PTK HASAN BISRI 2009

35
 PERBEDAAAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS V SEMSETER II SD N 2 KARANGANYAR KECAMATAN ASTANAJAPURA KABUPATENCIREBON TAHUN PELAJARAN 2009/2010 ANTARA YANG SERING MEMBACA BUKU DI PERPUSTAKAN DENGAN YANG JARANG MEMBACA Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mandiri Mata Kuliah: Etika Profesi Keguruan Dosen : Drs. Endang Abdurahman, M. Pd Disusun oleh: CIPTA ANTO 07460859 TARBIYAH / BIOLOGI B / SE MESTER V DEPARTEMEN AGAMA RI SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN) CIREBON 2009 1

Transcript of PTK HASAN BISRI 2009

Page 1: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 1/35

PERBEDAAAN KEMAMPUAN MEMBACA SISWA KELAS V

SEMSETER II SD N 2 KARANGANYAR KECAMATAN

ASTANAJAPURA KABUPATENCIREBON TAHUN

PELAJARAN 2009/2010 ANTARA YANG SERING MEMBACABUKU DI PERPUSTAKAN DENGAN YANG JARANG

MEMBACA

Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mandiri

Mata Kuliah: Etika Profesi Keguruan

Dosen : Drs. Endang Abdurahman, M. Pd

Disusun oleh:CIPTA ANTO

07460859

TARBIYAH / BIOLOGI B / SEMESTER V

DEPARTEMEN AGAMA RI

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM NEGERI (STAIN)

CIREBON 2009

1

Page 2: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 2/35

KATA PENGANTAR 

Penelitian Tindak Kelas (PTK) merupakan penelitian yang digunakan

didunia pendidikan yang berguna bagi peningkatan mutu, proses dan hasil

 pembelajaran dikelas.

Pelaporan Penelitian Tindak Kelas dengan judul “Perbedaan Kemampuan

  Membaca Siswa Kelas V SDN 2 Kanci Kulon Kecamatan Astanajapura

 Kabupaten Cirebon Tahun Ajaran 2009/2010 antara yang Sering Membaca

 Buku di Perpustakaan dengan yang Jarang”. Penelitian ini terdiri dari empat

 bab. yaitu pendahuluan, landasan teori, data dan analisis data, simpulan dan saran

serta dilengkapi dengan daftar pustaka.

Tujuan penelitian ini secara umum adalah untuk memperoleh gambaran

  peningkatan pemahaman dan menyimak dalam membaca buku-buku ilmu

 pengetahuan,khususnya kelas V SDN 2 Kanci Kulon Kecamatan Astanajapura

Kabupaten Cirebon.Secara khusus penelitian ini bertujuan untuk memperoleh

 perubahan positif tentang membaca dan menyimak.

Mudah-mudahan hasil penelitian ini dapat menjadi informasi ilmiah baik 

 bagi siswa,guru.sekolah maupun peneliti atau pembaca.

Kanci Kulon, Januari 2010

Peneliti

2

Page 3: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 3/35

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………… iDAFTAR ISI…………………………………………………… ii

I. PENDAHULUAN…………………………………………………. 1

A. Latar Belakang Masalah ……………………………………… 1

B. Rumusan dan Batasan Masalah ……………………………… 2

1. Rumusan Masalah ………………………………………….

2

2. Batasan Masalah ……………………………………………2

C. Definisi Operasional ………………………………………….. 2

1. Perbedaan

…………………………………………………... 2

2. Kemampuan Membaca ……………………………………

3

3. Membaca Buku di Perpustakaan ………………………… 3

D. Tujuan Penelitian ……………………………………………. 3

E. Manfaat Penelitian ……………………………………………. 3

F. Anggapan Dasar dan Hipotesis ……………………………… 4

1. Anggapan Dasar ……………………………………………

4

2. Hipotesis

……………………………………………………. 4

G. Metode dan Teknik Penelitian ………………………………. 5

1. Metode Penelitian …………………………………………..

5

2. Teknik Penelitian ………………………………………….

5

H. Populasi dan Sampel …………………………………………. 5

1. Populasi

…………………………………………………… 5

3

Page 4: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 4/35

2. Sampel………………………………………………………

.. 6

II. LANDASAN TEORITIS…………………………………………….. 7

A. Hakikat membaca ……………………………………………. 7

1. Pengertian membaca ………………………………………

7

2. Aspek-aspek Membaca …………………………………….

9

3. Jenis-jenis Membaca ………………………………………

11

4. Tujuan Membaca…………………………………………..

13

B. Kemampuan Efektifitas Membaca ………………………….. 14

1. Kecepatan membaca ……………………………………….

14

2. Pemahaman Membaca …………………………………. 16

C. Hakikat Membaca Buku di Perpustakaan ………………… 17

1. Tujuan Membaca Buku di Perpustakaan …………….. 17

2. Manfaat Membaca Buku di Perpustakaan ……………. 17

III. METODOLOGI PENELITIAN………………………………… 20

A. Siklus I………………………………………………………. 20

B. Siklus II………………………………………………………. 23

KESIMPULAN ……………………………………………………….. 24

DAFTAR PUSTAKA………………………………………………… 25

RPP.......................................................................................................... 26SILABUS................................................................................................. 30

4

Page 5: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 5/35

II. PENDAHULUAN

I. Latar Belakang Masalah

Kemampuan membaca pada hakikatnya dapat diperoleh melalui jalur 

  pendidikan sekolah dasar dan luar sekolah. Sementara itu melek huruf 

 penduduk Indonesia yang berjumlah sekitar 200 juta lebih, telah mencapai

85%. Akan tetapi diberbagai kesempatan sering terdengar kemampuan

masyarakat Indonesia untuk menyimak serta mendalami informasi dari bacaan

secara umum disinyalir masih tergolong rendah. Kenyataan ini akan

mempengaruhi kemampuan bangsa Indonesia dalam menghadapi tantangan

 persaingan pada masa yang akan datang.

Semakin maju suatu bangsa, semakin tinggi minat baca masyarakatnya.

Masyarakat yang gemar membaca pada dasarnya adalah masyarakat belajar.

Dalam masyarakat yang gemar membaca dan belajar, buku dan bahan bacaan

mempunyai potensi yang sangat strategis serta sering menjadi kata kunci

dalam pengembangan sumber daya manusia. Untuk merangsang supaya

5

Page 6: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 6/35

masyarakat kita gemar membaca harus terus digelorakan dan dimasyarakatkan

(Totong, 2000:77).

Lebih lanjut diungkapkan pula Totong (2001:77) bahwa kebiasaan

membaca di negara yang sudah maju sering dijadikan bahan bandingan untuk 

menunjukan bagaimana waktu senggang dimanfaatkan untuk membaca. Di

negara yang demikian,membaca sudah menjadi kesenangan serta merupakan

salah satu kebutuhan pokok yang harus dipenuhi. Selanjutnya di sekolah, guru

telah menyediakan waktu dan tenaga untuk mendidik siswa mau membaca.

  Namun terkadang banyak siswa yang malas membaca sehingga menjadi

siswa yang jauh dari informasi.

Berpangkal dari hal-hal diatas, penulis marasa tertarik untuk meneliti

kemampuan membaca siswa yang intensitas membacanya tinggi anatara lain

sering membaca buku diperpustakaan dengan siswa yang intensitasnya kurang

atau tidak pernah membaca buku diperpustakaan. Untuk itu, maka penulis

mengadakan penelitian untuk membuktikan kemampuan membaca siswa yang

sering membaca buku diperpustakaan dengan kemampuan siswa yang jarang

membaca buku diperpustakaan. Maka judul penelitian yang penulis tuliskan

adalah “Perbedaan Kemampuan Membaca Siswa Kelas V SDN 2 Karang 

 Anyar     Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon Tahun   Ajaran

2009/2010 antara yang Sering Membaca Buku di Perpustakaan dengan

 yang Jarang.” 

J. Rumusan dan Batasan Masalah

3. Rumusan Masalah

Bertitik tolak pada permasalahan diatas, maka penulis perlumerumuskan permasalahan penelitian sebagai berikut.

a. Bagaimanakah kemampuan membaca siswa kelas V SDN 2 Karang

Anyar tahun ajaran 2009/2010 yang sering membaca buku di

 perpustakaan?

 b. Bagaimanakah kemampuan membaca siswa kelas V SDN 2 Karang

Anyar tahun ajaran 2009/2010 antara yang sering membaca buku di

 perpustakaan dengan yang jarang?

6

Page 7: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 7/35

4. Batasan Masalah

Untuk menghindari kesimpangsiuran permasalahan yang diteliti

maka penulis perlu membatasinya. Penulis akan meneliti tentang

 perbedaan kemampuan membaca siswa kelas V SDN 2 Karang Anyar 

Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon tahun ajaran 2009/2010

antara yang sering membaca buku di perpustakaan dengan yang jarang.

K. Definisi Operasional

4. Perbedaan

Yang penulis maksud dengan perbedaan dalam penelitian ini adalah

 perbedaan kemampuan membaca siswa kelas V SDN 2 Karang Anyar 

Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon tahun ajaran 2009/2010

antara yang sering membaca buku di perpustakaan dengan yang jarang.

5. Kemampuan Membaca

Kemampuan membaca yang penulis maksudkan dalam penelitian ini

adalah keseimbangan atau perpaduan antara kecepatan dan pemahaman

membaca siswa kelas V SDN 2 Karang Anyar Kecamatan Astanajapura

Kabupaten Cirebon tahun ajara 2009/2010 antara yang sering membaca

 buku di perpustakaan dengan yang jarang.

6. Membaca Buku di Perpustakaan

Maksudnya kegiatan membaca buku di perpustakaan yang dilakukan

siswa kelas V SDN 2 Karang Anyar Kecamatan Astanajapura Kabupaten

Cirebon tahun ajaran 2009/2010 selama periode empat bulan antaraSeptember 2009 sampai dengan januari 2010.

L. Tujuan Penelitian

Tujuan penulis melakukan penelitian ini adalah :

1. Ingin mengetahui kemampuan membaca siswa kelas V SDN 2 Karang

Anyar Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon tahun ajaran

2009/2010 antara yang sering membaca di perpustakaan.

7

Page 8: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 8/35

2. Ingin mengetahui perbedaan kemampuan membaca siswa kelas V SDN 2

Karang Anyar Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon tahun ajaran

2009/2010 antara yang sering membaca buku di perpustakaan dengan

yang jarang.

M. Manfaat Penelitian

Penelitian ini penulis harapkan dapat bermanfaat bagi semua pihak yang

 berkepentingan, baik secara teoritis maupun praktis.

1. Secara teoritis bermanfaat untuk pengembangan teori keterampilan

 berbahasa antara lain membaca secara teori yang sudah ada.

2. Secara praktis bermanfaat bagi guru dan siswa untuk mengetahui

kemampuan membaca siswa berdasar kepada intensitas membaca buku

 perpustakaan dengan yang jarang.

N. Anggapan Dasar dan Hipotesis

3. Anggapan Dasar

Anggapan dasar merupakan titik tolak pemikiran penulis dalam

 penelitian yang akan dilakukan. Anggapan dasar ini merupakan pegangan

umum dalam menarik suatu kesimpulan.

Surakhmad (1985: 107) mengungkapkan bahwa anggapan dasar atau

 postulat adalah suatu titik tolak pemikiran yang kebenarannya diterima

oleh penyelidik. Hal ini berarti bahwa setiap penyelidik dapat merumuskan

  postulat secara berbeda, seorang penyelidik mungkin saja meragukan

suatu anggapan dasar yang dianggap orang lain diterima sebagai suatukebenaran. Dari sifat anggapan dasar itu selanjutnya diartikan pula bahwa

 penyelidik dapat merumuskan satu atau lebih hipotesis yang dianggapnya

sesuai dengan penyelidikannya.

Berdasarkan hal tersebut, maka titik tolak penelitian ini sebagai

 berikut :

1) Perpustakaan merupakan sarana baca yang sangat berpengaruh

terhadap kemampuan membaca siswa.

8

Page 9: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 9/35

2) Intensitas membaca buku di perpustakaan dapat meningkatkan

kemampuan membaca siswa.

4. Hipotesis

Hipotesis merupakan sesuatu dimana penelitian kita berarah pada

kebenaran sementara yang ditentukan oleh peneliti tapi masih harus

dibuktikan atau di tes atau diuji kebenarannya (Arikunto, 1991:17 ).

Berdasarkan pendapat tersebut, penulis merumuskan hipotesis

 penelitian ini sebagai berikut. Terdapat perbedaan yang signifikan antara

kemampuan membaca siswa kelas V SDN 2 Karang Anyar Kecamatan

Astanajapura Kabupaten Cirebon tahun ajaran 2009/2010 antara yang

sering membaca buku di perpustakaan dengan yang jarang membaca buku

di perpustakaan.

O. Metode dan Teknik Penelitian

3. Metode Penelitian

Metode penelitian sangat diperlukan dalam suatu penelitian ilmiah,

yang berfungsi sebagai pegangan untuk mengumpulkan data. Untuk itulah

metode penelitian sangat penulis perlukan.

Metode penelitian yang penulis gunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif komparatif. Metode deskriftif komparatif digunakan

untuk memecahkan masalah atau menyelesaikan permasalahan yang

dihadapi pada situasi sekarang. Dengan menggunakan metode ini, penulis

akan mendeskripsikan, menganalisis dan menginterprestasikan datadengan jalan membandingkan dua data tersebut.

4. Teknik Penelitian

Dalam penelitian, data merupakan suatu yang mutlak harus ada,

karena tanpa data seorang peneliti tidak dapat berbicara tentang sesuatu

yang ditelitinya.

Teknik yang penulis lakukan untuk memperoleh data yaitu dengan

cara sebagai berikut.

9

Page 10: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 10/35

1) Observasi dan Dokumentasi

Teknik ini penulis gunakan untuk mengetahui tingkat intensitas

membaca siswa di perpustakaan.

2) Teknik Tes

Penulis mengetes kemampuan membaca siswa kelas V SDN 2

Karang Anyar Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon tahun

ajaran 2009/2010 antara siswa yang sering membaca buku di

  perpustakaan dengan siswa yang jarang membaca buku di

 perpustakaan.

P. Populasi dan Sampel

3. Populasi

Setiap penelitian memerlukan data atau informasi yang diperoleh

dari sumber data untuk keperluan menjawab masalah penelitian, atau

untuk menguji hipotesis seluruh sumber data memungkinkan memberikan

informasi yang berguna bagi pemecahan masalah penelitian.

Jadi, populasi penelitian ini adalah siswa SDN 2 Karang Anyar 

Kecamatan Astanajapura Kabupaten Cirebon tahun ajaran 2009/2010.

4. Sampel

Agar penelitian ini tidak terlalu luas, maka penulis mengambil

sampel dari populasi yang dapat mewakili sebuah populasi. Berdasarkan

  pada pertimbangan ( judgement ) kepala sekolah untuk melaksanakan

 penelitian ini penulis diizinkan untuk melaksanakannya di kelas V. Kepala

sekola berpendapat bahwa kelas V merupakan tingkat kelas yang menjadi

tolak ukur (stndarisasi) pengetahuan, di antaranya kemampuan membaca.Selain itu dalam GBPP siswa kelas V harus memiliki kemampuan dalam

membaca, baik membaca pemahaman, maupun membaca cepat. Dengan

demikian seluruh siswa kelas V penulis jadikan sebagai sampel dalam

 penelitian ini. Penarikan sampel tersebut penulis lakukan dengan cara total

atau seluruh siswa kelas V.

10

Page 11: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 11/35

IV.LANDASAN TEORITIS

D. Hakikat membaca

5. Pengertian membaca

Bahasa merupakan alat komunikasi yang penting didalam kehidupan.

Tanpa bahasa manusia tidak akan berinteraksi dengan segala macam

kegiatan dalam kehidupan bermasyarakat.

Tampubolon (1990: 1-2) mengemukakan bahwa fungsi bahasa

adalah sebagai alat komunikasi verbal. Artinya dalam komunikasi harusselalu ada dua pihak yang terlibat yakni pemberi dan penerima.

Hal tersebut sejalan dengan yang dikemukakan keraf (1979: 21 )

yang menyatakan bahwa melalui bahasa, kebudayaan suatu bangsa dapat

dibentuk, dibina dan dikembangkan serta dapat di turunkan kepada

generasi-generasi yang akan datang. Dengan adanya bahasa sebagai alat

komunikasi maka semua yang berada di sekitar manusia; peristiwa-

  peristiwa, binatang-binatang, tumbuh-tumbuhan, hasil karya cipta

11

Page 12: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 12/35

manusia, disusun dan di ungkapkan kembali kepada orang lain sebagai

 bahan komunikasi. Di dalam komunikasi tersebut dapat terjadi secara

langsung juga tidak langsung. Selanjutnya keraf (1979: 22) menyatakan

 pula bahwa secara langsung maksudnya kita menerima informasi dari

orang yang langsung menyampaikan secara lisan atau berhadapan

langsung dengan si pemberi informasi tersebut.Secara tidak langsung

yakni bunyi-bunyi bahasa yang disampaikan si pemberi informasi itu

diubah menjadi lambang-lambang tulisan.

Berdasarkan sistem komunikasi tersebut ada empat kemampuan

 berbahasa pokok yang harus dibina dan dikembangkan yaitu : menyimak,

  berbicara, membaca dan menulis. Menyimak dan berbicara merupakan

kemampuan pertama yang terdapat dalam komunikasi lisan, sedangkan

membaca dan menulis merupakan kemampuan terakhir yang terdapat

dalam komunikasi lisan.

Membaca adalah salah satu kemampuan berbahasa pokok dan

merupakan salah satu bagian dari komunikasi tulisan. Dachnant dan Smith

dalam Pateda, (1987 : 92) mengatakan bahwa membaca adalah suatu

interpretasi simbol-simbol tertulis.

Houdgson dalam Tarigan (1989 : 7) mengemukakan bahwa

membaca adalah suatu proses yang dilakukan serta dipergunakan oleh

 pembaca untuk memperoleh pesan yang hendak disampaikan oleh penulis

melalui media kata-kata atau bahasa tulis. Suatu proses yang menuntut

agar kelompok kata yang merupakan suatu kesatuan akan terlihat dalam

suatu pandangan sekilas dan agar makna kata-kata secara individual akan

dapat diketahui. Kalau hal ini dipenuhi, maka pesan yang tersurat dantersirat tidak akan terungkap atau dipahami, dan proses membaca itu tidak 

akan terlaksanakan dengan baik.

Harjasujana dan Mulyati (1997 : 6) mengemukakan bahwa membaca

adalah interaksi antara pembaca dan penulis. Interaksi tersebut tidak 

langsung, namun bersikap komunikatif. Komunikasi antara pembaca dan

 penulis akan makin baik jika pembaca mempunyai kemampuan yang baik.

Pembaca hanya dapat berkomunikasi dengan karya tulis yang digunakan

12

Page 13: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 13/35

oleh pengarang media untuk menyampaikan gagasan, perasaan, dan

  pengalaman. Dengan demikian, pembaca harus mampu menyusun

  pengertian-pengertian yang tertuang dalam kalimat-kalimat yang

disampaikan oleh pengarang sesuai dengan konsep yang terdapat pada

 pembaca. Membaca merupakan kemampuan yang kompleks. Bermacam-

macam kemampuan diupayakan oleh seorang pembaca agar dia mampu

memahami materi yang dicoba. Pembaca akan selalu berupaya supaya

lambang-lambang yang dilihatnya itu menjadi lambang-lambang yang

 bermakna baginya.

Berdasarkan pendapat-pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan

  bahwa membaca merupakan pengenalan dan persepsi struktur bahasa

sebagai keseluruhan untuk memadukan makna tersurat dan tersirat dengan

mengkomunikasikan struktur-struktur bahasa.

6. Aspek-aspek Membaca

Pateda (1987:25-94) berpendapat membaca pada dasarnya

mengkomunikasikan formulasi pesan yang ditentukan oleh sistem bahasa

dan sistem lambang yang terdapat didalam suatu bahasa. Membaca adalah

  proses mengidentifikasi dan mengkomprehensi. Simbol-simbol kita

identifikasikan dan kita komprehensipkan dengan makna. Simbol yang

tertulis berwujud kode-kode yang kita tafsirkan dan menghasilkan makna

simbol tersebut. Hubungan dengan aspek-aspek membaca bahwa

membaca adalah suatu keterampilan yang kompleks dan rumit yangmencakup atau melibatkan serangkaian keterampilan yang lebih kecil.

Keterampilan membaca mencakup tiga komponen.

a. Pengenalan terhadap aksara serta tanda-tanda baca

  b. Korelasi aksara beserta tanda-tanda baca dengan unsur-unsur 

linguistik yang formal

c. Hubungan lebih lanjut dari a dan b dengan makna atau meaning

(Tarigan, 1993: 10).

13

Page 14: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 14/35

 Nurhadi (1987: 128-129), mengutarakan bahwa aspek keterampilan

membaca dimulai dari :

1) Keterampilan mengenal kata;

2) Keterampilan mengenal tanda baca;

3) Keterampilan memahami makna tersurat yang meliputi,:

a. Keterampilan memahami makna kata;

 b. Keterampilan memahami makna frase;

c. Keterampilan memahami makna kalimat;

d. Keterampilan memahami makna paragraf;

e. Keterampilan memahami makna sub bab;

f. Keterampilan memahami makna bab.

4) Keterampilan membaca kritis :

a. Keterampilan menemukan ide pokok/gagasan utama

 bacaan secara tersirat;

 b. Kemampuan menemukan tema cerita;

c. Kemampuan membuat kesimpulan bacaan;

d. Kemampuan menganalisis fakta-fakta penunjang;

e. Kemampuan mengorganisasikan fakta-fakta;

f. Kemampuan membedakan fakta dan opini;

g. Kemampuan membedakan realitas dan fantasi

h. Kemampuan menemukan unsur-unsur proppagenda;

i. Kemampuan menemukan latar belakangtujuan

 pembelajaran;

 j. Kemampuan meramalkan dampak;

k. Kemampuan menilai kesesuaian antara judul dan pengembangan karangan.

5) Kemampuan membaca kreatif, meliputi :

a. Kemampuam memberi ringasan;

 b. Kemampuan membuat outline (kerangka karangan);

c. Kemampuan menyusun resensi;

d. Kemampuan menerapkan isi bacaan dalam koteks sehari-hari;

e. Kemampuan membuat essay balikan.

14

Page 15: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 15/35

Tarigan(1996:11) mengemukakan secara garis besar terdapat dua

aspek penting dalam membaca itu.

1) Ketrampilan yang bersifat mekanis (mechanical skill ) yang

dianggap berbeda pada urutan yang paling rendah (lower order ).Aspek 

ini mencakup :

a. pengetahuan bentuk huruf;

  b. pengetahuan unsue-unsur linguistik (fonem), kata, frase, pola

klusa, kalimat dan lain-lain

c. pengenalan hubungan/korespondaensi pola ejaan dan bunyi

( kemampuan menyuarakan bahan tertulis atau “to bark at print ),”

d. kecepatan membaca bertahap lambat.

2). Ketrampilan yang bersifat pemahaman (comprehension skill ) yang

dapat dianggap berada pada urutan yang lebih tinggi (hingher order ),

aspek ini mencakup :

a. memahami pengetian sederhana (leksikal,gramatikal,retorikal);

 b. memahami signifikasi atau makna (antara lain maksud dan tujuan

 pengarang relevansi / kebudayaan, reaksi pembaca);

c. evaluasi atau penilaian ( isi, bentuk );

d. kecepatan membaca yang fleksibel, yang mudah disesuaikan

dengan keadaan;

Untuk lebih jelasnya Tarigan (1986: 13) memperjelas aspek–aspek 

membaca pada bagan berikut.

Keterampilan Pengenalan bentuk huruf 

mekanis (urutan Pengenalan unsur-unsur lebih rendah) linguistik 

Pengenalan hubungan

 bunyi dan huruf 

Kecepatan membaca

lambat

Aspek-aspek 

membaca Pemahaman pengertian

15

Page 16: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 16/35

sederhana

Keterampilan Pemahaman signifikasi

  pemahaman (urutan makna

lenih tinggi) Evaluasi isi dan bentuk 

Kecepatan membaca

fleksibel

7. Jenis-jenis Membaca

Tarigan (1986 : 22) mengemukakan bahwa membaca itu dibagi atas

dua jenis.

a. Membaca nyaring, membaca bersuara, membaca lisan

  b. Membaca nyaring adalah suatu aktivitas atau kegiatan yang

merupakan alat bagi guru, murid ataupun pembaca bersama-sama

dengan orang lain atau pendengar untuk menangkap serta memahami

informasi, pikiran dan perasaan seorang pengarang.

c. Membaca dalam hati

Membaca dalam hati adalah jenis membaca yang hanya

mempergunakan ingatan visual (visual memory) dan melibatkan

 pengaktifan mata dan ingatan (Tarigan, 1986: 29). Membaca dalam hati,

mencakup hal berikut.

1) Membaca ekstensif, berarti membaca luas. Objeknya meliputi

sebanyak mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin.

Membaca ekstensif terbagi pula atas :

a) membaca survey,

 b) membaca sekilas, danc) membaca dangkal.

2) Membaca intensif adalah studi seksama, telaah teliti, dan

 penanganannya terperinci yang dilaksanakan dalam kelas terhadap

suatu tugas yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman per 

hari (Tarigan, 1990:35).

Membaca intensif, meliputi :

a) membaca telah isi, dibagi menjadi :

16

Page 17: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 17/35

membaca pemahaman,

membaca kritis,

membaca ide.

 b) membaca telaah bahasa, dibagi menjadi :

membaca bahasa,

membaca sastra.

Kaitan dengan hal di atas, Aminudin (1987: 17) menyatakan bahwa

 jenis-jenis membaca meliputi: (1) membaca dalam hati, (2) membaca cepat,

(3) membaca teknik (4) membaca bahasa , (5) estetis, (6) kkritis, serta (7)

membaca kreatif.

Pakar lain Suhendar (1992; 24-29) membagi membaca dalam lima

 jenis sebagai berikut:

a. Membaca nyaring

Membaca nyaring mrupakan kegiatan membaca bersama-sama dengan

orang lain dalam menangkap makna sebuah tulisan. Membaca nyaring

dibedakan menjadi dua tipe. membaca sebagai pengujian demi

kepentingan orang lain dan membaca sebagai kegiatan komunikasi atau

sebagai kesenangan dan kegembiraan

 b. Membaca dalan hati

Membaca dalam hati merupakan ketrampilan membaca yang

sebenarnya, sebagai ketrampilan mengubah wujud tulisanmenjadi wujud

makna,sebagai ketrampilan menangkap pokok -pokok pikiran dari bahan

 bacaan.

c. Membaca pemahaman

Membaca pemehaman adalah membaca bahan bacaan dengan

menagkap pokok-pokok pikiran yang lebih tajam dan dalam , sehingga

ada kepuasan tersendiri setelah bahan bacaan itu dibaca sampai selesai.

d. Membaca kritis

Membaca kritis adalah kegiatan membaca yang bijaksana , penuh

dengan tenggang rasa, evaluatif dan analisis

e. Membaca ide

17

Page 18: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 18/35

Membaca ide merupakan jenis kegiatan membaca yang ingin

mencari dfan memanfaatkan ide-ide yang terdapat dalam bacaan.

8. Tujuan Membaca

Tujuan membaca dianggap juga sebagai modal dalam membaca.

Bahkan menurut hasil penelitian, hubungan antara tujuan membaca dengan

kemampuan membaca sangat signifikan. Inilah yang mendorong para ahli

menyepakati bahwa tujuan membaca merupakan modal utama membaca.

Tujuan membaca dalam menelusuri baris-baris bacaan (membaca)

dapat mempengaruhi hasil membacanya. Dalam hal ini penulis sajikan

sebuah ilustrasi tentang seseorang yang berjalan tanpa tujuan, arah, gerak,

kecepatan irama, dan cara berjalannya berbeda dengan seseorang yang

 berjalan dengan mempunyai tujuan yang jelas. Orang yang berjalan dengan

tujuan ke kantor pada pagi hari akan berbeda dengan orang yang berjalan

tanpa tujuan, atau contoh lain orang berjalan menuju ke pasar akan berbeda

situasinya dengan orang yang sedang berjalan-jalan menikmati indahnya

 pantai. Ilustrasi yang penulis sajikan di atas dapat memperjelas bahwa bila

seseorang melakukan kegiatan membaca tanpa tujuan yang ingin dicapai

maka membacanya akan sia-sia. Namun, bila seseorang membaca dengan

mempunyai tujuan tertentu maka ia akan memperoleh apa yang

diharapkannya dari bacaan yang dibacanya. Oleh karena itu, Tampubolon

(1921: 221) menyatakan bahwa tujuan umum membaca dapat dibagi

menjadi tiga jenis : (a) untuk studi; (b) untuk usaha; (c) untuk kesenangan.

Tarigan (1983: 9) mengatakan tujuan utama dalam membaca adalah

untuk mencari serta untuk memperoleh informasi, membaca isi, memahami

makna bacaan.Dengan memperhatikan pendapat- pendapat para ahli di atas bahwa

tujuan membaca adalah modal utama untuk memperoleh informasi atau pesan-

 pesan berkaitan dengan tujuan yang ingin kita peroleh.

E. Kemampuan Efektifitas Membaca

3. Kecepatan membaca

18

Page 19: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 19/35

Kecepatan membaca dengan pemahaman bacaan adalah dua

kemampuan yang tidak terpisahkan. Sekalipun kecepatan membacanya

tinggi belum tentu pemahaman bacaanya pun tinggi pula sebaliknya

sekalipun kemampuan membacanya tinggi tetapi bila tidak disertai

kecepatan membacanya belum tentu orang tersebut mempunyai

kemempuan membaca yang baik. Kecepatan membaca seseorang dapat

ditingkatkan sesuai dengan kebutuhan membaca.

  Nurhadi (1987: 35), mengemukakan bahwa kecepatan membaca

dapat ditingkatkan menjadi dua sampai tiga kali lipat kecepatan semula.

Kecepatan membaca dengan 150 kata/menit melalui latihan intensif 

selama jangka wktu 1-2 bulan akan meningkat menjadi 400 kata/menit.

Hal lain dikemukakan pula Nurhadi (1987: 23) yakni kecepatan membaca

seseorang dapat ditingkatkan menjadi dua sampai tiga kali lipat dengan

cara :

a. memahami membaca cepat;

 b. mengetahui cara mengukur kecepatan membaca;

c. mampu mengukur tingkat pemahaman tingkat terhadap bacaan;

d. mengetahui dan menerapkan meode dan teknik pengembangan

kecepatan membaca;

e. mengetahui faktor-faktor yang secara tak sadar menghambat

kecepatan membaca;

f. mengetahui bermacam-macam variasi kecepatan membaca sesuai

dengan variasi tujuan membaca;

g. mampu memilih aspek tertentu saja yang dibutuhkan dalam bacaan

sesuai tujuan membaca;h. menganggap kegiatan membaca sebagai kebutuhan;

i. selalu membaca pada berbagai jenis bacaan, dengan rasa butuh

yang tinggi (desakan untuk membaca).

Sekalipun kecepatan membaca bisa ditingkatkan, namun harus kita

sadari bahwa tidak semua pembaca mempunyai kecepatan yang sama,

 banyak faktor yang mempengaruhi kecepatan membaca. Hal ini sejalan

dengan pendapat Tarigan (1980: 28), yang mengemukakan bahwa faktor-

19

Page 20: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 20/35

faktor yang mempengaruhi kecepatan membaca antara lain: a) tingkat

kesulitan bahan bacaan; b) keakraban dan rasa ingin tahu kesulitan bahan

 bacaan; c) faktor kebiasaan-kebiasaan membaca.

SD KELAS KECEPATAN MEMBACA /

MENIT

I 60-80

II 90-110

III 120-140

IV 150-160

V 170-180

VI 190-250

Faktor lain yang mempengaruhi kecepatan membaca adalah

  penguasaan teknik-teknik membaca yang tepat sesuai dengan tujuan,

 bahan, dan jenis membaca. Teknik-teknik membaca yang umum adalah :

a. teknik baca pilih (selecting)

 b. teknik baca lompat (skipping)

c. teknik baca rayap (skimming)

d. teknik baca tetap (scanning)Berdasarkan pendapat-pendapat di atas penulis dapat menyimpulkan

 bahwa kecepatan membaca seseorang bisa ditingkatkan melalui latihan

yang efektif, kecepatan pemahaman tidak melantur, kecepatan membaca

disesuaikan dengan tujuan dan materi bacaan, memperhatikan norma-

norma kecepatan membaca.

4. Pemahaman Membaca

Harjasujana dan Mulyati (1997: 50) mengemukakan bahwa pemahaman bacaan tergantung pada gabungan dari pengetahuan, bahasa,

gaya kognitif, dan pengalaman membaca.

Pemahaman membaca seseorang ditentukan oleh dua faktor yakni

faktor eksternal dan internal. Artinya pemahaman tersebut akan ditentukan

dari dalam diri pembaca juga dari luar. Sebagaimana dikemukakan

Harjasujana dan Mulyati (1997: 50), bahwa terdapat lima hal pokok yang

20

Page 21: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 21/35

mempengaruhi proses pemahaman sebuah wacana. Kelima faktor tersebut

meliputi :

a. Latar belakang pengalaman;

 b. Kemampuan berbahasa;

c. Kemampuan berpikir;

d. Tujuan membaca dan berbagai aspek lainnya seperti

motivasi, sikap, minat, keyakinan dan perasaan.

Selanjutnya Harjasujana dan Mulyati (1997: 67) berpendapat bahwa

 pemahaman baca seseorang ditentukan pula oleh kemampuan bahasa,

minat, motivasi, dan kemampuan membaca, faktor-faktor tersebut

 bersumber pada diri pembaca. Faktor lain adalah : a) unsur dalam bacaan,

  b) sifat-sifat lingkungan baca berkenaan dan fasilitas guru, model

 pengajaran dan lain-lain.

Memperhatikan pendapat- pendapat diatas penulis dapat

menyimpulkan bahwa faktor-faktor yang mempengaruhi pemahaman

membaca itu bukan faktor yang masing-masing berdiri sendiri dan tidak 

 bersifat hierarkis, setiap faktor saling berkaitan. Selain itu penulis dapat

menyimpulkan pula bahwa kemampuan efektif membaca (KEM)

merupakan perpaduan antara kecepatan membaca dengan kemampuan

memahami isi bacaan.

Kecepatan rata-rata baca merupakan cermin dari tolak ukur 

kemampuan visual, yakni kemampuan gerak mata dalam melihat lambang-

lambang grafis. Pemahaman isi bacaan merupakan cermin dari

kemampuan kognitif, yakni kemampuan berpikir dan daya nalar dalam

mencerna masukan grafis yang diterimanya melalui indra mata. Untuk mengetahui kemampuan efektif membaca seseorang diketahui data

mengenai rata-rata kecepatan membaca dapat diketahui apabila jumlah

kata yang dibaca dalam waktu tempuh baca. Sedangkan untuk menentukan

 presentase pemahaman seseorang terhadap bahan bacaan yang dibacanya

adalah adalah dengan cara membagi skor bobot atau skor ideal kemudian

dikalikan 100% untuk lebih jelasnya perlu penulis jabarkan rumus

kemampuan efektif membaca (KEM) yangdapat di gunaka untuk 

21

Page 22: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 22/35

menghitung dan menetukan kemampuan efektif membaca seseorang yang

dikemukakan oleh Harjasujana dan Mulyati ( 1997:69 ).

K X B =…kpm

Wm SI

Keterangan :

K = jumlah kata yang dibaca

Wm = waktu tempuh baca dalam satu menit

Wd = waktu tenpuh baca dalam satu detik 

B = skor bobot perolehan tes yang dapat dijawab dengan benar 

SI = skor ideal/skor maksimalKpm = kata per menit

F. Hakikat Membaca Buku di Perpustakaan

3. Tujuan Membaca Buku di Perpustakaan

Kemampuan membaca pada hakikatnya dapat diperoleh melalui jalur 

  pendidikan sekolah dan luar sekolah. Namun di berbagai kesempatan

sering terdengar kemampuan masyarakat Indonesia untuk menyimak serta

mendalami informasi dari bahan bacaan serta umum disinyalir masih

tergolong rendah. Kenyataan ini akan mempengaruhi kemampuan bangsa

kita dalam menghadapi tantangan dari masa depan. (Totong, 2001 :77)

Lebih lanjut diungkap Totong (2001 : 77) bahwa peningkatan

apresiasi terhadap buku dan minat serta kegemaran membaca sangat

  penting dalam upaya mencerdaskan kehidupan bangsa dan mencetak 

sumber daya manusia Indonesia yang berkualitas serta andal yang siap

 berkopetensi dengan masyarakat dunia lainnya.

Kaitannya dengan hal diatas diungkapkan Harjasun, Yeti Mulyati,

dan Titin S. (1988 : 10) bahwa kemampuan menggunakan buku di

  perpustakaan merupakan ciri resmi orang terpelajar kemampuan itu

merupakan kunci untuk memperoleh pendidikan lewat intelegensi masing-

masing. Dalam analisis yang terakhir, membaca buku di perpustakaan

adalah salah satu jalan untuk menjadi orang terpelajar. Mengetahui cara

memperoleh informasi dengan cepat dan mudah merupakan modal utama

22

Page 23: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 23/35

dalam usaha menggunakan waktu dan tenaga seefisien-efesienya. Dengan

 pengetahuan tersebut para siswa dijamin untuk memperoleh angka yang

lebih tinggi. Dan pada waktu mereka tamat sekolah dan harus mulai

 berkarya dan berperan, segala yang mereka peroleh di perpustakaan itu

akan menjadi sumber inspirasi dan berkreasi.

Berdasarkan pendapat-pendapat diatas penulis dapat menyimpulkan

  bahwa tujuan membaca buku diperpustakaan itu untuk meningkatkan

wawasan, keterampilan membaca, dan menambah pengetahuan

 penggunaan perpustakaan.

4. Manfaat Membaca Buku di Perpustakaan

Membaca buku di perpustaan kegiatan yang sangat penting, sebab

diperpustakaan yang lengkap, pembaca akan mencari buku yang

diperlukannya. Perpustakaan merupakan pusat informasi. Informasi di

  perpustakaan sangat banyak jumlahnya. Oleh karenanya, untuk dapat

mengambil setiap sumber informasi dengan sebaik-baiknya, baik itu buku

atau artikel atau bahan lainnya, kita dituntut untuk dapat menggunakan

 perpustakaan sebaik-baiknya. (Harjasujana, Yeti Mulyati, dan Titin S.

1988 : 10).

Suryana (1982 : 1) mengemukakan bahwa fungsi dan tujuan

 perpustakaan secara umum, ialah membantu para siswa dan para pendidik 

dalam menempuh dan melaksanakan program pendidikan di sekolah; guna

memperluas dan mempertinggi mutu pendidikan, baik individual, maupun

kelompok dengan cara menyediakan bahan bacaan yang bermutu,

membuat indeks buku-buku dan bahan lainnya serta menyelenggarakan

sistem peminjaman yang teratur dan peraktis; mudah dilaksanakan para petugas dan pemakaiannya.

23

Page 24: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 24/35

V. METODOLOGI PENELITIAN

C. Siklus I

Sebelum penulis menyampaikan data penelitian ini, perlu penulis

kemikakan bahwa data penelitian ini penulis peroleh dari tes kemampuan

membaca dan studi observasi, dokumentasi. Langkah-langkah yang penulis

tempuh dalam melaksanakan penelitian adalah sebagai berikut:

1. Meminta ijin dari kepala sekolah .

2. Menyusun tes kemampuan membaca.3. Melaksanakan test.

4. Melakukan studi observasi dan dokumentasi.

5. Menganalisis data hasil penelitian.

Berdasarkan hasil penelitian yang penulis laksanakan, penulis

memperoleh data hasil penelitian berupa data kemampuan efektif membaca

dan data frekwensi membaca bukudi perpustakaan , yakni data kemampuan

24

Page 25: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 25/35

efektif membaca siswa yang sering membaca buku di perpustakaan dan data

kemampuan efektif membaca yang jarang membaca di perpustakaan.

Untuk mengklasifikasikan data hasil observasi dan studi dokumentasi

frekuensi membaca penulis menggunakan setandar sebagai berikut.

1. Jumlah frekwensi membaca di perpustakaan kurang dari atau sama

dengan 50% dari jumlah frekuensi terbesar termasuk kategori jarang.

2. Jumlah frekuensi membaca di perpustakaan lebih dari 50 % dari

 jumlah frekwensi terbesar termasuk kategori sering.

Jumlah frekuensi terbesar adalah 26 kali. Jadi , siswa dikategorikan

sering membaca di perpustakaan apabila ia membaca di perpustakaan lebih

dari 13 kali selama jangka waktu yang didokumentasikan. Jangka waktu

yang penulis gunakan dalam menentukan frekwensi membaca buku di

 perpustakaan adalah selama 4 bulan mulai September 2009 sampai Januari

2010. Data frekuensi membaca buku di perpustakaan secara lengkap penulis

sajikan dalam table berikut.

Tabel 1

Data Frekuensi Membaca di Perpustakaan Siswa Kelas V SDN 2 Kanci

Kulon Tahun Ajaran 2009/2010

 No NamaBulan

Jml Presentase KlasifikasiSep Okt Des Jan

1 Ade Hermawan 8 9 4 4 25 96 Sering

2 Ahmad Nurbiki 8 8 3 4 23 85 Sering

3 Adit Purnomo 8 10 4 4 26 100 Sering

4 Rifqi Fadoli 8 10 4 4 26 100 Sering

5 Yuni Mir’atun B. 8 9 4 4 25 96 Sering

6 Rastini 7 8 4 4 23 88 Sering

7 Andi Yanto 8 9 4 3 24 92 Sering

8 Fina 7 9 4 4 24 92 Sering

9 Ronika 8 9 4 3 24 92 Sering

10 Jariyah 8 8 4 3 22 85 Sering

11 Satriah 7 7 4 4 22 85 Sering

12 Sutajaya 7 10 4 4 25 96 Sering

13 Wandika 8 8 4 4 24 92 Sering

14 Muh. Sarip 8 9 3 4 24 92 Sering

15 Anggun Safitri 7 8 4 4 23 88 Sering

25

Page 26: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 26/35

16 Antini Desi 8 9 4 4 25 96 Sering

17 Mita Rosadi 8 9 4 3 24 92 Sering

18 Ari 4 4 1 2 11 42 Jarang

19 Fitriyani 3 3 4 2 12 46 Jarang

20 Pita Sari 3 4 3 2 12 46 Jarang21 Mulyana 3 4 2 3 12 46 Jarang

22 Nurul Fajriyah 2 4 2 3 11 42 Jarang

23 Muh. Hasim 3 3 1 4 11 42 Jarang

24 Nursyasiah 3 3 3 2 11 42 Jarang

25 Siti Naria 3 4 2 2 11 42 Jarang

26 Siti Rohaeni 4 4 1 2 11 42 Jarang

27 Siti Sita 3 4 2 2 11 42 Jarang

28 Yusuf Maulana 3 3 3 1 10 38 Jarang

29 Soleh 2 4 3 3 12 46 Jarang

30 Kobul 2 5 2 2 11 42 Jarang31 Moh. Suwanto 3 3 4 2 12 46 Jarang

32 Rizal Aditia 4 3 3 2 12 46 Jarang

33 Mahendra 4 3 2 2 11 42 Jarang

34 Aldi Idodo 2 4 3 3 12 46 Jarang

35 Misni 3 4 2 3 12 46 Jarang

Berdasarkan klasifikasi frekuensi membaca tersebut penulis

kemukakan data kemampuan efektif membaca sebagai berikut.

1. Data Kemampuan Efektif Membaca Siswa yang Sering MembacaBuku di Perpustakaan

Berdasarkan pada tabel diatas, penulis kemukakan bahwa

kemampuan membaca efektif membaca siswa yang sering membaca

 buku di perpustakaan tergolong masih kurang. Hal ini terbukti dengan

masih rendahnya kemampuan membaca siswa, bahkan ada siswa yang

kemampuan membacanya jauh berbeda di bawah standar kemampuan

membaca siswa SD sebesar 140 kpm. Namu demikian ada juga siswa

yang telah memenuhi batas standar kemampuan membaca yakni dua

orang siswa yang masing-masing memiliki kemampuan membaca 140

kpm dan 168 kpm. Secara umum, kemampuan membaca siswa yang

sering membaca di perpustakaan telah mencapai 100 kpm.

2. Data Kemampuan Efektif Membaca Siswa yang Jarang Membaca

Buku di Perpustakaan

26

Page 27: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 27/35

Berdasar pada tabel di atas, penulis mengemukakan bahwa

kemampuan efektif membaca siswa yang jarang membaca buku di

  perpustakaan tergolong masih sangat kurang. Hal ini terbukti dengan

masih rendahnya kemampuan membaca siswa, bahkan semua siswa

kemampuan membacanya jauh berada di bawah standar kemampuan

membaca siswa SD sebesar 140 kpm. Secara umum, kemampuan

membaca siswa yang sering membaca di perpustakaan hanya mencapai

63 kpm.

Berdasar pada kedua tabel tersebut, penulis dapat kemukakan

  bahwa kemampuan efektif membaca siswa, berdasarkan frekuensi

membaca buku di perpustakaan, berbeda. Untuk mendukung pernyataan

tersebut, selanjutnya penulis akan menganalisis data dengan

menggunakan uji statistik.

D. Siklus II

1. Uji Prasyarat Analisis

a. Uji Normalitas kemampuan Efektif Membaca Siswa yang Sering

Membaca Buku di Perpustakaan

Langkah-langkah yang dilakukan untuk menguji normalitas data

kemampuan efektif membaca siswa yang sering membaca buku di

 perpustakaan penulis uraikan sebagai berikut.

1) Menghitung rentang nilai

2) Menghitung kelas interval

3) Menghitung panjang kelas

4) Menghitung rata-rata5) Menghitung standar deviasi

27

Page 28: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 28/35

KESIMPULAN

Berdasarkan data hasil penelitian diatas dapat disimpulkan bahwa siswa

kelas V (lima) SDN 2 Karang Anyar memiliki kecepatan dan pemahaman

membaca yang kurang karena kecepatan membaca siswa SDN 2 Karang Anyar 

hanya mencapai 180 per menit. Hal ini terjadi karena sebagian besar siswa SDN 2

Karang Anyar jarang membaca buku diperpustakaan sehingga pemahaman dan

tehnik membacanyapun kurang. Terdapat perbedaan kemampuan membaca yang

signifikan pada siswa SDN 2 Karang Anyar Kecamatan Astanajapura Kabupaten

Cirebon.

 

28

Page 29: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 29/35

DAFTAR PUSTAKA

o Totong. 2000. Tehnik-Tehnik Membaca. Jakarta: Erlangga

o . 2001. Membaca Cepat. Jakarta: Erlangga.

o Arikunto. 1991. Teknik-Teknik Membaca dan Berbahasa.

Bandung: Jemmars.

o Djudju Sudjana. 2006. Evaluasi Program Pendidkan Luar Sekolah.

Bandung: Rosda Karya.

o hardjasundjana. 1997. ejaan yang disempurnakan. Bandung:

Angkasa n

o Tarigan, Henry Guntur. 1989. Membaca Sebagai Suatu

Keterampilan Berbahas. Bandung : Angkasa

o Pateda. 1987. 1995. Cermat berbahasa. Jakarta : Akademika

Presindo

o   Nurhadi. 1987. System Membaca Cepat dan Efektif. Jakarta :

Gramedia.

o Surakhmad. 1985. Kesalahan Berbahasa. Jakarta : Akademika

Presindo

o Tampubolon. 1990. Prinsip-Prinsip Dasar Membaca. Bandung:

Angkasa

o keraf. 1979. Intisari Tata Bahasa Indonesia. Yakarta : Gramedia

Pustaka Utama.

29

Page 30: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 30/35

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Sekolah : SDN 2 Karang Anyar 

Mata Pelajaraan : Bahasa Indonesia

Kelas : V

Semester : II (Dua )

Pertemuan Ke : 1 (Satu)

Alokasi Waktu : 2 x 45’

Standar Kompetensi : Siswa mampu memahami ragam teks non sastra dengan

 berbagai cara membaca

Kompetensi Dasar :

Siswa mampu menemukan makna tertentu

dalam kamus secara cepat dan tepat sesuaidengan

konteks yang diingikan melalui kegiatan membaca.

Siswa mampu membaca cepat

Siswa mampu menyimpulkan isi bacaan

setelah membaca cepat 200 kata per menit

30

Page 31: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 31/35

Indikator :

Siswa mampu menemukan kata tertentu

dalam kamus dan mengetahui maknanya secara

tepat dan tepat sesuai dengan konteks yang

dinginkan.

Siswa mampu menggunakan kata yang

ditemukan tersebut dalam karangan.

Siswa mampu mengungkapkan gagasan

utama tiap paragraf 

Siswa mampu memberikan kritik terhadap

teks bacaan

Siswa mampu mengajukan pertanyaan-

 pertanyaan seputar cara cepat dan tepat membaca

Siswa mampu manjawab pertanyaan-

  pertanyaan seputar cara capat dan tepat dalam

membaca

Siswa mampu mengkriteriakan tehnik-tehnik 

membaca

Siswa mampu menampilkan cara cepat dan

tepat dalam membaca

Siswa mampu menyukai membaca

Siswa mampu mendemonstrasikan cara

cepat dan tepat dalam membaca.

Siswa mampu memberi contoh cara cepat

dan tepat dalam membaca

I. Tujuan Pembelajaran

Siswa dapat :

Mendemonstrasikan pemahaman dan cara cepat dan tepat dalam

membaca

Memberi contoh cara cepat dan tepat dalam membaca.

31

Page 32: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 32/35

Menganalisis berbagai cara membaca

II. Materi Pembelajaran : Keterampilan Membaca Dan Berbahasa

A. Hakikat membaca

1. Pengertian membaca

2. Aspek-aspek Membaca

3. Jenis-jenis Membaca

4. Tujuan Membaca

B. Kemampuan Efektifitas Membaca

1. Kecepatan membaca

2. Pemahaman Membaca

C. Hakikat Membaca Buku di Perpustakaan

1. Tujuan Membaca Buku di Perpustakaan .

2. Manfaat Membaca Buku di Perpustakaan

III. Pendekatan Pembelajaran

Kontekstual

Metode Pembelajaran

Kooperatif 

Model Pembelajaran

Centextual teaching learning (CTL)

mindmaping

IV. Langkah-Langkah Pembelajaran

Kegiatan awal

Memberikan pertanyaan tentang bagaimana cara cepat dan tepat dalam

membaca.

Kegiatan inti

Melakukan kajian tentang tehnik-tehnik membaca cepat dan tepat

Membandingkan berbagai tehnik-tehnik membaca cepat dan tepat

32

Page 33: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 33/35

Melakuka dikusi kelas mengenai tehnik-tehnik membaca cepat dan

tepat

Melakukan kajian berdasarka pendapat seorang ahli tentang tehnik-

tehnik membaca cepat dan tepat.

Mendiskusikan bagaimana manfaat menguasai tehnik-tehnik 

membaca cepat dan tepat.

Kegiatan akhir

Memberikan pertanyaan tentang bagaimana cara cepat dan tepat dalam

membaca.

Menyimpulkan apa saja yang diperoleh dari kegiatan pembelajaran

tersebut.

V. Media Pembalajaran

Alat dan Bahan

Buku paket, LKS.

Sumber Belajar

Buku acuan yang relevan.

VI. Penilaian

Tehnik-tehnik membaca, kecepatan membaca dan pemahaman

membaca.

Cirebon, 25 November 2009

33

Page 34: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 34/35

SILABUS

Sekolah : SDN 2 Karang Anyar 

Mata Pelajaraan : Bahasa Indonesia

Kelas : V

Semester : II (Dua )

Pertemuan Ke : 1 (Satu)

Alokasi Waktu : 2 x 45’

Standar Kompetensi : Siswa mampu memahami ragam teks non sastra dengan

 berbagai cara membaca

Kompetensi dasar Indikator Sumber belajar  

Siswa mampu

menemukan

Siswa mampu menemukan kata tertentu

dalam kamus dan mengetahui maknanya

Buku acuan yang

relevan.

34

Page 35: PTK HASAN BISRI 2009

5/12/2018 PTK HASAN BISRI 2009 - slidepdf.com

http://slidepdf.com/reader/full/ptk-hasan-bisri-2009 35/35

makna tertentu

dalam kamus

secara cepat dan

tepat sesuaidengan

konteks yang

diingikan melalui

kegiatan membaca.

Siswa mampu

membaca cepat

Siswa mampu

menyimpulkan isi

  bacaan setelah

membaca cepat

200 kata per menit

secara tepat dan tepat sesuai dengan konteks

yang dinginkan.

Siswa mampu menggunakan kata yang

ditemukan tersebut dalam karangan.

Siswa mampu mengungkapkan gagasan

utama tiap paragraf 

Siswa mampu memberikan kritik terhadap

teks bacaan

Siswa mampu mengajukan pertanyaan-

  pertanyaan seputar cara cepat dan tepat

membaca

Siswa mampu manjawab pertanyaan-

 pertanyaan seputar cara capat dan tepat dalam

membaca

Siswa mampu mengkriteriakan tehnik-

tehnik membaca

Siswa mampu menampilkan cara cepat dan

tepat dalam membaca

Siswa mampu menyukai membaca

Siswa mampu mendemonstrasikan cara

cepat dan tepat dalam membaca.

Siswa mampu memberi contoh cara cepat

dan tepat dalam membaca

35