› images › annual_report › Laporan_Keuangan... · PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN...

67
PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit) PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD, Tbk.

Transcript of › images › annual_report › Laporan_Keuangan... · PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN...

PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk

DAN ENTITAS ANAK

Laporan Keuangan Konsolidasian Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir

Pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit)

PT. TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD, Tbk.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK

Daftar isi Halaman

Surat Pernyataan Direksi

LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 (Tidak Diaudit)

Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1-2

Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3

Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4

Laporan Arus Kas Konsolidasian 5

Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6

1

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013

(Dalam Rupiah Penuh)

(0) (0)

ASET Catatan 31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

ASET LANCAR

Kas dan Setara Kas 2.d, 2.s, 2.t, 3, 38, 39 227.616.100.581 316.589.766.504

Piutang Usaha - Pihak Ketiga 2.s, 2.t, 4, 38, 39 965.778.113.299 904.694.980.459

Aset Keuangan Lancar Lainnya 2.s, 2.t, 5, 38, 39 110.509.900.999 110.412.733.035 Persediaan 2.e, 7 1.111.590.562.926 1.023.727.586.954 Pajak Dibayar di Muka 2.q, 8.a 13.199.458.178 11.231.464.058 Biaya Dibayar di Muka 2.f 28.128.843.448 12.075.827.405 Uang Muka Pembelian 10 90.696.728.678 66.769.328.540

Jumlah Aset Lancar 2.547.519.708.108 2.445.501.686.955

ASET TIDAK LANCAR

Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha 2.t, 2.u, 6, 39 43.364.455.281 43.364.455.281

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 2.i, 2.t, 9, 39 50.983.196.494 47.523.540.449

Aset Pajak Tangguhan 2.q, 8.b 10.728.141.974 10.728.141.974

Aset Tetap 2.g, 2.h, 2.v, 2.w, 12 1.474.787.508.658 1.443.553.393.200

Tanaman Perkebunan 2.i, 2.j, 2.v, 2.w, 13 605.654.389.555 591.159.249.845

Biaya Hak Atas Tanah Ditangguhkan - Neto 2.k, 14 65.793.004.727 63.839.516.631

Aset Takberwujud - Neto 2.n, 2.w, 2.y, 15 352.101.312.492 352.348.115.845

Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya 2.g, 2.w, 11 29.603.851.453 22.805.028.783

Jumlah Aset Tidak Lancar 2.633.015.860.633 2.575.321.442.008

JUMLAH ASET 5.180.535.568.741 5.020.823.128.963

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

2

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN

Pada Tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013

(Dalam Rupiah Penuh)

Catatan 31 Maret 31 Desember

LIABILITAS 2014 2013

Rp Rp

LIABILITAS JANGKA PENDEK

Utang Usaha 2.t, 16, 38, 39

Pihak Berelasi 2.u, 6 3.150.662.174 2.964.273.534

Pihak ketiga 2.s, 38 143.169.633.071 124.762.447.383

Beban Akrual 2.t, 17, 39 45.202.620.973 45.446.579.628

Utang Pajak 2.q, 8.c 254.768.660.685 241.110.246.166

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 2.t, 39 18.352.938.571 11.342.510.524

Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek 2.t, 18, 39 774.294.538.476 780.197.680.109

Bagian Lancar atas Liabilitas Jangka Panjang 2.h, 2.t, 20, 21, 39 124.999.390.031 121.650.715.850

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 2.s, 2.t, 19, 38, 39 66.888.556.133 64.244.944.254

Uang Muka Penjualan 2.p 10.770.383.623 5.505.843.222

Jumlah Liabilitas Jangka Pendek 1.441.597.383.736 1.397.225.240.670

LIABILITAS JANGKA PANJANG

Utang Bank Jangka Panjang 2.t, 21, 39 327.409.388.981 320.936.580.651

Utang Pihak Berelasi Non-Usaha 2.t, 2.u, 6, 39 111.969.095 102.318.076

Utang Sewa Pembiayaan 2.h, 2.t, 20, 39 9.185.965.278 11.776.174.880

Utang Obligasi - Neto 2.o, 2.t, 23, 39 592.609.770.085 592.152.526.643

Sukuk Ijarah - Neto 2.o, 2.t, 23, 39 299.255.250.000 299.180.775.000

Liabilitas Pajak Tangguhan 2.r, 8.b 4.701.884.785 4.701.884.785

Liabilitas Imbalan Pascakerja Jangka Panjang 2.n, 2.t, 22 37.974.755.387 37.974.755.387

Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 1.271.248.983.611 1.266.825.015.422

TOTAL LIABILITAS 2.712.846.367.346 2.664.050.256.093

EKUITAS

Ekuitas yang Dapat Diatribusikan Kepada

Pemilik Entitas Induk :

Modal Saham

Nilai Nominal

Saham Seri A : Rp 500

Saham Seri B : Rp 200

Modal Dasar

Saham Seri A: 135.000.000 Lembar

Saham Seri B : 4.652.500.000 Lembar

Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh

Saham Seri A : 135.000.000 Lembar

Saham Seri B : 2.791.000.000 Lembar pada 30 Juni 2013

dan 31 Desember 2012 2.m, 24 625.700.000.000 625.700.000.000

Tambahan Modal Disetor - Neto 2.o, 25 658.755.372.979 658.755.372.979

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Anak 26 95.826.654.573 95.826.654.573

Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali 27 43.932.064.234 43.932.064.234

Saldo Laba (Defisit) 686.028.248.521 587.960.867.918

2.110.242.340.307 2.012.174.959.704

KEPENTINGAN NON PENGENDALI 29 357.446.861.088 344.597.913.167

JUMLAH EKUITAS 2.467.689.201.395 2.356.772.872.871

JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 5.180.535.568.741 5.020.823.128.963

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

3

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN

Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013

(Dalam Rupiah Penuh)

OK OK

Catatan 31 Maret 31 Maret

2014 2013

Rp Rp

PENJUALAN - NETO 2.p, 30 1.153.221.708.266 854.604.161.337

BEBAN POKOK PENJUALAN 2.p, 31 896.361.017.346 672.602.737.431

LABA KOTOR 256.860.690.920 182.001.423.906

BEBAN USAHA

Beban Usaha 2.p, 32 (81.574.396.538) (58.753.514.169)

Pendapatan Lainnya 2.s, 34 8.190.730.851 129.235.063

Beban Lainnya 2.s, 34 (2.555.253.168) (1.657.485.693)

LABA USAHA 180.921.772.065 121.719.659.108

Biaya Keuangan Neto 2.v, 33 (44.931.050.690) (30.335.791.120)

LABA SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN 135.990.721.374 91.383.867.988

Beban Pajak Penghasilan 2.q, 8.d (25.074.392.850) (16.223.469.500)

LABA TAHUN BERJALAN 110.916.328.524 75.160.398.488

PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN -- --

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF

TAHUN BERJALAN 110.916.328.524 75.160.398.488

LABA TAHUN BERJALAN YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA :

Pemilik Entitas Induk 98.067.380.604 65.668.047.227

Kepentingan Non - Pengendali 29 12.848.947.921 9.492.351.261

JUMLAH 110.916.328.524 75.160.398.488

JUMLAH LABA KOMPREHENSIF YANG DAPAT

DIATRIBUSIKAN KEPADA :

Pemilik Entitas Induk 98.067.380.604 65.668.047.227

Kepentingan Non - Pengendali 29 12.848.947.921 9.492.351.261

JUMLAH 110.916.328.524 75.160.398.488

LABA PER SAHAM DASAR

Laba Tahun Berjalan yang Diatribusikan kepada

Pemegang Saham Biasa Entitas Induk 2.r, 35 33,52 22,44

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

4

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN PERUSAHAAN ANAK

LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN

Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada tanggal 31 Desember 2013

(Dalam Rupiah Penuh)

Kepentingan Jumlah

Nonpengendali Ekuitas

Catatan Modal Saham Tambahan Modal Disetor Selisih Transaksi Selisih Transaksi Jumlah

Agio Selisih Nilai Jumlah Perubahan Ekuitas Perubahan Ekuitas Ditentukan Belum

Saham Transaksi Entitas Anak Entitas Anak dan Penggunaannya Ditentukan

Neto Restrukturisasi Transaksi dengan Penggunaannya

Entitas Pihak

Sepengendali Nonpengendali

Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp

SALDO PER 31 DESEMBER 2012 625.700.000.000 657.539.614.608 1.215.758.371 658.755.372.979 95.826.654.573 43.932.064.234 25.000.000.000 275.974.381.788 1.725.188.473.573 308.262.449.085 2.033.450.922.658

Dividen Tunai dan Dana Cadangan Umum 28 -- -- -- -- -- -- 42.239.400.000 (65.647.400.000) (23.408.000.000) -- (23.408.000.000)

Laba Komprehensif Periode Berjalan -- -- -- -- -- -- -- 310.394.486.130 310.394.486.130 36.335.464.083 346.729.950.213karena Peningkatan Modal Entitas Anak 25 -- -- -- -- -- -- -- -- -- 12.848.947.921 12.848.947.921

SALDO PER 31 DESEMBER 2013 625.700.000.000 657.539.614.608 1.215.758.371 658.755.372.979 95.826.654.573 43.932.064.234 67.239.400.000 520.721.467.918 2.012.174.959.704 344.597.913.167 2.356.772.872.871

Laba Komprehensif Periode Berjalan -- -- -- -- -- -- -- 98.067.380.604 98.067.380.604 12.848.947.921 110.916.328.524karena Peningkatan Modal Entitas Anak 25 -- -- -- -- -- -- -- -- -- (12.848.947.921) (12.848.947.921)

SALDO PER 31 MARET 2014 625.700.000.000 657.539.614.608 1.215.758.371 658.755.372.979 95.826.654.573 43.932.064.234 67.239.400.000 618.788.848.522 2.110.242.340.307 357.446.861.088 2.467.689.201.395

Saldo Laba

Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk

5

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK

LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN

Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada tanggal 31 Maret 2014 dan 2013

(Dalam Rupiah Penuh)

OK

Catatan 31 Maret 31 Maret

2014 2013

Rp Rp

ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI

Penerimaan dari Pelanggan 1.085.865.520.918 837.704.713.888

Pembayaran kepada Pemasok dan Pihak Ketiga (960.983.620.786) (607.203.140.979)

Kas yang dihasilkan dari Operasi 124.881.900.132 230.501.572.909

Penerimaan Bunga 2.671.304.979 1.857.196.203

Pembayaran Pajak (3.748.358.868) (6.418.816.841)

Pembayaran Bunga dan beban Keuangan (13.371.660.787) (43.782.024.435)

Pembayaran Karyawan (43.664.972.445) (53.281.876.737)

Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi 66.768.213.011 128.876.051.099

ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI

Aset Tetap dan Perangkat Lunak

Penjualan 23.695.000 --

Pembelian (43.998.795.818) (30.323.172.345)

Penambahan Tanaman Perkebunan (6.357.206.963) (14.530.146.123)

Investasi Jangka Pendek

Penempatan -- (30.000.000.000)

Pencairan -- 82.529.439.140

Pengeluaran untuk Hak atas Tanah 14 (1.953.488.096) (1.800.898.872)

Uang Muka Jangka Panjang 11 (3.002.452.907) (4.329.219.729)

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi (55.288.248.784) 1.546.002.071

ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN

Utang Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya 18, 21

Penerimaan 26.392.532.937 111.564.245.884

Pembayaran (94.295.773.881) (238.066.954.164)

Utang Pihak Berelasi Non-Usaha

Penerimaan -- 31.257.265.613

Pembayaran Bunga Obligasi dan Fee Ijarah (23.062.500.000) --

Pembayaran Utang Sewa Pembiayaan (3.782.600.737) (2.474.453.428)

Pembayaran Bunga Pinjaman Bank - Kredit Investasi 18, 21 (9.191.641.594) (37.265.715.820)

Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan (103.939.983.275) (134.985.611.914)

KENAIKAN (PENURUNAN) BERSIH KAS DAN SETARA KAS (92.460.019.047) (4.563.558.744)

DAMPAK SELISIH KURS ATAS KAS DAN SETARA KAS 3.486.353.124 (92.251.721)

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL PERIODE 316.589.766.503 102.175.582.668

SALDO KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR PERIODE 227.616.100.581 97.519.772.203

Jumlah Kas dan Setara Kas pada Akhir Periode 2.d, 3

Terdiri dari :

Kas 945.898.183 2.959.716.656

Bank 170.583.357.611 78.612.281.313

Deposito Berjangka 56.086.844.787 15.947.774.234

Jumlah Kas dan Setara Kas 227.616.100.581 97.519.772.203

(0) --

Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

6

1. Umum

1.a. Pendirian Perusahaan PT Tiga Pilar Sejahtera Food Tbk (Perusahaan) didirikan pada tanggal 26 Januari 1990 berdasarkan Akta Pendirian

No. 143 yang dibuat di hadapan Winanto Wiryomartani, S.H., notaris di Jakarta, dengan nama PT Asia Intiselera.

Akta pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia dalam Surat Keputusan

No. C2-1827.HT.01.01.th.91 tanggal 31 Mei 1991 serta diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 65,

Tambahan No. 2504 tanggal 13 Agustus 1991.

Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir melalui Akta Pernyataan

Keputusan Rapat No. 147 tanggal 25 April 2013 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, S.H., S.E., M.Kn., notaris di

Jakarta, mengenai perubahan anggaran dasar . Perubahan ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi

Manusia Republik Indonesia melalui Surat Keputusan No. AHU- 32578.AH.01.02.Tahun 2013 tanggal 17 Juni 2013.

Sesuai dengan pasal 3 anggaran dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi usaha bidang

perdagangan, perindustrian, perkebunan, pertanian, ketenagalistrikan dan jasa. Sedangkan kegiatan usaha entitas

anak meliputi usaha industri mie dan perdagangan mie, khususnya mie kering, mie instan dan bihun, snack, industri

biskuit, permen, perkebunan kelapa sawit, pembangkit tenaga listrik, pengolahan dan distribusi beras. Perusahaan

mulai beroperasi secara komersial pada tahun 1990.

Kantor pusat Perusahaan beralamat di Gedung Alun Graha, Jl. Prof. Dr. Soepomo No. 233 Jakarta. Lokasi pabrik

mie kering, biskuit dan permen terletak di Sragen, Jawa Tengah. Lokasi pabrik bihun jagung terletak di Legok,

Tangerang. Lokasi pabrik makanan ringan terletak di Gunung Putri, Medan dan Banjarmasin. Usaha perkebunan

kelapa sawit terletak di beberapa lokasi di Sumatera dan Kalimantan. Usaha pengolahan dan distribusi beras

terletak di Cikarang, Jawa Barat dan Sragen, Jawa Tengah.

1.b. Penawaran Efek Perusahaan Pada tanggal 14 Mei 1997, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal-

Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) dengan suratnya No. S-919/PM/1997 untuk melakukan penawaran umum

45 juta saham biasa dengan nilai nominal Rp500 (dalam Rupiah penuh) per saham kepada masyarakat. Pada

tanggal 11 Juni 1997, saham tersebut telah efektif dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia (BEI).

Pada tanggal 5 September 2002, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk

mengeluarkan 230 juta saham biasa Seri B dengan nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) dan obligasi konversi

sebesar Rp60.000.000.000 yang dapat dikonversi dengan saham Perusahaan dengan harga pelaksanaan sebesar

Rp200 (dalam Rupiah penuh) per saham tanpa melalui Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sesuai dengan

Peraturan Bapepam No. IX.D.4, lampiran Kep-44/PM/1998. Pada tanggal 6 Nopember 2002 dan 29 Nopember

2002, BEI menyetujui pencatatan saham biasa seri B dan pencatatan pre-list saham hasil obligasi konversi.

Pada tanggal 24 Oktober 2003, Perusahaan memperoleh persetujuan Rapat Umum Pemegang Saham untuk

mengeluarkan 547,5 juta saham biasa seri B dengan nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) dalam rangka

Penawaran Umum Terbatas (PUT) I Perusahaan. Pada tanggal 7 Nopember 2003, saham tersebut telah dicatatkan

di BEI.

Pada tanggal 27 Oktober 2003, PT Tiga Pilar Sekuritas sebagai salah satu pemilik obligasi konversi melaksanakan

konversi 53 lembar obligasi konversi senilai Rp26.500.000.000 menjadi 132,5 juta saham biasa Seri B Perusahaan

dengan nominal Rp200 (dalam Rupiah penuh) per lembar saham. Saham tersebut telah dicatatkan di BEI pada

tanggal 19 Nopember 2003.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

7

Pada tahun 2008, Perusahaan melakukan PUT II kepada para pemegang saham dalam rangka penerbitan Hak

Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) sejumlah 627 juta saham biasa Seri B dengan nilai nominal Rp200 (dalam

Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp522 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut

telah mendapat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-2478/BL/2008 tanggal 28 April

2008, dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan tanggal 29 April

2008. Pada tanggal 14 Mei 2008, saham tersebut telah dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar

menjadi 1.672 juta saham biasa pada 31 Desember 2008.

Pada tahun 2011, Perusahaan melakukan PUT III dalam rangka penerbitan HMETD sebanyak 1.254 juta Saham

Biasa Seri B atau setara dengan 42,86% dari modal ditempatkan dan disetor dengan nilai nominal Rp200 (dalam

Rupiah penuh) per saham dan harga penawaran Rp560 (dalam Rupiah penuh) per saham. Penawaran tersebut

telah mendapat surat pemberitahuan efektif berdasarkan Surat Ketua Bapepam-LK No. S-12623/BL/2011 tanggal

24 Nopember 2011, dan telah mendapat persetujuan dari Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perusahaan

tanggal 24 Nopember 2011.

Seluruh saham tersebut dicatatkan pada BEI sehingga jumlah saham yang beredar menjadi 2.926.000.000 saham

pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.

1.c. Struktur Entitas Anak Perusahaan memiliki, baik secara langsung dan tidak langsung, lebih dari 50% saham dan/atau mempunyai kendali atas manajemen entitas-entitas anak sebagai berikut:

31-Mar 31-Mar 31-Des

2014 2013 2014 2013

% % Rp Rp

Pemilikan Langsung

PT Tiga Pilar Sejahtera Solo Industri dan Perdagangan Mie/ Snack 1990 99,90 99,90 1.086.297.384.817 1.128.966.945.842

PT Poly Meditra Indonesia Solo Industri Makanan Ringan 2000 99,90 99,90 294.886.921.790 344.663.252.127

PT Bumiraya Investindo dan Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit 1993 64,95 64,95 1.149.922.858.694 1.102.872.962.643

Entitas Anak

PT Dunia Pangan dan Sragen Industri dan Perdagangan Beras 2008 70,00 70,00 1.847.165.092.755 1.663.197.368.285

Entitas Anak

PT Patra Power Nusantara Solo Industri Pembangkit Tenaga Listrik -- 99,90 99,90 97.238.295.708 97.260.796.327

PT Balaraja Bisco Paloma dan Balaraja Distribusi, Perdagangan dan Keagenan -- 99,90 99,90 648.057.306.805 596.612.525.973

Entitas Anak

PT Golden Plantation Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit -- 99,99 -- 2.500.000.000 --

Pemilikan Tidak Langsung

Melalui PT Bumiraya Investindo:

PT Charindo Palma Oetama Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit 2006 99,99 99,99 189.228.755.095 182.477.914.129

PT Muarobungo Plantation dan Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit 2007 99,99 99,99 128.546.799.513 105.085.852.098

Entitas Anak

PT Airlangga Sawit Jaya Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit 2006 99,99 99,99 125.766.017.997 122.373.731.527

PT Mitra Jaya Agro Palm Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit 2000 99,99 99,99 231.489.571.440 229.960.132.188

PT Tugu Palma Sumatera Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit 2008 99,96 99,96 20.594.354.487 18.888.176.950

Pemilikan Tidak Langsung

Melalui PT Muarobungo Plantation:

PT Tandan Abadi Mandiri Jakarta Industi Perkebunan Kelapa Sawit -- 99,99 99,99 19.306.214.494 15.012.887.909

Pemilikan Tidak Langsung

Melalui PT Dunia Pangan:

PT Jatisari Srirejeki Karawang Industri dan Perdagangan Beras 2003 99,99 99,99 641.280.968.489 681.482.433.818

PT Indo Beras Unggul Jakarta Industri dan Perdagangan Beras 2008 99,99 99,99 551.910.242.814 562.099.608.270

PT Sukses Abadi Karya Inti Jakarta Industri dan Perdagangan Beras -- 99,96 99,96 204.810.742.178 182.847.138.747

Pemilikan Tidak Langsung

Melalui PT Balaraja Bisco Paloma:

PT Putra Taro Paloma Balaraja Industri Makanan Ringan 2011 99,96 99,96 463.485.083.219 425.948.041.917

PT Subafood Pangan Jaya Tangerang Industri Makanan Ringan 2005 99,60 99,60 170.544.874.734 160.901.233.141

PT Sekar Tanjung Sejahtera Jakarta Industri Makanan dan Minuman 2014 98,33 -- 60.000.000 --

Entitas Anak Domisili Jenis Usaha

Tahun

Operasi

Komersial

Persentase Kepemilikan Jumlah Aset

31-Des

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

8

Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 7 tanggal 10 Agustus 2012 yang dibuat dihadapan Benediktus Andy Widiyanto S.H., notaris di Tangerang, DP, entitas anak, memperoleh kepemilikan saham pada IBU sebesar 21.374 saham, sehingga kepemilikan tidak langsung perusahaan pada IBU berubah dari 49% menjadi 70%.

Pada tanggal 3 Oktober 2012, PT Bumiraya Investindo, entitas anak, mengakuisisi seluruh kepemilikan di PT Tandan

Abadi Mandiri (melalui kepemilikan tidak langsung PT Muarobungo Plantation sebesar 99,99% dan PT Tugu Palma

Sumatera sebesar 0,01%) dengan nilai akuisisi sebesar Rp 12.500.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi

bisnis (lihat Catatan 37).

Pada tanggal 22 Nopember 2012, PT Dunia Pangan, entitas anak, mengakuisisi 99,96% kepemilikan di PT Sukses

Abadi Karya Inti (SAKTI) dengan nilai akuisisi sebesar Rp 22.500.000.000. Pada tanggal akuisisi, SAKTI belum

beroperasi sehingga dicatat sebagai akuisisi aset.

Pada tanggal 19 Desember 2012, PT Balaraja Bisco Paloma, entitas anak, mengakuisisi 99,6% kepemilikan di PT

Subafood Pangan Jaya, dengan nilai akuisisi sebesar Rp 100.000.000.000. Transaksi ini merupakan kombinasi bisnis

(lihat Catatan 37).

Pada tanggal 21 Februari 2014, PT Balaraja Bisco Paloma (BBP), entitas anak mendirikan PT Sekar Tanjung

Sejahtera, dengan modal dasar Rp. 240.000.000, dan modal ditempatkan dan disetorkan penuh sebesar Rp.

60.000.000, melalui kepemilikan langsung sebesar 98,33%.

1.d. Dewan Komisaris, Dewan Direksi , Komite Audit dan Karyawan

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa No. 101 tanggal 30 Agustus 2013 yang

dibuat di hadapan Humberg Lee, S.H., S.E., M.Kn., notaris di Jakarta, susunan anggota Dewan Komisaris, Direksi

dan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Corporate Secretary Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing dijabat oleh

Yulie Hadiwana.

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Dewan Komisaris

Komisaris Utama Anton Apriyantono Anton Apriyantono

Wakil Komisaris Utama Kang Hongkie Widjaja Kang Hongkie Widjaja

Komisaris Hengky Koestanto Hengky Koestanto

Ridha DM Wirakusumah Ridha DM Wirakusumah

Komisaris Independen Bondan Haryo Winarno Bondan Haryo Winarno

Alm. Haryadi Haryadi

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

9

Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing dijabat sebagai

berikut:

Jumlah remunerasi yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Direksi untuk periode yang berakhir pada 31

Maret 2014 dan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 jumlah keseluruhan karyawan tetap Perusahaan dan entitas anak masing-masing adalah 2.926 orang (tidak diaudit).

2. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan

2.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK)

Laporan keuangan konsolidasian Grup telah disusun dan disajikan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan

(SAK) di Indonesia yang meliputi Pernyataan dan Interpretasi yang diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi

Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK-IAI), serta peraturan Bapepam-LK No.VIII.G.7 tentang “Pedoman

Penyajian Laporan Keuangan” sesuai Keputusan No. KEP-347/BL/2012 tentang perubahan atas Peraturan

No. VIII.G.7 dan ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.

2.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian

Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali

laporan arus kas konsolidasian yang menggunakan dasar kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan

keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang didasarkan

pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.

Laporan arus kas konsolidasian menyajikan informasi penerimaan dan pengeluaran kas yang dikelompokkan dalam

aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Laporan arus kas dari aktivitas operasi dilaporkan menggunakan metode

langsung.

Mata uang fungsional Grup adalah Rupiah. Transaksi dicatat menggunakan mata uang fungsional. Mata uang

penyajian yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah.

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Komite Audit

Ketua Alm. Haryadi Haryadi

Anggota Trisnawan Widodo Trisnawan Widodo

Sri Wahyuni Sri Wahyuni

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

10

SAK baru atau penyesuaian atas SAK yang wajib diterapkan untuk pertama kalinya untuk tahun buku yang dimulai 1

Januari 2013, yang relevan terhadap Grup adalah penyesuaian atas PSAK No. 60 (Revisi 2010) “Instrumen

Keuangan: Pengungkapan". Manajemen Grup telah mengevaluasi dampak yang ditimbulkan dan penyesuaian PSAK

No. 60 tersebut tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian. Penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012)

“Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi sebagaimana yang dijelaskan

pada Catatan 2.p.

Sementara itu, Pencabutan atas PSAK No. 51, “Akuntansi Kuasi-Reorganisasi” yang berlaku efektif sejak 1 Januari

2013 tidak relevan, serta tidak menghasilkan perubahan kebijakan akuntansi Grup dan tidak memiliki dampak

terhadap jumlah yang dilaporkan untuk periode berjalan atau tahun sebelumnya.

2.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi

Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan

secara langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada

Catatan 1.c.

Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika

terdapat:

a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau

perjanjian; c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan

mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan

mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.

Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode

pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur

kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.

Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi

dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.

Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam

penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Grup sebagai satu

kesatuan.

Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi pemegang

saham minoritas atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak.

Seluruh transaksi material dan saldo akun antar perusahaan (termasuk laba atau rugi yang signifikan yang belum

direalisasi) telah dieliminasi.

Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset bersih dari entitas anak yang tidak

dapat diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung pada entitas induk, yang masing-masing disajikan dalam

laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian,

terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada entitas induk.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

11

2.d. Kas dan Setara Kas

Kas terdiri dari saldo kas dan simpanan di bank yang sewaktu-waktu bisa dicairkan, tidak dijaminkan dantidak dibatasi

penggunaannya

Setara kas merupakan deposito yang jangka waktunya sama atau kurang dari 3 (tiga) bulan sejak tanggal

penempatan dan tidak dibatasi penggunaannya

2.e. Persediaan

Persediaan dinyatakan menurut nilai yang terendah antara harga perolehan dan nilai bersih yang dapat

direalisasikan. Harga perolehan meliputi biaya-biaya yang terjadi untuk memperoleh persediaan tersebut serta

membawanya ke lokasi dan kondisi yang diinginkan. Nilai bersih yang dapat direalisasikan adalah taksiran harga jual

persediaan yang wajar setelah dikurangi dengan taksiran biaya untuk menyelesaikan dan menjual barang tersebut.

Harga perolehan dihitung dengan menggunakan metode Masuk Pertama Keluar Pertama.

Penyisihan untuk persediaan usang ditetapkan berdasarkan penelaahan berkala terhadap kondisi fisik persediaan.

2.f. Biaya Dibayar di Muka

Biaya dibayar di muka akan diamortisasi sesuai jangka waktu manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus.

2.g. Perkebunan Plasma

Pengembangan perkebunan plasma dibiayai oleh kredit investasi perkebunan plasma dari bank atau melalui

pembiayaan sendiri. Biaya-biaya yang terjadi dalam tahap pengembangan perkebunan plasma sampai perkebunan

plasma tersebut diserahkan kepada petani plasma dikapitalisasi. Akumulasi biaya pengembangan perkebunan

plasma disajikan sebesar nilai bersihnya setelah dikurangi dengan kredit investasi yang diterima sebagai aset atau

liabilitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian.

Selisih antara akumulasi biaya pengembangan dengan nilai konversi (jumlah yang disepakati antara bank dan petani

plasma) dibebankan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat perkebunan plasma diserahkan ke

petani plasma.

2.h. Sewa

Penentuan apakah suatu perjanjian merupakan perjanjian sewa atau perjanjian yang mengandung sewa didasarkan

atas substansi perjanjian pada tanggal awal sewa dan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada penggunaan

suatu aset dan perjanjian tersebut memberikan suatu hak untuk menggunakan aset tersebut.

Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh

risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa operasi jika

sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan

aset.

Grup sebagai Lessee

Pada awal masa sewa, Grup mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan liabilitas dalam laporan posisi keuangan

sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah

dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai

kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan

praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan

lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah

konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

12

Dalam sewa operasi, Grup mengakui pembayaran sewa sebagai beban dengan dasar garis lurus selama masa

sewa.

2.i. Aset Tetap

Aset tetap dicatat berdasarkan model biaya yang dinyatakan sebesar biaya perolehan dikurangi akumulasi

penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai aset, jika ada, kecuali tanah yang dicatat pada harga perolehan dan

tidak didepresiasi.

Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang tidak boleh

dikreditkan, biaya pinjaman dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi

dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan.

Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset

tetap sebagai berikut:

Tahun

Bangunan dan Infrastruktur 10 – 20

Mesin 4 – 10

Peralatan Pabrik 8

Kendaraan 4 – 8

Perabot dan Peralatan Kantor 4 – 8

Biaya-biaya setelah perolehan awal dimasukkan di dalam nilai tercatat aset dan diakui secara terpisah, hanya jika

terdapat kemungkinan besar biaya yang dikapitalisasi tersebut akan memberikan manfaat ekonomis bagi Grup dan

dapat diukur secara andal. Nilai tercatat dari komponen yang diganti dihapusbukukan.

Seluruh biaya pemeliharaan dan perbaikan lainnya diakui sebagai beban pada laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian pada saat terjadinya.

Ketika aset tetap sudah tidak digunakan lagi atau dilepas, biaya perolehan serta akumulasi penyusutannya

dikeluarkan dari aset tetap yang bersangkutan dan keuntungan atau kerugian yang timbul dilaporkan di dalam laporan

laba rugi komprehensif konsolidasian.

Aset dalam penyelesaian disajikan sebagai bagian dalam aset tetap. Seluruh biaya yang dikeluarkan, termasuk biaya

pinjaman yang digunakan untuk konstruksi aset terkait selama periode konstruksi, dikapitalisasi. Aset dalam

penyelesaian akan dipindahkan ke aset tetap yang tepat pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap

digunakan.

Perusahaan melakukan penelaahan berkala atas nilai residu, umur manfaat, serta metode penyusutan dan dilakukan

penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.

2.j. Tanaman Perkebunan

Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar harga perolehan yang meliputi biaya persiapan lahan,

penanaman, pemupukan dan pemeliharaan termasuk biaya pinjaman yang digunakan untuk membiayai

pengembangan tanaman belum menghasilkan dan biaya tidak langsung lainnya yang diukur secara proporsional

berdasarkan luas hektar tanam.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

13

Pada saat tanaman sudah menghasilkan, akumulasi harga perolehan tersebut direklasifikasi ke tanaman

menghasilkan. Tanaman menghasilkan disusutkan dengan metode garis lurus selama taksiran masa produktif selama

25 tahun.

2.k. Biaya Pinjaman

Biaya pinjaman yang timbul dari pinjaman bank yang diperoleh untuk membiayai pengembangan tanaman

perkebunan belum menghasilkan dan pembangunan mesin dikapitalisasi ke masing-masing tanaman perkebunan

dan aset tetap. Biaya tersebut merupakan beban bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan

selisih kurs yang diperlakukan sebagai penyesuaian atas biaya bunga. Kapitalisasi dihentikan pada saat tanaman

perkebunan belum menghasilkan menjadi tanaman menghasilkan dan mesin siap untuk digunakan sesuai dengan

tujuannya.

2.l. Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan

Seluruh biaya sehubungan dengan perolehan hak kepemilikan tanah ditangguhkan hingga hak tersebut diperoleh.

2.m. Aset Takberwujud

Biaya sehubungan dengan pembelian piranti lunak komputer dan biaya pemutakhirannya ditangguhkan dan

diamortisasi dengan metode garis lurus selama masa manfaatnya.

Goodwill timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai aset pada tanggal dimana pengendalian diperoleh.

Goodwill merupakan selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar aset bersih perusahaan yang diperoleh pada

tanggal akuisisi.

Goodwill diuji setiap tahun untuk penurunan dan diakui sebesar kerugian penurunan biaya perolehan dikurangi

akumulasi. Penurunan kerugian pada goodwill tidak dapat dipulihkan. Keuntungan dan kerugian atas divestasi entitas

termasuk nilai tercatat goodwill terkait dengan entitas yang dijual.

Goodwill dialokasikan terhadap unit penghasil kas untuk tujuan mengujian penurunan nilai. Alokasi dilakukan

terhadap masing-masing unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yang diharapkan untuk memperoleh

keuntungan dari kombinasi bisnis di mana goodwill timbul.

Merek-merek dagang tertentu yang memiliki jangka waktu, tidak diamortisasi selama merek dagang tersebut dapat

diperpanjang.

2.n. Imbalan Kerja

Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek merupakan upah, gaji dan iuran jaminan sosial (Jamsostek). Imbalan kerja jangka pendek diakui sebesar jumlah tak terdiskonto ketika pekerja telah memberikan jasanya kepada Grup dalam suatu periode akuntansi.

Imbalan Pascakerja Imbalan pascakerja merupakan manfaat pasti yang dibentuk tanpa pendanaan khusus dan didasarkan pada masa kerja dan jumlah penghasilan karyawan saat pensiun. Metode penilaian aktuarial yang digunakan untuk menentukan nilai kini cadangan imbalan pasti, beban jasa kini yang terkait dan beban jasa lalu adalah metode Projected Unit Credit. Beban jasa kini, beban bunga, beban jasa lalu yang telah menjadi hak karyawan dan dampak kurtailmen atau penyelesaian (jika ada) diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun berjalan. Beban jasa lalu yang belum menjadi hak karyawan dan keuntungan atau kerugian aktuarial bagi karyawan yang masih aktif bekerja diamortisasi selama jangka waktu rata-rata sisa masa kerja karyawan.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

14

Pesangon pemutusan kontrak kerja diakui jika, dan hanya jika, Grup berkomitmen untuk: a. Memberhentikan seorang atau sekelompok pekerja sebelum tanggal pensiun normal; atau b. Menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela.

2.o. Biaya Emisi Saham, Obligasi dan Sukuk Ijarah

Biaya emisi saham merupakan biaya yang berkaitan dengan penerbitan saham Perusahaan. Biaya ini mencakup fee

dan komisi yang dibayarkan kepada penjamin emisi, lembaga dan profesi penunjang pasar modal, biaya pencetakan

dokumen pernyataan pendaftaran, biaya pencatatan efek ekuitas di bursa efek, dan biaya promosi. Biaya emisi

saham dicatat sebagai pengurang modal disetor dan disajikan sebagai bagian dari ekuitas dalam akun “Tambahan

Modal Disetor”.

Obligasi yang diterbitkan dikelompokkan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan

diamortisasi (lihat Catatan 2.t). Sehingga, biaya emisi obligasi langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka

memperlihatkan hasil emisi neto obligasi tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan

diskonto atau premium yang diamortisasi selama jangka waktu obligasi tersebut dengan metode suku bunga efektif.

Sukuk Ijarah yang diterbitkan dikelompokkan dalam kategori liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan

diamortisasi. Sehingga, biaya emisi sukuk ijarah langsung dikurangkan dari hasil emisi dalam rangka memperlihatkan

hasil emisi neto sukuk ijarah tersebut. Selisih antara hasil emisi neto dengan nilai nominal merupakan diskonto atau

premium yang diamortisasi selama jangka waktu sukuk ijarah tersebut dengan metode garis lurus.

2.p. Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali berupa pengalihan aset, liabilitas, saham atau instrumen

kepemilikan lainnya yang dilakukan dalam rangka reorganisasi entitas-entitas yang berada dalam satu kelompok yang

sama, bukan merupakan perubahan pemilikan dalam arti substansi ekonomi, sehingga tidak menimbulkan laba atau

rugi bagi seluruh kelompok perusahaan ataupun bagi entitas dalam kelompok perusahaan tersebut.

Karena transaksi restrukturisasi antara entitas sepengendali tidak mengakibatkan perubahan substansi ekonomi

pemilikan atas aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan, maka aset ataupun

liabilitas yang pemilikannya dialihkan (dalam bentuk hukumnya) dicatat sesuai dengan nilai buku seperti

penggabungan usaha berdasarkan metode penyatuan kepemilikan.

Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku tersebut bukan merupakan Goodwill. Selisih tersebut dicatat

sebagai akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali” dan disajikan dalam pos tambahan modal

disetor sebagai unsur ekuitas.

Sejak penerapan PSAK No. 38 (Revisi 2012) “Kombinasi Bisnis Entitas Sepengendali” mulai 1 Januari 2013, akun ini

tidak dapat diakui sebagai laba rugi direalisasi maupun direklasifikasi ke saldo laba.

2.q. Pengakuan Pendapatan dan Beban

Penjualan diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan. Penjualan yang dibayar di muka diakui sebagai

pendapatan pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.

Beban diakui pada saat terjadinya.

2.r. Pajak Penghasilan

Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui

sebagai pajak tangguhan dengan menggunakan pendekatan neraca. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang

berlaku saat ini.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

15

Saling hapus atas aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan jika, dan hanya jika, entitas: 1. memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus aset pajak kini terhadap

liabilitas pajak kini; dan 2. aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkai dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh

otoritas pajak yang sama atas entitas kena pajak yang sama.

Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku

pada tanggal laporan posisi keuangan dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi.

Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa

jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.

Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan,

pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan

atas banding tersebut telah ditetapkan.

Aset dan liabilitas pajak tangguhan saling hapus jika terdapat hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk

melakukan saling hapus aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dan aset dan liabilitas pajak tangguhan yang terkait

dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan yang sama, baik atas entitas kena pajak yang

sama ataupun berbeda dan adanya niat untuk menyelesaikan saldo –saldo tersebut secara neto.

Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, yaitu laba yang dihitung sesuai

dengan peraturan perpajakan yang berlaku.

Group yang saling hapus atas aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan jika, dan hanya jika, entitas:

1. memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang diakui; dan 2. bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas

secara bersamaan.

2.s. Saldo dan Transaksi dalam Mata Uang Asing

Mata uang fungsional Perusahaan adalah Rupiah. Mata uang selain mata uang fungsional adalah mata uang asing.

Transaksi-transaksi selama periode berjalan dalam mata uang asing dicatat dengan kurs spot yang berlaku pada saat

terjadinya transaksi.

Pada tanggal laporan keuangan, pos moneter dalam mata uang asing disesuaikan dengan kurs penutup yang berlaku

yaitu:

Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif

konsolidasian tahun yang bersangkutan.

Sedangkan pos nonmoneter yang diukur dalam biaya historis dalam mata uang asing diukur menggunakan kurs pada

tanggal transaksi dan pos moneter yang diukur pada nilai wajar dalam mata uang asing diukur menggunakan kurs

pada tanggal ketika nilai wajar ditetapkan.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

16

2.t. Instrumen Keuangan

Aset Keuangan

Perusahaan mengklasifikasikan asset keuangannya dalam kategori (i) asset keuangan yang diukur pada nilai wajar

melalui laba rugi, (ii) pinjaman yang diberikan dari piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv)

asset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi iini tergantung dari tujuan perolehan asset keuangan tersebut.

Managemen menentukan klasifikasi asset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.

(i) Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laba Rugi (FVTPL) FVTPL adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai

diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat

bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset

diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

(ii) Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah

ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan

piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan

diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

(iii) Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (HTM) Investasi HTM adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh

temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset

keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:

a) Investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;

b) Investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) Investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.

(iv) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual (AFS) Aset keuangan AFS adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi.

Pada saat pengakuan awal, aset keuangan AFS pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya

diukur pada nilai wajarnya dimana laba atau rugi diakui pada laporan perubahan ekuitas konsolidasian kecuali

untuk kerugian penurunan nilai dan laba rugi konsolidasian dari selisih kurs hingga aset keuangan dihentikan

pengakuannya. Jika AFS mengalami penurunan nilai, akumulasi laba rugi yang sebelumnya diakui pada bagian

laporan perubahan ekuitas konsolidasian akan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Sedangkan penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau

kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk

dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas Klasifikasi sebagai liabilitas atau ekuitas Liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan diklasifikasi sesuai dengan substansi perjanjian kontraktual dan definisi liabilitas keuangan dan instrumen ekuitas.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

17

Instrumen Ekuitas Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung.

Perolehan kembali modal saham yang telah diterbitkan oleh Perusahaan dicatat dengan menggunakan metode biaya.

Saham yang dibeli kembali dicatat sesuai dengan harga perolehan kembali dan disajikan sebagai pengurang modal

saham.

Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi. (i) Liabilitas Keuangan yang Diukur pada FVTPL

Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur FVTPL adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.

Pada saat pengakuan awal seluruh liabilitas keuangan diakui pada nilai wajarnya setelah dikurangi biaya transaksi, dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.

(ii) Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi

Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada FVTPL dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.

Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan FVTPL, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut

berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal. Untuk investasi ekuitas AFS yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang

pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti objektif penurunan nilai.

Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti

objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Perusahaan atas tertagihnya piutang di

masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga

pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.

Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai

merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang

didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.

Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset

keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang

tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang

sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang

diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.

Jika aset keuangan AFS dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

18

diakui dalam pendapatan komprehensif lain direklasifikasi ke laba rugi konsolidasian periode berjalan.

Pengecualian dari instrumen ekuitas AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.

Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laba rugi periode berjalan tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.

Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Grup mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Grup memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup

masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diterima.

Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan

atau kadaluarsa.

Metode Suku Bunga Efektif

Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari

instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku

bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang

(mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang

merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya)

selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk

memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.

Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan

FVTPL.

Saling hapus Instrumen Keuangan

Saling hapus aset dan liabilitas keuangan dan jumlah bersih disajikan dalam laporan keuangan konsolidasian ketika

terdapat hak secara hukum untuk saling hapus jumlah yang diakui dan terdapat maksud untuk menyelesaikannya

secara neto atau untuk merealisasikan aset dan liabilitas secara bersamaan.

Estimasi Nilai Wajar

Nilai wajar aset dan liabilitas keuangan harus diestimasi untuk tujuan pengakuan dan pengukuran atau

pengungkapan.

PSAK No. 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan” mensyaratkan pengungkapan pengukuran nilai wajar dengan hirarki nilai wajar dengan tingkatan sebagai berikut: (a) harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (Tingkat 1); (b) input selain harga kuotasian yang termasuk dalam Tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset dan liabilitas,

baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga) (Tingkat 2); dan (c) input dari aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat

diobservasi) (Tingkat 3).

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

19

Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif ditentukan berdasarkan harga pasar yang berlaku

pada tanggal pelaporan. Kuotasian harga pasar yang digunakan aset keuangan yang dimiliki Perusahaan adalah

harga penawaran kini sedangkan untuk liabilitas keuangan menggunakan ask price. Instrumen ini termasuk Tingkat 1.

Nilai wajar instrumen keuangan yang tidak diperdagangkan di pasar aktif ditentukan dengan menggunakan teknik

penilaian. Teknik penilaian ini memaksimalkan penggunaan data pasar yang dapat diobservasi yang tersedia dan

andal dengan meminimalisasi penggunaan estimasi. Jika semua input yang signifikan diperlukan untuk nilai wajar

instrumen yang dapat diobservasi, Instrumen ini termasuk Tingkat 2.

Bila satu atau lebih input yang signifikan tidak menggunakan data pasar yang tidak dapat diobservasi, instrumen ini

termasuk pada Tingkat 3. Hal ini berlaku untuk efek modal yang tidak terdaftar pada bursa saham.

2.u. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi

Pihak-pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan yang menyiapkan laporan keuangannya (“Perusahaan pelapor”): a. Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan Perusahaan pelapor jika orang tersebut:

(i) memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas Perusahaan pelapor; (ii) memiliki pengaruh signifikan atas Perusahaan pelapor; atau (iii) personal manajemen kunci Perusahaan pelapor atau perusahaan induk Perusahaan pelapor.

b. Suatu perusahaan berelasi dengan Perusahaan pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut:

(i) Perusahaan dan Perusahaan pelapor adalah anggota dari kelompok usaha yang sama (artinya perusahaan induk, entitas anak dan entitas anak berikutnya terkait dengan perusahaan lain);

(ii) Satu perusahaan adalah perusahaan asosiasi atau ventura bersama dari perusahaan lain (atau perusahaan asosiasi atau ventura bersama yang merupakan anggota suatu kelompok usaha, dimana perusahaan lain tersebut adalah anggotanya);

(iii) Kedua perusahaan tersebut adalah ventura bersama dari pihak ketiga yang sama; (iv) Satu perusahaan adalah ventura bersama dari perusahaan ketiga dan perusahaan yang lain adalah

perusahaan asosiasi dari perusahaan ketiga; (v) Perusahaan tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu

Perusahaan pelapor atau perusahaan yang terkait dengan Perusahaan pelapor. Jika Perusahaan pelapor adalah perusahaan yang menyelenggarakan program tersebut, perusahaan sponsor juga berelasi dengan Perusahaan pelapor;

(vi) Perusahaan yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam butir (a); atau

(vii) Orang yang diidentifikasi dalam butir (a) (i) memiliki pengaruh signifikan terhadap perusahaan atau personil manajemen kunci perusahaan (atau perusahaan induk dari perusahaan).

2.v. Penurunan Nilai Aset Non Keuangan

Jumlah yang dapat diperoleh kembali suatu aset non-keuangan diestimasi pada saat kejadian-kejadian atau

perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa jumlah tercatatnya mungkin tidak dapat diperoleh

kembali. Penurunan nilai aset diakui sebagai rugi tahun berjalan.

Rugi penurunan nilai yang telah diakui pada periode sebelumnya dibalik, jika dan hanya jika, terdapat perubahan

estimasi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir

diakui. Jika demikian, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Kenaikan ini merupakan suatu

pembalikan rugi penurunan nilai. Jumlah tercatat aset yang meningkat karena pembalikan rugi penurunan nilai, tidak

boleh melebihi jumlah tercatat seandainya aset tidak mengalami rugi penurunan nilai pada periode sebelumnya.

2.w. Informasi Segmen

Informasi segmen Grup dilaporkan menurut segmen operasi.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

20

Segmen operasi adalah suatu komponen dari entitas yang mempunyai aktivitas bisnis dimana hasil operasinya

dievaluasi oleh manajemen secara regular, dan informasi keuangannya dapat disajikan secara terpisah.

2.x. Kombinasi Bisnis

Grup mencatat setiap kombinasi bisnis dengan menerapkan metode akusisi.

Imbalan yang dialihkan dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada nilai wajar, yang dihitung sebagai hasil

penjumlahan dari nilai wajar pada tanggal akuisisi atas seluruh aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui dan

instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Perusahaan. Biaya terkait akuisisi diakui sebagai beban pada periode saat

biaya tersebut terjadi.

Grup mengukur aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dengan nilai wajar pada tanggal akuisisi, kecuali:

Aset atau liabilitas pajak tangguhan yang timbul dari aset yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih dalam kombinasi bisnis diukur sesuai PSAK No. 46 (Revisi 2010), “Akuntansi Pajak Penghasilan”.

Liabilitas (atau aset, jika ada) terkait dengan kesepakatan imbalan kerja dari pihak yang diakuisisi diukur sesuai PSAK No. 24 (Revisi 2004), “Imbalan Kerja”.

Instrumen liabilitas atau ekuitas yang terkait dengan penggantian atas penghargaan pembayaran berbasis saham pihak yang diakuisisi dengan penghargaan pembayaran berbasis saham pihak pengakuisisi diukur sesuai dengan metode yang diatur dalam PSAK No. 53 (Revisi 2010), “Pembayaran Berbasis Saham”.

Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) yang diperoleh, yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual pada tanggal akuisisi diukur sesuai PSAK No. 58 (revisi 2009), “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan”.

2.y. Laba per Saham

Laba per saham dasar (LPS) dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada entitas induk dengan

jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang beredar dalam perode yang bersangkutan.

LPS dilusian mempertimbangkan pula instrumen keuangan lain yang diterbitkan yang sifatnya berpotensi dilutif bagi

seluruh saham biasa yang beredar sepanjang periode pelaporan.

2.z. Sumber Estimasi Ketidakpastian dan Pertimbangan Akuntansi Penting Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi keuangan di Indonesia mengharuskan manajemen

untuk membuat asumsi dan estimasi yang dapat mempengaruhi jumlah tercatat aset dan liabilitas tertentu pada akhir

tahun pelaporan.

Dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini, asumsi akuntansi telah dibuat dalam proses penerapan

kebijakan akuntansi yang memiliki pengaruh signifikan terhadap jumlah tercatat aset dan liabiltas pada laporan

keuangan konsolidasian. Selain itu juga terdapat asumsi akuntansi mengenai sumber estimasi ketidakpastian pada

akhir tahun pelaporan yang dapat mempengaruhi secara material jumlah tercatat aset dan liabilitas untuk tahun

pelaporan berikutnya.

Manajemen secara periodik menelaah asumsi dan estimasi ini untuk memastikan bahwa asumsi dan estimasi telah

dibuat berdasarkan semua informasi relevan yang tersedia pada tanggal tersebut dimana laporan keuangan

konsolidasian disusun. Karena terdapat ketidakpastian yang melekat dalam pembuatan estimasi, nilai aset dan

liabilitas yang akan dilaporkan di masa mendatang akan berbeda dari estimasi tersebut.

Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Secara umum manajemen menganalisis kecukupan penyisihan piutang berdasarkan beberapa hal, yaitu antara lain menganalisis historis piutang tak tertagih, konsentrasi piutang masing-masing pelanggan, kelayakan kredit yang diberikan dan perubahan jangka waktu pelunasan. Analisis tersebut dilakukan secara individual terhadap jumlah piutang yang signifikan, sedangkan kelompok piutang yang tidak signifikan dilakukan atas dasar kolektif. Pada

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

21

tanggal pelaporan, jumlah tercatat piutang telah mencerminkan nilai wajarnya dan nilai tercatat tersebut dapat berubah secara material pada periode pelaporan berikutnya, namun perubahan itu bukan berasal dari asumsi maupun estimasi yang dibuat pada tanggal pelaporan ini (lihat Catatan 4)

Estimasi Pajak Tangguhan Pertimbangan manajemen diperlukan untuk menentukan jumlah pajak tangguhan yang diakui sebagai laba atau rugi serta jumlah yang dicatat sebagai aset pajak tangguhan. Pengakuan tersebut dilakukan hanya jika besar kemungkinan aset tersebut akan terpulihkan dalam bentuk manfaat ekonomi yang akan diterima pada periode mendatang, dimana perbedaan temporer dan akumulasi rugi fiskal masih dapat digunakan. Manajemen juga mempertimbangkan estimasi laba kena pajak di masa datang dan perencanaan strategis perpajakan dalam mengevaluasi aset pajak tangguhannya agar sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku maupun perubahannya. Sebagai akibatnya, terkait dengan sifat bawaannya, ada kemungkinan bahwa perhitungan pajak tangguhan berhubungan dengan pola yang kompleks dimana penilaian memerlukan pertimbangan dan tidak diharapkan menghasilkan perhitungan yang akurat. Estimasi pajak tangguhan disajikan dalam Catatan 8.b.

Estimasi Umur Manfaat Ekonomis Aset Tetap dan Tanaman Perkebunan Manajemen melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap dan tanaman perkebunan berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi fisik dan teknis serta perkembangan teknologi mesin di masa depan dan kondisi tanah. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Perubahan estimasi umur manfaat aset tetap dan tanaman perkebunan, jika terjadi, diperlakukan secara prosepektif sesuai PSAK No. 25 (Revisi 2010) “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi dan Kesalahan”. Nilai tercatat aset tetap disajikan dalam Catatan 12 dan 13.

3. Kas dan Setara Kas

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Kas 945.898.183 941.032.560

Bank - Pihak Ketiga

Rupiah

PT Bank Central Asia Tbk 142.608.073.141 62.012.580.406

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 3.878.752.155 51.730.212.833

PT Bank Muamalat Indonesia 114.859.554 53.846.652.242

Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 5.000.000.000) 15.129.725.465 10.814.186.450

Sub Jumlah Bank - Rupiah 161.731.410.315 178.403.631.931

US Dollar

PT Bank Rabobank International Indonesia

(31 Maret 2014: USD 392,228; 2013: USD 1,901,075) 4.472.973.472 23.172.204.272

PT Bank Muamalat Indonesia

(31 Maret 2014: USD 16,152; 2013: USD 4,902,307) 184.198.777 59.754.221.678

Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 5.000.000.000)

(31 Maret 2014: USD 367,834; 2013: USD 570,878) 4.194.775.047 6.958.429.421

Sub Jumlah Bank - US Dollar 8.851.947.296 89.884.855.372

Sub Jumlah Bank 170.583.357.611 268.288.487.303

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

22

Suku bunga dan periode jatuh tempo untuk deposito pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

4. Piutang Usaha

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Pihak Ketiga

PT Semar Pelita Sejati 169.222.246.563 199.472.706.836

PT Tata Makmur Sejahtera 145.819.492.948 168.838.057.262

PT Semar Kencana Sejati 105.479.209.257 130.598.091.423

PT Kereta Kencana Mulia 57.428.536.778 65.565.628.731

PT Kereta Kencana Murni 39.075.309.159 50.224.067.697

PT Kereta Kencana Mandiri 18.879.394.485 20.257.922.438

PT Indomarco Prismatama 9.998.214.390 14.232.745.601

United Nations for World Food Programme 3.067.676.000 17.638.062.709

Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 10.000.000.000) 417.518.051.620 238.577.715.665

Sub Jumlah Piutang Pihak Ketiga 966.488.131.199 905.404.998.361

Dikurangi : Penurunan Nilai (710.017.903) (710.017.903)

Piutang Pihak Ketiga - Neto 965.778.113.296 904.694.980.459

Jumlah Piutang Usaha - Neto 965.778.113.299 904.694.980.459

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Suku Bunga

Rupiah 5.5% - 7.25% 5.5% - 7.25%

US Dollar 2.75% --

Jatuh Tempo 1 - 3 bulan 1 - 3 bulan

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Deposito Berjangka - Pihak Ketiga

Rupiah

PT Bank BRISyariah 20.000.000.000 25.000.000.000

PT Bank DBS Indonesia 939.491.774 --

PT Bank UOB Indonesia 900.353.013 --

PT Bank Internasional Indonesia Tbk 35.000.000 --

PT Bank Permata Tbk -- 20.000.000.000

Lain-lain (Masing-masing di bawah Rp 5.000.000.000) -- 2.360.246.640

Sub Jumlah Deposito Berjangka - Rupiah 21.874.844.787 47.360.246.640

US Dollar

PT Bank Rabobank International Indonesia

(31 Maret 2014: USD 3,000,000) 34.212.000.000 --

Sub Jumlah Deposito Berjangka - US Dollar 34.212.000.000 --

Sub Jumlah Deposito Berjangka 56.086.844.787 47.360.246.640

Jumlah Kas dan Setara Kas 227.616.100.581 316.589.766.504

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

23

Mutasi piutang ragu – ragu adalah sebagai berikut :

Piutang usaha PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, dijadikan jaminan atas utang obligasi dan sukuk ijarah pada 31 Maret 2014 (lihat catatan 23). Piutang usaha PT Subafood Pangan Jaya, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia (lihat Catatan 18) Seluruh piutang usaha PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 21). Seluruh piutang usaha PT Indo Beras Unggul, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rabobank International Indonesia (lihat Catatan 18). Piutang usaha PT Dunia Pangan, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (lihat Catatan 18). Manajemen berpendapat bahwa penyisihan penurunan nilai tersebut cukup untuk menutupi risiko penurunan nilai piutang.

5. Aset Keuangan Lancar Lainnya

31 Maret 31 Desember 2014 2013Rp Rp

Pihak KetigaSaldo Awal 710.017.903 710.017.903Penambahan -- --

Saldo Akhir 710.017.903 710.017.903

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Pihak Ketiga

Investasi Jangka Pendek 110.000.000.000 110.000.000.000

Piutang Lain-lain 509.900.999 412.733.035

Jumlah Aset Keuangan Lancar lainnya 110.509.900.999 110.412.733.035

Investasi Jangka Pendek

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Deposito Berjangka:

Rupiah

PT Bank UOB Indonesia 110.000.000.000 110.000.000.000

Jumlah 110.000.000.000 110.000.000.000

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

24

Suku bunga dan periode yang berlaku untuk deposito berjangka adalah sebagai berikut:

Penempatan deposito ini digunakan sebagai Jaminan kepada PT Bank UOB Indonesia (lihat Catatan 18).

Piutang Lain-lain

Piutang lain-lain terutama merupakan piutang kepada karyawan Grup.

6. Saldo dan Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi

Piutang kepada PT Naga Mas Sakti Perkasa (NMSP) merupakan beban antar perusahaan pada saat NMSP masih menjadi

Entitas Anak. Piutang ini dijamin dengan tanah atas nama NMSP.

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Suku Bunga

Rupiah 2.4% - 3% 2.4% - 3%

Jangka Waktu 1 - 3 bulan 1 - 3 bulan

31 Maret 31 Desember 31 Maret 31 Desember

2014 2013 2014 2013

Rp Rp (%) (%)

Piutang Pihak Berelasi Non - Usaha

PT Naga Mas Sakti Perkasa 43.257.390.000 43.257.390.000 0,83 0,86

PT. Tugu Palma Sejahtera 107.065.281 107.065.281 0,00 0,00

Jumlah Piutang Pihak Berelasi Non - Usaha 43.364.455.281 43.364.455.281 0,84 0,86

Utang Usaha

PT Tiga Pilar Corpora 3.150.662.174 2.964.273.534 0,12 0,22

Utang Pihak Berelasi Non - Usaha

PT Tiga Pilar Corpora 37.579.095 27.928.076 0,00 0,00

Lain-lain (Masing-masing dibawah 1 Miliar) 74.390.000 74.390.000 0,00 0,01

Jumlah Utang Pihak Berelasi Non - Usaha 111.969.095 102.318.076 0,00 0,01

Pembelian

PT Tiga Pilar Corpora 39.820.457.918 196.702.396.575 4,46 6,92

Beban Manajemen Fee

PT Tiga Pilar Corpora 1.418.359.334 5.667.283.520 55,51 54,91

Beban Imbalan Kerja

Dewan Komisaris dan Direksi 5.007.950.040 13.034.750.160 6,14 4,38

Jumlah Persentase terhadap Jumlah

yang Bersangkutan

Aset/Liabilitas/Pembelian/Beban

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

25

Rincian sifat dan jenis transaksi dengan pihak-pihak berelasi:

7. Persediaan

Persediaan PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 21). Persediaan PT Dunia Pangan, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Internasional Indonesia Tbk (lihat Catatan 18). Persediaan PT Jatisari Srirejeki, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Permata Tbk (lihat Catatan 18). Persediaan PT Indo Beras Unggul, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rabobank International Indonesia (lihat Catatan 18). Persediaan PT Subafood Pangan Jaya, entitas anak, dijadikan jaminan atas fasilitas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank DBS Indonesia (lihat Catatan 18). Jumlah persediaan yang dibebankan ke beban pokok penjualan adalah sebesar Rp887.896.825.029 dan Rp2.859.659.934.924 masing-masing pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013. Pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya pada PT Asuransi Central Asia, PT Marsh Indonesia, PT Asuransi Jasa Tania Tbk dan PT Asuransi Tri Pakarta dengan jumlah pertanggungan masing-masing sebesar Rp 658.600.739.000 dan Rp 594.850.739.000. Nilai pertanggungan asuransi tersebut tidak menncukupi untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko yang mungkin dialami. Pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, tidak terdapat indikasi penurunan nilai persediaan.

Nama Pihak Sifat Pihak-pihak Berelasi Sifat Transaksi

PT. Tiga Pilar Corpora Pemegang Saham Pembelian Bahan Baku, Beban antar Perusahaan,

Beban Management Fee

PT. Naga Mas Sakti Perkasa Dibawah Pengendalian yang sama Beban antar perusahaan yang tidak dikenakan bunga

PT. Tugu Palma Sejahtera Dibawah Pengendalian yang sama Pinjaman tanpa bunga

Dewan Komisaris dan Direksi Manajemen Kunci Beban Imbalan Kerja

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Bahan Baku 690.624.986.210 758.936.922.598

Bahan Pembantu 83.717.415.655 78.060.632.941

Barang Jadi 276.192.774.982 125.958.572.347

Suku Cadang dan Bahan Bakar 34.360.521.279 34.334.727.693

Lain-lain 26.694.864.801 26.436.731.376

Jumlah Persediaan - Bersih 1.111.590.562.926 1.023.727.586.954

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

26

8. Perpajakan

a. Pajak dibayar dimuka

b. Pajak Tangguhan

Mutasi aset (liabiltas) pajak tangguhan Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah

sebagai berikut:

1 Januari 2014 Dibebankan (Dikreditkan) 31 Maret 2014

pada Laporan Laba (Rugi)

Konsolidasian

Perusahaan Rp Rp Rp

Aset Pajak Tangguhan

Penurunan Nilai Piutang 77.660.354 -- 77.660.354

77.660.354 -- 77.660.354

Entitas Anak

Aset Pajak Tangguhan 10.650.481.620 -- 10.650.481.620

Jumlah Aset Pajak Tangguhan 10.728.141.974 -- 10.728.141.974

Liabilitas Pajak Tangguhan (4.701.884.785) -- (4.701.884.785)

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Entitas Anak

Pajak Penghasilan

Pasal 22 461.807.000 --

Pasal 25 4.044.449.176 --

Pasal 28.a 3.762.904.310 3.762.904.310

Pajak Pertambahan Nilai 4.507.311.803 7.468.559.748

Sub Jumlah 12.776.472.289 11.231.464.058

Jumlah Pajak Dibayar Dimuka 13.199.458.178 11.231.464.058

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Perusahaan

Pajak Penghasilan

Pasal 23 422.985.889 --

Sub Jumlah 422.985.889 --

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

27

c. Utang Pajak

d. Manfaat (Beban) Pajak

1 Januari 2013 Dibebankan (Dikreditkan) 31 Desember 2013

pada Laporan Laba (Rugi)

Konsolidasian

Perusahaan Rp Rp Rp

Aset Pajak Tangguhan

Penurunan Nilai Piutang 77.660.354 -- 77.660.354

77.660.354 -- 77.660.354

Entitas Anak

Aset Pajak Tangguhan 5.903.531.708 4.746.949.912 10.650.481.620

Jumlah Aset Pajak Tangguhan 5.981.192.062 4.746.949.912 10.728.141.974

Liabilitas Pajak Tangguhan (3.146.806.545) (1.555.078.240) (4.701.884.785)

31 Maret 31 Desember 2014 2013Rp Rp

PerusahaanKini (3.467.623.600) (18.889.277.600)

Tangguhan -- --

Subjumlah (3.467.623.600) (18.889.277.600)

31 Maret 31 Desember 2014 2013Rp Rp

Perusahaan

Pajak Penghasilan

Pasal 21 174.438.000 387.157.841

Pasal 29 16.398.274.579 12.930.650.979

Pajak Pertambahan Nilai 559.904.084 9.691.423.455

Sub Jumlah 17.132.616.663 23.009.232.275

Entitas Anak

Pajak PenghasilanPasal 29 176.948.030.077 158.150.616.399Pasal 23 3.380.482.611 3.346.723.402Pasal 25 722.658.299 722.658.299Pasal 26 38.549.439 38.549.439Pasal 21 606.247.617 946.567.890Pasal 4 (2) 8.367.453 --

Pajak Pertambahan Nilai 55.931.708.526 54.895.898.464Sub Jumlah 237.636.044.022 218.101.013.893

Jumlah Utang Pajak 254.768.660.685 241.110.246.166

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

28

Perhitungan pajak kini dan utang (piutang) pajak adalah sebagai berikut:

31 Maret 31 Desember 2014 2013Rp Rp

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Konsolidasian 135.990.721.374 449.586.618.390

Dikurangi: Bagian Laba dari Entitas

Anak 116.700.895.692 344.054.658.551

Laba (Rugi) Perusahaan Sebelum

Pajak Penghasilan 19.289.825.683 105.531.959.839

Beda Tetap

Beban Pajak 15.750.000 66.540.670

Representasi dan Sumbangan 98.381.391 453.661.171

Penghasilan Jasa Giro (2.065.838.668) (4.243.463.434)

Jumlah (1.951.707.277) (3.723.261.594)

Taksiran Laba (Rugi) Fiskal

Perusahaan 17.338.118.405 101.808.698.245

Kompensasi Rugi Fiskal

Tahun 2010 (9.860.555.832) (9.860.555.832)

Tahun 2011 (24.872.964.591) (24.872.964.591)

Tahun 2012 27.371.210.398 27.371.210.398

Tahun 2013 7.362.310.024 --

Taksiran Laba Fiskal Perusahaan 17.338.118.405 94.446.388.221

Beban Pajak Kini 3.467.623.600 18.889.277.600

Dikurangi:

Pajak Dibayar Dimuka

Pasal 23 -- (5.958.626.621)

Utang Pajak Badan Perusahaan 3.467.623.600 12.930.650.979

31 Maret 31 Desember 2014 2013Rp Rp

Entitas Anak

Kini (21.606.769.250) (87.159.262.250)

Tangguhan -- 3.191.871.675

Subjumlah (21.606.769.250) (83.967.390.575)

Jumlah Beban Pajak (25.074.392.850) (102.856.668.175)

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

29

Rekonsiliasi antara beban pajak penghasilan yang dihitung dengan tarif pajak yang berlaku dan beban pajak penghasilan

sesuai laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah sebagai berikut:

9. Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya

Piutang plasma merupakan talangan pembayaran beban bunga bank dan operasional petani plasma yang dilakukan oleh

PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak.

Deposito ini dijadikan jaminan kepada PT Bank Rabobank Internasional Indonesia (Lihat catatan 21).

10. Uang Muka Pembelian

Akun ini merupakan uang muka pembelian PT Tiga Pilar Sejahtera, PT Poly Meditra Indonesia, PT Dunia Pangan,

PT Jatisari Srirejeki dan PT Bumiraya Investindo, seluruhnya entitas anak, kepada pemasok atas pembelian tepung terigu,

beras, bibit tanaman dan bahan pembantu lainnya.

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Piutang Plasma 40.656.092.449 37.607.310.974

Deposito yang Dijaminkan

(2014: USD651.062, 2013: USD582,098) 7.424.708.498 7.095.186.428

Uang Muka Jaminan 2.902.395.547 2.821.043.047

Jumlah 50.983.196.494 47.523.540.449

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Laba Sebelum Pajak Penghasilan Sesuai

Laporan Laba Rugi Komprehensif

Konsolidasian 135.990.721.374 449.586.618.390

Dikurangi: Bagian Laba dari Entitas

Anak - Bersih (116.700.895.692) (344.054.658.551)

Laba (Rugi) Perusahaan Sebelum Pajak

Penghasilan 19.289.825.683 105.531.959.839

Pajak Penghasilan dengan Tarif yang Berlaku (3.857.965.056) (21.106.391.924)

Rugi Fiskal yang Tidak Dapat Dikompensasi -- 1.472.462.005

Beban Pajak (3.150.000) (13.308.134)

Representasi dan Sumbangan (19.676.278) (90.732.234)

Penghasilan Jasa Giro 413.167.734 848.692.687

Jumlah Beban Pajak Perusahaan (3.467.623.600) (18.889.277.600)

Jumlah Beban Pajak Entitas Anak (21.606.769.250) (83.967.390.575)

Beban Pajak Penghasilan Konsolidasian (25.074.392.850) (102.856.668.175)

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

30

11. Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya

Pada 31 Desember 2013, uang muka pembangunan pabrik merupakan uang muka dalam rangka pembangunan pabrik

pengolahan makanan milik PT Balaraja Bisco Paloma, entitas anak.

12. Aset Tetap

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Uang Muka Jangka Panjang 29.570.706.453 22.225.118.333

Penyertaan Saham 33.145.000 33.145.000

Lain-lain -- 546.765.450

Jumlah 29.603.851.453 22.805.028.783

Uang Muka Jangka Panjang

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Pembangunan Pabrik 27.777.394.711 18.046.633.863

Lainnya 1.793.311.742 4.178.484.470

Jumlah 29.570.706.453 22.225.118.333

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Rp

Harga Perolehan

Kepemilikan Langsung

Tanah 406.479.003.499 1.300.000.000 -- -- 407.779.003.499

Bangunan 185.249.563.348 -- -- 83.340.059.753 268.589.623.101

Infrastruktur 10.716.623.853 966.538.689 -- -- 11.683.162.542

Mesin 763.371.035.817 15.231.549.610 416.480.800 95.289.114.649 873.475.219.276

Peralatan Pabrik 14.984.792.877 423.180.000 -- -- 15.407.972.877

Perabot dan Peralatan 16.736.268.511 1.400.564.643 -- 285.115.144 18.421.948.298

Kendaraan 33.278.866.251 97.800.000 -- -- 33.376.666.251

Aset yang Tidak Digunakan 10.657.363.088 -- -- -- 10.657.363.088

Jumlah 1.441.473.517.244 19.419.632.942 416.480.800 178.914.289.546 1.639.390.958.932

Sewa Pembiayaan

Mesin 81.390.832.911 876.927.480 -- -- 82.267.760.391

Kendaraan 7.583.550.062 2.240.652.382 -- -- 9.824.202.444

Aset dalam Penyelesaian

Bangunan 262.546.077.212 22.901.460.058 -- (58.592.728.561) 226.854.808.709

Mesin 214.513.042.511 6.706.707.541 -- (120.321.560.985) 100.898.189.067

Jumlah Harga Perolehan 2.007.507.019.940 52.145.380.403 416.480.800 -- 2.059.235.919.538

31 Maret 2014

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

31

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Rp

Akumulasi Penyusutan

Kepemilikan Langsung

Bangunan 74.174.144.346 2.652.875.319 277.462.029 -- 76.549.557.636

Infrastruktur 5.516.974.116 1.147.210.950 -- -- 6.664.185.066

Mesin 435.946.897.601 15.116.782.479 980.867.214 -- 450.082.812.866

Peralatan Pabrik 6.746.094.464 511.551.217 -- -- 7.257.645.681

Perabot dan Peralatan 8.881.987.210 597.682.282 -- -- 9.479.669.492

Kendaraan 19.263.480.632 570.036.691 231.415.615 -- 19.602.101.708

Aset yang Tidak Digunakan 1.061.207.188 -- -- -- 1.061.207.188

Jumlah 551.590.785.557 20.596.138.937 1.489.744.858 -- 570.697.179.636

Sewa Pembiayaan

Mesin 3.424.088.679 24.224.312 -- -- 3.448.312.991

Kendaraan 8.938.752.504 1.364.165.756 -- -- 10.302.918.260

Jumlah Akumulasi Penyusutan 563.953.626.740 21.984.529.005 1.489.744.858 -- 584.448.410.887

Nilai Tercatat 1.443.553.393.200 1.474.787.508.658

31 Maret 2014

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Rp

Harga Perolehan

Kepemilikan Langsung

Tanah 405.628.003.499 851.000.000 -- -- 406.479.003.499

Bangunan 184.918.703.592 12.867.500 -- 317.992.256 185.249.563.348

Infrastruktur 10.711.473.853 5.150.000 -- -- 10.716.623.853

Mesin 705.297.715.032 18.857.328.716 494.900.000 39.710.892.069 763.371.035.817

Peralatan Pabrik 14.781.231.177 203.561.700 -- -- 14.984.792.877

Perabot dan Peralatan 13.385.621.471 3.233.267.040 -- 117.380.000 16.736.268.511

Kendaraan 28.299.172.160 840.145.455 431.940.000 4.571.488.636 33.278.866.251

Aset yang Tidak Digunakan 10.657.363.088 -- -- -- 10.657.363.088

Jumlah 1.373.679.283.872 24.003.320.411 926.840.000 44.717.752.961 1.441.473.517.244

Sewa Pembiayaan

Mesin 70.854.996.003 10.514.110.996 -- 21.725.912 81.390.832.911

Kendaraan 10.655.929.396 2.152.215.294 -- (5.224.594.628) 7.583.550.062

Aset dalam Penyelesaian

Bangunan 162.390.217.006 100.473.852.462 -- (317.992.256) 262.546.077.212

Mesin 95.886.149.597 157.823.784.903 -- (39.196.891.989) 214.513.042.511

Jumlah Harga Perolehan 1.713.466.575.874 294.967.284.066 926.840.000 -- 2.007.507.019.940

Akumulasi Penyusutan

Kepemilikan Langsung

Bangunan 64.400.246.918 9.773.897.428 -- -- 74.174.144.346

Infrastruktur 4.698.705.302 818.268.814 -- -- 5.516.974.116

Mesin 373.391.851.565 62.753.793.723 239.377.708 40.630.021 435.946.897.601

Peralatan Pabrik 5.002.356.986 1.743.737.478 -- -- 6.746.094.464

Perabot dan Peralatan 6.603.500.395 2.161.271.816 -- 117.214.999 8.881.987.210

Kendaraan 14.626.248.667 2.112.122.819 430.975.333 2.956.084.479 19.263.480.632

Aset yang Tidak Digunakan 929.116.648 132.090.540 -- -- 1.061.207.188

Jumlah 469.652.026.481 79.495.182.618 670.353.041 3.113.929.499 551.590.785.557

Sewa Pembiayaan

Mesin 2.150.469.126 1.640.825.957 -- (367.206.404) 3.424.088.679

Kendaraan 7.941.665.999 3.743.809.600 -- (2.746.723.095) 8.938.752.504

Jumlah Akumulasi Depresiasi 479.744.161.606 84.879.818.175 670.353.041 -- 563.953.626.740

Nilai Tercatat 1.233.722.414.268 1.443.553.393.200

31 Desember 2013

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

32

Beban penyusutan dialokasikan sebagai berikut :

Rincian penjualan aset tetap Perusahaan dan entitas anak pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai

berikut:

Biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke aset tetap adalah sebesar Rp2.274.822.216 dan Rp.16.606.400.579 masing-masing

pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.

Sebagian tanah sedang dalam proses balik nama menjadi nama Grup.

Jenis kepemilikan hak atas tanah Grup seluruhnya berupa Hak Guna Bangunan (”HGB”). Hak atas tanah tersebut akan

berakhir pada berbagai tanggal antara tahun 2013 sampai tahun 2037.

Manajemen berpendapat tidak akan ada hambatan dalam memperbaharui seluruh sertifikat tanah pada saat habis masa

berlakunya.

Saldo aset dalam penyelesaian terdiri dari proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik PT Patra Power Nusantara (PPN), entitas anak dalam tahap pengembangan, yang terletak di Sragen - Jawa Tengah, dan pembangunan pabrik pengolahan beras milik PT Sukses Abadi Karya Inti, entitas anak.

Pada tanggal pelaporan, nilai tercatat aset dalam penyelesaian proyek pembangunan pembangkit tenaga listrik dan pembangunan pabrik pengolahan beras telah mencapai masing-masing 68% dan 70% dari nilai kontrak dan diperkirakan akan selesai pada tahun 2014. Manajemen berkeyakinan bahwa tidak ada hambatan dalam penyelesaian pembangunan.

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Biaya Perolehan 416.480.800 926.840.000

Akumulasi Penyusutan (295.599.234) (670.353.041)

Nilai Tercatat 120.881.566 256.486.959

Harga Jual 23.695.000 356.000.000

Laba (Rugi) Penjualan (97.186.566) 99.513.041\

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Beban Pokok Penjualan 20.191.806.757 78.647.118.807

Beban Umum dan Administrasi 1.388.554.267 5.020.131.913

Beban Penjualan 404.167.982 1.212.567.455

Jumlah Beban Penyusutan 21.984.529.005 84.879.818.175

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

33

Jumlah bruto aset tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah:

Aset tetap Grup, kecuali tanah dan kendaraan, telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran, gempa bumi dan risiko lainnya pada PT Wahana Tata, PT Asuransi Central Asia, PT Marsh Indonesia, PT Asuransi Jasa Tania,Tbk., PT Asuransi Nipponkoa Indonesia, PT Asuransi Sinar Mas, PT Asuransi Tri Pakarta, PT Asuransi MISG Indonesia, PT Asuransi Raksa Pratikara, PT Asuransi Tokio Marine Indonesia, PT Asuransi Bina Dana Arta, Tbk., PT Asuransi Harta Aman Pratama, Tbk., PT Asuransi Rama Satria Wibawa dan PT Asuransi Takaful Umum dengan jumlah pertanggungan sebesar Rp 1.105.270.507.052 dan Rp 1.011.195.476.552 masing-masing pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013. Manajemen Grup berpendapat bahwa nilai pertanggungan tersebut memadai untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut. Mesin dan kendaraan yang diperoleh PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Bumi Raya Investindo dan entitas anak, dan PPN,

seluruhnya entitas anak, melalui sewa pembiayaan telah diasuransikan terhadap risiko kehilangan dan kerusakan dengan

nilai pertanggungan sebesar fasilitas pembiayaan dan dijadikan jaminan atas masing-masing fasilitas tersebut.

Seluruh tanah, bangunan dan mesin produksi TPS, PMI dan PT Jatisari Srirejeki (JS), seluruhnya entitas anak, dijadikan jaminan atas obligasi dan sukuk ijarah (lihat Catatan 23). Pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, silo PT Indo Beras Unggul dan JS, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT Bank Rabobank International Indonesia (lihat Catatan 18). Manajemen berpendapat tidak ada indikasi atas perubahan-perubahan kondisi yang mengakibatkan penurunan nilai aset tetap pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.

13. Tanaman Perkebunan

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Prasarana Jalan 224.929.499 --

Bangunan 736.038.459 37.000.000

Mesin 190.239.274.707 188.165.865.461

Kendaraan 12.261.532.213 12.612.476.213

Perabot dan Peralatan 4.414.040.146 3.515.602.364

Peralatan Pabrik 2.130.499.164 2.078.443.390

Jumlah 210.006.314.188 206.409.387.428

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan

Kelapa Sawit 612.214.627.901 17.934.535.340 -- -- 630.149.163.241

-

Akumulasi Penyusutan

Kelapa Sawit 21.055.378.056 3.439.395.630 -- -- 24.494.773.686

Nilai Tercatat 591.159.249.845 605.654.389.555 -

31 Maret 2014

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

34

Beban penyusutan tanaman menghasilkan dibebankan pada beban pokok penjualan.

Beban pinjaman yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan adalah sebesar Rp5.820.368.943 dan Rp

18.043.281.894 masing-masing pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.

Rincian mutasi tanaman perkebunan adalah sebagai berikut:

Rincian tanaman berdasarkan luas area adalah sebagai berikut:

Saldo Awal Penambahan Pengurangan Reklasifikasi Saldo Akhir

Rp Rp Rp Rp Rp

Biaya Perolehan

Kelapa Sawit 523.323.325.887 88.891.302.014 -- -- 612.214.627.901

Akumulasi Penyusutan

Kelapa Sawit 16.770.537.707 4.284.840.349 -- -- 21.055.378.056

Nilai Tercatat 506.552.788.180 591.159.249.845

31 Desember 2013

31 Maret 31 Desember

2014 2013Rp Rp

Tanaman Perkebunan Menghasilkan

Saldo Awal 125.512.193.795 94.252.041.897

Reklasifikasi dari Tanaman Perkebunan

Belum Menghasilkan 118.382.274.819 31.260.151.898

243.894.468.614 125.512.193.795

Akumulasi Penyusutan (24.494.773.686) (21.055.378.056)

Saldo Akhir 219.399.694.928 104.456.815.739

Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan

Saldo Awal 486.702.434.106 429.071.283.990

Kapitalisasi Biaya 17.934.535.340 88.891.302.014

Reklasifikasi Ke Land Clearing dan

Persediaan Bibit -- --

Reklasifikasi Ke Tanaman Perkebunan

Menghasilkan (118.382.274.819) (31.260.151.898)

Saldo Akhir 386.254.694.627 486.702.434.106

Jumlah Tanaman Perkebunan 605.654.389.555 591.159.249.845

31 Maret 31 Desember2014 2013

Hektar Hektar

Tanaman Perkebunan Menghasilkan 5.190 5.118

Tanaman Perkebunan Belum Menghasilkan 8.879 8.600

Total Luas Area 14.069 13.718

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

35

Tanaman perkebunan milik PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari PT

Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 21).

Tanah perkebunan milik PT Charindo Palma Oetama dan PT Airlangga Sawit Jaya, keduanya entitas anak, dijadikan

jaminan atas pinjaman yang diperoleh dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (lihat Catatan 21).

14. Biaya Hak atas Tanah Ditangguhkan - Bersih

PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, telah memperoleh Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68 – 70,

seluruhnya terdaftar atas nama BRI, seluas kurang lebih 2.803 hektar dan berlokasi di Kotabaru – Kalimantan Selatan.

Masing-masing SHGU akan berlaku sampai tahun 2035 – 2044.

PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), entitas anak, telah memperoleh SHGU No. 11 - 16, seluruhnya terdaftar atas nama ASJ,

seluas kurang lebih 4.037 hektar dan berlokasi di Desa Jambu Tembawang, Engkadik Pade, Dange Aji, Temoyok, Serimbu.

Masing- masing SHGU akan berlaku sampai tahun 17 Nopember 2045.

PT Charindo Palma Oetama (CPO), entitas anak, telah memperoleh Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 17-22 atas

nama CPO seluas 3.622 hektar dan berlokasi di Kecamatan Air Besar yang terbagi di Desa Sepangah, Semuntik, Sekendal,

Temoyok, Nyanum, Semedang. Masing-masing SHGU tersebut akan berakhir pada tanggal 17 November 2045.

Sertifikat tanah Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30 dan No. 68-70 milik BRI, entitas anak, dijadikan jaminan pinjaman yang

diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (lihat Catatan 21) dan sertifikat tanah SHGU No. 30 dan No. 17-22 milik CPO

dan SHGU No. 11-16 milik ASJ, keduanya entitas anak, dijadikan jaminan atas pinjaman bank jangka panjang Perusahaan

dari Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia.

PT Muarobungo Plantation, PT Mitra Jaya Agro Palm, PT Tugu Palma Sumatera dan PT Tandan Abadi Mandiri semuanya

entitas anak, sedang dalam proses untuk mendapatkan Sertifikat Hak Guna Usaha atas lahan perkebunan sawit.

15. Aset Takberwujud

31 Maret 2014Saldo Awal Penambahan Saldo Akhir(Unaudited)

Rp Rp Rp

Harga Perolehan

Goodwill 82.820.074.584 -- 82.820.074.584

Piranti Lunak 11.196.939.799 2.691.254 11.199.631.053

Merk Dagang 261.888.525.000 -- 261.888.525.000

Jumlah Harga Perolehan 355.905.539.383 2.691.254 355.908.230.637

Akumulasi Amortisasi

Piranti Lunak 2.993.935.284 249.494.607 3.243.429.891

Merk Dagang 563.488.254 -- 563.488.254

Jumlah Akumulasi Amortisasi 3.557.423.538 249.494.607 3.806.918.145

Nilai Tercatat 352.348.115.845 352.101.312.492

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

36

Merek dagang terdiri dari merek-merek dagang atas produk yang diproduksi oleh PT Indo Beras Unggul, PT Putera Taro

Paloma dan PT Balaraja Bisco Paloma, yang timbul sehubungan dengan akuisisi aset tetap dan merek dagang dari PT

Alam Makmur Sembada, PT Unilever Indonesia dan PT Subafood Pangan Jaya. Merek-merek dagang tersebut diantaranya

adalah Taro, Ayam Jago dan Subamie.

Rincian saldo goodwill adalah sebagai berikut:

Tidak terdapat indikasi penurunan nilai terhadap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas dari entitas yang

menimbulkan goodwill tersebut.

Manajemen telah melakukan penelaahan yang memadai atas saldo goodwill pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember

2013

16. Utang Usaha

31 Desember 2013Saldo Awal Penambahan Saldo Akhir(Unaudited)

Rp Rp Rp

Harga Perolehan

Goodwill 82.820.074.584 -- 82.820.074.584

Piranti Lunak 8.389.422.737 2.807.517.062 11.196.939.799

Merk Dagang 261.488.525.000 400.000.000 261.888.525.000

Jumlah Harga Perolehan 352.698.022.321 3.207.517.062 355.905.539.383

Akumulasi Amortisasi

Piranti Lunak 1.995.956.856 997.978.428 2.993.935.284

Merk Dagang 563.488.254 -- 563.488.254

Jumlah Akumulasi Amortisasi 2.559.445.110 997.978.428 3.557.423.538

Nilai Tercatat 350.138.577.211 352.348.115.845

Entitas Pengakuisisi Perolehan Saham Pada Tahun Perolehan

31-Mar-14 31-Des-13

PT Balaraja Bisco Paloma PT Subafood Pangan Jaya 2012 728.721.861 728.721.861

PT Muarobungo Plantation PT Tandan Abadi Mandiri 2012 8.980.274.094 8.980.274.094

PT Dunia Pangan PT Jatisari Srirejeki 2010 73.111.078.629 73.111.078.629

Jumlah 82.820.074.584 82.820.074.584

Nilai

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Pihak Berelasi (Lihat Catatan 6) 3.150.662.174 2.964.273.533

Pihak Ketiga :

Satake Corporatioan 13.934.735.766 29.893.114.169

Muyang Graintech Co., Ltd 11.947.973.081 20.968.127.250

PT Supernova Flexible Packaging 18.956.333.269 14.085.590.349

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

37

Tidak terdapat jaminan yang diberikan dan suku bunga dengan utang usaha tersebut.

17. Beban Akrual

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

(lanjutan)

PT Agung Mas 8.663.474.686 --

Endang Tuti 6.735.516.000 --

PT Redwood Indonesia 5.424.385.173 --

PT Surya Kemasindo Sejati 4.541.916.515 4.120.389.924

H. Tholib 3.080.300.312 --

Tn Teddy 3.019.372.943 --

PT Dinamika Energitama Nusantara 2.766.956.050 2.766.956.050

Tn Suhendi 2.762.294.083 --

PT Cakrawala Mega Indah 2.490.960.423 2.041.615.113

Tn Arifin Muhiddin 2.444.928.364 2.444.928.364

AG International 2.392.970.000 --

UD Pangan Makmur 2.071.280.000 --

PB Cahaya Sembilan 2.023.680.000 --

PT Saprotan Utama -- 4.107.100.000

Lain-Lain (Masing-masing dibawah Rp 2.000.000.000) 49.912.556.405 44.334.626.166

Jumlah Utang Usaha 146.320.297.259 127.726.722.930

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Bunga

Bunga Obligasi 15.375.000.000 15.375.000.000

Pinjaman Bank 1.413.531.653 3.297.183.260

Fee Sukuk Ijarah 7.687.500.000 7.687.500.000

Pengiklanan 4.747.432.659 3.819.853.520

Utilitas 1.116.432.597 1.219.267.130

Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp 1.000.000.000) 14.862.724.063 14.047.775.718

Jumlah Beban Akrual 45.202.620.973 45.446.579.628

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

38

18. Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Pendek

a. PT Bank Rabobank International Indonesia Berdasarkan perjanjian kredit No. LA/CA/1862/2013 tanggal 4 Juli 2013, dan amandemen perjanjian fasilitas No.LA/CA/1862/A2/2013 tanggal 30 Desember 2013, PT Bumi Rakyat Indonesia (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman berupa fasilitas pinjaman berjangka untuk perkebunan sebesar USD6.000.000. Suku bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar COF rate + 4% per tahun. Jatuh tempo fasilitas pinjaman ini tanggal 31 Maret 2014. Berdasarkan perjanjian kredit No. LA/CA/1864/2013 tanggal 25 Oktober 2013, dan amandemen perjanjian fasilitas No.LA/CA/1864/A1/2013 tanggal 31 Desember 2013, BRI memperoleh fasilitas pinjaman jangka pendek untuk belanja modal sebesar USD10.000.000 dengan batas maksimum penarikan sebanyak 2 (dua) kali. Suku bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar COF + 4% per tahun. Jatuh tempo fasilitas pinjaman ini tanggal 31 Maret 2014. Pada 31 Maret 2014 saldo terutang atas kedua fasilitas tersebut adalah sebesar USD16,000,000 (ekuivalen Rp182.464.000.000). Pada 31 Desember 2013 saldo terutang atas kedua fasilitas tersebut adalah sebesar USD11,000,000 (ekuivalen Rp134.079.000.000). Berdasarkan amendemen persetujuan fasilitas kredit No. LA/CA/1830/A2/2012 tanggal 6 Juli 2012, PT Indo Beras Unggul (IBU), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit stock financing dan short-term advance dengan pagu kredit masing-masing sebesar Rp70.000.000.000 dan Rp30.000.000.000. Kedua fasilitas ini jatuh tempo pada 30 September 2014 serta dikenakan bunga sebesar 10,33% per tahun. Fasilitas kredit stock financing dan Sort – term advance berubah menjadi fasilitas kredit working capital dengan pagu kredit Rp. 100.000 berdasarkan amandemen persetujuan fasilitas kredit LA/CA/1830/A4/2013 tanggal 11 Januari 2013. Sesuai dengan amandemen persetujuan fasilitas kredit LA/CA/1830/A5/2013 tanggal 20 Mei 2013, IBU, entitas anak, kembali memperoleh tambahan pagu kredit sehingga menjadi Rp. 250.000.000.000. fasilitas ini akan jatuh tempo pada 30 September 2014 serta dikenakan bunga sebesar COF rate + 250 bps per tahun. Berdasarkan amendemen persetujuan fasilitas kredit No. LA/CA/1830/A7/2013 tanggal 27 Nopember 2013, PT Indo Beras Unggul (IBU), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit working capital facility dengan pagu kredit sebesar Rp50.000.000.000 Fasilitas ini jatuh tempo pada 5 Januari 2014 serta dikenakan bunga sebesar COF + 300 bps per tahun. Pada Januari 2014, pinjaman ini telah dilunasi. Pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp236.250.000.000 dan Rp250.250.000.000.

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Rupiah

PT Rabobank International Indonesia 418.714.000.000 434.329.000.000

JPMorgan Chase Bank, N.A 141.529.937.318 156.609.998.220

PT Bank UOB Indonesia 110.000.000.000 110.000.000.000

The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited 83.164.905.000 --

PT Bank Permata 14.410.696.158 55.435.009.389

PT Bank DBS Indoneisa 6.475.000.000 9.423.672.500

PT Bank Internasional Indonesia Tbk -- 14.400.000.000

Jumlah Utang Bank - Jangka Pendek 774.294.538.476 780.197.680.109

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

39

Jaminan atas fasilitas ini adalah tanah dengan HGB No. 3 dan No. 4 yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, Mesin atas nama IBU, seluruh piutang usaha dan seluruh persediaan (lihat Catatan 4 dan 7). Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1863/2013 pada tanggal 31 Oktober 2013,PT Poly Meditra Indonesia, entitas anak, memperoleh fasilitas short-term loan non-revolving dengan puguh sebesar Rp50.000. Suku bunga yang dikenakan untuk pinjaman ini adalah sebesar COF + 300 Bps per tahun. Jatuh tempo fasilitas pinjaman ini tanggal 30 April 2014. Pada Februari 2014, Pinjaman ini telah dilunasi pada 28 Maret 2014. Pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Nihil dan Rp50.000.000.000.

b. JPMorgan Chase Bank, N.A

Berdasarkan surat penawaran fasilitas-fasilitas umum perbankan dengan No. 018/GCB CSD/FA/AMD/VII/2013 tanggal 19 Juli 2013, Perusahaan, memperoleh fasilitas kredit working capital berupa fasilitas Letter of Credit, Import Letter of Credit Bill (Trust Receipt), Bank Guarantee, Payable Financing (Collection/Open Account) dengan pagu kredit USD15.000.000. Fasilitas ini memiliki jangka waktu jangka waktu pembayaran maksimal 6 bulan dan dapat digunakan sampai dengan 1 tahun dan dikenakan bunga sebesar COF rate + 4,5% per tahun. Jaminan atas fasilitas ini adalah persediaan entitas anak. Atas fasilitas-fasilitas ini, Perusahaan dapat mencairkan pinjaman dalam mata uang Rupiah dan USD. Pada 31 Maret 2014, saldo atas fasilitas ini adalah Rp62.293.343.284 untuk mata uang Rupiah dan Rp79.236.594.034 untuk mata uang USD. Pada 31 Desember 2013, saldo atas fasilitas ini adalah Rp56.935.943.278 untuk mata uang Rupiah dan Rp99.674.054.942 untuk mata uang USD.

c. PT Bank UOB Indonesia (UOB)

Berdasarkan Perjanjian Kredit No 11/PMK/RK/0339 tanggal 21 Desember 2011 yang telah diperpanjang terakhir melalui surat pemberitahuan perpanjangan jangka waktu No. 14/CPB/0104 pada 16 Maret 2014, Perusahaan memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja dari UOB dengan pagu kredit sebesar Rp160.000. Jangka waktu pinjaman adalah 3 bulan sampai dengan 31 Mei 2013 dan telah diperpanjang sampai dengan tanggal 30 April 2014 serta dikenakan suku bunga deposito +1% per tahun. Jaminan pinjaman berupa gadai deposito berjangka yang ditempatkan di UOB sebesar Rp110.000.000.000 (lihat Catatan 5). Saldo terutang atas fasilitas ini pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp110.000.000.000.

d. The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited

Berdasarkan Akta Perjanjian Pemberian Fasilitas Perbankan Korporasi No. JAK/140231/U/140305 tanggal 21 Maret 2014, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak memperoleh fasilitas pinjaman impor dan pembiayaan piutang lokal dengan pagu kredit sebesar Rp200.000.000.000, dengan tingkat bunga COF + 3,75% per tahun. Jangka waktu pinjaman adalah 180 hari dari tanggal jatuh tempo wesel terkait. Pada tanggal 31 Maret 2014, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp83.164.905.000.

e. PT Bank Permata Tbk Berdasarkan perjanjian kredit No. SKU/13/2069/N/MM tanggal 6 Nopember 2013, PT Jatisari Srirejeki (JSR), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman berupa fasilitas warehouse receipt financing dengan sebesar Rp150,000 dikenakan bunga 12% per tahun. Jangka waktu pinjaman adalah 12 bulan sampai dengan 6 Nopember 2014. Jaminan atas fasilitas ini adalah persediaan JS (lihat catatan 7). Pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing adalah Rp. 14.410.696.158 dan Rp55.435.009.389.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

40

f. PT Bank DBS Indonesia Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 29 tanggal 12 Desember 2012 di hadapan Veronica Nataatmadja, S.H., M.Corp.Admin., M.Com (Business Law) notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas Revolving Credit dari PT Bank DBS Indonesia dengan pagu kredit sebesar Rp80.000.000.000 dan dikenakan bunga sebesar 10% per tahun. Perjanjian ini dibuat tanpa memberikan jaminan atau agunan kepada Bank. Fasilitas ini telah dilunasi pada 1 Februari 2013

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 44 tertanggal 29 Januari 2013 di hadapan Veronica Nataarmadja, S.H., M.Corp.Admin, M.Com (Business Law) notaris di Jakarta, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit non cash loan berupa account payable financing dan fasilitas revolving credit masing-masing dengan pagu kredit sebesar Rp15.000.000.000 dan Rp5.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 1 (satu) tahun sampai dengan 29 Januari 2014. Fasilitas ini dikenakan bunga masing-masing sebesar 10% per tahun.

Berdasarkan Akta Perubahan Perjanjian Kredit No. 015/PFPA-DBS/I/2014 tanggal 13 Januari 2014 di hadapan Veronica Nataarmadja, S.H., M.Corp.Admin, M.Com (Business Law) notaris di Jakarta, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit non revolving long term loan facility, uncommitted account payables financing facility dan uncommitted revolving credit facility masing-masing dengan pagu kredit sebesar Rp77.500, Rp15.000 dan Rp5.000. Jatuh tempo pinjaman fasilitas adalah 19 Desember 2017 untuk non revolving long term loan facility dan 29 Januari 2015 untuk uncommitted account payables financing facility dan uncommitted revolving credit facility. Fasilitas ini dikenakan bunga masing-masing sebesar 10% per tahun. Jaminan atas fasilitas perbankan tersebut di atas adalah aset tetap, persediaan dan piutang usaha yang dimiliki SPJ (lihat catatn 12, 7, dan 4). Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing adalah sebesar Rp.6.475.000.000 dan Rp 9.423.672.500.

g. PT Bank Internasional Indonesia Tbk (BII)

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Modal Kerja No. S.2010.033/DIRCORPBANKING tanggal 22 Oktober 2010, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak, memperoleh fasilitas Kredit Modal Kerja sebesar Rp100.000.000.000 yang digunakan untuk pembelian beras dan gabah dari pemasok. Periode fasilitas pinjaman ini selama 1 (satu) tahun. Selanjutnya, berdasarkan perjanjian kredit No. 430/PrbPK/COD-Thamrin/ 2011 tanggal 10 Oktober 2011 yang telah dirubah dengan adendum perjanjian kredit No. 734/PrbPK/COD-Thamrin/2012, fasilitas pinjaman ini telah diperpanjang sampai 25 November 2013 dan dikenakan bunga per tahun 11,5%. Berdasarkan Akta Perpanjangan Perjanjian Kredit No.13 tanggal 18 Desember 2013 di hadapan Veronica Nataatmadja, S.H., M. Corp.Admin., M.Com (Business Law), notaris di Jakarta, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak, memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman dalam bentuk fasilitas pinjaman promes berulang (PBB) sampai 25 April 2014 dan dikenakan bunga per tahun 12,25%. Pinjaman ini telah dilunasi pada Maret 2014. Saldo terutang atas fasilitas ini pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Nihil dan Rp14.400.000.000. Jaminan atas fasilitas ini adalah sebagai berikut: Piutang usaha dan persediaan (lihat Catatan 4 dan 7); dan Corporate guarantee dari Perusahaan.

Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, DP tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: Melakukan penggabungan usaha dengan perusahaan lain; Mengganti susunan pemegang saham dan manajemen; Menjual atau setuju untuk menjual sebagian besar aset atau seluruh aset yang dapat mempengaruhi

kemampuan pelunasan utang; Menerima fasilitas kredit dari pihak lain kecuali untuk transaksi perdagangan biasa; Mengajukan permohonan kepada pengadilan untuk diyatakan pailit.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

41

19. Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya

Berdasarkan perjanjian pinjaman tertanggal 7 Juni 2013, PT Bumi Raya Investindo (BRI), entitas anak, mendapatkan

pinjaman sebesar Rp29.085.000.000 dari Bunge Agribusiness Singapore Pte. Ltd. (Bunge) yang digunakan untuk

pengembangan tanaman perkebunan. Pinjaman ini memiliki jatuh tempo pada 28 Maret 2014.

Selanjutnya berdasarkan perpanjangan perjanjian pinjaman tertanggal 31 Maret 2014, pinjaman ini diperpanjang sampai 16

Mei 2014.

Berdasarkan perjanjian pinjaman tertanggal 12 Juli 2013, BRI, mendapatkan pinjaman sebesar Rp24.294.493.961 dari

Bunge yang digunakan untuk pengembangan tanaman perkebunan. Pinjaman ini memiliki jatuh tempo pada 30 September

2013.

Selanjutnya berdasarkan perpanjangan perjanjian pinjaman tertanggal 31 Maret 2014, pinjaman ini diperpanjang sampai 16

Mei 2014.

20. Utang Sewa Pembiayaan

PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), PT Poly Meditra Indonesia (PMI), PT Patra Power Nusantara (PPN), PT Bumiraya Investindo

(BRI), PT Mitra Jaya Agro Palm (MJAP), PT Charindo Palma Oetama (CPO), PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ), PT

Muarobungo Plantation (MBP) dan PT Putra Taro Paloma (PTP), seluruhnya entitas anak, memperoleh beberapa fasilitas

sewa pembiayaan untuk pengadaan mesin pabrik, alat berat dan kendaraan operasional dari beberapa perusahaan

pembiayaan sebagai berikut:

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Bunge Agribusiness Singapore Pte. Ltd. 53.379.493.961 53.379.493.961

Utang Lain-lain 13.501.231.025 10.857.619.146

Utang Dividen 7.831.147 7.831.147

Jumlah 66.888.556.133 64.244.944.254

31 Maret 2014 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

PT ORIX Indonesia Finance 18.494.401.655 18.575.910.449

PT Dipo Star Finance 2.852.798.364 3.333.509.634

PT Surya Artha Nusantara Finance 599.523.635 691.432.894

PT BCA Finance 328.991.132 369.051.109

PT BII Finance 265.047.264 308.194.480

Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 200.000.000) 41.053.189 100.507.390

Jumlah Utang Sewa Pembiayaan 22.581.815.240 23.378.605.956

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

42

Pembayaran sewa minimum masa datang berdasarkan masing-masing perjanjian sewa pembiayaan pada 31 Maret

2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Seluruh utang sewa pembiayaan ini dijamin dengan aset sewa pembiayaan yang bersangkutan.

Rincian fasilitas sewa pembiayaan adalah sebagai berikut:

a. PT ORIX Indonesia Finance (Orix) Pada kurun waktu 2014 dan 2013, TPS memperoleh fasilitas sewa pembiayaan dari Orix untuk pembelian peralatan pabrik dengan nilai pembiayaan sebesar Rp 2.004.000.000 dan Rp 2.287.000.000 dan periode pembayaran antara 36-48 bulan, serta dikenakan bunga efektif antara 5,33% - 6,25% per tahun. Saldo terutang per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 1.857.720.944 dan Rp 408.262.222 Pada kurun waktu 2014 dan 2013, BRI dan entitas anak memperoleh fasilitas pembiayaan dari Orix masing-masing sebesar Rp981.810.000 dan Rp10.668.714.750 untuk pembiayaan mesin, kendaraan dan alat berat. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya antara 5,25% - 7%. Saldo terutang pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp16.636.680.711 dan Rp 18.167.648.227.

b. Dipo Star Finance (Dipo)

Pada kurun waktu 2013, BRI dan Entitas Anak memperoleh fasilitas pembiayaan dari PT Dipo Star Finance masing-masing sebesar Rp550.080.000 untuk pembiayaan mesin, kendaraan dan alat berat. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya 4,6%. Saldo terutang pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 2.038.726.835 dan Rp2.372.537.757 Pada kurun waktu 2013, TPS, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT Dipo Star Finance masing-masing sebesar Rp 271.000.000 Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya antara 3,9 – 3,97% dan 3,9 – 4,4% pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.

31 Maret 2014 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

2014 11.740.785.440 14.825.735.791

2015 10.363.963.370 9.403.057.370

2016 3.017.094.483 2.092.448.594

2017 160.151.000 --

Total 25.281.994.294 26.321.241.755

Dikurangi: Bagian Bunga (2.700.179.054) (2.942.635.786)

Utang Sewa Pembiayaan - Bersih 22.581.815.240 23.378.605.977

Utang Sewa Pembiayaan - Jatuh Tempo

Dalam Satu Tahun 13.395.849.963 11.602.431.097

Utang Sewa Pembiayaan - Setelah

Dikurangi Jatuh tempo dalam Satu Tahun 9.185.965.278 11.776.174.880

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

43

Saldo terutang per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 648.004.864 dan Rp748.138.555. Pada kurun waktu 2012, PTP, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT Dipo Star Finance sebesar

Rp637.000.000 Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya

antara 3,3 – 5.2% per tahun.

Saldo terutang per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp166.066.665 dan

Rp212.833.322.

c. PT Surya Artha Nusantara Finance Pada kurun waktu 2012, PT Muara Bungo Plantation (MBP), entitas anak, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT Dipo Star Finance sebesar Rp 1.128.600.000. Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya antara 4,8% per tahun. Saldo terutang per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 599.523.635 dan Rp691.432.894

d. PT BII Finance Center Pada kurun waktu 2012, PTP, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT BII Finance Center sebesar Rp 676.000.000 Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan. Saldo terutang per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 265.047.264 dan Rp308.194.480

e. PT BCA Finance (BCA)

Pada kurun waktu 2012, TPS, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT BCA Finance sebesar Rp 3.289.000.000 Perjanjian sewa pembiayaan memiliki periode pembayaran selama 36 bulan dan dikenakan biaya sebesar antara 10,46 – 17,20% per tahun. Saldo terutang per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 masing-masing sebesar Rp 287.533.333 dan Rp316.286.667 Pada kurun waktu 2012, PTP, memperoleh fasilitas sewa pembiayaan kendaraan dari PT BCA Finance sebesar Rp 135.680.000. Saldo terutang per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah masing-masing sebesar Rp 41.457.799 dan Rp 52.764.442.

21. Utang Bank Jangka Panjang

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Rupiah

PT Rabobank International Indonesia 125.339.090.703 99.029.394.811

PT Bank UOB Buana 115.789.473.684 126.315.789.474

PT Bank DBS Indonesia 71.250.000.000 75.000.000.000

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 60.889.409.964 65.556.409.964

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 42.546.492.525 48.928.466.406

PT Bank BRI Syariah 23.198.462.173 16.154.804.750

Jumlah Utang Bank Jangka Panjang 439.012.929.049 430.984.865.405

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

44

31 Maret 31 Desember

2014 2012

Rp Rp

Dikurangi : Jatuh Tempo dalam Satu Tahun

Rupiah

PT Rabobank International Indonesia 6.000.000.000 6.000.000.000

PT Bank UOB Buana 42.105.263.158 42.105.263.158

PT Bank DBS Indonesia 15.000.000.000 15.000.000.000

PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 19.518.000.000 18.668.000.000

Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia 25.527.895.524 25.527.895.524

PT Bank BRI Syariah 3.452.381.386 2.747.126.071

Jumlah Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 111.603.540.068 110.048.284.753

Utang Bank Jangka Panjang - Setelah

Dikurangi Jatuh Tempo dalam Satu Tahun 327.409.388.981 320.936.580.651

a. PT Bank Rabobank International Indonesia (Rabobank)

Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1829/A2/2012 IBU, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit untuk pembelian silo dengan pagu sebesar Rp15.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama. Pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo pinjaman atas fasilitas ini masing-masing adalah Rp. 12.000.000.000 dan Rp 12.750.000.000 Jaminan atas kedua fasilitas ini adalah tanah dengan HGB No. 3 dan No. 4 yang berlokasi di Bekasi, Jawa Barat, Mesin atas nama IBU, seluruh piutang usaha dan seluruh persediaan. Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1847/2012 PT Jatisari Srirejeki (JS), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit dengan pagu sebesar Rp15.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama. Jaminan atas fasilitas ini adalah silo gabah yang dimiliki dan yang akan dibeli oleh JS melalui penggunaan fasilitas ini (lihat catatan 12). Saldo atas pinjaman ini adalah sebesar Rp12.750.000.000 dan Rp 13.500.000.000 per 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013. Berdasarkan surat persetujuan fasilitas No. LA/CA/1854/2013, PT Sukses Abadi Karya Inti, SAKTI, entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Term Loan untuk pembayaran atas fasilitas pinjaman letter of credit atas pembangunan pabrik beras di Sragen, Jawa Tengah dengan pagu sebesar Rp240.000.000.000, periode pinjaman adalah 60 bulan sejak penarikan fasilitas pertama. Fasilitas pinjaman ini dikenakan tingkat bunga sebesar 11,1% per tahun.

Jaminan atas pinjaman ini adalah paripasu dengan fasilitas Term Loan IBU serta tanah dan bangunan fasilitas pabrik beras yang berlokasi di Sragen, mesin dan peralatan di masa mendatang yang akan dimiliki SAKTI, Jaminan Korporasi oleh PT Dunia Pangan. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp. 100.589.090.703 dan Rp 72.779.394.811.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

45

b. PT Bank UOB Indonesia Berdasarkan Perjanjian Kredit dan Pemberian Jaminan tanggal 22 Juli 2011 yang dibuat dihadapan Veronica Nataadmadja,S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank UOB Indonesia berupa Fasilitas Kredit Term Loan (TL) sejumlah Rp 200.000.000.000 yang diberikan bersama-sama dengan Fasilitas Bank Garansi (BG) dan Stand by Letter of Credit (SBLC) dengan jumlah pokok tidak melebihi Rp 250.000.000.000 yang akan jatuh tempo pada bulan Desember 2016.

Tujuan penggunaan fasilitas kredit adalah untuk membiayai pembelian aset termasuk tanah, bangunan dan mesin-mesin yang berlokasi di Bogor, Jawa Barat dan di Medan yang dimiliki oleh PT Unilever Indonesia Tbk. Fasilitas pinjaman TL dikenakan bunga sebesar Jakarta Inter Bank Offered Rate (JIBOR) + 4% per tahun dan dijamin dengan aset yang diakuisisi dari PT Unilever Indonesia Tbk (lihat Catatan 12). Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah masing-masing sebesar Rp 115.789.473.684 dan Rp 126.315.789.474. Selain fasilitas tersebut, Perusahaan memperoleh fasilitas lindung nilai mata uang asing dengan nilai fasilitas sebesar USD 5,000,000. Fasilitas ini belum digunakan oleh Perusahaan sampai dengan periode 31 Maret 2014.

c. PT Bank DBS Indonesia Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit No. 44 tertanggal 29 Januari 2013 di hadapan Veronica Nataarmadja, S.H., M Corp. Admin., M.Com (Business Law) notaris di Jakarta, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit Non Revolving Long Term Loan dengan pagu kredit sebesar Rp 80.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun sampai dengan 19 Desember 2017 termasuk grace period selama 6 (enam) bulan. Fasilitas pinjaman ini dikenakan bunga sebesar 11% per tahun. Jaminan atas pinjaman ini paripasu dengan utang bank jangka pendek yang diterima oleh SPJ, entitas anak (lihat Catatan 18). Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing adalah sebesar Rp. 71.250.000.000 dan Rp 75.000.000.000.

d. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Bank Mandiri)

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM/005/PK-KI/2008 No. 21 dan Akta Perjanjian Kredit Investasi Nomor KP-CRO/CBC-JPM.OO6/PK-KI/2008 No. 22 tanggal 9 September 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., notaris di Jakarta, PT Bumiraya Investindo (BRI), entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman Kredit Investasi yang terdiri dari:

Kredit Investasi – Kebun I

Kredit Investasi – Kebun II

Seluruh fasilitas Kredit Investasi akan digunakan untuk pembiayaan kembali atas aset kebun kelapa sawit, mengambil alih fasilitas pinjaman yang diberikan kepada BRI dari kreditor terdahulu dan pengembangan perkebunan dengan luas tanam 1.000 hektar beserta sarananya. Fasilitas Kredit Investasi – Kebun I memiliki pagu kredit sebesar Rp38.684.000.000 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 30 bulan.

Fasilitas Kredit Investasi – Kebun II memiliki pagu kredit sebesar Rp24.373.000.000 dengan periode pembayaran 8 (delapan) tahun 6 (enam) bulan termasuk masa tenggang 42 bulan. Pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, biaya pinjaman yang dikapitalisasi ke Tanaman belum Menghasilkan masing-masing sebesar Rp 515.960.564 dan Rp 2.247.746.820

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

46

Berdasarkan Akta Perjanjian Kredit Investasi (Pembangunan Pabrik Kelapa Sawit) Nomor KP-CRO/CBC-JPM/010/PK-KI/2009 No. 28 tanggal 8 Oktober 2009 yang dibuat di hadapan Sri Ismiyati, S.H., notaris di Jakarta, PT Bumi Raya Investindo (BRI) memperoleh fasilitas pinjaman berupa Kredit Investasi-Pabrik Kelapa Sawit yang digunakan untuk pembangunan pabrik kelapa sawit. Pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 seluruh saldo terutang atas fasilitas Kredit Investasi masing-masing sebesar Rp 60.889.409.964 dan Rp 65.556.409.964 dan dikenakan bunga sebesar 11,5% per tahun pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013.

Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: Mesin, peralatan, alat berat dan sarana pendukung lainnya atas Pabrik Kelapa Sawit yang baru akan dibangun

(lihat Catatan12), Kendaraan yang sudah ada dan yang akan ada milik BRI (lihat Catatan 12), Keseluruhan proyek berupa kebun seluas 3.300 Hektar (lihat Catatan 14), yang terdiri dari:

– Lahan seluas kurang lebih 1.041 hektar dengan Sertifikat Hak Guna Usaha (SHGU) No. 30, terdaftar atas nama BI dan berlokasi di Desa Sebanti, Gemuruh, Lontar Timur dan Lontar Selatan, Tata Mekar, Kampung Baru dan Tanjung Pelayar, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan,

– Lahan seluas kurang lebih 823 Hektar dengan SHGU No. 68 yang berlokasi di Desa Sebanti dan Sumbersari, Kecamatan Pulau Laut Barat, Kotabaru – Kalimantan Selatan,

– Lahan seluas kurang lebih 939 Hektar dengan SHGU No. 69 dan No. 70 yang berlokasi di Desa Teluk Sirih, Sei Bulan, Sei Bahrim dan Tanjung Serudung, Kecamatan Pulau Laut Selatan, Kotabaru – Kalimantan Selatan,

– Lahan seluas kurang lebih 200 hektar yang sampai dengan tanggal penyelesaian laporan keuangan konsolidasian ini masih dalam pengurusan sertifikat,

– Bukti kepemilikan atas lahan yang masih berstatus ijin lokasi yang akan diproses kemudian menjadi SHGU, Corporate Guarantee dari PT Permata Handrawina Sakti, pemegang saham, Corporate Guarantee dari Perusahaan, Gadai Saham pemegang saham atas nama Aunur Rofiq, Seluruh persediaan BRI (lihat Catatan 7), dan Seluruh piutang usaha BRI kepada pihak ketiga (lihat Catatan 4).

Selama periode fasilitas pinjaman berlaku, BRI tidak diperbolehkan melakukan hal-hal sebagai berikut: Memperoleh fasilitas kredit atau pinjaman lain, kecuali dalam transaksi usaha yang wajar, Memberikan pinjaman baru kepada pihak ketiga dan pihak-pihak berelasi, kecuali dalam transaksi usaha yang

wajar, Mengadakan penyertaan baru atau membiayai perusahaan lain, Mengikat diri sebagai penjamin utang atau menjaminkan aset kepada pihak lain, Memindahtangankan barang jaminan kecuali persediaan yang diperdagangkan, Melunasi utang kepada Perusahaan, Menjual, memindahtangankan atau melepaskan sebagian atau seluruh aset yang dapat mempengaruhi

kemampuan pelunasan utang, Mengubah susunan pengurus dan pemegang saham, Melakukan merger, akuisisi, konsolidasi atau membeli atau memperoleh saham perusahaan lain, Mengajukan permohonan dan/atau menyuruh pihak lain mengajukan permohonan kepada Pengadilan untuk

dinyatakan pailit atau meminta penundaan pembayaran utang, Melakukan pembayaran bunga atas pinjaman dan/atau melunasi pinjaman kepada pemegang saham atau pihak-

pihak berelasi, Memberikan hak preferen kepada Perusahaan dalam hal penyelesaian utang, dan Mengambil bagian keuntungan atau modal untuk kepentingan di luar usaha dan pribadi.

e. Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI)

Berdasarkan Perjanjian Pembiayaan Investasi Berdasarkan Prinsip Murabahah No. 62 dan No. 72, keduanya tanggal 19 Desember 2012 yang telah dilegalisasi oleh Yualita Widyadhari, S.H., notaris di Jakarta, PT Airlangga Sawit Jaya (ASJ) dan PT Charindo Palma Oetama (CPO), keduanya entitas anak memperoleh fasilitas pembiayaan kembali (refinancing) qardh wal murabahah dengan nilai total sebesar Rp100.000.000.000 untuk jangka waktu 3 tahun 3 bulan.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

47

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp 42.546.492.525 dan Rp 48.928.466.406. Tingkat bagi hasil atas fasilitas ini sebesar 11% per tahun.

Jaminan atas fasilitas pinjaman tersebut di atas adalah sebagai berikut: Tanah perkebunan seluas 3.621 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya

di Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Charindo Palma Oetama, entitas anak (lihat Catatan 13);

Tanah perkebunan seluas 4.037 hektar berikut sarana dan prasarana yang berada diatasnya di Kecamatan Air Besar dan Kualabehe, Kalimantan Barat, atas nama PT Airlangga Sawit Jaya, entitas anak (lihat Catatan 13);

f. PT Bank BRI Syariah

Berdasarkan surat persetujuan prinsip pembiayaan No. R.107/SP3/CMG2/07-13 tertanggal 17 Juli 2013, PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit Musyawarakah untuk pembiayaan pengadaan mesin produksi dengan pagu kredit sebesar Rp17.000.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun. Fasilitas pinjaman ini dikenakan margin sebesar 12% per tahun. Jaminan atas pinjaman ini adalah mesin yang dibiayai. Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, saldo terutang atas fasilitas ini masing-masing adalah sebesar Rp. 15.498.462.173 dan Rp16.154.804.750 Berdasarkan surat persetujuan prinsip pembiayaan No. B.004-MKT/OL/SMG/02/2014 tertanggal 19 Februari 2014, PT Subafood Pangan Jaya (SPJ), entitas anak, memperoleh fasilitas kredit Line Facility (LF) Murabahah untuk pembiayaan pengadaan mesin boiler pembuatan bihun dengan pagu kredit sebesar Rp.7.700.000.000. Jangka waktu pinjaman adalah 5 (lima) tahun. Fasilitas pinjaman ini dikenakan margin sebesar 15,5% per tahun. Jaminan atas pinjaman ini adalah mesin yang dibiayai. Pada tanggal 31 Maret 2014, saldo terutang atas fasilitas ini adalah sebesar Rp. 7.700.000.000.

22. Liabilitas Imbalan Pascakerja Jangka Panjang

Imbalan pascakerja program imbalan pasti

Grup mengakui liabilitas imbalan pascakerja sesuai dengan peraturan ketenagakerjaan yang berlaku. Liabilitas diestimasi

atas imbalan kerja Grup pada 31 Maret 2014 belum dilakukan perhitungan oleh Aktuaris Independen sehingga belum

dibebankan. Pada 31 Desember 2013, dihitung oleh Aktuaris Independen PT Dian Artha Tama dengan tanggal laporan

masing-masing 24 Maret 2014.

31 Maret 31 Desember2014 2013Rp Rp

Saldo Awal 37.974.755.387 26.832.698.945Beban Imbalan Kerja yang Diakui

pada Tahun Berjalan -- 11.963.397.961Penyesuaian -- (364.077.601)Realisasi Pembayaran Tahun Berjalan -- (457.263.918)

Saldo Akhir 37.974.755.387 37.974.755.387

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

48

Rincian liabilitas imbalan pasti adalah sebagai berikut:

Asumsi perhitungan yang berdasarkan perhitungan Aktuaria dalam menghitung estimasi Imbalan Pascakerja karyawan

yang dibebankan diperiode 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Umur Pensiun Normal 55 Tahun

Estimasi Kenaikan Gaji 8%

Tarif Discount 8,5% ( 31 Desember 2012; 6%)

Tarif Mortality Commissioners Standard Ordinary (CSO)-1980

Tarif Resignation Umur 18-44 : 5% per tahun

Umur 45-54 : 0% per tahun

23. Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah - Bersih

2013 2012 2011 2010 2009

Rp Rp Rp Rp Rp

Nilai Kini Kewajiban Imbalan Pasti 38.397.159.034 43.769.884.955 28.558.037.383 15.272.613.058 10.048.210.010

Aset Program -- -- -- -- --

Defisit 38.397.159.034 43.769.884.955 28.558.037.383 15.272.613.058 10.048.210.010

31 Desember

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Nilai nominal:

Obligasi TPS Food I 600.000.000.000 600.000.000.000

Dikurangi:

Biaya Emisi (9.144.868.838) (9.144.868.838)

Akumulasi Amortisasi 1.754.638.923 1.297.395.481

Jumlah 592.609.770.085 592.152.526.643

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Nilai nominal:

Sukuk Ijarah TPS Food I 300.000.000.000 300.000.000.000

Dikurangi:

Biaya Emisi (1.489.500.000) (1.489.500.000)

Akumulasi Amortisasi 744.750.000 670.275.000

Jumlah 299.255.250.000 299.180.775.000

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

49

Penawaran umum obligasi dan sukuk ijarah (sukuk) TPS Food I Perusahaan masing-masing sebesar Rp 600.000.000.000 dan Rp 300.000.000.000 pada tanggal 1 April 2013, telah mendapatkan pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan melalui surat No. S-62/D.04/2013 pada tanggal 28 Maret 2013. Obligasi dan sukuk ini akan jatuh tempo pada tanggal 5 April 2018 dengan tingkat suku bunga dan fee ijarah masing-masing 10,25% dan Rp30.750.000.000 per tahun. Bunga dan fee ijarah dibayarkan setiap 3 (tiga) bulan dengan pembayaran pertama pada tanggal 5 Juli 2013. Obligasi dan sukuk ini memperoleh pringkat idA- dan idA-(sy) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO) pada tanggal 7 Januari 2013. Penerbitan Obligasi TPS Food I dilakukan sesuai dengan Akta Perjanjian Perwalimanatan antara Perusahaan dengan PT Bank Mega Tbk, pihak ketiga, yang bertindak sebagai Wali Amanat. Skema sukuk ijarah yang digunakan adalah penjaminan aset tetap PT Tiga Pilar Sejahtera (TPS) dan PT Poly Meditra Indonesia, keduanya entitas anak. Perusahaan wajib memenuhi pembatasan-pembatasan tertentu sesuai dengan yang ditetapkan dalam Offering Circular. Pada tanggal 31 Desember 2013, Perusahaan telah memenuhi rasio-rasio dan pembatasan yang disyaratkan. Obligasi dan sukuk dijaminkan dengan aset tetap TPS, PMI dan PT Jatisari Srirejeki dan piutang performing TPS (lihat Catatan 12 dan 4). Beban bunga obligasi dan fee ijarah yang masih harus dibayar adalah masing-masing sebesar Rp15.375.000.000 dan Rp7.687.500.000 pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013. 24. Modal Saham

Berdasarkan data PT Sinartama Gunita, Biro Administrasi Efek Perusahaan, pemegang saham Perusahaan pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah sebagai berikut:

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Ditempatkan dan

Kepemilikan Disetor Penuh

(Lembar) (%) (Rp)

Saham Seri A

Masyarakat (Masing-masing dibawah 5% ) 135.000.000 4,61 67.500.000.000

Saham Seri B

PT Tiga Pilar Corpora 475.443.817 16,25 95.088.763.400

JP Morgan Chase Bank Non Treaty Clients 300.275.155 10,26 60.055.031.000

PT Permata Handrawira Sakti 296.189.000 10,12 59.237.800.000

Primanex Limited 212.190.517 7,25 42.438.103.400

Primanex Pte. Ltd. 212.000.000 7,25 42.400.000.000

Morgan Stanley and Co. LLC-Client Account 147.257.100 5,03 29.451.420.000

Trophy Investors II Ltd. 146.693.750 5,01 29.338.750.000

Masyarakat (Masing-masing dibawah 5% ) 1.000.950.661 34,21 200.190.132.200

Sub Jumlah 2.791.000.000 95,39 558.200.000.000

Jumlah Modal Saham 2.926.000.000 100,00 625.700.000.000

31 Maret 2014

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

50

25. Tambahan Modal Disetor - Neto

Tambahan modal neto pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 adalah:

Nama Pemegang Saham Jumlah Saham Persentase Ditempatkan dan

Kepemilikan Disetor Penuh

(Lembar) (%) (Rp)

Saham Seri A

Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%) 135.000.000 4,61 67.500.000.000

Saham Seri B

PT Tiga Pilar Corpora 420.605.317 14,37 84.121.063.400

PT Permata Handrawira Sakti 296.189.000 10,12 59.237.800.000

JP Morgan Chase Bank Non Treaty Clients 265.588.948 9,08 53.117.789.600

Primanex Limited 238.205.172 8,14 47.641.034.400

Primanex Pte. Ltd. 228.000.000 7,79 45.600.000.000

Trophy Investor II Ltd. 181.379.957 6,20 36.275.991.400

Masyarakat (Masing-masing dibawah 5%) 1.161.031.606 39,68 232.206.321.200

Sub Jumlah 2.791.000.000 95,39 558.200.000.000

Jumlah Modal Saham 2.926.000.000 100,00 625.700.000.000

31 Desember 2013

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Agio Saham - Neto 657.539.614.608 657.539.614.608

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi

Entitas Sepengendali 1.215.758.371 1.215.758.371

Jumlah 658.755.372.979 658.755.372.979

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Penawaran Umum Perdana

Agio Saham 20.250.000.000 20.250.000.000

Penawaran Umum Terbatas II

Agio Saham 201.894.000.000 201.894.000.000

Biaya Emisi Saham (4.327.674.345) (4.327.674.345)

Neto 197.566.325.655 197.566.325.655

Penawaran Umum Terbatas III

Agio Saham 451.440.000.000 451.440.000.000

Biaya Emisi Saham (11.716.711.047) (11.716.711.047)

Neto 439.723.288.953 439.723.288.953

Jumlah Agio Saham Neto 657.539.614.608 657.539.614.608

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

51

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali

Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 17 tanggal 24 Oktober 2003 yang dibuat di hadapan Saal Bumela, S.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Tiga Pilar Sejahtera, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 7 tanggal 12 Juni 2008 dan Akta Jual Beli Saham No. 8 tanggal 12 Juni 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan saham di PT Bumiraya Investindo, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi. Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 9 tanggal 12 Juni 2008 yang dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,96% persen kepemilikan di PT Poly Meditra Indonesia, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi.

Berdasarkan Akta Jual Beli Saham No. 10 tanggal 12 Juni 2008 dan Akta Jual Beli Saham No. 11 tanggal 12 Juni 2008, seluruhnya dibuat di hadapan Syarifah Chozie, S.H., M.H., notaris di Jakarta, Perusahaan mengakuisisi 99,90% kepemilikan di PT Patra Power Nusantara, entitas anak, dari pihak-pihak berelasi.

Seluruh nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang timbul pada 31 Desember 2010 berasal dari transaksi akuisisi sebagaimana dijelaskan pada Catatan 1.c.

26. Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak

Pada 31 Januari 2012, PT Bumi Raya Investindo (BRI), entitas anak, melakukan penerbitan saham seri B kepada pihak ketiga sehingga kepemilikan perusahaan pada BRI berubah dari 99,90% menjadi 57,66%. Perubahan nilai investasi dengan sebelum dan sesudah transaksi sebesar Rp95.826.654.573 dicatat Selisih Perubahan Ekuitas Entitas Anak.

27. Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali

Pada 10 Agustus 2012, PT Dunia Pangan (DP), entitas anak melakukan pembelian saham dengan PT Indo Beras Unggul (IBU) dari pihak minoritas, sehingga kepemilikan DP meningkat dari 70% menjadi 99,99%. Selisih lebih antara biaya perolehan dengan bagian yang diperoleh adalah sebesar Rp 7.213.970.793. Pada 7 Agustus 2012, Perusahaan melakukan konversi obligasi konversi dengan nilai Rp 145.000.000.000 menjadi 32.800 lembar saham pada PT Bumi Raya Investindo (BRI), entitas anak, sehingga kepemilikan Perusahaan pada BRI berubah dari 57,66% menjadi 64,95%. Perubahan nilai investasi dengan sebelum dan sesudah transaksi sebesar Rp 36.718.093.441.

28. Dividen Tunai dan Dana Cadangan Umum

Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan No 73 tanggal 16 April 2013 yang dibuat di hadapan Humberg Lie, SH, SE, MKn., notaris di Jakarta, pemegang saham Perusahaan menyetujui, antara lain pembagian deviden sebesar Rp 23.408.000.000 yang telah dibayarkan pada 23 Juli 2013 dan penyisihan dana cadangan sebesar Rp 42.239.400.000 dari saldo laba tahun 2012.

Jumlah Bagian Perusahaan Harga Selisih Nilai Transaksi

Saham atas Aset Bersih PengalihanRp Rp Rp

PT Tiga Pilar Sejahtera 109.890.000 110.631.738.707 109.500.000.000 1.131.738.707

PT Bumiraya Investindo 90.909 92.377.149.480 139.000.000.000 (46.622.850.520)

PT Poly Meditra Indonesia 111.888.000 117.719.232.249 145.000.000.000 (27.280.767.751)

PT Patra Power Nusantara 37.962 37.962.000.000 36.000.000.000 1.962.000.000

PT Dunia Pangan 21.000 21.528.653.285 10.000.000.000 11.528.653.285

PT Mitra Jaya Agro Palm 39.999 39.479.515.235 40.000.000.000 (520.484.765)

PT Airlangga Sawit Jaya 109.999 50.133.829.201 21.000.000.000 29.133.829.201

PT Charindo Palma Oetama 149.999 73.385.126.027 47.000.000.000 26.385.126.027

PT Muarobungo Plantation 19.999 18.296.018.873 11.000.000.000 7.296.018.873

PT Tugu Palma Sumatera 2.499 702.495.313 2.500.000.000 (1.797.504.687)

Jumlah pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 562.215.758.370 561.000.000.000 1.215.758.371

Entitas Anak

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

52

29. Kepentingan Nonpengendali

Berikut adalah rekonsiliasi kepentingan nonpengendali pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013:

30. Penjualan - Neto

Saldo Penambahan dari Penambahan dari Pengurangan dari Saldo

1 Januari Laba Komprehensif Pendirian (akuisisi) Perolehan Hak 31 Desember

2013 Tahun Berjalan Nonpengendali/ 2013

Rp Rp Rp Rp Rp

PT Tiga Pilar Sejahtera 276.153.280 122.421.859 -- -- 398.575.140

PT Bumiraya Investindo dan Entitas Anak 245.281.456.485 -- -- (2.867.950.460) 242.413.506.025

PT Poly Meditra Indonesia 188.242.862 29.826.817 -- -- 218.069.679

PT Patra Power Nusantara 33.518.951 214.823 -- -- 33.733.774

PT Dunia Pangan dan Entitas Anak 62.425.847.031 39.048.713.785 -- -- 101.474.560.817

PT Balaraja Bisco Paloma dan Entitas Anak 57.230.476 2.237.257 -- -- 59.467.733

Jumlah Kepentingan Nonpengendali 308.262.449.085 344.597.913.167

31 Desember 2013

Saldo Penambahan dari Penambahan dari Pengurangan dari Saldo

1 Januari Laba Komprehensif Pendirian (akuisisi) Perolehan Hak 31 Maret

2014 Periode Berjalan Nonpengendali 2014

Rp Rp Rp Rp Rp

PT Tiga Pilar Sejahtera 398.575.140 28.650.715 -- -- 427.225.855

PT Bumiraya Investindo dan Entitas Anak 242.413.506.025 2.934.799.669 -- -- 245.348.305.694

PT Poly Meditra Indonesia 218.069.679 1.524.496 -- -- 219.594.175

PT Patra Power Nusantara 33.733.774 (11.901) -- -- 33.721.873

PT Dunia Pangan dan Entitas Anak 101.474.560.817 9.851.721.323 -- -- 111.326.282.140

PT Balaraja Bisco Paloma dan Entitas Anak 59.467.733 32.263.618 -- -- 91.731.351

Jumlah Kepentingan Nonpengendali 344.597.913.167 357.446.861.088

31 Maret 2014

2014 2013

Rp Rp

Penjualan 1.182.574.341.927 872.233.704.982

Dikurangi : Diskon Penjualan (29.352.633.661) (17.629.543.645)

Penjualan - Neto 1.153.221.708.266 854.604.161.337

31 Maret

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

53

Rincian penjualan berdasarkan kelompok produk utama sebagai berikut :

Seluruh penjualan tersebut adalah kepada pihak ketiga.

2014 2013

Rp Rp

Produksi Makanan

Makanan Pokok

Mie Kering 135.047.574.790 57.353.678.677

Bihun 105.679.050.970 67.914.720.577

Sub Jumlah Makanan Pokok 240.726.625.760 125.268.399.254

Makanan Konsumsi

Snack Ekstrusi 152.166.096.942 88.964.917.525

Mie Instan 52.067.026.981 47.971.214.741

Biskuit 26.254.645.478 33.510.923.038

Permen 5.120.508.080 5.971.338.874

Lainnya 1.318.112.699 94.967.755

Sub Jumlah Makanan Konsumsi 236.926.390.180 176.513.361.933

Sub Jumlah Manufaktur Makanan 477.653.015.940 301.781.761.187

Pengolahan Beras

Beras 672.401.257.101 558.381.669.285

Agribisnis

Tandan Buah Segar 8.091.397.540 12.070.274.509

Minyak Sawit Mentah 21.721.749.913 --

Inti Sawit dan Turunannya 2.706.921.432 --

Sub Jumlah Agribisnis 32.520.068.885 12.070.274.509

Sub Jumlah Penjualan 1.182.574.341.926 872.233.704.981

Dikurangi : Diskon Penjualan (29.352.633.660) (17.629.543.645)

Total Penjualan - Neto 1.153.221.708.266 854.604.161.337

31 Maret

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

54

31. Beban Pokok Penjualan

31 Maret2014 2013

Rp Rp

Bahan Baku DigunakanSaldo Awal 236.058.518.042 186.067.230.357Pembelian 284.255.757.721 169.351.047.966Saldo Akhir (252.901.154.857) (212.613.425.029)

Jumlah Bahan Baku Digunakan 267.413.120.906 142.804.853.294

Tenaga Kerja Langsung 15.487.553.989 12.969.495.447Biaya Produksi Tidak Langsung 29.521.150.985 27.539.279.442

Biaya Pokok Produksi 312.421.825.879 183.313.628.183

Persediaan Barang JadiSaldo Awal 15.993.325.859 15.092.405.486Pembelian -- --Saldo Akhir (18.733.819.588) (21.265.676.650)

Jumlah Beban Pokok Penjualan - Produksi Konsumen 309.681.332.150 177.140.357.020

Pengolahan Beras

Bahan Baku Digunakan

Saldo Awal 514.816.281.065 195.170.212.920Pembelian 314.198.990.145 393.842.420.704Saldo Akhir (429.928.440.864) (214.687.692.497)

Jumlah Bahan Baku Digunakan 399.086.830.346 374.324.941.127

Tenaga Kerja Langsung 5.134.828.589 1.376.968.666Biaya Produksi Tidak Langsung 10.104.669.514 9.071.804.403

Biaya Pokok Produksi 414.326.328.449 384.773.714.196

Persediaan Barang JadiSaldo Awal 107.825.870.121 102.440.496.163Pembelian 293.646.542.168 53.228.210.969Saldo Akhir (252.335.044.784) (55.157.526.699)

Jumlah Beban Pokok Penjualan - Pengolahan Beras 563.463.695.954 485.284.894.629

Agribisnis

Beban Produksi Langsung

Pembelian Tandan Buah Segar 1.044.586.703 703.200.960

Upah Langsung 8.287.025.692 3.549.606.917

Pemeliharaan dan Perbaikan 4.404.155.298 1.495.555.126

Penyusutan Tanaman Perkebunan Menghasilkan 3.439.395.630 1.276.454.846

Pengangkutan dan Panen 1.929.287.750 2.098.071.830

Sub Jumlah Beban Produksi Langsung 19.104.451.073 9.122.889.679

Beban Produksi Tidak Langsung 4.014.203.040 1.054.596.104

Persediaan Barang Jadi

Saldo Awal 2.139.376.367 --

Pembelian 3.081.869.371 --

Saldo Akhir (5.123.910.610) --

Jumlah Beban Pokok Penjualan - Agribisnis 23.215.989.241 10.177.485.783

Jumlah Beban Pokok Penjualan 896.361.017.346 672.602.737.431

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

55

32. Beban Usaha

33. Biaya Keuangan - Neto

Penghasilan bunga merupakan penghasilan bunga dari rekening bank, deposito berjangka dan investasi jangka

pendek (lihat Catatan 3 dan 5), sedangkan beban bunga merupakan beban bunga atas pinjaman, sewa pembiayaan,

dan obligasi (lihat Catatan 18, 20, dan 21).

2014 2013

Rp Rp

Penghasilan Bunga 2.671.304.979 1.859.748.922

Beban Bunga

Pinjaman Bank (23.248.445.109) (29.433.072.149)

Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah (23.062.500.000) --

Biaya Administrasi Bank (928.031.648) (1.685.794.688)

Beban Provisi (363.378.912) (1.076.673.205)

Jumlah Biaya Keuangan - Neto (44.931.050.690) (30.335.791.120)

31 Maret

31 Maret2014 2013

Rp Rp

Penjualan

Pengangkutan 25.025.203.221 21.060.834.236

Promosi 18.148.667.478 13.956.931.995

Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 7.586.404.960 4.842.834.635

Sewa 1.377.266.530 618.367.304

Transportasi dan Akomodasi 1.238.350.548 908.982.166

Penyusutan 404.167.982 252.187.678

Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 500.000.000) 2.929.500.350 2.092.327.034

Jumlah Pemasaran dan Penjualan 56.709.561.069 43.732.465.048

Beban Umum dan administrasi

Gaji dan Kesejahteraan Karyawan 14.179.587.263 7.180.948.455 Profesional dan Konsultan 1.654.993.010 1.340.516.081 Sewa 1.496.791.001 840.685.981 Penyusutan 1.388.554.267 1.127.963.790 Transportasi dan Akomodasi 1.049.982.570 1.192.417.407 Lain-lain (Masing-masing dibawah Rp. 500.000.000) 5.094.927.359 3.338.517.407

Jumlah Beban Umum dan Administrasi 24.864.835.469 15.021.049.121

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

56

34. Penghasilan (Beban) Lain-lain

35. Laba per Saham

36. Segmen Operasi

2014 2013

Rp Rp

Pendapatan Lainnya

Laba Selisih Kurs 7.496.353.124 129.235.063

Lain-lain 694.377.727 --

Jumlah Pendapatan lainnya 8.190.730.851 129.235.063

Beban Lainnya

Rugi atas Pelepasan Aset Tetap (97.186.566) (4.681.667)

Beban Manajemen Fee (1.418.359.334) (1.345.701.612)

Lain-lain (1.039.707.268) (307.102.414)

Jumlah Beban lainnya (2.555.253.168) (1.657.485.693)

31 Maret

2014 2013 2013

Rp Rp Rp

Laba Bersih 98.067.380.604 65.668.047.227 310.394.486.130

Rata -rata Tertimbang jumlah saham biasa yang

Beredar (Lembar Saham) 2.926.000.000 2.926.000.000 2.926.000.000

Laba per Saham Dasar 33,52 22,44 106,08

3 Bulan 1 Tahun

Produksi Pengolahan Agribisnis Lainnya Eliminasi KonsolidasianMakanan Beras

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Penjualan - Bersih 466.394.559.554 654.307.079.827 32.520.068.885 19.825.671.087 (19.825.671.087) 1.153.221.708.266

Beban Pokok Penjualan 309.681.332.151 563.463.695.954 23.215.989.241 -- -- 896.361.017.346

Laba Kotor 156.713.227.404 90.843.383.873 9.304.079.643 19.825.671.087 (19.825.671.087) 256.860.690.920

Alokasi Beban Usaha 45.142.513.831 25.730.864.553 6.768.572.165 3.932.445.989 -- 81.574.396.538

Beban (Pendapatan) Lainnya 52.538.955.550 (1.497.940.920) (9.180.801.009) (27.670.020.216) (19.825.671.087) (5.635.477.683)

Laba Usaha 59.031.758.023 66.610.460.240 11.716.308.487 43.563.245.314 -- 180.921.772.065

Beban Keuangan - Neto (8.262.933.215) 25.578.872.154 3.341.692.120 24.273.419.632 -- 44.931.050.690

Laba sebelum

Beban Pajak Penghasilan 67.294.691.239 41.031.588.086 8.374.616.367 19.289.825.682 -- 135.990.721.374

Beban Pajak Penghasilan - Neto (13.414.422.750) (8.192.346.500) -- (3.467.623.600) -- (25.074.392.850)

Laba Tahun Berjalan 110.916.328.524

Jumlah Laba Tahun Berjalan

yang Diatribusikan Kepada:

Pemilik Entitas Induk 98.067.380.604

Kepentingan Nonpengendali 12.848.947.921

Jumlah 110.916.328.524

Aset Segmen 2.029.241.613.412 1.847.165.092.755 1.149.922.858.694 3.189.927.396.550 (3.035.721.392.669) 5.180.535.568.741

Liabilitas Segmen 1.322.159.934.718 1.468.860.753.986 449.868.494.753 1.303.437.805.526 (1.831.480.621.636) 2.712.846.367.346

31 Maret 2014

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

57

37. Kombinasi Bisnis

Akuisisi PT Subafood Pangan Jaya (SPJ)

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham SPJ, No. 164 dan Akta Jual Beli saham No. 165, 166

dan 167, yang seluruhnya dibuat pada tanggal 19 Desember 2012 di hadapan Andy Widyanto S.H., notaris di Tangerang,

PT Balaraja Bisco Paloma, entitas anak, mengakuisisi 99,60% saham SPJ.

Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi

adalah:

Rp

Kas dan Setara Kas 3.940.794.566

Piutang Usaha 7.257.295.818

Aset Keuangan Lancar Lainnya 44.308.931

Persediaan 13.036.088.203

Pajak dan Beban Dibayar di Muka 2.691.025.848

Aset Tetap 21.848.240.000

Aset Non Keuangan Tidak Lancar Lainnya 93.739.000

Aset Takberwujud 52.000.000.000

Aset Pajak Tangguhan 638.536.745

Piutang Pihak Berelasi Non-usaha 6.547.268.547

Utang Usaha - Pihak Ketiga (5.255.953.478)

Liabilitas Keuangan Lancar lainnya (53.194.600)

Utang Pajak (832.213.589)

Beban Akrual (287.086.690)

Liabilitas Keuangan Tidak Lancar Lainnya (98.206.000)

Liabilitas Imbalan Pascakerja (2.299.365.162)

Jumlah Aset Neto 99.271.278.139

Produksi Pengolahan Agribisnis Lainnya Eliminasi KonsolidasianMakanan Beras

Rp Rp Rp Rp Rp Rp

Penjualan - Bersih 1.604.432.379.227 2.372.508.396.794 79.794.357.961 103.374.990.630 (103.374.990.630) 4.056.735.133.983

Beban Pokok Penjualan 1.032.060.235.568 2.052.830.192.822 58.372.516.755 -- 3.143.262.945.145

Laba Kotor 572.372.143.659 319.678.203.972 21.421.841.206 103.374.990.630 (103.374.990.630) 913.472.188.838

Alokasi Beban Usaha 186.892.932.913 82.343.222.158 10.382.624.349 18.300.918.407 -- 297.919.697.827

Beban (Pendapatan) Lainnya 158.515.379.799 43.881.815.515 5.117.166.321 (101.832.964.209) (103.374.990.630) 2.306.406.796

Laba Usaha 226.963.830.947 193.453.166.299 5.922.050.536 186.907.036.432 -- 613.246.084.214

Beban Keuangan - Neto 40.563.236.843 37.303.164.053 4.417.988.336 81.375.076.592 -- 163.659.465.825

Laba sebelum

Beban Pajak Penghasilan 186.400.594.104 156.150.002.246 1.504.062.200 105.531.959.840 -- 449.586.618.389

Beban Pajak Penghasilan - Neto (46.414.737.184) (39.295.867.000) 1.743.213.608 (18.889.277.600) -- (102.856.668.175)

Laba Tahun Berjalan 346.729.950.214

Jumlah Laba Tahun Berjalan

yang Diatribusikan Kepada:

Pemilik Entitas Induk 310.395.654.613

Kepentingan Nonpengendali 36.334.295.601

Jumlah 346.729.950.214

Aset Segmen 2.167.503.520.269 1.663.197.368.285 1.102.872.962.643 2.981.849.748.967 (2.894.600.471.201) 5.020.823.128.963

Liabilitas Segmen 1.480.836.227.255 1.317.732.271.101 411.193.215.070 1.332.410.557.160 (1.878.122.014.493) 2.664.050.256.093

31 Desember 2013

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

58

Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 728.721.861 (lihat Catatan 15) yang merupakan hasil bisnis

entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Perusahaan dan entitas anak.

Perusahaan melalui entitas anak melakukan akuisisi 100% sehingga tidak terdapat saldo nonpengendali.

Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan

pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan SPJ terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam

laporan keuangan Perusahaan.

Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan SPJ sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan

laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar nihil dan nihil.

Pendapatan usaha dan rugi periode berjalan dari SPJ untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tanggal

seolah-olah SPJ telah dikonsolidasi sejak tanggal 1 Januari 2012 adalah sebesar Rp 110.860.863.765 dan Rp

1.133.120.808.

Akuisisi PT Tandan Abadi Mandiri (TAM)

Berdasarkan Akta Pernyataan Keputusan Rapat Pemegang Saham TAM No. 1 dan Akta Jual Beli saham No. 2 dan No. 3

semuanya tertanggal 3 Oktober 2012 dibuat dihadapan Antonius Wahono Prawirodirdjo, S.H., notaris di Jakarta, PT

Muarobungo Plantation dan PT Tugu Palma Sumatera, keduannya entitas anak mengakuisisi kepemilikan saham pada

TAM, masing-masing sebesar 99,99% dan 0,01%.

Tabel berikut merangkum jumlah aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil-alih pada tanggal akuisisi

adalah:

Goodwill yang timbul dari akuisisi tersebut adalah sebesar Rp 8.980.274.094 (lihat Catatan 15) yang merupakan hasil bisnis

entitas anak yang menunjang dan bersinergi dengan bisnis inti Perusahaan dan entitas anak.

Perusahaan melalui entitas anak melakukan akuisisi 100% sehingga tidak terdapat saldo nonpengendali.

Beban terkait akuisisi tersebut tidak diperhitungkan dalam kombinasi bisnis ini karena tidak material dan telah dibebankan

pada laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan.

Sehubungan dengan akuisisi tersebut, maka laporan keuangan TAM terhitung sejak tanggal akuisisi dikonsolidasi ke dalam

laporan keuangan Perusahaan.

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

59

Jumlah pendapatan usaha dan laba sebelum pajak penghasilan TAM sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam

laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk tahun berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 adalah sebesar nihil.

Pendapatan usaha dan laba periode berjalan dari TAM untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2012 tanggal

seolah-olah TAM telah dikonsolidasi sejak tanggal 1 Januari 2012 adalah sebesar nihil dan nihil. 38. Aset dan Liabilitas Moneter Dalam Mata Uang Asing

39. Instrumen Keuangan dan Managemen Risiko Keuangan

a. Faktor dan Kebijakan Manajemen Risiko Keuangan

Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas, risiko nilai tukar dan risiko bunga dan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut:

Risiko kredit: kemungkinan bahwa pelanggan tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Grup.

Risiko likuiditas: Grup menetapkan risiko kolektibilitas dari piutang usaha sehingga Grup dapat mengalami

kesulitan dalam memenuhi liabilitas yang terkait dengan liabilitas keuangan.

Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas, investasi dan pinjaman.

Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa datang dari suatu instrumen keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan suku bunga pasar. Grup tidak memiliki risiko suku bunga terutama karena tidak memiliki pinjaman dengan suku bunga mengambang.

Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Grup. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup.

Kebijakan manajemen Grup untuk mengelola risiko diatas adalah sebagai berikut:

Pemberian jaminan kredit dari pelanggan untuk meminimalkan risiko piutang yang tidak tertagih;

Meminimalkan tingkat suku bunga dan beban keuangan

Membuat perencanaan keuangan yang berimbang, sehingga dapat memenuhi liabilitas keuangan.

Kegiatan manajemen risiko keuangan dilakukan dan dikelola di pusat

Ekuivalen Ekuivalen

USD SGD EUR Rp USD SGD EUR Rp

Aset

Kas dan Setara Kas 3.776.214,25 -- -- 43.063.947.296 7.374.471,00 -- -- 89.887.427.019

Piutang Usaha - Pihak Ketiga 360.229,42 -- -- 4.108.056.352 1.463.778,82 -- -- 17.842.000.037

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 651.061,78 -- -- 7.424.708.498 582.097,50 -- -- 7.095.186.428

Jumlah Aset 4.787.505,45 -- -- 54.596.712.146 9.420.347,32 -- -- 114.824.613.484

Liabilitas

Utang Usaha - Pihak Ketiga (2.546.748,72) (35.984,80) (65.631,00) (30.397.490.696) (4.554.965,00) (15.434,00) (21.500,00) (56.030.727.743)

Utang Bank - Jangka Pendek (22.948.140,48) -- -- (266.496.755.394) (19.177.378,00) -- -- (233.753.060.442)

Sub Jumlah Liabilitas (25.494.889,20) (35.984,80) (65.631,00) (296.894.246.090) (23.732.343,00) (15.434,00) (21.500,00) (289.783.788.185)

Aset dalam Mata Uang

Asing - Bersih (20.707.383,75) (35.984,80) (65.631,00) (242.297.533.944) (14.311.995,68) (15.434,00) (21.500,00) (174.959.174.701)

31 Maret 2014 31 Desember 2013

Mata Uang Asing Mata Uang Asing

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

60

Risiko Kredit Grup mengendalikan risiko kredit dengan menetapkan kebijakan jaminan pembayaran berupa bank garansi dan aset tetap, dimana setiap pelanggan baru harus melalui persetujuan Direksi. Sebagai bagian dari proses dalam persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan jejak rekam pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Tabel berikut menganalisis aset keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya:

Risiko Likuiditas Pada saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Grup berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Grup mengelola risiko likuiditas dengan pengawasan proyeksi dari arus kas aktual secara terus menerus serta pengawasan tanggal jatuh tempo dari liabilitas keuangan.

Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sisa umur jatuh temponya:

Jatuh Tempo

Kurang dari Tidak Ditentukan

1 Tahun

Utang Usaha 140.409.359.980 5.910.935.265 -- -- 146.320.295.245

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 18.352.938.571 -- -- -- 18.352.938.571

Beban Akrual 45.202.620.973 -- -- -- 45.202.620.973

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 53.379.493.961 -- -- 13.509.062.172 66.888.556.133

Utang Bank dan Lembaga Keuangan

Jangka Pendek 774.294.538.476 -- -- -- 774.294.538.476

Utang Bank Jangka Panjang 111.603.540.068 327.409.388.981 -- -- 439.012.929.049

Utang Sewa Pembiayaan 13.395.849.963 9.185.965.278 -- -- 22.581.815.240

Utang Obligasi - Neto -- 592.609.770.085 -- -- 592.609.770.085

Sukuk Ijarah - Neto -- 299.255.250.000 -- -- 299.255.250.000

Utang Pihak Berelasi Non-usaha -- -- -- 111.969.095 111.969.095

Jumlah 1.156.638.341.991 1.234.371.309.608 -- 13.621.031.267 2.404.630.682.866

Akan Jatuh Tempo Jumlah

1 - 5 tahun Lebih 5 Tahun

31 Maret 2014

Belum Jatuh 0 - 30 hari 31 - 90 hari > 90 hari Jumlah

Tempo

Pinjaman yang Diberikan

dan Piutang

Kas dan Setara Kas 316.589.766.504 -- -- -- 316.589.766.504

Piutang Usaha -- 468.594.687.514 253.101.496.975 183.708.813.872 905.404.998.361

Aset Keuangan Lancar Lainnya 110.412.733.035 -- -- -- 110.412.733.035 --

Piutang Pihak Berelasi Non-usaha 43.364.455.281 -- -- -- 43.364.455.281

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 47.523.540.449 -- -- -- 47.523.540.449

Jumlah 517.890.495.269 468.594.687.514 253.101.496.975 183.708.813.872 1.423.295.493.631

31 Desember 2013

Belum Jatuh 0 - 30 hari 31 - 90 hari > 90 hari Jumlah

Tempo

Pinjaman yang Diberikan

dan Piutang

Kas dan Setara Kas 227.616.100.581 -- -- -- 227.616.100.581

Piutang Usaha -- 569.241.653.229 224.476.746.960 172.769.731.013 966.488.131.202

Aset Keuangan Lancar Lainnya 110.509.900.999 -- -- -- 110.509.900.999

Piutang Pihak Berelasi Non-usaha 43.364.455.281 -- -- -- 43.364.455.281

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 50.983.196.494 -- -- -- 50.983.196.494

Jumlah 432.473.653.354 569.241.653.229 224.476.746.960 172.769.731.013 1.398.961.784.556

31 Maret 2014

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

61

Risiko Suku Bunga Grup terekspos risiko suku bunga terutama menyangkut liabilitas keuangan. Grup memiliki pinjaman yang bersifat jangka panjang kepada bank yang menggunakan tingkat bunga pasar. Pada saat ini, Grup menerapkan kebijakan atau pengaturan tertentu untuk mengelola risiko tingkat bunga dengan: Selektif dengan penawaran suku bunga pinjaman, sehingga memperoleh pinjaman dengan suku bunga yang menguntungkan tanpa menambah eksposur suku bunga pinjaman yang berisiko Mengendalikan beban bunga dengan membuat kombinasi utang dan pinjaman jangka panjang dengan suku bunga tetap dan mengambang.

Tabel berikut menganalisis rincian liabilitas keuangan berdasarkan sifat bunga:

Analisa Sensitivitas Dengan hipotesis peningkatan 1% bunga pinjaman, akan menurunkan laba sebelum pajak sebesar Rp7.925.084.110 (2013:Rp8.016.784.602). Analisis di atas didasarkan pada asumsi bahwa pelemahan dan penguatan terhadap semua tingkat bunga dengan pola yang sama terhadap seluruh utang bank, tetapi tidak benar-benar terjadi pada kenyataannya.

Jatuh Tempo

Kurang dari Tidak Ditentukan

1 Tahun

Utang Usaha 121.815.785.652 5.910.935.265 -- -- 127.726.720.917

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 11.342.510.524 -- -- -- 11.342.510.524

Beban Akrual 45.446.579.628 -- -- -- 45.446.579.628

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 53.379.493.961 -- -- 10.865.450.293 64.244.944.254

Utang Bank dan Lembaga Keuangan

Jangka Pendek 780.197.680.109 -- -- -- 780.197.680.109

Utang Bank Jangka Panjang 110.048.284.753 320.936.580.651 -- -- 430.984.865.405

Utang Sewa Pembiayaan 11.602.431.097 11.776.174.880 -- -- 23.378.605.977

Utang Obligasi - Neto -- 592.152.526.643 -- -- 592.152.526.643

Sukuk Ijarah - Neto -- 299.180.775.000 -- -- 299.180.775.000

Utang Pihak Berelasi Non-usaha -- -- -- 102.318.076 102.318.076

Jumlah 1.133.832.765.724 1.229.956.992.439 -- 10.967.768.369 2.374.757.526.533

31 Desember 2013

Akan Jatuh Tempo

Jumlah1 - 5 tahun Lebih 5 Tahun

Jatuh Tempo Jumlah

Kurang dari 1 - 5 tahun Lebih 5 Tahun Tidak Ditentukan

1 Tahun

Tanpa Bunga 203.964.919.523 5.910.935.265 -- 13.621.031.267 223.496.886.055

Bunga Tetap 233.849.221.992 1.154.776.163.818 -- -- 1.388.625.385.809

Bunga Mengambang 718.824.200.476 73.684.210.526 -- -- 792.508.411.002

Jumlah 1.156.638.341.991 1.234.371.309.608 -- 13.621.031.267 2.404.630.682.866

31 Maret 2014

Akan Jatuh Tempo

Jatuh Tempo Jumlah

Kurang dari 1 - 5 tahun Lebih 5 Tahun Tidak Ditentukan

1 Tahun

Tanpa Bunga 178.604.875.804 5.910.935.265 -- 10.967.768.369 195.483.579.438

Bunga Tetap 297.759.956.043 1.079.835.530.859 -- -- 1.377.595.486.901

Bunga Mengambang 657.467.933.878 144.210.526.316 -- -- 801.678.460.194

Jumlah 1.133.832.765.725 1.229.956.992.439 -- 10.967.768.369 2.374.757.526.533

31 Desember 2013

Akan Jatuh Tempo

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

62

Risiko Nilai Tukar

Risiko nilai tukar mata uang adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas masa mendatang dari suatu instrumen

keuangan akan berfluktuasi akibat perubahan nilai tukar mata uang asing. Instrumen keuangan Grup yang mempunyai

potensi atas risiko nilai tukar mata uang terutama terdiri dari kas dan setara kas, investasi dan pinjaman.

Estimasi Nilai Wajar Tabel di bawah ini menyajiakan nilai tercatat masing-masing kategori aset dan liabilitas keuangan pada 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013:

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013 manajemen memperkirakan bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas

keuangan jangka pendek dan yang jatuh temponya tidak ditentukan yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi dalam

laporan posisi keuangan, mendekati nilai wajarnya, dan tingkat bunga utang bank dan sewa pembiayaan diasumsikan sama

dengan tingkat diskon pasar.

Nilai Tercatat Nilai Wajar Nilai Tercatat Nilai Wajar

Rp Rp Rp Rp

Aset Keuangan

Pinjaman yang diberikan

dan piutang

Kas dan Bank 227.616.100.581 227.616.100.581 316.589.766.504 316.589.766.504

Piutang Usaha 966.488.131.202 965.778.113.299 905.404.998.361 904.694.980.459

Aset Keuangan Lancar Lainnya 110.509.900.999 110.509.900.999 110.412.733.035 110.412.733.035

Piutang Pihak Berelasi Non Usaha 43.364.455.281 43.364.455.281 43.364.455.281 43.364.455.281

Aset Keuangan Tidak Lancar Lainnya 50.983.196.494 50.983.196.494 47.523.540.449 47.523.540.449

Jumlah Aset Keuangan 1.398.961.784.556 1.398.251.766.653 1.423.295.493.631 1.422.585.475.728

Liabilitas Keuangan

Diukur dengan biaya

perolehan diamortisasi

Utang Bank dan Lembaga Keuangan

Jangka Pendek 774.294.538.476 774.294.538.476 780.197.680.109 780.197.680.109

Utang Bank Jangka Panjang 439.012.929.049 439.012.929.049 430.984.865.405 430.984.865.405

Utang Pihak Berelasi Non Usaha 111.969.095 111.969.095 102.318.076 102.318.076

Utang Usaha 146.320.295.245 146.320.295.245 127.726.720.917 127.726.720.917

Utang Sewa Pembiayaan 22.581.815.240 22.581.815.240 23.378.605.977 23.378.605.977

Beban Akrual 45.202.620.973 45.202.620.973 45.446.579.628 45.446.579.628

Utang Obligasi dan Sukuk Ijarah - Neto 891.865.020.085 900.470.475.523 891.333.301.643 900.517.399.281

Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek 18.352.938.571 18.352.938.571 11.342.510.524 11.342.510.524

Liabilitas Keuangan Jangka Pendek Lainnya 66.888.556.133 66.888.556.133 64.244.944.254 64.244.944.254

Jumlah Liabilitas Keuangan 2.404.630.682.866 2.413.236.138.304 2.374.757.526.533 2.383.941.624.171

31 Maret 2014 31 Desember 2013

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

63

40. Transaksi Non-Kas

Berikut aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak mempengaruhi arus kas:

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui realiasasi uang muka pembelian aset tetap masing-masing adalah sebesar Rp1.465.961.356 dan Rp2.334.529.321.

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui penambahan sewa pembiayaan masing-masing adalah sebesar Rp2.985.810.000 dan Rp12.666.326.290.

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui pinjaman bank adalah sebesar Rp7.700.000.000 dan Rp67.768.173.443.

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan aset tetap pada entitas anak melalui kapitalisasi biaya pinjaman adalah sebesar Rp2.274.822.216 dan Rp. Rp16.606.400.579.

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan tanaman perkebunan pada entitas anak melalui kapitalisasi biaya pinjaman adalah sebesar Rp5.820.368.943 dan Rp18.043.281.894.

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan perangkat lunak melalui realisasi uang muka adalah sebesar nihil dan Rp671.365.716.

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan utang bank melalui pembayaran kepada pemasok adalah sebesar Rp73.556.000.000 dan Rp121.328.999.997.

Pada tanggal 31 Maret 2014 dan 31 Desember 2013, penambahan utang bank melalui beban bunga adalah sebesar Rp. 2.274.822.216 dan Rp2.584.338.827.

41. Pengelolaan Permodalan

Tujuan utama Perusahaan dalam hal pengelolaan modal adalah mengoptimalisasi saldo utang dan ekuitas Perusahaan dalam rangka mempertahankan perkembangan bisnis di masa depan dan memaksimalkan nilai pemegang saham. Perusahaan mengelola struktur modal dan membuat penyesuaian yang diperlukan dengan memperhatikan perubahan kondisi ekonomi dan tujuan strategis Perusahaan.

Untuk menjaga dan mengelola struktur modal, Perusahaan mungkin mengelola jumlah dividen yang dibayar kepada pemegang saham, menerbitkan saham baru, memperoleh pinjaman baru atau melakukan pelunasan pinjaman.

31 Maret 31 Desember

2014 2013

Rp Rp

Liabilitas Bersih:

Jumlah Liabilitas 2.712.846.367.346 2.664.050.256.093

Dikurangi : Kas dan Setara Kas (227.616.100.581) (316.589.766.504)

Jumlah Liabilitas - Neto 2.485.230.266.766 2.347.460.489.589

Jumlah Ekuitas 2.467.689.201.395 2.356.772.872.871

Dikurangi:

Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi

Entitas Sepengendali (1.215.758.371) (1.215.758.371)

Selisih Transaksi Perubahan Ekuitas Entitas Anak (95.826.654.573) (95.826.654.573)

Selisih Transaksi Pihakk Nonpengendali (43.932.064.234) (43.932.064.234)

Kepentingan Nonpengendali (357.446.861.088) (344.597.913.167)

Jumlah (498.421.338.266) (485.572.390.345)

Jumlah Ekuitas Disesuaikan 1.969.267.863.129 1.871.200.482.526

Rasio Liabilitas terhadap Ekuitas Disesuaikan 1,3 1,3

PT TIGA PILAR SEJAHTERA FOOD Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Periode 3 (Tiga) Bulan yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2014 dan Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2013 (Dalam Rupiah Penuh)

64

42. Peristiwa setelah Periode Pelaporan

Berdasarkan Amendment Akta Perjanjian Kredit No. LA/CA/1862/A2/2014 tertanggal 2 Mei 2014, PT Bumi Raya Investindo (BRI), entitas anak memperoleh perpanjangan waktu fasilitas kredit dari PT Bank Rabobank International Indonesia sampai dengan 30 Juni 2014.

43. Standar Akuntansi Baru yang Belum Berlaku Tahun 2013

Beberapa intepretasi standart akuntansi keuangan (ISAK) baru berikut ini sejak 1 Januari 2014 terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup:

ISAK No. 27 “Pengalihan Aset dari pelanggan”

ISAK No. 28 “Pengakhiran Liabilitas Keuangan dengan Instrumen Ekuitas” Disamping itu, pada bulan Desember 2013, DSAK-IAI telah menerbitkan beberapa pernyataan standar akuntansi keuangan (PSAK) baru dan revisian yang akan berlaku efektif pada tahun buku yang dimulai 1 Januari 2015. Penerapan dini atas PSAK tersebut tidak diperkenankan. PSAK tersebut adalah sebagai berikut: - PSAK No. 1 (revisi 2013) “Penyajian laporan keuangan” - PSAK No. 4 (revisi 2013) “Laporan keuangan tersendiri” - PSAK No. 15 (revisi 2013) “Investasi pada entitas asosiasi dan ventura bersama” - PSAK No. 24 (revisi 2013) “Imbalan kerja” - PSAK No. 65 “Laporan keuangan konsolidasian” - PSAK No. 66 “Pengaturan bersama” - PSAK No. 67 “Pengungkapan kepentingan dalarn entitas lain” - PSAK No. 68 “Pengukuran nilai wajar”

Hingga tanggal otorisasi laporan keuangan ini, manajemen masih melakukan evaluasi atas dampak potensial dari ISAK serta PSAK baru dan revisian tersebut. 44. Tanggung Jawab Manajemen dan Penerbitan Laporan Keuangan Konsolidasian

Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang telah diotorisasi untuk terbit oleh Direksi pada tanggal 19 Mei 2014.