Psikopatologi

22
PSIKOPATOLOGI

description

asfasf

Transcript of Psikopatologi

Page 1: Psikopatologi

PSIKOPATOLOGI

Page 2: Psikopatologi

PERSEPSI Adalah proses memindahkan stimulasi fisik menjadi informasi psikologis.

DEFINISI

GANGGUAN PERSEPSI

GANGGUAN YG BERHUBUNGAN

DENGAN KOGNITIF

GANGGUAN YG BERHUBUNGAN

DENGAN KONVERSI DAN DISOSIATIF

Page 3: Psikopatologi

GANGGUAN PERSEPSIHalusinasi Ilusi

Persepsi sensoris yang palsu, yang tidak disertai dengan stimulasi eksternal yang nyata.

Definisi Mispersepsi atau misinterpretasi terhadap stimulasi eksternal yang nyata.

Definisi

1. Halusinasi auditoris

2. Halusinasi visual

3. Halusinasi olfaktoris

4. Halusinasi

gustatoris5. Halusinasi taktil6. Halusinasi

somatik7. Halusinasi

liliput

Page 4: Psikopatologi

GANGGUAN YANG BERHUBUNGAN

DENGAN GANGGUAN KOGNITIF

Agnosia : ketidakmampuan untuk mengenali dan menginterpretasikan kesan sensoris.

Definisi

JENIS

Anosognosia

Somatopagnosia Astereognosis

Agnosia

Prosopagnosia Apraksia

Simultagnosia

Adiadokokinesia

Page 5: Psikopatologi

JENIS AGNOSIA Anosognosia : ketidakmampuan untuk mengenali suatu defek

neurologis yang terjadi pada dirinya.

Somatopagnosia : ketidakmampuan untuk mengenali suatu bagian

tubuh sebagai milik tubuhnya sendiri. (disebut juga Autopagnosia).

Agnosia Visual : ketidakmampuan untuk mengenali benda-benda atau

orang.

Astereognosis : ketidakmampuan untuk mengenali benda melalui

sentuhan.

Prosopagnosia : ketidakmampuan mengenali wajah.

Page 6: Psikopatologi

JENIS AGNOSIA Apraksia : ketidakmampuan untuk melakukan tugas tertentu.

Simultagnosia : ketidakmampuan untuk mengerti lebih dari

satu elemen pandangan visual pada suatu waktu atau untuk

mengintegrasikan bagian-bagian menjadi keseluruhan.

Adiadokokinesia : ketidakmampuan untuk melakukan

pergerakan yang berubah dengan cepat.

Page 7: Psikopatologi

GANGGUAN YANG BERHUBUNGAN DENGAN

FENOMENA KONVERSI DAN DISOSIATIF

Anestesia Histeris

Derealisasi

Makropsia Kepribadian Ganda

Depersonalisasi Fuga (Fugue)

Mikropsia

Page 8: Psikopatologi

Anestesia Histeris : hilangnya modalitas sensoris yang disebabkan oleh konflik

emosional.

Makropsia : menyatakan bahwa benda-benda tampak lebih besar dari

sesungguhnya.

Mikropsia : menyatakan bahwa benda-benda adalah lebih kecil dari sesungguhnya.

Depersonalisasi : suatu perasaan subjektif merasa tidak nyata, aneh, atau tidak

mengenali diri sendiri.

Derealisasi : suatu perasaan subyektif bahwa lingkungan adalah aneh atau tidak

nyata; suatu perasaan tentang perubahan realitas.

Fuga (Fugue) : mengambil identitas baru pada amnesia identitas yang lama.

Kepribadian ganda (Multiple personality) : satu orang yang tampak pada waktu

berbeda menjadi dua atau lebih kepribadian dan karakter yang sama sekali berbeda.

Page 9: Psikopatologi

DAYA INGAT Fungsi dimana informasi disimpan di otak dan selanjutnya diingat kembali.

Tingkat Daya Ingat

Segera (Immediate)

Baru Saja (Recent)

Agak Lama (Recent Past)

Jauh (Remote)

Page 10: Psikopatologi

Tingkat Daya Ingat Segera (Immediate) : pengingatan hal-hal yang dirasakan

dalam beberapa detik sampai menit.

Baru Saja (Recent) : pengingatan peristiwa yang telah lewat

beberapa hari.

Agak Lama (Recent Past) : pengingatan peristiwa yang telah

lewat selama beberapa bulan.

Jauh (Remote) : pengingatan peristiwa yang telah lama

terjadi.

Page 11: Psikopatologi

Gangguan Daya Ingat

Letologika

Hipermnesia

Screen memory

Amnesia Paramnesia

Eidetic Image Represi

DAYA INGAT Fungsi dimana informasi disimpan di otak dan selanjutnya diingat kembali.

Page 12: Psikopatologi

AMNESIA Amnesia : ketidakmampuan sebagian atau keseluruhan untuk

mengingat pengalaman masa lalu; mungkin berasal dari

organik atau emosional.

Anterograd : amnesia untuk peristiwa yang terjadi setelah

suatu titik waktu.

Retrograd : amnesia sebelum suatu titik waktu.

Page 13: Psikopatologi

PARAMNESIA Paramnesia : pemalsuan ingatan oleh distorsi pengingatan.

Fausse reconnaissance : pengenalan yang palsu.

Pemalsuan retrospektif : ingatan secara tidak diharapkan

(tidak disadari) menjadi terdistrosi saat disaring melalui keadaan

emosional, kognitif, dan pengalaman pasien sekarang.

Konfabulasi : pengisian kekosongan ingatan secara tidak

disadari oleh pengalaman yang dibayangkan atau tidak nyata

yang dipercaya pasien tetapi tidak mempunyai dasar kenyataan.

Page 14: Psikopatologi

PARAMNESIA Paramnesia : pemalsuan ingatan oleh distorsi pengingatan.

Deja vu : ilusi pengenalan visual di mana situasi yang baru

secara keliru dianggap sebagai suatu pengulangan ingatan

sebelumnya.

Deja entendu : ilusi pengenalan auditoris.

Deja pense : ilusi bahwa suatu pikiran baru dikenali sebagai

pikiran yang sebelumnya telah dirasakan atau diekspresikan.

Jamais vu : perasaan palsu tentang ketidakkenalan terhadap

situasi nyata yang telah dialami oleh seseorang.

Page 15: Psikopatologi

Hipermnesia : peningkatan derajat penyimpanan dan

pengingatan.

Eidetic image : ingatan visual tentang kejelasan halusinasi.

Screen memory : ingatan yang dapat ditoleransi secara sadar

menutupi ingatan yang menyakitkan.

Represi : suatu mekanisme pertahanan yang ditandai oleh

pelupaan secara tidak disadari terhadap gagasan atau impuls

yang tidak dapat diterima.

Letologika : ketidakmampuan sementara untuk mengingat

suatu nama atau suatu kata benda yang tepat.

Page 16: Psikopatologi

INTELIGENSIA Kemampuan untuk mengerti, mengingat, menggerakkan, dan menyatukan secara konstruktif pelajaran sebelumnya dalam

menghadapi situasi yang baru.

Definisi

Inteligensia

Retardasi Mental

Berpikir Konkret

Demensia Berpikir Abstrak

Pseudodemensia

Page 17: Psikopatologi

RETARDASI MENTALKurangnya inteligensia sampai derajat dimana terdapat gangguan pada kinerja sosial dan kejuruan.

Ringan : IQ 50-70

Sedang : IQ 35-50

Berat : IQ 20-35

Sangat berat : IQ di bawah 20/25

Idiot : usia mental kurang dari 3 tahun

Imbesil : usia mental 3-7 tahun

Moron : usia mental kira-kira 8 tahun

Page 18: Psikopatologi

DEMENSIAPemburukan fungsi intelektual organik dan global tanpa pengaburan kesadaran. Diskalkulia (akalkulia) : hilangnya kemampuan untuk

melakukan perhitungan yang tidak disebabkan oleh kecemasan atau gangguan konsentrasi.

Disgrafia (agrafia) : hilangnya kemampuan untuk menulis dalam gaya yang kursif; hilangnya struktur kata.

Aleksia : hilangnya kemampuan membaca yang sebelumnya dimiliki; tidak disebabkan oleh gangguan ketajaman penglihatan.

Page 19: Psikopatologi

Pseudodemensia : gambaran klinis yang menyerupai

demensia yang tidak disebabkan oleh suatu kondisi organik;

paling sering disebabkan oleh depresi.

Berpikir Konkret : berpikir harfiah; penggunaan kiasan yang

terbatas tanpa pengertian nuansa arti; pikiran satu-dimensional.

Berpikir Abstrak : kemampuan untuk mengerti nuansa arti;

berpikir multidimensional dengan kemampuan menggunakan

kiasan dan hipotesis yang tepat.

Page 20: Psikopatologi

TILIKAN (INSIGHT)

Kemampuan pasien untuk mengerti penyebab sebenarnya dan arti dari suatu

situasi (seperti sekumpulan gejala).

Definisi

Menghilangnya kemampuan untuk

mengerti kenyataan obyektif dari suatu

situasi.

Mengerti kenyataan objektif tentang suatu situasi, disertai daya pendorong

(impetus) motivasi dan emosional.

Mengerti kenyataan objektif tentang suatu

keadaan tanpa kemampuan untuk

menerapkan pengetahuan dalam cara yang berguna untuk mengatasi

situasi.

Tilikan Intelektual Tilikan Sesungguhnya

Tilikan Yang Terganggu

Page 21: Psikopatologi

PERTIMBANGAN (JUDGMENT)

Kemampuan untuk menilai situasi secara

benar dan untuk bertindak secara tepat di

dalam situasi terebut.

Kemampuan untuk menilai, melihat, dan memilih berbagai pilihan di dalam suatu situasi.

Pertimbangan Kritis

Kinerja refleks di dalam suatu tindakan.Pertimbangan Otomatis

Menghilangnya kemampuan untuk mengerti suatu situasi dengan benar dan bertindak secara tepat.

Pertimbangan Yang Terganggu

Page 22: Psikopatologi

TERIMA KASIH