Quantum

26
 KATA PENGANTAR Segala puji bagi Allah Yang Maha pemberi petunjuk, tempat kita memasrahkan segalanya, Yang Maha meme lihara, Yang Maha mendatang kan bahaya dan manfaat. Alhamdulilah tugas makalah yang berjudul “Konsep Pembelajaran Quantum” ini dapat kami selesaikan.  Makalah ini kami buat bukan tanpa tujuan. Melainkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Perencanaan Pembelajaran Manajemen Perkantoran serta untuk menambah pengetahuan dan wawasan yang lebih luas mengenai apa yang dibahas dalam makalah ini. Ucapan terimakasih kami haturkan kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu  pe rsa tu, ya ng telah me mbantu ka mi baik se car a ma te ria l ma up un se car a fis ik da lam  penyusunan tugas makalah ini. Kami menyadari bahwa tugas makalah yang berjudul “Konsep Pembelajaran Quantum” ini ma si h jau h dar i ka ta se mp ur na . Ke ku ran ga n da n ke lemahan me rupa ka n te rba tas nya kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala kritik maupun saran yang membangun dan menjadi bahan perbaikan kami di masa yang akan datang. Bes ar hara pan kami, aga r mak alah ini dap at ber man faat bag i kami khu sus nya dan bag i  pembaca umumnya. Bandung, Desember 2011 Penyusun I

Transcript of Quantum

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 1/26

KATA PENGANTAR 

Segala puji bagi Allah Yang Maha pemberi petunjuk, tempat kita memasrahkan segalanya,

Yang Maha memelihara, Yang Maha mendatangkan bahaya dan manfaat. Alhamdulilah tugas

makalah yang berjudul “Konsep Pembelajaran Quantum” ini dapat kami selesaikan. Makalah

ini kami buat bukan tanpa tujuan. Melainkan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

Perencanaan Pembelajaran Manajemen Perkantoran serta untuk menambah pengetahuan dan

wawasan yang lebih luas mengenai apa yang dibahas dalam makalah ini.

Ucapan terimakasih kami haturkan kepada semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu

  persatu, yang telah membantu kami baik secara material maupun secara fisik dalam

 penyusunan tugas makalah ini.

Kami menyadari bahwa tugas makalah yang berjudul “Konsep Pembelajaran Quantum” ini

masih jauh dari kata sempurna. Kekurangan dan kelemahan merupakan terbatasnya

kemampuan yang kami miliki. Untuk itu, dengan tangan terbuka kami menerima segala kritik 

maupun saran yang membangun dan menjadi bahan perbaikan kami di masa yang akan datang.

Besar harapan kami, agar makalah ini dapat bermanfaat bagi kami khususnya dan bagi pembaca umumnya.

Bandung, Desember 2011

Penyusun

I

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 2/26

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................... IDAFTAR ISI.............................................................................................................. II 

BAB I...................................................................................................................... 1

PENDAHULUAN ....................................................................................................... 1

Latar Belakang .................................................................................................... 1

Rumusan Masalah ............................................................................................... 1

 Tujuan ................................................................................................................. 2

Manfaat ............................................................................................................... 2

BAB II..................................................................................................................... 3

PEMBAHASAN ......................................................................................................... 3

Konsep Pembelajaran Quantum Learning ............................................................ 3

Pengertiuan Quantum Learning ................................................................. 4

 Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Quantum Learning ............................... 7

Karakteristik Pembelajaran Quantum Learning .......................................... 8

Strategi Pembelajaran Quantum Learning ................................................. 8

Konsep Pembelajaran Quantum Teaching ........................................................... 9Pengertian Quantum Teaching ................................................................... 9

Prinsip Quantum Teaching ....................................................................... 10

Kerangka Rancangan Belajar Quantum Teaching .....................................11

Strategi Pembelajaran quantum Learning ................................................11

Perbedaan Quantum Learning dan Quantum Teaching ...................................... 12

Konsep Pembelajaran E-Learning ...................................................................... 12

Pengertian E-Learning ............................................................................. 12

Implementasi E-Learning Dalam Pembelajaran ........................................ 15

Kelebihan dan Kekurangan dari Pembelajaran E-Learning ........................ 17

BAB III.................................................................................................................. 19

PENUTUP .............................................................................................................. 19

Kesimpulan ....................................................................................................... 19

Saran ................................................................................................................ 21

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................. 22

II

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 3/26

BAB I

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Dalam Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003 dijelaskan bahwa:

Pendidikan Nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan watak serta peradaban

 bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk 

 berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa

kepada Tuhan yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan

menjadi warga Negara yang demokratis serta bertanggung jawab (2005: 65-66).

Upaya pembaharuan pendidikan sebagaimana yang tertuang di dalam Undang-Undang

Sistem Pendidikan Nasional Tahun 2003, adalah re-orientasi pendidikan ke arah pendidikan

 berbasis kompetensi. Di dalam pembelajaran berbasis kompetensi tersebut tersirat adanya

nilai-nilai pembentukan manusia Indonesia seutuhnya, sebagai pribadi yang integral,

 produktif, kreatif dan memiliki sikap kepemimpinan dan berwawasan keilmuan sebagai

warga negara yang bertanggung-jawab. Indikator ini akan terwujud apabila diiringi dengan

upaya peningkatan mutu dan relevansi sumber daya manusia (SDM) melalui proses pada

 berbagai jenjang pendidikan.

Di kalangan umum, terutama siswa sekolah dasar, menengah dan perguruan tinggi , belajar 

tidak pernah menjadi hal yang menyenangkan bagi mereka, belajar dipndang sebagai

musuh yang patut dijauhi, kini belajar adalah hal yang menyenangkan dan nyaman tanya perasaan cemas, takut dan lelah dengan panduan dari pembelajaran quantum learning. Oleh

karena itu penulis memberi judul pada makalah ini “model dan strategi pembelajaran

quantum learning”.

Rumusan Masalah

Bersasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalahnya sebagai

 berikut:

1

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 4/26

1. Apa yang dimaksud dengan konsep pembelajaran Quantum Learning?

2. Apa yang dimaksud dengan konsep pembelajaran Quantum Learning?

3. Apa yang dimaksud dengan konsep pembelajaran E-Learning?

Tujuan

Tujuan daripada penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas mata

kuliah Perencanaan Pembelajaran Manajemen Perkantoran, mengenai Konsep

Pembelajaran Quantum Learning, Konsep Quantum Teaching dan Konsep E-Learning.

Selain itu, makalah ini dibuat sebagai bahan bacaan baik bagi penyusun khususnya maupun

 pembaca umumnya untuk membuka wawasan agar lebih kritis dan menambah pengetahuan

 baru yang belum diketahui mengenai Konsep Pembelajaran Quantum Learning, Konsep

Quantum Teaching dan Konsep E-Learning. Tujuan lain dengan dibuatnya makalah ini

adalah untuk bekal pembelajaran serta tolak ukur pelaksanaan Pembelajaran Quantum

Learning, Quantum Teaching dan E-Learning antara teori dan implikasinya di dalam

kehidupan.

Manfaat

Mamfaat penulisan makalah ini adalah:

1. Bagi penulis:

Menambah pengetahuan peneliti dalam bidang yang diteliti baik secara teoretis maupun

aplikasi. Bagaimana konsep pembelajaran Quantum dan Implementasinya di dalam

mendidik siswa agar lebih responsif dan bergairah dalam menghadapi berbagai

tantangan dan perubahan. Bermamfaat untuk mengetahui dan memahami dalam

menggunakan metode atau teknik pembelajaran yang membuat siswa tetaap rileks

namun tetap fokus, baik secara teoritis maupun penerapannya langsung dilapangan.

2. Bagi pembaca:

Sebagai bahan informasi atau masukan bagi semua pihak yang membutuhkan dalam hal

konsep pembelajaran Quantum.

2

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 5/26

BAB II

PEMBAHASAN

Konsep Pembelajaran Quantum Learning

Tokoh utama di balik pembelajaran kuantum adalah Bobbi DePorter, seorang ibu rumah

tangga yang kemudian terjun di bidang bisnis properti dan keuangan, dan setelah semua

 bisnisnya bangkrut akhirnya menggeluti bidang pembelajaran. Dialah perintis, pencetus,

dan pengembang utama pembelajaran kuantum. Semenjak tahun 1982 DePorter mematangkan dan mengembangkan gagasan pembelajaran kuantum di SuperCamp,

sebuah lembaga pembelajaran yang terletak Kirkwood Meadows, Negara Bagian

California, Amerika Serikat. SuperCamp sendiri didirikan atau dilahirkan oleh Learning

Forum, sebuah perusahahan yang memusatkan perhatian pada hal-ihwal pembelajaran

guna pengembanga potensi diri manusia. Dengan dibantu oleh teman-temannya, terutama

Eric Jansen, Greg Simmons, Mike Hernacki, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie,

DePorter secara terprogram dan terencana mengujicobakan gagasan-gagasan

  pembelajaran kuantum kepada para remaja di SuperCamp selama tahun-tahun awal

dasawarsa 1980-an.

Dia belajar dari Dr. Georgi Lozanov, seorang pendidik berkebangsaan bulgaria yang

 bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai “Suggestology” atau “Suggestopedia

“.prinsipnya adalah bahwa Sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar,

dan setiap detail apapun dapat ,memberikan sugesti positif ataupun negatif. Istilah lain

dari suggestology adalah accelerated learning (pemercepatan belajar).

Demikianlah, metode pembelajaran kuantum merambah berbagai tempat dan bidang

kegiatan manusia, mulai lingkungan pengasuhan di rumah (parenting), lingkungan bisnis,

lingkungan perusahaan, sampai dengan lingkungan kelas (sekolah). Hal ini menunjukkan

  bahwa sebenarnya pembelajaran kuantum merupakan falsafah dan metodologi

 pembelajaran yang bersifat umum, tidak secara khusus diperuntukkan bagi pengajaran di

sekolah. Falsafah dan metodologi pembelajaran kuantum yang telah dikembangkan,

3

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 6/26

dimatangkan, dan diujicobakan tersebut selanjutnya dirumuskan, dikemukakan, dan

dituliskan secara utuh dan lengkap dalam buku Quantum Learning.

Pengertiuan Quantum Learning

Quantum learning ialah kiat, petunjuk, strategi, dan seluruh proses belajar yang dapat

mempertajam pemahaman dan daya ingat, serta membuat belajar sebagai suatu untuk 

melakukan eksperimen yang disebutnya suggestology (suggestopedia).

Quantum learning sebagai “interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya.”

Mereka mengamsalkan kekuatan energi sebagai bagian penting dari tiap interaksi

manusia. Dengan mengutip rumus klasik E = mc2, mereka alihkan ihwal energi itu ke

dalam analogi tubuh manusia yang “secara fisik adalah materi”.

Quantum learning mencakup aspek-aspek penting dalam program neurolinguistik (NLP),

yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur informasi. Program ini meneliti

hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat digunakan untuk menciptakan jalinan

 pengertian siswa dan guru.

Pada kaitan inilah, quantum learning menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP dengan teori, keyakinan, dan metode tertentu.

Prinsip  suggestology hampir mirip dengan proses accelerated learning , pemercepatan

 belajar: yakni, proses belajar yang memungkinkan siswa belajar dengan kecepatan yang

mengesankan, dengan upaya yang normal, dan dibarengi kegembiraan. Suasana belajar 

yang efektif diciptakan melalui campuran antara lain unsur-unsur hiburan, permainan,

cara berpikir positif, dan emosi yang sehat.

“Quantum learning  mencakup aspek-aspek penting dalam program neurolinguistik 

(NLP), yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak mengatur informasi. Program ini

meneliti hubungan antara bahasa dan perilaku dan dapat digunakan untuk menciptakan

 jalinan pengertian siswa dan guru. Para pendidik dengan pengetahuan NLP mengetahui

  bagaimana menggunakan bahasa yang positif untuk meningkatkan tindakan-tindakan

 posistif – faktor penting untuk merangsang fungsi otak yang paling efektif. Semua ini

dapat pula menunjukkan dan menciptakan gaya belajar terbaik dari setiap orang (BobbyDe Porter dan Hernacki, 1992)

4

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 7/26

Selanjutnya Porter dkk mendefinisikan quantum learning  sebagai “interaksi-interaksi

yang mengubah energi menjadi cahaya.” Mereka mengamsalkan kekuatan energi sebagai

 bagian penting dari tiap interaksi manusia. Dengan mengutip rumus klasik E = mc2,

mereka alihkan ihwal energi itu ke dalam analogi tubuh manusia yang “secara fisik 

adalah materi”. “Sebagai pelajar, tujuan kita adalah meraih sebanyak mungkin cahaya:

interaksi, hubungan, inspirasi agar menghasilkan energi cahaya”. Pada kaitan inilah,

quantum learning  menggabungkan sugestologi, teknik pemercepatan belajar, dan NLP

dengan teori, keyakinan, dan metode tertentu. Termasuk konsep-konsep kunci dari teori

dan strategi belajar, seperti: teori otak kanan/kiri, teori otak  triune (3 in 1), pilihan

modalitas (visual, auditorial, dan kinestik), teori kecerdasan ganda, pendidikan holistik,

  belajar berdasarkan pengalaman, belajar dengan simbol (metaphoric learning ),

simulasi/permainan.

Beberapa hal yang penting dicatat dalam quantum learning adalah sebagai berikut. Para

siswa dikenali tentang “kekuatan pikiran” yang tak terbatas. Ditegaskan bahwa otak 

manusia mempunyai potensi yang sama dengan yang dimilliki oleh Albert Einstein.

Selain itu, dipaparkan tentang bukti fisik dan ilmiah yang memerikan bagaimana proses

otak itu bekerja. Melalui hasil penelitian Global Learning , dikenalkan bahwa proses

 belajar itu mirip bekerjanya otak seorang anak 6-7 tahun yang seperti spons menyerap

 berbagai fakta, sifat-sifat fisik, dan kerumitan bahasa yang kacau dengan “cara yang

menyenangkan dan bebas stres”. Bagaimana faktor-faktor umpan balik dan rangsangan

dari lingkungan telah menciptakan kondisi yang sempurna untuk belajar apa saja. Hal ini

menegaskan bahwa kegagalan, dalam belajar, bukan merupakan rintangan. Keyakinan

untuk terus berusaha merupakan alat pendamping dan pendorong bagi keberhasilan dalam

 proses belajar. Setiap keberhasilan perlu diakhiri dengan “kegembiraan dan tepukan.”

Berdasarkan penjelasan mengenai apa dan bagaimana unsur-unsur dan struktur otak 

manusia bekerja, dibuat model pembelajaran yang dapat mendorong peningkatan

kecerdasan linguistik, matematika, visual/spasial, kinestetik/perasa, musikal,

interpersonal, intarpersonal, dan intuisi. Bagaimana mengembangkan fungsi motor 

sensorik (melalui kontak langsung dengan lingkungan), sistem emosional-kognitif 

(melalui bermain, meniru, dan pembacaan cerita), dan kecerdasan yang lebih tinggi

(melalui perawatan yang benar dan pengondisian emosional yang sehat). Bagaimana

memanfaatkan cara berpikir dua belahan otak “kiri dan kanan”. Proses berpikir otak kiri

5

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 8/26

(yang bersifat logis, sekuensial, linear dan rasional), misalnya, dikenakan dengan proses

  pembelajaran melalui tugas-tugas teratur yang bersifat ekspresi verbal, menulis,

membaca, asosiasi auditorial, menempatkan detil dan fakta, fonetik, serta simbolisme.

Proses berpikir otak kanan (yang bersifat acak, tidak teratur, intuitif, dan holistik),

dikenakan dengan proses pembelajaran yang terkait dengan pengetahuan nonverbal

(seperti perasaan dan emosi), kesadaran akan perasaan tertentu (merasakan kehadiran

orang atau suatu benda), kesadaran spasial, pengenalan bentuk dan pola, musik, seni,

kepekaan warna, kreatifitas dan visualisasi.

Semua itu, pada akhirnya, tertuju pada proses belajar yang menargetkan tumbuhnya

“emosi positif, kekuatan otak, keberhasilan, dan kehormatan diri.” Keempat unsur ini bila

digambarkan saling terkait. Dari kehormatan diri, misalnya, terdorong emosi positif yang

mengembangkan kekuatan otak, dan menghasilkan keberhasilan, lalu (balik lagi) kepada

 penciptaan kehormatan diri.

Dari proses inilah, quantum learning  menciptakan konsep motivasi, langkah-langkah

menumbuhkan minat, dan belajar aktif. Membuat simulasi konsep belajar aktif dengan

gambaran kegiatan seperti: “belajar apa saja dari setiap situasi, menggunakan apa yang

Anda pelajari untuk keuntungan Anda, mengupayakan agar segalanya terlaksana, bersandar pada kehidupan.” Gambaran ini disandingkan dengan konsep belajar pasif yang

terdiri dari: “tidak dapat melihat adanya potensi belajar, mengabaikan kesempatan untuk 

 berkembang dari suatu pengalaman belajar, membiarkan segalanya terjadi, menarik diri

dari kehidupan.”

Dalam kaitan itu pula, antara lain, quantum learning mengonsep tentang “menata pentas:

lingkungan belajar yang tepat.” Penataan lingkungan ditujukan kepada upaya

membangun dan mempertahankan sikap positif. Sikap positif merupakan aset penting

untuk belajar. Peserta didik  quantum dikondisikan ke dalam lingkungan belajar yang

optimal baik secara fisik maupun mental. Dengan mengatur lingkungan belajar demikian

rupa, para pelajar diharapkan mendapat langkah pertama yang efektif untuk mengatur 

 pengalaman belajar.

Penataan lingkungan belajar ini dibagi dua yaitu: lingkungan mikro dan lingkungan

makro. Lingkungan mikro ialah tempat peserta didik melakukan proses belajar (bekerjadan berkreasi). Quantum learning  menekankan penataan cahaya, musik, dan desain

6

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 9/26

ruang, karena semua itu dinilai mempengaruhi peserta didik dalam menerima, menyerap,

dan mengolah informasi. Ini tampaknya yang menjadi kekuatan orisinalitas quantum

learning . Akan tetapi, dalam kaitan pengajaran umumnya di ruang-ruang pendidikan di

Indonesia, lebih baik memfokuskan perhatian kepada penataan lingkungan formal dan

terstruktur seperti: meja, kursi, tempat khusus, dan tempat belajar yang teratur. Target

 penataannya ialah menciptakan suasana yang menimbulkan kenyamanan dan rasa santai.

Keadaan santai mendorong siswa untuk dapat berkonsentrasi dengan sangat baik dan

mampu belajar dengan sangat mudah. Keadaan tegang menghambat aliran darah dan

 proses otak bekerja serta akhirnya konsentrasi siswa.

Lingkungan makro ialah “dunia yang luas.” Peserta didik diminta untuk menciptakan

ruang belajar di masyarakat. Mereka diminta untuk memperluas lingkup pengaruh dan

kekuatan pribadi, berinteraksi sosial ke lingkungan masyarakat yang diminatinya.

“Semakin siswa berinteraksi dengan lingkungan, semakin mahir mengatasi sistuasi-

situasi yang menantang dan semakin mudah Anda mempelajari informasi baru,” tulis

Porter. Setiap siswa diminta berhubungan secara aktif dan mendapat rangsangan baru

dalam lingkungan masyarakat, agar mereka mendapat pengalaman membangun gudang

 penyimpanan pengertahuan pribadi. Selain itu, berinteraksi dengan masyarakat juga

  berarti mengambil peluang-peluang yang akan datang, dan menciptakan peluang jika

tidak ada, dengan catatan terlibat aktif di dalam tiap proses interaksi tersebut (untuk 

 belajar lebih banyak mengenai sesuatu). Pada akhirnya, interaksi ini diperlukan untuk 

mengenalkan siswa kepada kesiapan diri dalam melakukan perubahan. Mereka tidak 

 boleh terbenam dengan situasi status quo yang diciptakan di dalam lingkungan mikro.

Mereka diminta untuk melebarkan lingkungan belajar ke arah sesuatu yang baru.

Pengalaman mendapatkan sesuatu yang baru akan memperluas “zona aman, nyaman dan

merasa dihargai” dari siswa.

Tujuan dan Manfaat Pembelajaran Quantum Learning

Tujuan Pembelajaran Quantum Learning:

1.Tumbuhnya emosi positif,

2.Kekuatan otak 

3.Keberhasilan

4.Kehormatan diri

7

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 10/26

Manfaat Pembelajaran Quantum Learning:

1.Sikap Positif 

2.Motivasi

3.Belajar Aktif 

4.Membangun dan Mempertahankan lingkungan positif 

5.Kepercayaan diri

6.Sukses

Karakteristik Pembelajaran Quantum Learning

• Pembelajaran kuantum berpangkal pada psikologi kognitif, bukan fisika

kuantum meskipun serba sedikit istilah dan konsep kuantum dipakai.

• Pembelajaran kuantum berupaya memadukan [mengintegrasikan],

menyinergikan, dan mengolaborasikan faktor potensi-diri manusia selaku pembelajar 

dengan lingkungan [fisik dan mental] sebagai konteks pembelajaran.

• Pembelajaran kuantum memusatkan perhatian pada interaksi yang bermutu dan

 bermakna, bukan sekadar transaksi makna.

• Pembelajaran kuantum sangat menekankan pada pemercepatan pembelajaran

dengan taraf keberhasilan tinggi.

• Pembelajaran kuantum sangat menekankan kealamiahan dan kewajaran proses

 pembelajaran, bukan keartifisialan atau keadaan yang dibuat-buat.

• Pembelajaran kuantum menempatkan nilai dan keyakinan sebagai bagian

 penting proses pembelajaran

Strategi Pembelajaran Quantum Learning

Teknologi baru terutama multimedia mempunyai peranan semakin penting dalarn

  pembelajaran. Banyak orang percaya bahwa multimedia akan dapat membawa kita

kepada situasi belajar dimana learning with effort akan dapat digantikan dengan learning

with fun. Apalagi dalam pembelajaran orang dewasa, learning with effort menjadi hal

yang cukup menyulitkan untuk dilaksanakan karena berbagai faktor pembatas, seperti

kemauan berusaha, mudah bosan dll. Jadi proses pembelajaran yang menyenangkan,

kreatif, tidak membosankan menjadi pilihan para guru/fasilitator. Jika situasi belajar 

8

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 11/26

seperti ini tidak tercipta, paling tidak multimedia dapat membuat belajar lebih efektif 

menurut pendapat beberapa pengajar.

Sedangkan Strategi pembelajaran yang lain, Seperti:

• Teori otak kanan/kiri

• Teori otak triune (3 in 1)

• Pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik)

• Teori kecerdasan ganda

• Pendidikan holistik (menyeluruh)

• Belajar berdasarkan pengalaman

• Belajar dengan symbol

• Simulasi/permainan

Konsep Pembelajaran Quantum Teaching

Model pembelajaran Quantum Teaching muncul di Super Comp, sebuah program

 percepatan Quantum Learning yang ditawarkan Learning Forum. Learning Forum adalah

sebuah perusahaan pendidikan internasional yang menekankan perkembangan

keterampilan akademis dan keterampilan pribadi (De Porter, 1992). Selama dua belas hari

(menginap), siswa-siswa mulai usia 9 tahun sampai 24 tahun memperoleh kiat-kiat yang

membantu mereka dalam mencatat, menghafal, membaca cepat, menulis, berkreatifitas,

 berkomunikasi dan membina hubungan serta kiat-kiat yang meningkatkan kemampuan

mereka menguasai hal-hal dalam kehidupan. Hasilnya menunjukkan bahwa murid-murid

yang mengikuti Super Comp mendapatkan nilai yang lebih baik, lebih banyak 

 berpartisipasi, dan lebih bangga akan diri mereka sendiri (Vos Groenendal).

Pengertian Quantum Teaching

Kata Quantum sendiri berarti interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya. Jadi

Quantum Teaching menciptakan lingkungan belajar yang efektif, dengan cara

menggunakan unsur yang ada pada siswa dan lingkungan belajarnya melalui interaksi

yang terjadi di dalam kelas.

9

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 12/26

Dalam Quantum Teaching bersandar pada konsep ‘Bawalah dunia mereka ke dunia

kita, dan antarkan dunia kita ke dunia mereka’. Hal ini menunjukkan, betapa pengajaran

dengan Quantum Teaching tidak hanya menawarkan materi yang mesti dipelajari siswa.

Tetapi jauh dari itu, siswa juga diajarkan bagaimana menciptakan hubungan emosional

yang baik dalam dan ketika belajar.

Dengan Quantum teaching kita dapat mengajar dengan memfungsikan kedua belahan

otak kiri dan otak kanan pada fungsinya masing-masing. Penelitian di Universitas

California mengungkapkan bahwa masing-masing otak tersebut mengendalikan

aktivitas intelektual yang berbeda.

Otak kiri menangani angka, susunan, logika, organisasi, dan hal lain yang memerlukan

 pemikiran rasional, beralasan dengan pertimbangan yang deduktif dan analitis. Bagian

otak ini yang digunakan berpikir mengenai hal-hal yang bersifat matematis dan ilmiah.

Kita dapat memfokuskan diri pada garis dan rumus, dengan mengabaikan kepelikan

tentang warna dan irama.

Otak kanan mengurusi masalah pemikiran yang abstrak dengan penuh imajinasi.

Misalnya warna, ritme, musik, dan proses pemikiran lain yang memerlukan kreativitas,

orisinalitas, daya cipta dan bakat artistik. Pemikiran otak kanan lebih santai, kurang

terikat oleh parameter ilmiah dan matematis. Kita dapat melibatkan diri dengan segala

rupa dan bentuk, warna-warni dan kelembutan, dan mengabaikan segala ukuran dan

dimensi yang mengikat.

Prinsip Quantum Teaching

1. Segalanya berbicara, lingkungan kelas, bahasa tubuh, dan bahan pelajaran

semuanya menyampaikan pesan tentang belajar.

2. Segalanya bertujuan, siswa diberi tahu apa tujuan mereka mempelajari materi

yang kita ajarkan.

3. Pengalaman sebelum konsep, dari pengalaman guru dan siswa diperoleh banyak 

konsep.

4. Akui setiap usaha, menghargai usaha siswa sekecil apapun.

5. Jika layak dipelajari, layak pula dirayakan, kita harus memberi pujian pada

siswa yang terlibat aktif pada pelajaran kita. Misalnya saja dengan memberi tepuk tangan, berkata: bagus, baik, dan lain-lain.

10

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 13/26

Kerangka Rancangan Belajar Quantum Teaching

Kerangka rancangan belajar quantum teaching yang dikenal sebagai TANDUR ialah:

1)TUMBUHKAN. Tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaat

Bagiku” (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan pelajar.

2) ALAMI. Ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti

semua pelajar.

3) NAMAI. Sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi sebuah

“masukan”.

4) DEMONSTRASIKAN. Sediakan kesempatan bagi pelajar untuk ‘menunjukkan

 bahwa mereka tahu”.

5) ULANGI. Tunjukkan pelajar cara-cara mengulang materi dan menegaskan,

“Aku tahu dan memang tahu ini”.

6) RAYAKAN. Pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi, dan pemerolehan

keterampilan dan ilmu pengetahuan.

Strategi Pembelajaran quantum Learning

Teknologi baru terutama multimedia mempunyai peranan semakin penting dalam

 pembelajaran. Banyak orang percaya bahwa multimedia akan dapat membawa kita

kepada situasi belajar dimana learning with effort akan dapat digantikan dengan

learning with fun. Apalagi dalam pembelajaran orang dewasa, learning with effort

menjadi hal yang cukup menyulitkan untuk dilaksanakan karena berbagai faktor 

 pembatas, seperti kemauan berusaha, mudah bosan dll. Jadi proses pembelajaran yang

menyenangkan, kreatif, tidak membosankan menjadi pilihan para guru/fasilitator. Jika

situasi belajar seperti ini tidak tercipta, paling tidak multimedia dapat membuat belajar 

lebih efektif menurut pendapat beberapa pengajar. Sedangkan Strategi pembelajaran

yang lain, seperti:

1. Teori otak kanan/kiri

2. Teori otak triune (3 in 1)

3. Pilihan modalitas (visual, auditorial, dan kinestetik)

4. Teori kecerdasan ganda

5. Pendidikan holistik (menyeluruh)

6. Belajar berdasarkan pengalaman

11

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 14/26

7. Belajar dengan symbol

8. Simulasi/permainan

Perbedaan Quantum Learning dan Quantum Teaching

Quantum Teaching dan Quantum Learning merupakan model pembelajaran yang sama-

sama dikemas Boby DePorter yang diilhami dari konsep kepramukaan, sugestopedia, dan

 belajar melalui berbuat.

1. Quantum Teaching diarahkan untuk proses pembelajaran guru saat berada di

kelas, berhadapan dengan siswa, merencanakan pembelajaran, dan mengevaluasinya.

Pola Quantum Teaching terangkum dalam konsep TANDUR, yakni Tumbuhkan,

Alami, Namai, Demonstrasikan, Ulangi, dan Rayakan.

2. Quantum Learning merupakan konsep untuk pembelajar agar dapat menyerap

fakta, konsep, prosedur, dan prinsip sebuah ilmu dengan cara cepat, menyenangkan,

dan berkesan. Pola Quantum Teaching terangkum dalam konsep AMBAK yakni Apa

Manfaatnya Bagiku.

Jadi, Quantum Teaching diperuntukkan guru dan Quantum Learning diperuntukkan siswa

atau masyarakat umum sebagai pembelajar 

Konsep Pembelajaran E-Learning

Pengertian E-Learning

Banyak pakar yang menguraikan definisi e-learning dari berbagai sudut pandang. Definisi

yang sering digunakan banyak pihak adalah sebagai berikut:

a. E-learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan

tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media internet, intranet

atau media jaringan komputer lain [Hartley, 2001].

  b. E-learning adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik 

untuk mendukung belajar mengajar dengan media internet, jaringan komputer,

maupun komputer standalone [LearnFrame.Com, 2001].

12

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 15/26

c. E-learning adalah semua yang mencakup pemanfaatan komputer dalam

menunjang peningkatan kualitas pembelajaran, termasuk di dalamnya penggunaan

mobile technologies seperti PDA dan MP3 players. Juga penggunaan teaching

materials berbasis web dan hypermedia, multimedia CD-ROM atau web sites, forum

diskusi, perangkat lunak kolaboratif, e-mail, blogs, wikis, computer aided assessment,

animasi pendidkan, simulasi, permainan, perangkat lunak manajemen pembelajaran,

electronic voting systems, dan lain-lain. Juga dapat berupa kombinasi dari

  penggunaan media yang berbeda [Thomas Toth, 2003; Athabasca University,

Wikipedia].

Dari definisi tersebut dapat disimpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang

memanfaatkan teknologi informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai

suatu e-learning. E-learning dalam arti luas bisa mencakup pembelajaran yang dilakukan

di media elektronik (internet) baik secara formal maupun informal. E-learning secara

formal misalnya adalah pembelajaran dengan kurikulum, silabus, mata pelajaran dan tes

yang telah diatur dan disusun berdasarkan jadwal yang telah disepakati pihak-pihak 

terkait (pengelola e-learning dan pembelajar sendiri). Pembelajaran seperti ini biasanya

tingkat interaksinya tinggi dan diwajibkan oleh perusahaan pada karyawannya atau

  pembelajaran jarak jauh yang dikelola oleh universitas dan perusahaan-perusahaan(biasanya perusahaan konsultan) yang memang bergerak dibidang penyediaan jasa e-

learning untuk umum.

E-learning bisa juga dilakukan secara informal dengan interaksi yang lebih sederhana,

misalnya melalui sarana mailing list, e-newsletter atau website pribadi, organisasi dan

 perusahaan yang ingin mensosialisasikan jasa, program, pengetahuan atau keterampilan

tertentu pada masyarakat luas (biasanya tanpa memungut biaya).

Dari puluhan atau bahkan ratusan definisi yang muncul dapat kita simpulkan bahwa

sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi informasi dalam proses

 belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-Learning.

Keuntungan menggunakan e-learning diantaranya:

• menghemat waktu proses belajar mengajar,

• mengurangi biaya perjalanan,

13

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 16/26

• menghemat biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan,

 buku),

• menjangkau wilayah geografis yang lebih luas,

• melatih pelajar lebih mandiri dalam mendapatkan ilmu pengetahuan.

Untuk menyampaikan pembelajaran, e-learning selalu diidentikkan dengan penggunaan

internet. Namun sebenarnya media penyampaian sangat beragam dari internet, intranet,

cd, dvd, mp3, PDA, dan lain-lain. Penggunaan teknologi internet pada e-learning

umumnya dengan pertimbangan memiliki jangkauan yang luas. Ada juga beberapa

lembaga pendidikan dan perusahaan yang menggunakan jaringan intranet sebagai media

e-learning sehingga biaya yang disiapkan relatif lebih murah.

Walaupun sepertinya e-Learning  diberikan hanya melalui perangkat komputer, e-

 Learning  ternyata disiapkan, ditunjang, dikelola oleh tim yang terdiri dari para ahli di

 bidang masing-masing, yaitu:

1. Subject Matter Expert (SME) atau nara sumber dari pelatihan yang disampaikan

2. Instructional Designer (ID), bertugas untuk secara sistematis mendesain materi

dari SME menjadi materi e-Learning dengan memasukkan unsur metode pengajaran

agar materi menjadi lebih interaktif, lebih mudah dan lebih menarik untuk dipelajari

3. Graphic Designer  (GD), mengubah materi text menjadi bentuk grafis dengan

gambar, warna, dan layout yang enak dipandang, efektif dan menarik untuk dipelajari

4. Ahli bidang Learning Management System (LMS). Mengelola sistem di website

yang mengatur lalu lintas interaksi antara instruktur dengan siswa, antarsiswa dengan

siswa lainnya.

Di sini, pembelajar bisa melihat modul-modul yang ditawarkan, bisa mengambil tugas-

tugas dan test-test yang harus dikerjakan, serta melihat jadwal diskusi secara maya

dengan instruktur, nara sumber lain, dan pembelajar lain. Melalui LMS ini, siswa juga

 bisa melihat nilai tugas dan test serta peringkatnya berdasarkan nilai (tugas ataupun test)

yang diperoleh.

14

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 17/26

E-Learning tidak diberikan semata-mata oleh mesin, tetapi seperti juga pembelajaran

secara konvensional di kelas, e-Learning ditunjang oleh para ahli di berbagai bidang

terkait.

Implementasi E-Learning Dalam Pembelajaran

Proses pembelajaran yang dilakukan dengan menggunakan e-learning tidak dapat

disamakan dengan pelaksanaan pembelajaran pada umumnya yang dilakukan secara

konvensional dengan menggunakan metode tatap muka langsung, melainkan proses

 pembelajaran yang menggunakan metode online via internet. Hal ini dilakukan dalam

rangka upaya meninkatkan kualitas sumberdaya manusia yang akan bersaing pada

knowledge workers dan knowledge economic era. Sebab dalam era tersebut

mengharuskan para pekerjanya secara cepat menemukan berbagai informasi yang

diperlukan, menimbang, dan mengevaluasinya agar mendapatkan tingkat akurasi yang

tinggi, serta mempergunakan informasi tersebut untuk mengatasi permasalahan yang

dihadapi.

Dalam hal ini perlu ditumbuhkan kemandirian pada diri setiap pendidik untuk membuat

 peserta didiknya menjadi lebih independen dan akan dapat memperkaya mereka dengan

kemampuan dalam menguasai ilmu pengetahuan. Aspek lain yang perlu diperhatikanadalah konsep yang mengatakan bahwa belajar adalah proses yang tidak pernah ada

akhirnya (long live education).

Implementasi sistem e-learning didasarkan atas suatu prinsip atau konsep bahwa e-

learning dimaksudkan sebagai upaya pendistribusian materi pembelajaran melalui media

elektronik atau internet sehingga peserta didik dapat mengaksesnya kapan saja dari

seluruh penjuru dunia. Ciri pembelajaran dengan e-learning adalah terciptanya

lingkungan belajar yang flexible dan distributed. Fleksibilitas menjadi kata kunci dalam

sistem e-learning. Peserta didik menjadi sangat fleksibel dalam memilih waktu dan

tempat belajar karena mereka tidak harus datang di suatu tempat pada waktu tertentu.

Dilain pihak, pengajar dapat memperbaharui materi pembelajarannya kapan saja dan dari

mana saja. Dari segi isi, materi pembelajaran pun dapat dibuat sangat fleksibel mulai dari

 bahan ajar yang berbasis teks sampai materi pembelajaran yang sarat dengan komponen

multimedia. Namun demikian kualitas pembelajaran dengan e-learning pun juga sangat

fleksibel atau variatif, yakni bisa lebih jelek atau lebih baik dari sistem pembelajaran

tatap muka (konvensional). Untuk mendapatkan sistem e-learning yang baik diperlukan

15

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 18/26

 perancangan yang baik pula. Distributed learning menunjuk pada pembelajaran dimana

 pengajar, peserta didik, dan materi pembelajaran terletak di lokasi yang berbeda, sehingga

 peserta didik dapat belajar kapan saja dan dari mana saja.

Dalam merancang sistem e-learning perlu mempertimbangkan dua hal, yakni; Peserta

didik yang menjadi target dan hasil pembelajaran yang diharapkan. Pemahaman atas

 peserta didik sangatlah penting yang antara lain adalah harapan dan tujuan mereka dalam

mengikuti e-learning, kecepatan dalam mengakses internet atau jaringan, keterbatasan

  bandwidth, biaya untuk akses internet, serta latar belakang pengetahuan yang

menyangkut kesiapan dalam mengikuti pembelajaran. Pemahaman atas hasil

  pembelajaran diperlukan untuk menentukan cakupan materi, kerangka penilaian hasil

 belajar, serta pengetahuan awal.

Lain dari pada itu terdapat faktor yang harus diperhatikan dalam penerapan e-learning

sebagai strategi pembelajaran, antara lain:

1. Analisis kebutuhan.

Analisis dilakukan untuk mengetahui kesiapan faktor pendukung yang berupa alat,

dana, dan pembuat kebijakan. Sehingga dapat menentukan studi kelayakan pada

 penggunaan e-learning. Selain itu hal yang perlu dianalisa adalah dukungan teknis

yang berupa komputer dan jaringan internetnya, sumberdaya manusia yang terampil

dalam penggunaannya, unsur untung rugi penggunaan e-learning, dan sikap pengguna

yang akan menjadi objek pembelajaran.

2. Rancangan pembelajaran.

Untuk merancang strategi e-learning terdapat hal yang harus diperhatikan, antara lain:

analisis isi pembelajaran, analisis pembelajar, analisis kompetensi yang akan dicapai,

analisis proses pembelajaran, tujuan pembelajaran, dan penyusunan alat evaluasi.

3. Tahap pengembangan.

Tahap pengembangan dilakukan mengikuti perkembangan fasilitas teknologi

informasi dan komunikasi yang tersedia. Selain itu, pengembangan prototype materi

16

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 19/26

  pembelajaran dan rancangan pembelajaran yang harus dievaluasi secara terus-

menerus.

4. Pelaksanaan.

Prototype yang telah siap untuk dapat diakses, secara kontinyu mendapatkan

  pengujian untuk mengetahui berbagai hambatan dan standar materi pembelajaran

sehingga dapat digunakan dalam pembelajaran mandiri.

5. Evaluasi.

Evaluasi dilakukan dengan cara penelitian terhadap objek pembelajaran, sehingga

  prototype pembelajaran yang terakses dapat terkontrol sedemikian rupa untuk 

mengadakan pengambangan lebih lanjut.

Kelebihan dan Kekurangan dari Pembelajaran E-Learning

Pro dan kontra itu muncul karena pertimbangan atas kebermanfaatan proses e-learning 

dan juga efek yang ditimbulkan olehnya. Adapun segi manfaat e-learning antara lain:

1. Meningkatkan interaksi pembelajaran, dengan adanya interaksi antara

 pembelajar, materi pembelajaran, dan pengajar. Sebab dengan tidak adanya tatap

muka langsung biasanya para pembelajar lebih berani mengungkapkan pendapat dan

 pertanyaan yang substansial terhadap materi pembelajaran, atau dengan kata lain

  bahasa tulisan yang sering dipakai dalam interaksi tersebut biasanya lebih

memberikan penjelasan dari pada penggunaan bahasa verbal.

2. Mempermudah interaksi pembelajaran dimana pun dan kapan pun, jadi proses

 pembelajaran menjadi lebih fleksibel dan tidak tergantung pada penjadwalan tertentu.

3. Jangkauang pembelajaran lebih luas.

4. Mempermudah penyempurnaan dan penyimpanan materi pelajaran.

Adapun sisi kelemahan yang menjadi efek pembelajaran e-learning adalah:

17

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 20/26

1. Tidak tersampaikannya value pendidikan yang berisikan nilai dan etika moral

yang sesungguhnya menrupakan core inti dari proses pendidikan dan pengajaran.

2. Dengan pembelajaran e-learning  lebih mengutamakan aspek teknis dan

komersialitas, dan mengesampingkan aspek perubahan perilaku, kemempuan

akademik, sosial, dan ketrampilan pembelajar.

3. Proses pembelajaran cenderung kearah pelatihan dari pada pendidikan yang

menekankan aspek psikomotorik dan afektif.

4. Tuntutan bagi pembelajar untuk belajar mandiri guna memperoleh ilmu

 pengetahuan dan informasi. Sedangkan hal ini biasanya tidak mendapat perhatian dari

 para pengajarnya, sehingga para pembelajar tidak termotivasi untuk melakukan proses

 belajar mandiri.

18

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 21/26

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran kuantum merupakan

sebuah falsafah dan metodologi pembelajaran yang umum yang dapat diterapkan baik di

dalam lingkungan bisnis, lingkungan rumah, lingkungan perusahanan, maupun di dalam

lingkungan sekolah (pengajaran). Secara konseptual, falsafah dan metodologi

 pembelajaran kuantum membawa angin segar bagi dunia pembelajaran di Indonesia

sebab karakteristik, prinsip-prinsip, dan pandangan-pandangannya jauh lebih

menyegarkan daripada falsafah dan metodologi pembelajaran yang sudah ada (yang

dominan watak behavioristis dan rasionalisme Cartesiannya). Meskipun demikian, secara

nyata, keterandalan dan kebaikan falsafah dan metodologi pembelajaran kuantum ini

masih perlu diuji dan dikaji lebih lanjut. Lebih-lebih kemungkinan penerapannya dalam

lingkungan Indonesia baik lingkungan rumah, lingkungan perusahaan, lingkungan bisnismaupun lingkungan kelas/sekolah (baca: pengajaran). Khusus penerapannya di

lingkungan kelas menuntut perubahan pola berpikir para pelaksana pengajaran, budaya

 pengajaran dan pendidikan, dan struktur organisasi sekolah dan struktur pembelajaran.

Jika perubahan-perubahan tersebut dapat dilakukan niscaya pembelajaran kuantum dapat

dilaksanakan dengan hasil yang optimal.

Berdasarkan paparan di atas dapat diketahui bahwa pembelajaran merupakan sebuah

falsafah dan metodologi pembelajaran yang umum yang dapat diterapkan baik di dalam

lingkungan bisnis, lingkungan rumah, lingkungan perusahanan, maupun di dalam

lingkungan sekolah (pengajaran). Secara konseptual, falsafah dan metodologi

  pembelajaran membawa angin segar bagi dunia pembelajaran di Indonesia sebab

karakteristik, prinsip-prinsip, dan pandangan-pandangannya jauh lebih menyegarkan

daripada falsafah dan metodologi pembelajaran yang sudah ada (yang dominan watak 

 behavioristis dan rasionalisme Cartesiannya).

19

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 22/26

Meskipun demikian, secara nyata, keterandalan dan kebaikan falsafah dan metodologi

 pembelajaran ini masih perlu diuji dan dikaji lebih lanjut. Lebih-lebih kemungkinan

  penerapannya dalam lingkungan Indonesia baik lingkungan rumah, lingkungan

  perusahaan, lingkungan bisnis maupun lingkungan kelas/sekolah (baca: pengajaran).

Khusus penerapannya di lingkungan kelas menuntut perubahan pola berpikir para

 pelaksana pengajaran, budaya pengajaran dan pendidikan, dan struktur organisasi sekolah

dan struktur pembelajaran. Jika perubahan-perubahan tersebut dapat dilakukan niscaya

 pembelajaran dapat dilaksanakan dengan hasil yang optimal. Secara konseptual, falsafah

dan metodologi pembelajaran membawa angin segar bagi dunia pembelajaran di

Indonesia sebab karakteristik, prinsip-prinsip, dan pandangan-pandangannya jauh lebih

menyegarkan daripada falsafah dan metodologi pembelajaran yang sudah ada (yang

dominan watak behavioristis dan rasionalisme Cartesiannya).

Meskipun demikian, secara nyata, keterandalan dan kebaikan falsafah dan metodologi

 pembelajaran ini masih perlu diuji dan dikaji lebih lanjut. Lebih-lebih kemungkinan

  penerapannya dalam lingkungan Indonesia baik lingkungan rumah, lingkungan

  perusahaan, lingkungan bisnis maupun lingkungan kelas/sekolah (baca: pengajaran).

Khusus penerapannya di lingkungan kelas menuntut perubahan pola berpikir para

 pelaksana pengajaran, budaya pengajaran dan pendidikan, dan struktur organisasi sekolah

dan struktur pembelajaran. Jika perubahan-perubahan tersebut dapat dilakukan niscaya

 pembelajaran quantum dapat dilaksanakan dengan hasil yang optimal.

 E-learning atau electronic learning merupakan strategi pembelajaran yang berbasis pada

IT (  Information Technology) dengan penggunaan infrastruktur yang berupa media

komputer, internet, dan media komunikasi yang lainnya. Dengan demikian untuk dapat

menggunakan e-learning terlebih dahulu harus mempertimbangkan faktor kebutuhan,

 perencanaan, pengembangan, pelaksanaan dan evaluasi, disamping segi kebermanfaatan

serta kekurangannya yang akan berdampak kemudian. Hal ini dilakukan agar 

  pemanfaatan media online dalam belajar tersebut dapat dilaksanakan secara optimal

sesuai dengan tujuan pembelajaran yang telah ditentukan.

Dengan melihat beberapa efek negatif dari e-learning , maka penulis menyarankan

 penggunaan e-learning seyogyanya tidak dilakukan secara mutlak begitu saja, sehingga

 para pembelajar tidak terlepas dari ikatan pembelajaran. Terlebih lagi jika melihat tujuan

filosofis dari proses pembelajaran yang bukan hanya sekedar penyampaian ilmu

20

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 23/26

 pengetahuan secara kognitif, melainkan harus memperhatikan dan menanamkan nilai-

nilai afektif dan penanaman ketrampilan psikomotorik yang seharusnya dilakukan dalam

alam nyata dan bukan di dunia maya atau virtual.

Saran

Demikian makalah ini, kami sadar bahwasanya makalah ini jauh dari kesempurnaan maka

dari itu kami menerima kritik dan saran untuk kesempurnaan makalah ke depan.

21

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 24/26

DAFTAR PUSTAKA

Angkowo dan Kosasih. 2007. Optimalisasi Media Pembelajaran. Jakarta; Grasindo.

Arsyad, Azhar. 2002. Media Pembelajaran. Jakarta; Rajawali Pers.

Bahri Djamarah, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif. Jakarta; PT

Rineka Cipta.

Buzan, Tony, The Min Map Book, New York: Dutton, 1993

Dahar, R.W. 1996. Teori-teori Belajar. Jakarta; Penerbit Erlangga

De Porter,Bobbi. 2009. Learning. Bandung:KAIFA LEARNING

DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. 1999. Learning: Membiasakan Belajar Nyaman dan

Menyenangkan. Bandung: Penerbit KAIFA.

DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. 2000. Business: Membiasakan Bisnis secara Etis dan

Sehat. Bandung: Penerbit KAIFA.

DePorter, Bobbi and Mike Hernacki, Quantum Learning, New York: Dell Publishing, 2001

DePorter, Bobbi, Mark Reardon, dan Sarah Singer-Nourie. 2001. Teaching: Mempraktikkan

Learning di Ruang-ruang Kelas. Bandung: Penerbit KAIFA.

Dryden, Gordon dan Jeanette Vos. 1999. The Learning Revolution: To Change the Way the

World Learns. Selandia Baru: The Learning Web.

Heinich, Molenda dan Russell, 1982. Instruksional Media and The New Technologies of 

Instruction. New York; John Wiley & Sons

Lozanov, George, Suggestology and Suggestopedia, Paris : makalah yang disajikan kepadaUnited Nations Educational Scientific and Cultural Organization, 1087

22

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 25/26

Meier, Dave. 2000. The Accelerated Learning Handbook. New York: McGraw-Hill.

Silberman, Melvin L. 1996. Active Learning: 101 Step to Teach Any Subject. Massachusetts:

A Simon and Schuster Company.

Sudjana, Nana. 1985. Teori Teori Pembelajaran. Jakarta; Lembaga Penerbitan Ekonomi

Universitas indonesia.

Teknodik Edisi No.9N. Jakarta; Pustekom Dikbud.

Yusufhadi Miarso. 2007. Menyemai Benih Teknologi Pendidikan. Kencana Prenada Media

Group. Jakarta.

“E-Learning: Peranan Dalam Globalisasi” http://suray.wordpress.com/2007/05/18/e-learning-

 paradigma-pembelajaran-berbasis-it-3/ 

“Pengertian e-learning”, http://e-dufiesta.blogspot.com/2008/06/pengertian-e-learning. html ,

Fakhruddin, Asep Umar, Menjadi Guru Favorit, Yogyakarta: DIVA Press, 2009.

Hamruni, Strategi dan Model-model Pembelajaran Aktif dan Menyenangkan, Yogyakarta:Fakultas Tarbiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Sunan Kalijaga, 2009.

http://alfauzi.blogspot.com/2008/02/pro-kontra-e-learning.html 

http://sekolah-dasar.blogspot.com/2010/03/pengertian-e-learning-dan-komponennya. html  ,

Muchsin, Bashori dan Wahid, Abdul,  Pendidikan Islam Kontemporer , Bandung : PT. Refika

Aditama, 2009.

Munir,  Pembelajaran Jarak Jauh, Berbasis Teknologi Informasi dan Komunikasi, Bandung :

Alfabeta, 2009.

Rochaety, Eti, Rahayuningsih, Pontjorini, dan Yanti, Prima Gusti, Sistem Informasi

 Manajemen Pendidikan, cet. Ke-2, Jakarta : Bumi Aksara, 2006.

Sardiman, A.M.,  Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar, cet. III , Jakarta: Rajawali Pers,

1990.

23

5/14/2018 Quantum - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/quantum-55a92e3f8b424 26/26

Suranto, Beni, “Virtual Classroom : Strategi Pembelajaran Berbasis Synchronous e-learning ”

http://journal.uii.ac.id/index.php/Snati/article/view/1221/1009

Surjono, Herman Dwi, “Pengantar  e-Learning  dan Penyiapan Materi Pembelajaran”,

http://blog.uny.ac.id/hermansurjono/files/2009/02/pengantar-elearning-dan-penyiapan-

materi.pdf  ,

Wahid, Fathul, Teknologi Informasi dan Pendidikan, Yogyakarta : Ardana Media, 2007.

Zakaria, Masduki, “ E-Learning  Sebagai Model Pembelajaran Mandiri dengan Pendekatan

Kooperatif dalam Rangka Meningkatkan Daya Saing Lulusan Perguruan Tinggi”, http://smkn3-

kuningan.net/seminar_uny/07_%20Masduki%20Z.pdf 

24