PUTUSAN Nomor: 601/Pid.B/2009/PN.Blt.
-
Upload
pengadilan-negeri-blitar -
Category
Documents
-
view
61 -
download
0
Transcript of PUTUSAN Nomor: 601/Pid.B/2009/PN.Blt.
1
P U T U S A N
Nomor: 601/Pid.B/2009/PN.Blt
“DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA”
Pengadilan Negeri Blitar yang memeriksa dan mengadili perkara pidana dalam
tingkat pertama dengan acara biasa, bersidang secara majelis di Gedung Pengadilan Negeri
Blitar, Jalan Imam Bonjol No.68 Blitar, telah menjatuhkan putusan sebagai berikut, dalam
perkara atas nama terdakwa:
Nama Lengkap : Nanang Jatmiko, S.Pd
Tempat/Tanggal Lahir : Blitar, 21 April 1963
Jenis Kelamin : Laki-laki
Kebangsaan : Indonesia
Tempat Tinggal : Perum BTN Asabri Blok F-1 Kelurahan Gedog - Kota Blitar
Agama : Islam
Pekerjaan : PNS
Terdakwa dalam perkara ini ditahan oleh:
1. Penuntut Umum / Kepala Kejaksaan Negeri,
sejak tanggal 21 Agustus 2009 sampai dengan tanggal 9 September 2009
2. Hakim Pengadilan Negeri Blitar
sejak tanggal1 September 2009 sampai dengan tanggal 30 September 2009,
3. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Negeri Bllitar,
sejak tanggal 1 Oktober 2009 sampai dengan tanggal 29 Nopember 2009.
4. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Timur tahap I
Sejak tanggal 30 Nopember 2009 sampai dengan tanggal 29 Desember 2009
5. Perpanjangan Penahanan oleh Ketua Pengadilan Tinggi Jawa Timur tahap II
Sejak tanggal 30 Desember 2009 sampai dengan tanggal 28 Januari 2010
Telah membaca surat-surat dalam berkas perkara;
Telah mendengar dan memperhatikan Eksepsi Penasihat Hukum Terdakwa;
Telah mendengar dan memperhatikan tanggapan Jaksa Penuntut Umum terhadap Eksepsi
Penasihat Hukum Terdakwa;
Telah membaca :
1. Surat pelimpahan perkara terdakwa Nanang Jatmiko, S.Pd dari Kejaksaan Negeri
Blitar kepada Pengadilan Negeri Blitar.
2. Berkas perkara pemeriksaan pendahuluan atas nama terdakwa Nanang Jatmiko, S.Pd
dan Surat Dakwaan pada Kejaksaan Negeri Blitar.
2
3. Surat Penetapan Ketua Pengadilan Negeri Blitar tanggal 01 September 2009 tentang
penunjukan majelis hakim yang akan memeriksa dan mengadili perkara ini;
Mendengar pula tuntutan Jaksa Penuntut Umum yang dibacakan dan diserahkan di
persidangan pada hari Senin, 4 Januari 2010 yang pada pokoknya menuntut supaya Majelis
memutuskan :
1. Menyatakan terdakwa NANANG JATMIKO, S.Pd. tidak terbukti bersalah telah
melakukan Tindak Pidana orang yang melakukan, yang menyuruh melakukan atau turut
melakukan perbuatan secara melaawan hukum melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi yang dapat merugikan keuangan Negara atau
perekonomian Negara sebagaimana diatur dan diaancam pidana dalam pasal 2 (1) jo
pasal 18 UU RI tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana
telah diubah dengan UU RI No. 20 tahun 2001 tentang perubahan UU RI No. 31 tahun
1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP.
Dalam dakwaan kesatu Primair.
2. Menyatakan terdakwa NANANG JATMIKO, S.Pd. terbukti bersalah telah melakukan
Tindak Pidana orang yang melakukan, ang menyuruh melakukan atau turut melakukan
dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau Korporasi, menyalah
gunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara. 3 jo
pasal 18 UU RI tahun 1999 sebagaimana telah diubaah dengan UU RI No. 20 tahun
2001 tentang perubahan UU RI No. 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak
pidana korupsi Jo pasal 55 ayat (1) ke 1 KUHP dalam dakwaan Kesatu Subsidair.
3. Menjatuhkan pidana terhadap terdakwa NANANG JATMIKO, S.Pd. dengan pidana
penjara selama 2 (dua) tahun dan denda sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah) Subsidair 2 (dua) bulan kurungan.
4. Menghukum terdakwa NANANG JATMIKO, S.Pd. membayar uang pengganti sebesar
Rp.76.383.496,- (tujuh puluh enam juta tiga ratus delapan puluh tiga ribu empat ratus
sembilan puluh enam rupiah) dengan ketentuan jika terdakwa tidak membayar uang
pengganti paling lama 1 (satu) bulan sesudah putusan Pengadilan memperoleh
kekuatahn hukum tetap, maka harta bendanya dapat disita oleh Jaksa dan dilelang untuk
menutupi uang pengganti tersebut, dalam hal terdakwa tidak mempunyai harta benda
yang mencukupi untuk membayar uang pengganti maka diganti dengan pidana penjara
selama 6 (enam) bulan.
5. Menetapkan agar barang bukti berupa :
1. DIPA tahun anggaran 2007 UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Kota
Blitar;
2. Daftar Kendali DIPA Tahun Anggaran UPT Perpustakaan Proklamator Bung
3
Karno Kota Blitar ;
3. Petunjuk Operasional Kegiatan Tahun Anggaran 2007 pada Satuan Kerja
Perpustakaan Bung KamoBlitar Kota Blitar ;
4. Pengumuman Pelelangan Umum Nomor : 07/PKOM/PPBJ/UPT-PPBKNI.2007 di
Harian BHIRAWA tanggal 4 Juni 2007 ;
5. Dokumen kontrak antara pihak UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno
dengan pihak rekanan berupa kuitansi I bukti pembayaran dan Surat Permintaan
Pembayaran ke KPPN ( Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ) Blitar yang
ditandatangani oleh Kuasa Pengguna Anggaran (Drs.Juharno,M.Hum);
6. Daftar Kegiatan Pengembangan Nilai Budaya UPT Perpustakaan Proklamator
Bung Karno Kota Blitar ;
7. Buku Kas Harian Nanang JAdmiko,$.Pd Tahun Anggaran 2007 ;
8. Keputusan Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Kota Blitar No 03
Tahun 2007 Tehtang Penernpatan Pegawai Dilingkungan UPT Perpustakaan
Proklamator Bung Karno Kota Blitar tertanggal 2 Januari 2007 ;
9. Keputusan Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Kota Blitar No 04
Tahun 2007 Tentang Penunjukan Panitia Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah
UPT Perpustakaan Proklamatbr Bung Kamo Kota Blitar Tahun Anggaran 2007
tertanggal 2 Januari 2007 ;
10.Keputusan Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Kamo Kota Blltar No
02.2 Tahun 2007 Tentang Pengelola Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
UPT Perpustakaan Proklamator Bung Kamo Kota Blitar TA 2007 tertanggal 1 Mei
2007 ;
11.SK tentang Organisasi Dan Tata Kerja UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Kota
Blitar ;
12.SK tentang Pengangkatan Kasubag TU pada UPT Perpustakaan Proklamator Bung Kamo
Kota Blitar ;
13.SK tentang pengangkatan Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno
Kota B!itar;
14. Surat Pemberitahuan ke KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara)
Blitar;
15. SK tentang Pengangkatan Pengelola APBN Tahun Anggaran 2007 pada UPT
Perpustakaan Proklamator Bung Karno Kota Blitar ;
16. SK tentang Pengelola Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) UPT Perpustakaan
Proklamator Bung Karna Kota Blitar ;
17. Contoh Stempel.
6. Menetapkan supaya terdakwa dibebani untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.5.000.-
(lima ribu rupiah).
4
Menimbang, bahwa terdakwa dengan Surat Dakwaan Jaksa Penuntut Umum
tanggal 31 Agustus 2009, No.Reg.Perkara: PDS-13/BLTAR/09/2009 telah didakwa sebagai
berikut:
Primair :
------ Bahwa ia terdakwa NANANG JATMIKO .S.Pd selaku Bendahara Pengeluaran pada
UPT Perpustakaan Bung Karno kota Blitar berdasarkan Surat Keputusan Kepala
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomer : 18 tahun 2007 tanggal 17 April 2007
sebagai orang yang melakukan , menyuruh lakukan atau turut serta melakukan perbuatan
dengan Drs. Djuharno, M.hum ( Yang penuntutannya dilakukan secara terpisah ) pada hari
serta tanggal yang tidak dapat diingat lagi dengan pasti dalam bulan Januari 2007 s/d
Desember 2007 atau setidak –tidaknya pada waktu tertentu dalam tahun 2007 bertempat di
Kantor UPT Perpustakaan Bung Karno Kota Blitar atau setidak-tidaknya pada suatu tempat
yang masih termasuk dalam daerah hukum Pengadilan Negeri Blitar, Secara melawan
hukum melakukan perbuatan memperkaya diri sendiri atau orang lain atau suatu koorporasi
yang dapat menrugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara yang dilakukan
terdakwa dengan cara sebagai berikut :
----------- Bahwa terdakwa selaku Bendahara Pengeluaran pada UPT Perpustakaan Bung
Karno Kota Blitar berdasarkan Surat Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional Republik
Indonesia Nomer : 18 tahun 2007 tanggal 17 April 2007 tentang Perubahan atas keputusan
Kepala Perpustakaan Nasional No. 2 tahun 2007 tentang pengangkatan pengelolaan
APBN tahun 2007 pada badan /kantor/UPT/UPTD Perpustakaan Propinsi di Indonesia,
bahwa Sesuai Surat Pengesahan Daftar isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun Anggaran
2007 No. 0012.0/057-01/XV/2007 tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp. 5.464.022.000,-
(Lima Milyar Empat Ratus Enam Puluh Empat Juta Dua Puluh Dua Ribu Rupiah) yang
terdiri dari :
- Kegiatan pengadaan gaji : Rp. 1.093.094.000,-
- Kegiatan dengan Swakelola : Rp. 2.489.143.000-
- Pengadaan Barang dan jasa : Rp.1.881.785.000,-
Untuk pekerjaan pengadaan barang dan jasa sebanyak 16 pekerjaan yang
dikontrakkan dan telah terealisasi dana sebesar Rp. Rp.1.837.276.250,- (Satu Milyar
Delapan Ratus Tiga Puluh Tujuh Juta Dua Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu Dua Ratus Lima
Puluh Rupiah), dalam persiapan pengadaan Barang dan Jasa Panitia Pengadaan dan Panitia
Pemeriksa Pengadaan Barang dan Jasa telah dibentuk dengan surat Keputusan Kepala UPT
Perpustakaan Bung Karno No. 04 Tahun 2007 yang ditanda tangani oleh Kepala UPT yang
Lama yaitu T. Syamsul Bahri tanggal 2 Januari 2007.
Panitia Pengadaan Barang dan Jasa mempunyai tugas, wewenang, dan
tanggungjawab sebagai berikut :
5
a. Menyusun jadwal dan menetapkan cara pelaksaaan dan lokasi pengadaan.
b. Menyusun dan menyiapkan harga perkiraan sendiri (HPS) ;
c. Menyiapkan dokumen pengadaan.
d. Mengumumkan pengadaan pengadaan barang dan jasa di Surat kabar Nasional dan /
atau propinsi dan / atau papan pengumuman resmi untuk penerangan umum dan
diupayakan diumumkan di Website pengadaan Nasional ;
e. Menilai kwlifikasi penyedian melalui pra / paska Kualifikasi ;
f. Melakukan evaluasai terhadap penawaran yang masuk ;
g. Mengusulkan calon pemenang ;
h. Membuat laporan mengenai proses dari hasil pengadaaan kepada Kuasa pengguna
barang.
i. Menanda tangani akta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
dalam proses pengadaan mulai dari proses Menyusun Djadwal dan menetapkan cara
pelaksaaan dan lokasi pengadaan sampai dengan penetapan pemenang, Panitia Pengadaan
Barang dan Jasa serta Panitia Pemeriksa Pengadaan Barang dan Jasa tidak pernah dilibatkan
secara penuh sehingga tidak ada pelaksanaan penetapan system pengadaan, penyusunan
jadwal pelaksanan pengadaan, penyusunan HPS dan penyusunan dokumen pengadaan dan
panitia tidak mengetahui spesifikasi barang yang akan dikontrakkan, 16 pekerjaan / kontrak
ditangani sendiri oleh Drs. Djuharno M. Hum selaku Kuasa Pengguna anggaran bersama
dengan terdakwa dengan cara penunjukan langsung ( kepada 16 rekanan yang sudah dikenal
oleh oleh Drs. Djuharno, M.Hum dan terdakwa (rekanan yang mau diajak kerjasama) setelah
ada kesepakatan nilai kontrak masih dibawah nilai DIPA kemudian dari 16 kegiatan
pengadaan barang dan jasa yang dikontrakkan terdiri dari :
1. Peningkatan pemancar Radio dengan jumlah nilai sebesar Rp.47.250.000 , - ( empat
puluh tujuh juta dua ratus lima puluh ribu rupiah), SPK Nomor :
07/RDO/PPBJ/UPT-PPBK/IV/2007 tanggal 10 April 2007, dilaksanakan oleh
CV.Safaat Jaya Kediri ;
2. Pengadaan Alat Tulis Kantor dengan jumlah nilai sebesar Rp.44.300.000, - (empat
puluh empat juta tiga ratus ribu rupiah), SPK Nomor : 07/ATKC/PPBJ/UPT-
PPBK/VI/2007 tanggal 31 Mei 2007, dilaksanakan oleh CV.Warga Darma Blitar ;
3. Pengadaan Bahan Komputer dengan jumlah nilai sebesar Rp.18.000.000,- (delapan
belas juta rupiah), SPK Nomor :07/BCOMP/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007 tanggal 15
Juni 2007, dilaksanakan oleh PT.Arcadia Data Global Perkasa Blitar ;
4. Pengadaan Perlengkapan Sarana gedung ( alat musik ) dengan jumlah nilai sebesar
Rp.87.500.000, - ( delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah ), SPK Nomor :
07/PPSG/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007 tanggal 22 Juni 2007, dilaksanakan oleh CV.
Elizabeth Malang ;
6
5. Pemeliharaan AC Central dengan jumlah nilai sebesar Rp.29.750.000, - ( dua puluh
sembilan juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah ), SPK Nomor : 07/PAC/PPBJ/UPT-
PPBK/vi/2007 tanggal 13 Juni 2007, dilaksanakan oleh CV.Multi Star Surabaya ;
6. Pengadaan Sarana Gedung ( Komputer ) dengan jumlah nilai sebesar
Rp.165.450.000, - ( seratus enam puluh lima juta empat ratus lima puluh ribu rupiah
), SPK Nomor : 07/PKNP/PPBJ/UPT-PPBK/VII/2007 tanggal 4 Juli 2007,
dilaksanakan oleh CV.PT.Arcadia Data Global Blitar ;
7. Pemeliharaan Lift dengan jumlah nilai sebesar Rp.29.500.000, - ( dua puluh sembilan
juta lima ratus ribu rupiah ), SPK Nomor : 07/LIFT/PPBJ/UPT-PPBK/IX/2007
tanggal 29 Maret 2007, dilaksanakan oleh CV.Ra Tech ;
8. Pemeliharaan gedung dengan jumlah nilai sebesar Rp.163.350.000, - ( seratus enam
puluh tiga juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah ), SPK Nomor : 06/PB/PPBJ/UPT-
PPBK/VI/2007 tanggal 25 Juni 2007, dilaksanakan oleh CV.Sahabat kerja
Tulungagung
9. Pengadaan perlengkapan sarana gedung dengan jumlah nilai sebesar Rp.94.160.000,
-( sembilan puluh empat juta seratus enam puluh ribu rupiah ), SPK Nomor :
07/PML/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007 tanggal 10 Juni 2007, dilaksanakan oleh
CV.Sahabat Kerja Tulungagung ;
10. Pengadaan Peralatan Perpustakaan ( papan petunjuk meja ) dengan jumlah nilai
sebesar Rp.44.561.250, - ( empat puluh empat juta lima ratus enam puluh satu ribu
dua ratus lama puluh rupiah ), SPK Nomor : 07/PPBKI/PPBJ/UPT-PPBK/VIII/2007
tanggal 15 Agustus 2007, dilaksanakan oleh CV.Wijaya Kusuma ;
11. Pengadaan Perlengkapan Buku Koleksi Ida Ayu dengan jumlah nilai sebesar
Rp.75.500.000, - ( tujuh puluh juta lima ratus ribu rupiah ), SPK Nomor :
07/PPBKI/PPBJ/UPT-PPBK/IX/2007 tanggal 26 September 2007, dilaksanakan oleh
CV.Wijaya Kusuma ;
12. Pemeliharaan peralatan pengharum ruangan dengan jumlah nilai sebesar
Rp.14.560.000, - ( empat belas juta lima ratus enam puluh ribu rupiah ),SPK Nomor :
07/PPPR/PPBJ/UPT-PPBK/X/2007 tanggal 12 Oktober 2007, dilaksanakan oleh
CV.Menara Hitech Blitar ;
13. Pengadaan Koleksi Non Buku dengan jumlah nilai sebesar Rp.47.000.000, - (empat
puluh tujuh juta rupiah), SPK Nomor : 07/NBK/PPBJ/UPT-PPBK/XI/2007 tanggal
17 Oktober 2007, dilaksanakan oleh CV.Wijaya Kusuma ;
14. Pengadaan Buku dengan jumlah nilai sebesar Rp.889.670.000,- ( delapan ratus
delapan puluh sembilan juta enam ratus tujuh puluh ribu rupiah ) ,SPK Nomor:
07/PB/UPT-PPBK/VI/2007 tanggal 25 Juni 2007, dilaksanakan oleh CV.ROMA
Jakarta ;
7
15. Bahan perawatan Koleksi Bahan Pustaka dengan jumlah nilai sebesar
Rp.15.325.000, - ( lima belas juta tiga ratus dua puluh lima ribu rupiah ), SPK
Nomor : 07/PBP/PPBJ/UPT-PPBK/X/2007 tanggal 26 Oktober 2007, dilaksanakan
oleh CV.menara Hitech Blitar ;
16. Pengadaan Kartu Anggota dengan jumlah nilai sebesar Rp.71.400.000, - ( tujuh
puluh satu juta empat ratus ribu rupiah ), SPK Nomor : 07/KA/PPBJ/UPT-
PPBK/X/2007 tanggal 29 Oktober 2007, dilaksanakan oleh CV.Menara Hitech
Blitar;
Bahwa dari 16 kontrak atau Surat Perjanjian Kerja (SPK) ada 7 (tujuh) kegiatan
pengadaan barang dan jasa yang nilai kontraknya diatas Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta)
tidak ditenderkan antara lain :
1. Pengadaan Perlengkapan Sarana gedung ( alat musik ) dengan jumlah nilai sebesar
Rp.87.500.000, - ( delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah ), SPK Nomor :
07/PPSG/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007 tanggal 22 Juni 2007, dilaksanakan oleh
CV.Elizabeth Malang ;
2. Pengadaan Sarana Gedung ( Komputer ) dengan jumlah nilai sebesar
Rp.165.450.000, - ( seratus enam puluh lima juta empat ratus lima puluh ribu rupiah
), SPK Nomor : 07/PKNP/PPBJ/UPT-PPBK/VII/2007 tanggal 4 Juli 2007,
dilaksanakan oleh CV.PT.Arcadia Data Global Blitar ;
3. Pemeliharaan gedung dengan jumlah nilai sebesar Rp.163.350.000, - ( seratus enam
puluh tiga juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah ), SPK Nomor : 06/PB/PPBJ/UPT-
PPBK/VI/2007 tanggal 25 Juni 2007, dilaksanakan oleh CV.Sahabat kerja
Tulungagung
4. Pengadaan perlengkapan sarana gedung dengan jumlah nilai sebesar
Rp.94.160.000,- (sembilan puluh empat juta seratus enam puluh ribu rupiah ), SPK
Nomor : 07/PML/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007 tanggal 10 Juni 2007, dilaksanakan
oleh CV.Sahabat Kerja Tulungagung ;
5. Pengadaan Perlengkapan Buku Koleksi Ida Ayu dengan jumlah nilai sebesar
Rp.75.500.000, - ( tujuh puluh juta lima ratus ribu rupiah ), SPK Nomor :
07/PPBKI/PPBJ/UPT-PPBK/IX/2007 tanggal 26 September 2007, dilaksanakan oleh
CV.Wijaya Kusuma ;
6. Pengadaan Buku dengan jumlah nilai sebesar Rp.889.670.000,- ( delapan ratus
delapan puluh sembilan juta enam ratus tujuh puluh ribu rupiah ) ,SPK Nomor:
07/PB/UPT-PPBK/VI/2007 tanggal 25 Juni 2007, dilaksanakan oleh CV.ROMA
Jakarta ;
7. Pengadaan Kartu Anggota dengan jumlah nilai sebesar Rp.71.400.000,- ( tujuh
puluh satu juta empat ratus ribu rupiah ), SPK Nomor : 07/KA/PPBJ/UPT-
8
PPBK/X/2007 tanggal 29 Oktober 2007, dilaksanakan oleh CV.Menara Hitech
Blitar;
Bahwa dari 16 kontrak atau Surat Perjanjian Kerja (SPK) ditemukan adanya selisih
dana yang diterima kontraktor setelah dikurangi pajak (PPN dan PPh) dengan nilai riil
pekerjaannya sehingga terjadi kemahalan harga sebesar Rp. 358.574.494yang merupakan
kerugian Negara dengan uraian sebagai berikut :
No No. Kontrak Nama
rekanan
Nilai Kontrak
termasuk
PPN dan PPh
Diterima
Kontraktor
setelah
dikurangi
Pajak
Pekerjaan Berdasarkan
Kwitansi
Pembelian
dari
Kontraktor
Perhitungan
dari UPT
Perpustakaan
Bung Karno
Blitar
Nilai
Rp
A b C=a+b
Rp Rp Rp Rp Rp
1.
2.
3.
4.
SPK Nomor :
07/RDO/PPBJ/UPT-
PPBK/IV/2007
tanggal 10 April
2007, dilaksanakan
oleh CV.Safaat Jaya
Kediri
SPK Nomor :
07/ATKC/PPBJ/UP
T-PPBK/VI/2007
tanggal 31 Mei
2007, dilaksanakan
oleh CV.Warga
Darma Blitar ;
SPK Nomor : 07 /
BCOMP/PPBJ/UPT
-PPBK/VI/2007
tanggal 15 Juni
2007, dilaksanakan
oleh PT.Arcadia
Data Global Perkasa
Blitar
SPK Nomor :
07/PPSG/PPBJ/UPT
-PPBK/VI/2007
tanggal 22 Juni
47.250.000
44.300.000,
18.000.000,-
87.500.000,-
42.310.226.-
39.688.636,-
16.118.100,-
78.352.273.-
31.552.500.-
9.061.000.-
56.600.000.-
41.310.226.-
41.310.226.-
31.552.500.-
9.061.000.-
56.600.000.-
9
5.
6.
7.
8.
9.
10.
2007, dilaksanakan
oleh CV.Elizabeth
Malang
SPK Nomor :
07/PAC/PPBJ/UPT-
PPBK/vi/2007
tanggal 13 Juni
2007, dilaksanakan
oleh CV.Multi Star
Surabaya
SPK Nomor :
07/PKNP/PPBJ/UP
T-PPBK/VII/2007
tanggal 4 Juli 2007,
dilaksanakan oleh
CV.PT.Arcadia Data
Global Blitar ;
SPK Nomor :
07/LIFT/PPBJ/UPT-
PPBK/IX/2007 tgl
29 Maret 2007,
dilaksanakan oleh
CV.Ra Tech ;
SPK Nomor :
06/PB/PPBJ/UPT-
PPBK/VI/2007
tanggal 25 Juni
2007, dilaksanakan
oleh CV.Sahabat
kerja Tulungagung
SPK Nomor :
07/PML/PPBJ/UPT-
PPBK/VI/2007
tanggal 10 Juni
2007, dilaksanakan
oleh CV.Sahabat
Kerja tulungagung
SPK Nomor :
29.750.000,-
165.450.000
,
29.500.000,-
163.350.000,
94.160.000,-
44.561.250,-
25.828.410,-
148.152.955.-
25.611.364.-
141.817.500.-
84.316.000.-
39.902.574.-
111.850.00.-
13.000.000.-
20.000.000,-
23.260.000.-
20.400.000,-
33.988.000.-
20.400.000
111.850.00.-
13.000.000.-
20.000.000,-
33.988.000.-
23.260.000
10
11.
12.
07/PPBKI/PPBJ/UP
T-PPBK/VIII/2007
tanggal 15 Agustus
2007, dilaksanakan
oleh CV.Wijaya
Kusuma ;
SPK Nomor :
07/PPBKI/PPBJ/UP
T-PPBK /IX/2007
tgl 26 September
2007, dilaksanakan
oleh CV.Wijaya
Kusuma ;
SPK Nomor :
07/NBK/PPBJ/UPT-
PPBK/XI/2007 tgl
12 Nopember 2007,
dilaksanakan oleh
CV.Wijaya Kusuma
75.500.000,-
47.000.000,-
67.606.818.-
42.086.364.-
22.175.000.-
10.000.000.-
22.175.000.-
10.000.000.-
846.321.250,- 751.771.220.- 265.323.500.
-
127.873.226.- 393.196.726.-
Disamping itu juga ada pelaksanaan pekerjaan tidak selesai 100 % dan ada yang tidak
dikerjakan namun dibayar penuh sesuai kontrak yang terdiri dari :
No. No. Kontrak nama
rekanan
Nilai Kontrak
termasuk PPN
dan PPh
Diterima
Kontraktor
setelah
dikurangi
pajak
Nilai
Pekerjaan
Berdasarkan
Fisik Tgl 22
s/d 24 April
2009
Kerugian
Negara
a b C = a – b
Rp. Rp. Rp. Rp.
1.
SPK Nomor :
07/PPPR/PPBJ/UPT-
PPBK/X/2007 tanggal
12 Oktober 2007,
14.560.000,-
12.640.727.-
3.930.000,-
8.710.727.-
11
2.
3.
dilaksanakan oleh
CV.Menara Hitech
Blitar ;
SPK Nomor :
07/PBP/PPBJ/UPT-
PPBK/X/2007 tanggal
26 Oktober 2007,
dilaksanakan oleh
CV.menara Hitech
Blitar ;
SPK Nomor :
07/KA/PPBJ/UPT-
PPBK/X/2007 tanggal
29 Oktober 2007,
dilaksanakan oleh
CV.Menara Hitech
Blitar ;
15.325.000,-
71.400.000,-
13.722.841,-
63.935.455,-
-
-
13.722.841,-
63.935.455,-
101.285.000,- 90.299.023,- 3.930.000,00 86.369.023,-
Bahwa pekerjaan yang tidak selesai 100 % dan pekerjaan yang tidak dikerjakan
namun dibayar penuh sesuai dengan kontrak dikarenakan saksi Drs. Djuharno, M.Hum
telah membuat surat pembatalan/menunda penyelesaian kontrak kerja No.
241/2.1.1/a/XII.2007 tanggal 17 Desember 2007 Perihal Format baru kartu tanda anggota
perpustakaan yang ditujukan kepada Direktur Menara Hitech selanjutnya surat tersebut
dibawa oleh terdakwa dan diserahkan kepada Direktur PT. Menara Hitech ( saksi ADHAN
AMIN ) dan uang kontrak yang sudah dibayarkan secara penuh oleh terdakwa ditarik
kembali dan uangnya diserahkan saksi ADHAN AMIN kepada terdakwa selaku bendahara
perpustakaan Bung karno Kota Blitar dengan dibuatkan kwitansi tanda terima.
Bahwa selanjutnya terdakwa selaku bendahara juga mendatangi rekanan-rekanan
lalu meminta uang dikembalikan setelah dikembalikan dan diterima oleh terdakwa lalu
ditampung oleh terdakwa selaku bendahara dan digunakan untuk kepentingan pribadi
terdakwa dan Drs. Djuharno, M. Hum.
Perbuatan terdakwa dan saksi Drs. Djuharno, M. Hum dalam pengadaan barang dan jasa
tidak memenuhi kreteria keadaan tertentu dan keadaan khusus adalah perbuatan yang
bertentangan dengan :
12
Pasal 17 (5) Keppres Nomer : 80 tahun 2003 sebagaimana telah di rubah dengan
Peraturan Presiden Nomer : 8 tahun 2006 tentang pedoman pelaksanaan Barang dan
jasa sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Presiden Nomer : 95 tahun 2007
tentang Perubahan ke tujuh Keppres. 80 tahun 2003 tentang Pedoman pelaksanaan
pengadaan barang / jasa Pemerintah.
Dalam keadaan tertentu dan keadaan khusus pemilihan penyedia barang dan jasa
dilakukan dengan cara penunjukan langsung terhadap satu penyedia barang dengan
cara melakukan negosiasi baik teknis maupun biaya :
Kreteria keadaan tertentu adalah :
Darurat yang tidak dapat ditunda
Pekerjaan Rahasia ( seijin Presiden )
Pekerjaan dengan nilai kurang atau sama dengan Rp. 50.000.000,-
Kreteria keadaan Khusus adalah :
Tarif resmi pemerintah
Pekerjaan spesifik ( Penyedia tunggal, perbaikan, hak paten )
Pekerjaan komplek hanya satu perusahaan yang mampu.
Terdakwa selaku bendahara pada UPT perpustakaan Bung Karno Kota Blitar
bersama saksi Drs. Djuharno, M.Hum selaku selaku Kepala UPT Perpustakaan
Bung Karno Kota Blitar atau Drs. Djuharno, M. Hum selaku Kuasa Penguna
Anggaran pada UPT Perpustakaan Bung Karno Kota Blitar tidak pernah mengikuti
prosedur penunjukan langsung ( PL ) sebagaimana diatur dalam lampiran Keppres
Nomor : 80 tahun 2003 sebagaimana telah di rubah dengan Peraturan Presiden
Nomer : 8 tahun 2006 tentang pedoman pelaksanaan Barang dan jasa sebagaimana
telah dirubah dengan Peraturan Presiden Nomer : 95 tahun 2007 tentang Perubahan
ke tujuh Keppres. 80 tahun 2003 tentang Pedoman pelaksanaan pengadaan barang /
jasa Pemerintah Bab II angka 4 tentang Penunjukan langsung.
Bahwa akibat perbuatan terdakwa bersama-sama dengan saksi Drs. Djuharno,
M.Hum keuangan Negara dirugikan sebesar Rp. 444.943.517.00 atau setidak –tidaknya
sekitar jumlah itu. sesuai dengan hasil Audit BPKP Perwakilan Propinsi Jawa Timur
dengan perincian sebagai berikut
- Kemahalan harga Rp. 358.574.494,00
- Pekerjaan Fiktif Rp. 86.369.023,00
Jumlah Rp. 444.943.517,00
----- Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal. 2 (1) jo.
Pasal. 18 UU No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi
sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 tahun 2001 tentang Perubahan UU No. 31
tahun 1999 Jo. Pasal. 55 ( 1) ke- 1 KUHP.
13
Subsidair :
-------- Bahwa ia terdakwa NANANG JATMIKO .S.Pd selaku Bendahara Pengeluaran
pada UPT Perpustakaan Bung Karno kota Blitar berdasarkan Surat Keputusan Kepala
Perpustakaan Nasional Republik Indonesia Nomer : 18 tahun 2007 tanggal 17 April 2007
sebagai orang yang melakukan , menyuruh lakukan atau turut serta melakukan perbuatan
dengan Drs. Djuharno, M.Hum ( Yang penuntutannya dilakukan secara terpisah ) pada
waktu dan tempat seperti dalam dakwaan Primair tersebut diatas, Dengan tujuan
menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi, menyalahgunakan
kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena jabatannya atau kedudukan
yang dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian negara.
---------- Perbuatan mana dilakukan oleh terdakwa dengan cara sebagai berikut :
---------- Bermula dari terdakwa selaku Bendahara Pengeluaran pada UPT Perpustakaan
Bung Karno kota Blitar berdasarkan Surat Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional
Republik Indonesia Nomer : 18 tahun 2007 tanggal 17 April 2007 tentang Perubahan atas
keputusan Kepala Perpustakaan Nasional No. 2 tahun 2007 tentang pengangkatan
pengelolaan APBN tahun 2007 pada badan /kantor/UPT/UPTD Perpustakaan Propinsi di
Indonesia dan terdakwa selaku bendahara mempunyai tugas pokok yaitu menerima uang,
mencatat, emmbayar, mepertanggung jawabkan sesuai dengan perundang-undangan, menata
usahakan serta mengajukan ke KPKN Blitar SPM dengan dilampiri dengan surat
permintaan pembayaran /SPP ringkasan kontrak dan surat pernyataan tanggung jawab
belanja. Bahwa Sesuai Surat Pengesahan Daftar isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) tahun
Anggaran 2007 No. 0012.0/057-01/XV/2007 tanggal 31 Desember 2006 sebesar Rp.
5.464.022.000,- (Lima Milyar Empat Ratus Enam Puluh Empat Juta Dua Puluh Dua Ribu
Rupiah) yang terdiri dari :
- Kegiatan pengadaan gaji : Rp. 1.093.094.000,-
- Kegiatan dengan Swakelola : Rp. 2.489.143.000.-
- Pengadaan Barang dan jasa : Rp. 1.881.785.000,-
Untuk pekerjaan pengadaan barang dan jasa sebanyak 16 pekerjaan yang
dikontrakkan dan telah terealisasi dana sebesar Rp. Rp.1.837.276.250,- (Satu Milyar
Delapan Ratus Tiga Puluh Tujuh Juta Dua Ratus Tujuh Puluh Enam Ribu Dua Ratus Lima
Puluh Rupiah), dalam persiapan pengadaan Barang dan Jasa Panitia Pengadaan dan Panitia
Pemeriksa Pengadaan Barang dan Jasa telah dibentuk dengan surat Keputusan Kepala UPT
Perpustakaan Bung Karno No. 04 Tahun 2007 yang ditanda tangani oleh Kepala UPT yang
Lama yaitu T. Syamsul Bahri tanggal 2 Januari 2007.
Panitia Pengadaan Barang dan Jasa mempunyai tugas, wewenang, dan tanggungjawab
sebagai berikut :
a.Menyusun Djadwal dan menetapkan cara pelaksaaan dan lokasi pengadaan.
14
b.Menyusun dan menyiapkan harga perkiraan sendiri (HPS) ;
c.Menyiapkan dokumen pengadaan.
d.Mengumumkan pengadaan pengadaan barang dan jasa di Surat kabar Nasional dan /
atau propinsi dan / atau papan pengumuman resmi untuk penerangan umum dan
diupayakan diumumkan di Website pengadaan Nasional ;
e.Menilai kwlifikasi penyedian melalui pra / paska Kualifikasi ;
f. Melakukan evaluasai terhadap penawaran yang masuk ;
g.Mengusulkan calon pemenang ;
h.Membuat laporan mengenai proses dari hasil pengadaaan kepada Kuasa pengguna
barang.
i. Menanda tangani akta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
dalam proses pengadaan mulai dari proses Menyusun Djadwal dan menetapkan cara
pelaksaaan dan lokasi pengadaan sampai dengan penetapan pemenang, Panitia Pengadaan
Barang dan Jasa serta Panitia Pemeriksa Pengadaan Barang dan Jasa tidak pernah dilibatkan
secara penuh sehingga tidak ada pelaksanaan penetapan system pengadaan, penyusunan
jadwal pelaksanan pengadaan, penyusunan HPS dan penyusunan dokumen pengadaan dan
panitia tidak mengetahui spesifikasi barang yang akan dikontrakkan namun 16 pekerjaan /
kontrak ditangani sendiri oleh Drs. Djuharno M. Hum selaku Kuasa Pengguna anggaran
bersama dengan terdakwa dengan melakukan perbuatan yang menyimpang dengan cara
penunjukan langsung kepada 16 rekanan yang sudah dikenal oleh Drs. Djuharno, M.Hum
dan terdakwa (rekanan yang mau diajak kerjasama) setelah ada kesepakatan nilai kontrak
masih dibawah nilai DIPA kemudian dari 16 kegiatan pengadaan barang dan jasa yang
dikontrakkan terdiri dari :
1. Peningkatan pemancar Radio dengan jumlah nilai sebesar Rp.47.250.000 , (empat
puluh tujuh juta dua ratus lima puluh ribu rupiah), SPK Nomor :
07/RDO/PPBJ/UPT-PPBK/IV/2007 tanggal 10 April 2007, dilaksanakan oleh
CV.Safaat Jaya Kediri ;
2. Pengadaan Alat Tulis Kantor dengan jumlah nilai sebesar Rp.44.300.000, - (empat
puluh empat juta tiga ratus ribu rupiah), SPK Nomor : 07/ATKC/PPBJ/UPT-
PPBK/VI/2007 tanggal 31 Mei 2007, dilaksanakan oleh CV.Warga Darma Blitar ;
3 . Pengadaan Bahan Komputer dengan jumlah nilai sebesar Rp.18.000.000,- (delapan
belas juta rupiah), SPK Nomor :07/BCOMP/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007 tanggal 15
Juni 2007, dilaksanakan oleh PT.Arcadia Data Global Perkasa Blitar ;
4. Pengadaan Perlengkapan Sarana gedung ( alat musik ) dengan jumlah nilai sebesar
Rp.87.500.000, - ( delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah ), SPK Nomor :
07/PPSG/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007 tanggal 22 Juni 2007, dilaksanakan oleh
CV.Elizabeth Malang ;
15
5. Pemeliharaan AC Central dengan jumlah nilai sebesar Rp.29.750.000, - (dua puluh
sembilan juta tujuh ratus lima puluh ribu rupiah), SPK Nomor :
07/PAC/PPBJ/UPT-
PPBK/vi/2007 tanggal 13 Juni 2007, dilaksanakan oleh CV.Multi Star Surabaya ;
6. Pengadaan Sarana Gedung ( Komputer ) dengan jumlah nilai sebesar
Rp.165.450.000,- (seratus enam puluh lima juta empat ratus lima puluh ribu
rupiah), SPK Nomor : 07/PKNP/PPBJ/UPT-PPBK/VII/2007 tanggal 4 Juli 2007,
dilaksanakan oleh CV.PT.Arcadia Data Global Blitar ;
7. Pemeliharaan Lift dengan jumlah nilai sebesar Rp.29.500.000, - ( dua puluh
sembilan juta lima ratus ribu rupiah ), SPK Nomor : 07/LIFT/PPBJ/UPT-
PPBK/IX/2007 tanggal 29 Maret 2007, dilaksanakan oleh CV.Ra Tech ;
8. Pemeliharaan gedung dengan jumlah nilai sebesar Rp.163.350.000, - ( seratus enam
puluh tiga juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah ), SPK Nomor : 06/PB/PPBJ/UPT-
PPBK/VI/2007 tanggal 25 Juni 2007, dilaksanakan oleh CV.Sahabat kerja
Tulungagung
9. Pengadaan perlengkapan sarana gedung dengan jumlah nilai sebesar
Rp.94.160.000,- ( sembilan puluh empat juta seratus enam puluh ribu rupiah ),
SPK Nomor : 07/PML/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007 tanggal 10 Juni 2007,
dilaksanakan oleh CV.Sahabat Kerja tulungagung ;
10. Pengadaan Peralatan Perpustakaan ( papan petunjuk meja ) dengan jumlah nilai
sebesar Rp.44.561.250, - ( empat puluh empat juta lima ratus enam puluh satu ribu
dua ratus lama puluh rupiah ), SPK Nomor : 07/PPBKI/PPBJ/UPT-
PPBK/VIII/2007 tanggal 15 Agustus 2007, dilaksanakan oleh CV.Wijaya Kusuma ;
11. Pengadaan Perlengkapan Buku Koleksi Ida Ayu dengan jumlah nilai sebesar
Rp.75.500.000, - ( tujuh puluh juta lima ratus ribu rupiah ), SPK Nomor :
07/PPBKI/PPBJ/UPT-PPBK/IX/2007 tanggal 26 September 2007, dilaksanakan
oleh CV.Wijaya Kusuma ;
12. Pemeliharaan peralatan pengharum ruangan dengan jumlah nilai sebesar
Rp.14.560.000, ( empat belas juta lima ratus enam puluh ribu rupiah ),SPK Nomor:
07/PPPR/PPBJ/UPT-PPBK/X/2007 tanggal 12 Oktober 2007, dilaksanakan oleh
CV.Menara Hitech Blitar ;
13. Pengadaan Koleksi Non Buku dengan jumlah nilai sebesar Rp.47.000.000,- (empat
puluh tujuh juta rupiah ), SPK Nomor : 07/NBK/PPBJ/UPT-PPBK/XI/2007 tanggal
17 Oktober 2007, dilaksanakan oleh CV.Wijaya Kusuma;
14. Pengadaan Buku dengan jumlah nilai sebesar Rp.889.670.000,- ( delapan ratus
delapan puluh sembilan juta enam ratus tujuh puluh ribu rupiah ) ,SPK Nomor:
16
07/PB/UPT-PPBK/VI/2007 tanggal 25 Juni 2007, dilaksanakan oleh CV.ROMA
Jakarta ;
15. Bahan perawatan Koleksi Bahan Pustaka dengan jumlah nilai sebesar
Rp.15.325.000, - ( lima belas juta tiga ratus dua puluh lima ribu rupiah ), SPK
Nomor : 07/PBP/PPBJ/UPT-PPBK/X/2007 tanggal 26 Oktober 2007, dilaksanakan
oleh CV.menara Hitech Blitar ;
16. Pengadaan Kartu Anggota dengan jumlah nilai sebesar Rp.71.400.000, - ( tujuh
puluh satu juta empat ratus ribu rupiah ), SPK Nomor : 07/KA/PPBJ/UPT-
PPBK/X/2007 tanggal 29 Oktober 2007, dilaksanakan oleh CV.Menara Hitech
Blitar;
Bahwa dari 16 kontrak atau Surat Perjanjian Kerja (SPK) ada 7 (tujuh) kegiatan
pengadaan barang dan jasa yang nilai kontraknya diatas Rp. 50.000.000,- (Lima Puluh Juta
Rupiah) tidak ditenderkan antara lain :
1. Pengadaan Perlengkapan Sarana gedung ( alat musik ) dengan jumlah nilai sebesar
Rp.87.500.000, - ( delapan puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah ), SPK Nomor :
07/PPSG/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007 tanggal 22 Juni 2007, dilaksanakan oleh
CV.Elizabeth Malang ;
2. Pengadaan Sarana Gedung ( Komputer ) dengan jumlah nilai sebesar
Rp.165.450.000, - ( seratus enam puluh lima juta empat ratus lima puluh ribu
rupiah) , SPK Nomor : 07/PKNP/PPBJ/UPT-PPBK/VII/2007 tanggal 4 Juli 2007,
dilaksanakan oleh CV.PT.Arcadia Data Global Blitar ;
3. Pemeliharaan gedung dengan jumlah nilai sebesar Rp.163.350.000, - ( seratus enam
puluh tiga juta tiga ratus lima puluh ribu rupiah ), SPK Nomor : 06/PB/PPBJ/UPT-
PPBK/VI/2007 tanggal 25 Juni 2007, dilaksanakan oleh CV.Sahabat kerja
Tulungagung.
4. Pengadaan perlengkapan sarana gedung dengan jumlah nilai sebesar
Rp.94.160.000, - ( sembilan puluh empat juta seratus enam puluh ribu rupiah ),
SPK Nomor : 07/PML/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007 tanggal 10 Juni 2007,
dilaksanakan oleh CV.Sahabat Kerja tulungagung ;
5. Pengadaan Perlengkapan Buku Koleksi Ida Ayu dengan jumlah nilai sebesar
Rp.75.500.000, - ( tujuh puluh juta lima ratus ribu rupiah ), SPK Nomor :
07/PPBKI/PPBJ/UPT-PPBK/IX/2007 tanggal 26 September 2007, dilaksanakan
oleh CV.Wijaya Kusuma ;
6. Pengadaan Buku dengan jumlah nilai sebesar Rp.889.670.000,- ( delapan ratus
delapan puluh sembilan juta enam ratus tujuh puluh ribu rupiah ) ,SPK Nomor
:07/PB/UPT-PPBK/VI/2007 tanggal 25 Juni 2007, dilaksanakan oleh CV.ROMA
Jakarta ;
17
7. Pengadaan Kartu Anggota dengan jumlah nilai sebesar Rp.71.400.000, - ( tujuh
puluh satu juta empat ratus ribu rupiah ), SPK Nomor : 07/KA/PPBJ/UPT-
PPBK/X/2007 tanggal 29 Oktober 2007, dilaksanakan oleh CV.Menara Hitech
Blitar ;
Bahwa dari 16 kontrak atau Surat Perjanjian Kerja (SPK) ditemukan adanya selisih
dana yang diterima kontraktor setelah dikurangi pajak (PPN dan PPh) dengan nilai riil
pekerjaannya sehingga terjadi kemahalan harga sebesar Rp. 358.574.494. yang merupakan
kerugian Negara dengan uraian sebagai berikut :
No No. Kontrak Nama
rekanan
Nilai Kontrak
termasuk PPN
dan PPh
Diterima
Kontraktor
setelah
dikurangi
Pajak
Pekerjaan Berdasarkan
Kwitansi
Pembelian
dari
Kontraktor
Perhitungan
dari UPT
Perpustakaan
Bung Karno
Blitar
Nilai
Rp
A B C=a+b
Rp Rp Rp Rp Rp
1.
2.
3.
4.
SPK Nomor :
07/RDO/PPBJ/UPT-
PPBK/IV/2007
tanggal 10 April 2007,
dilaksanakan oleh
CV.Safaat Jaya Kediri
SPK Nomor :
07/ATKC/PPBJ/UPT-
PPBK/VI/2007
tanggal 31 Mei 2007,
dilaksanakan oleh
CV.Warga Darma
Blitar ;
SPK Nomor : 07
/BCOMP/PPBJ/UPT-
PPBK/VI/2007
tanggal 15 Juni 2007,
dilaksanakan oleh
PT.Arcadia Data
Global Perkasa
Blitar
SPK Nomor :
07/PPSG/PPBJ/UPT-
47.250.000,-
44.300.000,-
18.000.000,-
87.500.000,-
42.310.226.-
39.688.636,-
16.118.100,-
78.352.273.-
31.552.500.-
9.061.000.-
56.600.000.-
41.310.226.-
41.310.226
.-
31.552.500
.-
9.061.000.-
56.600.000
.-
18
5.
6.
7.
8.
9.
PPBK/VI/2007
tanggal 22 Juni 2007,
dilaksanakan oleh
CV.Elizabeth Malang
SPK Nomor :
07/PAC/PPBJ/UPT-
PPBK/vi/2007 tanggal
13 Juni 2007,
dilaksanakan oleh
CV.Multi Star
Surabaya
SPK Nomor :
07/PKNP/PPBJ/UPT-
PPBK/VII/2007
tanggal 4 Juli 2007,
dilaksanakanoleh
CV.PT.Arcadia Data
Global Blitar
SPK Nomor :
07/LIFT/PPBJ/UPT-
PPBK/IX/2007 tgl 29
Maret
2007,dilaksanakan
oleh CV.Ra Tech ;
SPK Nomor :
06/PB/PPBJ/UPT-
PPBK/VI/2007
tanggal 25 Juni 2007,
dilaksanakan oleh
CV.Sahabat kerja
Tulungagung
SPK Nomor :
07/PML/PPBJ/UPT-
PPBK/VI/2007
tanggal 10 Juni 2007,
dilaksanakan oleh
CV.Sahabat Kerja
tulungagung
29.750.000,-
165.450.000,-
29.500.000,-
163.350.000,
94.160.000,-
25.828.410,-
148.152.95,-
25.611.364.-
141.817.500.-
84.316.000.-
111.850.00.-
13.000.000.-
20.000.000,-
23.260.000.-
20.400.000,-
20.400.000
111.850.00
.-
13.000.000
.-
20.000.000
,-
33.988.000
.-
19
10.
11.
12.
SPK Nomor :
07/PPBKI/PPBJ/UPT-
PPBK/VIII/2007
tanggal 15 Agustus
2007, dilaksanakan
oleh CV.Wijaya
Kusuma ;
SPK Nomor :
07/PPBKI/PPBJ/UPT-
PPBK /IX/2007 tgl 26
September 2007,
dilaksanakan oleh
CV.Wijaya Kusuma ;
SPK Nomor :
07/NBK/PPBJ/UPT-
PPBK/XI/2007 tgl
12 Nopember 2007,
dilaksanakan oleh
CV.Wijaya Kusuma
44.561.250,-
75.500.000,-
47.000.000,-
39.902.574.-
67.606.818.-
42.086.364.-
33.988.000.-
22.175.000.-
10.000.000.-
23.260.000
22.175.000
.-
10.000.000
.-
846.321.250
,-
751.771.220
.-
265.323.500
.-
127.873.226
.-
393.196.
726.-
Disamping itu juga ada pelaksanaan pekerjaan tidak selesai 100 % dan ada yang
tidak dikerjakan namun dibayar penuh sesuai kontrak yang terdiri dari :
No. No. Kontrak nama
rekanan
Nilai Kontrak
termasuk
PPN dan PPh
Diterima
Kontraktor
setelah
dikurangi
pajak
Nilai
Pekerjaan
Berdasarkan
Fisik Tgl 22
s/d 24 April
2009
Kerugian
Negara
a b C = a – b
Rp. Rp. Rp. Rp.
20
1.
2.
3
SPK Nomor :
07/PPPR/PPBJ/UPT-
PPBK/X/2007 tanggal
12 Oktober 2007,
dilaksanakan oleh
CV.Menara Hitech
Blitar ;
SPK Nomor :
07/PBP/PPBJ/UPT-
PPBK/X/2007 tanggal
26 Oktober 2007,
dilaksanakan oleh
CV.menara Hitech
Blitar ;
SPK Nomor :
07/KA/PPBJ/UPT-
PPBK/X/2007 tanggal
29 Oktober 2007,
dilaksanakan oleh
CV.Menara Hitech
Blitar ;
14.560.000,-
15.325.000,-
71.400.000,-
101.285.000,-
12.640.727.-
13.722.841,-
63.935.455,-
90.299.023,-
3.930.000,-
-
-
3.930.000,-
8.710.727.-
13.722.841,-
63.935.455,-
86.369.023,-
Bahwa pekerjaan yang tidak selesai 100 % dan pekerjaan yang tidak dikerjakan
namun dibayar penuh sesuai dengan kontrak dikarenakan saksi Drs. Djuharno, M.Hum
telah membuat surat pembatalan/menunda penyelesaian kontrak kerja No.
241/2.1.1/a/XII.2007 tanggal 17 Desember 2007 Perihal Format baru kartu tanda anggota
perpustakaan yang ditujukan kepada Direktur Menara Hitech selanjutnya surat tersebut
dibawa oleh terdakwa dan diserahkan kepada Direktur PT. Menara Hitech (saksi ADHAN
AMIN) dan uang kontrak yang sudah dibayarkan secara penuh oleh terdakwa ditarik
kembali dan uangnya diserahkan saksi ADHAN AMIN kepada terdakwa selaku bendahara
perpustakaan Bung karno Kota Blitar dengan dibuatkan kwitansi tanda terima.
21
Bahwa selanjutnya terdakwa selaku bendahara juga mendatangi rekanan-rekanan
lalu meminta uang dikembalikan setelah dikembalikan dan diterima oleh terdakwa lalu
ditampung oleh terdakwa selaku bendahara dan digunakan untuk kepentingan pribadi
terdakwa dan Drs. Djuharno, M. Hum.
Perbuatan terdakwa dan saksi Drs. Djuharno, M. Hum dalam pengadaan barang dan jasa
tidak memenuhi kreteria keadaan tertentu dan keadaan khusus adalah perbuatan yang
bertentangan dengan :
Pasal 17 (5) Keppres Nomer : 80 tahun 2003 sebagaimana telah di rubah dengan
Peraturan Presiden Nomer : 8 tahun 2006 tentang pedoman pelaksanaan Barang dan
jasa sebagaimana telah dirubah dengan Peraturan Presiden Nomer : 95 tahun 2007
tentang Perubahan ke tujuh Keppres. 80 tahun 2003 tentang Pedoman pelaksanaan
pengadaan barang / jasa Pemerintah
Dalam keadaan tertentu dan keadaan khusus pemilihan penyedia barang dan jasa
dilakukan dengan cara penunjukan langsung terhadap satu penyedia barang dengan
cara melakukan negosiasi baik teknis maupun biaya :
Kreteria keadaan tertentu adalah :
Darurat yang tidak dapat ditunda
Pekerjaan Rahasia ( seijin Presiden )
Pekerjaan dengan nilai kurang atau sama dengan Rp. 50.000.000,-
Kreteria keadaan Khusus adalah :
Tarif resmi pemerintah
Pekerjaan spesifik ( Penyedia tunggal, perbaikan, hak paten )
Pekerjaan komplek hanya satu perusahaan yang mampu.
Terdakwa selaku bendahara pada UPT perpustakaan Bung Karno Kota Blitar
bersama saksi Drs. Djuharno, M.Hum selaku selaku Kepala UPT Perpustakaan
Bung Karno Kota Blitar atau Drs. Djuharno, M. Hum selaku Kuasa Penguna
Anggaran pada UPT Perpustakaan Bung Karno Kota Blitar tidak pernah mengikuti
prosedur penunjukan langsung ( PL ) sebagaimana diatur dalam lampiran Keppres
Nomor : 80 tahun 2003 sebagaimana telah di rubah dengan Peraturan Presiden
Nomer : 8 tahun 2006 tentang pedoman pelaksanaan Barang dan jasa sebagaimana
telah dirubah dengan Peraturan Presiden Nomer : 95 tahun 2007 tentang Perubahan
ke tujuh Keppres. 80 tahun 2003 tentang Pedoman pelaksanaan pengadaan barang /
jasa Pemerintah Bab II angka 4 tentang Penunjukan langsung.
Bahwa akibat perbuatan terdakwa bersama-sama dengan saksi Drs. Djuharno,
M.Hum keuangan Negara dirugikan sebesar Rp. 444.943.517.00 atau setidak –tidaknya
sekitar jumlah itu. sesuai dengan hasil Audit BPKP Perwakilan Propinsi Jawa Timur
dengan perincian sebagai berikut :
22
- Kemahalan harga Rp. 358.574.494,00
- Pekerjaan Fiktif Rp. 86.369.023,00
Jumlah Rp. 444.943.517,00
----- Perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal. 3 jo. Pasal.
18 UU No. 31 tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana
telah diubah dengan UU No. 20 tahun 2001 tentang Perubahan UU No. 31 tahun 1999 Jo.
Pasal. 55 ( 1) ke- 1 KUHP.
Menimbang, bahwa untuk membuktikan surat dakwaannya tersebut, di persidangan
telah didengar keterangan saksi-saksi yang diajukan oleh Jaksa Penuntut Umum, saksi-saksi
mana dibawah sumpah sesuai dengan agamanya masing-masing, pada pokoknya
memberikan keterangan sebagai berikut:
1. Drs. I PURWODARSONO, M.Pd
lahir di Banyuwangi, umur 47 tahun, jenis kelamin laki-laki, kebangsaan Indonesia, tempat
tinggal di Rt.03/02, Kelurahan Tanggung, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, agama
Islam, pekerjaan PNS.
bahwa Saksi kerja di Perpustakaan Bung Karno sejak Pebruari 2005 sebagai Kepala
Bidang Pelayanan Informasi dan kerjasama Perpustakaan.
bahwa Waktu itu Perpustakaan dipimpin oleh Pejabat lama Bapak Syamsul Bakhri
dan sejak awal 2007 dipimpin oleh Bapak Drs. DJUHARNO, M.Hum.
bahwa Anggaran Perpustakaan bersumber dari APBN.
bahwa Saksi Pegawai Pemkot Blitar dan digaji oleh Pemkot Blitar tapi dipekerjakan
di Perpustakaan Bung Karno dan mendapat tunjangan dari Perpustakaan Nasional.
bahwa Pada tahun 2007 di Perpustakaan Bungkarno dibentuk Panitia Anggaran
Pengadaan barang dan Jasa dan saksi sebagai Sekretaris Panitia.
bahwa Tugas dari Panitia Pengadaan berdasarkan Surat Keputusan Nomor : 04
Tahun 2007 tanggal 2 Januari 2007 yaitu ;
- Menyusun jadwal dan menetapkan cara pelaksanaan dan lokasi pengadaan.
- Menyusun OE /HPS.
- Menyiapkan dokumen pengadaan.
- Mengumumkan pengadaan.
- Menilai kwalifikasi pengadaan barang dan jasa .
- Melakukan evaluasi terhadap penawaran
- Mengusulkan calon pemenang.
- Menandatangani akta integritas sebelum pelaksanaan pengadaan barang dan jasa.
- Membuat laporan proses dari hasil pengadaan kepada pengguna barang dan jasa.
23
bahwa Panitia pengadaan barang dan jasa pada UPT Perpustakaan Proklamator
Bungkarno saksi hanya mengetahui ada 2 (dua) kegiatan pengadaan yaitu
Peningkatan pemancar radio dan Pemeliharaan AC Sentral.
Nilai Kontrak masing-masing dibawah Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah).
bahwa Selain dua kegiatan tersebut diatas, saksi tidak tahu, dan saksi baru tahu ada
16 (enam belas) kegiatan pengadaan barang dan jasa setelah diperiksa oleh Penyidik.
bahwa pengadaan pemancar radio sudah dilaksanakan sampai selesai, sedangkan
mengenai AC Sentral baru berjalan setengah proses, sehingga proyek tersebut belum
selesai dan Saksi tidak tahu siapa yang mengurusnya.
bahwa Kewenangan saksi sebagai Sekretaris Panitia hanya terbatas pada pengusulan
saja, sedangkan untuk pelaksanaannya saksi tidak tahu .
bahwa Saksi pernah menerima honor melalui bendahara tapi berapa nominalnya
saksi sudah lupa.
bahwa Jumlah panitia pengadaan barang dan jasa ada 5 (lima) orang yaitu :
- Drs. NJUNARIYADI, M.Pd. sebagai Ketua;
- Saksi sendiri sebagai Sekretaris;
- BUDI KUSTOWO, SE;
- ADJI WIANDJ0N0, S.Hum
- EKA URWANTO, STP
bahwa Nilai kontrak kedua kegiatan tersebut masing-masing dibawah
Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) sehingga tidak ada lelang, dan kami
mengacu pada Keppres No. 95 Tahun 2007 yang menyatakan bahwa untuk swakelola
bisa diadakan penunjukan langsung karena nilainya dibawah Rp.50.000.000,- (lima
puluh juta rupiah);
bahwa Panitia Pengadaan barang dan jasa tidak pernah melakukan tugas dan
wewenangnya dalam proses pengadaan barang dan jasa karena tidak pernah
dilibatkan oleh pak Djuharno;
bahwa proses pengadaan barang dan jasa sejumlah 16 paket ditangani sendiri oleh
pak Djuharno dan pak Nanang Jatmiko;
bahwa pengadaan barang dan jasa terhadap 16 paket dilakukan dengan cara
penunjukkan langsung kepada 16 rekanan setelah disepakati bahwa nilai kontrak
masih dibawah nilai dalam Dipa;
2. Drs. NJUNARIYADI, M.Pd,
lahir di Blitar, jenis kelamin laki-laki, umur 41 tahun, kebangsaan Indonesia, beralamat di
Dsn. Dawuhan Rt.02 Rw.02 Desa Dawuhan Kecamatan Kademangan Kabupaten Blitar,
agama Islam, pekerjaan PNS.
24
bahwa Saksi berdinas di UPT Perpustakaan Bung Karno sejak tahun 2005 sampai
tahun 2008 sebagai Kepala Bidang Pengembangan dan Pelestarian.
bahwa Saksi sebagai Ketua Panitia dan yang menanda tangani SK Panitia adalah
Kepala Perpustakaan yang lama (Bapak Syamsul Bakhri).
bahwa Saksi pernah mengadakan rapat mengenai kepanitiaan membahas rencana
kerja berupa mekanisme yang bagus dan pas untuk menangani pekerjaan.
bahwa Panitia yang diketuai Saksi hanya mengerjakan 2 item saja yaitu pengadaan
pemancar radio dan AC Sentral.
bahwa Panitia hanya mengetahui pengadaan barang 2 item saja dan kami baru tahu
ada 16 item kegiatan di UPT Perpustakaan Bung Karno setelah ada kasus dan kami
dipanggil Penyidik .
bahwa Semua Panitia Pengadaan barang dan jasa di UPT Perpustakaan Bung Karno
belum ada yang punya Sertifikasi.
bahwa Yang saksi tahu hanya ada 2 proyek yang ditangani oleh Kontraktor dari
Kediri dan Surabaya.
bahwa Komponen pengadaan radio yang diperlukan adalah : satu unit computer data,
satu unit pemancar radio FM, Antene, Tower, satu unit Compresor audio, Limiter
audio, satu unit Tape Deck, satu unit tape Compo, antene Parabola, 3 unit UPS dan
masih banyak lagi yang saya tidak hafal.
bahwa AC Sentral masih dalam kondisi baik, jadi hanya untuk perawatan dan service
saja.
bahwa Saksi hanya mengusulkan 2 CV sebagai pelaksana proyek yaitu CV. MULTI
STAR dari Surabaya dan CV. SAFAAT JAYA dari Kediri lainnya tidak pernah
mengusulkan.
bahwa ke 2 proyek dilakukan penunjukan langsung karena nilainya dibawah
Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah) jadi tidak ada dokumen.
bahwa Yang melakukan pemanggilan kedua CV tersebut adalah saksi selaku Ketua
Panitia berdasarkan hasil rapat Panitia.
bahwa Yang meneken kontrak dengan pelaksana adalah pimpinan lembaga.
bahwa KTA yang digunakan masih menggunakan KTA tahun 2006 tetapi sekarang
sudah diganti bagus dan tahun 2007 Panitia tidak menangani pengadaan KTA.
bahwa Saksi pernah menerima honor dari Bendahara sebesar Rp.6.000.000,- (enam
juta rupiah) yang saksi terima sebelum lebaran.
bahwa saksi selaku Ketua Panitia Pengadaan barang dan jasa di UPT Perpustakaan
Bung Karno pernah diperiksa oleh Perpustakaan Nasional di Malang.
bahwa Panitia Pengadaan barang dan jasa tidak pernah melakukan tugas dan
wewenangnya dalam proses pengadaan barang dan jasa karena tidak pernah
25
dilibatkan oleh pak Djuharno;
bahwa proses pengadaan barang dan jasa sejumlah 16 paket ditangani sendiri oleh
pak Djuharno dan pak Nanang Jatmiko;
bahwa pengadaan barang dan jasa terhadap 16 paket dilakukan dengan cara
penunjukkan langsung kepada 16 rekanan setelah disepakati bahwa nilai kontrak
masih dibawah nilai dalam Dipa;
3. EKA URWANTO, STP
Jenis kelamin laki-laki, lahir di Sumenep, umur 31 tahun, kebangsaan Indonesia, beralamat
di Jalan Trunojoyo Gang II No. 13 Kelurahan Sentul, Kota Blitar, agama Islam, pekerjaan
PNS.
bahwa Saksi adalah sebagai anggota Panitia Pengadaan Barang dan Jasa di perpustakaan
Bung Karno.
bahwa SK pengangkatan Saksi sebagai Anggota Panitia ditandatangani oleh Kepala
UPT Perpustakaan yang lama yaitu Bapak Syamsul Bakhri sekitar awal tahun 2007.
bahwa Waktu pelaksanaan Proyek, pimpinan di UPT Pepustakaan Bung Karno sudah
beralih ke Pak Djuharno.
bahwa Saksi adalah PNS dari Pemkot Blitar yang diperbantukan di perpustakaan
Bung Karno.
bahwa Saksi pernah mengerjakan berkas-berkas proyek pengadaan pemancar radio,
pengadaan AC Sentral dan Kartu Tanda Angggota dengan nilai kontrak diatas
Rp.50.000.000,- dan sebagai rekanan yang ditunjuk adalah CV HITECH Blitar.
bahwa tugas Saksi sebagai anggota Panitia adalah hanya mengetik saja berdasarkan
petunjuk dari Bendahara yaitu Pak Nanang Jatmiko.
bahwa sebagai anggota Panitia, Saksi pernah menerima Honor sebanyak tiga kali,
yang pertama sebesar Rp.1.000.000,- yang kedua sebesar Rp.700.000,- dan yang
ketiga sebesar Rp.300.000,-
bahwa Yang mengetik pemberkasan 16 item pengadaan barang dan jasa tidak hanya
saksi saja tetapi dibagi dengan anggota yang lain.
bahwa ada Saksi mengerjakan pemberkasan kira-kira ada 5 item.
bahwa Yang mengetik Perjanjian Kontrak adalah Saksi atas perintah dari Pak
Nanang Jatmiko
bahwa Alasan Pak Nanang menyuruh saksi mengetik menurut pak Nanang karena
Ketua Panitia tidak bisa mengerjakan berkas.
bahwa Saksi menerima berkas dari Bendahara, setelah saksi ketik lalu saksi bawa
kepada Ketua Panitia untuk dimintakan tanda tangan dan setelah ditanda tangani
kemudian saksi serahkan kembali kepada Pak Nanang selaku Bendahara.
26
4. ADHAN AMIN
Jenis kelamin laki-laki, lahir di Gresik, umur 40 tahun, kebangsaan Indonesia, bertempat
tinggal di Jalan Teuku Umar No.17 C Rt.01 Rw.04 Kelurahan Bendiogerit Kecamatan
Sananwetan Kota Blitar, agama Islam, pekerjaan Swasta (Direktur PT MENARA HITECT).
bahwa Saksi kenal dengan pak Nanang yaitu sejak pak Nanang datang ke Kantor
saksi di PT Menara Hitech, kira-kira bulan September 2007 dan Pak Nanang
mengaku sebagai Pegawai pada UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno
menawarkan tentang pengadaan barang dan jasa berupa : pengharum ruangan,
pengadaan bahan perawatan koleksi bahan pustaka dan KTA di UPT Perpustakaan
Proklamator Bung Karno.
bahwa Pimpinan PT Menara Hitech adalah saksi sendiri dan PT. Menara Hitech
bergerak di bidang pengadaan komputer, mebeler, ATK, Teknologi Informasi (TI)
dan minyak Atsiri.
bahwa Nilai kontrak yang saksi peroleh dari Perpustakaan Bung Karno adalah berupa
- pengadaan pemeliharaan ruangan atau pengharum ruangan senilai Rp.14.560.000,-
(empat belas juta lima ratus enam puluh ribu rupiah);
- perawatan koleksi perpustakaan dengan nilai sebesar Rap. 15.325.000,- (lima belas
juta tiga ratus dua puluh lima ribu rupiah);
- pengadaan KTA senilai Rp.71.400.000,- (tujuh puluh satu juta empat ratus ribu
rupiah);
bahwa Saksi tidak ada yang kenal dan tidak tahu dengan Panitia Pengadaan di UPT
Perpustakaan Bung Karno.
bahwa Saksi tidak mengetahui apakah prosedur pengadaan barang di perpustakaan
Bung Karno sudah benar atau tidak.
bahwa yang tanda tangan surat perjanjian kerja adalah saksi dan Kepala Perpustakaan
Bung Karno yaitu pak Djuharno.
bahwa Dana yang sudah di transfer ke rekening PT Menara Hitech melalui Bank
Jatim adalah :
- Pengharum ruangan sebesar Rp.12.640.727,-
- Perawatan Bahan Pustaka sebesar Rp.13.722.000,-
- Kartu Anggota Perpustakaan sebesar Rp.63.935.455,-
bahwa Dana yang saksi terima setelah dipotong pajak berjumlah Rp.90.298.182,-
(sembilan puluh juta dua ratus sembilan puluh delapan seratus delapan puluh dua
rupiah) untuk 3 item kegiatan.
bahwa Untuk dana pengadaan pengharum ruangan serta perawatan bahan pustaka
tidak dilaksanakan karena pihak Perpustakaan akan membeli sendiri sehingga dana
27
yang sudah masuk ke rekening PT Menara Hitech melalui transfer ke Bank Jatim
Cabang Blitar saya kembalikan sebesar Rp.72.850.000,- dan yang menerima uang
pengembalian tersebut adalah pak Nanang Jatmiko.
bahwa pihak Perpustakaan telah mengirim surat tertanggal 17 Desember 2007
No.241/2.1/a/XII/2007 perihal format baru Kartu Tanda Anggota Perpustakaan yang
intinya menunda penyelesaian pekerjaan tersebut sampai ada berita dari Perpustakaan
Nasional.
bahwa pak Nanang Jatmiko yang datang ke kantor saksi untuk mengambil dana yang
sudah masuk.
bahwa Perpustakaan Bung Karno membeli 2 buah proyektor digital merek infocus
seharga Rp.7.188.000,- ditambah biaya administrasi dan pembatalan kontrak kepada
PT Menara Hitech sebesar Rp.10.261.023.
bahwa pada awalnya pak Nanang Jatmiko yang datang ke Kantor Saksi yaitu PT
Menara Hitech untuk menawarkan pengadaan barang dan jasa untuk kegiatan 3 item.
bahwa Nilai yang ditawarkan ada yang diatas Rp.50.000.000,- (lima puluh juta
rupiah)
bahwa PT Menara Hitech berdiri sekitar satu tahun.
bahwa Saksi sama sekali tidak tahu kalau proyek bernilai Rp.50.000.000,- tersebut
harus melalui tender;
bahwa saksi ditunjuk langsung oleh pak Nanang Jatmiko untuk pengadaan 3 item
proyek tersebut dan sudah disiapkan perjanjian kontraknya.
bahwa Sebelum menangani proyek di Perpustakaan Bung Karno, Saksi belum pernah
punya pengalaman menjadi rekanan.
5. AGUS PURNOMO BIN KASDAN SASTRO
lahir di Bojonegoro, jenis kelamin laki-laki, umur 52 tahun, kebangsaan Indonesia,
bertempat tinggal di Jalan WR Supratman No. 83 Kota Blitar, agama Islam, pekerjaan PNS.
bahwa Saksi mulai bekerja di Perpustakaan Bung Karno sejak tahun 2004 sampai
tahun 2008 dengan jabatan sebagai Kasubag Tata Usaha.
bahwa tugas Saksi sebagai Kasubag Tata Usaha antara lain adalah menandatangani
SPM.
bahwa sebelum SPM ditanda tangani harus ada: SPP, Surat Pertanggung jawaban dan
juga harus ada dokumen pendukung.
bahwa setiap SPM yang akan ditandatangani selalu Saksi teliti dan kalau ada syarat
yang kurang maka SPM tersebut akan saksi kembalikan kepada Terdakwa Nanang
Jatmiko untuk dipenuhi terlebih dahulu kekurangannya.
28
bahwa Saksi pernah menerima uang dari terdakwa Nanang Jatmiko sebelum hari raya
sebesar Rp.5.000.000,00 dan setelah hari raya Saksi dikasih lagi Rp.5.000.000,00
6. TIMBUL
lahir di Probolinggo, jenis kelamin laki-laki, umur 47 tahun, kebangsaan Indonesia,
bertempat tinggal di Desa Bangsri RT.01 RW.01 Kecamatan Nglegok, Kabupaten Blitar,
agama Islam, pekerjaan PNS.
bahwa Saksi bertugas di Perpustakaan Bung Karno sejak tahun 2004 dengan jabatan
sebagai Staf Umum.
bahwa di perpustakaan Bung Karno ada 16 kegiatan pengadaan barang dan jasa dan
dari 16 kegitan tersebut ada yang sudah dilaksanakan dan ada juga yang belum
dilaksanakan.
bahwa yang tidak dilaksanakan ada 4 kegiatan, namun ke 4 kegitan tersebut tidak
saksi buatkan Berita Acaranya karena saksi tidak pernah melihat barangnya.
bahwa Saksi pernah menerima honor hari raya dari terdakwa Nanang Jatmiko sebesar
Rp.500.000,00
bahwa sesuai dengan SK maka yang menjadi tugas team pemeriksa adalah :
memeriksa barang, menerima barang dan mengalokasikan atau mendistribusikan
barang.
bahwa setelah barang saksi terima, kemudian Saksi periksa dan distribusikan sesuai
dengan ketentuan yang ada, lalu saya buatkan Berita Acara Pemeriksaan untuk
pertanggungjawaban kepada pimpinan Perpustakaan.
7. Drs. RIZAL USAMAH, jenis kelamin laki-laki, lahir di Kediri, umur 41 tahun, kebangsaan Indonesia, bertempat
tinggal di RT.03 RW.06 Kelurahan Sananwetan, Kecamatan Sananwetan, Kota Blitar,
agama Islam, pekerjaan Swasta (Direktur PT ARCADIA DATA GLOBAL).
bahwa Saksi adalah sebagai Direktur PT Arcadia Data Global.
bahwa Saksi pernah menjadi rekanan dari UPT Perpustakaan Bung Karno dalam hal
pengadaan komputer dan sarana komputer.
bahwa bidang usaha Saksi adalah dibidang Jasa Konsultasi piranti lunak dan jenis
barang/jasa dagangan utama Saksi adalah Jasa Internet, Telekomunikasi, jasa
pembuatan software dan Maintenance networking.
bahwa nilai kontrak yang pertama antara perusahaan milik Saksi dengan UPT
Perpustakaan Bung Karno tentang pengadaan komputer adalah sebesar
Rp.165.450.000,00;
29
bahwa nilai kontrak yang kedua sebesar Rp.18.000.000,00;
bahwa dalam pengadaan komputer perusahaan Saksi ditunjuk secara langsung oleh
Perpustakaan Bung Karno;
bahwa semua pengadaan barang, baik untuk tahap satu maupun tahap dua sudah
selesai dilaksanakan sesuai dengan kontrak.
8. SUPRAPTO,
jenis kelamin laki-laki, lahir di Blitar, umur 50 tahun, kebangsaan Indonesia, bertempat
tinggal di Jalan Mastrip No. 08 Kota Blitar, agama Islam, pekerjaan Swasta (Direktur CV
Wijaya Kusuma).
bahwa Saksi pernah ditemui Terdakwa Nanang Jatmiko sekitar bulan Oktober 2007
katanya Terdakwa mau pinjam bendera CV untuk pengadaan barang dan jasa di UPT
Perpustakaan Bung Kkarno.
bahwa Saksi pernah tanda tangan kontrak dengan UPT Perpustakaan Bung Karno
mengenai 3 macam pengadaan.
bahwa kontrak yang sudah Saksi tanda tangani meliputi
o pengadaan petunjuk meja dengan nilai kontrak Rp.44.561.250,00
o pengadaan perlengkapan buku koleksi Idayu dengan nilai kontrak
Rp.75.500.000,00 dan pengadaan koleksi non buku/lukisan besarnya nilai kontrak
Rp.47.000.000,-.
bahwa Saksi tidak pernah mengikuti proses lelang pengadaan barang dan jasa di
Perpustakaan Bung Karno.
Bahwa Saksi pernah menerima uang sebanyak tiga kali yang ditransfer ke rekening
CV. Wijaya Kusuma, namun setelah satu minggu dana yang telah ditransfer tersebut
ditarik kembali oleh terdakwa dengan alasan akan dibelanjakan sendiri oleh pihak
Perpustakaan sehingga Saksi tidak bisa melaksanakan proyek tersebut.
bahwa yang Saksi ketahui Terdakwa Nanang Jatmiko adalah Bendahara di
Perpustakaan Bung Karno.
bahwa yang menandatangani kontrak kerja adalah Saksi dengan Kepala Perputakaan
yaitu pak Djuwarno selaku Pimpinan UPT Perpustakaan Bung Karno.
9. SIDHARTA DJAROT R,
Jenis kelamin laki-laki, lahir di Blitar, umur 48 tahun, kebangsaan Indonesia, bertempat
tinggal di Jalan Kelud No. 47 Kota Blitar, agama Islam, pekerjaan Swasta (Direktur CV
WARGA DARMA).
bahwa Saksi pernah menjadi rekanan Perpustakaan Bung Karno pada tahun 2007.
30
bahwa Saksi adalah Direktur CV Warga Darma bergerak dalam bidang cetak dan alat
tulis.
bahwa Saksi pernah dihubungi Pak Timbul yang mewarkan jadi rekanan di
Perpustakaan Bung Karno untuk pengadaan ATK dan Saksi jawab bisa kemudian
Saksi menghadap pimpinan Perpustakaan yaitu Pak Djuwarno dan Nanang Jatmiko;
Nilai pengadaan ATK pada waktu itu sebesar Rp.44.000.000,00 dan sudah Saksi
laksanakan serta sudah selesai;
10. ZAINAL ABIDIN,
Jenis kelamin laki-laki, lahir di Surabaya, umur 60 tahun, kebangsaan Indonesia, beralamat
di Jalan Jambangan VII-c/3 Rt.02/03 Surabaya, agama Islam, pekerjaan Swasta (Direktur
CV Multi Star).
bahwa Saksi pernah jadi rekanan UPT Perpustakaan Bung Karno Blitar dalam hal
pemeliharaan AC.
bahwa Saksi sebagai Direktur CV Multi Star yang berdiri sejak tahun 2003.
bahwa nilai kontrak CV Multi Star dengan Perpustakaan Bung Karno sebesar
Rp.30.000.000,00 untuk pemeliharaan selama 1 (satu) tahun mulai dari tahun 2006
sampai tahun 2007.
Ada Kontrak dan yang tanda tangan saya sendiri dengan Pak Djuwarno, selaku
Pimpinan Perpustakaan Bung Karno di depan Pak Timbul.
bahwa meskipun nilai kontrak dalam penawarannya sebesar Rp.30.000.000,00
namun setelah diadakan nego akhirnya menjadi Rp.25.000.000,00
bahwa untuk perawatan AC di Perpustakaan Bung karno dikerjakan oleh 6 orang dan
pengerjaannya dilakukan pada malam hari.
11. WASIS PRASETYA,
Jenis kelamin laki-laki, lahir di Tulungagung, umur 36 tahun, kebangsaan Indonesia,
beralamat di Perum Tanggulasri Indah H-3 RT.01 RW.03, agama Islam, pekerjaan Swasta .
bahwa nilai Kontrak yang Saksi tanda tangani ada 2 paket yaitu : untuk pemeliharaan
gedung senilai Rp.163.350.000,00 dan untuk Mebeler dan layar LCD nilai Kontrak
sebesar Rp.94.160.000,00
bahwa dalam pelaksanaan proyek tersebut biaya yang saya keluarkan sebesar kurang
lebih Rp.57.232.000,00
bahwa memang benar ada sisa dana sebesar Rp.166.333.500,00 tapi sisa dana
tersebut Saksi kembalikan lagi ke pihak Perpustakaan Bung Karno dengan alasann
kalau ada bagian yang tidak dikerjakan maka dana harus dikembalikan ke Negara.
31
bahwa secara global dana yang Saksi kembalikan kepada Bendahara Perpustakaan
Bung Karno sebesar Rp.166.333.500,00
bahwa nilai kontrak yang Saksi tandatangani adalah sebesar Rp.163.350.000,00 dan
Rp.94.160.000,00
bahwa untuk kontrak yang nilainya sebesar Rp.163.350.000,00 sudah dikerjakan
secara penuh sedangkan untuk kontrak yang nilainya Rp.94.160.000,00 tidak
dikerjakan.
bahwa yang menerima pengembalian uang dari Saksi adalah Pak Nanang dalam
bentuk Giro sedangkan untuk pengembalian yang kedua berupa uang tunai namun
tidak ada tanda terima.
bahwa dana yang Saksi keluarkan dalam pengerjaan proyek di Perpustakaan Bung
karno sebesar Rp. 57.232.000,00 sesuai dengan komitmen.
12. H. SIRAN,SE
Jenis kelamin laki-laki, lahir di Gombong, umur 56 tahun, kebangsaan Indonesia, beralamat
di RT.10 RW.02 Kelurahan Jaka Sampurna, Bekasi Barat, agama Islam, pekerjaan Swasta
(Wakil Direktur CV Roma).
bahwa sekitar tahun 2007 Saksi pernah menjadi rekanan Perpustakaan Bung Karno;
bahwa kedudukan Saksi di CV Roma adalah selaku Wakil Direktur sedangkan
Direkturnya adalah kakak saya sendiri yang bernama Miyoto, S.Psi.
bahwa khusus mengenai pengadaan buku-buku bacaan, fiksi dan ilmu pengetahuan
sosial lainnya yang memang disiapkan untuk perpustakaan Bung Karno dengan
jumlah kurang lebih 9.186 judul buku
bahwa Saksi sudah kenal dengan Terdakwa Djuharno dan dalam pembicaraan
dengan Pak Djuharno ia menawarkan ada pengadaan koleksi buku sejumlah 9.186
judul dan saya sanggup lalu Saksi datang ke Blitar untuk bertemu Pak Djuharno.
bahwa setelah Saksi ketemu dengan Pak Djuharno kemudian Saksi disodori daftar
buku sambil mengatakan kepada Saksi kalau Pak Djuharno merasa kesulitan
mencari buku-buku tersebut.
bahwa setelah Saksi menerima daftar koleksi buku tersebut, Saksi menghitung dan
mengecek harga pasar untuk menentukan harga penawaran dan setelah dapat SPK
lalu Saksi kirim buku-buku tersebut ke UPT Perpustakaan Bung Karno
bahwa nilai kontrak untuk pengadaan koleksi buku di Perpustakaan Bung Karno
senilai Rp.889.670.800,00, dengan perincian:
1. Ilmu Murni 16 judul, 46 eksemplar senilai Rp.1.345.200,00
2. Ilmu Terapan 1.948 judul, 3.896 eksemplar Rp.135.137.000,00
32
3. Bahasa 532 judul, 1.064 eksemplar senilai Rp. 29.590.000,00
4. Agama 1.848 judul, 6.248 eksemplar senilai Rp.232.058.600,00
5. Referensi 237 judul, 474 eksemplar senilai Rp.38.041.400,00
6. Ilmu Sosial 2.085 judul, 4.172 eksemplar senilai Rp.188.044.200,00
7. Fiksi 1.243 judul, 4.922 eksemplar senilai Rp.162.036.800,00
8. Koleksi anak 1.277 judul, 5.102 eksemplar senilai Rp.103.416,00
Dengan total pengiriman 9.186 judul, 25.924 eksemplar, senilai Rp.889.670.800,00
13. A HERMAWAN SUHARDI,
jenis kelamin laki-laki, lahir di Malang , umur 31 tahun, kebangsaan Indonesia, beralamat di
Jalan Semeru Selatan No. 32 RT.03 RW.01 Kelurahan Dampit, Kecamatan Dampit,
Kabupaten Malang, agama Katholik, pekerjaan Swasta.
bahwa sekitar pertengahan Tahun 2007 Saksi pernah menjadi rekanan
Perpustakaan Bung Karno dalam pengadaan alat musik senilai Rp.87.500.000,00
bahwa pengadaan alat musik tersebut berupa 1 set alat musik, sound system, Guitar
Melody, Guitar Bass, Drum set, Keyboard Amplifier, efek guitar, power dan masih
banyak lagi yang saya tidak hafal.
bahwa dalam hal pengadaan barang dan jasa di Perpustakaan Bung Karno, Saksi
ditunjuk secara langsung dan Saksi tidak pernah mengikuti proses lelang .
14. A. ABU MANSYUR, SH.MSi,
Jenis kelamin laki-laki, lahir di Lamongan, umur 51 tahun, kebangsaan Indonesia, beralamat
di Jalan Gunoleksono Gg. Merpati RT.04 RW.01 Kecamatan Sananwetan, kota Blitar,
agama Islam, pekerjaan PNS.
bahwa ketika Saksi masih bertugas di Dinas Lingkungan Hidup, pada bulan
Desember 2006 Saksi bertemu dengan Kepala Perpustakaan Bung Karno yaitu
Bapak Syamsul yang katanya di Perpustakaan Bung Karno butuh kebersihan dan
Saksi bersedia untuk memfasilitasi.
bahwa dana yang dikeluarkan sekitar Rp.90.000.000,00 untuk kebersihan selama satu
tahun yaitu Januari s/d Desember 2007.
bahwa dana dari Perpustakaan Bung karno diserahkan oleh Pak Nanang Jatmiko di
Kantor Dinas Lingkungan Hidup .
bahwa dana yang diterima dari Perpustakaan Bung Karno tersebut sekitar bulan
Nopember-Desember 2007 dan pekerjaan pada waktu itu sudah selesai 90% lebih.
33
15. Ir. RODIYAH,
Jenis kelamin perempuan, lahir di Blitar, umur 45 tahun, kebangsaan Indonesia, beralamat di
Jalan Jalan Trunojoyo RT.03 RW.03 Sentul, Kecamatan Kepanjenkidul, Kota Blitar, agama
Islam, pekerjaan PNS.
bahwa Saksi saat ini bekerja sebagai Sekretaris di Dinas Kebersihan dan Pertamanan
kota Blitar.
bahwa Saksi pernah menerima uang dari Pak Nanang sekitar bulan Nopember-
Desember 2007 dengan jumlah sebesar Rp.90.000.000,00
bahwa uang yang diserahkan oleh Pak Nanang kepada Saksi di Kantor Lingkungan
Hidup tersebut adalah untuk keperluan Cleaning Service di Perpustakaan Bung
Karno
bahwa kemudian uang dari Perpustakaan Bung karno tersebut selanjutnya diserahkan
kepada pihak ke III yaitu Pak Khobari yang mengelola Cleaning Service.
16. MUHAMMAD KHOBARI, SE,
jenis kelamin laki-laki, lahir di Blitar, umur 40 tahun, kebangsaan Indonesia, beralamat di
Dusun Maron RT.01 RW.02 Desa Selokajang, Kecamatan Srengat, Kabupaten Blitar, agama
Islam, pekerjaan Swasta.
bahwa pada tahun 2006 Saksi usaha dibidang peternakan, kemudian Saksi ikut orang
belajar cleaning service dan pada tahun 2007 Saksi mengerjakan cleaning service di
UPT Perpustakaan Bung Karno sejak Januari 2007 sampai Desember 2007.
bahwa yang dikerjakan Saksi meliputi kebersihan lantai, gedung, halaman, taman,
kamar mandi dan hampir seluruh lingkungan di perpustakaan Bung Karno.
bahwa pada bulan Januari sampai dengan Maret 2007 Saksi mengeluarkan uang
pribadi untuk pembelian alat-alat cleaning service sebesar Rp.30.000.000,00
sedangkan untuk April, Mei, Juni, dan Juli 2007 Saksi mengajukan kas bon kepada
Pak Abu Mansyur sebesar Rp.10.000.000,00
bahwa pada bulan Desember 2007 Saksi terima dana secara tunai dari Pak Abu
Mansyur sebesar Rp.40.000.000,00
bahwa oleh karena Saksi punya utang/kas bon Rp.50.000.000,00 di Pak Abu
Mansyur maka jumlah total yang Saksi terima adalah sebesar Rp.40.000.000,00;
17. ANDJI WIANJONO, SH.
Jenis kelamin laki-laki, lahir di Bandung, umur 31 tahun, kebangsaan Indonesia, beralamat
di Jalan Patimura RT.01 RW.08 Kelurahan Bendogerit, Kecamatan Sananwetan, agama
Islam, pekerjaan PNS.
34
bahwa Saksi sebagai anggota panitia pengadaan barang dan jasa di perpustakaan
Bung Karno.
bahwa yang menjabat sebagai Kepala Perpustakaan Bung Karno tahun 2006 adalah
Bapak Syamsul dan awal tahun 2007 diganti oleh Bapak Djuharno.
bahwa semua panitia pernah dikumpulkan dan diberi penjelasan oleh Kepala
Perpustakaan Bung Karno yaitu Bapak Djuharno dan Saksi juga diminta untuk
membereskan program DIPA yang telah diusulkan.
bahwa meskipun Panitia Pengadaan Barang dan Jasa ada, tapi pelaksanaan dari 16
item pengadaan barang dan jasa tidak berjalan dengan mulus karena panitia kurang
berfungsi.
bahwa tugas Saksi hanya mengetik dan pemberkasan yang meliputi :
Kontrak
o Negoisasi harga
o Pengusulan pemenang
o Pembuatan HPS.
bahwa Saksi pernah mengerjakan pengetikan kurang lebih ada 5 item pekerjaan yaitu
:Pengharum ruangan, perawatan AC Central, Pengadaan alat musik, Koleksi buku
Idayu, dan Pengadaan Komputer.
bahwa yang memerintah Saksi adalah Sekretaris Panitia dan juga Saksi pernah
diperintah oleh Pak Nanang selaku Bendahara.
18. Drs. JOKO BUDI SANTOSO,
Jenis kelamin laki-laki, lahir di Solo, umur 46 tahun, kebangsaan Indonesia, beralamat di
Tridaya Indah IV/12 No.16 RT.01 RW.11 Tridaya, Tambun Selatan, Bekasi, agama Islam,
pekerjaan PNS.
bahwa Saksi bertugas di Perpustakaan Nasional di Jakarta sebagai Kepala Sub
Bagian Evaluasi dan Akuntan di Perpustakaan Nasional.
bahwa tugas lain Saksi yaitu Saksi diangkat dengan SK tersendiri oleh Kepala
Perpustakaan Nasional dengan tugas melakukan pemeriksaan pelaksanaan
penggunaan anggaran APBN dan Saksi juga termasuk tim yang melakukan
pemeriksaan terhadap para terdakwa pada tanggal 28 April 2008.
bahwa yang diperiksa oleh tim adalah data-data mengenai pengadaan mulai dari
penawaran sampai dengan pelaksanaan dan serah terima.
bahwa Saksi melakukan pemeriksaan di Perpustakaan Bung Karno Blitar atas dasar
permintaan dan perintah dari Pimpinan.
bahwa dari hasil temuan-temuan tim Saksi yaitu tentang :
- Pengadaan Kartu Anggota dengan nilai sebesar Rp.71.400.000,00
35
- Pengadaan Perlengkapan buku Koleksi Ida Ayu nilai sebesar Rp.75.500.000,00
- Bahan Perawatan Koleksi Bahan Pustaka nilai sebesar Rp.15.325.000,00 kemudian
oleh Tim Saksi direkomendasikan sebagai kerugian negara.
bahwa dari hasil temuan-temuan Tim Saksi maka yang bertanggung jawab dalam hal
ini adalah Pimpinan dan Bendahara Perpustakaan Bung Karno.
19. Drs. DJUHARNO, M.Hum
Jenis kelamin laki-laki, lahir di Kuningan, umur 56 tahun, Kebangsaan Indonesia, Beralamat
di RT.05 RW.06 Kranji, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Agama Islam, pekerjaan PNS.
bahwa Saksi mengerti diperiksa dalam perkara a quo yaitu sehubungan dengan
adanya dugaan penyalahgunaan anggaran Dipa tahun 2007 sebesar Rp.5 milyar di
Perpustakaan Bung Karno.
bahwa jabatan Saksi pada waktu pelaksanaan Dipa tahun 2007 adalah sebagai
Kepala Unit Pelaksana Teknis [UPT] di Perpustakaan Bung Karno Blitar.
bahwa anggaran perpustakaan Bung Karno berasal dari APBN murni.
bahwa Saksi dilantik oleh Walikota Blitar pada tanggal 5 April 2007.
bahwa sebelum Saksi, yang menjadi Kepala UPT di Perpustakaan Bung Karno
adalah Bapak Syamsul Bakhri.
bahwa selama kepemimpinan Saksi, tidak ada perubahan mengenai susunan Panitia
Pengadaan barang dan jasa di UPT Perpustakaan Bung Karno, karena SK sudah jadi
dan pekerjaan sudah dimulai dan juga mengingat SDM yang ada hanya itu-itu saja
serta saksipun hanya menindaklanjuti kebijakan Kepala UPT yang lama.
bahwa yang menjadi Ketua Panitia Pengadaan barang dan Jasa tahun anggaran 2007
di Perpustakaan Bung Karno adalah Drs. Djunariadi, S.Pd. dengan anggotanya
adalah:
1. Drs. I PURWODARSONO, M.Pd.
Sebagai Sekretaris Pengadaan.
2. BUDI KASTOWO, SE.
Sebagai Anggota.
3. ADJI WIANDJONO, M.Hum.
Sebagai Anggota.
4. EKA URWANTO, STP.
Sebagai Anggota.
bahwa hasil pemeriksaan yang dilakukan Perpustakaan Nasional diketemukan
adanya kerugian Negara dalam pengadaan barang dan jasa pada 16 kegiatan yang
ada di Perpustakaan Bung Karno.
36
bahwa nilai kontrak yang terbesar pada 16 item adalah sekitar Rp.900.000.000,00
yang dilaksanakan oleh CV.Roma.
bahwa Saksi mengetahui jika ada pengadaan yang nilainya diatas
Rp.100.000.000,00 maka harus dilakukan tender secara terbuka.
bahwa ke 16 item Kegiatan kontrak tahun 2007 di Perpustakaan Bung Karno
tersebut meliputi :
1. Peningkatan pemancar radio.
2. Pengadaan ATK dana barang cetakan
3. Pengadaan bahan Computer.
4. Perlengkapan sarana gedung (alat musik).
5. Pemeliharaan AC Central.
6. Perlengkapan sarana gedung (computer, note book, printer).
7. Pemeliharaan lift.
8. Pemeliharaan gedung dan bangunan.
9. Pengadaan Perlengkapan sarana gedung (mebeler dan layar LCD).
10. Pengadaan peralatan perpustakaan (papan petunjuk meja).
11. Pengadaan perlengkapan buku koleksi Idayu.
12. Pengadaan pengharum ruangan.
13. Pengadaan koleksi non buku (lukisan).
14. Pengadaan koleksi buku.
15. Perawatan koleksi bahan pustaka.
16. Pengadaan Kartu Anggota perpustakaan.
bahwa Saksi pernah perintahkan kepada bendahara untuk mengirim uang sebagai
kontribusi ke Perpustakaan Nasional di Jakarta untuk kebutuhan iklan dan promosi
Sebesar Rp.50.000.000,00
bahwa dari 16 kegiatan yang ada di Perpustakaan Bung Karno tersebut, ada yang
dilaksanakan secara prosedural dan ada juga yang dilaksanakan tanpa melalui
prosedur.
bahwa Saksi tidak pernah mencatat berapa uang yang Saksi terima dari Bendahara,
namun menurut Penyidik jumlahnya sebesar Rp.112.000.000,00
bahwa tidak benar Panitia Pengadaan Barang dan Jasa tidak pernah dilibatkan
dalam pelaksanaan Dipa tahun 2007, dan tidak benar pula Saksi selalu berjalan
sendiri, karena selaku Pimpinan Saksi selalu kumpul dan bekerja sama dengan
Panitia yang notabene juga Pejabat Struktural di Perpustakaan Bung Karno.
Bahwa secara jujur saksi mengakui memang benar ada beberapa kegiatan yang
tidak sesuai dengan perjanjian kontrak.
37
bahwa Saksi tidak pernah menerima uang dari siapapun, kecuali dari bendahara
karena urusan uang semuanya Saksi serahkan kepada bendahara dan yang
menerima uang pengembalian dari rekanan-pun adalah Bendahara.
bahwa Saksi tidak pernah mencatat uang yang telah Saksi terima dari Bendahara,
karena Saksi selalu percaya pada semua staf-stafnya.
bahwa Saksi tidak pernah menentukan besarnya uang untuk kebutuhan Saksi dan
yang menentukan semuanya adalah Bendahara.
bahwa yang membuat SPK adalah Panitia.
bahwa jumlah judul buku yang pernah dikerjakan oleh CV. Roma adalah sebanyak
10.000 judul.
bahwa untuk menentukan judul buku yang diperlukan, ada timnya secara tersendiri.
bahwa Saksi-lah yang memerintahkan untuk membatalkan pembuatan KTA, karena
Saksi melihat KTA yang lama masih banyak tertumpuk dan masih layak dipakai.
bahwa Saksi tahu setelah ada laporan kalau ada uang sisa atau kelebihan dari suatu
kegiatan, dan kalau tidak dilaporkan oleh Bendahara kepada Saksi maka Saksi tidak
tahu.
bahwa Terdakwa mengaku bersalah dan merasa menyesal atas kejadian ini.
20. Ahli: SUDJATMOKO, Ak;
Jenis Kelamin Laki-laki, Lahir di Malang, Umur 55 tahun, Kebangsaan Indonesia, Alamat di
Jalan Ciwulan No.40 Malang, Agama Islam, Pekerjaan Pegawai Negeri Sipil pada BPKP
Perwakilan Jawa Timur;
bahwa Ahli bekerja di BPKP sejak tahun 1993.
bahwa Ahli pernah melakukan audit (pemeriksaan) keuangan pada BUMN, BUMD,
Pemerintah Kota/Kabupaten serta membantu Polres dan Kejaksaan Negeri di wilayah
Jawa Timur untuk menghitung kerugian Negara.
bahwa Saksi pernah, melakukan audit di Perpustakaan Bung Karno di Blitar terkait
dengan dugaan penyalahgunaan pengadaan barang dan jasa di Perpustakaan Bung
Karno.
bahwa ada temuan mengenai 2 permasalahan yang diketemukan yaitu : kemahalan
harga dan pengadaan pekerjaan fiktif.
bahwa Kemahalan harga dalam pengadaan barang dan jasa tahun 2007 di
perpustakaan bung Karno di Blitar yaitu ada kelebihan uang negara sebesar
Rp.358.574.494,00 dan pekerjaan fiktif yaitu ada pekerjaan yang 100% tidak
dikerjakan dan ada sebagian yang dikerjakan.
bahwa menurut Dipa tahun 2007 di Perpustakaan Bung Karno ada 16 item perjanjian
38
kontrak dan yang ada perjanjian kontrak sebanyak 12 item, sedangkan yang 3 item
merupakan pekerjaan fiktif.
bahwa nilai proyek Rp.50.000.000,00 keatas harus ada panitia pengadaan barang dan
jasa.
bahwa Panitia Pengadaan Barang dan Jasa di Perpustakaan Bung Karno sudah ada
tapi Panitia tersebut tidak dilibatkan oleh pimpinan perpustakaan Bung Karno selaku
Kuasa Pengguna Anggaran
bahwa tugas Pengguna Anggaran barang dan jasa serta Panitianya berkewajiban
untuk membuat HPS untuk menentukan plafon dan semuanya harus mengacu pada
HPS atau Harga Perhitungan Sendiri.
bahwa pengadaan Kartu Tanda Anggota di Perpustakaan Bung Karno karena nilainya
diatas Rp.50.000.000,00 maka harus ditenderkan, dan tidak dapat dilakukan
penunjukan langsung.
bahwa jika telah dibuatkan SPP-LS artinya dana sudah cair tetapi barangnya tidak
ada.
bahwa penghentian suatu kegiatan harus ada alasan yang jelas dan kalaupun memang
dibatalkan uang harus kembali.
bahwa pengadaan koleksi buku di Perpustakaan Bung Karno tidak ditenderkan dan
Panitia juga tidak membuat HPS.
bahwa penandatanganan kontrak tidak dibenarkan dibawa keluar dari Satuan kerja.
bahwa berapapun harga nilai kontrak harus ada Panitia pengadaan barang dan jasa.
bahwa tugas Panitia Pengadaan Barang dan jasa adalah menyusun jadwal, menyusun
dan menyiapkan HPS, menyiapkan dokumen pengadaan, mengumumkan pangadaan
di surat kabar, menilai kwalifikasi, melakukan evaluasi dan mengusulkan calon
pemenang.
bahwa HPS (harga perhitungan sendiri) dibuat oleh Panitia yang diserahkan kepada
Kuasa Pengguna Anggaran untuk disetujui.
bahwa yang dipakai adalah nilai yang ada paling bawah.
bahwa untuk pihak ke-3 atau rekanan yang dilampiri dalam Surat Perjanjian Kontrak,
adalah kwitansi, penetapan rekanan, berita acara penyelesaian pekerjaan, berita acara
serah terima pekerjaan, berita acara pembayaran, surat pajak dan dokumen yang lain
untuk dimintakan tanda tangan peneliti SPM.
bahwa pencairan dana yang terjadi di perpustakaan Bung Karno yaitu Berita Acara
pemeriksaan final tidak dilampirkan.
bahwa SP2D adalah Surat Perintah Pencairan Dana yang diterbitkan oleh KPPN
artinya telah terjadi pengeluaran uang atas beban APBN kepada rekanan yang telah
ditunjuk.
39
bahwa SP2D diterbitkan oleh KPPN kalau pekerjaan sudah selesai 100%.
bahwa Kerugian yang nyata di UPT Perpustakaan Bung Karno sebesar
Rp.444.948.517,00 yang terdiri dari kemahalan harga sebesar Rp.358.574.494,00 dan
pekerjaan fiktif sebesar Rp.86.369.023,00
bahwa dari klarifikasi team audit/pemeriksa, ternyata Panitia Pengadaan Barang dan
Jasa di Perpustakaan Bung karno tidak dilibatkan dalam pengadaan barang dan jasa.
bahwa semua pengadaan barang dan jasa berapapun nilainya harus menggunakan
HPS
bahwa dasar hukum untuk pembuatan HPS adalah pasal 13, Keputusan Presiden No.
80 Tahun 2003 dan Peraturan Presiden No. 8 Tahun 2006.
bahwa semua item pengadaan barang dan jasa yang ada di perpustakaan Bung Karno
tidak mempunyai HPS.
bahwa semua nilai kontrak di Perpustakaan Bung karno yang nilainya diatas
Rp.50.000.000,00 tidak ada yang ditenderkan.
bahwa Audit ada beberapa hal yang meliputi :
- General audit yaitu pemeriksaan keuangan secara menyeluruh.
- Operasional audit yaitu audit keuangan yang sifatnya memberi pembinaan.
- Investigasi audit artinya audit tentang kinerja suatu institusi
bahwa audit yang dilakukan di perpustakaan Bung Karno termasuk audit investigasi.
bahwa kemahalan harga yang terjadi di Perpustakaan Bung Karno adalah karena
tidak ada HPS.
bahwa meskipun beberapa pekerjaan di Perpustakaan Bung karno sudah
dilaksanakan oleh rekanan tapi pekerjaan tersebut berdasarkan penilaian dari tim
audit adalah kemahalan.
bahwa cara menghitung kerugian Negara diantaranya adalah berdasarkan dokumen,
karena dokumen merupakan kerjaan yang nyata.
Menimbang, bahwa terhadap seluruh keterangan Saksi-Saksi yang dihadirkan oleh
Penuntut Umum di persidangan, pada pokoknya Terdakwa tidak keberatan dan
membenarkan seluruh keterangan Saksi-Saksi tersebut;
Menimbang, bahwa Terdakwa di persidangan pada pokoknya memberikan
keterangan sebagai berikut:
bahwa riwayat pekerjaan Terdakwa sebagai Pegawai Negeri Sipil adalah sbb:
- Tahun 1994 diangkat menjadi CPNS di SMP ll Kota Bllitar.
- Tahun 2004 - 2005 dimutasikan ke Perpustakaan Bung Karno Kota Blitar sebagai
Staf Pelayanan Informasi.
40
- Tahun 2006 - Desember 2008 sebagai Bendahara Pengeluaran di UPT Perpustakaan
Bung Karno Blitar.
bahwa Terdakwa sebagai Pegawai Pemkot Blitar diperbantukan di UPT
Perpustakaan Bung Karno Blitar sebagai Bendahara Pengeluaran berdasarkan SK
dari Perpustakaan Nasional di jakarta.
bahwa Terdakwa sebagai Bendahara Pengeluaran mempunyai tugas antara lain :
- menerima uang,
- mencatat,
- membayar,
- mempertanggungjawabkan sesuai dengan peraturan perundangan dan
- mengajukanm SPM ke KPKN.
bahwa Terdakwa diangkat sebagai Bendahara Pengeluaran di UPT Perpustakaan
Bung Karno berdasarkan SK dari Kepala Perpustakaan Nasional RI No. 18 Tahun
2007 tanggal 17 April 2007 dan SK Kepala Perpustakaan Bung Karno Blitar No.
02.2 Tahun 2007 tanggal 1 Mei 2007;
bahwa DIPA di Perpustakaan Bung Karno tahun 2007 adalah sebesar Rp.5 milyar
lebih, dengan perincian antara lain untuk:
- gaji, honorarium dan tunjangan
- pengadaan makanan dan minuman
- pengadaan perlengkapan kantor
- pengadaan barang dan jasa
bahwa Terdakwa pernah menerima uang cash back dari rekanan Perpustakaan Bung
Karno sebesar Rp.275.000.000,00 dan uang cash back tersebut tidak Terdakwa
kembalikan ke Kas Negara tapi digunakan untuk kebutuhan operasional.
bahwa seingat Terdakwa, sebagai Bendahara di Perpustakaan Bung Karno, uang cash
back antara lain digunakan untuk:
- keperluan Terdakwa sebesar Rp.19.000.000,00;
- membayar uang lembur Pegawai;
- diserahkan kepada Kuasa Pengguna Anggaran sebesar Rp.120.000.000,00 untuk
biaya perjalanan dinas.
- diserahkan ke Perpustakaan Nasional di Jakarta sebesar Rp.50.000.000,00
bahwa setiap kali menerima uang cash back dari rekanan, Terdakwa selalu
memberitahukan atau lapor kepada Kuasa Pengguna Anggaran yaitu pak Djuharno;
bahwa Terdakwa selaku Bendahara di UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno
menerangkan bahwa nilai riil pekerjaan untuk 12 rekanan dihitung berdasarkan
kwitansi pembelian dari rekanan/kontraktor atau sub kontraktor yang bersangkutan
dan secara lisan disetujui pak Djuharno selaku Kuasa Pengguna Anggaran;
41
Menimbang, bahwa dari keterangan Terdakwa tersebut yang kemudian
dihubungkan dengan keterangan saksi-saksi dan barang bukti dalam perkara a quo ternyata
telah saling bersesuaian antara yang satu dengan lainnya, sehingga dapat disimpulkan fakta
hukum sebagai berikut:
bahwa berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran
2007 No.0012.0/057-01.0/XV/2007, Tanggal 31 Desember 2006 Nilai DIPA di UPT
Perpustakaan Proklamator Bung Karno Kota Blitar, sebesar Rp. 5.464.022.000,00
dengan perincian:
- Pengelolaan Gaji Rp. 1.093.094.000,00
- Kegiatan Swakelola Rp. 2.489.143.000,00
- Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 1.881.785.000,00
Rp. 5.464.022.000,00
bahwa berdasarkan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional No.18 Tahun 2007,
Tanggal 17 April 2007 Tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala Perpustakaan
Nasionalo.02 Tahun 2007 Tentang Pengangkatan Pengelola APBN Tahun Anggaran
2007 Pada Badan/Kantor/UPT/UPTD Perpustakaan Provinsi Di Indonesia,
susunannya adalah sebagai berikut:
1. Drs. Djuharno, M.Hum : Kuasa Pengguna Anggaran;
2. Drs. Agus Purnomo : Penguji/Penerbit SPM;
3. Nanang Jatmiko, S.Sd : Bendahara Pengeluaran;
bahwa berdasarkan Keputusan Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno
Kota Blitar No.04 Tahun 2007, Tanggal 2 Januari 2007 Tentang Penunjukkan Panitia
Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah UPT Perpustakaan Bung Karno Kota Blitar
Tahun Anggaran 2007 susunannya adalah sebagai berikut:
1. Drs. Njunariadi,M.Pd : Ketua
2. Drs. I Purwodarsono,M.Pd : Sekretaris
3. Budi Kastono, SE : Anggota
4. Adji Wiandjono, S.Hum : Anggota
5. Eka Urwanto, STP : Anggota
bahwa berdasarkan Keputusan Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno
Kota Blitar No.04.1 Tahun 2007, Tanggal 2 Januari 2007 Tentang Penunjukkan
Panitia Pemeriksa Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah UPT Perpustakaan Bung
Karno Kota Blitar Tahun Anggaran 2007 susunannya adalah sebagai berikut:
1. Timbul : Ketua
2. Jauhar Youhana : Sekretaris
3. Y. Goro Isnanto P : Anggota
42
bahwa berdasarkan Dipa Tahun 2007, Pengadaan Barang dan Jasa di UPT
Perpustakaan Proklamator Bung Karno Kota Blitar sebesar Rp.1.881.785.000,00;
bahwa dari Dipa sebesar Rp.1.881.785.000,00 telah terealisasi pada 16 kontrak
dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp.1.837.276.250,00;
bahwa perincian ke 16 kontrak tersebut adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan pemancar radio, dengan nilai Rp.47.250.000,00 SPK
No.07/RDO/PPBJ/UPT-PPBK/IV/2007, tanggal 10 April 2007, pelaksana
CV.Safaat Jaya Kediri;
2. Pengadaan ATK dana barang cetakan, dengan nilai Rp.44.300.000,00 SPK
No.07/ATKC/PPBJ/UPT-PPBK/V/2007, tanggal 31 Mei 2007, pelaksana
CV.Warga Darma Blitar;
3. Pengadaan bahan komputer, dengan nilai Rp.18.000.000,00 SPK
No.07/BCOMP/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 15 Juni 2007, pelaksana PT.
Arcadia Data Global Perkasa Blitar;
4. Perlengkapan sarana gedung (alat musik), dengan nilai Rp.87.500.000,00 SPK
No.07/PPSG/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 22 Juni 2007, pelaksana
CV.Elizabeth Malang;
5. Pemeliharaan AC Central, dengan nilai Rp.29.750.000,00 SPK
No.07/PAC/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 13 Juni 2007, pelaksana
CV.Multi Star Surabaya;
6. Perlengkapan sarana gedung (komputer, note book, printer), dengan nilai
Rp.165.450.000,00 SPK No.07/PKNP/PPBJ/UPT-PPBK/VII/2007, tanggal 4
Juli 2007, pelaksana PT. Arcadia Data Global Perkasa Blitar;
7. Pemeliharaan lift, dengan nilai Rp.29.500.000,00 SPK No.07/LIFT/PPBJ/UPT-
PPBK/III/2007, tanggal 29 Maret 2007, pelaksana CV. Ra Tech;
8. Pemeliharaan gedung dan bangunan, dengan nilai Rp.163.350.000,00 SPK
No.06/PB/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 25 Juni 2007, pelaksana CV.
Sahabat Kerja Tulungagung;
9. Pengadaan perlengkapan sarana gedung (mebeler dan layar LCD), dengan nilai
Rp.94.160.000,00 SPK No.07/PML/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 10 Juni
2007, pelaksana CV. Sahabat Kerja Tulungagung;
10. Pengadaan peralatan perpustakaan (papan petunjuk meja), dengan nilai
Rp.44.561.250,00 SPK No.07/PPBKI/PPBJ/UPT-PPBK/VIII/2007, tanggal 15
Agustus 2007, pelaksana CV. Wijaya Kusuma;
11. Pengadaan perlengkapan buku koleksi Idayu, dengan nilai Rp.75.500.000,00
SPK No.07/PPBKI/PPBJ/UPT-PPBK/IX/2007, tanggal 26 September 2007,
pelaksana CV. Wijaya Kusuma;
43
12. Pengadaan pengharum ruangan, dengan nilai Rp.14.560.000,00 SPK
No.07/PPBKI/PPBJ/UPT-PPBK/IX/2007, tanggal 26 September 2007,
pelaksana CV. Menara Hitech Blitar;
13. Pengadaan koleksi non buku (lukisan), dengan nilai Rp.47.000.000,00 SPK
No.07/NBK/PPBJ/UPT-PPBK/X/2007, tanggal 17 Oktober 2007, pelaksana CV.
Wijaya Kusuma;
14. Pengadaan koleksi buku, dengan nilai Rp.889.670.000,00 SPK
No.07/PB/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 25 Juni 2007, pelaksana CV.
Roma Jakarta;
15. Perawatan koleksi bahan pustaka, dengan nilai Rp.15.325.000,00 SPK
No.07/PBP/PPBJ/UPT-PPBK/X/2007, tanggal 26 Oktober 2007, pelaksana
Menara Hitech Blitar;
16. Pengadaan Kartu Anggota perpustakaan, dengan nilai Rp.71.400.000,00 SPK
No.07/PPBJ/PPBJ/UPT-PPBK/X/2007, tanggal 29 Oktober 2007, pelaksana CV.
Menara Hitech Blitar;
bahwa dari ke 16 kontrak tersebut, terdapat kemahalan harga dengan jumlah total
sebesar Rp.358.574.494,00 pada 12 kontrak yaitu :
1. Peningkatan pemancar radio, dengan nilai Rp.47.250.000,00 SPK
No.07/RDO/PPBJ/UPT-PPBK/IV/2007, tanggal 10 April 2007, pelaksana
CV.Safaat Jaya Kediri;
2. Pengadaan ATK dana barang cetakan, dengan nilai Rp.44.300.000,00 SPK
No.07/ATKC/PPBJ/UPT-PPBK/V/2007, tanggal 31 Mei 2007, pelaksana
CV.Warga Darma Blitar;
3. Pengadaan bahan komputer, dengan nilai Rp.18.000.000,00 SPK
No.07/BCOMP/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 15 Juni 2007, pelaksana
PT. Arcadia Data Global Perkasa Blitar;
4. Perlengkapan sarana gedung (alat musik), dengan nilai Rp.87.500.000,00 SPK
No.07/PPSG/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 22 Juni 2007, pelaksana
CV.Elizabeth Malang;
5. Pemeliharaan AC Central, dengan nilai Rp.29.750.000,00 SPK
No.07/PAC/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 13 Juni 2007, pelaksana
CV.Multi Star Surabaya;
6. Perlengkapan sarana gedung (komputer, note book, printer), dengan nilai
Rp.165.450.000,00 SPK No.07/PKNP/PPBJ/UPT-PPBK/VII/2007, tanggal 4
Juli 2007, pelaksana PT. Arcadia Data Global Perkasa Blitar;
7. Pemeliharaan lift, dengan nilai Rp.29.500.000,00 SPK No.07/LIFT/PPBJ/UPT-
PPBK/III/2007, tanggal 29 Maret 2007, pelaksana CV. Ra Tech;
44
8. Pemeliharaan gedung dan bangunan, dengan nilai Rp.163.350.000,00 SPK
No.06/PB/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 25 Juni 2007, pelaksana CV.
Sahabat Kerja Tulungagung;
9. Pengadaan perlengkapan sarana gedung (mebeler dan layar LCD), dengan nilai
Rp.94.160.000,00 SPK No.07/PML/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 10 Juni
2007, pelaksana CV. Sahabat Kerja Tulungagung;
10. Pengadaan peralatan perpustakaan (papan petunjuk meja), dengan nilai
Rp.44.561.250,00 SPK No.07/PPBKI/PPBJ/UPT-PPBK/VIII/2007, tanggal 15
Agustus 2007, pelaksana CV. Wijaya Kusuma;
11. Pengadaan perlengkapan buku koleksi Idayu, dengan nilai Rp.75.500.000,00
SPK No.07/PPBKI/PPBJ/UPT-PPBK/IX/2007, tanggal 26 September 2007,
pelaksana CV. Wijaya Kusuma;
12. Pengadaan koleksi non buku (lukisan), dengan nilai Rp.47.000.000,00 SPK
No.07/NBK/PPBJ/UPT-PPBK/X/2007, tanggal 17 Oktober 2007, pelaksana
CV. Wijaya Kusuma;
bahwa dari 16 kontrak atau Surat Perjanjian Kerja (SPK), terdapat 7 kontrak
Pengadaan Barang dan Jasa dengan nilai kontrak diatas Rp.50.000.000,00 yang tidak
ditenderkan, yaitu:
1. Perlengkapan sarana gedung (alat musik), dengan nilai Rp.87.500.000,00 SPK
No.07/PPSG/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 22 Juni 2007, pelaksana
CV.Elizabeth Malang;
2. Perlengkapan sarana gedung (komputer, note book, printer), dengan nilai
Rp.165.450.000,00 SPK No.07/PKNP/PPBJ/UPT-PPBK/VII/2007, tanggal 4 Juli
2007, pelaksana PT. Arcadia Data Global Perkasa Blitar;
3. Pemeliharaan gedung dan bangunan, dengan nilai Rp.163.350.000,00 SPK
No.06/PB/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 25 Juni 2007, pelaksana CV.
Sahabat Kerja Tulungagung;
4. Pengadaan perlengkapan sarana gedung (mebeler dan layar LCD), dengan nilai
Rp.94.160.000,00 SPK No.07/PML/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 10 Juni
2007, pelaksana CV. Sahabat Kerja Tulungagung;
5. Pengadaan perlengkapan buku koleksi Idayu, dengan nilai Rp.75.500.000,00 SPK
No.07/PPBKI/PPBJ/UPT-PPBK/IX/2007, tanggal 26 September 2007, pelaksana
CV. Wijaya Kusuma;
6. Pengadaan koleksi buku, dengan nilai Rp.889.670.000,00 SPK
No.07/PB/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 25 Juni 2007, pelaksana CV. Roma
Jakarta;
45
7. Pengadaan Kartu Anggota perpustakaan, dengan nilai Rp.71.400.000,00 SPK
No.07/PPBJ/PPBJ/UPT-PPBK/X/2007, tanggal 29 Oktober 2007, pelaksana CV.
Menara Hitech Blitar;
bahwa dari ke 16 kontrak tersebut terdapat 3 kontrak yang pelaksanaan pekerjaannya
tidak selesai 100% dan tidak dikerjakan yaitu:
1. Pengadaan pengharum ruangan, dengan nilai Rp.14.560.000,00 SPK
No.07/PPBKI/PPBJ/UPT-PPBK/IX/2007, tanggal 26 September 2007, pelaksana
CV. Menara Hitech Blitar;
2. Perawatan koleksi bahan pustaka, dengan nilai Rp.15.325.000,00 SPK
No.07/PBP/PPBJ/UPT-PPBK/X/2007, tanggal 26 Oktober 2007, pelaksana
Menara Hitech Blitar;
3. Pengadaan Kartu Anggota perpustakaan, dengan nilai Rp.71.400.000,00 SPK
No.07/PPBJ/PPBJ/UPT-PPBK/X/2007, tanggal 29 Oktober 2007, pelaksana CV.
Menara Hitech Blitar;
bahwa dalam proses pengadaan tidak dibentuk pejabat pengadaan namun demikian
dibentuk Panitia Pengadaan Barang dan Jasa akan tetapi Panitia Pengadaan Barang
dan Jasa tersebut tidak melaksanakan tugas sebagaimana mestinya yaitu:
- menyusun jadwal dan menerapkan pelaksanaan serta lokasi pengadaan;
- menyusun dan menyiapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS);
- menyiapkan dokumen pengadaan;
- mengumumkan pengadaan barang dan jasa di surat kabar nasional;
- menilai kualifikasi penyedia melalui paska kualifikasi/pra kualifikasi;
- melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk;
- mengusulkan calon pemenang;
bahwa dalam proses pengadaan barang dan jasa mulai dari menyusun jadwal dan
menetapkan cara pelaksanaan dan lokasi pengadaan sampai dengan penetapan
pemenang, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa serta Panitia Pemeriksa Pengadaan
Barang dan Jasa tidak pernah dilibatkan secara penuh;
bahwa penunjukkan langsung bertentangan dengan pasal 10 ayat (1) dan (2) Keppres
No.80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;
Menimbang, bahwa Terdakwa oleh Jaksa Penuntut Umum telah didakwa dengan
menggunakan sistem dakwaan subsidaritas yaitu Primer melanggar pasal 2 (1) Jo. pasal 18
UU No. 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. pasal
55 (1) ke 1 KUHP, Subsider melanggar pasal 3 Jo. pasal 18 UU No. 31 tahun 1999
46
sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang perubahan UU No.31
Tahun 1999 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. pasal 55 (1) ke 1 KUHP.
Menimbang, bahwa oleh karena dakwaan Jaksa Penuntut Umum disusun secara
Subsidaritas maka terlebih dahulu Majelis akan mempertimbangkan Dakwaan Primer yaitu
perbuatan terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam pasal 2 (1) Jo. pasal 18
UU No. 31 tahun 1999 sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang
Perubahan UU No. 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi Jo. pasal
55 (1) ke 1 KUHP, yang unsur-unsurnya adalah sebagai berikut:
1. Setiap Orang;
2. Secara Melawan Hukum
3. Memperkaya Diri Sendiri Atau Orang Lain Atau Suatu Korporasi;
4. Dapat Merugikan Keuangan Negara Atau Perekonomian Negara;
5. Dilakukan secara bersama-sama;
Unsur ke- 1 : “Setiap Orang”.
Menimbang, bahwa yang dimaksud dengan Setiap Orang sesuai dengan ketentuan
Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak
Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001
tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999, adalah orang perseorangan
atau termasuk korporasi.
Menimbang, bahwa menurut Martiman Projo Hamidjojo, SH, MM dalam bukunya
“Penerapan Pembuktian Terbalik Dalam Delik Korupsi”, Penerbit CV. Mandar Maju
Bandung tahun 2001 hal. 52-53, disebutkan istilah yang lazim dalam perundang-undangan
pidana ataupun KUHP memakai kata Barang siapa atau salinan dari “Hij die” (teks KUHP)
dan yang dimaksud dengan Setiap orang atau Barang siapa adalah orang atau orang-orang
yang apabila orang atau orang-orang tersebut terbukti memenuhi unsur-unsur delik yang
diatur dalam Pasal 2 ayat (1) Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi, maka orang-orang itu disebut sebagai si pelaku atau si pembuat dari
delik tersebut.
Menimbang, bahwa menurut R. Wiyono, SH dalam bukunya “Pembahasan
Undang-Undang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi” Penerbit Sinar Grafika Jakarta
tahun 2005, hal. 27 disebutkan bahwa dalam Pasal 2 ayat (1) tersebut tidak ditentukan
adanya suatu syarat, misalnya syarat Pegawai Negeri yang harus menyertai “setiap orang”
yang melakukan tindak pidana korupsi yang dimaksud. Oleh karena sesuai dengan apa yang
dimaksud dengan “setiap orang” dalam Pasal 1 angka 3, UU No.31 Tahun 1999 bahwa
Pelaku Tindak Pidana Korupsi yang terdapat dalam Pasal 2 ayat (1), UU No.31 Tahun 1999
dapat terdiri atas orang perseorangan dan/atau korporasi.
47
Menimbang, bahwa berdasarkan fakta di persidangan bahwa Terdakwa Nanang
Jatmiko, S.Pd., telah membenarkan identitasnya sebagaimana yang tercantum dalam surat
dakwaan Jaksa Penuntut Umum, sehingga Majelis berpendapat Terdakwa adalah orang
perseorangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 1 angka 3, UU No. 31 Tahun 1999 Jo.
UU No. 20 Tahun 2001;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut di atas, maka Majelis
berkesimpulan bahwa unsur ke-1 “setiap orang” telah terpenuhi.
Unsur ke- 2 : “Secara Melawan Hukum”;
Menimbang, bahwa unsur kedua ini terdiri dari beberapa sub unsur (elemen) yang
masing-masing saling berkaitan (berhubungan). Dimana yang dimaksud dengan secara
melawan hukum dalam rumusan delik ini berdasarkan penjelasan pasal 2 ayat (1) Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana
telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 adalah mencakup perbuatan melawan hukum dalam
arti formil maupun dalam arti materiil, yakni meskipun perbuatan tersebut tidak diatur dalam
peraturan perundang-undangan, namun apabila perbuatan tersebut dianggap tercela karena
tidak sesuai dengan rasa keadilan atau norma-norma kehidupan sosial dalam masyarakat,
maka perbuatan tersebut dapat dipidana. Oleh karena itu perbuatan melawan hukum dapat
diartikan sebagai perbuatan yang bertentangan dengan peraturan perundang-undangan
(hukum tertulis) dan/atau rasa keadilan atau norma-norma kehidupan sosial.
Menimbang, bahwa meskipun sifat melawan materiil dalam fungsi yang positif
telah ada putusan Mahkamah Konstitusi Nomor 003/P.UU.IV/2006 tanggal 25 Juli 2006
dinyatakan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat sehingga yang masih berlaku hanya
sifat melawan hukum dalam arti formil, yang pada hakekatnya sifat melawan hukum secara
materiil sudah melekat pada sifat melawan hukum formil sebagai perbuatan yang tidak patut
dan tidak terpuji. Demikian pula revisi maupun perubahan terhadap bunyi pasal 2 ayat (1)
Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 jo. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 sampai
saat ini belum ada ;
Menimbang, bahwa dari fakta yang terungkap di persidangan, maka unsur kedua
tentang melakukan perbuatan melawan hukum ini akan dipertimbangkan sebagai berikut :
bahwa berdasarkan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) Tahun Anggaran
2007 No.0012.0/057-01.0/XV/2007, Tanggal 31 Desember 2006 Nilai DIPA di UPT
Perpustakaan Proklamator Bung Karno Kota Blitar, sebesar Rp. 5.464.022.000,00
dengan perincian:
48
- Pengelolaan Gaji Rp. 1.093.094.000,00
- Kegiatan Swakelola Rp. 2.489.143.000,00
- Pengadaan Barang dan Jasa Rp. 1.881.785.000,00
Rp. 5.464.022.000,00
bahwa dari Dipa Pengadaan Barang dan Jasa sebesar Rp.1.881.785.000,00 telah
terealisasi pada 16 kontrak dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp.1.837.276.250,00;
bahwa perincian ke 16 kontrak tersebut adalah sebagai berikut:
1. Peningkatan pemancar radio, dengan nilai Rp.47.250.000,00 SPK
No.07/RDO/PPBJ/UPT-PPBK/IV/2007, tanggal 10 April 2007, pelaksana
CV.Safaat Jaya Kediri;
2. Pengadaan ATK dana barang cetakan, dengan nilai Rp.44.300.000,00 SPK
No.07/ATKC/PPBJ/UPT-PPBK/V/2007, tanggal 31 Mei 2007, pelaksana
CV.Warga Darma Blitar;
3. Pengadaan bahan komputer, dengan nilai Rp.18.000.000,00 SPK
No.07/BCOMP/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 15 Juni 2007, pelaksana
PT. Arcadia Data Global Perkasa Blitar;
4. Perlengkapan sarana gedung (alat musik), dengan nilai Rp.87.500.000,00
SPK No.07/PPSG/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 22 Juni 2007,
pelaksana CV.Elizabeth Malang;
5. Pemeliharaan AC Central, dengan nilai Rp.29.750.000,00 SPK
No.07/PAC/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 13 Juni 2007, pelaksana
CV.Multi Star Surabaya;
6. Perlengkapan sarana gedung (komputer, note book, printer), dengan nilai
Rp.165.450.000,00 SPK No.07/PKNP/PPBJ/UPT-PPBK/VII/2007, tanggal 4
Juli 2007, pelaksana PT. Arcadia Data Global Perkasa Blitar;
7. Pemeliharaan lift, dengan nilai Rp.29.500.000,00 SPK
No.07/LIFT/PPBJ/UPT-PPBK/III/2007, tanggal 29 Maret 2007, pelaksana
CV. Ra Tech;
8. Pemeliharaan gedung dan bangunan, dengan nilai Rp.163.350.000,00 SPK
No.06/PB/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 25 Juni 2007, pelaksana CV.
Sahabat Kerja Tulungagung;
9. Pengadaan perlengkapan sarana gedung (mebeler dan layar LCD), dengan
nilai Rp.94.160.000,00 SPK No.07/PML/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal
10 Juni 2007, pelaksana CV. Sahabat Kerja Tulungagung;
10. Pengadaan peralatan perpustakaan (papan petunjuk meja), dengan nilai
Rp.44.561.250,00 SPK No.07/PPBKI/PPBJ/UPT-PPBK/VIII/2007, tanggal
15 Agustus 2007, pelaksana CV. Wijaya Kusuma;
49
11. Pengadaan perlengkapan buku koleksi Idayu, dengan nilai Rp.75.500.000,00
SPK No.07/PPBKI/PPBJ/UPT-PPBK/IX/2007, tanggal 26 September 2007,
pelaksana CV. Wijaya Kusuma;
12. Pengadaan pengharum ruangan, dengan nilai Rp.14.560.000,00 SPK
No.07/PPBKI/PPBJ/UPT-PPBK/IX/2007, tanggal 26 September 2007,
pelaksana CV. Menara Hitech Blitar;
13. Pengadaan koleksi non buku (lukisan), dengan nilai Rp.47.000.000,00 SPK
No.07/NBK/PPBJ/UPT-PPBK/X/2007, tanggal 17 Oktober 2007, pelaksana
CV. Wijaya Kusuma;
14. Pengadaan koleksi buku, dengan nilai Rp.889.670.000,00 SPK
No.07/PB/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 25 Juni 2007, pelaksana CV.
Roma Jakarta;
15. Perawatan koleksi bahan pustaka, dengan nilai Rp.15.325.000,00 SPK
No.07/PBP/PPBJ/UPT-PPBK/X/2007, tanggal 26 Oktober 2007, pelaksana
Menara Hitech Blitar;
16. Pengadaan Kartu Anggota perpustakaan, dengan nilai Rp.71.400.000,00 SPK
No.07/PPBJ/PPBJ/UPT-PPBK/X/2007, tanggal 29 Oktober 2007, pelaksana
CV. Menara Hitech Blitar;
bahwa dari 16 kontrak atau Surat Perjanjian Kerja (SPK) tersebut, terdapat 7 kontrak
Pengadaan Barang dan Jasa dengan nilai kontrak diatas Rp.50.000.000,00 yang tidak
ditenderkan, yaitu:
1. Perlengkapan sarana gedung (alat musik), dengan nilai Rp.87.500.000,00
SPK No.07/PPSG/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 22 Juni 2007,
pelaksana CV.Elizabeth Malang;
2. Perlengkapan sarana gedung (komputer, note book, printer), dengan nilai
Rp.165.450.000,00 SPK No.07/PKNP/PPBJ/UPT-PPBK/VII/2007, tanggal 4
Juli 2007, pelaksana PT. Arcadia Data Global Perkasa Blitar;
3. Pemeliharaan gedung dan bangunan, dengan nilai Rp.163.350.000,00 SPK
No.06/PB/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 25 Juni 2007, pelaksana CV.
Sahabat Kerja Tulungagung;
4. Pengadaan perlengkapan sarana gedung (mebeler dan layar LCD), dengan
nilai Rp.94.160.000,00 SPK No.07/PML/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal
10 Juni 2007, pelaksana CV. Sahabat Kerja Tulungagung;
5. Pengadaan perlengkapan buku koleksi Idayu, dengan nilai Rp.75.500.000,00
SPK No.07/PPBKI/PPBJ/UPT-PPBK/IX/2007, tanggal 26 September 2007,
pelaksana CV. Wijaya Kusuma;
50
6. Pengadaan koleksi buku, dengan nilai Rp.889.670.000,00 SPK
No.07/PB/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 25 Juni 2007, pelaksana CV.
Roma Jakarta;
7. Pengadaan Kartu Anggota perpustakaan, dengan nilai Rp.71.400.000,00 SPK
No.07/PPBJ/PPBJ/UPT-PPBK/X/2007, tanggal 29 Oktober 2007, pelaksana
CV. Menara Hitech Blitar;
bahwa berdasarkan keterangan Saksi Djuharno, Saksi Adhan Amin, Saksi Rizal
Usamah, dan keterangan Terdakwa sendiri bahwa Kuasa Pengguna Anggaran
melalui Terdakwa sebagai Bendahara telah sepakat menunjuk rekanan secara
langsung tanpa melalui tender atau lelang secara terbuka;
bahwa tindakan/perbuatan Terdakwa dan Kuasa Pengguna Anggaran yang telah
menunjuk rekanan secara langsung tanpa melalui tender atau lelang secara terbuka
adalah bertentangan dengan ketentuan sebagaimana diatur dalam pasal 10 ayat (1)
dan (2) Keppres No.80 Tahun 2003 Tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut diatas Majelis
berkesimpulan bahwa tindakan/perbuatan Terdakwa dan Kuasa Pengguna Anggaran yang
telah menunjuk rekanan secara langsung tanpa melalui proses tender atau lelang secara
terbuka adalah merupakan perbuatan melawan hukum, sehingga unsur ke- 2 : “Secara
Melawan Hukum” sudah terpenuhi;
Unsur ke 3 : “Memperkaya Diri Sendiri atau Orang Lain atau Suatu Korporasi”.
Menimbang, bahwa Undang – undang Nomor 31 Tahun 1999 Tentang
Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi tidak memberikan pengertian tersendiri terhadap kata
“memperkaya” dalam unsur “Memperkaya Diri Sendiri atau Orang Lain atau Suatu
Korporasi”;
Menimbang, bahwa untuk menerapkan suatu ketentuan perundangan terhadap
suatu perbuatan untuk dapat dinilai apakah perbuatan tersebut telah memenuhi unsur yang
dimaksud dalam ketentuan perundangan itu, perlu diketahui maksud dari kata – kata atau
frasa kata dalam unsur ketentuan perundangan tersebut;
Menimbang, bahwa Ramelan (Jaksa Agung Muda Tindak Pidana Khusus antara
1999 sampai dengan 2000, Dosen Fakultas Hukum Universitas Trisaksi), dalam tulisannya
“Metode Interpretasi dan Jaminan Kepastian Hukum Dalam Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi” tertanggal 9 Juli 2007 (vide korup5170.wordpress.com) antara lain menyatakan
bahwa “Hakim tunduk pada undang-undang yang merupakan produk badan pembuat
undang-undang, akan tetapi ternyata undang-undang tidak mungkin jelas, atau kalau jelas,
51
tidak mungkin tuntas dan lengkap. Interpretasi atau penafsiran atas kata-kata yang menjadi
unsur-unsur suatu ketentuan perundangan akan memberi penjelasan yang gamblang (terang)
mengenai rumusan undang-undang agar ruang lingkup norma dapat diterapkan pada
peristiwa tertentu”;
Menimbang, bahwa selanjutnya diuraikan dalam melakukan penafsiran terhadap
ketentuan undang-undang, bahwa hakim dibatasi atau harus taat kepada kehendak pembuat
undang-undang, dalam hal ini bahasa merupakan sarana bagi pembuat undang-undang untuk
menyatakan kehendaknya. Titik tolak penafsiran menurut bahasa adalah bahasa sehari-hari.
Ketentuan atau kaidah hukum yang tertulis dalam undang-undang diberi arti menurut
kalimat atau bahasa sehari-hari. Interpretasi dengan metode ini disebut interpretasi
gramatikal, karena untuk mengetahui makna ketentuan undang-undang dengan cara
menguraikannya menurut bahasa, susunan kata atau bunyinya. Interpretasi ini biasanya
digunakan kamus bahasa;
Menimbang, bahwa kata “memperkaya” menurut Kamus Umum Bahasa
Indonesia, yang disusun oleh W.J.S. Poerwadarminta, yang diterbitkan PN Balai Pustaka,
Tahun 1983, mempunyai arti “menjadikan bertambah kaya”;
Menimbang, bahwa Darwin Prinst SH., dalam bukunya berjudul “Pemberantasan
Tindak Pidana Korupsi” (Penerbit Citra Aditya Bakti, 2002, Bandung), antara lain sebagai
berikut: Perbuatan yang dilakukan menurut elemen “Melakukan perbuatan memperkaya diri
sendiri atau orang lain atau korporasi” (dari unsur Pasal 2 Ayat (1) UU No. 31 Tahun 1999),
yaitu:
(1) memperkaya diri sendiri
artinya: bahwa dengan perbuatan melawan hukum itu pelaku menikmati
bertambahnya kekayaan atau harta benda miliknya sendiri;
(2) memperkaya orang lain
maksudnya: akibat perbuatan melawan hukum dari pelaku, ada orang lain yang
menikmati bertambahnya kekayaannya atau bertambahnya harta bendanya;
(3) memperkaya korporasi
maksudnya: yang mendapat keuntungan dari perbuatan melawan hukum yang
dilakukan oleh pelaku adalah suatu korporasi, yaitu kumpulan orang atau kumpulan
kekayaan yang terorganisasi, baik merupakan badan hukum maupun bukan badan
hukum;
Menimbang, bahwa pertimbangan hukum dari putusan Pengadilan Negeri
Tangerang, tanggal 13 Mei 1992 Nomor 18/Pid/B/1992/PN/TNG, menyebutkan bahwa
yang dimaksud dengan “memperkaya” adalah menjadikan orang yang belum kaya menjadi
52
kaya atau orang yang sudah kaya bertambah kaya (Putusan telah mempunyai kekuatan
hukum tetap dengan adanya putusan MA RI Nomor 570 K/Pid/1993 tanggal 4 September
1993, Majalah Varia Peradilan Tahun IX, Nomor 102, Maret 1994, halaman 131)
Menimbang, bahwa pembuktian yang diterapkan dalam pembuktian tindak pidana
yang diatur dan diancam dengan pidana oleh Pasal 2 Ayat (1) Undang – undang Nomor 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, adalah pembuktian atas tindak
pidana yang terjadi yang dirumuskan dalam dakwaan yang memuat rangkaian semua unsur
tindak pidana;
Menimbang, bahwa dalam hal ini, bagian atau elemen “memperkaya” dari unsur
“Memperkaya Diri Sendiri atau Orang Lain atau Suatu Korporasi”, harus dibuktikan;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa di persidangan ternyata
Terdakwa telah menerima dana cash back sebesar Rp.275.000.000,00 dari rekanan
Perpustakaan Bung Karno;
Menimbang, bahwa dana cash back yang telah diterima Terdakwa tersebut,
selanjutnya dipergunakan untuk keperluan membayar uang lembur Pegawai Perpustakaan
Bung Karno dan sebagian lagi diserahkan kepada Kuasa Pengguna Anggaran dan
Perpustakaan Nasional.
Menimbang, bahwa sebagian dana cash back yaitu sebesar Rp.120.000.000,00 telah
Terdakwa serahkan kepada Kuasa Pengguga Anggaran secara bertahap yaitu sejak tanggal 1
Mei 2007 sampai dengan 28 Desember 2007;
Menimbang, bahwa selanjutnya sisa dana cash back yang telah diterima oleh
Terdakwa tersebut, sebagian yaitu sebesar Rp.50.000.000,00 atas persetujuan dari Kuasa
Pengguna Anggaran kemudian diserahkan kepada Pejabat di Perpustakaan Nasional di
Jakarta;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Saksi Djuharno dan keterangan
Terdakwa bahwa dana cash back yang telah diterima Terdakwa tersebut, semata-mata tidak
dipergunakan oleh Terdakwa untuk kepentingan pribadi namun digunakan pula antara lain
untuk membayar biaya transportasi dan akomodasi Kuasa Pengguna Anggaran selama
berada di Jakarta, membayar biaya lembur Pegawai Perpustakaan Bung Karno dan untuk
Perpustakaan Nasional di Jakarta sebagai kontribusi dari Perpustakaan Bung Karno di Blitar;
Menimbang, bahwa dana cash back yang telah diterima Terdakwa, tidak semata-
mata digunakan untuk kepentingan pribadi Terdakwa sendiri dan juga selama dalam proses
persidangan tidak terbukti bahwa dengan diterimanya dana cash back tersebut Terdakwa
menjadi kaya;
53
Menimbang, bahwa oleh karena selama dalam proses persidangan tidak dapat
dibuktikan bahwa kekayaan Terdakwa mengalami penambahan harta benda atau bentuk
penambahan kemampuan finansial, sehingga baik secara nyata dapat dikatakan bahwa
terdakwa telah bertambah kaya atau tidak ternyata uang tersebut diserahkan oleh Terdakwa
kepada orang lain, sehingga orang lain tersebut bertambah harta benda kekayaannya yang
tampak secara nyata, atau tidak ternyata Terdakwa telah menyerahkan uang tersebut kepada
suatu korporasi, baik itu berbadan hukum maupun bukan berbadan hukum, sehingga
korporasi tersebut bertambah kemampuan keuangannya atau bertambah asset atau
kekayaannya, sehingga dapat memperbesar kemampuan di bidang usahanya;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut di atas, Majelis berkesimpulan
bahwa Penuntut Umum selama persidangan berlangsung, tidak dapat membuktikan secara
nyata bahwa Terdakwa telah memperkaya diri atau orang lain atau suatu korporasi;
Menimbang, bahwa karena sub unsur memperkaya diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi tidak terpenuhi, maka untuk unsur selebihnya dalam dakwaan primer tidak
perlu dipertimbangkan lebih lanjut dan oleh karenanya pula dakwaan primer harus
dinyatakan tidak terbukti;
Menimbang, bahwa karena dakwaan primer dinyatakan tidak terbukti, maka kepada
Terdakwa harus dibebaskan pula dari dakwaan primer tersebut;
Menimbang, bahwa surat dakwaan Penuntut Umum dalam perkara a quo disusun
secara subsidairitas dan oleh karena dakwaan primer sudah dinyatakan tidak terbukti, maka
selanjutnya Majelis akan mempertimbangkan dakwaan subsider yaitu perbuatan Terdakwa
sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 3 Jo. Pasal 18 Undang-Undang Nomor
31 Tahun 1999 Tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 Tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 Jo. Pasal 55 (1) ke.1 KUHP, yang unsur-unsurnya adalah :
1. Setiap orang;
2. Dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi;
3. Menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan atau sarana yang ada padanya karena jabatan atau
kedudukan;
4. Dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian Negara;
5. Dilakukan secara bersama-sama;
54
Unsur ke 1 “Setiap Orang” :
Menimbang, bahwa unsur ke-1 “setiap orang” telah dipertimbangkan dalam
pembuktian unsur ke-1 dakwaan primer dan dinyatakan telah terpenuhi, maka untuk
mempersingkat uraian pertimbangan unsur ini, maka Majelis mengambil alih pertimbangan
hukum pembuktian unsur setiap orang dalam dakwaan primer tersebut ke dalam pembuktian
unsur setiap orang dalam dakwaan subsider ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan pertimbangan tersebut, maka unsur ke-1 “setiap
orang” dalam dakwaan subsider ini telah terpenuhi;
Unsur ke 2 “Dengan tujuan menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau
suatu korporasi” :
Menimbang, bahwa pengertian menguntungkan sama artinya dengan mendapat
untung yaitu pendapatan yang diperoleh lebih besar dari pengeluaran, terlepas dari
penggunaan lebih lanjut dari pendapatan yang diperolehnya. Pengertian menguntungkan diri
sendiri atau orang lain atau suatu korporasi sama artinya dengan mendapatkan untung untuk
diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi;
Jadi menguntungkan diri sendiri atau orang lain atau suatu korporasi tersebut adalah tujuan
dari pelaku tindak pidana korupsi;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa di persidangan bahwa
Terdakwa sebagai Bendahara di Perpustakaan Bung Karno telah menerima uang cash back
dari rekanan Perpustakaan Bung Karno sebesar Rp. 275.000.000,00;
Menimbang, bahwa dari uang cash back sebesar Rp. 275.000.000,00 tersebut,
sebagian yaitu sebesar Rp.120.000.000,00 telah Terdakwa serahkan kepada Kuasa Pengguna
Anggaran Perpustakaan Bung Karno sekitar Rp.120.000.000,00;
Menimbang, bahwa uang sejumlah Rp.120.000.000,00 tersebut Terdakwa serahkan
kepada Kuasa Pengguna Anggaran Perpustakaan Bung Karno secara bertahap yaitu sejak
tanggal 1 Mei 2007 sampai dengan 28 Desember 2007;
Menimbang, bahwa di persidangan Kuasa Pengguna Anggaran Perpustakaan Bung
Karno membenarkan telah menerima uang dari Terdakwa sebesar Rp. 112.707.900,00
dengan perincian sebagai berikut:
1. Tanggal 01 Mei 2007 Voucer : Rp. 107.000,00
Belanja kebutuhan rumah tangga : Rp. 125.000,00
2. Tanggal 7 Mei 2007 Voucer : Rp. 200.000,00
3. Tanggal 14 Mei 2007 Ke Jakarta : Rp. 3.000.000,00
55
4. Tanggal 22 Mei 2007 Ke Jakarta : Rp. 3.000.000,00
Transfer : Rp. 2.000.000,00
5. Tanggal 25 Mei 2007 Ke Jakarta : Rp. 2.500.000,00
6. Tanggal 07 Juni 2007 Ke Jakarta : Rp. 2.500.000,00
7. Tanggal 14 Juni 2007 Ke Jakarta : Rp. 3.500.000,00
8. Tanggal 22 Juni 2007 KUPT : Rp. 2.000.000,00
9. Tanggal 25 Juni 2007 Voucer : Rp. 109.000,00
10. Tanggal 28 Juni 2007 Ke Jakarta : Rp. 2.000.000,00
11. Tanggal 05 Juli 2007 KUPT : Rp. 5.000.000,00
12. Tanggal 13 Juli 2007 Ke Jakarta : Rp. 2.500.000,00
13. Tanggal 17 Juli 2007 Ke Jakarta : Rp. 5.000.000,00
14. Tanggal 28 Juli 2007 KUPT (Marsela) : Rp. 2.500.000,00
Tas dan lain-lain : Rp. 1.500.000,00
15. Tanggal 11 Agustus 2007 Ke Jakarta : Rp. 5.000.000,00
16. Tanggal 17 Agustus 2007 Voucer : Rp. 195.000,00
Ke Jakarta : Rp. 2.000.000,00
17. Tanggal 26 Agustus 2007 Ke Jakarta : Rp. 5.000.000,00
18. Tanggal 31 Agustus 2007 Transfer : Rp. 3.000.000,00
19. Tanggal 13 September 2007 Ke Jakarta : Rp. 2.500.000,00
20. Tanggal 21 September 2007 KUPT : Rp. 2.500.000,00
21. Tanggal 28 September 2007 Ke Jakarta : Rp. 2.500.000,00
22. Tanggal 04 Oktober 2007 KUPT : Rp. 5.000.000,00
23. Tanggal 17 oktober 2007 Hari Raya ke Batu : Rp. 3.000.000,00
24. Tanggal 30 Oktober 2007 Sosialisai di Batu 2 hari : Rp. 2.500.000,00
25. Tanggal 11 Nopember 2007 Ke Jakarta : Rp. 3.000.000,00
26. Tanggal 08 Nopember 2007 KUPT : Rp. 4.000.000,00
27. Tanggal 13 Nopember 2007 KUPT : Rp. 3.500.000,00
28. Tanggal 24 Nopember 2007 KUPT : Rp. 2.500.000,00
29. Tanggal 29 Nopember 2007 KUPT : Rp. 6.000.000,00
30. Tanggal 07 Desember 2007 KUPT : Rp. 6.000.000,00
31. Tanggal 12 Desember 2007 Rice Cocker : Rp. 171.000,00
Uang saku : Rp. 300.000,00
32. Tanggal 17 Desember 2007 KUPT : Rp. 10.000.000,00
33. 28 Desember 2007 Ke Jakarta : Rp. 5.000.000,00
Jumlah : Rp112.707.900,00
56
Menimbang, bahwa oleh karena Kuasa Pengguna Anggaran Perpustakaan Bung
Karno terbukti telah menerima uang sebesar Rp. 112.707.900,00 maka uang cash back
selebihnya yaitu sebesar Rp.162.292.100,00 adalah merupakan tanggungjawab dari
Terdakwa selaku Bendahara di Perpustakaan Bung Karno;
Menimbang, bahwa oleh karena pertanggungjawaban dan penggunaan uang sebesar
Rp.162.292.100,00 tersebut tidak jelas peruntukannya maka Majelis berpendapat bahwa
Terdakwa telah memperoleh keuntungan sehingga Majelis berkesimpulan bahwa Unsur ke
2 “Dengan tujuan menguntungkan diri sendiri” telah terpenuhi;
Unsur ke 3 “Menyalahgunakan Kewenangan, Kesempatan atau Sarana yang
ada padanya karena Jabatan atau Kedudukan”;
Menimbang bahwa pengertian kewenangan adalah serangkaian hak yang melekat
pada jabatan atau kedudukan dari pelaku tindak pidana korupsi untuk mengambil tindakan
yang diperlukan agar tugas pekerjaannya dapat dilaksanakan dengan baik;
Menimbang bahwa yang dimaksud dengan kesempatan adalah peluang yang dapat
dimanfaatkan oleh pelaku tindak pidana korupsi, peluang mana tercantum di dalam
ketentuan-ketentuan tentang tata kerja yang berkaitan dengan jabatan atau kedudukan yang
dijabat atau diduduki oleh pelaku tindak pidana korupsi. Sedangkan yang dimaksud dengan
sarana adalah cara kerja atau metoda kerja yang berkaitan dengan jabatan atau kedudukan
dari pelaku tindak pidana korupsi;
Adapun pengertian jabatan adalah kedudukan yang menunjukkan tugas, tanggungjawab,
wewenang dan hak seseorang Pegawai Negeri Sipil dalam suatu satuan organisasi negara.
Menimbang bahwa dari pengertian-pengertian tersebut diatas maka yang dimaksud
dengan menyalahgunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang ada padanya karena
jabatan atau kedudukan adalah menggunakan kewenangan, kesempatan atau sarana yang
melekat pada jabatan atau kedudukan yang dijabat atau diduduki oleh pelaku tindak pidana
korupsi untuk tujuan lain dari maksud diberikannya kewenangan, kesempatan atau sarana
tersebut;
Menimbang, bahwa berdasarkan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional No.18
Tahun 2007, Tanggal 17 April 2007 Tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala
Perpustakaan Nasional No.02 Tahun 2007 Tentang Pengangkatan Pengelola APBN Tahun
Anggaran 2007 Pada Badan/Kantor/UPT/UPTD Perpustakaan Provinsi Di Indonesia,
susunannya adalah sebagai berikut:
1. Drs. Djuharno, M.Hum : Kuasa Pengguna Anggaran;
2. Drs. Agus Purnomo : Penguji/Penerbit SPM;
3. Nanang Jatmiko, S.Sd : Bendahara Pengeluaran;
57
Menimbang, bahwa berdasarkan Keputusan Kepala UPT Perpustakaan Proklamator
Bung Karno Kota Blitar No.04 Tahun 2007, Tanggal 2 Januari 2007 Tentang Penunjukkan
Panitia Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah UPT Perpustakaan Bung Karno Kota Blitar
Tahun Anggaran 2007 susunannya adalah sebagai berikut:
1. Drs. Njunariadi,M.Pd : Ketua
2. Drs. I Purwodarsono,M.Pd : Sekretaris
3. Budi Kastono, SE : Anggota
4. Adji Wiandjono, S.Hum : Anggota
5. Eka Urwanto, STP : Anggota
Menimbang, bahwa berdasarkan Keputusan Kepala UPT Perpustakaan Proklamator
Bung Karno Kota Blitar No.04.1 Tahun 2007, Tanggal 2 Januari 2007 Tentang Penunjukkan
Panitia Pemeriksa Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah UPT Perpustakaan Bung Karno Kota
Blitar Tahun Anggaran 2007 susunannya adalah sebagai berikut:
1. Timbul : Ketua
2. Jauhar Youhana : Sekretaris
3. Y. Goro Isnanto P : Anggota
Menimbang, bahwa dalam proses pengadaan Kuasa Pengguna Anggaran dan
Terdakwa tidak pernah membentuk pejabat pengadaan namun demikian dibentuk Panitia
Pengadaan Barang dan Jasa akan tetapi Panitia Pengadaan Barang dan Jasa tersebut-pun
tidak melaksanakan tugas sebagaimana mestinya yaitu:
- menyusun jadwal dan menerapkan pelaksanaan serta lokasi pengadaan;
- menyusun dan menyiapkan Harga Perkiraan Sendiri (HPS);
- menyiapkan dokumen pengadaan;
- mengumumkan pengadaan barang dan jasa di surat kabar nasional;
- menilai kualifikasi penyedia melalui paska kualifikasi/pra kualifikasi;
- melakukan evaluasi terhadap penawaran yang masuk;
- mengusulkan calon pemenang;
Menimbang, bahwa dalam proses pengadaan barang dan jasa mulai dari menyusun
jadwal dan menetapkan cara pelaksanaan dan lokasi pengadaan sampai dengan penetapan
pemenang, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa serta Panitia Pemeriksa Pengadaan Barang
dan Jasa tidak pernah dilibatkan secara penuh;
Menimbang, bahwa dengan kedudukan/jabatan Terdakwa sebagai Bendahara
bersama dengan Kuasa Pengguna Anggaran di UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno
maka dengan kewenangan yang dimilikinya tersebut, Terdakwa dan Kuasa Pengguna
Anggaran secara leluasa tidak membentuk Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa dan juga
tidak melibatkan Panitia Pengadaan Barang dan Jasa secara penuh;
58
Menimbang, bahwa tindakan Kuasa Pengguna Anggaran dan Terdakwa yang tidak
membentuk Pejabat Pengadaan Barang dan Jasa dan juga tidak melibatkan Panitia
Pengadaan Barang dan Jasa secara penuh maka Majelis berkesimpulan bahwa perbuatan
Terdakwa tersebut telah memenuhi unsur ke.3 yaitu: menyalahgunakan Kewenangan,
Kesempatan atau Sarana yang ada padanya karena Jabatan atau Kedudukan;
Unsur ke 4 “Dapat merugikan keuangan Negara atau perekonomian negara”
Menimbang, bahwa pengertian keuangan negara berdasarkan penjelasan umum UU
No.31 tahun 1999 adalah seluruh kekayaan negara dalam bentuk apapun yang dipisahkan
atau tidak dipisahkan termasuk didalamnya segala bagian kekayaan negara dan segala hak
dan kewajiban yang timbul karena:
a. berada dalam penguasaan, pengurusan dan pertanggungjawaban pejabat negara baik
di tingkat pusat maupun daerah;
b. berada dalam penguasaan, pengurusan dan pertanggungjawaban BUMN/BUMD,
yayasan, badan hukum dan perusahaan yang menyertakan modal negara atau
perusahaan yang menyertakan modal pihak ketiga berdasarkan perjanjian dengan
negara;
Adapun yang dimaksud dengan perekonomian negara adalah kehidupan
perekonomian yang disusun sebagai usaha bersama berdasarkan asas kekeluargaan ataupun
usaha masyarakat secara mandiri yang didasarkan kepada kebijakan pemerintah baik di
tingkat pusat maupun di daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
yang berlaku yang bertujuan memberikan manfaat, kemakmuran dan kesejahteraan kepada
seluruh kehidupan masyarakat;
Menimbang, bahwa berdasarkan pengertian-pengertian tersebut diatas maka yang
dimaksud dengan dapat merugikan keuangan negara adalah sama artinya dengan menjadi
ruginya keuangan negara atau berkurangnya keuangan negara sedangkan pengertian
merugikan perekonomian negara adalah sama artinya dengan perekonomian negara menjadi
rugi atau perekonomian negara menjadi kurang berjalan;
Menimbang, bahwa berdasarkan Dipa Tahun 2007, Pengadaan Barang dan Jasa di
UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Kota Blitar sebesar Rp.1.881.785.000,00;
Menimbang, bahwa dari Dipa sebesar Rp.1.881.785.000,00 telah terealisasi pada 16
kontrak dengan jumlah keseluruhan sebesar Rp.1.837.276.250,00;
Menimbang, bahwa dari ke 16 kontrak tersebut, terdapat kemahalan harga dengan
jumlah total sebesar Rp.358.574.494,00 pada 12 kontrak yaitu :
1. Peningkatan pemancar radio, dengan nilai Rp.47.250.000,00 SPK
No.07/RDO/PPBJ/UPT-PPBK/IV/2007, tanggal 10 April 2007, pelaksana CV.Safaat
Jaya Kediri;
59
2. Pengadaan ATK dana barang cetakan, dengan nilai Rp.44.300.000,00 SPK
No.07/ATKC/PPBJ/UPT-PPBK/V/2007, tanggal 31 Mei 2007, pelaksana CV.Warga
Darma Blitar;
3. Pengadaan bahan komputer, dengan nilai Rp.18.000.000,00 SPK
No.07/BCOMP/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 15 Juni 2007, pelaksana PT.
Arcadia Data Global Perkasa Blitar;
4. Perlengkapan sarana gedung (alat musik), dengan nilai Rp.87.500.000,00 SPK
No.07/PPSG/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 22 Juni 2007, pelaksana
CV.Elizabeth Malang;
5. Pemeliharaan AC Central, dengan nilai Rp.29.750.000,00 SPK
No.07/PAC/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 13 Juni 2007, pelaksana CV.Multi
Star Surabaya;
6. Perlengkapan sarana gedung (komputer, note book, printer), dengan nilai
Rp.165.450.000,00 SPK No.07/PKNP/PPBJ/UPT-PPBK/VII/2007, tanggal 4 Juli
2007, pelaksana PT. Arcadia Data Global Perkasa Blitar;
7. Pemeliharaan lift, dengan nilai Rp.29.500.000,00 SPK No.07/LIFT/PPBJ/UPT-
PPBK/III/2007, tanggal 29 Maret 2007, pelaksana CV. Ra Tech;
8. Pemeliharaan gedung dan bangunan, dengan nilai Rp.163.350.000,00 SPK
No.06/PB/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 25 Juni 2007, pelaksana CV. Sahabat
Kerja Tulungagung;
9. Pengadaan perlengkapan sarana gedung (mebeler dan layar LCD), dengan nilai
Rp.94.160.000,00 SPK No.07/PML/PPBJ/UPT-PPBK/VI/2007, tanggal 10 Juni
2007, pelaksana CV. Sahabat Kerja Tulungagung;
10. Pengadaan peralatan perpustakaan (papan petunjuk meja), dengan nilai
Rp.44.561.250,00 SPK No.07/PPBKI/PPBJ/UPT-PPBK/VIII/2007, tanggal 15
Agustus 2007, pelaksana CV. Wijaya Kusuma;
11. Pengadaan perlengkapan buku koleksi Idayu, dengan nilai Rp.75.500.000,00 SPK
No.07/PPBKI/PPBJ/UPT-PPBK/IX/2007, tanggal 26 September 2007, pelaksana
CV. Wijaya Kusuma;
12. Pengadaan koleksi non buku (lukisan), dengan nilai Rp.47.000.000,00 SPK
No.07/NBK/PPBJ/UPT-PPBK/X/2007, tanggal 17 Oktober 2007, pelaksana CV.
Wijaya Kusuma;
Menimbang, bahwa dari tidak selesai ke 16 kontrak tersebut terdapat 3 kontrak
yang pelaksanaan pekerjaannya 100% dan tidak dikerjakan yaitu:
1. Pengadaan pengharum ruangan, dengan nilai Rp.14.560.000,00 SPK
No.07/PPBKI/PPBJ/UPT-PPBK/IX/2007, tanggal 26 September 2007,
pelaksana CV. Menara Hitech Blitar;
60
2. Perawatan koleksi bahan pustaka, dengan nilai Rp.15.325.000,00 SPK
No.07/PBP/PPBJ/UPT-PPBK/X/2007, tanggal 26 Oktober 2007, pelaksana
Menara Hitech Blitar;
3. Pengadaan Kartu Anggota perpustakaan, dengan nilai Rp.71.400.000,00 SPK
No.07/PPBJ/PPBJ/UPT-PPBK/X/2007, tanggal 29 Oktober 2007, pelaksana
CV. Menara Hitech Blitar;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Ahli Drs. Sudjatmoko, Ak dan bukti
tertulis berupa Laporan Hasil Penghitungan Kerugian Keuangan Negara Atas Dugaan
Tindak Pidana Korupsi Penyalahgunaan Dana APBN Tahun Anggaran 2007 Pada UPT
Perpustakaan Proklamator Bung Karno Di Kota Blitar, No.SR-9777/PW13/5/2009, tanggal
14 Mei 2009 maka jumlah total kerugian negara adalah Rp.444.943.517,00 yang terdiri dari:
Kemahalan harga sebesar Rp.358.574.494,00
dan
Pekerjaan tidak selesai 100% dan tidak dikerjakan sebesar Rp. 86.369.023,00
Menimbang, bahwa uang sebesar Rp.444.943.517,00 tersebut yang
penggunaannya tidak dapat dipertanggungjawabkan oleh Kuasa Pengguna Anggaran dan
Terdakwa sebagai Bendahara di UPT Perpustakaan Bung Karno, menurut Majelis adalah
merupakan jumlah kerugian negara sebagai akibat dari perbuatan Kuasa Pengguna Anggaran
dan Terdakwa;
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas maka Majelis berkesimpulan
bahwa perbuatan Terdakwa telah memenuhi unsur ke 4 yaitu: "dapat merugikan
keuangan negara atau perekonomian negara";
Unsur ke 5 “Dilakukan secara bersama-sama”
Menimbang, bahwa berdasarkan pasal 55 ayat (1) KUHP dikenal ada 4 macam
bentuk penyertaan yaitu:
mereka yang melakukan (plegen);
menyuruh melakukan (doen plegen);
turut melakukan (medeplegen);
membujuk (uitlokker);
Menimbang, bahwa berdasarkan Keputusan Kepala Perpustakaan Nasional No.18
Tahun 2007, Tanggal 17 April 2007 Tentang Perubahan Atas Keputusan Kepala
Perpustakaan Nasional No.02 Tahun 2007 Tentang Pengangkatan Pengelola APBN Tahun
Anggaran 2007 Pada Badan/Kantor/UPT/UPTD Perpustakaan Provinsi Di Indonesia,
susunannya adalah sebagai berikut:
61
1. Drs. Djuharno, M.Hum : Kuasa Pengguna Anggaran;
2. Drs. Agus Purnomo : Penguji/Penerbit SPM;
3. Nanang Jatmiko, S.Pd : Bendahara Pengeluaran;
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa di persidangan bahwa
Terdakwa sebagai Bendahara di Perpustakaan Bung Karno telah menerima uang cash back
dari rekanan Perpustakaan Bung Karno sebesar Rp. 275.000.000,00;
Menimbang, bahwa dengan diterimanya uang cash back oleh Terdakwa dari
rekanan Perpustakaan Bung Karno sebesar Rp. 275.000.000,00 tersebut maka menurut
Majelis perbuatan Terdakwa dan Kuasa Pengguna Anggaran adalah sebagai wujud dan
merupakan salah satu bentuk penyertaan yaitu turut melakukan (medeplegen);
Menimbang, bahwa berdasarkan uraian tersebut diatas maka Majelis berpendapat
bahwa perbuatan Terdakwa sudah memenuhi unsur yang dilakukan secara bersama-sama
sebagaimana yang tercantum dalam pasal 55 ayat (1) KUHP;
Menimbang, bahwa terhadap Nota Pembelaan atau Pledooi Penasihat Hukum
Terdakwa yang memohon agar Majelis membebaskan Terdakwa dari hukuman tambahan
berupa uang pengganti, Majelis berpendapat bahwa permohonan tersebut tidak dapat
dikabulkan karena uang pengganti merupakan uang yang telah digunakan oleh Terdakwa
sehingga Terdakwa berkewajiban untuk mengembalikan uang tersebut kepada negara;
Menimbang, bahwa perkara tindak pidana korupsi di Indonesia sudah meluas dalam
masyarakat dan perkembangannya saat ini terus meningkat dari tahun ke tahun baik dari
jumlah kasus yang terjadi maupun dari jumlah kerugian negara dan dari segi kualitas tindak
pidana korupsi sudah dilakukan secara sistematis dan kolektif serta ruang lingkupnya sudah
memasuki seluruh aspek kehidupan masyarakat;
Menimbang, bahwa meningkatnya jumlah perkara tindak pidana korupsi di Indonesia
yang tidak terkendali akan membawa bencana tidak saja terhadap kehidupan perekonomian
nasional tetapi juga pada kehidupan berbangsa dan bernegara pada umumnya termasuk di
Propinsi Jawa Timur khususnya di Kabupaten Blitar;
Menimbang, bahwa untuk memberantas perkara tindak pidana korupsi, Majelis
sependapat bahwa hal tersebut tidak dapat lagi dilakukan secara biasa atau konvensional
tetapi harus dilakukan secara luar biasa termasuk dengan memberikan hukuman yang
setimpal kepada pelakunya namun tetap mengedepankan unsur yang paling hakiki yaitu
keadilan ;
Menimbang, bahwa selama proses persidangan berlangsung, Majelis tidak
menemukan adanya alasan pemaaf maupun pembenar pada diri terdakwa yang dapat
menghapuskan pertanggung-jawaban pidana atas segala perbuatan pidana yang
dilakukannya, maka kepada Terdakwa haruslah dinyatakan telah terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan perbuatan pidana sebagaimana diatur dan diancam pidana
62
dalam pasal 3 Jo. pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 sebagaimana diubah
dengan Undang-Undang Nomor 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana
Korupsi Jo. pasal 55 (1) ke.1 KUHP dan karenanya patut dijatuhkan pidana yang setimpal
dengan kesalahannya sebagaimana yang akan disebutkan dalam amar putusan ini ;
Menimbang, bahwa adapun hal-hal yang menjadikan pertimbangan Majelis dalam
menjatuhkan putusan terhadap diri terdakwa, di samping hal-hal yang telah terurai dalam
pertimbangan hukum tersebut diatas adalah dengan mengingat bahwa tujuan pemidanaan
bukanlah semata-mata sebagai upaya balas dendam, namun lebih dititikberatkan pada
pendidikan dan pengajaran untuk memperbaiki tingkah laku Terdakwa, maka pidana yang
akan dijatuhkan nanti menurut hemat Majelis dipandang sudah patut dan memenuhi rasa
keadilan;
Menimbang, bahwa oleh karena selama proses pemeriksaan terhadap diri Terdakwa
telah dilakukan penahanan, maka sesuai dengan ketentuan pasal 22 ayat (4) KUHAP bahwa
penahanan yang telah dijalani Terdakwa tersebut dikurangkan seluruhnya dari pidana yang
dijatuhkan;
Menimbang, bahwa karena terdakwa ditahan, maka sesuai pasal 193 ayat (2) huruf
b KUHAP Jo. pasal 21 ayat (4) KUHAP Majelis mempunyai cukup alasan untuk
menetapkan agar Terdakwa tetap berada dalam tahanan ;
Menimbang, bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 3 Undang-Undang Nomor 31
Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 diatur mengenai komulasi penjatuhan hukuman pokok, yaitu
hukuman penjara dan hukuman denda, maka kepada diri Terdakwa selain dijatuhi pidana
penjara juga patut untuk dijatuhkan pidana denda yang besarnya akan ditetapkan dalam amar
putusan ini;
Menimbang, bahwa berdasarkan Pasal 18 ayat (1) huruf b Undang-Undang Nomor
31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah
dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999, disebutkan bahwa selain tindak pidana tambahan sebagaimana
dimaksud dalam KUHP, pidana tambahan dalam tindak pidana korupsi salah satunya adalah
pembayaran uang pengganti yang jumlah sebanyak-banyaknya sama dengan harta benda
yang diperoleh dari tindak pidana korupsi ;
Menimbang, bahwa untuk menentukan besarnya uang pengganti tersebut majelis
berpendapat sesuai dengan yang telah dipertimbangkan dalam unsur pasal 3 Undang-Undang
Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah
diubah dengan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-
Undang Nomor 31 Tahun 1999 dalam Dakwaan Subsider tersebut diatas yaitu perbuatan
63
Terdakwa telah menimbulkan kerugian negara sehingga adalah cukup beralasan apabila
Terdakwa di pidana pula dengan pidana tambahan berupa pembayaran uang pengganti
sebesar Rp.162.292.100,00;
Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa dinyatakan bersalah dan dijatuhi pidana,
maka sesuai dengan ketentuan pasal 197 ayat (1) huruf i Kuhap dan Pasal 222 ayat (1)
Kuhap kepada Terdakwa dibebani pula untuk membayar biaya perkara yang besarnya akan
ditetapkan dalam amar putusan ini ;
Menimbang, bahwa sebelum Majelis menjatuhkan pidana kepada terdakwa, maka
sesuai pasal 197 ayat (1) huruf f KUHAP akan dipertimbangkan terlebih dahulu hal-hal yang
memberatkan maupun hal-hal yang meringankan bagi diri terdakwa, yaitu sebagai berikut :
Hal-hal yang memberatkan :
- Perbuatan Terdakwa telah mengakibatkan timbulnya kerugian negara.
- Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan semangat pemerintah dalam
memberantas dan memerangi tindak pidana korupsi
- Terdakwa sudah menikmati hasil perbuatannya.
Hal-hal yang meringankan :
- Terdakwa belum pernah dihukum
- Terdakwa bersikap sopan dalam persidangan dan mengakui terus terang
perbuatannya;
- Terdakwa mempunyai tanggungan keluarga;
- Terdakwa semata-mata tidak menggunakan hasil korupsi untuk
kepentingan pribadi seluruhnya;
Menimbang, bahwa karena terdakwa dipidana, maka terdakwa dibebani membayar
biaya perkara;
Menimbang, bahwa berhubung tidak ada alasan yang sifatnya mendesak dan juga
tidak ada alasan lain berdasarkan undang-undang yang dapat dijadikan alasan untuk
penangguhan penahanan Terdakwa, maka Terdakwa harus tetap berada dalam rumah
tahanan negara (rutan);
Menimbang, bahwa dengan memperhatikan kadar dan sifat perbuatan Terdakwa yang
juga menjadi dasar untuk menjatuhkan hukuman dalam perkara a quo;
Menimbang, bahwa setelah memperhatikan peraturan-peraturan dan undang-undang
yang berhubungan dengan perkara ini, antara lain pasal 3 jo pasal 18 ayat (1) huruf b UU
No. 31 Tahun 1999 Jo. UU No. 20 Tahun 2001 Jo. pasal 197 Kuhap;
M E N G A D I L I:
Menyatakan Terdakwa Nanang Jatmiko, S.Pd tidak terbukti secara sah dan
meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana sebagaimana dalam dakwaan primer;
64
Membebaskan Terdakwa Nanang Jatmiko, S.Pd dari dakwaan primer tersebut;
Menyatakan Terdakwa Nanang Jatmiko, S.Pd terbukti secara sah dan meyakinkan
bersalah melakukan tindak pidana korupsi secara bersama-sama;
Menjatuhkan pidana kepada Terdakwa tersebut dengan pidana penjara selama 1
(satu) tahun, 6 (enam) bulan dan denda sebesar Rp. 50.000.000,00 (lima puluh juta
rupiah);
Menetapkan jika denda tersebut tidak dibayar maka diganti dengan pidana kurungan
selama 1 (satu) bulan;
Menetapkan masa penahanan yang telah dijalani oleh Terdakwa dikurangkan
seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan;
Menghukum Terdakwa membayar uang pengganti sebesar Rp. 162.292.100,00
(seratus enam puluh dua dua ratus sembilan puluh dua ribu seratus rupiah);
Menetapkan jika dalam tenggang waktu 1 (satu) bulan sesudah putusan ini
memperoleh kekuatan hukum tetap ternyata Terpidana tidak membayar uang
pengganti maka harta benda Terpidana disita oleh Jaksa dan dilelang untuk menutupi
uang pengganti tersebut;
Menetapkan Jika Terpidana tidak mempunyai harta benda, yang mencukupi untuk
membayar uang pangganti tersebut, maka Terpidana dipidana dengan pidana penjara
selama 4 (empat) bulan;
Memerintahkan agar barang bukti berupa:
1. DIPA tahun anggaran 2007 UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Kota
Blitar;
2. Daftar Kendali DIPA Tahun Anggaran UPT Perpustakaan Proklamator Bung
Karno Kota Blitar ;
3. Petunjuk Operasional Kegiatan Tahun Anggaran 2007 pada Satuan Kerja
Perpustakaan Bung KamoBlitar Kota Blitar ;
4. Pengumuman Pelelangan Umum Nomor : 07/PKOM/PPBJ/UPT-PPBKNI.2007 di
Harian BHIRAWA tanggal 4 Juni 2007 ;
5. Dokumen kontrak antara pihak UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno
dengan pihak rekanan berupa kuitansi I bukti pembayaran dan Surat Permintaan
Pembayaran ke KPPN ( Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara ) Blitar yang
ditandatangani oleh Kuasa Pengguna Anggaran (Drs.Juharno,M.Hum);
6. Daftar Kegiatan Pengembangan Nilai Budaya UPT Perpustakaan Proklamator
Bung Karno Kota Blitar ;
7. Buku Kas Harian Nanang JAdmiko,$.Pd Tahun Anggaran 2007 ;
65
8. Keputusan Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Kota Blitar No 03
Tahun 2007 Tehtang Penernpatan Pegawai Dilingkungan UPT Perpustakaan
Proklamator Bung Karno Kota Blitar tertanggal 2 Januari 2007 ;
9. Keputusan Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno Kota Btitar No 04
Tahun 2007 Tentang Penunjukan Panitia Pengadaan Barang / Jasa Pemerintah
UPT Perpustakaan Proklamatbr Bung Kamo Kota Blitar Tahun Ang~cjtan 2007
tertanggal 2 Januari 2007 ;
10. Keputusan Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Kamo Kota Blltar No
02.2 Tahun 2007 Tentang Pengelola Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA)
UPT Perpustakaan Proklamator Bung Kamo Kota Blitar TA 2007 tertanggal 1Mei
2007 ;
11. SK tentang Organisasi Dan Tata Kerja UPT Perpustakaan Proklamator Bung
Karno Kota Blitar ;
12. SK tentang Pengangkatan Kasubag TU pada UPT Perpustakaan Proklamator
Bung Kamo Kota Blitar ;
13. SK tentang pengangkatan Kepala UPT Perpustakaan Proklamator Bung Karno
Kota B!itar;
14. Surat Pemberitahuan ke KPPN (Kantor Pelayanan Perbendaharaan Negara) Blitar;
15. SK tentang Pengangkatan Pengelola APBN Tahun Anggaran 2007 pada UPT
Perpustakaan Proklamator Bung Karno Kota Blitar ;
16. SK tentang Pengelola Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) UPT
Perpustakaan Proklamator Bung Karna Kota Blitar ;
17. Contoh Stempel.
Tetap terlampir dalam berkas perkara.
Memerintahkan agar Terdakwa tetap ditahan;
Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp 5.000,00
(lima ribu rupiah);
Demikian diputuskan pada musyawarah Majelis Hakim Pengadilan Negeri Blitar,
pada hari Selasa, 12 Januari 2010 oleh Majelis Hakim Pengadilan Negeri tersebut yang
terdiri dari SUNDARI, SH sebagai Hakim Ketua Majelis, dengan didampingi oleh
TORNADO EDMAWAN, SH.MH dan ASMUDI, SH.MH masing-masing sebagai Hakim
Anggota Majelis, putusan mana diucapkan pada hari Selasa, 19 Januari 2010 oleh Majelis
Hakim yang sama dengan dibantu oleh SAMPURNO, SH sebagai Panitera Pengganti,
66
dalam persidangan yang terbuka untuk umum dengan dihadiri oleh Terdakwa dan Penasihat
Hukumnya serta Sdr. HARI SUWIGNYO, SH DAN TRIYONO, SH sebagai Jaksa
Penuntut Umum.
Hakim Anggota Majelis, Hakim Ketua Majelis,
TORNADO EDMAWAN, SH.MH SUNDARI, SH
ASMUDI, SH.MH
Panitera Pengganti,
SAMPURNO,SH