PTK DEWII

download PTK DEWII

of 27

Transcript of PTK DEWII

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    1/27

    1

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang Masalah

    Pendidikan merupakan salah satu usaha mencerdaskan kehidupan

    bangsa dan merupakan suatu kunci pokok untuk mencapai cita - cita suatu

    bangsa. Hal ini disebabkan oleh adanya keterkaitan antara pendidik sebagai

    hasil insan insan intelektual yang terampil dengan kebutuhan pembangunan

    dalam mencapai tujuan dan cita - cita nasional. Dalam keadaan sperti ini

    disadari bahwa pendidikan merupakan kebutuhan yang harus dipenuhi oleh

    karena itu berbagai usaha telah dilakukan lembaga pendidikan untuk

    menigkatkan mutu pendidikan yang tinggi.

    Tujuan pengajaran adalah deskripsi tentang perilaku (performance

    murid- murid yang kita harapkan setelah mereka mempelajari bahan pelajran

    yang kita ajarkan Menurut Rostiyah, dalam Zaim dan Djamarah 1995).

    Harapan yang tak pernah sirna selalu diharapkan oleh Guur adalah bagaimana

    bahan pelajaran yang disampaikan guru dapat dikuasai oleh anak didik secara

    tuntas. Menurut Arikinto dalam Zaim dan Djamara 1995 mengemukakan

    bahwa : Bahan pelajran merupakan unsur inti yang ada dalam kegiatan

    belajar mengajar karena memang bahan pelajaran itulah yang diupayakan

    dikuasai oleh anak didik.

    Metode pembelajaran mempunyai andil yang cukup besar dalam

    berhasil tidaknya kegiatan belajar mengajar , kemampuan yang diharapkan

    dapat dimiliki oleh anak didik akan ditentukan olej kerelevansian penggunaan

    suatu metode yang sesuai dengan tujuan pembelajaran. Metode adalah suatu

    cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dalam

    kegiatan belajar metode diperlukan oleh guru dan penggunaannya bervarikasi

    sesuai tujuan yang akan dicapai, setelah pelajaran berakhir. Seorang guru

    tidak akan dapat melaksanakan tugasnya bila tidak menguasai satupun metode

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    2/27

    2

    mengajar yang telah dirumuskan para ahli psikologi pendidikan (Zaim dan

    Djamarah, 1995). Persoalannya bagaimana kita memilih metode itu pada

    waktu mengajar. Hal ini tergantung pada apa tujuan pengajaran , bahan apa

    yang akan diajarkan. Siapa murid yang akan diajar dan fasilitas apa yang akan

    danigunakan namun dalam satu kegiatan mengajar, ada salah satu metode

    utama yang digunakan.

    Menuru Slameto (1995) salah satu keberhasilan belajar adalah

    Repetisi, dalam proses belajar mengajar perlu ulangan berkali-kali agar

    pengertian/keterampilan/sikap itu mendalam pada siswa. Metode PQ4R

    (preview, question, read, recite, review) dan metode Tanya jawab

    merupakan salah satu cara yang dapat mewujudkan hal tersebut. Dengan

    metode PQ4R(preview, question, read, recite, review) akan membuat siswa

    tersebut harus belajar dan memusatkan perhatian kepada pelajaran yang

    sedang berlangsung namun daya serap anak didik tehadap bahan yang

    diberikan berbeda. Untuk sekelompok anak didik yang lain mungkin lebih

    mudah menyerap bahan pelajaran bila guru menggunakan metode PQ4R.

    Berdasarkan uraian diatas, maka penulis merasa tertarik sehingga mengangkat judul :

    MENINGKATKAN PEMAHAMAN SISWA TENTANG THERMALENERGY (HEAT) DENGAN METODE PQ4R (PREVIEW, QUESTION,

    READ, REFLECT, RECITE, REVIEW) PADA KELAS VII DI SMP

    NEGERI 1 MEDAN.

    1.2. Perumusan dan Pemecahan Masalah

    Berdasarkan latar belakang masalah tersebut di atas, maka yang

    menjadi permasalahan dalam penelitian ini adalah :

    a. Bagaimana hasil belajar Fisika Berbahasa inggris siswa kelas IX Einstein

    tentang materi pokok Listrik Dinamis sebelum digunakan metode

    Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) ?

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    3/27

    3

    b. Bagaimana hasil belajar Fisika Berbahasa Inggris siswa kelas IX Einstein

    tentang materi pokok Listrik Dinamis sesudah digunakan metode

    Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) ?

    c. Apakah ada peningkatan hasil belajar siswa kelas IX Einstein tentang

    materi pokok Listrik Dinamis sesudah digunakan metode Preview,

    Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R) ?

    Sedangkan untuk memecahkan masalah menggunakan penelitian tindakan

    kelas melalui

    siklus.

    1.3. Tujuan dan Kemanfaatan Penelitian

    Sedangkan tujuan dalam penelitian ini yakni sebagai berikut :

    a. Untuk mengetahui hasil belajar Fisika berbahasa Inggris siswa kelas IX

    Einstein dengan materi pokok Listrik Dinamis sebelum digunakan

    metodePreview, Question, Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R).

    b. Untuk mengetahui hasil belajar Fisika siswa kelas IX dengan materi

    pokok Listrik Dinamis sesudah digunakan metodePreview, Question,

    Read, Reflect, Recite, Review (PQ4R).

    TIndakan

    PengamatanPerencanaan

    Refleksi

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    4/27

    4

    Sedangkan kemanfaatan yang diharapkan dalam penelitian ini yakni :

    a. Bagi siswa, untuk meningkatkan cara belajar dengan perbaikan

    kesalahan- kesalahan yang dimiliki oleh siswa SMP sehingga dapat

    memudahkannya dalam belajar.

    b. Bagi guru, untuk berlatih meningkatkan cara mengajar dengan

    kombinasi beberapa metode mengajar alur penelitian tindakan kelas,

    masukan dan pengembangan pendidikan maupun bagi penelitian di

    masa akan dating.

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    5/27

    5

    BAB II

    KAJIAN TEORI

    2.1. Pengertian Metode Mengajar

    Dalam kegiatan belajar mengajar sampai diperlukan penggunaan strategi

    penggunaan yang tepat karena strategi yang digunakan merupakan seni dan ilmu

    untuk membawakan pengajaran di kelas sedemikian rupa sehingga tujuan yang telah

    ditetapkan dapat dicapai secara efektif dan efisien. Sangatlah tepat bila strategi

    belajar mengajar yang digunakan pada pendidikan sekarang ini adalh strategi dimana

    siswa terlibat secara maksimal dalam usaha mencari dan menemukan. Dalam konteks

    ini keaktifan belajar siswa lebih menonjol, sedangkan kegiatan guru lebih dominan

    dalam mengarahkan, membimbing, memberikan fasilitas yang memungkinkan siswa

    melakukan kegiatan belajar secara maksimal.

    Untuk melaksanakan suatu strategi tertentu diperlukan seperangkat metode

    pengajaran. Hardjana (1994) mengtakan bahwa metode adalah langkah-langkah,

    prosedur, cara-cara untuk mencapai suatu. Metode berupa urutan lankah-lankah dan

    tahapan tindakan untuk melaksanakan atau mengerjakan sesuatu secara efisien, lancer

    dan efektif. Mendatangkan hasil yang diharapkan. Metode biasanya dirumukan

    berdasarkan pengalaman yang sudah teruji atau percobaan yang sudah terbukti benar.

    Metode mengajar adalah cara yang digunakan guru dalam mengajar untuk

    mencapi tujuan pengajaran. Menurut Roestiyah (1991) mengatakan bahwa : didalm

    proses belajar mengajar, guru harus memiliki strategi, agar siswa dapat belajar secara

    efektif dan efisie, mengena pada tujuan yang menguasai teknik-teknik penyajian, atau

    biasa disebut metode mengajar.

    Surachmad (1986) mengatakan Seorang guru yang miskin akan metode

    pencapaian tujuan yang tidak menguasai berbagai teknik mengajar atau tidak

    mengetahui adanya metode ia akan berusaha mencapai tujuan degnan jalan yang tidak

    wajar. Dengan demikian seorang guru harus menguasai berbagai metode mengajar

    sehingga dapat menarik minat siswa dalam proses belajar mengajar. Dan juga harus

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    6/27

    6

    mampu memilih dan menggunakan berbagai metode mengajar yang efektif

    danefisien, sesuai dengan situasi dan kondisi yang ada. Hal ini jelas dinyatakan oleh

    Djamarah (1997) yang mengatakan bahwa Dengan menggunakan metode secara

    akurat guru mampu menuntun siswa mencapai tujuan pengajaran.

    2.2. Pengertian Metode PQ4R

    Metode belajar lain yang dipandang dapat meningkatkan kinerja memori

    dalam memahami substansi teks adlah metode ciptaan Thomas & Robinson (1972)

    yang disebut PQ4R singkatan dari Preview, Question, Read, Reflect, Recite,

    Review. Teknik PQ4R, demikian menurut Anderson (1990 : 211), pada hakikatnya

    merupakan penimbul pertanyaan dan Tanya jawab yang dapat mendsorong pembaca

    teks melakukan pengolahan materi secara lebih mendalam dan luas. Selanjutnya,

    metode PQ4R (Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review) itu sesuai dengan

    kepanjangannya terdiri atas enam langkah pendukung.

    2.3. Langkah-Langkah Metode PQ4R

    Sintak Aktivitas Guru Aktivitas Siswa

    Langkah 1Priview

    - Memberikan bahan bacaan ke siswauntuk dibaca.

    - Menginformasikan kepada siswa

    agar memperhatikan makna dari

    bacaan.

    Membaca selintas cepatuntuk menemukan ide

    pokok/tujuan pembelajaran

    yang hendak dicapai

    Langkah 2

    Question

    - Menginformasikan kepada siswa

    agar memperhatikan makna bacaan.

    - Memberikan tugas kepad siswa

    untuk pertanyaan dari ide pokok

    yang ditemukan dengan

    menggunakan kata-kata apa,

    mengapa, jelaskan,berapa dan

    - Memperhatikan

    penjelasan guru

    - Menjawab pertanyaan

    yang dibuat oleh guru

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    7/27

    7

    bagaimana ?

    Langkah 3

    Read

    - Memberikan tugas kepada siswa

    untuk membaca dan

    menanggapi/menjawab pertanyaan

    yang telah disusun sebelumnya

    Membaca secara aktif

    sambil memberikan

    tanggapan terhadap apa

    yang telah dibaca dan

    menjawab pertanyaan.

    Langkah 4

    REFLECT

    - Menginformasikan materi yang

    ada pada bahan bacaan

    - Bukan hanya sekedar

    menghafal dan

    mengingat materi

    pelajarantetapi mencoba

    memecahkanmasalahdari informasi

    yang diberikan oleh guru

    dengan pengetahuan

    yang telah diketahui

    melalui bacaan

    Langkah 5.

    RECITE

    - Meminta siswa membuat intisari dari

    seluruh dari seluruh pembahasan

    pelajaran yang dipelajari pada hari

    tersebut

    - Menanyakan dan

    menjawab pertanyaan

    - Melihat catatan catatan

    /intisari yang telah

    dibuat sebelumnya.

    - Membuat intisari dari

    seluruh pembahasan.

    Langkah 6.

    REVIEW

    - Menugaskan siswa membaca intisari

    yang dibuatnya dari rincian materi

    yang adal dalam benaknya.

    - Meminta siswa membaca kembali

    bahan bacaan jika belum yakin

    dengan jawabnya

    - Membaca intisari yang

    telah dibuat.

    - Membaca kembali bahan

    bacaan siswa jika masih

    belum yakin jawapan

    yang dibuatnya.

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    8/27

    8

    2.4. Teknik Meningkatkan Hasil Belajar

    Hasil Belajar yang ingin dicapai adalah pemahaman siswa sehingga dalam

    proses belajar mengajar diharapkan guru dapat mentransfer konsep-konsep yang

    dimiliki kepada peserta didik. Pemahaman konsep yang dimaksud adalah berupa

    kemampuan menerangkan suatu konsep, menginterprestasikan atau menarik

    kesimpulan sendiri, memiliki pengertian tidak sederhana, dalam proses belajar

    kadang menjadi tidak jelas maksud dari konsep cara mengerjakannya. Tentunya

    untuk mencapai pemahaman tersebut membutuhkann tehnik-tehnik tertentu yang

    dapat menunjang tujuan tersebut

    Beberapa tehnik tersebt diantaranya yang sudah pernah dilakukan adalah

    penelitian tindakan kelas atau ( PTK ) :

    a. Menyesuaikan urutan silabus dengan cara berfikir siswa

    b. Menciptakan konflik konitif yang menghadapkan peristiwa yang bertentangan

    dengan pra konsepsi siswa. Jaringan konsep yang sebenarnya merupakan

    teori atau model belajar yang digunakan siswa untuk menyelesaikan soal

    soal dan masalah Listrik Dinamis.

    c. Analogi. Dengan cara ini suatu keadaan Listrik Dinamis yang sulit dimengerti

    atau penyelesainnya sulit diterima ( tak masuk akal ) dianalogikan dengankeadaan yang lain yang lebih nyata yang menjadi jangkar dalam benak

    untuk mengikat konsep baru. Lalu melalui sebuah rantai analogi

    ( jembatan ) akhirnya siswa diantar kepada keadaan yang mula mula tak

    masuk akal itu ( sasaran ).

    d. Interaksi pasangan yaitu memasangkan dua siswa yang konsepnya.

    Secara umum penelitian ini akan menerapkan strategi PTK dalam pembelajaran

    yaitu memberikan kesempatan kepada kepada siswa untuk mengkonsentrasikan

    sendiri konsep konsep yang yang dipelajari. Secara khusus pada pra pembelajaran

    guru akan mengajukan pertanyaan atau permasalahan untuk mengidentifikasikan /

    mendeteksi pra konsepsi yang salah yang disebut kesalahan konsep. Kegiatan

    selanjutnya pembelajaran inti yang bertolak dari pra konsepsi yang dimiliki siswa

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    9/27

    9

    tersebut, sehingga konsep konsep yang baru akan diajarkan dapat dikontruksi secara

    aktif. Sementara itu kesalahan konsep yang terus menerus diremidisi dengan tehnik

    khusus sehingga terjadi transformasi dari kesalahan konsep menjadi konsep konsep

    ilmiah yang menarik.

    2.5. Kerangka Berpikir

    Penelitian tindakan kelas suatu perilaku guru dalam memberikan tindakan

    kepada siswa untuk meningkatkan kemnatapan melaksanakan tugas yang dapat

    mempengaruhi peningkatan prestasi belajar siswa. Penelitian tindakan kelas ini

    dilaksanakan berupa proses pengkajian berdaur yang terdiri dari 4 tahap, yaitu

    perencanaan, tindakan, observasi dan refleksi.

    Setelah dilakukan refleksi atau perenungan yang mencakup analisis, sintesis,

    dan penilaian terhadap hasil proses serta tindakan, biasanya muncul permasalahan

    atau pemikiran baru yang perlu mendapat perhatian, sehingga pada gilirannya perlu

    dilakukan perencanaan ulang, tindakan ulang, serta diikuti pula dengan refleksi ulang.

    Demikian tahap tahap kegiatan ini terus menerus berulang sampai permasalahan

    dianggap teratasi.

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    10/27

    10

    BAB III

    METODE PENELITIAN

    3.1. Setting Penelitian

    Setting dalam penelitian ini meliputi: tempat penelitian, waktu penelitian, dan

    siklus PTK, sebagai berikut:

    1. Tempat Penelitian

    SMP Negeri 1 Medan di kelas IX Einstein

    Jalan Bunga Asoka no. 6 Medan

    2. Waktu Penelitian

    Kegiatan penelitian ini direncanakan selama 8 (delapan) minggu. Awal

    kegiatan direncanakan pada minggu ketiga bulan September 2010 dan

    berakhir pada minggu ke ke tiga bulan Nopember 2010.

    3. Siklus Penelitian

    PTK ini dilaksanakan dalam 3 siklus untuk melihat peningkatan hasil belajar

    dan aktivitas siswa dalam mengikuti mata pelajaran FISIKA melalui

    pembelajaran ELABORASI Metode PQ4R..

    3.2. Persiapan PTK

    Sebelum PTK dilaksanakan dibuat berbagai input instrumental yang akan

    digunakan untuk memberi perlakuan didalam PTK, seperti rencana pembelajaran

    yang akan dijadikan PTK, yaitu kompetensi dasar (KD): To analize the dynamic

    electricity experiment in the circuit and its application in daily life . Selain itu juga

    dibuat perangkat pembelajaran yang berupa: (1) Lembar Kerja Siswa, (2) Lembar

    Pengamatan Diskusi, (3) Lembar Evaluasi. Dalam persiapan ini juga akan disusundaftar nama kelompok diskusi yang dibuat secara heterogen.

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    11/27

    11

    3.2.1. Subjek Penelitian

    Subjek penelitian ini adalah siswa kelas IX Einstein SMP Negeri 1 Medan, yang

    berjumlah 23 orang dengan siswa laki-laki berjumlah 9 orang dan siswa perempuan

    berjumlah 14 orang.

    A. Sumber Data

    Sumberdatadalam penelitianiniterdiridaribeberapa sumber, yakni siswagurudan

    teman sejawat.

    1. Siswa

    Untuk mendapatkan data tentang hasil belajar dan aktifitas siswa dalam proses

    belajar-mengajar.

    2. Guru

    Untukmelihat tingkat keberhasilan implementasi pembelajaranmodel kooperatif

    dengan tipe STAD dan hasil belajar serta aktifitas siswa dalam proses belajar

    mengajar.

    3. TemanSejawat

    Teman sejawatdimaksudkan sebagai sumberdatauntukmelihatimplementasiPTK

    secarakomprehensif,baik sisi siswamaupunguru.

    3.2.2. Teknik dan Alat Pengumpulan Data1. Teknik

    Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah tes, observasi

    wawancara dan diskusi.

    a. Tes: dipergunakan untuk mendapatkan data tentang hasil belajar siswa.

    b. Observasi: dipergunakan untuk mengumpulkan data tentang partisipasi siswa

    dalam PBM dan implementasi tipe PQ4R

    c. Wawancara: untuk mendapatkan data tentang tingkat keberhasilan

    implementasi pembelajaran ELABORASIMetode PQ4R.

    d. Diskusi: antara guru, teman sejawat untuk merefleksikan siklus PTK

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    12/27

    12

    2. Alat Pengumpulan Data.

    Alat pengumpulan data dalam PTK ini meliputi kuis, tes, observasi, wawancara,

    kuesioner dan diskusi sebagaimana berikut ini.

    a. Kuis mingguan

    Kuis dilaksanakan setiap selesai penyajian materi pelajaran dalam upaya

    mendapatkan hasil skor siswa sebagai hasil proses belajar. Adapun yang menjadi

    kriteria penilaian oleh guru dari aktivitas siswa adalah :

    90 - 100 = sangat tinggi

    81 - 90 = tinggi

    75 - 80 = cukup

    65 - 74 = kurang

    0 - 64 = sangat kurang

    b. Tes: menggunakan butir soal /instrument soal untuk mengukur hasil belajar siswa

    c. Observasi: mengunakan lembar observasi untuk mengukur tingkat partisipasi

    siswa dalam PBM FISIKA

    d. Wawancara: menggunakan panduan wawancara untuk mengetahui pendapat atau

    sikap siswa dan teman sejawat tentang pembelajaran Metode PQ4R.

    e. Diskusi: menggunakan lembar hasil pengamatan.3. Analisis Data

    Penelitian ini tergolong penelitian tindakan kelas. Untuk memperoleh data

    pada penelitian ini digunakan tes hasil belajar disusun dalam bentuk essay bertruktur

    yang terdiri dari 25 item soal . Kemudian dari kesalahan yang dilakukan oleh siswa

    akan diperbaharui dengan metode mengajar yang dianggap sesuai dengan kondisi

    hasil tes awal siswa.

    Analisa data yang digunakan untuk menyelesaikan masalah yang diajukan dalampenelitian ini adalah deskriptif. Analisa deskriptif menjelaskan bagaimana gambaran

    penguasaan siswa terhadap konsep dasar dan menggambarkan fenomena atau

    keadaan. Disamping itu analisa deskriptif ini dapat digunakan sebagai informasi

    dalam mengambil pertimbangan melakasanakan usaha usaha perbaikan terhadap

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    13/27

    13

    kekliruan tersebut. Adapun rumus yang digunakan dikemukakan oleh Margono

    ( 2003 ) bahwa :

    F% = B x 100 %

    N

    Dimana :

    F % = Frekuensi alternatif jawaban ( % )

    B = Jumlah subjek yang memilih alternatif tertentu

    N = Jumlah subjek yang menjawab benar

    4. Indikator Kinerja

    Dalam PTK ini yang akan dilihat indikator kinerjanya selain siswa adalah

    guru, karena guru merupakan fasilitator yang sangat berpengaruh terhadap kinerja

    siswa.

    1. Siswa

    a. Tes: rata-rata nilai kuis dan ulangan harian

    b. Observasi: keaktifan siswa dalam proses belajar mengajar biologi

    2. Guru

    a. Dokumentasi: kehadiran siswa

    b. Observasi: hasil observasi

    5. Jadwal Penelitian

    No. Kegiatan

    Bulan Pelaksanaan (2010)

    Ket.Sep.* Okt.* Nov.*

    1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4

    1. Penyusunan proposal

    2. Pembuatan intsrumen dan skenario

    pembelajaran

    3. Pelaksanaantes dan observasikelas

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    14/27

    14

    4. Pelaksanaantindakan siklus I

    5. Analisis datadanrefleksi siklus I

    6. Pelaksanaantindakan siklus II

    7. Analisis datadanrefleksiSiklus II

    8. Pelaksanaantindakan siklus III

    9. Analisis datadanrefleksiSiklus III

    Penyusunandraflaporan

    Penyusunanlaporanakhir

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    15/27

    15

    BAB IV

    HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

    4.1. Deskripsi Data

    Dalam penelitian tindakan kelas adalah adanya siklus yang merupakan suatu

    proses pemecahan masalah menuju praktek pembelajaran yang lebih baik. Pada

    penelitian ini, pengumpulan data ini dilakukan tiga siklus untuk mencapai hasil yang

    targetkan. Ketiga siklus penelitian, dapat dilihat seperti berikut :

    1. Siklus ke 1

    Perencanaan

    Berdasarkan karakteristik penelitian kelas ( PTK ), dimana PTK

    berangkat dari permasalahan faktual dalam praktek. Permasalahan faktual

    adalah permasalahan yang timbul dalam kegiatan pembelajaran sehari

    hari yang dihadapi oleh guru.

    Pada penelitian ini, sebagai kegiatan awal yang dilakukan oleh peneliti

    adalah mengidentifikasikan kesulitan belajar siswa dengan cara :

    mewawancarai / konsultasi dengan siswa, kemudian peneliti menyusun

    skenario / rancangan pembelajaran. Identifikasi kesulitan siswa juga

    dilakukan dengan tanya jawab kepada siswa pada awal pembelajaran.

    Pelaksanaan

    Pada siklus I pengajaran dilaksanakan secara konvensional selama 2 jam

    dan tes awal dilakukan setelah pembelajaran selesai bukan sebelum

    pengajaran.

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    16/27

    16

    Pengamatan

    Pengamatan pada penelitian ini dilakukan oleh guru ( peneliti ) pada saat

    proses belajar mengajar berlangsung. Jadi selain menjalankan skenario

    pembelajaran guru juga melihat aktivitas siswa.

    Pada pengajaran pertama, peneliti melihat selama proses pembelajaran

    berlangsung, siswa aktif memperhatikan, mendengar dan menjawab

    pertanyaan yang diberikan oleh guru. Namun demikian aktivitas siswa

    dalam bertanya masih kecil sekali.

    Refleksi

    Setelah dilakukan tes hasil belajar sesudah pengajaran konvensional

    sebagai tes awal untuk mengetahui siswa mengenai Listrik Dinamis,

    maka di dapatlah persentase dari tiap soal seperti berikut ini :

    Tabel 4.1

    Persentase Awal

    No.

    Item

    Persentase Siswa Yang

    Menjawab Benar ( % )

    Persentase Siswa Yang

    Menjawab Salah ( % )12

    34

    56

    78

    910

    1112

    1314

    1516

    17

    37,570

    2045

    22,532,5

    82,570

    1070

    87,552,5

    405

    62,55

    32,5

    62,530

    8055

    77,567,5

    12,530

    9020

    12,547,5

    6095

    37,595

    67,5

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    17/27

    17

    18

    1920

    21

    222324

    25

    70

    4035

    40

    7037,522,5

    32,5

    30

    6065

    60

    3062,577,5

    67,5

    Dari tes awal yang dilakukan maka persentase yang dibawah 65 %

    diperkirakan sebagai letak kesulitan / kelemahan siswa. Setelah tes awal

    diberikan, maka guru ( peneliti ) memeriksa jawaban siswa dan membuat

    dalam satu catatan dan apa yang menjadikan alasan mereka memilih alternatif

    jawaban yang lain.

    2. Siklus ke 2

    Perencanaan

    Persentase dari tes awal yang dilakukan dimana rata rata hasil belajar

    siswa 43,11 %, hal ini menunjukkan bahwa siswa masih kurang

    memahami Listrik Dinamis setelah pengajaran konvensional.

    Untuk itu maka peneliti kembali mellaui pengajaran Listrik Dinamis

    ( siklus II ) dan lebih menekankan pada setiap nomor yang masih

    merupakan kelemhan siswa dengan menggunakan metode mengajar

    PQ4R ) pReview, Question, Read, Reflect, Recite, Review ) setiap siklus

    Pelaksanaan

    Metode mengajar PQ4R ( Preview, Question, Read, Reflect, Recite,

    Review ) yang telah disusun, dilakukan dikelas dengan harapan ada

    peningkatan kemampuan belajar siswa, dan ke 3 metode ini lebih

    difokuskan untuk nomor nomor item yang masih merupakankelemahan siswa.

    Pengamatan

    Pada kegiatan belajar mengajar, terlihat aktivitas siswa sedikit lebih

    meningkat dan mau mengemukakan tentang masalah yang dihadapinya

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    18/27

    18

    selama kegiatan belajar mengajar berlangsung. Hal ini didorong karena

    pada pengajaran yang kedua lebih banyak menuju ke pokok permasalahan

    siswa khususnya untuk item. Tetapi masih ada juga siswa yang kurang

    mampu memberikan kegiatan belajar mengajar berlangsung.

    Refleksi

    Setelah dilakukan pengajaran penliti kembali melakukan tes hasil belajar

    ( pos test 1 ), hasilnya masih kurang memuaskan, karena ternyata soal

    yang membutuhkan perhitungan hanya bisa diselesaikan oleh sebagain

    kecil siswa, hasilnya seperti pada tabel beriku :

    Tabel 4.2

    Persentase Post tes 1

    NoItem

    Persentase Yang MenjawabBenar ( % )

    Persentase Yang MenjawabSalah ( % )

    12

    34

    5

    678

    910

    1112

    1314

    1516

    1718

    1920

    2122

    23

    7587,5

    67,570

    60

    8592,580

    6585

    97,580

    6062,5

    8567,4

    67,590

    7585

    92,575

    72,5

    2512,5

    32,530

    40

    157,520

    3515

    2,520

    4037,5

    1532,5

    32,510

    2515

    7,525

    27,5

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    19/27

    19

    24

    25

    80

    92,5

    20

    7,5

    3. Siklus ke 3

    Pelaksanaan

    Dari analisa persentase jawaban siswa padapost test 1ternyata kelemahan

    yang dialami siswa masih ada pada Listrik Dinamis. Hal ini ditunjukkan

    dimana dimana masih ada beberapa item yang persentasenya masih

    dibawah umur 65 %. Untuk mencapai hasil yang diinginkan peneliti

    kembali melaksanakan perbaikan penajaran ( siklus ke 3 ). Dari hasil

    observasi selama pengajaran ( siklus ke 2 ) aktivitas siswa tidak

    menyeluruh maka peneliti membuat pengajaran dengan melibatkan semua

    siswa.

    Pelaksanaan Dan Pengamatan

    Pelaksanaan pengajaran pada siklus ke 3, terlihat aktivitas siswa

    semakin meningkat karena pengetahuannya dan kemampuannya belajar

    semakin meningkat khususnya dalam menyelesaikan soal soal LKS.

    Keaktifan siswa juga ditunjukkan dengan adanya siswa yang mau

    menuliskan ke papan tulis hasil pekerjaannya yang kemudian akan

    dibahas bersama.

    Setelah pengajaran dilakukan, maka akan dilaksanakan tes atau post test

    2, untuk kembali melihat peningkatan hasil belajar siswa. Adapun hasil

    dari post test II dapat dilihat pada tabel berikut :

    Tabel 4.3

    Persentase Post Test II

    No.Item

    Persentase YangMenjawab Benar ( % )

    Persentase YangMenjawab Salah ( % )

    12

    3

    9597,5

    92,5

    0.52,5

    7,5

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    20/27

    20

    4

    56

    7

    8910

    1112

    1314

    1516

    1718

    1920

    2122

    2324

    25

    97,5

    8587,5

    95

    907590

    10095

    7575

    9587,5

    9595

    87,597,5

    9592,5

    8092,5

    95

    2,5

    1512,5

    5

    102510

    05

    2525

    512,5

    55

    12,52,5

    57,5

    207,5

    5

    Refleksi

    Setelah melaksanakan post test II, ternyata semua item memiliki

    persentase diatas 65 %, hal ini menunjukkan adanya peningkatan hasil

    belajar siswa, dan juga sekaligus menandakan bahwa tidak perlu lagi

    dilaksanakan perbaikan pengajaran ( Siklus ke IV ) karena kemampuan

    rata rata belajar siswa sudah mencapai 65 %.

    Adapun persentase peningkatan hasil belajar siswa untuk post test I dan

    Post Test II ditunjukkan oleh tabel berikut :

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    21/27

    21

    Tabel 4.4.

    Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa Untuk Post Test I

    No.Item

    Persentase TesAwal

    Persentase PostTest I

    PersentasePeningkatan Hasil

    Belajar Siswa

    12

    34

    56

    78

    910

    1112

    1314

    1516

    1718

    19

    202122

    2324

    25

    37,570

    2045

    22,532,5

    82,570

    1070

    87,552,5

    405

    62,55

    32,570

    40

    354070

    37,522,5

    32,5

    7587,5

    67,570

    6085

    92,580

    6585

    97,580

    6062,5

    8567,5

    67,590

    75

    8592,575

    72,580

    92,5

    37,517,5

    47,535

    37,552,5

    1010

    5515

    1027,5

    2057,5

    22,562,5

    3520

    35

    5052,5

    5

    3557,5

    60

    Tabel 4.5

    Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa Untuk Post Test I

    Dengan Post Test II

    No.

    Item

    Persentase Post

    Test I

    Persentase Post

    Test II

    Persentase

    Peningkatan HasilBelajar Siswa

    1

    23

    45

    75

    87,567,5

    7060

    95

    97,592,5

    97,585

    37,5

    17,547,5

    3537,5

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    22/27

    22

    6

    78

    9

    101112

    1314

    1516

    1718

    1920

    2122

    2324

    25

    85

    92,580

    65

    8597,580

    6062,5

    8567,5

    67,590

    7585

    92,575

    72,580

    92,5

    87,5

    9590

    75

    9010095

    7575

    9587,5

    9595

    87,597,5

    9592,5

    8097,5

    95

    52,5

    1010

    55

    151027,5

    2057,5

    22,562,5

    3520

    3550

    52,55

    3557,5

    60

    Tabel 4.5

    Persentase Peningkatan Hasil Belajar Siswa Untuk Post Test I

    Dengan Post Test II

    NoItem

    Persentase Post -Test I

    Persentase Post Test II

    PersentasePeningkatan Hasil

    Belajar Siswa

    12

    34

    56

    78

    910

    1112

    1314

    15

    7587,5

    67,570

    6085

    92,580

    6585

    97,580

    6062,5

    85

    9597,5

    92,597,5

    8587,5

    9590

    7590

    10095

    7575

    95

    2010

    2527,5

    252,5

    2,510

    105

    2,515

    1512,5

    10

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    23/27

    23

    16

    1718

    19

    202122

    2324

    25

    67,5

    67,590

    75

    8592,575

    72,580

    92,5

    87,5

    9595

    87,5

    97,59592,5

    8097,5

    95

    20

    27,55

    12,5

    12,52,517,5

    7,512,5

    2,5

    Pembahasan Penelitian

    Hasil awal penelitian ini menunjukkan bahwa siswa kelas IX masih

    memiliki kelemahan / kesulitan dalam belaajar Listrik Dinamis. Hal inidapat ditunjukkan setelah menerima pengajaran konvensional pada materi

    pokok Listrik Dinamis.

    Dari skripsi data maupun ientifikasi kelemahan yang masih dimiliki

    siswa, dibuatlah rancangan perbaikan pengajaran yang dengan

    menggunakan metode pengajaran PQ4R ( Preview, Question, Read,

    Reflect, Recite, Review) karena pada dasarnya tidak ada satu metode pun

    yang paling baik dapat penyampaian materi pelajaran. Melalui pengajaran

    kombinasi metode mengajar ini, diharapkan dapat meningkatkan totalitas

    penguasaan siswa terhadap materi pokok Listrik Dinamis. Dan Total rata

    raata hasil beljaarnya adalah 77,30 %. Berdasarkan hasil penelitian ini,

    menunjukkan siswa masih memiliki kesulitan belajar pada materi pokok

    Listrik Dinamis sehingga haruslah diadakan pengajaran kembali dengan

    menggunakan kombinasi metode mengajar, rata rta hasil belajar siswa

    adalah 89,20 %.

    Berdasarkan hal tersebut diatas, menunjukkan bahwa dengan

    menggunakan kombinasi metode mengajar pada penelitian tindakan kelas,

    dapat meningkatkan hasil belajar siswa tentang materi pokok Listrik

    Dinamis.

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    24/27

    24

    BAB V

    KESIMPULAN DAN SARAN

    5.1. Kesimpulan

    Berdasarkan hasil pembahasan penelitian ini dapat diambil simpulan seperti

    berikut :

    a. Hasil belajar siswa kelas IX Fisika pada materi pokok Listrik Dinamis

    sebelm menggunkan PQ4R ( Preview, Question, Read, Reflect, Recite,

    Review ) dengan penelitian tindakan kelas adalah 43,11 %

    b. Hasil belajar siswa kelas IX Fisika pada materi pokok Listrik Dinamis

    perbaikan pembelajaran I yang menggunakan PQ4R ( Preview, Question,

    Read, Reflect, Recite, Review ) dengan penelitian tindakan kelas adalah rata

    rata 77,30 %

    c. Hasil belajar siswa kelas IX Fisika pada materi pokok Listrik Dinamis

    perbaikan pembelajaran I yang menggunakan PQ4R ( Preview, Question,

    Read, Reflect, Recite, Review ) dengan penelitian tindakan kelas adalah rata

    rata 89,20 %

    d. Terdapat peningkatan hasil belajar siswa setelah dilakukan pembelajaran

    yang menggunakan penelitian tindakan kelas rata rata 46,09 %

    5.2. Saran

    Berdasarkan simpulan diatas, maka ada beberapa saran yang perlu disampaikan

    penulis yang berhubungan dengan penelitian ini. Adapun saran saran penulis

    tersebut adalah sebagai berikut :

    a. Untuk meningkatkan hasil belajar siswa dengan penelitian tindakan kelashendaknya identifikasi kesulitan dapat dilakukan lebih baik lagi sehingga

    dapat dengan mudah menentukan metode pengajaran yang digunakan

    b. Kepada rekan rekan guru jika berkeinginan melanjutkan penelitian ini,

    hendaknya dapat mengantisipasi adanya pertambahan waktu penelitian.

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    25/27

    25

    c. Metode PQ4R ( Preview, Question, Read, Reflect, Recite, Review ) dapat

    meningkatkan hasil belajar siswa.

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    26/27

    26

    DAFTAR PUSTAKA

    Ali, Muhammad. 2004. Guru dalam Proses Belajar Mengajar. Bandung:Sinar BaruAlgensindo.

    A.M., Sardiman. 1988. Interaksi dan Motivasi Belajar dan Mengajar:Pedoman bagiGuru dan Calon Guru. Jakarta: Rajawali Press

    Anitah, S. 1996. Penerapan Teori Elaborasi untuk Meningkatkan Perolehan Belajar.Malang: PPs UM Malang.

    Bodgan, Robert C. dan Biklen, S. Knopp. 1998. Qualitative Research in Education,an Introduction to Theory andMethods. Boston: Allyn and Bacon.s

    Degeng, Sudana. 1997. Strategi Pembelajaran: Mengorganisasi Isi denganModelElaborasi. Malang IKIP Malang. -------. 1988.Penggorganisasian Pengajaran Berdasarkan TeoriElaborasi dan Pengaruhnya Terhadap Perolehan BelajarInformasi Verbal dan Konsep. Malang: FPS IKIP Malang.

    Djamarah, Syaiful Bahri. 1994. Prestasi Belajar dan Kompetensi Guru.Surabaya:USAHA NASIONAL.

    Hamalik, Oemar. 2003. Pendekatan Baru Strategi Belajar Mengajar berdasarkanCBSA. Bandung: Sinar Baru Algensindo.

    Harahap, Nasrun. et all. 1979. Teknik Penelitian Hasil Belajar. Jakarta:BulanBintang.

    Joni, T. Raka. 1998. Penelitian Tindakan Kelas: Beberapa Permasalahan. Bogor:PCP, PPGSM Ditjen Dikti.

    Majid, Abdul. 2005. Perencanaan Pembelajaran: Pengembangan StandarKompetensi Guru. Bandung: Penerbit: PT Remaja Rosdakarya.

    Milles, M.B. & Hubrman, A.M. 1992.Analisis Data Kualitatif.

    Moeloeng, Lexi J. 1999. Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Penerbit:PT. RemajaRosdakarya.

    Muhadjir, Noeng. 1997.Analisis dan Refleksi dalam Penelitian Tindakan Kelas.Jakarta: BP3SD Ditjen Dikti.

    Muhaimin. 2003.Arah Baru Pengembangan Pendidikan Islam. Bandung: PenerbitYayasan Nuansa Cendekia. --. et all. 1996. Strategi BelajarMengajar: Penerapannya dalam

    Pembelajaran Pendidikan Agama. Surabaya: Citra Media Karya Anak Bangsa.Nur, Mohamad. 2000. Strategi-Strategi Belajar. Surabaya: Unesa Press.Rosita, T. 1992. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Depdikbud.Ross and Divesta. 1976. Oral Summary as a Review Strategy for Enhancing Recall

    of Textual Material. Journal of EducationalPsychology. 6 (4), 689-695.

    Slameto. 1988. Belajar dan Faktor-Faktor yang Mempengaruhinya. Jakarta: BinaAksara.

    Suharsimi Arikunto. 1997. Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta:Bumi Aksara.

  • 8/7/2019 PTK DEWII

    27/27

    Suryosubroto, B. 2002. Proses Belajar Mengajar di Sekolah. Jakarta: PTRINEKACIPTA.

    Sutrisno. 2005. Revolusi Pendidikan di Indonesia: Membedah Metode danTeknikPendidikan Berbasis Kompetensi. Jogjakarta: Ar-Ruzz.

    Sukardi, M. 1999. Perbedaan Motivasi dan Prestasi Belajar Siswa Kelas Unggulan

    dan Bukan Kelas Unggulan di SLTP, dalam Jurnal PenelitianKurikulum dan Teknologi Pembelajaran. Malang: IKIP Malang;hal. 176-182.

    Sutopo, Heribertus. 1988. Pengantar Penelitian Kualitatif: Dasar-Dasar dan Praktis.Surakarta: Pusat Penelitian UNS.