PTK Inggris
Transcript of PTK Inggris
PTK 1 (14 Mar – 23 Mei 2007)
IMPLEMENTASI METODE MIND MAPPINGUNTUK MENINGKATKAN
KOMPETENSI WRITING DI KELAS VII D SMPN 15 YOGYAKARTA
LAPORAAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS/ CLASSROOM ACTION RESEARCH
OLEH :PUJI WIYANTINIP : 131843315
GURU BAHASA INGGRIS SMP NEGERI 15 YOGYAKARTA
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTADINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 15 YOGYAKARTADesember 2007
MUHAMMADIYAH MAJELIS PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAHSEKOLAH MENENGAH PERTAMA
SMP MUHAMMADIYAH 7 YOGYAKARTATERAKREDITASI A
Purbayan Kotagede Yogyakarta 55173 Telp (0274) 373190
HALAMAN PERSETUJUAN KEPALA SEKOLAH
Karya tulis laporan pelaksanaan penelitian tindakan kelas dengan judul
““IMPLEMENTASI METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN
KOMPETENSI WRITING DI KELAS VII D SMPN 15 YOGYAKARTA” yang disusun
oleh :
Nama : Dra PUJI WIYANTI
NIP : 19630412 198903 2 005
Pangkat / Golongan : Pembina / IV / a
Jabatan : Guru Bahasa Inggris
Instansi : SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta
Telah disetujui oleh atasan langsung :
Disetujui di : Yogyakarta
Pada Tanggal : 26 Mei 2009
Menyetujui
Kepala SMP Muhammadiyah 7 Yogyakarta Pelaksana / Peneliti
Nilawati Isdwiantari, S Pd Dra Puji Wiyanti
NIP. 19620530 198403 2 002 NIP. 19630412 198903 2 005
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTADINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 15 YOGYAKARTAJl Tegal Lempuyangan No 61 Telp. (0274) 512912Yogyakarta 55211
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : Drs SUKIRNO, SH
NIP : 130874615
Jabatan : Kepala SMP Negeri 15 Yogyakarta
Pangkat / Golongan : Pembina / IV / a
Memberi ijin kepada :
Nama : Dra PUJI WIYANTI
NIP : 131843315
Jabatan : Guru Bahasa Inggris
Pangkat / Golongan : Pembina / IV / a
Untuk mengadakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) di kelas VII D SMP Negeri
15 Yogyakarta mulai bulan Maret sampai dengan bulan Mei 2007.
Yang memberi ijin
Kepala SMP Negeri 15 Yogyakarta Yang melaksanakan
Drs SUKIRNO, SH Dra PUJI WIYANTI NIP. 130874615 NIP. 131843315
PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTADINAS PENDIDIKAN
SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 15 YOGYAKARTAJl Tegal Lempuyangan No 61 Telp. (0274) 512912Yogyakarta 55211
SURAT KETERANGAN
Yang bertanda tangan di bawah ini :
Nama : SUPRIYADI
Jabatan : Penanggung jawab Perpustakaan Sekolah
Nama Sekolah : SMP Negeri 15 Yogyakarta
Alamat Sekolah : Jl Tegal Lempuyangan No 61 Telp. (0274)
512912 Yogyakarta 55211
Menerangkan bahwa :
Nama : Dra PUJI WIYANTI
NIP : 131843315
Pangkat / Golongan : Pembina / IV / a
Jabatan : Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 15
Yogyakarta
Telah menyerahkan karya tulis laporan Penelitian Tindakan Kelas yang berjudul
“IMPLEMENTASI METODE MIND MAPPING UNTUK MENINGKATKAN
KOMPETENSI WRITING DI KELAS VII D SMPN 15 YOGYAKARTA” untuk
disimpan di Perpustakaan Sekolah.
Demikian surat keterangan ini dibuat untuk dapat dipergunakan sebagaimana
mestinya.
Yogyakarta, Desember 2007
Penanggung jawab Perpustakaan
SUPRIYADI
P E R N Y A T A A N
Yang bertanda tangan di bawah ini, peneliti :
Nama : Dra PUJI WIYANTI
NIP : 131843315
Pangkat / Golongan : Pembina / IV / a
Jabatan : Guru Bahasa Inggris SMP Negeri 15
Yogyakarta
Alamat Rumah : Gambiran UH V / No 289 C RT 41 RW 10
Pandeyan Umbulharjo Yogyakarta 55161
Dengan ini menyatakan bahwa karya tulis laporan Penelitia Tindakan Kelas (PTK)
ini adalah asli, hasil karya peneliti seniri, bukan jiplakan dari manapun dan tidak
berisi materi yang ditulis oleh orang lain; kecuali bagian-bagiantertentu yang
peneliti ambil sebagai acuan dengan mengikuti tata cara dan etika penulisan karya
tulis yang lazim.
Apabila ternyata terbukti bahwa pernyataan ini tidak benar, maka sepenuhnya
menjadi tanggung jawab peneliti.
Mengetahui Yogyakarta, Desember 2007
Kepala SMP Negeri 15 Yogyakarta Peneliti
Drs SUKIRNO, SH Dra PUJI WIYANTI NIP. 130874615 NIP. 131843315
:
:
KATA PENGANTAR
Bismillah hirohmaa nirrohiim.
Alhamdulillah hirobbil ‘alamin, puji syukur ke hadirot Alloh Subhanahu Wata’ala
yang telah memberi Rahmat, Taufik dan Hidayahnya kepada peneliti sehingga peneliti
dapat menyelesaikan penyusunan karya tulis ini dengan baik dan lancar.
Karya tulis yang berjudul “IMPLEMENTASI METODE MIND MAPPING
UNTUK MENINGKATKAN KOMPETENSI WRITING DI KELAS VII D SMPN 15
YOGYAKARTA” adalah merupakan laporan pelaksanaan Penelitian Tindakan Kelas
dengan menggunakan metode mind mapping. Karya tulis ini dibuat untuk memenuhi
persyaratan kenaikan pangkat dan golongan dari IV/a ke IV/ b.
Tujuan implementasi metode mind mapping dalam pembelajaran Bahasa Inggris
khususnya pada kompetensi writing adalah untuk mempermudah penulisan atau writing
serta menarik minat siswa dalam pelajaran writing. Kedepannya, diharapkan dapat
meningkatkan minat siswa terhadap mata pelajaran Bahsa Inggris pada umumnya, yang
pada gilirannya diharapkan dapat meningkat pula kompetensi kompetensi Bahasa Inggris
siswa lainnya.. Dalam pelajaran Bahasa Inggris ada empat aspek pembelajaran, yaitu
aspek listening, speaking, reading dan writing. Keempat aspek tersebut saling berkaitan
satu sama lain. Sebagai contoh, aspek writing erat sekali hubngannya dengan aspek
reading; karena untuk dapat menulis, diperlukan kompetensi reading terlebih dahulu..
Dengan banyak membaca, seseorang akan pandai menulis. Kalau tidak pernah membaca,
apa yang akan ditulis? Dalam menulis, juga ada aturan-aturannya. Aturan-aturan tersebut,
harus dibaca, atau didengar (berkaitan dengan listening).
Peneliti mengakui, dengan terselesaikannya penulisan karya tulis ini, tentunya
tidak lepas dari bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, melalui
tulisan ini peneliti mengucapkan terimakasih kepada :
1. Drs Sukirno, SH, Kepala SMP Negeri 15 Yoigyakarta yang telah mengijinkan dan
mendukung dilakukannya Penelitia Tindakan Kelas ini.
2. Drs Edi Heri Suasana, pengawas pada Dinas Pendidikan kota Yogyakarta yang telah
memberikan pengarahan dan bimbingan pada penulisan karya tulis ini.
3. Dra Sudarwati, pengawas pada Dinas Pendidikan kota Yogyakarta yang telah
berkenan menjawab berbagai pertanyaan peneliti yang berkaitan dengan PTK ini..
4. Dra Indah Budiarti, M Si, pengawas pada Dinas Pendidikan kota Yogyakarta yang
telah berkenan memeriksa materi dan evaluasi peneliti.
5. Drs Muji Raharjo, teman sejawat, guru Bahasa Inggris SMP Negeri 15 Yogyakarta
yang telah berkenan menjadi kolaborator pada penelitian ini.
6. Sukrisno, S Pd serta teman-teman guru SMP Negeri 15 Yogyakarta lainnya yang
senantiasa memberi semangat dan dorongan selama penelitian dan penulisan karya
tulis ini berlangsung.
7. Siswa-siswa kami kelas VII D, yang serta merta telah ikut terlibat dalam Penelitian
Tindakan Kelas ini.
Penelitipun menyadari, bahwa penulisan karya tulis ini masih banyak
kekurangannya. Untuk itu, segala kritik dan saran yang sifatnya membangun, akan peneliti
terima dengan senang hati.
Akhirnya peneliti berharap semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat bagi
semua pihak.
Yogyakarta, Desember 2007.
PUJI WIYANTI
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ...........................................................................................................i HALAMAN PERSETUJUAN KEPALA SEKOLAH........................................................iiPERNYATAAN ................................................................................................................iiiKATA PENGANTAR ......................................................................................................ivDAFTAR ISI .....................................................................................................................viABSTRAK .......................................................................................................................vii
BAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah ................................................................................. 1B. Perumusan Masalah ....................................................................................... 3C. Tujuan Penelitian .........................................................................................3D. Manfaat Hasil Penelitian .........................................................................3/4
BAB II KAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKANA. Kajian Teori .................................................................................................5B. Tindakan yang akan Dilakukan ...................................................................7C. Hipotesis Tindakan ......................................................................................8
BAB III METODOLOGI PENELITIANA. Lokasi dan Waktu Penelitian .....................................................................10B. Subyek Penelitian ......................................................................................10C. Prosedur Penelitian ....................................................................................11
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASANA. Pelaksanaan Siklus Penelitian .......................................................................... B. Hasil dan Analisis Penelitian ....................................................................... 21C. Pembahasan ...............................................................................................22
BAB V KESIMPULAN DAN SARANA. Kesimpulan ...............................................................................................24B. Saran ..........................................................................................................24
DAFTAR PUSTAKA .................................................................................................26LAMPIRAN-LAMPIRAN
A. Lembar Pengamatan ........................................................................................28B. Angket .............................................................................................................29C. RPP ...........................................................................................................30D. LKS .................................................................................................................41E. Contoh Karya siswa ........................................................................................F. Daftar Nilai ...............................................................................................44G. Daftar Analisis Nilai .................................................................................49
H. Biodata Peneliti ......................................................................................51
ABSTRAK
Di SMP Negeri 15 Yogyakarta banyak siswa kelas VII yang merasa kesulitan dalam menulis teks monolog berbentuk deskriptif. Ini disebabkan karena sedikitnya kosakata yang dihafal dan dimengerti maknanya.serta kurangnya penguasaan tata bahasa atau grammar. Hal ini terjadi karena kebanyakan siswa kurang berminat terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris, karena menganggap Bahasa Inggris sebagai mata pelajaran yang sulit dan tidak menarik.Hal ini dibuktikan dengan hasil angket yang peneliti bagikan di kelas VII D, sebelum tindakan dilakukan. Karena itulah peneliti mencoba metode mind mapping untuk mengatasinya. Metode ini cukup menarik, karena menggunakan gambar-gambar hasil kreasi siswa, yang dapat diwarnai dan dihiasi sekehendak siswa serta dapat memunculkan ide dalam menulis.
Hasil pengamatan selama penelitian, menunjukkan bahwa siswa nampak antusias begitu metode mind mapping diperkenalkan hingga diterapkan untuk menulis description. Waktu mengerjakan tugaspun, yang mula-mula dilakukan dalam kelompok, semua kelompok mengumpulkan tugas. Dan pada waktu ulangan individu, semua siswa dapat menyelesaikan tugas pada waktunya. Dan hasilnya, 92 % siswa dari 36 siswa, berarti ada 33 orang siswa dapat mencapai nilai KKM. Sedangkan hasil pretes, siswa yang dapat mencapai KKM ada 29 siswa atau 81%.Ada kenaikan sebesar 13%.
Berdasarkan penelitian tersebut, peneliti menyarankan agar guru Bahasa Inggris SMP atau SMA mencoba menggunakan metode mind mapping, untuk pembelajaran aspek writing untuk teks monolog. Peneliti percaya, kreatifitas siswa yang luar biasa akan terlihat pada hasil atau gambar mind mappingnya. Selain dapat menumbuhkan kreatifitas dan menarik, metode ini juga memuat berbagai metode dan dapat memunculkan ide.
ABSTRACT
In SMP 15 Yogyakarta, there are many seventh grade students find difficulties in writing descriptive text. This case is caused by the less vocabularies and minimum grammar which understood by the students. Most students do not like English because it is difficult and doesn’t interesting at all. Because of that, the researcher tries to use mind mapping method to solve the problems. This method is quiet interesting, because it uses pictures which can be created by the students. And the students can also color and decorate as he wants to do and also can show ideas in writing.
The result of the research shows that the students look anxious to attend the lesson when mind mapping method is used in learning writing descriptive text. When they did the task, which in group at first, all the groups could complete the task and submit their tasks in time. When the students do the test individually, they can also finish the task in time. And the result was 92% students from 36 testers, there are 33 students can reach the
minimum criterion mark. Therefore in the pretest result, there are 29 students could reach the minimum criterion mark.
BAB IPENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG MASALAH
Mata pelajaran Bahasa Inggris mempunyai karakteristik yang berbeda dengan mata
pelajaran lain. Perbedaan ini terletak pada fungsi bahasa sebagai alat komunikasi. Selain
diperlukan penguasaan kosa kata dan tata bahasa, juga diperlukan keterampilan dalam
mengaplikasikannya dalam kegiatan komunikasi, baik lesan maupun tulis (Depdiknas,
2006:2). Pada pembelajaran kompetensi atau aspek writing, yang tujuan akhirnya adalah
memproduk atau menghasilkan tulisan atau teks baik fungsional maupun monolog
berdasarkan genre atau jenis teks, diharapkan siswa dapat memahami ciri-ciri dari suatu
teks, dan dapat mengekspresikannya dengan kosa kata dan tata bahasa yang benar.
Di SMP Negeri 15 Yogyakarta, banyak siswa khususnya kelas VII yang merasa
kesulitan dalam mengikuti pelajaran Bahasa Inggris khususnya pada aspek writing.
Sebagai contoh, pada waktu diberi tugas menulis teks monolog berbentuk descriptive yang
sudah ditentukan tema atau judulnya, kebanyakan siswa tidak segera melaksanakan,
bahkan malah ditinggal ngobrol dengan teman di dekatnya. Nampak tidak serius dan
malas mengerjakannya. Waktu diperingatkan dan ditanya kenapa tidak segera dikerjakan,
jawaban mereka : “Sebentar ...”, “Nanti dulu, bu,”, “Sulit, bu,”, “Buat PR aja, bu” ...dan
seterusnya yang intinya ingin menghindari tugas itu. Padahal langkah-langkah menulis
descriptive sudah peneliti berikan, seperti pola kalimat simple present tense, contoh-
contoh cara membuat kalimatnya, menentukan kosa kata yang akan digunakan, yang
berkaitan dengan tema yang sedang dipelajari serta generic structurenya juga sudah
diberikan. Contoh descriptive text pun sudah diberikan dalam pembelajaran aspek reading.
Ada kemungkinan kesulitan itu dikarenakan bahwa selama ini, kebanyakan siswa
menganggap mata pelajaran Bahasa Inggris sebagai momok atau mata pelajaran yang sulit
dan tidak menarik. Karena sulit dan tidak menarik, siswa cenderung tidak suka, malas dan
ingin menghindarinya. Akibatnya, siswa malas mengikuti pelajaran itu atau kurang serius
dan malas mengerjakan tugas yang dibebankan oleh gurunya. Kamus, sebagai sarana
pendukung yang penting dalam belajar bahasa asing, juga jarang yang memilikinya. Ada
yang memiliki, tapi malas membawanya karena berat. Itu semua terjadi karena kurangnya
motivasi dan kurang minatnya terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris. Ada siswa yang
sudah mulai menulis, kemudian macet di tengah jalan, hal ini dikarenakan kesulitan
memunculkan ide, padahal tema atau judul sudah ditentukan. Akibatnya tugas writing
banyak yang tidak dikumpulkan. Sudah dibuat PRpun, masih banyak yang tidak
mengumpulkan. Sampai suatu saat, peneliti pernah memaksa, bahwa semua siswa harus
mengumpulkan tugas writing. Apa yang terjadi? Semua siswa benar-benar mengumpulkan
tugas itu. Tapi setelah diperiksa, ternyata banyak pekerjaan siswa yang sama persis. Itu
berarti banyak siswa yang tidak mengerjakan, melainkan hanya menyontek pekerjaan
temannya.
Nampaknya masalah yang dihadapi kebanyakan siswa kelas VII SMP Negeri 15
Yogyakarta pada pembelajaran aspek writing ini cukup kompleks. Mulai dari kurangnya
minat, kurangnya sarana, kurangnya motivasi sehingga kurang serius dalam mengikuti
mata pelajaran Bahasa Inggris sehingga berdampak pada lemahnya penguasaan kosa kata
dan tata bahasa yang sangat diperlukan dalam pembelajaran aspek writing ini. Kalau
melihat macetnya penulisan, itu berarti karena kurangnya pengorganisasian pokok pikiran.
Benar-benar memprihatinkan. Terlebih lagi, Bahasa Inggris termasuk mata pelajaran yang
diUNASkan. Kalau tidak ada hal yang dapat menarik perhatian siswa dalam pembelajaran
Bahasa Inggris, entah itu metode, strategi, ataupun approach, nampaknya mereka akan
semakin jauh atau benci dengan mata pelajaran Bahasa Inggris. Yang pada gilirannya akan
menurunkan kompetensi dan prestasi Bahasa Inggris mereka. Seperti itulah gambaran
betapa beratnya tugas guru Bahasa Inggris menghadapi tantangan UNAS dan siswa yang
seperti itu kondisinya.
Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut di atas, peneliti mencoba
menggunakan metode mind mapping untuk mengatasi sebagian dari permasalahan-
permasalahan itu. Peneliti mencoba metode ini karena peneliti pernah mengikuti Diklat
Guru Bahasa Inggris yang diselenggarakan oleh Dinas Pendidikan Propinsi DIY yang
bekerjasama dengan Neuroscience Super Learning Yogyakarta, yang di dalamnya ada
materi metode mind mapping ini. Berdasarkan pemahaman peneliti, dari materi metode
mind mapping yang disampaikan oleh Mbak Atik, beliau mengatakan bahwa metode ini
dapat memunculkan ide, dapat mengembangkan ide dan menarik, karena dapat diberi
gambar-gambar yang menarik sesuai dengan ide yang muncul serta dapat diberi warna-
warna yang menarik pula. Dengan digunakannya metode ini diharapkan para siswa
menjadi lebih tertarik untuk mengikuti mata pelajaran Bahasa Inggris. Bagi siswa yang
suka menggambar, dapat mengekspresikan gagasannya melalui gambar yang beraneka
ragam dan warna dalam mind mappingnya. Kalau siswa sudah merasa tertarik, guru akan
lebih mudah dalam menyampaikan materi kepada siswa. Yang akibatnya diharapkan siswa
tidak lagi merasa kesulitan dalam mengikuti pelajaran Bahasa Inggris khususnya pada
kompetensi atau aspek writing ini.
B. PERUMUSAN MASALAH
Dari penjelasan tentang latar belakang masalah di atas, diketahui bahwa ruang
ligkup penelitian ini meliputi kajian pembelajaran, khususnya pada implementasi metode
mind mapping dalam pembelajaran Bahasa Inggris pada aspek writing. Selanjutnya dalam
laporan penelitian ini dibahas tatacara penggunaan metode mind mapping dalam
pembelajaran Bahasa Inggris pada aspek writing. Standar Kompetensi yang dibahas
adalah SK 12 dan Kompetensi Dasarnya yaitu KD 12.2 (menulis teks monolog berbentuk
descriptive dan procedure).
Adapun rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :
1. Apakah implementasi metode mind mapping dalam pembelajaran aspek writing
dapat menarik minat siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris?
2. Apakah implementasi metode mind mapping dalam pembelajaran aspek writing
dapat meningkatkan kompetensi dan prestasi writing siswa?
3. Bagaimana respon siswa terhadap implementasi metode mind mapping dalam
pembelajaran aspek writing?
C. TUJUAN PENELITIAN
Implementasi metode mind mapping dalam pembelajaran aspek writing ini
dilakukan dengan tujuan untuk :
1. Meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris,
khususnya pada pembelajaran aspek writing.
2. Meningkatkan kompetensi dan prestasi writing siswa.
3. Mengetahui bagaimana respon siswa terhadap implementasi metode mind mapping
dalam pembelajaran aspek writing.
D. MANFAAT HASIL PENELITIAN
Manfaat yang dapat dipetik dari hasil penelitian ini adalah :
1. Bagi Siswa :
a. Dapat meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Bahasa
Inggris.
b. Dapat memunculkan atau menumbuhkan daya kreatifitas siswa.
c. Dapat meningkatkan kompetensi dan prestasi writing siswa.
2. Bagi Guru :
a. Dapat meningkatkan kinerja dan profesionalisme guru dalam pembelajaran
b. Dapat memacu kreatifitas dan daya inovatif guru dalam merancang program
pembelajaran (RPP).
c. Memperoleh pengalaman yang sangat berarti.
3. Bagi Sekolah :
a. Dapat digunakan sebagai umpan balik untuk meningkatkan efektifitas dan
efisiensi pembelajaran.
b. Dapat meningkatkan kualitas pembelajaran di sekolah.
c. Dapat meningkatkan prestasi sekolah melalui peningkatan prestasi belajar
siswa dan kinerja guru.
BAB IIKAJIAN TEORI DAN HIPOTESIS TINDAKAN
A. KAJIAN TEORI
1. KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan)
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah kurikulum operasional yang
disusun dan dilaksanakan oleh masing-masing satuan pendidikan atau sekolah (buku saku
KTSP SMP, 2007:1). KTSP disusun bersama-sama oleh guru, komite sekolah atau
yayasan, konselor atau BK atau BP dan narasumber dengan kepala sekolah sebagai ketua
merangkap anggota dan disupervisi oleh Dinas Pendidikan Kabupaten atau Kota (buku
saku KTSP SMP, 2007:2).
SMP Negeri 15 Yogyakarta tahun ini sudah memberlakukan Kurikulum SMP
Negeri 15 Yogyakarta yang telah disusun melalui lokakarya penyusunan kurikulum
sekolah atau KTSP yang dilaksanakan pada hari Kamis, Jum at dan Sabtu tanggal 4, 5 dan
6 Januari 2007, dengan mengambil tempat di Hotel “Kana” Kaliurang Yogyakarta.
Lokakarya tersebut dihadiri oleh Kepala Sekolah, koordinator guru mata pelajaran atau
ketua MGMP sekolah, Komite Sekolah yang diwakili oleh Drs Said Alhadi, M Pd serta 2
orang pengawas pembina SMP Negeri 15 Yogyakarta, Drs Maryono dan Drs Kudiyanta.
2. BAHASA
Bahasa bukan hanya suatu objek abstrak yang dipelajari, tapi sesuatu yang
digunakan orang setiap hari. Dalam mempelajari bahasa sebagai alat komunikasi, perlu
disadari adanya makna-makna bahasa yang perlu dikuasai. Menurut Halliday (1973), ada
dua macam makna yang terangkum dalam semua bahasa. Makna ideasional dan makna
interpersonal. Makna ideasional adalah merupakan wujud dari pengalaman seseorang,
baik pengalaman nyata maupun imajiner. Yang oleh Halliday disebut “in the sense of
content”. Makna interpersonal adalah makna sebagai bentuk dari tingkah laku (sebagai
pembicara atau penulis) yang kita tujukan kepada orang lain (sebagai pendengar atau
pembaca). (Panduan Pengembangan Silabus mapel Bahasa Inggris SMP, 2006: 5 )
3. METODE MIND MAPPING
a. “Menurut arti katanya, mind mapping dapat diartikan sebagai “pemetaan
pikiran”. Untuk memetakan pikiran, kita perlu melibatkan imajinasi, asosiasi, pengulangan
dan visualisasi. Kemudian kita buat catatan-catatan yang divisualisasikan dalam bentuk
password. Metode mind mapping adalah metode meringkas yang menggunakan segala
macam metode untuk memudahkan mengingat, tapi hanya password-password saja yang
diletakkan pada mind mapping. (Diklat Peningkatan Mutu dan Profesionalisme Guru,
2006, Neuroscience Super Teaching: 55). Menurut Mbak Atik, mind mapping dapat
memunculkan ide, dapat mengembangkan ide dan menarik, karena dapat diberi gambar-
gambar yang menarik sesuai dengan ide yang muncul serta dapat diberi warna yang
menarik pula. (Mbak Atik adalah pemateri “Metode Pembelajaran” pada diklat inovasi
pembelajaran guru mata pelajaran Bahasa Inggris SMP DIY, tanggal 10 Pebruari s/d 15
Mei 2006). Beberapa hal penting dalam membuat mind mapping atau peta pikiran menurut
Neuroscience Super Learning adalah sebagai berikut :
Kertas : horizontal
Judul : di tengah, sub judul : dimulai dari atas, ke kanan searah jarum jam.
Linking atau penghubungnya, menggunakan : anak panah, spiral yang diregangkan,
lingkaran-lingkaran yang disambung-sambung, dari besar ke kecil, atau gambar
sudut lancip tapi garisnya lengkung (luwes, tidak kaku).
Tulisan : tegak.
Penyebaran materi : seperti ranting pohon (makin jauh makin kecil
Pewarnaan : dominankan warna cerah kecuali merah (emosi) dan bedakan warna
judul dengan bagian-bagiannya.
Memuat berbagai metode.
Dapat memunculkan ide.
b. Mind mapping bisa dikatakan sebagai tehnik untuk menulis dan juga membaca.
Namun dibalik itu, ada semacam cara berpikir baru yang dibawa mind mapping”, kata
Buzan, yang disampaikan oleh Hernowo di Portal Dunia Guru, 3 Desember 2007. Temuan
Buzan ini didasarkan pada hasil riset Roger Sperry – ahli Biologi peraih hadiah nobel
dalam bidang fisiologi dan kedokteran yang menunjukkan bahwa otak memiliki 2 belahan
yang masing-masing belahan bekerja secara sangat berbeda. Secara ringkas, otak kiri
bersifat rasional dan otak kanan lebih emosional. Menurut Buzan, dengan memanfaatkan
gambar dan teks ketika kita mencatat atau mengeluarkan sesuatu yang ada di dalam diri,
maka kita telah menggunakan dua belahan otak secara sinergis. Apalagi jika dalam peta
pikiran itu, kemudian ditambahkan warna dan hal-hal yang memperkuat emosi. (http : //
www.duniaguru.com/index.php Hernowo (2007) ”Brain-Based Writing”
c. Seorang dosen Seni Kreatif Bahasa Inggris di Universitas San Jose, Gabrielle
Luser Rico, mengembangkan metode mind mapping untuk menulis secara mengasyikkan.
Dia kemudian menamakannya sebagai “metode clustering” . “Metode clustering”, kata
Rico, “membuat anda dapat berhubungan dengan pikiran bawah sadar anda”. Melalui
metode ini, tulisan anda akan menjadi lebih beremosi, lebih berwarna dan lebih berirama.
Bahkan jika anda terus berlatih secara kontinyu dan konsisten dengan menggunakan
metode ini, tulisan anda akan mencerminkan ciri khas pribadi anda secara lebih akurat”
“Orang yang memiliki kebiasaan menulis, memiliki kondisi mental lebih sehat
dibandingkan dengan mereka yang tidak melakukannya” (James Pennebaker, Ph.D dan
Janet Seagal, Ph.D, University of Texas, Austin dalam journal of Clinical Psychology –
Hernowo, 2007 : index.php.htm)
d. Menurut Anton, Mind Mapping atau Peta Pikiran adalah metode mempelajari
konsep yang ditemukan oleh Tony Buzan. Konsep ini didasarkan pada cara kerja otak kita
menyimpan informasi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa otak kita tidak menyimpan
informasi dalam kotak-kotak sel saraf yang terjejer rapi melainkan dikumpulkan pada sel-
sel saraf yang berbercabang-cabang yang apabila dilihat sekilas akan tampak seperti
cabang-cabang pohon. Beberapa hal penting dalam membuat mind mapping menurut
Anton :
Pastikan tema utama terletak ditengah-tengah
Dari tema utama, akan muncul tema-tema turunan yang masih berkaitan
dengan tema utama
Cari hubungan antara setiap tema dan tandai dengan garis, warna atau
simbol
Gunakan huruf besar Huruf besar akan mendorong kita untuk hanya menuliskan
poin-poin penting saja di Peta Pikiran. Selain itu, membaca suatu kalimat dalam
gambar akan jauh lebih mudah apabila dalam huruf besar dibandingkan huruf
kecil. Penggunaan huruf kecil bisa diterapkan pada poin-poin yang sifatnya
menjelaskan poin kunci.
Buat peta pikiran di kertas polos dan hilangkan proses edit
Ide dari Peta Pikiran adalah agar kita berpikir kreatif. Karenanya gunakan kertas
polos dan jangan mudah tergoda untuk memodifikasi Peta Pikiran pada tahap-
tahap awal. Karena apabila kita terlalu dini melakukan modifikasi pada Peta
Pikiran, maka sering kali fokus kita akan berubah sehingga menghambat
penyerapan pemahaman tema yang sedang kita pelajari.
Sisakan ruangan untuk penambahan tema Peta Pikiran yang bermanfaat
biasanya adalah yang telah dilakukan penambahan tema dan modifikasi berulang
kali selama beberapa waktu. Setelah menggambar Peta Pikiran versi pertama,
biasanya kita akan menambahkan informasi, menulis pertanyaan atau menandai
poin-poin penting. Karenanya selalu sisakan ruang di kertas Peta Pikiran untuk
penambahan tema. (http : //www.film pendek.org/Category-29/463-Peta-Pikiran-
Mind-Mapping,html)
e. Menurut SEPIA (http://en.wikipedia.org/wiki/Mind_map). Mind Map berfungsi
sebagai alat bantu untuk memudahkan otak bekerja. Manfaat mind map adalah :
Mempercepat pembelajaran
Melihat gambaran besar
Melihat koneksi antar topik yang
berbeda
Memudahkan mengingat
Membantu ‘brainstorming’
Menyederhanakan struktur
Memudahkan ide mengalir
... dan lain-lain
CONTOH-CONTOH MIND MAPPING
Reading comics
Playing footballHero
Buy in Gramedia
Sunday
3 pm
In “Karang” field
Bambang’s Hobbies
Playing game
Harvest moon
In spare time
In my room
Keterangan : PR = Paragraf,
B. TINDAKAN YANG AKAN DILAKUKAN
Dalam penelitian ini, peneliti mencoba menggunakan metode mind mapping dalam
pembelajaran Bahasa Inggris pada kompetensi writing. Penelitian ini dilaksanakan dalam
2 siklus, karena dalam 1 semester hanya ada 2 macam teks monolog. Materi yang akan
diteliti adalah SK 12, yang bunyinya : Menulis (writing) : Mengungkapkan makna dalam
teks tulis fungsional dan esei pendek sangat sederhana berbentuk descriptive dan
procedure untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat. Dan Kompetensi Dasarnya KD
12.2. yang bunyinya : Mengungkapkan makna dan langkah retorika dalam esei pendek
sangat sederhana dengan menggunakan ragam bahasa tulis secara akurat, lancar dan
berterima untuk berinteraksi dengan lingkungan terdekat dalam teks berbentuk descriptive
dan procedure.
Sebelum penelitian dimulai, terlebih dahulu disosialisasikan bahwa di kelas ini
akan diadakan PTK yang melibatkan seluruh siswa, peneliti dan seorang pengamat atau
kolaborator (guru Bahasa Inggris lain) dan siswa menyetujui (tidak ada yang complain).
PR AWALPR AKHIR
JUDUL
PR AWAL PR AWAL
PR AKHIR
SUB 5
SUB 3PR AKHIR
SUB 1
SUB 4
PR AKHIR
PR AWAL
SUB 2
PR AKHIR
PR AWAL
Maka pada waktu pelaksanaan penelitian, peneliti selalu hadir bersama kolaborator Drs
Muji Raharjo di kelas selama penelitian berlangsung. Pada pertemuan pertama penelitian
dilakukan tes minat terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris dengan cara mengisi angket,
yang harus diisi dengan jujur dan tanpa diberi identitas. Setelah selesai, dikumpulkan dan
selanjutnya dibagikan kertas kosong untuk menulis deskripsi atau karangan dengan judul
“My hobby” atau “My Hobbies”, sebagai pretes, dengan diberi penjelasan seperlunya.
Pada pertemuan berikutnya diperkenalkan metode “mind mapping”, kegunaan
metode ini dan tata cara pembuatannya. Lalu menerapkan metode tersebut untuk
mempelajari kembali atau mereview descriptive text yang pernah dipelajari dalam
pembelajaran reading. Selanjutnya mempelajari pola kalimat yang terdapat dalam teks
deskriptif, yaitu pola kalimat simple present tense, dan berlatih membuat kalimat simple
present tense yang dikaitkan dengan tema yang sedang dipelajari yaitu Hobby.
Untuk mempermudah dan memperlancar tugas siswa, dibentuk kelompok belajar,
yang terdiri dari 4 siswa. Masing-masing kelompok dipimpin oleh seorang ketua
kelompok, yang ditentukan oleh guru berdasarkan nilai pretes. Ranking 1 sampai 9
dijadikan ketua kelompok, dan anggotanya, ketuanya dipersilahkan memilih sendiri.
Tujuan dibentuknya kelompok dengan penyebaran siswa pandai ini, adalah agar supaya
semua kelompok dapat melaksanakan tugas seperti yang diharapkan.
Penilaian dilakukan secara periodik dan berkesinambungan. Penilaian pertama
dilakukan setelah siswa mengisi angket. Hasil angket diformulasikan kedalam 4 kategori,
berdasarkan jumlah perolehan angka atau skor. Skor tertinggi 33 s/d 40 masuk kategori
Sangat Berminat, skor 25 s/d 32 masuk kategori Berminat, skor 17 s/d 24 masuk
kategori Kurang Berminat dan skor terendah 10 s/d 16 masuk kategori Tidak Berminat.
Penilaian kedua adalah penilaian pretes. Penilaian ini dilakukan berdasarkan Pedoman
Penilaian yang peneliti buat; yang nantinya juga digunakan untuk menilai tugas kelompok
dan ulangan individu sebagai postes. Penilaian ketiga adalah penilaian tugas kelompok
dalam proses pembelajaran berdasarkan pedoman penilaian yang peneliti buat.. Dan
penilaian keempat adalah penilaian proses pembelajaran yang dicatat berdasarkan
pengamatan kolaborator dan peneliti sendiri dan pertanyaan review materi yang ditujukan
kepada siswa yang pandai dan siswa yang tergolong “slow learners”.
C. HIPOTESIS TINDAKAN
Berdasarkan kajian teori di atas, disebutkan bahwa SMP Negeri 15 Yogyakarta
sudah menggunakan kurikulum KTSP atau Kurikulum SMP Negeri 15 Yogyakarta
berdasarkan keputusan yang ditanda tangani pada tanggal 6 Januari 2007 setelah melalui
lokakarya selama 3 hari di Kaliurang (Peneliti).
Penelitian ini meneliti kompetensi writing. Dalam teori di atas disebutkan bahwa
orang yang memiliki kebiasaan menulis memiliki kondisi mental lebih sehat dibandingkan
dengan mereka yang tidak biasa melakukannya (Hernowo, 2007 : index php htm). Menulis
itu perlu dibiasakan. Dalam penelitian ini menulis topik yang sama dilakukan sampai 3
kali dalam 1 siklus, 2 kali bersama kelompok dan 1 kali untuk ulangan individu (sebagai
nilai ulangan harian dan postes penelitian); tujuannya juga agar menjadi terbiasa, terlatih
dan secara tidak langsung akan dapat meningkatkan kesehatan mental siswa.
Implementasi metode mind mapping dalam pembelajaran writing ini juga tepat,
karena menurut Mbak Atik, Buzan, Hernowo, Anton, dan SEPIA dalam kajian teori di
atas, semua mendukung ke arah keberhasilan tindakan penelitian ini. Dengan
memanfaatkan gambar dan teks ketika kita mencatat atau mengeluarkan sesuatu yang ada
di dalam diri (gagasan), maka kita telah menggunakan dua belahan otak secara sinergis.
Apalagi jika dalam mind mapping itu kemudian ditambahkan warna dan hal-hal yang
memperkuat emosi. Bagi siswa yang suka menggambar dapat mengeluarkan gagasannya
melalui gambar serta pewarnaan yang menarik sesuai daya kreatifitas masing-masing.
Kalau melihat kondisi kebanyakan siswa kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta
seperti yang dikemukakan dalam latar belakang masalah, yang kesulitan dalam
memunculkan ide, macet setelah menulis judul, dan tidak tertarik dengan mata pelajaran
Bahasa Inggris, diharapkan akan teratasi segala permasalahan itu dengan metode mind
mapping. Pengenalan metode mind mapping oleh peneliti, sudah dapat menarik perhatian
siswa, terlihat dari seluruh siswa memperhatikan ketika metode mind mapping dijelaskan.
Kemudian ketika peneliti memberikan contoh, selalu berusaha melibatkan sebanyak-
banyaknya siswa, membuat siswa merasa diperhatikan. Juga penghargaan peneliti
terhadap siswa ketika siswa dengan senang hati menjawab, menyeletuk dan berkomentar,
yang menandakan bahwa siswa sudah mau ikut melibatkan diri dalam pembelajaran,
merupakan indikasi akan berhasilnya penelitian ini. Dengan adanya reaksi positif dari
siswa ini, diharapkan peneliti akan dengan mudah menyampaikan materi pelajaran.
Sehingga diharapkan siswa akan dapat menyerap materi yang diberikan, daya
kreatifitasnya akan muncul dan pada akhirnya akan dapat meningkatkan kompetensi dan
prestasi writing siswa (sesuai dengan tujuan penelitian ini).
BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN
A. SETTING PENELITIAN
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan di SMP Negeri 15 Yogyakarta, lebih
tepatnya lagi di kelas VII D SMP Negeri 15 Yogyakarta.
Waktu pelaksanaan, pada semester 2 tahun pelajaran 2006 / 2007, tepatnya
penelitian ini dimulai pada pertengahan bulan Maret sampai dengan akhir Mei 2007.
Sebagai subyek penelitian, yaitu para siswa yang peneliti ambil sebagai sampel
penelitian, adalah siswa kelas VII D SMP Negeri 15 Yogyakarta. Pengambilan sampel ini
adalah secara acak, jadi sembarang kelas VII yang peneliti ajar. Karakteristik kelas VII D
ini juga hanya secara kebetulan ditempatkan di kelas VII D. Karena pengelompokan kelas
VII tahun ini hanya berdasarkan nomer pendaftaran dan komposisi keseimbangan jumlah
siswa laki-laki dan siswa perempuan yang diterima di SMP Negeri 15, dibagi menjadi 10
kelas. Jumlah siswa di kelas VII D ini ada 36 siswa, dengan komposisi 16 putri dan 20
putra. Nomer urut siswa diurutkan berdasarkan abjad, tanpa memandang jenis kelamin.
Sebagai kolaborator atau pengamat, peneliti meminta seorang teman sejawat,
seorang guru Bahasa Inggris di SMP Negeri 15 Yogyakarta yaitu Drs Muji Raharjo.
Kurikulum yang digunakan adalah Kurikulum SMP Negeri 15 Yogyakarta atau
yang lebih populer disebut Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan atau KTSP.
Metode penelitian yang digunakan adalah metode kuantitatif dan kualitatif.
Metode kuantitatif digunakan untuk mengetahui seberapa hasil belajar atau prestasi
belajar siswa setelah menggunakan metode mind mapping ini. Dan metode kualitatif
digunakan untuk mengetahui bagaimana hasil tes minat siswa terhadap mata pelajaran
Bahasa Inggris melalui pengisian angket, sebelum dan sesudah diimplementasikannya
metode mind mapping di kelas ini.
B. PROSEDUR PENELITIAN
Dalam penelitian ini, prosedur penelitianya menggunakan prosedur penelitian
model Kemmis dan Mc Taggart (1982 : 11). Setiap tahap atau siklus terdiri dari
perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.
1. Perencanaan
Penelitian ini direncanakan dilaksanakan dalam 2 siklus, dengan tujuan masing-
masing siklus : meningkatkan minat belajar siswa, meningkatkan kompetensi dan prestasi
writing siswa serta mengetahui respon siswa setelah diimplementasikannya metode mind
mapping sebagai penelitian tindakan kelas di kelas ini. Setelah menentukan Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar yang akan diteliti sesuai dengan KTSP dan jumlah jam
tatap muka yang diperlukan, disusunlah perangkat pembelajaran untuk SK 12 KD 12.2
dengan mengacu pada implementasi metode mind mapping. (RPP terlampir).
2. Tindakan
Pada siklus pertama, dilaksanakan pembelajaran writing dengan materi descriptive
text yang dilksanakan dalam 8 kali pertemuan. Setiap minggunya kelas VII D
bertatapmuka sebanyak 2 kali, yaitu setiap hari Rabu dan Sabtu. Setiap pertemuan 2 jam a
40 menit. Sebelum penelitian dimulai terlebih dahulu diberitahukan bahwa di kelas ini
akan diadakan penelitian tindakan kelas oleh peneliti, yang melibatkan seluruh siswa kelas
VII D dan seorang pengamat, yaitu guru Bahasa Inggris lain. Tindakan yang akan
dilakukan meliputi pengisian angket, pretes, postes, tugas kelompok, tugas individu dan
refleksi dengan siswa maupun dengan pengamat atau kolaborator.
Untuk siklus kedua, dilaksanakan pembeljaran writing dengan materi procedure
text. Pembelajaran ini dilksanakan dalam 7 kali pertemuan. Langkah-langkah
pembelajarannya seperti langkah-langkah pada siklus pertama dengan perubahan yang
sifatnya menyempurnakan siklus pertama, berdasarkan hasil refleksi dengan siswa dan
kolaborator pada siklus pertama. Di akhir penelitian, setelah ulangan harian yang
berfungsi sebagai postes siklus kedua, kemudian refleksi, lalu mengisi angket lagi seperti
pada permulaan penelitian. Tujuannya untuk mengetahui apakah ada perubahan atau tidak
setelah diadakannya tindakan. Kalau ada, perubahannya kearah mana.
3. Observasi
Observasi atau pengamatan penelitian, dilakukan oleh kolaborator, testee, yaitu
siswa yang diteliti dan peneliti sendiri. Kolaborator mengamati setiap pertemuan dan
mencatat atau mengisi lembar pengamatan yang disediakan peneliti. Siswa bersama guru
(peneliti) melaksanakan pembelajaran dengan langkah-langkah sesuai RPP yang dibuat
dengan mengacu pada implementasi metode mind mapping. Hasil pengamatan siswa
dicatat oleh peneliti pada waktu refleksi dengan cara tanya jawab secara lisan.
Alat observasi berupa lembar pengamatan yang diberikan kepada kolaborator
untuk diisi pada waktu mengamati jalannya pembelajaran selama penelitian. Alat kedua
berupa sejumlah pertanyaan yang dilontarkan kepada testee atau siswa pada waktu
refleksi. Lembar pengamatan dan daftar pertanyaan untuk refleksi dapat dilihat pada
lampiran.
4. Refleksi
Refleksi dengan siswa dilakukan di kelas. Caranya, dengan tanya jawab langsung
dengan siswa, seputar implementasi metode mind mapping yang baru dilksanakan. Untuk
memperlancar refleksi, peneliti menyiapkan sejumlah pertanyaan yang akan dilontarkan
kepada siswa pada waktu refleksi. Respon atau jawaban siswa, peneliti catat sebagai hasil
refleksi dengan siswa, yang akan digunakan untuk merencanakan atau memperbaiki
tindakan pada sklus kedua.
Refleksi dengan kolaborator dilakukan di kantor guru di luar jam pelajaran.
Peneliti mendiskusikan rencana siklus kedua bersama kolaborator berdasarkan catatan
hasil pengamatan kolaborator dan peneliti sendiri serta mempertimbangkan hasil refleksi
dengan siswa.
C. TEHNIK PENGUMPULAN DATA
Data penelitian dikumpulkan melalui :
1. Pengamatan pembelajaran sebelum penelitian, yang terasa begitu berat dalam
mengajarkan writing di kelas VII SMP Negeri 15 Yogyakarta.
2. Pengisian angket oleh siswa sebelum dan sesudah penelitian dilakukan.
3. Pengisian lembar pengamatan proses pembelajaran selama penelitian oleh kolaborator
dan peneliti sendiri.
4. Melalui tes (pretes dan postes) materi penelitian sebelum dan sesudah tindakan
dilakukan.
5. Tanya jawab langsung dengan siswa pada waktu refleksi sesudah proses pembelajaran
dengan tindakan dilaksanakan.
6. Diskusi dengan kolaborator untuk merencanakan langkah-langkah siklus kedua.
D. TEHNIK ANALISIS DATA
Analisis data penelitian dilakukan dengan tehnik analisis deskriptif.
E. KRITERIA KEBERHASiLAN TINDAKAN
Berdasarkan tujuan penelitian yang pertama yaitu meningkatkan minat belajar
Bahasa Inggris siswa, apabila ada peningkatan minat berdasarkan hasil angket sebelum
dan sesudah penelitian dlakukan, maka tindakan dianggap berhasil.
Berdasarkan tujuan kedua, meningkatkan kompetensi dan prestasi writing siswa,
apabila ada peningkatan hasil atau prestasi atau nilai berdasarkan hasil pretes dan postes
penelitian yang dilaksanakan. Atau menurut St Singgih (1998) apabila 85% siswa berhasil
mencapai nilai KKM (60), pada waktu postes materi penelitian, maka tindakan dianggap
berhasil (Singgih St, 1998 : ...).
Dan untuk tujuan ketiga, mengetahui bagaimana respon siswa terhadap
implementasi metode mind mapping dalam pembelajaran aspek writing, apabila
berdasarkan pengamatan oleh kolaborator dan peneliti, siswa nampak suka dengan metode
mind mapping ini, siswa tidak lagi menghindari pembelajaran dengan berbagai alasan
seperti dikemukakan dalam latar belakang masalah, serta refleksi dengan siswa,
menunjukkan respon yang positif, maka tindakan dianggap berhasil.
BAB IVHASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. HASIL PENELITIAN
1. Siklus Pertama
a. Perencanaan
Pada siklus pertama, proses pembelajaran direncanakan dilaksanakan dalam 8 kali
pertemuan seperti dalam jadwal kegiatan penelitian berikut :
No Tanggal Juml jam
Kegiatan Pembelajaran Keterangan
1 14-3-07 2 Pengisian agket dan pretes Klasikal2 17-3-07 2 Pengenalan metode mind mapping dan implementa-
sinya dalam pembelajaran descriptive text. Ada PRKlasikal
3 21-3-07 2 Mempelajari pola klimat dalam descriptive text : Simple Present Tense dan latihhan membuat kalimatnya dikaitkan dengan tema “Hobby”.
Klasikal
4 24-3-07 2 Pembentukan kelompok untuk mengerjakan latihan soal yang mendukung penulisan descriptive text.
Tugas kelompok
5 04-04-07 2 Membuat mind mapping untuk menulis deskripsi dilanjutkan penulisan deskripsinya.
Tugas kelompok
6 07-04-07 2 Membahas tugas kelompok dan mengerjakan tugas berikutnya .
Klasikal dan tugas kel.
7 11-04-07 2 Ulangan Harian writing dengan metode mind mapping.
Ulangan individu
8 14-04-07 2 Refleksi dengan siswa dan persiapan kegiatan siklus kedua
Klasikal
Semua kegiatan dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana tersebut di atas.
b. Pelaksanaan
Pertemuan pertama : Proses pembelajaran dilakukan seperti biasanya. Diawali
dengan pemberian motivasi, apersepsi dan penyampaian tujuan belajar hari itu. Kemudian
sebelum tindakan dilaksanakan, kepada siswa dibagikan angket yang harus diisi dengan
jujur. Agar supaya benar-benar jujur, identitas siswa tidak perlu dicantumkan. Dengan
asumsi, kalau nama siswa dicantumkan, siswa akan kurang leluasa dalam mengisi angket,
karena takut akan mempengaruhi nilai Bahasa Inggris mereka. Sedang kalau tanpa nama,
siswa akan lebih leluasa dalam mengisi angket sesuai dengan kenyataan. Setelah pengisian
angket selesai, lalu dikumpulkan. Ketika menyerahkan angket, kebanyakan siswa memilih
diletakkan di bawah, supaya tidak kelihatan. Hasil angket dapat dilihat dalam tabel di
bawah ini :
HASIL ANGKET SEBELUM TINDAKANIsilah tabel ini dengan memberi tanda silang (X) sesuai dengan pendapatmu. Isian ini tidak ada sangkut pautnya dengan nilai Bahasa Inggris kalian. Mohon diisi dengan jujur !
SS = Sangat SetujuS = SetujuTS = Tidak SetujuSTS = Sangat Tidak Setuju
No Apa pendapat kalian SS S TS STS
1 Bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang mudah
1 9 21 5
2 Bahasa Inggris adalah mata pelajaran yang menarik
6 13 15 2
3 Saya malu kalau nilai Bahasa Inggris saya jelek. 16 15 2 34 Saya senang kalau diberi PR Bahasa Inggris 2 18 13 35 Kalau ada PR Bahasa Inggris saya selalu
mengerjakan3 16 17 0
6 Saya akan bertanya kepada teman kalau menemui kesulitan dalam Bahasa Inggris
12 17 5 2
7 Saya bangga kalau ada teman bertanya tentang Bahasa Inggris Kepada saya
6 10 17 3
8 Saya mencoba belajar Bahasa Inggris di rumah 6 23 4 39 Saya senang dengan cara mengajar guru Bahasa
Inggris saya3 19 12 2
10 Saya setuju kalau jam pelajaran Bahasa Inggris ditambah / ada les Bahasa Inggris di sekolah
7 8 15 6
Jumlah Isian = 36 siswa x 10 isian = 360 62 148 121 29
Hasil angket sebelum tindakan dilaksanakan : dari 36 siswa, ada 3 siswa yang
sangat berminat terhadap mata pelajaran Bahasa Inggris dengan skor 33, 34 dan 35. Yang
berminat ada 20 siswa, dengan skor mulai dari 25 sampai dengan 32. Yang kurang
berminat ada 12 siswa dengan skor 21, 22, dan 23. Dan yang tidak berminat ada 1 siswa
dengan skor 16.
Pertemuan kedua : Setelah diberi motivasi, apersepsi dan disampaikan tujuan
pelajaran hari itu, kemudian diperkenalkan metode mind mapping. Di sini dijelaskan
tentang apa itu metode mind mapping, kegunaannya, aturan-aturannya serta cara
pembuatannya. Semua siswa nampak tertarik dan memperhatikan ketika metode baru ini
diperkenalkan. Mungkin karena sebelumnya belum pernah diperkenalkan suatu metode,
atau karena ada kolaborator Lalu diikuti dengan implementasi metode tersebut dalam
mempelajari descriptive text yang sudah pernah dipelajari dalam pembelajaran aspek
reading.