Quantum
-
Upload
opik-zaelani -
Category
Documents
-
view
307 -
download
0
Transcript of Quantum
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 1/26
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah Yang Maha pemberi petunjuk, tempat kita memasrahkan segalanya,
Yang Maha memelihara, Yang Maha mendatangkan bahaya dan manfaat. Alhamdulilah tugas
makalah yang berjudul “Konsep Pembelajaran Quantum” ini dapat kami selesaikan. Makalah
ini kami buat bukan tanpa tujuan. Melainkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah
Perencanaan Pembelajaran Manajemen Perkantoran serta untuk menambah pengetahuan dan
wawasan yang lebih luas mengenai apa yang dibahas dalam makalah ini.
Ucapan terimakasih kami haturkan kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu
persatu, yang telah membantu kami baik secara material maupun secara fisik dalam
penyusunan tugas makalah ini.
Kami menyadari bahwa tugas makalah yang berjudul “Konsep Pembelajaran Quantum” ini
masih jauh dari kata sempurna. Kekurangan dan kelemahan merupakan terbatasnya
kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala kritik
maupun saran yang membangun dan menjadi bahan perbaikan kami di masa yang akan datang.
Besar harapan kami, agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Bandung, Desember 2011
Penyusun
I
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 2/26
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................... IDAFTAR ISI.............................................................................................................. II
BAB I...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1
Latar Belakang .................................................................................................... 1
Rumusan Masalah ............................................................................................... 1
Tujuan ................................................................................................................. 2
Manfaat ............................................................................................................... 2
BAB II..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3
Konsep Pembelajaran Quantum Learning ............................................................ 3
Pengertiuan Quantum Learning ................................................................. 4
Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Quantum Learning ............................... 7
Karakteristik Pembelajaran Quantum Learning .......................................... 8
Strategi Pembelajaran Quantum Learning ................................................. 8
Konsep Pembelajaran Quantum Teaching ........................................................... 9Pengertian Quantum Teaching ................................................................... 9
Prinsip Quantum Teaching ....................................................................... 10
Kerangka Rancangan Belajar Quantum Teaching .....................................11
Strategi Pembelajaran quantum Learning ................................................11
Perbedaan Quantum Learning dan Quantum Teaching ...................................... 12
Konsep Pembelajaran E-Learning ...................................................................... 12
Pengertian E-Learning ............................................................................. 12
Implementasi E-Learning Dalam Pembelajaran ........................................ 15
Kelebihan dan Kekurangan dari Pembelajaran E-Learning ........................ 17
BAB III.................................................................................................................. 19
PENUTUP .............................................................................................................. 19
Kesimpulan ....................................................................................................... 19
Saran ................................................................................................................ 21
DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 22
II
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 3/26
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa:
Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban
bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk
berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa
kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (2005: 65-66).
Upaya pembaharuan pendidikan sebagaimana yang tertuang di dalam Undang-Undang
Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, adalah re-orientasi pendidikan ke arah pendidikan
berbasis kompetensi. Di dalam pembelajaran berbasis kompetensi tersebut tersirat adanya
nilai-nilai pembentukan manusia Indonesia seutuhnya, sebagai pribadi yang integral,
produktif, kreatif dan memiliki sikap kepemimpinan dan berwawasan keilmuan sebagai
warga negara yang bertanggung-jawab. Indikator ini akan terwujud apabila diiringi dengan
upaya peningkatan mutu dan relevansi sumber daya manusia (SDM) melalui proses pada
berbagai jenjang pendidikan.
Di kalangan umum, terutama siswa sekolah dasar, menengah dan perguruan tinggi , belajar
tidak pernah menjadi hal yang menyenangkan bagi mereka, belajar dipndang sebagai
musuh yang patut dijauhi, kini belajar adalah hal yang menyenangkan dan nyaman tanya perasaan cemas, takut dan lelah dengan panduan dari pembelajaran quantum learning. Oleh
karena itu penulis memberi judul pada makalah ini “model dan strategi pembelajaran
quantum learning”.
Rumusan Masalah
Bersasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalahnya sebagai
berikut:
1
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 4/26
1. Apa yang dimaksud dengan konsep pembelajaran Quantum Learning?
2. Apa yang dimaksud dengan konsep pembelajaran Quantum Learning?
3. Apa yang dimaksud dengan konsep pembelajaran E-Learning?
Tujuan
Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata
kuliah Perencanaan Pembelajaran Manajemen Perkantoran, mengenai Konsep
Pembelajaran Quantum Learning, Konsep Quantum Teaching dan Konsep E-Learning.
Selain itu, makalah ini dibuat sebagai bahan bacaan baik bagi penyusun khususnya maupun
pembaca umumnya untuk membuka wawasan agar lebih kritis dan menambah pengetahuan
baru yang belum diketahui mengenai Konsep Pembelajaran Quantum Learning, Konsep
Quantum Teaching dan Konsep E-Learning. Tujuan lain dengan dibuatnya makalah ini
adalah untuk bekal pembelajaran serta tolak ukur pelaksanaan Pembelajaran Quantum
Learning, Quantum Teaching dan E-Learning antara teori dan implikasinya di dalam
kehidupan.
Manfaat
Mamfaat penulisan makalah ini adalah:
1. Bagi penulis:
Menambah pengetahuan peneliti dalam bidang yang diteliti baik secara teoretis maupun
aplikasi. Bagaimana konsep pembelajaran Quantum dan Implementasinya di dalam
mendidik siswa agar lebih responsif dan bergairah dalam menghadapi berbagai
tantangan dan perubahan. Bermamfaat untuk mengetahui dan memahami dalam
menggunakan metode atau teknik pembelajaran yang membuat siswa tetaap rileks
namun tetap fokus, baik secara teoritis maupun penerapannya langsung dilapangan.
2. Bagi pembaca:
Sebagai bahan informasi atau masukan bagi semua pihak yang membutuhkan dalam hal
konsep pembelajaran Quantum.
2
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 5/26
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep Pembelajaran Quantum Learning
Tokoh utama di balik pembelajaran kuantum adalah Bobbi DePorter, seorang ibu rumah
tangga yang kemudian terjun di bidang bisnis properti dan keuangan, dan setelah semua
bisnisnya bangkrut akhirnya menggeluti bidang pembelajaran. Dialah perintis, pencetus,
dan pengembang utama pembelajaran kuantum. Semenjak tahun 1982 DePorter mematangkan dan mengembangkan gagasan pembelajaran kuantum di SuperCamp,
sebuah lembaga pembelajaran yang terletak Kirkwood Meadows, Negara Bagian
California, Amerika Serikat. SuperCamp sendiri didirikan atau dilahirkan oleh Learning
Forum, sebuah perusahahan yang memusatkan perhatian pada hal-ihwal pembelajaran
guna pengembanga potensi diri manusia. Dengan dibantu oleh teman-temannya, terutama
Eric Jansen, Greg Simmons, Mike Hernacki, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie,
DePorter secara terprogram dan terencana mengujicobakan gagasan-gagasan
pembelajaran kuantum kepada para remaja di SuperCamp selama tahun-tahun awal
dasawarsa 1980-an.
Dia belajar dari Dr. Georgi Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan bulgaria yang
bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai “Suggestology” atau “Suggestopedia
“.prinsipnya adalah bahwa Sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar,
dan setiap detail apapun dapat ,memberikan sugesti positif ataupun negatif. Istilah lain
dari suggestology adalah accelerated learning (pemercepatan belajar).
Demikianlah, metode pembelajaran kuantum merambah berbagai tempat dan bidang
kegiatan manusia, mulai lingkungan pengasuhan di rumah (parenting), lingkungan bisnis,
lingkungan perusahaan, sampai dengan lingkungan kelas (sekolah). Hal ini menunjukkan
bahwa sebenarnya pembelajaran kuantum merupakan falsafah dan metodologi
pembelajaran yang bersifat umum, tidak secara khusus diperuntukkan bagi pengajaran di
sekolah. Falsafah dan metodologi pembelajaran kuantum yang telah dikembangkan,
3
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 6/26
dimatangkan, dan diujicobakan tersebut selanjutnya dirumuskan, dikemukakan, dan
dituliskan secara utuh dan lengkap dalam buku Quantum Learning.
Pengertiuan Quantum Learning
Quantum learning ialah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat
mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu untuk
melakukan eksperimen yang disebutnya suggestology (suggestopedia).
Quantum learning sebagai “interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya.”
Mereka mengamsalkan kekuatan energi sebagai bagian penting dari tiap interaksi
manusia. Dengan mengutip rumus klasik E = mc2, mereka alihkan ihwal energi itu ke
dalam analogi tubuh manusia yang “secara fisik adalah materi”.
Quantum learning mencakup aspek-aspek penting dalam program neurolinguistik (NLP),
yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur informasi. Program ini meneliti
hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat digunakan untuk menciptakan jalinan
pengertian siswa dan guru.
Pada kaitan inilah, quantum learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP dengan teori, keyakinan, dan metode tertentu.
Prinsip suggestology hampir mirip dengan proses accelerated learning , pemercepatan
belajar: yakni, proses belajar yang memungkinkan siswa belajar dengan kecepatan yang
mengesankan, dengan upaya yang normal, dan dibarengi kegembiraan. Suasana belajar
yang efektif diciptakan melalui campuran antara lain unsur-unsur hiburan, permainan,
cara berpikir positif, dan emosi yang sehat.
“Quantum learning mencakup aspek-aspek penting dalam program neurolinguistik
(NLP), yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur informasi. Program ini
meneliti hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat digunakan untuk menciptakan
jalinan pengertian siswa dan guru. Para pendidik dengan pengetahuan NLP mengetahui
bagaimana menggunakan bahasa yang positif untuk meningkatkan tindakan-tindakan
posistif – faktor penting untuk merangsang fungsi otak yang paling efektif. Semua ini
dapat pula menunjukkan dan menciptakan gaya belajar terbaik dari setiap orang (BobbyDe Porter dan Hernacki, 1992)
4
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 7/26
Selanjutnya Porter dkk mendefinisikan quantum learning sebagai “interaksi-interaksi
yang mengubah energi menjadi cahaya.” Mereka mengamsalkan kekuatan energi sebagai
bagian penting dari tiap interaksi manusia. Dengan mengutip rumus klasik E = mc2,
mereka alihkan ihwal energi itu ke dalam analogi tubuh manusia yang “secara fisik
adalah materi”. “Sebagai pelajar, tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya:
interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya”. Pada kaitan inilah,
quantum learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP
dengan teori, keyakinan, dan metode tertentu. Termasuk konsep-konsep kunci dari teori
dan strategi belajar, seperti: teori otak kanan/kiri, teori otak triune (3 in 1), pilihan
modalitas (visual, auditorial, dan kinestik), teori kecerdasan ganda, pendidikan holistik,
belajar berdasarkan pengalaman, belajar dengan simbol (metaphoric learning ),
simulasi/permainan.
Beberapa hal yang penting dicatat dalam quantum learning adalah sebagai berikut. Para
siswa dikenali tentang “kekuatan pikiran” yang tak terbatas. Ditegaskan bahwa otak
manusia mempunyai potensi yang sama dengan yang dimilliki oleh Albert Einstein.
Selain itu, dipaparkan tentang bukti fisik dan ilmiah yang memerikan bagaimana proses
otak itu bekerja. Melalui hasil penelitian Global Learning , dikenalkan bahwa proses
belajar itu mirip bekerjanya otak seorang anak 6-7 tahun yang seperti spons menyerap
berbagai fakta, sifat-sifat fisik, dan kerumitan bahasa yang kacau dengan “cara yang
menyenangkan dan bebas stres”. Bagaimana faktor-faktor umpan balik dan rangsangan
dari lingkungan telah menciptakan kondisi yang sempurna untuk belajar apa saja. Hal ini
menegaskan bahwa kegagalan, dalam belajar, bukan merupakan rintangan. Keyakinan
untuk terus berusaha merupakan alat pendamping dan pendorong bagi keberhasilan dalam
proses belajar. Setiap keberhasilan perlu diakhiri dengan “kegembiraan dan tepukan.”
Berdasarkan penjelasan mengenai apa dan bagaimana unsur-unsur dan struktur otak
manusia bekerja, dibuat model pembelajaran yang dapat mendorong peningkatan
kecerdasan linguistik, matematika, visual/spasial, kinestetik/perasa, musikal,
interpersonal, intarpersonal, dan intuisi. Bagaimana mengembangkan fungsi motor
sensorik (melalui kontak langsung dengan lingkungan), sistem emosional-kognitif
(melalui bermain, meniru, dan pembacaan cerita), dan kecerdasan yang lebih tinggi
(melalui perawatan yang benar dan pengondisian emosional yang sehat). Bagaimana
memanfaatkan cara berpikir dua belahan otak “kiri dan kanan”. Proses berpikir otak kiri
5
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 8/26
(yang bersifat logis, sekuensial, linear dan rasional), misalnya, dikenakan dengan proses
pembelajaran melalui tugas-tugas teratur yang bersifat ekspresi verbal, menulis,
membaca, asosiasi auditorial, menempatkan detil dan fakta, fonetik, serta simbolisme.
Proses berpikir otak kanan (yang bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik),
dikenakan dengan proses pembelajaran yang terkait dengan pengetahuan nonverbal
(seperti perasaan dan emosi), kesadaran akan perasaan tertentu (merasakan kehadiran
orang atau suatu benda), kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni,
kepekaan warna, kreatifitas dan visualisasi.
Semua itu, pada akhirnya, tertuju pada proses belajar yang menargetkan tumbuhnya
“emosi positif, kekuatan otak, keberhasilan, dan kehormatan diri.” Keempat unsur ini bila
digambarkan saling terkait. Dari kehormatan diri, misalnya, terdorong emosi positif yang
mengembangkan kekuatan otak, dan menghasilkan keberhasilan, lalu (balik lagi) kepada
penciptaan kehormatan diri.
Dari proses inilah, quantum learning menciptakan konsep motivasi, langkah-langkah
menumbuhkan minat, dan belajar aktif. Membuat simulasi konsep belajar aktif dengan
gambaran kegiatan seperti: “belajar apa saja dari setiap situasi, menggunakan apa yang
Anda pelajari untuk keuntungan Anda, mengupayakan agar segalanya terlaksana, bersandar pada kehidupan.” Gambaran ini disandingkan dengan konsep belajar pasif yang
terdiri dari: “tidak dapat melihat adanya potensi belajar, mengabaikan kesempatan untuk
berkembang dari suatu pengalaman belajar, membiarkan segalanya terjadi, menarik diri
dari kehidupan.”
Dalam kaitan itu pula, antara lain, quantum learning mengonsep tentang “menata pentas:
lingkungan belajar yang tepat.” Penataan lingkungan ditujukan kepada upaya
membangun dan mempertahankan sikap positif. Sikap positif merupakan aset penting
untuk belajar. Peserta didik quantum dikondisikan ke dalam lingkungan belajar yang
optimal baik secara fisik maupun mental. Dengan mengatur lingkungan belajar demikian
rupa, para pelajar diharapkan mendapat langkah pertama yang efektif untuk mengatur
pengalaman belajar.
Penataan lingkungan belajar ini dibagi dua yaitu: lingkungan mikro dan lingkungan
makro. Lingkungan mikro ialah tempat peserta didik melakukan proses belajar (bekerjadan berkreasi). Quantum learning menekankan penataan cahaya, musik, dan desain
6
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 9/26
ruang, karena semua itu dinilai mempengaruhi peserta didik dalam menerima, menyerap,
dan mengolah informasi. Ini tampaknya yang menjadi kekuatan orisinalitas quantum
learning . Akan tetapi, dalam kaitan pengajaran umumnya di ruang-ruang pendidikan di
Indonesia, lebih baik memfokuskan perhatian kepada penataan lingkungan formal dan
terstruktur seperti: meja, kursi, tempat khusus, dan tempat belajar yang teratur. Target
penataannya ialah menciptakan suasana yang menimbulkan kenyamanan dan rasa santai.
Keadaan santai mendorong siswa untuk dapat berkonsentrasi dengan sangat baik dan
mampu belajar dengan sangat mudah. Keadaan tegang menghambat aliran darah dan
proses otak bekerja serta akhirnya konsentrasi siswa.
Lingkungan makro ialah “dunia yang luas.” Peserta didik diminta untuk menciptakan
ruang belajar di masyarakat. Mereka diminta untuk memperluas lingkup pengaruh dan
kekuatan pribadi, berinteraksi sosial ke lingkungan masyarakat yang diminatinya.
“Semakin siswa berinteraksi dengan lingkungan, semakin mahir mengatasi sistuasi-
situasi yang menantang dan semakin mudah Anda mempelajari informasi baru,” tulis
Porter. Setiap siswa diminta berhubungan secara aktif dan mendapat rangsangan baru
dalam lingkungan masyarakat, agar mereka mendapat pengalaman membangun gudang
penyimpanan pengertahuan pribadi. Selain itu, berinteraksi dengan masyarakat juga
berarti mengambil peluang-peluang yang akan datang, dan menciptakan peluang jika
tidak ada, dengan catatan terlibat aktif di dalam tiap proses interaksi tersebut (untuk
belajar lebih banyak mengenai sesuatu). Pada akhirnya, interaksi ini diperlukan untuk
mengenalkan siswa kepada kesiapan diri dalam melakukan perubahan. Mereka tidak
boleh terbenam dengan situasi status quo yang diciptakan di dalam lingkungan mikro.
Mereka diminta untuk melebarkan lingkungan belajar ke arah sesuatu yang baru.
Pengalaman mendapatkan sesuatu yang baru akan memperluas “zona aman, nyaman dan
merasa dihargai” dari siswa.
Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Quantum Learning
Tujuan Pembelajaran Quantum Learning:
1.Tumbuhnya emosi positif,
2.Kekuatan otak
3.Keberhasilan
4.Kehormatan diri
7
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 10/26
Manfaat Pembelajaran Quantum Learning:
1.Sikap Positif
2.Motivasi
3.Belajar Aktif
4.Membangun dan Mempertahankan lingkungan positif
5.Kepercayaan diri
6.Sukses
Karakteristik Pembelajaran Quantum Learning
• Pembelajaran kuantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika
kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai.
• Pembelajaran kuantum berupaya memadukan [mengintegrasikan],
menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor potensi-diri manusia selaku pembelajar
dengan lingkungan [fisik dan mental] sebagai konteks pembelajaran.
• Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan
bermakna, bukan sekadar transaksi makna.
• Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran
dengan taraf keberhasilan tinggi.
• Pembelajaran kuantum sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran proses
pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat.
• Pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian
penting proses pembelajaran
Strategi Pembelajaran Quantum Learning
Teknologi baru terutama multimedia mempunyai peranan semakin penting dalarn
pembelajaran. Banyak orang percaya bahwa multimedia akan dapat membawa kita
kepada situasi belajar dimana learning with effort akan dapat digantikan dengan learning
with fun. Apalagi dalam pembelajaran orang dewasa, learning with effort menjadi hal
yang cukup menyulitkan untuk dilaksanakan karena berbagai faktor pembatas, seperti
kemauan berusaha, mudah bosan dll. Jadi proses pembelajaran yang menyenangkan,
kreatif, tidak membosankan menjadi pilihan para guru/fasilitator. Jika situasi belajar
8
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 11/26
seperti ini tidak tercipta, paling tidak multimedia dapat membuat belajar lebih efektif
menurut pendapat beberapa pengajar.
Sedangkan Strategi pembelajaran yang lain, Seperti:
• Teori otak kanan/kiri
• Teori otak triune (3 in 1)
• Pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik)
• Teori kecerdasan ganda
• Pendidikan holistik (menyeluruh)
• Belajar berdasarkan pengalaman
• Belajar dengan symbol
• Simulasi/permainan
Konsep Pembelajaran Quantum Teaching
Model pembelajaran Quantum Teaching muncul di Super Comp, sebuah program
percepatan Quantum Learning yang ditawarkan Learning Forum. Learning Forum adalah
sebuah perusahaan pendidikan internasional yang menekankan perkembangan
keterampilan akademis dan keterampilan pribadi (De Porter, 1992). Selama dua belas hari
(menginap), siswa-siswa mulai usia 9 tahun sampai 24 tahun memperoleh kiat-kiat yang
membantu mereka dalam mencatat, menghafal, membaca cepat, menulis, berkreatifitas,
berkomunikasi dan membina hubungan serta kiat-kiat yang meningkatkan kemampuan
mereka menguasai hal-hal dalam kehidupan. Hasilnya menunjukkan bahwa murid-murid
yang mengikuti Super Comp mendapatkan nilai yang lebih baik, lebih banyak
berpartisipasi, dan lebih bangga akan diri mereka sendiri (Vos Groenendal).
Pengertian Quantum Teaching
Kata Quantum sendiri berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Jadi
Quantum Teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara
menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi
yang terjadi di dalam kelas.
9
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 12/26
Dalam Quantum Teaching bersandar pada konsep ‘Bawalah dunia mereka ke dunia
kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka’. Hal ini menunjukkan, betapa pengajaran
dengan Quantum Teaching tidak hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa.
Tetapi jauh dari itu, siswa juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional
yang baik dalam dan ketika belajar.
Dengan Quantum teaching kita dapat mengajar dengan memfungsikan kedua belahan
otak kiri dan otak kanan pada fungsinya masing-masing. Penelitian di Universitas
California mengungkapkan bahwa masing-masing otak tersebut mengendalikan
aktivitas intelektual yang berbeda.
Otak kiri menangani angka, susunan, logika, organisasi, dan hal lain yang memerlukan
pemikiran rasional, beralasan dengan pertimbangan yang deduktif dan analitis. Bagian
otak ini yang digunakan berpikir mengenai hal-hal yang bersifat matematis dan ilmiah.
Kita dapat memfokuskan diri pada garis dan rumus, dengan mengabaikan kepelikan
tentang warna dan irama.
Otak kanan mengurusi masalah pemikiran yang abstrak dengan penuh imajinasi.
Misalnya warna, ritme, musik, dan proses pemikiran lain yang memerlukan kreativitas,
orisinalitas, daya cipta dan bakat artistik. Pemikiran otak kanan lebih santai, kurang
terikat oleh parameter ilmiah dan matematis. Kita dapat melibatkan diri dengan segala
rupa dan bentuk, warna-warni dan kelembutan, dan mengabaikan segala ukuran dan
dimensi yang mengikat.
Prinsip Quantum Teaching
1. Segalanya berbicara, lingkungan kelas, bahasa tubuh, dan bahan pelajaran
semuanya menyampaikan pesan tentang belajar.
2. Segalanya bertujuan, siswa diberi tahu apa tujuan mereka mempelajari materi
yang kita ajarkan.
3. Pengalaman sebelum konsep, dari pengalaman guru dan siswa diperoleh banyak
konsep.
4. Akui setiap usaha, menghargai usaha siswa sekecil apapun.
5. Jika layak dipelajari, layak pula dirayakan, kita harus memberi pujian pada
siswa yang terlibat aktif pada pelajaran kita. Misalnya saja dengan memberi tepuk tangan, berkata: bagus, baik, dan lain-lain.
10
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 13/26
Kerangka Rancangan Belajar Quantum Teaching
Kerangka rancangan belajar quantum teaching yang dikenal sebagai TANDUR ialah:
1)TUMBUHKAN. Tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaat
Bagiku” (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan pelajar.
2) ALAMI. Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti
semua pelajar.
3) NAMAI. Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi sebuah
“masukan”.
4) DEMONSTRASIKAN. Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk ‘menunjukkan
bahwa mereka tahu”.
5) ULANGI. Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan,
“Aku tahu dan memang tahu ini”.
6) RAYAKAN. Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan
keterampilan dan ilmu pengetahuan.
Strategi Pembelajaran quantum Learning
Teknologi baru terutama multimedia mempunyai peranan semakin penting dalam
pembelajaran. Banyak orang percaya bahwa multimedia akan dapat membawa kita
kepada situasi belajar dimana learning with effort akan dapat digantikan dengan
learning with fun. Apalagi dalam pembelajaran orang dewasa, learning with effort
menjadi hal yang cukup menyulitkan untuk dilaksanakan karena berbagai faktor
pembatas, seperti kemauan berusaha, mudah bosan dll. Jadi proses pembelajaran yang
menyenangkan, kreatif, tidak membosankan menjadi pilihan para guru/fasilitator. Jika
situasi belajar seperti ini tidak tercipta, paling tidak multimedia dapat membuat belajar
lebih efektif menurut pendapat beberapa pengajar. Sedangkan Strategi pembelajaran
yang lain, seperti:
1. Teori otak kanan/kiri
2. Teori otak triune (3 in 1)
3. Pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik)
4. Teori kecerdasan ganda
5. Pendidikan holistik (menyeluruh)
6. Belajar berdasarkan pengalaman
11
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 14/26
7. Belajar dengan symbol
8. Simulasi/permainan
Perbedaan Quantum Learning dan Quantum Teaching
Quantum Teaching dan Quantum Learning merupakan model pembelajaran yang sama-
sama dikemas Boby DePorter yang diilhami dari konsep kepramukaan, sugestopedia, dan
belajar melalui berbuat.
1. Quantum Teaching diarahkan untuk proses pembelajaran guru saat berada di
kelas, berhadapan dengan siswa, merencanakan pembelajaran, dan mengevaluasinya.
Pola Quantum Teaching terangkum dalam konsep TANDUR, yakni Tumbuhkan,
Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.
2. Quantum Learning merupakan konsep untuk pembelajar agar dapat menyerap
fakta, konsep, prosedur, dan prinsip sebuah ilmu dengan cara cepat, menyenangkan,
dan berkesan. Pola Quantum Teaching terangkum dalam konsep AMBAK yakni Apa
Manfaatnya Bagiku.
Jadi, Quantum Teaching diperuntukkan guru dan Quantum Learning diperuntukkan siswa
atau masyarakat umum sebagai pembelajar
Konsep Pembelajaran E-Learning
Pengertian E-Learning
Banyak pakar yang menguraikan definisi e-learning dari berbagai sudut pandang. Definisi
yang sering digunakan banyak pihak adalah sebagai berikut:
a. E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet
atau media jaringan komputer lain [Hartley, 2001].
b. E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik
untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer,
maupun komputer standalone [LearnFrame.Com, 2001].
12
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 15/26
c. E-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam
menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan
mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. Juga penggunaan teaching
materials berbasis web dan hypermedia, multimedia CD-ROM atau web sites, forum
diskusi, perangkat lunak kolaboratif, e-mail, blogs, wikis, computer aided assessment,
animasi pendidkan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran,
electronic voting systems, dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari
penggunaan media yang berbeda [Thomas Toth, 2003; Athabasca University,
Wikipedia].
Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang
memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai
suatu e-learning. E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan
di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara
formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes
yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak
terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya
tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau
pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan(biasanya perusahaan konsultan) yang memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-
learning untuk umum.
E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana,
misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan
perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan
tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).
Dari puluhan atau bahkan ratusan definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa
sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses
belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-Learning.
Keuntungan menggunakan e-learning diantaranya:
• menghemat waktu proses belajar mengajar,
• mengurangi biaya perjalanan,
13
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 16/26
• menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan,
buku),
• menjangkau wilayah geografis yang lebih luas,
• melatih pelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.
Untuk menyampaikan pembelajaran, e-learning selalu diidentikkan dengan penggunaan
internet. Namun sebenarnya media penyampaian sangat beragam dari internet, intranet,
cd, dvd, mp3, PDA, dan lain-lain. Penggunaan teknologi internet pada e-learning
umumnya dengan pertimbangan memiliki jangkauan yang luas. Ada juga beberapa
lembaga pendidikan dan perusahaan yang menggunakan jaringan intranet sebagai media
e-learning sehingga biaya yang disiapkan relatif lebih murah.
Walaupun sepertinya e-Learning diberikan hanya melalui perangkat komputer, e-
Learning ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di
bidang masing-masing, yaitu:
1. Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan
2. Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi
dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran
agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari
3. Graphic Designer (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan
gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari
4. Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website
yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan
siswa lainnya.
Di sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa mengambil tugas-
tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya
dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga
bisa melihat nilai tugas dan test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test)
yang diperoleh.
14
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 17/26
E-Learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran
secara konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang
terkait.
Implementasi E-Learning Dalam Pembelajaran
Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan e-learning tidak dapat
disamakan dengan pelaksanaan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan secara
konvensional dengan menggunakan metode tatap muka langsung, melainkan proses
pembelajaran yang menggunakan metode online via internet. Hal ini dilakukan dalam
rangka upaya meninkatkan kualitas sumberdaya manusia yang akan bersaing pada
knowledge workers dan knowledge economic era. Sebab dalam era tersebut
mengharuskan para pekerjanya secara cepat menemukan berbagai informasi yang
diperlukan, menimbang, dan mengevaluasinya agar mendapatkan tingkat akurasi yang
tinggi, serta mempergunakan informasi tersebut untuk mengatasi permasalahan yang
dihadapi.
Dalam hal ini perlu ditumbuhkan kemandirian pada diri setiap pendidik untuk membuat
peserta didiknya menjadi lebih independen dan akan dapat memperkaya mereka dengan
kemampuan dalam menguasai ilmu pengetahuan. Aspek lain yang perlu diperhatikanadalah konsep yang mengatakan bahwa belajar adalah proses yang tidak pernah ada
akhirnya (long live education).
Implementasi sistem e-learning didasarkan atas suatu prinsip atau konsep bahwa e-
learning dimaksudkan sebagai upaya pendistribusian materi pembelajaran melalui media
elektronik atau internet sehingga peserta didik dapat mengaksesnya kapan saja dari
seluruh penjuru dunia. Ciri pembelajaran dengan e-learning adalah terciptanya
lingkungan belajar yang flexible dan distributed. Fleksibilitas menjadi kata kunci dalam
sistem e-learning. Peserta didik menjadi sangat fleksibel dalam memilih waktu dan
tempat belajar karena mereka tidak harus datang di suatu tempat pada waktu tertentu.
Dilain pihak, pengajar dapat memperbaharui materi pembelajarannya kapan saja dan dari
mana saja. Dari segi isi, materi pembelajaran pun dapat dibuat sangat fleksibel mulai dari
bahan ajar yang berbasis teks sampai materi pembelajaran yang sarat dengan komponen
multimedia. Namun demikian kualitas pembelajaran dengan e-learning pun juga sangat
fleksibel atau variatif, yakni bisa lebih jelek atau lebih baik dari sistem pembelajaran
tatap muka (konvensional). Untuk mendapatkan sistem e-learning yang baik diperlukan
15
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 18/26
perancangan yang baik pula. Distributed learning menunjuk pada pembelajaran dimana
pengajar, peserta didik, dan materi pembelajaran terletak di lokasi yang berbeda, sehingga
peserta didik dapat belajar kapan saja dan dari mana saja.
Dalam merancang sistem e-learning perlu mempertimbangkan dua hal, yakni; Peserta
didik yang menjadi target dan hasil pembelajaran yang diharapkan. Pemahaman atas
peserta didik sangatlah penting yang antara lain adalah harapan dan tujuan mereka dalam
mengikuti e-learning, kecepatan dalam mengakses internet atau jaringan, keterbatasan
bandwidth, biaya untuk akses internet, serta latar belakang pengetahuan yang
menyangkut kesiapan dalam mengikuti pembelajaran. Pemahaman atas hasil
pembelajaran diperlukan untuk menentukan cakupan materi, kerangka penilaian hasil
belajar, serta pengetahuan awal.
Lain dari pada itu terdapat faktor yang harus diperhatikan dalam penerapan e-learning
sebagai strategi pembelajaran, antara lain:
1. Analisis kebutuhan.
Analisis dilakukan untuk mengetahui kesiapan faktor pendukung yang berupa alat,
dana, dan pembuat kebijakan. Sehingga dapat menentukan studi kelayakan pada
penggunaan e-learning. Selain itu hal yang perlu dianalisa adalah dukungan teknis
yang berupa komputer dan jaringan internetnya, sumberdaya manusia yang terampil
dalam penggunaannya, unsur untung rugi penggunaan e-learning, dan sikap pengguna
yang akan menjadi objek pembelajaran.
2. Rancangan pembelajaran.
Untuk merancang strategi e-learning terdapat hal yang harus diperhatikan, antara lain:
analisis isi pembelajaran, analisis pembelajar, analisis kompetensi yang akan dicapai,
analisis proses pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan penyusunan alat evaluasi.
3. Tahap pengembangan.
Tahap pengembangan dilakukan mengikuti perkembangan fasilitas teknologi
informasi dan komunikasi yang tersedia. Selain itu, pengembangan prototype materi
16
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 19/26
pembelajaran dan rancangan pembelajaran yang harus dievaluasi secara terus-
menerus.
4. Pelaksanaan.
Prototype yang telah siap untuk dapat diakses, secara kontinyu mendapatkan
pengujian untuk mengetahui berbagai hambatan dan standar materi pembelajaran
sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran mandiri.
5. Evaluasi.
Evaluasi dilakukan dengan cara penelitian terhadap objek pembelajaran, sehingga
prototype pembelajaran yang terakses dapat terkontrol sedemikian rupa untuk
mengadakan pengambangan lebih lanjut.
Kelebihan dan Kekurangan dari Pembelajaran E-Learning
Pro dan kontra itu muncul karena pertimbangan atas kebermanfaatan proses e-learning
dan juga efek yang ditimbulkan olehnya. Adapun segi manfaat e-learning antara lain:
1. Meningkatkan interaksi pembelajaran, dengan adanya interaksi antara
pembelajar, materi pembelajaran, dan pengajar. Sebab dengan tidak adanya tatap
muka langsung biasanya para pembelajar lebih berani mengungkapkan pendapat dan
pertanyaan yang substansial terhadap materi pembelajaran, atau dengan kata lain
bahasa tulisan yang sering dipakai dalam interaksi tersebut biasanya lebih
memberikan penjelasan dari pada penggunaan bahasa verbal.
2. Mempermudah interaksi pembelajaran dimana pun dan kapan pun, jadi proses
pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan tidak tergantung pada penjadwalan tertentu.
3. Jangkauang pembelajaran lebih luas.
4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pelajaran.
Adapun sisi kelemahan yang menjadi efek pembelajaran e-learning adalah:
17
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 20/26
1. Tidak tersampaikannya value pendidikan yang berisikan nilai dan etika moral
yang sesungguhnya menrupakan core inti dari proses pendidikan dan pengajaran.
2. Dengan pembelajaran e-learning lebih mengutamakan aspek teknis dan
komersialitas, dan mengesampingkan aspek perubahan perilaku, kemempuan
akademik, sosial, dan ketrampilan pembelajar.
3. Proses pembelajaran cenderung kearah pelatihan dari pada pendidikan yang
menekankan aspek psikomotorik dan afektif.
4. Tuntutan bagi pembelajar untuk belajar mandiri guna memperoleh ilmu
pengetahuan dan informasi. Sedangkan hal ini biasanya tidak mendapat perhatian dari
para pengajarnya, sehingga para pembelajar tidak termotivasi untuk melakukan proses
belajar mandiri.
18
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 21/26
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran kuantum merupakan
sebuah falsafah dan metodologi pembelajaran yang umum yang dapat diterapkan baik di
dalam lingkungan bisnis, lingkungan rumah, lingkungan perusahanan, maupun di dalam
lingkungan sekolah (pengajaran). Secara konseptual, falsafah dan metodologi
pembelajaran kuantum membawa angin segar bagi dunia pembelajaran di Indonesia
sebab karakteristik, prinsip-prinsip, dan pandangan-pandangannya jauh lebih
menyegarkan daripada falsafah dan metodologi pembelajaran yang sudah ada (yang
dominan watak behavioristis dan rasionalisme Cartesiannya). Meskipun demikian, secara
nyata, keterandalan dan kebaikan falsafah dan metodologi pembelajaran kuantum ini
masih perlu diuji dan dikaji lebih lanjut. Lebih-lebih kemungkinan penerapannya dalam
lingkungan Indonesia baik lingkungan rumah, lingkungan perusahaan, lingkungan bisnismaupun lingkungan kelas/sekolah (baca: pengajaran). Khusus penerapannya di
lingkungan kelas menuntut perubahan pola berpikir para pelaksana pengajaran, budaya
pengajaran dan pendidikan, dan struktur organisasi sekolah dan struktur pembelajaran.
Jika perubahan-perubahan tersebut dapat dilakukan niscaya pembelajaran kuantum dapat
dilaksanakan dengan hasil yang optimal.
Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran merupakan sebuah
falsafah dan metodologi pembelajaran yang umum yang dapat diterapkan baik di dalam
lingkungan bisnis, lingkungan rumah, lingkungan perusahanan, maupun di dalam
lingkungan sekolah (pengajaran). Secara konseptual, falsafah dan metodologi
pembelajaran membawa angin segar bagi dunia pembelajaran di Indonesia sebab
karakteristik, prinsip-prinsip, dan pandangan-pandangannya jauh lebih menyegarkan
daripada falsafah dan metodologi pembelajaran yang sudah ada (yang dominan watak
behavioristis dan rasionalisme Cartesiannya).
19
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 22/26
Meskipun demikian, secara nyata, keterandalan dan kebaikan falsafah dan metodologi
pembelajaran ini masih perlu diuji dan dikaji lebih lanjut. Lebih-lebih kemungkinan
penerapannya dalam lingkungan Indonesia baik lingkungan rumah, lingkungan
perusahaan, lingkungan bisnis maupun lingkungan kelas/sekolah (baca: pengajaran).
Khusus penerapannya di lingkungan kelas menuntut perubahan pola berpikir para
pelaksana pengajaran, budaya pengajaran dan pendidikan, dan struktur organisasi sekolah
dan struktur pembelajaran. Jika perubahan-perubahan tersebut dapat dilakukan niscaya
pembelajaran dapat dilaksanakan dengan hasil yang optimal. Secara konseptual, falsafah
dan metodologi pembelajaran membawa angin segar bagi dunia pembelajaran di
Indonesia sebab karakteristik, prinsip-prinsip, dan pandangan-pandangannya jauh lebih
menyegarkan daripada falsafah dan metodologi pembelajaran yang sudah ada (yang
dominan watak behavioristis dan rasionalisme Cartesiannya).
Meskipun demikian, secara nyata, keterandalan dan kebaikan falsafah dan metodologi
pembelajaran ini masih perlu diuji dan dikaji lebih lanjut. Lebih-lebih kemungkinan
penerapannya dalam lingkungan Indonesia baik lingkungan rumah, lingkungan
perusahaan, lingkungan bisnis maupun lingkungan kelas/sekolah (baca: pengajaran).
Khusus penerapannya di lingkungan kelas menuntut perubahan pola berpikir para
pelaksana pengajaran, budaya pengajaran dan pendidikan, dan struktur organisasi sekolah
dan struktur pembelajaran. Jika perubahan-perubahan tersebut dapat dilakukan niscaya
pembelajaran quantum dapat dilaksanakan dengan hasil yang optimal.
E-learning atau electronic learning merupakan strategi pembelajaran yang berbasis pada
IT ( Information Technology) dengan penggunaan infrastruktur yang berupa media
komputer, internet, dan media komunikasi yang lainnya. Dengan demikian untuk dapat
menggunakan e-learning terlebih dahulu harus mempertimbangkan faktor kebutuhan,
perencanaan, pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi, disamping segi kebermanfaatan
serta kekurangannya yang akan berdampak kemudian. Hal ini dilakukan agar
pemanfaatan media online dalam belajar tersebut dapat dilaksanakan secara optimal
sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.
Dengan melihat beberapa efek negatif dari e-learning , maka penulis menyarankan
penggunaan e-learning seyogyanya tidak dilakukan secara mutlak begitu saja, sehingga
para pembelajar tidak terlepas dari ikatan pembelajaran. Terlebih lagi jika melihat tujuan
filosofis dari proses pembelajaran yang bukan hanya sekedar penyampaian ilmu
20
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 23/26
pengetahuan secara kognitif, melainkan harus memperhatikan dan menanamkan nilai-
nilai afektif dan penanaman ketrampilan psikomotorik yang seharusnya dilakukan dalam
alam nyata dan bukan di dunia maya atau virtual.
Saran
Demikian makalah ini, kami sadar bahwasanya makalah ini jauh dari kesempurnaan maka
dari itu kami menerima kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ke depan.
21
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 24/26
DAFTAR PUSTAKA
Angkowo dan Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta; Grasindo.
Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta; Rajawali Pers.
Bahri Djamarah, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta; PT
Rineka Cipta.
Buzan, Tony, The Min Map Book, New York: Dutton, 1993
Dahar, R.W. 1996. Teori-teori Belajar. Jakarta; Penerbit Erlangga
De Porter,Bobbi. 2009. Learning. Bandung:KAIFA LEARNING
DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. 1999. Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan
Menyenangkan. Bandung: Penerbit KAIFA.
DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2000. Business: Membiasakan Bisnis secara Etis dan
Sehat. Bandung: Penerbit KAIFA.
DePorter, Bobbi and Mike Hernacki, Quantum Learning, New York: Dell Publishing, 2001
DePorter, Bobbi, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie. 2001. Teaching: Mempraktikkan
Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Penerbit KAIFA.
Dryden, Gordon dan Jeanette Vos. 1999. The Learning Revolution: To Change the Way the
World Learns. Selandia Baru: The Learning Web.
Heinich, Molenda dan Russell, 1982. Instruksional Media and The New Technologies of
Instruction. New York; John Wiley & Sons
Lozanov, George, Suggestology and Suggestopedia, Paris : makalah yang disajikan kepadaUnited Nations Educational Scientific and Cultural Organization, 1087
22
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 25/26
Meier, Dave. 2000. The Accelerated Learning Handbook. New York: McGraw-Hill.
Silberman, Melvin L. 1996. Active Learning: 101 Step to Teach Any Subject. Massachusetts:
A Simon and Schuster Company.
Sudjana, Nana. 1985. Teori Teori Pembelajaran. Jakarta; Lembaga Penerbitan Ekonomi
Universitas indonesia.
Teknodik Edisi No.9N. Jakarta; Pustekom Dikbud.
Yusufhadi Miarso. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Kencana Prenada Media
Group. Jakarta.
“E-Learning: Peranan Dalam Globalisasi” http://suray.wordpress.com/2007/05/18/e-learning-
paradigma-pembelajaran-berbasis-it-3/
“Pengertian e-learning”, http://e-dufiesta.blogspot.com/2008/06/pengertian-e-learning. html ,
Fakhruddin, Asep Umar, Menjadi Guru Favorit, Yogyakarta: DIVA Press, 2009.
Hamruni, Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan, Yogyakarta:Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, 2009.
http://alfauzi.blogspot.com/2008/02/pro-kontra-e-learning.html
http://sekolah-dasar.blogspot.com/2010/03/pengertian-e-learning-dan-komponennya. html ,
Muchsin, Bashori dan Wahid, Abdul, Pendidikan Islam Kontemporer , Bandung : PT. Refika
Aditama, 2009.
Munir, Pembelajaran Jarak Jauh, Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bandung :
Alfabeta, 2009.
Rochaety, Eti, Rahayuningsih, Pontjorini, dan Yanti, Prima Gusti, Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan, cet. Ke-2, Jakarta : Bumi Aksara, 2006.
Sardiman, A.M., Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, cet. III , Jakarta: Rajawali Pers,
1990.
23
5/14/2018 Quantum - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 26/26
Suranto, Beni, “Virtual Classroom : Strategi Pembelajaran Berbasis Synchronous e-learning ”
http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1221/1009
Surjono, Herman Dwi, “Pengantar e-Learning dan Penyiapan Materi Pembelajaran”,
http://blog.uny.ac.id/hermansurjono/files/2009/02/pengantar-elearning-dan-penyiapan-
materi.pdf ,
Wahid, Fathul, Teknologi Informasi dan Pendidikan, Yogyakarta : Ardana Media, 2007.
Zakaria, Masduki, “ E-Learning Sebagai Model Pembelajaran Mandiri dengan Pendekatan
Kooperatif dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Lulusan Perguruan Tinggi”, http://smkn3-
kuningan.net/seminar_uny/07_%20Masduki%20Z.pdf
24