Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari...

23
Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait Gizi Buruk Dan Gizi Kurang Tugas Akhir Disusun Oleh: NAMA: Yehezkiel Andumanang NIM: 462014042 PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2018

Transcript of Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari...

Page 1: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah

Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait Gizi

Buruk Dan Gizi Kurang

Tugas Akhir

Disusun Oleh:

NAMA: Yehezkiel Andumanang

NIM: 462014042

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2018

Page 2: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah

Gambaran Efektifitas Program

Puskesmas Mangunsari Terkait Gizi Buruk Dan Gizi Kurang

Tugas Akhir

Diajukan Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Dalam

Memperoleh Gelar Sarjana Keperawatan

Disusun Oleh:

NAMA: Yehezkiel Andumanang

NIM: 462014042

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2018

Page 3: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah
Page 4: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah
Page 5: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah
Page 6: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah
Page 7: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah
Page 8: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah

Pendahuluan

Gizi merupakan salah satu faktor terpenting dalam mengembangkan kualitas

kesehatan manusia, yang merupakan salah satu indikator keberhasilan pembangunan

bangsa. Dalam hal ini gizi sangat berpengaruh terhadap kecerdasan dan produktifitas

kerja manusia. Masalah gizi di Indonesia disebabkan oleh faktor langsung dan tidak

langsung, faktor tidak langsung adalah tidak cukupnya pangan di rumah tangga,

kurang baiknya pola pengasuhan anak terutama dalam pola pemberian makan pada

balita, kurang memadainya sanitasi dan kesehatan lingkungan serta kurang baiknya

pelayanan kesehatan(1). Faktor lain yang mempengaruhi terjadinya kasus gizi buruk

dan gizi kurang adalah tingkat ekonomi, sosial dan pendidikan orangtua balita.

Rendahnya status kesehatan balita juga merupakan pencerminan kondisi perinatal

yang kurang sehat mulai dari masa Antenatal Care (ANC) sampai Postnatal Care

(PNC) dan faktor lain adalah karena lingkungan yang kurang sehat(5). Selain karena

faktor perinatal, kondisi sosial dan demografi juga sangat mempengaruhi status

kesehatan balita khususnya pada status gizi balita(2). Masalah gizi di Indonesia saat

ini terdapat 4 faktor utama yang perlu ditangani dengan program perbaikan gizi, yaitu

masalah kurang energi protein, masalah kurang vitamin A, masalah anemia zat gizi

dan masalah gangguan akibat kekurangan yodium. Di daerah provinsi Jawa tengah

yang menjadi faktor belum teratasinya gizi buruk adalah kurangnya pelayanan

kesehatan dan ketersediaan sarana dan prasarana kesehatan, dan juga faktor ekonomi,

dan pendidikan masyarakat. Angka Kematian Bayi (AKB) yang masih tinggi masih

menjadi persoalan di Jawa Tengah(6).

Riskesdas tahun 2013 menunjukan bahwa di Indonesia terdapat 32.521 (14%)

balita yang mengalami gizi buruk dan 17% dengan kasus balita yang mengalami gizi

kurang. Persentase kasus gizi kurang pada balita di Jawa Tengah pada tahun 2012

sebesar 4.88% dan pada tahun 2013 mengalami penurunan menjadi 3.86%, sedangkan

kasus gizi buruk pada balita di tahun 2012 sebesar 1.131 (0.06%) dan mengalami

peningkatan pada tahun 2013 menjadi 2.475 (0.30%)(10). Prevalensi balita yang

mengalami gizi kurang di kota Salatiga pada tahun 2012 sebanyak 274 (2.84%) dan

mengalami penurunan pada 2013 menjadi 196 (2.15%) dan prevalensi balita yang

mengalami gizi buruk pada tahun 2012 sebanyak 3 orang anak (0,03%) dan

mengalami penurunan pada tahun 2013 sebanyak 2 orang anak (0.02%)(7).

Page 9: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah

Puskesmas adalah fasilitas pelayanan kesehatan yang menyelenggarakan

upaya kesehatan masyarakat dan upaya kesehatan perorangan, yaitu dengan

mengutamakan upaya promotif dan preventif untuk mencapai derajat kesehatan

masyarakat di wilayah kerjanya. Fungsi dan tugas puskesmas adalah melaksanakan

perencanaan, melaksanakan komunikasi, informasi, edukasi dan pemberdayaan

masyarakat dalam bidang kesehatan dan melaksanakan pencatatan, pelaporan dan

evaluasi terhadap mutu dan akses pelayanan kesehatan. Untuk mengatasi kasus gizi

buruk yang belum teratasi saat ini, berbagai upaya telah dilakukan oleh puskesmas

yaitu dengan cara melakukan program promosi kesehatan melalui upaya perbaikan

gizi kepada keluarga, pemantauan tingkat konsumsi gizi penduduk secara berkala,

pemberian makanan tambahan kepada anak, serta pemantauan status gizi pada anak.

Pemberian obat kepada anak balita dan pengarahan kepada orangtua untuk lebih

memperhatikan gizi anaknya dan rajin mengkonsultasikan gizi anak ke petugas

kesehatan dan puskesmas dari berbagai program tersebut(8).

Ada beberapa program promosi kesehatan, pemantauan kesehatan, pemberian

makanan tambahan dan pemantauan gizi pada anak yang telah dilakukan oleh

puskesmas, akan tetapi ada beberapa faktor yang mempengaruhi keefektifan program

pelayanan puskesmas yaitu pelayanan puskesmas yang masih sangat terbatas baik

dalam hal tenaga kerja yang masih kurang aktif untuk melakukan program promosi

kesehatan ke masyarakat, sarana dan prasarana yang kurang memadai, ketersediaan

obat, fasilitas biaya dan pelayanan medisnya yang tidak cukup dan keterlambatan

pengambilan data kasus gizi buruk ke masyarakat(9).

Penelitian sebelumnya Hendri Dwi Cahyani 2014(3) menjelaskan bahwa yang

menjadi persoalan untuk menjalankan program puskesmas terkait gizi buruk dan gizi

kurang adalah masalah pelayanan puskesmas yang masih terbatas, tenaga kesehatan

yang kurang aktif melakukan promosi kesehatan, fasilitas biaya pelayanan medisnya

yang masih kurang dan sarana prasarana yang masih kurang memadai. Menurunnya

prevalensi kasus gizi buruk dan gizi kurang di Jawa Tengah dan beragamnya

pelayanan puskesmas ke masyarakat, maka penelitian ini melihat kembali berjalannya

program yang dilaksanakan puskesmas ke masyarakat terkait gizi buruk dan gizi

kurang. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengobservasi gambaran efektifitas

program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang.

Page 10: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah

Metode

Metode penelitian yang digunakan adalah kuantitatif deskriptif, jenis

pengambilan data menggunakan kusioner dengan bentuk penyajian data dalam bentuk

narasi. Penelitian yang telah dilaksanakan di Puskesmas Mangunsari di dapatkan 50

responden orangtua balita dengan karakteristik responden adalah orangtua balita yang

telah mengikuti program puskesmas lebih dari dua kali. Cara pengambilan data pada

penelitian ini dilakukan di 7 posyandu balita yang berada di daerah pelayanan

puskesmas mangunsari, pengambilan data responden didapatkan menurut populasi

orangtua balita yang rutin mengikuti kegiatan puskesmas mangunsari.

Hasil Dan Pembahasan

Penelitian ini dilakukan di Puskesmas Mangunsari Kota Salatiga. Puskesmas

Mangunsari salatiga terletak di Jalan Bangau No. 16 Kecamatan Sidomukti Provinsi

Jawa Tengah. Puskesmas Mangunsari salatiga memiliki 7 posyandu balita dan

memberikan pelayanan ke posyandu balita 1 kali dalam 1 bulan yaitu pada minggu

kedua dalam setiap bulannya. Salah satu program yang dilaksanakan di puskesmas

mangunsari salatiga adalah untuk mengatasi gizi buruk dan gizi kurang. Program

pokok yang dilaksanakan di Puskesmas Mangungsari Salatiga untuk

mencegah/mengatasi kasus gizi buruk dan gizi kurang adalah pemberian vitamin A

dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) yaitu berupa pemberian kacang ijo yang

selalu di berikan di setiap pelayanan. Selain itu Posyandu balita juga memberikan

penyuluhan tentang kasus gizi buruk dan gizi kurang serta pemantauan status gizi

pada balita seperti pengukuran tinggi badan, berat badan dan pemantauan Kartu

Menuju Sehat (KMS) untuk mengetahui perkembangan status gizi pada balita.

Proses penyuluhan perorangan kepada orangtua balita (diagram 1) yang

dilakukan di Puskesmas Mangunsari dilakukan dengan cara, (1)orangtua balita balita

datang melakukan pengukuran berat badan dan tinggi badan pada anaknya; (2) kader

Posyandu akan membandingkan hasil penimbangan dengan hasil penimbangan

sebelumnya yang terdapat di Kartu Menuju Sehat (KMS) untuk melihat perubahan

yang terjadi; (3) pencatatan hasil penimbangan berat badan dan tinggi badan di kartu

menuju sehat (KMS); (4) orangtua balita diarahkan ke ahli gizi untuk mendapatkan

penyuluhan dengan tujuan agar status gizi balita tetap terjaga; (5) orangtua akan

Page 11: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah

mendapatkan bubur kacang ijo dan vitamin A untuk diberikan kepada bayinya agar

mendapatkan pemulihan gizi. Cara lain yang dilakukan oleh Puskesmas Mangunsari

dalam penanganan gizi buruk dan gizi kurang adalah memberikan pengobatan dan

rawat jalan pada balita yang mengalami gizi buruk dan gizi kurang.

Diagram 1: proses pelayanan Puskesmas Mangunsari untuk mengatasi gizi

buruk dan gizi kurang

Langkah pelayanan yang di lakukan di Posyandu balita Puskesmas

Mangunsari sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Sihombing (2015)(11) yang

mengatakan bahwa upaya peningkatan gizi balita dilakukan dengan sistem 5 meja,

yaitu pendaftaran (meja 1), penimbangan (meja 2), pencatatan (meja 3), penyuluhan

(meja 4), pelayanan pengobatan, imunisasi sesuai dengan kebutuhan balita (meja 5).

Pelayanan Posyandu balita yang dilakukan di Puskesmas Mangunsari Kota Salatiga

menunjukan bahwa pelayanan yang dilakukan sudah berjalan dengan baik. Hal ini

terlihat dari hasil penelitian yang menunjukan bahwa orangtua balita berpartisipasi

dan aktif mengikuti program yang dilaksanakan di puskesmas mangunsari (tabel 1).

Orangtua balita datang

ke posyandu

Pemeriksaan Tinggi

Badan/Berat Badan Dilakukan oleh kader

posyandu

Pemeriksaan Kartu

Menuju Sehat (KMS)

Dilakukan oleh kader

dan ahli gizi

Orangtua mendapatkan

penyuluhan tentang status

gizi pada anaknya

Dilakukan oleh ahli

gizi dari Puskesmas

Orangtua mendapatkan

PMT dan vitamin A Dilakukan oleh kader

posyandu

Page 12: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah

1. Tabel 1 Partisipasi/keaktifan orangtua balita mengikuti program puskesmas

No Partisipasi/keaktifan orangtua balita mengikuti

program puskesmas

Ya Tidak

1 Rutin mengikuti program puskesmas dan sudah puas

dengan program yang diberikan puskesmas

49 0

2 Rutin mengikuti program puskesmas tapi belum puas

dengan program yang telah diberikan puskesmas

1 0

3 Tidak rutin mengikuti program puskesmas tapi sudah puas

dengan program yang telah diberikan puskesmas

0 0

4 Tidak rutin mengikuti program puskesmas dan tidak puas

dengan program yang telah diberikan puskesmas

0 0

Berdasarkan Hasil penelitian menunjukan bahwa 49 responden dengan rutin

mengikuti program Puskesmas dan sudah puas dengan program yang telah

dilaksanakan puskesmas. Hanya 1 responden yang mengatakan bahwa ia rutin

mengikuti program Puskesmas tetapi belum puas dengan program yang telah

dilaksanakan karena alasan program yang diberikan Puskesmas Mangunsari masih

kurang memadai. Rasa puas yang dimiliki oleh responden dikarenakan Puskesmas

selalu melakukan penyuluhan dan pemantauan gizi yang intensif terhadap balita.

Tingginya partisipasi orangtua balita mengikuti program yang dilaksanakan

Puskesmas Mangunsari tidak terlepas dari pelayanan yang diberikan kepada anak

balita, yaitu pemberian vitamin A dan Pemberian Makanan Tambahan (PMT).

Menurut Anditia (2012)(12) dalam penelitiannya menyatakan bahwa salah satu cara

untuk mengatasi kekurangan gizi yang terjadi pada kelompok usia balita perlu di

selenggarakan Pemberian Makanan Tambahan (PMT) untuk pemulihan gizi. Hal ini

dilakukan oleh Puskesmas Mangunsari sehingga orangtua balita rutin ke

Posyandu/Puskesmas untuk mendapatkan pemulihan gizi pada anaknya.

Perilaku kunjugan orangtua balita datang ke posyandu/puskesmas berdasarkan

Menurut Handayani (2012)(13) menyatakan bahwa Perilaku kunjungan orangtua

balita datang ke Posyandu/Puskesmas tergantung pada kualitas pelayanan kesehatan

yang yang telah di berikan. Kepuasan orangtua balita untuk melakukan kunjungan ke

posyandu menunjukan bahwa pelayanan yang diberikan oleh puskesmas sudah

berjalan dengan baik. Peran pelayan kesehatan yang di dalam penelitian ini adalah

ahli gizi turut memberikan pengaruh pada tingkat kepuasan pelayanan di posyandu

Page 13: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah

balita, peran ahli gizi yaitu selalu hadir di posyandu balita untuk memberikan

penyuluhan dan konsultasi gizi. Selain ahli gizi kader juga mempunyai peranan

penting dalam penyelenggaraan posyandu untuk menjamin penyebaran informasi

kesehatan kepada masyarakat dan penggerak masyarakat untuk datang ke posyandu.

Hal ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan oleh Widodo (2012)(14) yang

menyatakan bahwa partisipasi orangtua balita untuk mengikuti program puskesmas

tergantung dari peran, dukungan, dan tanggung jawab yang tinggi dari kader

posyandu, kader PKK, tokoh masyarakat, kepala puskesmas. Hal ini dikarenakan

program yang dilaksanakan untuk mengatasi gizi buruk dan gizi kurang

mengupayakan pemberdayaan masyarakat untuk membantu, memotivasi, dan

memfasilitasi orangtua yang memiliki balita yang mengalami gizi buruk dan gizi

kurang. Upaya ini dilakukan guna meningkatkan status gizi anak dengan

memanfaatkan semua potensi yang ada pada ibu, keluarga, dan masyarakat.

Pemanfaatan pelayanan kesehatan yang memadai di Posyandu turut

mempengaruhi partisipasi orangtua balita untuk mengatasi atau mencegah gizi buruk

dan gizi kurang. Menurut Sartika (2010)(15) posyandu merupakan sarana yang

bermanfaat untuk masyarakat dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu masyarakat

datang ke Posyandu karena sarana dan prasarana tersedia, mutu pelayanan yang

dinilai baik oleh orangtua, dan letak posyandu yang tidak jauh dari rumah warga.

Penelitian ini juga menunjukan bahwa faktor-faktor sarana pelayanan kesehatan juga

menunjukan efektivitas program yang dilaksanakan (tabel 2).

2. Tabel 2 Keefektifan program yang telah dilaksanakan puskesmas

No Keevektifan program yang telah dilaksanakan

puskesmas

Ya Tidak

1 Ketersediaan tenaga kesehatan (dokter, perawat, bidan,

ahli gizi)

47 3

2 Ketersediaan layanan kesehatan untuk mengatasi gizi

buruk dan gizi kurang, seperti pemantauan KMS,

pengukuran tinggi badan dan berat badan, pengobatan dan

pemberian rawat jalan pada anak yang mengalami gizi

buruk dan gizi kurang

47 3

Page 14: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah

Berdasarkan hasil penelitian, 47 responden mengatakan bahwa keefektifan program

dirasakan melalui ketersediaan tenaga kesehatan dan pelayanan kesehatan untuk

mengatasi gizi buruk dan gizi kurang, sedangkan 3 responden mengatakan bahwa

program yang dijalankan Puskesmas belum efektif karena tenaga kesehatan yang ada

belum sepenuhnya aktif untuk memberikan pelayanan.

Sumberdaya tenaga kesehatan turut berperan penting dalam menyelenggarakan

program untuk mencegah dan mengatasi gizi buruk dan gizi kurang. Menurut Susanti

(2017)(16) peran petugas kesehatan sangat mempengaruhi keberhasilan dalam suatu

pelayanan kesehatan di puskesmas. Kebutuhan tenaga kesehatan di Puskesmas

Mangunsari sudah tersedia, namun jumlah tenaga ahli gizi berdasarkan hasil observasi

masih kurang. Hal ini di karenakan jika ahli gizi melakukan pelayanan ke Posyandu

maka orangtua balita yang datang ke Puskesmas tidak mendapatkan pelayanan dan

satu ahli gizi kewalahan untuk menangani jumlah balita yang ada di Puskesmas

Mangunsari. Tenaga kesehatan mengambil peranan penting dalam pelaksanaan

program. Lisang (2017)(17) dalam penelitiannya mengatakan bahwa pelayanan

kesehatan yang berkualitas harus di dukung oleh sumber daya manusia (SDM) yang

berkualitas selain ketersediaan sumber daya yang lain.

Faktor pendukung yang lain adalah adanya sarana dan prasarana dalam

melakukan pelayanan. Sarana dan prasarana yang ada adalah formulir-formulir, buku

pedoman pelayanan anak gizi buruk dan formulir pencatatan dan pelaporan status gizi

balita. Media lain yang digunakan adalah media KIE (Komunikasi Informasi dan

Edukasi) seperti poster, leaflet. Puskesmas juga memberikan PMT yaitu makanan

pemulihan gizi balita seperti biskuit, dan penyediaan obat gizi seperti kapsul vitamin

A, tablet tambah darah serta obat-obatan lainnya seperti obat cacing dan antibiotik.

Sarana dan prasarana di Posyandu/Puskesmas juga merupakan sumberdaya

yang sangat penting untuk melakukan pemeriksaan status gizi pada anak balita.

Menurut Sengkey (2015)(18) kegiatan di Posyandu/Puskesmas tidak akan dapat

berjalan dengan baik bila tidak di dukung oleh adanya fasilitas yang memadai.

Fasilitas yang dimaksud adalah seperti alat penimbangan berat badan (dacin), alat

pengukur tinggi badan (meteran) Kartu Menuju Sehat (KMS), meja dan kursi.

Berdasarkan hasil observasi fasilitas yang ada di Puskesmas Mangunsari Salatiga

sudah lengkap dan selalu melakukan pengukurang berat badan, tinggi badan dan

pemeriksaan KMS dalam setiap pelayanan Posyandu balita.

Page 15: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah

Penelitian ini memiliki keterbatasan penelitian. Variabel yang diteliti hanya

beberapa faktor saja yaitu partisipasi/ keaktifan orangtua balita mengikuti program

Puskesmas Mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang, ketersediaan tenaga

kesehatan yang ada di puskesmas mangunsari dan ketersediaan layanan kesehatan

untuk pemantauan status gizi pada balita.

Kesimpulan

Berdasarkan analisis pembahasan hasil penelitian tentang gambaran efektifitas

program Puskesmas Mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang, dapat disimpulkan

bahwa program yang dijalankan oleh Puskesmas Mangunsari sudah efektif. Hal ini

terlihat dari tersedianya sarana dan prasarana, Sumber Daya Manusia (SDM) dan

rutinnya orangtua balita datang ke Posyandu/Puskesmas untuk mengkonsultasikan

status gizi pada anaknya.

Page 16: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah

DAFTAR PUSTAKA

1. Elisanti AD. Pemetaan Status Gizi Balita di Indonesia. 2017;1(1):37–42.

2. Wahyudi I, Heni S, Muhammad H, Irnizarifka, Andre DT, M. Adrian H, et al. Analisis

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Status Gizi Balita. J Ber Kedokt Masy.

2009;25(3):150–5.

3. Hendri Dwi Cahyani. Studi Manajemen Pemantauan Gizi Di Dinas Kesehatan Kota

Salatiga 2014.

4. Handayani L, Mulasari SA, Nurdianis N. Evaluasi Program Pemberian Makanan

Tambahan Anak Balita. J Manaj Pelayanan Kesehat. 2008;11(1):21–6.

5. Fuada N, Hatuty SP. Analisis Spasial Terhadap Perubahan Status Gizi Anak Balita Di

Indonesia (Riskesdas 2007-2010). Ekol Kesehat. 2015;14(I):69–80.

6. Kasus S, Kasus J, Buruk G, Sarana F, Kependudukan F, Tahun T, et al.

Pengelompokan Kabupaten Kota di Provinsi Jawa Tengah dengan Fuzzy C-Means

Clustering. 2016;179–86.

7. Profil kesehatan provinsi jawa tengah tahun 2013. Profil kesehatan provinsi jawa

tengah tahun 2013. 2013;1–253.

8. Organisasi dan tata kelola puskesmas tahun. 2014;3-34.

9. Roles T, Empowerment CIN, Improving FOR, Nutritional C, In S. Kader Posyandu :

2010;13(4):169–73.

10. Sholikah A, Rustiana ER, Yuniastuti A. Faktor - Faktor yang Berhubungan dengan

Status Gizi Balita di Pedesaan dan Perkotaan. 2017;2(1):9–18.

11. R. Sihombing, A. S. (2013). Upaya Kader Posyandu Dalam Peningkatan Status Gizi

Balita di Kelurahan Margasuka Kota Bandung. Darma Agung, 18-26.

12. Ersa, A. A. (2013). EFEKTIVITAS PROGRAM PMT PEMULIHAN TERHADAP

KENAIKAN BERAT BADAN PADA BALITA STATUS GIZI BURUK DI

KABUPATEN BANYUMAS. Jurnal Ilmiah Kebidanan, 220-226.

13. Harun, S., Astuti, E., & Harun, S. (2009). Hubungan Antara Kualitas Pelayan

Kesehatan Posyandu Dengan Frekuensi Kunjungan Ibu Balita Di Posyandu XI

Serangan Sidoluhur Godean Sleman Yogyakarta. Program Studi Ilmu Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan ‘ Aisyiyah.

14. Edukasi, P., Rehabilitasi, D. A., & Pergizi, G. (2011). TCT-109: Arterial Response to

Sirolimus Eluting Stents with Bioabsorbable Polymer: First IVUS Report from the

DESSOLVE-I FIM Tria. Journal of the American College of Cardiology, B32.

15. Sartika, R. A. (2007). An Analysis on The Usage of Health Service Related to

Nutritional Status of Under-five Years Old Children. Journal of Public Health

University of Indonesia.

Page 17: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah

16. Susanti, E. M., Handayani, O. W., & Raharjo, B. B. (2017). Implementasi

Penatalaksanaan kasus Gizi Buruk di Wilayah Kerja Puskesmas cilacap utara I. Unnes

Journal of Public Health, 47-52.

17. Lisang, A. G. (2017). Implementasi Program Penanggulangan Gizi Buruk Pada

Anak Bawah Lima Tahun Pada Dinas Kesehatan Kabupaten Donggala Provinsi

Sulawesi Tengah. Katalogis, 14-25.

18. Sengkey, S. W., Kandou, G. D., & Pangemanan, J. M. (2015). Analisis Kinerja

Kader Posyandu di Puskesmas Paniki Kota Manado Performance Analysis of Cadres

Posyandu in Puskesmas Paniki Manado. Jurnal Ilmu Kesehatan Masyarakat

Universitas Sam Ratulangi, 491-502.

Page 18: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah
Page 19: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah
Page 20: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah
Page 21: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah
Page 22: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah
Page 23: Gambaran Efektifitas Program Puskesmas Mangunsari Terkait ...€¦ · program puskesmas mangunsari terkait gizi buruk dan gizi kurang. Metode Metode penelitian yang digunakan adalah