Psop Gizi Puskesmas
-
Upload
andi-hasanuddin -
Category
Documents
-
view
31 -
download
1
description
Transcript of Psop Gizi Puskesmas
PROSEDUR DAN TATA LAKSANA PELAYANAN GIZI RAWAT NGINAP DAN RAWAT JALAN DI PUSKESMAS
DOMPU KOTA TAHUN 2015
1.Pendahuluan
Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) merupakan fasilitas pelayanan kesehatan primer,
yang melayani pasien dengan berbagai masalah kesehatan termasuk masaalah gizi. Tingginya masalah
gizi dan penyakit yang terkait dengan gizi di masyarakat memerlukan penanganan paripurna, namun
dengan keterbatasan berbagai faktor pendukung, maka penanganan masalah tersebut belum optimal.
Salah satu faktor tersebut adalah petugas kesehatan termasuk tenaga gizi bekerja belum sesuai dengan
tugas pokok dan fungsinya (tupoksi). Fenomena ini akan memberikan implikasi yang besar terhadap
keberhasilan Pembangunan kesehatan dan gizi di Indonesia.
Masalah gizi dan penyakit yang terkait dengan gizi yang sering muncul di masyarakat seperti
masalah pada anak (diare, malGizi, dan lain-lain), masalah ibu hamil dan menyusui (anemia Gizi, Kurang
Energi Kronik, dan toksemia kehamilan yaitu preeklamsia dan eklamsia), penyakit infeksi (diare,
tuberculosis dan seterusnya dan penyakit degenerative (hipertensi, diabetes mellitus dan sebaginya)
Melihat kompleksnya masalah yang ada, diperlukan kompetensi petugas yang handal dan profesional
dalam manajemen pelayanan kesehatan dan gizi di puskesmas, pelaksanaan pelayanan klinik yang
bermutu di puskesmas merupakan salah satu indikator penting dalam kinerja Puskesmas.
2.Tujuan khusus:
Terciptanya sistim pelayann gizi yang bermutu dan paripurna sebagai bagian dari pelayanaan
kesehatan di puskesmas.
3.Tujuan umum :
a. Menentukan diagnosis gizi secara dini dan tepat
b. Melakukan intervensi gizi
c. Melakukan monitoring dan evaluasi
4.Landasan Hukum/Landasan Operasional
a. UU No.23 tahun 1992 tentang Kesehatan
b. UU No. 23 tahun 2002 tentang Perlindungan Anak
c. Surat Edaran Menteri Kesehatan No.1209/Menkes/X/1998, tentang Monitoring dan
penangggulangan krisis kesehatan KLB Gizi Buruk).
d. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 715/ Menkes/SK/V/2003 tentang Prasyarat Kesehatan Jasa
Boga.
e. Rencana Aksi Nasional (RAN), Menkes Juli 2005 tentang Pencegahan dan penanggulangan Gizi
Buruk
f. Surat Keputusan Menteri Kesehatan No. 1475/Menkes/SK/X/2003 tentang Kewenangan wajib
Standart Pelayanan Minimal (KW-SPM)
5.Proseduar dan Tatalaksana pelayanan Gizi di Puskesmas
Ada empat langkah penting petugas gizi di Puskesmas dalam memberikan proses asuhan gizi yaitu:
a. Mengumpulkan data gizi (Assessment)
b. Menetapkan diagnose gizi (Diagnosa)
c. Merencanakan dan menetapkan intervensi gizi
d. Monitoring dan Evaluasi Intervensi Gizi
dalam menetapkan diaknosa gizi Petugas gizi puskesmas adalah menetapkan problem atau masalah
gizi (problem) yang muncul, sekaligus menetapkan penyebab (etiology) dan menunjukan fakta
berupa tanda dan gejala(sign dan Symstomp)
ALUR PROSES LANGKAH ASUHAN GIZI
Nutrition Nutrition Nutrition Nutrition
Assessment Diaknosis Intervention Evaluasi
Problem (P) Etiology (E) Signs (S)
Symptoms
Keterangan :
Problem : Diaknosa Gizi
Etiology : Penyebab problem/masalah gizi
Signs : Tanda klinis yang muncul
Symtomps : Gejala yang dikatakan/dirasakan klien/pasien
Jadi diaknosa gizi : P, E, dan S (PES), kaidahnya : Problem/masalah gizi yang berhubungan dengan
penyebab dan dibuktikan dengan tanda dan atau gejala.
Dalam menyusun diaknosa gizi, petugas gizi mengacu pada 3 domai (domain Intake/asupan, domain
klinik dan domain behavior/perilaku dan lingkungan)
LANGKAH-LANGKAH ASUHAN GIZI KLINIK
A. Pemahaman patofisiologi penyakit pasien/klien.
Petugas gizi harus memahami tentang konsep dasar terjadinya suatu penyakit, bahwa ada
hubungan timbal balik langsung antara problem gizi dengan penyakit.
B. Pengkajian Data (Assessment)
Data Subyektif dan Obyekti (riwayat gizi, pengukuran antropometri, data laboratorium kebiasaan /prilaku makan, data pendidikan dan sosial ekonomi.
Data Subyektif :
a. Riwayat gizi
1. Riwayat gizi sekarang (nafsu makan,distensia, vomiting/emesis, hasil recall, dln)
2. Riwayat gizi dahulu (food frekuensi, kebiasaan minum, patangan, alergi, intoleransi,
makanan yang disukai dan makanan yang tdk dissukai, dln)
b. Riwayat penyakit (riwayat penyakit sekarang dan riwayat penyakit dahulu)
c. Penetapan problem gizi atau diaknosa gizi
d. Intervensi gizi termasuk planning (perencaanaan terapi diet) :
1. Penentuan kebutuhan gizi (kebutuhan energy, protein, lemak dan kharbohidrat)
2. Penentuan tujuan, prinsip dan syarat
3. Merencanakan susunan menu
4. Merencanakan penyuluhan/konseling gizi
5. Merencanakan monitoring dan evaluasi
e. Monitoring dan evaluasi gizi /intervensi gizi meliputi:
1. Data subjaktif dan perkembangan keluhan pasien/klien
2. Data objektif antropometri, biokimia, klinis, pemeriksaan penunjang yang menjadi
indicator tujuan terapi diet/ intervensi gizi
3. Data asupan makanan dan asupan gizi
4. Data pemeriksaan medic dsb.
5. Data Obyektif : (Skrining gizi, antropometri, fisik dan klinis, biokimia, data lab.)
6.1.Gizi Rawat Nginap
Tujuan : Memberikan pelayanan gizi kepada pasien rawat nginap agar memeperoleh asuspan
makanan yang sesuai kondisi kesehatannya dalam upaya mempercepat proses
penyembuhan, memepertahankan dan meningkatkan status gizi.
Sasaran :
Pasien rawat nginap
SOP/Mekanisme Kegiatan:
- Skrining Gizi:
Skrining gizi dimaksudkan adalah untuk menilai status gizi pasien rawat nginap untuk
menentukan apakah pasien memerlukan diit khusus,atau tidak. Skrining ini dilakukan oleh
Tim Asuhan Gizi, meliputi anamneses gizi, pengukuran antropometri, KIE gizi …..(bauat Tim
Asuhan Gizi SK Kepala Puskesmas). Ketua : dokter, Sekretaris: …….TIM Teknis : 1. Ahli
Gizi, Tim Perawata: perawat, bidan ..jelaskan tugas dan Fungsinya.
- Proses Asuhan Gizi
Pasien Masuk
Skrining Gizi Diit Ps Sembuh Pulang
Kajian sederhana Diagnosa Gizi Intervensi Monev
Tim Asuhan Gizi: Dokter, Perawat, Ahli Gizi
Pelayanan Makanan
Tenaga
Alur Pelayanan Makanan
Monev
6.2.Pelayanan Gizi Rawat Jalan
6.3Pelayanan Gizi Luar Gedung