PSIKOTROPIKA

9
PSIKOTROPIKA

description

psikotropika, narkoba, uud tentang psikotropika, makalah psikotripika

Transcript of PSIKOTROPIKA

Page 1: PSIKOTROPIKA

PSIKOTROPIKA

ZAKY ABDUSSALAMXI-MIPA-6/32

Page 2: PSIKOTROPIKA

Psikotropika adalah suatu zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika,

yang berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang

menyebabkan perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

1. Pasal-pasal yang mengatur Psikotropika :

* Psikotropika menurut Pasal 1 Undang-undang Nomor 5 tahun 1997 tentang psikotropika

adalah zat atau obat, baik alamiah maupun sintetis bukan narkotika, yang

berkhasiat psikoaktif melalui pengaruh selektif pada susunan saraf pusat yang menyebabkan

perubahan khas pada aktivitas mental dan perilaku.

* Menurut Pasal 4 UU, psikotropika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan

kesahatan dan/ atau ilmu pengetahuan. Psikotropika golongan I hanya dapat digunakan untuk

tujuan ilmu pengetahuan.

* Masyarakat tidak melapor adanya penyalahgunaan psikotropika (Pasal 65 UU no. 5/1997 ttg

Psikotropika), diancam hukuman 1 tahun + denda max Rp. 20 juta.

* Tanpa hak memproduksi psikotropika (Pasal 59 (1) b UU no 5/1997 ttg Psikotropika), diancam

hukuman 15 tahun + denda Rp. 200 juta.

* Tanpa hak mengedarkan psikotropika golongan I (Pasal 59 (1) c UU no. 5/1997 ttg

Psikotropika), diancam hukuman min 4 tahun, max 15 tahun + denda min Rp. 150 juta, max Rp.

750 juta.

* Tanpa hak mengedarkan psikotropika golongan II s.d IV (Pasal 60 (1) UU no. 5/1997 ttg

Psikotropika), diancam hukuman 15 tahun + denda max Rp. 200 juta.

* Di dalam penjelasan umum UU 5/1997 disebutkan bahwa psikotropika terbagi menjadi 4

golongan. Dengan berlakunya UU 35/2009, UU 5/1997 beserta Lampirannya masih berlaku,

kecuali Lampiran mengenai jenis Psikotropika Golongan I dan Golongan II.

Page 3: PSIKOTROPIKA

2. Golongan Psikotropika

Psikotropika yang mempunyai potensi mengakibatkan sindroma ketergantungan digolongkan

menjadi 4 golongan, yaitu :

1. Psikotropika golongan I : yaitu psikotropika yang hanya digunakan untuk tujuan ilmu

pengetahuan dan tidak digunakan dalam terapi serta memiliki potensi kuat

mengakibatkan sindrom ketergantungan.

2. Psikotropika golongan II : yaitu psikotropika yang berkhasiat sebagai obat dan dapat

digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan serta memiliki potensi kuat

mengakibatkan sindrom ketergantungan.

3. Psikotropika golongan III : yaitu psikotropika yang berkhasiat sebagai obat dan banyak

digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan serta memiliki potensi sedang

mengakibatkan sindrom ketergantungan.

4. Psikotropika golongan IV : yaitu psikotropika yang berkhasiat sebagai obat dan sangat

luas digunakan dalam terapi dan tujuan ilmu pengetahuan serta memiliki potensi ringan

mengakibatkan sindrom ketergantungan. Zat adiktif hampir semuanya termasuk ke dalam

psikotropika, tetapi tidak semua psikotropika menimbulkan ketergantungan.

Berdasarkan Konvensi Perserikatan Bangsa Bangsa tentang pemberantasan peredaran narkotika dan psikotropika, tahun 1988 tersebut maka psikotropika dapat digolongkan sebagai berikut : (didahului dengan nama International dan nama kimia diletakkan dalam tanda kurung)

Psikotropika golongan I

Broloamfetamine atau DOB ((±)-4-bromo-2,5-dimethoxy-alpha-methylphenethylamine) Cathinone ((x)-(S)-2-aminopropiophenone) DET (3-[2-(diethylamino)ethyl]indole) DMA ( (±)-2,5-dimethoxy-alpha-methylphenethylamine ), dll

Psikotropika golongan II

Amphetamine ((±)-alpha-methylphenethylamine) Dexamphetamine ((+)-alpha-methylphenethylamine) Fenetylline (7-[2-[(alpha-methylphenethyl)amino] ethyl]theophylline) Levamphetamine ((x)-(R)-alpha-methylphenethylamine), dll

Page 4: PSIKOTROPIKA

Psikotropika golongan III

Amobarbital (5-ethyl-5-isopentylbarbituric acid) Buprenorphine (2l-cyclopropyl-7-alpha-[(S)-1-hydroxy-1,2,2-trimethylpropyl]-6,14- endo-

ethano-6,7,8,14-tetrahydrooripavine) Butalbital (5-allyl-5-isobutylbarbituric acid) Cathine / norpseudo-ephedrine ((+)-(R)-alpha-[(R)-1-aminoethyl]benzyl alcohol), dll

Psikotropika golongan IV

Allobarbital (5,5-diallylbarbituric acid) Alprazolam (8-chloro-1-methyl-6-phenyl-4H-s-triazolo[4,3-a][1,4]benzodiazepine) Amfepramone (diethylpropion 2-(diethylamino)propiophenone) Aminorex (2-amino-5-phenyl-2-oxazoline), dll

3. Pengaruh Psikotropika

Zat atau obat psikotropika ini dapat menurunkan aktivitas otak atau merangsang susunan saraf pusat dan menimbulkan kelainan perilaku, disertai dengan timbulnya halusinasi (mengkhayal), ilusi, gangguan cara berpikir, perubahan alam perasaan dan dapat menyebabkan ketergantungan serta mempunyai efek stimulasi (merangsang) bagi para pemakainya. Psikotropika apabila dilihat dari pengaruh penggunaannya terhadap susunan saraf pusat manusia, maka dapat dikelompokkan menjadi :

a. Depresant yaitu yang bekerja mengendorkan atau mengurangi aktivitas susunan saraf pusat (psikotropika golongan 4), contohnya antara lain : Sedatin/Pil KB, Rhoypnol, Magadon, dll.

b. Stimulant yaitu yang bekerja mengaktifkan kerja susunan saraf pusat, contohnya : Amphetamine, kokain, MDMA, dll .

c. Hallusinogen yaitu yang bekerja menimbulkan rasa perasaan halusinasi atau khayalan contohnya (LSD), psylocibine, micraline, ganja, ekstasi dan sabu-sabu .

Disamping itu psikotropika dipergunakan karena sulitnya mencari Narkotika dan mahal harganya. Penggunaan Psikotropika bisanya dicampur dengan alcohol atau minuman lain seperti air mineral, sehingga menimbulkan efek yang sama dengan Narkotika.

Page 5: PSIKOTROPIKA

4. Pengaruh zat Psikotropika terhadap Kesehatan dan Penanggulangannya

Pencampuran obat-obat sintesis dengan alcohol sangat merusak kejiwaan (psikis) maupun saluran pencernaan yang sangat penting bagi kesehatan. Penanggulangan terhadap ketergantungan pada obat psikotropika, sebetulnya lebih mudah, tetapi karena kesukaan akan berkelompok, maka isolasi dari kelompok tersebut sangat penting, disamping pengurangan terhadap penggunaan obat psikotropika. Semua ini harus tetap dibawah pengawasan dokter. Pembinaan mental dan spiritual tetap harus dilakukan karena termasuk penyakit kejiwaan.

5. Gambar Psikotropika

Page 6: PSIKOTROPIKA

6. Pandangan Agama Islam tentang Psikotropika dan Obat terlarang

Dalil-dalil yang mendukung haramnya narkoba dan psikotropika:

Pertama: Allah Ta’ala berfirman,�ث ائ ب �خ ال �ه�م� ي عل م� �حر� وي ات� �ب الط ي ه�م� ل �ح�ل" وي

“Dan menghalalkan bagi mereka segala yang baik dan mengharamkan bagi mereka segala yang buruk” (QS. Al A’rof: 157).

Setiap yang khobitsterlarang dengan ayat ini. Di antara makna khobits adalah yang memberikan efek negatif.

Kedua: Allah Ta’ala berfirman,ة� �ك الت ه�ل �لى إ �م� �د�يك ي

�أ ب �ق�وا �ل ت وال

“Dan janganlah kamu menjatuhkan dirimu sendiri ke dalam kebinasaan” (QS. Al Baqarah: 195).

ح�يم0ا ر �م� �ك ب ان ك الل ه �ن إ �م� ك �ف�س ن أ �وا �ل ق�ت ت وال

“Dan janganlah kamu membunuh dirimu; sesungguhnya Allah adalah Maha Penyayang kepadamu” (QS. An Nisa’: 29).

Dua ayat di atas menunjukkan akan haramnya merusak diri sendiri atau membinasakan diri sendiri. Yang namanya narkoba dan psikotropika sudah pasti merusak badan dan akal seseorang. Sehingga dari ayat inilah kita dapat menyatakan bahwa narkoba dan psikotropika itu haram.

Ketiga: Dari Ummu Salamah, ia berkata, - �ر; - وم�فت ك�ر; م�س� �ل� ك عن� وسلم عليه الله صلى الل ه� س�ول� ر هى ن

“Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam melarang dari segala yang memabukkan dan mufattir (yang membuat lemah)” (HR. Abu Daud no. 3686 dan Ahmad 6: 309. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini dho’if). Jika khomr itu haram, maka demikian pula dengan mufattir atau narkoba dan psikotropika

Page 7: PSIKOTROPIKA

.

Keempat: Dari Abu Hurairah, Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

, م ا س� حس ى ت من� و د0ا ب ا فيها ل د0ا م�خ �د0ا ال خ ف�يها د ى ر ت ي هن م ج ار� ن في فه�و ه� ف�س ن ل فقت ل; ب ج م�ن� د ى ر ت من� , �دة; �حد�ي ب ه� ف�س ن ل قت من� و د0ا ب أ فيها ل د0ا م�خ �د0ا ال خ هن م ج ار� ن في اه� حس ت ي د�ه� ي في م ه� فس� ه� ف�س ن ل فقت

د0ا ب أ �ها ف�ي ل د0ا م�خ �د0ا ال خ جهن م ار� ن ف�ي� �ه� ط�ن ب في � أ وج ت ي د�ه� ي ف�ي �ه� �دت فحد�ي“Barangsiapa yang sengaja menjatuhkan dirinya dari gunung hingga mati, maka dia di neraka Jahannam dalam keadaan menjatuhkan diri di (gunung dalam) neraka itu, kekal selama lamanya. Barangsiapa yang sengaja menenggak racun hingga mati maka racun itu tetap ditangannya dan dia menenggaknya di dalam neraka Jahannam dalam keadaan kekal selama lamanya. Dan barangsiapa yang membunuh dirinya dengan besi, maka besi itu akan ada ditangannya dan dia tusukkan ke perutnya di neraka Jahannam dalam keadaan kekal selama lamanya” (HR Bukhari no. 5778 dan Muslim no. 109).

Hadits ini menunjukkan akan ancaman yang amat keras bagi orang yang menyebabkan dirinya sendiri binasa. Mengkonsumsi narkoba tentu menjadi sebab yang bisa mengantarkan pada kebinasaan karena narkoba hampir sama halnya dengan racun. Sehingga hadits ini pun bisa menjadi dalil haramnya narkoba .

Kelima: Dari Ibnu ‘Abbas, Rasul shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,ض�رار وال ر ضر ال

“Tidak boleh memberikan dampak bahaya, tidak boleh memberikan dampak bahaya” (HR. Ibnu Majah no. 2340, Ad Daruquthni 3: 77, Al Baihaqi 6: 69, Al Hakim 2: 66. Kata Syaikh Al Albani hadits ini shahih). Dalam hadits ini dengan jelas terlarang memberi mudhorot pada orang lain dan narkoba termasuk dalam larangan ini.

7. Pandangan saya tentang Psikotropika

Menurut saya, Psikotropika merupakan hal yang bertentangan di dunia International maupun di dalam agama, karena selain merusak bagi kesehatan tubuh, juga tida bermanfaat bagi tubuh dan dilarang oleh agama maupun di dunia yang kita tempati. Oleh karena itu sebaiknya kita memanfaatkan waktu muda kita dengan hal yang positif dan bermanfaat seperti berolahraga dan berkumpul dengan teman sebaya yang memiliki dampak positif bagi kita.