Model pembelajaran quantum

27
MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM DENGAN METODE CIRCUIT LEARNING DALAM MATERI PEMBAHASAN SISTEM PERSAMAAN LINEAR DAN KUADRAT DI KLS X SEMESTER GANJIL Diajukan sebagai salah satu tugas individu Mata Kuliah Model-Model Pembelajaran Pada Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon Dosen Pengampu : Widodo Winarso, M.PdI YENI FARIKHA NIM: 1410150165 KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) SYEKH NURJATI CIREBON 2012/2013

description

salah satu model pembelajaran

Transcript of Model pembelajaran quantum

Page 1: Model pembelajaran quantum

MAKALAH MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM DENGAN METODE

CIRCUIT LEARNING DALAM MATERI PEMBAHASAN SISTEM

PERSAMAAN LINEAR DAN KUADRAT DI KLS X SEMESTER GANJIL

Diajukan sebagai salah satu tugas individu Mata Kuliah Model-Model

Pembelajaran Pada Jurusan Tadris Matematika Fakultas Tarbiyah

Institut Agama Islam Negri (IAIN) Syekh Nurjati Cirebon

Dosen Pengampu : Widodo Winarso, M.PdI

YENI FARIKHA

NIM: 1410150165

KEMENTRIAN AGAMA REPUBLIK INDONESIA

INSTITUTE AGAMA ISLAM NEGRI (IAIN) SYEKH NURJATI

CIREBON

2012/2013

Page 2: Model pembelajaran quantum

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Model pembelajaran merupakan suatu pola/rencana yang dilakukan untuk

mengorganisir unsur-unsur (komponen-komponen) pembelajaran. Model

pembelajaran dalam penerapannya, secara umum bercirikan lima hal : sintaksis,

hubungan guru-murid (prinsip reaksi guru), system sosial, penunjang (sistem

pendukung), dan dampak instruksional (efek pengajaran / pengiring).

Proses belajar mestinya berjalan menyenangkan untuk anak-anak didik. Ini

adalah hal yang sesungguhnya sangat mendasar dari sebuah proses belajar.

Quantum Learning merupakan strategi belajar yang bisa digunakan oleh siapa saja

selain sisiwa dan guru karena memberikan gambaran untuk mendalami apa saja

dengan cara mantap dan berkesan. Caranya, seorang pembelajar harus mengetahui

terlebih dahulu gaya belajar, gaya berpikir, dan situasi dirinya. Dengan begitu,

pembelajar akan dengan cepat mendalami sesuatu. Banyak orang yang telah

merasakan hasilnya setelah mengkaji sesuatu dengan cara Quantum Learning.

Segalanya dapat dengan mudah, cepat, dan mantap dikaji dan didalami dengan

suasana yang menyenangkan. Sedangkan Circuit Learning sendiri merupakan

Pembelajaran dengan memaksimalkan pemberdayaan pikiran dan perasaan

dengan pola bertambah dan mengulang.

Sintaknya adalah:

1. kondisikan situasi belajar kondusif dan focus,

2. siswa membuat catatan kreatif sesuai dengan pola pikirnya-peta konsep

bahasa khusus,

3. Tanya jawab dan refleksi.

Dalam tugas individu ini akan dijelaskan lebih lanjut tentang model

pembelajaran Quantum Learning yaitu pengertian, prinsip-prinsip serta kelebihan

dan kekurangan dan aplikasi dalam matematika dari model pembelajaran ini.

Page 3: Model pembelajaran quantum

B. Rumusan masalah

1. Apa pengertian model pembelajaran Quantum ?

2. Apa saja prinsip pada model pembelajaran Quantum ?

3. Apa saja kelemahan dan kelebihan dari model pembelajaran Quantum?

4. Bagaimana aplikasinya pada pembelajaran matematika sekolah ?

C. Tujuan

Tujuan pembahasan makala ini adalah agar kita dapat mengetahui

bagaimana cara belajar yang baik untuk mendapatkan suatu pencapaian yang

membuat kita benar-benar belajar, yang dimana arti belajar sendiri ialah merubah

dari ketidak tahuan menjadi tahu. Bukan suatu keterpaksaan dan membuat setiap

waktu yang ada untuk proses belajar menjadi jenuh. Namun, memiliki arti dan

kesan sendiri untuk setiap pembelajar maupun guru yang mengajar. Dan juga

untuk mengetahui cara, bagaimana suatu pengaruh terhadapa proses belajar dari

suatu motivasi yang diberikan oleh seorang pendidik terhadap hasil akhir para

siswa yang di didiknya. Dan mengetahui hasil atas pengaruh yang menggunakan

model pembelajaran dengan dipadukannya terhadap metode pembelajaran Circuit

Learning.

Page 4: Model pembelajaran quantum

BAB II

PEMBAHASAN

MODEL-MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM

A. Penjelasan Teori Model Pembelajaran

What is Quantum? Salah satu cara paling mudah untuk memahami istilah

quantum adalah dengan menelusuri sejarah lahirnya. Quantum learning/teaching

menjelaskan bagaimana cara belajar efektif sehingga mendapatkan hasil yang

sama dengan kecepatan cahaya (Agus Nggermanto: 26)

Meskipun dinamakan pembelajaran kuantum, falsafah dan metodologi

pembelajaran kuantum tidaklah diturunkan atau ditransformasikan secara

langsung dari fisika kuantum yang sekarang sedang berkembang pesat. Tidak pula

ditransformasikan dari prinsip-prinsip dan pandangan-pandangan utama fisika

kuantum yang dikemukakan oleh Albert Einstein, seorang tokoh terdepan fisika

kuantum. Jika ditelaah atau dibandingkan secara cermat, istilah kuantum

(quantum) yang melekat pada istilah pembelajaran (learning) ternyata tampak

berbeda dengan konsep kuantum dalam fisika kuantum. Walaupun demikian,

serba sedikit tampak juga kemiripannya. Kemiripannya terutama terlihat dalam

konsep kuantum. Dalam fisika kuantum, istilah kuantum memang diberi konsep

perubahan energi menjadi cahaya selain diyakini adanya ketakteraturan dan

indeterminisme alam semesta. Sementara itu, dalam pandangan DePorter, istilah

kuantum bermakna “interaksi-interaksi yang mengubah energi menjadi cahaya”

dan istilah pembelajaran kuantum bermakna “interaksi-teraksi yang mengubah

energi menjadi cahaya karena semua kehidupan adalah energi”. Di samping itu,

dalam pembelajaran kuantum diyakini juga adanya keberagaman dan

intedeterminisme. Konsep dan keyakinan ini lebih merupakan analogi rumus

Teori Relativitas Einstein, bukan transformasi rumus Teori Relativitas Einstein.

Hal ini makin tampak bila disimak pernyataan DePorter bahwa “Rumus yang

terkenal dalam fisika kuantum adalah massa kali kecepatan cahaya kuadrat sama

dengan energi. Mungkin Anda sudah pernah melihat persamaan ini ditulis sebagai

E=mc2. Tubuh kita secara fisik adalah materi. Sebagai pelajar, tujuan kita adalah

Page 5: Model pembelajaran quantum

meraih sebanyak mungkin cahaya: interaksi, hubungan, inspirasi agar

menghasilkan energi cahaya” (Bobbi DePotter dkk 1999:16).

Dalam pembelajaran Quantum Learning ada 5 ciri spesifik yang berguna

untuk meningkatkan otak untuk memahami suatu informasi yang diberikan. Ciri-

ciri tersebut adalah:

Learning To Know yang artinya belajar untuk mengetahui

Learning To Do yang artinya belajar untuk melakukan

Learning To Be yang artinya belajar untuk menjadi dirinya sendiri

Learning To Live Together yang artinya belajar untuk kebersamaan

Pembelajaran Quantum (Quantum Teaching) adalah pengubahan cara

belajar yang meriah, dengan segala nuansanya. Dan Quantum teaching juga

menyertakan segala kaitan, interaksi, dan perbedaan yang memaksimalkan

momen belajar. Quantum teaching berfokus pada hubungan yang dinamis dalam

lingkungan kelas, interaksi yang mendirikan landasan dan kerangka untuk belajar

(Bobbi Deporter, Mark Reardon.dkk 2000: 3).

Sementara itu, dalam Quantum Teaching (2000:4) dikatakannya sebagai

berikut. Quantum Teaching adalah badan ilmu pengetahuan dan metodologi yang

digunakan dalam rancangan, penyajian, dan fasilitasi SuperCamp. Diciptakan

berdasarkan teori-teori pendidikan seperti Accelerated Learning (Lozanov),

Multiple Intelegences (Gardner), Neuro-Linguistic Programming (Grinder dan

Bandler), Experiential Learning (Hahn), Socratic Inquiry, Cooperative Learning

(Johnson dan Johnson), dan Element of Effective Instruction (Hunter). Quantum

Teaching merangkaikan yang paling baik dari yang terbaik menjadi sebuah paket

multi sensori, multikecerdasan, dan kompatibel dengan otak, yang pada akhirnya

akan melejitkan kemampuan guru untuk mengilhami dan kemampuan murid

untuk berprestasi. Sebagai sebuah pendekatan belajar yang segar, mengalir praktis

dan mudah diterapkan, Quantum Teaching menawarkan suatu sintesis dari hal-hal

yang anda cari: cara-cara baru untuk memaksimalkan dampak usaha pengajaran

anda melalui perkembangan hubungan, pengubahan belajar, dan penyampaian

kurikulum. Metodologi ini dibangun bercasarkan pengalaman 18 thn dan

penelitian terhadap 25.000 siswa, dan sinergi pendapat dari ratusan guru.

Page 6: Model pembelajaran quantum

Quantum teaching/learning mencakup petunjuk spesifik untuk

menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum,

menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar.

Quantum taching bersandar pada konsep ini : Bawalah dunia Mereka ke

Dunia kita, dan Antarkan Dunia kita ke Dunia mereka. Yang maksudnya adalah

mengingatkan kita pada pentingnya memasuki dunia murid sebagai langkah

pertama. Untuk mendapatkan hak mengajar, pertama-tama anda harus

membangun jembatan autentik memasuki kehidupan murid. Sertifikat mengajar

atau dokumen yang megizinkan anda mengajar atau melatih yang berarti bahwa

anda memiliki wewenang untuk mengajar. Hal ini tidak berarti bahwa anda

memiliki hak mengajar. Mengajar adalah hak yang harus diraih, dan diberikan

oleh siswa, bukan oleh Departemen pendidikan. Belajar dari segala definisinya

adalah kegiatan full-cantact. Dengan kata lain, belajar melibatkan semua aspek

kepribadian manusia serta fikiran, perasaan, dan bahasa tubuh disamping

pengetahuan, sikap dan keyakinan sebelumnya dan persepsi masa mendatang

(Bobbi Deporter, Mark Reardon.dkk 2000: 6).

Quantum Learning berakar dari upaya Dr. Georgi Lozanov yang

bereksperimen dengan apa yang disebutnya sebagai “suggestology”. Prinsipnya

adalah bahwa sugesti dapat dan pasti mempengaruhi hasil situasi belajar, dan

setiap detail apapun memberikan sugesti positif atupun negative. Beberapa teknik

yang digunakannya untuk sugesti positif adalah mendudukan murid secara

nyaman, memasang music latar di dalam kelas, meningkatkan partisipasi individu,

menggunakan poster-poster untuk memberi kesan besar sambil menonjolkan

informasi, dan menyediakan guru-guru yang terlatih baik dalam seni pengajaran

sugestif.

Quantum Teaching/Learning juga mencakup aspek-aspek penting dalam

program neurolinguistik (NLP), yaitu suatu penelitian tentang bagaimana otak

mengatur informasi. Program ini meneliti hubungan antara bahasa dan perilaku

dan dapat digunakan untuk menciptakan jalinan pengertian antara siswa dan guru.

Para pendidik dengan pengetahuan NLP mengetahui bagaimana menggunakan

bahasa yang positif untuk meningkatkan tindakan-tindakan positif yang memiliki

faktor penting untuk merangsang fungsi otak yang paling efektif. Semua ini dapat

Page 7: Model pembelajaran quantum

pula menunjukan dan menciptakan gaya belajar terbaik dari setiap orang (Bobbi

Deporter & Mike Hernacki 2005:14).

Dalam hal ini maka akan menciptakan suatu emosional pada diri siswa

dalam proses pembelajaran.yang dimana peran emosi sendiri dalam pembelajaran

yang dalam buku The Emotional Brain (1996) LeDoux menganalisis anatomi dari

sebuah emosi. Mendasarkan karyanya pada sebuah meta-analisis terhadap

penelitian sebelumnya. Ia berargumentasi bahwa emosi atau “unsur rasa” adalah

penting dalam semua fungsi mental dan “sangat besar konstribusinya terhadap

atensi, persepsi, memori dan pemecahan masalah”. Bahkan sebetulnya, “tanpa

unsure rasa,” beliau melanjutkan, “kita akan gagal mengetahui apa yang sedang

terjadi dan tidak akan pernah sampai pada detailnya. Tetapi terlalu banyak unsure

rasa juga tidak baik.

Banyak ilmuan lainnya, termasuk McGaugh (1998,1990), MacLean

(1978,1990), dan Goleman (1995) yang juga telah menuliskan tentang peran

penting emosi dalam pembelajaran. Paul MacLean, Ph.D., salah seorang pioneer

dalam penelitian tentang otak, mengatakan bahwa hal yang paling mengganggu

mengenai cara otak “dihubungkan” adalah system wilayah tengah yang

memaksakan bahwa ysng paling utama adalah para pembelajar harus merasa

bahwa sesuatu itu benar sebelum ia meyakininya (1978) (Eric Jensen 2008:308-

310).

Dengan bahasa yang positif itu akan tercipta reaksi yang positif karena

interaksi yang dilakukan, seperti berjalannya suatu komunikasi antara murid dan

guru. Dan seperti halnya yang telah didefinisikan oleh Evertt M. Rogers yang

mendefinisikan komunikasi sebagai proses yang di dalamnya terdapat suatu

gagasan yang dikirimkan dari sumber kepada penerima dengan tujuan untuk

merubah perilakunya. Pendapat senada dikemukakan oleh Theodore Herbert, yang

mengatakan bahwa komunikasi merupakan proses yang di dalamnya

menunjukkan arti pengetahuan dipindahkan dari seseorang kepada orang lain,

biasanya dengan maksud mencapai beberapa tujuan khusus. Selain definisi yang

telah disebutkan di atas, pemikir komunikasi yang cukup terkenal yaitu Wilbur

Schramm memiliki pengertian yang sedikit lebih detil. Menurutnya, komunikasi

merupakan tindakan melaksanakan kontak antara pengirim dan penerima, dengan

Page 8: Model pembelajaran quantum

bantuan pesan; pengirim dan penerima memiliki beberapa pengalaman bersama

yang memberi arti pada pesan dan simbol yang dikirim oleh pengirim, dan

diterima serta ditafsirkan oleh penerima.(Suranto : 2005)

B. Prinsip Model Pembelajaran Quantum

Quantum Teaching juga memiliki 5 prinsip, atau kebenaran tetap. Serupa

dengan asas utama, Bawalah dunia Mereka ke Dunia kita, dan Antarkan Dunia

kita ke Dunia mereka, prinsip-prinsip ini mempengaruhi seluruh aspek Quantum

Teaching/Learning. Anggaplah prinsip-prinsip ini sebagai struktur Chord dasar

dari simfoni belajar. Prinsip-prinsip tersebut adalah:

Segalanya Berbicara

Segalanya dari lingkungan kelas hingga bahasa tubuh anda, dari kertas yang anda

bagikan hingga rancangan pelajaran anda, semuanya mengirim pesan tentang

belajar.

Segalanya Bertujuan

Segala yang terjadi dalam pengubahan anda mempunyai tujuan.

Pengalaman Sebelum Pemberian Nama

Otak kita berkembang pesat dengan adanya rangsangan kompleks, yang akan

menggerakan rasa ingin tahu. Oleh karena itu, proses belajar paling baik terjadi

ketika siswa telah mengalami informasi sebelum mereka memperoleh nama untuk

apa yang mereka pelajari.

Akui Setiap Usaha

Belajar mengandung risiko. Belajar berarti melangkah keluar dari kenyamanan.

Pada saat siswa mengambil langkah ini, mereka patut mendapat pengukuran atas

kecakapan dan kepercayaan diri mereka.

Jika Layak Di Pelajari, Maka Layak Pula Dirayakan

Perayaan adalah sarapan pelajar juara. Perayaan memberikan umpan balik

mengenai kemajuan dan asosiasi emosi positif dengan belajar (Bobbi Deporter,

Mark Reardon.dkk 2000: 7-8).

Konsep kunci dalam Quantum Learning dari berbagai teori dan strategi

belajar yang digunakan antara lain:

a. Teori otak kanan kiri

b. Teori otak triune (3 in 1)

Page 9: Model pembelajaran quantum

c. Pilihan modalitas (visual, auditorial dan kinestetik)

d. Teori kecerdasan ganda

e. Pendidikan holistic (menyeluruh)

f. Belajar berdasarkan pengalaman

g. Belajar dengan simbol (metaphoric learning)

h. Simulasi / permainan(Bobbi Deporter & Mike Hernacki 2005:16).

Quantum Teaching memodelkan filosofi pengajaran dan strateginya

dengan “Maestro” pada margin, mengingatkan anda pada komponen kerangka

rancangan saat anda membaca keseluruhan bab.

Dibawah ini adalah tinjauan sekelas mengenai TANDUR dan maknanya.

Tumbuhkan: Tumbuhkan minat dengan memuaskan “Apakah Manfaatnya

Bagiku” (AMBAK), dan manfaatkan kehidupan pelajar.

Alami: ciptakan atau datangkan pengalaman umum yang dapat dimengerti

semua pelajar.

Namai: sediakan kata kunci, konsep, model, rumus, strategi; sebuah

“masukan”.

Demonstrasikan: sediakan kesempatan bagi pelajar untuk “menunjukan

bahwa mereka tahu.”

Ulangi: Tunjukan pelajar cara-cara mengulang matei dan menegaskan,

“aku tahu dan aku memang tahu ini.”

Rayakan: pengakuan untuk penyelesaian, partisipasi dan pemerolehan

ketrampilan dan ilmu pengetahuan (Bobbi Deporter, Mark Reardon.dkk

2000: 6).

C. Kelemahan dan Kelebihan

1) Kelebihan

Penelitian menunjukan bahwa SuperCamp (Awal Pembelajaran Quantum)

“terbukti sangat berhasil dan harus dipertimbangkan sebagai model replica.”

Page 10: Model pembelajaran quantum

Penelitian ini melibatkan 6.042 lulusan SuperCamp, usia 12-22 tahun, dan

menggunakan data kualitatif dan kuantitatif. Sebagai tambahan dari statistic

diatas, 97% dari siswa-siswa dengan IP 1,9 atau lebih rendah berhasil

meningkatkan nilai mereka rata-rata satu poin (Bobbi Deporter & Mike Hernacki

2005:19).

Manfaat Quantum Learning:

Sikap Positif

Motivasi

Ketrampilan Belajar seumur hidup

Kepercayaan diri

Sukses (Bobbi Deporter & Mike Hernacki 2005:13).

2) Kelemahan

a. Memerlukan dan menuntut keahlian dan keterampilan guru lebih

khusus.

b. Memerlukan proses perancangan dan persiapan pembelajaran yang

cukup matang dan terencana dengan cara yang lebih baik.

c. Adanya keterbatasan sumber belajar, alat belajar, dan menuntut

situasi dan kondisi serta waktu yang lebih banyak.

D. Langkah-Langkah Model Pembelajaran Quantum

Dalam buku yang ditulis oleh Miftahul A‟la dijelaskan, Petunjuk

pelaksanaan Quantum Teaching di bawah ini ada beberapa petunjuk yang

68 % • Meningkatkan Motivasi

73 % • Meningkatkan Nilai Belajar

81% • Memperbesar Keyakinan Diri

84% • Meningkatkan Kehormatan Diri

96% • Mempertahankan sikap positif

98% • Melanjutkan memanfaatkan keterampilan

Page 11: Model pembelajaran quantum

setidaknya mampu untuk menerapkan Quantum Teaching dalam kelas. Ada

beberapa petunjuk yang bisa untuk dimanfaatkan yaitu:

1. Guru wajib memberi keteladanan sehingga layak menjadi panutan

bagi peserta didik, berbicaralah yang jujur, jadi pendengar yang

baik dan selalu gembira (tersenyum).

2. Guru harus membuat suasana belajar yang

menyenangkan/kegembiraan. “Learning is most effective when it’s

fun”. „kegembiraan‟ di sini berarti bangkitnya minat, adanya

keterlibatan penuh, serta terciptanya makna, pemahaman

(penguasaan atas materi yang dipelajari), dan nilai yang

membahagiakan pada diri peserta didik.

3. Lingkungan belajar yang aman, nyaman dan bisa membawa

kegembiraan:

a. Pengaturan meja dan kursi diubah dengan berbagai bentuk

seperti bentuk U, lingkaran dll.

b. Beri tanaman, hiasan lain di luar maupun di dalam kelas.

c. Pengecatan warna ruangan, meja dan kursi yang menjadi

keinginan dan kebanggaan kelas,

d. Ruangan kelas di hiasi dengan poster yang isinya slogan,

kata mutiara pemacu semangat, misalnya kata: “Apapun

yang dapat anda lakukan, atau anda ingin lakukan,

mulailah. Keberanian memiliki kecerdasan, kekuatan, dan

keajaiban didalamnya” (Goethe).

4. Guru harus memahami bahwa perasaan dan sikap siswa akan

terlibat dan berpengaruh yang kuat pada proses belajarnya. Guru

dapat mempengaruhi suasana emosi siswa dengan cara:

a. Kegiatan-kegiatan pelepas stress seperti menyanyi bersama,

mengadakan permainan, outbond dan seterusnya.

b. Aktivitas-aktivitas yang menambah kekompakan seperti

melakukan tour, makan bersama dan sebagainya.

Page 12: Model pembelajaran quantum

c. Mnyediakan forum bagi emosi utuk dikenali dan

diungkapkan yaitu melalui bimbingan konseling baik oleh

petugas BP/BK maupun guru itu sendiri.

5. Memutar music klasik ketika proses belajar mengajar berlangsung.

Namun sekali-kali akan diputarkan instrumental dan bisa diselingi

jenis music lain untuk bersenang-senang dan jeda dalam

pembelajaran.

6. Sikap guru kepada peserta didik:

a. Pengarahan “Apa manfaat materi pelajaran ini bagi peserta

didik” dan tujuan.

b. Perlakukan peserta didik sebagai manusia sederajat.

c. Selalu menghargai setiap usaha dan merayakan hasil kerja

peserta didik.

d. Memberikan stimulus yang mendorong peserta didik.

e. Mendukung peserta 100% dan ajak semua anggota kelas

untuk saling mendukung.

f. Member peluang peserta didik untuk mengamati dan

merekam data hasil pengamatan, menjawab pertanyaan,

menjelaskan sambil memberikan argu,entasi, dan sejumlah

penalaran

Dijelaskan pula di dalam buku Bobbi Deporter & Mike Hernacki, bahwa

Para pelajar Quantum belajar secara menyenangkan dengan mengikuti petunjuk-

petunjuk ini:

Melihat Sekilas

Sebelum membaca, lihat materi bacaan secara sekilas pada malam

sebelumnya, dan lihat kembali catatan sebelum memulai pelajaran

di sekolah ataupun melakukan presentasi

“Inilah Saatnya!”

Manfaatkanlah setiap waktu, jadikan semua subjek menarik, dan

bersikap kreatiflah.

Gunakan Musik

Page 13: Model pembelajaran quantum

Musik membantu Anda belajar lebih banyak dengan cara

mengendurkan pikiran dan membuat anda selalu siap.

Istirahat

Setiap setengah jam, lakukanlah istirahat lima menit. Belajar yang

terbaik adalah sebelum dan seseuadah istirahat.

Rencanakan Sebelumnya

Gunakan kalender anda untuk mempersiapkan suatu ujian atau

presentasi. Anda akan dapat mengurangi stress dan mempertajam

ingatan.

Berdiri dan Duduk dengan Tegak

Ketika memasuki ruangan, berjalanlah dengan tegak agar anda

merasa yakin, dan duduklah dengan tegak agar anda dalam

keadaan berminatdan siaga.

Kegagalan adalah Umpan balik

Umpan balik adalah informasi yang di perlukan untuk

mendapatkan keberhasilan dan memberikan arah.

Sikap

Kita dapat memperoleh lebih banyak daripada yang kita harapkan,

kalau kita memusatkan pikiran kita untuk itu! (Bobbi Deporter &

Mike Hernacki 2005:335).

Ada pendapat lain juga yang menyatakan bahwa langkah-langkah yang

dapat diterapkan dalam pembelajaran melalui konsep Quantum Learning jg bisa

dengan cara:

1. . Kekuatan Ambak

Ambak adalah motivasi yang didapat dari pemilihan secara mental antara

manfaat dan akibat-akibat suatu keputusan. Motivasi sangat diperlukan

dalam belajar karena dengan adanya motivasi maka keinginan untuk

belajar akan selalu ada. Pada langkah ini siswa akan diberi motivasi oleh

guru agar siswa dapat mengidentifikasi dan mengetahui manfaat atau

makna dari setiap pengalaman atau peristiwa yang dilaluinya dalam hal

ini adalah proses belajar.

2. Penataan lingkungan belajar

Page 14: Model pembelajaran quantum

Dalam proses belajar dan mengajar diperlukan penataan lingkungan yang

dapat membuat siswa merasa aman dan nyaman, dengan perasaan aman

dan nyaman ini akan menumbuhlkan konsentrasi belajar siswa yang baik.

Dengan penataan lingkungan belajar yang tepat juga dapat mencegah

kebosanan dalam diri siswa.

3. Memupuk sikap juara

Memupuk sikap juara perlu dilakukan untuk lebih memacu dalam belajar

siswa, seorang guru hendaknya jangan segan-segan untuk memberikan

pujian atau hadiah pada siswa yang telah berhasil dalam belajarnya, tetapi

jangan pula mencemooh siswa yang belum mampu menguasai materi.

Dengan memupuk sikap juara ini siswa akan merasa lebih dihargai.

4. Bebaskan gaya belajarnya

Ada berbagai macam gaya belajar yang dipunyai oleh siswa, gaya belajar

tersebut yaitu: visual, auditorial dan kinestetik. Dalam quantum learning

guru hendaknya memberikan kebebasan dalam belajar pada siswanya dan

janganlah terpaku pada satu gaya belajar saja.

5. Membiasakan mencatat

Belajar akan benar-benar dipahami sebagai aktivitas kreasi ketika siswa

tidak hanya bisa menerima, melainkan bisa mengungkapkan kembali apa

yang didapatkan menggunakan bahasa hidup dengan cara dan ungkapan

sesuai gaya belajar siswa itu sendiri. Hal tersebut dapat dilakukan dengan

memberikan simbol-simbol atau gambar yang mudah dimengerti oleh

siswa itu sendiri, simbol-simbol tersebut dapat berupa tulisan.

6. Membiasakan membaca

Salah satu aktivitas yang cukup penting adalah membaca. Karena dengan

membaca akan menambah perbendaharaan kata, pemahaman, menambah

wawasan dan daya ingat akan bertambah. Seorang guru hendaknya

membiasakan siswa untuk membaca, baik buku pelajaran maupun buku-

buku yang lain.

7. Jadikan anak lebih kreatif

Page 15: Model pembelajaran quantum

Siswa yang kreatif adalah siswa yang ingin tahu, suka mencoba dan

senang bermain. Dengan adanya sikap kreatif yang baik siswa akan

mampu menghasilkan ide-ide yang segar dalam belajarnya.

8. Melatih kekuatan memori

Kekuatan memori sangat diperlukan dalam belajar anak, sehingga siswa

perlu dilatih untuk mendapatkan kekuatan memori yang baik [3]

((PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

(Studi Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4

Cimahi). FPMIPA UPI. PDF)

Kekuatan memori sangat diperlukan dalam belajar anak, sehingga anak

perlu dilatih untuk mendapatkan kekuatan memori yang baik. Penyediaan

pengalaman belajar Peter Sheal (Pusat Kurikulum, 2002) dapat dilihat pada

gambar berikut:

Gambar 2: Kerucut Pengalaman Belajar Menurut Edgar

Page 16: Model pembelajaran quantum

Pembelajaran Quantum Learning lebih mengutamakan keaktifan peran

serta siswa dalam berinteraksi dengan situasi belajarnya melalui panca inderanya

baik melalui penglihatan, pendengaran, perabaan, penciuman dan pengecapan,

sehingga hasil penelitian Quantum Learning terletak pada modus berbuat yaitu

Katakan dan Lakukan, dimana proses pembelajaran Quantum Learning

mengutamakan keaktifan siswa, siswa mencoba mempraktekkan media melalui

kelima inderanya dan kemudian melaporkannya dalam laporan praktikum dan

dapat mencapai daya ingat 90%.

Semakin banyak indera yang terlibat dalam interaksi belajar, maka materi

pelajaran akan semakin bermakna. Selain itu dalam proses pembelajaran perlu

diperdengarkan musik untuk mencegah kebosanan dalam belajarnya. Pemilihan

jenis musik pun harus diperhatikan, agar jangan musik yang diperdengarkan

malah mengganggu konsentrasi belajar siswa

(http://www.sarjanaku.com/2010/12/langkah-langkah-menerapkan-quantum.html)

E. Macam-macam teknik atau metode dalam model pembelajaran Quantum

Berbagai macam teknik atau metode yang dapat digunakan dalam model

pembelajaran Quantum diantaranya:

VAK (Visual, Auditorial, Kinestetik)

SLANT (Sit up, Lean forward, Ask Question, Nod your head, Talk

to your Teacher)

Mind Mapping (peta pikiran)

Circuit Learning (Belajar Memutar)

Metode penempatan

Quantum Reading

Memaksimalkan Memori

Disini saya akan mencoba memaparkan dan menggabungkan suatu

model pembelajaran Quantum dengan metode Circuit Learning.

Circuit learning sendiri memiliki arti belajar memutar, kita sebut

metode ini belajar memutar karena siswa benar-benar menempuh

informasi dalam pola yang sama setiap hari, seperti listrik memutari

rumah. John LeTellier, seorang fasiiltator Quantum Teaching dan

Page 17: Model pembelajaran quantum

konsultasi pendidikan, mengembangkan metode ini. Metode ini sangat

menghemat waktu kira-kira sepuluh menit setiap hari. Dengan

memaksimalkan waktu kelas, anda meminimalkan waktu belajar di rumah.

Belajar memutar dimulai dengan keadaan pikiran yang sukses dan

percaya diri. Kebanyakan siswa mempunyai asosiasi negative dengan

ujian. Mereka takut, dan rasa takut membuat mereka tertutup. Setelah

berjam-jam belajar, mereka menghadapi ujian dengan pikiran kosong.

Bahkan murid yang tekun sekalipun kadang-kadang mendapatkan

kesulitan menghadapi tes. Jadi, langkah pertama adalah menerobos

keadaan negative tersebut dan menggantinya dengan pikiran danperasaan

yang memberdayakan. Visualisasi dan afirmasi berikut dapat membantu.

Misalkan sekarang hari senin pagi, dan anda mengumumkan pada

kelas bahwa mereka akan belajar tentang William Shakespeare dan dengan

singgkat menggali beberapa karyanya. Anda berencana memberikan

biografi Shakespeare pada hari senin, membaca adegan dari “Romeo and

Juliet” hari selasa, “Hamlet” hari rabu, “The Merchanct of Venice” hari

kamis, dan beberapa sonata hari jum‟at. Anda berencana memberikan

ujian hari senin berikutnya.

Sore itu, siswa anda mulai membuat peta pikiran mengenai topic

minggu itu, dengan menggunakan catatan mereka di kelas. Misalnya,

mereka membuat satu cabang untuk senin bernama “Biografi” dan

mengisikan informasi. Mereka menyediakan cukup tempat untuk isian

informasi selanjutnyasepanjang minggu.

Pada hari selasa, siswa mengulang informasi dari hari senin. Lalu

mereka menambahkan satu cabang, “Romeo and Juliet”, dan memasukan

informasi yang bersangkutan. Hari rabu mereka mengulang pelajaran

sebelumnya dari hari senin dan selasa, dan menambahkan satu cabang lagi,

“Hamlet”. Sepanjang minggu, mereka meneruskan pola ini. Menambahkan

dan mengulang, menambahkan dan mengulang.

Keseluruhan proses ini hanya memerlukan beberapa menit setiap

hari. Karena mereka menyalin informasi dari catata di kelas kedalam

bentuk peta pikiran atau catatan: TS, seharusnya hanya diperlukan

Page 18: Model pembelajaran quantum

beberapa menituntuk mengambil iformasi kunci dan mencatatnya kedalam

petapikiran pada minggun itu. mengulang membutuhkan kurang lebih dua

menit. Jadi, paling lama waktu yang akan mereka habiskan untuk

mempelajari catatan ini hanya sepuluh menit! Dan bahkan waktu ini hanya

akan terjadi di akhir minggu, saat mereka menyelesaikan peta pikiran

mereka.

Sekarang untuk hari sabtu dan minggu. Hari sabtu, mereka

mengulang peta pikiran yang sudah selesai lagi, sekitar sepuluh menit saja.

Sekarang tibalah bagian yang menyenangkan: Hari minggu, mereka

menciptakan kembali peta pikiran di luar kepala, termasuk warna-

warnanya, penempatan kata, dan symbol dari peta pikiran yang asli untuk

melihat seberapa banyak informasi yang benar dan bagian mana yang

perlu diperhatikan.

Ini adalah salah satu alat yang paling mudah dan cepat untuk

mempersiapkan ujian. Karena hanya memerlukan waktu sedikit, cara ini

cocok bagi siswa yang memiliki jadwal ujian padat, bahkan jika ujian-

ujian tersebut dilakukan di hari yang sama (Bobbi Deporter, Mark

Reardon.dkk 2000: 180-182).

Dari pemaparan diatas, kita kaitkan dengan model pembelajaran

Quantum yang memiliki langkah-langkah seperti:

1. Kekuatan Ambak

2. Penataan

lingkungan belajar

3. Memupuk sikap

juara

4. Bebaskan gaya

belajarnya

5. Membiasakan

mencatat

6. Membiasakan

membaca

7. Jadikan anak lebih

kreatif

8. Melatih kekuatan

memori

Maka, jika kita kaitkan akan memiliki manfaat yang baik untuk kegiatan

pembelajaran. Yang dimana suatu model Quantum sendiri telah terbukti

Page 19: Model pembelajaran quantum

mampu meningkatkan suatu motivasi yang telah nampak terlihat dalam

kelebihan-kelebihannya sebagai suatu model pembelajran.

F. Aplikasi dalam Pembelajaran Matematika

Salah satu aplikasinya yaitu dalam:

Mata pelajaran:

Matematika

Kelas/Semester:

X/Ganjil

Materi Pokok: Sistem

Persamaa Linier Dua

Variabel

Standar Kompetensi:

Memecahkan masalah

yang berkaitan dengan

system persamaan

linier dan

pertidaksamaan satu

variabel

Kompetensi Dasar:

- Menyelesaikan system persamaan linear dan persamaan campuran linear

- Merancang model matematika dari masalah yang berkaitan dengan system

persamaan linear

- Menyelesaikan model matematika dari masalah, yang berkaitam dengan

system persamaan linear dan penafsiran

Materi pokok pembelajaran

- System persamaan linear dua variabel

- System persamaan linear tiga variabel

- System persamaan linear dan kuadrat

Kegiatan pembelajaran

- Guru memberikan pengantar materi tentang system persamaan linear dan

kuadrat

- Menentukan penyelesaian persamaan linear dua variabel dengan metode

subtitusi, eliminasi, campuran subtitusi dan eliminasi, dan grafik.

- Menentukan penyelesaian persamaan linear tiga variabel dengan metode

subtitusi, eliminasi, campuran eliminasi dan subtitusi.

- Menentukan penyelesaian system persamaan linear dan kuadrat, kuadrat dan

kuadrat.

- Membuat dan menyelesaikan model matematika dengan system persamaan

linear

Page 20: Model pembelajaran quantum

- Siswa membuat kesimpulan, catatan, rangkuman, dan mengerjakan soal-soal

evaluasi.

- Tindak lanjut berupa perbaikan dan pengayaan.

Skenario Pembelajaran:

1. Pertemuan pertama

a. Pendahuluan

Pada pertemuan pertama sitem persamaan linear dan kuadrat. Siswa

diberikan motivasi mengenai apa manfaat yang akan diperoleh oleh siswa

dengan mempelajari materi pembelajaran tersebut. Serta guru mengingatkan

kembali mengenai apa yang telah mereka ketahui terhadap system persamaan

linear dua variabel pada pembelajaran ketika mereka masih duduk di bangku

SMP yang lalu. Disini guru berusaha, agar setiap siswa aktif dan merasa

bahwa mereka tidak dalam keadaan belajar, melainkan bertukar pikiran dan

belajar berkomunikasi dari apa yang telah mereka ketahui. Kemudian, setelah

siswa menyebutkan serta mendemonstrasikan pemikirannya. Guru

memberikan motivasi dengan penggambaran perbedaan system persamaan!

Perhatikanlah! Coba cari letak perbedaannya, dan

sebutkan system persamaannya! Serta bagaimana

cara untuk menyelesaikannya?

Tentukan HP dari:

Tentukan HP dari:

(i)

b. Pengembangan dan Penerapan

Setelah itu, guru mulai memberikan pengantar materi tentang system

persamaan linear dan kuadrat. Serta mengenalkan cara mengenai

penyelesaian sitem persamaan linear dan memberikan contoh dari materi

yang sedang dibahas, serta siswa dikenalkan dengan metode dalam system

persamaan linear dua variabel yang dimana dalam penyelesaiannya sendiri

memiliki berbagai metode, diantaranya:

1. Metode subtitusi

Page 21: Model pembelajaran quantum

2. Metode eliminasi

3. Metode campuran subtitusi dan eliminasi

4. Metode grafik.

Kemudian, pembelajaran berikutnya yaitu guru mengenalkan bahwa

system persamaan linear tiga variabel, dan dijelaskan juga mengenai cara

atau metode yang digunakan untuk menyelesaikan persamaan linear tiga

variabel. Setelah itu disini guru menanyakan tentang “apa perbedaan yang

kalian lihat dari system persamaan linear dua variabel dengan system

persamaan linear tiga variabel?”

Setelah itu, setiap siswa di tugaskan untuk membaca dan membuat catatan

terhadap materi. Kemudian siswa ditugaskan untuk menjawab soal pada

kolom di atas.

c. Penutup

Menutup pertemuan dengan mengajak siswa merefleksikan apa yang

dipelajari pada pertemuan ini, dan konklusi diharapkan hasil perumusan siswa

tentang deskripsi dari sitem persamaan linear dua variabel dan tiga variabel.

d. Penilaian proses belajar

Penilaian proses belajar yang dilakukan di sini adalah penilaian yang

sebenarnya (authentic assessment) berupa penilaian terhadap:

1) partisipasi dan kontribusi siswa dalam diskusi di kelas, ide dan saran-saran

dan alternatif penyelesaian tugas.

2) Performans siswa dalam menyelesaikan tugas.

Catatan: Pada pertemuan pertama ini adalah pengenalan Sistem

persamaan linear dua variabel dan tiga variabel, yang pada pembelajaran

yang kita kembangkan menggunakan Model pembelajaran Quantum

dengan metode Circuit Learning, lebih banyak bersifat komunikasi dan

penugasan terhadap siswa.

2. Pertemuan kedua

a. Pendahuluan

Apersepsi sebagai langkah pendahuluan untuk pertemuan kedua ini adalah di

ingatkan kembali mengenai pelajaran yang lalu, kemudian disegarkannya

pemahaman siswa tentang system persamaan linear dan kuadrat, dimana dalam

Page 22: Model pembelajaran quantum

penyegaran ini siswa diingatkan mengenai fungsi kuadrat yang telah diajarkan

pada pertemuan yang lalu. Kemudian guru memerintahkan siswa untuk

mengidentifikasikan isi kolom di bawah ini, sebagai refleksi materi yang lalu

dan sekarang.

Coba perhatikan, apa yang akan terjadi!

Sitem persamaan

linear

Kuadrat

Bila di Subtitusikan ?? (guru menanyakan kepada

siswa)

Jawaban yang di harapkan:

Dengan Diskriminan =

(ii)

b. Pengembangan dan Penerapan

Setelah siswa berhasil mengidentifikasikan, siswa diperkenalkan system

persamaan linear dan kuadrat dengan berfokus pada kolom ke (ii), serta bentuk

umum system persamaan linear dan kuadrat, yang dimana bentuknya merupakan

jawaban dari hasil subtitusi isi kolom ke (ii).

Setelah itu siswa juga diperkenalkan system persamaan kuadrat dan kuadrat,

dan bentuk umum system persamaan kuadrat serta cara penyelesaian system

persamaan kuadrat dan kuadrat, dimana kuadrat yang bentuknya adalah:

Cobalah tela’ah!

Persamaan kuadrat kuadrat

Bila di Subtitusikan?? (guru menanyakan pada

siswa)

Jawaban yang di harapkan:

Catatn: a, b, c, q, dan r merupakan bilangan real, a

Page 23: Model pembelajaran quantum

dan p = 0

Dengan D =

Setelah itu, guru memberikan gambaran mengenai model matematika dalam

kehidupan sehari-hari, khususnya pada system persamaan. Kemudian setelah

guru memberikan gambaran, barulah siswa yang berfikir, hal apa saja yang lain

selain yang telah di sebutkan oleh guru, yang termasuk masalah dalam

kehidupan sehari-hari yang dapat diselesaikan dengan menggunakan model

matematika yang berkaitan dengan system persamaan, serta langkah-langkah

memecahkan masalah yang ada.

Dimana langkah-langkahnya yaitu:

- Menyatakan besaran yang terdapat dalam masalah sebagai variabel system

persamaan.

- Merumuskan system persamaan yang merupakan model matematika

- Menentukan penyelesaian dari model-model matematika.

Setelah itu siswa diberikan tugas perkelompok, untuk mendiskusikan tugas

yang diberikan oleh guru. Tiap kelompok berisi 2 anak.

Catatan: Sebelum mengerjakan soal yang diberikan oleh guru, siswa diminta

untuk membaca kembali mengenai hal yang telah dijelaskan oleh guru, serta

catatan yang telah mereka buat.

c. Penutup

Menutup pertemuan kedua ini, siswa agar merefleksikan dirinya, dengan

harapan semua siswa memahami bahwa system persamaan merupakan hal-hal

yang biasa ada dalam kegiatan sehari-hari. Siswa ditugasi menyelesaikan soal-

soal dari Buku Siswa mengenai system persamaa.

d. Penilaian proses belajar

Penilaian proses belajar yang dilakukan dalam pembelajaran ini adalah

penilaian yang sebenarnya (authentic assessment), berupa penilaian terhadap:

a) Partsipasi dan kontribusi siswa dalam diskusi maupun kerja kelompok pada

masing-masing grup.

Page 24: Model pembelajaran quantum

b) Performa hasil pekerjaannya baik dalam menarik kesimpulan dari kegiatan

yang menggunakan model Quantum dengan metode Circuit Learning, maupun

hasil menyelesaikan tugas-tugas latihannya.

Page 25: Model pembelajaran quantum

BAB III

KESIMPULAN

Quantum teaching/learning mencakup petunjuk spesifik untuk

menciptakan lingkungan belajar yang efektif, merancang kurikulum,

menyampaikan isi, dan memudahkan proses belajar.

Quantum taching bersandar pada konsep ini : Bawalah dunia Mereka ke

Dunia kita, dan Antarkan Dunia kita ke Dunia mereka. Yang maksudnya adalah

mengingatkan kita pada pentingnya memasuki dunia murid sebagai langkah

pertama. Untuk mendapatkan hak mengajar,

Dalam pembelajaran Quantum Learning ada 5 ciri spesifik yang berguna

untuk meningkatkan otak untuk memahami suatu informasi yang diberikan. Ciri-

ciri tersebut adalah:

Learning To Know yang artinya belajar untuk mengetahui

Learning To Do yang artinya belajar untuk melakukan

Learning To Be yang artinya belajar untuk menjadi dirinya sendiri

Learning To Live Together yang artinya belajar untuk kebersamaan

Dari pemaparan diatas, kita kaitkan dengan model pembelajaran Quantum

yang memiliki langkah-langkah seperti:

1. Kekuatan Ambak

2. Penataan lingkungan belajar

3. Memupuk sikap juara

4. Bebaskan gaya belajarnya

5. Membiasakan mencatat

6. Membiasakan membaca

7. Jadikan anak lebih kreatif

8. Melatih kekuatan memori

Sedangkan Circuit Learning sendiri merupakan Pembelajaran dengan

memaksimalkan pemberdayaan pikiran dan perasaan dengan pola

bertambah dan mengulang.

Sintaknya adalah:

1. kondisikan situasi belajar kondusif dan focus,

Page 26: Model pembelajaran quantum

2. siswa membuat catatan kreatif sesuai dengan pola pikirnya-peta

konsep bahasa khusus,

3. Tanya jawab dan refleksi.

Dari kegiatan diatas, diharapkan meningkatkan kepercayaan diri siswa

dalam belajar. Tidak merasa canggung ataupun asing terhadap situasi kelas serta

mampu membiasakan diri, terhadap situasi serupa dalam kehidupan sosialisasinya

dalam pemecahan masalah sosial, karena siswa sudah terbiasa dalam

berkomunikasi dan mengkomunikasikan gagasannya pada khalayak ramai (teman-

teman sekelas) dan mampu bertoleransi terhadap setiap pendapat yang ada.

Page 27: Model pembelajaran quantum

DAFTAR PUSTAKA

((PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN QUANTUM LEARNING

UNTUK MENINGKATKAN HASIL BELAJAR SISWA PADA MATA

PELAJARAN TEKNOLOGI INFORMASI DAN KOMUNIKASI (TIK)

(Studi Quasi Eksperimental Terhadap Siswa Kelas VII SMP Negeri 4 Cimahi).

FPMIPA UPI. PDF)

A‟la, Miftahul. 2011. Quantum Teaching (buku pintar & praktis). Diva

press: Jogjakarta

DePorter, Bobbi and Hernacki, Mike. 2005. Quantum Learning. Kaifa:

Bandung

DePorter, Bobbi. Reardon, Mark and Sarah, Singer-Nourie. 2000.

Quantum Teaching. Kaifa: Bandung.

Nggermanto, Agus. 2001. Quantum, Quetient, Kecerdasan Quantum.

Nuansa: Bandung.

Suranto. (2005). Komunikasi Perkantoran. Media Wacana. Yogyakarta

DePorter, Bobbi dan Mike Hernacki. 1999. Quantum Learning:

Membiasakan Belajar Nyaman dan Menyenangkan. Bandung: Penerbit

KAIFA.

http://www.sarjanaku.com/2010/12/langkah-langkah-menerapkan-

quantum.html