PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan...

51
PT. TIGA PILAR SEJAHTERA DAN ENT Laporan Keuangan Ko Untuk Periode Enam Bulan ya Pada Tanggal 3 (Ti PT. TIGA PILAR SEJAH A FOOD Tbk TITAS ANAK onsolidasian ang Berakhir 30 Juni 2012 idak Diaudit) HTERA FOOD, Tbk.

Transcript of PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan...

  • PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK

    Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir

    Pada Tanggal 3(Tidak Diaudit)

    PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD

    PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK

    Laporan Keuangan Konsolidasian Bulan yang Berakhir

    Pada Tanggal 30 Juni 2012 (Tidak Diaudit)

    TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD, Tbk.

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir pada 31 Desember 2011 Daftar isi Halaman

    1. Surat Pernyataan Direksi

    2. Posisi Keuangan /Neraca Konsolidasi 1 - 2

    3. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasi 3

    4. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasi 4

    5. Laporan Arus Kas Konsolidasi 5

    6. Catatan atas laporan keuangan konsolidasi 6 - 48

  • 1

    PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK

    LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

    Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012

    dan Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 01 Januari 2011

    (Dalam Rupiah Penuh)

    (0) 0 0

    ASET Catatan 30 Juni 31 Desember 01 Januari

    2012 2011 2011

    Rp Rp Rp

    ASET LANCAR

    Kas dan Setara Kas 2.d, 2.t, 3 299,005,190,352 634,672,876,385 15,427,089,579

    Investasi Jangka Pendek 4 160,000,000,000 170,000,000,000 --

    Piutang Usaha 5

    Pihak Berelasi -- -- 1,157,632,728

    Pihak Ketiga 626,439,188,749 473,757,880,683 159,842,650,186

    (Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai masing-masing

    Rp 701.139.443 pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011

    serta Rp. 843.384.890 pada 01 Jan 2011)

    Piutang Lain-lain 10,956,388,289 790,661,356 2,024,215,896 Persediaan 2.e, 7 551,699,524,092 331,898,256,013 424,331,967,810 Pajak Dibayar di Muka 2.r, 8.a 5,200,580,763 3,071,793,711 1,084,772,871 Biaya Dibayar di Muka 2.f 31,286,474,881 4,762,068,517 1,545,100,278 Uang Muka 9 105,125,365,957 107,626,771,670 60,595,561,320 Jumlah Aset Lancar 1,789,712,713,083 1,726,580,308,335 666,008,990,669

    ASET TIDAK LANCAR

    Piutang Pihak Berelasi 2.v, 6 43,364,435,281 43,364,315,281 43,257,390,000

    Investasi pada Perusahaan Asosiasi 33,144,999 31,069,000 29,439,000

    Aset Pajak Tangguhan 2.r 4,355,960,505 4,271,711,164 6,581,178,521

    Aset Tetap 2.g, 11 929,960,468,002 933,668,188,870 620,042,870,163

    (Setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan Rp 403.935.797.349

    Rp 369.330.010.036, Rp 310.243.502.773 masing masing

    pada 30 Juni 2012, 31 Des 2011 dan 01 Jan 2011)

    Tanaman Perkebunan 2.i, 12

    Tanaman Menghasilkan 79,837,805,237 82,194,106,284 38,780,675,677

    (Setelah dikurangi Akumulasi Penyusutan Rp 14.414.236.660

    Rp 12.057.935.613, Rp 7.179.733.269 masing masing

    pada 30 Juni 2012, 31 Des 2011 dan 01 Jan 2011)

    Tanaman belum menghasilkan 331,170,464,163 291,421,848,936 285,233,886,458

    Biaya Hak Atas Tanah Ditangguhkan - Bersih 2.k, 13 162,667,977,324 153,478,332,555 143,696,625,271

    Uang Muka Jangka Panjang 14 54,500,522,484 54,105,688,233 45,171,944,910

    Aset Tetap yang Tidak Digunakan 2.g, 11 9,216,155,903 9,216,155,903 9,216,155,903

    Aset Tidak Berwujud Bersih 2.o, 10 285,146,620,521 285,030,050,657 77,102,992,339

    Aset Lain-lain 8,510,887,596 6,945,333,014 1,827,292,228

    Jumlah Aset Tidak Lancar 1,908,764,442,015 1,863,726,799,897 1,270,940,450,470

    TOTAL ASET 3,698,477,155,098 3,590,307,108,232 1,936,949,441,139

    Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

    Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

  • 2

    PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK

    LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

    Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012

    dan Tahun-tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 dan 01 Januari 2011

    (Dalam Rupiah Penuh)

    Catatan 30 Juni 31 Desember 01 Januari

    LIABILITAS 2012 2011 2011

    Rp Rp Rp

    LIABILITAS JANGKA PENDEK

    Pinjaman Jangka Pendek 2.t, 15 602,237,231,926 553,355,117,625 305,622,256,759

    Hutang Usaha 16

    Pihak Berelasi 10,545,191,890 8,601,206,921 --

    Pihak ketiga 41,233,669,705 21,515,257,172 44,605,654,014

    Hutang Pajak 2.r, 8.b 70,626,590,962 47,460,078,901 23,613,003,797

    Uang Muka Penjualan 5,351,114,017 5,212,236,175 170,694,089

    Biaya yang Masih Harus Dibayar 17 27,630,376,530 27,575,708,119 22,080,392,165

    Bagian Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo

    Dalam Satu Tahun

    Hutang Sewa Pembiayaan 18 4,887,103,252 2,798,799,653 17,202,360,164

    Hutang Bank Jangka Panjang 19 251,078,708,160 218,084,943,994 101,104,777,261

    Hutang Lain-lain 283,275,680 27,228,918,061 3,894,964,445

    Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1,013,873,262,122 911,832,266,621 518,294,102,694

    LIABILITAS JANGKA PANJANG

    Bagian Liabilitas Jangka Panjang - setelah dikurangi bagian

    yang Jatuh Tempo Satu Tahun

    Hutang Sewa Pembiayaan 18 12,287,826,679 2,267,555,210 24,544,065,680

    Hutang Bank Jangka Panjang 19 695,481,041,666 825,006,109,530 576,900,337,989

    Liabilitas Jangka Panjang Lainnya -- -- 60,000,000,000

    Hutang Pihak Berelasi 2.v, 6 74,390,000 1,680,008,505 151,921,076,478

    Liabilitas Pajak Tangguhan 2.r 284,121,414 284,121,414 3,571,270,481

    Liabilitas Imbalan Kerja Karyawan 2.l, 20 16,419,092,996 16,419,092,996 11,650,267,810

    Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 724,546,472,755 845,656,887,655 828,587,018,438

    TOTAL LIABILITAS 1,738,419,734,877 1,757,489,154,276 1,346,881,121,132

    EKUITAS

    Ekuitas yang diatribusikan kepada

    pemilik Entitas Induk :

    Modal Saham

    Nilai Nominal

    Saham Seri A : Rp 500

    Saham Seri B : Rp 200

    Modal Dasar

    Saham Seri A: 135.000.000 Lembar

    Saham Seri B : 4.652.500.000 Lembar

    Modal ditempatkan dan di setor Penuh

    Saham Seri A : 135,000,000 Lembar

    Saham Seri B : 2.791.000.000 Lembar pada 30 Juni 2012

    dan 1.537.000.000 Lembar pada 01 Januari 2011

    Modal Saham 21 625,700,000,000 625,700,000,000 374,900,000,000

    Agio Saham 2.n 657,539,614,608 657,256,325,655 217,816,324,655

    Uang Muka Setoran Modal -- 381,553,424,226 --

    Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi

    Entitas Sepengendali 2.p 1,215,758,371 1,215,758,371 1,215,758,371

    Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak 188,474,897,946 (60,496,985) (60,496,985)

    Saldo Laba (Defisit) 219,043,393,519 108,797,630,365 (18,108,858,195)

    Ekuitas yang di atribusikan kepada pemilik Entitas Induk 1,691,973,664,444 1,774,462,641,632 575,762,727,846

    KEPENTINGAN NON PENGENDALI 268,083,755,778 58,355,312,324 14,305,592,161

    JUMLAH EKUITAS 1,960,057,420,221 1,832,817,953,956 590,068,320,007

    JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 3,698,477,155,098 3,590,307,108,232 1,936,949,441,139

    Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

    Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

  • 3

    PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK

    LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

    Untuk Periode 30 Juni 2012 dan 2011

    (Dalam Rupiah Penuh)

    Catatan 30 Juni 30 Juni

    2012 2011

    Rp Rp

    PENJUALAN - BERSIH 22 1,285,891,989,914 746,129,066,606

    BEBAN POKOK PENJUALAN 23 1,018,553,090,756 569,773,573,185

    LABA KOTOR 267,338,899,158 176,355,493,421

    BEBAN USAHA

    Beban Pemasaran dan Penjualan 24 (35,250,957,715) (27,497,705,068)

    Beban Umum dan Administrasi 25 (23,303,526,176) (25,807,520,488)

    Pendapatan Bunga 5,547,825,652 289,022,643

    Selisih Kurs Mata Uang Asing 2.t 12,402,249,721 (419,046,939)

    Beban Bunga dan Keuangan (72,535,451,959) (59,650,664,157)

    Beban Administrasi Bank dan Provisi (4,910,494,583) (1,236,287,600)

    Lain-lain - Bersih 4,406,752,154 (5,528,637,765)

    LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 153,695,296,252 56,504,654,047

    BEBAN PAJAK PENGHASILAN

    Pajak Kini (26,738,557,750) (15,260,629,764)

    Pajak Tangguhan -- (595,885,492)

    Beban Pajak Penghasilan (26,738,557,750) (15,856,515,256)

    JUMLAH LABA KOMPREHENSIF

    TAHUN BERJALAN 126,956,738,503 40,648,138,791

    LABA TAHUN BERJALAN YANG

    DIATRIBUSIKAN KEPADA :

    Pemilik Entitas Induk 110,245,763,154 36,084,031,957

    Kepentingan Non - Pengendali 16,710,975,349 4,564,106,834

    JUMLAH 126,956,738,503 40,648,138,791

    JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG

    DIATRIBUSIKAN KEPADA :

    Pemilik Entitas Induk 110,245,763,154 36,084,031,957

    Kepentingan Non - Pengendali 16,710,975,349 4,564,106,834

    JUMLAH 126,956,738,503 40,648,138,791

    LABA PER SAHAM DASAR 2.s, 26

    Laba Bersih 43.39 21.58

    Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

    Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan

  • 4

    PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK

    LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

    Periode 30 Juni 2012 Serta 31 Desember 2011 dan 01 Januari 2011

    (Dalam Rupiah Penuh)

    Kepentingan

    Jumlah

    Nonpengendali

    Ekuitas

    Capital Stock

    Tambahan

    Selisih Nilai

    Selisih Transaksi

    saldo Laba

    Jumlah Ekuitas

    Modal Disetor

    Transaksi

    Perubahan Ekuitas

    (Defisit)

    yang

    Restrukturisasi

    Entitas Anak dan

    Diatribusikan

    Entitas

    Transaksi dengan

    kepada

    Sepengendali

    Pihak

    Pemilik

    Nonpengendali

    Entitas Induk

    Rp

    Rp

    Rp

    Rp

    Rp

    Rp

    Rp

    Rp

    SALDO PER 31 DESEMBER 2010

    374,900,000,000

    217,816,324,655

    1,215,758,371

    (60,496,985)

    (18,108,858,195)

    575,762,727,845

    14,305,592,161

    590,068,320,007

    Penambahan Modal di Setor dari Penawaran

    Umum Terbatas III - Bersih

    250,800,000,000

    439,440,001,000

    ----

    --690,240,001,000

    --690,240,001,000

    Laba Komprehensif Tahun Berjalan

    ----

    ----

    126,906,488,560

    126,906,488,560

    23,045,351,132

    149,951,839,692

    Penerimaan Uang Muka Setoran Modal dari

    Pihak Ketiga oleh Entitas Anak

    ----

    --381,553,424,226

    --381,553,424,226

    --381,553,424,226

    Penambahan Kepentingan Non Pengendali

    ----

    ----

    ----

    21,004,369,031

    21,004,369,031

    SALDO PER 31 DESEMBER 2011

    625,700,000,000

    657,256,325,655

    1,215,758,371

    381,492,927,241

    108,797,630,365

    1,774,462,641,631

    58,355,312,324

    1,832,817,953,956

    Penambahan Modal di Setor dari Penawaran

    Umum Terbatas III - Bersih

    --283,288,953

    ----

    --283,288,953

    --283,288,953

    Laba Komprehensif Periode Berjalan

    ----

    ----

    110,245,763,154

    110,245,763,153

    16,710,975,349

    126,956,738,502

    Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak

    ----

    --188,535,394,931

    --188,535,394,931

    --188,535,394,931

    Selisih transaksi Atas Penambahan Modal

    Entitas Anak

    ----

    ----

    ----

    ----

    Penambahan Kepentingan Non Pengendali

    --193,017,468,104

    193,017,468,104

    Penambahan Setoran Modal dari Pihak Ketiga

    ----

    ----

    ----

    ----

    oleh Entitas Anak

    ----

    --(381,553,424,226)

    --

    (381,553,424,226)

    --(381,553,424,226)

    SALDO PER 30 JUNI 2012

    625,700,000,000

    657,539,614,608

    1,215,758,371

    188,474,897,946

    219,043,393,519

    1,691,973,664,443

    268,083,755,778

    1,960,057,420,221 0

    Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

    Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

  • 5

    PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK

    LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

    Untuk Periode 30 Juni 2012 dan 2011

    (Dalam Rupiah Penuh)

    30 Juni 2012 30 Juni 2011

    Rp Rp

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

    Penerimaan dari Pelanggan 1,258,647,321,388 750,969,550,016

    Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga (1,066,174,024,094) (617,661,560,271)

    Kas yang dihasilkan dari Operasi 192,473,297,294 133,307,989,745

    Penerimaan Bunga 5,547,284,875 289,022,643

    Pembayaran Pajak (19,859,521,580) (3,238,139,592)

    Pembayaran Bunga dan beban Keuangan (31,027,715,731) (28,208,099,501)

    Pembayaran Karyawan (44,833,806,245) (48,119,347,296)

    Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 102,299,538,613 54,031,425,999

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

    Penambahan Tanaman Perkebunan (39,748,615,227) --

    Pengeluaran atas hak atas tanah (10,720,675,911) (4,468,000,000)

    Uang Muka Jangka Panjang (1,960,388,835) (17,017,299,403)

    Pemeliharaan Tanaman Perkebunan -- (1,768,457,119)

    Perolehan Aset tetap (31,801,638,093) (30,780,335,552)Keuntungan Pengalihan Lahan kepada Plasma -- --

    Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (84,231,318,066) (54,034,092,075)

    ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

    Penerimaan dari Hutang Bank - Jangka Pendek 276,572,426,931 209,661,173,740

    Penerimaan dari Hutang Bank - Jangka Panjang -- 62,782,616,153

    Pembayaran Bunga Sewa Pembiayaan (411,311,930) --

    Pembayaran Pihak-pihak Berelasi (1,605,738,505) (916,513,202)

    Pembayaran Bunga Hutang Jangka Panjang (41,096,424,298) (25,766,395,235)

    Pembayaran Hutang Sewa Pembiayaan (2,920,644,201) (8,690,062,654)

    Pembayaran Hutang Bank - Jangka Panjang (96,531,099,993) (47,189,825,328)

    Pembayaran Hutang Bank - Jangka Pendek (500,145,364,304) (136,945,000,000)

    Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (366,138,156,301) 52,935,993,474

    KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (348,069,935,754) 52,933,327,398

    DAMPAK SELISIH KURS ATAS KAS DAN SETARA KAS 12,402,249,721 (53,115,140)

    SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE 634,672,876,385 15,427,089,577

    SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 299,005,190,352 68,307,301,835

    Jumlah Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode

    Terdiri dari :

    Kas 907,981,793 476,965,712

    Bank 279,127,508,559 61,295,336,123

    Deposito Berjangka 18,969,700,000 6,535,000,000

    Jumlah Kas dan Setara Kas 299,005,190,352 68,307,301,835

    (0) --

    (0.40)

    Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    6

    1. Umum

    1.a. Pendirian Perusahaan

    PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 26 Januari 1990 berdasarkan Akta

    Pendirian No. 143 yang dibuat dihadapan Winanto Wiryomartani, S.H., Notaris di Jakarta, dengan nama PT Asia

    Intiselera. Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C2-

    1827.HT.01.01.Th.91tanggal 31 Mei 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65,

    Tambahan No. 2504 tanggal 13 Agustus 1991.

    Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui Akta pernyataan

    Keputusan Rapat No. 41 tanggal 8 Agustus 2008 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di

    Jakarta, mengenai penyesuaian Anggaran Dasar Perusahaan dengan Undang-undang Perseroan Terbatas No.

    40/2007. Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia melalui Surat Keputusan

    No. AHU-85499.AH.01.02.Tahun.2008 tanggal 13 Nopember 2008.

    Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha bidang

    perdagangan, perindustrian, peternakan, perkebunan, pertanian, perikanan dan jasa. Pada saat ini kegiatan usaha

    Perusahaan dan Entitas Anak meliputi usaha industri mie dan perdagangan mie, khususnya mie kering, mie

    instan dan bihun, snack, industri biskuit, permen, perkebunan kelapa sawit, pembangkit tenaga listrik, pengolahan

    dan distribusi beras. Perusahaan mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990.

    Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Alun Graha, Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 233 Jakarta. Lokasi pabrik

    mie kering, biskuit dan permen terletak di Sragen, Jawa Tengah. Usaha perkebunan kelapa sawit terletak di

    beberapa lokasi di Sumatera dan Kalimantan. Usaha pengolahan dan distribusi beras terletak di Cikarang, Jawa Barat

    dan Sragen, Jawa Tengah.

    1.b. Penawaran Efek Perusahaan

    Pada tanggal 14 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal

    - Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan suratnya No.S-919/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum 45

    juta saham dengan nilai nominal Rp 500 (dalan Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat. Pada tanggal 11 Juni

    1997, saham tersebut telah efektif dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

    Pada tanggal 5 September 2002, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk

    mengeluarkan 230 juta saham Seri B dengan nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) dan obligasi konversi sebesar

    Rp 60 miliar yang dapat dikonversi dengan saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar Rp 200

    (dalam Rupiah penuh) per saham tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan Peraturan

    Bapepam No. IX.D.4, lampiran Kep-44/PM/1998. Pada tanggal 6 Nopember 2002 dan 29 Nopember 2002, BEI

    menyetujui pencatatan saham seri B dan pencatatan pre-list saham hasil obligasi konversi.

    Pada tanggal 24 Oktober 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk

    mengeluarkan 547,5 juta saham seri B dengan nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) dalam rangka Penawaran

    Umum Terbatas (PUT) I Perusahaan. Pada tanggal 7 Nopember 2003, saham tersebut telah dicatatkan di BEI.

    Pada tanggal 27 Oktober 2003, PT Tiga Pilar Sekuritas sebagai salah satu pemilik obligasi konversi melaksanakan

    konversi 53 lembar obligasi konversi senilai Rp 26,5 miliar menjadi 132,5 juta saham Seri B Perusahaan dengan

    nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham. Saham tersebut telah dicatatkan di BEI pada tanggal 19

    Nopember 2003. Saham-saham hasil pelaksanaan konversi tersebut tidak akan diperjualbelikan (lock-up) selama 6

    (enam) bulan.

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    7

    Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan Penawaran Umum Terbatas (PUT) II kepada para pemegang saham

    dalam rangka penerbitan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 627.000.000 saham biasa Seri B

    dengan nilai nominal Rp 200 (dalam Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp 522 (dalam Rupiah

    penuh) per saham. Penawaran tersebut telah mendapat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam

    – LK No. S-2478/BL/2008 tanggal 28 April 2008, dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang

    Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 29 April 2008. Pada tanggal 14 Mei 2008, saham tersebut telah dicatatkan

    pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 1.672.000.000 saham pada tanggal 31 Desember 2008.

    Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan PUT III dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 1.254.000.000 Saham

    Biasa Seri B atau setara dengan 42,86% dari modal yang ditempatkan dan disetor dengan nilai Rp. 200 (dalam

    Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp. 560 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut

    telah mendapat surat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-12623/BL/2011 tanggal 24

    Nopember 2011, dan telah mendapatkan persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan

    tanggal 24 Nopember 2011.

    Pada tanggal 20 Desember 2011, saham tersebut telah dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar

    menjadi 2.926.000.000 saham pada 31 Desember 2011.

    1.c. Struktur Entitas Anak

    Perusahaan memiliki, baik secara langsung dan tidak langsung, lebih dari 50% saham dan/atau mempunyai kendali

    atas manajemen perusahaan-Entitas Anak sebagai berikut:

    PT. Balaraja Bisco Paloma didirikan berdasarkan Akta No. 143 tanggal 18 Mei 2001 yang di buat dihadapan Arry

    Supratno, S.H., Notaris di Jakarta. Akta Pendirian perusahaan telah disahkan oleh Mentri Hukum dan Hak Asasi

    Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-27301.AH.01.01. Tahun 2011 tanggal 30 Mei 2011.

    Pada bulan September 2011, PT. Balaraja Bisco Paloma, entitas anak, mengakuisisi 2.499 saham PT Putra Taro

    Paloma senilai Rp 1.249.500.000 yang mewakili 99,96% kepemilikan saham.

    Entitas Anak Domisili Jenis Usaha Tahun

    Operasi 30-Jun-12 31-Dec-11 30-Jun-12 31-Dec-11

    Komersial % % Rp Rp

    PT Tiga Pilar Sejahtera Solo Industri dan Perdagangan Mie 1990 99.90 99.90 1,071,686,539,205 1,095,636,777,240

    PT Poly Meditra Indonesia Solo Industri Makanan Ringan 2000 99.90 99.90 328,767,182,437 375,522,456,016

    PT Patra Power Nusantara* Solo Industri Pembangkit Tenaga Listrik -- 99.90 99.90 97,336,021,327 97,352,653,150

    Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 1993 64.95 99.90 949,845,535,112 986,481,045,886

    PT Charindo Palma Oetama Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 2006 99.99 99.99 133,410,890,103 110,747,276,198

    PT Muarobungo Plantation Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 2007 99.99 99.99 57,451,320,836 41,845,551,264

    PT Airlangga Sawit Jaya Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 2006 99.99 99.99 87,437,491,771 74,114,758,827

    PT Mitra Jaya Agro Palm Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 2000 99.99 99.99 210,577,102,745 204,356,605,548

    PT Tugu Palma Sumatera Jakarta Industri Perkebunan Kelapa Sawit 2008 99.96 99.96 12,577,280,001 11,173,598,403

    Sragen Industri dan Perdagangan Beras 2008 70.00 70.00 859,138,323,316 733,839,162,300

    PT Jatisari Srirejeki Karawang Industri dan Perdagangan Beras 2003 99.99 99.99 362,773,457,647 259,456,427,711

    PT Indo Beras Unggul Jakarta Industri dan Perdagangan Beras 2008 70.00 70.00 315,618,764,096 314,700,887,041

    BalarajaDistribusi, Perdagangan dan

    Keagenan2011 99.90 99.90 399,894,355,137 321,970,615,906

    PT Putra Taro Paloma Jakarta Industri Makanan Ringan 2011 99.96 99.96 366,065,694,143 289,319,315,742

    *) dalam Tahap Pengembangan

    PT Balaraja Bisco Paloma dan

    Entitas Anak

    PT Dunia Pangan dan

    Entitas Anak

    Persentase Kepemilikan Total Asset

    PT Bumiraya Investindo dan

    Entitas Anak

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    8

    Pada Tanggal 20 Januari 2012, PT. Bumi Raya Investindo, entitas anak, melakukan perubahan struktur permodalan

    perusahaan dengan mengeluarkan saham baru perseroan sejumlah 66.662 lembar saham dalam bentuk seri saham

    baru yang disebut saham seri B dimana saham baru tersebut diambil dan disetor penuh oleh BUNGE

    AGRIBUSINESS SINGAPORE PTE LTD. Sehingga porsi kepemilikan Perusahaan mengalami penurunan dari 99,9%

    di tahun 2011 menjadi 57,66% di Maret 2012, Akta perubahan saham ini dibuat di hadapan Mala Mukti, S.H., LL, M

    dengan No. 82 tanggal 20 Januari 2012 dan telah disahkan oleh Mentri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik

    Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-05122.AH.01.02.Tahun 2012 tanggal 31 Januari 2012.

    Sesuai dengan Akta Pernyataan Keputusan Para Pemegang Saham No. 30 di hadapan Mala Mukti, S.H., LL, M,

    notaris di Jakarta, pada tanggal 7 Juni 2012, PT Bumi Raya Investindo, entitas anak, melakukan perubahan struktur

    permodalan perusahaan dengan mengeluarkan saham baaru perseroan sejumlah 32.800 lembar saham seri A

    dimana saham baru tersebut diambil dan disetor baru oleh Perusahaan, dengan mengkonversi Marketable

    Convertible Bond (MCB). Porsi kepemilikan Perusahaan meningkat menjadi 64.95% yang semula sebesar 57,66% di

    Maret 2012. Akta ini telah disahkan oleh Menteri Hukun dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat

    Keputusan No. AHU-32565.AH.01.02 tahun 2012 tanggal 14 Juni 2012.

    1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi , Komite Audit dan Karyawan

    Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No. 35 tanggal 12 Juni 2012 yang dibuat

    di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di Jakarta dan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang

    Saham Tahunan No. 76 tanggal 28 Juni 2011 yang dibuat di hadapan Poerbaningsih Adi Warsito, S.H., Notaris di

    Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris, Dewan Direksi dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni

    2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut :

    Corporate Secretary Perusahaan pada Tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing dijabat oleh

    Yulianni Liyuwardi.

    Komite Audit Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 masing-masing dijabat sebagai berikut:

    30 Juni 2012 31 Desember 2011

    Dewan Komisaris

    Komisaris Utama Anton Apriyantono Priyo Hadi Sutanto

    Wakil Komisaris Utama Kang Hongkie Widjaja Kang Hongkie Widjaja

    Komisaris Hengky Koestanto Hengky Koestanto

    Komisaris Independen Bondan Haryo Winarno Bondan Haryo Winarno

    Haryadi Haryadi

    Dewan Direksi

    Direktur Utama Stefanus Joko Mogoginta Stefanus Joko Mogoginta

    Direktur Budhi Istanto Suwito Hengky Koestanto

    Achmad Subchan Edi Susanto

    Direktur tidak terafiliasi Jo Tjong Seng --

    30 Juni 2012 31 Desember 2011

    Komite Audit

    Ketua Haryadi Haryadi

    Anggota Trisnawan Widodo Trisnawan Widodo

    Sri Wahyuni Sri Wahyuni

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    9

    Remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Direksi dan Komisaris adalah sebesar Rp 2.766.875.000 pada periode

    30 Juni 2012 serta Rp 5.230.150.000 pada tanggal 31 Desember 2011.

    Per 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, jumlah keseluruhan karyawan tetap Perusahaan dan Entitas Anak adalah

    2.059 orang.

    2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Penting

    2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

    Laporan Keuangan Perusahaan telah disusun sesuai dengan Standar Akuntasi Keuangan di Indonesia yang meliputi

    Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang

    diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan – Ikatan Akuntan Indonesia (IAI), serta Peraturan Badan

    Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam – LK) No. VIII.G.7 (Revisi 2000) tentang “Pedoman

    Penyajian Laporan Keuangan” dan Keputusan No. KEP-554/BL/2010 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7

    dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.

    2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

    Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar accrual, kecuali

    laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan

    keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan

    pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

    Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan konsep langsung dengan mengelompokkan arus kas

    dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan.

    Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah.

    2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi

    Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan

    secara langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50%.

    Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika

    terdapat:

    a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain;

    b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau

    perjanjian;

    c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan

    mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau

    d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan

    mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.

    Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode

    pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur

    kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.

    Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi

    dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.

    Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Perusahaan yang material

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    10

    telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan

    hasil usaha Perusahaan sebagai satu kesatuan.

    Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi

    pemegang saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak.

    Perubahan atas transaksi ekuitas entitas anak disajikan sebagai penambahan modal dalam akun ”Selisih

    Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak” pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

    2.d. Setara Kas

    Setara kas meliputi deposito yang jatuh tempo sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal

    penempatan, tidak dijadikan jaminan, tidak dibatasi penggunaannya serta dapat segera dijadikan kas tanpa

    terjadi perubahan nilai yang signifikan.

    Deposito berjangka yang jatuh temponya kurang dari tiga bulan pada saat penempatan namun dijaminkan,

    atau telah ditentukan penggunaannya dan deposito berjangka yang jatuh temponya lebih dari tiga bulan pada

    saat penempatan disajikan sebagai Investasi Jangka Pendek. Deposito disajikan sebesar nilai nominal.

    2.e. Persediaan

    Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat direalisasikan.

    Harga perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta membawanya ke

    lokasi dan kondisi yang diinginkan. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual persediaan

    yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual barang tersebut. Harga

    perolehan dihitung dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama.

    Penyisihan untuk persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.

    2.f. Biaya Dibayar di Muka

    Biaya dibayar di muka akan diamortisasi sesuai jangka waktu manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

    2.g. Aset Tetap

    Aset tetap dicatat berdasarkan model biaya yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi

    penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada, kecuali tanah yang dicatat pada harga perolehan dan

    tidak didepresiasi. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa

    manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:

    Tahun

    Bangunan dan Infrastruktur 10 – 20

    Mesin 4 – 10

    Peralatan Pabrik 8

    Kendaraan 4 – 8

    Perabot dan Peralatan Kantor 4 – 8

    Biaya pemeliharaan dan perbaikan dibebankan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat

    terjadinya sedangkan pemugaran dan penambahan yang menambah umur masa manfaat aset tetap atau taksiran

    manfaat di masa mendatang dikapitalisasi. Ketika aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dilepas, biaya

    perolehan serta akumulasi penyusutannya dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau

    kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

    Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap. Seluruh biaya yang dikeluarkan, termasuk

    biaya pinjaman yang digunakan untuk konstruksi aset terkait selama periode konstruksi, dikapitalisasi. Aset dalam

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    11

    penyelesaian akan dipindahkan ke aset tetap yang tepat pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap

    digunakan.

    2.h. Sewa

    Suatu sewa diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh

    risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Semua bentuk sewa lainnya diklasifikasikan sebagai sewa

    menyewa biasa.

    Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi

    keuangan sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih

    rendah dari nilai wajar. Penilaian nilai wajar aset ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan

    dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika

    dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya

    langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan

    penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri.

    2.i. Perkebunan Plasma

    Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau melalui

    pembiayaan sendiri. Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan

    plasma tersebut diserahkan kepada petani plasma dikapitalisasi. Akumulasi biaya pengembangan disajikan sebesar

    nilai bersihnya setelah dikurangidengan kredit investasi yang diterima sebagai aset atau liabilitas pada laporan posisi

    keuangan kondolidasian.

    Selisih antara akumulasi biaya pengembangan dengan nilai konversi (jumlah disepakati antara bank dan petani

    plasma) dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif pada saat perkebunan plasma diserahkan kepada petani

    plasma.

    2.j. Tanaman Perkebunan

    Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan,

    penanaman, pemupukan dan pemeliharaan termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai

    pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang diukur secara proporsional

    berdasarkan luas hektar tanam.

    Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut akan direklasifikasi ke tanaman

    menghasilkan. Tanaman menghasilkan akan disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif

    selama 20 tahun.

    2.k. Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan

    Seluruh biaya sehubungan dengan perolehan atau perpanjangan hak kepemilikan tanah ditangguhkan

    pembebanannya dan diamortisasi sepanjang periode hak atas tanah yang bersangkutan.

    2.l. Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja

    Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada

    Perusahaan dan entitas anak dalam suatu periode akuntansi.

    Imbalan pasca kerja diakui sebesar jumlah yang diukur dengan menggunakan dasar diskonto ketika pekerja telah

    memberikan jasanya kepada Perusahaan dan entitas anak dalam suatu periode akuntansi. Liabilitas dan beban

    diukur dengan menggunakan teknik aktuaria yang mencakup pula kewajiban konstruktif yang timbul dari praktik

    kebiasaan Perusahaan dan entitas anak. Dalam perhitungan liabilitas, imbalan harus didiskontokan dengan

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    12

    menggunakan metode projected unit credit.

    Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan dan entitas anak berkomitmen untuk:

    a. Memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau

    b. Menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.

    2.m. Obligasi Diperoleh Kembali

    Perolehan kembali intrumen hutang yang tidak dimaksudkan sebagai pelunasan, diperlakukan seolah-olah telah terjadi

    pelunasan dalam pelaporan keuangan konsolidasian. Selisih antara nilai nominal instrument hutang dengan nilai wajar

    yang dikreditkan atau dibebankan pada tahun yang bersangkutan.

    2.n. Biaya Emisi Saham

    Biaya emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Perusahaan. Biaya ini mencakup

    fee dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, serta biaya

    pencetakan dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, dan biaya promosi.

    Biaya emisi saham dicatat sebagai pengurang modal disetor dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun

    “Tambahan Modal Disetor”.

    2.o. Aset Tidak Berwujud

    Biaya sehubungan dengan pembelian piranti lunak komputer dan biaya pemutakhirannya ditangguhkan dan

    diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya.

    Goodwil merupakan Selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih perusahaan yang diperoleh pada

    tanggal akuisisi.

    Goodwil diuji setiap tahun untuk penurunan dan diakui sebesar kerugian penurunan biaya perolehan dikurangi

    akumulasi. Penurunan kerugian pada goodwil tidak dapat dipulihkan. Keuntungan dan kerugian atas divestasi

    entitas termasuk nilai tercatat goodwil terkait dengan entitas yang dijual.

    Goodwil dialokasikan terhadap unit penghasil kas untuk tujuan menguji penurunan nilai. Alokasi dilakukan terhadap

    masing-masing unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yang diharapkan untuk memperoleh keuntungan

    dari kombinasi bisnis di mana goodwil timbul.

    Merek-merek dagang tertentu yang tidak mempunyai wujud fisik dan mempunyai manfaat ekonomis di masa depan,

    diamortisasi selama periode 20 tahun menggunakan metode garis lurus.

    2.p. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

    Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen

    kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam suatu kelompok

    yang sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan

    laba atau rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut.

    Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi

    pemilikan atas aset, saham, liabilitas atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset maupun

    liabilitas yang pemilikannya (dalam bentuk hukumnya) dialihkan, dicatat sesuai dengan nilai buku seperti

    penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan. Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku

    tersebut bukan merupakan Goodwill.

    Jika substansi sepengendalian antara entitas yang melakukan transaksi restrukturisasi entitas sepengendali tersebut

    telah hilang atau terjadi pelepasan aset, liabilitas, saham, atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    13

    terjadinya selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali kepada pihak lain yang tidak sepengendali, maka

    saldo akun selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali akan diakui sebagai laba atau rugi yang

    direalisasi pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

    2.q. Pengakuan Pendapatan dan Beban

    Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Penjualan yang dibayar di muka diakui sebagai

    pendapatan pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Beban diakui pada saat terjadinya.

    2.r. Pajak Penghasilan

    Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui

    sebagai pajak tangguhan dengan menggunakan balance sheet liability method. Pajak tangguhan diukur dengan tarif

    pajak yang berlaku saat ini.

    Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara subtantif berlaku pada

    tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabiliatas dilunasi.

    Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa

    jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.

    Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan,

    pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan

    atas banding tersebut telah ditetapkan. Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang

    bersangkutan, yang dihitung sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

    2.s. Laba per Saham

    Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan jumlah

    rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam tahun/periode yang bersangkutan. Laba per saham dilusian

    mempertimbangkan pula instrument keuangan lain yang diterbitkan yang sifatnya berpotensi dilutive bagi seluruh

    saham biasa yang beredar sepanjangn periode pelaporan.

    2.t. Saldo dan Transaksi dalam Mata Uang Asing

    Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal

    neraca, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan kurs tengah dari Bank Indonesia yang

    berlaku pada tanggal tersebut.

    Kurs yang digunakan pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai berikut:

    Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi konsolidasian tahun

    yang bersangkutan.

    30 Juni 31 Desember

    2012 2011

    USD 1 9,480.00 9,068.00

    SGD 1 7,415.24 6,974.33

    EUR 1 11,801.19 11,738.99

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    14

    2.u. Instrumen Keuangan

    Aset Keuangan

    Perusahaan mengklasifikasikan aset keuangannya dalam kategori (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

    melalui laporan laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo

    serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan

    tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

    (i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi (FVTPL)

    Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL) adalah aset keuangan yang

    ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama

    untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam

    jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan

    efektif sebagai instrumen lindung nilai.

    Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

    (ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang

    Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah

    ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan

    piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan

    diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

    Aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan setara kas,

    piutang usaha, piutang lain-lain pihak berelasi dan pihak ketiga, dan uang jaminan yang dicatat sebagai bagian

    dari aset tidak lancar lainnya.

    (iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM)

    Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau

    telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan

    kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:

    a. Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar

    melalui laporan laba rugi;

    b. Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan

    c. Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

    (iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS)

    Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual (AFS) adalah aset keuangan non-derivatif yang

    ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau

    perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau

    piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang

    diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.

    Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya

    transaksi dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan

    ekuitas konsolidasian kecuali untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi konsolidasian dari selisih kurs hingga

    aset keuangan dihentikan pengakuannya. Jika aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai,

    akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian laporan perubahan ekuitas konsolidasian akan diakui

    pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    15

    menggunakan metode suku bunga efektif, dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari

    aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual, diakui pada laporan laba rugi

    komprehensif konsolidasian.

    Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas

    Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas

    Liabilitas keuangan dan instrument ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan

    substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrument ekuitas.

    Instrumen Ekuitas

    Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi

    dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya

    penerbitan langsung.

    Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode

    biaya. Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai

    pengurang modal saham.

    Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki instrument ekuitas.

    Liabilitas Keuangan

    Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

    laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

    • Liabilitas Keuangan yang Diukur pada FVTPL

    Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas

    keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai

    diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat

    dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan

    sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

    Pada saat pengakuan awal seluruh liabilitas keuangan diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi

    biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan mengunakan metode

    suku bunga efektif.

    Perusahaan dan entitas anak tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui

    laporan laba rugi.

    • Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi

    Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar

    melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

    Liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi adalah pinjaman bank jangka

    pendek dan jangka panjang, hutang usaha – piak ketiga, hutang lain-lain – pihak ketiga dan biaya yang

    masih harus dibayar.

    Penurunan Nilai Aset Keuangan

    Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap

    tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat

    dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal pengukuran aset keuangan dan peristiwa

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    16

    yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat

    diestimasi secara handal.

    Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka

    panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif

    penurunan nilai.

    Beberapa bukti objektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut:

    • Kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau

    • Pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau

    • Terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi

    keuangan.

    Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual.

    Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya

    piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode

    kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan

    default atas piutang.

    Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai

    merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang

    didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

    Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset

    keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika

    piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari

    jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun

    penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

    Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah

    diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laporan laba rugi konsolidasian periode berjalan.

    Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan

    penurunan dapat dikaitkan secara obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai

    tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi

    komprehensif konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak

    melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

    Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi periode

    berjalan tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar

    setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.

    Reklasifikasi Aset Keuangan

    Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk

    tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen

    hutang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.

    Penghentian Pengakuan Aset Keuangan

    Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    17

    arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial

    mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Perusahaan dan entitas

    anak tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan

    serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Perusahaan dan entitas anak mengakui keterlibatan

    berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika

    Perusahaan dan entitas anak memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan

    yang ditransfer, Perusahaan dan entitas anak masih mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang

    diterima.

    Perusahaan dan entitas anak menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas

    Perusahaan dan entitas anak telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.

    Metode Suku Bunga Efektif

    Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari

    instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku

    bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang

    (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima yang merupakan bagian yang tak

    terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur

    instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat

    bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

    Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan

    FVTPL.

    Estimasi Nilai Wajar

    Nilai wajar untuk instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan nilai pasar

    yang berlaku pada tanggal neraca. Investasi pada efek ekuitas yang nilai wajarnya tidak tersedia dicatat sebesar

    biaya perolehan. Nilai wajar untuk instrumen keuangan lain yang tidak diperdagangkan dipasar ditentukan

    dengan menggunakan teknik penilaian tertentu. Perusahaan dan entitas anak menggunakan metode discounted

    cash flows dengan menggunakan asumsi-asumsi berdasarkan kondisi pasar yang ada pada saat tanggal

    neraca untuk menentukan nilai wajar dari instrumen keuangan lainnya.

    2.v. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi

    Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan

    keuangannya (“Perusahaan pelapor”) :

    • Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut:

    a) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor,

    b) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor, atau

    c) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor.

    • Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut :

    a) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya

    perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain).

    b) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau

    perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana

    perusahaan lain tersebut adalah anggotanya).

    c) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama.

    d) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah

    perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga.

    e) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    18

    Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor

    adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan

    Perusahaan pelapor.

    f) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang di dentifikasi dalam butir (a).

    g) Orang yang di dentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau

    personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).

    2.w. Pengunaan Estimasi

    Penyusunan laporan keuangan konsolidasian sesuai dengan prinsip akuntasi yang berlaku umum mengharuskan

    manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah aset dan liabilitasnya yang dilaporkan

    dalam laporan keuangan konsolidasian selama periode pelaporan. Hasil sesungguhnya mungkin berbeda dengan

    estimasi tersbut.

    3. Kas dan Setara Kas

    30 Juni 31 Desember

    2012 2011

    (Unaudited) (Audited)

    Rp Rp

    Kas 907,981,793 780,440,247

    Bank - Pihak Ketiga

    Rupiah

    PT Bank Central Asia Tbk 33,525,611,015 14,013,821,188

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 9,882,317,952 12,780,441,754

    PT ANZ Panin Bank 176,962,086 190,022,039

    PT Bank Internasional Indonesia Tbk 1,006,320,908 2,801,391,659

    PT Bank Muamalat Indonesia 421,938,518 5,204,738,397

    PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 3,147,481,913 --

    PT Bank CIMB Niaga Tbk 566,651,368 17,240,234,738

    PT Bank UOB Buana 376,066,596 1,084,430,624

    PT Bank Rabobank International Indonesia Tbk 506,407,996 1,739,841,485

    Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 1 Miliar) 300,373,177 434,458,795

    Sub Jumlah Bank - Rupiah 49,910,131,529 55,489,380,679

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    19

    Suku bunga dan periode jatuh tempo untuk deposito pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:

    30 Juni 31 Desember

    2012 2011(Unaudited) (Audited)

    Rp Rp

    US Dollar

    PT Bank Mandiri (Persero) Tbk

    (30 Juni 2012: 89,029; 2011: 18.061) 843,996,437 163,780,231

    PT Bank Muamalat Indonesia

    (30 Juni 2012: 53,910; 2011: 54,967) 511,067,084 498,441,390

    PT ANZ Panin Bank 86,140,399 83,043,474

    (30 Juni 2012: 9,087; 2011: 9,158)

    PT Bank Central Asia Tbk 64,218,089 37,905,692

    (30 Juni 2012: 6,774; 2011: 4,180)

    PT Bank Bukopin Tbk 1,940,177 1,964,129

    (30 Juni 2012: 205; 2011 : 217)

    PT Bank DBS Indonesia Tbk 74,346,331 377,573,756,967

    (30 Juni 2012: 7,842; 2011: 41,638,041)

    PT Bank UOB Buana 227,608,273,210 --

    (30 Juni 2012 : 24,009,312)

    Lain-lain (masing-masing dibawah 500 juta)

    (30 Juni 2012: 2,890; 2011: 1,010) 27,395,304 9,163,576

    Sub Jumlah Bank - US Dollar 229,217,377,031 378,368,055,459

    Sub Jumlah Bank 279,127,508,559 433,857,436,138

    Deposito Berjangka - Pihak Ketiga

    Rupiah

    PT Bank CIMB Niaga Tbk -- 10,000,000,000

    PT Bank UOB Buana -- 50,000,000,000

    PT Bank Internasional Indonesia Tbk -- 60,035,000,000

    PT Bank Rabobank International Indonesia Tbk -- 20,000,000,000

    PT Bank Muamalat Indonesia 4,607,500,000 50,000,000,000

    PT Bank Of China -- 10,000,000,000

    PT Bank Central Asia Tbk -- --

    PT DBS 14,362,200,000 --

    Sub Jumlah Deposito Berjangka 18,969,700,000 200,035,000,000

    Jumlah Kas dan Bank 299,005,190,352 634,672,876,385

    30 Juni 2012 31 Desember 2011

    Suku Bunga 6,5% - 8,75% 6,5% - 8,75%

    Jatuh Tempo 1 - 3 bulan 1 - 3 bulan

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    20

    4. Investasi Jangka Pendek

    Investasi jangka pendek merupakan penempatan deposito berjangka dalam Rupiah pada PT Bank UOB Indonesia

    sebesar Rp 160.000.000.000,- dan memperoleh bunga 5% per tahun. Deposito ini digunakan sebagai Jaminan kepada

    PT Bank UOB Indonesia (lihat Catatan 15).

    5. Piutang Usaha

    Perincian Umur Piutang berdasarkan tanggal invoice adalah sebagai berikut :

    30 Juni 31 Desember

    2012 2011(Unaudited)

    Rp Rp

    Pihak Ketiga

    PT Semar Kencana Sejati 141,866,022,794 143,328,723,355

    PT Tata Makmur Sejahtera 90,586,038,309 86,865,056,356

    PT Kereta Kencana Mulia 49,760,447,733 51,200,811,667

    PT Kereta Kencana Murni 29,478,167,760 25,391,100,308

    PT Kereta Kencana Mandiri 30,897,512,489 41,706,646,684

    PT Prima Indo Meal -- 10,791,133,980

    Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 5 Miliar) 284,552,139,106 115,175,547,776

    Sub Jumlah Piutang Pihak Ketiga 627,140,328,191 474,459,020,126

    Dikurangi : Penurunan Nilai (701,139,443) (701,139,443)

    Piutang Pihak Ketiga - Bersih 626,439,188,749 473,757,880,683

    Jumlah Piutang Usaha - Bersih 626,439,188,749 473,757,880,683

    30 Juni 31 Desember

    2012 2011(Unaudited)

    Rp Rp

    Pihak Ketiga

    Sampai Dengan 1 Bulan 99,074,018,013 190,571,829,715

    > 1 Bulan - 3 Bulan 219,406,710,974 239,820,173,445

    > 3 Bulan - 6 Bulan 238,984,687,661 35,103,662,915

    > 6 Bulan - 12 Bulan 69,475,097,149 8,771,580,213

    > 12 months 199,814,395 191,773,837

    Sub Jumlah 627,140,328,192 474,459,020,125

    Dikurangi : Penurunan Nilai (701,139,443) (701,139,443)

    Sub Jumlah Pihak Ketiga - Bersih 626,439,188,749 473,757,880,683

    Jumlah Piutang Usaha - Bersih 626,439,188,749 473,757,880,683

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    21

    Mutasi piutang ragu – ragu adalah sebagai berikut :

    Piutang usaha PT Tiga Pilar Sejahtera dan PT Poly Meditra Indonesia, seluruhnya Entitas Anak, dijadikan jaminan atas fasilitas

    pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk dan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia. Seluruh piutang

    usaha PT Bumiraya Investindo, Entitas Anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri

    (Persero) Tbk.

    Seluruh piutang usaha PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh

    dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk.

    Manajemen berpendapat bahwa penyisihan tersebut cukup untuk menutupi risiko penurunan nilai piutang.

    6. Saldo dan Transaksi dengan Pihak Berelasi

    Dalam kegiatan bisnis normal, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi sebagai berikut :

    30 Juni 31 Desember 2012 2011

    (Unaudited)Rp Rp

    Pihak KetigaSaldo Awal 701,139,443 843,384,888Pemulihan -- (142,245,446)

    Saldo Akhir 701,139,443 701,139,443

    30 Juni 31 Desember 30 Juni 31 Desember

    2012 2011 2012 2011(Unaudited) (Unaudited)

    Rp Rp (%) (%)

    Piutang Pihak Berelasi

    PT Naga Mas Sakti Perkasa 43,257,390,000 43,257,390,000 1.17 1.17

    PT. Tugu Palma Sejahtera 107,045,281 106,925,280 0.00 0.00

    Jumlah Piutang Pihak Berelasi 43,364,435,281 43,364,315,280 2.10 2.10

    Hutang Usaha

    PT Tiga Pilar Corpora 7,717,058,240 5,822,675,701 0.38 0.33

    PT Dinamika Energitama Nusantara 2,828,133,650 2,778,531,220 0.14 0.14

    Jumlah Hutang Usaha 10,545,191,890 8,601,206,921 0.53 0.47

    Hutang Lain-lain

    PT Tiga Pilar Corpora -- 1,605,618,505 -- 0.08

    Lain-lain (Masing-masing dibawah 1 Miliar) 74,390,000 74,390,000 0.00 0.00

    Jumlah Hutang Lain-lain 74,390,000 1,680,008,505.00 0.00 0.09

    Beban Manajemen dan Royalty

    PT Tiga Pilar Corpora 2,164,457,809 5,608,875,509 1.96 21.73

    Jumlah Persentase terhadap Jumlah

    Aset/Liabilitas yang Bersangkutan

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    22

    Transaksi-transaksi tersebut diperlakukan sama dengan transaksi pihak ketiga, kecuali diungkapkan lain.

    Piutang kepada PT Naga Mas Sakti Perkasa (NMSP) merupakan beban antar perusahaan pada saat NMSP masih menjadi

    Entitas Anak. Piutang ini dijamin dengan tanah yang dimiliki oleh NMSP.

    Sebagai bagian dalam upaya akuisisi anak perusahaan, PT Bumiraya Investindo (BI), Entitas Anak, menerbitkan obligasi wajib

    konversi kepada Perusahaan. Sumber dana yang diperoleh BI untuk mengakuisisi anak perusahaan diperoleh dari

    penerbitan obligasi wajib konversi pada tanggal 15 Desember 2010 kepada Perusahaan sebesar Rp 145 miliar dengan jangka

    waktu 3 (tiga) tahun, tanpa bunga dan tidak ada jaminan. Obligasi ini akan dikonversi dengan saham BI pada saat jatuh tempo

    tanggal 15 Desember 2013. Saldo investasi pada obligasi wajib konversi di pembukuan BI dan kewajiban obligasi wajib konversi

    di pembukuan Perusahaan untuk tujuan penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini telah dieliminasi sesuai dengan

    prinsip-prinsip konsolidasian.

    Rincian sifat hubungan istimewa dan jenis transaksi dengan pihak hubungan istimewa :

    7. Persediaan

    Persediaan PT Tiga Pilar Sejahtera dan PT Poly Meditra Indonesia, seluruhnya Entitas Anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Persediaan PT Bumiraya Investindo, Entitas Anak,dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk. Persediaan PT Dunia Pangan, Entitas Anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank International Indonesia Tbk. Persediaan PT Jatisari Srirejeki, Entitas Anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk.

    Nama Perusahaan Sifat Hubungan Istimewa Sifat Transaksi

    PT. Dinamika Energitama

    Nusantara

    Dibawah Pengendalian yang sama Hutang Usaha

    PT. Tiga Pilar Corpora Pemegang Saham Beban Royaly dan Manajemen Fee

    PT. Naga Mas Sakti Perkasa Dibawah Pengendalian yang sama Beban antar perusahaan yang tidak dikenakan bunga

    PT. Tugu Palma Sejahtera Dibawah Pengendalian yang sama Pinjaman Tanpa Bunga

    30 Juni 31 Desember

    2012 2011(Unaudited)

    Rp Rp

    Bahan Baku 401,734,413,308 236,987,227,148

    Bahan Pembantu 82,361,014,284 51,845,436,095

    Barang Jadi 28,920,660,738 17,379,584,063

    Suku Cadang dan Bahan Bakar 16,133,158,080 13,608,518,475

    Lain-lain 22,800,575,672 12,327,788,222

    Sub Jumlah 551,949,822,082 332,148,554,003

    Dikurangi : Penurunan Nilai (250,297,990) (250,297,990)

    Jumlah Persediaan - Bersih 551,699,524,092 331,898,256,013

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    23

    Persediaan PT Indo Beras Unggul, Entitas Anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Rabobank International Indonesia. Pada 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya pada PT Asuransi Central Asia, PT Marsh Indonesia dan PT Asuransi Takaful Umum dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 344,356 Miliar. Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai persediaan cukup untuk menutup kemungkinan yang timbul akibat penurunan nilai persediaan. 8. Perpajakan

    a. Pajak dibayar dimuka

    b. Hutang Pajak

    30 Juni 31 Desember

    2012 2011

    Rp Rp

    Perusahaan

    Pajak Penghasilan

    Pasal 23 390,252,891 --

    Pasal 28.a 629,833,583 629,833,583

    Pajak Pertambahan Nilai 188,552,068 --

    Sub Jumlah 1,208,638,542 629,833,583

    Entitas Anak

    Pajak Penghasilan

    Pasal 22 307,970,920 --

    Pasal 25 698,179,191 --

    Pajak Pertambahan Nilai 2,978,637,235 2,441,960,128

    Sub Jumlah 3,991,942,222 2,441,960,128

    Jumlah Pajak Dibayar Dimuka 5,200,580,763 3,071,793,711

    30 Juni 31 Desember

    2012 2011(Unaudited)

    Rp Rp

    Perusahaan

    Pajak Penghasilan

    Pasal 25 134,095,471 134,095,471

    Pasal 23 -- 98,778,549

    Pasal 21 43,920,391 57,370,094

    Pajak Pertambahan Nilai -- 9,025,327

    Sub Jumlah 178,015,862 299,269,441

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    24

    9. Uang Muka

    Akun ini merupakan uang muka pembelian PT Tiga Pilar Sejahtera, PT Poly Meditra Indonesia, PT Dunia Pangan, PT Jatisari

    Srirejeki dan PT Bumiraya Investindo, seluruhnya Entitas Anak, kepada pemasok atas pembelian tepung terigu, beras, bibit

    Tanaman dan bahan pembantu lainnya.

    10. Aset Tak berwujud

    30 Juni 31 Desember

    2012 2011(Unaudited)

    Rp Rp

    Entitas Anak

    Pajak Penghasilan

    Pasal 29 50,817,935,594 43,184,724,380

    Pasal 23 1,516,609,377 2,518,033,488

    Pasal 25 1,357,183,924 1,302,980,809

    Pasal 21 79,229,657 155,070,783

    Pajak Pertambahan Nilai 16,614,379,502 --

    Hutang Pajak Lain-lain 63,237,044 --

    Sub Jumlah 70,448,575,100 47,160,809,460

    Jumlah Hutang Pajak 70,626,590,962 47,460,078,901

    30 Juni 2012Saldo Awal Penambahan Saldo Akhir(Unaudited)

    Rp Rp Rp

    Harga Perolehan

    Goodwill 73,111,078,629 -- 73,111,078,629

    Piranti Lunak 3,991,913,710 1,447,132,081 5,439,045,791

    Merk Dagang 209,488,525,000 13,950,000 209,502,475,000

    Jumlah Harga Perolehan 286,591,517,339 1,461,082,081 288,052,599,420

    Akumulasi Amortisasi

    Piranti Lunak 997,978,428 498,989,214 1,496,967,642

    Merk Dagang 563,488,254 845,523,003 1,409,011,257

    Jumlah Akumulasi Amortisasi 1,561,466,682 1,344,512,217 2,905,978,899

    Nilai Tercatat 285,030,050,657 285,146,620,521

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    25

    Merek dagang terdiri dari merek-merek dagang atas produk yang diproduksi oleh PT Indo Beras Unggul dan PT Putera Taro

    Paloma, yang timbul sehubungan dengan akuisisi aset tetap dan merek dagang dari PT Alam Makmur Sembada dan PT

    Unilever Indonesia. Merek-merek dagang tersebut diantaranya adalah Taro dan Ayam Jago.

    Goodwill merupakan selisih antara biaya akusisi PT Jatisari Srirejeki dengan nilai wajar aset bersih yang diperoleh.

    Tidak terdapat indikasi penurunan nilai terhadap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas dari entitas yang

    menimbulkan Goodwill tersebut.

    11. Aset Tetap

    31 Desember 2011Saldo Awal Penambahan Saldo Akhir(Unaudited)

    Rp Rp Rp

    Harga Perolehan

    Goodwill 73,111,078,629 -- 73,111,078,629

    Piranti Lunak 3,991,913,710 -- 3,991,913,710

    Merk Dagang -- 209,488,525,000 209,488,525,000

    Jumlah Harga Perolehan 77,102,992,339 209,488,525,000 286,591,517,339

    Akumulasi Amortisasi

    Piranti Lunak -- 997,978,428 997,978,428

    Merk Dagang -- 563,488,254 563,488,254

    Jumlah Akumulasi Amortisasi - 1,561,466,682 1,561,466,682

    Nilai Tercatat 77,102,992,339 285,030,050,657

    Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

    Rp Rp Rp Rp Rp

    Harga Perolehan

    Kepemilikan Langsung

    Tanah 264,629,018,022 -- -- -- 264,629,018,022

    Bangunan 179,376,714,418 303,624,000 -- 190,500,000 179,870,838,418

    Infrastruktur 10,446,142,193 -- -- -- 10,446,142,193

    Mesin 663,968,270,161 2,893,202,905 -- 1,381,786,341 668,243,259,407

    Peralatan Pabrik 9,614,970,746 88,096,750 101,087,500 5,907,550 9,607,887,546

    Perabot dan Peralatan 10,763,197,958 803,158,701 -- -- 11,566,356,660

    Kendaraan 18,804,476,933 2,023,011,216 -- -- 20,827,488,149

    Jumlah 1,157,602,790,431 6,111,093,572 101,087,500 1,578,193,891 1,165,190,990,395

    Sewa Pembiayaan

    Mesin 2,190,358,679 11,111,128,181 -- -- 13,301,486,860

    Kendaraan 583,200,000 1,110,475,000 -- 714,557,362 2,408,232,362

    Aset dalam Penyelesaian

    Bangunan 98,914,197,001 2,006,065,249 43,038,000 (1,592,069,875) 99,285,154,375

    Mesin 43,707,652,716 11,462,876,090 -- (1,460,127,446) 53,710,401,360

    Jumlah Harga Perolehan 1,302,998,198,827 31,801,638,093 144,125,500 (759,446,068) 1,333,896,265,352

    30 Juni 2012

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    26

    Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

    Rp Rp Rp Rp Rp

    Akumulasi Depresiasi (73)

    Kepemilikan Langsung

    Bangunan 52,798,839,487 4,595,903,694 -- -- 57,394,743,181

    Infrastruktur 4,245,453,824 372,891,721 -- -- 4,618,345,545

    Mesin 287,048,438,616 27,027,754,934 -- -- 314,076,193,550

    Peralatan Pabrik 3,470,575,661 426,945,440 -- -- 3,897,521,101

    Perabot dan Peralatan 4,923,696,495 819,623,326 -- -- 5,743,319,821

    Kendaraan 12,601,969,895 233,914,996 -- -- 12,835,884,891

    Jumlah 365,088,973,979 33,477,034,111 -- -- 398,566,008,089

    Sewa Pembiayaan

    Mesin 1,656,044,551 267,355,295 -- -- 1,923,399,846

    Kendaraan 2,584,991,506 861,397,908 -- -- 3,446,389,414

    Jumlah Akumulasi Depresiasi 369,330,010,036 34,605,787,314 -- -- 403,935,797,349

    Nilai Tercatat 933,668,188,791 (74) 929,960,468,002

    30 Juni 2012

    Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

    Rp Rp Rp Rp Rp

    Harga Perolehan

    Kepemilikan Langsung

    Tanah 139,222,405,500 125,406,612,522 -- -- 264,629,018,022

    Bangunan 133,505,305,280 45,535,862,888 -- 335,546,250 179,376,714,418

    Infrastruktur 10,238,167,193 210,450,000 -- (2,475,000) 10,446,142,193

    Mesin 494,187,404,938 147,272,542,632 -- 22,508,322,590 663,968,270,161

    Peralatan Pabrik 9,327,243,971 23,138,500 -- 264,588,275 9,614,970,746

    Perabot dan Peralatan 9,936,717,946 372,155,565 -- 454,324,447 10,763,197,958

    Kendaraan 20,024,710,448 352,303,745 -- (1,572,537,260) 18,804,476,933

    Jumlah 816,441,955,276 319,173,065,853 -- 21,987,769,302 1,157,602,790,431

    Sewa Pembiayaan

    Mesin 43,902,066,287 1,558,978,604 -- (43,270,686,133) 2,190,358,758

    Kendaraan 3,486,618,639 583,200,000 -- (3,486,618,639) 583,200,000

    Aset dalam Penyelesaian

    Bangunan 31,632,643,891 27,924,667,467 -- 39,356,885,644 98,914,197,001

    Mesin 34,823,088,917 23,471,913,973 -- (14,587,350,174) 43,707,652,716

    Jumlah Harga Perolehan 930,286,373,010 372,711,825,896 -- -- 1,302,998,198,906

    31 Desember 2011

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    27

    Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :

    Berdasarkan Perjanjian Memorandum antara PT Indo Beras Unggul (IBU), anak perusahaan dan PT Alam Makmur Semesta

    (AMS) tanggal 3 Mei 2011, IBU telah mengakuisisi tanah, bangunan dan mesin penggilingan beras dengan nilai sejumlah Rp

    137,2 miliar.

    Pada tahun 2011, penambahan aset tetap termasuk pembelian aset termasuk tanah, bangunan dan mesin-mesin dari PT

    Alam Makmur Sembada dan PT Unilever Indonesia.

    Sebagian tanah sedang dalam proses balik nama menjadi nama Perusahaan dan entitas anak.

    Jenis kepemilikan hak atas tanah Perusahaan dan entitas anak seluruhnya berupa Hak Guna Bangunan (”HGB”). Hak atas

    tanah tersebut akan berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2013 sampai tahun 2037.

    Saldo aktiva dalam penyelesaian terutama berasal dari proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik PT Patra Power Niaga

    (PPN), entitas anak dalam tahap pengembangan, yang terletak di Sragen - Jawa Tengah, dan pembangunan pabrik minyak

    sawit yang dimiliki oleh BRI entitas anak.

    Mesin dan bangunan yang tidak digunakan dalam produksi dengan nilai tercatat sebesar Rp 9.216.155.903 disajikan dalam

    akun “Aset Tetap yang Tidak Digunakan” pada aset tidak lancar.

    30 Juni 31 Desember

    2012 2011

    Rp Rp

    Beban Pokok Penjualan 31,819,749,207 50,836,404,172

    Beban Umum dan Administrasi 2,341,587,837 6,198,320,133

    Beban Penjualan 444,450,270 2,051,782,958

    34,605,787,314 59,086,507,263

    Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

    Rp Rp Rp Rp Rp

    Kepemilikan Langsung

    Bangunan 45,465,795,766 7,333,043,721 -- -- 52,798,839,487

    Infrastruktur 3,577,401,612 668,052,212 -- -- 4,245,453,824

    Mesin 239,355,055,022 44,302,158,775 -- 3,391,224,820 287,048,438,616

    Peralatan Pabrik 2,959,811,114 510,764,547 -- -- 3,470,575,661

    Perabot dan Peralatan 4,245,068,918 678,627,577 -- -- 4,923,696,495

    Kendaraan 11,901,389,965 773,179,742 -- (72,599,812) 12,601,969,895

    Jumlah 307,504,522,397 54,265,826,574 -- 3,318,625,008 365,088,973,979

    Sewa Pembiayaan

    Mesin 1,567,089,178 3,407,580,381 -- (3,318,625,008) 1,656,044,551

    Kendaraan 1,171,891,198 1,413,100,308 -- -- 2,584,991,506

    Jumlah Akumulasi Depresiasi 310,243,502,773 59,086,507,263 -- (3,318,625,008) 369,330,010,036

    Nilai Tercatat 620,042,870,237 933,668,188,870

    31 Desember 2011

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    28

    Manajemen berpendapat tidak ada indikasi atas perubahan-perubahan kondisi yang mengakibatkan penurunan nilai aset tetap

    pada 30 Juni 2012.

    12. Tanaman Perkebunan

    Berdasarkan perjanjian No.001/SPK-KOPBUN/SS/PT-BRI/I/2010 tanggal 7 Januari 2010 antara PT. Bumiraya Investindo (BRI),

    entitas anak, dengan Koperasi Perkebunan Sipatuo Sejahtera (program petani plasma), telah disepakati bahwa kedua belah

    pihak mengadakan kerjasama proyek pembagunan kebun plasma seluas 3.000 hektar.

    Sehubungan dengan perjanjian ini, BRI mengalihkan lahan-lahan seluas 3.000 hektar kepada petani plasma (anggota Koperasi

    Perkebunan Sipatuo Sejahtera).

    Manajemen berpendapat bahwa tidak perlu dibentuk penyisihan penurunan nilai piutang karena seluruh piutang dapat

    ditagih.

    Rincian mutasi Tanaman perkebunan adalah sebagai berikut :

    Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

    Rp Rp Rp Rp Rp

    Biaya Perolehan

    Kelapa Sawit 385,673,890,833 39,748,615,227 -- -- 425,422,506,060

    -

    Akumulasi Penyusutan

    Kelapa Sawit 12,057,935,613 2,356,301,047 -- -- 14,414,236,660

    Nilai Tercatat 373,615,955,220 411,008,269,400 -

    30 Juni 2012

    Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

    Rp Rp Rp Rp Rp

    Biaya Perolehan

    Kelapa Sawit 331,194,295,404 54,479,595,429 -- -- 385,673,890,833

    Akumulasi Penyusutan

    Kelapa Sawit 7,179,733,269 4,878,202,344 -- -- 12,057,935,613

    Nilai Tercatat 324,014,562,135 373,615,955,220

    31 Desember 2011

  • PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 dan Tahun yang Berakhir 31 Desember 2011 (Dalam Rupiah Penuh)

    29

    Rincian tanaman berdasarkan luas area adalah sebagai berikut:

    Tanaman perkebunan milik PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT

    Bank Mandiri (Persero) Tbk.

    Tanah perkebunan milik PT Charindo Palma Oetama d