Purpura Trombositopenia Idiopatik EGC 2011
-
Upload
nurul-komariah -
Category
Documents
-
view
225 -
download
4
description
Transcript of Purpura Trombositopenia Idiopatik EGC 2011
Purpura trombositopenia idiopatik
Purpura trombositopenia idiopatik (idiopathic thrombocytopenic purpura, ITP) merupakan defisiensi trombosit yang terjadi ketika sistem imun menghancurkan trombosit tubuh sendiri. ITP dapat bersifat akut seperti pada trombositopenia pascainfeksi virus atau kronis seperti pada trombositopenia esensial atau trombositopenia autoimun.
KEWASPADAAN KLINIS ITP akut biasanya mengenai anak-anak yang berusia antara dua dan enam tahun; ITP kronis terutama menyerang dewasa usia kurang dari 50 tahun, khususnya wanita usia antara 20 dan 40 tahun.
Prognosis untuk ITP akut sangat baik, empat dari lima pasien akan sembuh tanpa pengobatan. Prognosis untuk ITP kronis cukup baik; remisi yang berlangsung selama beberapa tahun sering terjadi, khususnya diantara pasien wanita.
Penyebab
Penyebab ITP meliputi:
Infeksi virus Imunisasi dengan vaksin virus hidup Gangguan imunologi Reaksi obat
Patoisiologi
ITP terjadi ketika molekul imunoglobulin G (IgG) yang beredar dalam darah yang bereaksi dengan trombosit pejamu (hospes) yang kemudian akan dihancurkan didalam limpa dan sebagian kecil dihancurkan didalam hati. Normalnya, usia trombosit dalam peredaran darah adalah tujuh hingga 10 hari. Pada ITP, trombosit hanya hidup selama satu hingga tiga hari atau kurang.
Tanda dan gejala
Tanda dan gejala ITP disebabkan oleh penurunan jumlah trombosit dan dapat meliputi :
Epistaksis Perdarahan oral Perdarahan kedalam kulit, membrane mukosa atau jaringan lain yang menyebabkan perubahan
warna kulit (petekie) Perdarahan haid yang berlebihan
Komplikasi
Komplikasi ITP yang mungkin terjadi :
Perdarahan Perdarahan serebral Lesi purpura pada organ yang penting (seperti otak dan ginjal)
Diagnosis
Penegakkan diagnosis ITP meliputi :
Jumlah trombosit kurang dari 20.000/μΙ Waktu perdarahan yang memanjang Ukuran dan tampilan trombosit yang abnormal Penurunan kadar hemoglobin (jika terjadi perdarahan) Pemeriksaan sumsum tulang yang memperlihatkan megakariosit (sel-sel precursor trombosit)
dalam jumlah yang berlimpah dan lama hidup trombosit dalam peredaran darah yang hanya beberapa jam hingga beberapa hari
Pemeriksaan humoral yang mengukur kadar IgG yang terkait dengan trombosit (dapat membantu menegakkan diagnosis; separuh pasien ITP menunjukkan kenaikan IgG).
Penanganan
Penanganan ITP akut meliputi :
Pemberian glukokortikoid untuk mencegah penghancuran trombosit lebih lanjut Pemberian immunoglobulin untuk mencegah penghancuran trombosit Plasmaferesis Feresis thrombosis
Penanganan ITP kronis meliputi:
Pemberian kortikosteroid untuk menekan aktivitas fagositik dan meningkatkan produksi trombosit
Splenektomi (kalau splenomegali menyertai trombositopenia esensial) Tranfusi darah serta komponen darah dan pemberian vitamn K untuk megoreksi anemia serta
defek koagulasi.Penanganan alternative meliputi : Pemberian imunosupresan untuk membantu menghentikan penghancuran trombosit. Penyuntikan immunoglobulin IV dosis tinggi Apheresis imunoabsorpsi dengan menggunakan kolom protein A stafilokokus.
Pertimbangan khusus
Perawatan pasien ITP pada hakikatnya sama seperti perawatan bagi tipe trombositopenia yang lain dengan penekanan pada edukasi pasien untuk mengamati gejala petekie, ekimosis, dan tanda-tanda rekuensi yang lain. Pantau pasien yang mendapatkan preparat imunosupresan untuk mengawasi kemungkinan depresi sumsum tulang, infeksi, mukositis, ulkus GI dan diare atau vomitus berat. Beri tahu pasien untuk menghindari pemakaian aspirin dan ibu profen.