PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18...

40
PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN TENTANG KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN ANTARA KM. KELIMUTU DENGAN KM. MAJU-88 DI PERAIRAN ALUR SUNGAI MENTAYA SAMPIT-KALIMANTAN TENGAH Pada tanggal 12 Desember 2017 pukul 22.08 WIB, KM. Kelimutu, berbendera Indonesia, GT 6022, Awak Kapal 67 (enam puluh tujuh) orang, penumpang 511 (lima ratus sebelas) orang, bertolak dari Pelabuhan Sampit-Kalimantan Tengah menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dalam pelayarannya di Alur Perairan Sungai Mentaya Sampit, tanggal 13 Desember 2017 pukul 00.39 WIB, telah terjadi tubrukan dengan KM. Maju-88, berbendera Indonesia, GT 1537, Awak Kapal 20 (dua puluh) orang, muatan pupuk 2.000 (dua ribu) ton, yang sedang dalam pelayarannya dari Pelabuhan Bontang-Kalimantan Timur menuju Pelabuhan Sampit-Kalimantan Tengah. Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa haluan kiri KM. Kelimutu penyok (deformasi) dengan ukuran panjang lebih kurang 2 meter dan lebar dari atas ke bawah lebih kurang 0,5 meter dan KM. Maju-88 penyok (deformasi) pada haluan sampai ulup jangkar; Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan Suratnya nomor KL.205/1/6/DN-18, tanggal 14 Maret 2018, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan. Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai. Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : KM. KELIMUTU. 1. Berita Acara, nomor 12.13/01/BA/109/2017, dibuat di KM. Kelimutu tanggal 13 Desember 2017, oleh Nakhoda KM. Kelimutu; 2. Kronologis…

Transcript of PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18...

Page 1: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18

DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA

PUTUSAN MAHKAMAH PELAYARAN

TENTANG

KECELAKAAN KAPAL TUBRUKAN ANTARA KM. KELIMUTU DENGAN KM. MAJU-88 DI PERAIRAN ALUR SUNGAI MENTAYA SAMPIT-KALIMANTAN TENGAH

Pada tanggal 12 Desember 2017 pukul 22.08 WIB, KM. Kelimutu, berbendera Indonesia, GT 6022, Awak Kapal 67 (enam puluh tujuh) orang, penumpang 511 (lima ratus sebelas) orang, bertolak dari Pelabuhan Sampit-Kalimantan Tengah menuju Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya, dalam pelayarannya di Alur Perairan Sungai Mentaya Sampit, tanggal 13 Desember 2017 pukul 00.39 WIB, telah terjadi tubrukan dengan KM. Maju-88, berbendera Indonesia, GT 1537, Awak Kapal 20 (dua puluh) orang, muatan pupuk 2.000 (dua ribu) ton, yang sedang dalam pelayarannya dari Pelabuhan Bontang-Kalimantan Timur menuju Pelabuhan Sampit-Kalimantan Tengah.

Dalam peristiwa tersebut tidak terdapat korban jiwa ataupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa haluan kiri KM. Kelimutu penyok (deformasi) dengan ukuran panjang lebih kurang 2 meter dan lebar dari atas ke bawah lebih kurang 0,5 meter dan KM. Maju-88 penyok (deformasi) pada haluan sampai ulup jangkar;

Direktur Jenderal Perhubungan Laut dengan Suratnya nomor KL.205/1/6/DN-18, tanggal 14 Maret 2018, telah melimpahkan berkas kecelakaan kapal tersebut kepada Mahkamah Pelayaran untuk dilakukan Pemeriksaan Lanjutan.

Berdasarkan Pasal 253 Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008, tentang Pelayaran juncto Pasal 17 Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998, tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2004, juncto Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD), Mahkamah Pelayaran telah mengadakan Penelitian dan Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal untuk mengetahui sebab-sebab terjadinya kecelakaan kapal tersebut dan menentukan ada atau tidak adanya kesalahan atau kelalaian dalam Penerapan Standar Profesi Kepelautan serta menjatuhkan Sanksi Administratif kepada Tersangkut yang terbukti bersalah atau lalai.

Berkas-berkas yang diterima oleh Mahkamah Pelayaran, antara lain berupa : KM. KELIMUTU. 1. Berita Acara, nomor 12.13/01/BA/109/2017, dibuat di KM. Kelimutu tanggal 13

Desember 2017, oleh Nakhoda KM. Kelimutu;

2. Kronologis…

Page 2: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-2-

2. Kronologis Kecelakaan, dibuat di KM. Kelimutu, tanggal 13 Desember 2017, oleh Nakhoda KM. Kelimutu;

3. Laporan Kecelakaan Kapal, nomor UM.001/95/04/KSOP.SPT-17, dibuat di Sampit tanggal 13 Desember 2017, oleh Nakhoda KM. Kelimutu dan diketahui oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit;

4. Laporan Awal Kecelakaan Kapal, nomor KL.206/94/18/KSOP.SPT-17, dibuat di Sampit tanggal 13 Desember 2017, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit;

5. Berita Acara Pendapat (Resume), dibuat di Sampit, tanggal 14 Desember 2017, oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, dan diketahui oleh Kepala Kantor KSOP Kelas III Sampit;

6. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat Sampit tanggal 13 dan 14 Desember 2017, oleh Kepala Seksi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli dan Petugas Kesyahbandaran Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit terhadap :

a. Nakhoda, Meiardi Baruna Negara Ticoalu; b. Mualim III, Yosiko Sanda Armando; c. KKM, Ilham Thaiyeb; d. Masinis IV, Jonathan Kesaulija; e. Markonis II, Yeheskiel Efrilyanto Samara; f. Juru Mudi, Mansur; g. Pandu 53 PT. Pelindo III Cab. Sampit, Muhammad Zainullah.

7. Surat-Surat Kapal terdiri dari :

a. Surat Laut, nomor PK.205/5261/SL-PM/DK-13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 3 September 2013, oleh Kepala Sub Direktorat Pengukuran, Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. Surat Ukur International (1969), nomor 530/Ba, diterbitkan di Tanjung Priok, tanggal 21 Januari 1993, oleh Kepala Bidang Kesyahbandaran Kantor Administrator Pelabuhan Tanjung Priok;

c. Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang, nomor PK.001/07/12/KSOP.TG.EMAS-2017, diterbitkan di Semarang, tanggal 24 Nopember 2017, berlaku sampai dengan tanggal 29 Januari 2018, oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Tanjung Emas Semarang;

d. Sertifikat Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/3059/SMC/DK-15, diterbitkan di Jakarta, tanggal 06 Juli 2015, berlaku sampai dengan tanggal 05 Mei 2019, oleh Kepala Sub Direktorat Pencegahan Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

e. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/1040/DOC/DK-16, diterbitkan di Jakarta, tanggal 18 Januari 2016, berlaku sampai dengan tanggal 10 Agustus 2020, oleh Kepala Sub Direktorat Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

f. Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum, nomor PK.306/03/18/SYB.Tpr-2017, diterbitkan di Surabaya, tanggal 27 Januari 2017, berlaku sampai dengan tanggal 26 Januari 2018, oleh Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya;

g. Sertifikat…

Page 3: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-3-

g. Sertifikat Klasifikasi Lambung, nomor Register 03905 dan nomor IMO 8502341, diterbitkan di Jakarta, tanggal 07 Mei 2015, berlaku sampai dengan tanggal 04 Pebruari 2020, oleh Direktur Klasifikasi, Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

h. Sertifikat Klasifikasi Mesin, nomor Register 03905 dan nomor IMO 8502341, diterbitkan di Jakarta, tanggal 07 Mei 2015, berlaku sampai dengan tanggal 04 Pebruari 2020, oleh Direktur Klasifikasi, Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

i. Sertifikat Garis Muat Internasional (1966), diterbitkan di Jakarta, tanggal 07 Mei 2015, berlaku sampai dengan tanggal 04 Pebruari 2020, oleh Direktur Klasifikasi, Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

j. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor 6265/L/SDPPI/2015, tanggal 28 November 2015, berlaku sampai dengan tanggal 27 November 2020, oleh Direktur Operasi Sumber Daya, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika;

k. Sertifikat Nasional Pencegahan Pencemaran Dari Kapal, nomor PK.401/7964/SNPP/DK-16, diterbitkan di Jakarta, tanggal 14 Desember 2016, berlaku sampai dengan tanggal 07 September 2019, oleh Kepala Sub Direktorat Pencegahan Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

l. Sertifikat Dana Jaminan Ganti Rugi Pencemaran Minyak Bahan Bakar, nomor PK.401/4559/7/CLCB/DK-17, diterbitkan di Jakarta, tanggal 14 Juni 2017, berlaku sampai dengan tanggal 31 Mei 2018, oleh Kepala Sub Direktorat Pencegahan Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

m. Sertifikat Keamanan Kapal Internasional, nomor 01-0390-DN, diterbitkan di Jakarta, tanggal 8 Oktober 2014, oleh Direktur Kesatuan Penjagaan Laut dan Pantai, Ditjenhubla;

n. Re-Inpection Certificate, nomor 016/SSS/FE/I/2017 dan 017/SSS/FE/I/2017 diterbitkan tanggal 23 Januari 2017, berlaku sampai dengan tanggal 23 Januari 2018, oleh PT. Surya Sejati Sejahtera dan diketahui oleh Kasi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Kantor KSOP Kelas III Sampit;

o. Crew List, diterbitkan di KM. Kelimutu tanggal 12 Desember 2017, oleh Nakhoda KM. Kelimutu, dan diketahui oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Kantor KSOP Kelas III Sampit;

p. Surat Persetujuan Berlayar Karantina Kesehatan, diterbitkan di Sampit, tanggal 12 Desember 2017, berlaku sampai dengan tanggal 13 Desember 2017, oleh Petugas KKP, dan diketahui oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, Kantor KSOP Kelas III Sampit;

q. Surat Persetujuan Berlayar, nomor S.I-KSOP-III/101/XII/2017, diterbitkan di Sampit tanggal 12 Desember 2017, oleh Syahbandar Kantor KSOP Kelas III Sampit.

8. Sertifikat Keahlian Pelaut terdiri dari :

a. ANT-I, nomor 6201010071N10115, atas nama Meiardi Baruna Negara, diterbitkan di

Jakarta, tanggal 08 Desember 2015; b. ANT-III…

Page 4: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-4-

b. ANT-III, nomor 6201509992N30315, atas nama Yosiko Sanda Armando, diterbitkan di Jakarta, tanggal 18 Maret 2015;

c. ANT-V, nomor 6200074344N50304, atas nama Mansur, diterbitkan di Jakarta, tanggal 6 Mei 2004;

d. ATT-I, nomor 6200062163T10316, atas nama Ilham Thaiyeb, diterbitkan di Jakarta, tanggal 06 Juni 2016;

e. ATT-V, nomor 6200402616T52814, atas nama Jonathan Kesaulija, diterbitkan di Jakarta, tanggal 28 Pebruari 2014;

KM. MAJU-88.

1. Berita Acara, dibuat di Sampit, tanggal 13 Desember 2017, oleh Nakhoda KM. Maju 88, dan diketahui oleh Pandu nomor 55;

2. Laporan Kecelakaan Kapal, nomor UM.001/94/20/KSOP.SPT-17, dibuat di Sampit tanggal 13 Desember 2017, oleh Nakhoda KM. Maju 88 dan diketahui oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran Dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit;

3. Berita Acara Pendapat (Resume), dibuat di Sampit, tanggal 14 Desember 2017, oleh Kepala Seksi Keselamatan Berlayar, Penjagaan dan Patroli, dan diketahui oleh Kepala Kantor KSOP Kelas III Sampit;

4. Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dibuat Sampit tanggal 13 dan 14 Desember 2017, oleh Petugas Kesyahbandaran Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit terhadap :

a. Nakhoda, Safri Lahay; b. Mualim II, Abdul Malik; c. KKM, Salomon Sutikno; d. Masinis III, Erik Adian Parulian Purba; e. Juru Mudi, Hairul; f. Pandu 55 PT. Pelindo III Cab. Sampit, Gatot Supendi; g. Kepala Stasiun Radio Pantai Sampit, Bakhrudin.

5. Surat-Surat Kapal terdiri dari :

a. Surat Laut, nomor PK.205/6743/SL-PM/DK-13, diterbitkan di Jakarta, tanggal 15 November 2013, oleh Kepala Sub Direktorat Pengukuran, Pendaftaran dan Kebangsaan Kapal, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Direktorat Jenderal Perhubungan Laut;

b. Surat Ukur Internasional (1969), nomor 2855/Ka, diterbitkan di Surabaya, tanggal 08 Mei 2013, oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Syahbandar Utama Tanjung Perak Surabaya;

c. Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang, nomor PK.001/23/13/KSOP.DMI-2017, diterbitkan di Dumai, tanggal 09 September 2017, berlaku sampai dengan tanggal 07 Maret 2018, oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Dumai;

d. Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang, nomor PK.001/23/14/KSOP.DMI-2017, diterbitkan di Dumai, tanggal 09 September 2017, berlaku sampai dengan tanggal 07 Maret 2018, oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Dumai;

e. Sertifikat…

Page 5: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-5-

e. Sertifikat Keselamatan Radio Kapal Barang, nomor PK.002/10/06/KSOP.DMI-2017, diterbitkan di Dumai, tanggal 09 September 2017, berlaku sampai dengan tanggal 07 Maret 2018, oleh Kepala Bidang Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas I Dumai;

f. Sertifikat Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/6723/SMC/DK-16, diterbitkan di Jakarta, tanggal 30 September 2016, berlaku sampai dengan tanggal 01 April 2021, oleh Kepala Sub Direktorat Pencegahan Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

g. Dokumen Penyesuaian Manajemen Keselamatan, nomor PK.401/3537/DOC/DK-14, diterbitkan di Jakarta, tanggal 02 Oktober 2014, berlaku sampai dengan tanggal 17 September 2019, oleh Kepala Sub Direktorat Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

h. Dokumen Keselamatan Pengawakan Minimum, nomor PK.306/19/12/SYB.Tpr-2017, diterbitkan di Surabaya, tanggal 14 Juni 2017, masa berlaku dokumen sampai dengan tanggal 13 Juni 2018, oleh Kepala Bidang Keselamatan Berlayar, Kantor Kesyahbandaran Utama Tanjung Perak Surabaya;

i. Sertifikat Nasional Garis Muat Kapal Sementara, nomor 00289-BT/D1.S/2017, diterbitkan di Bitung, tanggal 27 November 2017, berlaku sampai dengan tanggal 26 Pebruari 2018, oleh Kepala Cabang Pratama Klas Bitung, Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

j. Izin Stasiun Radio Kapal Laut, nomor 3541/L/SDPPI/2015, tanggal 28 Juni 2015, berlaku sampai dengan tanggal 27 Juni 2020, oleh Direktur Operasi Sumber Daya, Direktorat Jenderal Sumber Daya dan Perangkat Pos dan Informatika;

k. Sertifikat Klasifikasi Sementara, nomor 00269-BT/A1.S/2017, nomor Kontrak 150218000, diterbitkan di Bitung, tanggal 27 November 2017, berlaku sampai dengan tanggal 26 November 2018, oleh Kepala Cabang Pratama Klas Bitung, Biro Klasifikasi Indonesia (BKI);

l. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Minyak, nomor PK.402/1192/IOPP/DK-15, diterbitkan di Jakarta, tanggal 10 Juli 2015, berlaku sampai dengan tanggal 31 Mei 2018, oleh Kepala Sub Direktorat Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

m. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Kotoran, nomor PK.402/438/ISPP/DK-16, diterbitkan di Jakarta, tanggal 13 April 2016, berlaku sampai dengan tanggal 01 April 2019, oleh Kepala Sub Direktorat Pencegahan Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

n. Sertifikat Internasional Pencegahan Pencemaran Oleh Udara, nomor PK.402/437/IAPP/DK-16, diterbitkan di Jakarta, tanggal 13 April 2016, berlaku sampai dengan tanggal 01 April 2019, oleh Kepala Sub Direktorat Pencegahan Pencemaran dan Manajemen Keselamatan Kapal dan Perlindungan Lingkungan di Perairan, Direktorat Perkapalan dan Kepelautan, Ditjenhubla;

o. Persetujuan Rencana Pengoperasian Kapal pada Trayek Tidak Tetap dan Tidak Teratur Angkutan Laut Khusus, nomor AL.302/2000/4100/3784/17, diterbitkan di Jakarta, tanggal 22 September 2017, masa berlaku tanggal 23 September 2017 sampai dengan tanggal 22 Desember 2017, oleh Kepala Sub Direktorat Angkutan Laut Khusus dan Usaha Jasa Terkait, Direktorat Lalu Lintas dan Angkutan Laut, Ditjenhubla;

p. Certificate…

Page 6: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-6-

p. Certificate Of Re-Inspection Inflatable Life Raft, nomor 071/CERT-ILR/III/2017, diterbitkan tanggal 17 Maret 2017, berlaku sampai dengan tanggal 17 Maret 2018, oleh Surveyor CV. Veritas Marine Safety, dan diketahui oleh Kepala Seksi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas II Samarinda;

q. Certificate Fire Extinguishers Fire Extingushing Installations Fire Hoses Safety And Rescue Equipment, nomor 051/PMK/III/2017, diterbitkan di Samarinda, tanggal 17 Maret 2017, oleh Surveyor CV. Veritas Marine Safety, dan diketahui oleh Kepala Seksi Status Hukum dan Sertifikasi Kapal, Kantor Kesyahbandaran Kelas II Samarinda;

r. Re-Inspection Certificate Replace Battery Epirb, nomor 0031/RM-SR/VIII/2016, diterbitkan di Surabaya, tanggal 19 Agustus 2016, oleh Technical Engeineer CV. Rose Marine, dan diketahui oleh Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit;

s. Daftar Awak Kapal/Crew List, diterbitkan di Bontang, tanggal 07 Desember 2017, oleh Nakhoda KM. Maju-88, diketahui oleh Kepala Cabang PT. Pranata Lines Cabang Bontang dan disyahkan oleh Kepala Kantor Unit Penyelenggara Pelabuhan Loktuan-Bontang;

t. Surat Persetujuan Berlayar, nomor I.9/KP.III/43/XII/2017, diterbitkan di Loktuan-Bontang, tanggal 07 Desember 2017, oleh Syahbandar Kantor KUPP Loktuan-Bontang.

6. Sertifikat Keahlian Pelaut, terdiri dari :

a. ANT-IV Manajemen, nomor 6200032329M40517, atas nama Safri Lahay, diterbitkan

di Jakarta, tanggal 04 Juli 2017; b. ANT-V Manajemen, nomor 6200017204M50517, atas nama Abdul Malik, diterbitkan

di Jakarta, tanggal 27 April 2017; c. ATT-IV Manajemen, nomor 6200504075S40216, atas nama Sutikno, diterbitkan di

Jakarta, tanggal 04 April 2016; d. ATT-IV Manajemen, nomor 6201508988S40516, atas nama Erik Adian Parulian

Purba, diterbitkan di Jakarta, tanggal 12 Mei 2016;

Dari berkas dan keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan serta keterangan lainnya dapat dikemukakan hal-hal sebagai-berikut: A. Berkas dan Keterangan yang diberikan dalam Pemeriksaan Pendahuluan :

1. Data Kapal.

KM. KELIMUTU. Nama : KELIMUTU Jenis : Kapal Motor Bendera : Indonesia Pembuatan / tahun : German / Tahun 1986 Konstruksi : Baja Tanda Panggilan : YDVE Isi kotor : GT. 6.022 Isi bersih : NT. 1.807 Tanda…

Page 7: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-7-

Tanda Selar : GT. 6.022 No. 530/Ba Tenaga Penggerak Utama : 2 (dua) Unit Mesin Diesel MAK, 6MU453B, 4 Tak Kerja

Tunggal, 2 x 2176 HP pada putaran 600 RPM Panjang : 91.50 Meter Lebar : 18.00 Meter Dalam : 9.40 Meter Pemilik : PT. PELAYARAN NASIONAL INDONESIA (Persero) Nakhoda : Meiardi Baruna Negara Awak Kapal : 67 (enam puluh tujuh) orang

KM. MAJU 88. Nama : MAJU-88 eks WAN DE LI 9 Jenis : Kapal Motor Bendera : Indonesia Pembuatan / tahun : China / Tahun 2006 Konstruksi : Baja Tanda Panggilan : JZGX Isi kotor : GT. 1.537 Isi bersih : NT. 935 Tanda Selar : GT. 1.537 No. 2855/Ka Tenaga Penggerak Utama : 1 (satu) Unit Mesin Diesel Merk ZIBO 8300 ZICE-A

4 Tak Kerja tunggal, kekuatan 999 HP, putaran 450 RPM Panjang : 67.98 Meter Lebar : 12.00 Meter Dalam : 6.20 Meter Pemilik : PT. PRANATA LINES Nakhoda : Safri Lahay Awak Kapal : 20 (dua puluh) orang

2. Jalannya Peristiwa.

KM. KELIMUTU.

a. Pada tanggal 12 Desember 2017, pukul 22.08 WIB, KM. Kelimutu berbendera Indonesia, GT 6022, Awak Kapal 67 (enam puluh tujuh) orang, Penumpang 511 (lima ratus sebelas) orang, bertolak dari Pelabuhan Sampit menuju Pelabuhan Surabaya;

b. Dalam pelayarannya kapal dilengkapi dengan Alat Bantu Navigasi yang memadai dan diawaki oleh Perwira jaga deck yang memenuhi persyaratan, kapal berbaling-baling ganda dan olah gerak mesin dari anjungan dengan menggunakan telegraph;

c. Ketika berangkat cuaca cerah berawan, air laut mulai pasang naik, draft depan 4,00 meter, draft belakang 4,20 meter, kapal berlayar menyusuri Sungai Mentaya menuju ambang luar dengan menggunakan kemudi manual, dan seorang Pandu 53 berada di atas kapal;

d. Setelah kapal berangkat menginformasikan melalui Radio VHF channel 12, KM. Kelimutu berlayar ke laut, kapal berlayar dengan 2 (dua) mesin maju penuh kecepatan 8 – 9 knot, dalam komunikasi radio diketahui kapal KM. Maju-88

bergerak…

Page 8: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-8-

bergerak dari laut menuju Sampit, dan mulai terlihat pada jarak lebih kurang 5 mil, sepakat akan berpapasan kanan-kanan (hijau-hijau);

e. Ketika kapal melintasi alur baru masih sepakat berpapasan hijau-hijau dengan KM. Maju-88, kapal terasa merewang ke kanan, kemudian mesin kiri diturunkan putaran sampai stop mesin kemudian mundur pelan dan mesin kanan masih maju penuh, dan kemudi cikar kiri, namun kapal tetap bergerak ke kanan memotong di depan haluan KM. Maju-88, Pandu 53 menghubungi Pandu 55 di KM. Maju-88 untuk merubah berpapasan kiri-kiri, dijawab tidak sempat, jarak sudah sangat dekat, kemudian pada pukul 00.39 WIB tanggal 13 Desember 2017, terjadi tubrukan antara haluan sebelah kiri KM. Kelimutu dengan haluan KM. Maju-88;

f. Setelah terjadi tubrukan kedua mesin distop, kapal mengapung untuk memeriksa kerusakan, diketahui jangkar kiri melorot, haluan sebelah kiri penyok (deformasi) dengan panjang lebih kurang 2 meter dan lebar dari atas ke bawah lebih kurang 0,5 meter, tidak ada kebocoran;

g. Kapal kembali berlayar ke Sampit dengan olah geraknya sendiri dengan Pandu yang masih berada diatas kapal dan berkomunikasi dengan Pandu 55 di KM. Maju-88 juga masih bisa meneruskan pelayaran ke Sampit, KM. Kelimutu tiba dan sandar di Pelabuhan Sampit dengan aman pada pukul 03.34 WIB;

h. Dalam kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa haluan kiri KM. Kelimutu penyok (deformasi) dengan ukuran panjang lebih kurang 2 meter dan lebar dari atas ke bawah lebih kurang 0,5 meter.

KM. MAJU-88.

a. Pada tanggal 12 Desember 2017, setelah matahari terbenam, KM. Maju-88 berbendera Indonesia, GT 1537, Awak Kapal 20 (dua puluh) orang, bermuatan 2000 ton pupuk, tiba di ambang luar Muara Sungai Mentaya Sampit dari Bontang kapal berlabuh jangkar untuk menunggu Pandu, pada pukul 22.00 WIB Pandu naik diatas kapal, dan melanjutkan pelayaran ke Pelabuhan Sampit;

b. Dalam pelayarannya kapal dilengkapi dengan Alat Bantu Navigasi yang memadai dan diawaki oleh Perwira dinas jaga yang berkualifikasi, draft depan 4,8 meter dan draft belakang 5,0 meter, berbaling-baling tunggal, serta terdapat Pandu diatas kapal;

c. Pada pukul 22.00 WIB KM. Maju 88 bertolak dari ambang luar memasuki alur Sungai Mentaya menuju Pelabuhan Sampit dengan penasehat Pandu diatas kapal, kecepatan kapal antara 6,1 – 6,3 knots mengikuti arus pasang naik, pada pukul 22.45 WIB KM. Maju 88 berkomunikasi dengan KM. Kelimutu yang bergerak dari Sampit menuju ambang luar dan bersepakat untuk berpapasan kanan-kanan (hijau-hijau);

d. Pada jarak 1 mil KM. Maju-88 dengan KM. Kelimutu posisi berhadapan, KM. Maju-88 merubah haluan ke kiri dari haluan 320° ke haluan 315° dan posisi kapal berada di sebelah kiri AS alur, pada jarak yang sangat dekat KM. Kelimutu bergerak ke kanan, melalui Radio VHF Channel 12, Pandu 53 di KM. Kelimutu tiba-tiba minta merubah papasan menjadi kiri-kiri, sudah tidak mungkin kemudian terjadi tubrukan antara haluan KM. Maju-88 dengan haluan sebelah kiri KM. Kelimutu;

e. Setelah…

Page 9: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-9-

e. Setelah terjadi tubrukan kapal berlabuh jangkar di tempat yang aman untuk memeriksa kerusakan, dari pemeriksaan diketahui kerusakan pada haluan penyok (deformasi), tidak terjadi kebocoran, setelah KM. Kelimutu melewati KM. Maju-88 hibob jangkar dan melanjutkan Pelayaran ke Sampit, tiba dengan selamat berlabuh jangkar di Sampit pada pukul lebih kurang 05.00 WIB;

f. Dalam kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa kerusakan pada haluan KM. Maju-88 penyok (deformasi).

3. Dalam peristiwa Tubrukan antara KM. Kelimut dengan KM. Maju - 88, pada tanggal 13

Desember 2017, pukul 00.39 WIB, di Alur Perairan Sungai Mentaya Sampit-Kalimantan Tengah, Mahkamah Pelayaran menetapkan para Tersangkut, para Saksi dan para Saksi lainnya sebagai berikut :

a. KM. KELIMUTU.

Tersangkut : Nakhoda, Meiardi Baruna Negara. Saksi-saksi : 1) Mualim II, Dian Alfita; 2) Mualim III, Yosiko Sanda Armando; 3) KKM, Ilham Thaiyeb; 4) Juru Mudi, Mansur; 5) Masinis IV, Jonathan Kesaulija; 6) Markonis II, Yeheskiel Efrilyanto Samara;

b. KM. MAJU-88.

Tersangkut : Nakhoda, Safri Lahay. Saksi-saksi : 1) Mualim II, Abdul Malik; 2) KKM, Salomon Sutikno; 3) Masinis III, Erik Adian Parulian Purba;

4) Juru Mudi, Hairul.

c. PIHAK LAIN. Saksi-saksi : 1) Pandu Kode 53 PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang

Sampit, Saudara Muhammad Zainullah; 2) Pandu Kode 55 PT. Pelabuhan Indonesia III Cabang

Sampit, Saudara Gatot Supendi; 3) DPA PT. Pelayaran Nasional Indonesia, Saudara

Capt. Yanto Duriyanto; 4) Kepala Stasiun Radio Pantai Sampit, Saudara Bakhrudin.

B. Dalam upaya untuk memperoleh keterangan lebih lanjut sehubungan dengan Kecelakaan Kapal, Mahkamah Pelayaran telah memanggil secara patut kepada para Tersangkut, para Saksi dan Saksi lainnya guna didengar keterangannya di hadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan, pada hari Selasa, Rabu dan Kamis, tanggal 17,18 dan 19 Juli 2018, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit. Keterangan yang diberikan dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) dan dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan Kecelakaan Kapal Mahkamah Pelayaran adalah sebagai berkut :

KM. KELIMUTU…

Page 10: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-10-

KM. KELIMUTU.

1. Tersangkut Nakhoda, Saudara Meiardi Baruna Negara, hadir dalam sidang

pemeriksaan lanjutan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Jakarta

Tanggal : 20 Mei 1977 Agama : Islam Alamat : Pondok Dukuh Indah Blok B. 1 No. 1 RT.009/RW.003, Kel.

Dukuh, Kec. Kramat Jati, Jakarta Timur Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1989, di Jakarta; 2) SMP, tahun 1992, di Jakarta; 3) SMA, tahun 1995, di Jakarta; 4) D-IV, tahun 2000, di Jakarta. Teknis : 1) MPB III tahun 2000 di Jakarta;

2) ANT III tahun 2003 di Semarang; 3) ANT II tahun 2004 di Jakarta; 4) ANT-I tahun 2015, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar : 1) Mualim II, KM. Ciremai, tahun 2006 s/d tahun 2007; 2) Nakhoda, KM. Wilis, tahun 2007 s/d tahun 2009; 3) Mualim I, KM. Sirimau, tahun 2010; 4) Mualim I, KM. Tatamailau, tahun 2010 s/d tahun 2011; 5) Mualim I, KM. Binaiya, tahun 2011 s/d tahun 2013; 6) Mualim I, KM. Umsini, tahun 2013 s/d tahun 2014; 7) Nakhoda, KM. Bukit Raya, tahun 2015 s/d tahun 2016; 8) Nakhoda, KM. Tilong Kabila, 2 bulan tahun 2016; 9) Nakhoda, KM. Kelimutu, 1 bulan tahun 2016; 10) Nakhoda, KM. Awu, 3 bulan tahun 2017; 11) Nakhoda, KM. Kelimutu, 30 November 2017 s/d kejadian.

b. Pada tanggal 12 Desember 2017 pukul 22.08 WIB, KM. Kelimutu berbendera Indonesia, GT 6022, Awak Kapal 67 (enam puluh tujuh) orang, penumpang 511 (lima ratus sebelas) orang bertolak dari Pelabuhan Sampit dengan tujuan Pelabuhan Surabaya;

c. Dalam pelayarannya kapal dilengkapi dengan Alat Bantu Navigasi antara lain Radar 2 (dua) unit, GPS 3 (tiga) unit, AIS 1 (satu) unit, Kompas Magnit 1 (satu) unit, Kompas Gyro 1 (satu) unit 5 (lima) Repeater, ECDIS 1 (satu) set, Echosounder 1 (satu) unit, Radio VHF 2 (dua) unit semua berfungsi dengan baik, diawaki dengan Perwira navigasi yang memenuhi persyaratan, dilengkapi dengan baling-baling ganda, mesin dioperasikan dari anjungan menggunakan telegraph;

d. Pada saat bertolak dari dermaga Pelabuhan Sampit dengan draft depan 4,00 meter dan draft belakang 4,20 meter. Pada pukul 21.46 WIB, Pandu 53 Saudara Muchammad Zainullah naik keatas kapal, setelah bertukar informasi Nakhoda mengolah gerak untuk keluar dari Dermaga, setelah kapal mengarah ke laut, Nakhoda menyerahkan komando kepada Pandu 53, saat itu yang

berada…

Page 11: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-11-

berada di anjungan Nakhoda, Pandu 53, Mualim jaga (Mualim III), Markonis, Masinis Jaga anjungan, Pandu familirisasi dan Juru Mudi mengoperasikan kemudi manual;

e. Setelah kapal bergerak Pandu 53 mengumumkan melalui Radio VHF Channel 12, bahwa KM. Kelimutu bergerak keluar dari Pelabuhan Sampit, ketika menyusuri Sungai Mentaya kapal bergerak dengan kedua mesin maju penuh kecepatan 8-9 knots, dalam komunikasi radio diketahui KM. Maju-88 bergerak dari ambang luar menuju Pelabuhan Sampit;

f. Pada jarak lebih kurang 5 mil KM. Maju-88 mulai terlihat kemudian Pandu 53 melakukan komunikasi Radio, dan sepakat akan berpapasan kanan-kanan (hijau-hijau), kapal tetap bergerak dengan maju penuh kedua mesinnya, ketika kapal memasuki alur baru haluan dikemudikan 130°, KM. Maju-88 terlihat jelas lampu tiang dan lampu lambungnya dan jarak semakin dekat, tiba-tiba haluan kapal merewang ke kanan, Tersangkut Nakhoda memerintahkan kemudi cikar kiri, hampir bersamaan dengan Pandu 53, dijawab oleh Juru Mudi, kemudi sudah cikar kiri dan mesin kiri diturunkan putarannya sampai stop kemudian mundur pelan dan mesin kanan masih maju penuh, akan tetapi kapal masih tetap bergerak ke kanan;

g. Pada kondisi kapal merewang ke kanan Pandu 53 menghubungi Pandu 55 di KM. Maju-88 untuk merubah posisi papasan menjadi kiri-kiri, dijawab sudah tidak sempat dan beberapa saat kemudian terjadi tubrukan antara haluan sebelah kiri KM. Kelimutu dengan haluan KM. Maju-88, pada pukul 00.39 WIB tanggal 13 Desember 2017;

h. Setelah terjadi tubrukan kedua mesin induk kapal stop, kapal mengapung dengan jangkar kiri yang melorot lebih kurang 5,5 segel, melakukan pemeriksaan haluan, diketahui haluan sebelah kiri penyok dengan panjang lebih kurang 2 (dua) meter dan lebar dari atas ke bawah lebih kurang 0,5 meter, tidak ada kebocoran. Tersangkut Nakhoda melaporkan kepada Designated Person Ashore (DPA), dan Kepala Cabang PT. Pelni Sampit bahwa telah terjadi tubrukan atas saran Designated Person Ashore (DPA), Tersangkut Nakhoda memutuskan kapal untuk kembali ke Sampit, kemudian memerintahkan untuk hibob jangkar kiri, setelah jangkar kiri naik diatas air, kapal berlayar ke Sampit dengan olah geraknya sendiri dengan Pandu 53 tetap diatas kapal, setelah berkomunikasi dengan Pandu 55 KM. Maju-88, yang juga masih dapat berlayar sendiri ke Sampit;

i. Kapal tiba di Pelabuhan Sampit dengan selamat sandar di Dermaga pada pukul 03.34 WIB, kemudian dilakukan Debarkasi Penumpang;

j. Dalam kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka, tetapi terdapat kerugian harta benda berupa haluan sebelah kiri penyok (deformasi) pada sekitar ulup jangkar dengan ukuran panjang lebih kurang 2 meter dan lebar dari atas ke bawah lebih kurang 0,5 meter.

2. Saksi Mualim II, Saudara Dian Alfita, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan,

dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Blitar

Tanggal : 10 Agustus 1990 Agama : Islam

Alamat…

Page 12: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-12-

Alamat : Desa Tambakrejo, RT.002/RW.005, Kec. Wonotirto, Kab. Blitar, Jawa Timur

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2003, di Blitar; 2) SMP, tahun 2006, di Blitar; 3) SMA, tahun 2009, di Blitar; 4) D-III, tahun 2014, di Jakarta. Teknis : ANT-III, tahun 2014, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar : 1) Cadet, KM. Pungut P. 1022, tahun 2013 s/d tahun 2014; 2) Mualim III, KM. Awu, tahun 2015 s/d tahun 2016; 3) Mualim III, KM. Kelimutu, tahun 2016 s/d Mei 2017; 4) Mualim II, KM. Kelimutu, Juni 2017 s/d kejadian.

b. Sebelum Saksi menjabat sebagai Mualim II diatas KM. Kelimutu, Saksi menjabat sebagai Mualim III tahun 2016 sampai dengan bulan Juni 2017;

c. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 13 Desember 2017 lebih kurang pukul 00.39 WIB telah terjadi tubrukan antara KM. Kelimutu dengan KM. Maju-88 di Perairan Pos AL Sungai Mentaya, Sampit, yang saat itu Saksi mengalami sendiri, berada diatas kapal sedang istirahat di kamar;

d. Pada saat kapal olah gerak lepas dari Dermaga, Saksi bertugas di buritan, setelah selesai kemudian naik ke anjungan melaporkan kepada Nakhoda bahwa buritan bebas (clear), selanjutnya Saksi istirahat di kamar;

e. KM. Kelimutu dilengkapi dengan Alat Bantu Navigasi berupa Radar 2 (dua) unit, GPS 3 (tiga) unit, AIS 1 (satu) unit, Kompas Magnit 1 (satu) unit, Kompas Gyro 1 (satu) unit, Repeater 5 (lima) unit, ECDIS 1 (satu) set, Echosounder 1 (satu) unit, Anemometer 1 (satu) unit, Tachometer 4 (empat) set, NAVTEX 1 (satu) unit, Radio VHF 2 (dua) unit, semua berfungsi dengan baik, draft depan 4,0 meter, draft belakang 4,2 meter Saksi mengetahui draft dari buku olah gerak, dan keadaan cuaca saat itu cerah berawan;

f. Saat berangkat yang berada di anjungan Nakhoda, Markonis, Mualim Jaga/Mualim IV, Mualim I, Pandu 53, Kadet Jaga, dan Juru Mudi sedang mengoperasikan kemudi manual dan Masinis Jaga sedang pegang Telegraph;

3. Saksi Mualim III, Saudara Yosiko Sanda Armando, hadir dalam sidang pemeriksaan

lanjutan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Mojokerto

Tanggal : 04 Agustus 1989 Agama : Islam Alamat : Suronatan III/32 RT.003/RW.002, Kel. Magersari, Kec.

Magersari, Mojokerto Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2001, di Tanjung Pinang; 2) SMP, tahun 2004, di Tanjung Pinang; 3) SMA, tahun 2007, di Mojokerto; 4) D-III, tahun 2012, di Surabaya. Teknis…

Page 13: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-13-

Teknis : 1) ANT-III, tahun 2015, di Jakarta; 2) ANT-III Manajemen, tahun 2017, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar : 1) Cadet, KM. Meratus Medan 2, tahun 2010 s/d tahun 2011; 2) Mualim III, KM. Camara Nusantara I, tahun 2015 s/d tahun 2016; 3) Mualim III, KM. Kelimutu, bulan Juni 2017 s/d kejadian.

b. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 13 Desember 2017 lebih kurang pukul 00.39 WIB telah terjadi tubrukan antara KM. Kelimutu dengan KM. Maju-88 di Perairan Pos AL Sungai Mentaya, Sampit, yang saat itu Saksi mengalami sendiri, Saksi berada di anjungan melaksanakan dinas jaga bersama Nakhoda, Pandu 53, Masinis III, Juru Mudi mengoperasikan kemudi manual;

c. KM. Kelimutu dilengkapi dengan Alat Bantu Navigasi berupa Radar 2 (dua) unit, GPS 3 (tiga) unit, AIS 1 (satu) unit, ECDIS 1 (satu) unit, Anemometer 1 (satu) unit, Tachometer 4 (empat) set, Echosounder 1 (satu) unit, Radio SSB 2 (dua) unit, Radio VHF 2 (dua) unit, Kompas Magnit 1 (satu) unit, Kompas Gasing 1 (satu) unit, Repeater 5 (lima) unit, saat serah terima jaga semua alat navigasi berfungsi baik, haluan variable, kecepatan 9 knots, cuaca cerah, angin barat, kecepatan 4-5 knots, arus utara/air pasang naik;

d. Saksi naik ke Anjungan lebih kurang pukul 23.45 WIB untuk melaksanakan dinas jaga, saat itu Saksi mengetahui yang memegang komando adalah Pandu dan Nakhoda mendampingi, yang berkomunikasi antar kapal juga Pandu, Saksi mendengar Pandu 53 juga berkomunikasi dengan Pandu 55 di atas Kapal KM. Maju 88 dan bersepakat untuk berpapasan kanan-kanan (hijau-hijau) saat jarak kedua kapal lebih kurang 5 Mil;

e. Menjelang berpapasan ketika posisi kapal mendekati Pos AL, Saksi mendengar komunikasi Pandu 53 dan Pandu 55 sepakat mempertahankan untuk berpapasan kanan-kanan (hijau-hijau), kemudian Pandu 53 merubah haluan dari 145⁰ menjadi 130⁰, dan ketika jarak kedua kapal lebih kurang 300 meter haluan KM.

Kelimutu merewang ke kanan, Saksi mendengar Pandu memerintahkan kepada Juru Mudi haluan tidak kanan, kemudian Juru Mudi melaporkan kemudi sudah kiri 20⁰;

f. Saksi mendengar Pandu 53 berkomunikasi dengan Pandu 55 meminta agar KM. Maju 88 bergerak ke kanan karena KM. Kelimutu merewang ke kanan, kemudian Saksi mendengar Pandu dan Nakhoda hampir bersamaan memerintahkan kemudi cikar kiri dan mesin kiri maju pelan kemudian stop dan mundur pelan terus mundur pelan sekali dan sebelum ada jawaban dari Pandu 55 kemudian terjadi tubrukan antara haluan sebelah kiri KM. Kelimutu dan haluan KM. Maju 88;

g. Setelah terjadi tubrukan Saksi mendengar Nakhoda memerintahkan stop kedua mesin induk dan Saksi diperintahkan ke haluan untuk memeriksa kerusakan, Saksi melaporkan kerusakan pada haluan sebelah kiri penyok dibelakang ulup jangkar robek panjang lebih kurang 2 (dua) meter dan lebar antara 0,5 – 1 meter dan jangkar kiri melorot 5 (lima) segel di air, selanjutnya Saksi diperintah oleh Nakhoda untuk hibob jangkar, dan kapal kembali ke Sampit;

h. Setelah selesai hibob jangkar, Saksi kembali ke anjungan, kapal kembali ke Sampit dengan oleh geraknya sendiri dan tetap di pandu oleh Pandu 53, ketika tiba dan sandar di Sampit komando oleh Nakhoda, kapal sandar dengan aman di Pelabuhan Sampit dan Pandu meninggalkan kapal;

i. Saksi…

Page 14: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-14-

i. Saksi juga menerangkan bahwa sebelum berangkat waktu persiapan (OHN) kemudi di tes cikar kanan – cikar kiri berfungsi baik, juga menerangkan kapal dilengkapi bow truster tetapi dalam keadaan tidak dioperasikan (off) dan sebelum haluan merewang ke kanan tidak ada getaran.

4. Saksi Juru Mudi, Saudara Mansur, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dalam

keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Ujung Pandang

Tanggal : 13 Oktober 1973 Agama : Islam Alamat : Jl. Borong Jambu I Utara, RT.006/RW.009, Kel. Bangkala,

Kec. Manggala, Makassar, Sulawesi Selatan Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1985, di Makassar; 2) SMP, tahun 1988, di Makassar; 3) SMA, tahun 1991, di Makassar. Teknis : ANT-V, tahun 2004, di Semarang. Pengalaman Berlayar : 1) Juru Mudi, KM. Duta Nusantara, 20 Juli 1993 s/d 11 Juli 1994; 2) Juru Mudi, KM. Siduarsi, 07 November 1997 s/d 20 Oktober 1999; 3) Serang, KM. Siduarsi, 20 Oktober 1999 s/d 26 Maret 2000; 4) Juru Mudi, KM. Umsini, 20 Juni 2005 s/d 04 April 2006; 5) Juru Mudi, KM. Labobar, 14 Mei 2007 s/d 06 Juni 2009; 6) Juru Mudi, KM. Garda Dewata, 28 Oktober 2009 s/d 28 Oktober 2011; 7) Juru Mudi, KM. Ngapulu, 28 Oktober 2011 s/d 28 Maret 2013; 8) Juru Mudi, KM. Kelimutu, 29 Juni 2013 s/d kejadian.

b. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 13 Desember 2017 lebih kurang pukul 00.39 WIB telah terjadi tubrukan antara KM. Kelimutu dengan KM. Maju-88 di Perairan Pos AL Sungai Mentaya Sampit, yang saat itu Saksi mengalami sendiri, Saksi berada di anjungan melaksanakan dinas jaga selaku Juru Mudi mengoperasikan kemudi manual, pada saat itu yang berada di anjungan Nakhoda, Pandu 53, Masinis IV, Mualim III, dan Markonis;

c. Saksi berdinas selaku Juru Mudi jaga untuk pukul 00.00 s/d 04.00, naik ke anjungan pukul 23.45 WIB setelah diberitahu sebelumnya oleh Kadet, dan melakukan serah terima kemudi yang dioperasikan secara manual dari Juru Mudi sebelumnya, komando oleh Pandu 53;

d. Saksi menerangkan bahwa perintah kemudi dari Pandu 53 untuk merubah haluan dari 145o kemudian 140o selanjutnya haluan 130o, cuaca dan jarak pandang bagus tidak hujan serta berpedoman pada kompas bukan pada penglihatan kedepan, setelah 15 menit secara mendadak kapal bergerak ke kanan, dengan inisiatif sendiri Saksi melakukan cikar kiri akan tetapi kapal tetap ke kanan;

e. Saksi mendengar Pandu 53 dalam keadaan panik berkomunikasi dengan Pandu 55 yang berada di atas kapal KM. Maju 88 untuk mengubah berpapasan dari hijau-hijau menjadi merah-merah, dan Saksi mendengar Nakhoda

memerintahkan…

Page 15: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-15-

memerintahkan Masinis IV untuk stop mesin kiri dan mundur pelan, akan tetapi haluan kapal tetap bergerak ke kanan, sehingga terjadi tubrukan.

5. Saksi KKM, Saudara Ilham Thaiyeb, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dalam

keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Sengkang, Wajo-Sulawesi Selatan

Tanggal : 04 Agustus 1977 Agama : Islam Alamat : Jln. Permata Batursari Blok L 16 No. 17, RT.006/RW.035, Kel.

Batursari, Kec. Mranggen, Kab. Demak, Jawa Tengah Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1990, di Sengkang; 2) SMP, tahun 1993, di Sengkang; 3) SMA, tahun 1996, di Sengkang; 4) D-IV, tahun 2001, di Jakarta. Teknis : 1) ATT-III, tahun 2001, di Jakarta; 2) ATT-II, tahun 2007, di Jakarta; 3) ATT I, tahun 2013, di Jakarta. Pengalaman Berlayar : 1) Masinis III, KM. Iramawa, 08 November 2001 s/d tahun 2003; 2) Masinis II, KM. Caraka Jaya Niaga III/32, Maret 2003 s/d Agustus 2003; 3) Masinis III, KM. Ganda Dewata, 07 November 2004 s/d 16 November 2006; 4) Masinis I, KM. Egon, 26 Juli 2008 s/d 19 November 2008; 5) Masinis II, KM. Egon, 19 November 2008 s/d 18 Agustus 2012; 6) KKM, KM. Egon, 12 September 2013 s/d 04 Januari 2014; 7) Masinis I Senior, KM. Dorolonda, 28 November 2014 s/d 18 Oktober 2015; 8) KKM, KM. Binaiya, 06 November 2015 s/d 20 November 2015; 9) KKM, KM. Leuser, 05 Desember 2015 s/d 24 Oktober 2016; 10)KKM, KM. Kelimutu, 30 November 2016 s/d kejadian.

b. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 13 Desember 2017 lebih kurang pukul 00.39 WIB telah terjadi tubrukan antara KM. Kelimutu dengan KM. Maju-88 di Perairan Pos AL Sungai Mentaya Sampit, yang saat itu Saksi mengalami sendiri, Saksi berada di kamar mesin bersama Masinis II, Electrician, dan Juru Minyak sedangkan Masinis IV Dinas Jaga di Anjungan dalam rangka membantu Nakhoda berolah gerak untuk mengoperasikan telegraph dan mengawasi kelistrikan;

c. KM. Kelimutu dilengkapi dengan 2 (dua) unit Mesin Utama MAK, 6MU453B, 4 Tak Kerja tunggal, dengan tenaga efektif 2 x 2176 HP, pada putaran 600, mesin induk menggunakan sistem Gear Box dan dilengkapi dengan 4 (empat) unit Mesin Bantu, merk Daihatsu, 6 DS-18A, dengan tenaga efektif 4 x 620 HP, berbaling-baling ganda, semua dapat bekerja dengan baik;

d. Saksi bertanggung jawab terhadap pengoperasian dan perawatan permesinan kapal, pelaksanaan sistem manajemen keselamatan perlindungan lingkungan, menjalankan sistem perencanaan pelaksanaan perawatan (Plant Maintenance System), mengawasi pengisian dan pemakaian Bahan Bakar Minyak (BBM), mengawasi pemakaian dan permintaan suku cadang (spare part), membuat daftar rincian perbaikan sebelum kapal melaksanakan perlimbungan (docking);

e. Dalam…

Page 16: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-16-

e. Dalam pelayarannya KM. Kelimutu menggunakan kedua mesin maju penuh, tiba-tiba dari Anjungan meminta mesin induk kiri maju pelan, pelan sekali lebih kurang 2 (dua) menit dan kemudian stop, selanjutnya mundur pelan sekali kemudian stop. Dari maju penuh ke stop digunakan waktu lebih kurang 5 (lima) menit. Setelah mesin induk kiri stop terasa ada getaran/goncangan, tidak lama kemudian, dari Anjungan meminta mesin induk kanan juga stop;

f. Dari kamar mesin Perwira Dinas Jaga meminta informasi ke anjungan melalui telepon, diinformasikan kapal mengalami tubrukan, setelah saksi menerima laporan dari Masinis Jaga, memerintahkan kepada perwira jaga dan anggota untuk memeriksa tanki-tanki, hasilnya tidak ada kebocoran, selanjutnya melaporkan ke Nakhoda di Anjungan, bahwa mesin induk siap dioperasikan;

g. Lebih kurang pukul 01.00 WIB dari Anjungan memerintahkan mesin induk untuk maju, untuk kembali ke Pelabuhan Sampit, tiba dan sandar di dermaga Pelabuhan Sampit, pukul 03.42 WIB mesin selesai (finish with engine).

6. Saksi Markonis II, Saudara Yeheskiel Efrilyanto Samara, hadir dalam sidang

pemeriksaan lanjutan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Jakarta

Tanggal : 23 April 1993 Agama : Kristen Protestan Alamat : Jln. Sunter Jaya VI B Blok N No.4 B RT.001/RW.007, Kel.

Sunter Jaya, Kec. Tanjung Priok, Jakarta Utara Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2005, di Jakarta; 2) SMP, tahun 2008, di Jakarta; 3) SMK, tahun 2011, di Jakarta; 4) D-III, tahun 2014, di Bogor. Teknis : 1) GMDSS, tahun 2016, di Jakarta; 2) ORU, tahun 2012, di Jakarta. Pengalaman Berlayar :

Markonis, KM. Kelimutu, 31 Januari 2017 s/d kejadian.

b. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 13 Desember 2017 lebih kurang pukul 00.39 WIB telah terjadi tubrukan antara KM. Kelimutu dengan KM. Maju-88 di Perairan Pos AL Sungai Mentaya Sampit, yang saat itu Saksi mengalami sendiri, Saksi berada di anjungan, pada saat itu yang berada di anjungan Nakhoda, Pandu 2 (dua) orang, Masinis IV, Mualim III , Juru Mudi dan kadet;

c. Saksi naik ke anjungan setelah OHN kemudian melakukan setting GPS bersama Mualim jaga untuk pelayaran Sampit – Surabaya, dan mempersiapkan alat bantu navigasi Radar, AIS, GPS, serta radio komunikasi;

d. Saksi melihat yang melakukan komunikasi adalah Pandu dengan menggunakan Handy Talky (HT) dan apabila jarak jangkauannya jauh baru menggunakan alat komunikasi kapal (VHF);

e. Saksi melihat pada awalnya komando oleh Nakhoda untuk memerintahkan Masinis Jaga dan Juru Mudi Jaga, setelah masuk rute (track), Nakhoda menyerahkan komando kapal kepada Pandu, sebelum terjadi tubrukan Saksi

mendengar…

Page 17: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-17-

mendengar Nakhoda memerintahkan kemudi cikar kiri dan mesin kiri stop kemudian mundur pelan;

f. Saksi juga mendengarkan komunikasi pandu yang pada mulanya passing hijau-hijau, secara mendadak mencoba untuk merubah merah-merah, karena kapal tetap mengarah ke kanan;

g. Setelah terjadi tubrukan Saksi diperintahkan oleh Nakhoda untuk menghubungi kepala cabang Sampit untuk memberitahukan bahwa kapal telah terjadi tubrukan dan kapal akan kembali ke Pelabuhan Sampit.

7. Saksi Masinis IV, Saudara Jonathan Kesaulija, hadir dalam sidang pemeriksaan

lanjutan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Ambon

Tanggal : 2 Januari 1968 Agama : Kristen Protestan Alamat : Dsn. Kampung Rapet RT.003/RW.003, Kel. Banyubiru, Kec.

Banyubiru, Ambarawa, Kab. Semarang, Jawa Tengah Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1982, di Pia Saparua; 2) SMP, tahun 1985, di Ambon; 3) SMK, tahun 1988, di Ambon. Teknis : ATT-V, tahun 2013, di Sorong. Pengalaman Berlayar : 1) Juru Minyak, KM. Caraka Jaya.III/4, 12 Januari 1994 s/d 16 April 1996; 2) Juru Minyak, KM. Kerinci, 20 Juni 1996 s/d 06 November 2002; 3) Kasap Mesin, KM. Bukit Raya, 06 November 2002 s/d 21 Maret 2003; 4) Pandai Besi, KM. Lambelu, 21 Maret 2003 s/d 12 Agustus 2003; 5) Mandor Mesin, KM. Sirimau, 12 Agustus 2003 s/d 31 Agustus 2004; 6) T. Angsur, KM. Labobar, 31 Agustus 2004 s/d 25 September 2007; 7) Mandor Mesin, KM. Pangrango, 25 September 2007 s/d 21 Juli 2010; 8) Mandor Mesin, KM. Sirimau, 20 Juli 2010 s/d 18 Januari 2012; 9) Juru Motor, KM. Kelimutu, 11 Februari 2014 s/d 21 September 2014;

10) Masinis IV, KM. Kelimutu, 21 April 2014 s/d kejadian.

b. Saksi membenarkan bahwa pada tanggal 13 Desember 2017 lebih kurang pukul 00.39 WIB telah terjadi tubrukan antara KM. Kelimutu dengan KM. Maju-88 di Perairan Pos AL Sungai Mentaya Sampit, yang saat itu Saksi mengalami sendiri, Saksi berada di anjungan mengoperasikan telegraph, pada saat itu yang berada di anjungan Nakhoda, Pandu 2 (dua) orang, Mualim III , Juru Mudi dan Kadet;

c. Diatas kapal Saksi mempunyai tugas dan tanggung jawab melaksanakan perawatan dan pemeliharaan terhadap Separator (purifier), pintu-pintu kedap air, keran dan pipa-pipa di kamar mesin, sekoci, motor pemadam darurat (Emergency Fire Pump);

d. Semenjak kapal keluar dari Dermaga Pelabuhan Sampit Saksi berada di anjungan mengoperasikan telegraph atas perintah Nakhoda, sebelum kejadian kapal dalam kondisi maju penuh dengan putaran 440, kecepatan 9 knot terlihat di GPS, keadaan di anjungan tidak ada yang panik;

e. Menjelang…

Page 18: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-18-

e. Menjelang terjadinya tubrukan kedua mesin induk dalam kondisi maju penuh, kemudian Nakhoda memerintahkan mesin kiri maju pelan, terus stop kemudian mundur pelan, mundur pelan sekali dan stop, saat terjadi tubrukan mesin kanan masih dalam keadaan maju penuh, mesin kiri stop, setelah terjadi tubrukan mesin kanan stop;

f. Saksi menerima telepon dari kamar mesin yang meminta informasi tentang keadaan kapal, Saksi memberitahukan bahwa kapal telah terjadi tubrukan.

8. Saksi Petugas Pandu Kode 53 PT. Pelindo III Cabang Sampit, Saudara Muhammad

Zainullah, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Pontianak

Tanggal : 17 Februari 1986 Agama : Islam

Alamat : Jl. Tabrani Ahmad, GG. Srimedan No.14, RT.001/RW.025, Kel. Sungai Jawi Dalam, Kec. Pontianak Barat, Kalimantan Barat

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1998, di Pontianak;

2) SMP, tahun 2001, di Pontianak; 3) SMA, tahun 2004, di Pontianak; 4) D-III, tahun 2008, di Semarang.

Teknis : 1) ANT-III, tahun 2008, di Semarang 2) Pandu Tingkat II, tahun 2016, di Jakarta.

Pengalaman Bekerja :

1) Mualim III, MV. Eastern Fortis, tahun 2008 s/d tahun 2009; 2) Mualim II, KM. Duta Banten, tahun 2009 s/d tahun 2010; 3) Mualim I, KT. Entebe Emerald 39, tahun 2010 s/d tahun 2011; 4) Nakhoda, KT. Entebe Emerald 39, tahun 2011 s/d tahun 2012; 5) Nakhoda, KT. Entebe Star 31, tahun 2012 s/d tahun 2013; 6) Nakhoda, KT. Alpha Marine, tahun 2013 s/d tahun 2014; 7) Mualim I, KT. PB 281, tahun 2014 s/d tahun 2015; 8) Petugas Pandu Tingkat II, PT. Pelindo III Cabang Sampit, September 2016

s/d sekarang.

b. Saksi membenarkan adanya peristiwa tubrukan antara KM. Kelimutu dengan KM. Maju-88 pada tanggal 13 Desember 2017, lebih kurang pukul 00.39 WIB di Perairan Pos AL Sungai Mentaya Sampit, yang saat itu Saksi mengalami sendiri, sedang bertugas memandu KM. Kelimutu, dan yang berada di Anjungan Nakhoda, Mualim jaga, Masinis jaga anjungan, Markonis dan Juru Mudi;

c. Pada tanggal 12 Desember 2017 pukul 21.45 WIB, Saksi tiba di kapal KM. Kelimutu yang sedang sandar di Dermaga, setelah tukar menukar informasi, Nakhoda berolah gerak kapal lepas dari dermaga dan Saksi mengumumkan melalui Radio VHF channel 12 bahwa KM. Kelimutu bergerak dari Dermaga Sampit menuju ke laut, setelah kapal mengarah ke laut Nakhoda menyerahkan komando kepada Saksi, setelah alur aman Saksi minta kepada Nakhoda untuk menaikkan putaran mesin maju penuh;

8. Saksi…

d. Kapal…

Page 19: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-19-

d. Kapal berlayar menyusuri Sungai Mentaya menuju ambang luar dibawah komando Pandu 53, dengan kemudi manual yang dioperasikan oleh Juru Mudi dan kedua mesin maju penuh, pada posisi melintang Pulau Hanout Saksi mengumumkan melalui Radio VHF channel 12, minta perhatian kapal-kapal yang berada di sekitar Perairan Pos AL, dijawab oleh Pandu 52 di MT. Towo Aryo yang bergerak masuk dan sepakat berpapasan hijau-hijau (kanan-kanan) dan dijawab oleh Pandu 55 di KM. Maju-88 yang berada di belakang MT. Towo Aryo dan sepakat untuk berpapasan hijau-hijau (kanan-kanan);

e. Pada tanggal 13 Desember 2017 lebih kurang pukul 00.20 WIB KM. Kelimutu berpapasan kanan-kanan (hijau-hijau) dengan MT. Towo Aryo pada posisi lewat Pos AL menuju Pulau Hanout, haluan KM. Kelimutu saat itu 160o merubah menjadi 135o dan kecepatan lebih kurang 8,8 knots, kemudian Saksi berkomunikasi dengan Pandu 55 di KM. Maju-88 persiapan berpapasan hijau-hijau kemudian KM. Kelimutu merubah haluan 135o ke 130o dan jarak KM. Maju-88 lebih kurang 350 meter;

f. Pada jarak lebih kurang 150 meter Juru Mudi mengatakan haluan merewang ke kanan, dan Saksi bertanya kepada Nakhoda kenapa haluan merewang ke kanan (tidak ada jawaban dari Nakhoda), selanjutnya Saksi memerintahkan kemudi cikar kiri hampir bersamaan dengan perintah Nakhoda dan dijawab oleh Juru Mudi kemudi sudah cikar kiri, tetapi kapal masih merewang ke kanan, kemudian Saksi bersamaan dengan Nakhoda memerintah turunkan putaran mesin kiri hingga stop kemudian mundur pelan, Saksi menghubungi Pandu 55 memberitahukan kalau haluan KM. Kelimutu merewang ke kanan tolong KM. Maju-88 juga ke kanan, dijawab diusahakan, beberapa saat kemudian terjadi tubrukan antara haluan kiri KM. Kelimutu dan haluan KM. Maju-88 pada pukul 00.35 WIB di sekitar Perairan Pos AL, dan Saksi mendengar rantai jangkar kiri melorot;

g. Setelah terjadi tubrukan Saksi memerintahkan kedua mesin stop, kemudian Saksi melapor kepada Pak Dedi sebagai Superviser Pelayanan Kapal PT. Pelindo melalui Hand Phone (HP), setelah pemeriksaan kerusakan tidak ada kebocoran, KM. Kelimutu hibob jangkar kiri dan kembali ke Sampit dengan olah geraknya sendiri tanpa bantuan kapal tunda, dan Saksi masih tetap di atas kapal, tiba dengan selamat sandar di Dermaga Sampit lebih kurang pukul 03.30 WIB.

9. Saksi Kepala Designated Person Ashore (DPA) PT. PELNI, Saudara Yanto Duriyanto,

hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Kuningan

Tanggal : 4 Juli 1965 Agama : Islam Alamat : Jl. Kelapa Muda VI BLK S/16, RT.006/RW.007, Kel. Tugu

Utara, Kec. Koja, Jakarta Utara Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1978, di Kuningan; 2) SMP, tahun 1981, di Kuningan; 3) SMA, tahun 1984, di Cirebon. Teknis : 1) MPB-III, tahun 1988, di Jakarta; 2) MPB-II, tahun 1990, di Jakarta; 3) ANT-I, tahun 2001, di Jakarta.

Pengalaman…

Page 20: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-20-

Pengalaman Berlayar/Bekerja : 1) Nakhoda, KM. Sirimau, tahun 2007 s/d tahun 2010; 2) Nakhoda, KM. Anggapulu, tahun 2010; 3) Kepala Divisi Kadin Nautika, tahun 2011 s/d tahun 2013; 4) Kepala Umum KBPN Operasi, tahun 2014 s/d tahun 2015; 5) Kepala DPA PT. Pelni, Februari 2015 s/d sekarang.

b. Bahwa Saksi sebagai DPA, mempunyai tugas antara lain memastikan

terlaksananya sistem manajemen keselamatan di kapal, melakukan internal audit terhadap semua kapal agar tertib dalam melaksanakan Manajemen Keselamatan dan melakukan evaluasi apabila terjadi keadaan darurat dalam operasional;

c. Saksi mengetahui kejadian tubrukan kapal dari Nakhoda melalui hand phone (HP), tanggal 13 Desember 2017 lebih kurang pukul 01.00 WIB dini hari, yang melaporkan telah terjadi tubrukan antara KM. Kelimutu dengan KM. Maju 88 yang mengakibatkan haluan kapal robek;

d. Selanjutnya Saksi memerintahkan kepada Nakhoda untuk memeriksa semua tanki-tanki termasuk tanki yang bekas tubrukan dan membawa kapal kembali ke Sampit, seandainya penumpang masih aman di kapal tidak perlu dievakuasi, akan tetapi di bawa ke Sampit untuk dievakuasi pada pagi harinya;

e. Pada tanggal 14 Desember 2018, Saksi tiba di kapal bersama tim Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) untuk melakukan pemeriksaan dan Saksi bersama timnya melakukan perbaikan dengan melibatkan BKI, yang meliputi pengelasan haluan kapal yang robek, pemeriksaan fungsi dan indikator kemudi, penyelaman daun kemudi, hasil pemeriksaan sementara BKI menyatakan kondisinya masih baik dan kelas dipertahankan;

f. Pelaksanaan perbaikan dilakukan 3 (tiga) hari, kemudian berangkat ke Surabaya tanpa muatan, dan pada tanggal 29 Januari 2018 naik dok di Semarang, Saksi juga menerangkan bahwa saat naik dok tidak diketemukan adanya kerusakan kemudi;

g. PT. PELNI telah membentuk Tim Pemeriksaan Kecelakaan Kapal akan tetapi belum ada kesimpulan tentang kecelakaan tubrukan KM. Kelimutu, pada dasarnya tidak ada kelainan teknis kapal.

10. Saksi Kepala Stasiun Radio Pantai Sampit, Saudara Bakhrudin, hadir dalam sidang

pemeriksaan lanjutan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Sampit

Tanggal : 28 Februari 1962 Agama : Islam Alamat : Jl. A. Yani No. 21 Sampit, RT.019/RW.008, Kel. Metawa Baru

Hulu, Kec. Mentawa Baru Ketapang Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1975, di Sampit; 2) SMP, tahun 1978, di Sampit; 3) SMA, tahun 1982, di Banjarmasin. Teknis : ORU, tahun 2009, di Jakarta. Pengalaman…

Page 21: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-21-

Pengalaman Bekerja : 1) Staf Kesyahbandaran Kementerian Perhubungan, 01 Maret 1983 s/d tahun

1986; 2) Operator Radio Pelayaran, 01 April 1986 s/d Juni 1997; 3) Staf Navigasi, Juni 1998; 4) Markonis IV, 01 Juli 1998 s/d Agustus 2010; 5) Markonis III/KASROP, 01 September 2010 s/d Juli 2011; 6) Pengawas Keselamatan Pelayaran Pelaksana Lanjutan, 01 Agustus 2011 s/d

Agustus 2014; 7) Pengawas Keselamatan Pelayaran Penyelia, 10 September 2014 s/d

September 2015 8) KASROP Sampit, Oktober 2015 s/d sekarang.

b. Saksi sebelum menjabat sebagai Kepala Stasiun Radio Pantai Sampit Saksi pernah menjabat sebagai Markonis di Stasiun Radio Pantai Sampit dari tahun 1998 sampai dengan tahun 2010, dari tahun 2015 sampai dengan sekarang Saksi menjabat sebagai Kepala Stasiun Radio Pantai Sampit;

c. Saksi mengetahui kejadian tubrukan diinformasikan oleh staf kantor, saat itu Saksi posisi di rumah, Saksi bertugas di Stasiun Radio Pantai dari pukul 07.00 sampai dengan pukul 19.00 WIB, setelah Saksi mengetahui kejadian Saksi langsung melihat data di rekaman Ship Reporting System (SRS) dan benar telah terjadi tubrukan, selanjutnya Saksi mencetak hasil rekaman tersebut dan diserahkan kepada Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Sampit;

d. Selanjutnya Saksi memperlihatkan data rekaman video dihadapan Majelis Sidang Mahkamah Pelayaran dan menyerahkan rekaman SRS dalam bentuk softcopy.

KM. MAJU-88.

1. Tersangkut Nakhoda, Saudara Safri Lahay, hadir dalam sidang pemeriksaan

lanjutan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, tanpa didampingi Penasehat Ahli, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Gorontalo

Tanggal : 27 September 1950 Agama : Islam

Alamat : Jl. Teluk Kumai Barat No. 74 Surabaya, Jawa Timur Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1960, di Gorontalo;

2) SMP, tahun 1963, di Gorontalo; 3) SMA, tahun 1966, di Gorontalo

Teknis :1) MPI, tahun 1986, di Surabaya; 2) ANT-IV, tahun 2002, di Surabaya; 3) ANT-IV Manajemen, tahun 2017, di Surabaya. Pengalaman Berlayar :

1) Nakhoda, KM. Jateng, tahun 1995 s/d tahun 1996; 2) Nakhoda, KM. Kara 2, tahun 1998 s/d tahun 2008; 3) Nakhoda, KM. Taruna Putra IX, tahun 2011 s/d tahun 2013; 4) Nakhoda, KM. Cicalengka, tahun 2013 s/d tahun 2016; 5) Nakhoda, KM. Maju-88, tahun 2016 s/d kejadian.

b. Pada…

Page 22: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-22-

b. Pada tanggal 12 Desember 2017 setelah matahari terbenam KM. Maju-88, berbendera Indonesia, GT 1537, Awak Kapal 20 (dua puluh) orang, bermuatan 2000 Ton Pupuk, tiba di ambang luar Muara Sungai Mentaya Sampit dari Bontang, kapal berlabuh jangkar menunggu Pandu naik ke kapal;

c. Dalam pelayarannya kapal dilengkapi dengan Alat Bantu Navigasi antara lain Radar 1 (satu) unit, GPS 2 (dua) unit, AIS 1 (satu) unit, Radio VHF 2 (dua) unit, dan Radio SSB 2 (dua) unit semuanya berfungsi baik, dan diawaki oleh Perwira dinas jaga yang berkwalifikasi, dilengkapi baling-baling tunggal dan draft depan 4,8 meter, draft belakang 5,0 meter;

d. Pada pukul 22.00 WIB, Pandu 55 Saudara Gatot Supendi naik keatas kapal, kemudian dilakukan tukar-menukar informasi, dan Nakhoda menyerahkan komando olah gerak kepada Pandu, setelah hibob jangkar kapal berlayar menyusuri alur Sungai Mentaya menuju Sampit, dengan kemudi manual dioperasikan oleh Juru Mudi, setelah kapal bergerak Pandu mengumumkan melalui Radio VHF Channel 12 bahwa KM. Maju-88 bergerak dari ambang luar menuju Sampit;

e. Untuk berkomunikasi dengan kapal-kapal yang bergerak keluar maupun masuk dilakukan oleh Pandu menggunakan alat komunikasi handy talky (HT) milik Pandu ataupun radio VHF milik kapal, dan diketahui salah satu kapal yang bergerak keluar adalah KM. Kelimutu;

f. Pada pukul 22.45 WIB, Pandu 55 berkomunikasi dengan Pandu 53 di KM. Kelimutu yang bergerak keluar, bersepakat akan berpapasan kanan-kanan (hijau-hijau), kecepatan kapal 6,1-6,3 knots, cuaca cerah berawan, arus pasang naik, kapal berlayar ikut arus, yang berada di anjungan Nakhoda, Pandu, Mualim II, KKM, Markonis dan Juru Mudi;

g. Ketika KM. Kelimutu berjarak lebih kurang 3 Mil dari KM. Maju-88 Pandu 55 menginformasikan kepada Pandu 53 bahwa KM. Maju-88 sudah berada di kiri AS alur, dan ketika jarak lebih kurang 1 Mil Tersangkut Nakhoda meninggalkan anjungan menuju ke toilet;

h. Ketika Tersangkut Nakhoda naik tangga di bawah anjungan, terjadi tubrukan antara KM. Maju-88 dengan KM. Kelimutu, sesampainya di anjungan, mesin masih maju penuh dan kemudi cikar kanan, kemudian Tersangkut Nakhoda berolah gerak mencari tempat aman untuk berlabuh jangkar, kapal berlabuh jangkar 2 (dua) segel di air, kemudian memerintahkan Mualim I dan Serang untuk memeriksa kerusakan, hasil pemeriksaan diketahui haluan penyok sampai ke ulup jangkar tetapi tidak terjadi kebocoran;

i. Selanjutnya Tersangkut Nakhoda memutuskan untuk melanjutkan Pelayaran ke Sampit setelah KM. Kelimutu berlayar terlebih dahulu menuju Sampit dan Pandu masih tetap berada di atas kapal hingga tiba di Sampit, kapal berlabuh jangkar dengan aman di Rede Pelabuhan Sampit;

j. Dalam kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka, namun terdapat kerugian harta benda berupa haluan KM. Maju-88 penyok (deformasi) sampai ke ulup jangkar.

2. Saksi Mualim II, Saudara Abdul Malik, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan,

dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir…

Page 23: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-23-

a. Lahir di : Bangkalan

Tanggal : 03 Juli 1980 Agama : Islam

Alamat : Dsn. Keleyan, RT.007/RW.003, Kel. Keleyan, Kec. Socah Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1994, di Bangkalan;

2) SMP, tahun 1997, di Bangkalan; 3) SMA, tahun 2000, di Bangkalan.

Teknis : 1) ANT-D, tahun 2004, di Jakarta; 2) ANT-V, tahun 2013, di Jakarta; 3) ANT-V Manajemen, tahun 2016, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar : 1) Mualim II, KT. Johan Jaya, 02 Februari 2013 s/d 05 Juni 2013; 2) Mualim II, KM. Benua Sakti 668, 02 November 2013 s/d 02 Agustus 2014; 3) Mualim III, KM. Tunas Tiga, 02 November 2014 s/d 05 November 2016; 4) Mualim II, KM. Maju-88, 20 Desember 2016 s/d kejadian.

b. Saksi membenarkan adanya peristiwa tubrukan antara KM. Maju-88 dengan KM. Kelimutu pada tanggal 13 Desember 2017, lebih kurang pukul 00.39 WIB di Perairan Pos AL Sungai Mentaya Sampit, yang saat itu Saksi mengalami sendiri, sedang bertugas dinas jaga di anjungan, dan yang berada di anjungan Nakhoda, Pandu 55, Markonis, KKM dan Juru Mudi;

c. KM. Maju-88 bertolak dari Pelabuhan Bontang tanggal 8 Desember 2017 pukul 17.00 WIB , kapal tiba di Muara Sampit tanggal 12 Desember 2017 pukul 17.00 WIB berlabuh jangkar untuk menunggu Pandu, kapal dilengkapi Alat Bantu Navigasi berupa Radar 2 (dua) unit, GPS 2 (dua) unit, AIS 1 (satu) unit, Radio SSB 1 (satu) unit, Radio VHF 2 (dua) unit semua berfungsi dengan baik, Echosonder 1 (satu) unit dalam keadaan rusak;

d. Pada tanggal 12 Desember 2017 pukul 21.00 WIB KM. Maju-88 persiapan untuk masuk Pelabuhan Sampit (OHN), pukul 22.00 WIB Pandu tiba di kapal dan Saksi diperintahkan Nakhoda untuk mulai hibob jangkar, setelah jangkar tersimpan pukul 22.15 WIB kapal bergerak menyusuri Sungai Mentaya menuju Pelabuhan Sampit dengan dipandu oleh Pandu 55 atas nama Gatot Supendi dengan haluan berubah-ubah (variable) dan kecepatan 6,2 knots;

e. Saksi melaksanakan tugas jaga mulai pukul 00.00 - 04.00, cuaca cerah angin barat lemah, arus utara/air pasang, lebih kurang pukul 00.30 WIB Saksi mendengar komunikasi antara Pandu No 55 dan Pandu No 53 di KM. Kelimutu bersepakat akan berpapasan kanan-kanan/hijau-hijau posisi kapal mendekati Perairan Pos Angkatan Laut dan Nakhoda meninggalkan anjungan menuju ke toilet lantai bawah;

f. Ketika KM. Maju 88 melewati kerangka kapal yang berada disebelah kanan alur masuk, Saksi melihat KM. Kelimutu menyorot kerangka dengan menggunakan lampu sorot (Aldis), setelah lampu sorot padam Saksi mendengar Pandu Kelimutu meminta untuk berpapasan kiri-kiri (merah-merah) dan dijawab kita tetap kanan-kanan karena jarak sudah dekat dan selanjutnya KM. Kelimutu merubah haluan ke kanan yang saat itu jaraknya lebih kurang 50 meter, tidak lama kemudian terjadi tubrukan, posisi tubrukan KM. Maju 88 pas dihaluan dan KM. Kelimutu pada haluan sebelah kiri diatas jangkar;

g. Saat…

Page 24: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-24-

g. Saat kejadian yang berada di anjungan Saksi sebagai Mualim jaga, Juru Mudi, KKM, Markonis dan Pandu 55, sedangkan Nakhoda ke toilet, setelah terjadi tubrukan Nakhoda tiba di anjungan dan mengambil alih komando olah gerak mencari tempat yang aman untuk berlabuh jangkar dan memeriksa kerusakan;

h. Dalam pemeriksaan diketahui terjadi kerusakan pada haluan penyok (deformasi) sampai dengan ulup jangkar tetapi tidak ada kerusakan di ruang muat, tangki depan dan tangki balas;

i. Setelah pemeriksaan selesai, Saksi diperintah oleh Nakhoda untuk hibob jangkar, dan selanjutnya KM. Maju-88 menuju Pelabuhan Sampit dengan tetap dipandu oleh Pandu 55, haluan berubah-ubah (variable) dan kecepatan 5,7 knots hingga tiba di Rede Pelabuhan Sampit berlabuh jangkar lebih kurang pukul 06.00 WIB, Pandu 55 meninggalkan kapal.

3. Saksi KKM, Saudara Salomon Sutikno, tidak hadir dalam sidang pemeriksaan

lanjutan, sesuai Surat Keterangan dari PT. Pranata Lines, nomor 0202/SK-PL/VII/2018, dibuat di Surabaya, tanggal 18 Juli 2018, dan keterangan yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Rembang

Tanggal : 16 Desember 1954 Alamat : Tompaso Dua Utara Jaga III, Kel. Tompaso Dua, Kec. Tompaso, Kab. Minahasa, Sulawesi Utara

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1965, di Rembang; 2) SMP, tahun 1968, di Rembang; 3) STM, tahun 1971, di Rembang.

Teknis : 1) AMK-IS, tahun 1986, di Semarang; 2) ATT-IV, tahun 2002, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar : 1) Juru Minyak, KM. Teluk, tahun 1972 s/d tahun 1976; 2) KKM, KM. Bintang Pribumi, tahun 1979 s/d tahun 1980; 3) Masinis II, KM. Insumar, tahun 1980 s/d tahun 1981; 4) Masinis III, KM. Sirontalo, tahun 1981 s/d tahun 1982; 5) Masinis III, KM. KM. Sandra Maria, tahun 1983; 6) Masinis I, KM. Dirgantara I, tahun 1983 s/d tahun 1985; 7) KKM, KM. Sinma 2, tahun 1986; 8) Masinis I, KM. Kalsel, tahun 1987; 9) KKM, KM. Budiman, tahun 1987 s/d tahun 2000; 10) KKM, KM. Karunia Jaya I, tahun 2003; 11) KKM, KM. Bunga Teratai 77, tahun 2004 s/d tahun 2005; 12) KKM, KM. Permata Abadi, tahun 2005 s/d tahun 2007; 13) KKM, KM. Tamara, tahun 2007 s/d tahun 2010; 14) KKM, KM. Bima Putra, tahun 2011 s/d tahun 2016; 15) KKM, KM. Maju-88, Februari 2017 s/d kejadian.

b. Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;

c. Tanggal 08 Desember 2017 KM. Maju 88 bertolak dari Pelabuhan Bontang menuju ke Pelabuhan Sampit, tiba di Muara Sampit pada tanggal 12 Desember 2017 lebih kurang pukul 15.00 WIB berlabuh jangkar menunggu air pasang dan

Pandu…

Page 25: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-25-

Pandu, pada pukul 22.00 WIB menghidupkan mesin induk, menuju Pelabuhan Sampit dengan putaran 290, keadaan mesin normal dan pada tanggal 13 Desember 2017 pukul 00.32 WIB terjadi tubrukan dengan KM. Kelimutu, ada perintah dari Pandu untuk stop mesin, dan Saksi memerintahkan kepada Masinis Jaga untuk siap siaga (Standby) di kamar mesin sambil menunggu perintah selanjutnya dari Nakhoda;

d. Ketika terjadi tubrukan sedang berada di anjungan mengoperasikan handle mesin, yang berada di anjungan saat itu Mualim II, Markonis, Juru Mudi III dan Pandu, Nakhoda tidak berada di anjungan;

e. Setelah terjadi tubrukan, Saksi memerintahkan kepada Masinis untuk memeriksa mesin induk, mesin bantu dan memeriksa semua tanki-tanki dan apabila ada kerusakan atau kebocoran segera dilaporkan, hasil pemeriksaan semuanya kondisi baik dan tidak ada kebocoran, tidak lama kemudian ada permintaan dari anjungan untuk menghidupan mesin induk guna melanjutkan pelayaran menuju pelabuhan Sampit, dan tiba di Pelabuhan Sampit lebih kurang pukul 06.00 WIB, kapal berlabuh jangkar dan stop mesin induk.

4. Saksi Masinis III, Saudara Erik Adian Parulian Purba, tidak hadir dalam sidang

pemeriksaan lanjutan, sesuai Surat Keterangan dari PT. Pranata Lines, nomor 0203/SK-PL/VII/2018, dibuat di Surabaya, tanggal 18 Juli 2018, dan keterangan yang diambil dari Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan (BAPP) adalah sebagai berikut :

a. Lahir di : Sidoarjo

Tanggal : 23 April 1994 Alamat : Jl. Nanas No. 42 Geluran RT.003/RW.010, Kel. Geluran, Kec.

Taman, Kab. Sidoarjo, Jawa Timur Pendidikan

Umum : 1) SD, tahun 2006, di Sidoarjo; 2) SMP, tahun 2009, di Sidoarjo. Teknis : ATT-IV, tahun 2013, di Surabaya. Pengalaman Berlayar : 1) Cadet, MV. Dinda, tahun 2011 s/d tahun 2012; 2) Masinis III, KM. Maju-88, tahun 2013 (7 bulan); 3) Masinis II, KM. Asia Pratama, tahun 2013 (1 bulan); 4) Masinis III, KM. Pasifik-88, tahun 2013 s/d tahun 2014; 5) KKM, KM. Sinako, tahun 2014 s/d tahun 2015 (7 bulan); 6) Masinis III, KM. Kencana, tahun 2015 (4 bulan); 7) Masinis III, TB. Flores-I, tahun 2016 (4 bulan); 8) Masinis III, KM. Maju-88, tahun 2017 s/d kejadian.

b. Saksi dalam keadaan sehat jasmani dan rohani;

c. Saksi bekerja di kapal KM. Maju-88 sudah 11 (sebelas) bulan, dan setiap kapal mau berlayar dilakukan pemeriksaan dan pengetesan terhadap mesin induk dan motor bantu serta pemeriksaan terhadap saringan bahan bakar, saringan minyak lumas, test injector, pengetesan mesin induk untuk maju dan mundur, serta pemeriksaan air pendingin dan pompa-pompa;

d. Kapal…

Page 26: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-26-

d. Kapal digerakkan oleh 1 unit mesin induk merk ZIBO 8300 ZICE-A 4 Tak Kerja tunggal, dengan kekuatan 999 HP dengan putaran 450 dan 2 (dua) unit motor bantu DONGFENG 6135 ACa, 2 X 143 HP, pengendalian mesin induk menggunakan sistim Gear Box (telegraf dengan handle control di anjungan dan kamar mesin), kendali mesin di anjungan dan komando dipegang oleh Nakhoda;

e. Saksi bertugas dinas jaga pada pukul 08.00 – 12.00 dan 20.00 – 24.00, setelah terima tugas jaga, lebih kurang pukul 00.31 WIB, Saksi mendapat perintah dari anjungan untuk Stop mesin, dan merasakan adanya goncangan, Saksi melihat Mandor mesin masuk ke kamar mesin dan memberitahukan bahwa kapal KM. Maju-88 mengalami tubrukan dengan KM. Kelimutu, dan Saksi siap siaga (standby) di kamar mesin menunggu perintah selanjutnya.

5. Saksi Juru Mudi, Saudara Hairul, hadir dalam sidang pemeriksaan lanjutan, dalam

keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Gresik

Tanggal : 15 Juli 1997 Agama : Islam

Alamat : Dsn. Timur Sungai, RT.002/RW.001, Kel. Tanjung Ori, Kec. Tambak, Bawean

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 2011, di Bawean;

2) SMP, tahun 2015, di Bawean. Teknis : Rating, tahun 2016, di Jakarta.

Pengalaman Berlayar : Juru Mudi, KM. Maju-88, 09 Juni 2016 s/d kejadian.

b. Saksi membenarkan adanya peristiwa tubrukan antara KM. Maju-88 dengan KM. Kelimutu pada tanggal 13 Desember 2017, lebih kurang pukul 00.39 WIB di Perairan Pos AL Sungai Mentaya Sampit, yang saat itu Saksi mengalami sendiri, sedang bertugas dinas jaga di anjungan, dan yang berada di anjungan Nakhoda, Pandu 55, Mualim II, Markonis, dan KKM;

c. Saksi membenarkan bahwa KM. Maju-88 bertolak dari Pelabuhan Bontang tanggal 8 Desember 2017 pukul 10.00 WIB, jumlah awak kapal 20 (dua puluh) orang dan muatan pupuk 2000 ton, tiba di Muara Sampit tanggal 12 Desember 2017 pukul 17.00 WIB, lego jangkar menunggu Pandu serta air pasang untuk masuk alur Sungai Mentaya menuju Pelabuhan Sampit;

d. Saksi bertugas jaga pukul 24.00 – 04.00, saat tiba di anjungan sudah ada Mualim jaga, Nakhoda, Pandu, KKM dan Markonis, Cuaca Cerah, yang memberi perintah pada Saksi adalah Pandu saat itu haluan dikemudikan 320°, kemudian merubah haluan ke 318° KM. Kelimutu terlihat disebelah kanan depan kemudian merubah haluan lagi menjadi 315°;

e. Saksi menjelaskan bahwa dari jarak jauh kedua kapal sudah komunikasi lewat radio dan sepakat akan berpapasan kanan-kanan/hijau-hijau, Pandu 55 memerintahkan Saksi kemudi kiri lima (keluar trek) tidak terlalu kiri untuk menghindari dangkal pada saat jarak kurang lebih 300-400 meter KM. Kelimutu terlihat zig-zag ke kiri dan kanan, ketika jarak kedua kapal semakin dekat kurang

lebih…

Page 27: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-27-

lebih 100 meter haluan KM. Kelimutu mengarah ke kanan, Saksi diperintahkan Pandu untuk kemudi cikar kanan, ketika haluan mulai bergerak ke kanan kemudian terjadi tubrukan;

f. Saat terjadi tubrukan Nakhoda tidak berada di anjungan, Saksi mengetahui setelah terjadi tubrukan Nakhoda tiba di anjungan dan mengambil alih komando olah gerak untuk berlabuh jangkar, Saksi mendengar Nakhoda memerintahkan untuk melakukan pemeriksaan kerusakan kapal, dan Saksi mendengar adanya kerusakan pada haluan, selanjutnya Saksi mendengar Nakhoda memerintahkan untuk hibob jangkar dan meneruskan pelayaran ke Sampit.

6. Saksi Pandu 55, PT. Pelindo III Cabang Sampit, Saudara Gatot Supendi, hadir dalam

sidang pemeriksaan lanjutan, dalam keadaan sehat jasmani dan rohani, dibawah sumpah, memberikan keterangan sebagai berikut :

a. Lahir di : Blitar

Tanggal : 08 Juli 1976 Agama : Islam

Alamat : Banjarsari Asri Blok C1/06, RT.006/RW.001, Desa. Banjarsari, Kec. Cerme, Kab. Gresik, Jawa Timur

Pendidikan Umum : 1) SD, tahun 1983, di Blitar;

2) SMP, tahun 1992, di Blitar; 3) SMA, tahun 1995, di Surabaya.

Teknis : 1) MPI, tahun 2001, di Surabaya; 2) ANT-IV, tahun 2003, di Surabaya;

3) ANT-III, tahun 2012, di Surabaya; 4) ANT-III Manajemen, tahun 2016, di Surabaya.

Pengalaman Berlayar / Bekerja:

1) Mualim I, KM. Surya Indah III, 03 November 2001 s/d 12 Februari 2002; 2) Nakhoda, KM. Surya Indah III, 23 Juli 2002 s/d 11 Agustus 2003; 3) Nakhoda, KM. Aqua Prima, 03 Oktober 2003 s/d 16 Agustus 2006; 4) Nakhoda, KM. Aqua Rama, 16 Agustus 2008 s/d 01 November 2008; 5) Nakhoda, KM. Alkah Persada IX, 15 Desember 2008 s/d 20 Juni 2009; 6) Nakhoda, MT. Pamuradan, 15 Juli 2009 s/d 16 Juli 2011; 7) Nakhoda, KM. Kalimeda, 01 September 2012 s/d 06 April 2013; 8) Nakhoda, MT. Petro Ocean XXVI, 20 Desember 2013 s/d 15 Juli 2014; 9) Nakhoda, MT. Petro Ocean VII, 11 Juli 2014 s/d 21 Juni 2016; 10) Petugas Pandu Tingkat II, PT. Pelindo III Cabang Sampit, 31 Oktober 2017

s/d sekarang.

b. Saksi membenarkan adanya peristiwa tubrukan antara KM. Maju-88 dengan KM. Kelimutu pada tanggal 13 Desember 2017 lebih kurang pukul 00.32 WIB di Perairan Pos AL Sungai Mentaya Sampit, yang saat itu Saksi mengalami sendiri dan Saksi berada di anjungan sedang bertugas memandu KM. Maju-88 di anjungan bersama Nakhoda, Mualim jaga, Juru Mudi, dan KKM;

c. Pada tanggal 12 Desember 2017, pukul 22.10 WIB Saksi tiba diatas kapal KM. Maju-88, setelah tukar menukar informasi, Nakhoda mempersilahkan kepada Saksi untuk berolah gerak masuk Sungai Mentaya menuju Sampit, setelah kapal bergerak, Saksi mengumumkan melalui Radio VHF channel 12, bahwa KM. Maju-88 bergerak masuk alur Sungai Mentaya;

d. Ketika…

Page 28: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-28-

d. Ketika kapal memasuki alur Sungai Mentaya kecepatan menjadi 7 knots, dan kapal mengikuti arus (air laut sedang pasang naik), pada posisi Tanjung Sawang Saksi berkomunikasi dengan Pandu KM. Kelimutu yang posisinya melintang Pulau Hanout, yang berjarak lebih dari 6 (enam) mil sehingga belum kelihatan, antara kedua Pandu sepakat untuk berpapasan kanan-kanan (hijau-hijau);

e. Setelah KM. Kelimutu berbelok ke arah Pos AL, Pandu 53 memberitahukan kepada Saksi tetap pada kesepakatan untuk berpapasan kanan-kanan, ketika kedua kapal berjarak lebih kurang 1 (satu) mil situasi kedua kapal saling berhadapan KM. Maju-88 merubah haluan ke kiri dari 318o ke 315o, agar haluan kapal lebih ke kiri dari AS (tengah-tengah) alur;

f. Kedua Pandu sepakat merencanakan jarak berpapasan lebih kurang 50 meter (CPA = 50 meter) sehingga masing-masing keluar dari AS alur ke kiri yang aman;

g. Ketika jarak kedua kapal kurang dari 200 meter, KM. Kelimutu bergerak ke kanan, kemudian Pandu 53 KM. Kelimutu melalui Radio VHF minta tolong agar KM. Maju-88 bergerak ke kanan, dan saat itu KM. Maju-88 sudah cikar kanan, beberapa saat kemudian terjadi tubrukan antara haluan KM. Maju-88 dengan haluan sebelah kiri KM. Kelimutu, pada pukul 00.32 WIB, di Perairan sekitar Penyeberangan Pos AL;

h. Setelah terjadi tubrukan Tersangkut Nakhoda tiba di anjungan dan mengambil alih komando olah gerak mencari tempat yang aman untuk berlabuh jangkar, kemudian melakukan pemeriksaan dan diketahui haluan penyok, ketika berlabuh jangkar haluan kapal mengarah ke laut, air laut masih bergerak pasang naik;

i. Ketika KM. Maju-88 berlabuh jangkar Pandu 53 KM. Kelimutu memberitahukan untuk bergerak masuk ke Sampit lebih dulu, setelah KM. Kelimutu melewati, KM. Maju-88 bergerak melanjutkan pelayaran ke Sampit. Pada pukul 05.00 WIB kapal tiba di Sampit berlabuh jangkar kanan di Rede Pelabuhan dan Saksi turun dari kapal;

j. Saksi juga menerangkan ketika terjadi tubrukan Nakhoda sedang tidak berada di anjungan, sedang ke kamar mandi;

k. Cuaca saat kejadian cerah, air laut tenang, arus pasang naik, angin kuat dari laut (tenggara) jarak tampak bagus, kedalaman air saat itu 5,7 meter. Sebelum KM. Kelimutu merewang ke kanan, terlihat lampu sorot dari KM. Kelimutu yang diarahkan ke kerangka kapal yang berada di sebelah kiri alur keluar, setelah lampu sorot mati, haluan KM. Kelimutu bergerak ke kanan.

C. Pendapat Mahkamah Pelayaran.

Atas dasar penelitian dan pemeriksaan secara seksama terhadap berkas yang diterima Mahkamah Pelayaran dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, serta keterangan yang diberikan para Tersangkut dan Para Saksi dihadapan Sidang Pemeriksaan Lanjutan pada hari Selasa, Rabu dan Kamis, tanggal 17, 18 dan 19 Juli 2018, di Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan Kelas III Sampit, Kalimantan Tengah, sehubungan dengan tubrukan antara KM. Kelimutu dengan KM. Maju-88, di Perairan Sungai Mentaya Sampit, pada tanggal 13 Desember 2017, pukul 00.39 WIB, telah sampai pada pendapat sebagai berikut :

1. Tentang…

Page 29: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-29-

1. Tentang Kapal, Surat Kapal dan Awak Kapal.

Berdasarkan pemeriksaan atas data-data administratif dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan terhadap para Tersangkut dan para Saksi, maka keadaan kapal, surat kapal, dan awak kapal dapat disimpulkan sebagai berikut :

KM. KELIMUTU.

a. KAPAL.

KM. Kelimutu adalah kapal milik PT. PELNI jenis kapal penumpang kontruksi baja berbendera Indonesia dengan ukuran P X L X D (m) = 91,50 X 18,00 X 9,40 (m) atau GT 6022 dan NT 1807, dibangun di Jerman oleh Jos Meyer Papenburg pada tahun 1986 dengan jumlah geladak 3 (tiga) dan berbaling-baling ganda. Kapal digerakkan oleh 2 (dua) unit mesin penggerak utama Diesel MAK berkekuatan 2 X 2176 HP dan dibantu oleh 4 (empat) buah mesin Daihatsu berkekuatan 4 X 620 HP. Dok terakhir dilakukan di Surabaya pada 17-01-2017 s/d 29-01-2017, serta berlayar untuk daerah pelayaran Kawasan Indonesia.

b. SURAT KAPAL. KM. Kelimutu telah memiliki Surat Laut Nomor PK.205/5261/SL-PM/DK-13 diterbitkan tanggal 3 September 2013, Surat Ukur Nomor 530/Ba diterbitkan tanggal 21 Januari 1993, Sertifikat Keselamatan Kapal Penumpang Nomor PK.001/07/12/KSOP.TG.EMAS-2017 berlaku sampai dengan 29 Januari 2018 dan surat-surat lainnya yang dipersyaratkan dan masih berlaku sesuai dengan ketentuan Perundang-undangan.

c. AWAK KAPAL. KM. Kelimutu diawaki oleh 67 (enam puluh tujuh) orang, berdasarkan Daftar Awak Kapal (Crew List) yang dibuat Nakhoda tanggal 12 Desember 2017 dengan susunan Perwira Dek dan Mesin sebagai berikut : Bagian Dek Nakhoda : Meiardi Baruna Negara berizajah ANT-I tahun 2015; Muallim I : Gendro Wahjudi berizajah ANT-I tahun 2016; Muallim II : Dian Alfita berijzajah ANT-III tahun 2014; Muallim III : Yosiko Sanda Armando berizajah ANT-III tahun 2015; Muallim IV : Taufiq Akbar Tompo berizajah ANT-III tahun 2015. Bagian Mesin KKM : Ilham Thaiyeb berizajah ATT-I tahun 2016; Masinis I : Angga Satriya Wahyu W. berizajah ATT-III tahun 2015; Masinis II : M u l y a d i berizajah ATT-III tahun 2015; Masinis III : Cecep Supriadi berizajah ATT-IV tahun 2015; Masinis IV : Jonathan Kesaulija berizajah ATT-V tahun 2014;

Dengan…

Page 30: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-30-

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM. Kelimutu pada saat tubrukan di perairan Sungai Mentaya Sampit memiliki kondisi kapal yang telah memenuhi persyaratan keselamatan dan laik laut yang didukung dengan surat-surat dan sertifikat-sertifikat kapal berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan masih berlaku, disamping itu KM. Kelimutu telah diawaki sesuai dengan dokumen keselamatan pengawakan minimum berdasarkan ketentuan perundang-undangan. KM. MAJU - 88. a. KAPAL.

KM. MAJU – 88 eks WAN DE LI 9 adalah kapal milik PT Pranata Line jenis kapal barang, konstruksi baja, berbendera Indonesia dengan ukuran P X L X D (m) = 67,98 X 12,00 X 6,20 (m) atau GT 1537 dan NT 935, dibangun di China pada tahun 2006 dengan jumlah geladak 1 (satu) dan berbaling-baling 1 (satu). Kapal digerakkan oleh mesin penggerak utama merk Zibo Diesel berkekuatan 735 Kw. Dok terakhir dilakukan di Surarabaya pada 29-05-2017 s/d 08-06-2017, serta berlayar untuk daerah pelayaran Lokal.

b. SURAT KAPAL. KM. MAJU - 88 telah memiliki Surat Laut nomor PK.205/6743/SL-PM/DK-13 diterbitkan tanggal 15 Nopember 2013, Surat Ukur nomor 2855/Ka diterbitkan tanggal 08 Mei 2013, Sertifikat Keselamatan Konstruksi Kapal Barang nomor PK.001/23/14/KSOP.DMI-2017 diterbitkan tanggal 09 September 2017 dan Sertifikat Keselamatan Perlengkapan Kapal Barang nomor PK.001/23/14/KSOP.DMI-2017 diterbitkan tanggal 09 September 2017, serta surat-surat kapal lainnya masih berlaku sebagaimana yang telah ditentukan dalam peraturan perundang-undangan.

c. AWAK KAPAL.

KM. MAJU - 88 diawaki oleh 20 (dua puluh) orang awak kapal termasuk Nakhoda, dengan susunan perwira kapal berdasarkan Daftar Awak Kapal yang dibuat oleh Nakhoda tanggal 07 Desember 2017 adalah sebagai berikut : Bagian Dek Nakhoda : Safri Lahay berizajah ANT-IV tahun 2017; Muallim I : S u n a r t o berizajah ANT-IV tahun 2016; Muallim II : Abdul Malik berijzajah ANT-V tahun 2017; Bagian Mesin KKM : Sutikno berizajah ATT-IV tahun 2016; Masinis II : Agus Triyanto Tulie berizajah ATT-V tahun 2015; Masinis III : Erik Ardian Parulian Purba berizajah ATT-IV tahun 2016;

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa KM Maju - 88 pada saat tubrukan di perairan Sungai Mentaya Sampit memiliki kondisi kapal yang telah memenuhi persyaratan keselamatan dan laik laut yang didukung dengan surat-surat dan sertifikat-sertifikat kapal berdasarkan ketentuan perundang-undangan dan masih berlaku dan diawaki sesuai dengan dokumen keselamatan pengawakan minimum.

2. Tentang…

Page 31: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-31-

2. Tentang Cuaca.

Berdasarkan hasil analisis dari Badan Meteorologi dan Geofisika Stasiun Meteorologi Maritim Tanjung Priok dan berdasarkan keterangan para Tersangkut dan para Saksi, maka mengenai keadaan cuaca pada saat kejadian kecelakaan kapal di lokasi kejadian adalah sebagai berikut : a. Menurut Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG), Stasiun

Meteorologi Maritim Klas I Tanjung Priok dengan suratnya tanggal 17 April 2018, keadaan cuaca pada tanggal 13 Desember 2017, pukul 00.39 WIB, di Perairan Sungai Mentaya Sampit-Kalimantan Tengah adalah sebagai berikut: Arah dan Kecepatan Angin : Barat Daya – Barat Laut, 4 – 15 knots Cuaca : Hujan Ringan – Hujan Sedang Jarak Penglihatan : 3 – 5 Mil Tinggi Gelombang : Selatan – Barat Daya, Slight

b. Menurut keterangan para Tersangkut dan para Saksi keadaan cuaca saat kejadian cerah, laut tenang, air sedang pasang naik, angin kuat dari laut (tenggara) jarak tampak bagus (good visibility).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa keterangan para Tersangkut dan para Saksi tentang keadaan cuaca pada saat kejadian dapat diterima.

3. Tentang Muatan dan Stabilitas Kapal.

Berdasarkan data ukuran kapal, daftar manifest, tata letak bangunan kapal, dan tata letak susunan muatan, maka mengenai keadaan muatan dan stabilitas kapal adalah sebagai berikut :

a. Keadaan Muatan.

KM. KELIMUTU.

Kapal dibangun tahun 1986 di Papenburg Jerman, memiliki ukuran pokok sebagai berikut : Panjang (P) : 91,50 Meter Lebar (L) : 18,00 Meter Dalam (D) : 9,40 Meter GT : 6.022 NT : 1.807 Dalam (D) = 9,400 Meter Koreksi Plat Merkah = 0,013 Meter + Dalam terkoreksi = 9,413 Meter Lambung Bebas (Free Board) = 0,805 Meter – Maksimum Draft (δ) = 8,608 Meter Maksimum Berat Benaman (Displacement) = P x L x δ x Cb x d = 91,50 x 18,00 x 8,608 x 0,80 x 1,025 = 11625,448 Ton Berat…

Page 32: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-32-

Berat Kapal kosong (Light Displacement) = 0,30 x Displacement = 0,30 x 11625,448 = 3487,634 Ton Maksimum Daya Angkut Muatan = 8137,814 Ton Draft Kapal = 4,10 Meter lebih kecil dari Draft (δ) = 8,608 Meter Dengan demikian kapal tidak mengalami kelebihan muatan. KM. MAJU - 88.

Kapal dibangun tahun 2006 di China, memiliki ukuran pokok sebagai berikut : Panjang (P) : 67,98 Meter Lebar (L) : 12,00 Meter Dalam (D) : 6,20 Meter GT : 1.537 NT : 935 Dalam (D) = 6,20 Meter Koreksi Plat Merkah = 0,01 Meter + Dalam terkoreksi = 6,21 Meter Lambung Bebas (Free Board) = 6,212 Meter – Maksimum Draft (δ) = 4,998 Meter Maksimum Berat Benaman (Displacement) = P x L x δ x Cb x d = 67,98 x 12,00 x 4,998 x 0,69 x 1,025 = 2883,577 Ton Berat Kapal kosong (Light Displacement) = 0,30 x Displacement = 0,30 x 2883,577 = 865,073 Ton Maksimum Daya Angkut Muatan = 2018,504 Ton Muatan pupuk = 2000 Ton Dengan demikian kapal tidak mengalami kelebihan muatan.

b. Keadaan Stabilitas. Akibat tubrukan KM. Kelimutu mengalami robek dibagian atas ulup jangkar kiri, semua Awak Kapal dan penumpang selamat, sedangkan KM. Maju-88 mengalami kerusakan dibagian haluan, kerusakan tersebut tidak berpengaruh terhadap stabilitas kapal, keduanya stabilitas masih positip.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa muatan dan stabilitas kedua kapal sebelum dan sesudah terjadinya tubrukan dapat diterima, tidak berpengaruh terhadap kecelakaan.

4. Tentang Navigasi dan Olah Gerak. Setelah menganalisa tentang kelengkapan alat bantu navigasi, aturan-aturan bernavigasi, situasi lingkungan tempat kejadian, bukti rekaman Ship Reporting System (SRS) pada saat kejadian, dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship), maka cara bernavigasi dan cara berolah gerak dinilai sebagai berikut :

KM. KELIMUTU…

Page 33: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-33-

KM. KELIMUTU.

a. Tentang Navigasi.

1) Bahwa berdasarkan keterangan tersangkut Nakhoda Saudara Meiardi Baruna Negara yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim II Saudari Dian Alfita dan Saksi Mualim III Saudara Yoshiko Sanda Armando, KM. Kelimutu dilengkapi Alat Bantu Navigasi berupa Radar 2 (dua) unit, GPS 3 (tiga) unit, AIS 1 (satu) unit, ECDISE 1 (satu) unit, Radio SSB 2 (dua) unit, Radio VHF 2 (dua) unit, Anemometer 1 (satu) unit, Tachometer 4 (empat) set, Kompas Magnit 1 (satu) unit, Kompas Gasing 1 (satu) unit, Repeater 5 (lima) unit, Echosounder 1 (satu) unit dan kapal diawaki oleh Awak Kapal yang memenuhi persyaratan;

2) Bahwa berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Meiardi Baruna Negara yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim III Saudara Yoshiko Sanda Armando dan Saksi Masinis IV Saudara Jonathan Kesaulija, serta Saksi Juru Mudi Saudara Mansur, KM. Kelimutu dalam pelayaran di alur Sungai Mentaya dari Pelabuhan Sampit menuju muara, haluan berubah-ubah (variable), kedua mesin maju penuh kecepatan lebih kurang 9 knots, dan di Pandu oleh Pandu No. 53 atas nama Muhammad Zainullah;

3) Bahwa berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Meiardi Baruna Negara yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim III Saudara Yoshiko Sanda Armando dan Saksi Markonis II Saudara Yeheskiel Efrilyanto Samara dan dibenarkan oleh keterangan Saksi Pandu No 53 Saudara Muhammad Zainullah, Pandu 53 berkomunikasi dengan Pandu No 55 pada KM. Maju 88 sepakat untuk berpapasan kanan-kanan (hijau-hijau) dari sebelum kapal terlihat sampai dengan situasi saling melihat tetap bersepakat untuk berpapasan kanan-kanan (hijau-hijau), setelah haluan KM. Kelimutu merewang ke kanan Pandu 53 minta kepada Pandu 55 untuk merubah kesepakatan berpapasan menjadi kiri-kiri (merah-merah), namun jarak sudah sangat dekat sehingga terjadi tubrukan.

b. Olah Gerak

1) Bahwa berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Meiardi Baruna Negara yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim III Saudara Yoshiko Sanda Armando dan Saksi Juru Mudi Saudara Mansur yang dibenarkan oleh Saksi Pandu 53 Saudara Muhammad Zainullah, KM. Kelimutu bergerak dengan menggunakan kemudi manual yang dioperasikan oleh Juru Mudi dengan kedua mesin maju penuh kecepatan 9 knots dibawah komando Pandu 53;

2) Bahwa berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Meiardi Baruna Negara yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim III Saudara Yoshiko Sanda Armando dan Saksi Juru Mudi Saudara Mansur yang dibenarkan oleh Saksi Pandu 53 Saudara Muhammad Zainullah, KM. Kelimutu sacara aktif berkomunikasi dengan KM. Maju 88 dan sepakat untuk berpapasan kanan-kanan (hijau-hijau), mendekati berpapasan, KM. Kelimutu merubah haluan dari 135° menjadi 130° dan menjelang berpapasan (jarak kedua kapal antara 200 - 300 meter) haluan KM. Kelimutu merewang ke kanan memotong alur di depan haluan KM. Maju 88;

3) Bahwa…

Page 34: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-34-

3) Bahwa berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Meiardi Baruna Negara yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim III Saudara Yoshiko Sanda Armando, Saksi Masinis IV Saudara Jonathan Kesaulija dan Saksi Juru Mudi Saudara Mansur yang dibenarkan oleh Saksi Pandu 53 Saudara Muhammad Zainullah, Nakhoda dan Pandu secara bersamaan memerintahkan kemudi cikar kiri dan turunkan putaran mesin kiri sampai dengan stop dan mundur pelan, mesin kanan masih maju penuh, namun haluan kapal tetap merewang ke kanan, kemudian Pandu 53 menghubungi Pandu 55 meminta KM. Maju 88 bergerak ke kanan, dijawab oleh Pandu 55 diusahakan, kemudian terjadi tubrukan antara haluan sebelah kiri KM. Kelimutu dengan haluan KM. Maju 88;

4) Dalam berolah gerak menghindari tubrukan, Nakhoda dan Pandu seharusnya menerapkan ketentuan Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (P2TL) Tahun 1972 aturan 8 huruf (e) yaitu jika diperlukan untuk menghindari tubrukan atau untuk memberikan lebih banyak waktu untuk menilai keadaan, kapal harus mengurangi kecepatannya atau menghilangkan seluruh kecepatannya dengan memberhentikan atau meletakan mesinnya pada kedudukan mundur;

5) Setiap kapal berlayar harus menggunakan kecepatan aman. Nakhoda dan Pandu seharusnya menerapkan ketentuan Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (P2TL) Tahun 1972 aturan 6, yaitu: Setiap kapal harus senantiasa bergerak dengan kecepatan aman sehingga dapat mengambil tindakan yang tepat dan efektif untuk menghindari tubrukan dan dapat dihentikan dalam jarak yang sesuai dengan keadaan dan suasana yang sedang dialami.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa cara bernavigasi dan cara berolah gerak Tersangkut Nakhoda KM. Kelimutu sebelum terjadi tubrukan kurang dapat diterima.

KM. MAJU - 88.

a. Tentang Navigasi.

1) Bahwa berdasarkan keterangan tersangkut Nakhoda Saudara Safri Lahay yang dikuatkan oleh Saksi Mualim II Saudara Abdul Malik, KM. Maju 88 dilengkapi Alat Bantu Navigasi berupa Radar 1 (satu) unit, GPS 2 (dua) unit, Radio SSB 2 (dua) unit, Radio VHF 2 (dua) unit, Echosounder 1 (satu) unit dalam keadaan rusak, serta diawaki oleh Perwira Dinas Jaga yang berkualifikasi dalam bernavigasi;

2) Bahwa berdasarkan keterangan tersangkut Nakhoda Saudara Safri Lahay yang dikuatkan oleh Saksi Mualim II Saudara Abdul Malik, Saksi Juru Mudi Saudara Hairul dan Saksi Pandu 55 Saudara Gatot Supendi, KM. Maju 88 dalam pelayaran di alur Sungai Mentaya dari muara menuju ke Pelabuhan Sampit haluan berubah-ubah (variable) mesin maju penuh kecepatan lebih kurang 7 knots;

3) Bahwa berdasarkan keterangan tersangkut Nakhoda Saudara Safri Lahay yang dikuatkan oleh Saksi Mualim II Saudara Abdul Malik dan Saksi Pandu 55 Saudara Gatot Supendi, yang melaksakan komunikasi adalah Pandu dan pada jarak lebih kurang 5 Mil, Pandu No. 55 di KM. Maju 88 dan Pandu No. 53 di KM. Kelimutu berkomunikasi via radio sepakat untuk berpapasan kanan-

kanan…

Page 35: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-35-

kanan (hijau-hijau), sampai dengan kondisi kedua kapal saling melihat masih tetap sepakat untuk berpapasan kanan-kanan (hijau-hijau), setelah KM. Kelimutu merewang ke kanan memotong di depan haluan KM. Maju 88 Pandu 53 meminta kepada Pandu 55 agar bergerak ke kanan, selanjutnya Pandu 55 memerintahkan Juru Mudi untuk cikar kanan.

b. Tentang Olah Gerak.

1) Bahwa berdasarkan keterangan tersangkut Nakhoda Saudara Safri Lahay yang dikuatkan oleh Saksi Mualim II Saudara Abdul Malik, Saksi Juru Mudi Saudara Hairul dan Saksi Pandu 55 Saudara Gatot Supendi, KM. Maju 88 bergerak dengan kemudi manual yang dioperasikan oleh Juru Mudi dan mesin maju penuh dengan kecepatan 6 knots dibawah komando Pandu;

2) Bahwa berdasarkan keterangan tersangkut Nakhoda Saudara Safri Lahay yang dikuatkan oleh Saksi Mualim II Saudara Abdul Malik, Saksi Juru Mudi Saudara Hairul dan Saksi Pandu 55 Saudara Gatot Supendi, KM. Maju 88 secara aktif berkomunikasi dengan KM. Kelimutu dan bersepakat untuk berpapasan kanan-kanan (hijau-hijau), mendekati berpapasan untuk memberi ruang yang cukup KM. Maju 88 merubah haluan ke kiri dari 320° - 318° kemudian 315°, setelah haluan 315°, KM. Kelimutu bergerak ke kanan dan Pandu 53 meminta agar KM. Maju 88 bergerak ke kanan, Pandu 55 memerintahkan pada Juru Mudi untuk cikar kanan dan ketika haluan bergerak ke kanan terjadi tubrukan antara haluan KM. Maju 88 dengan haluan sebelah kiri KM. Kelimutu.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat, bahwa cara bernavigasi dan cara berolah gerak Tersangkut Nakhoda KM. Maju-88 dan yang menerima pelimpahan wewenang dapat diterima.

5. Tentang Sebab Terjadinya Kecelakaan.

Setelah menganalisa fakta-fakta dasar, kondisi lingkungan (faktor alam), dokumen, faktor teknis, faktor manusia, dan organisasi, mengenai terjadinya Tubrukan antara KM. Kelimutu dengan KM. Maju-88 tersebut, maka penyebab terjadinya tubrukan adalah sebagai berikut :

a. Bahwa berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Meiardi Baruna Negara yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim III Saudara Yoshiko Sanda Armando, Saksi Masinis IV Saudara Jonathan Kesaulija, dan Saksi Juru Mudi Saudara Mansur yang dibenarkan oleh Saksi Pandu 53 Saudara Muhammad Zainullah, KM. Kelimutu bergerak dari Dermaga Pelabuhan Sampit menuju ambang luar dengan menggunakan kemudi manual yang dioperasikan oleh Juru Mudi dengan kedua mesin maju penuh, kecepatan 9 knots melawan arus dibawah komando Pandu 53;

b. Bahwa berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Safri Lahay yang dikuatkan oleh Saksi Mualim II Saudara Abdul Malik, Saksi Juru Mudi Saudara Hairul dan Saksi Pandu 55 Saudara Gatot Supendi, KM. Maju 88 bergerak dari ambang luar menuju Pelabuhan Sampit dengan kemudi manual yang dioperasikan oleh Juru Mudi dan mesin maju penuh dengan kecepatan 6 knots mengikuti arus dibawah komando Pandu;

c. Bahwa…

Page 36: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-36-

c. Bahwa berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Meiardi Baruna Negara yang dikuatkan oleh keterangan Saksi Mualim III Saudara Yoshiko Sanda Armando dan Saksi Juru Mudi Saudara Mansur yang dibenarkan oleh Saksi Pandu 53 Saudara Muhammad Zainullah, haluan KM. Kelimutu merewang ke kanan, Nakhoda dan Pandu mengambil tindakan dengan cikar kiri kemudi dan mesin kiri stop kemudian mundur pelan dan mesin kanan masih maju penuh namun haluan kapal tetap merewang ke kanan memotong alur;

d. Bahwa berdasarkan daftar Pasang Surut pada saat terjadinya tubrukan di lokasi tersebut arus sedang pasang naik atau berlawanan arah dengan haluan KM. Kelimutu, kondisi tersebut semakin memperbesar gaya penyimpangan haluan KM. Kelimutu yang sedang merewang ke kanan;

e. Pada saat haluan KM. Kelimutu merewang ke kanan, di seberang alur pada arah berlawanan KM. Maju-88 bergerak akan berpapasan, pada jarak yang sangat dekat sehingga kedua kapal dalam situasi saling berpotongan dan terjadi tubrukan;

f. Dalam berolah gerak menghindari tubrukan, berdasarkan ketentuan Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (P2TL) Tahun 1972 aturan 8 huruf (e) yaitu jika diperlukan untuk menghindari tubrukan atau untuk memberikan lebih banyak waktu untuk menilai keadaan, kapal harus mengurangi kecepatannya atau menghilangkan seluruh kecepatannya dengan memberhentikan atau meletakan mesinnya pada kedudukan mundur;

g. Bahwa berdasarkan keterangan Tersangkut Nakhoda Saudara Safri Lahay yang dikuatkan oleh Saksi Mualim II Saudara Abdul Malik, Saksi Juru Mudi Saudara Hairul dan Saksi Pandu 55 Saudara Gatot Supendi, menjelang terjadinya tubrukan KM. Maju 88 cikar kanan kemudi memenuhi permintaan KM. Kelimutu untuk mengurangi resiko tubrukan.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa penyebab terjadinya tubrukan antara KM. Kelimutu dengan KM. Maju-88 adalah:

1) Bahwa berdasarkan bukti-bukti tersebut diatas secara sah dan meyakinkan penyebab terjadinya tubrukan adalah karena setelah haluan KM. Kelimutu merewang ke kanan, Tersangkut Nakhoda dalam mengambil tindakan untuk menghindarkan terjadinya bahaya tubrukan, belum sepenuhnya menerapkan aturan 8 huruf (e) Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (P2TL) Tahun 1972, sehingga tindakan tersebut dinilai merupakan penyebab terjadinya tubrukan;

2) Bahwa berdasarkan bukti-bukti tersebut diatas secara sah dan meyakinkan tindakan Tersangkut Nakhoda KM. Maju-88 dan yang menerima pelimpahan wewenang dalam bernavigasi dan berolah gerak sudah sesuai dengan aturan dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship) sehingga tindakan tersebut dinilai bukan merupakan penyebab terjadinya tubrukan.

6. Tentang Upaya Penyelamatan.

Berdasarkan pemeriksaan data dalam Berita Acara Pemeriksaan Pendahuluan, dan berdasarkan hasil pemeriksaan lanjutan, maka mengenai upaya penyelamatan yang dilakukan adalah sebagai berikut :

KM. KELIMUTU…

Page 37: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-37-

KM. KELIMUTU.

a. Setelah terjadi tubrukan kapal stop kedua mesin induknya, kapal mengapung

dengan jangkar kiri terarea 5 (lima) segel di air karena melorot, dan dilakukan pemeriksaan haluan, diketahui haluan sebelah kiri penyok namun tidak ada kebocoran, Tersangkut Nakhoda melaporkan kepada Designeted Person Ashore (DPA) dan kepala cabang PT. Pelni Sampit bahwa telah terjadi tubrukan atas saran Designeted Person Ashore (DPA), Tersangkut Nakhoda memutuskan kapal untuk kembali ke Sampit;

b. Tersangkut Nakhoda memerintahkan untuk hibob jangkar dan setelah jangkar naik, kapal melanjutkan pelayarannya ke Sampit dengan olah geraknya sendiri dan Pandu tetap di atas kapal, setelah berkomunikasi dengan KM. Maju-88, yang juga masih dapat berlayar sendiri ke Sampit;

c. Kapal tiba di Sampit dengan selamat sandar di dermaga pada pukul 03.34 WIB, kemudian dilakukan Debarkasi Penumpang;

d. Dalam kecelakaan tersebut tidak terdapat korban jiwa maupun luka, tetapi terdapat kerugian harta benda berupa haluan sebelah kiri penyok pada sekitar ulup jangkar dengan ukuran panjang lebih kurang 2 meter dan lebar dari atas ke bawah lebih kurang 0,5 meter.

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa terbukti secara sah dan menyakinkan upaya penyelamatan yang dilakukan Tersangkut Nakhoda dapat diterima. KM. MAJU-88. a. Setelah terjadi tubrukan Nakhoda tiba di anjungan dari toilet, selanjutnya

Nakhoda mengambil alih komando, saat itu mesin induk dalam keadaan maju penuh dan kemudi cikar kanan, selanjutnya Nakhoda berolah gerak mencari tempat aman untuk berlabuh jangkar, kemudian memerintahkan Mualim I dan Serang untuk memeriksa kerusakan, hasil pemeriksaan diketahui haluan penyok sampai ke ulup jangkar tetapi tidak terjadi kebocoran;

b. Tersangkut Nakhoda memutuskan untuk melanjutkan Pelayarannya ke Sampit setelah KM. Kelimutu berlayar terlebih dahulu menuju Sampit, Pandu masih tetap berada di atas kapal hingga tiba di Sampit berlabuh jangkar dengan aman di Rede Pelabuhan Sampit;

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa terbukti secara syah dan menyakinkan upaya penyelamatan yang dilakukan Tersangkut Nakhoda dapat diterima.

7. Tentang Kesalahan dan Kelalaian.

Berdasarkan hal-hal yang telah diuraikan di atas bahwa berdasarkan pendapat Mahkamah Pelayaran huruf C angka 5 secara sah dan menyakinkan penyebab terjadinya kecelakaan kapal, dalam kasus Tubrukan antara KM. Kelimutu dengan KM. Maju-88, pada tanggal tanggal 13 Desember 2017 pukul 00.39 WIB, di Alur Perairan

Sungai…

Page 38: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-38-

Sungai Mentaya Sampit, Kalimantan Tengah, maka beban tanggung jawab terhadap kesalahan dan kelalaian adalah sebagai berikut:

1) Bahwa berdasarkan bukti-bukti tersebut diatas secara sah dan meyakinkan penyebab terjadinya tubrukan adalah karena setelah KM. Kelimutu haluannya merewang ke kanan, Tersangkut Nakhoda dalam mengambil tindakan untuk menghindarkan terjadinya bahaya tubrukan, belum sepenuhnya menerapkan aturan 8 huruf (e) Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (P2TL) Tahun 1972;

2) Bahwa berdasarkan bukti-bukti tersebut diatas secara sah dan meyakinkan tindakan Tersangkut Nakhoda KM. Maju-88 dan yang menerima pelimpahan wewenang dalam bernavigasi dan berolah gerak sudah sesuai dengan aturan dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship).

Dengan demikian Mahkamah Pelayaran berpendapat bahwa tentang kesalahan dan kelalaian atas terjadinya tubrukan antara KM. Kelimutu dengan KM. Maju 88 dibebankan kepada:

1) Tersangkut Nakhoda KM. Kelimutu Saudara Meiardi Baruna Negara belum sepenuhnya melaksanakan kewajibannya sebagai Nakhoda dan belum sepenuhnya melaksanakan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship) sehingga dinilai telah lalai belum sepenuhnya melaksanakan kewajibannya sesuai amanah Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD);

2) Tersangkut Nakhoda KM. Maju 88 Saudara Safri Lahay telah melaksanakan kewajibannya sebagai Nakhoda dan telah melaksanakan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship) sehingga dinilai telah melaksanakan kewajibannya sesuai amanah Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD).

8. Tentang Hal-Hal Yang Meringankan dan Memberatkan.

Berdasarkan proses persidangan terhadap para Tersangkut, dan hal-hal pribadi yang disampaikan oleh para Tersangkut, maka dipandang perlu memperhatikan hal-hal sebagai berikut : KM. KELIMUTU. a. Hal yang meringankan.

1) Tersangkut Nakhoda belum pernah dihukum; 2) Tersangkut Nakhoda dalam memberikan keterangan tidak berbelit-belit; 3) Tersangkut Nakhoda merupakan tulang punggung dalam keluarga; 4) Tersangkut Nakhoda tidak ada keahlian lain selain jadi pelaut.

b. Hal yang memberatkan.

Tidak ada. KM. MAJU-88. a. Hal yang meringankan.

1) Tersangkut Nakhoda belum pernah dihukum; 2) Tersangkut Nakhoda dalam memberikan keterangan tidak berbelit-belit;

3) Tersangkut...

Page 39: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-39-

3) Tersangkut Nakhoda merupakan tulang punggung dalam keluarga; 4) Tersangkut Nakhoda tidak ada keahlian lain selain jadi pelaut.

b. Hal yang memberatkan.

Tidak ada D. Putusan.

Atas dasar kenyataan-kenyataan tersebut di atas, Pasal 373 huruf (a) Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), Pasal 253 ayat (1) dan ayat (2) Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 17 Tahun 2008 tentang Pelayaran, dan Pasal 18 huruf (b) Peraturan Pemerintah Nomor 1 Tahun 1998 tentang Pemeriksaan Kecelakaan Kapal dengan mempertimbangkan hal-hal yang meringankan dan yang memberatkan, Mahkamah Pelayaran :

M E M U T U S K A N :

I. Menyatakan bahwa terjadinya tubrukan antara KM. Kelimutu dengan KM. Maju-88, pada tanggal 13 Desember 2017, pukul 00.39 WIB, di Perairan Sungai Mentaya Sampit, Kalimantan Tengah, disebabkan karena setelah haluan KM. Kelimutu merewang ke kanan, Tersangkut Nakhoda dalam mengambil tindakan untuk menghindarkan terjadinya Tubrukan, belum sepenuhnya menerapkan aturan 8 huruf (e) Peraturan Pencegahan Tubrukan di Laut (P2TL) tahun 1972 sehingga tindakan tersebut dinilai merupakan penyebab terjadinya tubrukan.

II. Menyatakan bahwa Tersangkut Nakhoda KM. Maju-88 dan yang menerima pelimpahan wewenang dalam bernavigasi dan berolah gerak sudah sesuai dengan aturan dan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship) sehingga tindakan tersebut dinilai bukan merupakan penyebab terjadinya tubrukan;

III. Menyatakan bahwa dalam peristiwa tubrukan antara KM. Kelimutu dengan KM. Maju-88, Tersangkut Nakhoda KM. Kelimutu Saudara Meiardi Baruna Negara belum sepenuhnya melaksanakan kewajibannya sebagai Nakhoda dan belum sepenuhnya melaksanakan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship) sehingga dinilai telah lalai belum sepenuhnya melaksanakan kewajibannya sesuai amanah Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD);

IV. Menyatakan bahwa peristiwa tubrukan antara KM. Kelimutu dengan KM. Maju-88, Tersangkut Nakhoda KM. Maju 88 Saudara Safri Lahay telah melaksanakan kewajibannya sebagai Nakhoda dan telah melaksanakan kebiasaan pelaut yang baik (good seamanship) sehingga dinilai telah melaksanakan kewajibannya sesuai amanah Pasal 342 Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD);

V. Menghukum...

Page 40: PUTUSAN NOMOR HK.210/ 26 / XI /MP.18 TENTANGmahpel.dephub.go.id/putusan/_shared/upload/putusan/...putusan nomor hk.210/ 26 / xi /mp.18 demi keadilan berdasarkan ketuhanan yang maha

-40-

V. Menghukum Tersangkut Nakhoda KM. Kelimutu, bernama Meiardi Baruna Negara, lahir di Jakarta, tanggal 20 Mei 1977, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-I, nomor 6201010071N10115, diterbitkan di Jakarta, tanggal 08 Desember 2015, dengan mencabut sementara Sertifikat Keahlian Pelaut tersebut, untuk bertugas sebagai Nakhoda di kapal-kapal niaga berbendera Indonesia selama jangka waktu 4 (empat) bulan;

VI. Membebaskan Tersangkut Nakhoda KM. Maju-88, bernama Safri Lahay, lahir di Gorontalo, tanggal 27 September 1950, memiliki Sertifikat Keahlian Pelaut ANT-IV Manajemen, nomor 6200032329M40517, diterbitkan di Jakarta, tanggal 04 Juli 2017.

VII. Putusan ini mulai berlaku sejak Berita Acara Pelaksanaan Putusan Mahkamah Pelayaran dieksekusi oleh Direktur Jenderal Perhubungan Laut sesuai Peraturan Perundang-Undangan.

Demikian Putusan Mahkamah Pelayaran yang dibacakan oleh Ketua Majelis dalam Sidang terbuka di Jakarta, pada hari Selasa, tanggal 13 Nopember 2018, dengan dihadiri oleh para Anggota Majelis dan Sekretaris Majelis Pengganti, serta dihadiri oleh Terhukum Nakhoda Saudara Meiardi Baruna Negara dan tanpa dihadiri oleh Saudara Safri Lahay. Ketua : ....................................................................Capt. Supardi, M.M., M. Mar. Anggota : ........................................................Capt. Karolus Geleuk Sengadji, M.M. Anggota : .............................................................................Iswandi, ATT-I., M. Si. Anggota : ......................................................Capt. Iman Satria Utama, S.Sos, M.M Anggota : .................................................................................Asril Pasaribu, S. H. Sekretaris : ...................................................................................Rinna Purba, S. H.