RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG...

102
RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH) Skripsi Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Sains Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar Oleh: HERMANSYAH 60400112083 FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2017

Transcript of RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG...

Page 1: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA

PEMBAKARAN SAMPAH)

Skripsi

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Meraih Gelar Sarjana Sains

Jurusan Fisika Fakultas Sains dan Teknologi

Universitas Islam Negeri Alauddin Makassar

Oleh:

HERMANSYAH 60400112083

FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR 2017

Page 2: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

ii

Page 3: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

iii

Page 4: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

iv

KATA PENGANTAR

Puji syukur kepada Allah SWT berkat Rahmat, Hidayah, dan Karunia-Nya

kepada kita semua sehingga kami dapat menyelesaikan proposal skripsi dengan

judul “Rancang Bangun Insinerator Dua Tahap (Solusi Mengatasi Polusi

Udara Pada Pembakaran Sampah)”. Laporan proposal skripsi ini disusun

sebagai salah satu syarat untuk mengerjakan skripsi pada program Strata-1 di

Jurusan Fisika, Fakultas Sains dan Teknologi Univeristas Islam Negeri Alauddin

Makassar.

Terwujudnya proposal skripsi ini tidak lepas dari bantuan berbagai pihak

yang telah mendorong dan membimbing penulis, baik tenaga, ide-ide, maupun

pemikiran. Oleh karena itu penulis mengucapan terima kasih kepada seluruh pihak

yang telah membantu hingga selesainya penulisan proposal skripsi ini, dan

kepada:

1. Kedua orang tua terkasih dan tercinta ayahanda Heri Mansyur dan ibunda

Norma, yang selalu mendukung penulis dan merupakan sumber semangat

bagi penulis.

2. Bapak Prof.Dr. Musafir Pabbari selaku Rektor UIN Alauddin Makassar.

yang telah membawa kampus UIN Alauddin Makassar menjadi jauh lebih

baik dibidang akademik, fasilitas kampus, dan pelayanan kampus dari

tahun-tahun sebelumnya.

3. Bapak Prof.Dr. H Arifuddin, M.Ag., selaku Dekan Fakultas Sains dan

Teknologi UIN Alauddin Makassar, yang telah membawa Fakultas Sains

Page 5: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

v

dan Teknologi menjadi jauh lebih baik dibidang akademik, fasilitas fakultas,

dan pelayanan fakultas dari tahun-tahun sebelumnya.

4. Ibu Sahara, S.Si., M.Sc., Ph.D., selaku Ketua Jurusan Fisika, yang telah

mengabdikan seluruh tenaga dan pikiran untuk jurusan fisika yang lebih

baik.

5. Bapak Ihsan, S.Pd., M,Si., selaku sekretaris jurusan Fisika.

6. Bapak Muh. Said L, S.Si., M.Pd., selaku pembimbing I, yang telah

mencurahkan ilmu dan waktu untuk membimbing penulis dengan penuh

kesabaran, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

7. Ibu Hernawati, S.Pd.,M.Pfis, selaku Pembimbing II yang telah

mencurahkan ilmu dan waktu untuk membimbing penulis dengan penuh

kesabaran, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini.

8. Bapak Iswadi S.Pd.,M.Si, Ibu Ayusari Wahyuni S.Si.,M.Sc, dan Ibu

Sohra M.Ag, selaku penguji I, II, dan III yang telah memberikan kritikan

dan saran yang membangun untuk perbaikan skripsi ini.

9. Bapak Ibu Dosen Jurusan Fisika.

10. Sahabat-sahabat tercinta, Keto, yaitu Amir Rahman, Suwardi S.Si, Fadli

Mahawira S.Si, Ahmad Hidayat S.Si, Ahdiatul Muqaddas S.Si, yang

telah menjadi sahabat selama 4 tahun terakhir, yang telah setia mendengar

semua keluh kesah penulis selama menjadi mahasiswa.

11. Teman-teman Radiasi angkatan 2012, Kakanda serta Adinda jurusan

Fisika Fakultas Sains dan Teknologi.

Page 6: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

vi

Semoga Allah SWT memberikan balasan yang berlipat ganda kepada

semuanya. Demi perbaikan selanjutnya saran dan kritik yang membangun aka

penulis terima dengan senang hati. Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis

serahkan segalanya, mudah-mudahan dapat bermanfaat khususnya bagi penulis

umumnya bagi semua.

Makassar, 22 Maret 2017 Penyusun,

Hermansyah NIM: 60400112083

Page 7: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

vii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ........................................................................................... i

PERNYATAAN KEASLIAN SKRIPSI ........................................................... ii

PENGESAHAN SKRIPSI ................................................................................. iii

KATA PENGANTAR ......................................................................................... vi

DAFTAR ISI ........................................................................................................ vii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... x

DAFTAR TABEL ............................................................................................... xii

DAFTAR GRAFIK ............................................................................................. xiii

ABSTRAK ........................................................................................................... xiv

ABSTRACT ......................................................................................................... xv

BAB I PENDAHULUAN ................................................................................... 1

1.1 LatarBelakang .......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.3Tujuan Penelitian ...................................................................................... 4

1.4 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................4

1.5 Manfaat Penelitian ................................................................................... 4

BAB II TINJAUAN TEORITIS ....................................................................... 6

2.1 Pencemaran Lingkungan .......................................................................... 6

2.2 Pencemaran Udara ................................................................................... 8

Page 8: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

viii

2.3 Sampah dan Jenis-jenisnya ...................................................................... 12

2.4 Integrasi Penelitian dengan Al-Qur’an..................................................... 16

2.5 Alat Pengolahan Sampah Anorganik ....................................................... 19

2.6 Insinerator dan Jenis-Jenisnya ................................................................. 22

2.7 Faktor yang Mempengaruhi Insinerasi..................................................... 27

2.8 Parameter Uji Kerja Insinerator ............................................................... 28

2.9 Debit Air .................................................................................................. 28

BAB III. METODE PENELITIAN ................................................................... 30

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian .................................................................. 30

3.2 Alat dan Bahan ......................................................................................... 30

3.3 Prosedur Penelitian................................................................................... 31

3.4 Pengujian Insinerator ............................................................................... 41

3.5 Bagan Alir Penelitian............................................................................ .. 43

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN .................................. 44

4.1 Model Rancang Bangun Alat Insinerator Dua Tahap .............................. 44

4.2 Prinsip Kerja Insinerator Dua Tahap........................................................ 45

4.3 Uji Kerja Insinerator Dua Tahap .............................................................. 45

4.4 Pembahasan .............................................................................................. 50

4.5 Spesifikasi Insinerator Dua Tahap ........................................................... 52

4.6 Kelebihan dan Kekurangan Insinerator Dua Tahap ................................. 52

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN ............................................................. 54

Page 9: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

ix

5.1 Kesimpulan............................................................................ .................. 54

5.2 Saran................................................................. ........................................ 55

DAFTAR PUSTAKA .......................................................................................... 56

LAMPIRAN-LAMPIRAN ................................................................................. 58

Lampiran 1 Analisis Data............................................................................ . 59

Lampiran 2 Foto Pembuatan dan Pengujia Alat......................................... ... 65

Lampiran 3 Persuratan............................................................................ ...... 78

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ...........................................................................

Page 10: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

x

DAFTAR GAMBAR

Nomor Gambar

Keterangan Gambar Halaman

2.1 Sampah 13

2.2 Mesin pengolahan sampah plastik menjadi BBM 20

2.3 Mesin daur ulang plastik menjadi biji plastik 21

2.4 Mesin pengolahan sampah dengan pembakaran

(insinerator) 21

2.5 Incinerator rotary kiln 23

2.6 Multiple hearth insinerator 25

2.7 Fluidized bed incinerator 26

3.1 Tampak samping depan bagian dalam beserta ukuran-

ukuran insinerator

32

3.2 Tampak samping depan

33

3.3 Tampak samping belakang

33

3.4 Tampak samping belakang bagian dalam

34

3.5 Bagian-bagian incenerator

34

3.6 Pipa fiter air beserta ukuran-ukurannya

36

3.7 Bagian-bagian filter air

36

3.8 Foto alat insinerator dua tahap yang telah jadi tampak samping kanan

38

3.9 Foto alat insinerator dua tahap yang telah jadi tampak depan

38

3.10 Foto alat insinerator dua tahap yang telah jadi tampak belakang

39

3.11 Foto filter air yang dibuat

40

Page 11: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

xi

Nomor Gambar

Keterangan Gambar Halaman

3.12 Bagan alir peneliitian

43

4.1 Hasil model alat insinerator dua tahap

45

4.2 Foto asap tanpa filter air

49

4.3 Foto asap denganfilter air

50

4.4 Foto asap hasil pembakaran bebas

50

Page 12: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

xii

DAFTAR TABEL

Nomor Tabel

Keterangan Tabel Halaman

3.1 Pengukuran suhu

41

4.1 Pengukuran suhu pembakaran

46

4.2 Pengukuran laju pembakaran

48

4.3 Pengukuran rendemen arang

48

4.4 Pengukuran rendemen abu

48

4.5 Pengukuran efesiensi pembakaran

49

Page 13: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

xiii

DAFTAR GRAFIK

Nomor Grafik

Keterangan Grafik Halaman

4.1 Hubungan antara suhu dan waktu pembakaran pada insinerator dua tahap

47

4.2 Hubungan antara suhu dan waktu pembakaran secara bebas

47

Page 14: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

xiv

ABSTRAK

Nama : Hermansyah

NIM : 60400112083

Judul : Rancang Bangun Insinerator Dua Tahap (Solusi Mengatasi Polusi Udara Pada Pembakaran Sampah)

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui model rancang bangun dan mekanisme alat insinerator dalam mengatasi polusi udara pada pembakaran sampah. Filter yang digunakan adalah air dengan cara disemprotkan menggunakan nozzle spray pada tabung filter. Pengujian dilakukan dengan cara pengujian kerja insinerator dan mengamati hasil pembakaran pada insinerator dan pembakaran secara bebas. Hasil pengamatan untuk sampah plastik dengan massa 1 kg dibakar secara bebas asap berwarna hitam, laju pembakaran 2 kg/jam, efesiensi pembakarannya 67,50 %. Sedangkan hasil pembakaran pada insinerator dua tahap menghasilkan warna asap putih, laju pembakaran 1,7 kg/jam, efesiensi pembakarannya 67,50 %. Pada pembakaran insinerator dua tahap lebih baik dari pada pembakaran secara bebas.

Kata Kunci: Insinerator, asap, water spray, air

Page 15: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

xv

ABSTRACK

Nama : Hermansyah

NIM : 60400112083

Judul : Incinerators Two-Stage Design (Solutions to Overcome Pollution By Garbage)

This study aims to determine the model design and the incinerators tool mechanism to tackle air pollution in burning waste. The filter used is water by spraying using a spray nozzle on the tube filter. Testing is done by testing and observing the work incinerator combustion in incinerators and burning freely. Observations for plastic waste with a mass of 1 kg burned freely color black smoke, combustion rate 2 kg / h, the combustion efficiency of 67.5%. Combustion in incinerators two-stage color white smoke, combustion rate of 1.7 kg / h, the combustion efficiency of 67.5%. At burning incinerator is better than burning freely.

Keywords: Incinerator, fog, nozzle spray, water

Page 16: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sampah merupakan masalah yang hampir dialami seluruh negara tak

terkecuali Indonesia. Permasalahaan yang dihadapi masyarakat sekarang ini

adalah sampah yang semakin meningkat setiap harinya. Tingginya tingkat

pertumbuhan penduduk mengakibatkan semakin banyaknya masyarakat yang

menghasilkan sampah dari kebutuhan setiap harinya. Baik sampah organik

maupun anorganik. Jika terus dibiarkan sampah-sampah ini akan jadi masalah

yang sangat serius. Sampah-sampah tersebut yang terus menumpuk tentu saja

menggangu masyarakat setempat karena baunya yang tidak sedap.

Banyak cara yang dilakukan masyarakat Indonesia dalam

menghilangkan sampah, salah satunya adalah dengan cara dibakar. Akan tetapi

masih banyak masyarakat yang belum memahami betapa bahayanya jika sampah

dibakar. Sampah yang dibakar langsung akan menghasilkan karbon monoksida

dan zat-zat yang beracun sehingga efeknya membahayakan pernapasan manusia.

Pada saat ini sedang berkembang alat pembakaran sampah yang disebut

insinerator (Incinerator). Insinerator adalah sebuah alat yang menggunakan sistem

insinerasi. Metode yang digunakan dalam sistem ini adalah menghancurkan

sampah padat (solid) dengan membakar. Bahan-bahan bakar yang digunakan

Page 17: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

2

adalah sampah padatan. Proses insinerator ini dilakukan dengan membakar

sampah pada temperatur tinggi (600 oC – 1.000 oC), sehingga sampah padat

tersebut berubah bentuk menjadi abu.

Hasil penelitian sebelumnya oleh Kurdi (2017) tentang insinerator mini

terdiri dari dua ruang bakar. Ruang bakar utama dan ruang bakar tingkat kedua.

Pada ruang bakar utama suhu terkontrol 800 oC – 1.000 oC menggunakan burner

dan blower sebagai pemasok udara, sedangkan ruang bakar tingkat kedua suhunya

mencapai 1.100 oC menggunakan burner untuk membakar gas hasil dari ruang

bakar utama. Terdapat panel kontrol digital dalam operasionalnya. Dan terdapat

cerobong cyclon pada ruang bakar kedua. Pada insinerator ini tidak terdapat asap

hasil pembakaran dan tidak menimbulkan bising.

Sejalan dengan penelitian yang telah dilakukan oleh perusahaan Maxpell

Technology (2017) tentang insinerator maxpell yang terdiri dari cerobong asap

yang berfungsi untuk mengarahkan asap ke ketinggian agar tidak menyebar ke

permukiman dan mengganggu sistem pernafasan, Roof untuk melindungi sistem

ruang pembakaran dari hujan, Splitcell yaitu komponen yang berfungsi

menangkap partikel-partikel karbon dan mengurangi tingkat polusi asap,

Insulation wall yaitu struktur pelindung sistem, penyangga bak pembakar sampah,

dan menahan suhu udara ruang pembakaran agar tidak mempengaruhi udara luar,

Waste entrance yaitu lubang untuk memasukkan sampah ke dalam ruang

pembakaran. Waste Chamber yaitu ruang pembakaran sampah dengan volume 1.2

M 3 & 1.8 M 3, Chamber wall yaitu dinding pembakar sampah dari baja setebal 3

mm, Hydroprocess yaitu tempat berisi air yang berfungsi mengimbas asap

Page 18: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

3

sehingga bersifat magnet dan bisa ditangkap oleh splitcell, Dust hole yaitu lubang

untuk mengambil abu yang menumpuk di bagian bawah ruang pembakaran, juga

untuk memasukkan api di awal pembakaran, Air suport yaitu lubang sirkulasi

udara di pondasi untuk mendukung percepatan pembakaran, Struktur Based yaitu

bagian penyangga struktur. Suhu pembakaran pada ruang bakar insinerator ini

adalah 900 oC – 1.100 oC dan tidak terdapat fly ash karna menggunak filter

spiltsel sebagai filter.

Pada insinerator mini yang dilakukan Kurdi (2017) memerlukan energi

yang besar dikarenakan burner yang diguakan untuk membakar selalu dinyalakan

pada saat pembakaran, sehingga memerlukan bahan bakar yang banyak.

Sedangkan pada insinerator dua tahap hanya memerlukan sedikit bahan bakar

untuk memulai pembakaran.

Pada insinerator maxpell pencucian asap dilakukan adalah dengan

pencampuran asap dengan uap air yang dipanaskan dalam ruang pembakaran.

sedangakan pada insinerator dua tahap pencucian asap dialakukan dengan cara

menyemprotkan air pada pipa filter dan menggunakan kipas untuk mencampur

homogenkan asap dengan air.

Pada insinerator dua tahap yang dibuat adalah bentuk sederhana dari dari

insinerator tipe Rotary Kiln. Namun pada insinerator ini proses penggabungan

asap pada air (H2O) dilakukan dengan cara air disemprotkan dengan

menggunakan nozzle spray sehingga bercampur dengan asap. Sehingga asap yang

akan keluar ke lingkungan tidak membahayakan bagi masyarakat.

Page 19: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

4

Dari pemaparan di atas maka dilakukan penelitian dengan judul

“Rancang Bangun Insinerator Dua Tahap (Solusi Mengatasi Polusi Udara

Pada Pembakaran Sampah)”.

1.2 Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang akan diangkat pada penelitian ini adalah:

1. Bagaimana model rancang bangun alat insinerator dua tahap untuk

mengatasi polusi udara pada pembakaran sampah ?

2. Bagaimana prinsip kerja alat dalam mengurangi polusi udara pada saat

pembakaran sampah ?

3. Bagaimana pengujian alat berdasarkan parameter uji kerja insinerator ?

1.3 Tujuan Penelitian

Penelitian ini bertujuan untuk:

1. Untuk mengetahui model rancang bangun alat insinerator dua tahap untuk

mengatasi polusi udara pada pembakaran sampah.

2. Untuk mengetahui mekanisme alat dalam mengurangi polusi udara pada

saat pembakaran sampah.

3. Untuk mengetahui pengujian alat berdasarkan parameter uji kerja

insinerator ?

1.4 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup yang dikaji pada penelitian ini adalah:

1. Sampel sampah yang digunakan berasal dari sampah anorganik yaitu

plastik.

Page 20: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

5

2. Model rancang bangun yang diterapkan adalah alat insinerator model dua

tahap pencucian asap dengan air (H2O) sehingga asap yang akan

dikeluarkan menjadi lebih bersih.

3. Parameter uji insinerator terdiri dari pengukuran suhu, laju pembakaran,

rendemen arang dan rendemen abu.

1.5 Manfaat Penelitian

Dengan melakukan penelitian ini dapat diperoleh manfaat sebagai

berikut:

1. Manfaat akademis

Penelitian ini sangat erat hubungannya dengan mata kuliah fisika

lingkungan, sehingga dengan melakukan penelitian ini diharapkan penulis dan

semua pihak yang berkepentingan dapat lebih memahami konsep kerja dari hasil

penelitian yang dilakukan penulis.

2. Manfaat dalam pengaplikasian teori dalam praktik.

Penelitian ini menfokuskan kepada tempat pembakaran sampah sebagai

objek penelitian, sehingga diharapkan masyarakat maupun pihak yang

berkepentingan dapat menggunakan rancang bangun alat ini sebagai bahan

pertimbangan dalam pengolahan sampah dan solusi mengurangi limbah organik

maupun anorganik.

Page 21: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

6

BAB II

TINJAUAN TEORITIS

2.1 Pencemaran Lingkungan

Lingkungan biasanya diartikan sebagai sesuatu yang ada di sekeliling

kehidupan atau organisme . Lingkungan adalah kumpulan dari segala sesuatu

yang membentuk kondisi dan akan mempengaruhi secara langsung maupun tidak

langsung baik kepada kehidupan dalam bentuk individual maupunkuminitas pada

tempat tertentu (Lutfi, 2004: 6).

Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat populer,

banyak dibahas oleh kalangan masyarakat di seluruh permukaan bumi kita ini.

Masalah pencemaran merupakan suatu masalah yang sangat perlu mendapat

penanganan secara serius oleh semua pihak untuk dapat menanggulangi akibat

buruk yang terjadi karena pencemaran, bahkan sedapat mungkin untuk dapat

mencegah jangan sampai terjadi pencemaran lingkungan (Lutfi, 2004: 6).

Pencemaran lingkungan terjadi bila daur materi dalam lingkungan hidup

mengalami perubahan, sehingga keseimbangan dalam hal struktur maupun

fungsinya terganggu. Ketidak seimbangan struktur dan fungsi daur materi terjadi

karena proses alam atau juga karena perbuatan manusia. Dalam abad modernini

banyak kegiatan atau perbuatan manusia untuk memenuhi kebutuhan biologis dan

kebutuhan teknologi sehingga banyak menimbulkan pencemaran lingkungan.

Page 22: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

7

Manusia adalah merupakan satusatunya komponen Lingkungan Hidup biotik yang

mempunyai kemampuan untuk dengan sengaja merubah keadaan lingkungan

hidup. Dalam usaha merubah lingkungan hidupnya ini dengan bertujuan untuk

meningkatkan kesejahteraan hidupnya dapat menimbulkan masalah yang disebut

pencemaran. Manusia juga dapat merubah keadaan lingkungan yang tercemar

akibat berbuatannya ini menjadi keadaan lingkungan yang lebih baik, menjadi

keadaan seimbang, dapat mengurangi terjadinya pencemaran lingkungan, bahkan

diharapkan untuk dapat mecegah te rjadinya pencemaran (Lutfi, 2004: 7).

Ditinjau dari segi ilmu kimia yang disebut pencemaran lingkungan adalah

peristiwa penyebaran bahan kimia dengan kadar tertentu yang dapat merubah

keadaan keseimbangan pada daur materi, baik keadaan struktur maupun fungsinya

sehingga mengganggu kesejahteraan manusia. Pencemaran lingkungan ini perlu

mendapat penanganan secara serius oleh semua pihak, karena pencemaran

lingkungan dapat menimbulkan gangguan terhadap kesejahteraan kesehatan

bahkan dapat berakibat terhadap jiwa manusia (Lutfi, 2004: 7).

Berdasarkan medium fisik lingkungan tempat tersebarnya bahan kimia ini,

maka pencemaran lingkungan yang disebabkan oleh bahan kimia dapat dibagi

menjadi tiga jenis pencemaran (Lutfi, 2004: 7), yaitu:

a. Pencemaran tanah.

b. Pencemaran udara .

c. Pencemaran air.

2.2 Pencemaran Udara

Page 23: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

8

Pencemaran udara adalah suatu kondisi di mana kualitas udara menjadi

rusak dan terkontaminasi oleh zat-zat, baik yang tidak berbahaya maupun yang

membahayakan kesehatan tubuh manusia. Pencemaran udara biasanya terjadi di

kota-kota besar dan juga daerah padat industri yang menghasilkan gas-gas yang

mengandung zat di atas batas kewajaran. Rusaknya atau semakin sempitnya lahan

hijau atau pepohonan di suatu daerah juga dapat memperburuk kualitas udara di

tempat tersebut. Semakin banyak kendaraan bermotor dan alat-alat industri yang

mengeluarkan gas yang mencemarkan lingkungan akan semakin parah pula

pencemaran udara yang terjadi. Untuk itu diperlukan peran serta pemerintah,

pengusaha dan masyarakat untuk dapat menyelesaikan permasalahan pencemaran

udara yang terjadi. Berikut efek gas pencemaran udara yaitu:

a. Gas CO, karbon monoksida adalah gas yang bersifat membunuh makhluk

hidup termasuk manusia. Zat gas CO ini akan mengganggu pengikatan oksigen

pada darah karena CO lebih mudah terikat oleh darah dibandingkan dengan

oksigen dan gas-gas lainnya. Pada kasus darah yang tercemar karbon monoksida

dalam kadar 70 % hingga 80 % dapat menyebabkan kematian pada orang.

b. Gas CO2, karbon dioksida adalah zat gas yang mampu meningkatkan suhu

pada suatu lingkungan sekitar kita yang disebut juga sebagai efek rumah kaca.

Dengan begitu maka temperatur udara di daerah yang tercemar CO2 itu akan naik

dan otomatis suhunya menjadi semakin panas dari waktu ke waktu. Hal ini

disebabkan karena CO2 akan berkonsentrasi dengan jasad renik, debu dan titik-

titik air yang membentuk awan yang dapat ditembus cahaya matahari namun tidak

Page 24: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

9

dapat melepaskan panas ke luar awan tersebut. Keadaan seperti itu mirip dengan

kondisi rumah kaca tanpa AC dan fentilasi udara yang cukup.

c. Gas NO, NO2, SO dan SO2 Gas-gas tersebut akan dapat menimbulkan

gangguan pada saluran pernapasan dari mulai yang ringan hingga yang berat.

Penyebab terjadinya pencemaran lingkungan sebagian besar di sebabkan oleh

tangan manusia. Pencemaran air dan tanah adalah pencemaran yang terjadi di

perairan seperti sungai, kali, danau, laut, air tanah, dan sebagainya. Sedangkan

pencemaran tanah adalah pencemaran yang terjadi di darat baik di kota maupun di

desa. Alam memiliki kemampuan untuk mengembalikan kondisi air yang telah

tercemar dengan proses pemurnian atau purifikasi alami dengan jalan pemurnian

tanah, pasir, bebatuan dan mikro organisme yang ada di alam sekitar kita. Jumlah

pencemaran yang sangat masal dari pihak manusia membuat alam tidak mampu

mengembalikan kondisi ke seperti semula. Alam menjadi kehilangan kemampuan

untuk memurnikan pencemaran yang terjadi. Sampah dan zat seperti plastik,

deterjen dan sebagainya yang tidak ramah lingkungan akan semakin memperparah

kondisi pengrusakan alam yang semakin hari semakin bertambah parah.

Komposisi gas di atmosfer dapat mengalami perubahan karena polusi

udara akibat dari aktivitas alam maupun dari berbagai aktivitas manusia. Sumber

pencemaran udara dapat berasal dari kebakaran hutan, debu, industri dan alat

transportasi seperti kendaraan bermotor, mobil dan lain-lain. Bahan pencemaran

udara (polutan) secara umum dapat digolongkan menjadi dua golongan dasar,

yaitu partikel dan gas. Pencemaran udara oleh berbagai jenis polutan dapat

menurunkan kualitas udara. Penurunan kualitas udara untuk respirasi semua

Page 25: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

10

organisme (terutama manusia) akan menurunkan tingkat kesehatan masyarakat.

Asap dari kebakaran hutan dapat menyebabkan gangguan iritasi saluran

pernapasan, bahkan terjadinya infeksi saluran pernapasan akut (ISPA). Setiap

terjadi kebakaran hutan selalu diikuti peningkatan kasus penyakit infeksi saluran

pernapasan. Jumlah polutan yang dikeluarkan ke udara dalam satuan waktu

dinamakan emisi. Emisi dapat disebabkan oleh biogenic emissions (proses alam)

misalnya, CH4 hasil aktivitas penguraian bahan organik oleh mikroba dan

anthropogenic amissions (kegiatan manusia), misalnya asap kendaraan bermotor,

asap pabrik, dan sisa pembakaran. Beberapa jenis polutan pencemar udara antara

lain sebagai berikut:

a. Gas Karbon Monoksida (CO) dan Karbon Dioksida (CO2).

Gas karbon monoksida (CO) timbul akibat dari proses pembakaran yang

tidak sempurna. Karbon monoksida (CO) dapat bersumber dari proses

pembakaran tidak Sempurna. Proses pembakaran tidak sempurna dapat terjadi

pada mesin kendaraan, seperti mobil, sepeda motor, mesin, industri, kereta api,

dan lain-lain. Proses pembakaran ini akan menghasilkan gas CO. Contoh, jika

anda menghidupkan mesin mobil di dalam garasi, maka garasi harus dalam

keadaan terbuka. Apabila garasi berada dalam keadaaan tertutup rapat, maka gas

CO yang keluar dari knalpot akan memenuhi ruangan garasi tersebut. Jika terhirup

oleh seseorang dalam jumlah yang banyak dapat menyebabkan keracunan yang

ditandai dengan badan lemas dan apabila berlanjut lama dapat menyebabkan

kematian.

Page 26: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

11

Gas CO merupakan gas yang tidak berbau, tidak berasa, dan tidak stabil.

Gas ini sangat reaktif terhadap hemoglobin darah dan afinitas hemoglobin (Hb)

terhadap CO lebih tinggi dibandingkan afinitas Hb terhadap O2. Apabila gas CO

ini terhirup melalui saluran pernapasan dan berdifusi ke dalam darah, maka CO

akan lebih cepat berikatan dengan Hb dibandingkan dengan oksigen. Akibatnya,

CO akan terbawa ke jaringan dan oksigen dalam tubuh menjadi berkurang

sehingga tubuh akan mengalami pusing dan sakit kepala. Selain itu, penumpukan

CO dalam jaringan dapat menimbulkan keracunan.

Gas karbon dioksida (CO2) berasal dari hasil pembakaran hutan, industri,

pesawat terbang, pesawat luar angkasa, kapal dan mesin-mesin seperti motor,

mobil, serta kereta api. Hasil pembakaran tersebut akan meningkatkan kadar CO2,

sehingga udara tercemar. Apabila kadar CO2 di udara terus meningkat dan

melebihi batas tolerasi yaitu melebihi 0,0035 % serta tidak segera diubah oleh

tumbuhan menjadi oksigen, maka dapat menyebabkan terbentuknya gas rumah

kaca yang efeknya akan meningkatkan pemanasan global suhu bumi (global

warming). Hal tersebut terjadi karena sebagian sinar matahari yang masuk ke

bumi dipantulkan ke luar angkasa. Karena tertahan oleh adanya rumah kaca, maka

sinar tersebut tetap berada di permukaan bumi dan akan meningkatkan suhu bumi

(pemanasan global).

Pemanasan global ini dapat mengakibatkan bahaya kekeringan yang hebat

yang mengganggu kehidupan manusia dan mencairnya lapisan es di daerah kutub.

Gas karbon dioksida ini berasal dari asap pabrik, pembakaran sampah, kebakaran

hutan, dan asap kendaraan bermotor. Selain itu, efek dari gas rumah kaca juga

Page 27: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

12

dipicu oleh hasil pembakaran fosil (batu bara dan minyak bumi) yang berupa hasil

buangan bentuk CO2 dan sulfur belerang.

b. Gas SO dan SO2.

Gas belerang yang terdapat di udara bebas dapat berupa SO, SO2 dan SO3.

Gas belerang tersebut dihasilkan oleh pembakaran minyak bumi dan batu bara.

Jika gas belerang (SO, SO2 atau SO3) bereaksi dengan gas nitrogen oksida (NO2,

NO3) dan uap air membentuk senyawa asam (asam sulfat, asam nitrat). Jika

senyawa asam bersatu dengan uap air akan membentuk awan, lalu mengalami

kondensasi dan presipitasi di udara dan akan turun sebagai hujan asam (Anonim,

2010).

2.3 Sampah dan Jenis-Jenisnya

2.3.1 Sampah

Menurut WHO (World Health Organization), sampah adalah sesuatu yang

tidak digunakan, tidak dipakai, tidak disenangi atau sesuatu yang dibuang berasal

dari kegiatan manusia dan tidak terjadi dengan sendirinya. Banyak sampah

organik masih mungkin digunakan kembali/pendaurulangan (re-using), walaupun

akhirnya akan tetap merupakan bahan/material yang tidak dapat digunakan

kembali.

Page 28: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

13

Gambar 2.1 Sampah (Sumber: http://ricoerl.blogspot.co.id/2015/05/mengapa-kita-harus-membuang-

sampah-pada.html)

2.3.2 Jenis-jenis Sampah

1. Menurut Sumbernya

Menurut sumbernya, sampah terdiri atas (Trisaksono, 2002: 17), yaitu:

a. Sampah kota, yang merupakan buangan sampah berasal dari rumah tangga

atau pemukiman, perkantoran atau pusat perbelanjaan. Adapun jenis sampahnya

antara lain, bahan organik seperti sisa makanan, tanaman, potongan sayur mayur.

Disamping itu terdapat juga bahan lain seperti kertas, sisa pembungkus, botol

(kaca), kaleng (logam), potongan plat, bahan sisa bangunan dan lain-lain yang

jumlah pembuangannya rutin setiap hari selalu ada dan berbeda-beda jenisnya.

b. Sampah industri, merupakan buangan dari sisa proses di industri. Dan

spesifiknya tergantung dari produk industri seperti industri kimia, maka yang

dibuang adalah sampah kimia, demikian pula dengan industri logam, kertas,

elektronik, plastik dan lain-lain.

Page 29: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

14

2. Menurut Undang-Undang

Jenis sampah yang diatur dalam pengelolaan sampah, berdasarkan

Undang-undang Nomor 18 Tahun 2008 (Murni, 2012: 227-228), yaitu:

a. Sampah rumah tangga yaitu sampah yang berbentuk padat, berasal dari

sisa kegiatan sehari-hari rumah tangga, namun tidak termasuk tinja dan sampah

spesifik (seperti sampah Bahan Berbahaya Beracun) dan dari proses alam yang

berasal dari lingkungan rumah tangga. Sumber sampah ini yakni berasal dari

limbah rumah tangga ataupun limbah pemukiman.

b. Sampah sejenis sampah rumah tangga yaitu sampah rumah tangga yang

berasal dari sumber lain selain rumah tangga dan lingkungan rumah tangga,

seperti berasal dari pasar, pusat perdagangan, kantor, sekolah, rumah sakit, rumah

makan, hotel, terminal, pelabuhan, industri, taman kota dan lainnya.

c. Sampah spesifik adalah sampah rumah tangga atau sampah sejenis rumah

tangga yang karena sifat, konsentrasi, dan/ atau jumlahnya memerlukan

penanganan khusus, meliputi sampah yang mengandung B3 (bahan berbahaya

beracun), sampah yang mengandung limbah B3 (sampah medis), sampah akibat

bencana, puing bongkaran, sampah yang secara teknologi belum dapat diolah dan

sampah yang timbul secara periode.

Harus diakui bahwa salah satu kebiasaan masyarakat dalam

menangani sampah adalah dengan membakarnya. Di lokasi pemukiman,

biasanya sampah yang tidak terangkut dibakar di sudut-sudut pekarangan entah

itu pada pagi atau malam hari. Pembakaran sampah sebenarnya membahayakan

kesehatan orangorang yang berada di sekitarnya. Bahaya tersebut biasanya

Page 30: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

15

diitimbulkan oleh adanya emisi gas dan partikel debu. Gas-gas berbahaya

yang ditimbulkan oleh pembakaran sampah antara lain adalah gas karbon

monoksida (CO), nitrogen oksida (NOx), sulfur dioksida (SO2), dioxin dan furan

(Jamaluddin, 2016:2).

CO terbentuk akibat pembakaran yang tidak sempurna. Ketika

terhirup, CO dapat bereaksi dengan hemoglobin di dalam darah membentuk

karboksihemoglobin (HbCO). Badan manusia tidak dapat membedakan mana

HbCO dan oksihemoglobion (HbO2), yang secara normal mentransfer O2 ke

jaringan sel di badan. Hemoglobin yang semestinya mengangkut dan

mengedarkan oksigen keseluruh tubuh berubah fungsinya menjadi pembawa CO

sehingga tubuh akan kekurangan oksigen. Kekurangan oksigen dalam dosis

rendah akan menyebabkan sakit kepala dan kematian dalam dosis tinggi

(Jamaluddin, 2016:2).

Pada proses ketika air (H2O) direaksikan dengan karbon monoksida (CO)

persamaan raksinya yaitu (Tim Konsultan Kimia, 2013: 28):

CO + H2O <=> H2 + CO2 (2.1)

Nox (natrium oksida) yang paling berpengaruh pada lingkungan adalah

NO (nitrogen monoksida) dan NO2 (nitrogen dioksida). Nitrogen oksida

adalah prekursor pembentukan ozon (O3) dan peroksisetal nitrat yang dapat

mengakibatkan smog (kabut asap). Nirogen oksida juga berkontribusi dalam

pembentukan aerosol nitrat yang dapat mengakibatkan kabut dan hujan asam. NO2

termasuk gas yang toksik terhadap manusia. Sementara itu, SO2 merupakan gas

yang dapat menyebabkan iritasi mata, hidung dan tenggorokan. Dalam

Page 31: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

16

konsentrasi yang tinggi dapat mengakibatkan kematian bagi penderita penyakit

asma atau bronkhitis. SO2 juga sebagai salah satu penyebab hujan asam

(Jamaluddin, 2016: 3).

2.4 Integrasi Penelitian dengan Al-Qur’an

Sampah merupakan bahan yang sifatnya dapat merusak lingkungan dan

sekitarnya, jika terus dibiarkan sampah akan terus meningkat dan akan

membahayakan bagi kesehatan manusia. Sebagaimana yang dijelaskan QS Al-

A’raaf (7): 56.

Terjemahnya:

“Dan janganlah kamu berbuat kerusakan di muka bumi,sesudah (Allah)

memperbaikinya dan berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut (tidak akan diterima) dan harapan (akan dikabulkan). Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang berbuat baik” (Kementrian Agama,

2005).

Menurut tafsir Jalaluddin As-Suyuthi dan Jalaluddin Muhammad Ibnu

Ahmad Al-Mahalliy, (dan janganlah kamu berbuat kerusakan dimuka bumi)

dengan melakukan kemusyrikan dan perbuatan-perbuatan maksiat (sesudah Allah

memperbaikinya) dengan cara mengutus rasul-rasul (dan berdoalah kepada-Nya

dengan rasa takut) terhadap siksaan-Nya (dan dengan penuh harap) terhadap

rahamat-Nya. (Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang-orang yang

berbuat baik) yakni orang-orang yang taat.

Menurut tafsir Quraish Shihab, Jangan kalian membuat kerusakan di muka

bumi yang telah dibuat baik dengan menebar kemaksiatan, kezaliman dan

Page 32: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

17

permusuhan. Berdoalah kepada-Nya dengan rasa takut akan siksa-Nya dan

berharap pahala- Nya. Kasih sayang Allah sangat dekat kepada setiap orang yang

berbuat baik, dan pasti terlaksana (Manupraba, 2016).

Dari Ayat dan tafsir di atas dapat dikatakan bahwa sebagai manusia kita

dilarang untuk merusak apa yang telah Allah ciptakan. Seperti halnya dalam

penelitian ini, bahwa sampah yang dibakar secara terbuka dapat mencemari udara

dan merusak lingkungan. Sehingga sampah perlu dikelolah dengan baik salah

satunya adalah dengan membuat alat pembakar sampah yang ramah lingkungan.

Sebagaimana yang dijelaskan QS Yunus (10): 9.

Terjemahnya:

Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk oleh Tuhan mereka karena keimanannya, di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh kenikmatan (Kementrian Agama, 2005).

Menurut tafsir Jalaluddin (Sesungguhnya orang-orang yang beriman dan

mengerjakan amal-amal saleh, mereka diberi petunjuk) diberi bimbingan (oleh

Rabb mereka karena keimanannya) kepada-Nya; kelak pada hari kiamat Allah

swt. akan menjadikan bagi mereka cahaya dengan cahaya itu mereka mendapat

petunjuk (di bawah mereka mengalir sungai-sungai di dalam surga yang penuh

kenikmatan).

Dari ayat dan tafsir di atas bahwa orang yang beriman dan beramal saleh

diberi petunjuk dan bimbingan oleh Allah swt untk bekal di akhirat. Banyak cara

Page 33: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

18

untuk berbuat saleh salah satunya adalah membuat alat insinerator yang ramah

lingkungan sehingga tidak merusak lingkungan dan bermanfaat bagi seluruh umat

manusia dalam menangani masalah sampah yang terus meningkat setiap harinya.

Sebagaimana di jelaskan QS Al-Baqarah (2): 60

Terjemahnya:

Dan (ingatlah) ketika Musa memohon air untuk kaumnya, lalu Kami berfirman: "Pukullah batu itu dengan tongkatmu". Lalu memancarlah daripadanya dua belas mata air. Sungguh tiap-tiap suku telah mengetahui tempat minumnya (masing-masing). Makan dan minumlah rezeki (yang diberikan) Allah, dan janganlah kamu berkeliaran di muka bumi dengan berbuat kerusakan (Kementrian Agama, 2005).

Menurut tafsir Jalalayn, (Dan) ingatlah (ketika Musa memohon air) (untuk

kaumnya) yakni ketika mereka telah kehausan di padang Tih (lalu firman Kami,

"Pukulkanlah tongkatmu ke atas batu itu!") yaitu batu yang pernah membawa lari

pakaiannya, bentuknya tipis persegi empat sebesar kepala manusia, batu lunak

atau seperti keduanya lalu dipukulkannya (maka terpancarlah) terbelahlah batu itu

lalu keluar air (daripadanya dua belas mata air) yaitu sebanyak jumlah suku Bani

Israel (sesungguhnya telah mengetahui tiap-tiap suku) yakni tiap-tiap suku di

antara mereka (tempat minum mereka) masing-masing hingga mereka tidak saling

berebut. Lalu firman Kami kepada mereka, ("Makan dan minumlah rezeki yang

Page 34: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

19

diberikan Allah dan janganlah kamu berbuat keonaran di muka bumi dengan

melakukan pengrusakan!").

Menurut tafsir Quraish Shihab, Ingatlah, wahai Banû Isrâ'îl, hari ketika

Mûsâ, nabi kalian, memohonkan air kepada Tuhannya untuk kalian pada saat

kalian sangat haus di padang Tîh. Kami pun mengasihi kalian dan Kami

memfirmankan kepada Musa, "Pukullah batu itu dengan tongkatmu." Kemudian

memancarlah air dari dua belas mata air, sehingga setiap kelompok memiliki satu

mata air. Karena mereka berjumlah dua belas kelompok, maka setiap kabilah bisa

mendapatkan tempat minum mereka. Kami firmankan kepada kalian, "Makanlah

mann dan salwa, minumlah dari air yang memancar ini dan lupakanlah apa yang

pernah kalian lakukan. Dan janganlah kalian berlebih-lebihan dalam berbuat

kerusakan di bumi, tetapi tahanlah diri kalian dari perbuatan maksiat."

Dari ayat dan tafsir surah Al-Baqarah ayat 60 diatas yang berhubungan

dengan penelitian ini adalah dilarang kepada kita untuk berbuat kerusakan dibumi

ini baik di darat, di udara maupun di air. Salah satu pengrusakan yang dilakukan

manusia saaat ini adalah sampah, salah satu sampah yang sulit teruarai oleh

bakteri adalalah sampah plastik. Maka dari itu dilakukanlah penelitian ini untuk

menangani sampah plastik yang dihasilkan dari rumah tangga.

2.5 Alat Pengolahan Sampah Anorganik

1. Mesin Pengolahan Sampah Plastik Jadi BBM

Mesin ini menggunakan prinsip pirolisis dan destilasi bertingkat,

dimana plastik akan dipanaskan di dalam reaktor yang dipanaskan dengan gas

metan. Setelah plastik dipanaskan sampai suhu diatas titik lelehnya, maka

Page 35: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

20

akan menjadi uap polimer yang melewati pipa pendinginan dan terjadilah

proses kondensasi sehingga menghasilkan bahan bakar alternatif (Prasetyo dkk,

2012: 2-3).

Gambar 2.2 Mesin pengolahan sampah plastik menjadi BBM

Sumber: ( Hendra Prasetyo dkk, Mesin pengolahan limbahsampah plastik

menjadi bahan bakar alternatif)

2. Mesin Daur Ulang Plastik Menjadi Biji Plastik

Teknologi pengolahan sampah plastik yang saat ini banyak digunakan

adalah teknologi peranjang plastik, pelelehan plastik dan pencetakan plastik.

Kebanyakan pelaku daur ulang hanya sampai dalam pemilahan dan pencucian

sampah plastik. Hanya beberapa pengusaha daur ulang yang melakukan

perajangan plastik. Hasil dari perajangan tersebut berbentuk plastik serpih atau

flakes. Sangat jarnag pelaku daur ulang yang melelehkan plastik untuk

memproduksi biji plastik sebagai bahan baku pabrik plastik (Sahwan dkk, 2005:

316).

Page 36: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

21

Gambar 2.3 Mesin daur ulang plastik menjadi biji plastik

(Sumber: http://www.tokomesin.com/Mesin_Penghancur_

Plastik_Mesin_Biji_Plastik.html)

3. Pengolahan Sampah Dengan Pembakaran

Gambar 2.4 Mesin pengolahan sampah dengan pembakaran (Insinerator)

(Sumber: https://depokbebassampah.wordpress.com/acuan/incenerator/)

Salah satu teknik pengelolaan sampah yaitu dengan membakar sampah

atau memanfaatkan sampah sebagai bahan bakar pada unit pembangkit uap dan

Page 37: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

22

listrik. Peralatan atau unit pembakar sampah disebut incenerator. Ada dua tipe

incenerator apabila ditinjau dari segi pemanfaatannya yaitu dimanfaatkan sebagai

pemusnah sampah dengan membuang begitu saja panas yang timbul akibat

pembakaran atau memanfaatkan panas yang timbul dari pembakaran sampah

untuk dikonversikan ke tenaga listrik atau produksi uap (Trisaksono, 20167: 17).

2.6 Insinerator dan Jenis-jenisnya

Insinerator merupakan alat atau sarana untuk membakar refuse

dengan pembakaran bahan bakar yang minim. Insinerasi adalah proses

pengurangan atau perubahan bentuk sampah yang sudah terbakar pada suhu

optimum 1400 oF –1800 oF. Fungsi utama insinerasi untuk mengurangi volume

dan jumlah serta menyuci hamakan 5 % – 15 % berat limbah yang tersisa sebagai

residu (Euis, 2007:4).

Pembakaran yang bersih hanya bisa dilakukan dalam api panas dan suplai

oksigen yang cukup. Padahal, pada pembakaran sampah yang umum dilakukan

yakni sampah dalam tumpukan hanya bagian luar yang mendapat cukup oksigen

untuk menghasilkan karbon dioksida (CO2). Sementara bagian dalam, karena

kekurangan suplai oksigen (O2) akan menghasilkan karbon monoksida (CO)

(Rifyal dkk, 2013).

Jenis incinerator yang paling umum diterapkan untuk membakar

limbah padat B3 ialah rotary kiln, multiple hearth, fluidized bed, open pit,

single chamber, multiple chamber, aqueous waste injection, dan starved air

unit. Dari semua jenis insinerator tersebut, rotary kiln mempunyai kelebihan

karena alat tersebut dapat mengolah limbah padat, cair dan gas secara simultan.

Page 38: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

23

1. Incinerator Rotary Kiln

Gambar 2.5 Incinerator Rotary Kiln (Sumber: Second International Conference on CFD in the Mineral and Proses

Industries CSIRO, 1999)

Rotary kiln membentuk ruang pembakaran utama, menjadi silinder baja

dilapisi dengan bata tahan api untuk isolasi dan perlindungan terhadap keretakan.

Silinder dipasang pada sudut 1o - 2o dari horizontal dan berputar pada kecepatan

0,2 hingga 0,3 rpm. Dalam kombinasi dengan ruang pembakaran sekunder,

pemanasan dengan boiler dan sistem pembersihan gas buang, insinerator rotary

kiln telah banyak digunakan sebagai sistem pengolahan limbah industri (Yang

dkk, 1999: 443).

Meskipun insinerator rotary kiln secara rutin digunakan dalam penanganan

limbah cair/padat yang berbahaya, transportasi yang kompleks dan proses kimia

yang terjadi dalam sistem ini tidak dipahami dengan baik. Pengoperasian kiln

industri harus ditangani oleh yang berpengalaman. Sistem ini biasanya dirancang

dan beroperasi jauh di bawah batas baku mutu emisi, tetapi dengan biaya modal

dan bahan bakar (Yang dkk, 1999: 443).

Page 39: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

24

Tipe ini cocok untuk menginsinerasi limbah yang mempunyai

kandungan air (water content) yang cukup tinggi dan volumenya cukup

besar. Sistem incinerator ini berputar pada bagian Primary Chamber, dengan

tujuan untuk mendapatkan pembakaran limbah yang merata keseluruh bagian.

Proses pembakarannya sama dengan type static, terjadi dua kali pembakaran

dalam ruang bakar 1 (Primary Chamber) untuk limbah dan Ruang Bakar 2

(Seacondary Chamber) untuk sisa-sisa gas yang belum sempurna terbakar dalam

Primary Chamber (Fadly, 2014: 6).

2. Multiple Hearth Incinerator

Multiple Hearth Incinerator yang telah digunakan sejak pertengahan tahun

1900-an, terdiri dari suatu kerangka lapisan baja tahan api dengan

serangkaian tungku (hearth) yang tersusun secara vertikal, satu di atas yang

lainnya dan biasanya berjumlah 5-8 buah tungku, shaft rabble arms beserta

rabble teeth-nya dengan kecepatan putaran 3/4 – 2 rpm. Umpan sampah

dimasukkan dari atas tungku secara terus menerus dan abu hasil proses

pembakaran dikeluarkan melalui silo (tempat penampungan abu). Burner

dipasang pada sisi dinding tungku pembakar di mana pembakaran terjadi.

Udara diumpan masuk dari bawah, dan sampah diumpan masuk dari atas

(Fadly, 2014:7).

Page 40: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

25

Gambar 2.6 Multiple Hearth Incinerator (Sumber: NT Fadly, 2014)

3. Fluidized Bed Incinerator

Fluidized bed incinerator adalah sebuah tungku pembakar yang

menggunakan media pengaduk berupa pasir seperti pasir kuarsa atau pasir silika,

sehingga akan terjadi pencampuran (mixing) yang homogen antara udara dengan

butiran-butiran pasir tersebut. Mixing yang konstan antara partikel-partikel

mendorong terjadinya laju perpindahan panas yang sangat cepat serta terjadinya

pembakaran sempurna. Fluidized bed incinerator berorienrasi bentuk tegak lurus,

silindris, dengan kerangka baja yang dilapisi bahan tahan api, berisi

hamparan pasir (sand bed) dan distributor untuk fluidasi udara. Fluidized

bed incinerator normalnya tersedia dalam ukuran berdiameter dari 9 sampai 34 ft

(Fadly, 2014:9).

Page 41: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

26

Gambar 2.7 Fluidized Bed Incinerator (Sumber: R. C. Bailie dkk, 2016)

Pembakaran dengan teknologi fluidized bed merupakan satu

rancangan alternatif untuk pembakaran limbah padat. Harapan pasir tersebut

diletakkan diatas distributor yang berupa grid logam dengan dilapisi bahan tahan

api. Grid ini berisi suatu pelat berpori nosel-nosel injeksi udara atau tuyere

di mana udara dialirkan ke dalam ruang bakar untuk menfluidisasi hamparan

(bed) tersebut. Aliran udara melalui nosel menfluidisasi hamparan sehingga

berkembang menjadi dua kali volume sebelumnya. Fluidisasi meningkatkan

pencampuran dan turbulensi serta laju perpindahan panas yang terjadi. Bahan

bakar bantu digunakan selama pemanasan awal untuk memanaskan hamparan

sampai temperatur operasi sekitar 750 oC - 900 oC sehingga pembakaran dapat

terjaga pada temperatur konstan. Dalam beberapa instalasi, suatu sistem

water spray digunakan untuk mengendalikan temperatur ruang bakar

(Fadly, 2014: 9).

Page 42: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

27

Ini terdiri dari bagian bawah untuk mendistribusikan gas fluidisasi, bagian

tengah partikel padat di mana reaksi berlangsung dan bagian atas di mana gas

mengalir keluar dari tempat fluidasi (Bailie dkk, 2016: 12).

Ketika tidak ada gas yang mengalir melalui ruang, partikel padat

beristirahat di piring distributor dan tidak ada penurunan tekanan. Dengan

meningkatnya laju aliran, penurunan tekanan meningkat sampai penurunan

tekanan menjadi sama dengan tekanan yang diberikan oleh solid pada distributor.

Dengan peningkatan lebih lanjut dalam tingkat gas-aliran, partikel menjadi

tersuspensi dalam aliran gas. Partikel padat dan gas menjadi bergejolak

(Bailie dkk, 2016: 13).

2.7 Faktor Yang Mempengaruhi Proses Insinerasi

Ada beberapa faktor yang mempengaruhi proses insinerasi yaitu (Euis,

2007: 4-5), yaitu:

a. Komposisi atau Jenis Limbah

Perlakuan terhadap limbah klinis yang akan diolah dengan komposisi

limbah yang karakteristiknya tidak dibedakan sehingga kondisinya yang homogen

untuk setiap pembakaran.

b. Waktu Insinerasi

Waktu mempengaruhi produk (reduksi abu) yang dihasilkan, semakin

lama proses insinerasi, maka reduksi abu semakin tinggi. Sehingga untuk

mendapat hasil yang optimal, maka diperlukan waktu operasi yang optimal pula.

Page 43: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

28

c. Suhu

Suhu sangat berpengaruh, semakin tinggi suhu maka semakin besar nilai

konstanta kecepatan reduksi sehingga kecepatan reduksi bertambah.

d. Berat Limbah

Berat limbah dipengaruhi produk hasil sebagai perbandingan berat %

reduksi abu.

2.8 Parameter Uji Kerja Insinerator

Parameter-parameter unjuk kerja alat pembakar sampah (insinerator) yang

diukur dalam unjuk kerja tersebut ditentukan berdasarkan analisa unjuk kerja alat.

Analisis uji kerja insinerator menurut Dwi (2017: 2-3), meliputi:

a. Pengukuran suhu

Pengukuran suhu dilakukan langsung oleh peneliti. Pengukuran suhu

menggunakan termokopel dengan ketelitian maksimum 1000 oC.

b. Laju pembakaran (Bbt)

Parameter yang diukur untuk analisis laju pembakaran adalah massa

limbah dan lama pembakaran. Laju pembakaran dihitung dengan membandingkan

bobot limbah yang dibakar dengan lamanya proses pembakaran. Rumus

menghitung laju pembakaran:

(2.2)

Keterangan:

Bbt : laju pembakaran

m : massa sampah yang dibakar

t : waktu proses pembakaran

Page 44: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

29

c. Rendemen arang

Rendemen arang digunakan untuk mengetahui kesempurnaan proses

pembakaran. Parameter yang diukur untuk analisis rendemen arang adalah

parameter massa arang yang dihasilkan oleh proses pembakaran dan massa

sampah yang dibakar. Nilai rendemen arang dihitung dengan presentase

perbandingan massa arang dan massa sampah.

(2.3)

d. Rendemen abu

Rendemen abu diginakan untuk mengetahui kesempurnaan proses

pembakaran. Parameter yang diukur analisis rendemen abu adalah massa abu hasil

pembakaran dan massa sampah. Nilai rendemen abu dihitung dengan presentase

perbandingan massa abu dan massa sampah.

(2.4)

2.9 Debit Air

Debit air adalah kecepatan aliran zat cait per satuan waktu. Untuk dapat

menentukan debit air maka kita harus mengetahui satuan ukuran volume dan

satuan ukuran waktu terlebih dahulu, karena debit air berkaitan erat dengan satuan

volume dan satuan waktu.

(2.5)

Page 45: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

30

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Desember 2016 sampai maret 2017,

dengan tempat penelitian dan pengujian di Jln. Karaeng Loe Sero no B17,

Samping Mesjid Mutmainnah Qulub.

3.2 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan terdiri dari:

3.2.1 Alat

Alat yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

1. Alat las 1 set

2. Drum 2 buah

3. Plat alumunium (2,4m × 1,2m) 2 lembar

4. Pipa PVC (diameter 2 inc) 2 batang

5. Pipa PVC (diameter 1/2 inc) 1 batang

6. Termokopel 1 buah

7. Timbangan 3 kg 1 buah

8. Gelas ukur 1 buah

9. Nozzel Spray 4 buah

10. Blower 1 buah

Page 46: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

31

11. Meteran 1 buah

12. Besi Selinder (diameter 3 inc) 2 meter

13. Bor besi 1 set

14. Besi siku 7 batang

15. Engsel 3 buah

16. Gerinda 1 set

17. Roda 2 pasang

18. Selang air 10 meter

19. Baut 12 6 set

3.2.2 Bahan

Bahan yang digunakan pada penelitian ini yaitu:

1. Air

2. Lem besi

3. Lem PVC

4. Sampah anorganik plastik

3.3 Prosedur Penelitian

Berikut langkah-langkah penelitian yang dilakukan terdiri dari tiga fase

yaitu:

1. Membuat desain alat insinerator

a. Mendesain alat dengan menggunakan aplikasi SketchUp

Page 47: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

328

Gambar 3.1. Tampak samping depan bagian dalam beserta ukuran-ukuran insinerator

Page 48: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

33

Gambar 3.2. Tampak samping depan

Gambar 3.3. Tampak samping belakang

Page 49: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

34

Gambar 3.4. Tampak samping belakang bagian dalam

b. Menetapkan bagian-bagian dari desain

Gambar 3.5. Bagian-bagian incenerator

Page 50: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

35

Keterangan:

1) Nozzle spray pertama untuk mencampur asap dengan kabut air

sebelum asap memasuki ruang penampung asap

2) Pipa besi penghubung ruang pembakaran dengan ruang penampung

asap

3) Ruang pembakaran

4) Pintu ruang pembakaran

5) Pegangan pintu ruang pembakaran

6) Pintu ruang abu

7) Pegangan pintu ruang abu

8) Kawat besi pemisah ruang pembakaran dengan ruang abu

9) Pentilasi udara ruang pembakaran

10) Nozzle spray pipa filter 1

11) Nozzle spray pipa filter 2

12) Pipa penghubung ruang penampungan asap dengan pipa fiter air

13) Pipa filter air

14) Cerobong asap

15) Blower

16) Pipa pembuang air filtrasi

17) Penyangga blower dan cerobong asap

18) Pipa pembuangan air dari ruang penampungan asap

Page 51: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

36

2. Membuat desain filter air

a. Mendesain filter dengan menggunakan aplikasi SketchUp

Gambar 3.6. Pipa fiter air beserta ukuran-ukurannya

b. Menetapkan bagian-bagian filter

Gambar 3.7. Bagian-bagian filter air

Page 52: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

37

Keterangan:

1) Kipas DC

2) Pipa tempat keluarnya asap menuju belower

3) Pipa filter kedua

4) Pipa pembuangan air hasil filtrasi

5) Nozzle Spary pipa filter kedua

6) Nozzle Spary pipa filter pertama

7) Pipa filter pertama

8) Pipa tempat masuknya asap dari tempat penampungan asap

3. Membuat alat insinerator dua tahap

Pada tahap pembuatan insinerator bahan utama yang digunakan adalah

drum besi untuk ruang pembakaran dengan diameter 60 cm dan tinggi 83 cm,

diluar drum dibuat rangka dengan menggunakan besi siku, kemudian ruang antara

drum dengan rangka luar dimasukkan busa peredam panas, rangka luar drum

kemudian ditutu dengan plat alumunium dengan tebal 0,3 cm, kemudian pada

bagian atas drum dibuat pipa penghubung dari drum pembakaran ke drum filter

dengan menggunakan pipa besi dengan diameter 3 inc.

Pada bagian atas drum kedua (drum filter) dibuat pipa penghubung ke

drum pembakaran. Pada bagian atas drum dipasang pipa penghubung menuju

filter air dan blower.

Page 53: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

38

Gambar 3.8 Foto alat insinerator dua tahap yang telah jadi tampak samping kanan

Gambar 3.9 Foto alat insinerator dua tahap yang telah jadi tampak depan

Page 54: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

39

Gambar 3.10 Foto alat insinerator dua tahap yang telah jadi tampak belakang

4. Membuat filter air

Pada incinerator ini menggunakan 2 filter yaitu filter pertama

menggunakan air (H2O) yang yang disemprotkan pada asap pada saat memasuki

tempat penampung asap dan semprot kan kembali pada pipa filter. Kemudian

asap disedot oleh blower untuk dilepaskan ke lingkungan. Sebelum keluar ke

lingkungan asap akan melewati karbon aktif. Berikut adalah gambar desain filter

air dan foto hasil filter air yang telah dibuat

Page 55: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

40

Gambar 3.11 Foto filter air yang dibuat

5. Proses kerja alat dan pengujian alat

Proses kerja alat pada penelitian ini yaitu:

a. Memasang pompa air dan menghubungkan ke nozzle spray

menggunakan selang air.

b. Menyalakan mesin blower.

c. Menimbang massa sampah yang akan dibakar.

d. Memasukkan sampah ke dalam tempat pembakaran.

e. Membakar sampah sampai habis dan mencatat suhu setiap 5 menit.

f. Mencampur asap dengan air sebelum memasuki ruang penampung asap

dengan cara menyemprotkan air dengan nozzle spray pada pipa

penghubung antara ruang pembakaran dan ruang penampung asap.

g. Setelah itu asap melewati pipa pertama filter air.

Page 56: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

41

h. Menyemprotkan air pada pipa fiter air kemudian asap melewati kipas

pada pipa filter yang kedua sehingga asap tercampur rata dengan air.

i. Menghisap asap dari pipa filter menggunakan blower.

j. Mengeluarkan asap ke lingkungan melalui cerobong asap dengan

menggunakan blower.

3.4 Pegujian Insinerator

Parameter yang diuji adalah :

1. Pengukuran suhu pembakaran insinerator dan pembakaran bebas Tabel 3.1 Pengukuran suhu

No Waktu (menit)

Suhu (oC)

1 5 ....

2 10 ....

3 15 ....

... ... ...

2. Laju Pembakaran

Laju pembakaran dihitung dengan membandingkan bobot limbah yang

dibakar dengan lamanya proses pembakaran. Rumus menghitung laju pembakaran

:

(3.1)

(Dwi, 2017: 2-3)

Keterangan :

Bbt : Laju pembakaran (kg/jam)

m : massa limbah yang dibakar (kg)

t : lamanya proses pembakaran (jam)

Page 57: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

42

3. Rendemen Arang

Analisis rendemen arang adalah parameter massa arang yang dihasilkan

oleh proses pembakaran dan massa sampah yang dibakar. Nilai rendemen arang

dihitung dengan presentase perbandingan massa arang dan massa sampah.

(3.2)

(Dwi, 2017: 2-3)

4. Rendemen Abu

Analisis rendemen abu adalah parameter massa abu yang dihasilkan oleh

proses pembakaran dan massa sampah yang dibakar. Nilai rendemen abu dihitung

dengan presentase perbandingan massa arang dan massa sampah.

(3.3)

(Dwi, 2017: 2-3)

5. Efesiensi alat

Analisis efesiensi alat dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

perentase alat untuk mengurangi limbah. Persentase tingkat efesiensinya alat

insinerator dihitung dengan menggunakan rumus :

Efesiensi alat insinerator (%) = 100% - ( A(%) + B (%) (3.4)

(Dwi, 2017: 2-3)

Keterangan :

A : Rendemen Arang (%)

B : Rendemen Abu (%)

Page 58: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

43

3.5 Bagan Alir Penelitian

.

Mulai

Selesai

Mempersiapkan alat dan bahan

Studi literatur

Pembuatan alat

Pengujian alat

Parameter uji

Pengukuran suhu Laju pembakaran Rendemen arang Rendemen abu

Hasil pengujian

Kesimpulan

Pembakaran pada insinerator dua tahap Pembakaran secara bebas

Gambar 3.12 Bagan Air Penelitian

Page 59: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

44

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Model Rancang Bangun Alat Insinerator Dua Tahap

Insineraor adalah tempat pembakaran sampah yang didesain sedemikian

rupa sehingga gas buang dari pembakaran tersebut tidak berbahaya jika dilepas ke

lingkungan. Pada penelitian ini dibuat insinerator dengan dua kali tahap pencucian

asap pembakaran dengan menggunakan air. Seperti pada gambar 4.1.

Gambar 4.1 Hasil model alat insinerator dua tahap

Page 60: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

45

4.2 Prinsip Kerja Insinerator Dua Tahap

Prinsip kerja insinerator ialah sampah dibakar pada ruang pembakaran

kemudian asap pembakaran disemprotkan air dengan nozzle spray pada pipa besi

sebelum memasuki ruang penampung asap, kemudian asap memasuki pipa PVC

filter air yang terdiri dari 2 pipa pada pipa tersebut disemprotkan air dari atas pipa

menggunakan nozzle spray. Kemudian asap dihisap oleh blower dan kemudian

asap keluar ke lingkungan sehingga asap pembakaran menjadi berkurang.

4.3 Uji Kerja Insinerator Dua Tahap

1. Pengukuran suhu pembakran

Tabel 4.1 Pengukuran suhu pembakaran

No Waktu

(menit)

Insinerator Pembakaran bebas

Suhu (oC) Suhu (oC)

1 0 `47 23

2 5 149 117

3 10 144 151

4 15 118 121

5 20 107 94

6 25 89 78

7 30 69 51

8 35 62 37

Page 61: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

46

Grafik 4.1 Hubungan antara suhu dan waktu pembakaran pada insinerator dua tahap

Grafik 4.2 Hubungan antara suhu dan waktu pembakaran secara bebas

0; 47

5; 149 10; 144

15; 118 20; 107

25; 89

30; 69 35; 62

0

20

40

60

80

100

120

140

160

180

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Suhu

(o C)

Waktu (menit)

0; 23

5; 117

10; 151

15; 121

20; 94

25; 78

30; 51 35; 37

0

20

40

60

80

100

120

140

160

0 5 10 15 20 25 30 35 40

Suhu

(o C)

Waktu (menit)

Page 62: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

47

2. Laju Pembakaran

Laju pembakaran dihitung dengan membandingkan massa limbah yang

dibakar dengan lamanya proses pembakaran. Berikut hasil pengujian dengan

massa sampah anorganik plastik (m): 1 kg

Tabel 4.2 Pengukuran laju pembakaran

Pembakaran insinerator dua tahap Pembakaran bebas

Waktu pembakaran (jam)

Laju pembakran (kg/jam)

Waktu pembakaran (jam)

Laju pembakran (kg/jam)

0,6 1,7 0,5 2

3. Rendemen arang

Analisis rendemen arang adalah parameter massa arang yang dihasilkan

oleh proses pembakaran dan massa sampah yang dibakar. Nilai rendemen arang

dihitung dengan presentase perbandingan massa arang dan massa sampah. Berikut

hasilnya:

Tabel 4.3 Pengukuran rendemen arang

Pembakaran insinerator dua tahap Pembakaran bebas

Sisa pembakaran (arang) (kg)

Rendemen arang (%)

Sisa pembakaran (arang) (kg)

Rendemen arang (%)

0,225 22,5 0,25 25

4. Rendemen abu

Analisis rendemen abu adalah parameter massa abu yang dihasilkan oleh

proses pembakaran dan massa sampah yang dibakar. Nilai rendemen abu dihitung

dengan presentase perbandingan massa arang dan massa sampah. Berikut hasinya:

Page 63: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

48

Tabel 4.4 Pengukuran rendemen abu

Pembakaran insinerator dua tahap Pembakaran bebas

Sisa pembakaran (abu) (kg)

Rendemen abu (%)

Sisa pembakaran (abu) (kg)

Rendemen abu (%)

0,1 10 0,075 7,5

5. Efesiensi alat

Analisis efesiensi alat dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

perentase alat untuk mengurangi limbah. Berikut hasilnya:

Tabel 4.5 Pengukuran efesiensi pembakaran

Pembakaran insinerator dua tahap Pembakaran bebas

Efesiensi (%) Efesiensi (%)

67,5 67,5

6. Pengamatan asap yang dihasilkan

a. Pengamatan pada saat filter air dimatikan

Gambar 4.2. Foto asap tanpa filter air

Page 64: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

49

b. Pengamatan pada saat filter air dinyalakan

Gambar 4.3. Foto asap denganfilter air

c. Pengamatan asap pembakaran secara bebas

Gambar 4.4. Foto asap hasil pembakaran bebas

Page 65: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

50

4.4 Pembahasan

Pada penelitian ini dilakukan pengujian pembakaran di dalam insinerator

dua tahap dan pembakaran secara bebas. Ini dilakukan untuk membandingkan

pembakaran mana yang lebih baik.

Pengujian pembakaran pada insinerator dua tahap yang dilakuakan,

sampah plastik 1 kg dapat dibakar dalam waktu 36 menit dengan suhu maksimum

149 oC. Laju pembakaran pada insinerator dua tahap yaitu 1,7 kg/jam, dalam 1

jam alat insinerator dua tahap dapat membakar 1,7 kg sampah plastik. Residu

yang dihasilkan ada dua yaitu sampah yang belum terbakar habis (arang) dan abu.

Arang yang dihasilkan 225 gram dan abu 100 gram. Tingkat efesiensi alat ini

dalam membakar sampah plastik adalah 67,5 %.

Pengujian pembakaran secara bebas, sampah plastik 1 kg dapat dibakar

dalam waktu 31 menit dengan suhu maksimum 151 oC. Laju pembakaran pada

pembakaran bebas yaitu 2 kg/jam, dalam 1 jam alat pada pembakaran bebas dapat

membakar 2 kg sampah plastik. Residu yang dihasilkan ada dua yaitu sampah

yang belum terbakar habis (arang) dan abu. Arang yang dihasilkan 250 gram dan

abu 75 gram. Efesiensi pembakaran sampah plastik secara bebas yaitu 67,5 %.

Pada kedua pengujian yang dilakukan didapat nilai efesiensi yang sama

yaitu sebesar 67,5 % dalam mengurangi volume sampah plastik, ini dikarenakan

suhu pembakaran dalam insinerator dua tahap tidak jauh beda dengan suhu

pembakaran secara bebas.

Pada pembakaran di dalam insinerator dua tahap didapat laju pembakaran

sebesar 1,7 kg/jam sedangkan pembakaran secara bebas sebesar 2 kg/jam, ini

Page 66: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

51

dikarenakan pembakaran secara bebas mendapat udara secara merata dan salah

satu faktor yang mempercepat proses pembakaran secara bebas yang dilakukan

adalah angin yang berhembus saat pembakaran dilakukan.

Pada pembakaran di dalam insinerator dua tahap didapat arang yang

dihasilkan lebih sedikit dari pembakaran secara langsung yaitu 225 gram dan

pembakaran secara langsung 250 gram. Ini dikarenakan suhu pembakaran di

dalam ruang bakar insinerator merata pada saat pembakaran.

Abu yang dihasilkan pada insinerator dua tahap 100 gram lebih banyak

dibanding abu yang dihasilkan pada pembakaran secara bebas yaitu 75 gram. Ini

dikarenakan suhu pembakaran pada ruang bakar insinerator tersebar merata di

ruang pembakaran sehingga pembakarannya lebih baik.

Berdasarkan hasil pengamatan yang telah dilakukan perbedaan asap yang

keluar pada cerobong asap yang menggunakan fiter air asapnya lebih sedikit

dibandingkan dengan tanpa filter air. Dan pada pembakaran sampah secara bebas

asap yang dihasilkan banyak dan berwarna hitam ini dikarenakan tidak adanya

filter untuk mengatasi asap pembakaran.

Berdasarkan hasil pengujian dan pengamatan yang dilakukan untuk

membandingkan pembakaran dalam insinerator dua tahap dengan pembakaran

secara bebas, dapat diketahui bahwa pembakaran di dalam insinerator lebih baik

daripada pembakaran secara bebas. Sampah yang belum habis dibakar pada

insinertor dua tahap dapat dibakar kembali pada saat pembakaran selanjutnya.

Berdasarkan penelitian sebelumnya menegenai insinerator maxpell, suhu

pembakaran insinerator maxpell mencapai 900 oC dan mampu membakar sampah

Page 67: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

52

sebanyak 1200 liter – 1800 liter dalam 1 jam. Sedangkan suhu maksimal yang

dicapai oleh insinerator dua tahap 149 oC dan mampu membakar sampah plastik

sebanyak 1,7 kg dalam 1 jam.

Dari perbandingan di atas diketahui insinerator dua tahap yang dibuat

masih belum mampu mengalahkan insinerator maxpell. Tetapi berdasarkan hasil

pengamatan insinerator sudah mampu mengurangi polusi asap yang dihasilkan

pada saat pembakaran.

4.5 Spesifikasi Insinerator Dua Tahap

Spesifikasi insinerator dua tahap sebagai berikut:

1. Volume ruang pembakaran : 0,085 m3

2. Kapasitas ruang pembakaran : 3 kg

3. Debit air pada filter : 0,125

4. Body construction : Drum dan alumunium 3 mm

5. Isolation Construction: Buble Alumuniun

6. Ukuran insinerator:

a. Tempat pembakaran sampah: 62,5 cm×62,5 cm × 92,5 cm.

b. Tempat filter air: diameter 60 cm tinggi 82 cm, dan kaki dudukan 5 cm.

c. Pipa cerobong asap: 450 cm.

4.6 Kelebihan dan Kekurangan Insinerator Dua Tahap

Kelebihan dan kekurangan insinerator dua tahap pada penelitian adalah:

a. Kekurangan

Pada alat insinerator yang telah dirancang, telah menghasilkan beberapa

kekurang anatara lain:

Page 68: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

53

a. Asap yang dikeluarkan masih terlalu banyak.

b. Panas pada ruang pembakaran sampai keluar.

c. Air yang digunakan untuk filter langsung dibuang dan tidak digunakan

kembali.

d. Perawatan yang sulit karena ruang bakar menggunakan besi, yang di

dalamnya tidak dilapisi bata tahan api.

e. Debit air yang dikeluarkan terlalu banyak.

b. Kelebihan

Kelebihan alat insinerator ini adalah :

a. Dapat mengurangi asap hasil pembakaran,

b. Biaya pembuatan lebih murah dari harga insinerator dipasaran,

c. Alat yang sederhana dan mudah dipahami proses kerja.

d. Penggunaan alat yang mudah.

Page 69: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

54

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1. Model rancang bangun insinerator dua tahap terdiri dari ruang

pembakaran, ruang penampungan asap, pipa filter air, penghisap asap

(blower) dan cerobong asap.

Gambar 5.1 Model Rancang Bangung Insinerator Dua Tahap

2. Prinsip kerja insinerator ialah sampah dibakar pada ruang pembakaran

kemudian asap pembakaran di semprotkan air dengan nozzle spray

pada pipa besi sebelum memasuki ruang penampung asap, kemudian

asap memasuki pipa PVC filter air yang terdiri dari 2 pipa pada pipa

tersebut di semprotkan air dari atas pipa menggunakan nozzle spray.

Page 70: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

55

Kemudian asap di isap oleh blower dan kemudian asap keluar ke

lingkungan sehingga asap pembakarannya berkurang.

3. Insinerator dua tahap ini dapat membakar 1 kg sampah plastik dalam

waktu 36 menit, laju pembakarannya (Bbt) 1,7 kg/jam, rendemen

arangnya 22,5 %, rendemen abunya 10 % dan tingkat efesiensinya

dalam mengurangi sampah sebesar 67,5 %. Sedangkan pembakaran

secara bebas dapt membakar 1 kg sampah plastik dalam waktu 31

menit, laju pembakarannya (Bbt) 2 kg/jam, rendemen arangnya 25 %,

rendemen abunya 7,5 % dan tingkat efesiensinya dalam mengurangi

sampah sebesar 67,5 %.

5.2. Saran

Saran dari penelitian ini adalah:

1. Agar penelitian selanjutnya melapisi dinding ruang bakar dengan bata

tahan api.

2. Agar peneliti selanjutnya memanfaatkan kembali air yang dibuang

sebagai filter, sehingga air bisa digunakan berulang kali.

3. Agar peneliti selanjutnya menggunakan pompa mesin air bertekanan

tinggi agar asap yang dihasilkan lebih berkurang lagi.

Page 71: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

56

DAFTAR PUSTAKA

Dwi Prasetiono, Ardi. 2017. Pengujian Alat Incinerator untuk Pengolahan Limbah Padat Rumah Sakit Tanpa Menggunakan Bahan Bakar Minyak dan Gas. Skripsi. Jurusan teknik mesin Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Euis, Nurul Hidayah. 2007. Uji Kemampuan Pengoperasian Insinerator untuk

Mereduksi Limbah Klinis Rumah Sakit Umum Haji Surabaya. Jurusan Teknik Lingkungan UPN “Veteran” Jawa Timur.

Fadly, NT. 2014. Incenerator. eprints.polsri.ac.id. Diakses pada 12 Januari 2016.

Feri. 2013. Debit Air. http://feriiiiiii.blogspot.co.id/2013/10/menentukan-debit-

volume-dan-waktu.html (diakses pada 7 Juli 2017).

Jamaluddin. 2015. Jangan Membakar Sampah. bbpp-batangkaluku.com. Diakses pada 12 Januari 2016

Lutfi, Ahmad. 2004. Pencemaran Lingkungan. Surabaya: Direktorat Jendral

Pendidikan Dasar dan Menengah. . Maxpell. 2017. Insinerator Maxpell. https://depokbebassampah. wordpress.

com/acuan/incenerator/ (diakses pada tanggal 22 Maret 2017).

Maxindo. Mesin Daur Ulang Plastik Menjadi Biji Plastik. http://www. tokomesin.com/Mesin_Penghancur_Plastik_Mesin_Biji_Plastik.html (diakses pada tanggal 22 Maret 2017).

Manupraba, Wisnu dkk. TafsirQ. http://tafsirq.com. Diakses pada 17 Februari 2016.

Murni Rahayu Purwaningsih. Analisis Biaya Manfaat Sosial Keberadaan

Pembangkit Listrik Tenaga Sampah Gedebage bagi Masyarakat Sekitar. Perencanaan Wilayah dan Kota, Vol. 23 No. 3, Desember 2012, hlm. 225 – 240.

Prasetyo, Hendra dkk. 2016. Mesin Pengolah Limbah Plastik Menjadi Bahan

Bakar Alternatif. Semarang: Universitas Negeri Semarang.

R. C. Balilie, dkk. 2016. Potential Advantages of Incineration in Fluidized Beds. Virgia: West Virginia University.

Page 72: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

57

Rifyal Rachmat, dkk. 2013. Penetralan Zat Asap Pembakaran Sampah Berbasis Nano Pulsed Plasma “Petir Buatan”. Surabaya: ITS.

Sahwan, Firman L dkk. 2005. Sistem Pengolahan Limbah Plastik di Indonesia. Jakarta Pusat: Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi Lingkingan

Sastrawijaya, A. Tresna. 2009. Pencemaran Lingkungan. Jakarta: Rineka Cipta.

Tim Konsultan Kimia. 2013. Reaksi Kesetimbangan. Bandung: FPTK UPI.

Trisaksono Bagus P. 2002. Pengelolaan dan Pemanfaatan Sampah Menggunakan Teknologi Incenerator. Teknologi Lingkungan, Vol.3, No. 1.

Wijayanti, Nugrahini. Gas Beracun. https://nugrahiniwijayanti. wordpress.com /2010/03/03/gas-beracun-co-co2-no-no2-so-dan-so2-yang-merusak- kesehatan -manusia/dan. Jenis Polutan. http://ilmulingkungan.com/jenis polutan-pencemar-udara-beserta-dampaknya/ (diakses pada tanggal 17 September 2016).

Yasin Kurdi, moch. 2017. Insinerator Mini. https://depokbebassampah. wordpress.com/acuan/incenerator/ (diakses pada tanggal 22 Maret 2017).

Y Yang dkk. 1999. Analysis of Gas Flow and Mixing in a Rotary Kiln Waste

Incinerator. Department of Raw Materials Processing: Australia.

Page 73: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

58

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Page 74: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

59

LAMPIRAN 1

Analisis Data

Page 75: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

60

1. Laju pembakaran

Laju pembakaran dihitung dengan membandingkan massa limbah

yang dibakar dengan lamanya proses pembakaran. Berikut hasil pengujian

a. Pembakaran pada insinerator dua tahap

Massa sampah anorganik plastik (m) : 1 kg

Waktu pembakaran sampah (t) : 36 menit = 0,6 jam

kg/Jam

1,67 kg/jam

1,7 kg/jam

b. Pembakaran secara bebas

Massa sampah anorganik plastik (m) : 1 kg

Waktu pembakaran sampah (t) : 31 menit = 0,5 jam

=

kg/jam

2 kg/jam

2. Rendemen arang

Analisis rendemen arang adalah parameter massa arang yang

dihasilkan oleh proses pembakaran dan massa sampah yang dibakar. Nilai

Page 76: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

61

rendemen arang dihitung dengan presentase perbandingan massa arang

dan massa sampah.

a. Pembakaran pada insinerator

Massa sampah yang dibakar : 1 kg

Massa sisa pembakaran (arang) : 225 gram = 0,225 kg

x 100%

%

b. Pembakaran secara bebas

Massa sampah yang dibakar : 1 kg

Massa sisa pembakaran (arang) : 250 gram = 0,25 kg

x 100%

%

Page 77: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

62

3. Rendemen abu

Analisis rendemen abu adalah parameter massa abu yang

dihasilkan oleh proses pembakaran dan massa sampah yang dibakar. Nilai

rendemen abu dihitung dengan presentase perbandingan massa arang dan

massa sampah.

a. Pembakaran pada insinerator

Massa sampah yang dibakar : 1 kg

Massa abu : 225 gram = 0,225 kg

× 100%

%

b. Pembakaran secara bebas

Massa sampah yang dibakar : 1 kg

Massa abu : 75 gram = 0,075 kg

× 100%

%

Page 78: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

63

4. Efesiensi alat

Analisis efesiensi alat dilakukan untuk mengetahui seberapa besar

perentase alat untuk mengurangi limbah.

a. Pembakaran pada insinerator dua tahap

Rendemen arang (A) : 22,5 %

Rendemen abu (B) : 10 %

Efesiensi alat insinerator (%) = 100 % - ( A(%) + B (%))

= 100 % - ( 22,5 % + 10 % )

= 67,5 %

b. Pembakaran secara bebas

Rendemen arang (A) : 25 %

Rendemen abu (B) : 7,5 %

Efesiensi alat insinerator (%) = 100 % - ( A(%) + B (%))

= 100 % - ( 25 % + 7,5 % )

= 67,5 %

Keterangan :

A : Rendemen Arang (%)

B : Rendemen Abu (%)

Page 79: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

64

5. Debit air

Waktu (t) = 90 s

Volume air = 11,250 l

Debit air =

=

= 0,125

Page 80: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

65

LAMPIRAN 2

Foto Pembuatan dan Pengujian Alat

Page 81: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

66

66

Pembuatan Kerangka Ruang Pembakaran

Drum ruang pembakaran

Page 82: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

67

67

Drum ruang pembakaran dimasukkan dalam rangka

Pembuatan ventilasi udara dan pipa penghubung tempat pembakaran dengan ruang penampungan asap

Page 83: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

68

68

Penyambungan tempat pembakaran dengan tempat penampungan asap

Pelapisan tempat pembakaran dengan menggunakan plat alumunium

Page 84: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

69

69

Pembuatan filter air

Alat Insinerator yang telah jadi

1. Pengujian alat insinerator dua tahap a. Menyiapkan sampah platik yang akan dibakar

Page 85: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

70

70

b. Menimbang sampah plastik 1 kg

Page 86: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

71

71

c. Proses pembakaran

d. Asap pembakaran dengan filter air

Page 87: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

72

72

e. Asap pembakaran tampa filter air

f. Pengambilan abu hasil pembakaran

Page 88: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

73

73

g. Penimbangan massa abu dan arang sisa pembakaran

2. Pengujian pembakaran secara bebas

a. Menimbang massa sampah 1 kg

Page 89: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

74

74

b. Meletakkan sampah diatas plat besi untuk dibakar

c. Menyiapkan bahan bakar

Page 90: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

75

75

d. Membakar sampah

e. Mengukur suhu pembakaran setiap 5 menit

Page 91: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

76

76

f. Menimbang massa arang sisa pembakaran yang belum habis

terbakar

g. Menimbang massa abu

Page 92: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

77

77

3. Pengukuran debit air

Page 93: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

78

LAMPIRAN 3

Persuratan

Page 94: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

79

Page 95: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

80

Page 96: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

81

Page 97: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

82

Page 98: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

83

Page 99: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

84

Page 100: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

85

Page 101: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

86

Page 102: RANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP …repositori.uin-alauddin.ac.id/9878/1/Hermansyah-.pdfRANCANG BANGUN INSINERATOR DUA TAHAP (SOLUSI MENGATASI POLUSI UDARA PADA PEMBAKARAN SAMPAH)

RIWAYAT HIDUP

HERMANSYAH di lahirkan di Berau,

Kalimantan Timur pada tanggal 31 Juli 1994.

Anak pertama dari 3 bersaudara hasil buah kasih

antara Heri Mansyur dan Norma. Pendidikan

Formal di mulai dari sekolah dasar di SD Negeri

02 Berau dan lulus pada tahun 2006. Pada tahun

yang sama penulis melanjutkan studinya di

Sekolah Menengah Pertama di SMP Negeri 15 Berau dan lulus pada tahun 2009,

penulis lulus dengan memperoleh penghargaan sebagai siswa terbaik angkatan

2009 dan peringkat pertama dari 104 siswa dan siswi. Dan pada tahun yang sama

pula penulis melanjutkan pendidikannya di Sekolah Menengah Atas (SMA)

Negeri 2 Berau dan lulus pada tahun 2012. Kemudian dengan tekat yang kuat dan

tidak putus asa penulis melanjutkan pendidikannya di Universitas Islam Negeri

(UIN) Alauddin Makassar kejenjang S1 pada jurusan Fisika Fakultas Sains dan

Teknologi. Penulis terlibat di Laboratorium Fisika Komputasi Fakultas Sains dan

Teknologi sebagai salah satu asisten. Penulis juga terlibat dalam pengurusan

Himpunan Mahasiswa Jurusan Fisika (HMJ-Fisika) Fakultas Sains dan Teknologi.