi pemiliknya. Selama lima tahun berturut-turut, pada tahun 2013-2017 rasio rumah layak huni mengalami kenaikan.

Tabel 2.65 Perkembangan Rasio Rumah Layak Huni Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah Rumah

(Unit)

Jumlah Rumah

Layak Huni

Jumlah

Penduduk Rasio

2013 69.829 61.470 290.870 0,2113

2014 73.162 65.749 293.704 0,2239

2015 71.379 64.640 296.533 0,2180

2016 71.830 65.382 300.086 0,2179

2017 71.830 66.572 306.067 0,2175 Sumber: DPU, 203-2016, Dinperkim 2018

Apabila pada tahun 2013 rasionya sebesar 0,2113 maka pada tahun 2017 menjadi 0,2175. Ini tercermin dari tabel 2.65. Perkembangan tersebut menunjukkan rasio rumah layak huni semakin bertambah sesuai berdasarkan

Page 85: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 73

standar peraturan perundang-undangan yakni Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2011.

c. Air Minum

Cakupan penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman di Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebesar 71,45% dari jumlah penduduk Kota Pekalongan. Cakupan penduduk yang mendapatkan akses air minum yang aman terus bertambah sehingga pada akhir tahun 2017 mencapai 84,71% dari jumlah penduduk Kota Pekalongan. Angka tersebut sudah memenuhi Millenium Development Goals yaitu sebesar 75% pada tahun 2015.

Tabel 2.66 Persentase Pelayanan Air Bersih Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Uraian 2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Rumah Tangga Pengguna Air Bersih

51.956 55.906 60.893 64.250 63.931

Jumlah Rumah Tangga 72.717 73.426 74.133 74.805 75.468

Persentase RT Pengguna Air Bersih

71,45 76,14 82,14 85,89 84,71

Sumber: DPU, BLH, 2013-2016; Dinperkim, 2018

d. Rumah Tangga Pengguna Listrik

Pelanggan listrik rumah tangga di Kota Pekalongan dari tahun 2013-2017 terus mengalami peningkatan. Persentase rumah tangga pengguna listrik meningkat dari tahun 2013 hingga tahun 2016. Pada tahun 2017 persentasenya menurun cuku banyak yaitu sekitar 16%. Namun jika dilihat dari jumlah pelanggan rumah tangga, pada tahun 2017 mengalami peningkatan, dari 74.913 pelanggan pada tahun 2016 menjadi 77.356 pelanggan pada tahun 2017. Turunnya persentase pada tahun 2017 disebabkan jumlah rumah tangga yang meningkat. Sehingga secara persentase menurun.

Tabel 2.67 Rumah Tangga Pengguna Listrik Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Pelanggan RT Jumlah RT Persentase RT Pengguna Listrik

2013 68.362 72.717 94,01%

2014 71.051 73.426 96,77%

2015 72.982 74.133 98,45%

2016 74.913 74.805 100,14%

2017 77.356 92.908 83,26% Sumber: BPS,2013- 2017, diolah

e. Rumah Tangga Bersanitasi

Sanitasi adalah usaha kesehatan masyarakat yang menitikberatkan pada pengawasan terhadap berbagai faktor lingkungan sedemikian rupa sehingga munculnya penyakit dapat dihindari. Sehingga dapat dikatakan bahwa sanitasi adalah suatu usaha pengendalian faktor-faktor ingkungan untuk mencegah timbulnya suatu penyakit dan penularannya yang disebabkan oleh faktor lingkungan tersebut, sehingga derajat kesehatan masyarakat dapat optimal (Depkes RI, 2002).

Cakupan pelayanan sanitasi di Kota Pekalongan terus membaik. Pada tahun 2013, cakupan pelayanan sebesar 89,84% dan pada tahun 2017 mencakup

Page 86: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 74

94,08%. Cakupan pelayanan ini melebihi target Millenium Development Goals tahun 2015 dengan target 72%.

Tabel 2.68 Rumah Tangga Bersanitasi Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Uraian 2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Rumah Tangga Bersanitasi 65.329 66.502 66.505 69.202 71.007

Jumlah Rumah Tangga 72.717 73.426 74.133 74.805 75.468

Rasio Rumah Tangga Bersanitasi 89,84% 90,57% 89,71% 92,51% 94,08% Sumber: DPU dan Bappeda, 2013-2015, diolah, Dinperkim 2017

f. Kawasan Permukiman Kumuh

Berdasarkan SK Walikota Pekalongan Nomor 601/215 tahun 2014 luasan kawasan permukiman kumuh di Kota Pekalongan adalah sebesar 195.59 Ha atau 4,32 % dari total luas Kota Pekalongan (4.525 ha). Tabel 2.69 Menunjukkan Kawasan Permukiman Kumuh sesuai SK Walikota Pekalongan Nomor 601/215 tahun 2014.

Tabel 2.69 Kawasan Permukiman Kumuh Kota Pekalongan berdasarkan SK Walikota No 601/215

NO Nama Kecamatan Nama Kelurahan Luas Kawasan Kumuh

1 Kec. Pekl Barat 1. Pasirsari

2. Tirto

3. Kramatsari

17,96 Ha

3.70 Ha

4.50 Ha

2 Kec . Pekl Timur 1 Klego

2. Poncol

2.89 ha

9.21 Ha

3 Kec Pekl Utara 1. Kandang Panjang

2. Panjang Baru

3. Bandengan

4. Panjang Wetan

5. Krapyak Lor

6. Pabean

7. Krapyak Kidul

8. Degayu

9. Dukuh

10. Kraton Lor

28.22 Ha

40.85 Ha

23.92 Ha

13.85 Ha

6.39 Ha

27.18 Ha

5.51 Ha

0.17 Ha

0.01 Ha

3.65 Ha Sumber: Dinperkim 2018

Dalam kurun waktu sampai dengan Tahun 2017, telah dilaksanakan penanganan permukiman kumuh baik yang berasal dari APBN, APBD Prov Jawa Tengah dan APBD Kota Pekalongan sehingga pada tahun 2017 luas kawasan kumuh berdasarkan Keputusan Walikota Pekalongan Nomor 601/213 Tahun 2018 tanggal 30 April 2018 tentang Perubahan atas Keputusan Walikota Pekalongan Nomor 601/215 Tahun 2014 tentang Penetapan Kawasan Kumuh Perkotaan Kota Pekalongan Tahun 2014 berkurang menjadi 155,82 hektar. Tabel 2.70 Menunjukkan pengurangan kawasan kumuh Kota Pekalongan Tahun 2017.

Page 87: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 75

Tabel 2.70 Penanganan Kawasan Kumuh Kota Pekalongan sampai dengan Tahun 2017

No. Kelurahan Kondisi Awal

Berdasar SK Walikota (Ha)

Luas Kumuh

Akhir 2017 (Ha)

Pengurangan

Kawasan Kumuh s.d. 2017 (Ha)

1 Bandengan 23,92 20,19 3,73

2 Kandang Panjang 28,22 20,36 7,86

3 Padukuhan Kraton 30,84 22,03 8,81

4 Panjang Baru 40,85 33,47 7,38

5 Panjang Wetan 13,85 11,04 2,81

6 Pasirkratonkramat 22,46 19,08 3,38

7 Tirto 3,70 3,22 0,48

8 Poncol 9,21 7,00 2,21

9 Klego 2,89 1,89 1,00

10 Krapyak 11,90 10,34 1,56

11 Banyurip 6,78 6,23 0,55

12 Jenggot 0,80 0,80 0,00

13 Degayu 0,17 0,17 0,00

TOTAL 195,59 155,82 39,77 Sumber: Dinperkim 2018

5. Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat

a. Kondusivitas Wilayah

Kondusivitas daerah di Kota Pekalongan selama kurun waktu 2013 - 2017 secara umum menunjukkan situasi yang aman dan tertib, meskipun masih terjadi gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat, antara lain pemerkosaan, penganiayaan, pencurian, penipuan, dan narkotika, sebagaimana ditunjukkan Tabel 2.71. Peningkatan terbesar adalah kasus narkotika dan psikotropika dan penadahan. Sedangkan kasus pencurian mengalami penurunan.

Tabel 2.71 Banyaknya Tindak Kejahatan yang Terjadi di Kota Pekalongan (Kasus) Tahun 2013-2017

Tindak Kejahatan 2013 2014 2015 2016 2017

Pembunuhan 1 0 0 0 0

Pemerkosaan 2 0 2 1 0

Penganiayaan 29 9 17 1 1

Pencurian 199 187 33 47 25

Penipuan 41 31 13 18 0

Penadahan 8 4 0 42 2

Narkotika dan Psikotropika 11 10 17 31 3 Sumber : Diolah dari Pekalongan dalam angka, 2014-2018, diolah

Kondusivitas wilayah juga dipengaruhi oleh terjadinya konflik sosial yang terjadi. Berbagai upaya preventif telah dilakukan dalam rangka mencegah potensi kerawanan sosial menjadi konflik sosial. Tabel 2.72 Menunjukkan data konflik sosial di Kota Pekalongan dalam kurun waktu 2015-2017.

Tabel 2.72 Konflik Sosial di Kota Pekalongan Tahun 2015-2017

Uraian 2015 2016 2017

Kasus Konflik Sosial 34 14 16 Sumber : Kesbangpol, 2014-2018.

Page 88: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 76

b. Politik

Kondisi politik Kota Pekalongan dapat digambarkan melalui pelaksanaan Pemilu Presiden, Pemilu Legislatif, serta Pemilukada yang berjalan tertib dan demokratis tanpa disertai pengerahan massa yang berujung tindakan anarkis. Pembinaan politik terbesar terjadi pada tahun 2014 yaitu sebanyak 32 kegiatan. Upaya peningkatan tersebut dalam rangka meningkatkan partisipasi pemilih dilakukan melalui pendidikan politik sebagaimana ditunjukkan Tabel 2.73.

Tabel 2.73 Jumlah Kegiatan Pembinaan Politik Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Kegiatan Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Kegiatan pembinaan Politik Daerah 6 32 32 0 0 Sumber : Kesbangpol, 2014-2018.

Tingkat partisipasi politik ditunjukkan dengan partisipasi masyarakat dalam kegiatan Pamilu, baik Pemilu Presiden, Pemilu Kepala Daerah (Gubernur dan Walikota) dan Pemilu Legislatif. Tabel 2.74 menjelaskan tingkat partisipasi masyarakat dalam Pemilu.

Tabel 2.74 Tingkat Partisipasi Politik di Kota Pekalongan

JENIS PEMILIHAN UMUM 2013 2014 2015 2016 2017

Pemilu Kepala Daerah (Walikota) 73.37% - -

Pemilu Kepala Daerah (Gubernur) 47.45% - -

Pemilu Presiden 75.83% - -

Pemilu Legislatif 79.48% - - Sumber : Kesbangpol berdasarkan data KPU , 2018

c. Pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP

Sebagai upaya pembinaan terhadap Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM), Organisasi Kemasyarakatan (Ormas) dan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP) selama kurun waktu 2013 - 2017 telah dilakukan kegiatan pendayagunaan potensi LSM, Ormas dan OKP. Kegiatan tersebut hanya dilaksanakan pada tahun 2015 - 2016 masing-masing sebanyak 1 kali dan kegiatan pada tahun 2017 sebanyak 2 kali. Selanjutnya kegiatan terinci tersaji sebagaimana Tabel 2.75.

Tabel 2.75 Jumlah Kegiatan Pembinaan Terhadap LSM, Ormas dan OKP Tahun 2013-2017

Kegiatan Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Kegiatan pembinaan terhadap LSM,

Ormas dan OKP

0 0 1 1 2

Sumber : Kesbangpol Kota Pekalongan, 2014-2018.

d. Penegakan Perda dan Penyelenggaraan Kamtramtibum

Pelaksanaan tugas penegakan Peraturan Daerah dan penyelenggaraan ketertiban umum dan ketenteraman masyarakat dilaksanakan oleh Polisi Pamong Praja. Untuk melaksanakan semua tugas tersebut, salah satunya, ditentukan dengan ketersediaan Polisi Pamong raja. Selama kurun waktu 2013-2017 rasio Polisi Pamong Praja (PNS) di Kota Pekalongan sempat mengalami penurunan sampai dengan 0,74 personel untuk setiap 10.000 penduduk. Namum pada tahu 2016-2017 mengalami kenaikan.

Page 89: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 77

Berikut adalah tabel rasio jumlah Satpol PP, Banpol dan pelanggaran Perda dalam kurun waktu 2013-2017.

Tabel 2.76 Rasio Jumlah Polisi PP Per 10.000 Penduduk (PNS) di Kota Pekalongan 2013-2017

Tahun Jumlah Polisi PP Jumlah Penduduk Rasio

2013 23 290.870 0,79

2014 22 293.704 0,75

2015 22 296.533 0,74

2016 23 300.053 0,77

2017 23 299.222 0,87 Sumber : Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pekalongan, 2018

Dengan adanya Bantuan Polisi PP (Non PNS), rasio Polisi PP meningkat dari 3,51 per 10.000 penduduk pada tahun 2013 menjadi 4,98 per 10.000 penduduk pada tahun 2017. Peningkatan rasio ini terlihat sangat signifikatan karena adaya tambahan Banpol di tahun 2013, 2014, 2015, 2016 dan 2017.

Tabel 2.77 Rasio Jumlah Polisi PP Per 10.000 Penduduk (PNS dan Banpol Non PNS) di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah Polisi PP Jumlah Penduduk Persentase

2013 102 290.870 3,51

2014 113 293.704 3,85

2015 120 296.533 4,05

2016 126 300.053 4,20

2017 149 299.222 4,98 Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pekalongan, 2013-2018

Pelanggaran Peraturan Daerah dalam kurun waktu 2013-2017 mengalami fluktuasi dan cenderung naik. Pada tahun 2013 pelanggaran perda 277 kasus. Pelanggaran Perda cenderung naik sehingga pada tahun 2017 sebanyak 1.883 kasus. Penyelesaian pelanggaran perda relatif baik karena lebih dari 90% kasus pelanggaran dapat diselesaikan. Selengkapnya penyelesaian pelanggar perda ditunjukkan dalam tabel 2.78.

Tabel 2.78 Penyelesaian Pelanggar Perda Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah Pelanggaran

Perda

Jumlah Penyelesaian

Pelanggaran Perda Persentase

2013 277 277 100

2014 149 108 72,48

2015 630 570 90,47

2016 1.337 1.217 91,02

2017 2.003 1.883 94,01 Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pekalongan, 2018

e. Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Kamtramtibum

Pemberdayaan masyarakat untuk menjaga kamtramtibum merupakan salah satu alternatif upaya yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan kurangnya jumlah personil aparat pengamanan. Upaya pemberdayaan yang dilakukan antara lain melalui perekrutan Linmas dan pemantauan terhadap keberadaan Pos Siskamling. Rasio Linmas per 10.000 penduduk dan rasio Pos Siskamling per jumlah kelurahan ditunjukkan pada Tabel 2.79 dan Tabel 2.80.

Page 90: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 78

Tabel 2.79 Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk (Ton Inti) di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah Linmas Jumlah Penduduk Rasio

2013 1.764 290.870 60,65

2014 1.752 293.704 59,65

2015 1.447 296.533 48,80

2016 1.447 300.053 48,22

2017 1.533 305.052 50,25 Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pekalongan, 2014-2018

Tabel 2.80 Rasio Jumlah Linmas Per 10.000 Penduduk (Ton Inti, Linmas Kecamatan dan Kelurahan) di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah Linmas Jumlah Penduduk Rasio

2013 30,00 290.870 1,03

2014 30,00 293.704 1,02

2015 31,00 296.553 1,05

2016 31,00 300.053 1,03

2017 35,00 299.222 1,17 Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pekalongan, 2013-2017

Rasio ini mencapai puncaknya menjadi 60,65 per 10.000 penduduk di Kota Pekalongan. Rasio ini menurun pada tahun 2015 menjadi 48,80 per 10.000 penduduk karena adanya pengurangan jumlah anggota Linmas sedangkan jumlah penduduk semakin bertambah.

Tabel 2.81 Rasio Pos Siskamling Per Jumlah Kelurahan di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jml Pos Siskamling Jml Kelurahan Rasio

2013 2.350 47 50

2014 510 27 18,90

2015 432 27 16

2016 432 27 16

2017 514 27 19 Sumber : Satuan Polisi Pamong Praja Kota Pekalongan, 2014-2018

6. Sosial

Pembangunan sosial dilaksanakan dalam rangka meningkatkan kualitas kesejahteraan masyarakat baik melalui kebijakan pada aspek sosial maupun aspek lainnya seperti sumber daya ekonomi dan teknologi.

a. Sarana Sosial Sepeti Panti Asuhan, Panti Jompo dan Panti Rehabilitasi

Penanganan Penyadang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS), salah satunya, dikaitkan dengan panti sosial. Panti ini kepemilikannya dapat dimiliki oleh pemerintah daerah maupun swasta. Selama kurun waktu 2013-2017, panti yang ada di Kota Pekalongan mengalami pengurangan sebanyak dua panti asuhan. Status kepemilikan pun tidak berubah. Jumlah anak yang diasuh setiap tahunnya berfluktuasi. Kondisi ini disebabkan jumlah kondisi lapangan penanganan PMKS yang juga selalu berfluktuasi. Jumlah PMKS yang diasuh terbanyak adalah 827 anak pada tahun 2013. Pada tahun 2014 dan 2015 terjadi penurunan jumlah anak asuh menjadi 390 anak pada 2014 dan menjadi 217 pada tahun 2015. Sedangkan pada tahun 2016 jumlah anak yang diasuh panti asurahan sebanyak 260 anak.

Page 91: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 79

Terkahir pada tahun 2017 hanya 237 anak yang diasuh. Secara detail kondisi ini terlihat pada Tabel 2.82.

Tabel 2.82 Jumlah Panti Asuhan dan Anak Yang Diasuh di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah Panti Asuhan Jumlah Anak yang Diasuh

2013 8 827

2014 8 390

2015 8 217

2016 9 260

2017 7 237

Sumber : Dinsosnakertrans. 2012-2016, DinsosP2KB, 2018

b. Penanganan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial

Dalam Undang-undang Nomor 11 tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial yang dimaksud kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya. Penyelenggaraan Kesejahteraan sosial adalah upaya yang terarah, terpadu, dan berkelanjutan yang dilakukan Pemerintah, pemerintah daerah, dan masyarakat dalam bentuk pelayanan sosial guna memenuhi kebutuhan dasar, yang meliputi Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) merupakan istilah yang dipakai untuk orang-orang yang memiliki masalah dalam pemenuhan kebutuhan material, spiritual dan sosial untuk hidup layak. Jumlah PMKS tertinggi adalah fakir miskin sebesar 75.839 jiwa dan 1.142 jiwa penyandang cacat pada tahun 2017. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.83 berikut.

Tabel 2.83 Kategori dan Jumlah PMKS di Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017

Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Generasi Muda Penyandang Masalah Kesra - - - - -

Keluarga Penyandang Sosial Psikologi - - - - -

Anak Terlantar/Gelandangan 236 254 254 254 105

Usia Lanjut/Jompo/Terlantar 2.323 942 942 942 337

Wanita Rawan Sosial 670 880 865 865 361

Keluarga yang Kondisi/ Perumahan, Lingkungan Tidak Layak

4.865 4.545 4.545 4.545

Anak Nakal 58 51 51 51 69

Korban Penyalahgunaan Narkoba 74 74 74 74 67

Penyandang Cacat 460 998 966 966 1.142

-Tubuh 123 307 297 297 316

-Netra 43 170 170 170 174

-Mental 35 341 328 328 449

-Ganda 85 31 30 30 56

-Wicara 174 149 141 141 147

Bekas Penyandang Penyakit Kronis 21 - - - 542

Gelandangan 153 6 6 - 16

Tuna Susila 22 4 4 - -

Waria - - - - -

Bekas Narapidana 151 135 22 - 87

Page 92: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 80

Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Bencana Alam - - - - -

Fakir Miskin 29.765 29.765 75.916 115.796 75.839

Jumlah 39.258 38.652 84.611 124.459 79.707 Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka, 2013-2017

Penanganan PMKS di Kota Pekalongan juga melibatkan partisipasi masyarakat dan dunia usaha. Jumlah partisipasi masyarakat dalam bentuk organisasi/yayasan sampai dengan tahun 2017 untuk organisasi sosial berjumlah 7 unit, karang taruna berjumlah 32 unit, WPKS sebanyak 87 orang dan jumlah PSM (Pekerja Sosial Masyarakat) sebanyak 288 orang. Selanjutnya dapat dilihat secara lengkap pada Tabel 2.84.

Salah satu bentuk penanganan PMKS dilakukan melalui penyediaan sarana dan prasarana. Salah satu sarana prasarana yang ada yaitu panti asuhan. Jumlah panti asuhan sampai dengan tahun 2017 berjumlah 7 unit. Dengan jumlah anak asuh mencapai 237 anak.

Tabel 2.84 Jumlah PSKS di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Keterangan 2013 2014 2015 2016 2017

Perintis / Pejuang Kemerdekaan 2 2 0 0 0

Kader Kepemimpinan Sosial

Wanita

90 90 90 87 87

Pekerja Sosial Masyarakat 288 288 288 288 288

Karang Taruna 47 51 51 27 32

Organisasi Sosial 7 7 0 8 7 Sumber : www.pekalongankota.bps.go.id, 2018

2.1.3.2. Urusan Pemerintahan Wajib Yang Tidak Berkaitan dengan Pelayanan Dasar

1. Ketenagakerjaan

a. Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

Angkatan kerja adalah penduduk usa kerja (15 tahun ke atas) yang bekerja, punya pekerjaan namun sementara tidak bekerja, dan pengangguran. Tingkat partisipasi angkatan kerja (TPAK) menunjukkan persentase angkatan kerja usia 15 tahun ke atas dibandingkan dengan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas. Tingkat partisipasi angkatan kerja di Kota Pekalongan pada kurun waktu 2013 sampai 2017 mengalami pasang surut.

Tabel 2.85 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

No Tahun Angkatan Kerja Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja (%)

1 2013 138.916 66,64

2 2014 151.553 69,32

3 2015 149.507 50,42

4 2016 149.507 67,47

5 2017 157.445 69,28 Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka, 2018

Jika pada tahun 2013-2014 angka partisipasi angkatan kerja naik dari 66,64% menjadi 69,32%. TPAK menurun di tahun berikutnya (2015). Hal ini terjadi karena menurunnya kesempatan kerja tetapi juga dapat diakibatkan sebagian

Page 93: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 81

masyarakat memiliki kesadaran untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi.

Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka, 2018

Gambar 2.23 Perkembangan Partisipasi Angkatan Kerja di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

b. Angka Sengketa Pengusaha-Pekerja per Tahun

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2013, perselisihan hubungan industrial diharapkan dapat diselesaikan melalui perundingan bipartit, Dalam hal perundingan bipartit gagal, maka penyelesaian dilakukan melalui mekanisme mediasi atau konsiliasi. Bila mediasi dan konsiliasi gagal, maka perselisihan hubungan industrial dapat dimintakan untuk diselesaikan di Pengadilan Hubungan Industrial. Berikut disajikan angka sengketa pengusaha- pekerja atau yang dikenal perselisihan hubungan industrial selama lima tahun berturut-turut.

Tabel 2.86 menunjukkan angka sengketa di Kota Pekalongan dalam kurun waktu 2013 sampai 2016 mengalami penurunan. Namun pada tahun 2017 mengalami kenaikan. Walaupun demikian masih diperlukan perhatian pemerintah dalam ketenagakerjaan agar kegiatan investasi berjalan lancar.

Tabel 2.86 Angka Sengketa Pengusaha-Pekerja Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah Sengketa Jumlah Perusahaan Persentase Sengketa

2013 33 315 10,48

2014 18 320 5,63

2015 13 334 3,89

2016 11 368 2,99

2017 13 382 3,40 Sumber : Dinas Sosial, Tenaga Kerja dan Transmigrasi Kota Pekalongan, 2011-2015. Dinsos P2KB 2018

c. Pencari Kerja yang Ditempatkan (Persentase)

Dalam kurun waktu tahun 2013 sampai 2016 pencari kerja yang berhasil ditempatkan cenderung mengalami penurunan. Pada tahun 2017, terjadi peningkatan. Data pencari kerja ditempatkan ditunjukkan dalam Tabel 2.87.

2013 2014 2015 2016 2017

Tingkat Partisipasi AngkatanKerja (%)

66,64 69,32 67,47 67,47 69,28

65,00

65,50

66,00

66,50

67,00

67,50

68,00

68,50

69,00

69,50

70,00

Page 94: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 82

Tabel 2.87 Persentase Pencari Kerja yang Ditempatkan Tahun 2013-2017

Tahun

Pencari Kerja Yang Ditempatkan

Antar Kerja Lokal

(AKL)

Antar Kerja Antar Daerah

(AKAD)

Antar Kerja Antar Negara

(AKAN)

2013 679 217 90

2014 854 83 86

2015 442 0 76

2016 58 3 20

2017 104 33 200 Sumber : Dinsosnakertrans Kota Pekalongan, 2013-2016, Disperinaker, 2018.

Upaya lain yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekalongan untuk memberikan kesempatan kerja kepada masyarakat sekaligus mengurangi angka kemiskinan adalah dengan program transmigrasi. Transmigrasi merupakan program pemerintah yang berupaya melakukan pemerataan penduduk dengan cara memindahkan penduduk di daerah-daerah padat ke daerah-daerah yang jarang penduduknya. Penduduk yang sering menjadi sasaran transmigrasi adalah yang bermukim di pulau Jawa dipindahkan ke daerah tujuan transmigrasi.

Tujuan pelaksanaan urusan transmigrasi adalah untuk mengurangi kemiskinan dan kepadatan penduduk di pulau Jawa, memberikan kesempatan bagi orang yang mau bekerja, dan memenuhi kebutuhan tenaga kerja untuk mengolah sumber daya di pulau-pulau lain seperti Papua, Kalimantan, Sumatra, dan Sulawesi. Pelaksanaan urusan Transmigrasi di Kota Pekalongan sangat tergantung dengan kebijakan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah terkait alokasi dan lokasi. Program transmigrasi yang sudah dilaksanakan oleh Pemerintah Kota Pekalongan dapat dilihat pada tabel 2.88 berikut.

Tabel 2.88 Alokasi dan Lokasi Transmigran Kota Pekalongan Tahun 2012-2016

No Tahun Lokasi KK

1 2012 Nihil Nihil

2 2013 Kabupaten Satai Lestari dan Sei Mata-mata Sambas,

Kalimantan Barat

7 KK

3 2014 Satai Lestari, Sambas, Kalimantan Barat 2 KK

4 2015 Nihil Nihil

5 2016 Kabupaten Banyuasin, Desa Sri Agung, Provinsi

Sumatera Selatan

5 KK

Sumber : Dinperinaker, 2018

d. Tingkat Pengangguran Terbuka

Tingkat pengangguran terbuka menunjukkan angka persentase jumlah penganggur pada usia kerja dibandingkan dengan jumlah penduduk angkatan kerja. Tingkat pengangguran terbuka di Kota Pekalongan sampai 2016 cenderung mengalami penurunan namun namun kemudian mengalami kenaikan pada tahun 2017 menjadi 5,05 %.

Page 95: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 83

Sumber : www.bps.go.id, 2018

Gambar 2.24 Perkembangan Tingkat Pengangguran Terbuka di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Jika dibandingkan dengan Provinsi Jawa Tengah dan Nasional, TPT Kota Pekalongan pada tahun 2013 masih di bawah TPT Nasional dan Provinsi Jawa Tengah. Tetapi pada tahun 2017 TPT Kota Pekalongan lebih rendah dibandingkan TPT Nasional namun lebih tinggi Provinsi Jawa Tengah. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.24.

e. Keselamatan dan Perlindungan

Keselamatan dan Perlindungan menunjukkan persentase perusahaan yang menerapkan Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) dibandingkan dengan jumlah perusahaan di Kota Pekalongan. Sebagai salah satu alat kepentingan pegawai dan perusahaan, penerapan K3 di lingkungan perusahaan menciptakan budaya kerja dan keselamatan bagi tercapainya kenyamanan bekerja. Dalam kurun waktu tahun 2013 sampai 2016 terjadi penurunan penerapan K3 di Kota Pekalongan. Pada tahun 2017 terjadi peningkatan penerapan K3. Jumlah perusahaan yang meningkat tidak dibarengi dengan penerapan K3 sepanjang lima tahun terakhir ini. Tabel 2.89 menunjukkan persentase perusahaan yang menerapkan K3.

Tabel 2.89 Persentase Perusahaan Menerapkan Keamanan, Kesehatan dan Keselamatan Kerja (K3) Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah Perusahaan

Menerapkan K3

Jumlah Perusahaan di

Wilayah Kab/kota Persentase

2013 300 320 93,75%

2014 280 320 87,50%

2015 300 334 89,82%

2016 300 368 81,52%

2017 370 382 96,86% Sumber : Dinsosnakertrans Kota Pekalongan, 2013-2016, Diperinnaker, 2018

Pada tahun 2013, persentase penerapan K3 pada perusahaan-perusahaan di Kota Pekalongan sebesar 93,75% meningkat dibandingkan tahun 2012 sebesar 92,06%. Namun menurun pada tahun 2014 dan meningkat lagi pada tahun 2015. Pada akhir 2016, persentasenya kembali menurun menjadi 81,52%. Tahun 2017, kembali naik menjadi 96,86%.

2013 2014 2015 2016 2017

TPT Kota Pekalongan 5,28 5,42 4,10 4,10 5,05

TPT Prov Jateng 6,02 5,68 4,99 4,63 4,57

TPT Nasional 6,17 5,94 6,18 5,61 5,50

3,00

3,50

4,00

4,50

5,00

5,50

6,00

6,50

Page 96: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 84

2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

a. Persentase Partisipasi Perempuan Bekerja di Lembaga Pemerintah

Partisipasi perempuan yang bekerja di lembaga pemerintah ditunjukkan dengan membandingkan jumlah pekerja perempuan terhadap jumlah pekerja perempuan secara keseluruhan. Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah menunjukkan angka yang menurun, bukan dikarenakan jumlah pekerja perempuan di lembaga pemerintah yang menurun tetapi dikarenakan semakin meningkatnya jumlah pekerja perempuan. Kondisi ini menunjukkan peningkatan perempuan dalam kegiatan ekonomi. Perkembangan perempuan yang bekerja di lembaga pemerintah ditunjukkan dalam Tabel 2.90.

Tabel 2.90 Banyaknya Partisipasi Pekerja Perempuan Pada Lembaga Pemerintahan di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

URAIAN 2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah pekerja perempuan di

lembaga pemerintah (org)

2.007 2.007 N/A 2.007 1.621

Jumlah pekerja perempuan (org)

56.536 56.536 N/A 56.536 9.799

Persentase partisipasi perempuan di lembaga

pemerintah (%)

3,55 3,55 N/A 3,55 15,99

Sumber : BPMP2AKB, 2015; DPMPPA, 2016-2017

b. Persentase Partisipasi Perempuan dalam Jabatan Struktural ASN

Partisipasi perempuan dalam jabatan eselon II, III, dan IV di Kota Pekalongan selama kurun waktu 2013-2017 cenderung menurun. Pada tahun 2013 pejabat perempuan yang menduduki eselon II, III dan IV dibandingkan seluruh jabatan yang terisi sebesar 248 orang. Pada tahun 2017 partisipasi perempuan dalam jabatan ASN menurun menjadi 208 orang.

Sumber : BKD,2013- 2016; BKPPD, 2018

Gambar 2.25 Persentase Partisipasi Perempuan Dalam Jabatan ASN Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

c. Rasio KDRT (Kekerasan Dalam Rumah Tangga)

Rasio KDRT menunjukkan persentase kasus KDRT dibandingkan dengan jumlah rumah tangga. Selama kurun waktu 2013-2017 rasio KDRT mengalami

2013 2014 2015 2016 2017

Pejabat Perempuan Menempatijabatan eselon II, III dan IV

248 239 231 221 208

180

190

200

210

220

230

240

250

260

Page 97: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 85

fluktuasi setiap tahunnya. Rasio KDRT terendah terjadi pada tahun 2017 dengan angka rasio 0,026%, dan angka tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu 0,093% sebagaimana ditunjukkan Gambar 2.26.

Sumber : BPMP2AKB Kota Pekalongan, 2013-2016, DPMPPA, 2018

Gambar 2.26 Perkembangan Rasio KDRT di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

d. Penyelesaian Kasus Perlindungan Perempuan dan Anak

Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan di Kota Pekalongan telah menunjukkan peningkatan yang signifikan. Gambar 2.27 menunjukkan bahwa pada tahun 2013 hanya 64% kasus pengaduan perlindungan perempuan dan anak yang dapat diselesaikan, maka pada tahun 2014, 2015 dan 2016 telah mengalami peningkatan yang signifikan, dimana seluruh kasus pengaduan dapat tertangani. Peningkatan angka penyelesaian yang sangat signifikan tersebut terutama dikarenakan di Kota Pekalongan telah dibentuk Lembaga Perlindungan Perempuan, Anak dan Remaja (LP-PAR).

Sumber : BPMP2AKB Kota Pekalongan, 2013-2016, Dinsos PPAKB,2017, DPMPPA, 2018

Gambar 2.27 Perkembangan Penyelesaian Pengaduan Perlindungan Perempuan dan Anak di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

2013 2014 2015 2016 2017

Rasio KDRT (%) 0,087 0,046 0,093 0,087 0,026

0,03

0,04

0,05

0,06

0,07

0,08

0,09

0,1

2013 2014 2015 2016 2017

Penyelesaian pengaduanperlindungan perempuan dan

anak dari tindakan kekerasan(%)

64,00 100 100,00 100 100

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

Page 98: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 86

3. Pangan

Ketahanan pangan merupakan suatu sistem yang mencakup empat sub sistem yaitu: (a) Ketersediaan pangan melalui upaya peningkatan ketersediaan pangan di daerah dan pengembangan produksi pangan lokal serta cadangan pangan, (b) Keterjangkauan pangan melalui pemantapan distribusi, pemasaran, perdagangan, informasi; (c) konsumsi pangan melalui peningkatan kuantitas dan kualitas konsumsi pangan; (d) keamanan pangan melalui sanitasi, pemberian jaminan keamanan dan mutu pangan.

Ketersediaan pangan pada satu wilayah ditunjukkan dengan rasio ketersediaan pangan utama. Sepanjang tahun 2013-2017 terjadi penurunan ketersediaan pangan. Adapun rasio ketersediaan pangan utama ditunjukkan dalam Tabel 2.91.

Tabel 2.91 Rasio Ketersediaan Pangan Utama Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Ketersediaan Pangan

Utama Per tahun Jumlah

Penduduk Persentase

2013 6.136.302 290.870 21,1

2014 4.674.618 293.704 15,92

2015 6.323.153 296.533 21,31

2016 6.855.003 299.210 22,91

2017 7.382.286 301.870 24,46

Sumber : KKP Kota Pekalongan, 2013-2016; DPP, 2018

Pola Pangan Harapan adalah susunan beragam pangan atau kelompok pangan yang didasarkan atas sumbangan energinya, baik secara absolut maupun relatif terhadap total energi baik dalam hal ketersediaan maupun onsumsi pangan , yang mampu mencukupi kebutuhan dengan mempertimbangkan aspek-aspek sosial, ekonomi, budaya, agama dan cita rasa ( Depkes RI, 2005)

Kualitas konsumsi pangan masyarakat Kota Pekalongan dari Tahun 2013 - 2017 yang ditunjukkan dengan meningkatnya skor Pola Pangan Harapan (PPH), merupakan salah satu indikator keberhasilan ketahanan pangan di Kota Pekalongan dari aspek konsumsi. Skor PPH selama lima tahun terus membaik. Capaian skor PPH dapat dilihat pada Tabel 2.92.

Tabel 2.92 Skor PPH Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Skor PPH Kota Pekalongan

2013 87,1

2014 87,8

2015 87,8

2016 87,8

2017 89,7

Sumber : Kantor Ketahanan Pangan Kota Pekalongan, 2015, Dinperpa 2018

Berdasarkan pengelompokan menurut jenis bahan pangan, menunjukkan bahwa konsumsi beras di Kota Pekalongan sangat tinggi. Konsumsi umbi-umbian di Kota Pekalongan sepanjang tahun 2013-2017 cenderung menurun termasuk konsumsi pangan hewani. Untuk konsumsi sayur dan buah walaupun di Kota pekalongan tergolong kecil sepanjang lima tahun terakhir. Perkembangan capaian konsumsi per kelompok pangan dan capaian konsumsi energi per kapita/hari dapat dilihat pada Tabel 2.92.

Page 99: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 87

Tabel 2.93 Capaian Konsumsi Kelompok Pangan di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Capaian Konsumsi

Kelompok Pangan Satuan 2013 2014 2015 2016 2017

Padi-padian Kg/Kap/th 90,97 94 89,9 101,5 107

Umbi-umbian Kg/Kap/th 17,23 18,2 15,6 16 16,5

Pangan Hewani Kg/Kap/th 74,93 78,5 39,3 38,3 40,2

Minyak dan Lemak Kg/Kap/th 8,72 8,7 19,7 17,2 12,2

Buah/biji berminyak Kg/Kap/th 14,21 13,8 2,9 3,5 2,6

Kacang-kacangan Kg/Kap/th 23,68 24,6 11,7 13,8 19

Gula Kg/Kap/th 7,65 8 7 9,5 10

Sayur & Buah Kg/Kap/th 98,74 99,5 70,6 78,4 74,1

lain-lain Kg/Kap/th 3,38 3,6 2,9 2,8 1,3

Sumber : KKP Kota Pekalongan, 2013-2016; DPP, 2018

Konsumsi utama masyarakat Kota Pekalongan masih didominasi oleh jenis padi-padian, kacang-kacangan, dan pangan hewani. Konsumsi padi-padian dari tahun ke tahaun terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk di Kota Pekalongan. Seperti kebanyakan masyarakat Indonesia lainnya padi-padian menjadi kebutuhan utama dalam memenuhi asupan konsumsi berenergi. Berikut perkembangannya tercakup pada Tabel 2.94.

Tabel 2.94 Konsumsi Energi Per Kapita/Hari di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Capaian Konsumsi

Kelompok Pangan Satuan 2013 2014 2015 2016 2017

Padi-padian Kg/Kap/th 90,97 94 89,9 101,5 107

Umbi-umbian Kg/Kap/th 17,23 18,2 15,6 16 16,5

Pangan Hewani Kg/Kap/th 74,93 78,5 39,3 38,3 40,2

Minyak dan Lemak Kg/Kap/th 8,72 8,7 19,7 17,2 12,2

Buah/biji berminyak Kg/Kap/th 14,21 13,8 2,9 3,5 2,6

Kacang-kacangan Kg/Kap/th 23,68 24,6 11,7 13,8 19

Gula Kg/Kap/th 7,65 8 7 9,5 10

Sayur & Buah Kg/Kap/th 98,74 99,5 70,6 78,4 74,1

lain-lain Kg/Kap/th 3,38 3,6 2,9 2,8 1,3

Sumber : Kantor Ketahanan Pangan Kota Pekalongan, 2016, Dinperpa 2017

4. Pertanahan

Dalam era otonomi daerah saat ini, sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah Provinsi, dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota, terdapat 9 urusan pertanahan yang menjadi kewenangan Pemerintah Kabupaten Kota. Kesembilan urusan tersebut adalah Izin Lokasi, Pengadaan Tanah Untuk Kepentingan Umum Pelayanan Umum, Sengketa Tanah Garapan, Ganti Rugi, Penetapan Subyek Obyek Redistribusi tanah, tanah ulayat, pemanfaatan tanah kosong, izin membuka tanah, dan penggunaan tanah. Sedangkan berdasarkan Undang-Undang nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, urusan pertanahan kabupaten/kota hanya meliputi 8 sub urusan yaitu izin lokasi; sengketa tanah garapan; ganti kerugian dan santunan tanah untuk pembangunan; subyek dan

Page 100: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 88

obyek redistribusi tanah, serta ganti kerugian tanah kelebihan maksimum dan tanah absente; tanah ulayat; tanah kosong; izin membuka tanah; serta penggunaan tanah.

Pelayanan umum kepada masyarakat di urusan pertanahan, bertujuan untuk mempertahankan kelestarian lahan dan lingkungan. Beberapa hal yang dilakukan antara lain dengan memberikan insentif kepada masyarakat dalam rangka mempertahankan lahan pertanian, serta memberikan sertifikat tanah masyarakat yang berada di kawasan lindung dan Lahan Pertanian Pangan Berkelanjutan (LP2B).

Perkembangan kepemilikan sertifikat tanah di Kota Pekalongan terus mengalami peningkatan. Secara lengkap tanah bersertifikat di Kota Pekalongan dijelaskan dalam Tabel 2.95.

Tabel 2.95 Lahan Bersertifikat di Kota Pekalongan Tahun 2012-2016

2012 2013 2014 2015 2016

Luas wilayah 4.525 4.525 4.525 4.525 4.525

Luas tanah bersertifikat 3.286,15 3.369,75 3.527,49 3.617,23 3.690,93

Hak Milik 2.716,38 2.790,15 2.838,12 2.880,99 2.939,78

HGB 260,55 266,39 278,63 286,96 289,49

Hak Guna Usaha 5,76 5,76 5,76 5,76 5,76

Hak Pakai 246,02 248,81 344,68 382,56 394,95

Hak Pengelolaan 4,00 4,00 4,00 4,00 4,00

Hak Wakaf 53,45 54,63 56,31 56,96 56.96

Lahan Bersertifikat (%) 72,62% 74,47% 77,96% 79,94% 81,57% Sumber : BPN, 2017, diolah

Kinerja persertifikatan bidang tanah di Kota Pekalongan terus mengalami peningkatan. Jika pada tahun 2012 luas lahan bersertifikat adalah 72,62% maka dalam kurun waktu tahun 2012-2016 terus mengalami peningkatan setiap tahunnya, dan pada tahun 2016 sebanyak 81,57% lahan di Kota Pekalongan sudah bersertifikat. Semakin meningkatnya persentase tersebut dapat juga menandakan kesadaran hukum masyarakat yang semakin meningkat, khususnya terhadap pertanahan.

Sumber : BPN, 2017, diolah

Gambar 2.28 Persentase Luas Lahan Bersertifikat di Kota Pekalongan Tahun 2012-2016

2012 2013 2014 2015 2016

Lahan Bersertifikat (%) 72,62% 74,47% 77,96% 79,94% 81,57%

68,00%

70,00%

72,00%

74,00%

76,00%

78,00%

80,00%

82,00%

84,00%

Page 101: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 89

5. Lingkungan Hidup

Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup (UKL) dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup (UPL) adalah upaya yang dilakukan dalam pengelolaan dan pemantauan lingkungan hidup oleh penanggung jawab dan atau kegiatan yang tidak wajib melakukan AMDAL (Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 86 tahun 2002 tentang Pedoman Pelaksanaan Upaya Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Upaya Pemantauan Lingkungan Hidup).

Sumber : BLH Kota Pekalongan, 2015, diolah; DLH, 2016-2018

Gambar 2.29 Cakupan Pengawasan Pelaksanaan UKL-UPL Tahun 2013-2017

Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan UKL dan UPL menunjukkan persentase perusahaan wajib UKL dan UPL yang diawasi dibandingkan dengan jumlah seluruh perusahaan wajib UKL dan UPL. Selama kurun waktu tahun 2013-2017 cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan UPL dan UKL megalami pasang surut sebagaimana ditunjukkan dalam gambar 2.29. Pada tahun 2014 dan 2015 cakupan pengawasan terhadap UKL-UPL sebesar 100%. Pada akhir 2017, pengawasan UPL-UKL mengalami penurunan menjadi 60,42%. Hal ini terjadi disebabkan oleh 96 perusahan yang terdaftar hanya 58 perusahaan yang diawasi secara terus menerus UKL-UPLnya. Selain itu jumlah tenaga pengawas yang terbatas menyebabkan cakupan UPL/UKL pada tahun 2013, 2016 dan 2017 tidak maksimal.

Sebagai salah satu kota pantai dan penghasil batik, Pemerintah Kota Pekalongan berkomitmen untuk melestarikan lingkungan hidup di Kota Pekalongan. Komitmen itu antara lain dengan membangun intalasi IPAL baik untuk kebutuhan industri batik, industri tempe maupun industri peternakan. Hal ini diperlukan dalam rangka menjaga keseimbangan lingkungan di kawasan industri rumah tangga. Industri yang semakin bertumbuh dari tahun 2013-2017 diikuti dengan volume pengelolaan limbah yang semakin baik.

Tabel 2.96 Perkembangan Pemanfaatan IPAL Komunal di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

IPAL

2013 2014 2015 2016 2017

Jml

Industri

Limbah

(m3)

Jml

Industri

Limbah

(m3)

Jml

Industri

Limbah

(m3)

Jml

Industri

Limbah

(m3)

Jml

Industri

Limbah

(m3)

Kauman 26 70 26 70 26 70 29 100 26 100

Jenggot 75 400 75 400 75 400 75 400 75 400

Industri

Kecil

22 43 73 378 83 425 83 426

IPAL 3 450 3 450 3 450 3 500 3 500

2013 2014 2015 2016 2017

Cakupan pengawasanterhadap UKL-UPL (%)

83,3 100 100 60,42 61,1

0

20

40

60

80

100

120

Page 102: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 90

IPAL

2013 2014 2015 2016 2017

Jml

Industri

Limbah

(m3)

Jml

Industri

Limbah

(m3)

Jml

Industri

Limbah

(m3)

Jml

Industri

Limbah

(m3)

Jml

Industri

Limbah

(m3)

Bersama

IndustriI

Besar

5 150 5 150 5 450 5 700 5 700

IPAL Biogas

Duw et

80 80 93 100 118 120 125 160 28 90

IPAL Biogas

Ternak

5 120 5 180 7 210 7 210 7 210

Jumlah 216 1.270 250 1.350 307 2.078 327 2.495 227 2.426

Sumber : BLH Kota Pekalongan, 2016, Dinas Lingkungan Hidup 2018

Cakupan pelayanan persampahan merupakan persentase wilayah yang terlayani persampahan dibandingkan dengan luas wilayah Kota Pekalongan. Cakupan pelayanan persampahan Kota Pekalongan selama kurun waktu tahun 2013-2017 cenderung tetap seperti ditunjukkan dalam gambar 2.30.

Sumber : BLH Kota Pekalongan, 2013-2016, DLH 2018

Gambar 2.30 Cakupan Layanan Persampahan Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Jumlah sampah Kota Pekalongan setiap tahun dari tahun 2013-2017 terus meningkat seiring bertambahnya jumlah penduduk selama tahun 2013-2017. Pengelolaan sampah menggunakan TPS3R, bank sampah dan kegiatan sodaqoh sampah selama tahun 2013-2017 pengelolaannya setiap hari semakin membaik. Puncaknya, pada tahun 2013 jumlah sampah terkelola sebelum dibuang ke tempat pembuangan akhir mencapai 341 m3 per hari.

Tabel 2.97 Penanganan Sampah di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Data Sampah 2013 2014 2015 2016 2017

Sampah terangkut (m3) 544 610 618 650 530

Sampah terkelola di TPS3R, bank

Sampah dan Sodaqoh Sampah (m3)

341 280 277 140 140

Jml Sampah tertangani (m3) 885 890 895 790 670

Sumber : BLH Kota Pekalongan,2013- 2016; DLH, 2018

2013 2014 2015 2016 2017

Cakupan layananpersampahan (%)

80,00% 80,40% 80,40% 81,77% 80,46%

79,00%

79,50%

80,00%

80,50%

81,00%

81,50%

82,00%

Page 103: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 91

Sumber : Badan Lingkungan Hidup Kota Pekalongan, 2014-2015, DLH 2018, diolah

Gambar 2.31 Persentase Pengangkutan Sampah dan Pengelolaan Sampah di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

TPA di Kota Pekalongan beroperasi pada tahun 1994. Lokasi TPA tersebut berada di Kelurahan Degayu. Luas TPA tersebut adalah 5,8 Ha dengan desain umur TPA 15 tahun. Adapun saat ini umur TPA diperpanjang sampai 2018. Pengoperasian TPA Degayu tersebut adalah control landfill. Jarak TPA terhadap permukiman adalah 0,3 km. Adapun jarak TPA terhadap pusat Kota adalah 5 km dan jarak ke badan air terdekat adalah 0,1 km.

6. Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil

a. Rasio Penduduk ber KTP

Sebagai salah satu sarana penting identitas nasional, berdasarkan Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2013, setiap penduduk wajib memiliki identitas diri termasuk akta kelahiran dan KTP nasional. Rasio kepemilikan KTP yang dimaksud adalah jumlah penduduk memiliki KTP dibagi jumlah penduduk di atas usia 17 tahun atau telah menikah.

Sumber : Dindukcapil Kota Pekalongan, 2018

Gambar 2.32 Rasio Kepemilikan KTP di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Rasio Kepemilikan KTP bagi penduduk di Kota Pekalongan dari Tahun 2013-2017 semakin membaik. Penerapan e-KTP dan pendaftaran ulang bagi pemilik KTP lama yang dimulai pada tahun 2012 membawa konsekuensi pada tahun 2013 terjadi

2013 2014 2015 2016 2017

persentase sampah terangkut(%)

61,47% 68,54% 69,05% 78,49% 79,12%

persentase sampah terkelola diTPS3R, Bank Sampah dan

Sodaqoh Sampah (%)38,53% 31,46% 30,95% 16,91% 20,88%

0,00%

10,00%

20,00%

30,00%

40,00%

50,00%

60,00%

70,00%

80,00%

90,00%

2013 2014 2015 2016 2017

Rasio penduduk berKTP persatuan penduduk

79,26% 92,63% 92,48% 93,48% 93,48%

70,00%

75,00%

80,00%

85,00%

90,00%

95,00%

Page 104: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 92

penurunan rasio karena jumlah penduduk yang mendaftar ulang KTPnya lebih besar dari kebutuhan e-KTP yang tersedia. Secara keseluruhan, perkembangan jumlah penduduk ber-KTP semakin meningkat dan pada tahun 2017 penduduk yang ber-KTP meningkat menjadi 93,48%. Adapun perkembangannya dapat dilihat pada Gambar 2.32.

b. Persentase Penduduk Ber Akta Kelahiran

Sebagai salah satu syarat identitas diri bagi penduduk yang telah dilahirkan, maka pemerintah daerah mengeluarkan akta kelahiran bagi penduduknya. Kepemilikan akta kelahiran per 1.000 penduduk ditunjukkan dengan membandingkan jumlah akta kelahiran dan jumlah penduduk dalam seribu penduduk.

Sumber : Dindukcapil Kota Pekalongan, 2014-2018, diolah

Gambar 2.33 Perkembangan Kepemilikan Akta Kelahiran di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Dalam kurun waktu tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 Kepemilikan akta kelahiran Kota Pekalongan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Secara lengkap kepemilikan akta kelahiran di Kota Pekalongan tahun 2013 sampai dengan 2017 ditunjukkan dalam Gambar 2.33.

7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Kelurahan adalah upaya untuk mewujudkan kemampuan dan kemandirian masyarakat desa dan kelurahan yang meliputi aspek ekonomi, sosial budaya, politik dan lingkungan hidup melalui penguatan pemerintahan desa dan kelurahan, lembaga kemasyarakatan dan upaya dalam penguatan kapasitas masyarakat. Pemberdayaan masyarakat dilakukan dalam suatu kerangka pembangunan partisipatif yang dilaksanakan dari, oleh dan untuk masyarakat yaitu sejak tahap perencanaan, pelaksanaan, pengendalian, pemanfaatan dan pemeliharaan hasil-hasil pembangunan serta pengembangan tindak lanjut hasil pembangunan. Perencanaan pembangunan desa disusun dengan mengacu kepada perencanaan pembangunan kabupaten/kota, provinsi dan nasional. Program-program pembangunan yang diarahkan ke desa wajib disinkronisasikan dan diintegrasikan dengan perencanaan pembangunan desa.

Pada tahun 2010 di Kota Pekalongan telah ditetapkan Peraturan Daerah Nomor 5 Tahun 2010 tentang Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan (LKK). Pembentukan lembaga tersebut untuk lebih meningkatkan peran masyarakat dalam aspek pelayanan, perencanaan, pelaksanaan dan pengendalian pembangunan di kelurahan. LKK meliputi 6 unsur yaitu Lembaga Pemberdayaan Masyarakat (LPM),

2013 2014 2015 2016 2017

Kepemilikan Akta Kelahiranper 1.000 penduduk

539,26 572,92 325,64 368,51 368,51

0

100

200

300

400

500

600

700

Page 105: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 93

Tim Penggerak PKK kelurahan, RT/RW, Karang Taruna, Lembaga Adat dan Lembaga Kemasyarakatan lainnya.

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa/Kelurahan dilakukan dengan melibatkan Kader Pemberdayaan Masyarakat (KPM) dan Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Desa/Kelurahan (LPMD/K). LPM pada satu tahun pertama dari 2013-2017 sebanyak 47 LPM. Jumlah ini menurun pada tahun 2014 hingga 2017 menjadi 27 LPM karena adanya penggabungan kelurahan dari 47 kelurahan menjadi 27 kelurahan. Adapun jumlah LPM Kelurahan yang aktif di Kota Pekalongan sebagaimana pada Tabel 2.98.

Tabel 2.98 Lembaga Pemberdayaan Masyarakat di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah LPM

2013 47

2014 27

2015 27

2016 27

2017 27

Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga Berencana Kota Pekalongan, 2016, Dinpermas PPA 2018.

PKK sebagai salah satu penggerak pemberdayaan masyarakat membantu masyarakat untuk meningkatkan kesejahteraan bagi masyarakat di wilayahnya. PKK membantu pemerintah Kota Pekalongan memberdayakan peran ibu-ibu di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan. Perkembangannya tersaji pada Tabel 2.99. Jumlah PKK aktif mulai tahun 2014 sebanyak 32 PKK. Hal ini terjadi karena adanya penggabungan kelurahan di Kota Pekalongan dari 47 kelurahan menjadi 27 kelurahan

Tabel 2.99 PKK Aktif di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah PKK Aktif

2013 52

2014 32

2015 32

2016 32

2017 32 Sumber : Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan, Perlindungan Anak dan Keluarga

Berencana Kota Pekalongan, 2018.

Pos Pelayanan Terpadu (Posyandu) adalah salah satu upaya Kesehatan Bersumberdaya Masyarakat (UKBM) yang bertujuan untuk memberikan pelayanan kesehatan dasar kepada masyarakat terutama untuk mempercepat penurunan angka kematian ibu dan bayi. Posyandu juga berperan dalam membantu lansia untuk meningkatkan kualitas hidupnya di masa tuanya. Hasil pelaksanaan kegiatan yang dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pelayanan Posyandu kepada masyarakat selama kurun waktu Tahun 2013-2017 adalah meningkatkan peran dan fungsi Posyandu sebagai garda terdepan dalam menanggulangi kesehatan masyarakat yang bersifat preventif. Data posyandu aktif di Kota Pekalongan dapat dilihat pada Tabel 2.100.

Page 106: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 94

Tabel 2.100 Posyandu Aktif di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah Posyandu Aktif

2013 401

2014 403

2015 405

2016 406

2017 407 Sumber : BPMP2AKB Kota Pekalongan, 2013-2015, Dinkes, 2016-2017

8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

a. Rasio Akseptor KB

Rasio akseptor Keluarga Berencana (KB) Kota Pekalongan per 100 pasangan usia subur di Kota Pekalongan dari tahun 2013 - 2015 menunjukkan perkembangan semakin meningkat, namun mengalami penurunan pada tahun berikutnya menjadi 74,50 pada tahun 2017. Perkembangan akseptor KB dari tahun 2013-2017 tersaji pada Tabel 2.101.

Tabel 2.101 Rasio Akseptor KB per 100 Pasangan Usia Subur Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah PUS Jumlah Akseptor KB Rasio

2013 47.755 37.350 78,21

2014 46.409 36.872 79,45

2015 47.389 39.387 83,11

2016 45.805 35.570 77,65

2017 46.293 34.489 74,50

Sumber : BPMP2AKB Kota Pekalongan, 2013-2016; DinsosPP dan KB , 2018

b. Cakupan Peserta Aktif KB

Cakupan peserta aktif KB menunjukkan persentase jumlah peserta program KB aktif terhadap jumlah pasangan subur.

Sumber : BPMP2AKB Kota Pekalongan, 2013-2016; DinsosPP dan KB , 2018

Gambar 2.34 Cakupan Peserta KB Akif di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Cakupan peserta KB Aktif dalam krun waktu tahun 2013 sampai 2017 semakin meningkat. Pada tahun 2017 Cakupan Peserta KB Aktif sebesar 86,94%

2013 2014 2015 2016 2017

Cakupan peserta KB aktif (%) 78,21% 79,45% 83,11% 77,65% 86,94%

72,00%

74,00%

76,00%

78,00%

80,00%

82,00%

84,00%

86,00%

88,00%

Page 107: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 95

mengalami peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya. Dalam kurun waktu tahun 2013 sampai 2016 cakupan peserta aktif KB mencapai puncak tahun 2017 dan terendah pada tahun 2016 sebesar 77,65%.

c. Jumlah Keluarga Pra-Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Cakupan keluarga pra sejahtera dan keluarga sejahtera I Kota Pekalongan mengalami penurunan. Apabila pada tahun 2013 sebesar 33,81% dari total 89.485 KK, maka pada akhir 2017 menjadi 59,91% dari total 77.575 KK di Kota Pekalongan.

Tabel 2.102 Jumlah Keluarga Pra-Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

No Tahun Jumlah Kepala

Keluarga

Jumlah Keluarga Pra Sejahtera dan

Keluarga Sejahtera I Persentase

1 2013 92.776 29.270 31,55

2 2014 77.041 26.683 34,63

3 2015 77.747 25.569 32,89

4 2016 77.747 55.032 70,78

5 2017 77.575 46.478 59,91 Sumber : BPMP2AKB Kota Pekalongan,2013- 2016, Dinsos PP dan KB, 2018

9. Perhubungan

Sebagai kota yang menghubungkan Kota Jakarta dan Kota Surabaya, Kota Pekalongan memiliki peran strategis dalam pembangunan infrastruktur perhubungan. Lokasi yang strategis sebagai tempat istirahat membawa konsekuensi sebagai perlintasan di pantai Utara Pulau Jawa. Perlintasan pantai Utara yang berkembang, membawa konsekuensi semakin berkembangnya moda angkutan darat.

Salah satu permasalahan lalu lintas di Kota Pekalongan adalah belum adanya jalan lingkar sehingga seringkali mengalami kemacetan. Hal ini disebabkan karena kendaraan angkutan barang yang berdimensi besar dan berat melintasi Kota Pekalongan melintasi jalur pantura. Kemacetan dihitung dengan ukuran VC Ratio yang didapat dari kondisi eksisting tahun 2013 sampai tahun 2017 sebagaimana ditunjukkan Tabel 2.103. Secara rata-rata VC Ratio diatas 0,5 artinya pada ruas jalan tersebut sudah mengalami kemacetan yang akan mempengaruhi ruas jalan lain.

Tabel 2.103 VC Ratio Beberapa Ruas Jalan di Pantura Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

NAMA JALAN KAPASITAS

JALAN

VC RATIO

2013 2014 2015 2016 2017

Dr. Sutomo 5.702 0,82 0,83 0,84 0,84 0,84

Gajah Mada 5.588 0,64 0,77 0,78 0,78 0,78

Merdeka 2.720 0,94 1,01 1,01 1,01 0,92

Pemuda 3.925 0,95 1,02 1,02 1,02 0,77

Jend Sudirman 4.463 0,89 0,94 0,94 0,95 1,01

Dr. Setiabudi 3.347 0,86 0,99 0,99 0,99 1,03

Wilis - Sriwijaya 2.143 0,57 0,66 0,66 0,66 0,93

KH. Mansur 3.981 0,7 0,74 0,75 0,77 0,66

RATA-RATA 0,8 0,87 0,87 0,88 0,87 Sumber : Dishubparbud Kota Pekalongan. 2016, Dishub 2017

Page 108: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 96

Rasio izin trayek yang dikeluarkan Dinas Perhubungan dan Pariwisata Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebesar 0,00025. Hal ini memiliki makna 2,5 izin per 10.000 penduduk. Pada tahun 2013 sampai 2015 rasio izin trayek adalah 0,00025 atau 2,5 per 10.000 penduduk. Pada tahun 2017 terjadi penurunan rasio menjadi 0,00024 atau 2,4 izin per 10.000 penduduk. Semakin menurunnya persentase tersebut menunjukkan tidak adanya perkembangan trayek, padahal jumlah penduduk semakin meningkat.

Tabel 2.104 Perkembangan Rasio Izin Trayek di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah izin trayek yang

dikeluarkan Jumlah penduduk Rasio

2013 73 290.870 0,00025

2014 73 293.704 0,00025

2015 73 296.533 0,00025

2016 73 300.086 0,00024

2017 73 305.052 0,00024

Sumber : Dishubparbud Kota Pekalongan,2011-2015, Dinas Perhubungan 2017

Dalam rangka meningkatkan pelayanan kepada penumpang antar kota antar provinsi (AKAP) dan antar kota dalam provinsi serta angkutan regional Pekalongan memiliki terminal tipe A. Terminal ini menjadi terminal transit bagi bus yang hendak melanjutkan ke daerah lain maupun menjadi tujuan akhir para penumpang. Berikut perkembangan jumlah terminal bis tipe A di Kota Pekalongan dari tahun 2013-2017.

Tabel 2.105 Jumlah Terminal Bis Tipe A di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Terminal Tipe A 1 1 1 1 1 Sumber : Dishubparbud Kota Pekalongan, 2016, Dinas Perhubungan 2017

Meningkatnya jumlah otobis AKAP dan AKDP di Kota Pekalongan meningkatkan Persentase penggunaan angkutan darat dari tahun 2010-2014. Meskipun jumlah penumpang yang melalui terminal dari tahun 2010-2014 turun namun jumlah otobis AKAP dan AKDP di Kota Pekalongan semakin meningkat, sebagaimana terlihat pada Tabel 2.106.

Tabel 2.106 Persentase Angkutan Darat AKAP dan AKDP Kota Pekalongan Tahun 2010-2014

Indikator Tahun

2010 2011 2012 2013 2014

Jumlah Otobis AKAP AKDP 227 337 574 574 574

Jumlah Penumpang yang melalui

terminal

189.345 180.204 180.484 180.276 180.255

Persentase Angkutan Darat 0,12% 0,19% 0,32% 0,32% 0,32% Sumber : BPS Jawa Tengah 2011-2015, diolah

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 22 Tahun 2009 tentang Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, pengujian kendaraan bermotor adalah serangkaian kegiatan menguji dan/atau memeriksa bagian-bagian kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan dan kendaraan khusus dalam rangka pemenuhan terhadap persyaratan teknis dan laik jalan. Pengujian kendaraan bermotor yang dilakukan secara berkala terhadap setiap kendaraan bermotor, kereta gandengan, kereta tempelan dan

Page 109: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 97

kendaraan khusus. Kendaraan bermotor wajib uji yang selanjutnya disebut kendaraan bermotor adalah kendaraan yang wajib melakukan uji berkala berupa mobil penumpang umum, mobil bus, mobil barang, kendaraan khusus, kereta gandengan dan kereta tempelan.

Kepemilikan KIR untuk kendaraan umum di Kota Pekalongan fluktuatif dari tahun 2013-2017. Pada tahun 2013, jumlah kepemilikan KIR angkutan umum 504 kendaraan. Tahun 2014 jumlah kepemilikan KIR angkutan umum 509 kendaraan, tahun 2015 meningkat menjadi 732 kendaraan, tahun 2016 sebanyak 743 kendaraan dan kembali naik di tahun 2017 menjadi 800 kendaraan.

Tabel 2.107 Jumlah Kepemilikan KIR Angkutan Umum Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah kepemilikan KIR angkutan

umum 504 509 732 743 800

Sumber : Dishubparbud Kota Pekalongan, 2013-2016, Dishub 2018

Kelayakan dalam pengujian kelayakan kendaraan umum penting bagi keselamatan pengemudi dan para penumpang. Agar kelayakan kendaraan umum dalam berkendaraan ada yang diujikan sehingga kelayakan kendaraan itu baik. Pengujian kendaraan itu antara lain pra uji kendaraan bermotor meliputi pemeriksaan dimensi kendaraan dan kelengkapan kendaraan; uji ketebalan asap (Smoke Tester) untuk kendaraan berbahan bakar solar; uji emisi gas buang (Co-Hc) untuk kendaraan berbahan bakar bensin; uji speedometer; pemeriksaan bagian bawah kendaraan dengan Pit Lift dan Play Detector, uji lampu utama; uji side slip; uji axle load; untuk kendaraan baru / rubah bentuk dan ganti buku dan uji rem. Selengkapnya mengenai lama uji kelayakan kendaraan umum tersaji pada Tabel 2.108.

Tabel 2.108 Lama Pengujian Kelayakan Kendaraan Umum (KIR) Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Lama Pengujian (Menit) 20 20 20 20 20 Sumber : Dishubparbud Kota Pekalongan, 2013-2016; Dishub, 2018

Kota Pekalongan telah memiliki tempat pengujian yang representatif. Terletak di lingkungan Dinas Perhubungan, Pariwisata dan Kebudayaan. Sampai saat ini Kota Pekalongan hanya memiliki 1 (satu) tempat pengujian KIR. Adapun biaya pengujian kelayakan angkutan umum selama 2013-2017, terlampir pada Tabel 2.109.

Tabel 2.109 Biaya Pengujian Kelayakan Angkutan Umum Kota Pekalongan 2013-2017

Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Biaya pengujian kelayakan angkutan umum

(Rp.)

40.000 40.000 40.000 40.000 40.000

Sumber : Dishubparbud Kota Pekalongan, 2013-2016; Dishub, 2018

Dalam rangka mendukung keselamatan berlalu lintas di jalan raya maka dilakukan pemasangan fasilitas perlengkapan jalan di sepanjang jalan Kota Pekalongan. Fasilitas keselamatan lalu lintas ini berguna untuk memastikan keamanan para pengedara maupun para pejalan kaki. Fasilitas yang diperlukan bagi keselamatan berlalu lintas itu terdiri dari rambu lalu lintas, Rambu Pendahulu

Page 110: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 98

Petunjuk Jalan (RPPJ), Alat Penunjuk Isyarat Lalu Lintas (APILL), guardrail dan marka jalan.

Tabel 2.110 Perkembangan Pemasangan Fasilitas Perlengkapan Jalan di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Pemasangan Rambu-Rambu

Pada Tahun n 342 364 414 434 893

Jumlah Rambu-Rambu yang

Seharusnya Tersedia 480 480 480 480 1517

Persentase Pemasangan Rambu-

Rambu 71,25% 75,83% 86,25% 90,41% 58,87%

Sumber : Dishubparbud Kota Pekalongan, 2013-2016, Dishub, 2018

Kota Pekalongan memiliki satu stasiun utama. Stasiun Besar Kota Pekalongan terletak di pusat pemerintahan Kota Pekalongan di Kecamatan Pekalongan Barat. Pengguna jasa angkutan darat seperti kereta api, sebagaimana pada Tabel 2.111 berfluktuasi dari tahun 2013-2017. Pada tahun 2017 merupakan jumlah penumpang terbanyak yang menaiki kereta api melalui Stasiun Pekalongan. Perkembangan dari tahun 2013-2017 menunjukkan semakin banyaknya masyarakat yang memanfaatkan jasa layanan kereta api, khususnya yang datang maupun pergi dari Kota Pekalongan dan daerah sekitarnya.

Tabel 2.111 Banyaknya Penumpang Yang Naik Kereta Api Melalui Stasiun KA Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah Penumpang yang Melalui Stasiun

Pekalongan

2013 195.528

2014 317.899

2015 343.808

2016 537.704

2017 585.215 Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka 2013-2018

10. Komunikasi dan Informatika

Keterbukaan informasi kepada masyarakat merupakan tuntutan yang wajib dipenuhi oleh pemerintah daerah. Aplikasi yang dikembangkan selama ini aplikasi berbasis web. Melalui sistem informasi yang terintegrasi memudahkan masyarakat dalam mendapatkan informasi dan memudahkan bagi aparat dalam menyajikan informasi yang diinginkan oleh masyarakat. Pemerintah Kota Pekalongan telah membangun sistem informasi manajemen dalam memajukan pelayanan publik.

Keterbukaan informasi publik Perangkat Daerah menjadi indikator keberhasilan Pemerintah Kota Pekalongan dalam melayani masyarakat. Nilai Keterbukaan Informasi Publik terus ditingkatkan, sehingga pada Tahun 2017 Nilai Keterbukaan Informasi Publik Perangkat Daerah di Kota Pekalongan ditunjukkan dalam tabel 2.112 Berikut.

Tabel 2.112 Nilai Keterbukaan Informasi Publik Perangkat Daerah Kota Pekalongan di Tahun 2017

Peringkat Badan Publik Skor Keterangan

1 Dinkominfo 719 TINGGI

2 DPM PTSP 714 TINGGI

Page 111: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 99

Peringkat Badan Publik Skor Keterangan

3 Dinperkim 700 TINGGI

4 Dinarpus 634 TINGGI

5 Minbang 599 SEDANG

6 Dinkes 562 SEDANG

7 DKP 550 SEDANG

8 Kec. Pekl Barat 549 SEDANG

9 Kec. Pekl Sel 544 SEDANG

10 Dindagkop UMKM 544 SEDANG

11 Kec. Pekl Timur 535 SEDANG

12 Kesbangpol 534 SEDANG

13 BPR BKK 531 SEDANG

14 Dindukcapil 524 SEDANG

15 Bappeda 519 SEDANG

16 Humas 512 SEDANG

17 Dinparbudpora 503 SEDANG

18 Hukum 496 SEDANG

19 RT dan Perlng 495 SEDANG

20 Dinhub 479 SEDANG

21 RSUD Benda 464 SEDANG

22 BKK Utara 464 SEDANG

23 Dinperinaker 459 SEDANG

24 Satpol 454 SEDANG

25 DPMPPA 454 SEDANG

26 DPUPR 445 SEDANG

27 Dinsos 444 SEDANG

28 BKPPD 444 SEDANG

29 BPBD 444 SEDANG

30 DLH 442 SEDANG

31 Umum 439 SEDANG

32 Tapem 439 SEDANG

33 Dindik 434 SEDANG

34 Bank Pekalongan 429 SEDANG

35 Kec. Pekl Utara 429 SEDANG

36 Kesra 424 SEDANG

37 Perekonomian 424 SEDANG

38 Organisasi 424 SEDANG

39 Dinperpa 409 RENDAH

40 Setwan 404 RENDAH

41 BKD 289 RENDAH

42 PDAM 110 SANGAT RENDAH

43 Blud Puskesmas 109 SANGAT RENDAH Sumber : Diskominfo Kota Pekalongan, 2018

Untuk menunjang informasi bagi masyarakat, pemerintah daerah memiliki web dengan portal http://pekalongankota.go.id. Berbagai Sistem Informasi Manajemen juga dikembangkan dalam rangka meningkatkan pelayanan publik kepada masyarakat, sebagaimana Tabel 2.113 berikut.

Page 112: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 100

Tabel 2.113 Jumlah Sistem Informasi Manajemen Pemerintah Daerah Tahun 2013-2017

Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah SIM 36 35 49 53 55

Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan, 2014-2018.

Selain itu, dalam rangka memfasilitasi kebutuhan IT pada komunitas dan masyarakat, Pemerintah Kota Pekalongan mengembangkan aplikasi. Bahwa sampai dengan Tahun 2017, telah dapat dikembangkan 4 aplikasi yang bermanfaat bagi masyarakat luas, antara lain :

a. Aplikasi explore Kota Pekalongan, yang dimanfaatkan oleh masyarakat

b. Aplikasi PPID Kota pekalongan, yang dimanfaatkan oleh masyarakat

c. e-kliping.pekalongankota.go.id, yang dimanfaatkan oleh masyarakat

d. e-suratonline.pekalongan.go.id, yang dimanfaatkan oelh perangkat daerah dan lembaga lainnya.

Berkaitan dengan pemberdayaan komunitas dalam pemanfaatan teknologi informasi, telah dilakukan pemberdayaan komunitas melalui pelatihan intensif pada komunitas Himpaudi, MI Pringlangu, SMK IN, Ikatan Wanita Pengusaha Muslim, Ikatan Wanita Pengusaha, Arah, Relawan TIK, Open Source, Kelurahan, Kecamatan.

Jaringan komunikasi merupakan kumpulan terimal, tautan, dan titik koneksi yang saling terhubung untuk memungkinkan telekomunikasi di antara pengguna. Semakin banyaknya jumlah pengguna dan penyelenggara jaringan telekomunikasi melahirkan kebutuhan akan sebuah regulasi yang mengatur tata cara penyelenggaraan jaringan telekomunikasi secara benar dan sesuai. Di Indonesia, regulasi penyelenggaraan jaringan telekomunikasi ini merupakan seperangkat aturan dalam bentuk Peraturan Menteri Komunikasi dan Informatika Nomor 01/PER/M.KOMINFO/01/2010.

Tabel 2.114 Rasio Jumlah Jaringan Komunikasi di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Jaringan telepon genggam 10 10 12 12 12

Stasioner 55 55 62 84 84

Jumlah jaringan komunikasi 0,18 0,18 0,19 0,14 0,14 Sumber : Dinas Komunikasi dan Informatika Kota Pekalongan, 2014-2018.

Adapun jaringan telepon genggam antara lain Bakrie Telephone, Telkomsel, Indosat, Axis, Protelindo, Excelcomindo/Xl, HCPT, Telkom Flexi, TBG (Tower Bersama Grup), Smart Fren, STI dan Radio Damashinta. Jumlah menara yang terdaftar sampai akhir tahun 2016 di Kota Pekalongan sebanyak 84 menara. Rasio jaringan komunikasi Kota pekalongan tersaji dibawah.

Perkembangan surat kabar cetak di Kota Pekalongan tidak mengalami perubahan. Surat kabar yang terbit setiap pagi hari adalah lembaran tercetak yang memuat laporan yang terjadi di masyarakat dengan ciri-ciri terbit secara periodik, bersifat umum, isinya termasa dan aktual mengenai apa saja dan dimana saja di seluruh dunia untuk diketahui pembaca. Surat kabar nasional yang beredar di Kota Pekalongan yang paling dikenal masyarakat antara lain Kompas, Sindo, Tempo dan Jawa Pos. Surat kabar lokal antara lain Radar, Suara Merdeka dan Kedaulatan

Page 113: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 101

Rakyat. Perkembangan jumlah surat kabar di Kota Pekalongan tersaji pada Tabel 2.115.

Tabel 2.115 Jumlah Surat Kabar Nasional dan Lokal yang Masuk ke Daerah Tahun 2013-2017

Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Surat Kabar 10 10 10 10 10 Sumber data : Diskominfo Kota Pekalongan, 2014-2018

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 tahun 2002 tentang Penyiaran, penyiaran adalah kegiatan pemancarluasan siaran melalui sarana pemancaran dan/atau sarana transmisi di darat, di laut atau di antariksa dengan menggunakan spektrum frekuensi radio melalui udara, kabel, dan/atau media lainnya untuk dapat diterima secara serentak dan bersamaan oleh masyarakat dengan perangkat penerima siaran. Penyiaran terbagi dua yakni penyiaran radio dan penyiaran televisi. Penyiaran radio di Kota Pekalongan berasal dari Kota Pekalongan, Kabupaten Pekalongan dan Kabupaten Batang. Adapun penyiaran televisi berasal dari Kota Tegal dan Kota Semarang. Perkembangan penyiaran radio dan televisi terlampir pada Tabel 2.116.

Tabel 2.116 Jumlah Penyiaran Radio dan Televisi di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Penyiaran Radio 9 10 10 10 13

Jumlah Penyiaran TV 14 14 15 15 15 Sumber : Diskominfo Kota Pekalongan, 2014-2018, diolah

Jaringan tetap adalah suatu jaringan telepon yang melalui sebuah medium padat, baik melalui kabel logam atau serat optis. Layanan jaringan tetap di Indonesia dan di Pekalongan khususnya, dilayani oleh PT. Telekomunikasi Indonesia, Tbk. Adapun jumlah satuan sambungan telepon sepanjang tahun 2013-2017 semakin menurun. Pada tahun 2013 hanya sebanyak 15.998 SST namun lima tahun kemudian menjadi 15.318 SST. Berikut disajikan persentase pengguna layanan jaringan tetap di Kota Pekalongan periode 2013-2017.

Tabel 2.117 Persentase Rumah Tangga Pengguna Fix Wireline di Kota Pekalongan 2013-2017

Tahun SST Jumlah RT Persentase Pengguna Fix Wireline

2013 15.998 72.717 22,00%

2014 15.653 73.426 21,32%

2015 14.990 74.133 20,22%

2016 14.271 74.805 19,08%

2017 15.318 75.468 20,29% Sumber : BPS Jawa Tengah, 2014-2018, diolah

11. Koperasi Usaha Kecil dan Menengah

a. Persentase koperasi aktif

Koperasi aktif binaan Dindagkop dan UMKM Kota Pekalongan mengalami kemajuan yang ditunjukkan dengan naiknya persentase koperasi aktif dalam kurun waktu tahun 2013 sampai dengan 2017. Jumlah koperasi dari tahun 2013-2017 mengalami penambahan jumlah. Jika pada tahun 2013 koperasi aktif adalah

Page 114: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 102

85,82%, maka pada tahun 2017 koperasi aktif meningkat menjadi 100%. Selama tahun 2017, Dindagkop dan UKM melakukan pendataan terdapat 38 koperasi yang sudah berhenti. Adapun data jumlah koperasi aktif ditunjukkan dalam Tabel 2.118.

Tabel 2.118 Persentase Koperasi Aktif Kota Pekalongan Tahun 2013 – 2017

Tahun Jumlah Koperasi Aktif Jumlah seluruh Koperasi Persentase koperasi aktif

2013 230 268 85,82

2014 232 270 85,93

2015 235 273 86,08

2016 238 276 86,23

2017 238 238 100 Sumber : Disperindagkop dan UMKM Kota Pekalongan, 2013-2016, Dindagkop-UMKM, 2018.

b. Jumlah UMKM

Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) binaan Dindagkop dan UMKM Kota Pekalongan terdiri dari sektor industri, perdagangan, dan pedagang pasar-PK5. Jumlah UMKM di Kota Pekalongan selama kurun waktu 2013-2017 mengalami kenaikan sampai tahyn 2016 namun turun pada tahun 2017. Jika pada tahun 2013 jumlah UMKM adalah 19.293, maka pada tahun 2017 jumlah UMKM menjadi 19.820. Peningkatan jumlah UMKM ini dapat terlihat pada tabel 2.119.

Tabel 2.119 Jumlah UMKM Kota Pekalongan Tahun 2013 - 2017

TAHUN

KOMPONEN UMKM

JUMLAH PERDAGANGAN

(SIUP)

INDUSTRI KECIL

MENENGAH

PEDAGANG

PASAR

PEDAGANG

KAKI LIMA

2013 8.327 3.942 6.114 910 19.293

2014 8.778 4.367 6.225 1.003 20.373

2015 9.243 6.319 6.311 1.061 22.934

2016 9.722 6.469 6.480 1.010 23.681

2017 7.840 4.570 6.400 1.010 19.820 Sumber : Disperindagkop dan UMKM Kota Pekalongan, 2013-2016, Dindagkop-UMKM, 2018.

12. Penanaman Modal

Kegiatan penanaman modal di Kota Pekalongan sepanjang tahun 2013-2017 mengalami fluktuasi baik dari jumlah investor, jumlah nilai investasi, jumlah tenaga kerja yang terserap maupun rasio daya serap tenaga kerja selama lima tahun berturut-turut. Selama lima tahun, investasi yang diminati adalah di bidang perdagangan, perhotelan dan jasa lainnya. Investasi tertinggi selama lima tahun terakhir yakni pada tahun 2014 dengan investasi sebesar Rp. 1.117 milliyar di dominasi sektor perhotelan. Adapun perkembangan jumlah investor terbanyak terjadi pada tahun 2013 yakni 477. Hal ini dapat digambarkan pada tabel 2.120.

Tabel 2.120 Jumlah Investor, Nilai Investasi dan Penyerapan Tenaga Kerja Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Uraian Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Investor (PMA/PMDN) 477 417 439 385 304

Jumlah Nilai Investasi (Rp. Milyar)

721 1.117 794 460 233

Page 115: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 103

Uraian Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Tenaga Kerja pada

Perusahaan PMA/PMDN

2.444 2.154 2.681 2.825 1.274

Rasio Daya Serap Tenaga Kerja 5,12 5,17 6,11 7,34 4,19 Sumber : BPMP2T Kota Pekalongan, 2013-2016, DPMPTST Kota Pekalongan, 2018.

Dalam hal penyerapan tenaga kerja yang mampu diserap oleh kegiatan penanaman modal sepanjang 2013-2017, sepanjang lima tahun hanya pada tahun 2013 penyerapan tenaga kerja terbanyak yakni sebanyak 2.444 orang dengan rasio daya serap tenaga kerja terbesar sebesar 5,12. Adapun jumlah tenaga kerja terkecil yang diserap sepanjang lima tahun adalah tahun 2017 dengan jumlah tenaga kerja sebesar 1.274 orang. Adapun rasio daya serap tenaga kerjanya sebesar 4,19.

Tabel 2.121 Realisasi PMDN Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Uraian Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Realisasi PMDN Tahun Evaluasi

(Rp. Milyar)

721,263 1,117,834 794,069 460,727 232,83

5

Realisasi PMDN Tahun Sebelum

Evaluasi (Rp. Milyar)

395,326 721,263 1.117,830 794,069 460,72

7 Sumber : BPMP2T Kota Pekalongan, 2013-2016,DPMPTST Kota Pekalongan, 2018.

Tabel 2.121 menjelaskan realisasi penanaman modal yang dilakukan oleh Penanaman Modal Dalam Negeri sepanjang tahun 2013-2017 atas realisasi PMDN tahun evaluasi mengalami pasang surut. Pada tahun 2013, realisasi PMDN tahun evaluasi sebesar Rp. 395,326 milliar, pada tahun 2014 mengalami puncaknya sebesar Rp. 1.117,834 milliar. Dua tahun kemudian, realisasi PMDN tahun evaluasi turun menjadi Rp. 794,069 milliar pada tahun 2015 dan Rp. 460,727 milliar pada tahun 2016 serta sebesar 232,835 miliyar akhir tahun 2017.

13. Kepemudaan dan Olahraga

Pemuda sebagai salah satu penerus bangsa memiliki peran strategis bagi kelanjutan pembangunan daerah dan negara.

Tabel 2.122 Perkembangan Kepemudaan di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Uraian Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Organisasi Kepemudaan 20 21 8 8 15

Jumlah kegiatan Kepemudaan 6 6 6 10 8

Jumlah Gelanggang/Balai remaja (selain milik

swasta) 3 3 3 3 0

Sumber : Dindikpora Kota Pekalongan, 2013-2016, Dinparbudpora 2018.

Dalam rangka meningkatkan pembangunan bidang kepemudaan, pada Tahun 2013-2017 telah dilakukan kegiatan kepemudaan sebanyak 10 kegiatan utama yang bertujuan meningkatkan partisipasi pemuda dalam berorganisasi dan bermasyarakat. Pelaksanaan kegiatan kepemudaan tersebut difasilitasi melalui pembentukan organisasi kepemudaan, pada Tahun 2012 telah terbentuk 20 organisasi kepemudaaan. Pada tahun 2014 terjadi penambahan organisasi kepemudaan menjadi 21 organisasi kepemudaan namun pada tahun 2016 organisasi kepemudaan yang aktif sebanyak 8 organisasi.

Page 116: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 104

Pada bidang keolahragaan kinerja pembangunan diwadahi melalui organisasi olahraga dan sampai dengan Tahun 2013 telah terbentuk 28 organisasi dalam bentuk Pengurus Cabang Olah Raga. Pada tahun 2015 dan 2016, jumlah organisasi olahraga menjadi 30 organisasi termasuk organisasi utama olehraga yakni KONI. Dalam kurun waktu tahun 2013 sampai dengan tahun 2017 jumlah kegiatan olahraga pada kisaran 5 sampai 7 kegiatan, dan jumlah lapangan olahraga masih tetap dan perlu ditingkatkan. Data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.123.

Tabel 2.123 Perkembangan Olahraga di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Uraian Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Organisasi Olahraga 28 30 30 30 30

Jumlah kegiatan Olahraga 7 6 7 5 7

Jumlah Lapangan Olahraga 12 12 12 12 65 Sumber : Dindikpora Kota Pekalongan, 2013-2016, Dinparbudpora 2018.

14. Statistik

Pengembangan data/informasi/statistik daerah dilaksanakan guna mendukung perencanaan dan pelaksanaan pembangunan. Dalam kaitan ini tidak hanya terbatas pada penyediaan data namun yang lebih penting adalah validitas, kecepatan penyampaian serta keterpaduan data antar sektor sehingga memudahkan dalam analisa perencanaan pembangunan. Dalam Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional ditegaskan bahwa perencanaan pembangunan didasarkan pada data dan informasi yang akurat dan dapat dipertanggungjawabkan.

Capaian kinerja sejak Tahun 2010 sampai dengan Tahun 2016 antara lain Tersusunnya Buku Kota Pekalongan Dalam Angka Tahun 2010 – 2016, IPM 2010-2016, Indeks Harga Konsumen 2010-2016, Indikator Kesejahteraan Rakyat 2010-2016 dan Buku PDRB Tahun 2010 - 2016. Selain itu telah dapat diwujudkan kemudahan untuk mengakses data statistik.

15. Persandian

Dalam era teknologi informasi modern dikenal internet dan komputer yang mampu mentransmisikan secara elektronis (komunikasi elektronis) segala bentuk data informasi secara cepat, tepat, efektif efisien serta convenient (nyaman, mudah). Bahkan para industri teknologi informasi meng-claim dapat pula menjamin konfidensialitas (kerahasiaan) berita/informasinya dalam sistem komunikasi yang umum dan terbuka itu.

Selaras dengan peningkatan tugas umum pemerintahan dan pembangunan, perubahan lingkungan strategik persandian, dan perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi maka kegiatan persandian mengalami banyak perubahan. Pengembangan tersebut meliputi aspek pemanfaatan persandian di lingkungan instansi pemerintah, pengembangan organisasi, dan pengembangan teknologi persandian yanng memanfaatkan kemajuan teknologi informasi dan komunikasi. Selain itu, persandian sebagai alat mengamankan informasi pemerintah pusat dan pemerintah daerah seperti pengamanan LPSE, DIPA, e-audit BPK dan penerimaan e-CPNS.

16. Kebudayaan

Pembangunan kebudayaan pada hakekatnya diarahkan pada upaya untuk mewujudkan ketahanan budaya. Ketahanan budaya sangat diperlukan, mengingat

Page 117: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 105

semakin pesatnya arus globalisasi akan membawa konsekuensi terjadinya ekspansi seni dan budaya global yang dapat mempengaruhi kelestarian budaya daerah, yang pada akhirnya akan berimplikasi kepada budaya nasional.

Guna mewujudkan ketahanan budaya, pada kurun waktu 2013-2017 telah dilaksanakan berbagai kegiatan antara lain berupa penyelenggaraan festival seni dan budaya berkisar antara 20 hingga 35 kali penyelenggaraan setiap tahunnya, dengan jumlah sarana penyelenggaraan seni dan budaya relatif sama untuk setiap tahunnya.

Meskipun pengelolaan cagar budaya merupakan kewenangan pemerintah pusat namun Pemerintah Kota Pekalongan telah memberikan kontribusi positif dengan melakukan identifikasi dan upaya pelestarian cagar budaya, seperti ditunjukkan dalam Tabel 2.124.

Tabel 2.124 Perkembangan Seni, Budaya dan Permuseuman Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Uraian Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah penyelenggaraan festival seni dan budaya 23 16 23 26 35

Jumlah Sarana penyelenggaraan seni dan budaya 4 4 4 4 4

Jumlah Benda, Situs dan kawasan cagar budaya yang

dilestarikan 206 206 206 282 282

Sumber : Dishubparbud Kota Pekalongan, 2013-2016, Disparbudpora 2018.

Dalam upaya pelestarian budaya dan menjadikan Kota Pekalongan sebagai destinasi wisata, telah dilakukan berbagai upaya penyelenggaraan festival/seni untuk menciptakan brand image Kota Pekalongan sebagai world city of batik dan salah satu kota kreatif dunia. Di samping itu, seni budaya Pekalongan juga terus dilakukan pembinaan untuk dapat berkembang di masyarakat. Tabel 2.124 menjelaskan penyelenggaraan event di Kota Pekalongan tahun 2016-2017. Selanjutnya Tabel 2.125 menjelaskan seni budaya yang berkembang di Kota Pekalongan.

Tabel 2.125 Penyelenggaraan Festival/ Pentas Seni/ Event di Kota Pekalongan Tahun 2016-2017

NO KEGIATAN WAKTU TEMPAT KETERANGAN

1 Pentas Tahun Baru Januari Kota Pekalongan Rutin

2 Kliwonan Shoq Tiap Bulan Kota Pekalongan Rutin

3 Hari jadi/ Kirab April Kota Pekalongan Rutin

4 Pek Chun Juni Kota Pekalongan Rutin

5 Khol Sya’banan Mei Kota Pekalongan Rutin

6 Syawalan Show Juni/Juli Kota Pekalongan Rutin

7 Lopisan Juli Kota Pekalongan Rutin

8 Pameran Inovasi Pembangunan September Kota Pekalongan Rutin

9 Tahun Baru Islam Oktober Kota Pekalongan Rutin

10 Maulid Nabi/ Pajang Jimat Februari Kota Pekalongan Rutin

11 Pentas Pekan Batik Oktober Kota Pekalongan Rutin

12 Festival Kostum Karnaval Oktober Kota Pekalongan Rutin

13 Lomba Samroh Desember Kota Pekalongan Rutin

14 Lomba Marawis Desember Kota Pekalongan Rutin

15 Sadranan Nelayan Desember Kota Pekalongan Rutin

16 Festival Kali Loji Desember Kota Pekalongan Rutin

17 Lomba Rampak April Kota Pekalongan Sejak 2017

18 Festival Jlamprang Culture Juli Kota Pekalongan Sejak 2017

19 Pekalongan Art Festival Juli Kota Pekalongan Sejak 2017

Page 118: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 106

NO KEGIATAN WAKTU TEMPAT KETERANGAN

20 Jaringan Kota Pusaka Indonesia (JKPI)

April Luar Kota Pengiriman ke luar kota

21 JKKKI (Jaringan Kabupaten Kota Kreatif Indonesia)

Agustus Luar Kota Pengiriman ke luar kota

22 Jateng Fair September Luar Kota Pengiriman ke luar kota

23 Festival Sampan (Sapta Mitra Pantura)

Agustus Luar Kota Pengiriman ke luar kota

24 Anjungan Jateng TMII Oktober Luar Kota Pengiriman ke luar kota

25 APEKSI (Asosiasi Pemerintah Kota Seluruh Indonesia)

Juli Luar Kota Pengiriman ke luar kota

26 Pentas Wayang Kulit RRI November Luar Kota Pengiriman ke luar kota

27 HUT TMII April Luar Kota Insidential

28 Borobudur International Festival (BIF) Juli Luar Kota Insidential

29 Lomba Seni Budaya Provinsi April-Desember

Luar Kota Insidential

Sumber : DiNparbudpora 2018.

Tabel 2.126 Seni Budaya Kota Pekalongan Tahun 2016-2017

No Tahun 2016 Tahun 2017

1 Simthudurror Simthudurror

2 Qosidah/Rebana Qosidah/Rebana

3 Seni Musik Seni Musik

4 Sanggar Teater Sanggar Teater

5 Seni Tari Seni Tari

6 Seni Rakyat Seni Rakyat

7 Seni Karawitan Seni Karawitan

8 Perfilman Perfilman

9 Komunitas Musik Rakyat Komunitas Musik Rakyat

10 Orkes Melayu ( Dangdut ) Musik Rampak Sumber : DiNparbudpora 2018.

17. Perpustakaan

Perkembangan jumlah perpustakaan kurun waktu tahun 2013-2017, sesuai standar sebagaimana Undang-Undang Nomor 43 Tahun 2007 tentang Perpustakaan mengalami perkembangan yang fluktuatif. Untuk jumlah koleksi perpustakaan pada kurun waktu yang sama senantiasa meningkat. Penurunan tersebut berpengaruh terhadap menurunnya jumlah pengunjung perpustakaan dari 95.897 orang Tahun 2013 menjadi 89.682 orang Tahun 2017. Namun pada tahun 2015 terjadi penurunan kunjungan ke perpustakaan menjadi 86.127 orang per tahun dan pada tahun 2016 kembali naik menjadi 87.849 orang. Hal ini tidak lepas dari kemudahan akses informasi dari berbagai media, termasuk media online yang berpengaruh signifikan terhadap kunjungan ke perpustakaan. Perkembangan perpustakaan di Kota Pekalongan terlihat pada Tabel 2.127.

Page 119: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 107

Tabel 2.127 Rasio Jumlah Pengunjung Perpustakaan Per Tahun di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah Kunjungan Selama 1

Tahun

Jumlah Populasi yang Harus

Dilayani Rasio

2013 95.897 290.870 0,33

2014 96.922 293.704 0,33

2015 86.127 296.533 0,29

2016 87.849 299.142 0,29

2017 89.682 268.070 0,33 Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Pekalongan, 2012-2016, Dinarpus 2018

Tabel 2.128 Perkembangan Perpustakaan di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Uraian Data Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Perpustakaan Umum Kota Pekalongan 1 1 1 1 1

Perpustakaan Keliling 3 3 3 3 3

Perpustakaan RW 245 328 328 328 105

Perpustakaan SD/MI 77 77 77 77 77

Perpustakaan SLTP 34 34 34 34 34

Perpustakaan SLTA 23 23 23 23 23

Perpustakaan Perguruan Tinggi 6 6 6 6 6 Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Pekalongan, 2012-2016, Dinarpus 2018.

18. Kearsipan

Pengelolaan kearsipan di lingkungan PD Kota Pekalongan pada kurun waktu Tahun 2013 - 2017 sudah dilakukan secara baku sesuai dengan norma dan standar yang ada namun belum optimal. Dari tahun ke tahun menunjukkan kecenderungan peningkatan pengelolaan arsip di Kota Pekalongan. Pengelolaan arsip pada PD di Kota Pekalongan ditunjukkan Tabel 2.129.

Tabel 2.129 Pengelolaan Arsip Secara Baku di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah PD Jumlah PD yang Mengelola

Arsip Secara Baku Rasio

2013 34 21 61,76%

2014 34 22 64,71%

2015 34 22 64,71%

2016 34 22 64,71%

2017 66 22 33,33% Sumber : Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah Kota Pekalongan, 2012-2016, Dinarpus 2018

Penyelamatan arsip merupakan tindakan menambah khazanah arsip statis di lembaga kearsipan sebagai upaya menyelamatkan arsip dari tindakan penyusutan yang tidak prosedural atau adanya pembiaran arsip dari lembaga pencipta arsip. Adapun pelestarian arsip merupakan tindakan memperpanjang usia simpan arsip di lembaga kearsipan melalui kegiatan pemeliharaan, perawatan dan pengawetan arsip dari kerusakan yang disebabkan oleh faktor kimia, fisika, dan biota baik secara manual maupun mekanik.

Page 120: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 108

Sumber : KPAD Kota Pekalongan, 2017, dan Dinarpus 2018

Gambar 2.35 Arsip yang Dipeliharan dan Diselamatkan Di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Gambar 2.35 menunjukkan bahwa arsip yang diselamatkan selama kurun waktu lima tahun yakni 2013-2017 mengalami peningkatan signifikan. Demikian juga arsip yang dilestarikan selama kurun waktu 2013-2017 terus mengalami peningkatan signifikan. Hal ini menunjukkan kesadaran bahwa dokumen penting layak diarsipkan.

2.1.3.3. Urusan Pemerintahan Pilihan

1. Kelautan dan Perikanan

Produksi perikanan tangkap di perairan laut Kota Pekalongan menunjukkan angka yang fluktuatif. Secara umum dari tahun 2014-2018 terjadi penurunan produksi, semester I Tahun 2018 mencapai 85,73% dari target . Budidaya ikan payau pada semester I tahun 2018 persentase yang dicapai 30,92% dari target. Produksi dari budidaya ikan tawar semester II Tahun 2018 mencapai 16,14 % dari target.

Tabel 2.130 Perkembangan Produksi Perikanan di Kota Pekalongan Tahun 2014-2018 (kg)

Uraian Tahun

2014 2015 2016 2017 2018

Ikan Tangkap

a. Jumlah Produksi Ikan 20.624 14.619 15.641 10.475 13.116

b. Target Daerah 20.033 15.000 15.000 15.300 15.300

Persentase Produksi 102,95 97,46 104,27 68,46 85,73

Ikan Budidaya Air Payau

a. Jumlah Produksi Ikan 1.005 1.280,9 1.392 1,578,50 371,00

b. Target Daerah 745 745 745 1200 1200

Persentase Produksi 134,89 171,93 186,85 131,54 30,92

Ikan Budidaya Air Tawar

a. Jumlah Produksi Ikan 111,6 101,1 110 46,7 13,4

b. Target Daerah 83 83 83 83 83

Persentase Produksi 134,46 121,81 132,53 56,27 16,14 Sumber : Profil DKP Tahun 2018, DKP

*Data Semester I tahun 2018

Konsumsi ikan di Kota Pekalongan perkapita di Kota Pekalongan dari tahun 2013-2017 secara kuantitas per kapita mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 konsumsi ikan per kapita hanya 19,60 kg dan terus meningkat sampai tahun 2017 naik menjadi 26,70. Secara target per tahun per kapita, konsumsi ikan per kapita

2013 2014 2015 2016 2017

Arsip Diselamatkan 22354 25969 48759 73083 97295

Arsip Dilestarikan 51082 54697 77487 101811 126023

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

140.000

Page 121: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 109

belum mencapai target. Ini dilihat pada capaian target persentase per kapita yang menurun pada tahun 2017 dibandingkan tahun 2017. Perkembangan konsumsi ikan di Kota Pekalongan tersaji pada Tabel 2.131.

Tabel 2.131 Konsumsi Ikan di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017 (kg)

Tahun Jumlah Konsumsi Ikan Target Daerah Persentase Konsumsi Ikan

2013 19,6 30 65,33

2014 19,6 30 98,00

2015 23,2 30 77,30

2016 25,2 30 84,00

2017 26,7 30 89,00 Sumber : Dinas Pertanian, Peternakan, dan Kelautan Kota Pekalongan, 2016, Dinperpa 2018

Pembinaan melalui bantuan pemerintah daerah kepada kelompok nelayan di Kota Pekalongan tahun 2014 ada 3 (tiga) kelompok nelayan dan pada tahun 2015 DAN 2016 hanya 1 (satu) kelompok nelayan yang mendapat pembinaan. Tahun 2018 semester I keadaan masih 0 % dari target Berikut disajikan perkembangan pembinaan nelayan di Kota Pekalongan pada Tabel 2.132.

Tabel 2.132 Cakupan Bina Kelompok Nelayan di Kota Pekalongan Tahun 2014-2018

Tahun Jumlah Kelompok Nelayan

Mendapatkan Bantuan Pemda

Jumlah Kelompok

Nelayan

Persentase

Cakupan Bina Nelayan (%)

2014 3 33 9,09

2015 1 33 3,03

2016 1 34 2,94

2017 0 34 0

2018* 0 34 0

2018* 0 34 0 Sumber : Profil DKP Tahun 2018, DKP 2018 *Data Semester I tahun 2018

Kontribusi produksi perikanan kelompok nelayan dari tahun 2014-2018 terhadap jumlah produksi ikan di daerah cenderung meningkat. Apabila pada tahun 2014 sebesar 2,49% maka pada tahun 2017 menjadi 2,48%. Tahun 2018 semester I masih mencapai 0,49 % dari target.

Tabel 2.133 Produksi Ikan Kelompok Nelayan di Kota Pekalongan Tahun 2014-2018 (ton)

Tahun Jumlah Produksi Ikan Kontribusi

hasil Kelompok Nelayan

Jumlah Produksi

Ikan di Daerah

Persentase Produksi

Perikanan Kelompok Nelayan

2014 452,34 18.200 2,49

2015 530,14 14619 3,63

2016 471,82 15641 3,02

2017 259,48 10475 2,48

2018* 64,87 13116 0,49 Sumber : Profil DKP Tahun 2018, DKP 2018

*Data Semester I

Peran Pemerintah Kota Pekalongan meningkatkan persentase perikanan dari kelompok nelayan cukup besar melalui inisiasi Gemar Makan Ikan yang dicanangkan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan. Kondisi ini harus tetap dipertahankan

Page 122: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 110

sehingga akan terdapat kecenderungan yang semakin meningkat. Perkembangan produksi terlihat pada Tabel 2.133.

2. Pariwisata

Pengembangan kepariwisataan yang handal harus didukung dengan ketersediaan akomodasi yang memadai juga. Hotel sebagai sarana akomodasi utama dan penunjang utama di Kota Pekalongan penting dalam mewujudkan Kota Pekalongan sebagai kota jasa di masa depan, terutama pariwisata. Jumlah hotel di wilayah Kota Pekalongan mengalami peningkatan jumlahnya dari 28 hotel pada tahun 2013 menjadi 33 hotel pada tahun 2017. Adapun kelas hotel yang ada di Pekalongan terdiri dari hotel bintang 4 sebanyak 2 hotel, hotel bintang 3 sebanyak 6 hotel, hotel bintang 2 sebanyak 1 hotel, hotel bintang 1 sebanyak 1 hotel dan hotel melati sebanyak 23 hotel. Perkembangan jumlah hotel ini diharapkan dapat meningkatkan kepariwisataan khususnya dan perkembangan perekonomian Kota Pekalongan pada umumnya.

Sarana akomodasi lainnya yang menunjang pariwisata adalah restoran. Restoran sebagai sarana akomodasi penunjang berperan menarik minat wisatawan untuk menikmati kuliner Kota Pekalongan selain menyediakan kuliner nasional dan internasional yang selama ini telah dikenal oleh wisatawan itu sendiri. Perkembangan jumlah restoran juga dapat menggambarkan perkembangan kepariwisataan khususnya dan perekonomian Kota Pekalongan pada umumnya. Jika pada tahun 2013 hanya terdapat 110 restoran maka pada tahun 2017 jumlah restoran menjadi 186 restoran atau meningkat 69%. Jumlah hotel, restoran dan kunjungan wisata di Kota Pekalongan dapat dilihat pada tabel 2.134.

Tabel 2.134 Jumlah Hotel, Restoran dan Jumlah Kunjungan Wisata di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Jumlah Hotel Jumlah Restoran dan

Rumah Makan Jumlah Kunjungan Wisata

2013 28 110 235.908

2014 28 120 442.153

2015 28 85 230.903

2016 31 132 363.585

2017 28 137 387.417 Sumber : Dishubparbud Kota Pekalongan, 2012-2016, Dinparbudpora 2018

Untuk memajukan pariwisata di Kota Pekalongan, pemerintah beserta masyarakat menyelenggarakan kegiatan budaya dan seni. Tujuannya selain mendongkrak jumlah wisatawan, juga untuk meningkatkan citra wisata Kota Pekalongan sebagai tujuan wisata di pantai Utara Pulau Jawa. Kliwon Show, Pentas Seni Sedekah Laut (Nyadran), Pentas Seni Pek Chun, Pentas Seni Pekan Batik Internasional, Pentas Seni pada Pameran Inovasi, Lomba Samproh, Lomba Marawis, Pentas Seni Hari Jadi Kota Pekalongan, dan Festival Kostum Karnaval Batik Pekalongan adalah kegiatan pentas budaya dan seni yang sering diselenggarakan. Perkembangan penyelenggaraan festival seni dan budaya tersaji pada Tabel 2.135.

Tabel 2.135 Jumlah Penyelenggaraan Festival Seni dan Budaya Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Jumlah Penyelenggaraan 23 16 23 23 35 Sumber : Dishubparbud Kota Pekalongan, 2012-2016, Dinparbudpora 2018

Page 123: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 111

Objek wisata yang ada di Kota Pekalongan meliputi Pantai Pasir Kencana, Slamaran Indah, Museum Batik, Kolam Renang Tirta Sari, Kampung Batik Kauman, Kampung Wisata Batik Pesindon dan Kampung Canting Landungsari. Obyek-obyek wisata tersebut yang menjadi andalan kepariwisataan di Kota Pekalongan. Jumlah kunjungan dari tahun 2013-2017 menunjukkan kecenderungan stagnan bahkan menurun. Jika pada tahun 2013 jumlah wisatawan yang tercatat adalah 224.992 orang maka pada tahun 2017 jumlahnya menjadi 137.896 orang. Uraian data selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 2.136.

Tabel 2.136 Jumlah Kunjungan Wisata dan Pendapatan Daerah dari Obyek Wisata di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

No Objek Wisata 2013 2014 2015 2016 2017

1

Pasir Kencana

Pengunjung

1). Wisman 0 0 0 0 0

2). Wisnus 155.858 166.515 167.923 109.057 105.360

B. Pendapatan

(Rp.)

524.033.000 605.243.000 801.290.250 509.935.500 529.565.500

2

Slamaran Indah

Pengunjung

1). Wisman 0 0 0 0 0

2). Wisnus 8.524 6.998 5.231 7.437 9.134

B. Pendapatan

(Rp.)

28.293.500 25.738.500 20.558.500 27.310.000 31.851.500

3

Museum Batik

Pengunjung

1). Wisman 238 256 265 265 358

2). Wisnus 17.585 17.815 16.583 21.834 23.044

B. Pendapatan

(Rp.)

0 461.960 55.114.000 70.653.000 70.653.000

4

Kolam Renang Tirta Sari

Pengunjung

1). Wisman 0 0 0 0 0

2). Wisnus 42.787 42.775 40.901 0 0

B. Pendapatan

(Rp.)

235.328.500 272.112.500 - - -

Sumber : Dishubparbud Kota Pekalongan, 2012-2016, Dinparbudpora 2018

3. Pertanian

Capaian pembangunan pertanian Kota Pekalongan dalam kurun waktu 2013-2017 menunjukkan perkembangan fluktuatif. Puncak produktifitas padi terjadi pada tahun 2013 sebesar 13,63 ton per Ha. Penurunan hasil padi terjadi pada tahun 2014 sebesar 5,54 ton per Ha karena adanya musibah banjir di awal tahun 2014. Produktifitas padi di Kota Pekalongan terlihat pada Tabel 2.137.

Tabel 2.137 Produktivitas Padi Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Produksi tanaman padi (ton) 13.947,50 8.319,69 10.872,00 11.793,00 6.444,16

Luas areal tanaman padi (Ha) 1.023,00 1.587,00 1.098,00 1.098,00 1.098,00

Produktifitas padi per hektar 13,63 5,54 9,90 10,74 5,87 Sumber : DPPK, 2013-2016, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, 2018

Pembinaan kepada petani dalam kurun waktu 2013-2017 secara persentase berkurang. Hal ini disebabkan jumlah kelompok petani semakin banyak sedangkan

Page 124: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 112

kelompok petani yang mendapat bantuan semakin sedikit. Hal lain yang dapat mempengaruhi hal tersebut adalah ketersediaan tenaga PPL yang terbatas.

Tabel 2.138 Cakupan Bina Kelompok Petani Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Indikator Tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Kelompok tani mendpt bantuan pemda 7 4 26 0 3

Jumlah kelompok tani 66 66 66 66 67

Cakupan bina kelompok petani 10,61% 6,06 % 39,40% 6,06% 4,48% Sumber : DPPK, 2013-2016, Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan, 2017

4. Perdagangan

Geliat aktivitas perdagangan di Kota Pekalongan di samping didominasi aktivitas perdagangan produk unggulan yaitu batik dan perikanan juga ditopang oleh keberadaan pasar rakyat dan toko modern. Pasar rakyat adalah suatu area tertentu tempat bertemunya pembeli dan penjual, baik secara langsung maupun tidak langsung, dengan proses jual beli berbagai jenis barang konsumsi melalui tawar menawar. Pasar rakyat terdiri dari sentra perdagangan batik, pasar tradisional, toko dan kios. Toko modern adalah toko dengan sistem pelayanan mandiri atau swalayan dengan sistem harga pasti dengan menjual berbagai jenis produksecara ritail atau eceran. Toko modern di Kota Pekalongan terdiri dari minimarket, supermarket, department store, hypermarket dan perkulakan. Adapun jenis pasar rakyat dan toko modern seperti terlihat pada Tabel 2.139.

Tabel 2.139 Jenis Pasar dan Toko di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Jenis Pasar / Toko 2013 2014 2015 2016 2017

Sentra Perdagangan Batik 3 3 3 3 3

Pasar tradisional 10 10 11 11 11

Toko 247 247 247 247 247

Kios 1.524 1.524 1.524 1.652 1.685

Toko Modern

- Minimarket 26 26 26 26 41

- Supermarket 2 2 2 2 2

- Department Store 4 4 4 4 4

- Hypermarket 2 2 2 2 2

- Perkulakan 0 0 0 0 0 Sumber: Disperindagkop-UMKM Kota Pekalongan, 2013-2016, Dindagkop-UMKM, 2018

Penyelenggaraan pembangunan perdagangan mencakup perdagangan dalam negeri dan perdagangan antar negara (ekspor dan impor), serta penyelenggaraan perlindungan terhadap konsumen. Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB Kota Pekalongan cukup tinggi dan menunjukkan kenaikan secara signifikan.

Pada tahun 2012 nilai lapangan usaha perdagangan (atas dasar harga berlaku) Rp. 1,351 Triliun. Kondisi ini terus mengalami peningkatan sehingga pada tahun 2016 menjadi sebesar 8,507 Triliun. Meskipun persentase kontribusi PDRB mengalami penurunan, namun dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan kinerja sektor perdagangan dalam menunjang aktivitas perekonomian Kota Pekalongan. Perkembangan kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB dapat dilihat pada Tabel 2.139.

Page 125: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 113

Tabel 2.140 Kontribusi Sektor Perdagangan terhadap PDRB di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

No Keterangan 2013 2014 2015 2016 2017

1 ADHB PDRB Total (Rp.

Juta)

6.396.422 7.092.776,60 7.778.271,60 8.507.535,11 9.287.961,80

PDRB

Perdagangan (Rp. Juta)

1.469.896,60 1.584.212,89 1.701.212,30 1.847.835,00 2.019.945,16

Kontribusi 22,98% 22,14% 21,87% 21,72 21,75

2 ADHK

2010

PDRB Total 5.456.187,10 5.755.282,30 6.043.095,73 6.367.272,96 6.706.278,70

PDRB

Perdagangan (Rp. Juta)

1.232.706,53 1.295.313 1.342.161,54 1.407.425,41 1.487.771,72

Kontribusi 22,59% 22,33% 21,08% 22,10% 22,18%

Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka, 2018

Lapangan usaha Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor merupakan lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar terhadap PDRB Kota Pekalongan dari tahun ke tahun.

Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka Tahun 2018, 2018

Gambar 2.36 Realisasi Ekspor Kota Pekalongan Tahun 2013 - 2017

Perkembangan ekspor bersih perdagangan ditunjukkan dalam Gambar 2.36. Kinerja perdagangan internasional terlihat dari kinerja ekspor Kota Pekalongan. Ekspor Kota Pekalongan cenderung mengalami fluktuasi dalam kurun waktu lima tahun dari sebesar US$ 25,336 Juta pada Tahun 2013 menjadi sebesar US$ 26,616 Juta pada Tahun 2014. Tahun 2015 menurun cukup signifikan menjadi US$ 17,384 Juta. Sempat mengalami kenaikan pada tahun 2016 sebesar US$ 19,081 Juta tetapi di tahun berikutnya kembali menurun menjadi US$ 17,683 Juta.

5. Perindustrian

Kinerja pembangunan urusan perindustrian dapat tergambarkan dari capaian beberapa indikator, seperti kontribusi sektor industri terhadap PDRB; dan pertumbuhan industri.

a. Kondisi Umum Industri

Jumlah industri di Kota Pekalongan sejak Tahun 2013 hingga tahun 2016 terus mengalami perkembangan. Tetapi pada tahun 2017 mengalami penurunan sebesar 4.570 unit. Jumlah industri besar, menengah dan kecil ditunjukkan dalam Tabel 2.140.

2013 2014 2015 2016 2017

Ekspor Bersih Perdagangan (US$) 25.336.663 26.616.859 17.384.060 19.081.547 17.683.269

0

5.000.000

10.000.000

15.000.000

20.000.000

25.000.000

30.000.000

Page 126: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 114

Tabel 2.141 Klasifikasi Industri di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

KLASIFIKASI INDUSTRI JUMLAH UNIT INDUSTRI

2013 2014 2015 2016 2017

Industri Logam Mesin & Kimia (ILMK) 476 552 700 712 559

Industri Aneka (IA) 1.885 2.025 2.589 2.619 2.181

Industri Hasil Pertanian (IHP) 1.586 1.795 3.135 3.145 1.830

JUMLAH 3.947 4.372 6.324 6.469 4.570 Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka, 2018

Jika dilihat dari nilai investasinya, industri di Kota Pekalongan mengalami perkembangan yang cukup baik seperti ditunjukkan dalam Tabel 2.141

Tabel 2.142 Nilai Investasi Industri di Kota Pekalongan Tahun 2012-2016

KLASIFIKASI INDUSTRI

INVESTASI (Rp Juta)

2012 2013 2014 2015 2016

Industri Logam Mesin & Kimia (ILMK)

16.669,28 22.911,89 23.186,86 28.246,01 43.393,34

Industri Aneka (IA) 164.719,40 186.707,99 188.372,34 199.139,20 1.065.863,56

Industri Hasil Pertanian (IHP)

94.792,85 109.292,70 127.434,36 154.134,55 879.368,28

JUMLAH 276.181,52 318.912,58 338.993,56 381.519,76 1.988.625,18 Sumber : Disperindagkop dan UMKM, BPS, 2016, Dinas Perinaker 2017, diolah

b. Industri Unggulan

Produk unggulan Kota Pekalongan adalah industri batik, pengolahan perikanan, teh, pertenunan ATM dan pertenunan ATBM. Dari kelima produk unggulan tersebut, batik, pakaian jadi dari tekstil dan pengolahan ikan merupakan kompetensi inti daerah yang memberikan kontribusi besar terhadap perekonomian Kota Pekalongan. Untuk kegiatan pengolahan ikan sepanjang tahun 2012-2016 jumlah industrinya cenderung stagnan. Berikut ini adalah profil industri unggulan di Kota Pekalongan.

Tabel 2.143 Jumlah IKM Produk Unggulan Kota Pekalongan Tahun 2012-2016

Jenis industri 2012 2013 2014 2015 2016

Batik 634 860 861 861 878

Pakaian jadi dari tekstil 375 594 595 595 606

Pembekuan ikan 6 6 6 6 6

Pengalengan Ikan dan Biota Perairan

Lainnya 1 1 1 1 1

Pengasapan Ikan dan Biota Perairan

Lainnya 5 53 53 53 53

Penggaraman/Pengeringan Ikan 23 25 25 25 25

Pengolahan dan Pengawetan Ikan dan

Biota Perairan Lainnya 21 26 26 26 44

Pengolahan Teh dan Kopi 37 40 40 40 41

Pertenunan 133 148 149 149 151 Sumber : Disperindakkop dan UMKM Kota Pekalongan, 2013-2016, Dindagkop-UMKM, 2017.

Page 127: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 115

Tabel 2.144 Jumlah Tenaga Kerja Produk Unggulan Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Jenis industri 2013 2014 2015 2016 2017

Batik 11.811 12.004 12.004 12.937 12.104

Pakaian jadi dari tekstil 5.675 5.726 5.726 6.751 5.630

Pembekuan ikan 50 50 50 50 30

Pengalengan Ikan dan Biota Perairan Lainnya 396 396 396 396 396

Pengasapan Ikan dan Biota Perairan Lainnya 175 175 175 175 102

Penggaraman/Pengeringan Ikan 681 681 681 681 390

Pengolahan dan Pengawetan Ikan dan Biota Perairan Lainnya

638 639 639 639 380

Pengolahan Teh dan Kopi 1.616 1.515 1.485 1.478 450

Pertenunan 4.009 4.040 4.040 4.055 760 Sumber : Disperindakkop dan UMKM Kota Pekalongan, 2013-2016, Dindagkop-UMKM, 2018.

Tabel 2.145 Nilai Investasi (Rp. Juta) IKM Produk Unggulan Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Jenis industri 2013 2014 2015 2016 2017

Batik 38.298 38.317 38.344 49.235 45.760

Pakaian jadi dari tekstil 26.830 27.604 27.604 33.540 25.750

Pembekuan ikan 406 406 406 406 215

Pengalengan Ikan dan Biota Perairan Lainnya

11.500 11.500 11.500 11.500 11.500

Pengasapan Ikan dan Biota Perairan

Lainnya 278 278 278 278 210

Penggaraman/Pengeringan Ikan 1.218 1.218 1.218 1.218 560

Pengolahan dan Pengaw etan Ikan dan Biota

Perairan Lainnya 7.449 7.543 7.543 7.542 3.950

Pengolahan Teh dan Kopi 13.694 28.165 44.296 46.530 19.115

Pertenunan 32.845 33.040 33.040 33.533 7.250

Sumber : Disperindakkop dan UMKM Kota Pekalongan, 2013-2016, Dindagkop-UMKM, 2018.

c. Kontribusi Sektor Industri Terhadap PDRB

Kontribusi sektor perindustrian terhadap PDRB sepanjang 2013-2017 terus meningkat baik berdasarkan ADHB maupun ADHK 2010. Pada tahun 2013 kontribusi sektor perindustrian ADHB sebesar Rp. 1.376.888,20 Juta (21,53% dari total PDRB), dan terus mengalami kenaikkan ADHB Rp. 1.968.839,49 juta (21,20% dari total PDRB). Sehingga sektor industri ini terus kenaikan dari tahun ke tahun serta juga memiliki kecenderungan kenaikan kontribusinya terhadap PDRB Kota Pekalongan yang puncaknya terjadi pada tahun 2014, 21,67%. Peningkatan kinerja sektor perindustrian mampu menunjang aktivitas perekonomian Kota Pekalongan selain sektor perdagangan. Lapangan usaha industri pengolahan merupakan lapangan usaha yang memberikan kontribusi terbesar kedua terhadap PDRB Kota Pekalongan. Perkembangan kontribusi sektor perindustrian terhadap PDRB dapat dilihat pada Tabel 2.145.

Tabel 2.146 Kontribusi Sektor Perindustrian terhadap PDRB di Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Keterangan 2013 2014 2015 2016 2017

ADHB PDRB Total (Rp. Juta)

6.396.422,00 7.092.776,60 7.778.271,61 8.507.535,11 9.287.961,80

PDRB Perindustrian (Rp. Juta)

1.376.888,20 1.539.506,40 1.677.230,21 1.822.761,67 1.968.839,49

Kontribusi 21,53% 21,67% 21,56% 21,43% 21,20%

Page 128: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 116

Keterangan 2013 2014 2015 2016 2017

ADHK 2010

PDRB Total 5.456.187 5.755.282,30 6.043.095,70 6.367.272,96 6.706.278,70

PDRB Perindustrian

1.177.871,50 1.251.212,50 1.302.422,46 1.356.596,75 1.415.641,58

Kontribusi 21,59% 21,74% 21,55% 21,31% 21,11% Sumber :www.bps.go.id, 2013-2018

2.1.3.4 Penunjang Urusan Pemerintahan

1. Perencanaan Pembangunan

Perencanaan Pembangunan Daerah adalah suatu proses penyusunan tahapan-tahapan kegiatan yang melibatkan berbagai unsur pemangku kepentingan di dalamnya, guna pemanfaatan dan pengalokasian sumber daya yang ada dalam rangka meningkatkan kesejahteraan sosial dalam suatu lingkungan wilayah/daerah dalam jangka waktu tertentu. Perencanaan pembangunan daerah sebagai satu kesatuan dalam sistem perencanaan pembangunan nasional dilaksanakan berdasarkan kondisi dan potensi yang dimiliki masing-masing daerah, sesuai dinamika perkembangan daerah dan nasional.

Kinerja urusan perencanaan Kota Pekalongan selama kurun waktu Tahun 2012 - 2016 antara lain tercermin di bidang kerjasama perencanaan pembangunan yaitu terselenggaranya forum kerjasama pengembangan ekonomi antar daerah Sapta Mitra Pantura yang meliputi 7 (tujuh) kabupaten/kota di Pantura, yaitu : Kota Pekalongan, Kab Pekalongan, Kab. Batang, Kab. Pemalang, Kota Tegal, Kab. Tegal dan Kab. Brebes. Capaian lainnya adalah terkoordinasikannya perencanaan pembangunan pada 82 PD di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan, termasuk kelurahan. Terhitung 1 Januari 2015, terdapat penggabungan kelurahan, dari 47 kelurahan menjadi 27 kelurahan sehingga jumlah PD tahun 2015 menjadi 62 PD. Capaian selanjutnya adalah pengembangan sistem inovasi daerah (SIDa), dalam bentuk Rencana Strategis Sistem Inovasi Daerah Kota Pekalongan Tahun 2011-2015, sesuai Peraturan Walikota Pekalongan Nomor 40 Tahun 2011.

Untuk menjamin terciptanya perencanaan pembangunan yang konsisten dan berkelanjutan serta sebagai dasar penyusunan dokumen penganggaran, telah disusun dokumen perencanaan pembangunan secara periodik untuk kurun waktu tertentu. Sebagai dokumen perencanaan pembangunan dua puluh tahunan (jangka panjang) telah ditetapkan Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 15 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Pekalongan Tahun 2005-2025.

Dokumen perencanaan pembangunan lima tahunan (jangka menengah) ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 4 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Pekalongan Tahun 2016 – 2021 yang merupakan periode ke-3 RPJPD Kota Pekalongan Tahun 2005-2025. Namun pada tahun 2018 dilakukan Perubahan RPJMD Kota Pekalongan tahun 2016-2021 yang ditetapkan melalui Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 9 Tahun 2018 Tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 4 Tahun 2016 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kota Pekalongan Tahun 2016-2021.

Dokumen perencanaan pembangunan tahunan ditetapkan setiap tahun dengan Peraturan Walikota. Dokumen perencanaan pembangunan disusun dengan memperhatikan Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 30 Tahun 2011 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Pekalongan Tahun 2009 - 2029.

Page 129: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 117

Sebagai wujud komitmen terhadap kebijakan global, nasional dan provinsi, Pemerintah Kota Pekalongan juga telah menyusun Profil Emisi Gas Rumah Kaca, Rencana Aksi Daerah Pengarusutamaan Gender serta dokumen perencanaan sektoral lainnya. Dokumen-dokumen perencanaan tersebut sangat dibutuhkan dalam kerangka pencapaian target pembangunan nasional dan daerah.

2. Keuangan

Perwujudan pengelolaan keuangan daerah yang transparan dan akuntabel telah dilaksanakan melalui Sistem Informasi Pengelolaan Keuangan Daerah (SIPKD) dan mendasarkan pada Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2005 tentang Standar Akuntansi Pemerintahan, Perda Kota Pekalongan Nomor 10 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Pekalongan, Perda Kota Pekalongan Nomor 11 Tahun 2009 tentang Pengelolaan Barang Milik Daerah, serta Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011. Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dengan mengedepankan prinsip-prinsip akuntansi berbasis akrual, nilai historis, realistis, periodisitas, konsisten, pengungkapan lengkap dan penyajian wajar.

Optimalisasi pengelolaan aset daerah dilaksanakan dalam rangka meningkatkan pemanfaatan dan pendayagunaan aset daerah untuk mendukung peningkatan PAD. Untuk itu dilakukan optimalisasi penggunaan dan pemanfaatan aset daerah, updating data pengadaan dan mutasi, pengamanan aset, penghapusan dan pemindahtanganan Barang Milik Daerah (BMD), inventarisasi BMD, penyelesaian kasus/sengketa aset, pembinaan pengendalian dan pengawasan BMD serta penyusunan Daftar Kebutuhan Barang Milik Daerah (DKBMD) dan Daftar Kebutuhan Perubahan Barang Milik Daerah (DKPBMD).

Dari tahun 2010 sampai dengan tahun 2014, Pemerintah Kota Pekalongan belum mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK). Opini yang diterima adalah Wajar Dengan Pengecualian (WDP). Kondisi ini menuntut kerja bersama segenap elemen Pemerintah Kota Pekalongan agar dapat memperoleh Opini WTP pada tahun berikutnya. Upaya ini membuahkan hasil pada tahun 2015, 2016 dan 2017 dimana secara berturut-turut Pemerintah Kota Pekalongan mendapatkan opini Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) dari BPK.

3. Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan

Peningkatan kapasitas SDM aparatur merupakan upaya untuk mewujudkan profesionalisme dan mendukung peningkatan pelayanan publik, dilaksanakan melalui pengadaan CPNS; diklat formal (pengiriman tugas belajar dan pemberian izin belajar), diklat kader (bintek dan kursus), tes kompetensi (Quasi, PCAP, dan ujian kedinasan), kenaikan pangkat, pengangkatan dalam jabatan, penilaian prestasi kerja, pembinaan disiplin, pemberian penghargaan dan kesejahteraan, pemberhentian dan pensiun serta pemutakhiran data.

Pemerintah Kota Pekalongan juga telah memfasilitasi pelaksanaan diklat aparatur. Diklat tersebut meliputi diklat teknis, fungsional, kepemimpinan dan prajabatan. Secara umum terjadi kecenderungan perkembangan jumlah aparatur yang mengikuti diklat. Dengan semakin banyaknya aparatur yang telah mengikuti diklat, diharapkan dapat meningkatkan kinerja dan pelayanannya kepada masyarakat. Secara detail dapat dilihat pada Tabel 2.147.

Tabel 2.147 Jumlah Diklat Aparatur di Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Page 130: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 118

Diklat 2013 2014 2015 2016 2017

Teknis 287 271 205 250 455

Fungsional 482 746 123 206 231

Kepemimpinan 53 27 26 30 5

Prajabatan 0 54 140 65 2 Sumber : Badan Kepegawaian Daerah 2013-2016, BKPPD 2018

Sesuai dengan ketentuan maka pada tahun 2012 tidak diadakan pengangkatan CPNS di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan. Pada Tahun 2013, Pemerintah Kota Pekalongan telah mengangkat CPNS dari honorer kategori I sebanyak 54 orang. Kemudian pada tahun 2014 Pemerintah Kota Pekalongan telah mengangkat tenaga honorer kategori II sebanyak 93 orang.

Di samping hal-hal tersebut di atas, dalam rangka pembinaan kepegawaian juga telah dilaksanakan pembinaan kepada aparatur yang akan memasuki masa pensiun/purna tugas. Dengan persiapan pensiun yang sebaik-baiknya diharapkan aparatur keseluruhan dapat bekerja dengan baik dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat. Bentuk-bentuk pembinaan terhadap aparatur yang akan pensiun tersebut meliputi pemeriksaan kesehatan untuk mengetahui status kesehatan aparatur (general check-up) serta diklat persiapan pensiun/purna tugas

4. Penelitian dan Pengembangan

Penelitian dan pengembangan memegang peranan penting dalam kemajuan sebuah negara, daerah maupun corporate. Kegiatan yang telah dilaksanakan diantaranya fasilitasi jaringan penelitian dan pengembangan dan penyusunan jurnal penelitian dan pengembangan. Hal-hal menyangkut kelitbangan ini perlu terus didorong dalam rangka peningkatan kesejahteraan masyarakat maupun peningkatan daya saing daerah.

Sesuai dengan indikator kinerja daerah RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2016-2021, kinerja penelitian dan pengembangan ditunjukkan dengan pemanfaatan hasil penelitian dalam perencanaan – kebijakan.

5. Fungsi Lain

a. Kerjasama Daerah

Kerjasama daerah dilaksanakan sebagai sarana untuk lebih memantapkan hubungan dan keterikatan daerah yang satu dengan daerah yang lain, menyerasikan pembangunan daerah, mensinergikan potensi antar daerah dan/atau dengan pihak ketiga serta meningkatkan pertukaran pengetahuan, teknologi dan kapasitas fiskal. Bentuk kerjasama daerah yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Pekalongan meliputi kerjasama daerah dengan Lembaga Pemerintah dan Non Pemerintah Dalam Negeri dan Perguruan Tinggi.

b. Pengawasan

Pengawasan dilaksanakan untuk menjaga kinerja pelaksanaan kegiatan agar sesuai dengan regulasi, kebijakan dan peraturan yang berlaku. Pelaksanaan pengawasan difokuskan pada pengawasan internal secara berkala pada beberapa objek pemeriksaan meliputi seluruh PD di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan. Tujuan ditetapkan Kebijakan Pengawasan Atas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah setiap tahun di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan adalah :

Page 131: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 119

(1) mensinergikan pengawasan yang dilakukan oleh Inspektorat Jenderal Kementerian/Inspektorat Utama Lembaga Pemerintah Non Kementerian, Inspektorat Provinsi dan Inspektorat Kota;

(2) meningkatkan penjaminan mutu atas penyelenggaraan pemerintahan dan kepercayaan masyarakat atas pengawasan APIP;

(3) mewujudkan hasil pengawasan yang mendukung terselenggaranya program pemerintahan, pembangunan dan kemasyarakatan sesuai rencana berdasarkan ketentuan peraturan perundang-undangan

Kebijakan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan daerah dilakukan melalui pemeriksaan reguler, pemeriksaan non reguler dan pengawasan lainnya. Pemeriksaan reguler adalah pemeriksaan kinerja yang dilakukan secara komprehensif dengan ruang lingkup pemeriksaan pada aspek kebijakan daerah, kelembagaan, pegawai daerah, keuangan daerah dan barang daerah.

c. Reformasi Birokrasi

Reformasi birokrasi akan menjadi prasyarat dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat yang harus semakin meningkat, sesuai dengan tuntutan dinamika global. Kepegawaian akan sangat terkait dengan reformasi birokrasi. Dalam rangka perwujudan good governance telah disusun Road Map Reformasi Birokrasi 2010-2014 oleh pemerintah, yang harus dilaksanakan oleh pemerintah daerah. Reformasi birokrasi pada dasarnya merupakan proses menata-ulang, mengubah, memperbaiki, dan menyempurnakan birokrasi agar menjadi lebih baik (profesional, bersih, efisien, efektif, dan produktif). Dalam bahasa yang lain, reformasi birokrasi adalah upaya untuk melakukan perbaikan kinerja birokrasi dengan meningkatkan kualitas regulasi, efisiensi, efektivitas dan akuntabilitas seluruh aspek penyelenggaraan pemerintahan dan kualitas pelayanan kepada masyarakat, yang akan meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada Pemerintah.

Pelaksanaan reformasi birokrasi di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan mencakup beberapa area perubahan yaitu:

1) Penataan dan penguatan organisasi, dilaksanakan melalui evaluasi kelembagaan PD. Termasuk di sini yaitu telah dilaksanakannya penggabungan kelurahan di Kota Pekalongan, dari semula 47 kelurahan menjadi 27 kelurahan TMT 1 Januari 2015.

2) Penataan tatalaksana, dilaksanakan melalui penyusunan Standar Operasional Prosedur (SOP), peningkatan Standar Manajemen Mutu (SMM)/Sertifikasi ISO.

3) Penataan sistem manajemen SDM aparatur, dilaksanakan melalui penyelenggaraan diklat aparatur, pengadaan CPNS Pemerintah Kota Pekalongan, tes kompetensi pejabat struktural, kenaikan pangkat bagi PNS di lingkungan Pemerintah Kota Pekalongan, dan peningkatan kualitas PNS melalui fasilitasi tugas/izin belajar.

4) Penguatan pengawasan dilaksanakan melalui pengawasan internal pada PD.

5) Penguatan Akuntabilitas Kinerja, dilaksanakan melalui implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah.

6) Peningkatan Kualitas Pelayanan Publik, dilakukan melalui penerbitan Peraturan Walikota Pekalongan Nomor 23 tahun 2011 tentang Tugas dan Fungsi Satpol PP dan Badan Penanaman Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu Kota Pekalongan.

7) Penataan peraturan perundang-undangan.

Page 132: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 120

8) Pola pikir dan budaya kerja (manajemen perubahan), dilakukan melalui sosialisasi dan diklat TOT pengembangan budaya kerja, penerapan nilai-nilai budaya kerja dan etika PNS, serta pembentukan kelompok budaya kerja pada setiap PD.

Dalam rangka peningkatan pelayanan kepada masyarakat, telah dilakukan peningkatan SMM/sertifikasi ISO pada PD, terutama yang langsung berhubungan dengan masyarakat. Beberapa PD yang telah memperoleh sertifikasi ISO yaitu: 1) ISO 9001:2008 oleh Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga; 2) ISO 9001:2008 di Dinas Kesehatan, Puskesmas dan Balai Kesehatan Paru Masyarakat (BKPM); 3) ISO 9001:2008 oleh Badan Penanaman Modal Pelayanan Perizinan Terpadu; 4) ISO 9001:2008 oleh Kantor Perpustakaan dan Arsip Daerah serta 5) ISO 9001:2015 oleh Badan Perencanaan Pembangunan Daerah.

Penguatan Akuntabilitas Kinerja terus dilaksanakan dengan peningkatan implementasi Sistem Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Dari tahun ke tahun Nilai Akuntabilitas Klota Pekalongan terus mengalami peningkatan sebagaimana ditunjukkan tabel 2.148 berikut ini.

Tabel 2.148 Nilai SAKIP Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

No Komponen yang

dinilai Bobot

Nilai 2013

Nilai 2014

Bobot Nilai 2015

Nilai 2016

Nilai 2017

1 Perencanaan Kinerja 35 14.98 15.85 30 14.49 15.05 19.95

2 Pengukuran Kinerja 20 8.34 8.51 25 9.14 9.48 10.39

3 Pelaporan Kinerja 15 5.85 6.98 15 8.52 9.65 8.56

4 Evaluasi Kinerja 10 5.11 3.94 10 4.08 4.31 5.12

5 Capaian Kinerja 20 11.31 8.96 20 8.66 9.04 11.71

Nilai SAKIP 100 45.59 44.24 100 44.89 47.53 55.73

Tingkat Akuntabilitas Kinerja C C C C CC Sumber : Bagian Organisasi Setda, 2018

Upaya Pemerintah Kota Pekalongan untuk meningkatakan pelayanan kepada masyarakat, juga ditempuh dengan melaksanakan kajian terhadap kepuasan masyarakat terhadap unit pelayanan publik (UPP). Indeks Kepuasah Masyarakat Kota Pekalongan Tahun 2017 ditunjukkan Tabel 2.149 berikut..

Tabel 2.149 Indeks Kepuasan Masyarakat pada Unit Pelayanan Publik di Kota Pekalongan Tahun 2017

OPD BARU NILAI IKM KET

1 BAGIAN ORGANISASI 65,63 BAIK

2 BAGIAN HUKUM 64,29 BAIK

3 BAG. TATA PEMERINTAHAN 64,84 BAIK

4 BAGIAN MINBANG 64,68 BAIK

5 INSPEKTORAT 60,16 KURANG BAIK

6 RUMAH SAKIT UMUM DAERAH BENDAN 77,80 BAIK

7 KANTOR KESATUAN BANGSA DAN POLITIK 63,89 BAIK

8 DINAS KEPENDUDUKAN DAN

PENCATATAN SIPIL

71,67 BAIK

9 DINAS PENANAMAN MODAL DAN

PELAYANAN PERIJINAN SATU PINTU

89,46 SANGAT BAIK

10 DINAS KEARSIPAN DAN PERPUSTAKAAN

68,30 BAIK

Page 133: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 121

OPD BARU NILAI IKM KET

11 BADAN KEPEGAWAIAN, PENDIDIKAN DAN

PELATIHAN DAERAH

63,02 BAIK

12 BADAN KEUANGAN DAERAH 63,73 BAIK

13 BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN,

PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

DAERAH

65,08 BAIK

14 DINAS PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN

RUANG

61,11 KURANG BAIK

15 KECAMATAN PEKL. BARAT 65,28 BAIK

16 KECAMATAN PEKL. TIMUR 65,28 BAIK

17 KECAMATAN PEKL. UTARA 65,28 BAIK

18 KECAMATAN PEKL. SELATAN 65,28 BAIK

19 KELURAHAN 65,11 BAIK Sumber : Bagian Organisasi Setda, 2018

2.1.4. Aspek Daya Saing Daerah

2.1.4.1. Kemampuan Ekonomi Daerah

Salah satu indikator untuk mengukur kemampuan ekonomi suatu daerah adalah pengeluaran konsumsi per kapita yang disesuaikan. Indikator ini menunjukkan derajat daya beli masyarakat terhadap barang atau jasa. Kebutuhan makanan merupakan kebutuhan utama sehingga kecenderungan untuk memenuhi kebutuhan tersebut semakin meningkat.

Sumber: www. bps.go.id, 2018

Gambar 2.37 Pengeluaran Per Kapita Kota Pekalongan dan Provinsi Jateng Tahun 2013-2017

Rata-rata pengeluaran perkapita penduduk Kota Pekalongan pada tahun 2013 sebesar Rp 10,922 juta rupiah. Ini semakin meningkat pada tahun 2014-2017. Bila pada tahun 2014 pengeluaran konsumsi rumah tangga per kapita sebesar 11,006 juta rupiah maka tahun 2017 meningkat menjadi sebesar 11,800 juta rupiah. Rata-rata pengeluaran perkapita penduduk Kota Pekalongan lebih tinggi dibandingkan rata-rata pengeluaran perkapita penduduk Provinsi Jawa Tengah. Gambar 2.37 menjelaskan pengeluaran riil

2013 2014 2015 2016 2017

Pengeluaran Per Kapita KotaPekalongan (Rp. Ribu)

10.922 11.006 11.253 11.721 11.800

Pengeluaran Per Kapita ProvinsiJateng (Rp. Ribu)

9.618 9.640 9.930 10.153 10.337

8.000

8.500

9.000

9.500

10.000

10.500

11.000

11.500

12.000

12.500

Page 134: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 122

per kapita Kota Pekalongan dan Provinsi Jawa Tengah dari tahun 2013 sampai tahun 2017.

2.1.4.2. Fokus Fasilitas Wilayah

1. Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan

Ruas panjang jalan Kota Pekalongan sepanjang 2013-2017 bertambah rata-rata kurang dari 2% per tahunnya. Hal ini menyebabkan rasio panjang jalan per jumlah kendaraan di Kota Pekalongan dari tahun 2013-2017 semakin menurun. Hal ini dapat dilihat dari jumlah kendaraan yang dimiliki oleh penduduk Kota Pekalongan baik roda dua maupun roda empat terus bertambah. Adapun penambahan jalan raya baik jalan negara, jalan provinsi dan jalan kota secara agregat tidak mengalami pertumbuhan signifikan. Pada tahun 2013 rasionya sebesar 0,0007 dan rasionya semakin meningkat pada tahun 2017 menjadi 0,0011. Kondisi tersebut dapat dilihat seperti pada Tabel 2.150.

Tabel 2.150 Rasio Panjang Jalan Per Jumlah Kendaraan Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Panjang Jalan (km) Jumlah Kendaraan Rasio Panjang Jalan Per

Jumlah Kendaraan

2013 148,28 197.890 0,0007

2014 148,28 170.900 0,0009

2015 148,28 171.863 0,0009

2016 155,44 182.944 0,0008

2017 162,50 147.136 0,0011 Sumber : BPS Kota Pekalongan, 2018, diolah

2. Jumlah Orang yang Melalui Terminal Per Tahun

Di Kota Pekalongan terdapat terminal tipe A yang dapat dimanfaatkan sebagai terminal untuk bis antar kota antar provinsi, antar kota dalam provinsi dan dalam kota. Sejak diberlakukannya UU Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintah Daerah, kewenangan atas Terminal Type A ada di Pemerintah Pusat.

Sumber : Dishubparbud Kota Pekalongan, 2015

Gambar 2.38 Jumlah Penumpang yang Melalui Terminal Kota Pekalongan Tahun 2010-2014

Jumlah orang yang melalui terminal Kota Pekalongan mengalami penurunan dari tahun 2010-2014. Apabila pada tahun 2010 jumlah orang yang naik dan turun di Terminal Pekalongan sebesar 189.345 orang maka pada tahun 2011 terjadi penurunan drastis menjadi 180.204 orang. Dari tahun 2012-2013, jumlah orang yang melalui terminal Pekalongan cenderung stagnan. Bila pada tahun 2012 sebesar

2010 2011 2012 2013 2014

Orang Melalui Terminal 189.345 180.204 180.484 180.276 180255

174.000

176.000

178.000

180.000

182.000

184.000

186.000

188.000

190.000

192.000

Page 135: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 123

180.484 orang maka pada tahun 2013 sebesar 180.276 orang. Jumlah orang yang melalui terminal Kota Pekalongan pada tahun 2014 menjadi 180.255 orang. Adapun perkembangannya dapat dilihat pada Gambar 2.38.

3. Jumlah Orang yang Melalui Stasiun Per Tahun

Sebagai salah satu kota utama di Jawa Tengah, Kota Pekalongan memiliki peran strategis dalam meningkatkan perekonomiannya melalui kunjungan yang dilakukan orang luar daerah. Penggunaan moda transportasi darat seperti kereta api menjadi salah satu moda yang paling digemari karena lebih mudah, cepat dan memiliki ketepatan waktu lebih tinggi serta letak Stasiun Besar Pekalongan yang berada di kawasan pusat kota. Di samping itu, fasilitas hotel yang dekat dengan stasiun memudahkan penumpang mencari tempat beristirahat.

Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka Tahun 2018, 2018

Gambar 2.39 Jumlah Penumpang yang Melalui Stasiun Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Jumlah penumpang yang melalui stasiun Pekalongan terus mengalami peningkatan setiap tahunnya seperi yang terlihat pada Gambar 2.39. Tahun 2013 jumlah orang yang melalui stasiun sebanyak 195.528 orang. Dalam kurun waktu 2013-2017 terus mengalami peningkatan sehingga jumlah penumpang yang melalui stasiun pada tahun 2017 sebanyak 585.215 orang.

Kondisi seperti yang diuraikan di atas menggambarkan peranan moda transportasi kereta api yang saat ini lebih menjadi pilihan masyarakat yang menuju/dari Kota Pekalongan, dibandingkan angkutan umum lainnya yaitu yang menggunakan moda transportasi bis. Pengembangan moda transportasi bis agar lebih dapat berkompetisi ke depan, membutuhkan penyediaan prasarana jalan regional dengan kapasitas yang memadai sehingga perjalanan menjadi lancar serta membutuhkan dukungan fasilitas terminal bis, apalagi di Kota Pekalongan terdapat terminal tipe A yang mulai tahun 2017 menjadi kewenangan Pemerintah Pusat.

4. Persentase Rumah Tangga (RT) yang Menggunakan Air Bersih

Jumlah penduduk yang semakin bertambah, membawa konsekuensi meningkatnya kebutuhan air bersih di Kota Pekalongan. Dari tahun ke tahun rasio rumah tangga yang terlayani kebutuhan air bersih semakin bertambah. Pada tahun 2013 sebesar 71,45 % penduduk yang menggunakan air bersihnya dan pada tahun

2013 2014 2015 2016 2017

Orang Melalui Stasiun 195.528 317.899 343.808 537.704 585.215

-

100.000

200.000

300.000

400.000

500.000

600.000

700.000

Page 136: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 124

2017 meningkat menjadi 84,71 %. Kondisi ini menunjukkan kecenderungan perkembangan yang semakin membaik.

Sumber : Dinperkim, 2018

Gambar 2.40 Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan Air Bersih Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

5. Rasio Ketersediaan Daya Listrik

Listrik di Kota Pekalongan disediakan oleh PT. PLN (Persero) sebagai perusahaan distribusi listrik di area pelayanan Pekalongan. Kebutuhan yang terus meningkat, meningkatkan konsumsi listrik masyarakat Kota Pekalongan dari tahun ke tahun. Kebutuhan listrik di Kota Pekalongan dari tahun ke tahun berfluktuasi. Konsumsi listrik selama lima tahun terus meningkat. Apabila tahun 2013 sebesar 264,94 MWh, maka pada akhir tahun 2017 sebesar 266,63 MWh. Berikut gambaran kebutuhan listrik Kota Pekalongan dari tahun 2013-2017.

Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka Tahun 2018, 2018

Gambar 2.41 Ketersediaan Listrik Kota Pekalongan Tahun 2013 - 2017

6. Persentase Rumah Tangga yang Menggunakan Listrik

Jumlah rumah tangga yang menggunakan listrik bertambah sepanjang tahun 2013-2017 sehingga meningkatkan konsumsi listrik di Kota Pekalongan. Jumlah rumah tangga berdasarkan data BPS selama lima tahun menunjukan bertambahnya jumlah rumah tangga sebagai pelanggan PLN. Pelanggan PLN di Kota Pekalongan terdiri rumah tangga, perusahaan swasta dan pelanggan sosial. Persentase rumah tangga sebagai pelanggan PLN pada tahun 2013 sebesar 94,01%. Jumlah pelanggan secara persentase terus mengalami peningkatan dari tahun 2013-2017.

1 2 3 4 5

Tahun 2013 2014 2015 2016 2017

Rasio Rumah Tangga AirBersih (%)

71,45% 76,14% 82,14% 85,89% 84,71%

0,6

0,65

0,7

0,75

0,8

0,85

0,9

2013 2014 2015 2016 2017

Konsumsi Daya Listrik(MWh)

264,94 247,12 255,90 261,74 266,63

200,00

210,00

220,00

230,00

240,00

250,00

260,00

270,00

Page 137: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 125

Pada tahun 2017 seluruh rumah tangga telah menggunakan listrik. Persentase rumah tangga pengguna listrik secara lengkap tersaji pada Tabel 2.151.

Tabel 2.151 Persentase RT yang menggunakan Listrik Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Tahun Pelanggan RT Jumlah

RT Persentase RT Pengguna Listrik

2013 68.362 72.717 94,01%

2014 71.051 73.426 96,76%

2015 72.982 74.133 98,45%

2016 74.913 74.805 100,14%

2017 77.356 75.468 102,50%

Sumber : www.pekalongankota.bps.go.id, 2018

7. Jenis, Kelas, dan Jumlah Penginapan/ Hotel

Jumlah hotel di Kota Pekalongan saat ini cukup memadai. Tingkat okupansi rata-rata sebesar 50%-70%, sangat memadai sebagai daerah tujuan wisata bagi Kota Pekalongan dan sekitarnya Tabel 2.152 menunjukkan bahwa sepanjang tahun 2013-2017 telah dibangun 10 (sepuluh) hotel berbintang, baik bintang 1, 2,dan 3. Sedangkan hotel melati berjumlah 18 (delapan belas) hotel. Tersedianya berbagai pilihan hotel maka dapat berpeluang bagi pengembangan kepariwisataan di wilayah Kota Pekalongan dan sekitarnya. Karena tantangan kepariwisataan, di samping membutuhkan obyek dan daya tarik wisata maka kebutuhan utama lainnya adalah tersedianya akomodasi yang representative salah satunya yakni hotel.

Tabel 2.152 Jumlah dan Tipe Akomodasi Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Akomodasi 2013 2014 2015 2016 2017

Hotel Berbintang 6 7 8 9 10

Hotel Non Berbintang 20 22 21 22 18 Sumber : www.pekalongankota.bps.go.id, 2018

2.1.4.3. Fokus Iklim Investasi

1. Lama Proses Perijinan

Sesuai dengan Peraturan Presiden Nomor 97 tahun 2014 Penyelenggaran Pelayanan Terpadu Satu Pintu adalah pelayanan terintegrasi dalam satu kesatuan proses dimulai dari tahap permohonan sampai dengan tahap penyelesaian produk pelayanan melalui satu pintu.

Penyelenggara PTSP di Kota Pekalongan adalah pemerintah Kota Pekalongan yang bertujuan untuk memberikan perlindungan dan kepastian hukum kepada masyarakat; memperpendek proses pelayanan; mewujudkan proses pelayanan yang cepat, mudah, murah, transparan, pasti dan terjangkau; dan mendekatkan dan memberikan pelayanan yang lebih luas kepada masyarakat.

Pemerintah Kota Pekalongan menetapkan Standar Operasi Prosedur (SOP) pelayanan pemberian izin dan lama proses permohonan izin, berbeda-beda sesuai dengan jenis izinnya. Tabel 2.153 menyajikan SOP mengenai lama proses perijinan di Kota Pekalongan.

Page 138: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 126

Tabel 2.153 Lama proses perijinan di Kota Pekalongan 2013-2017

NO JENIS IZIN SOP IZIN (hari)

2013 2014 2015 2016 2017

1 Izin Prinsip 3 3 3 3

2 Izin Usaha Angkutan 5 5 5 5 5

3 Izin Trayek / Kartu

Pengawasan Izin Trayek 5 5 5 5

5

4 Tanda Daftar Industri/Izin

Usaha Industri 5 5 5 5

5

5 Izin Usaha Perdagangan 3 3 3 3 3

6 Tanda Daftar Perusahaan 3 3 3 3 3

7 Izin Reklame 5 5 5 5 5

8 Izin Sarang Walet 2 2 2 2 2

9 Izin Gangguan ( HO ) 10 10 10 10

10 Izin Mendirikan Bangunan 12 12 12 12 12

11 Sertifikasi Tanda Terdaftar

12 Sertifikasi Produksi Industri

Rumah Tangga 5 5 5 5

5

13 Sertifikasi Penyuluhan

Keamanan Pangan 5 5 5 5

5

14 Sertifikasi Laik Hyginene

Sanitasi 5 5 5 5

5

15 Izin Rumah Bersalin

16 Izin Klinik 5 5 5 5 5

17 Izin Klinik Kecantikan 5 5 5 5 5

18 Izin Optikal Laboratorium

Optik 5 5 5 5

5

19 Izin Usaha Salon Kecantikan

dan Barber Shop 5 5 5 5

20 Izin Biro Perjalanan / Agen

Perjalanan Wisata 10 10 10 10

21 Izin Usaha Boga / Catering 6 6 6 6

22 Izin Ketel Uap 7 7 7 7 7

23 Izin Bejana Tekan 7 7 7 7 7

24 Izin Gedung Pertemuan /

Pameran 5 5 5 5

25 Izin Pusat Kesehatan / Pusat

Kebugaran 6 6 6 6

26 Izin Usaha Jasa Konstruksi 7 7 7 7 7

27 Izin Tenaga Kerja Indonesia

28 Izin Kerja Malam Wanita

29 Tanda Daftar Usaha

Pariwisata (TDUP) 5 5 5 5

5

30 Izin Usaha Pengolahan Hasil

Perikanan

31 Izin Kapal Penangkap Ikan /

Izin Kapal Pengangkut Ikan

32 Izin Pendirian RPH (Usaha

Pemotongan Hewan) 6 6 6 6

6

33 Izin Lokasi/Fungsi Ruang 10 10 10 10 10

Page 139: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 127

NO JENIS IZIN SOP IZIN (hari)

2013 2014 2015 2016 2017

Kota

34

Izin Usaha Toko

Modern/Pasar

Tradisional/Swalayan

5 5 5 5

5

35 Tanda Daftar Gudang 3 3 3 3 3

36 Pendaftaran Penanaman

Modal

37 Izin Prinsip Penanaman

Modal 3 3 3 3

3

38 Izin Prinsip Perluasan

Penanaman Modal 3 3 3 3

5

39 Izin Prinsip Perubahan

Penanaman Modal 5 5 5 5

5

40 Izin Usaha 7 7 7 7 5

41 Izin Usaha Perluasan 7 7 7 7 5

42 Izin Usaha Penggabungan

Perusahaan Penanaman Modal (merger)

7 7 7 7 7

43 Izin Usaha Perubahan 7 7 7 7 5

44 Izin Prinsip Penggabungan

Perusahaan Penanaman Modal (merger)

5 5 5 5 5

45 Izin Usaha Peternakan

(Pemotongan Hewan) 6 6 6 6

6

46 Izin Perubahan Penggunaan

Tanah(IPPT)

7

47 Izin Usaha Pembudidayaan

Ikan

5

48 Izin Penyelenggaraan Rumah

Kos

5

49 Izin Penyelenggaraan Warung

Internet

5

50 Izin Penggalian Jalan Kota Dalam

proses

51 Izin Event Promo

Penggunaan Tepi Jalan / Trotar

Dalam proses

52 Izin Undian Berhadiah Dalam

proses

53 Perizinan dan Pendaftaran

Lembaga Pelatihan Kerja (LPK)

Dalam proses

54 Perizinan Pendirian dan

Perpanjangan Kantor Cabang PPTKIS

Dalam proses

55

Perizinan Pendirian

Perpanjangan Bursa Kerja

BKK

Dalam

proses

56 Izin Usaha Simpan Pinjam Dalam proses

57 Izin Praktek Dokter Hewan Dalam

Page 140: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 128

NO JENIS IZIN SOP IZIN (hari)

2013 2014 2015 2016 2017

proses

58 Izin Usaha Pelayanan

Kesehatan Hewan

Dalam

proses

59

Izin Depo Obat Hewan dan

Toko Obat

Hewan/Poultryshop

Dalam

proses

60 Izin RPH dan RPU Dalam proses

61 Izin Menjual Daging Dalam proses

62 Izin Jagal Dalam

proses

63 Izin Tenaga Kesehatan

Dokter

Dalam proses

64 Izin Tenaga Kesahatan

Apoteker

Dalam proses

65 Izin Tenaga Kesehatan

Perawat

Dalam proses

66 Izin Tenaga Kesehatan

Radiografer

Dalam proses

67 Izin Tenaga Kesehatan Ahli

Teknologi Lab. Madik

Dalam proses

68 Izin Pelayanan Kesahatan

Tradisional

Dalam proses

69 Izin Perekam Medis Dalam proses

70 Izin Tenaga Sanitarian Dalam proses

71 Izin Okupasi Terapi Dalam

proses

72 Izin Perawat Anastesi Dalam proses

73 Izin Tenaga Gizi Dalam proses

74 Izin Refraksion Optisien Dalam

proses

75 Izin Terapis Wicara Dalam proses

76 Izin Bidan Dalam proses

77 Izin Fisioterapis Dalam

proses

78 Izin Tenaga Teknis

Kefarmasian

Dalam proses

79 Izin Terapis Gigi dan Mulut Dalam proses

80 Izin Ekeltromedis Dalam proses

81 Surat Tanda Pendaftaran

Waralaba (STPW)

5

82 Pengesahan Pertelaan, Akta

Pengesahan Rumah Susun

7

83 Sertifikasi Laik Fungsi 7

Page 141: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 129

NO JENIS IZIN SOP IZIN (hari)

2013 2014 2015 2016 2017

(bangunan gedung hunian

sederhana) Sumber: BPMP2T, 2013-2017, DPMPTSP, 2018

2. Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha

Iklim investasi di suatu daerah sangat ditentukan kebijakan daerah yang mendukung pengembangan investasi/usaha. Kebijakan itu terutama dalam bentuk peraturan daerah yang terkait penciptaan iklim usaha yang kondusif. Paling tidak tercatat 11 perda yang mendukung penciptaan iklim usaha kondusif di Kota Pekalongan tersebut. Berikut Peraturan Daerah dimaksud:

1) Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 4 Tahun 2006 tentang Izin Usaha Perikanan.

2) Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 10 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Perda Kota Pekalongan No. 9 Tahun 2003 tentang Izin Usaha Industri.

3) Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 11 Tahun 2006 tentang Perubahan Atas Perda Kota Pekalongan No. 11 Tahun 2003 tentang Izin Usaha Perdagangan.

4) Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 22 Tahun 2006 tentang Pedoman Pelayanan Terpadu.

5) Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 15 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan dan Retribusi Izin Gangguan.

6) Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 16 Tahun 2011 tentang Penyelenggaraan dan Retribusi Pengendalian Menara Telekomunikasi di Kota Pekalongan.

7) Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 3 Tahun 2012 tentang Penataan dan Pembinaan Pasar Tradisional, Pasar Perbelanjaan dan Toko Modern.

8) Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 4 Tahun 2012 tentang Pengelolaan dan Pemberdayaan Pasar Tradisional.

9) Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 8 Tahun 2012 tentang Penanaman Modal.

10) Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 18 Tahun 2012 tentang Izin Usaha Jasa Konstruksi.

11) Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 17 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 1 Tahun 2011 tentang Organisasi dan Tata Kerja Perangkat Daerah Kota Pekalongan.

3. Angka Kriminalitas

Angka kriminalitas yang dimaksud dalam hitungan ini adalah angka kriminalitas per 10.000 penduduk. Perkembangan Angka Kriminalitas Kota Pekalongan menunjukkan perkembangan yang semakin baik. Ini ditunjukkan dengan menurunnya angka kriminalitas per 10.000 penduduk sepanjang 2013-2017. Kondisi ini tentu saja cukup menguntungkan bagi kehidupan masyarakat sehingga dapat lebih aman dan nyaman serta berimplikasi bagi pengembangan investasi. Pada tahun 2013 jumlah angka kriminalitas adalah 9,97 kasus tiap 10.000 penduduk. Kondisi ini semakin membaik dengan turunnya angka kriminalitas dari tahun ke tahun sehingga pada tahun 2017 turun menjadi 5,60 per 10.000 penduduk. Selengkapnya dapat dilihat pada Gambar 2.42.

Page 142: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 130

Sumber: BPS Kota Pekalongan, 2013-2017, diolah

Gambar 2.42 Rasio Angka Kriminalitas Per 10.000 Penduduk Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

2.1.4.4. Fokus Sumber Daya Manusia

1. Rasio Lulusan S1/S2/S3

Sumber : BPS, 2014 diolah

Gambar 2.43 Rasio Lulusan S1/S2/S3 di Kota Pekalongan Tahun 2010-2013

Rasio lulusan S1/S2/S3 menunjukkan perbandingan lulusan sarjana tiap 10.000 penduduk. Rasio lulusan S1/S2/S3 di Kota Pekalongan dalam kurun waktu tahun 2010-2013 berfluktuatif dengan nilai tertinggi pada tahun 2012 yaitu 460. Namun pada tahun 2013 rasio lulusan S1/S2/S3 di Kota Pekalongan menurun menjadi 414. Secara umum perkembangan rasio S1/S2/S3 menunjukkan angka yang sama. Lebih lengkap ditampilkan sebagaimana ditunjukkan dalam Gambar 2.43.

2013 2014 2015 2016 2017

Angka kriminalitas per10.000 penduduk

9,97 7,83 7,59 6,15 5,60

0,00

2,00

4,00

6,00

8,00

10,00

12,00

2010 2011 2012 2013

Rasio Lulusan S1/S2/S3 tiap 10.000penduduk

414 447 460 414

390

400

410

420

430

440

450

460

470

Page 143: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 131

2. Rasio Ketergantungan

Sumber : Kota Pekalongan Dalam Angka Tahun 2018, 2018

Gambar 2.44 Rasio Ketergantungan Penduduk Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Rasio ketergantungan merupakan perbandingan (persentase) penduduk usia 0-14 dan di atas 65 dibandingkan dengan penduduk usia kerja (15-64). Dalam kurun waktu 2013 – 2017 rasio ketergantungan Kota Pekalongan terus menurun. Apabila pada tahun 2013 rasio ketergantungan penduduk di Kota Pekalongan sebesar 44,48 maka pada thaun 2017 menjadi 42,62. Dengan kecenderungan angka yang semakin menurun menandakan beban yang harus ditanggung oleh usia produktif menjadi semakin sedikit. Kondisi ini sebenarnya merupakan fenomena umum yang terjadi secara nasional yaitu adanya bonus demografi. Bonus demografi ini harus dapat dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya oleh para pemangku kepentingan sehingga dapat memberikan nilai tambah bagi pembangunan dan kesejahteraan masyarakat. Bonus demografi harus dikelola dengan baik agar tidak menjadi permasalahan ke depan. Data secara rinci dapat dilihat pada Gambar 2.44.

2.1.4.5. Penguatan Sistem Inovasi Daerah

Dalam rangka meningkatkan pelayanan publik secara berkesinambungan, Pemerintah Kota Pekalongan sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana telah beberapa kali diubah terakhir dengan Undang-Undang Nomor 9 Tahun 2015 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengadopsi inovasi daerah berbasis Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017. Inovasi Daerah adalah semua bentuk pembaharuan dalam penyelenggaraan Pemerintahan Daerah.

Inovasi daerah yang bersifat pembaharuan dalam penyelenggaraan Pemerintah Daerah terutama Pemerintah Kota Pekalongan antara lain inovasi tata kelola Pemerintahan Daerah, inovasi Pelayanan Publik dan Inovasi Daerah lainnya sesuai dengan Urusan Pemerintahan yang menjadi kewenangan Daerah. Ketiga jenis inovasi ini membantu Pemerintah Kota Pekalongan dalam mengelola masalah perkotaan.

Mengacu pada Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, Pemerintah Daerah perlu memacu pembangunan sesuai dengan kekhasan daerahnya tanpa meyimpang dari tujuan pembangunan nasional. Pemerintah daerah didorong untuk membangun daerahnya dengan semangat pembaharuan dalam penyelenggaraan pemerintahannya.

2013 2014 2015 2016 2017

Rasio Ketergantungan (%) 44,48 44,09 43,77 42,88 42,64

41,50

42,00

42,50

43,00

43,50

44,00

44,50

45,00

Page 144: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 132

1. Inovasi Tata Kelola Pemerintah Daerah

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014, Pemerintah daerah merumuskan kebijakan inovasi dengan mengacu kepada peningkatan efisiensi, perbaikan efektivitas, perbaikan kualitas pelayanan, tidak ada konflik kepentingan, berorientasi kepada kepentingan umum, dilakukan secara terbuka, memenuhi nilai-nilai kepatutan, dan dapat dipertanggungjawabkan hasilnya tidak untuk kepentingan diri sendiri.

Inovasi yang dilakukan Pemerintah Kota Pekalongan ini bertujuan membantu meningkatkan efesiensi kerja aparatur internal. Melalui kemudahan ini, proses bisnis yang dilakukan menjadi lebih efesien dan berkualitas. Berikut kondisi terkini yang telah dicapai sampai akhir tahun 2017.

Tabel 2.154 Kondisi Inovasi Tata Kelola Pemerintah Kota Pekalongan Tahun 2017

Jenis/Nama Jumlah Inovasi Keterangan

SIM 50 aplikasi Sistem Informasi Manajemen yang digunakan

oleh pemerintah kota Pekalongan untuk memenuhi proses bisnis administrasi

pemerintahan

SIM terintegrasi 21 aplikasi Sistem Informasi Manajemen terontegrasi ini

membantu pemerintah kota Pekalongan menyatukan SIM untuk kepentingan administrasi pemerintahan

SIM APBS 1 aplikasi Sistem informasi yang menyajikan Anggaran

Pendapatan dan Belanja Sekolah di lingkungan

tingkat sekolah dasar baik SD maupun SMP

SIM PAK 1 aplikasi Sistem Informasi Manajemen yang menyajikan

Pengajuan Angka Kredit bagi guru-guru di Kota Pekalongan

Sumber : Bappeda dan Dinas terkait, 2018

Sistem Informasi Manajemen yang dimiliki perintah Kota Pekalongan dalam melaksanakan proses administrasi pemerintahan ini terdiri dari lima puluh aplikasi yang eksisiting sampai akhir 2017. Aplikasi tersebut antara lain : Mail, Digilib, SIMRAL, SIM RSUD Bendan Pekalongan, Simwas Online / TLHP, SIMBADA, SIM Gaji, SIM Raskin, SIMPEG, SIM Surat Online, SISKUM, SIDALMENTEL, PPLS, SERUNI, e-Audit BPK, SIMLIK, EIS, Sistrantibum, SUKETAN, SANGKRAH, SIMP4S, Zona Minder, e-Presensi, e-taspen, GAFE, SIM SKP, SEPIA, SP3D-LK, LPSE, PUSDALOPING, e-Klipping, SI WARTA PALEJA, SIMPROFAN, SIMPATIKK, PPIP, TPAD, CBT, JDIH, SIMPADU,SISMIOP, SIKDA GENERIK, SIAK, PSII Suite, e-Kinerja, e-Pilwakot, GPS/Pemantau Dinas, Peta Pekalongan Pekalongan Bersekolah, dan Technopark Kota Pekalongan.

Adapun Sistem Informasi Manajemen Terpadu, merupakan inovasi tambahan dan pengembangan dari inovasi awal pada masing-masing SIM. Pemaduan antar SIM dilakukan agar pada saat proses bisnis administrasi dilakukan, tidak dilakukan pemasukan lebih dari sekali yang bertujuan mengefektifkan dan mengefesiensikan pemanfaatan aplikasi tersebut. Adapun inovasi tersebut antara lain SIMRAL, SIM RSUD Bendan Pekalongan, SIMBADA, SIM GAJI, SIM RASKIN, SIMPEG, SIM Surat Online, SERUNI, EIS, SUKETAN, SIMP4S, SIMPATDA, e-Presensi, e-taspen, SIM SKP, SEPIA, SP3D-LK, PPIP, TPAD, SIAK, dan PAKCAPIL.

Dalam rangka transparansi pengelolaan Biaya Operasional Sekolah (BOS) dan biaya lainnya yang dipungut oleh sekolah, maka pemerintah Kota Pekalongan

Page 145: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 133

melakukan tranparansi pengelolaan secara internal dilingkungan sekolah beserta Komite Sekolah setempat. Tranparansi tersebut antara lain melalui pemanfaatan aplikasi Anggaran Pendapatan dan Belanja Sekolah (APBS). Pihak komite dan orang tua dapat melihat pengelolaan dana tersebut.

Untuk kepentingan dan kemudahan para guru dalam mengajukan angka kredit sebagai syarat untuk kenaikan pangkat dan golongan, Dinas Pendidikan mengelola aplikasi yang memudahkan para guru untuk mengajukan angka kredit yang dimaksud. Melalui aplikasi Sistem Informasi Manajemen Pengajuan Angka Kredit, para guru dimudahkan dalam menyampaikan angka kredit yang dimaksud.

2. Inovasi Pelayanan Publik

Mengacu pada Undang-Undang Dasar 1945 Bab XA tentang Hak Asasi Manusia, bersadarkan pasal 28 (H) ayat 1 dan pasal 34 ayat 3, pemerintah wajib menyediakan pelayanan publik yang mumpuni bagi warganya. Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kota Pekalongan melakukan inovasi pelayanan publik yang bertujuan memudahkan pelayanan umum yang cepat dan efesien. Selain untuk meningkatkan efesiensi, pelayanan publik tersebut dimaksudkan mencapai tujuan seperti meningkatkan daya saing dan berorientasi pada kepentingan umum.

Tabel 2.155 Kondisi Inovasi Pelayanan Publik Kota Pekalongan Tahun 2017

Jenis/Nama inovasi Jumlah

inovasi Keterangan

Technopark

Perikanan dan

Technopark Batik Kota Pekalongan

2 Technopark Technopark Kota Pekalongan dibentuk

berdasarkan Keputusan Sekretaris Daerah Kota

Pekalongan selaku Ketua Tim Koordinasi Penguatan SIDa Kota Pekalongan Nomor 071/101 dan Nomor 071/102 Ta hun 2015.

Technopark Kota Pekalongan terbentuk berkat

kerja sama antara BPPT, Pemerintah Provinsi Jawa Tengah dan Pemerintah Kota Pekalongan berada di Kelurahan Panjang Wetan, Kecamatan

Pekalongan Utara

Batik Night Market 1 acara Diselenggarakan dalam rangka menarik minat

pelancong maupun pemudik pencinta Batik yang melewati Kota Pekalongan untuk dijadikan oleh-oleh atau buah tangan

Website OPD 55 laman Website ini dikelola oleh OPD di Kota Pekalongan

Website perizinan 1 laman Bernama sakpore. Perizinan yang dapat dilakukan

pendaftarannya secara online terdiri dari 8 jenis perizinan online.

Website

pendaftaran SMP

1 laman Penerimaan Peserta Didik Baru atau disingkat

PPDB, bertujuan memudahkan orang tua maupun peserta didik mendaftarkan sekolahnya di Kota

Pekalongan

SMS 1 laman Short Message Service ini dapat dimanfaatkan

masyarakat untuk pendaftaran ke RSUD Bendan. Pendaftaran dpt dilakukan H-1

lokasi 4 TPST-3R Terdapat di 4 kecamatan se Kota Pekalongan yang

tersebar di 23 kelurahan.

ATCS Kota

Pekalongan

1 ATCS ATCS (Area Traffic Control System) adalah suatu

sistem pengendalian lalu lintas berbasis teknologi

Page 146: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 134

Jenis/Nama inovasi Jumlah

inovasi Keterangan

informasi yang bertujuan untuk mengoptimalkan kinerja jaringan jalan melalui optimasi dan

koordinasi pengaturan lampu lalu lintas di setiap persimpangan.

Sumber : Bappeda dan Dinas terkait, 2018

Prakarsa pengembangan daerah inovatif merupakan suatu model pendekatan yang perlu didorong untuk mempercepat dan meningkatkan keberhasilan pembangunan daerah serta menjadikan inspirasi bagi pembangnan daerah-daerah lainnya. Untuk membangun dan mengembangkan daerah inovatif diperlukan kegiatan pengembangan pembangunan Technopark berbasis unggulan lokal. Menindaklanjuti hal tersebut dan sesuai dengan Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2017 tentang Inovasi Daerah dan Peraturan Gubernur Jawa Tengah Nomor 76 Tahun 2017 tentang Penyelenggaraan Kawasan Sains dan Teknologi di Jawa Tengah, maka Pemerintah Kota Pekalongan telah membentuk Technopark Perikanan dan Technopark Batik Kota Pekalongan pada tahun 2015 berdasarkan Keputusan Sekretaris Daerah Kota Pekalongan selaku Ketua Tim Koordinasi Penguatan SIDa Kota Pekalongan Nomor 071/101 dan Nomor 071/102 Tahun 2015.

Kawasan Sains dan Teknologi (Technopark) adalah wahana yang dikelola secara profesional untuk mengembangkan dan mendorong pertumbuhan ekonomi secara berkelanjutan melalui pengembangan, penerapan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan penumbuhan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi. Technopark mempunyai tujuan untuk mengembangkan dan memanfaatkan Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi untuk menumbuhkan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi dan meningkatkan daya saing dalam rangka mendorong pertumbuhan ekonomi.

Sasaran pembentukan Technopark di Kota Pekalongan adalah:

a. terwujudnya sinergi fungsi dan peran akademisi, bisnis, pemerintah daerah, masyarakat/komunitas, dan media.

b. tersedianya lingkungan yang kondusif bagi berlangsungnya kegiatan penelitian, pengembangan, dan bisnis teknologi yang berkelanjutan.

c. tumbuh dan terbinanya Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi

d. terwujudnya perusahaan baru yang merupakan hasil Spin Off

e. tersedianya layanan teknologi untuk mendukung daya saing industri.

f. terwujudnya klaster industri berbasis potensi unggulan daerah.

Technopark mempunyai fungsi sebagai:

a. wahana untuk kerjasama penelitian dan pengembangan berkelanjutan antara Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, lembaga penelitian dan pengembangan, industri, masyarakat/komunitas dan media;

b. fasilitator penumbuhan Perusahaan Pemula Berbasis Teknologi melalui Inkubasi dan/atau Spin Off;

c. sarana peningkatan daya saing daerah di bidang Ilmu Pengetahuan, Teknologi dan Inovasi; dan

d. penyedia layanan bernilai tambah dan berkualitas kepada penerima layanan Technopark.

Inovasi pelayanan publik yang dilakukan pemerintah Kota Pekalongan membantu pelayanan publik membantu masyarakat secara keseluruhan. Inovasi Batik Night Market yang dilakukan oleh Dinas Perdagangan, Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah pada tahun 2017 adalah terobosan yang dilakukan Organisasi

Page 147: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 135

Perangkat Daerah (OPD) untuk membantu UKM di Pasar Grosir Setono dan Pasar Batik Gamer untuk meningkatkan omsetnya. Penyelenggaraan tahun 2017 dilaksanakan pada awal Desember. Adapun pada 2018 telah dilaksanakan pada tanggal 7-9 Juni dan 20-22 Juni.

Inovasi lainnya adalah tentang website yang dimiliki oleh OPD di Kota Pekalongan. Setiap OPD di Kota Pekalongan memiliki website yang dapat langsung diakses guna kepentingan masyarakat. Selain Pemerintah Kota Pekalongan memiliki website sendiri, masyarakat dapat melihat langsung hasil pembangunan Kota Pekalongan melalui website pada OPD yang dituju.

Dalam rangka meningkatkan kemudahan investasi di Kota Pekalongan, Pemerintah Kota Pekalongan meluncurkan Sistem Informasi Pelayanan Terpadu bernama Sistem Aplikasi Perizinan Online yang Ringkas dan Ekonomis atau disingkat Sakpore. Aplikasi ini diluncurkan pada tahun 2017. Simpadu ini didesain dan dikembangkan mengikuti alur Standar Operasional Prosedur (SOP) yang berlaku dan mengikuti peraturan-peraturan yang berlaku disetiap produk izinnya. Adapun perizinan yang dapat dilakukan secara online antara lain Izin Paralel (SIUP dan TDP), Izin Penyelenggaraan Rumah Kos (KOS), Izin Usaha Warnet (Warnet), Sertifikat Laik Hygiene Sanitasi (SLHS), Setifikat Penyuluhan Keamanan Pangan (SPKP), Sertifikat Produksi Pangan Industri Rumah Tangga (SPP-RT), Surat Izin Usaha Perdagangan (SIUP) dan anda Daftar Perusahaan (TDP).

Di bidang pendidikan dasar, pendaftaran Sekolah Menengah Pertama (SMP) di Kota dilakukan secara online. Pendaftaran online untuk Sekolah Menengah Pertama tpada tahun 2017 mencakup semua SMP Negeri di Kota Pekalongan yang jumlahnya 17 sekolah. Pendaftaran secara online dilakukan agar transparansi dalam penerimaan calon siswa di sekolah menegah pertama negeri lebih terbuka dan efesien.

Bagi masyarakat di sekitar Kota Pekalongan, Rumah Sakit Umum Daerah Bendan Kota Pekalongan yang mendapat rujukan untuk ke RSUD Bendan. Masyarakat dapat melakukan registrasi via SMS untuk melakukan pendaftaran ke rumah sakit pada H-1. Hal ini dilakukan dalam rangka mengurangi antrian sebelum loket pendaftaran dibuka secara konvensional. Adapun pendaftaran dapat dilakukan bagi pasien BPJS, Jamkesda, SKTM dan umum.

Dalam rangka mengurangi sampah yang bersumber dari rumah tangga, pemerintah Kota Pekalongan melakukan inovasi di bidang persampahan. Salah satunya adalah TPS3R. TPS3R terdapat di empat kecamatan di Kota Pekalongan yakni Kecamatan Pekalongan Timur, Kecamatan Pekalongan Barat, Kecamatan Pekalongan Selatan dan Kecamatan Pekalongan Utara. TPS3R se Kota Pekalongan berada di 23 titik pelayanan.

Inovasi sektor publik lainnya di bidang lalu lintas adalah SIQUPON (Sistem Informasi Quick Response). SIQUPON merupakan sistem perangkat berbasis WEB yang menyediakan fasilitas informasi masyarakat yang dapat disampaikan secara cepat dan untuk ditindak lanjuti secara segera oleh institusi yang terkait dan berwenang melalui operator, dimana operator yang dimaksud adalah petugas yang menerima informasi pada pusat pengendalian lalu lintas, kemudian Informasi masyarakat yang disampikan berupa informasi kemacetan, kecelakaan lalulintas, ataupun gangguan lalu lintas serta kriminalitas, kebakaran, banjir serta gannguan sosial lain yang dilanjutkan ke Instansi terkait/berwenang lainnya untuk segera di tindaklaknjuti. Informasi ini dapat disampaikan melalui Call Center, media SMS, ataupun media sosial (Email, WhatsApp, Twitter, BBM, Facebook) yang terhubung ke Pusat Pengendalian Lalu Lintas (ATCS) Kota Pekalongan.

Page 148: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 136

Live streaming lalu lintas via ATCS antara lain di Posis Timur, Posis Utara, Posis Barat, Terminal Timur, Terminal Barat, Simpang Grogolan, Simpang Grogolan Barat, Simpang Grogolan Utara, Simpang Ahmad Yani, Simpang Darna Bhakti Timur, Simpang Darma Bhakti Barat, Darma Bhakti Selatan, Simpang Ponolawen, Simpang Ponolawen Timur, Simpang Ponolawen Utara, Simpang Muhamadiyah Timur, Simpang Muhammadiyah Barat, Simpang Muhammadiyah Selatan, Simpang Muhammadiyah Utara, Simpang Stasiun, Simpang Pusri Timur, Simpang Pusri Bart Simpang Pustri Selatan, Simpang Tirto Barat, Simpang Tirto Timur, Simpang Tirto Selatan, Simpang Gambaran, Simpang Polsek Timur, Simpang Alun-Alun, Simpang THR, Simpang Matahari dan Simpang Dr. Cipto.

3. Inovasi Daerah Lainnya

Inovasi lainnya yang dimiliki Kota Pekalongan adalah inovasi yang bersifat ekstenal. Hal ini dalam rangka menampung, mengolah dan mempublikasikan kepada pulik sehingga hasilnya dapat dinimati langsung oleh public. Inovasi ini berisikan hasil karya pembangunan kota Pekalongan baik yang dilakukan oleh pemerintah kota maupun swasta.

Tabel 2.156 Kondisi Inovasi Daerah Lainnya Kota Pekalongan Tahun 2017

Jenis/Nama Jumlah

inovasi Keterangan

Jurnal 2 volume Dalam satu tahun diterbitkan 2 jurnal. Pada volume 12

terdapat 9 judul penelitian dan pada volume 13 terdapat 12 judul penelitian

Pameran 1 kegiatan Pekan Pameran Inovasi Daerah dalam rangka

keterbukaan informasi publik

Pameran 1 kegiatan Pameran Inovasi dan Kreatifitas Pembangunan dalam

rangka peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional

Pameran 1 kegiatan Pameran Pekan Batik dalam rangka Hari Batik

Televisi Daerah (Batik

TV)

1 Stasiun Penyiaran hasil-hasil pembangunan Kota Pekalongan.

Siaran aktif pukul 13.00-21.00

Radio Pemerintah

Daerah (Radio Kota Batik)

1 Stasiun Penyiaran info dan berita terkini. Siaran aktif dari pukul

05.00 - 24.00.

Sumber : Bappeda dan Dinas terkait, 2018

Pemerintah Kota Pekalongan melalui Bappeda Kota Pekalongan, telah berhasil menerbitkan jurnal berstandarkan Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia. Jurnal tersebut telah memiliki ISSN, yang merupakan jurmal standar wajib berdasarkan acuan LIPI. Sampai dengan tahun 2017, Pemerintah Kota Pekalongan telah menerbitkan jurnalnya secara online maupun offline sampai volume 13. Adapun sepanjang 2017, Pemerintah Kota Pekalongan telah menerbitkan dua volume yakni volume 12 dan 13 yang terdiri dari Sembilan penelitian dan dua belas penelitian.

Pekan Pameran Inovasi Daerah dalam rangka keterbukaan informasi publik, diikuti Organisasi Perangkat Daerah se Kota Pekalongan. Tujuan diadakan pameran ini adalah agar masyarakat mengetahui hasil inovasi setiap OPD dalam melaksanakan kegiatan tahunannya. Selain itu sebagai ajang kritik bagi masyarakat atas inovasi yang telah dilakukan OPD tersebut.

Pameran Inovasi dan kreatifitas pembangunan dalam rangka Hari Teknologi Nasional, ditujukan untuk memperkenalkan inovasi dan teknologi yang dikembangkan

Page 149: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 137

di Kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional. Acara yang bersifat nasional ini ditujukan untuk memperkenalkan kepada masyarakat atas teknologi yang dimiliki oleh pemerintah baik pemerintah daerah maupun pemerintah pusat.

Pameran Batik dilakukan pemerintah Kota Pekalongan setiap tahunnya dalam rangka memperkenalkan batik, budaya, dan kuliner Kota Pekalongan. Tujuan lainnya adalah meningkatkan kunjungan wisata domestic maupun luar negeri. Acara pagelaran budaya kota Pekalongan juga ikut dipertunjukkan pada Hari Batik tersebut. Selain itu, acara talk show yang mengetengahkan budaya Kota Pekalongan dan budaya batik sebagai satu kesatuan yang tidak terpisahkan.

Radio Kota Batik dan Batik TV, adalah bagian dari inovasi lainnya. Keduanya dapat dinikmati secara digital atau stream secara internasional. Berisikan informasi terkini tentang kegiatan pembangunan, keadaan lingkungan dan juga sebagai ajang publikasi bagi Pemerintah Kota Pekalongan dalam kegiatan pemerintahannya.

4. Daya Dukung Inovasi Daerah

Daya dukung inovasi Kota Pekalongan tidak saja berasal dari pemerintahan daerah. Para stakeholder dituntut meningkatkan kapasitasnya sebagai bagian dari pelayanan publik. Salah satunya adalah adanya perguruan tinggi yang mampu meningkatkan kapasitas sumber daya manusianya secara berkelanjutan.

Perguruan tinggi berkualitas yang tersedia di Pekalongan antara lain Universitas Pekalongan, Institut Agama Islam Negeri Pekalongan, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan Semarang dengan Program Studi Keperawatan di Pekalongan, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Widya Pratama Pekalongan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah, Politeknik Pusmanu Pekalongan, Akademi Kebidanan Harapan Ibu Pekalongan dan Akademi Komunitas Negeri Kota Pekalongan

Tabel 2.157 Jumlah Dosen Perguruan Tinggi di Kota Pekalongan Tahun 2017

Perguruan Tinggi Jumlah Keterangan

Universitas Pekalongan 150 Pena adalah Jurnal ilmu pengetahuan dan

teknologi yang diterbitkan satu tahun 2 kali

pada bulan Maret dan September. Jurnal ini memuat publikasi ilmiah dari hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen

dilingkungan Universitas Pekalongan dan dosen diluar Universitas Pekalongan

IAIN Pekalongan 150 Jurnal yang dimiliki IAIN Pekalongan

antara lain Religia, jurnal Penelitian Hukum Islam, Forum Tarbiyah, Hikmatuna :

Journal for Integrative Islamic Studies, Alsinatuna : Islamic Studies Juornal for Social Transformation, Edukasia Ilamika

dan International Kournal of Islamic Business dan Economics (IJIBEC). Selain itu, IAIN Pekalongan menyediakan e-

Learning bagi para mahasiswanya.

Poltekkes Kemenkes

Semarang Prodi Keperawatan Pekalongan

23 Menginduk pada Poltekkes Kesehatan di

Semarang

STMIK Widya Pratama

Pekalongan

68 Jurnal ilmiah IC Tec yang dimulai sejak

2007,

Page 150: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 138

Perguruan Tinggi Jumlah Keterangan

STIE Muhammadiyah 36 Kampus STIE Muhammadiyah menyedia

e-jurnal dan e-learning.

Politeknik Pusmanu

Pekalongan

24 Khusus untuk teknik batik yang menjadi

andalan kampus Pusmanu, kampus tersebut lebih kepada mencetak tenaga

ahli terampil yang professional dan mandiri dengan kompetensi di bidang : Seni (desain , filosofi, estetika); Proses Produksi

(pembatikan, pewarnaan dan pengolahan limbah, Manajemen Produksi), serta Kewirausahaan dan Sistem Pemasaran

Akademi Kebidanan

Harapan Ibu Pekalongan

Jurnal kebidanan, e-learning dan e-library

Akademi Komunitas Negeri

Kota Pekalongan

Pena adalah Jurnal ilmu pengetahuan dan

teknologi yang diterbitkan satu tahun 2 kali

pada bulan Maret dan September. Jurnal ini memuat publikasi ilmiah dari hasil penelitian yang dilakukan oleh dosen

dilingkungan Universitas Pekalongan dan dosen diluar Universitas Pekalongan

Sumber : Bappeda dan Dinas terkait, 2018

Dalam rangka meningkatkan daya saing inovasi tingkat Kota Pekalongan, melalui pengamankan stabilitas ketenagakerjaan, dan memanfaatkan integrasi eksternal (kecenderungan global), serta keberlanjutan pertumbuhan kesejahteraan dan kemakmuran lokal/daerah, tingkat pendidikan pada strata satu, strata dua dan strata tiga sangat dibutuhkan dalam dunia kerja. Meningkatnya pendidikan dalam skala perkotaan, berarti meningkatkan daya saing dan tingkat produktifitas perkotaan secara keseluruhan.

Tabel 2.158 Jumlah Lulusan S1, S2, dan S3 di Kota Pekalongan Tahun 2017

Lulusan Jumlah Keterangan

S1 12.325 4,03% dari jumlah penduduk

S2 598 0,2% dari jumlah penduduk

S3 25 0,008% dari jumlah penduduk Sumber : Bappeda dan Dinas terkait, 2018.

Inovasi merupakan faktor penting untuk mendukung daya saing daerah. Langkah-langkah inovasi merupakan rangkaian elaboratif guna meningkatkan efektifitas dan efisiensi di daerah. Inovasi disadari tidak dapat berjalan secara sporadis dan parsial, harus merupakan kolaborasi antar aktor-aktor yang saling berinteraksi dalam suatu sistem yang disebut sebagai sistem inovasi.

Sistem inovasi yang baik di lingkungan perguruan tinggi dapat meningkatkan daya saing daerah sehingga daerah mampu menciptakan dan mengembangkan iklim dan lingkungan yang produktif bagi bisnis dan inovasi itu sendiri. Adapun perguruan tinggi yang telah menerapkan inovasi yaitu Universitas Pekalongan, Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer Widya Pratama Pekalongan, Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Muhammadiyah, dan Politeknik Pusmanu Pekalongan.

Page 151: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 139

Tabel 2.159 Pusat Inovasi yang Dimiliki Perguruan Tinggi di Kota Pekalongan Tahun 2017

Perguruan Tinggi Nama Keterangan

Universitas Pekalongan Pusat Inovasi

Teknologi (PIT) PIT bertujuan untuk melahirkan technopreneur-technopreneur muda yang dapat membuka peluang usaha baru, menciptakan kreativitas baru.

STMIK Widya Pratama

Pekalongan

Menginduk LPPM Pekan ilmiah STIMIK (Pameran Teknopreneur, Seminar dan Workshop TIK)

STIE Muhammadiyah BDSP (Business

Development Service

Provider)

BDSP adalah lembaga yang memiliki kompetensi dan kemampuan untuk melakukan kegiatan layanan pengembangan bisnis KUMKM

Politeknik Pusmanu

Pekalongan

PIIB (Pusat Informasi

dan Inovasi Batik) PIIB merupakan program pengembangan kemampuan ketenagakerjaan dan kewirausahaan, menjadi enterpreneur dan menciptakan lapangan kerja

Sumber : Bappeda dan Dinas terkait, 2018.

2.2. HASIL EVALUASI INDIKATOR KINERJA

2.2.1. Hasil Evaluasi Indikator Kinerja Daerah Sampai Dengan Tahun 2018 Triwulan III

Penyusunan rancangan awal RKPD 2020 disusun dengan memperhatikan hasil evaluasi RPJMD sampai dengan Triwulan III Tahun 2018. Evaluasi capaian indikator kinerja RPJMD pada tahun 2018 ditunjukkan dengan capaian Indikator Kinerja Daerah Kota Pekalongan yang terbagi atas Aspek Kesejahteraan Masyarakat, Aspek Pelayanan Umum dan Aspek Daya Saing Daerah. Namun demikian, status pencapaian belum dapat dihitung mengingat data yang tersaji belum final.

Page 152: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 140

Tabel 2.160 Capaian Indikator Kinerja Daerah Kota Pekalongan Tahun 2017 Terhadap Target Akhir RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2016 – 2021

ASPEK / INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

TARGET KINERJA

Realisasi

Tahunan

Realisasi

Tahunan

Realisasi

Tahunan KETERANGAN

2016 2017 2018 (tw III)

2016 2017 2018 REALISASI REALISASI REALISASI

1 2 3 4 5 6 7 8

A. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

FOKUS KESEJAHTERAAN DAN

PEMERATAAN EKONOMI

1 - Pertumbuhan Ekonomi 5.50% 5.50% 5.60% 5.36% 5.32% 5.32% Data terakhir adl data 2017, belum ada update dari BPS

2 - IPM 71.79 72.77 73.78 73.32 73.77 73.77 Data terakhir adl data 2017, belum

ada update dari BPS

3 - Indeks Gini 0.340 0.340 0.340 0.32 0.37 0.37 Data terakhir adl data 2017, belum

ada update dari BPS

4 - Pengeluaran Perkapita (Rp. Ribu per tahun) 12,081 12,424 12,777 11,721 11,800 11,800 Data terakhir adl data 2017, belum

ada update dari BPS

5 - Angka Kemiskinan 7.65% 7.28% 6.90% 7.92% 7.47% 7.47% Data terakhir adl data 2017, belum

ada update dari BPS

FOKUS KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

6 - Usia Harapan Hidup (UHH)

74.18 74.23

74.27

74.11

74.19 74.19 Data terakhir adl data 2017, belum

ada update dari BPS

7 - Angka Harapan Sekolah (Expected Years Of

Schooling)

12.13

12.34

12.55

12.59

12.78 12.78 Data terakhir adl data 2017, belum

ada update dari BPS

8 - Rata-Rata Lama Sekolah (Tahun)

8.30

8.44

8.60

8.29 8.56 8.56 Data terakhir adl data 2017, belum

ada update dari BPS

9 - Tingkat Pengangguran Terbuka 4.00% 3.90% 3.80% 4.10% 5.05% 5.05% Data 2017, update BPS di Bln des

10 - Persentase PAD terhadap APBD 17.28% 18.23% 19.37% 19.78% 21.24%

0

B. ASPEK PELAYANAN UMUM

URUSAN KETENAGAKERJAAN

11 - Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 4.00% 3.90% 3.80% 4.10% 5.05% 5.05% Data 2017, update BPS di Bln des

URUSAN PENDIDIKAN

Page 153: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 141

ASPEK / INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

TARGET KINERJA

Realisasi

Tahunan

Realisasi

Tahunan

Realisasi

Tahunan KETERANGAN

2016 2017 2018 (tw III)

2016 2017 2018 REALISASI REALISASI REALISASI

12 - Rata-rata partisipasi sekolah 88.25% 100.00% 100.00% 0.92017 105,5

13 - Rata-rata rasio ketersediaan ruang kelas

SD/MI dan SMP/MTs

1.16 1.15 1.15 1.21 1.29

14 - Persentase penyelenggaran pendidikan

dasar berakreditasi A

50.00% 55.00% 60.00% 0.5301 67.35

15 - Persentase guru yang memenuhi standar

minimal nilai UKG

70.00% 70.00% 70.00% 0.81 n/a

URUSAN KESEHATAN

16 - Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 KH 118.00 115.00 110.00 137.36 171.26 3 kasus data dihitung akhir tahun stlh mengetahui jmlh lahir hidup riil,

kasus kematian ibu sd tw III 2018 = 3 kasus

17 - Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 KH 9.80 9.75 9.70 12.36 9.08 53 kasus data dihitung akhir tahun stlh

mengetahui jmlh lahir hidup riil, kasus kematian bayi tw III 2018 = 53 kasus

18 - Angka Kematian Balita (AKABA) per 1.000

KH

12.50 12.45 12.40 17.69 12.67 60 kasus data dihitung akhir tahun stlh

mengetahui jmlh lahir hidup riil,

kasus kematian balita 2018 = 60 kasus

19 - Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat di

BLUD RSUD dan PUSKESMAS

81.50 82.00 82.00 81.59 79.1025 84.46 hanya 14 puskesmas

20 - Indeks Kepuasan Layanan Masyarakat di

BLUD BKPM

81.50 82.00 82.00 81.80 82.7 78.65

21 - Persentase sarana prasarana pelayanan

publik ramah diffable yang dibangun

42.86% 57.14% 71.43% 42.86% 78.57% 0

URUSAN PEKERJAAN UMUM DAN

PENATAAN RUANG

22 - Persentase luas w ilayah genangan banjir

dan rob

41.33% 39.78% 37.57% 41.33% 30.85% 29.56%

23 - Persentase jalan kota dalam keadaan

mantap (kondisi baik dan sedang)

85.90% 86.10% 86.30% 85.17% 76.23% 75.17%

24 - Persentase jembatan dalam kondisi baik 95.86% 95.86% 95.86% 90.60% 94% 96% Data Masih perlul dikoordinasikan dengan bidang terkait

Page 154: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 142

ASPEK / INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

TARGET KINERJA

Realisasi

Tahunan

Realisasi

Tahunan

Realisasi

Tahunan KETERANGAN

2016 2017 2018 (tw III)

2016 2017 2018 REALISASI REALISASI REALISASI

25 - Persentase saw ah terlayani jaringan irigasi 100.00% 100.00% 100.00% 100.00% 100% 0 masih akan dikoordinasikan

dinperpa di TW Iv

26 - Persentase pemenuhan sarana prasrana

pada ruang publik kreatif (taman bahagia).

14.29% 42.86% 57.14% 14.29% 42.86% 51% 5 komponen (anak, gender, lansia,

w if i, difabel) dari 7 lokasi. Realisasi 2016 : mainan sorogenen, difabel sorogenen,

ram lansia sorogenen, WC lansia sorogenen, mainan taman w ilis. Realisasi 2017 :Mainan kuripan,

KM/WC mataram (Gd), KM/WC mataram (lans), Ramp Monumen, difable monumen, trotoar mataram (difable), CCTV Mataram, Ramp

Kuripan, difable kuripan. Realisasi 2018: alun-alun difable, alun alun lansia, dan alun-alun anak

27 - Persentase kaw asan strategis yang tertata

(Jetayu, Kampung Pecinan, Kampung Arab, Batas Kota, Pati Unus).

7.00% 29.00% 43.00% 14.29% 35.71% 50.00% masih akan dikoordinasikanlagi

dengan bidang terkait

28 - Persentase akses air minum yang aman

dibagi jumlah penduduk

85.12% 88.10% 91.07% 85.89% 82.14%

29 - Persentase luasan kaw asan kumuh 5.28% 4.40% 3.53% 5.28% 6.67%

URUSAN KETENTRAMAN, KETERTIBAN

UMUM DAN LINMAS

30 - Cakupan pelayanan bencana 100.00% 100.00% 100.00% 100% 100% 100%

31 - persentase penegakan perda 100.00% 100.00% 100.00% 91.02% 94.01% 100%

URUSAN SOSIAL

32 - Persentase PMKS tertangani 6.95% 13.89% 20.84% 8.69% 21.74% 28.86%

URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN

DAN PERLINDUNGAN ANAK

33 - Indeks Pembangunan Gender (IPG) 94.68 94.69 94.71 94,71 94.43 94.43 Data terakhir adl data 2017, belum

ada update dari BPS

34 - Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) 64.08 64.18 64.28 67.44 65.11 65.11 Data terakhir adl data 2017, belum

Page 155: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 143

ASPEK / INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

TARGET KINERJA

Realisasi

Tahunan

Realisasi

Tahunan

Realisasi

Tahunan KETERANGAN

2016 2017 2018 (tw III)

2016 2017 2018 REALISASI REALISASI REALISASI

ada update dari BPS

35 - Persentase Kekerasan Dalam Rumah

Tangga

0.087% 0.081% 0.075% 0.082% 0.026% 0.000%

URUSAN LINGKUNGAN HIDUP

36 - Persentase cakupan pelayanan sampah 80.40% 80.43% 86.27% 80.83% 80.46% 54.48%

URUSAN ADMINISTRASI

KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN

SIPIL

37 - Tingkat cakupan layanan administrasi

kependudukan

86.50% 87.00% 87.50% 66.38% 73.66% 76.13%

URUSAN PERHUBUNGAN

38 -

Volume-Demand-to-Capacity Ratio (VC Rasio)

0.87 0.87 0.87 0.88 0.87 0

URUSAN KOPERASI DAN UKM

39 - Persentase capaian target 1.170 UMKM

menerima KUP / KUR (Kredit Usaha Produktif / Kredit Usaha Rakyat)

57.26% 65.81% 74.36% 580.43% 943.50% 1278.55%

40 - Kenaikan kredit modal usaha bersumber dari

koperasi (Rp. Trilyun)

8.14 8.38 8.63 8.1 8.45 6.51

URUSAN KEARSIPAN

41 - persentase arsip PD terkelola secara baku 67.65% 70.59% 73.53% 64.71% 71.21% 54.55%

FUNGSI PENUNJANG URUSAN

PEMERINTAHAN

FUNGSI PERENCANAAN

42 - Tingkat capaian kinerja pembangunan 85.00% 90.00% 93.00% 77.33% 57.33% 0.00%

FUNGSI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

43 - Persentase pemanfaatan hasil penelitian 38.00% 39.00% 34.00% 62.50% 40.00% 0.00%

Page 156: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 144

ASPEK / INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

TARGET KINERJA

Realisasi

Tahunan

Realisasi

Tahunan

Realisasi

Tahunan KETERANGAN

2016 2017 2018 (tw III)

2016 2017 2018 REALISASI REALISASI REALISASI

dalam perencanaan - kebijakan

44 - persentase hasil litbang/IPTEK dimanfaatkan

sektor produktif

100.00% 100.00% 100.00% 100% 100% 100.00%

C. ASPEK DAYA SAING

FOKUS KEMAMPUAN EKONOMI DAERAH

45 - Persentase capaian target investasi sebesar

1,18 Trilyun

72.93% 78.49% 84.05% 106.78% 125.24% 138.10%

46 - Persentase capaian target pendapatan

daerah bersumber dari TPI sebesar Rp. 5,5 Milyar

89.09% 90.91% 92.73% 114.50% 89.79% 52.89%

47 - Persentase peningkatan nilai produksi

perikanan

2.00% 2.00% 2.00% 11.90% -

19.23

9.90%

48 - persentase peningkatan pendapatan asli

daerah

5.29% 9.70% 9.76% 17.34% 8.46% 80.26%

49 - nilai ekspor perdagangan (Juta US $) 17.73 18.09 18.45 19.08 17.68 15.34

FOKUS FASILITAS

WILAYAH/INFRASTRUKTUR

50 - Persentase limbah cair industri terolah. 43.11% 44.46% 57.23% 43.90% 45.42% 56.86%

51 - cakupan kelompok masyarakat yang mampu

memanfaatkan teknologi informasi.

10% 10% 10% 79.41% 91.94% 0.00%

52 - Persentase Perangkat Daerah yang

menggunakan aplikasi SIM dalam tata kelola administrasi perkantoran.

50.00% 60.00% 70.00% 50% 65% 100.00%

53 - Persentase Perangkat Daerah/ Badan Publik

yang memberikan kemudahan akses pelayanan melalui penerapan Keterbukaan

Informasi Publik (KIP)

40.00% 60.00% 80.00% 100% 100% 100.00%

54 - Jumlah pemanfaat aplikasi pasar on-line hasil inisiasi bersama komunitas dengan

Pemerintah Kota Pekalongan

20 20 20 35 20 0.00%

55 - Persentase sarana budaya per jumlah

kelompok kesenian

0.02 0.02 0.02 0.066 0.022 2.44%

56 - persentase peningkatan penyelenggaraan 12.50% 18.75% 25.00% 37.50% 18.00% 25.00%

Page 157: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 145

ASPEK / INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

TARGET KINERJA

Realisasi

Tahunan

Realisasi

Tahunan

Realisasi

Tahunan KETERANGAN

2016 2017 2018 (tw III)

2016 2017 2018 REALISASI REALISASI REALISASI

festival

57 - Persentase capaian target 2 pasar dan

pengelolaan pasar sesuai kriteria SNI

0.00% 0.00% 0.00% 0% 0% 0.00%

58 - Persentase capaian target 7 kaw asan tertib

pedagang kaki lima

85.71% 85.71% 100.00% 86.00% 86.00% 86.00%

59 - Capaian Target kunjungan w isata sebanyak

550.000/tahun

81.82% 86.36% 90.91% 99.64% 70.44% 61.79%

60 - Pertumbuhan IKM Batik 1.16% 1.15% 1.14% 1.97% -13,73% n/a

61 - Persentase capaian target 500 IKM Batik

peserta batik night market

0.00% 20.00% 40.00% 0% 20% 40.00%

62 - Persentase IKM dalam LIK 0.00% 0.00% 100.00% 0% 30% 63.00%

63 - Nilai evaluasi Laporan Kinerja Instansi

Pemerintah (LKjIP)

C CC B C CC CC

64 - Opini BPK terhadap LKD WTP WTP WTP WTP WTP WTP

65 - Tingkat maturitas SPIP Level 1 Level 1 Level 2 Level 2

infrastruktur penuh

Level 3

dengan catatan

2 skor

66 - Level kapabilitas APIP Level 1 Level 1 Level 2 Level 1 level 2

catatan

3 skor

67 - Persentase capaian target pengembangan 7

sektor ekonomi kreatif potensial

16.60% 33.20% 50.00% 14.29% 42.90% 57.00%

FOKUS SUMBER DAYA MANUSIA

68 - Jumlah sisw a berprestasi di tingkat Provinsi

dan nasional

13 14 15 25 36 n/a

69 - Persentase kenaikan pendaftar ibadah haji 3.28% 8.02% 12.27% -4.98% 10.08% 0.00%

70 - Tingkat partisipasi pemuda 100.00% 100.00% 100.00% 100% 100% 78.00%

71 - Jumlah sisw a berprestasi di bidang olah raga

tingkat Provinsi dan Nasional

55 56 57 55 2 13

72 - Persentase penurunan angka fertilitas

penduduk

0.86% 0.43% 0.44% 0.43% 1.53% 1.53% Data terakhir adl data 2017

73 - persentase kehamilan pada usia < 19 tahun 2.60% 2.40% 2.20% 1.87% n/a n/a

74 - Persentase penurunan kasus narkoba 20.00% 28.00% 36.00% -24% -24% 34 kasus

75 - Persentase capaian target peningkatan

jumlah penghargaan ASN sebanyak 72

13.89% 27.78% 44.44% 14% 22% n/a

Page 158: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 146

ASPEK / INDIKATOR

KINERJA PEMBANGUNAN

TARGET KINERJA

Realisasi

Tahunan

Realisasi

Tahunan

Realisasi

Tahunan KETERANGAN

2016 2017 2018 (tw III)

2016 2017 2018 REALISASI REALISASI REALISASI

orang

76 - Rasio ASN yang melanggar disiplin tiap

10.000 ASN

17.74 15.56 13.34 10.17 3.07408546 n/a

Page 159: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 147

2.2.2. Hasil Evaluasi Indikator Kinerja Program Triwulan III Tahun 2018

URUSAN INDIKATOR

Target Kinerja dan

Anggran RKPD Kota tahun berjalan Tahun

(n) yang Dievaluasi (2018)

Realisasi Kinerja

Triwulan III 2018

K Satuan K Satuan

PENDIDIKAN

Persentase lulusan

SD/MI

100 persen 100 persen

Persentase lulusan

SMP/MTs

100 persen 100 persen

Nilai Rata-Rata UN

SD/MI

7 Nilai 72,64 Nilai

Nilai Rata-Rata UN

SMP/MTS

7 Nilai 57,36 Nilai

KESEHATAN

Presentase

ketersediaan obat di

puskesmas

100 persen 100 persen

Cakupan kelurahan

siaga aktif strata mandiri

14 persen 19 persen

Cakupan penjaringan

siswa SD dan setingkat

100 persen 100 persen

Cakupan rumah

tangga sehat

75 persen 97 persen

persentase

penurunan temuan

obat berbahaya

40 kurang dari x

%

1 kurang dari

x %

persentase

penurunan temuan makanan berbahaya

40 kurang dari x

%

16 kurang dari

x %

Proporsi pembinaan

dan pengawasan dan pelayanan

kefarmasian

92 persen 64 persen

persentase

peningkatan jumlah varian produk

12 persen 8 persen

Cakupan Posyandu

strata mandiri

20 persen 20 persen

presentase ibu hamil

KEK mendapat makanan tambahan

65 persen 100 persen

Persentase bayi usia

< 6 bulan yang

mendapat ASI Ekslusif

47 persen 50 persen

persentase TTU

sehat

100 persen 100 persen

Proporsi penduduk

yang akses jamban

94 persen 94 persen

Page 160: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 148

URUSAN INDIKATOR

Target Kinerja dan

Anggran RKPD Kota

tahun berjalan Tahun (n) yang Dievaluasi

(2018)

Realisasi Kinerja

Triwulan III 2018

K Satuan K Satuan

Proporsi rumah

dibina memenuhi syarat kesehatan

91 persen 91 persen

Persentase kualitas

air minum di

penyelenggara air minum

77 persen 97 persen

Proporsi TPM

memenuhi syarat kesehatan

22 persen 95 persen

Angka Kesakitan

DBD per 10.000

penduduk

2 < 1 <

Angka kematian

DBD

2 < 9 <

Cakupan Penemuan

AFP per 100.000 penduduk <15 tahun

2 Temuan 3 Temuan

Cakupan Penemuan

dan Penanganan Penderita Penyakit

TBC BTA (+)

100 temuan 100 temuan

Kelurahan UCI

(Universal child Imunization)

100 persen 93 persen

Terlaksannya

akreditasi puskesmas

14 Puskesmas 14 Puskesmas

Cakupan pelayanan

kesehatan dasar

masyarakat miskin

100 persen 130 persen

cakupan penduduk

yang mempunyai jaminan kesehatan

67 persen 80 persen

Jumlah penduduk

miskin yang memiliki jaminan

pemeliharaan kesehatan

121,324 orang 141,860 orang

Jumlah

PUSKESMAS memiliki fasilitas

akses publik bagi masyarakat berkebutuhan

khusus

2 Puskesmas 2 Puskesmas

Jumlah Puskesmas

rawat inap (layanan 24 jam)

4 Puskesmas 4 Puskesmas

Page 161: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 149

URUSAN INDIKATOR

Target Kinerja dan

Anggran RKPD Kota

tahun berjalan Tahun (n) yang Dievaluasi

(2018)

Realisasi Kinerja

Triwulan III 2018

K Satuan K Satuan

Cakupan neonatus

dengan komplikasi yang ditangani

82 persen 80 persen

Cakupan pelayanan

kesehatan anak

balita

91 persen 86 persen

Cakupan Kunjungan

Bayi

98 persen 81 persen

Cakupan pelayanan

kesehatan lansia

66 persen 66 persen

Cakupan kunjungan

ibu hamil K4

95 persen 81 persen

Cakupan

pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan

99 persen 81 persen

Bed Occupancy Rate

(BOR) / Tingkat

hunian rumah sakit

74 persen 43 persen

Tingkat kematian

kurang dari 48 jam

23 kurang dari x

/1000 pasien

20 kurang dari

x /1000 pasien

Gross death Rate 43 kurang dari

x/1000 pasien

48 kurang dari

x/1000 pasien

ALOS (Rata2 lama

pasien dirawat)

6 hari (x sd 9) 4 hari (x sd 9)

Hasil survei IKM di

puskesmas dan

BKPM

83 persen 84 persen

presentase jumlah

tenaga kesehatan yg mengikuti diklat

52 persen 9 persen

persentase jumlah

puskesmas yang memanaatkan

aplikasi simkes

100 persen 100 persen

persentase

prasarana pelayanan kesehatan RS

90 persen 91 persen

PEKERJAAN

UMUM DAN PENATAAN

RUANG

persentase progres

tahapan pembangunan Jalan

akses ke jalan tol

80

Target

baru 37,8

persen 15 persen

persentase jembatan

rusak yang ditangani

87 persen 81 persen

persentase panjang

tebing sungai yang

26 persen 26 persen

Page 162: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 150

URUSAN INDIKATOR

Target Kinerja dan

Anggran RKPD Kota

tahun berjalan Tahun (n) yang Dievaluasi

(2018)

Realisasi Kinerja

Triwulan III 2018

K Satuan K Satuan

terlindungi

Persentase jalan

kota dalam keadaan mantap (kondisi baik

dan sedang)

86 persen 75 persen

Persentase jembatan

dalam kondisi baik

96 persen 96 persen

Persentase jalan

kota dalam keadaan mantap (kondisi baik dan sedang)

86 persen 75 persen

Persentase jembatan

dalam kondisi baik

96 persen 96 persen

persentase jaringan

irigasi yang

dipelihara

100 persen 75 persen

persentase panjang

saluran irigasi dalam kondisi baik

82 persen 70 persen

Persentase luas

wilayah genangan banjir

38 persen 30 persen

Persentase

kesesuaian

pemanfaatan ruang dalam pengajuan IMB

99 persen 98 persen

jumlah lokasi ruang

publik kreatif (taman

bahagia) yang ditingkatkan sarana prasarananya

40 persen 51 persen

KEUANGAN

Ketersediaan

dokumen APBD

yang tepat waktu

6 dokumen 3 dokumen

Persentase PD

termonitor dalam pelaporan keuangan

100 persen 75 persen

Persentase PD

menjadi bagian dalam rekonsiliasi

aset dan keuangan setiap semester

100 persen 75 persen

Jumlah Pendapatan

Asli Daerah (Milyar)

193 (Rp. Milyar) 122 (Rp. Milyar)

KETENTRAMAN,

KETERTIBAN UMUM DAN

PERLINDUNGAN

Rasio jumlah Linmas

per 10.000 jumlah penduduk (peleton

inti linmas kec dan

60 per 10,000

penduduk

55 per 10,000

penduduk

Page 163: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 151

URUSAN INDIKATOR

Target Kinerja dan

Anggran RKPD Kota

tahun berjalan Tahun (n) yang Dievaluasi

(2018)

Realisasi Kinerja

Triwulan III 2018

K Satuan K Satuan

MASYARAKAT

kel)

Persentase

penyelesaian pelanggaran perda

yang dilaporkan

100 persen 100 persen

cakupan pelayanan

bencana kebakaran

100 persen 24 persen

Persentase

penanganan bencana kebakaran sesuai dengan SPM

100 persen 100 persen

Anggota damkar

yang terlatih (

bertambahya aggota damkar)

50 persen 77 persen

Jumlah temuan

tembakau/rokok ilegal (bungkus

rokok)/tahun

550 bungkus/

tahun

417 bungkus/

tahun

persentase korban

bencana alam yang ditangani

100 persen 9 persen

peningkatan peran

serta lembaga masyarakat/komunita

s masyarakat tanggap bencana

7 lembaga

masyarakat

9 lembaga

masyarakat

cakupan pelayanan

kejadian bencana

100 persen 67 persen

Jumlah KK korban

Bencana yang belum tertangani

7,500 KK 701 KK

PENGENDALIAN

PENDUDUK DAN

KELUARGA BERENCANA

Angka rata-rata

fertilitas penduduk

2 anak sama

dengan

tahun 2017

anak

Persentase capaian

target penurunan kasus perkawinan di

bawah umur 20 tahun menjadi 250 kasus

67 persen 109.33 persen

SOSIAL

PMKS tertangani 1,833 PMKS 2,538 PMKS

PMKS tertangani 1,833 PMKS 2,538 PMKS

PMKS tertangani 1,833 PMKS 2,538 PMKS

persentase

pelayanan

kesejahteraan sosial

100 persen 75 persen

Persentase panti 55 persen 100 persen

Page 164: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 152

URUSAN INDIKATOR

Target Kinerja dan

Anggran RKPD Kota

tahun berjalan Tahun (n) yang Dievaluasi

(2018)

Realisasi Kinerja

Triwulan III 2018

K Satuan K Satuan

asuhan yang mendapat bantuan

peningkatan kesejahteraan bagi anak panti asuhan

TENAGA KERJA

Tenaga siap pakai 544 Orang 368 Orang

Tingkat Partisipasi

Angkatan Kerja

69 persen 234 persen

pencari kerja dalam

negeri yang di tempatkan

500 Orang 46 Orang

pencari kerja yang

ditempatkan keluar

negeri

100 Orang 1,000 Orang

persentase kasus

hubungan industrial yang diselesaikan dengan perjanjian

bersama

53 persen 10 persen

jumlah tenan yang

mendapatkan fasilitasi

15 tenant 122 tenant

peningkatan

penerapan pengupahan dan

tenaga kerja

122 Orang 5 Orang

sarana-sarana

industrial yang terbentuk

7 Sarana

industri

25 Sarana

industri

0 0 0 1 0

PERINDUSTRIAN

Jumlah IKM

menggunakan Teknologi Tepat Guna

25 IKM 25 IKM

Jumlah Lingkungan

Industri kecil (LIK)

yang dibangun

1 LIK 1 LIK

Peningkatan Jumlah

IKM Terlatih Peningkatan SDM Teknologi Industri

40 IKM 35 IKM

Peran kelembagaan

PUG dalam

pembangunan

2 kegiatan 1 kegiatan

LINGKUNGAN

HIDUP

Persentase sampah

terangkut ke TPA

65 persen 53,72 persen

Persentase sampah

terkelola di TPS3R

35 persen 0,76 persen

Persentase kegiatan 42 persen 36,11 persen

Page 165: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 153

URUSAN INDIKATOR

Target Kinerja dan

Anggran RKPD Kota

tahun berjalan Tahun (n) yang Dievaluasi

(2018)

Realisasi Kinerja

Triwulan III 2018

K Satuan K Satuan

yang mentaati persyaratan

administratif dan teknis pencegahan pencemaran air

Persentase

pemantauan kualitas

air sumur

25 persen 29,63 persen

Persentase capaian

target 780 industri mengolah limbahnya

48 persen 44,03 persen

persentase

peningkatan luas kawasan konservasi

sumber daya alam (persentase luasan lahan yang

ditetapkan dan diinformasikan status kerusakan lahan

dan/atau tanah

45 persen 60 persen

persentase kenaikan

jenis informasi publik tentang Informasi Sumber Daya Alam

dan Lingkungan Hidup

30 persen 26,25 persen

Persentase sarana

dan prasarana pengendalian polusi

48 persen 66,6 persen

persentase Luasan

Ruang Terbuka Hijau

19 persen 18,57 persen

ADMINISTRASI

KEPENDUDUKAN

DAN PENCATATAN SIPIL

Cakupan penerbitan

KTP

100 persen 97 persen

Cakupan penerbitan

KK

100 persen 95 persen

Cakupan penerbitan

kutipan akta

kelahiran

100 persen 48 persen

Cakupan penerbitan

kutipan akta kematian

50 persen 65 persen

PERHUBUNGAN

persentase

prasarana dan fasilitas perhubungan

yang berfungsi

83 persen 86 persen

Persentase

pemeliharaan prasarana dan fasilitas perhubungan

100 persen 75 persen

Page 166: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 154

URUSAN INDIKATOR

Target Kinerja dan

Anggran RKPD Kota

tahun berjalan Tahun (n) yang Dievaluasi

(2018)

Realisasi Kinerja

Triwulan III 2018

K Satuan K Satuan

persentase

pelayanan angkutan

79 persen 61 persen

meningkatnya Traffic

Light yang terkoordinasi

12 titik 14 titik

Meningkatnya

fasilitas sarana dan

prasarana perlintasan sebidang yang lebih

representatif

40 persen 50 persen

KOMUNIKASI DAN

INFORMATIKA

Jumlah jam layanan

siaran per hari

9 jam 8 jam

Jumlah hasil kajian

penelitian bidang informasi dan komunikasi

1 kajian 1 kajian

Jumlah SDM yang

dilakukan

peningkatan kapasitas Bidang Kominfo

200 orang 98 orang

Cakupan SKPD yang

memiliki layanan

website

70 persen 85 persen

persentase

Perangkat Daerah terfasilitasi fiber optik

70 persen 52 persen

Persentase

Perangkat Daerah yang menggunakan

T/SIM untuk optimalisasi pelayanan publik/

pelaksanaan tupoksi-nya.

70 persen 72 persen

Persentase

Perangkat Daerah yang tercakup

layanan pengelolaan komunikasi publik dan layanan saluran

komunikasi publik LPPL

70 persen 89 persen

Jumlah integrasi SIM

database SKPD ke center batiknet

18 SIM 24 SIM

Jumlah aplikasi

Teknologi Informasi

yang dikembangkan

6 Aplikasi 7 Aplikasi

Page 167: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 155

URUSAN INDIKATOR

Target Kinerja dan

Anggran RKPD Kota

tahun berjalan Tahun (n) yang Dievaluasi

(2018)

Realisasi Kinerja

Triwulan III 2018

K Satuan K Satuan

bersama dengan komunitas dalam

mengatasi permasalahan dan mendorong inovasi-

kreativitas

Persentase Sektor-

Sektor Ekonomi Kreatif terkait TIK yang dilakukan

penguatan berbasis TIK

4 sektor 11 sektor

Persentase

Perangkat Daerah/ Badan Publik yang

memberikan kemudahan akses pelayanan melalui

penerapan Keterbukaan Informasi Publik

(KIP)

70 persen 100 persen

Persentase

Perangkat Daerah, Camat, Lurah, LKK dan RT/RW yang

tercakup dalam layanan penyediaan Leaflet, Profil kota,

Kalender dan Majalah Warta Kota Batik.

70 persen 100 persen

Persentase

Perangkat Daerah

yang memanfaatkan Media Sosial secara aktif sebagai sarana

komunikasi dan interaksi dengan masyarakat.

70 persen 85 persen

Persentase

kelurahan yang

warga pelaku usaha ekonomi mendapatkan

capacity building TIK untuk mendukung kegiatan sosial

ekonomi,

70 persen 100 persen

Persentase

pengelola telecenter,

100 persen 100 persen

Page 168: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 156

URUSAN INDIKATOR

Target Kinerja dan

Anggran RKPD Kota

tahun berjalan Tahun (n) yang Dievaluasi

(2018)

Realisasi Kinerja

Triwulan III 2018

K Satuan K Satuan

LKK, dan karang taruna yang

mendapatkan fasilitasi peningkatan kemampuan

penggunaan TIK melalui Pelatihan/Workshop

Persentase

Perangkat Daerah

yang mengembangkan sistem komunikasi

Internal

70 persen 100 persen

Persentase

Perangkat Daerah dan kelurahan yang melakukan

pengembangan Sistem Komunikasi dan Website kepada

masyarakat

70 persen 84 persen

Persentase

ketersediaan aplikasi SIM penunjang perencanaan,

penganggaran, dan pelaporan keuangan daerah

100 persen 100 perda

STATISTIK persentase

ketersediaan data

100 persen 100 persen

PERSANDIAN Persentase arus

informasi pemerintah

daerah yang lancar, aman dan terjaga kerahasiaannya

100 persen 100 persen

KOPERASI,

USAHA KECIL

DAN MENENGAH

Akumulasi Jumlah

UMKM penerima

KUP / KUR (Kredit Usaha Produktif / Kredit Usaha Rakyat)

100 UMKM 3,466 UMKM

Jumlah UMKM yang

difasilitasi

pengembangan usaha dan jaringan kemitraan

140 UMKM 50 UMKM

Persentase

koperasi/unit simpan

pinjam/syariah yang sehat dan cukup

87 persen 85 persen

Page 169: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 157

URUSAN INDIKATOR

Target Kinerja dan

Anggran RKPD Kota

tahun berjalan Tahun (n) yang Dievaluasi

(2018)

Realisasi Kinerja

Triwulan III 2018

K Satuan K Satuan

sehat

PERDAGANGAN

persentase

peningkatan jumlah UTTP yang ditera

ulang

5,513 UTTP 6,000 UTTP

Persentase

peningkatan nilai ekspor perdagangan

2 persen 1 persen

Jumlah UMKM

peserta Pekalongan Batik Night Market

100 UMKM 60 UMKM

Jumlah pelaku usaha

yang difasilitasi

sarana promosi melalui even pameran

11 pelaku usaha 9 pelaku

usaha

kawasan tertib PK5 7 lokasi 6 lokasi

PENANAMAN

MODAL

jumlah nilai investasi

(dalam juta rupiah)

992 Rp (Juta) 1,641 Rp (Juta)

jumlah nilai investasi

(dalam juta rupiah)

992 Rp (Juta) 1,641 Rp (Juta)

Ketersediaan

informasi potensi dan peluang investasi

3 informasi 3 informasi

KEPEMUDAAN

DAN OLAH RAGA

Persentase

organisasi pemuda

yang dibina

100 persen 22 persen

Jumlah prestasi

olahraga di tingkat provinsi

41 prestasi 29 prestasi

Jumlah cabang olah

raga pelajar yang terbina

13 Cabang 13 Cabang

KEBUDAYAAN

Jumlah sarana

pementasan

kesenian dan kebudayaan

4 sarana 4 sarana

Lestarinya kesenian

budaya lokal Kota Pekalongan

79 persen 39 persen

persentase jumlah

pementasan

bersama / kolaborasi kesenian / berbagai etnik secara

lokal/regional/nasional

19 persen 11 persen

Lestarinya kesenian

budaya lokal Kota

79 persen 39 persen

Page 170: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 158

URUSAN INDIKATOR

Target Kinerja dan

Anggran RKPD Kota

tahun berjalan Tahun (n) yang Dievaluasi

(2018)

Realisasi Kinerja

Triwulan III 2018

K Satuan K Satuan

Pekalongan

Lestarinya kesenian

budaya lokal Kota Pekalongan

79 persen 39 persen

PARIWISATA

Jumlah wisatawan

berkunjung ke Kota

Pekalongan

475,000 orang 86,405 orang

persentase destinasi

wisata yang berkembang

100 persen 50 persen

Jumlah wisatawan 475,000 jumlah

wisatawan

86,405 jumlah

wisatawan

PERPUSTAKAAN persentase kenaikan

kunjungan perpustakaan

2 persen 1 persen

KEARSIPAN

Persentase

peningkatan arsip

yang diselamatkan

5 persen 1 persen

Persentase

peningkatan arsip yang dilestarikan

5 persen 1 persen

Indeks kepuasan

masyarakat

80 skor 77 skor

KELAUTAN DAN

PERIKANAN

Kenaikan nilai

produksi perikanan tangkap (Rp. Milyar)

195 (Rp. Milyar) 97 (Rp. Milyar)

Pendapatan Daerah

bersumber dari TPI

(Rp. Milyar)

5 (Rp. Milyar) 3 (Rp. Milyar)

Persentase jumlah

petani pembudidaya yang dibina

20 persen 20 persen

Persentase luas

lahan pesisir yang terehabilitasi

21 persen 60 persen

Single database

daerah

100 persen 100 persen

Jumlah dokumen

pendukung

perencanaan pembangunan daerah

2 dokumen 2 dokumen

Jumlah dokumen

perencanaan

pembangunan daerah

9 dokumen 11 dokumen

Jumlah dokumen

Murenbang Kel dan Kecamatan

31 dokumen 31 dokumen

Page 171: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 159

URUSAN INDIKATOR

Target Kinerja dan

Anggran RKPD Kota

tahun berjalan Tahun (n) yang Dievaluasi

(2018)

Realisasi Kinerja

Triwulan III 2018

K Satuan K Satuan

Persentase jumlah

program RKPD yang sesuai dengan

Program RPJMD

100 persen 100 persen

Kesesuaian progam

prioritas dengan isu strategis dan analisis permasalahan

100 persen 100 persen

Jumlah dokumen

perencanaan

pembangunan Sosial dan Budaya

1 dokumen 1 dokumen

PENELITIAN DAN

PENGEMBANGAN

Jumlah pemanfaatan

hasil penelitian dalam perencanaan -

kebijakan

4 Riset 4 Riset

KEPEGAWAIAN,

PENDIDIKAN DAN PELATIHAN

Jumlah ASN yang

meningkat kompetensinya

1,200 ASN 808 ASN

Jumlah ASN

mengikuti pembekalan

kewirausahaan sosial

46 ASN 60 ASN

Jumlah pendidik

yang diberikan pelatihan untuk

memenuhi standard kompetensi

295 pendidik 368 pendidik

FUNGSI LAINNYA

Jumlah masyarakat

yang diberikan penyuluhan tentang

ketentuang di bidang cukai

750 masyarakat 630 orang

Akumulasi Jumlah

UMKM penerima KUP / KUR (Kredit

Usaha Produktif / Kredit Usaha Rakyat)

870 UMKM 4,474 UMKM

Lembaga Ekonomi

Kreatif yang terbentuk

0 LIK 1 Lembaga

2.3. PERMASALAHAN PEMBANGUNAN DAERAH

Secara topografis wilayah Kota Pekalongan terletak di dataran rendah dengan ketinggian lahan antara 0 - 6 meter dpl. Keseluruhan wilayah berada pada kemiringan lereng 0-8 %. Di beberapa tempat tertentu telah teridentifikasi memiliki ketinggian di bawah permukaan air laut seperti di Kelurahan Padukuhan Karaton (eks Kelurahan Pabean)

Page 172: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 160

Kecamatan Pekalongan Utara. Permasalahan yang muncul dari kondisi alam semacam ini antara lain : 1) Besarnya sedimentasi, baik pada saluran primer, sekunder, ataupun tersier dan juga saluran lingkungan perumahan dan permukiman; 2) terjadinya genangan air di lingkungan permukiman dalam waktu yang relatif lama; dan 3) rendahnya kualitas lingkungan permukiman seperti air bersih, sanitasi, persampahan, drainase, dan lain-lain.

Di wilayah dataran rendah pantai semacam ini, Kota Pekalongan tidak dapat mengeksploitasi air tanah dalam yang berlebihan karena dapat memberikan dampak bagi lingkungan. Untuk itu, sumber air baku harus berasal dari wilayah Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan. Pemanfaatan sumur dalam, baik oleh PDAM maupun oleh PAMSIMAS dan swasta seperti hotel ataupun perusahaan harus dikendalikan pemanfaatannya, disesuaikan dengan kapasitas pengisian air tanah dari prose salami karena semakin menyempitnya kawasan terbuka sebagai kawasan resapan air. Kondisi ini menempatkan Kota Pekalongan pada posisi ketergantungan yang relatif tinggi terhadap Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan. Di sisi lain, Pemerintah Kota Pekalongan mempunyai kewajiban untuk mendukung Program Pemerintah dalam memenuhi target akses aman air bersih hingga 100 % pada tahun 2019. Oleh karena itu, kondisi ini perlu disikapi sebagai persoalan bersama seluruh pemangku kepentingan.

Pengelolaan berbagai prasarana dan sarana dasar perkotaan, termasuk di dalamnya penyediaan air minum, paling tepat menggunakan pendekatan kewilayahan yaitu menempatkan Kota Pekalongan sebagai bagian dari Kawasan Perkotaan Petanglong, yang meliputi Kota Pekalongan, Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan. Kondisi ini sejalan dengan kedudukan Kota Pekalongan sebagai Pusat Kegiatan Wilayah (PKW). Prasarana dan sarana yang dapat dikembangkan yaitu pengelolaan SPAM regional, TPA regional, jalan lingkar Petanglong maupun infrastruktur lainnya.

Sementara itu, kesadaran masyarakat, selain akan mendorong terjadinya penghematan dalam penggunaan air bersih, juga akan mendorong upaya bersama untuk melakukan kegiatan-kegiatan yang bertujuan melestarikan sumber daya air bersih seperti penghijauan, dan juga mengurangi atau bahkan menghilangkan pencemaran/perusakan lingkungan. Di samping itu, masyarakat juga akan berupaya untuk ikut secara aktif dalam mengendalikan laju pertumbuhan penduduk yang sekarang ini terus meningkat dalam kisaran 0,79 % sampai dengan 1%. Harapannya, dengan penurunan jumlah penduduk atau minimal tidak terjadi pertumbuhan maka akan mengurangi kebutuhan yang harus dipenuhi, termasuk dalam hal ini adalah kebutuhan air bersih.

Laju pertumbuhan penduduk yang pada dasarnya relatif wajar sebagai sebuah wilayah kota yang terus tumbuh. Namun demikian, pertumbuhan penduduk ini juga diikuti dengan kenaikan kebutuhan seperti perumahan, fasilitas pendidikan, kesehatan, dan lapangan usaha dan lapangan pekerjaan, dan fasilitas-fasilitas lainnya. Tuntutan pemenuhan kebutuhan ini telah menggeser rasio pemanfaatan lahan. Luas lahan di Kota Pekalongan tidak mengalami perubahan dari tahun ke tahun, namun apabila dilihat dari fungsi/penggunaannya maka mengalami pergeseran. Lahan sawah luasnya setiap tahun berkurang, sebaliknya tanah kering mengalami peningkatan perluasan. Konversi lahan tersebut ditujukan untuk pengembangan lahan terbangun di wilayah Kota Pekalongan.

Di wilayah dataran rendah pantai, Kota Pekalongan juga menghadapi bahaya lain. Berdasarkan potensi ancaman bencana, Kota Pekalongan memiliki 4 (empat) potensi bencana, yaitu bencana rob, banjir, abrasi, dan pada periode akhir ini juga terjadi angin puting beliung. Bencana rob (air laut pasang) sekarang ini semakin menunjukkan peningkatan, baik frekuensi maupun luasan. Luasan area tergenang menunjukkan adanya peningkatan. Wilayah Pasirsari dan Kramatsari yang tadinya belum tergenang, pada akhir-akhir ini terlihat munculnya spot genangan baru di wilayah-wilayah tersebut.

Namun demikian, saat ini sedang dimulai pembangunan tanggul rob oleh Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Pemali Juana. Upaya ini masih harus ditindaklanjuti dengan

Page 173: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 161

Operasional dan pemeliharaan tanggul, baik untuk operasional pompa ataupun pemeliharaan tanggul itu sendiri; Pembangunan kembali saluran – saluran drainase yang akan terkoneksi dengan longstorage sebelah selatan tanggul; Perencanaan penggunaan lahan di sebelah selatan tanggul yang kemungkinan akan menjadi kering dan dapat diperuntukkan bagi pembangunan permukiman ataupun pertanian; Penataan kawasan di sebelah utara tanggul, baik untuk drainase dan irigasi tambak ataupun untuk konservasi guna mencegah berkurangnya luas wilayah sebagai akibat hilangnya daratan karena tingginya air laut; danPenanganan kawasan di sisi timur Jl. Kunti Utara ataupun sebelah selatan Jl. Samudra. Kawasan ini dapat terancam oleh limpasan air rob karena masih rendahnya Jl. Kunti Utara ataupun parapet pantai di sisi utara sepanjang Jl. Samudra

Selain rob, Kota Pekalongan juga rawan terjadi banjir karena air hujan. Setidaknya terdapat 4 sungai yang melintasi Kota Pekalongan, yaitu Kali Pekalongan, Kali Banger, Kali Bremi, dan Kali Meduri. Secara aliran, Kota Pekalongan berada di wilayah hilir dari keempat sungai tersebut. Sehingga pada saat terjadi hujan deras di wilayah hulu maka akan terbuka kemungkinan untuk terjadinya banjir di wilayah Kota Pekalongan.

Bahaya bencana lainnya adalah abrasi air laut. Peningkatan ketinggian permukaan air laut telah mengancam wilayah-wilayah yang berbatasan langsung dengan pantai. Jalan dan juga permukiman dengan berbagai fasilitasnya di sepanjang Jalan Samudra adalah wilayah yang paling besar potensi kerusakannya. Sabuk pantai berupa tanggul-tanggul revetment yang telah dibangun juga tidak kuat menahan gelombang air laut. Meskipun demikian, Pemerintah Kota Pekalongan telah melakukan berbagai upaya, khususnya untuk mengurangi dampak bencana abrasi. Upaya tersebut antara lain adalah penguatan revetmen pantai, pembangunan geotube dengan Mega Sand Bag di sepanjang pantai Kota Pekalongan, serta penguatan kualitas jalan Samudra melalui anggaran Bantuan Keuangan APBD Provinsi Jawa Tengah.

Bahaya bencana keempat adalah puting beliung. Peristiwanya sering terjadi pada saat musim penghujan. Korban yang ditimbulkan antara lain berupa robohnya rumah penduduk ataupun tumbangnya pohon di pinggir jalan. Potensi bencana keempat ini sulit diprediksikan terjadi. Namun beberapa upaya dilakukan antara lain berupa perampingan pohon di pinggir jalan secara berkala sehingga tidak terlalu berat diterpa angin. Sementara untuk rumah-rumah penduduk, Pemerintah Kota Pekalongan hanya berupaya mencadangkan bantuan sosial dalam APBD setiap tahunnya. Harapannya akan dapat meringankan beban korban bencana angin puting beliung tersebut.

Kota Pekalongan sebagai wilayah perkotaan selain mengalami permasalahan pengurangan lahan sawah sebagai akibat perkembangan pembangunan gedung dan fasilitas infrastruktur kota lainnya, peningkatan produksi pertanian juga terkendala dengan upaya optimalisasi saluran irigasi. Daerah Irigasi yang menjadi kewenangan Kabupaten/Kota hanya daerah irigasi tambak. Sedangkan untuk irigasi persawahan menjadi kewenangan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Kondisi ini juga akan terus berkurang, selain sebagai akibat genangan banjir dan rob, juga sebagai akibat pembangunan interchange jalan tol yang memang juga menjadi kebutuhan untuk memajukan Kota Pekalongan

2.3.1. Aspek Kesejahteraan Masyarakat

1. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan ditopang oleh Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor (21,75%), Industri Pengolahan (21,20%); dan Konstruksi (14,37%). Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor yang memiliki kontribusi paling besar, yaitu 21,75 %, diprediksikan tidak terlalu berpengaruh secara signifikan dalam terus memacu pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan. Dengan ditetapkannya Kota Pekalongan sebagai Pusat Pengembangan

Page 174: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 162

Wilayah (Kawasan Petanglong) oleh Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serta karakteristik perkotaan, munculnya pasar-pasar modern berskala besar serta dealer dan agen distributor mobil dan motor diprediksikan belum tergantikan oleh Kabupaten Pekalongan dan Batang.

Permasalahan yang kemudian muncul adalah terkait dengan Industri Pengolahan Kota Pekalongan yang ditopang oleh industri batik dan perikanan dimana keduanya memiliki ketergantungan dengan beberapa hal yang sangat fluktuatif dan sulit diprediksikan. Permasalahan industri batik yang selama ini dikeluhkan oleh pengrajin adalah terkait dengan ketersediaan bahan baku. Harga kain mori serta bahan baku pewarnaan yang tidak stabil menjadi permasalahan yang terus dihadapi oleh pengrajin. Permasalahan kedua, yang kemungkinan besar akan muncul adalah terkait dengan pemasaran. Persaingan dengan kota lain yang juga memiliki produk kerajinan batik serta pembangunan jalan tol akan sangat mempengaruhi pemasaran batik Kota Pekalongan.

2. Kemiskinan Dan Pemerataan Pendapatan Per Kapita Penduduk.

Angka kemiskinan Kota Pekalongan menunjukkan kecenderungan menurun. Angka terakhir per tahun 2017 sudah menjadi 7,47 %. Sementara itu, indeks gini menunjukkan kecenderungan yang semakin meningkat karena pada tahun 2014 mempunyai nilai 0,34. Kondisi semakin meningkatnya indeks gini harus diwasapadai bahwa pembangunan ekonomi yang telah dilakukan justeru menambah dampak kesenjangan pendapatan antar kelompok masyarakat.

Permasalahan yang kemudian muncul adalah bahwa semakin kecil persentase kemiskinan maka akan semakin sulit melakukan penurunan karena sudah semakin detail mengarah kepada individu yang spesifik mengalami kondisi miskin. Hal ini menjadi sulit, karena jenis kemiskinan ataupun penyebab kemiskinan ikut bagian sebagai kendala. Secara riil, kendala tersebut adalah terkait dengan data penduduk miskin yang memiliki pandangan berbeda, baik dilihat dari kemutlakan dan relativitasnya, ataupun dilihat dari penyebab secara struktural dan secara kulturalnya. Oleh karena itu, data penduduk miskin memerlukan validasi secara rutin dengan melibatkan warga masyarakat sekitar sehingga lebih menjamin validitas data, baik ditinjau dari jenisnya ataupun ditinjau dari penyebabnya. Selain itu, kebijakan pembangunan yang berpihak kepada masyarakat miskin juga sering menjadi permasalahan, khususnya terkait dengan kebijakan pemerataan hasil-hasil pembangunan, baik dalam hal pemerataan kesempatan bekerja ataupun pemerataan kesempatan berusaha, yang pada akhirnya akan lebih meningkatkan pemerataan pendapatan per kapita penduduk.

3. Pengangguran terbuka

Dilihat dari data angka penganggurannya, Kota Pekalongan relatif lebih baik dibandingkan capaian Provinsi ataupun Nasioinal. Persentase pengangguran terbuka pada tahun 2016 tinggal 4,1% namun pada tahun 2017 terjadi kenaikan pada angka 5,05%. Pencapaian ini dimungkinkan karena kecenderungan penduduk Kota Pekalongan saat ini lebih banyak bergerak di sektor-sektor informal yang termasuk dalam ekonomi kreatif. Selain kerajinan batik dan perikanan yang banyak bergerak dalam industri rumah tangga, perkembangan kuliner juga menunjukkan pertumbuhan yang positif. Meskipun demikian, sektor-sektor lain juga menunjukkan perkembangan yang baik. Terkait hal ini, maka kebutuhan yang harus disiapkan dalam rangka menghadapi tantangan ketenagakerjaan di masa yang akan datang, Pemerintah harus mengatasi permasalahan : 1) Perkembangan jumlah lapangan pekerjaan tidak seimbang dengan pertambahan jumlah angkatan kerja; serta 2) Tidak adanya link and

Page 175: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 163

match (keterhubungan) antara kebutuhan tenaga kerja dengan calon tenaga kerja yang dihasilkan oleh Lembaga Pendidikan dan Pelatihan.

4. Indeks Pembangunan Manusia (IPM)

Capaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Pekalongan mengalami kenaikan, meskipun secara peringkat mengalami penurunan. Hal yang paling mencolok adalah terkait dengan Harapan Melanjutkan Sekolah (Expected Years of School) dan Rata-rata Lama Sekolah. Hal ini juga dapat dilihat dari APK dan APM APK dan APM menunjukkan gejala berbanding terbalik dengan jenjang pendidikan. Semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin menurun APK dan APMnya, sebagai akibat terjadinya putus sekolah ataupun tidak melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Beberapa penyebab yang dimungkinkan muncul adalah terkait faktor ekonomi, faktor kesadaran akan pentingnya pendidikan, faktor lingkungan pergaulan, ataupun karena dampak negatif perkembangan Teknologi Informasi.

Sedangkan terkait dengan akses pendidikan tinggi di Kota Pekalongan, kondisi dan permasalahan yang muncul adalah masih rendahnya kesadaran masyarakat untuk menempuh pendidikan tinggi, masih terbatasnya ketersediaan jumlah Perguruan Tinggi di Kota Pekalongan, serta masih mahalnya biaya pendidikan tinggi.

5. Indeks Pemberdayaan Gender (IDG).

Masih rendahnya Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) dibandingkan dengan capaian IPM (Indeks Pembangunan Manusia). Hal ini karena masih rendahnya kontribusi pendapatan perempuan dalam keluarga serta masih kurangnya peran aktif perempuan dalam kehidupan ekonomi ataupun politik.

6. Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), dan Angka

Kematian Ibu (AKI).

Angka Kematian Bayi (AKB), Angka Kematian Balita (AKABA), dan Angka Kematian Ibu (AKI) Kota Pekalongan, meskipun tidak setinggi capaian Nasional dan Tengah (dalam arti masih termasuk kategori rendah), namun angkanya masih sangat fluktuatif. Beberapa penyebab kondisi ini antara lain karena masih munculnya penyebab kesakitan pada Bayi seperti ISPA, pneumonia, diare, campak atau kurang gizi/gizi buruk, kurangnya kesadaran dan peran aktif masyarakat serta kesigapan petugas kesehatan.

2.3.2. Aspek Pelayanan Umum

1. Pendidikan

a) Masih adanya penduduk usia sekolah yang tidak bersekolah.

b) Semakin tinggi jenjang pendidikannya, semakin tinggi penduduk usia sekolah Masyarakat belum sepenuhnya menuntaskan pendidikan dasar sembilan tahun.

c) Kurangnya daya tampung bila diasumsikan semua penduduk usia sekolah dapat bersekolah.

d) Upaya perluasan akses pendidikan menengah dibatasi oleh kewenangan yang tidak dimiliki oleh Pemerintah Kota Pekalongan.

e) Rendahnya akses masyarakat terhadap layanan pendidikan PAUD sebagai akibat masih kurangnya Satuan Pendidikan PAUD dan kurangnya kesadaran terhadap pentingnya PAUD dalam tumbuh kembangnya anak.

f) Masih adanya guru dengan Kualifikasi Pendidikan belum mencapai minimal S1/D4, khususnya pada jenjang pendidikan TK dan SD/MI.

Page 176: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 164

2. Kesehatan

a) Masih ada penduduk Kota Pekalongan yang belum menjadi peserta jaminan kesehatan menuju Universal Health Coverage 2019

b) Tren semakin meningkatnya jumlah penderita penyakit menular dari tahun ke tahun.

3. Pekerjaan Umum.

Belum seluruhnya jalan kota dalam kondisi baik

Belum seluruhnya irigasi dalam kondisi baik

Rawan genangan banjir dan rob

Masih perlu upaya maksimal dalam upaya memenuhi target 100 % layanan air bersih, 0 % kawasan kumuh, serta 100 % akses layanan sanitasi.

4. Permasalahan-permasalahan lain terkait Pelayanan Umum.

a. Potensi terjadinya kecelakaan masih relatif tinggi sebagai akibat pemasangan rambu-rambu lalu lintas baru mencapai 58,87%.

b. Tertib administrasi kependudukan dan catatan sipil belum optimal sebagai akibat kondisi masyarakat yang belum sepenuhnya sadar untuk secara aktif memiliki dokumen-dokumen administrasi kependudukan.

c. Belum optimalnya model pelayanan umum yang responsif gender sehingga kelompok marginal masih rawan mendapatkan perlakuan yang berbeda. Demikian juga ketersediaan prasarana dan sarana harus berbasis gender

d. Masalah pengangguran terbuka masih memerlukan perhatian, khususnya dalam hal akses informasi lapangan pekerjaan serta akses memperoleh penambahan kompetensi dan ketrampilan sesuai dengan trend kebutuhan dunia usaha dan dunia industri.

e. Peran koperasi sebagai penyangga perekonomian sebagian besar masih sangat diorientasikan oleh masyarakat sebagai tempat simpan pinjam. Koperasi sebagai pembina usaha bersama belum mampu berkembang baik dan masih diperlukan peningkatan dalam pembinaan koperasi

f. Kurang terintegrasinya strategi pemasaran potensi unggulan baik dari sisi hulu yaitu berupa penggalian potensi, proses yaitu berupa manajemen pemasaran, maupun dari sisi hilir yaitu dalam hal pemanfaatan kemajuan teknologi informasi, sehingga akan mampu meningkatkan minat investor untuk menanamkan modal di Kota Pekalongan. Di samping itu, keterbatasan wilayah dan lahan juga menjadi kendala tersendiri, khususnya untuk orientasi modal industri besar.

g. Pengemasan obyek wisata budaya belum terintegrasi dengan aspek sosial lainnya, sehingga masih berjalan sendiri-sendiri. Kondisi Kota Pekalongan yang multi etnis, multi budaya, multi agama pada dasarnya memiliki potensi keunikan tersendiri yang apabila dikemas dan diintegrasikan dengan rutinitas keseharian hidup masyarakat, maka akan menjadi daya tarik tersendiri. Even-even peribadatan dari berbagai agama, pada sisi ideal memang tidak selayaknya dipertontonkan kepada khalayak ramai. Tetapi, manakala hal ini dikemas dan dipertunjukkan dengan tanpa mengurangi hakikat kereligiusannya, pada akhirnya akan menjadi daya tarik tersendiri bagi wisatawan.

Kedatangan wisatawan ke Kota Pekalongan dalam jumlah besar dan berlangsung secara terus menerus pada dasarnya tidak berbeda jauh dengan moment investasi karena moment inipun terjadi aliran uang ke dan berputar dalam jumlah relatif besar di Kota Pekalongan. Hal ini kemudian akan menarik kegiatan-kegiatan kreatif lainnya yang juga akan memajukan ekonomi Kota Pekalongan.

Page 177: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 165

Permasalahan lain yang juga terkait dengan hal ini adalah belum siapnya masyarakat untuk menjadi tuan rumah yang baik, yang akan mampu menerima, mengajak perbincangan secara hangat atas berbagai informasi seputar Kota Pekalongan dan membuat nyaman wisatawan untuk singgah dan datang kembali ke Kota Pekalongan. Di samping itu, penambahan jumlah hotel berbintang belum diikuti dengan penyediaan infrastruktur pendukung kepariwisataan, Sarana angkutan belum representatif sejalan dengan peningkatan jumlah hotel berbintang, destinasi wisata belum tertata secara sistemik.

h. Selanjutnya dari sisi keamanan, dapat dilihat masih munculnya kriminalitas di Kota

Pekalongan yang dapat menjadi penyebab ketidaknyamanan wisatawan di Kota Pekalongan.

i. Kecenderungan pangan utama per tahun mengalami penurunan. Hal ini akan terus menjadi permasalahan di masa yang akan datang apabila tidak ada strategi yang tepat dalam upaya menanggulangi masalah keterbatasan lahan pertanian, menurunnya jumlah tenaga kerja yang bergerak di sektor pertanian, serta masalah lain muncul seperti musim kemarau panjang, gangguan hama dan penyakit tanaman, subsidi pupuk, dan lain-lain.

2.3.3. Aspek Daya Saing

Permasalahan yang muncul dalam upaya meningkatkan daya saing adalah terkait dengan penyediaan infrastruktur, peningkatan kualitas layanan perijinan, dan penyiapan sumber daya manusia yang siap memasuki era yang kompetitif.

Rasio panjang jalan per jumlah kendaraan menunjukkan terjadinya penurunan sebagai akibat pertumbuhan panjang jalan yang relatif tetap (stagnan) sementara jumlah kendaraan cenderung bertambah setiap tahun. Di samping itu, operasionalisasi jalur ganda (double track) kereta api dengan jumlah perlintasan sebidang relatif banyak, semakin meningkatkan intensitas kemacetan di Kota Pekalongan.

Dalam permasalahan lain terkait dengan pembagian arus penumpang sehingga lebih mudah memberikan arah kepada siapapun pengunjung ke Kota Pekalongan, antara lain terjadi di titik terminal Kota Pekalongan. Penumpang lebih memilih menunggu di pinggir jalan daripada menunggu di terminal. Kendaraan luar kota lebih memilih menurunkan penumpang di pinggir jalan daripada di dalam terminal. Dengan kata lain terminal tidak berfungsi sebagai pembagi arus, baik arus kendaraan maupun arus penumpang.

Di sisi lain, stasiun Kereta Api mempunyai kecenderungan meningkat arus penumpangnya. Sebagai kota yang akan mengorientasikan pada pengembangan wisata budaya, kota jasa dan perdagangan, maka arus penumpang masih belum terintegrasi secara maksimal. Ditambah lagi posisi pintu stasiun yang langsung terhubung dengan arus cepat jalur pantura semakin menambah peningkatan kemacetan di titik pintu masuk keluar stasiun. Dengan kata lain perlu strategi penanganan jalur masuk keluar baik orang maupun barang yang terpisah dengan jalur cepat pantura.

Untuk mendukung peningkatan daya saing, infrastruktur lain yang masih menjadi permasalahan adalah pemenuhan kebutuhan air bersih. Peningkatan kebutuhan pemenuhan air bersih tidak sejalan dengan kemampuan pemilikan Sumber Daya Air yang sebagian berada di wilayah Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan. Di sisi lain, Pemerintah Pusat menargetkan 100 % pemenuhan akses air bersih pada akhir tahun 2019. Air baku untuk air bersih berasal dari wilayah Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan. Selain itu, permasalahan berkurangnya daya dukung lingkungan juga dimungkinkan muncul di waktu yang akan datang sebagai akibat pemanfaatan sumur dalam, baik oleh PDAM ataupun oleh PAMSIMAS dan Swasta dengan jumlah yang relatif banyak.

Page 178: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 166

Penguatan Sistem Inovasi Daerah (SIDa)

o Basis data tentang pelaku usaha/bisnis dan inovasi masih tersebar di beberapa PD terkait dan pelayanannya masih manual.

o Tim Koordinasi Penguatan Sistem Inovasi Daerah belum dilengkapi dengan kelompok kerja dan sekretariat.

o Jumlah SDM yang memangku jabatan fungsional tertentu di lembaga iptekin/litbangyasa milik pemerintah Kota Pekalongan masih terbatas.

o Alokasi anggaran untuk fasilitasi penguatan sistem inovasi daerah pada masih relatif kecil.

o Munculnya permasalahan kelembagaan dari organisasi bersama antar Daerah, khususnya dalam hal sumber pendanaan dan pengelolaan keuangan.

o Basis data klaster industri, regulasi terkait klaster industri, insentif untuk pengembangan klster industri maupun infrastruktur dasar klaster industri (seperti kelembagaan) hingga kini belum dikembangkan.

Page 179: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEUANGA N DAERAH

167

KERANGKA EKONOMI BAB IIIDAERAH DAN KEUANGAN

DAERAH

3.1 ARAH KEBIJAKAN EKONOMI DAERAH

Indonesia merupakan salah satu negara di dunia dengan pertumbuhan ekonomi yang tinggi, dengan rata-rata pertumbuhan mencapai 5% per tahun selama 7 tahun terakhir. Pemerintah secara bersungguh-sungguh bekerja keras berusaha mewujudkan cita-cita bangsa menuju masyarakat adil, makmur dan bermartabat melalui Nawacita. Pembangunan nasional diarahkan untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat yang berkeadilan. Kinerja perekonomian nasional dalam dua tahun terakhir menunjukkan perkuatan momentum pertumbuhan dengan stabilitas yang terus terjaga di tengah gejolak ketidakpastian perekonomian global menuju era normalisasi. Untuk mewujudkan target pembangunan nasional diperlukan upaya makin keras disertai pilihan-pilihan kebijakan yang makin strategis dalam mengatasi tantangan pembangunan dan gejolak ekonomi global yang akan masih berlangsung.

Saat ini, perekonomian dunia masih penuh ketidakpastian. Kondisi perekonomian dan keuangan global akibat normalisasi kebijakan moneter dan ekspansi kebijakan fiskal dan membaiknya kondisi ekonomi Amerika Serikat yang mengakibatkan kenaikan suku bunga global, perkuatan mata uang dollar Amerika Serikat, terjadinya pembalikan arus modal keluar dari negara-negara berkembang dan negara-negara emerging. Dampak negatif dari perkembangan situasi global mengenai seluruh dunia termasuk Indonesia. Kita harus terus meningkatkan kewaspadaan, ketahanan dan kesiapan perekonomian kita dalam menghadapi gejolak dunia tersebut. Selain itu, faktor eksternal lain seperti pergerakan harga minyak, potensi perang dagang Amerika dan Tiongkok, serta kondisi geopolitik internasional di Timur Tengah dan Semenanjung Korea juga perlu terus diwaspadai dan dikelola dampak negatifnya. Dalam konteks volatilitas perekonomian global menuju keseimbangan baru. maka pembangunan nasional perlu didesain tidak semata mengejar pertumbuhan tinggi namun juga harus menjaga stabilitas, memperkuat daya tahan dan terus terjaga kesinambungan dalam jangka menengah panjang.

Walaupun dihadapkan berbagai kendala dan ketidakpastian, Pemerintah tetap berupaya keras mewujudkan peningkatan pertumbuhan yang lebih berkualitas dan inklusif agar peningkatan kesejahteraan masyarakat dapat lebih adil dan merata. Untuk itu, pada tahun 2020 Pemerintah telah menetapkan sasaran pertumbuhan ekonomi pada kisaran 5,4–5,8 persen. Sasaran pertumbuhan ini diarahkan untuk mendorong pemerataan pertumbuhan di seluruh wilayah Indonesia, dengan melaksanakan percepatan pembangunan kawasan timur Indonesia, wilayah perbatasan, kawasan terluar dan daerah tertinggal. Beberapa daerah yang masih mengandalkan sumber daya alam sebagai sektor unggulan diarahkan untuk mengembangkan perekonomian bernilai tambah, agar tidak rentan terhadap gejolak harga komoditas. Sektor-sektor ekonomi yang mempunyai nilai tambah tinggi dan menciptakan kesempatan kerja akan terus didorong agar tumbuh berkembang. Dengan makin berkembangnya kelas menengah, maka pasar domestik menjadi lebih kokoh.

Page 180: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEUANGA N DAERAH

168

Dalam mendorong pertumbuhan ekonomi yang tinggi dan inklusif, maka pertumbuhan konsumsi rumah tangga perlu terus dijaga. Untuk itu, Pemerintah berupaya menjaga inflasi pada tingkat yang rendah untuk menjamin daya beli masyarakat. Pada tahun 2020, Pemerintah akan menjaga inflasi pada rentang 3,5±1,0%. Dalam pengendalian inflasi, Pemerintah menjaga keseimbangan sisi penawaran dan sisi permintaan. Untuk menjaga ketersediaan pasokan barang khususnya pangan, Pemerintah terus berupaya untuk meningkatkan kapasitas produksi nasional. Selain itu, Pemerintah tetap mengalokasikan subsidi pangan dan dana cadangan pangan yang digunakan untuk penyediaan pangan bagi masyarakat yang kurang mampu. Peran aktif Pemerintah Daerah juga diperlukan untuk menjaga laju inflasi di masing-masing daerahnya. Pemerintah membangun sinergi dan koordinasi dengan Bank Indonesia selaku otoritas moneter untuk mendukung pengendalian inflasi.

Pemerintah menyadari bahwa dengan arah normalisasi kebijakan moneter di Amerika Serikat yang mendorong kenaikan suku bunga oleh The Federal Reserve, pada tahun 2020 banyak faktor yang akan menjadi tantangan dalam menjaga stabilitas dan pergerakan nilai tukar rupiah. Kebijakan moneter di Amerika Serikat juga akan mempengaruhi pergerakan arus modal secara global, dengan didukung oleh perbaikan kinerja perekonomian nasional, terjaganya laju inflasi dan nilai tukar, maka tekanan-tekanan yang berasal dari ketidakpastian perekonomian global diharapkan dapat diminimalisir.

3.1.1 Kondisi Ekonomi Daerah

a. Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu indikator makro untuk melihat kinerja perekonomian secara riil di suatu wilayah. Pertumbuhan ekonomi dapat dipandang sebagai pertambahan jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh semua lapangan usaha kegiatan ekonomi yang ada di suatu wilayah selama kurun waktu setahun.

Sumber: Badan Pusat Statistik, 2018

Gambar 3.1 Perkembangan Pertumbuhan Ekonomi Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

Pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan selama lima tahun ke belakang (2013-2017) berada pada kisaran 5% sampai dengan 5,9%. Meskipun sempat mencapai pertumbuhan tertinggi pada tahun 2013 yaitu sebesar 5,9%, namun belum sempat

2013 2014 2015 2016 2017

Kota Pekalongan (%) 5,91 5,48 5,00 5,36 5,32

Kab Batang 5,88 5,31 5,42 4,93 5,29

Kab Pekalongan 5,99 4,95 4,78 5,16 5,28

4,00

4,50

5,00

5,50

6,00

6,50

7,00

Page 181: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEUANGA N DAERAH

169

menyentuh angka 6%, hal yang sama juga terjadi pada pertumbuhan ekonomi daerah sekitar, yaitu Kabupaten Batang dan Kabupaten Pekalongan.

b. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB)

Selama kurun waktu 2016-2017 nilai PDRB Kota Pekalongan mengalami peningkatan yang cukup signifikan. Nilai PDRB pada Tahun 2016 Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) sebesar Rp. 8.507,54 Milyar naik pada Tahun 2017 menjadi Rp. 9.287,962 Milyar. Nilai PDRB Atas Harga Dasar Konstan (ADHK) naik dari Rp. 6.367,27 Milyar menjadi Rp. 6.706,279 Milyar.

Sektor PDRB yang memberikan kontribusi dominan terhadap PDRB Kota Pekalongan tahun 2017 yaitu sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor (21,75%); industri pengolahan (21,20%); serta konstruksi (14,37%). Jika dibandingkan dengan tahun 2016, maka ketiga sektor tersebut masih menjadi sektor dominan dalam PDRB Kota Pekalongan. Apabila dilihat dari laju pertumbuhan PDRB pada tiap sektor, maka nilai laju pertumbuhan distribusi PDRB atas dasar harga berlaku menurut lapangan tahun 2016 dan tahun 2017 relatif stagnan meski ada penurunan sekitar 0,04%, dimana ada beberapa lapangan usaha yang mengalami penurunan cukup signifikan yaitu sector pertanian, kehutanan dan perikanan yang mengalami pelambatan -4,80%, tetapi juga ada beberapa lapangan usaha yang mengalami kenaikan, seperti sektor informasi dan komunikasi sebesar 11,94%.

Tabel 3.1 Nilai dan Laju Pertumbuhan PDRB Menurut Lapangan Usaha Tahun 2015-2017

No. Lapangan Usaha

ADHB (Milyar Rp) ADHK (Milyar Rp) Laju PDRB (%)

2016 *) 2017 **) 2016 *) 2017 **) 2016 *) 2017 **)

1 Pertanian, Kehutanan dan Perikanan

447,87 438,34 323,59 308,06 3,98 -4,80

2 Pertambangan dan Penggalian

- - - - –

3 Industri pengolahan 1.822,76 1.968,84 1.356,59 1.415,64 4,16 4,35

4 Listrik Gas dan Air Bersih 13,31 14.99 12,43 13,05 5,69 4,93

5. Pengadaan air, pengelolaan sampah Limbah dan daur ulang

9,19 9,89 7,63 8,07 2,16 5,86

6 Konstruksi 1.221,45 1.334,52 880,17 928,65 4,52 5,51

7. Perdagangan besar dan eceran, Reparasi Mobil dan sepeda motor

1.847,86

2.019,95 1.407,43 1.487,77 4,86 5,71

8. Transportasi dan Pergudangan

514,31 586,17 432,15 457,38 5,16 5,84

9. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum

461,41 503,44 314,24 332,86 7,94 5,92

10. Informasi dan Komunikasi 330,11 384,66 291,66 354,16 8,47 11,94

11. Jasa Keuangan dan Asuransi

522,26 580,60 375,88 403,52 9,03 7,35

12. Real Estate 227,94 248,24 183,99 194,74 6,54 5,84

13. Jasa Perusahaan 33,75 37,97 23,78 25,64 10,28 7,85

14. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

404,44 437,81 278,58 290,02 2,58 4,11

15. Jasa Pendidikan 389,75 433,55 254,40 270,76 7,49 6,43

Page 182: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEUANGA N DAERAH

170

No. Lapangan Usaha

ADHB (Milyar Rp) ADHK (Milyar Rp) Laju PDRB (%)

2016 *) 2017 **) 2016 *) 2017 **) 2016 *) 2017 **)

16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial

106,61 118.37 76,73 82,67 9,65 7,74

17. Jasa lainnya 154,50 170,64 123,31 133,29 7,23 8,09

PDRB 8.857,54 9.287,96 6.367,27 6.706,28 5,36 5,32

Sumber data : PDRB Kota Pekalongan Tahun 2018

Tabel 3.2 Struktur PDRB Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga Berlaku Tahun 2015-2017 (persen)

Lapangan Usaha 2015 2016* 2017**

(1) (2) (3) (4) (5)

A Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 5,32 5,26 4,72

B Pertambangan dan Penggalian – – -

C Industri Pengolahan 21,56 21,43 21,20

D Pengadaan Listrik dan Gas 0,15 0,16 0,16

E Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang

0,11 0,11 0,11

F Konstruksi 14,33 14,36 14,37

G Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor

21,87 21,72 21,75

H Transportasi dan Pergudangan 6,23 6,05 6,31

I Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 5,28 5,42 5,42

J Informasi dan Komunikasi 3,88 3,88 4,14

K Jasa Keuangan dan Asuransi 5,95 6,14 6,25

L Real Estat 2,66 2,68 2,67

M,N Jasa Perusahaan 0,38 0,40 0,41

O Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib

4,75 4,75 4,71

P Jasa Pendidikan 4,52 4,58 4,67

Q Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 1,22 1,25 1,27

R,S,T,U Jasa lainnya 1,77 2,83 1.84

Produk Domestik Regional Bruto 100 100 100

Sumber data : PDRB Kota Pekalongan Tahun 2018, 2018

PDRB per kapita merupakan PDRB yang dibagi dengan jumlah penduduk pada pertengahan tahun. Pada Tahun 2016, PDRB per kapita Kota Pekalongan ADHB mencapai Rp.28,43 juta, meningkat dibandingkan dengan tahun 2015. PDRB per kapita Kota Pekalongan secara lengkap dapat dilihat pada tabel 3.3 berikut.

Tabel 3.3 PDRB Per Kapita dan Pendapatan Per Kapita Kota Pekalongan Tahun 2013-2016

No Tahun Pendapatan Per Kapita (atas

dasar harga berlaku) (Rp Juta)

1 2013 22,10

2 2014 24,26

3 2015 26,36

4 2016 28,43

Sumber data : PDRB Kota Pekalongan Tahun 2018

Page 183: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEUANGA N DAERAH

171

c. Inflasi

Informasi inflasi dipakai sebagai tolok ukur untuk menjaga kestabilan perekonomian daerah, serta tingkat harga barang dan jasa di Kota Pekalongan. Secara umum inflasi Kota Pekalongan pada tahun 2017 tertinggi terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 0,98%. Sedangkan tingkat inflasi terendah terjadi pada bulan Agustus yaitu deflasi sebesar 0,27%. Kenaikan Indeks Harga kelompok bahan makanan cukup besar dalam menunjang angka inflasi.

Pada periode tahun 2013-2017, inflasi di Kota Pekalongan cenderung berfluktuasi dari kisaran 2,94 persen di tahun 2016 hingga 7,82 persen di tahun 2014. Nilai inflasi Kota Pekalongan dari tahun 2013 - 2014 lebih rendah dibanding dengan inflasi nasional dan Provinsi Jawa Tengah, namun pada tahun 2015 dan 2016 sedikit lebih tinggi dibanding Provinsi Jawa Tengah tetapi masih dibawah Nasional. Perkembangan inflasi kota Pekalongan, Provinsi Jawa Tengah dan nasional dapat dilihat pada Tabel 3.4 berikut.

Tabel 3.4 Laju Inflasi Kota Pekalongan Tahun 2013-2017

2013 2014 2015 2016 2017

Kota Pekalongan (%) 7,40 7,82 3,46 2,94 3,61

Prov Jateng (%) 7,99 8,22 2,73 2,36 3,71

Nasional (%) 8,38 8,36 3,35 3,02 3,61

Sumber: Kota Pekalongan Dalam Angka 2016, BPS 2017

3.1.2 Tantangan dan Prospek Perekonomian Daerah

Prospek perekonomian Kota Pekalongan Tahun 2020 diperkirakan masih akan dipengaruhi oleh perkembangan perekonomian global dan nasional. Meskipun diprediksi pertumbuhan ekonomi Indonesia tahun 2020 pada kisaran 5,5%.

Sementara kondisi lingkungan nasional yang akan berpengaruh positif terhadap perekonomian Kota Pekalongan antara lain:

1) Kebijakan nasional terkait kegiatan strategis nasional di Kota Pekalongan, terutama pembangunan infrastruktur strategis seperti beroperasinya jalan tol Trans Jawa, dan penanganan rob di wilayah utara Kota Pekalongan akan memberikan pengaruh pada peningkatan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah dan konsumsi rumah tangga;

2) Kebijakan nasional terkait penerimaan pajak, serta kemudahan investasi dan berusaha, akan mendorong pertumbuhan komponen pengeluaran konsumsi pemerintah dan PMTB.

Beberapa tantangan global dan nasional yang harus dihadapi Kota Pekalongan yaitu:

a. Isu penguatan ketahanan pangan, energi, dan air dimana ketergantungan Kota Pekalongan masih sangat besar untuk mendapatkan pasokan dari luar daerah terutama dari daerah sekitar.

b. Tingginya ketergantungan akan barang impor berupa bahan baku dan bahan penolong batik seringkali menyulitkan pengusaha.

c. Melemahnya daya saing Kota Pekalongan seiring dengan belum berkelanjutannya produk unggulan daerah terutama pada produk unggulan Batik yang masih berupa bahan komoditi pemenuhan kebutuhan pasar semata namun untuk Batik Pekalongan sendiri belum memiliki brand produk yang original dan kuat di pasaran dan masih sebatas sebagai tempat memproduksi saja.

d. Di sektor industri, maritim, dan pariwisata pengembangannya masih belum maksimal disamping terkait dengan luasan lahan Kota yang terbatas untuk pengembangan

Page 184: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEUANGA N DAERAH

172

industri baik industri pengolahan maupun industri maritim meski masih adanya peluang untuk pengembangan jasa perkantoran dan pariwisata dengan mengajak investor untuk pengembangan destinasi wisata di Kota Pekalongan dengan menggandeng investor.

e. Perlunya menciptakan ekonomi inklusif dengan penguatan UKM di Kota Pekalongan dengan pembangunan technopark perikanan dan pengembangan pusat inovasi dan budaya batik.

f. Meski letak Kota Pekalongan yang strategis sebagai pusat pelayanan kegiatan wilayah regional Petanglong namun hal ini belum dimaksimalkan terutama dalam hal pelayanan jasa dan perdagangan dimana selama dua tahun terakhir tidak terlalu singnifikan kontribusinya terhadap pertumbuhan ekonomi daerah

Dalam upaya menjawab tantangan tersebut, maka upaya yang akan dilakukan dalam pemantapan perekonomian daerah, adalah sebagai berikut:

a. Mewujudkan ketertiban hukum dan ketenteraman dalam masyarakat guna menjamin

kegiatan usaha dalam masyarakat dapat terselenggara dengan baik.

b. Meningkatkan pelayanan perijinan usaha secara terpadu, untuk meningkatkan unit-unit layanan dan fasilitasi perijinan bagi usaha mikro, kecil serta sektor informal secara

gratis agar dapat menjadi usaha formal dan mudah mengakses kredit perbankan.

c. Menjamin ketersediaan prasarana dan sarana perekonomian (revitalisasi pasar tradisional, perlindungan UKM) agar berfungsi dengan baik dan sektor-sektor lain

sebagai penunjang pertumbuhan dan distribusi barang semakin efisien.

d. Peningkatan produktivitas tenaga kerja, menyempurnakan sistem pengupahan,

peningkatan keterampilan dan kewirausahaan dalam masyarakat.

e. Meningkatkan koordinasi antar Perangkat Daerah, kerjasama antar daerah, mengembangkan kemitraan usaha dan pemberdayaan usaha mikro, kecil dan sektor informal. Melalui kerjasama kemitraan dan program tanggung jawab sosial perusahaan (program CSR) dari dunia usaha untuk mengembangkan usaha kecil dan menengah (UKM) dan lembaga keuangan mikro (LKM).

f. Meningkatkan kualitas tenaga kerja melalui pelatihan, pendidikan kecakapan hidup (life skills), teknologi tepat guna, produktivitas kerja dan keterampilan yang bersifat teknis.

Memperhatikan kondisi global, nasional, tantangan dan upaya tersebut serta berdasarkan target capaian RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2016-2021 khususnya tahun kelima maka kondisi perekonomian di Kota Pekalongan Tahun 2020 diproyeksikan sebagai berikut:

Tabel 3.5 Proyeksi Indikator Ekonomi Daerah Kota Pekalongan Tahun 2019 dan 2020

Indikator Ekonomi TAHUN

2019 2020

Pertumbuhan Ekonomi 5,75% 5,87%

IPM 75,33 76,12

Indeks Gini 0,340 0,340

Angka Kemiskinan 6,28% 5,70%

Tingkat Pengangguran Terbuka 3,70% 3,60%

Inflasi 3 + 1% 3 + 1% Sumber: RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2016-2021, diolah

Page 185: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEUANGA N DAERAH

173

3.2 ARAH KEBIJAKAN KEUANGAN DAERAH

Efektivitas kebijakan, program dan kegiatan pembangunan yang tertuang dalam Rancangan Awal RKPD Tahun 2020 sebagai pelaksanaan agenda RPJMD tahun 2016-2021 di tahun kelima, tidak terlepas dari kapasitas anggaran yang dapat terkelola oleh pemerintah daerah. Untuk itu, kebutuhan belanja pembangunan daerah akan selalu mempertimbangkan kapasitas fiskal daerah sebagai salah satu penopang strategis dalam implementasi RKPD, yang akan selalu berdampingan dengan sumber-sumber pendanaan non APBD, seperti APBN, Hibah, dana kemitraan swasta, swadaya masyarakat serta kontribusi pelaku usaha melalui Corporate Social Resposibility (CSR).

APBD merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu) tahun anggaran, yang terdiri atas pendapatan daerah, belanja daerah dan pembiayaan daerah (penerimaan dan pengeluaran pembiayaan daerah). Untuk pendapatan daerah bersumber dari: 1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang terdiri dari Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah; 2) Dana Perimbangan terdiri dari Bagi Hasil Pajak/Bukan Pajak, Dana Alokasi Umum, dan Dana Alokasi Khusus; 3) Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah meliputi Pendapatan Hibah, Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi, Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus dan Bantuan Keuangan dari Provinsi atau pemerintah daerah lainnya. Selanjutnya untuk penerimaa pembiayaan bersumber dari Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Anggaran sebelumnya (SiLPA), Pencairan Dana Cadangan dan Penerimaan kembali investasi pemerintah. Sedangkan pengeluaran pembiayaan terdiri dari Pembentukan Dana Cadangan, Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah dan Pembayaran Pokok Utang.

3.2.1 Proyeksi Keuangan Daerah dan Kerangka Pendanaan

Hasil analisa terhadap tantangan dan prospek perekonomian maka diperlukan usaha intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah. Pendapatan daerah meliputi semua penerimaan yang merupakan hak daerah dalam satu tahun anggaran yang selanjutnya akan menjadi penerimaan daerah. Pendapatan daerah merupakan unsur penting dalam mendukung penyediaan kebutuhan belanja daerah diharapkan dapat memanfaatkan momentum pertumbuhan ekonomi yang akan memberikan konsekuensi logis bagi peningkatan potensi penerimaan daerah.

Upaya peningkatan intensifikasi dan ekstensifikasi PAD dilakukan melalui pemberdayaan dan peningkatan kinerja BUMD, optimalisasi pelayanan BLUD, PD penghasil dan pengelolaan aset Pemerintah Kota Pekalongan.

Dalam struktur APBD, pendapatan daerah merupakan pendukung penyelenggaraan pemerintah daerah serta pelayanan publik. Komposisi kontribusi penerimaan PAD terhadap pembangunan Kota Pekalongan sangat bergantung pada sumber dana yang berasal dari Pemerintah Pusat maupun Pemerintah Provinsi. Kondisi ini merupakan tantangan bagi Pemerintah Kota Pekalongan dalam usaha meningkatkan pembiayaan yang bersumber dana dari PAD.

Dalam penyusunan Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020, perencanaan pendapatan daerah mempertimbangkan hal-hal sebagai berikut:

1. PAD dihitung dengan memperhatikan realisasi pendapatan selama 2 tahun terakhir dan perkiraan masing-masing potensi jenis pendapatan daerah mengacu pada Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah;

2. Asumsi Dana Perimbangan dan Lain-lain pendapatan daerah yang sah disusun berdasarkan pagu indikatif sebagaimana tercantum dalam Perubahan RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2016-2021.

Page 186: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEUANGA N DAERAH

174

Kebijakan Anggaran Pendapatan Daerah Kota pekalongan Tahun 2020 diarahkan pada upaya peningkatan pendapatan daerah dari sektor Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-lain pendapatan daerah yang Sah, melalui upaya :

1. Intensifikasi dan ekstensifikasi sumber-sumber pendapatan daerah;

2. Peningkatan pengelolaan keuangan dan asset daerah;

3. Peningkatan koordinasi dengan pemerintah pusat dan provinsi;

4. Revisi dan evaluasi Perda-perda yang berhubungan dengan pendapatan daerah

3.2.2 Arah Kebijakan Keuangan Daerah

a. Arah Kebijakan Pendapatan Daerah

Kebijakan pendapatan daerah merupakan rencana tahunan sebagai upaya pencapaian visi, misi, tujuan dan sasaran yang diinginkan di bidang pendapatan daerah dalam rangka memperkuat pelaksanaan otonomi daerah. Kebijakan pendapatan difokuskan untuk memberdayakan potensi pendapatan daerah melalui :

1). Meningkatkan kualitas aparatur melalui pendidikan dan pelatihan

2). Mengevaluasi dan meninjau kembali Perda-perda yang terkait dengan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah sesuai dengan kondisi dan perkembangan ketentuan yang baru

3). Memantapkan kelembagaan di bidang pendapatan

4). Meningkatkan kesadaran masyarakat untuk memenuhi kewajibannya melalui sosialisasi dan pemberian reward and punishment

5). Meningkatkan pelayanan dengan menyederhanakan SOP pemungutan pajak daerah dan retribusi daerah

6). Mengembangkan manajemen pendapatan daerah dengan memanfaatkan teknologi informasi/aplikasi

7). Optimalisasi kinerja BLUD

8). Optimalisasi pengelolaan aset daerah

9). Optimalisasi penerimaan lainnya melalui intensifikasi penagihan, peningkatan basis data, penyusunan data potensi/pemutakhiran data, peningkatan koordinasi sinergis antar PD penghasil, dan pengembangan kualitas dan/atau kuantitas BUMD.

Adapun realisasi dan proyeksi pendapatan daerah Kota Pekalongan tahun 2017-2021 dapat dilihat pada tabel 3.6 sebagai berikut.

Tabel 3.6 Realisasi dan Proyeksi Pendapatan Daerah Kota Pekalongan Tahun 2017 – 2021

URAIAN Jumlah

Realisasi 2017 Realisasi 2018 Tahun 2019 Proyeksi 2020 Proyeksi 2021

PENDAPATAN ASLI DAERAH

191.460.775.650 190.122.968.000 215.689.200.000 233.747.800.000 257.288.800.000

Pendapatan Pajak Daerah

61.249.515.063 58.500.000.000 72.702.000.000 76.530.000.000 84.120.000.000

Hasil Retribusi Daerah

15.108.809.697 17.506.628.000 17.324.700.000 19.152.300.000 21.456.300.000

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah

yang Dipisahkan

4.966.677.891 5.211.000.000 6.498.500.000 7.140.000.000 8.205.000.000

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah

110.135.772.999 108.905.340.000 119.164.000.000 130.925.500.000 143.507.500.000

DANA PERIMBANGAN

586.158.869.314 591.483.983.000 622.258.581.000 604.955.645.000 604.955.645.000

Page 187: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEUANGA N DAERAH

175

URAIAN Jumlah

Realisasi 2017 Realisasi 2018 Tahun 2019 Proyeksi 2020 Proyeksi 2021

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak

28.109.071.655 27.292.272.000 25.936.647.000 27.292.272.000 27.292.272.000

Dana Alokasi Umum 449.055.738.000 449.055.738.000 471.330.216.000 462.527.400.000 462.527.400.000

Dana Alokasi Khusus

108.994.059.659 115.135.973.000 124.991.718.000 115.135.973.000 115.135.973.000

LAIN-LAIN PENDAPATAN

DAERAH YANG SAH

137.758.637.000 145.550.174.000 150.508.447.000 147.113.225.000 149.769.980.000

Pendapatan Hibah 0 25.378.640.000 24.234.240.000 25.378.640.000 25.378.640.000

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah

Daerah Lainnya

59.928.564.000 58.547.534.000 64.639.265.000 65.098.085.000 67.754.840.000

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus

50.613.219.000 33.250.000.000 33.260.942.000 28.262.500.000 28.262.500.000

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau

Pemerintah Daerah Lainnya

27.216.854.000 28.374.000.000 28.374.000.000 28.374.000.000 28.374.000.000

JUMLAH PENDAPATAN DAERAH

915.378.281.964 927.157.125.000 988.456.228.000 985.816.670.000 1.012.014.425.000

Sumber : DPPKAD Kota Pekalongan, 2016, BKD Kota Pekalongan 2018

b. Arah Kebijakan Belanja Daerah

Perencanaan belanja daerah pada Tahun 2020 dihitung dengan berdasar asumsi sebagai berikut :

a. Proyeksi belanja daerah diasumsikan turun sebesar 3,6% dibandingkan penetapan APBD Kota Pekalongan Tahun Anggaran 2019, karena pada perencanaan Tahun 2020 tidak memasukkan komponen Silpa sebagai sumber penerimaan pembiayaan.

b. Perhitungan gaji pegawai diasumsikan sama dengan tahun 2019.

Berkaitan dengan kondisi pendapatan sebagaimana diuraikan di atas dan dikaitkan dengan permasalahan/isu yang dihadapi, maka kebijakan-kebijakan belanja daerah diarahkan sebagai berikut :

a. Asumsi penganggaran untuk gaji pokok dan tunjangan Pegawai Negeri Sipil Daerah (PNSD) disesuaikan dengan ketentuan peraturan perundang-undangan serta memperhitungkan rencana pemberian gaji ke-13 dan gaji ke-14 beserta tunjangannya sebagaimana dialokasikan pada tahun 2018, perhitungan accress serta penganggaran belanja pegawai untuk kebutuhan pengangkatan Calon PNSD

sesuai formasi pegawai Tahun 2019;

b. Penganggaran penyelenggaraan jaminan kesehatan bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah, Pimpinan dan Anggota DPRD serta PNSD dibebankan pada APBD Tahun Anggaran 2020 dengan mempedomani Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, Undang-Undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) dan Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan Kesehatan sebagaimana telah diubah beberapa kali terakhir dengan Peraturan Presiden Nomor 19 Tahun 2016 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Presiden Nomor 12 Tahun 2013

tentang Jaminan Kesehatan.

Page 188: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEUANGA N DAERAH

176

c. Penganggaran penyelenggaraan jaminan kecelakaan kerja dan kematian bagi Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah serta Pimpinan dan Anggota DPRD, dibebankan pada APBD disesuaikan dengan yang berlaku bagi pegawai Aparatur

Sipil Negara sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.

d. Penganggaran penyelenggaraan jaminan kecelakaan kerja dan kematian bagi PNSD dibebankan pada APBD dengan mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 70 Tahun 2015 tentang Jaminan Kecelakaan Kerja dan Jaminan Kematian

Bagi Pegawai Aparatur Sipil Negara.

e. Penganggaran Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah mempedomani Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi

Daerah.

f. Tunjangan profesi guru PNSD dan Dana Tambahan Penghasilan Guru PNSD yang bersumber dari APBN Tahun Anggaran 2019 melalui DAK Non fisik yang dianggarkan dalam APBD Provinsi dan Kabupaten/Kota pada kelompok belanja tidak langsung, jenis belanja pegawai, obyek belanja gaji dan tunjangan, dan

rincian obyek belanja sesuai dengan kode rekening berkenaan.

g. Peningkatan gaji bagi tenaga kontrak minimal sebesar Upah Minimum Kota serta penyediaan dana BPJS kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan sesuai ketentuan yang berlaku

Adapun realiasi dan proyeksi belanja daerah Kota Pekalongan tahun 2016-2020 dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Tabel 3.7 Realisasi dan Proyeksi Belanja Daerah Kota Pekalongan Tahun 2017 – 2021

URAIAN Jumlah

Realisasi 2017 Realisasi 2018 Tahun 2019 Proyeksi 2020 Proyeksi 2021

Belanja Tidak Langsung

328.052.833.077 374.624.696.000 395.642.028.000 400.708.624.350 388.612.624.350

Belanja Pegaw ai 299.430.339.513

340.750.526.000 349.225.028.000 354.738.454.350 354.738.454.350

Belanja Subsidi 548.400.000 - - - -

Belanja Hibah 17.528.812.000 22.780.170.000 31.168.500.000 34.780.170.000 22.780.170.000

Belanja Bantuan

Sosial

8.276.137.000 8.394.000.000 12.548.500.000 8.490.000.000 8.394.000.000

Belanja Bantuan

Keuangan kepada Prov/Kab/ Kota dan Pemerintahan Desa

698.881.000 700.000.000 700.000.000 700.000.000 700.000.000

Belanja Tidak

Terduga

1.570.263.564 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000

Belanja Langsung 493.150.826.816 585.132.429.000 630.514.200.000 589.108.045.650 615.801.800.650

Belanja Pegaw ai 20.181.346.513 24.517.129.000

Belanja Barang

dan Jasa

262.190.268.561

383.406.588.000

Belanja Modal 210.779.211.742

177.208.712.000

TOTAL JUMLAH BELANJA

821.203.659.893 959.757.125.000 1.026.156.228.000 989.816.670.000 1.004.414.425.000

Sumber : DPPKAD Kota Pekalongan Tahun 2016, BKD Kota Pekalongan 2018

c. Arah Kebijakan Pembiayaan Daerah

Pembiayaan daerah merupakan transaksi keuangan yang dimaksudkan untuk menutupi selisih antara Pendapatan dan Belanja Daerah. Kebijakan anggaran untuk

Page 189: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

Rancangan Aw al RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 | KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN

KEUANGA N DAERAH

177

pembiayaan daerah dibagi atas dua bagian yaitu penerimaan pembiayaan dan pengeluaran pembiayaan. Penerimaan Pembiayaan berasal dari pencairan dana cadangan Pemilu. Adapun komponen silpa tidak dimasukkan dalam perencanaan Tahun 2020.

Kebijakan Pembiayaan Daerah pada Tahun 2020 di Kota Pekalongan antara lain diarahkan untuk :

a. Pencairan dana cadangan untuk Pilkada tahun 2020 sebesar Rp. 12 Milyar.

b. Penyertaan modal dalam rangka pemenuhan kewajiban dalam prinsip kehati-hatian;

Rincian pembiayaan daerah ditunjukkan dalam tabel 3.8 berikut:

Tabel 3.8 Realisasi dan Proyeksi Pembiayaan Daerah Kota Pekalongan Tahun 2017 – 2021

URAIAN Jumlah

Realisasi 2017 Realisasi 2018 Tahun 2019 Proyeksi 2020 Proyeksi 2021

Penerimaan Pembiayaan 96.715.538.571 43.000.000.000 47.000.000.000 12.000.000.000 0

SiLPA Tahun Anggaran Sebelumnya

96.588.898.609 43.000.000.000 45.000.000.000

Pencairan Dana Cadangan

- 12.000.000.000

Penerimaan kembali

investasi pemerintah daerah

126.639.962 2.000.000.000

Pengeluaran Pembiayaan

9.800.000.000 10.400.000.000 9.300.000.000 8.000.000.000 7.600.000.000

Pembentukan Dana Cadangan

4.000.000.000 2.000.000.000 2.000.000.000

Penyertaan Modal

(Investasi) Pemerintah Daerah

5.800.000.000 8.400.000.000 7.300.000.000 8.000.000.000 7.600.000.000

PEMBIAYAAN NETTO 86.915.538.571 32.600.000.000 37.700.000.000 4.000.000.000 -7.600.000.000

Sumber : DPPKAD Kota Pekalongan Tahun 2016, BKD Kota Pekalongan Tahun 2018

Page 190: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | KERANGKA EKONOMI DAERAH DAN KEUANGA N DAERAH 178

Page 191: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 179

SASARAN DAN BAB IVPRIORITAS PEMBANGUNAN

DAERAH

4.1 TUJUAN DAN SASARAN PEMBANGUNAN

Sesuai dengan visi dan misi Walikota dan Wakil Walikota Pekalongan periode Tahun 2016-2021 yang telah dilantik pada tanggal 17 Pebruari 2016, maka Visi RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2016-2021 adalah

“Terwujudnya Kota Pekalongan yang lebih sejahtera, mandiri, dan berbudaya berlandaskan nilai-nilai religiusitas”

Dalam kerangka pemikiran sistem pemerintahan yang telah menetapkan Walikota dan Wakil Walikota terpilih, dimana pada proses pemilihannya telah menyampaikan visi dan misinya kepada seluruh masyarakat maka visi tersebut pada dasarnya adalah visi yang telah disepakati untuk diwujudkan pada akhir masa jabatan Walikota dan Wakil Walikota tahun 2021. Oleh karena itu, untuk membangun kesamaan pandangan dan juga komitmen dari seluruh pemangku kepentingan maka rumusan Visi tersebut perlu diberikan penjelasan.

1. Kota Pekalongan

Kota Pekalongan merupakan kawasan pesisir Utara Pulau Jawa dan merupakan salah satu simpul strategis jalur pantai Utara Pulau Jawa karena Kota Pekalongan terletak di pertengahan antara Jakarta dan Kota Surabaya. Jarak Kota Pekalongan ke Jakarta adalah 384 Km dan jarak Kota Pekalongan ke Kota Surabaya adalah 409 Km.

Kota Pekalongan adalah kota yang meletakkan sejarah kehidupannya pada dua industri utama, yaitu batik dan perikanan. Industri batik sudah menjadi urat nadi kehidupan ekonomi masyarakat Kota Pekalongan. Rantai nilainya meliputi proses produksi yang dimulai dari penyediaan bahan baku sampai dengan barang jadi dan siap jual, proses penjualan dengan karakteristik hubungan pemasaran yang khas antar pengusaha dan pedagang, dan juga proses permodalannya. Di tiap-tiap rantai nilai tersebut banyak sekali menyerap tenaga kerja dengan pola hubungan informal.

Kehidupan masyarakat Kota Pekalongan yang sangat lekat dengan kerajinan batik ini diharapkan akan menjadi pendorong utama dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat sehingga dalam jangka panjang akan membangun kemandirian. Di samping itu, secara langsung kehidupan ekonomi ini juga telah membentuk karakter budaya masyarakat. Dalam perspektif seni dan budaya yang mewujud dalam bentuk karya, sebagai bentuk dari hasil cipta, rasa dan karsa, sekarang ini terus berkembang seni-seni budaya yang menggambarkan ritme kehidupan batik di Kota Pekalongan. Sedangkan dalam perspektif masyarakat berbudaya, ritme kehidupan perdagangan (khususnya batik di Kota Pekalongan) yang cenderung egaliter akan dapat tertata dengan baik dengan didasari oleh nilai-nilai religiusitas.

Industri perikanan juga menjadi salah satu bagian kehidupan masyarakat Kota Pekalongan. Pelabuhan Pekalongan pernah memiliki peran sebagai salah satu

Page 192: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 180

pelabuhan perikanan terpenting di pantai Utara Jawa. Kehidupan perikanan ini tentunya berimplikasi juga terhadap corak budaya masyarakat Pekalongan. Pada saat ini, industri perikanan tidak hanya terfokus pada perikanan tangkap, tetapi juga menumbuhkan industri perikanan budidaya. Perkembangan lahan terdampak rob sehingga menjadi lahan idle telah diubah menjadi lahan tambak untuk budidaya perikanan. Sektor ini juga akan menjadi salah satu sasaran pembangunan yang diarahkan untuk peningkatan kesejahteraan dan kemandirian masyarakat Kota Pekalongan.

2. Sejahtera

Kota Pekalongan, dalam tatanan Sistem Pemerintahan Negara Kesatuan Republik Indonesia adalah merupakan Daerah Otonom, yang menurut Undang-Undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah, diberikan pengertian sebagai kesatuan masyarakat hukum yang mempunyai batas-batas wilayah yang berwenang mengatur dan mengurus Urusan Pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat menurut prakarsa sendiri berdasarkan aspirasi masyarakat dalam sistem Negara Kesatuan Republik Indonesia.

Dalam pengertian tersebut, pendekatan atas perwujudan keadaan sejahtera, dimaknai sebagai bentuk dari kesejahteraan sosial. Sesuai dengan ketentuan dalam Pasal 1 angka 1 Undang-undang Nomor 11 Tahun 2009 tentang Kesejahteraan Sosial bahwa kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.

Terkait dengan upaya pencapaian visi selama lima tahun, pemenuhan kebutuhan material akan difokuskan pada pemenuhan kebutuhan dasar berupa pangan, sandang, dan papan masyarakat Kota Pekalongan. Sedangkan kebutuhan spiritual difokuskan pada pemenuhan kesempatan dan kemampuan melakukan ibadah sesuai dengan agama yang dipeluk oleh warga masyarakat. Kemudian untuk kebutuhan sosial difokuskan pada kebutuhan sosial dasar berupa pendidikan dan kesehatan.

Sementara itu, dalam kerangka Pembangunan Jangka Panjang, Kota Pekalongan telah mendefinisikan Kota Sejahtera adalah Kota yang menunjukkan kemakmuran,

mampu memenuhi kebutuhan dasar masyarakat (lahir dan bathin) secara adil dan merata. Kota sejahtera menekankan peningkatan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi berkelanjutan, peningkatan pendapatan perkapita yang tinggi dan terus bertumbuh, serta memberikan kesempatan seluas-luasnya untuk bekerja dan berusaha, penurunan angka kemiskinan, peningkatan kualitas sumber daya manusia, peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan dasar, peningkatan perlindungan dan kesejateraan sosial, peningkatan kesejahteraan pekerja, peningkatan partisipsi pemuda dan prestasi olah raga, serta peningkatan peranan perempuan dalam pembangunan.

3. Mandiri

Mandiri mempunyai makna dalam keadaan dapat berdiri sendiri atau tidak

bergantung pada orang lain (Kamus Besar Bahasa Indonesia). Dalam konteks kekinian, kemandirian tidak dapat dimaknai sebagai ketidaktergantungan terhadap pihak lain, karena setiap orang atau institusi mempunyai hubungan saling keterkaitan dan ketergantungan. Maksud pemaknaan mandiri adalah pembangunan yang dilaksanakan akan menciptakan masyarakat yang tidak menggantungkan nasib dan kondisi kehidupannya pada bantuan dari pihak lain, termasuk bergantung pada pemerintah dalam menentukan masa depannya. Pembangunan yang dilaksanakan akan membentuk pola pikir dan perilaku yang mampu menghadapi permasalahan dan tantangan, dengan menempatkan kemampuan yang dimiliki sebagai prioritas pertama dalam menyelesaikan permasalahannya. Nilai-nilai positif dalam kehidupan sosial

Page 193: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 181

seperti saling tolong menolong, gotong royong, empati, dan kebersamaan hidup akan terus ditumbuh kembangkan. Sehingga individu masyarakat tidak memandang dirinya sebagai pribadi semata, tetapi lebih menempatkan dirinya sebagai bagian dari kehidupan sosial. Dalam konteks ini, falsafah “brayan urip” menjadi hal penting yang

harus terus ditanamkan di berbagai lapisan masyarakat sebagai sebuah pendidikan, baik dalam kerangka pendidikan formal (sekolah/madrasah), pendidikan non formal (PAUD, pendidikan kesetaraan), ataupun pendidikan informal (pendidikan keluarga).

Dalam kerangka pembangunan jangka panjang, Kota Pekalongan juga telah mendefinisikan mandiri,dalam arti bahwa kemandirian masih mengenal adanya kondisi saling ketergantungan yang tak bisa dihindari dalam kehidupan masyarakat. Guna membangun kemandirian, mutlak harus dibangun kemajuan ekonomi melalui daya saing yang menjadi kunci kemandirian. Sikap kemandirian harus dicerminkan dalam setiap aspek kehidupan baik hukum, ekonomi, politik maupun sosial budaya dan ini tercermin dari ketersediaan sumber daya manusia yang berkualitas dan mampu memenuhi tuntutan kebutuhan pembangunan Kota Pekalongan; kemandirian aparatur pemerintah dan aparatur penegak hukum dalam menjalankan tugasnya; kemandirian dalam pembiayaan pembangunan daerah yang semakin kokoh serta kemampuan memenuhi sendiri kebutuhan pokoknya.

4. Berbudaya

Berbudaya memiliki arti memiliki budaya atau mempunyai pikiran dan akal yang

sudah maju. Budaya juga didefinisikan sebagai keseluruhan sistem gagasan, tindakan dan hasil karya manusia dalam rangka kehidupan masyarakat yang dijadikan milik diri manusia dengan belajar (Koentjaraningrat: 1979). Dalam konsep pengertian seperti ini, maka tatanan masyarakat Kota Pekalongan yang dicita-citakan adalah masyarakat yang memiliki sistem gagasan, ide, dan kreativitas, baik dalam hidup maupun kehidupannya. Selanjutnya, dari gagasan, ide, dan kreativitas tersebut, kemudian dituangkan ke dalam tindakan-tindakan yang mewujud atau menghasilkan hasil karya, baik hasil karya berbentuk benda ataupun tidak berbentuk benda.

Pada akhir periode RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2016 – 2021, masyarakat Kota Pekalongan mampu menghasilkan karya-karya budaya yang adi luhung serta yang lebih penting lagi adalah tatanan masyarakat Kota Pekalongan memiliki nilai-nilai dan tata hubungan sosial yang kuat, dihormati, dan diakui secara luas oleh masyarakat di daerah lain, baik dalam skala provinsi, nasional ataupun dunia.

5. Berbasis Nilai-Nilai Religiusitas

Pemerintah dan masyarakat Kota Pekalongan menyadari sepenuhnya bahwa hidup dan kehidupan yang dijalani tidak terlepas dari kuasa dan kehendak Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa. Oleh karena itu, setiap usaha yang dilakukan dalam rangka mewujudkan kehidupan masyarakat yang sejahtera, mandiri dan berbudaya, senantiasa dibarengi dengan nilai-nilai keimanan dari setiap individu masyarakat sesuai dengan agama yang dipeluknya. Pemerintah dan Masyarakat Kota Pekalongan memberikan kesempatan dan kebebasan kepada umatnya untuk melaksanakan kegiatan peribadatan, melaksanakan kegiatan-kegiatan peringatan hari besar agama, melakukan berbagai upaya untuk memperkuat pemahaman dan pengamalan nilai-nilai agama dari generasi ke generasi, menjalin hubungan yang harmonis antar umat berbagai agama. Dengan demikian, akan terbangun keseimbangan antara kemampuan umat beragama dalam berupaya meningkatkan kesejahteraan hidupnya dengan penyadaran diri sebagai makhluk Sang Pencipta yang tidak memiliki kekuasaan apapun selain atas kehendak-Nya. Sehingga masyarakat yang tercipta adalah masyarakat yang benar-benar memiliki kesejahteraan lahir dan batin.

Page 194: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 182

6. Misi

Untuk mewujudkan visi sebagaimana diuraikan di atas, maka dirumuskan misi yang harus diemban oleh Pemerintah bersama dengan Masyarakat Kota Pekalongan sebagai berikut :

1. Meningkatkan akses dan mutu pendidikan

2. Meningkatkan kualitas pelayanan publik untuk sebesar-besarnya bagi kesejahteraan masyarakat

3. Memberdayakan ekonomi rakyat berbasis potensi lokal berdasarkan prinsip pembangunan yang berkelanjutan

4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perkotaan yang ramah lingkungan

5. Mengembangkan teknologi informasi berbasis komunitas

6. Melestarikan budaya dan kearifan lokal serta mengembangkan tata kehidupan bermasyarakat yang berakhalaqul karimah.

Upaya untuk mewujudkan visi masyarakat Kota Pekalongan yang lebih sejahtera, mandiri, dan berbudaya berlandaskan nilai-nilai religiusitas melalui keenam misi, pada dasarnya merupakan satu kesatuan rangkaian sistem pembangunan. Keenam misi berfungsi sebagai lokomotif pembangunan dari serangkaian jabaran program dan kegiatan yang akan dilaksanakan selama lima tahun yang akan datang. Secara lengkap hubungan visi, indikator visi dan misi serta target tahun 2021 ditunjukkan dalam Gambar 4.1 berikut

Gambar 4.1 Keterkaitan Visi, Indikator Visi dan Misi serta Target Tahun 2021

Page 195: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 183

Guna mewujudkan visi dan misi pembangunan tersebut, maka pembangunan jangka menengah Kota Pekalongan Tahun 2016 - 2021 memiliki tujuan, dan sasaran yang dijelaskan dalam tabel 4.1 berikut :

Tabel 4.1 Keterkaitan Visi, Misi, Tujuan, Sasaran dan Strategi dalam Pencapaian Misi RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2016– 2021

Visi : “Terwujudnya Kota Pekalongan yang lebih sejahtera, mandiri, dan berbudaya berlandaskan nilai-nilai religiusitas”

MISI / TUJUAN SASARAN STRATEGI

Misi 1 : Meningkatkan Akses Dan Mutu Pendidikan

Meningkatkan harapan untuk melanjutkan pendidikan lebih tinggi

Meningkatnya akses layanan pendidikan

Peningkatan kesadaran pemangku kepentingan tentang manfaat pendidikan dalam berbagai bidang kehidupan disertai dengan penurunan biaya pendidikan yang harus ditanggung keluarga miskin

Meningkatkan mutu pendidikan

Meningkatnya kualitas penyelenggaraan pendidikan

Peningkatan ketersediaan sarpras pendidikan, pengembangan kurikulum, peningkatan kualifikasi dan kompetensi guru, serta peningkatan minat baca.

Misi 2 : Meningkatkan Kualitas Pelayanan Publik Untuk Sebesar-Besarnya Bagi Kesejahteraan Masyarakat

Menurunkan Angka Kemiskinan

Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat

Peningkatan pelayanan kesehatan bagi masyarakat secara preventif, kuratif dan promotif, serta keluarga berencana

Menurunnya tingkat pengangguran terbuka

Peningkatan ketrampilan angkatan kerja dan pencari kerja disertai perluasan kesempatan kerja

Menurunnya PMKS Peningkatan pelayanan perlindungan, rehabilitasi , pemberdayaan dan jaminan sosial warga miskin dan PMKS serta peningkatan peran serta pemangku kepentingan dalam penyelenggaran kesejahteraan sosial

Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan yang efektif, efisien, transparan, akuntabel dan partisipatif berbasis teknologi informasi

Meningkatnya akuntabilitas kinerja dan keuangan

Peningkatan kinerja penyelenggaraan pemerintahan, kualitas perencanaan, pengawasan, pengelolaan keuangan daerah dan profesionalitas ASN

Meningkatnya Profesionalisme ASN

Meningkatnya kualitas layanan publik

Peningkatan sistem pelayanan publik dan Penguatan pengelolaan informasi dan komunikasi

Misi 3 : Memberdayakan Ekonomi Rakyat Berbasis Potensi Lokal Berdasarkan Prinsip Pembangunan Yang Berkelanjutan

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi rakyat berbasis sektor unggulan

Meningkatnya ekonomi sektor industri pengolahan, perdagangan dan jasa

Peningkatan kualitas dan kuantitas produk UMKM, penguatan kelembagaan sentra dan klaster serta pengembangan sarana dan prasarana sektor industri

Peningkatan kerjasama UMKM dengan koperasi, lembaga keuangan dan pembiayaan

Peningkatan produksi dan produktifitas perikanan budidaya dan tangkap

Peningkatan penguasaan akses dan informasi pasar dalam dan luar negeri

Peningkatan kualitas, kuantitas dan promosi Destinasi Pariwisata Daerah

Peningkatan iklim penanaman modal yang berdaya saing dengan berbasis keunggulan daerah

Page 196: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 184

MISI / TUJUAN SASARAN STRATEGI

Misi 4 : Meningkatkan Kualitas Dan Kuantitas Sarana Dan Prasarana Perkotaan Yang Ramah Lingkungan

Menurunkan luas kawasan terdampak banjir dan rob

Menurunnya luas kawasan terdampak rob dan banjir

Peningkatan sarpras sistem drainase, pengendalian banjir dan rob, penanganan wilayah di sisi utara dan selatan tanggul untuk memberikan dampak positif secara optimal.

Meningkatkan kualitas dan kuantitas lingkungan permukiman

Menurunnya luas kawasan kumuh, dan meningkatnya pemenuhan layanan sarpras perkotaan

Penanganan kawasan kumuh dan pemenuhan sarana prasarana perkotaan

Meningkatkan kualitas konektivitas pusat-pusat kegiatan strategis

Meningkatnya kualitas layanan jalan dan transportasi

Pengembangan dan peningkatan layanan jalan dan transportasi yang berkualitas dan merata serta dapat melayani warga kota yang berkebutuhan khusus

Meningkatkan ruang publik yang ramah lingkungan

Meningkatnya ruang publik kreatif (taman bahagia)

Peningkatan ruang publik yang dapat mudah diakses oleh masyarakat dan dapat menumbuhkan kreatifitas.

Meningkatnya kualitas Lingkungan Hidup

Pengendalian pencemaran lingkungan yang bersumber dari air limbah industri, serta peningkatan kualitas dan kuantitas ruang terbuka hijau

Misi 5 : Mengembangkan Teknologi Informasi Berbasis Komunitas

Meningkatkan kemampuan komunitas dalam pemanfaatan teknologi informasi sebagai salah satu upaya pemberdayaan

Meningkatnya kemampuan komunitas dalam pemanfaatan teknologi informasi berbasis komunitas

Penguatan peran komunitas dalam pengembangan dan pemanfaatan TI serta mendorong inovasi-kreativitas.

Misi 6 : Melestarikan Budaya Dan Kearifan Lokal Serta Mengembangkan Tata Kehidupan Bermasyarakat Yang Berakhlaqul Karimah

Melestarikan budaya dan kearifan lokal

meningkatnya event budaya

Peningkatan dan pengembangan kegiatan kesenian dan pelestarian nilai-nilai budaya.

Membentuk perilaku kehidupan masyarakat yg berakhlakul karimah

Menurunnya kasus konflik sosial

Peningkatan kerukunan umat beragama, pencegahan konflik sosial serta peningkatan implementasi pendidikan karakter dan keagamaan

Sumber : RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2016-2021

Untuk mewujudkan visi dan misi tersebut, maka terdapat satu semboyan yang menjadi falsafah pembangunan selama lima tahun ke depan, yaitu BRAYAN URIP.

Brayan berasal dari kata bebrayan yang bermakna bermasyarakat atau berumahtangga sehingga kata urip bebrayan dapat diartikan sebagai hidup bermasyarakat atau hidup berumahtangga. Brayan urip bagi orang Pekalongan memiliki makna ungkapan kebersamaan dalam melakukan sesuatu tanpa membedakan kelas atau asal-usul seseorang. Makna Brayan Urip dalam penyelenggaraan pemerintahan adalah proses perencanaan, pelaksanaan, pengawasan dan evaluasi kekuasaan yang mengakomodasikan kepentingan semua pihak khususnya kelompok tidak mampu.

Dengan mengintegrasikan seluruh sudut pandang melalui pelibatan semua pihak maka perencanan pembangunan yang disusun menjadi lebih integratif dan representatif sehingga terhindar dari sudut pandang mata kuda atau mata elang yang sangat terbatas karena perencanaan pembangunan dilakukan secara bersama-sama

Brayan Urip bukan sekedar jargon atau tagline tetapi sebuah nilai yang memberikan cara pandang baru dalam membangun pemerintahan. Sesungguhnya implementasi brayan urip adalah semangat untuk merangkul masyarakat (public engangement) dalam menghidupkan Kota Pekalongan. Untuk itu dibutuhkan birokrasi yang menghayati nilai-nilai brayan urip, melayani dan dapat bekerja secara efektif.

Page 197: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 185

Secara historis, brayan urip bukanlah hal baru bagi masyarakat Kota Pekalongan. Brayan urip digali dari kehidupan dan tata pergaulan masyarakat yang telah lama tumbuh dan menjadi sendi kehidupan masyarakat. Brayan urip adalah pengejawantahan dari pluralisme warga Pekalongan dan telah membentuk watak masyarakat yang egaliter.

Di dalam falsafat “Brayan Urip” terdapat nilai, asas, dan semangat yang

menyertai, yaitu :

1). Nilai “Brayan Urip” meliputi nilai ; Kebersamaan, Keadilan, dan proporsional.

2). Asas “Brayan Urip” meliputi asas partisipatif, kolaboratif dan integratif.

3). Semangat “Brayan Urip” meliputi semangat transparan, akuntabel, kesetaraan dan

gotong royong.

4.2 PRIORITAS PEMBANGUNAN TAHUN 2020

Arah kebijakan pembangunan nasional merupakan pedoman untuk merumuskan prioritas dan sasaran pembangunan nasional serta rencana program dan kegiatan pembangunan daerah yang dilakukan melalui pendekatan politik, teknokratik, partisipatif, bottom up dan top down, holistik-tematik, integratif, dan spasial. Keberhasilan pembangunan nasional adalah keberhasilan dari pencapaian semua sasaran dan prioritas serta program dan kegiatan pembangunan daerah yang ditetapkan dalam RKPD dan dilaksanakan secara nyata oleh semua pemangku kepentingan.

Oleh karena itu perencanaan pembangunan daerah Kota Pekalongan Tahun 2020 disusun dengan berpedoman pada prioritas pembangunan nasional dan provinsi Jawa Tengah Tahun 2020.

4.2.1. Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2020

Berdasarkan Rancangan Teknokratis RPJMN 2020-2024, tema pembangunan nasional tahun 2020-2024 adalah “Indonesia Berpenghasilan Menengah-Tinggi yang Sejahtera, Adil dan Berkesinambungan”. Tema pembangunan tersebut dapat dijabarkan sebagai berikut:

Berpenghasilan Menengah-Tinggi

Transformasi struktural berjalan.

Produktivitas tenaga kerja meningkat.

Iklim investasi kondusif.

GNI per kapita USD 3.896 – USD 12.055

Sejahtera

Kualitas hidup meningkat.

Perilaku disiplin dan beradab.

SDM berkualitas dan berdaya saing.

Indeks kebahagiaan meningkat

Adil

Ketimpangan menurun.

Redistribusi berjalan baik

Berkesinambungan

Memperhatikan daya dukung dan daya tampung (Low Carbon Development).

Selaras dengan agenda pembangunan global dan nasional

Page 198: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 186

Selanjutnya kerangka pembangunan nasional 2020-2024 dapat digambarkan sebagai berikut:

Gambar 4.2 Kerangka Pembangunan Nasional 2020-2024

Pembangunan nasional jangka menengah dilaksanakan untuk mencapai sasaran utama pembangunan nasional di tahun 2024, antara lain meliputi:

1. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,7%;

2. Tingkat kemiskinan sebesar 5,0 - 5,7%;

3. Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) sebesar 4,0 – 4,6%.

4. Indeks Gini 0,371 – 0,373

4.2.2. Prioritas Pembangunan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2020

Berdasarkan Rancangan Akhir RPJMD Provinsi Jawa Tengah Tahun 2018-2023, pembangunan tahun 2020 ditujukan pada “Peningkatan kesejahteraan masyarakat didukung peningkatan Kualitas Hidup dan Kapasitas Sumber Daya Manusia”, dengan arah kebijakan meliputi :

1. Percepatan pengurangan kemiskinan dan pengangguran, fokus pada :

a. Penyediaan basic life access untuk penduduk miskin perkotaan dan perdesaan utamanya pada kelompok petani, nelayan, buruh, pelaku UKM dan kelompok rentan lainnya antara lain melalui : akses pendidikan (Beasiswa Siswa Miskin, penyelenggaraan SMK Negeri Boarding School, fasilitasi uji kompetensi siswa SMK, vokasi bidik miskin; cakupan pelayanan jaminan kesehatan bagi masyarakat miskin; Kartu Jateng Sejahtera; stimulan lumbung pangan pada daerah rawan pangan; bantuan pembangunan rumah sederhana layak huni dan perbaikan kualitas lingkungan kawasan permukiman kumuh termasuk diantaranya air bersih, sanitasi, dan listrik; pemenuhan kebutuhan dasar PMKS; kemudahan akses memperoleh dokuman administrasi kependudukan bagi masyarakat miskin.

b. Penguatan sustainable livelihood melalui : fasilitasi akses terhadap modal, manajemen dan pasar; pengembangan start up wirusaha baru; pemberdayaan dan pengembangan ekonomi masyarakat diantaranya dengan peningkatan peran dan produktivitas Badan Usaha Milik Desa (BUMDes); peningkatan peran dan

Page 199: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 187

keaktifan Usaha Peningkatan Pendapatan Keluarha Sejahtera (UPPKS) dan Tri Bina (Bina Keluarga Balita, Bina Keluarga Remaja, Bina Keluarga Lansia).

c. Penguatan tugas dan fungsi kelembagaan penanggulangan kemiskinan/TKPKD dengan Satgas Kemiskinan serta pelibatan seluruh pemangku kepentingan melalui Program “Maju Bareng untuk Penanggulangan Kemiskinan” dengan gotong-royong menjalin kemitraan bersama pihak-pihak lain termasuk non pemerintah (swasta, lembaga zakat, perguruan tinggi) dalam menanggulangi kemiskinan.

d. Peningkatan kualitas dan produktivitas tenaga kerja melalui pelatihan keterampilan dan sertifikasi kompetensi tenaga kerja dan penguatan program link and match.

e. Perluasan kesempatan kerja dengan menciptakan kondisi lingkungan yang bersaing dan friendly bagi investasi, membuka akses pasar tenaga kerja dan pelaksanaan padat karya pekerjaan umum.

f. Peningkatan perlindungan, kepatuhan, dan pengawasan tenaga kerja diantaranya melalui BPJS Ketenagakerjaan, serta perlindungan tenaga kerja perempuan dan anak.

2. Peningkatan kualitas hidup dan kapasitas sumber daya manusia Jawa Tengah, fokus pada :

a. Perbaikan kualitas dan akses penyelenggaraan pendidikan secara luas, melalui : peningkatan keterjangkauan biaya pendidikan; peningkatan distribusi prasarana dan sarana pendidikan; peningkatan kualitas, dan distribusi pendidik dan tenaga kependidikan; pengembangan kurikulum berbasis skill, knowledge, attitude dan learning culture; penguatan pendidikan kejuruan dan vokasi; peningkatan literasi masyarakat; pengembangan nilai-nilai budaya masyarakat diantaranya dengan pemanfaatan ruang bersama yang terbuka dan mudah dijangkau untuk kegiatan kebudayaan masyarakat.

b. Meningkatkan upaya promotif, dan preventif dengan tetap melaksanakan upaya kuratif, dan rehabilitatif dalam pembangunan kesehatan, melalui : Peningkatan upaya penerapan paradigma sehat (GERMAS, PHBS, penanganan stunting, penuntasan ODF, peran Posyandu); Peningkatan akses, mutu, dan standarisasi pelayanan kesehatan; Peningkatan dan pemerataan prasarana sarana kesehatan; serta sumberdaya kesehatan; Pembudayaan/pemassalan olahraga kepada masyarakat didukung dengan peningkatan prasarana dan sarana olahraga.

c. Peningkatan akses dan kualitas perlindungan perempuan dan anak melalui : Pencegahan terhadap kekerasan perempuan dan anak’ pengurangan risiko kekerasan terhadap perempuan dan anak; penyelenggaraan layanan terpadu bagi korban kekerasan sesuai standar dan terintegrasi dengan layanan dasar, program perlindungan sosial, serta penerapan kebijakan di sekolah.

3. Peningkatan kapasitas dan daya saing ekonomi rakyat secara berkelanjutan, fokus pada pertumbuhan ekonomi daerah yang berkualitas, menyebar, dan inklusif berbasis potensi unggulan serta memperhatikan kelestarian dan keberlanjutan sumber daya alam dan lingkungan hidup, dengan upaya diantaranya :

a. Meningkatkan produksi dan produktivitas pertanian, perkebunan, dan peternakan, serta kualitas produk pertanian, melalui : Peningkatan kemampuan petani dalam budidaya pertanian, pengolahan, dan pemasaran hasil pertanian; Penguatan kelembagaan dan dukungan jaminan usaha/asuransi petani; Pengembangan kawasan pertanian dengan konsep “agriculture estate” (integrasi usaha pertanian dari hulu sampai hilir berbasis kawasan sesuai potensi lokal kawasan); Peningkatan prasarana sarana pertanian termasuk jaringan irigasi, waduk/embung dan tampungan air lainnya serta upaya menjaga ketersediaan airnya.

Page 200: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 188

b. Meningkatkan produksi dan kualitas hasil perikanan melalui : Peningkatan kapasitas, jaminan kemudahan dan perlindungan bagi nelayan/asuransi nelayan termasuk di dalamnya akses teknologi dan permodalan; Peningkatan prasarana sarana perikanan tangkap; Peningkatan kualitas dan kapasitas unit pengolah ikan; Perbaikan tata niaga perikanan.

c. Optimalisasi pemanfaatan potensi sumber daya hutan kayu dan non kayu, melalui legalisasi sertifikasi kayu dan perijinan industri primer pengolahan hasil hutan kapasitas lebih besar menuju 6.000 m3 dengan tetap memperhatikan fungsi hutan sebagai fungsi lindung dan keterlibatan serta kesejahteraan masyarakat sekitar hutan.

d. Perwujudan ketahanan pangan dan daya saing pangan melalui perwujudan sistem logistik daerah untuk menjamin ketersediaan terutama ketersediaan stok pangan yang ada di masyarakat, memperpendek rantai distribusi serta adanya pengelolaan stok dengan cadangan pangan dan stabilitas harga, konsumsi pangan yang Beragam, Bergizi, Seimbang dan Aman (B2SA), serta mutu dan keamanan pangan segar.

e. Peningkatan produksi dan produktivitas usaha dan industri kecil dan menengah melalui : pengembangan kawasan industri dan industri yang menyerap banyak tenaga kerja; peningkatan nilai tambah, diversifikasi produk, dan hilirisasi industri (standarisasi produk dan inovasi produk); pengembangan inovasi teknologi produksi; penguatan industri kecil dan menengah (modal, pemasaran dan standarisasi produk); pengembangan bahan baku industri substitusi impor; penguatan kelembagaan dan manajemen koperasi; integrasi antar sektor pendukung.

f. Peningkatan eco socio tourism berbasis masyarakat (local based community) dan lingkungan hidup dengan mempertimbangkan potensi keunggulan spesifik Jawa Tengah melalui pengembangan desa eco wisata dan pengembangan Daya Tarik Wisata untuk mendukung koridor pariwisata Jawa Tengah. Implementasinya dilakukan dengan : Perbaikan prasarana dan sarana destinasi pariwisata, manajemen pengelolaan daerah wisata, dan kapasitas pelaku wisata; Peningkatan promosi wisata melalui pemanfaatan teknologi; Peningkatan kerjasama dengan pelaku wisata; Peningkatan aksesbilitas menuju daerah tujuan wisata; Optimalisasi peran serta swasta dan masyarakat dalam industri pariwisata.

g. Perbaikan iklim dan kepastian investasi yang semakin kondusif melalui : Perbaikan sistem dan layanan perijinan mudah, murah, cepat, dan tepat serta terbuka; Pengembangan digital investment promotion; Mendorong perwujudan investasi hijau; serta didukung dengan peningkatan sinergi pengembangan investasi Pemerintah dengan dunia usaha.

h. Peningkatan aksesbilitas dan keselamatan distribusi barang, jasa dan penumpang serta konektivitas antar daerah dan wilayah pengembangan, melalui : peningkatan aksesbilitas menuju daerah tujuan wisata, kawasan industri, pusat pertumbuhan, wilayah kemiskinan dengan fasilitasi pengembangan bandara, pelabuhan dan terminal; peningkatan jalan-jalan provinsi dan sinergi dengan jalan Nasional dan Kabupaten/Kota; konektivitas antar daerah dan wilayah pengembangan melalui pengembangan angkutan umum massal berbasis jalan pada kawasan aglomerasi perkotaan diantaranya pada wilayah Kedungsepur, Barlingmascakeb, Subosukowonosraten, dan Purwomanggung, serta pembangunan dan revitalisasi Terminal Tipe B; peningkatan jalan provinsi di daerah perbatasan dengan Jatim, Jabar dan DIY serta menghubungkan kawasan pengembangan industri dan pusat pertumbuhan baru di Barlingmascakeb, Purwomanggung, Bregasmalang, Kedungsepur, dan Banglor.

Page 201: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 189

i. Peningkatan kualitas air, udara, serta tutupan lahan melalui : pembentukan karakter masyarakat untuk mencintai lingkungan (pendidikan lingkungan mulai usia dini, pengembangan budaya hemat energi dan hemat air); konservasi sumberdaya air; peningkatan pengendalian pemanfaatan air permukaan dan air tanah, pengendalian banjir, konservasi energi, pengembangan dan pemanfaatan Energi Baru Terbarukan serta audit energi); pemulihan kembali lingkungan (penanganan limbah, perijinan pemanfaatan lingkungan, penegakan hukum).

j. Peningkatan ketahanan daerah dalam penanggulangan bencana melalui : pengembangan masyarakat tangguh bencana, pengembangan sistem peringatan dini (early warning system) berbasis masyarakat, pengembangan kurikulumpendidikan kebencanaan, pengurangan risiko bencana lintas sekotr, identifikasi daerah rawan bencana, dan inventarisasi daerah terdampak bencana.

4. Pemantapan tata kelola pemerintahan dan kondusivitas wilayah serta perbaikan kapasitas fiskal daerah, fokus pada :

a. Peningkatan pelayanan publik langsung kepada masyarakat (direct sevices) melalui : kunjungan lapangan (road show) dan “jemput bola”, serta membangun pemerintahan yang terbuka “open government” (dengan perkuatan keterbukaan informasi publik, transparansi, partisipasi publik, serta meningkatkan komunikasi dan serapan aspirasi publik).

b. Peningkatan pemanfaatan dan perkembangan teknologi informasi dalam birokrasi (digitalisasi tata kelola pemerintahan).

c. Peningkatan manajemen pemerintahan yang bersih ndan akuntabel melalui : pengembangan sistem manajemen pembangunan berbasis kinerja (penguatan proses perencanaan, pengangguran, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah secara terpadu dan responsif); penguatan kapasitas fiskal utamanya pada peningkatan kemandirian fiskal; peningkatan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan dengan penguatan implementasi kebijakan pengendalian intern pemerintah, perkuatan kapabilitas APIP dari sisi quality assurance dan consulting partner, serta pengendalian dan penegakan produk hukum.

d. Perwujudan sistem manajemen sumber daya aparatur yang baik dan efisiensi kelembagaannya, melalui : Manajemen pengelolaan ASN berdasarkan merit system secara transparan, obyektif, dan akuntabel *pemetaan, penilaian, penataan, pengembangan kompetensi, pengembangan sistem penilaian kinerja, kesejahteraan, promosi terbuka/talent scouting, analisis jabatan, penegakan disiplin, pengembangan jabatan fungsional tertentu); perbaikan kinerja organisasi menuju struktur berbasis kinerja yang diukur sampai dengan dampak (outcome) dan didukung perbaikan tata laksana organisasi.

e. Peningkatan edukasi tentang keberagaman, toleransi, spiritualisme dan kewarganegaraan kepada seluruh lapisan masyarakat sejak usia dini untuk mengurangi konflik bernuansa SARA.

f. Peningkatan penanganan dan koordinasi dengan berbagai pihak dalam rangka menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat serta pencegahan tindak kriminal.

Tujuan, arah kebijakan, prioritas dan fokus pembangunan daerah Provinsi Jawa Tengah tahun 2020 merupakan upaya guna mencapai target sasaran makro pembangunan daerah tahun 2020 yaitu :

a. Pertumbuhan ekonomi sebesar 5,4 – 5,8%;

b. PDRB per kapita sebesar Rp.28,5 juta;

c. Inflasi pada angka 3,0±1;

d. Kemiskinan turun menjadi 9,81%;

Page 202: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 190

e. Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 4,33%;

f. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) sebesar 72;

g. Indeks Gini sebesar 0,34;

h. Indeks Pembangunan Gender sebesar 92,25; dan

i. Indeks Williamson sebesar 0,59.

4.2.3. Prioritas Pembangunan Kota Pekalongan Tahun 2020

Berpedoman pada dokumen perencanaan nasional dan Provinsi Jawa Tengah, serta RPJMD Kota Pekalongan tahun 2016-2021, maka prioritas pembangunan Pemerintah Kota Pekalongan pada Tahun 2020 dilaksanakan dengan tema “Pemantapan Tingkat Kesejahteraan, Kemandirian Dan Masyarakat Yang Berbudaya Berlandaskan Nilai-Nilai Religiusitas”, dengan prioritas kepada :

1. Pengembangan dan perluasan sektor-sektor ekonomi kreatif dan unggulan daerah untuk mendorong pemerataan pendapatan masyarakat, dengan fokus pada :

a. Peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan perluasan kesempatan kerja dan berusaha bagi angkatan kerja.

b. Peningkatan upaya penanganan kemiskinan dan pemenuhan kebutuhan dasar PMKS dengan melibatkan masyarakat dan dunia usaha.

c. Peningkatan pertumbuhan ekonomi sektor industri, perdagangan dan jasa melalui peningkatan produksi dan produktifitas usaha bagi industri kecil dan menengah, perikanan, perdagangan, jasa serta memantapkan pelayanan perizinan dan investasi.

d. Penguatan kepariwisataan berbasis ekonomi kreatif, budaya, religi dan sumber daya alam melalui peningkatan kualitas dan kuantitas event seni dan budaya, peningkatan promosi, peningkatan kerjasama para pemangku kepentingan dan pengembangan paket wisata dengan daerah sekitar.

2. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan penguatan layanan jaminan kesehatan yang memadai, dengan fokus pada peningkatan upaya penerapan paradigma sehat (Germas/Gerakan Masyarakat Hidup Sehat, PHBS/Pola Hidup Bersih dan Sehat, penanganan stunting, penuntasan ODF/Open Defecation Free, peningkatan peran Posyandu), peningkatan akses, mutu, pemenuhan standarisasi pelayanan kesehatan, peningkatan kualitas sarana dan prasarana kesehatan, serta meningkatkan cakupan jaminan pelayanan kesehatan untuk memenuhi universal health coverage (UHC).

3. Peningkatan derajat pendidikan masyarakat disertai jaminan memperoleh akses dan mutu pelayanan pendidikan secara terus menerus dan berkelanjutan, dengan fokus pada :

a. Peningkatan akses pendidikan bagi penduduk miskin.

b. Perbaikan kualitas penyelenggaraan pendidikan secara luas melalui peningkatan distribusi prasarana dan sarana pendidikan, peningkatan kualitas dan distribusi pendidik dan tenaga kependidikan, pengembangan kurikulum berbasis keahlian, pengetahuan, sikap, perilaku dan budaya belajar, peningkatan literasi masyarakat, pendidikan inklusi, dan peningkatan kesadaran bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama pemerintah, orang tua dan masyarakat.

4. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman disertai dengan daya dukung sarana prasarana dasar yang memadai, dengan fokus pada :

a. Peningkatan kualitas jalan lingkungan, drainase lingkungan, penyediaan air minum, pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan sampah, pengamanan

Page 203: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 191

kebakaran, serta pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan rumah sederhana layak huni.

b. Peningkatan kualitas air, udara dan tutupan lahan melalui penyediaan ruang terbuka hijau privat dan publik, pengembangan kawasan lindung mangrove, pengendalian pemanfaatan air bawah tanah, pembentukan karakter masyarakat cinta lingkungan serta pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup.

5. Penguatan infrastruktur dan suprastruktur penanggulangan bencana sejalan dengan upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pelayanan terhadap korban bencana, dengan fokus pada pencegahan dan penanggulangan bencana melalui pembangunan dan pengembangan drainase primer, sekunder, tersier dan sarana prasarana pengendali banjir dan rob yang terkoneksi dalam satu sistem drainase perkotaan, pengembangan masyarakat tangguh bencana, dan pengembangan sistem peringatan dini bencana banjir dan rob serta potensi bencana lainnya.

6. Penguatan kewirausahaan masyarakat disertai dengan pemantapan nilai dan semangat kegotongroyongan serta dinamika kehidupan sosial harmonis menuju tatanan masyarakat sipil madani, dengan fokus pada Penguatan kemampuan teknologi informasi bagi masyarakat dan UKM melalui pelatihan dan pengembangan kewirausahaan berbasis teknologi informasi, peningkatan prasarana dan sarana teknologi informasi, pengembangan e-commerce produk-produk industri kreatif Kota Pekalongan, serta penguatan peran aktif perempuan dalam pengembangan ekonomi.

7. Pemantapan infrastruktur penghubung jalur ekonomi regional serta peningkatan kualitas infrastruktur kawasan strategis perkotaan di bidang sosial, budaya dan ekonomi sebagai pendukung utama kemapanan pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan, dengan fokus pada :

a. Rintisan pembangunan “Kawasan Pekalongan Baru”, lanjutan pembangunan pasar Banjarsari, lanjutan penataan kawasan alun-alun, serta penataan kawasan strategis lainnya yang berbasis gender, ramah anak, ramah diffabel, dan ramah lingkungan.

b. Peningkatan akses dan keselamatan lalu lintas melalui pengembangan angkutan umum antar kawasan strategis, pembangunan shelter penghubung kawasan wisata dan ekonomi, serta pembangunan sarana prasarana transportasi lainnya.

8. Pemantapan nilai-nilai religiusitas disertai dengan implementasi dalam kehidupan sosial masyarakat untuk memperkuat karakter masyarakat yang berbudaya dan berkinerja tinggi, dengan fokus pada Peningkatan edukasi tentang karakter, keberagaman, toleransi, spiritualisme dan kewarganegaraan kepada seluruh lapisan masyarakat sejak usia dini.

9. Pemantapan tata kelola pemerintahan dan kondusivitas wilayah, dengan fokus pada :

a. Peningkatan manajemen pemerintahan yang bersih dan akuntabel melalui penguatan proses perencanaan, penganggaran, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah terintegrasi berbasis kinerja, serta peningkatan pengawasan penyelenggaraan pemerintahan.

b. Perwujudan sistem manajemen sumber daya aparatur yang baik dan efisiensi kelembagaan melalui manajemen pengelolaan ASN, perbaikan kinerja organisasi menuju struktur berbasis kinerja dan perbaikan tata laksana organisasi.

c. Peningkatan kualitas pelayanan publik dan kondusivitas wilayah khususnya dalam menghadapi penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah.

Prioritas pembangunan Kota Pekalongan tahun 2020 difokuskan untuk mengatasi permasalahan pembangunan dan isu strategis Kota Pekalongan Tahun 2020. Keterkaitan

Page 204: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 192

antara permasalahan pembangunan daerah, isu strategis dan prioritas pembangunan Kota Pekalongan Tahun 2020 ditunjukkan dalam Gambar 4.2 berikut.

Gambar 4.3 Keterkaitan Isu Strategis dan Prioritas Pembangunan Kota Pekalongan Tahun 2020

Berdasarkan prioritas dan fokus pembangunan Tahun 2020, maka upaya pencapaiannya kemudian dijabarkan secara lebih sistematis melalui perumusan Rencana Program Prioritas Daerah Tahun 2020 yang bersifat strategis, berdampak luas pada pencapaian sasaran, dapat dirasakan langsung oleh masyarakat serta lintas sektor dan lintas wilayah yang dapat dilihat pada Tabel 4.2 berikut

.

Page 205: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 193

Tabel 4.2 Rencana Program Prioritas Pembangunan Daerah Kota Pekalongan Tahun 2020

PRIORITAS DAN FOKUS PEMBANGUNAN DAERAH

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

RPJMD PROGRAM PRIORITAS RPJMD

PERANGKAT

DAERAH PENANGGUNG

JAWAB INDIKATOR

SASARAN

TARGET

TAHUN 2020

1 2 3 4 5

1. Pengembangan dan perluasan sektor-sektor ekonomi kreatif dan unggulan daerah untuk mendorong pemerataan pendapatan masyarakat, dengan fokus

pada :

a) Peningkatan pengetahuan, ketrampilan dan perluasan

kesempatan kerja dan berusaha bagi angkatan kerja

Tingkat Pengangguran

Terbuka (TPT)

3,60% - Program Peningkatan Kesempatan Kerja

- Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

- Program Perlindungan dan

Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Dinperinaker

b) Peningkatan upaya penanganan kemiskinan dan

pemenuhan kebutuhan dasar PMKS dengan melibatkan masyarakat dan dunia usaha

Persentase Penurunan

PMKS

34,74% - Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat

Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS)

Lainnya - Program Pelayanan dan

Rehabilitasi Kesejahteraan

Sosial - Program Pemberdayaan

Kelembagaan Kesejahteraan

Sosial

Dinsos P2KB

c) Peningkatan pertumbuhan ekonomi sektor industri,

perdagangan dan jasa melalui peningkatan produksi dan produktifitas usaha bagi industri kecil dan menengah, perikanan, perdagangan, jasa serta

memantapkan pelayanan perizinan dan investasi;

Pertumbuhan PDRB

sektor industri pengolahan

4,90% - Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

- Program Peningkatan SDM

Pelatihan Teknologi Industri

Dinperinaker

- Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan

Dindagkop

UKM

Page 206: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 194

PRIORITAS DAN FOKUS PEMBANGUNAN DAERAH

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

RPJMD PROGRAM PRIORITAS RPJMD

PERANGKAT

DAERAH PENANGGUNG

JAWAB INDIKATOR

SASARAN

TARGET

TAHUN 2020

1 2 3 4 5

UMKM

- Program Pengembangan Perikanan Tangkap

DKP

Pertumbuhan

PDRB sektor

perdagangan dan

jasa

5,60% - Program Pengembangan

Ekspor Dindagkop

UKM

- Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

- Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Dinparbudpora

- Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

DPMPTSP

d) Penguatan kepariwisataan berbasis ekonomi kreatif,

budaya, religi dan sumber daya alam melalui

peningkatan kualitas dan kuantitas event seni dan budaya, peningkatan promosi, peningkatan kerjasama para pemangku kepentingan dan pengembangan

paket wisata dengan daerah sekitar.

Persentase

peningkatan

penyelenggaraan

event

83,87% - Program Pengembangan dan

Pengelolaan Kekayaan Budaya Dinparbudpora

2. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan

penguatan layanan jaminan kesehatan yang memadai, dengan fokus pada peningkatan upaya penerapan paradigma sehat (Germas/Gerakan Masyarakat Hidup

Sehat, PHBS/Pola Hidup Bersih dan Sehat, penanganan stunting, penuntasan ODF/Open Defecation Free, peningkatan peran Posyandu), peningkatan akses, mutu,

pemenuhan standarisasi pelayanan kesehatan, peningkatan kualitas sarana dan prasarana kesehatan, serta meningkatkan cakupan jaminan pelayanan kesehatan

Usia Harapan Hidup

(UHH)

74,36 tahun - Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Penyakit Tidak

Menular - Program Kesehatan

Lingkungan, Kesehatan Kerja

Dan Kesehatan Olah Raga - Program Promosi dan

Pemberdayaan Kesehatan

- Program Jaminan Kesehatan

Dinas

Kesehatan

Page 207: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 195

PRIORITAS DAN FOKUS PEMBANGUNAN DAERAH

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

RPJMD PROGRAM PRIORITAS RPJMD

PERANGKAT

DAERAH PENANGGUNG

JAWAB INDIKATOR

SASARAN

TARGET

TAHUN 2020

1 2 3 4 5

untuk memenuhi universal health coverage (UHC) - Program Kesehatan Keluarga - Program Perbaikan Gizi

Masyarakat - Program Peningkatan Sarana

Prasarana, Penyediaan Obat,

Perbekalan Kesehatan dan obat asli Indonesia

- Program Standarisasi

Pelayanan Kesehatan - Program Obat dan Perbekalan

Kesehatan

- Program Peningkatan

Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak Di Rumah Sakit

RSUD Bendan

- Program Keluarga Berencana Dinsos P2KB

- Program Peningkatan Ketahanan Pangan

Dinperpa

3. Peningkatan derajat pendidikan masyarakat disertai jaminan memperoleh akses dan mutu pelayanan pendidikan secara terus menerus dan berkelanjutan,

dengan fokus pada :

a) Peningkatan akses pendidikan bagi penduduk miskin Angka Partisipasi

Sekolah

98,00 - Program Pendidikan Anak Usia Dini

- Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

- Program Peningkatan Akses Terhadap Layanan Pendidikan

Dinas

Pendidikan

b) Perbaikan kualitas penyelenggaraan pendidikan

secara luas melalui peningkatan distribusi prasarana dan sarana pendidikan, peningkatan kualitas dan

distribusi pendidik dan tenaga kependidikan,

Persentase

penyelenggaraan pendidikan

berakreditasi A

57,00% - Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

- Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga

Dinas

Pendidikan

Page 208: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 196

PRIORITAS DAN FOKUS PEMBANGUNAN DAERAH

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

RPJMD PROGRAM PRIORITAS RPJMD

PERANGKAT

DAERAH PENANGGUNG

JAWAB INDIKATOR

SASARAN

TARGET

TAHUN 2020

1 2 3 4 5

pengembangan kurikulum berbasis keahlian, pengetahuan, sikap, perilaku dan budaya belajar,

peningkatan literasi masyarakat, pendidikan inklusi, dan peningkatan kesadaran bahwa pendidikan merupakan tanggung jawab bersama pemerintah,

orang tua dan masyarakat

Kependidikan - Program Peningkatan Sarana

Prasarana Pendidikan

- Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan

Dinarpus

4. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman disertai dengan daya dukung sarana prasarana dasar yang memadai , dengan fokus pada:

a) Peningkatan kualitas jalan lingkungan, drainase

lingkungan, penyediaan air minum, pengelolaan air limbah domestik, pengelolaan sampah, pengamanan

kebakaran, serta pemberdayaan masyarakat dalam mewujudkan rumah sederhana layak huni

Persentase kawasan

permukiman kumuh

0,45% - Program Pengembangan Perumahan

Dinperkim

Cakupan Layanan

Sarpras Permukiman Perkotaan

90,75% - Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan

Persampahan

DLH

- Program Pengembangan

Infrastruktur Permukiman Dinperkim

b) Peningkatan kualitas air, udara dan tutupan lahan

melalui penyediaan ruang terbuka hijau privat dan publik, pengembangan kawasan lindung mangrove, pengendalian pemanfaatan air bawah tanah,

pembentukan karakter masyarakat cinta lingkungan serta pemberdayaan masyarakat dalam pengelolaan lingkungan hidup

Indeks Kualitas

Lingkungan Hidup

52,72 - Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

- Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

DLH

5. Penguatan infrastruktur dan suprastruktur penanggulangan

bencana sejalan dengan upaya peningkatan kualitas

Persentase luas

wilayah genangan

9,30% - Program Pengendalian Banjir

- Program Peningkatan dan DPUPR

Page 209: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 197

PRIORITAS DAN FOKUS PEMBANGUNAN DAERAH

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

RPJMD PROGRAM PRIORITAS RPJMD

PERANGKAT

DAERAH PENANGGUNG

JAWAB INDIKATOR

SASARAN

TARGET

TAHUN 2020

1 2 3 4 5

penyelenggaraan pelayanan terhadap korban bencana, dengan fokus pada pencegahan dan penanggulangan

bencana melalui pembangunan dan pengembangan drainase primer, sekunder, tersier dan sarana prasarana pengendali banjir dan rob yang terkoneksi dalam satu

sistem drainase perkotaan, pengembangan masyarakat tangguh bencana, dan pengembangan sistem peringatan dini bencana banjir dan rob serta potensi bencana lainnya

banjir dan rob Pemeliharaan Jaringan Irigasi dan Drainase

6. Penguatan kewirausahaan masyarakat disertai dengan

pemantapan nilai dan semangat kegotongroyongan serta

dinamika kehidupan sosial harmonis menuju tatanan masyarakat sipil madani, dengan fokus pada Penguatan kemampuan teknologi informasi bagi masyarakat dan UKM

melalui pelatihan dan pengembangan kewirausahaan berbasis teknologi informasi, peningkatan prasarana dan sarana teknologi informasi, pengembangan e-commerce

produk-produk industri kreatif Kota Pekalongan, serta penguatan peran aktif perempuan dalam pengembangan ekonomi

Cakupan komunitas

yang berdaya dalam

memanfaatkan

teknologi informasi

25 kelompok - Program Optimalisasi

Pemanfaatan Teknologi Informasi

Dinkominfo

7. Pemantapan infrastruktur penghubung jalur ekonomi regional serta peningkatan kualitas infrastruktur kawasan strategis perkotaan di bidang sosial, budaya

dan ekonomi sebagai pendukung utama kemapanan pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan, dengan fokus pada :

a) Rintisan pembangunan “Kawasan Pekalongan Baru”,

lanjutan pembangunan pasar Banjarsari, lanjutan

penataan kawasan alun-alun, serta penataan kawasan strategis lainnya yang berbasis gender, ramah anak, ramah diffabel, dan ramah lingkungan

Persentase

pemenuhan sarana

prasarana pada ruang publik kreatif (taman bahagia)

85,70% - Program Pengembangan

Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

- Program Pemanfaatan Ruang

DPUPR

b) Peningkatan akses dan keselamatan lalu lintas melalui

pengembangan angkutan umum antar kawasan

strategis, pembangunan shelter penghubung kawasan

Rasio Kapasitas Jalan

(VC Ratio)

0,75% - Program Pembangunan Jalan

dan Jembatan - Program Peningkatan dan

Pemeliharaan Jalan dan

DPUPR

Page 210: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 198

PRIORITAS DAN FOKUS PEMBANGUNAN DAERAH

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

RPJMD PROGRAM PRIORITAS RPJMD

PERANGKAT

DAERAH PENANGGUNG

JAWAB INDIKATOR

SASARAN

TARGET

TAHUN 2020

1 2 3 4 5

wisata dan ekonomi, serta pembangunan sarana prasarana transportasi lainnya

Jembatan

- Program Pembangunan

Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Dinhub

8. Pemantapan nilai-nilai religiusitas disertai dengan

implementasi dalam kehidupan sosial masyarakat untuk memperkuat karakter masyarakat yang berbudaya dan

berkinerja tinggi, dengan fokus pada Peningkatan edukasi tentang karakter, keberagaman, toleransi, spiritualisme dan kewarganegaraan kepada seluruh lapisan masyarakat

sejak usia dini

Persentase penurunan

kasus konflik sosial

16,67% - Program Kemitraan dan Pengembangan Wawasan

Kebangsaan

Kesbangpol

Persentase

Implementasi pendidikan keagamaan dan

pendidikan karakter

60,00% - Program Pembentukan Karakter Siswa

- Program Pembentukan

Karakter Anak

Dinas

Pendidikan

- Program Peningkatan Kapasitas LembagaKeagamaan dan

Sosial Kemasyarakatan

Bagian Kesra

Setda

9. Pemantapan tata kelola pemerintahan dan kondusivitas wilayah, dengan fokus pada :

a) Peningkatan manajemen pemerintahan yang bersih

dan akuntabel melalui penguatan proses

perencanaan, penganggaran, pengendalian dan evaluasi pembangunan daerah terintegrasi berbasis kinerja, serta peningkatan pengawasan

penyelenggaraan pemerintahan

Nilai evaluasi AKIP B - Program Perencanaan

Pembangunan Daerah - Program Pengembangan Data/

Informasi

Bappeda

- Program Peningkatan Bagian

Page 211: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 199

PRIORITAS DAN FOKUS PEMBANGUNAN DAERAH

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

RPJMD PROGRAM PRIORITAS RPJMD

PERANGKAT

DAERAH PENANGGUNG

JAWAB INDIKATOR

SASARAN

TARGET

TAHUN 2020

1 2 3 4 5

Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan

Pemerintahan Daerah

Organisasi Setda

- Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan

Keuangan

Semua OPD

Tingkat kematangan

implementasi SPIP

3 - Program Peningkatan kapasitas, Profesionalisme dan Layanan APIP

- Program Peningkatan kapasitas, Profesionalisme dan Layanan APIP

Inspektorat

Opini BPK atas LKD WTP - Program Pengelolaan

Perbendaharaan dan Kas Daerah

- Program Peningkatan

Pengelolaan Aset Daerah - Program Pengelolaan

Akuntansi dan Pelaporan

BKD

b) Perwujudan sistem manajemen sumber daya aparatur

yang baik dan efisiensi kelembagaan melalui

manajemen pengelolaan ASN, perbaikan kinerja organisasi menuju struktur berbasis kinerja dan perbaikan tata laksana organisasi

Indeks Profesionalitas

ASN

85,00 - Program Peningkatan

Kapasitas SDM Aparatur BKPPD

c) Peningkatan kualitas pelayanan publik dan

kondusivitas wilayah khususnya dalam menghadapi

penyelenggaraan Pemilu Kepala Daerah

Persentase PD

dengan IKM Baik

96,77% - Program Pelayanan

Administrasi Perkantoran - Program Peningkatan Sarana

dan Prasarana Aparatur

Semua OPD

Persentase OPD 78,95% - Program Pengelolaan Dinkominfo

Page 212: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 200

PRIORITAS DAN FOKUS PEMBANGUNAN DAERAH

KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH

RPJMD PROGRAM PRIORITAS RPJMD

PERANGKAT

DAERAH PENANGGUNG

JAWAB INDIKATOR

SASARAN

TARGET

TAHUN 2020

1 2 3 4 5

dengan Nilai Keterbukaan Informasi

Publik kategori Baik (Informatif)

Pengaduan dan Aspirasi Masyarakat dan Penguatan

KIP

- Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat (PPPM)

Semua OPD

Page 213: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 201

4.2.4. Keterkaitan Prioritas Pembangunan Kota Pekalongan Tahun 2020 dengan Prioritas Pembangunan Provinsi Jawa Tengah dan Nasional

Tahun 2020

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa prioritas pembangunan Kota Pekalongan dilaksanakan dalam rangka menyelesaikan berbagai permasalahan pembangunan dan sejalan tujuan sasaran pembangunan sesuai dengan RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2016-2021, serta memperhatikan arah kebijakan Provinsi Jawa Tengah Tahun 2019 dan arah kebijakan nasional Tahun 2019 sebagaimana ditunjukkan tabel 4.3 berikut :

Tabel 4.3 Sinkronisasi Kebijakan Pemerintah Kota Pekalongan Dengan Prioritas Pembangunan Nasional

PRIORITAS NASIONAL PRIORITAS PROVINSI PRIORITAS KOTA PEKALONGAN

NO PRIORITAS NO PRIORITAS NO PRIORITAS

1

Pembangunan Manusia 2 Peningkatan kualitas hidup

dan kapasitas sumber

daya manusia Jawa

Tengah

2 Peningkatan derajat kesehatan

masyarakat dengan penguatan

layanan jaminan kesehatan yang

memadai

3 Peningkatan derajat pendidikan

masyarakat disertai jaminan

memperoleh akses dan mutu

pelayanan pendidikan secara terus

menerus dan berkelanjutan

8 Pemantapan nilai-nilai religiusitas

disertai dengan implementasi

dalam kehidupan sosial

masyarakat untuk memperkuat

karakter masyarakat yang

berbudaya dan berkinerja tinggi

2 Pembangunan Ekonomi 1 Percepatan pengurangan

kemiskinan dan

pengangguran

1 Pengembangan dan perluasan

sektor-sektor ekonomi kreatif dan

unggulan daerah untuk mendorong

pemerataan pendapatan

masyarakat

3 Peningkatan kapasitas dan

daya saing ekonomi rakyat

secara berkelanjutan,

fokus pada pertumbuhan

ekonomi daerah yang

berkualitas, menyebar, dan

inklusif berbasis potensi

unggulan serta

memperhatikan kelestarian

dan keberlanjutan sumber

daya alam dan lingkungan

hidup

6 Penguatan kewirausahaan

masyarakat disertai dengan

pemantapan nilai dan semangat

kegotongroyongan serta dinamika

kehidupan sosial harmonis menuju

tatanan masyarakat sipil madani

3

Pembangunan

Kewilayahan

3 Peningkatan kapasitas dan

daya saing ekonomi rakyat

secara berkelanjutan,

fokus pada pertumbuhan

ekonomi daerah yang

berkualitas, menyebar, dan

inklusif berbasis potensi

7 Pemantapan infrastruktur

penghubung jalur ekonomi regional

serta peningkatan kualitas

infrastruktur kawasan strategis

perkotaan di bidang sosial, budaya

dan ekonomi sebagai pendukung

utama kemapanan pertumbuhan

Page 214: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | SASARAN DAN PRIORITAS PEMBA NGUNAN DAERAH 202

PRIORITAS NASIONAL PRIORITAS PROVINSI PRIORITAS KOTA PEKALONGAN

NO PRIORITAS NO PRIORITAS NO PRIORITAS

unggulan serta

memperhatikan kelestarian

dan keberlanjutan sumber

daya alam dan lingkungan

hidup

ekonomi Kota Pekalongan

4

Pembangunan

Infrastruktur

3 Peningkatan kapasitas dan

daya saing ekonomi rakyat

secara berkelanjutan,

fokus pada pertumbuhan

ekonomi daerah yang

berkualitas, menyebar, dan

inklusif berbasis potensi

unggulan serta

memperhatikan kelestarian

dan keberlanjutan sumber

daya alam dan lingkungan

hidup

4 Peningkatan kualitas lingkungan

permukiman disertai dengan daya

dukung sarana prasarana dasar

yang memadai

5 Penguatan infrastruktur dan

suprastruktur penanggulangan

bencana sejalan dengan upaya

peningkatan kualitas

penyelenggaraan pelayanan

terhadap korban bencana

7 Pemantapan infrastruktur

penghubung jalur ekonomi regional

serta peningkatan kualitas

infrastruktur kawasan strategis

perkotaan di bidang sosial, budaya

dan ekonomi sebagai pendukung

utama kemapanan pertumbuhan

ekonomi Kota Pekalongan

5 Pembangunan Politik,

Hukum, Pertahanan dan

Keamanan

4 Pemantapan tata kelola

pemerintahan dan

kondusivitas wilayah serta

perbaikan kapasitas fiskal

daerah

9 Pemantapan tata kelola

pemerintahan dan kondusivitas

wilayah

Page 215: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | RENCA NA KERJA DAN PENDA NAAN DAERAH 203

RENCANA KERJA DAN BAB VPENDANAAN DAERAH

Indikasi rencana program Tahun 2019 berdasarkan prioritas pembangunan Pemerintah Kota Pekalongan pada Tahun 2019, yang mempertimbangkan prioritas nasional dan Pemerintah Provinsi Jawa Tengah serta RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2016-2021 guna mendukung pembangunan secara menyeluruh dapat dikelompokkan menjadi 6 (enam) urusan wajib pelayan dasar, 18 (delapan belas) urusan wajib bukan pelayanan dasar, dan 5 (lima) urusan pilihan, serta 5 (lima) Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan.

5.1 PROGRAM DAN KEGIATAN PRIORITAS TAHUN 2020

5.1.1. Urusan Wajib Pelayanan Dasar

5.1.1.1. Pendidikan

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Pendidikan Anak Usia Dini

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu APS 3-6 tahun sebesar 68%, APK PAUD sebesar 62%, APM PAUD sebesar 65%, APS 5-6 tahun sebesar 78%, APK TK/RA sebesar 78%, APM TK/RA sebesar 77%.

b. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu APS 7-12 tahun sebesar 100%, APK SD/MI sebesar 100%, APM SD/MI sebesar 95%, APS 13-15 tahun sebesar 100%, APK SMP/MTs sebesar 100%, APM SMP/MTs sebesar 77%.

c. Program Pendidikan Non Formal

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Angka Partisipasi PNF (non PAUD) sebesar 25%, Angka Partisipasi Kesetaraan sebesar 40%, Rasio Partisipasi ATS pada Pendidikan Kesetaraan sebesar 90%, Angka Partisipasi LKP sebesar 25%, Angka Partisipasi PKBM sebesar 9%, Angka Melek Huruf sebesar 99,5%.

d. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Rasio Ketercukupan Guru (sekolah negeri dan swasta) TK sebesar 100%, Rasio Ketercukupan Guru (sekolah negeri dan swasta) SD sebesar 90%, Rasio Ketercukupan Guru (sekolah negeri dan swasta) SMP sebesar 90.7%, Rasio Ketercukupan Tenaga Kependidikan (sekolah negeri) TK sebesar 40%, Rasio Ketercukupan Tenaga Kependidikan (sekolah negeri) SD sebesar 30%, Rasio Ketercukupan Tenaga Kependidikan (sekolah negeri) SMP sebesar 70%, Persentase pendidik/guru jenjang TK/RA, SD/MI dan SMP/MTs berijazah S1/DIV sebesar 95%, Persentase pendidik/guru bersertifikat profesi pendidik sebesar 60%, Rasio kepala sekolah yang memenuhi kualifikasi sebesar 50%, Rasio tenaga kependidikan yang memenuhi kualifikasi sebesar 50%.

Page 216: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | RENCA NA KERJA DAN PENDA NAAN DAERAH 204

e. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase ketersediaan data dan informasi kesehatan yang dibutuhkan sebesar 100%, Persentase satuan kesehatan yang terfasilitasi peningkatan kapasitas manajemen sebesar 100%.

f. Program Peningkatan Akses Terhadap Layanan Pendidikan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Angka Putus Sekolah SD/MI sebesar 0,04%, Angka Putus Sekolah SMP/MTs sebesar 0,09%, Persentase Lulusan SD/MI yang melanjutkan ke SMP/MTs sebesar 100%, Persentase Lulusan SMP/MTs yang melanjutkanke SMA/SMK/MA sebesar 100%.

g. Program Peningkatan Sarana Prasarana Pendidikan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Rasio Pertumbuhan Daya Tampung Dikdas dan PAUD formal sebesar 100%, Rasio Ketersediaan Ruang Kelas TK/RA sebesar 70%, Rasio Ketersediaan Ruang Kelas Dikdas sebesar 100%, Rata-rata Kelengkapan Jumlah sarana dan prasarana pembelajaran dan pendukung sebesar 67,5%, Rasio Kondisi sarana dan prasarana layak pakai sebesar 80%.

h. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pendidikan Dasar

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Angka Lulus Jenjang Dikdas sebesar 100%, Nilai Rata-rata UN SD/MI sebesar 76,5 nilai, Nilai Rata-rata UN SMP/MTs sebesar 62 nilai, Persentase Sekolah Jenjang dikdas yang terfasilitasi Penilaian Akreditasi sebesar 100%, Angka sekolah Jenjang Dikdas penyelenggara pendidikan Inklusi sebesar 3,3 indek, Persentase sekolah Jenjang Dikdas yang terfasilitasi pembinaan oleh pengawas sebesar 100%.

i. Program Pembentukan Karakter Anak

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase Sekolah Jenjang PAUD yang menerapkan model Pendidikan Keagamaan sebesar 85%, Persentase Sekolah Jenjang PAUD yang menerapkan model pembentukan karakter yang melibatkan peran aktif wali murid sebesar 100%, Rasio Siswa Jenjang PAUD yang mengikuti pembelajaran di TPQ/madin sebesar 15%, Persentase Satuan Pendidikan Jenjang PAUD yang terfasilitasi dalam Kegiatan Lomba dan Apresiasi sebesar 100%

j. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan PAUD dan PNF

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase Satuan Pendidikan PAUD&PNF yang terfasilitasi penilaian akeditasi sebesar 100%, Persentase satuan pendidikan PAUD & PNF yang terfasilitasi pembinaan oleh Pengawas/penilik sebesar 94%, Persentase organisasi mitra PAUD & PNF yang terfasilitasi pemberdayaan sebesar 100%, Persentase Satuan Pendidikan PAUD & PNF yang terfasilitasi lomba dan apresiasi sebesar 100%.

k. Program Pembentukan Karakter Siswa

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase Siswa Muslim Kelas VI SD yang berijazah BTQ sebesar 100%, Persentase Sekolah Jenjang Dikdas yang menerapkan model Pendidikan Keagamaan sebesar 40%, Persentase Sekolah Jenjang Dikdas yang menerapkan model pembentukan karakter yang melibatkan peran aktif wali murid sebesar 20%, Rasio Siswa Jenjang Dikdas yang mengikuti pembelajaran di TPQ/Madin sebesar 60 Rasio, Persentase Sekolah Jenjang Dikdas yang terfasilitasi dalam kegiatan lomba dan apresiasi bagi siswa

Page 217: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | RENCA NA KERJA DAN PENDA NAAN DAERAH 205

sebesar 100%, Rasio siswa jenjang Dikdas yang terfasilitasi kegiatan kepramukaan sebesar 100 Rasio.

5.1.1.2. Kesehatan

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Pengawasan Obat dan Makanan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase sarana pelayanan kefarmasian yg memenuhi standar sebesar 95%, Persentase temuan makanan berbahaya sebesar 3,5%.

b. Program Perbaikan Gizi Masyarakat

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase kasus balita gizi buruk sebesar 0,05%, Persentase ibu hamil KEK sebesar <13,6%, Persentase bayi usia < 6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif sebesar 47%.

c. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase puskesmas yang terakreditasi minimal utama sebesar 70%, Persentase RS yang terakreditasi minimal utama sebesar 90%, Persentase sarana kesehatan lainnya yang terakreditasi sebesar 25%.

d. Program Pengadaan, Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/ Rumah Sakit Jiwa / Rumah Sakit Paru-Paru / Rumah Sakit Mata

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase sarana dan prasarana pelayanan kesehatan RS sebesar 98%.

e. Program Peningkatan Pelayanan BLUD

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Rata-rata waktu tunggu pelayanan obat jadi kurang dari sama dengan 30 menit sebesar 35 menit, Rata-rata waktu tunggu pelayanan obat racikan kurang dari sama dengan 60 menit sebesar 52 menit.

f. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular dan Penyakit Tidak Menular

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Angka Kesakitan DBD per 10.000 penduduk sebesar <2 indeks, Cakupan pelayanan penderita TB (SPM) sebesar 100%, Cakupan pelayanan penderita HIV AIDS (SPM) sebesar 100%, Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap pada bayi sebesar 98%, Cakupan pelayanan kesehatan penderita Hipertensi (SPM) sebesar 100%, Cakupan pelayanan kesehatan usia produktif (SPM) sebesar 100%, Cakupan pelayanan kesehatan Diabetes Melitus (SPM) sebesar 100%, Cakupan pelayanan Kesehatan Jiwa (SPM) sebesar 100%.

g. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan dan Anak di Rumah Sakit

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase penanganan BBLR 1500 gr - 2500 gr sebesar 99%, Persentase kematian ibu bersalin yang disebabkan oleh pendarahan sebesar ≤ 1%, Persentase kematian ibu bersalin yang disebabkan oleh pre-ekslampsia sebesar ≤ 30%, Persentase kematian ibu bersalin yang disebabkan oleh sepsis sebesar ≤ 0,2%.

Page 218: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | RENCA NA KERJA DAN PENDA NAAN DAERAH 206

h. Program Pelayanan BLUD Puskesmas dan Sarana Kesehatan Lainnya

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Tingkat kemandirian BLUD Puskesmas sebesar 45 , Tingkat kemandirian BLUD BKPM sebesar 28 , Tingkat kemandirian BLUD PSPJ sebesar 23.

i. Program Kesehatan Lingkungan, Kesehatan Kerja dan Kesehatan Olah Raga

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Cakupan Kelurahan Open Defecation Free (ODF) sebesar 55,56 %, Persentase kualitas air minum pada penyelenggara air minum sebesar 81%, Persentase Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yg memenuhi syarat kesehatan sebesar 96%, Persentase Pembinaan kesehatan kerja pada pekerja sektor formal dan informal sebesar 37%, Persentase pembinaan kesehatan olah raga pada anak SD sebesar 35%.

j. Program Kesehatan Keluarga

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil (SPM) sebesar 100%, Cakupan pelayanan kesehatan ibu bersalin (SPM) sebesar 100%, Cakupan pelayanan kesehatan bayi baru lahir (SPM) sebesar 100%, Cakupan pelayanan kesehatan balita (SPM) sebesar 100%, Cakupan pelayanan kesehatan pada remaja sebesar 100%, Cakupan pelayanan kesehatan lansia (SPM) sebesar 64,90%.

k. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Rujukan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Skor Akreditasi RS reakreditasi.

l. Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Keperawatan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target capaian tahun 2019 yaitu Persentase perawat yang bersertifikasi BTCLS (basic trauma cardlac life saving) dan bidan yang bersertifikasi PPGDON (penanganan penderita gawat darurat obstetric dan neonatus) sebesar 100%.

m. Program Jaminan Kesehatan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Cakupan penduduk yg mempunyai jaminan kesehatan sebesar 95%.

n. Program Peningkatan Sarana Prasarana, Penyediaan Obat, Perbekalan Kesehatan dan Obat Asli Indonesia

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase puskesmas yang memenuhi standar puskesmas sebesar 95%, Persentase ketersediaan obat di Puskesmas dan BKPM sebesar 100%, Persentase peningkatan jumlah produksi Obat Asli Indonesia sebesar 16%, Persentase peningkatan jumlah varian produk obat asli Indonesia sebesar 16%.

o. Program Promosi dan Pemberdayaan Kesehatan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Cakupan Posyandu strata mandiri sebesar 28%, Cakupan Kelurahan siaga aktif strata mandiri sebesar 25,93%, Cakupan Rumah Tangga Sehat sebesar 98%, Cakupan pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar (SPM) sebesar 100%.

p. Program Manajemen Pelayanan Kesehatan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase ketersediaan data dan informasi kesehatan yang dibutuhkan sebesar 100%,

Page 219: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | RENCA NA KERJA DAN PENDA NAAN DAERAH 207

Persentase satuan kesehatan yang terfasilitasi peningkatan kapasitas manajemen sebesar 100%.

5.1.1.3. Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase progres tahapan pembangunan Jalan akses ke jalan tol sebesar 100%.

b. Program Pengendalian Banjir

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase sarpas pengendali banjir dalam kondisi baik sebesar 94,44%.

c. Program Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu persentase titik lampu yang telah bermeterisasi dan LED sebesar 36%, Komponen ruang publik kreatif (taman bahagia) yang ditingkatkan sarana prasarananya sebesar 85,7%, Peningkatan sarpas lokasi makam sebesar 67%.

d. Program Pemanfaatan Ruang

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase peningkatan jumlah bangunan ber-IMB sebesar 4,5%.

e. Program Peningkatan Dan Pemeliharaan Jalan Dan Jembatan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase jembatan dalam kondisi baik sebesar 92,21%, Persentase Trotoir dalam kondisi baik sebesar 12,02%, Persentase Saluran Pematus Jalan dalam kondisi baik sebesar 42,46%.

f. Program Pembinaan dan Pengembangan Jasa Konstruksi

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Fasilitasi perencanaan bangunan gedung sebesar 100%, Fasilitasi pembangunan bangunan gedung sebesar 100%.

g. Program Peningkatan Dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi dan Drainase

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu persentase jaringan irigasi yang dipelihara sebesar 77,33%, Persentase drainase primer dalam kondisi baik sebesar 65,02%.

5.1.1.4. Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Perumahan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Rasio Rumah Tidak Layak Huni sebesar 2,65%, Persentase perumahan MBR yang menyediakan fasum fasos sebesar 78,26%.

b. Program Pengembangan Infrastruktur Permukiman

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Rasio panjang jalan lingkungan yang terlayani drainase sebesar 83,30%, Cakupan jalan dan jembatan permukiman dalam kondisi baik sebesar 47,15%, Persentase penduduk yang mengakses air bersih yang terlindungi dengan perpipaan sebesar 93,99%, Cakupan akses sanitasi sebesar 95,99%.

Page 220: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | RENCA NA KERJA DAN PENDA NAAN DAERAH 208

5.1.1.5. Ketentraman, Ketertiban Umum, dan Perlindungan Masyarakat

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Cakupan Kelompok Sasaran Tibum yang dibina sebesar 75%.

b. Program Pendidikan Politik Masyarakat

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu persentase pemilih pemula yang terdidik politik sebesar -%.

c. Program Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal (DBHCHT)

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase Informasi Barang Cukai Ilegal yang dikoordinasikan untuk ditangani sebesar 100%.

d. Program Pelayanan Kedaruratan Sipil

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase Penanganan Kedaruratan Sipil Non Kebakaran sebesar 100%, Persentase penanganan bencana kebakaran sesuai dengan SPM sebesar 100%.

e. Program Peningkatan Kepatuhan Aparatur, Badan Usaha/Hukum dan Masyarakat pada Produk Hukum Daerah

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase penyelesaian pelanggaran perda yang dilaporkan sebesar 100%.

f. Program Kemitraan dan Pengembangan Wawasan Kebangsaan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase Penanganan kerawanan/konflik sosial sebesar 100%, Persentase penurunan kasus narkoba sebesar 23,53%.

g. Program Penanggulangan Bencana Alam

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase korban bencana alam yang ditangani sebesar 75%, peningkatan peran serta lembaga masyarakat/komunitas masyarakat tanggap bencana sebesar 33,33%.

5.1.1.6. Sosial

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase Keluarga Miskin yang diberdayakan sebesar 1,5%.

b. Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase PMKS yang mendapat pelayanan rehabilitasi , perlindungan dan jaminan sosial sebesar 30,22%, Persentase korban bencana pada saat dan setelah tanggap darurat bencana yang mendapat perlindungan dan jaminan sosial (SPM) sebesar 100%.

c. Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase kelembagaan kesejahteraan sosial yang aktif sebesar 66,67%.

Page 221: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | RENCA NA KERJA DAN PENDA NAAN DAERAH 209

5.1.2. Urusan Wajib Bukan Pelayanan Dasar

5.1.2.1. Tenaga Kerja

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Cakupan tenaga kerja yang berkompeten sebesar 800 orang, Persentase Wirausaha yang mandiri dan produktif yang masih melanjutkan usaha sebesar 45%.

b. Program Peningkatan Kesempatan Kerja

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase tenaga siap pakai yang ditempatkan sebesar 67%, Persentase tenaga kerja yang ditempatkan sebesar 70%.

c. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase kasus perselisihan hubungan industrial yang diselesaikan dengan penjanjian bersama sebesar 54%, Rasio kenaikan upah minimum sebesar 8,73%, Rasio jumlah sarana hubungan industrial LKS Bipartit yang terbentuk di perusahaan sebesar 48%, Rasio jumlah sarana hubungan industrial peraturan Perusahaan / perjanjian kerja bersama yang dibuat perusahaan sebesar 46%.

5.1.2.2. Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase kegiatan perangkat daerah yang sudah responsif gender sebesar 77,42%, Persentase kampung layak anak sebesar 50%.

b. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan dan Anak

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Cakupan penanganan korban kekerasan berbasis gender dan anak sebesar 100%.

5.1.2.3. Pangan

Program yang akan dilaksanakan adalah Program Peningkatan Ketahanan Pangan dengan Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020

yaitu Indeks capaian skor pola pangan harapan ketersediaan pangan sebesar 90,10 skor.

5.1.2.4. Pertanahan

Program yang akan dilaksanakan adalah Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah dengan fokus kegiatan dalam rangka

mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase kepemilikan sertifikat tanah pemkot untuk infrastruktur kota sebesar 75%.

5.1.2.5. Lingkungan Hidup

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase sampah terkelola di TPS3R sebesar 26%, Persentase sampah terangkut ke TPA sebesar 74%.

Page 222: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | RENCA NA KERJA DAN PENDA NAAN DAERAH 210

b. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

Fokus kegiatan adalah pengelolaan IPAL dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase capaian target 801 usaha dan/atau kegiatan terolah limbahnya sebesar 75%.

c. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu yaitu Persentase capaian target jumlah ABT yang terawasi sebesar 85,71%, Persentase target capaian kampung iklim di Tahun 2021 sebesar 75%, Cakupan pemantauan kualitas udara di perumahan, industri dan fasilitas umum sebesar 83,3%.

d. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase kenaikan jenis informasi publik tentang Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup sebesar 90%, Persentase peningkatan pemberdayaan komunitas yang dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup sebesar 92%.

e. Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase peningkatan jumlah ruang terbuka hijau (RTH) sebesar 0,1%, Persentase Luasan Ruang Terbuka Hijau sebesar 18,80%.

f. Program Pengawasan dan Penaatan Hukum Lingkungan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target capaian tahun 2019 yaitu Persentase usaha / kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis aspek lingkungan sebesar 80%, Persentase pengaduan masyarakat yang telah terselesaikan sebesar 85%.

5.1.2.6. Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Penataan Administrasi Kependudukan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu OPD yang memanfaatkan data kependudukan sebesar 13 perangkat daerah, Stakeholder yang berkoordinasi dalam pemanfaatan data kependudukan sebesar 26 pemangku kepentingan.

b. Program Pendaftaran Penduduk

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Cakupan penerbitan KTP sebesar 94%, Cakupan penerbitan KK sebesar 97,50%.

c. Program Pencatatan Sipil

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Cakupan penerbitan kutipan akta kelahiran sebesar 74%, Cakupan penerbitan kutipan akta kematian sebesar 75%.

5.1.2.7. Pemberdayaan Masyarakat dan Desa

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase kelurahan yang terfasilitasi kegiatan pemberdayaan sebesar 100%.

Page 223: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | RENCA NA KERJA DAN PENDA NAAN DAERAH 211

b. Program Pemberdayaan Masyarakat

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase peningkatan keberdayaan masyarakat sebesar 66,67%.

c. Program Peningkatan Keberdayaan Lembaga Kemasyarakatan Kelurahan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target capaian tahun 2019 yaitu persentase kinerja kelembagaan masyarakat sebesar 100%.

5.1.2.8. Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut Program Keluarga Berencana dengan Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020

yaitu Persentase kepesertaan KB MKJP berdasarkan pemutakhiran basis data keluarga Indonesia sebesar 64%, Persentase capaian target penurunan kasus perkawinan dibawah umur 20 th menjadi 250 kasus sebesar 88,89%.

5.1.2.9. Perhubungan

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase peningkatan fasilitas LLAJ sebesar 89,72%.

b. Pogram Peningkatan Pelayanan Angkutan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Ketersediaan angkutan umum sebesar 20,03%, Persentase kendaraan wajib uji yang melakukan uji berkala sebesar 92,34%.

c. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase peningkatan kasawan tertib lalulintas (KTL) sebesar 88,89%.

5.1.2.10. Komunikasi dan Informatika

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Infrastruktur TIK

Fokus kegiatan dalam layanan infrastruktur dan JaringanTIK/ Fiber Optik (FO) sebesar 96,67%, Persentase Cakupan dalam layanan infrastruktur dan JaringanTIK/ Fiber Optik (FO) Klaster Kesehatan (Puskesmas, RS, Pustu dll) sebesar 35,56%, Persentase Cakupan layanan infrastruktur dan JaringanTIK/ Fiber Optik (FO) Klaster Pendidikan (Sekolah Negeri, SMP, SD, TK) sebesar 24,74%.

b. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase OPD yang menjalankan layanannya dengan menggunakan Aplikasi/ Sistem Informasi sebesar 93,55%, Persentase kelompok masyarakat mendapatkan capacity building TIK untuk mendukung kegiatan sosial ekonomi. sebesar 83%.

c. Program Pengelolaan Diseminasi Informasi, Kerjasama Media dan Penguatan Sumber daya Komunikasi Publik

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase OPD / Urusan Pemerintahan/ Sektor Pembangunan yang tercakup dalam layanan Diseminasi Informasi dan Komunikasi Publik sebesar 88,37%, Persentase Kelurahan

Page 224: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | RENCA NA KERJA DAN PENDA NAAN DAERAH 212

yang memiliki / mengembangkan Sumber Daya Komunikasi Publik Sebagai Jejaring Diseminasi Informasi dan Komunikasi Publik sebesar 62,96%.

d. Program Pengelolaan Pengaduan dan Aspirasi Masyarakat dan Penguatan KIP

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase OPD Menerapkan KIP dengan Kategori "Cukup Informatid/ Baik" sebesar 28,57%, Persentase OPD yang melakukan Pengelolaan Pengaduan / Aspirasi Masyarakat sebesar 100%.

5.1.2.11. Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang Kondusif

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu UMKM penerima KUP / KUR (Kredit Usaha Produktif / Kredit Usaha Rakyat) dan jenis pembiayaan lainnya sebesar 14000 UMKM, UMKM yang difasilitasi pengembangan usaha dan jaringan kemitraan sebesar 130 UMKM.

b. Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Kenaikan jumlah UMKM sebesar 24642 UMKM.

c. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi dan UMKM

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase koperasi/unit simpan pinjam/syariah yang sehat dan cukup sehat sebesar 96,67%, Persentase koperasi aktif sebesar 98,76%.

5.1.2.12. Penanaman Modal Daerah

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Kepeminatan (LoI) kerjasama atau kemitraan antara UMK dengan UMB sebesar 75 buah.

b. Program Pelaksanaan dan Pengendalian Penanaman Modal

Fokus kegiatan adalah dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Nilai investasi per tahun (milyar) sebesar 200,1 milyar rupiah.

c. Program Pelayanan Perizinan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase Penyelesaian Perizinan sesuai Standar Pelayanan sebesar 94%.

5.1.2.13. Kepemudaan dan Olahraga

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase anggota organisasi kepemudaan yang dibina sebesar 36,36%.

b. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olah Raga

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Prestasi olahraga tingkat provinsi (Medali) sebesar 21 orang, Prestasi olahraga tingkat nasional

Page 225: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | RENCA NA KERJA DAN PENDA NAAN DAERAH 213

(Medali) sebesar 3 orang, Peningkatan event olahraga tk Provinsi dan Nasional sebesar 4 event.

c. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olah Raga

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase ketersediaan sarpras Olahraga sesuai jenis cabor sebesar 40%.

5.1.2.14. Statistik

Program yang akan dilaksanakan adalah Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah dengan Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target

indikator tahun 2020 yaitu yaitu Persentase data statistik sektoral yang tersusun sebesar 100%.

5.1.2.15. Persandian

Program yang akan dilaksanakan adalah Program Penyelenggaraan Persandian untuk Pengamanan Informasi Pemerintah Daerah dengan Fokus kegiatan dalam rangka

mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase berita daerah yang lancar, aman dan terjaga kerahasiaannya sebesar 100%.

5.1.2.16. Kebudayaan

Program yang akan dilaksanakan adalah Program Pengembangan dan Pengelolaan Kekayaan Budaya dengan fokus kegiatan dalam rangka mendukung target

indikator tahun 2020 yaitu Event kesenian dan kebudayaan yang disiapkan skala nasional sebesar 2 event, Event kesenian yang difasilitasi sebesar 7 event, Komunitas/sanggar kesenian yang difasilitasi sebesar 5 komunitas, Persentase pengunjung museum batik sebesar 4,83%.

5.1.2.17. Perpustakaan

Program yang akan dilaksanakan adalah Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan dengan Rasio Pengunjung Perpustakaan per tahun

(penduduk usia 5-60 thn) sebesar 26,5 indeks, Persentase perpustakaan kelurahan yang aktif sebesar 18,52%.

5.1.2.18. Kearsipan

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Pembinaan, Pengembangan dan Pengawasan Kearsipan

Fokus dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase Pembinaan Kearsipan yang ditindaklanjuti sebesar 57,58%, Persentase jumlah OPD yang dilakukan audit sebesar 42,11%.

b. Program Pengelolaan dan Pelestarian Arsip

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Arsip yang dilestarikan (statis) sebesar 10000 arsip.

5.1.3. Urusan Pemerintahan Pilihan

5.1.3.1. Kelautan dan Perikanan

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

Page 226: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | RENCA NA KERJA DAN PENDA NAAN DAERAH 214

a. Program Pengembangan Perikanan Tangkap

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Peningkatan nilai produksi perikanan tangkap sebesar 2%, Peningkatan Pendapatan Daerah bersumber dari TPI sebesar 2 Rp. Milyar, Nelayan yang dibina sebesar 8%.

b. Program Pengembangan Agribisnis Budidaya Perikanan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Peningkatan produksi perikanan budidaya sebesar 5%, peningkatan konsumsi makan ikan sebesar 6%, persentase pembudidaya yang dibina sebesar 30%.

c. Program Pengembangan Technopark Perikanan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Peningkatan tenant dan non tenant sebesar 50 tenant.

5.1.3.2. Pariwisata

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase destinasi pariwisata yang dipromosikan sebesar 25%.

b. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu persentase destinasi wisata yang berkembang sebesar 100%, Persentase pelaku pariwisata yang terbina sebesar 1,69%.

5.1.3.3. Pertanian

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Produksi Hasil Peternakan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase kenaikan nilai produksi peternakan sebesar 4%.

b. Program Peningkatan Kapasitas SDM Pertanian

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase kenaikan kelas kelompok tani sebesar 25%.

c. Program Peningkatan Produksi Hasil Pertanian

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase peningkatan produksi padi sebesar 3%.

d. Program Peningkatan Pelayanan Peternakan dan Kesehatan Hewan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase Peningkatan Layanan Pemotongan Hewan di RPH sebesar 3%, Kejadian Penyakit Hewan Menular Strategis sebesar 2400 kasus.

e. Program Pengembangan Pasar Tradisional

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase pemenuhan persyaratan teknis SNI Pasar Rakyat sebesar 27,27%.

5.1.3.4. Perdagangan

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

Page 227: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | RENCA NA KERJA DAN PENDA NAAN DAERAH 215

a. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Peningkatan jumlah UTTP yang ditera ulang sebesar 97%, persentase peningkatan obyek sasaran pengawasan barang beredar sebesar 94,68%

b. Program Pengembangan Ekspor

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Eksportir di Kota Pekalongan sebesar 17 pelaku usaha

c. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Pelaku usaha yang difasilitasi sarana promosi melalui even pameran sebesar 12 UMKM, Pelaku usaha yang difaslitasi sarana promosi Pekalongan Batik Night Market sebesar 60 UMKM, Pelaku usaha yang difaslitasi sarana promosi melalui E-Marketplace sebesar 70 UMKM

d. Program Pembinaan Pedagang Kakilima dan Asongan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Kawasan tertib PK5 sebesar 7 kawasan.

5.1.3.5. Perindustrian

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Pelaku IKM Batik Baru sebesar 10 IKM, Persentase IKM dalam LIK sebesar -%.

b. Program Penataan Struktur Industri

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Produk Hukum Rencana Induk Pembangunan Industri Daerah sebesar – perda.

c. Program Peningkatan SDM Pelatihan Teknologi Industri

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Peningkatan Jumlah IKM Terlatih Peningkatan SDM Teknologi Industri sebesar 50 IKM.

5.1.4. Fungsi Penunjang Urusan Pemerintahan

5.1.4.1. Perencanaan Pembangunan

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Pengembangan Data/Informasi

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase pemanfaatan data/informasi dalam perencanaan sebesar 100%.

b. Program Perencanaan Pembangunan Daerah

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Penyusunan dokumen perencanaan Tahunan Tepat Waktu sebesar 100%, Penyusunan Dokumen Evaluasi Triwulanan Tepat Waktu sebesar 100%.

c. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu persentase ketersediaan dokumen perencanaan pembangunan bidang ekonomi sebesar 100%.

Page 228: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | RENCA NA KERJA DAN PENDA NAAN DAERAH 216

d. Program Perencanaan Infrastruktur Wilayah, Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase ketersediaan dokumen Perencanaan Bidang infrastruktur Wilayah, Perumahan Rakyat dan kawasan permukiman sebesar 100%.

e. Program Perencanaan Bidang Pemerintahan, Sosial dan Budaya

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase ketersediaan dokumen Perencanaan Bidang Pemsosbud sebesar 100%.

5.1.4.2. Keuangan

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Pendapatan Daerah

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase Peningkatan potensi pendapatan sebesar 4%.

b. Program Peningkatan Pengelolaan Aset Daerah

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu persentase kepemilikan sertifikat tanah pemkot sebesar 63%, Persentase OPD yang menyelesaikan Laporan Aset Tetap sebesar 100%, Persentase OPD yang menyesaikan laporan Persediaan sebesar 100%.

c. Program Penyusunan APBD dan Pengelolaan Hibah Bansos

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Ketersediaan Perda dan Perwal APBD yang tepat waktu sebesar 100%, Persentase Penyaluran Hibah dan Bansos sebesar 100%.

d. Program Pengelolaan Akuntansi dan Pelaporan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase OPD yang menerapkan pelaporan keuangan berbasis SAP sebesar 100%.

e. Program Penagihan dan Pemeriksaan Kewajiban Pajak Daerah

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase Pencapaian Target Pendapatan Pajak sebesar 100%, Persentase Pencapaian Target Pendapatan Retribusi sebesar 100%.

c. Program Pengelolaan Perbendaharaan dan Kas Daerah

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase Penerbitan SP2D atas pengajuan SPM dari OPD sebesar 100%, Persentase Pencairan SP2D atas penerbitan SP2D sebesar 100%.

5.1.4.3. Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut :

a. Program Penataan dan Pengembangan Aparatur

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase Kesesuaian Kompetensi dengan Jabatan sebesar 75%, Persentase PNS berkembang karier sebesar 36%.

Page 229: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | RENCA NA KERJA DAN PENDA NAAN DAERAH 217

b. Program Peningkatan Kapasitas SDM Aparatur

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase PNS yang memiliki Kompetensi sebesar -%, Persentase PNS tugas belajar dan ijin belajar sebesar -%.

c. Program Pelayanan Administrasi Kepegawaian

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Tingkat kepuasan PNS terhadap administrasi kepegawaian sebesar 28%.

d. Program Pelayanan Informasi Kepegawaian

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target capaian tahun 2019 yaitu Persentase Ketersediaan data PNS sebesar 100%.

5.1.4.4. Penelitian dan Pengembangan

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Pengkajian dan Penelitian

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase kesesuaian penelitian dengan arah kebijakan selama periode RPJMD sebesar 60%.

b. Program Pengembangan IPTEK dan Inovasi Daerah

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase PD yang difasilitasi dalam inovasi daerah sebesar 95%.

5.1.4.5. Fungsi Lain

Program yang akan dilaksanakan adalah sebagai berikut:

a. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu persentase perda inisiatif yang diterbitkan sebesar 100%

b. Program Penataan Peraturan Perundang-Undangan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase Raperda menjadi Peraturan Daerah yang berasal dari eksekutif sebesar 100

c. Program Sosialisasi Ketentuan di Bidang Cukai (DBHCHT)

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Ketentuan Cukai yang telah disosialisasikan sebesar 100%

d. Program Penataan Ketatalaksanaan, Kelembagaan dan Pendayagunaan Aparatur

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target capaian tahun 2019 yaitu Rata-rata nilai persepsi kinerja unit pelayanan sebesar 85 Indeks, Persentase PD yang melaksanakan evaluasi kelembagaan sebesar 6,5%

e. Program Peningkatan Akuntabilitas Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Nilai Komponen Pelaporan Kinerja pada Evaluasi AKIP Kota sebesar 14

f. Program Pengawasan internal terhadap penyelenggaraan Tupoksi PD dan kasus pengaduan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target adalah survey kepuasan masyarakat tahun 2019 yaitu Persentase Capaian Target Pengawasan Internal pada Wilayah

Page 230: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | RENCA NA KERJA DAN PENDA NAAN DAERAH 218

Irbanwil I sebesar 100%, Persentase Capaian Target Pengawasan Internal pada Wilayah Irbanwil II sebesar 100%, Persentase penyelesaian kasus-kasus / pengaduan masyarakat pada Wilayah Irbanwil I sebesar 100%, Persentase penyelesaian kasus-kasus / pengaduan masyarakat pada Wilayah Irbanwil II sebesar 100%

g. Program Peningkatan Kinerja Pemerintahan, Pembangunan dan Pembinaan Kemasyarakatan di Wilayah Barat

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Tingkat kinerja bidang pemerintahan Wilayah Barat sebesar 100%, Tingkat kinerja bidang pembangunan Wilayah Barat sebesar 100%, Tingkat kinerja bidang pembinaan kemasyarakatan Wilayah Barat sebesar 100%

h. Program Peningkatan Kinerja Pemerintahan, Pembangunan dan Pembinaan Kemasyarakatan di Wilayah Timur

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Tingkat kinerja bidang pemerintahan Wilayah Timur sebesar 100%, Tingkat kinerja bidang pembangunan Wilayah Timur sebesar 100%, Tingkat kinerja bidang pembinaan kemasyarakatan Wilayah Timur sebesar 100%

i. Program Peningkatan Kinerja Pemerintahan, Pembangunan dan Pembinaan Kemasyarakatan di Wilayah Selatan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Tingkat kinerja bidang pemerintahan Wilayah Selatan sebesar 100%, Tingkat kinerja bidang pembangunan Wilayah Selatan sebesar 100%, Tingkat kinerja bidang pembinaan kemasyarakatan Wilayah Selatan sebesar 100%

j. Program Peningkatan Kinerja Pemerintahan, Pembangunan dan Pembinaan Kemasyarakatan di Wilayah Utara

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Tingkat kinerja bidang pemerintahan Wilayah Utara sebesar 100%, Tingkat kinerja bidang pembangunan Wilayah Utara sebesar 100%, Tingkat kinerja bidang pembinaan kemasyarakatan Wilayah Utara sebesar 100%

k. Program Pembangunan dan Pengembangan Sistem Pengendalian Intern Pemerintah (SPIP)

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase OPD yang menyelenggarakan SPIP level berkembang sebesar 77,42%

l. Program Pencegahan, Pemberantasan Korupsi dan Pengawalan Reformasi Birokrasi

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase OPD dengan hasil evaluasi pembangunan ZI minimal B sebesar 64,52%

m. Program Peningkatan Penanganan Pengaduan Masyarakat Bidang Hukum

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase pengaduan masyarakat bidang hukum yang tertangani sebesar 72%

n. Program Peningkatan Sinergitas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Bidang Perekonomian

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase rekomendasi kebijakan bidang Perekonomian yang terealiasi sebesar 100%, Jumlah sektor ekonomi kreatif yang dikembangkan sebesar 1 sektor

Page 231: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | RENCA NA KERJA DAN PENDA NAAN DAERAH 219

o. Program Peningkatan Kualitas Pelaksanaan Kebijakan Daerah Bidang Perekonomian

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase kegiatan strategis bidang perindustrian, perdagangan, koperasi-UKM, Perusda, Pertanian, Perikanan, Kelautan, Ketahanan pangan yang dikoordinasikan pelaksanaannya sebesar 100%

p. Program Peningkatan Pelayanan Kedinasan Pimpinan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase medical general check up sebesar 100%

q. Program Peningkatan Kualitas Administrasi Pemerintahan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Nilai LPPD sebesar 3,05 indeks, Persentase efektifitas kerjasama daerah sebesar 100%, Persentase realisasi patok batas wilayah sebesar 67%

r. Program Peningkatan Sinergitas Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Bidang Administrasi Pembangunan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase kegiatan yang dilaksanakan sebesar 100%, Persentase Keberhasilan Pengadaan Barang/Jasa sebesar 100%, Persentase OPD tertib pelaporan pelaksanaan APBD sebesar 100%

t. Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Keagamaan dan Sosial Kemasyarakatan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase penyelenggara pendidikan keagamaan yang mendapatkan sertifikat/syahadah sebesar 95%, Persentase capaian fasilitasi lembaga sosial kemasyarakatan sebesar 95%, Persentase capaian fasilitasi pemberdayaan masyarakat sebesar 90%

u. Program Kerjasama Informasi dengan Mass Media dan Keprotokoleran

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase kerjasama informasi dengan mas media yang efektif sebesar 100%, Persentase pelayanan keprotokoleran dan kehumasan sebesar 100%

v. Program Peningkatan Kapasitas, Profesionalisme dan Layanan APIP

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase Capaian target pemenuhan infrastruktur KPA-Kapabilatas APIP sebesar 70%

w. Program Percepatan Penyelesaian Tindak Lanjut Hasil Pemeriksaan APF

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase penyelesaian TLHP APF sebesar 85%

x. Program Pelayanan Penyusunan dan Penataan Peraturan Perundang-Undangan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase Perda yang ditetapkan sebesar 100%

Dalam rangka mendukung pelaksanaan kegiatan PD, direncanakan program yang bersifat pendukung operasional PD sebagai berikut :

a. Program Administrasi Perkantoran

Page 232: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | RENCA NA KERJA DAN PENDA NAAN DAERAH 220

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase pelaksanaan surat menyurat, sumber daya air dan listrik, ATK, cetak dan penggandaan, makan minum serta rapat koordinasi dan konsultasi sebesar 100%

b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase pelaksanaan pemiliharaan gedung/kantor, kendaraan dinas operasional, pengadaan dan pemeliharaan peralatan kantor dan rumah tangga sebesar 100%

c. Program Peningkatan Disiplin Aparatur

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu persentase kehadiran aparatur sebesar 90%

d. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu Persentase ketersediaan laporan capaian kinerja sebesar 5 dokumen

e. Program Peningkatan Pelayanan Masyarakat (PPPM)

Fokus kegiatan dalam rangka mendukung target indikator tahun 2020 yaitu pengaduan yang diterima - kasus

Selanjutnya untuk komponen Belanja Tidak Langsung terdiri dari: Belanja Pegawai, Hibah (BOS dan Hibah lainnya), Bantuan Sosial, Bagi Hasil kepada Kab/Kota, Bantuan Keuangan kepada Kab/Kota dan Pemerintah Desa, serta Belanja Tidak Terduga.

5.2 KERANGKA PENDANAAN TAHUN 2020

Berdasarkan hasil anaisis keuangan pada bab sebelumnya, maka kerangka pendanaan untuk tahun 2020 adalah sebagaimana tabel 5.1.

Tabel 5.1. Kerangka Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan Daerah Kota Pekalongan Tahun 2020

URAIAN PROYEKSI TAHUN 2020

PENDAPATAN 985.816.670.000

PENDAPATAN ASLI DAERAH 233.747.800.000

Pendapatan Pajak Daerah 76.530.000.000

Hasil Retribusi Daerah 19.152.300.000

Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 7.140.000.000

Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 130.925.500.000

DANA PERIMBANGAN 604.955.645.000

Bagi Hasil Pajak/Bagi Hasil Bukan Pajak 27.292.272.000

Dana Alokasi Umum 462.527.400.000

Dana Alokasi Khusus 115.135.973.000

LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 147.113.225.000

Pendapatan Hibah 25.378.640.000

Dana Bagi Hasil Pajak dari Provinsi dan Pemerintah Daerah Lainnya 65.098.085.000

Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 28.262.500.000

Bantuan Keuangan dari Provinsi atau Pemerintah Daerah Lainnya 28.374.000.000

BELANJA 989.816.670.000

Belanja Tidak Langsung 400.708.624.350

Belanja Pegawai 354.738.454.350

Belanja Hibah 34.780.170.000

Page 233: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | RENCA NA KERJA DAN PENDA NAAN DAERAH 221

URAIAN PROYEKSI TAHUN 2020

Belanja Bantuan Sosial 8.490.000.000

Belanja Bantuan Keuangan kepada Prov/Kab/ Kota dan Pemerintahan Desa

700.000.000

Belanja Tidak Terduga 2.000.000.000

Belanja Langsung 589.108.045.650

PEMBIAYAAN DAERAH 4.000.000.000

Penerimaan Pembiayaan 12.000.000.000

SiLPA Tahun Anggaran Sebelumnya

Pencairan Dana Cadangan 12.000.000.000

Penerimaan kembali investasi pemerintah daerah

Pengeluaran Pembiayaan 8.000.000.000

Pembentukan Dana Cadangan

Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 8.000.000.000

Pembayaran Pokok Utang

BALANCE 0 Sumber : DPPKAD Kota Pekalongan, 2016, BKD Kota Pekalongan 2017

Page 234: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | RENCA NA KERJA DAN PENDA NAAN DAERAH 222

Page 235: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | KINERJA PENYELENGGA RAAN PEMERINTA H

DAERAH

223

KINERJA BAB VIPENYELENGGARAAN

PEMERINTAH DAERAH

6.1 INDIKATOR KINERJA UTAMA DAERAH TAHUN 2020

Dalam rangka upaya pencapaian prioritas pembangunan daerah tahun 2020, maka ditetapkan target pada indikator kinerja utama daerah tahun 2020 sebagai berikut:

Tabel 6.1 Indikator Kinerja Utama Daerah Kota Pekalonggan Tahun 2020

NO INDIKATOR SASARAN

(INDIKATOR KINERJA UTAMA) SATUAN

TARGET

2020

1 Angka Partisipasi Sekolah % 98,00

2 Persentase penyelenggaraan pendidikan berakreditasi A % 57,00

3 Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 74,36

4 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % 3,60

5 Persentase Penurunan PMKS % 9,62

6 Kategori evaluasi AKIP Grade B

7 Tingkat kematangan implementasi SPIP Skor 3,00

8 Opini BPK atas LKD Opini WTP

9 Indeks Profesionalitas ASN Indeks 85,00

10 Persentase PD dengan IKM Baik % 96,77

11 Persentase OPD dengan Nilai Keterbukaan Informasi Publik kategori Baik (Informatif)

% 78,95

12 Pertumbuhan PDRB sektor Industri pengolahan % 4,90

13 Pertumbuhan PDRB sektor perdagangan dan jasa % 5,60

14 Persentase luas wilayah genangan banjir dan rob % 9,30

15 Persentase kawasan permukiman kumuh % 0,45

16 Cakupan Layanan Sarpras Permukiman Perkotaan % 90,75

17 Rasio Kapasitas Jalan (VC Ratio) Indeks 0,75

18 Persentase pemenuhan sarana prasrana pada ruang publik

kreatif (taman bahagia).

% 85,70

19 Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indeks 52,72

20 cakupan komunitas yang berdaya dalam memanfaatkan teknologi informasi

kelompok 25

21 persentase peningkatan penyelenggaraan event % 83,87

22 Persentase penurunan kasus konflik sosial % 16,67

23 Persentase Implementasi pendidikan keagamaan dan % 60,00

Page 236: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | KINERJA PENYELENGGA RAAN PEMERINTA H

DAERAH

224

NO INDIKATOR SASARAN

(INDIKATOR KINERJA UTAMA) SATUAN

TARGET

2020

pendidikan karakter

6.2 INDIKATOR KINERJA PENYELENGGARAAN PEMERINTAHAN

DAERAH

Untuk indikator kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah yang tertuang dalam Tabel 6.2 merupakan indikator program prioritas pada setiap urusan penyelenggaraan pemerintahan yang dilaksanakan oleh OPD Kota Pekalongan.

Tabel 6.2 Indikator Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah Kota Pekalongan Tahun 2020

ASPEK/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN

SAT TARGET

2020 KET

PENANGGUNG JAWAB

A. ASPEK KESEJAHTERAAN MASYARAKAT

FOKUS KESEJAHTERAAN DAN PEMERATAAN EKONOMI

- IPM Indeks 76,12 Data Makro KOTA

- Indeks Gini Indeks 0,34 Data Makro KOTA

- Inflasi % 3 ± 1 Data Makro KOTA

- Pertumbuhan Ekonomi % 5,87 Indikator Tujuan Kota

KOTA

- Pertumbuhan PDRB sektor Industri pengolahan

% 4,90 IKU Kota KOTA

- Pertumbuhan PDRB sektor perdagangan dan jasa

% 5,60 IKU Kota KOTA

FOKUS KESEJAHTERAAN SOSIAL

- Harapan Lama Sekolah (expected Years Of Schooling)

Tahun 13,10 Indikator Tujuan Kota

KOTA

- Angka Kemiskinan % 5,70 Indikator Tujuan Kota

KOTA

- Konflik Sosial kasus 0 Indikator Tujuan Kota

KOTA

- Angka Partisipasi Sekolah % 98,00 IKU Kota KOTA

- Persentase penyelenggaraan pendidikan berakreditasi A

% 57,00 IKU Kota KOTA

- Usia Harapan Hidup (UHH) Tahun 74,36 IKU Kota KOTA

- Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) % 3,60 IKU Kota KOTA

- Persentase Penurunan PMKS % 9,62 IKU Kota KOTA

- Persentase luas wilayah genangan banjir dan rob

% 9,30 IKU Kota KOTA

- Persentase kawasan permukiman kumuh

% 0,45 IKU Kota KOTA

- Persentase penurunan kasus konflik % 16,67 IKU Kota KOTA

Page 237: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | KINERJA PENYELENGGA RAAN PEMERINTA H

DAERAH

225

ASPEK/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN

SAT TARGET

2020 KET

PENANGGUNG JAWAB

sosial

- Persentase Implementasi pendidikan keagamaan dan pendidikan karakter

% 60,00 IKU Kota KOTA

FOKUS SENI BUDAYA DAN OLAH RAGA

- Persentase seni budaya yang dilestarikan

% 100,00 Indikator Tujuan Kota

KOTA

- persentase peningkatan penyelenggaraan event

% 83,87 IKU Kota KOTA

B. ASPEK PELAYANAN UMUM

URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR

URUSAN PENDIDIKAN

- Angka Partisipasi Sekolah Jenjang PAUD/TK

% 67,50 IKU Renstra Dindik

- Angka Partisipasi Sekolah Jenjang DIKDAS

% 100,00 IKU Renstra Dindik

- Persentase Penyelenggaraan PAUD Berakreditasi A

% 4,50 IKU Renstra Dindik

- Persentase Penyelenggaraan Pendidikan Dasar Berakreditasi A

% 80,00 IKU Renstra Dindik

- Persentase implementasi pendidikan karakter di sekolah

% 20,00 IKU Renstra Dindik

- Persentase implementasi pendidikan keagamaan di sekolah

% 100,00 IKU Renstra Dindik

- Angka Kenakalan Pelajar per 100 Siswa

3,00 IKU Renstra Dindik

- APS 3-6 tahun % 68,00 Indikator Prog Dindik

- APK PAUD % 62,00 Indikator Prog Dindik

- APM PAUD % 65,00 Indikator Prog Dindik

- APS 5-6 tahun % 78,00 Indikator Prog Dindik

- APK TK/RA % 78,00 Indikator Prog Dindik

- APM TK/RA % 77,00 Indikator Prog Dindik

- APS 7-12 tahun % 100,00 Indikator Prog Dindik

- APK SD/MI % 100,00 Indikator Prog Dindik

- APM SD/MI % 95,50 Indikator Prog Dindik

- APS 13-15 tahun % 100,00 Indikator Prog Dindik

- APK SMP/MTs % 100,00 Indikator Prog Dindik

- APM SMP/MTs % 77,00 Indikator Prog Dindik

- Angka Partisipasi PNF (non PAUD) % 25,00 Indikator Prog Dindik

- Angka Partisipasi Kesetaraan % 40,00 Indikator Prog Dindik

- Rasio Partisipasi ATS pada Pendidikan Kesetaraan

% 90,00 Indikator Prog Dindik

- Angka Partisipasi LKP % 25,00 Indikator Prog Dindik

- Angka Partisipasi PKBM % 9,00 Indikator Prog Dindik

- Angka Melek Huruf % 99,50 Indikator Prog Dindik

- Rasio Ketercukupan Guru (sekolah negeri dan swasta)

% SD : 90 %

SMP :

Indikator Prog Dindik

Page 238: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | KINERJA PENYELENGGA RAAN PEMERINTA H

DAERAH

226

ASPEK/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN

SAT TARGET

2020 KET

PENANGGUNG JAWAB

97.5 % TK : 100

%

- Rasio Ketercukupan Tenaga Kependidikan (sekolah negeri)

% SD : 30 %

SMP : 70 %

TK : 40 %

Indikator Prog Dindik

- Persentase pendidik/guru jenjang TK/RA, SD/MI dan SMP/MTs berijazah S1/DIV

% 95,00 Indikator Prog Dindik

- Persentase pendidik/guru bersertifikat profesi pendidik

% 60,00 Indikator Prog Dindik

- Rasio kepala sekolah yang memenuhi kualifikasi

% 50,00 Indikator Prog Dindik

- Rasio tenaga kependidikan yang memenuhi kualifikasi

% 50,00 Indikator Prog Dindik

- Persentase ketersediaan data dan informasi pendidikan yang dibutuhkan

% 100,00 Indikator Prog Dindik

- Persentase satuan pendidikan yang terfasilitasi peningkatan kapasitas manajemen

% 100,00 Indikator Prog Dindik

- Angka Putus Sekolah SD/MI % 0,04 Indikator Prog Dindik

- Angka Putus Sekolah SMP/MTs % 0,09 Indikator Prog Dindik

- Persentase Lulusan SD/MI yang melanjutkan ke SMP/MTs

% 100,00 Indikator Prog Dindik

- Persentase Lulusan SMP/MTs yang melanjutkanke SMA/SMK/MA

% 100,00 Indikator Prog Dindik

- Rasio Pertumbuhan Daya Tampung Dikdas dan PAUD formal

% 100,00 Indikator Prog Dindik

- Rasio Ketersediaan Ruang Kelas TK/RA

% 70,00 Indikator Prog Dindik

- Rasio Ketersediaan Ruang Kelas Dikdas

% 100,00 Indikator Prog Dindik

- Rata-rata Kelengkapan Jumlah sarana dan prasarana pembelajaran dan pendukung

% 67,50 Indikator Prog Dindik

- Rasio Kondisi sarana dan prasarana layak pakai

% 80,00 Indikator Prog Dindik

- Angka Lulus Jenjang Dikdas % 100,00 Indikator Prog Dindik

- Nilai Rata-rata UN SD/MI nilai 76,50 Indikator Prog Dindik

- Nilai Rata-rata UN SMP/MTs nilai 62,00 Indikator Prog Dindik

- Persentase Sekolah Jenjang dikdas yang terfasilitasi Penilaian Akreditasi

% 100,00 Indikator Prog Dindik

- Angka sekolah Jenjang Dikdas penyelenggara pendidikan Inklusi

indek 3,30 Indikator Prog Dindik

- Persentase sekolah Jenjang Dikdas yang terfasilitasi pembinaan oleh pengawas

% 100,00 Indikator Prog Dindik

- Persentase Sekolah Jenjang PAUD yang menerapkan model Pendidikan Keagamaan

% 85,00 Indikator Prog Dindik

Page 239: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | KINERJA PENYELENGGA RAAN PEMERINTA H

DAERAH

227

ASPEK/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN

SAT TARGET

2020 KET

PENANGGUNG JAWAB

- Persentase Sekolah Jenjang PAUD yang menerapkan model pembentukan karakter yang melibatkan peran aktif wali murid

% 85,00 Indikator Prog Dindik

- Rasio Siswa Jenjang PAUD yang mengikuti pembelajaran di TPQ/madin

% 15,00 Indikator Prog Dindik

- Persentase Satuan Pendidikan Jenjang PAUD yang terfasilitasi dalam Kegiatan Lomba dan Apresiasi

% 15,00 Indikator Prog Dindik

- PersentaseSatuan Pendidikan PAUD&PNF yang terfasilitasi penilaian akeditasi

% 100,00 Indikator Prog Dindik

- Persentase satuan pendidikan PAUD & PNFyang terfasilitasi pembinaan oleh Pengawas/penilik

% 94,00 Indikator Prog Dindik

- Persentaseorganisasi mitra PAUD & PNF yang terfasilitasi pemberdayaan

% 100,00 Indikator Prog Dindik

- Persentase Satuan Pendidikan PAUD & PNF yang terfasilitasi lomba dan apresiasi

% 100,00 Indikator Prog Dindik

- Persentase Siswa Muslim Kelas VI SD yang berijazah BTQ

% 100,00 Indikator Prog Dindik

- Persentase Sekolah Jenjang Dikdas yang menerapkan model Pendidikan Keagamaan

% 40,00 Indikator Prog Dindik

- Persentase Sekolah Jenjang Dikdas yang menerapkan model pembentukan karakter yang melibatkan peran aktif wali murid

% 20,00 Indikator Prog Dindik

- Rasio Siswa Jenjang Dikdas yang mengikuti pembelajaran di TPQ/Madin

Rasio 60,00 Indikator Prog Dindik

- Persentase Sekolah Jenjang Dikdas yang terfasilitasi dalam kegiatan lomba dan apresiasi bagi siswa

% 100,00 Indikator Prog Dindik

- Rasio siswa jenjang Dikdas yang terfasilitasi kegiatan kepramukaan

Rasio 100,00 Indikator Prog Dindik

URUSAN KESEHATAN

- AKI % 102,00 IKU Renstra Dinkes

- AKB % 9,60 IKU Renstra Dinkes

- AKABA % 12,30 IKU Renstra Dinkes

- Tingkat Kemandirian BLUD Rumah Sakit

% 71,50 IKU Renstra RSUD Bendan

- BOR (Bed Occupation Rate) ‰ 78,00 IKU Renstra RSUD Bendan

- NDR (Net Death Rate) ‰ ≤ 21/1000

pasien

IKU Renstra RSUD Bendan

- GDR (Gross Death Rate) % ≤ 41/1000

pasien

IKU Renstra RSUD Bendan

- ALOS hari 6-9 IKU Renstra RSUD Bendan

- Persentase ketersediaan obat di puskesmas

% 100,00 Indikator Prog Dinkes

Page 240: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | KINERJA PENYELENGGA RAAN PEMERINTA H

DAERAH

228

ASPEK/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN

SAT TARGET

2020 KET

PENANGGUNG JAWAB

- Persentase sarana pelayanan kefarmasian yg memenuhi standar

% 95,00 Indikator Prog Dinkes

- Persentase temuan makanan berbahaya

% 3,50 Indikator Prog Dinkes

- Persentase kasus balita gizi buruk % 0,05 Indikator Prog Dinkes

- Persentase ibu hamil KEK % <13,6 Indikator Prog Dinkes

- Persentase bayi usia < 6 bulan yang mendapat ASI Eksklusif

% 47,00 Indikator Prog Dinkes

- Persentase puskesmas yang terakreditasi minimal utama

% 70,00 Indikator Prog Dinkes

- Persentase RS yang terakreditasi minimal utama

% 90,00 Indikator Prog Dinkes

- Persentase sarana kesehatan lainnya yang terakreditasi

% 25,00 Indikator Prog Dinkes

- Angka Kesakitan DBD per 10.000 penduduk

indeks <2 Indikator Prog Dinkes

- Cakupan pelayanan penderita TB (SPM)

% 100,00 Indikator Prog Dinkes

- Cakupan pelayanan penderita HIV AIDS (SPM)

% 100,00 Indikator Prog Dinkes

- Cakupan Imunisasi Dasar Lengkap pada bayi

% 98,00 Indikator Prog Dinkes

- Cakupan pelayanan kesehatan penderita Hipertensi (SPM)

% 100,00 Indikator Prog Dinkes

- Cakupan pelayanan kesehatan usia produktif (SPM)

% 100,00 Indikator Prog Dinkes

- Cakupan pelayanan kesehatan Diabetes Melitus (SPM)

% 100,00 Indikator Prog Dinkes

- Cakupan pelayanan Kesehatan Jiwa (SPM)

% 100,00 Indikator Prog Dinkes

- Tingkat kemandirian BLUD Puskesmas 0 45,00 Indikator Prog Dinkes

- Tingkat kemandirian BLUD BKPM 0 28,00 Indikator Prog Dinkes

- Tingkat kemandirian BLUD PSPJ 0 23,00 Indikator Prog Dinkes

- Cakupan Kelurahan Open Defecation Free (ODF)

% 55,56 Indikator Prog Dinkes

- Persentase kualitas air minum pada penyelenggara air minum

% 81,00 Indikator Prog Dinkes

- Persentase Tempat Pengolahan Makanan (TPM) yg memenuhi syarat kesehatan

% 96,00 Indikator Prog Dinkes

- Persentase Pembinaan kesehatan kerja pada pekerja sektor formal dan informal

% 37,00 Indikator Prog Dinkes

- Persentase pembinaan kesehatan olah raga pada anak SD

% 35,00 Indikator Prog Dinkes

- Rata-rata waktu tunggu pelayanan obat racikan kurang dari sama dengan 60 menit

menit 52,00 Indikator Prog Dinkes

- Cakupan pelayanan kesehatan ibu hamil (SPM)

% 100,00 Indikator Prog Dinkes

- Cakupan pelayanan kesehatan ibu bersalin (SPM)

% 100,00 Indikator Prog Dinkes

Page 241: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | KINERJA PENYELENGGA RAAN PEMERINTA H

DAERAH

229

ASPEK/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN

SAT TARGET

2020 KET

PENANGGUNG JAWAB

- Cakupan pelayanan kesehatan bayi baru lahir (SPM)

% 100,00 Indikator Prog Dinkes

- Cakupan pelayanan kesehatan balita (SPM)

% 100,00 Indikator Prog Dinkes

- Cakupan pelayanan kesehatan pada remaja

% 100,00 Indikator Prog Dinkes

- Cakupan pelayanan kesehatan lansia (SPM)

% 64,90 Indikator Prog Dinkes

- Cakupan penduduk yg mempunyai jaminan kesehatan

% 95,00 Indikator Prog Dinkes

- Persentase puskesmas yang memenuhi standar puskesmas

% 95,00 Indikator Prog Dinkes

- Persentase ketersediaan obat di Puskesmas dan BKPM

% 100,00 Indikator Prog Dinkes

- Persentase peningkatan jumlah produksi Obat Asli Indonesia

% 16,00 Indikator Prog Dinkes

- Persentase peningkatan jumlah varian produk obat asli Indonesia

% 16,00 Indikator Prog Dinkes

- Cakupan Posyandu strata mandiri % 28,00 Indikator Prog Dinkes

- Cakupan kelurahan siaga aktif strata mandiri

% - Indikator Prog Dinkes

- Cakupan penjaringan siswa SD dan setingkat

% - Indikator Prog Dinkes

- Cakupan rumah tangga sehat % - Indikator Prog Dinkes

- Cakupan pelayanan kesehatan pada usia pendidikan dasar (SPM)

% 100,00 Indikator Prog Dinkes

- Persentase ketersediaan data dan informasi kesehatan yang dibutuhkan

% 100,00 Indikator Prog Dinkes

- Persentase satuan kesehatan yang terfasilitasi peningkatan kapasitas manajemen

% 100,00 Indikator Prog Dinkes

- Persentase penanganan BBLR 1500 gr - 2500 gr

% 99,00 Indikator Prog RSUD Bendan

- Persentase kematian ibu bersalin yang disebabkan oleh pendarahan

% ≤ 1 Indikator Prog RSUD Bendan

- Persentase kematian ibu bersalin yang disebabkan oleh pre-ekslampsia

% ≤ 30 Indikator Prog RSUD Bendan

- Persentase kematian ibu bersalin yang disebabkan oleh sepsis

% ≤ 0,2 Indikator Prog RSUD Bendan

- Persentase sarana dan prasarana pelayanan kesehatan RS

0 98,00 Indikator Prog RSUD Bendan

- Rata-rata waktu tunggu pelayanan obat jadi kurang dari sama dengan 30 menit

menit 35,00 Indikator Prog RSUD Bendan

- Rata-rata waktu tunggu pelayanan obat racikan kurang dari sama dengan 60 menit

menit 52,00 Indikator Prog RSUD Bendan

- Skor Akreditasi RS 0 reakreditasi

Indikator Prog RSUD Bendan

- Persentase perawat yang bersertifikasi BTCLS (basic trauma cardlac life saving) dan bidan yang bersertifikasi PPGDON (penanganan penderita

% 100,00 Indikator Prog RSUD Bendan

Page 242: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | KINERJA PENYELENGGA RAAN PEMERINTA H

DAERAH

230

ASPEK/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN

SAT TARGET

2020 KET

PENANGGUNG JAWAB

gawat darurat obstetric dan neonatus)

URUSAN PEKERJAAN UMUM DAN PENATAAN RUANG

- Ketersediaan Sarpras Pengendali Banjir dan Rob

% 81,40 IKU Renstra DPU-PR

- Persentase kawasan strategis yang tertata (Jetayu, Kampung Pecinan, Kampung Arab, Batas Kota, Pati Unus)

% 85,70 IKU Renstra DPU-PR

- persentase progres tahapan pembangunan Jalan akses ke jalan tol

% 100,00 Indikator Prog DPU-PR

- Persentase sarpas pengendali banjir dalam kondisi baik

% 94,44 Indikator Prog DPU-PR

- persentase titik lampu yang telah bermeterisasi dan LED

% 36,00 Indikator Prog DPU-PR

- Komponen ruang publik kreatif (taman bahagia) yang ditingkatkan sarana prasarananya

% 85,70 Indikator Prog DPU-PR

- Peningkatan sarpas lokasi makam % 67,00 Indikator Prog DPU-PR

- Persentase peningkatan jumlah bangunan ber-IMB

% 4,50 Indikator Prog DPU-PR

- Persentase jembatan dalam kondisi baik

% 92,21 Indikator Prog DPU-PR

Persentase Trotoir dalam kondisi baik % 12,02 Indikator Prog DPU-PR

- Persentase Saluran Pematus Jalan dalam kondisi baik

% 42,46 Indikator Prog DPU-PR

- Fasilitasi perencanaan bangunan gedung

% 100,00 Indikator Prog DPU-PR

- Fasilitasi pembangunan bangunan gedung

% 100,00 Indikator Prog DPU-PR

- persentase jaringan irigasi yang dipelihara

% 77,33 Indikator Prog DPU-PR

- Persentase drainase primer dalam kondisi baik

% 65,02 Indikator Prog DPU-PR

URUSAN PERUMAHAN DAN KAWASAN PERMUKIMAN

- Persentase ketersediaan drainase lingkungan

% 47,15 IKU Renstra Dinperkim

- Rasio akses air minum terhadap jumlah penduduk

% 93,99 IKU Renstra Dinperkim

- Cakupan layanan pengelolaan limbah domestik

% 95,99 IKU Renstra Dinperkim

- Cakupan jalan lingkungan dalam kondisi mantap

% 83,30 IKU Renstra Dinperkim

- Rasio Rumah Layak Huni % 97,35 IKU Renstra Dinperkim

- Rasio Rumah Tidak Layak Huni % 2,65 Indikator Prog Dinperkim

- Persentase perumahan MBR yang menyediakan fasum fasos

% 78,26 Indikator Prog Dinperkim

- Rasio panjang jalan lingkungan yang terlayani drainase

% 83,30 Indikator Prog Dinperkim

- Cakupan jalan dan jembatan permukiman dalam kondisi baik

% 47,15 Indikator Prog Dinperkim

Page 243: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | KINERJA PENYELENGGA RAAN PEMERINTA H

DAERAH

231

ASPEK/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN

SAT TARGET

2020 KET

PENANGGUNG JAWAB

- Persentase penduduk yang mengakses air bersih yang terlindungi dengan perpipaan

% 93,99 Indikator Prog Dinperkim

- Cakupan akses sanitasi % 95,99 Indikator Prog Dinperkim

URUSAN KETENTRAMAN, KETERTIBAN UMUM DAN LINMAS

- Berkurangnya pelanggaran perda kasus 1.000,00 IKU Renstra Satpol PP

- Waktu respon penanganan kebakaran menit 15,00 IKU Renstra Satpol PP

- Persentase korban bencana yang ditangani

% 80,00 IKU Renstra BPBD

- Persentase potensi kerawanan sosial yang dibina

% 100,00 IKU Renstra Kesbangpol

- Presentase tingkat partisipasi politik masyarakat

% - IKU Renstra Kesbangpol

- Cakupan Kelompok Sasaran Tibum yang dibina

% 75,00 Indikator Prog Satpol PP

- persentase pemilih pemula yang terdidik politik

% - Indikator Prog Kesbangpol

- Persentase Informasi Barang Cukai Ilegal yang dikoordinasikan untuk ditangani

0 100,00 Indikator Prog Satpol PP

- Persentase Penanganan Kedaruratan Sipil Non Kebakaran

% 100,00 Indikator Prog Satpol PP

- Persentase penanganan bencana kebakaran sesuai dengan SPM

% 100,00 Indikator Prog Satpol PP

- Persentase penyelesaian pelanggaran perda yang dilaporkan

% 100,00 Indikator Prog Satpol PP

- Persentase Penanganan kerawanan/konflik sosial

% 100,00 Indikator Prog Kesbangpol

- Persentase penurunan kasus narkoba % 23,53 Indikator Prog Kesbangpol

- persentase korban bencana alam yang ditangani

% 75,00 Indikator Prog BPBD

- peningkatan peran serta lembaga masyarakat/komunitas masyarakat tanggap bencana

% 33,33 Indikator Prog BPBD

URUSAN SOSIAL

- Persentase PMKS Tertangani % 6,95 IKU Renstra Dinsos P2KB

- Persentase Keluarga Miskin yang diberdayakan

% 1,50 Indikator Prog Dinsos P2KB

- Persentase PMKS yang mendapat pelayanan rehabilitasi , perlindungan dan jaminan sosial

% 30,22 Indikator Prog Dinsos P2KB

- Persentase korban bencana pada saat dan setelah tanggap darurat bencana yang mendapat perlindungan dan jaminan sosial (SPM)

% 100,00 Indikator Prog Dinsos P2KB

- Persentase kelembagaan kesejahteraan sosial yang aktif

% 66,67 Indikator Prog Dinsos P2KB

URUSAN PEMERINTAHAN WAJIB YANG TIDAK BERKAITAN DENGAN PELAYANAN DASAR

Page 244: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | KINERJA PENYELENGGA RAAN PEMERINTA H

DAERAH

232

ASPEK/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN

SAT TARGET

2020 KET

PENANGGUNG JAWAB

URUSAN TENAGA KERJA

- Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja % 69,26 IKU Renstra Dinperinaker

- Cakupan tenaga kerja yang berkompeten

orang 800,00 Indikator Prog Dinperinaker

- Persentase Wirausaha yang mandiri dan produktif yang masih melanjutkan usaha

% 45,00 Indikator Prog Dinperinaker

- Persentase tenaga siap pakai yang ditempatkan

% 67,00 Indikator Prog Dinperinaker

- Persentase tenaga kerja yang ditempatkan

% 70,00 Indikator Prog Dinperinaker

- Persentase kasus perselisihan hubungan industrial yang diselesaikan dengan penjanjian bersama

% 54,00 Indikator Prog Dinperinaker

- Rasio kenaikan upah minimum % 8,73 Indikator Prog Dinperinaker

- Rasio jumlah sarana hubungan industrial LKS Bipartit yang terbentuk di perusahaan

% 48,00 Indikator Prog Dinperinaker

- Rasio jumlah sarana hubungan industrial peraturan Perusahaan / perjanjian kerja bersama yang dibuat perusahaan

% 46,00 Indikator Prog Dinperinaker

URUSAN PEMBERDAYAAN PEREMPUAN DAN PERLINDUNGAN ANAK

- Indeks Pemberdayaan Gender (IDG) indeks 64,48 IKU Renstra DPMPPA

- Predikat Kota Layak Anak pratama pratama IKU Renstra DPMPPA

- Persentase kegiatan perangkat daerah yang sudah responsif gender

% 77,42 Indikator Prog DPMPPA

- Persentase kampung layak anak % 50,00 Indikator Prog DPMPPA

- Cakupan penanganan korban kekerasan berbasis gender dan anak

% 100,00 Indikator Prog DPMPPA

URUSAN PANGAN

- Konsumsi pangan penduduk sesuai dengan Pola Pangan Harapan

skor 91,80 IKU Renstra Dinperpa

- Peningkatan produksi tanaman pangan kg (% per tahun)

% 3,00 IKU Renstra Dinperpa

- Indeks capaian skor pola pangan harapan ketersediaan pangan

skor 90,10 Indikator Prog Dinperpa

URUSAN PERTANAHAN

- persentase kepemilikan sertifikat tanah pemkot untuk infrastruktur kota

% 75,00 Indikator Prog DPU-PR

URUSAN LINGKUNGAN HIDUP

- Indeks Kualitas Air indeks 43,47 IKU Renstra DLH

- Indeks kualitas Udara indeks 99,29 IKU Renstra DLH

- Indeks kualitas Tutupan Lahan indeks 23,80 IKU Renstra DLH

- Cakupan Layanan Persampahan % 89,74 IKU Renstra DLH

- Tertib hukum lingkungan % 25,00 IKU Renstra DLH

Page 245: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | KINERJA PENYELENGGA RAAN PEMERINTA H

DAERAH

233

ASPEK/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN

SAT TARGET

2020 KET

PENANGGUNG JAWAB

- Persentase sampah terangkut ke TPA % 74,00 Indikator Prog DLH

- Persentase sampah terkelola di TPS3R % 26,00 Indikator Prog DLH

- Persentase capaian target 801 usaha dan/atau kegiatan terolah limbahnya

% 87,00 Indikator Prog DLH

- persentase kenaikan jenis informasi publik tentang Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup

% 90,00 Indikator Prog DLH

- Persentase peningkatan pemberdayaan komunitas yang dalam peningkatan kualitas lingkungan hidup

% 92,00 Indikator Prog DLH

- Persentase peningkatan jumlah ruang terbuka hijau (RTH)

% 0,10 Indikator Prog DLH

- Persentase Luasan Ruang Terbuka Hijau

% 18,80 Indikator Prog DLH

- Persentase sarana dan prasarana pengendalian polusi

% - Indikator Prog DLH

- Persentase usaha / kegiatan yang mentaati persyaratan administratif dan teknis aspek lingkungan

% 80,00 Indikator Prog DLH

- Persentase pengaduan masyarakat yang telah terselesaikan

% 85,00 Indikator Prog DLH

- Persentase capaian target jumlah ABT yang terawasi

% 85,71 Indikator Prog DLH

- Persentase target capaian kampung iklim di Tahun 2021

% 75,00 Indikator Prog DLH

- Cakupan pemantauan kualitas udara di perumahan, industri dan fasilitas umum

% 83,30 Indikator Prog DLH

URUSAN ADMINISTRASI KEPENDUDUKAN DAN PENCATATAN SIPIL

- Tingkat cakupan layanan administrasi kependudukan

% 85,13 IKU Renstra Dindukcapil

- OPD yang memanfaatkan data kependudukan

perangkat daerah

13,00 Indikator Prog Dindukcapil

- Stakeholder yang berkoordinasi dalam pemanfaatan data kependudukan

pemangku

kepentingan

26,00 Indikator Prog Dindukcapil

- Cakupan penerbitan KTP % 94,00 Indikator Prog Dindukcapil

- Cakupan penerbitan KK % 97,50 Indikator Prog Dindukcapil

- Cakupan penerbitan kutipan akta kelahiran

% 74,00 Indikator Prog Dindukcapil

- Cakupan penerbitan kutipan akta kematian

% 75,00 Indikator Prog Dindukcapil

URUSAN PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DAN DESA

- Persentase Swadaya Masyarakat dalam pembangunan berbasis masyarakat

% 10,00 IKU Renstra DPMPPA

- Persentase kelurahan yang terfasilitasi kegiatan pemberdayaan

% 100,00 Indikator Prog DPMPPA

- Persentase peningkatan keberdayaan masyarakat

% 66,67 Indikator Prog DPMPPA

Page 246: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | KINERJA PENYELENGGA RAAN PEMERINTA H

DAERAH

234

ASPEK/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN

SAT TARGET

2020 KET

PENANGGUNG JAWAB

- persentase kinerja kelembagaan masyarakat

% 100,00 Indikator Prog DPMPPA

URUSAN PENGENDALIAN PENDUDUK DAN KELUARGA BERENCANA

- Persentase akseptor KB % 64,00 IKU Renstra Dinsos P2KB

- Persentase kepesertaan KB MKJP berdasarkan pemutakhiran basis data keluarga Indonesia

% 64,00 Indikator Prog Dinsos P2KB

- Persentase capaian target penurunan kasus perkawinan dibawah umur 20 th menjadi 250 kasus

% 88,89 Indikator Prog Dinsos P2KB

URUSAN PERHUBUNGAN

- Kapasitas Jalan Perkotaan (satuan mobil penumpang per jam)

31.750 IKU Renstra Dinhub

- Skor Nilai dalam penghargaan WTN skor > 85 IKU Renstra Dinhub

- Persentase peningkatan fasilitas LLAJ % 89,72 Indikator Prog Dinhub

- Ketersediaan angkutan umum % 20,03 Indikator Prog Dinhub

- Persentase kendaraan wajib uji yang melakukan uji berkala

% 92,34 Indikator Prog Dinhub

- Persentase peningkatan kasawan tertib lalulintas (KTL)

% 88,89 Indikator Prog Dinhub

URUSAN KOMUNIKASI DAN INFORMATIKA

- Persentase teknologi informasi yang dikembangkan dan dimanfaatkan oleh komunitas

% 100,00 Indikator Tujuan Kota

KOTA

- cakupan komunitas yang berdaya dalam memanfaatkan teknologi informasi

kelompok 25 IKU Kota KOTA

- Cakupan OPD dengan nilai KIP Kategori "Cukup Informatif/ Baik".

% 42,11 IKU Renstra Dinkominfo

- Persentase peningkatan jumlah pengguna aplikasi berbasis komunitas

% 83,33 IKU Renstra Dinkominfo

- Persentase OPD, Kelurahan dan Kecamatan dalam layanan infrastruktur dan JaringanTIK/ Fiber Optik (FO)

% 96,67 Indikator Prog Dinkominfo

- Persentase Cakupan dalam layanan infrastruktur dan JaringanTIK/ Fiber Optik (FO) Klaster Kesehatan (Puskesmas, RS, Pustu dll)

% 35,56 Indikator Prog Dinkominfo

- Persentase Cakupan layanan infrastruktur dan JaringanTIK/ Fiber Optik (FO) Klaster Pendidikan (Sekolah negeri, smp, sd, tk)

% 24,74 Indikator Prog Dinkominfo

- Persentase OPD yang menjalankan layanannya dengan menggunakan Aplikasi/ Sistem Informasi .

% 93,55 Indikator Prog Dinkominfo

- Persentase kelompok masyarakat mendapatkan capacity building TIK untuk mendukung kegiatan sosial ekonomi.

% 83,00 Indikator Prog Dinkominfo

Page 247: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | KINERJA PENYELENGGA RAAN PEMERINTA H

DAERAH

235

ASPEK/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN

SAT TARGET

2020 KET

PENANGGUNG JAWAB

- Persentase OPD / Urusan Pemerintahan/ Sektor Pembangunan yang tercakup dalam layanan Diseminasi Informasi dan Komunikasi Publik

% 88,37 Indikator Prog Dinkominfo

- Persentase Kelurahan yang memiliki / mengembangkan Sumber Daya Komunikasi Publik Sebagai Jejaring Diseminasi Informasi dan Komunikasi Publik.

% 62,96 Indikator Prog Dinkominfo

- Persentase OPD Menerapkan KIP dengan Kategori "Cukup Informatid/ Baik".

% 28,57 Indikator Prog Dinkominfo

- Persentase OPD yang melakukan Pengelolaan Pengaduan / Aspirasi Masyarakat.

% 100,00 Indikator Prog Dinkominfo

URUSAN KOPERASI DAN UKM

- Nilai modal usaha UMKM dari koperasi (Rp. Trilyun)

Rp Trilyun

9,16 IKU Renstra Dindagkop UKM

- Persentase UMKM menerima KUP/ KUR

% 56,81 IKU Renstra Dindagkop UKM

- UMKM penerima KUP / KUR (Kredit Usaha Produktif / Kredit Usaha Rakyat) dan jenis pembiayaan lainnya

UMKM 14.000,00

Indikator Prog Dindagkop UKM

- UMKM yang difasilitasi pengembangan usaha dan jaringan kemitraan

UMKM 130,00 Indikator Prog Dindagkop UKM

- Kenaikan jumlah UMKM UMKM 24.642,00

Indikator Prog Dindagkop UKM

- Persentase koperasi/unit simpan pinjam/syariah yang sehat dan cukup sehat

% 96,67 Indikator Prog Dindagkop UKM

- Persentase koperasi aktif % 98,76 Indikator Prog Dindagkop UKM

URUSAN PENANAMAN MODAL

- Persentase capaian target investasi % 88,53 IKU Renstra DPMPTSP

Kepeminatan (LoI) kerjasama atau kemitraan antara UMK dengan UMB

buah 75,00 Indikator Prog DPMPTSP

Nilai investasi per tahun (milyar) milyar rupiah

200,10 Indikator Prog DPMPTSP

Persentase Penyelesaian Perizinan sesuai Standar Pelayanan

% 94,00 Indikator Prog DPMPTSP

URUSAN KEBUDAYAAN

- Persentase ketersediaan sarana budaya

% 2,15 IKU Renstra Dinparbudpora

- Persentase peningkatan kelompok budaya

% 96,00 IKU Renstra Dinparbudpora

- Event kesenian dan kebudayaan yang disiapkan skala nasional

event 2,00 Indikator Prog Dinparbudpora

- Event kesenian yang difasilitasi event 7,00 Indikator Prog Dinparbudpora

Page 248: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | KINERJA PENYELENGGA RAAN PEMERINTA H

DAERAH

236

ASPEK/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN

SAT TARGET

2020 KET

PENANGGUNG JAWAB

- Komunitas/sanggar kesenian yang difasilitasi

komunitas

5,00 Indikator Prog Dinparbudpora

- Persentase pengunjung museum batik % 4,83 Indikator Prog Dinparbudpora

URUSAN PERPUSTAKAAN

- Kenaikan kunjungan Perpustakaan % 2,00 IKU Renstra Dinarpus

- Rasio Pengunjung Perpustakaan per tahun (penduduk usia 5-60 thn)

indeks 26,50 Indikator Prog Dinarpus

- Persentase perpustakaan kelurahan yang aktif

% 18,52 Indikator Prog Dinarpus

URUSAN KEARSIPAN

- Persentase OPD+Kelurahan yang tertib administrasi kearsipan

% 34,85 IKU Renstra Dinarpus

- Persentase Pembinaan Kearsipan yang ditindaklanjuti

% 57,58 Indikator Prog Dinarpus

- Persentase jumlah OPD yang dilakukan audit

% 42,11 Indikator Prog Dinarpus

- Arsip yang dilestarikan (statis) arsip 10.000,00

Indikator Prog Dinarpus

URUSAN KEPEMUDAAN DAN OLAHRAGA

- Tingkat partisipasi pemuda dalam pembangunan

% 1,42 IKU Renstra Dinparbudpora

- Prestasi olahraga tingkat provinsi (peringkat secara umum semua cabor)

Jumlah 21,00 IKU Renstra Dinparbudpora

- Persentase anggota organisasi kepemudaan yang dibina

% 36,36 Indikator Prog Dinparbudpora

- Prestasi olahraga tingkat provinsi (Medali)

orang 21,00 Indikator Prog Dinparbudpora

- Prestasi olahraga tingkat nasional (Medali)

orang 3,00 Indikator Prog Dinparbudpora

- Peningkatan event olahraga tk Provinsi dan Nasional

event 4,00 Indikator Prog Dinparbudpora

- Persentase ketersediaan sarpras Olahraga sesuai jenis cabor

% 40,00 Indikator Prog Dinparbudpora

URUSAN STATISTIK

- Persentase data statistik sektoral yang tersusun

% 100,00 Indikator Prog Dinkominfo

URUSAN PERSANDIAN

Persentase berita daerah yang lancar, aman dan terjaga kerahasiaannya

% 100,00 Indikator Prog Dinkominfo

URUSAN PILIHAN

URUSAN PERIKANAN DAN KELAUTAN

- Persentase capaian target pendapatan daerah bersumber dari TPI sebesar Rp. 5,5 Milyar

% 96,36 IKU Renstra DKP

Page 249: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | KINERJA PENYELENGGA RAAN PEMERINTA H

DAERAH

237

ASPEK/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN

SAT TARGET

2020 KET

PENANGGUNG JAWAB

- Peningkatan nilai produksi perikanan tangkap

% 2,00 Indikator Prog DKP

- Peningkatan Pendapatan Daerah bersumber dari TPI

Rp. Milyar

2,00 Indikator Prog DKP

- Nelayan yang dibina % 8,00 Indikator Prog DKP

- Peningkatan produksi perikanan budidaya

% 5,00 Indikator Prog DKP

- peningkatan konsumsi makan ikan % 6,00 Indikator Prog DKP

- persentase pembudidaya yang dibina % 30,00 Indikator Prog DKP

- Peningkatan tenant dan non tenant tenant 50,00 Indikator Prog DKP

URUSAN PARIWISATA

- Kunjungan wisata per tahun orang 535.000,00

IKU Renstra Dinparbudpora

- Jumlah wisatawan kunjungan

535.000,00

Indikator Prog Dinparbudpora

- persentase destinasi wisata yang berkembang

% 100,00 Indikator Prog Dinparbudpora

- Persentase pelaku pariwisata yang terbina

% 1,69 Indikator Prog Dinparbudpora

- Persentase destinasi pariwisata yang dipromosikan

% 25,00 Indikator Prog Dinparbudpora

URUSAN PERTANIAN

- Peningkatan Produksi Pangan Hewani kg (% per tahun)

% 4,00 IKU Renstra Dinperpa

- Persentase kenaikan nilai produksi peternakan

% 4,00 Indikator Prog Dinperpa

- Persentase Peningkatan Layanan Pemotongan Hewan di RPH

% 3,00 Indikator Prog Dinperpa

- Kejadian Penyakit Hewan Menular Strategis

kasus 2.400,00 Indikator Prog Dinperpa

- Persentase kenaikan kelas kelompok tani

% 25,00 Indikator Prog Dinperpa

- Persentase peningkatan produksi padi % 3,00 Indikator Prog Dinperpa

URUSAN PERINDUSTRIAN

- Pertumbuhan IKM Batik IKM 790,00 IKU Renstra Dinperinaker

- Pelaku IKM Batik Baru IKM 10,00 Indikator Prog Dinperinaker

- Persentase IKM dalam LIK % - Indikator Prog Dinperinaker

- Produk Hukum Rencana Induk Pembangunan Industri Daerah

perda - Indikator Prog Dinperinaker

- Peningkatan Jumlah IKM Terlatih Peningkatan SDM Teknologi Industri

IKM 50,00 Indikator Prog Dinperinaker

URUSAN PERDAGANGAN

- Persentase capaian target 1 pasar sesuai kriteria SNI

% - IKU Renstra Dindagkop UKM

- Peningkatan jumlah UTTP yang ditera ulang

% 97,00 Indikator Prog Dindagkop UKM

Page 250: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | KINERJA PENYELENGGA RAAN PEMERINTA H

DAERAH

238

ASPEK/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN

SAT TARGET

2020 KET

PENANGGUNG JAWAB

- persentase peningkatan obyek sasaran pengawasan barang beredar

% 94,68 Indikator Prog Dindagkop UKM

- Eksportir di Kota Pekalongan pelaku usaha

17,00 Indikator Prog Dindagkop UKM

- Pelaku usaha yang difasilitasi sarana promosi melalui even pameran

UMKM 12,00 Indikator Prog Dindagkop UKM

- Pelaku usaha yang difaslitasi sarana promosi Pekalongan Batik Night Market

UMKM 60,00 Indikator Prog Dindagkop UKM

- Pelaku usaha yang difaslitasi sarana promosi melalui E-Marketplace

UMKM 70,00 Indikator Prog Dindagkop UKM

- Kawasan tertib PK5 kawasan 7,00 Indikator Prog Dindagkop UKM

- Persentase pemenuhan persyaratan teknis SNI Pasar Rakyat

% 27,27 Indikator Prog Dindagkop UKM

FUNGSI PENUNJANG URUSAN PEMERINTAHAN

FUNGSI PERENCANAAN

- Persentase Program RKPD selaras dengan RPJMD

% 100,00 IKU Renstra Bappeda

- Persentase pemanfaatan data/informasi dalam perencanaan

% 100,00 Indikator Prog Bappeda

- Penyusunan dokumen perencanaan Tahunan Tepat Waktu

% 100,00 Indikator Prog Bappeda

- Penyusunan Dokumen Evaluasi TriwulananTepat Waktu

% 100,00 Indikator Prog Bappeda

- persentase ketersediaan dokumen perencanaan pembangunan bidang ekonomi

% 100,00 Indikator Prog Bappeda

- Persentase ketersediaan dokumen Perencanaan Bidang infrastruktur Wilayah, Perumahan Rakyat dan kawasan permukiman

% 100,00 Indikator Prog Bappeda

- Persentase ketersediaan dokumen Perencanaan Bidang Pemsosbud

% 100,00 Indikator Prog Bappeda

FUNGSI KEUANGAN DAERAH

- Pelaporan Keuangan Daerah Berkualitas

% 100,00 IKU Renstra BKD

- Persentase peningkatan PAD % 10,00 IKU Renstra BKD

- Persentase Peningkatan potensi pendapatan

% 4,00 Indikator Prog BKD

- persentase kepemilikan sertifikat tanah pemkot

% 63,00 Indikator Prog BKD

- Persentase OPD yang menyelesaikan Laporan Aset Tetap

% 100,00 Indikator Prog BKD

- Persentase OPD yang menyesaikan laporan Persediaan

% 100,00 Indikator Prog BKD

- Ketersediaan Perda dan Perwal APBD yang tepat waktu

% 100,00 Indikator Prog BKD

- Persentase Penyaluran Hibah dan Bansos

% 100,00 Indikator Prog BKD

Page 251: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | KINERJA PENYELENGGA RAAN PEMERINTA H

DAERAH

239

ASPEK/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN

SAT TARGET

2020 KET

PENANGGUNG JAWAB

- Persentase OPD yang menerapkan pelaporan keuangan berbasis SAP

% 100,00 Indikator Prog BKD

- Persentase Pencapaian Target Pendapatan Pajak

% 100,00 Indikator Prog BKD

- Persentase Pencapaian Target Pendapatan Retribusi

% 100,00 Indikator Prog BKD

Persentase Penerbitan SP2D atas pengajuan SPM dari OPD

% 100,00 Indikator Prog BKD

Persentase Pencairan SP2D atas penerbitan SP2D

% 100,00 Indikator Prog BKD

FUNGSI KEPEGAWAIAN DAN DIKLAT

- Persentase Perangkat Daerah yang memiliki Indeks Profesionalitas Pegawai minimal 80

% 93,55 IKU Renstra BKPPD

- Persentase PNS yang memiliki Kompetensi

% 27,00 Indikator Prog BKPPD

- Persentase PNS tugas belajar dan ijin belajar

% 30,66 Indikator Prog BKPPD

- Tingkat kepuasan PNS terhadap administrasi kepegawaian

% 28,00 Indikator Prog BKPPD

- Persentase Ketersediaan data PNS % 100,00 Indikator Prog BKPPD

- Persentase Kesesuaian Kompetensi dengan Jabatan

% 75,00 Indikator Prog BKPPD

- Persentase PNS berkembang karier % 36,00 Indikator Prog BKPPD

FUNGSI PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

- Persentase pemanfaatan hasil penelitian dalam perencanaan pembangunan

% 45,00 IKU Renstra Bappeda

Persentase kesesuaian penelitian dengan arah kebijakan selama periode RPJMD

% 60,00 Indikator Prog Bappeda

Persentase PD yang difasilitasi dalam inovasi daerah

% 95,00 Indikator Prog Bappeda

FUNGSI LAINNYA

- Kategori evaluasi AKIP Grade B IKU Kota KOTA

- Tingkat kematangan implementasi SPIP

Skor 3,00 IKU Kota KOTA

- Opini BPK atas LKD Opini WTP IKU Kota KOTA

- Persentase PD dengan IKM Baik % 96,77 IKU Kota KOTA

- Persentase OPD dengan Nilai Keterbukaan Informasi Publik kategori Baik (Informatif)

% 78,95 IKU Kota KOTA

- Efektivitas Pelaksanaan APBD Kota Pekalongan

98,50 IKU Renstra Setda

- Level Kapabiltas APIP Kategori 3,00 IKU Renstra Inspektorat

- Tingkat implementasi SPIP Hasil Self Assesment

Skor 3,50 IKU Renstra Inspektorat

Page 252: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | KINERJA PENYELENGGA RAAN PEMERINTA H

DAERAH

240

ASPEK/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN

SAT TARGET

2020 KET

PENANGGUNG JAWAB

- Persentase penyelesaian kasus-kasus / pengaduan masyarakat pada Wialyah Irbanwil I

% 100,00 Indikator Prog Inspektorat

- Persentase penyelesaian kasus-kasus / pengaduan masyarakat pada Wialyah Irbanwil II

0 - Indikator Prog Inspektorat

- Persentase OPD yang memenuhi kriteria WBK

% 48,39 IKU Renstra Inspektorat

- Persentase pelayanan agenda kerja DPRD

% 100,00 IKU Renstra Set DPRD

- persentase perda inisiatif yang diterbitkan

% 100,00 Indikator Prog Set DPRD

- Persentase Raperda menjadi Peraturan Daerah yang berasal dari eksekutif

0 100,00 Indikator Prog Setda

- Ketentuan Cukai yang telah disosialisasikan

% 100,00 Indikator Prog Setda

- Rata-rata nilai persepsi kinerja unit pelayanan

Indeks 85,00 Indikator Prog Setda

- Persentase PD yang melaksanakan evaluasi kelembagaan

% 6,50 Indikator Prog Setda

- Nilai Komponen Pelaporan Kinerja pada Evaluasi AKIP Kota

0 14,00 Indikator Prog Setda

- Persentase Capaian Target Pengawasan Internal pada Wialyah Irbanwil I

% 100,00 Indikator Prog Inspektorat

- Persentase Capaian Target Pengawasan Internal pada Wialyah Irbanwil II

% 100,00 Indikator Prog Inspektorat

- Tingkat kinerja bidang pemerintahan Wilayah Barat

% 100,00 Indikator Prog Kec Pekl Barat

- Tingkat kinerja bidang pembangunan Wilayah Barat

% 100,00 Indikator Prog Kec Pekl Barat

- Tingkat kinerja bidang pembinaan kemasyarakatan Wilayah Barat

% 100,00 Indikator Prog Kec Pekl Barat

- Tingkat kinerja bidang pemerintahan Wilayah Timur

% 100,00 Indikator Prog Kec Pekl Timur

- Tingkat kinerja bidang pembangunan Wilayah Timur

% 100,00 Indikator Prog Kec Pekl Timur

- Tingkat kinerja bidang pembinaan kemasyarakatan Wilayah Timur

% 100,00 Indikator Prog Kec Pekl Timur

- Tingkat kinerja bidang pemerintahan Wilayah Selatan

% 100,00 Indikator Prog Kec Pekl Selatan

- Tingkat kinerja bidang pembangunan Wilayah Selatan

% 100,00 Indikator Prog Kec Pekl Selatan

- Tingkat kinerja bidang pembinaan kemasyarakatan Wilayah Selatan

% 100,00 Indikator Prog Kec Pekl Selatan

- Tingkat kinerja bidang pemerintahan Wilayah Utara

% 100,00 Indikator Prog Kec Pekl Utara

- Tingkat kinerja bidang pembangunan Wilayah Utara

% 100,00 Indikator Prog Kec Pekl Utara

- Tingkat kinerja bidang pembinaan kemasyarakatan Wilayah Utara

% 100,00 Indikator Prog Kec Pekl Utara

Page 253: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | KINERJA PENYELENGGA RAAN PEMERINTA H

DAERAH

241

ASPEK/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN

SAT TARGET

2020 KET

PENANGGUNG JAWAB

- Persentase OPD yang menyelenggarakan SPIP level berkembang

% 77,42 Indikator Prog Inspektorat

- Persentase OPD dengan hasil evaluasi pembangunan ZI minimal B

% 64,52 Indikator Prog Inspektorat

- Persentase pengaduan masyarakat bidang hukum yang tertangani

% 72,00 Indikator Prog Setda

- Persentase rekomendasi kebijakan bidang Perekonomian yang terealiasi.

% 100,00 Indikator Prog Setda

- Jumlah sektor ekonomi kreatif yang dikembangkan

1,00 Indikator Prog Setda

- Persentase kegiatan strategis bidang perindustrian, perdagangan, koperasi-UKM, Perusda, Pertanian, Perikanan, Kelautan, Ketahanan pangan yang dikoordinasikan pelaksanaannya

% 100,00 Indikator Prog Setda

- Persentase medical general check up 0 100,00 Indikator Prog Setda

- Nilai LPPD indeks 3,05 Indikator Prog Setda

- Persentase efektifitas kerjasama daerah

% 100,00 Indikator Prog Setda

- Persentase realisasi patok batas wilayah

% 67,00 Indikator Prog Setda

- Persentase kegiatan yang dilaksanakan % 100,00 Indikator Prog Setda

- Persentase Keberhasilan Pengadaan Barang/Jasa

% 100,00 Indikator Prog Setda

- Persentase OPD tertib pelaporan pelaksanaan APBD

% 100,00 Indikator Prog Setda

- Persentase penyelenggara pendidikan keagamaan yang mendapatkan sertifikat/syahadah

% 95,00 Indikator Prog Setda

- Persentase capaian fasilitasi lembaga sosial kemasyarakatan

% 95,00 Indikator Prog Setda

- Persentase capaian fasilitasi pemberdayaan masyarakat

% 90,00 Indikator Prog Setda

- Persentase kerjasama informasi dengan mas media yang efektif

% 100,00 Indikator Prog Setda

- Persentase pelayanan keprotokoleran dan kehumasan

% 100,00 Indikator Prog Setda

- Persentase Capaian target pemenuhan infrastruktur KPA-Kapabilatas APIP

% 70,00 Indikator Prog Inspektorat

- Persentase penyelesaian TLHP APF % 85,00 Indikator Prog Inspektorat

- Persentase Perda yang ditetapkan % 100,00 Indikator Prog Set DPRD

PENUNJANG PEMERINTAHAN

- Persentase pelaksanaan surat menyurat, sumber daya air dan listrik, ATK, cetak dan penggandaan makan minum serta rapat koordinasi dan konsultasi

% 100,00 Indikator Prog Semua OPD

- Persentase pelaksanaan pemiliharaan gedung/kantor, kendaraan dinas operasional, pengadaan dan

% 100,00 Indikator Prog Semua OPD

Page 254: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | KINERJA PENYELENGGA RAAN PEMERINTA H

DAERAH

242

ASPEK/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN

SAT TARGET

2020 KET

PENANGGUNG JAWAB

pemeliharaan peralatan kantor dan rumah tangga

- Persentase kehadiran aparatur 0 90,00 Indikator Prog Semua OPD

- Persentase ketersediaan laporan capaian kinerja

dokumen 5,00 Indikator Prog Semua OPD

- Persentase capaian aparatur berkompeten

% 100,00 Indikator Prog Semua OPD

- Pengaduan yang diterima kasus - Indikator Prog Semua OPD

C. ASPEK DAYA SAING

FOKUS KEMAMPUAN EKONOMI DAERAH

- Nilai produksi perikanan tangkap Rp Milyar 183,33 IKU Renstra DKP

- Nilai produksi perikanan budidaya Rp Milyar 23,88 IKU Renstra DKP

- nilai ekspor perdagangan (Juta US $) Juta US$ 19,19 IKU Renstra Dindagkop UKM

FOKUS FASILITAS WILAYAH/INFRASTRUKTUR

- Persentase penurunan Luas Genangan % 49,82 Indikator Tujuan Kota

KOTA

- Persentase lingkungan permukiman yang berkualitas

% 99,55 Indikator Tujuan Kota

KOTA

- Persentase terhubungnya pusat-pusat kegiatan

% 98,61 Indikator Tujuan Kota

KOTA

- Persentase pemenuhan ruang publik yang ramah lingkungan

% 81,82 Indikator Tujuan Kota

KOTA

- Persentase jalan kota dalam keadaan mantap

% 77,58 IKU Renstra DPU-PR

- Rasio Kapasitas Jalan (VC Ratio) Indeks 0,75 IKU Kota KOTA

- Persentase pemenuhan sarana prasrana pada ruang publik kreatif (taman bahagia).

% 85,70 IKU Kota KOTA

- Cakupan Layanan Sarpras Permukiman Perkotaan

% 90,75 IKU Kota KOTA

- Indeks Kualitas Lingkungan Hidup Indeks 52,72 IKU Kota KOTA

FOKUS SUMBER DAYA MANUSIA

- Persentase sekolah menuju Level 4 Standar Nasional Pendidikan

% 49,00 Indikator Tujuan Kota

KOTA

- Indeks Profesionalitas ASN Indeks 85,00 IKU Kota KOTA

- Indeks Reformasi Birokrasi Indeks 78,00 Indikator Tujuan Kota

KOTA

Page 255: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | PENUTUP 243

PENUTUP BAB VII

Rencana Kerja Pemerintah daerah (RKPD) Kota Pekalongan Tahun 2020

merupakan rencana kerja tahun ke-5 RPJMD Kota Pekalongan 2016-2021

berdasarkan Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kota Pekalongan Tahun 2016-2021. Rencana Kerja Pemerintah daerah (RKPD) Kota

Pekalongan Tahun 2020 juga disusun dengan memperhatikan arah kebijakan Provinsi

Jawa Tengah Tahun 2020 dan Background Study RPJMN Tahun 2020-2024.

Memedomani dokumen perencanaan diatas, maka prioritas pembangunan

Pemerintah Kota Pekalongan pada tahun 2020, adalah:

1. Pengembangan dan perluasan sektor-sektor ekonomi kreatif dan unggulan daerah untuk mendorong pemerataan pendapatan masyarakat.

2. Peningkatan derajat kesehatan masyarakat dengan penguatan layanan jaminan kesehatan yang memadahi.

3. Peningkatan derajat pendidikan masyarakat disertai jaminan akses dan mutu pelayanan pendidikan secara terus menerus dan berkelanjutan.

4. Peningkatan kualitas lingkungan permukiman disertai dengan daya dukung sarana prasarana dasar yang memadahi.

5. Penguatan infrastruktur dan suprastruktur penanggulangan bencana sejalan dengan upaya peningkatan kualitas penyelenggaraan pelayanan terhadap korban bencana.

6. Penguatan kewirausahaan masyarakat disertai dengan pemantapan nilai dan semangat kegotong-royongan serta dinamika kehidupan sosial harmonis menuju tatanan masyarakat sipil madani.

7. Pemantapan infrastruktur penghubung jalur ekonomi regional serta peningkatan kualitas infrastruktur kawasan strategis perkotaan di bidang sosial, budaya dan ekonomi sebagai pendukung utama kemapanan pertumbuhan ekonomi Kota Pekalongan.

8. Pemantapan nilai-nilai religiusitas disertai dengan implementasi dalam kehidupan sosial masyarakat untuk memperkuat karakter masyarakat yang berbudaya dan berkinerja tinggi

Rancangan Awal Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) tahun 2020

merupakan dokumen awal rencana kerja tahunan Pemerintah Kota Pekalongan yang

akan menjadi dasar Perangkat Daerah dalam menyusun Rancangan Rencana Kerja

tahun 2020. Selanjutnya dokumen ini akan menjadi Rencana Kerja Pemerintah Daerah

tahun 2020 setelah melalui koordinasi seluruh Perangkat Daerah di lingkungan

Pemerintah Kota Pekalongan dan partisipasi masyarakat serta pemangku kepentingan

(stakeholder) melalui tahapan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang)

sebagai forum untuk menghasilkan kesepakatan, utamanya sinkronisasi dan

penyelarasan program dan kegiatan yang akan ditetapkan.

Akhirnya Rancangan Awal RKPD Kota Pekalongan Tahun 2020 diharapkan

dapat menciptakan sinergi dalam pelaksanaan pembangunan antar sektor

pembangunan dan antar tingkat pemerintahan serta menciptakan efisiensi alokasi

Page 256: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | PENUTUP 244

sumber daya dalam pembangunan daerah, dan tentu saja sejalan dengan arah

kebijakan nasional dan Kebijakan Provinsi Jawa Tengah. Hal tersebut sejalan dengan

kebijakan pengintegrasian perencanaan pembangunan daerah dengan dokumen

rencana pembangunan secara nasional. Dengan demikian maka pencapaian hasil-

hasil pembangunan daerah berkontribusi dalam pencapaian keberhasilan

pembangunan secara nasional

.

Page 257: RANCANGAN AWAL - bappeda.pekalongankota.go.idbappeda.pekalongankota.go.id/web/storage... · i rancangan awal rencana kerja pemerintah daerah (rkpd) kota pekalongan tahun 2020 pemerintah

RKPD Kota Pekalongan Tahun 2019 | DAFTAR PUSTAKA 245

DAFTAR PUSTAKA

Undang-Undang Dasar 1945;

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional;

Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025;

Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 Tentang Penataan Ruang;

Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah

Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional;

Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 19 Tahun 2013 tentang Perubahan atas Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 15 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kota Pekalongan Tahun 2005-2025

Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 5 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kota Pekalongan;

Peraturan Daerah Nomor 9 Tahun 2018 tentang Perubahan Atas Peraturan Daerah Kota Pekalongan Nomor 4 Tahun 2016 tentang RPJMD Kota Pekalongan Tahun 2016-2021;

Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 86 Tahun 2017 tentang Tata Cara Perencanaan, Pengendalian Dan Evaluasi Pembangunan Daerah, Tata Cara Evaluasi Rancangan Peraturan Daerah tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah dan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, serta Tata Cara Perubahan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah, Dan Rencana Kerja Pemerintah Daerah;

Dinas Kesehatan Kota Pekalongan . (2018). Profil Kesehatan Kota Pekalongan.

Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga Kota Pekalongan. (2017). Profil Pendidikan Kota Pekalongan.

Badan Pusat Statistik Kota Pekalongan. (2018). Kota Pekalongan Dalam Angka.

www.bps.go.id Tahun 2018