push-down mw 2003.doc
-
Upload
arif-furhan -
Category
Documents
-
view
63 -
download
1
description
Transcript of push-down mw 2003.doc
PERTIMBANGAN AKUNTANSI PUSH-DOWN DAN BASIS LAINNYA
Dalam teori induk perusahaan,perbedaan harga perolehan/nilai buku dialokasikan pada
aktiva dan kewajiban individu yang dapat diidentifikasi dan pada goodwill melalui jurnal kertas
kerja dalam proses konsolidasi laporan keuangan induk perusahaan dan anak perusahaan
Pada situasi tertentu di Amerika,SEC mensyaratkan bahwa nilai wajar dari aktiva dan
kewajiban anak perusahaan yang diakuisi,yang menggambarkan penggunaan basis biaya oleh
induk perusahaan,dicatat dalam laporan keuangan terpisah pembelian anak perusahaan.Dengan
kata lain nilainya “diturunkan” (pushed down)” ke laporan anak perusahaan
Argumen SEC adalah jika induk perusahaan mengendalikan kepemilikan dalam suatu
entitas,akuntansi untuk pembelian aktiva dan kewajiban harus sama tanpa memandang apakah
entitas itu akan terus ada atau merjer ke dalam operasi induk perusahaan.Tetapi jika anak
perusahaan memiliki hutang kepada public atau memiliki saham preferen atau ada kepemilikan
minoritas yang signifikan,induk perusahaan tidak akan dapat mengendalikan kepemilikan
“push down accounting” menjelaskan akuntansi push-down sebagai :
Basis akuntansi dan pelaporan baru untuk suatu entitas dengan laporan keuangan
terpisah,yang berdasarkan pada transaksi pembelian saham berhak suara,dan yang
menghasilkan perubahan kepemilikan saham berhak suara yang beredar entitas tersebut
Ketika akuntansi push-down tidak lagi dalam akuisi,alokasi harga pembelian pada aktiva
bersih berwujud dan goodwill diselesaikan dalam kertas kerja konsolidasi.Apabila anak
perusahaan mencatat alokasi dalam laporan keuangannya dengan akuntansi push-down,maka
dengan demikian proses konsolidasi telah disederhanakan
Akuntansi push-down menjadi controversial dalam hal laporan anak perusahaan
terpisah.Kritik atas akuntansi push-down berpendapat bahwa transaksi pembelian antara induk
perusahaan/investor dengan pemegang saham anak perusahaan terdahulu tidak sesuai dengan
basis akuntansi yang baru untuk aktiva dan kewajiban anak perusahaan yang menggunakan
prinsip harga perolehan
Akuntansi push-down tidak diterapkan secara konsisten diantara pendukung konsep
tersebut meskipun pada praktiknya aktiva anak perusahaan biasanya dinilai kembali secara
proporsional
PROSEDUR PUSH-DOWN PADA TAHUN AKUISI
Dasar untuk akuntansi push-down yang mensyaratkan basis akuntasi dan pelaporan baru
untuk entitas yang diperoleh.Modal push-down adalah perkiraan tambahan modal disetor
(agio),yang mencakup baik penilaian kembali aktiva bersih yang dapat diidentifikasi anak
perusahaan dan goodwill berdasarkan harga yang dibayar untuk mendapatkan anak
perusahaan,dan saldo laba anak perusahaan yang dieliminasi dengan konsep entitas baru pada
akuntansi push-down
PROSEDUR PUSH-DOWN SETELAH TAHUN AKUISI
Masalah yang muncul dalam penggunaan akuntansi push-down untuk kepemilikan anak
perusahaan kurang dari 100% dimana hanya presentase kepemilikan induk perusahaan yang ada
di push-down pada buku anak perusahaan.Jumlah kepemilikan minoritas,dapat ditentukan
langsung dari laporan dasar harga perolehan terpisah .Karena pemegang saham minoritas tidak
diharapkan mengambil manfaat dari informasi laporan keuangan konsolidasi,khususnya ketika
kelompok afiliasi memiliki banyak anak perusahaan dengan kepemilikan sebagian-
sebagian,maka pendekatan 100% push-down dengan teori entitas mungkin lebih sesuai
LEVERAGED BUYOUTS
Pada leveraged buyouts (LBO),sekelompok investor(seringkali mencakup manajemen
perusahaan,banker investasi,dan institusi keuangan) memperoleh sebuah perusahaan
(perusahaan A) dari pemegang saham public melalui transaksi yang dibiayai sedikit modal dan
hutang dalam jumlah yang amat besar.Biasanya,kelompok investor mengumpulkan dana untuk
LBO melalui 10% investasi uang mereka sendiri dan sisanya dari pinjaman
Biasanya hutang yang diperoleh investor untuk membiayai LBO dijamin oleh aktiva
perusahaan A dan dilunasi oleh dana yang berasal dari operasi perusahaan A dan/atau melalui
penjualan aktivanya.
Jika pemilik lama membayar agio yang besar untuk sahamnya,dan nilai buku,bukan nilai
wajar aktiva dan kewajiban yang dicatat pada neraca perusahaan baru (perusahaan A yang
diambil alih),hutang yang terjadi dari transaksi LBO membuat kondisi keuangan perusahaan
baru tersebut makin memburuk dari seharusnya.Popularitas LBO merupakan salah satu alasan
mengapa banyak akuntan mendukung penerapan akuntansi push-down untuk akuisisi,termasuk
LBO,yang mengizinkan pencatatan aktiva perusahaan yang diperoleh ke dalam laporan
keuangannya dengan menggunakan harga beli
Konsensus EITF diterapkan pada LBO dimana perusahaan holding digunakan untuk
memperoleh semua ekuitas perusahaan yang beroperasi melalui akuisisi yang sebagian besar
didanai pinjaman (highly leveraged).EITF menetapkan pengujian ke empat untuk menentukan
apakah LBO menyebabkan perubahan kepentingan pengendalian.Jika terdapat perubahan
pengendalian,maka diperlukan perubahan dasar akuntansi
SOLUSI LAIN UNTUK DASAR AKUNTANSI
Perusahaan telah mencoba merancang penggabungan usaha tanpa melibatkan
goodwill.Perusahaan memperoleh kepentingan perusahaan lain (Target)dan,dalam transaksi
yang sama.Induk perusahaan menjual anak perusahaan pada target sebagai bagian dari harga
untuk memperoleh target.Alasan yang digunakan adalah hal ini merupakan penggabungan
badan usaha dibawah pengendalian yang sama.Karena itu,penggabungan bukanlah suatu
pembelian dan transaksinya akan dicatat menggunakan nilai historis.EITF membahas
penggabungan ini dalam EITF Issue No. 90-13,”Akuntansi untuk Merjer Simultan Pengendalian
yang Sama,” dan berkesimpulan bahwa :
Sesuai APB Opinion No 16,Induk perusahaan mencatat pengalihan anak
perusahaan ke Target sebagai pembelian Target.Perolehan pengendalian atas
Target dan pengalihan anak perusahaan ke Target tidak bisa dipisahkan dan harus
diperlakukan sebagai satu transaksi utuh
Induk perusahaan seharusnya mencatat transaksi itu sebagaian anak perusahaan
(kepada pemegang saham minoritas Target) dan akuisisi sebagian (parsial)
terhadap target.Induk perusahaan seharusnya mengakui laba atau rugi pada bagian
anak perusahaan yang dijual
Induk perusahaan seharusnya menyesuaikan aktiva dan kewajiban Target sebatas
yang diperoleh induk dan aktiva dan kewajiban anak perusahaan sebatas
kepentingan pada anak perusahaan yang dijual
Struktur penggabungan usaha ini tidak dapat menghindari akuntansi pembelian dan
goodwill.Usaha untuk menghindari pencatatan goodwill tidak akan diamortisasi lagi (yaitu
mengurangi laba yang dilaporkan) berdasarkan FSAB Statement No. 142 menghapuskan
kebutuhan untuk menyusun penggabungan usaha guna menghindari pencatatan goodwill (akan
menarik jika amortisasi goodwill tetap diakui sebagai beban oleh pajak dimasa yang akan
dating,karena goodwill tidak lagi diamortisasi untuk tujuan pelaporan keuangan)