Psikologi Pada Remaja SMA

download Psikologi Pada Remaja SMA

of 70

Transcript of Psikologi Pada Remaja SMA

Budaya Malu dalam Rangka Pembentukan Budi Pekerti di Kalangan RemajaOleh: Agus Budi Wibowo A. Pendahuluan Pada akhir-akhir ini sering kita sering melihat dan alami peristiwa kenakalan remaja dengan berbagai dimensi di Indonesia, seperti tawuran antarsekolah yang mengakibatkan perkelahian dan pembunuhan, kenakalan remaja yang berlebihan, siswa-siswi melakukan perbuatan yang dianggaap tidak sopan dan menyebarkannya melalui media internet/handphone, dan juga banyak siswa sekolah yang menjadi korban narkoba. Pada bagian lain, ada pula siswa-siswi sekolah yang ikut mengacau dan melanggar aturan lalu lintas.1 Siswa ikut terlibat dengan konflik masyarakat, saling membenci kelompok lain, juga cukup banyak. Pada konteks keacehan, dengan berlakunya syariat Islam, banyak remaja yang pada jam-jam tertentu masih duduk nongkrong di warung/cafe pada hal waktu shalat sudah tiba, berpakaian yang tidak muslimah, bergaul ala budaya barat, dan sebagainya. Tentunya, banyak faktor yang menyebabkan hal itu semua terjadi. Salah satunya, menurut hemat penulis, adalah makin berkurangnya rasa nilai budaya malu yang dimiliki oleh para siswa/remaja saat ini. Dalam tulisan ini penulis akan membahas nilai budaya malu dalam pembentukan budi pekerti. Diasumsikan bahwa nilai budaya malu ini dapat mereduksi kenakalan di kalangan remaja melalui pembentukan budi pekerti karena di dalam nilai budaya malu terdapat nilai-nilai pendidikan, control sosial, dan sebagainya. Pembahasan akan difokuskan kepada keberadaan nilai budaya malu dalam masyarakat Aceh, nilai budaya malu sebagai alat pengendalian sosial, dan nilai budaya malu dalam pembentukan budi pekerti. B. Pembahasan 1. Nilai Budaya Malu bernuasa Keacehan Nilai budaya adalah satu bagian dari kebudayaan komunitas tertentu yang merupakan suatu konsepsi abstrak yang dianggap baik dan amat bernilai tinggi dalam hidup, yang menjadi pedoman tertinggi kelakuan dalam kehidupan satu masyarakat. 2 Sebagai sebuah etnisitas budaya, masyarakat Aceh juga memiliki nilai budaya, yang salah satunya adalah nilai budaya malu. Dalam sistem budayanya, masyarakat Aceh sangat menjaga perasaan rasa malu. 3 Malu yang menimpa seorang individu berarti malu keluarga. Ukuran malu setingkat rasa iman karena rasa malu bersumber dari nilai-nilai Islami, sesuai dengan pesan Rasulullah SAW, malu dan iman adalah satu kesatuan, hilang salah satu (Iman), hilang yang lain (malu) dan sebaliknya Karena itu orang tua terdahulu, sangat menjaga untuk tidak berbuat yang memalukan diri dan keluarganya, termasuk menjaga turunan anak cucunya. 4 Salah satu cara untuk memahami segala sesuatu tentang nilai budaya suatu bangsa adalah dengan menelaah dan mendalami peribahasanya. 5 Kebenaran pendapat ini bertumpu pada kenyataan bahwa arti luas peribahasa merupakan kata, frase, klausa, atau kalimat ringkas yang baku dan tetap susunan serta pemakaiannya, yang (pernah) hidup dalam tradisi lisan sesuatu bahasa, dengan isi yang selalu mengkiaskan maksud tertentu untuk dijadikan penuntun berperilaku dalam menjalani kehidupan bermasyarakat. Dengan demikian peribahasa mencakup ungkapan, bidal, perumpamaan, pepatah, dan petitih, serta berisi tamsil, ibarat, perbandingan, nasihat,

petuah, ajaran, asas hidup, atau tata aturan tingkah laku yang dianut oleh bangsa pemilik bahasa yang bersangkutan dalam menjalani hidupnya. Seperti dinyatakan oleh Danandjaja6 , sebagai bagian folklore lisan peribahasa memang dapat berfungsi menjadi pengukuh pranata dan lembaga kebudayaan, alat pengawas dan pemaksa pematuhan norma masyarakat, instrument pendidikan, dan juga alat komunikasi dalam kontrol sosial. Karena kodratnya, isi peribahasa memang dimaksudkan untuk memberikan pengarahan, teladan, harapan dan nasihat, sehingga dapat dijadikan bahan pelajaran berharga untuk diikuti dalam menjalani kehidupan sehari-hari. Masyarakat Aceh mengenal peribahasa yang sesungguhnya menggambarkan jati diri/watak dari masyarakatnya., yang disebut pula dengan hadis maja atau narit maja. Menurut Ali dkk narit maja menduduki tingkat kebenaran nomor tiga dalam masyarakat Aceh. Tingkat kebenaran pertama adalah Wahyu Allah Swt. Tingkat kebenaran kedua adalah Hadis Rasulullah Saw. Tingkat kebenaran ketiga adalah Narit maja atau Peutitih peteteh. Karena kebenaran narit maja berada di bawah Hadis Nabi, maka orang-orang menyebutnya dengan atau hadih maja. 7 Narit maja adalah tutur perkataan orang-orang tua zaman dahulu yang dapat dijadikan nasihat, petunjuk, petuah, ajaran, dan larangan itu pada umunya berkaitan dengan agama Islam, adat Istidat, pendidikan, dan kehidupan masyarakat. Salah satunya hadih maja berkaitan dengan konsep malu. Seperti dikatakan oleh Harun 8 Malu merupakan komitmen moral indatu orang Aceh dalam perspektif altruism. Hal ini dikarenakan semua manusia berakal sehat pada hakikatnya memiliki sifat rasa malu, yang termasuk salah satu naluri atau fitrah manusia. Misalnya, anak-anak sudah memiliki rasa malu walaupun tanpa diajari oleh orang tuanya. Jadi, malu merupakan suatu sifat bawaan setiap individu. Selanjutnya, Harun juga menegaskan bahwa hampir semua hadih maja yang mengangkat rasa malu diungkap secara terbalik, yaitu bukan anjuran, tetapi proporsi datar tentang simbol-simbol tertentu atau orang yang tidak tahu malu. Beberapa contoh hadih maja yang berkaitan nilai budaya malu di antaranya: a. orang yang tidak tahu malu Alee tob beulacan Barangpeue takheun malee tan (Alu penumbuk belacan Apapun dikatakan malu tiada) b. Orang tidak tahu malu mendatangkan malu bagi orang lain Alee tob beulacan Nyang malee ureueng jak sajan) (Alu penumbuk belacan Yang malu orang jalan bersama) c. Orang tidak tahu malu dan dianggap sudah keterlaluan Malee ja Asee hue (Malu sudah anjing hela) d. orang yang sudah tebal muka Lagee ureueng teubai muka (Seperti orang tebal muka) e. orang sudah tidak tahu malu dan sudah menjadi penyakit masyarakat dan dianggap hina Lagee si panteue alee

Tapoh han saket Tateunak han malee (Seperti si dipan Alu Dipukul tidak sakit Dimaki tidak malu) f. orang tidak tahu malu dan semau gue Jak ho nyang troh Pajoh peu nyang lot (Pergi kemana sampai Makan apa yang suka) Hadih maja di atas mengajak kepada semua individu yang mempunyai rasa malu untuk menghilangkan perilaku yang menimbulkan rasa malu. Apabila orang sudah kehilangan rasa malu, maka hancurlah hati nurani dan akal pikiran, yang pada gilirannya hancur pula tatanan sosial. Rasa malu, misalnya melakukan sesuatu yang cemar, yang dilarang Allah SWT dan Rasulnya, sama sekali tidak dikerjakan. Yang membawa aib/gosib, perbuatan hina tidak dilakukan, karena memalukan diri dan anak cucunya. Perbuatan yang merendahkan martabat tidak boleh dilakukan. Hal ini dikarenakan nilai-nilai asli budaya adat Aceh, antara lain adalah : taat beribadah kepada Allah SWT dan Rasulnya, taat dan patuh pada orang tua, taat dan patuh pada guru yang telah mengajarkannya, suka bekerja keras dan disiplin. Malu meminta-minta, suka memberi dan menolong orang dan saling hormat menghormati antara sesama keluarga, jiran dan sesama keluarga dalam masyarakat. 9 2. Nilai Budaya Malu sebagai Alat Pengendalian Sosial Sebagai makhluk berbudaya, manusia memerlukan seperangkat aturan yang mengatur kehidupannya, baik dalam hubungan antarmanusia maupun makhluk lainnya di dunia. Aturan ini berfungsi agar manusia di dalam menjalankan aktivitasnya dapat teratur. Keteraturan ini amat penting agar tidak terjadi kekacauan. Aturan-aturan yang seperti disebutkan di atas terkait dengan norma-norma dan adat. Norma dan adat kebiasaan ini mengatur kegiatan dan tingkah laku manusia. Norma-norma dan nilai-nilai yang mengatur apa yang pantas dikatakan, kepada siapa, dan dalam kondisi bagaimana. Berdasarkan nilai-nilai inilah, maka disusun norma yang menentukan mana yang dianggap baik dan mana yang dianggap kurang baik. Atas dasar norma dan kaidah-kaidah itu kemudian dijadikan pedoman bertingkah laku sehingga tidak terjadi bentrokan antarkepentingan manusia dalam pergaulan hidup. Salah satu wujud norma dalam hubungan interaksi masyarakat adalah sikap sungkan. 10 Dalam konteks keacehan sikap ini dapat disebut sebagai budaya malu, seperti yang telah disebutkan di atas. Budaya Malu yang berkembang di dalam masyarakat Aceh merupakan suatu sistem norma yang dilembagakan pada tingkat kelakuan (mores). Tata kelakuan mencerminkan sifat-sifat yang hidup dari kelompok manusia yang dilaksanakan sebagai alat pengawas. Budaya malu yang telah dilembagakan sebagai suatu sistem norma yang disebut tata-kelakuan merupakan suatu alat mekanisme agar anggota-anggota masyarakat menyesuaikan dengan tata kelakuan tersebut. Dilihat dari segi fungsional budaya malu juga merupakan alat pengendalian sosial.11 Pada masyarakat Aceh hal itu dilakukan melalui sopan santun dan sikap menghindar. Sopan santun dapat berwujud pembatasan dalam pergaulan, baik di dalam keluarga maupun di luar keluarga. Sikap menghindar merupakan alat yang biasa efektif dalam menata hubungan keluarga dan kerabat. Tujuan pembatasan itu antara lain untuk mencegah terjadinya hubungan yang sumbang. Melalui dua mekanisme itu, di dalam masyarakat Aceh ada beberapa aturan yang mengatur

hubungan antara anak dengan orang tua, suami-istri, menantu-mertua, perilaku-perilaku lain dalam bermasyarakat. Misalnya saja dalam kaitannya dengan remaja putri, seorang ibu/ayah malu apabila anak perempuannya berpakaian kurang pantas sehingga anaknya dianggap tidak mengetahui adat-istiadat. Dalam kontak fisik, adanya canda bersifat sentuhan fisik antara anak dan orang tua dianggap kurang pantas. Kalau hal itu dilakukan di depan umum dapat menjatuhkan martabat orang tua di mata anaknya sendiri. Dalam hal ini Badruzzaman12 telah menegaskan beberapa perilaku budaya yang perlu diperhatikan, yaitu perilaku berakhlak Islami, perilaku menghormati orang lain, dan perilaku cinta lingkungan. 2. Nilai Budaya Malu dalam Pembentukan Budi Pekerti Paparan di atas menunjukkan kepada kita bahwa nilai budaya malu sangat penting dalam masyarakat sebagai sistem pengedalian sosial karena di dalamnya terdapat unsur-unsur yang mendidik atau pun pembentukan budi pekerti. Seperti diketahui bahwa budi pekerti merupakan nilai moralitas manusia yang disadari dan dilakukan dalam tindakan nyata. Di sini ada unsur proses pembentukan nilai tersebut dan sikap yang didasari pada pengetahuan mengapa nilai itu dilakukan. Semua nilai moralitas yang disadari dan dilakukan itu bertujuan untuk membantu manusia menjadi manusia yang lebih utuh. Nilai itu adalah nilai yang membantu orang dapat lebih baik hidup bersama dengan orang lain dan dunianya (learning to live together) untuk menuju kesempurnaan. Nilai itu menyangkut berbagai bidang kehidupan seperti hubungan sesama (orang lain, keluarga), diri sendiri (learning to be), hidup bernegara, alam dunia, dan Tuhan. Dalam penanaman nilai moralitas tersebut unsur kognitif (pikiran, pengetahuan, kesadaran), dan unsur afektif (perasaan) juga unsur psikomotor (perilaku). Penanaman budi pekerti ini sangat diperlukan dalam rangka menghadapi berbagai permasalahan kenakalan remaja seperti dipaparkan di atas dan menghadapi permasalahan di era global. Dalam hal ini konsep era global berarti suatu kurun waktu atau zaman yang ditandai oleh munculnya berbagai gejala serta masalah yang menuntut umat manusia dituntut untuk menggantikan polapola persepsi dan pola-pola berpikir tertentu, dari pola-pola yang bersifat nasional semata-mata ke pola-pola yang bercakupan global. Kita tidak dapat menahan era global ini. Kita hanya dapat melakukan pembekalan diri terhadap nilai global yang bersifat negatif. Sikap seharusnya adalah menerima nilai luar yang bersifat positif dan membuang jauh nilai-nilai negatif. Bahkan, kita harus dapat berpikir global dengan perilaku yang local yang masih menghargai nilai-nilai leluhurnya. Menuju ke arah tersebut bukanlah perkara mudah. Tantangan dan kendala pasti mengemuka. Pertama, adanya perubahan dalam hubungan antargenerasi, yang memperlihatkan berkurangnya dominasi kaum tua dalam pembentukan tatanan sosial. Perubahan ini menunjukkan pergeseran pendefinisian kebudayaan pada tingkatan yang berbeda-beda. Kebudayaan menjadi lain artinya, pada kelompok ABG, pada kelompok tua, ataupun pada kelompok menengah dan sebagainya. Dengan demikian, kelompok tua tidak mudah melakukan pendekatan pada kelompok muda. Kedua, perubahan karakter masyarakat, khususnya dengan melemahnya ikatan-ikatan tradisional. Pada saat yang sama individu-individu memiliki otonomi yang lebih besar. Dalam dunia semacam ini minat individual sedang mendapatkan ruang yang lebih luas dalam berekspresi dan juga dalam proses pengambilan keputusan. Perubahan semacam ini menegaskan suatu peralihan yang mendasar dalam institusi-institusi sosial sebagai pengikat individu-individu dan menunjukkan kebutuhan cara-cara dalam mengorganisasikan individu-individu ke dalam suatu sistem. Pemaksaan dalam hal ini, yang dulunya menjadi suatu mekanisme yang berhasil, menjadi suatu yang berbahaya karena dapat melahirkan reaksi dan resistensi. Salah satu upaya yang dapat dilakukan adalah mereaktualisasi nilai budaya malu sebagai bagian

membentengi para remaja dari pengaruh luar. Hal itu dapat dilakukan melalui proses sosialisasi, yaitu memperkenalkan, mendidik budaya malu sejak anak masih kecil, baik dalam pendidikan di lingkungan keluarga maupun masyarakat. Rumah tangga dan keluarga merupakan pilar pertama dan memegang peran penting agar anak dapat mereduksi sesuatu yang berasal dari dunia luar. Adapun lembaga formal dan masyarakat berperan dalam pendidikan sopan-santun dan akhlak. Dengan demikian diharapkan untuk masa mendatang remaja di Aceh adalah generasi yang mempunyai pendidikan tinggi, tetapi mempunyai moral (budaya malu) yang tinggi pula. Tidak sekedar IQ (Intelegency Quotient) tinggi dan EQ (Emotional Quotient), tetapi diikuti ESQ (Emotional Spritual Quotient) yang tinggi. C. Penutup Dekadensi moral dan kenakalan remaja mulai berkembang dan menampakkan wujudnya di Indonesia, tidak terkecuali Aceh. Perubahan-perubahan telah dialami oleh mereka. Pada zaman dahulu terdapat upaya pengendalian terhadap perilaku yang menyimpang dari budaya masyarakat, melalui budaya malu. Budaya malu sudah menjadi bagian masyarakat. Tentunya, nilai-nilai budaya malu ini dapat diaktualisasikan kembali dalam kehidupan masyarakat. Diharapkan para remaja menjadi remaja yang melestarikan budaya, tetapi juga mempunyai cara berpikir yang global. Catatan Akhir: Misalnya, kejadian seorang remaja tewas akibat balapan liar di Jalan Teuku Umar Setuy, Banda Aceh. Sudah dilarang dan dihalau pihak berwenang, tetapi tetap membandel. Belum lagi ada gejala geng motor yang juga meresahkan dan menewaskan seorang korban. 2 M. Junus Melalatoa. Memahami Aceh Sebuah Perspektif Budaya, dalam Bambang Bujono (ed.) Aceh Kembali Ke Masa Depan. (Jakarta: Katakita, Yayasan SET dan Gudang Garam, 2005), hlm 10. 3 Hal ini tampak pada hadih maja Nibak malee get ta lob lam tanoh crah, yang artinya Daripada malu, lebih masuk liang tanah. 4 Badruzzaman Ismail. Panduan Adat Dalam Masyarakat Aceh. (Banda Aceh: Majelis Adat Aceh Provinsi Aceh, 2009), hlm. 65-66. 5 P. Lunde dan Wintle. A Dictionary of Arabic and Islamic Proverbs. London: Routledge dan Keegan Paul), hlm. 6 James Dandjaja. Folklore Indonesia: Ilmu Gosip, Dongeng, dan Lain-lain. (Jakarta: Gratifipers, 1984), hlm. 32). 7 Zaini Ali. Narit Maja Aceh. (Banda Aceh: Majelis Adat Aceh Provinsi Aceh, 2009), hlm. 1. 8 Mohd. Harun. Memahami Orang Aceh. (Bandung: Citapustaka Media Perintis, 2009), hlm. 159-161 9 Badruzzaman Ismail. op.cit. hlm. 65-66. 10Koentjaraningrat, Pengantar Antropologi Sosial. (Jakart: Rineka Cipta, 1984). 11Menurut T. Bachtiar Effendi Panglima Polem, sistem pengendalian sosial atau social control merupakan suatu sistemm dan proses yang bersifat mendidik, mengajak ataupun memaksa anggota-anggota masyarakat agar mau mentaati norma-norma dalam masyarakatnya. Dengan demikian ia akan memperkokoh struktur dan menjaga integritas masyarakat secara keseluruhan. Pada umumnya pengendalian sosial dengan berpedoman pada berbagai norma itu dilaksanakan serta dikembangkan oleh lembaga-lembaga sosial, seperti lembaga keluarga, lembaga

keagamaan, lembaga pemerintahan dan sebagainya. Lihat T. Bachtiar Panglima Polem, Pengendalian Sosial di Aceh Besar. Dalam Segi-segi Sosial Budaya Masyarakat Aceh. Alfian (ed). Jakarta: LP3ES, 1977), hlm. 101. 12Badruzzaman Ismali, op.cit., hlm. 66-67.

MAKALAH PSIKOLOGI TENTANG PERKEMBANGAN SOSIAL ANAKPEREKEMBANGAN SOSIAL ANAK BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Perkembangan yang terjadi pada anak meliputi segala aspek kehidupan yang mereka jalani baik bersifat fisik maupun non fisik. Perkembanmgan berarti serangkaian perubahan progresif yang terjadi sebagai akibat dari proses kematangan dan pengalaman. Kesepakatan para ahli menyatakan bahwa : yang dimaksud dengan perkembangan itu adalah suatu proses perubahan pada seseorang kearah yang lebih maju dan lebih dewasa, naqmun mereka berbeda-beda pendapat tentang bagaimana proses perubahan itu terjadi dalam bentuknya yang hakiki. (Ani Cahyadi, Mubin, 2006 : 21-22). Beberapa teori perkembangan manusia telah mengungkapkan bahwa manusia telah tumbuh dan berkembang dari masa bayi kemasa dewasa melalui beberapa langkah jenjang. Kehidupan anak dalam menelusuri perkembangnya itu pada dasarnya merupakan kemampuan mereka berinteraksi dengan lingkungan. Pada proses integrasi dan interaksi ini faktor intelektual dan emosional mengambil peranan penting. Proses tersbut merupakan proses sosialisai yang mendudukkan anak-anak sebagai insan yang yang secara aktif melakukan proses sosialisasi B. Rumusan Masalah Sehubungan dengan latar belakang di atas, maka yang menjadi rumusan masalah di dalam makalah ini adalah : 1. Apa makna perkembangan sosial anak ? 2. Bagaimana bentuk bentuk tingkah laku sosial pada anak ? 3. Faktor faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan sosial anak ? 4. Bagaimana pengaruh perkembangan sosial anak terhadap tingkah laku anak ? C. Tujuan Penulisan Penulisan makalah ini bertujuan untuk mengetahui makna perkembangan sosial anak ; mengetahui bentuk-bentuk perkembangan sosial anak ; mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak dan pengaruh perkembangan sosial anak terhadap tingkah laku anak. C. Sistematika Penulisan Makalah ini terdiri dari tiga bagian, yaitu Pertama: Pendahuluan, meliputi latar belakang masalah, rumusan masala dan sistimatika uraian. Kedua: Isi atau bagian teori dan hasil meliputi ; makna perkembangan sosial anak, bentuk-bentuk perkembangan sosial anak ; faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial anak dan pengaruh perkembangan sosial terhadap tingkah laku anak. BAB II PEMBAHASAN A. Makna Perkembangan Sosial Anak

Syamsu Yusuf (2007) menyatakan bahwa Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Perkembangan sosial dapat pula diartikan sebagao proses belajar untuk menyesuaikan diri terhadap norma-norma kelompok, moral dan tradisi ; meleburkan diri menjadi satu kesatuan dan saling berkomunikasi dan kerja sama. Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya. Kebutuhan berinteraksi dengan orang lain telah dirsakan sejak usia enam bulan, disaat itu mereka telah mampu mengenal manusia lain, terutama ibu dan anggota keluarganya. Anak mulai mampu membedakan arti senyum dan perilaku sosial lain, seperti marah (tidak senang mendengar suara keras) dan kasih sayang. Sunarto dan Hartono (1999) menyatakan bahwa : Hubungan sosial (sosialisasi) merupakan hubungan antar manusia yang saling membutuhkan. Hubungan sosial mulai dari tingkat sederhana dan terbatas, yang didasari oleh kebutuhan yang sederhana. Semakin dewasa dan bertambah umur, kebutuhan manusia menjadi kompleks dan dengan demikian tingkat hubungan sosial juga berkembang amat kompleks. Dari kutipan diatas dapatlah dimengerti bahwa semamin bertambah usia anak maka semakin kompleks perkembangan sosialnya, dalam arti mereka semakin membutuhkan orang lain. Tidak dipungkiri lagi bahwa manusia adalah makhluk sosial yang tidak akan mampu hidup sendiri, mereka butuh interaksi dengan manusia lainnya, interaksi sosial merupakan kebutuhan kodrati yang dimiliki oleh manusia. B. Bentuk Bentuk Tingkah laku Sosial Dalam perkembangan menuju kematangan sosial, anak mewujudkan dalam bentuk-bentuk interkasi sosial diantarannya : 1. Pembangkangan (Negativisme) Bentuk tingkah laku melawan. Tingkah laku ini terjadi sebagai reaksi terhadap penerapan disiplin atau tuntutan orang tua atau lingkungan yang tidak sesuai dengan kehendak anak. Tingkah laku ini mulai muncul pada usia 18 bulan dan mencapai puncaknya pada usia tiga tahun dan mulai menurun pada usia empat hingga enam tahun. Sikap orang tua terhadap anak seyogyanya tidak memandang pertanda mereka anak yang nakal, keras kepala, tolol atau sebutan negatif lainnya, sebaiknya orang tua mau memahami sebagai proses perkembangan anak dari sikap dependent menuju kearah independent. 2. Agresi (Agression) Yaitu perilaku menyerang balik secara fisik (nonverbal) maupun kata-kata (verbal). Agresi merupakan salah bentuk reaksi terhadap rasa frustasi ( rasa kecewa karena tidak terpenuhi kebutuhan atau keinginannya). Biasanya bentuk ini diwujudkan dengan menyerang seperti ; mencubut, menggigit, menendang dan lain sebagainya. Sebaiknya orang tua berusaha mereduksi, mengurangi agresifitas anak dengan cara mengalihkan perhatian atau keinginan anak. Jika orang tua menghukum anak yang agresif maka egretifitas anak akan semakin memingkat. 3. Berselisih (Bertengkar) Sikap ini terjadi jika anak merasa tersinggung atau terganggu oleh sikap atau perilaku anak lain. 4. Menggoda (Teasing) Menggoda merupakan bentuk lain dari sikap agresif, menggoda merupakan serangan mental terhadap orang lain dalam bentuk verbal (kata-kata ejekan atau cemoohan) yang menimbulkan marah pada orang yang digodanya. 5. Persaingan (Rivaly)

Yaitu keinginan untuk melebihi orang lain dan selalu didorong oleh orang lain. Sikap ini mulai terlihat pada usia empat tahun, yaitu persaingan prestice dan pada usia enam tahun semangat bersaing ini akan semakin baik. 6. Kerja sama (Cooperation) Yaitu sikap mau bekerja sama dengan orang lain. Sikap ini mulai nampak pada usia tiga tahun atau awal empat tahun, pada usia enam hingga tujuh tahun sikap ini semakin berkembang dengan baik. 7. Tingkah laku berkuasa (Ascendant behavior) Yaitu tingkah laku untuk menguasai situasi sosial, mendominasi atau bersikap bossiness. Wujud dari sikap ini adalah ; memaksa, meminta, menyuruh, mengancam dan sebagainya. 8. Mementingkan diri sendiri (selffishness) Yaitu sikap egosentris dalam memenuhi interest atau keinginannya 9. Simpati (Sympaty) Yaitu sikap emosional yang mendorong individu untuk menaruh perhatian terhadap orang lain mau mendekati atau bekerjasama dengan dirinya. C. Faktor faktor yang Mempengaruhi Perkembangan Sosial Anak Perkembangan sosial anak dipengaruhi beberapa faktor yaitu : 1. Keluarga Keluarga merupakan lingkungan pertama yang memberikan pengaruh terhadap berbagai aspek perkembangan anak, termasuk perkembangan sosialnya. Kondisi dan tata cara kehidupan keluarga merupakan lingkungan yang kondusif bagi sosialisasi anak. Proses pendidikan yang bertujuan mengembangkan kepribadian anak lebih banyak ditentukan oleh keluarga, pola pergaulan, etika berinteraksi dengan orang lain banyak ditentukan oleh keluarga. 2. Kematangan Untuk dapat bersosilisasi dengan baik diperlukan kematangan fisik dan psikis sehingga mampu mempertimbangkan proses sosial, memberi dan menerima nasehat orang lain, memerlukan kematangan intelektual dan emosional, disamping itu kematangan dalam berbahasa juga sangat menentukan. 3. Status Sosial Ekonomi Kehidupan sosial banyak dipengaruhi oleh kondisi sosial ekonomi keluarga dalam masyarakat. Perilaku anak akan banyak memperhatikan kondisi normatif yang telah ditanamkan oleh keluarganya. 4. Pendidikan Pendidikan merupakan proses sosialisasi anak yang terarah. Hakikat pendidikan sebagai proses pengoperasian ilmu yang normatif, anak memberikan warna kehidupan sosial anak didalam masyarakat dan kehidupan mereka dimasa yang akan datang. 5. Kapasitas Mental : Emosi dan Intelegensi Kemampuan berfikir dapat banyak mempengaruhi banyak hal, seperti kemampuan belajar, memecahkan masalah, dan berbahasa. Perkembangan emosi perpengaruh sekali terhadap perkembangan sosial anak. Anak yang berkemampuan intelek tinggi akan berkemampuan berbahasa dengan baik. Oleh karena itu jika perkembangan ketiganya seimbang maka akan sangat menentukan keberhasilan perkembangan sosial anak. D. Pengaruh Perkembangan Sosial terhadap Tingkah Laku Dalam perkembangan sosial anak, mereka dapat memikirkan dirinya dan orang lain. Pemikiran itu terwujud dalam refleksi diri, yang sering mengarah kepenilaian diri dan kritik dari hasil pergaulannya dengan orang lain. Hasil pemikiran dirinya tidak akan diketahui oleh orang lain,

bahkan sering ada yang menyembunyikannya atau merahasiakannya. Pikiran anak sering dipengaruhi oleh ide-ide dari teori-teori yang menyebabkan sikap kritis terhadap situasi dan orang lain, termasuk kepada orang tuanya. Kemampuan abstraksi anak sering menimbulkan kemampuan mempersalahkan kenyataan dan peristiwa-peristiwa dengan keadaan bagaimana yang semstinya menurut alam pikirannya. Disamping itu pengaruh egoisentris sering terlihat, diantaranya berupa : 1. Cita-cita dan idealism yangbaik, terlalu menitik beratkan pikiran sendiri, tanpa memikirkan akibat labih jauh dan tanpa memperhitungkan kesulitan praktis yang mungkin menyebabkan tidak berhasilnya menyelesaikan persoalan. 2. Kemampuan berfikir dengan pendapat sendiri, belum disertai pendapat orang lain daalm penilaiannya. Melalui banyak pengalaman dan penghayatan kenyataan serta dalam menghadapi pendapat orang lain, maka sikap ego semakin berkurang dan diakhir masa remaja sudah sangat kecil rasa egonya sehingga mereka dapat bergaul dengan baik. BAB III KESIMPULAN Perkembangan sosial merupakan pencapaian kematangan dalam hubungan sosial. Pada awal manusia dilahirkan belum bersifat sosial, dalam artian belum memiliki kemampuan dalam berinteraksi dengan orang lain. Kemampuan sosial anak diperoleh dari berbagai kesempatan dan pengalaman bergaul dengan orang-orang dilingkungannya.Perkembangan sosial individu dimulai sejak anak usia 18 bulan. Faktor lingkungan keluarga merupakan faktor yang paling mempengaruhi perkembangan sosial anak, semakin bagus tata cara keluarga, maka perkembangan sosial anak juga semakin bagus. Perkembangan sosial juga sangat mempengaruhi kepribadian anak, anak yang mempunyai daya intelegensi yang tinggi, perkembangan sosial yang baik pada umumnya memiliki kepribadian yang baik. DAFTAR KEPUSTAKAAN Cahyani Ani. Mubin, Psikologi perkembangan; cet I (Quantum Teaching, Ciputat Press Group, 2006). Hurlock B Elizabeth, Developmental Psikologi; Mc Grow Hill, Inc, 1980, Alih Bahasa, Istiwidayanti dan suedjarwo, Psikologi Perkembangan suatu pendekatan sepanjang Rentang Kehidupan, Jakarta, Erlangga, tt. LN Yusuf Syamsu; Psikologi Perkembangan Anak dan Remaja, Bandung : Remaja Rosdakarya. Nurihsan Juntika, 2007, Buku Materi Pokok Perkembangan Peserta didik , Bandung; Sekolah Pasca Sarjana (UPI) Santrock, John W, Life-Span Development, WM, C Brown Comunication, Inc, 1995, Alih bahasa Achmad Chusairi, S.PSI, Perkembangan Masa Hidup Jilid I, Jakarta, Erlangga, 2002. Suryabrata Sumadi, Psikologi Pendidikan; (PT Raja Grafindo, : 2004).

Pengaruh Lingkungan Keluarga Terhadap Perkembangan Sosial pada Seorang AnakOPINI | 12 April 2010 | 09:16 4617 8 2 dari 2 Kompasianer menilai Bermanfaat

Masalah perkembangan manusia tak akan terlepas dari pengaruh lingkungan di sekitarnya. Sebelum hal ini dibahas lebih lanjut, marilah kita melihat beberapa penjelasan pengertianpengertian di bawah ini.Pengaruh, berarti daya yang ada atau timbul dari sesuatu (orang, benda) yang ikut membentuk watak, kepercayaan atau perbuatan seseorang.[1] Lingkungan,berarti daerah (kawasan dsb) yang termasuk di dalamnya, golongan, kalangan.[2] Perkembangan, berarti perihal berkembang ( menjadi besar, menjadi bertambah sempurna- tt perilaku, pikiran, pengetahuan dsb).[3] Sosial, berarti berkenaan dengan masyarakat.[4] Manusia, makhluk yang berakal budi (mampu menguasai makhluk lain).[5] Jadi kita bisa simpulkan bahwa manusia sebagai makhluk yang berakal budi secara keseluruhan baik watak, kepercayaan maupun perbuatannya dalam hal-hal yang berkaitan dengan kemasyarakatan dipengaruhi oleh suatu daya yang keluar dari kawasan atau golongan di mana dia tinggal. Dalam melihat dan mempelajari perkembangan manusia ada banyak persoalan harus dihadapi oleh para peminatnya, baik kalangan ilmuwan ataupun golongan awam. Baik para filsuf, teolog dan para pendidik memiliki cara pandang yang berbeda. Hal ini menggambarkan bahwa ada dugaan yang berbeda tentang hakekat manusia. Pada akhirnya hal ini memunculkan berbagai teori perkembangan. Ada sebuah kontroversi antara penganut faham perkembangan alamiah dan penganut faham perkembangan bentukan. Golongan yang pertama menganggap bahwa perilaku manusia dipengaruhi oleh faktor genetis, kematangan fisik dan fungsi saraf. Perkembangan universal manusia seperti berjalan, berbicara dan bereaksi terhadap manusia dapat diterangkan secara tepat sebagai hasil bawaan biologis. Pada pihak lain, golongan yang kedua (dalam hal ini ahli lingkungan) menekankan pengaruh lingkungan fisik dan sosial terhadap pola perkembangan jiwa. Perubahan perkembangan jiwa terutama diakibatkan oleh pengalaman hidup mereka. Namun demikian kedua pendapat tersebut masing-masing mempunyai kelemahan. Para psikolog lebih melihat kepada penggabungan keduanya. Keduanya mempunyai peran dalam perkembangan jiwa.[6]

Perkembangan sosial manusia dimulai dari masa bayinya. Bayi merupakan makhluk sosial sejak awal hidupnya. Pada usia satu bulan bayi bereaksi terhadap suara dan wajah seseorang. Antara dua dan tiga bulan bayi mengembangkan senyum sosial, yaitu mereka mulai tersenyum hampir pada setiap orang. Ini merupakan perkembangan yang penting karena mengundang orang dewasa untuk berinteraksi dengan bayi.[7] Dalam masa perkembangan selanjutnya beberapa hal yang terjadi dalam hidupnya antara lain: 1. Ada proses imitasi dalam kehidupan seorang anak. Salah satu fungsi dari hal meniru ini ialah untuk memajukan interaksi sosial. Anak-anak lebih mungkin meniru suatu tindakan yang telah disetujui, misalnya makan dengan sendok, dibanding suatu tanggapan yang tidak diperhatikan misalnya memukul dua garpu secara serentak.[8] 2. Memiliki kemampuan mempengaruhi orang lain Anak usia dua tahun mulai mengarahkan perilaku orang lain.Tujuannya bukan untuk mendapatkan benda tertentu, tetapi untuk mempengaruhi orang dewasa. Anak tidak akan memberi perintah jika mereka tidak berharap orang tua mematuhi mereka. Di sini kita bisa melihat bahwa seorang anak mempunyai kesadaran tentang kemampuannya dalam mempengaruhi orang lain[9]. 3. Memiliki empati. Yang dimaksudkan di sini ialah kemampuan untuk menghargai persepsi dan perasaan orang lain. Hal ini ditunjukkan dengan sikap anak jika mereka melihat orang lain terluka atau tertekan. Walaupun banyak kemampuan pada tahun kedua seperti memiliki kemampuan meniru, mempengaruhi orang lain dan memiliki empati, perkembangan berikutnya tergantung pada pengalaman seseorang. Untuk anak kecil, pengalaman yang paling penting terjadi dalam keluarga. Keluarga merupakan kelompok primer yang paling penting di dalam masyarakat. Keluarga terdiri dari suami, istri dan anak yang belum dewasa.[10] Keluarga merupakan kelompok sosial yang pertama dalam kehidupan manusia, tempat dimana ia belajar dan menyatakan diri sebagai manusia sosial dalam hubungan interaksi dengan kelompoknya.[11] Di dalam keluarga inilah seorang anak belajar untuk berinteraksi berdasarkan empati dan belajar bekerja sama dengan orang lain. Dengan kata lain dalam keluarga anak belajar memegang peranannya sebagai makhluk sosial yang memiliki aturan dan kemampuan tertentu dalam pergaulannya dengan orang lain.

Apa yang dialami melalui interaksi sosial dalam keluarganya turut menentukan tingkah lakunya terhadap orang lain dalam pergaulan sosial di luar keluarga, yaitu di lingkungan masyarakat luas. Di sini kita melihat bahwa keluarga mempengaruhi seorang anak menjalankan perannya sebagai makhluk sosial (dalam bersosialisasi). dalam

Setelah kita melihat betapa pentingnya peranan keluarga dalam perkembangan sosial seorang anak, sekarang kita melihat beberapa faktor yang mempengaruhi perkembangan sosial seorang anak. Faktor-faktor tersebut antara lain: 1. Status sosio-ekonomi. Seorang anak yang dibesarkan dengan kondisi perekonomian yang cukup maka dia akan mempunyai kesempatan yang lebih luas untuk mengembangkan diri. Dalam hal ini status sosial ekonomi sebuah keluarga bukanlah faktor mutlak dalam perkembangan sosial manusia. Namun paling tidak hal ini memberi sumbangan bagi perkembangan sosial seseorang. Bisa saja seorang anak dilahirkan ditengah-tengah keluarga yang berkecukupan namun tidak harmonis, tentunya hal ini tidak akan menguntungkan bagi perkembangan sosial seorang anak. 2. Keutuhan Keluarga. Seperti telah diterangkan di atas, keluarga adalah kelompok masyarakat terkecil yang terdiri dari suami, istri dan anak yang belum dewasa. Apabila salah satu dari unsur-unsur tersebut tidak ada, misal ada ibu namun tidak ada ayah (baik karena meninggal atau bercerai), maka keluarga tersebut tidak bisa dikatakan sebagai keluarga yang utuh lagi. Ini disebut keutuhan keluarga secara stuktur. Disamping itu ada pula keutuhan dalam interaksi, yaitu adanya interaksi sosial yang wajar (harmonis). Ketidakutuhan keluarga tentunya berpengaruh negative bagi perkembangan sosial seorang anak.[12] 3. Sikap dan Kebiasaan Orang Tua. Cara-cara dan sikap orang tua dalam pergaulannya memegang peranan yang cukup penting dalam perkembangan sosial seorang anak. Beberapa penelitian telah membuktikan hal ini dan didapati kesimpulan sebagai berikut: Makin otoriter orang tuanya, makin berkuurang ketidaktaatan, tetapi makin banyak timbul ciri-ciri pasivitas, kurangnya inisiatif, tidak dapat merencanakan sesuatu, daya tahan berkurang dan penakut. Sebaliknya sikap demokratis dari orang tua menimbulkan cirri-ciri berinisiatif, tidak penakut, lebih giat dan lebih bertujuan, namun juga menimbulkan kemungkinan berkembangnya ketidaktaatan dan tidak mau menyesuaikan diri. Bila orang tua terlalu melindungi anak-anaknya maka akan timbul

ketergantungan kepada orang tua. Bila orang tua mengembangkan sikap penolakan terhadap anaknya, maka akan timbul ciri-ciri agresivitas dan tingkah laku bermusuhan pada anak tersebut dan juga gejala-gejala menyeleweng seperti berdusta dan mencuri. 4. Status Anak. Yang dimaksud sebagai status anak di sini ialah apakah dia anak tunggal, anak sulung atau bungsu di dalam keluarga.[13] Seorang anak tunggal perkembangan sosialnya berbeda dengan yang bukan anak tunggal. Anak tunggal cenderung egosentris, mencari penghargaan secara berlebihan, memiliki keinginan untuk berkuasa secara berlebihan dan mudah sekali rendah diri. Kita melihat di sini corak negatif dalam perkembangan sosial seorang anak tunggal. Anak tunggal cenderung mengalami hambatan dalam perkembangan sosialnya, karena ia tidak terbiasa bergaul dalam kelompok kekeluargaan yang sangat ia perlukan. Anak yang memiliki saudara lebih aktif dan berambisi dibanding anak tunggal yang pasif dan kurang mau berusaha. Hal ini didasarkan pada kenyataan ketika anak pertama memiliki perasaan dihargai dan diperhatikan orang tua yang lebih besar daripada anak yang kedua dan seterusnya. Anak yang berikutnya justru merasa harus lebih giat berjuang memperoleh penghargaan dan perhatian dari orang tuanya sebesar yang telah diterima oleh kakak pertama. Demikianlah beberapa hal yang dapat saya jelaskan perkembangan sosial seorang anak, semoga bermanfaat.[1] [2] [3] [4] [5] [6]

berkaitan

dengan

Hasan Alwi. Kamus Besar Bahasa Indonesia. (Jakarta: Balai Pustaka, 2001), 849. Ibid, 675. Ibid, 538. Ibid, 1085. Ibid, 714.

Paul Henry Mussen dkk. Perkembangan dan Kepribadian Anak Edisi keenam Jilid I (Jakarta: Erlangga, 1998), 9-11.[7] [8] [9]

Ibid, 110-111. Ibid, 143. Ibid, 147 Drs. Abu Ahmadi. Psikologi Sosial. (Jakarta: Rineka Cipta, 1999), 239.

[10]

[11] [12]

DR. W.A. Gerungan,Dipl. Psych. Psikologi Sosial. (Jakarta: Refika Aditama, 2004), 195.

Untuk lebih jelasnya pembaca dapat membaca hasil penelitian yang dilakukan para ahli tentang hal ini dalam buku Psikologi Sosial karya DR. W.A. Gerungan,Dipl. Psych.

Masalah Konsumerisme di Kalangan RemajaPermasalahan Penelitian : Masalah Konsumerisme di Kalangan Remaja "Konsumerisme" perlu dibedakan dari "konsumsi". Dalam banyak hal bisa dikatakan, sejarah manusia adalah sejarah konsumsi (dan produksi). Sesudah dengan tangan telanjang kita memakai daun untuk makan, lalu memakai sendok-garpu sumpit guna mengonsumsi makanan. Konsumsi berkait pemakaian barang/jasa untuk hidup layak dalam konteks sosio-ekonomiskultural tertentu. Ia menyangkut kelayakan survival. Sedangkan konsumerisme adalah soal lain lagi. Maka konsumerisme adalah sebuah ideologi global baru. Konsumerisme merupakan paham atau aliran atau ideologi dimana seseorang atau kelompok melakukan atau menjalankan proses konsumsi atau pemakaian barang barang hasil produksi secara berlebihan atau tidak sepantasnya secara sadar dan berkelanjutan. Bagi para kapten iklan, konsumerisme seperti tambang emas yang tidak habis digali. Tetapi, bagaimana kita mengartikan praktik konsumerisme? Jika dipadatkan, kira-kira begini: konsumerisme adalah konsumsi yang mengada-ada. Soalnya adalah bagaimana kita tahu suatu konsumsi telah mencapai tahap mengada-ada? Sebagai contoh, bintang tenis AS, Serena Williams, mengaku terus shopping pakaian, tas, sepatu, dan aksesori anjingnya. "Aku terus shopping, belanja hal-hal yang tidak kubutuhkan; aku bahkan jarang memakainya." (The Guardian, 9/8/01). Mereka yang menjadikan ke-konsumtif-annya sebagai gaya hidup adalah mereka yang secara tidak langsung menganut paham konsumerisme. Bagi banyak orang, konsumerisme seperti pemburuan prestasi. Konsumerisme bukan soal ada-tidaknya uang untuk shopping. Pun bukan soal laba besar yang dikeruk melalui permainan insting konsumen. Berapa dan apapun harganya, mereka yg menganut ideologi ini pasti akan membayarnya.Lalu, mengapa di tengah lautan kemiskinan yang luas, orang menumpuk barang-jasa bermerek yang berharga absurd? Kunci untuk memahami konsumerisme adalah psikologi, bagaimana "konsumsi yang mengadaada" dilembagakan sebagai nirvana.

Dalam kasus ini, mereka diburu dengan harga absurd karena memberi kita klaim pada rasa pd dan eksklusif. Lantaran eksklusif, maka juga prestise dan status. Fakta bahwa semua itu ternyata bukan nirvana tidak soal karena status dan rasa pd tertinggi pun dengan cepat dilampaui, konsumerisme bagai urusan mengejar langit di atas langit. Orang tidak hanya merasa naik mobil, tetapi Jaguar; tidak hanya merasa mengenakan pakaian, tetapi memakai Armani. Pada satu sisi, konsumsi memang bersifat mutlak. Keberlangsungan hidup manusia tidak bisa terlepas dari asupan pangan yang mereka nikmati. Peningkatan intensitas kebutuhan komoditas konsumsi secara rasio memang berkorelasi positif dengan pertumbuhan jumlah manusia. Lebih lanjut hakikat konsumsi, dalam hidup manusia terkait dengan pemenuhan akan kebutuhan hasrat fisik manusia. Maslow dalam teorinya tentang piramida kebutuhan manusia, mengemukakan, bahwa kebutuhan manusia secara berurut meliputi; kebutuhan dasar (pangan, sandang, papan), kebutuhan primer, kebutuhan sekunder, kebutuhan rasa aman, serta kebutuhan akan status sosial.

010009000003922e0300000021c2010000001610000026060f002220574d464301000000000001 00a83000000000170000000020000084b4020084d40200010000006c0000000000000000000000 3f010000ef00000000000000000000000f270000371d000020454d460000010084d402000c00000 001000000000000000000000000000000000400005802000040010000bb000000000000000000 00000000000000e2040078da0200460000002c00000020000000454d462b014001001c00000010 0000000210c0db01000000600000006000000046000000a87a00009c7a0000454d462b22400400 0c000000000000001e4009000c00000000000000244001000c0000000000000030400200100000 00040000000000803f214007000c0000000000000008400005f4790000e87900000210c0db01000 0000000000000000000000000000000000001000000ffd8ffe000104a4649460001010000010001 0000ffe1006045786966000049492a000800000002003101020007000000260000006987040001 0000002e000000000000005069636173610000030000900700040000003032323002a004000100 00004001000003a0040001000000f000000000000000ffdb0084000302020a0a0a0a0a0e0a0a0b0a 0a0a0a0d0a0a0a0a0a0a0a0a0a080a0a0a0a0a0a0a080a0a0a0a0a080a0a080a0a080a080a0a0a0a0 8080d0d0a080d08080a08010304040605060a06060a0f0e0c0d0f0d0f0f0f0f0d0d0d0d0d0d0d0d0 d0d0d0d0d0d0d0d0c0c0c0c0c0d0d0c0c0c0c0c0c0c0c0c0c0c0c0c0c0c0c0c0c0c0c0cffc0001108 00f0014003011100021101031101ffc4001d0000010501010101000000000000000000060304050 70802010900ffc4004e1000020200040305050505030a0307050001020311000412210531410607 2251611332718191081442a1b12352c1d1f06272a215243343638292b2e1f173b3c209344453a3d 2e21617256483ffc4001c0100020301010101000000000000000000040502030601000708ffc400

3e1100020201030204020805020504030000010200031104122105311322415161710614233242 8191a11552b1c1d1e1f024336272f10716344382c2d2ffda000c03010002110311003f00e323c6e2 15b0febcf6c7e447a1c833eec5c66593d92ec50cd0f6811554b50dab90b242804903cc0f98e8b2c17 28c8edda27d5eb42f10c27ee616ddbdb31b5016331698974f54214b6ff8b5961895dab26a082b504 7e21bb71f9c4556b36be6543c678088652180a0796d46b16d3735ab8f59a9d3de2d198ce7e3d1a8a 50058df16252ec72f0c46ee2416633618ee07d060e542b2519cd021fc2bff0008fe58216c71d8ce62 474dc2633f817e8304aea1fde73125bb1dd8a8a69e188a80b24a8a4802c091c2922fa806f162def63 aa963c9009fce0d78db5f88572c076325b31dd745234c2385018a69e33133c6f2919791935840a8d 4d57a42b11e2e809c7d47e957d10ea3d255353a6df652503171f87e1319d2faed1aa26bb59436ec6 d1eb1f1fb3e1d0adf768fc49ad53f662464fde58c9f68cb5b8654208048b0091f3fa74fd61f4e756b4 d86b1f8b1c63dfdff0068d6cea3a5177d5ddc07ce31f089c5f678b8c4832a29812b5b332add945075 30146d95481477d8e06a2eea9a9abeb14ad851782c071c4b1f55d3d2f5a45801272048f5ee4bc01c 41204bad6baf4df2ad436e7439f5ac509d675db0db96da3bb638fe92f0b4ab953b436319cc96ed07d 9efd8c2aed248aed0acc63d730610b4dec03124e9d45ff0dde920f2c6a56aeacbd2cf527ff965b1c83 9f7cc4b4eaf447506855cbf7fed04a1ee8cb299034f439b02c40f89dc0f9e10afd20bdb83cfc704ff00 48eadd1507c80856cf68cfff00db8968b0926aea6f61f13582c7d24b49cba83ce72419cb342acc0e40 6fea247cdd8c9c0b134d5e766beb5f97a8f3c149f480bf99947ef291d3c63199e41d93cd1ffe22403d 58ff002fcb160fa4559237267e024c74dc8c6ef89cfb476bd8acd590730491d1891bff00c388ff00ee 3a724bd47e5fda5a9d38bfdd6f2c73c0fbbe924991663aa26d5ac2bd13e1240b00102f9ec70451d76 972054399c6d13a72658590eeeb2716eb968ffbccbacfccc8585fc31a06bedb002e60e5547ce494a8 06c001e805015f0afd313af961292dc1128ce2b9801e63ff00f627e960f8bae36ba7e1264ef1e68c92 54936210fa1dfea18609cca3122f8876132ad77045f10ba3fe4afd31317b2cef86a78121381f643269 984640eaf136bd8b68fd9ee478b63560100dd91803597b594bafc21f569dab218cb3e3ef5027bb2c 8bfdd671fa1ac7c85f42e47e735db88c18fb2fdfd66179665fe0483ff303fae2b6e95ef08f19a49c3f6 96cd0fc71bff7a35fd548c507a48f5960b9fd210709fb5cce9571afff00e72491ff00123f2c523a73a1 cd44895d9b5ffe6a830db83fdb9dc56afbc2fc1e3947ff0050027f2c1a3f8955c576903da0c745a1b0 735087bc07edd509f7a4f9499761fe28891fae0bafaa752abb80d026e8ba36ecc561970efb4ff0c9bd e19363d486d0dffd4407fc631e3d652c5c6b746a4ffd39ff003027e8ec9c5769fce583c07becc8950a a085036d0c9201ff000b93f51863a7fa43d3d2bd9e0381f0c45f6741d4b79b20c943de5e4dbf191fd e8dc7f3c0d6f50e997f73b7feeff483ff0008d6afdd59d2f687272729e1f9b05fc9f4e12dda4e9f664d5 6024fb664569d6527ce87f48d25ecb6b36a55879a907f318ce7f0ab493e18c8fda335d7ec187cfe7d a35cdf629a8ed8f3f49d520c95207c3b4bd3aa02c06409977bdbede242cf131652a48229c0207ca88 fa8c094e9999b0320cddd1623a039cccf7c4b3bc31c3c92ac0500249294d5e9a02b163d348271a8a 07504c57567f6955c54469c3db71f1c0768fbd89460e0cd99dd970a1f778981a5f65b36a2a3da13b 86d366b6dcd569236f27dd0b455dda5dec99c37fb3311ac73e29061c4f12044a09aae8e9f0b51207e 01a850be967f11001ad12e86b6639af83e981022c2507df7f07d3e2e8dbaf23e122aefcd883608b07 63be303d63a7d3a2b9456305b923da68fa55b93894596fe38098666b009d06c57893c4ecb6393d3 cc76764b76638a7b2963939fb3756af3d0c1bf863877290d8ec47f594df578aaec79c8c7c65a19a11 2c998748e075cc6757351710f6a164cba193da499768b670fe268e81d0e1873bb1fb134ff004e7a4d bd3975176a480b5ec34103ccde87b4fceafd0354baa08956097cef19ed8966768788412499a9ed8c 79974960cc47f75d797f631ad4121981cc65da264d2a22468d8372209b467e9968474caf53a4b2b0 6b420d4d91b8927820704e0fac92f47d40d73d3723365f70718e38ed9ff13bed567a39ccd998f2e67 79e385b273452aabe49a08d034262d4ac8519599690ac8187961c7d16fa4bd3755a2aabaefaea0a0 8b2a2305f39e7b7e5de03d63a6ea68d531f0999891b1c7651c77e615f14cca7df2670c149c9c7164b c6a2159e78a42540f7357b50b648f0bb02790c297eadd2345a6a3483c3dad71dddbeef707e59858d 1eb6fbad7c36428c7cf0338f8ca97b49928d239d8266a3bcac314bf7c2753e70ce8f22c7acd95d28c

eec3c0bcf6d4b75ff00ea4f53ad7a08a3c5ac96b3c813d136faf021df44b496fd71ac2ac085c12def9c e4498ed5bac6638d7ef7a9387e51b2432a0fb2198cc06691f343dd2b2914cd28d3a03837e1a65f42f 47a3a3e8ed36b8ac2be7c5671c9e0f63fefd207d5b516dfd51d773eec7971d873eb243b6fc4a18975 89258e219543935cb2eacacb990cff007b4ccd82ad4e002921f0c2415aa03167d13e9fd2f51a26a74 5554f5b3b0b371f381f0c912aeafa9d626a3c5b0be428c63b6723bce3b6eb00ccc90879174365520c 9c7129cabe5e58d24cc492b9524488ad249ed59c14d084120902ff00fdb3d2e9e960bd358a8ab167 27ce08620639e7f432afe2babb359e577dfb8703eee31eb1a71e932f0e6b409630ab9986383246101 64cb3c6ad1e71730a0317673acc81a890c9a77d93693e8a749bba46ed3d2ac36171693c8707818f6 fca367eababfaf15776cb305c7a018ce7f594af6b2661988754d0c51cb0a88e1012499e54424accc64 134627004914c15c586535671f3e5e95a7ea5d2351d45f4c3c5c6777000c1c7979f87a89b8ab5575 1aa4a01254c8cecbe6bf6c9b9e67f438f9068d4ade0639267d2754c56acfb0fce55dded778ccb9f995 730c1228c44d0827410eaad2b917eff008b48f2dc0c7d43c1ca0c8e7be7fb4cf2a8cef32c1ee878f2c b96d21afd8c8f191d554312808e9e13b75ae778f2295600c1efc60e20924418cbff008f3ffe61c6d6a 1e4131f6b658ce0e4c0dfaff5eb89e65711997e5fd791f91f9e279913c1cac1f9b8080647b16d1b0ba 37b83b8f15027f1102cede43025fc2131a516b58c89f195c270a907276fa9c630de84e3da7d0bea84 800cfc659c7e2bf8807fafae246da9b9953699876911c5fb59346078139f32bfc8e0ca29aecec6016a d89f86318fbc5947e05f95e086d0a1f53238b00ced11d45de93758fe87f9e073d317f98ce6e7f551f9 490cb77acbd5587cef143f4acf6339bfdc192d0f7a90f5d5f4bc0add31f3e87e73be29cf20993bc3bb c981bfd657c469c016f4e71f807e52a6d4f38edf285bc33bcc61bae6e45f2a95c0fd6bf2c2bb7a7f38 358935d41c64319351f7e3985dbef6cdfde0ae3ea77fcf15ff000a18fbb8f94f0d637f31fda4af0ffb47 6613712c77e603447eb1b2e061d2829ca96064beb25c6d65047ca1670bfb69e7a3e53495e92eb1f4 99643fe2183946b5576ad871ec60cfa5d33f7ac0f946fdb0fb5db671424de203fd945f994dcfd30b2c e9773bef6c67e10fd2f8340c20233f194ff6d7b4596960916375491857bbecf50bb2849e4add45fc4 1c34d051751665f91f9984dae9676841956adf081ce73f197119389aabb84ef9a208997934ae9bd32 5d73dc0b1cab71c8ddd74145f4cea6ba1ca5b9da7f6f9cc8f52d13939597776a7b591884e9cd344e4 5a30224f10dc0746d991f93832292a41041031b5b3ad69abafc42c3fb1f97accc8d2dc4e2640edcf6 bb3933c9ede6caba0da15cb0955556eeaa6dc05e965989b259cd1c7cff00aa750a35ceaf5a9c8f5335 fd2748f59dcd2bf43fc7009e26bfb99da9c424e2ab88cf4e80c7a7a7babfaf8626a08073f0922a5870 7123f219f95545824d13bd93bb6c392f4e947e38dc55d3fa4eb2dc9b0ae4f38c7031f1e3bc5f635ea 0e003244f197dbcb6da8fcfaf4c147a27474a9ac6b8f994ed1c7decfafc38831b6e7c6171ef1f0e3d22 72268d6dbf4e676ebe57606315a1d0e9f52ec2e3b7009c8f9f6865f492b8c023339cdf681c6db9ae5 b9e67e5cbe586fd3fa4692ee4d8777b1f6ff328b18a390a9ce3bcfd376be47f789355a6cb1e836dc7f dc01786aff4529e31a81c0cb6e3951f11ebfde535a84c9dbc9859c53be09a68d63210111c51b32ecc d1c1abd9a9adbc3a9adaadbade1beab48ffc0fc117e6baf955cfe2ce327e1889ead050ba8f13c3f31f5 919c1bbc29a1bd123a8be4ae46fea0117b6dbf415e784fa2fa1d6dd9f0f54aad9f46201e339fed186a 8544e6caf3e9da13f6dbbf49b34a574e8d6c8d31576fdab244b102549214695168399b38d4f50e89 d4ba9515d1abbeb54a57cb863e6f9fbc4ba2e9da7d1dc6e452cce73e9c4173de0ce1027b472aaa428 26f486374a5aca8bde96a8ef8cdf47fa3bd4eea0b69b5015738dbb88e3df1db11e6aa9d32dfe23d59 38ce703bc117ed41d5ba2decab20543200d602eb2bad540be4f546b1dd474cbf4d535097961f8803 c422aa2976176dc49bec7c9fb78fe27fe538c868d40bd71e8637d5560a1f94cf1de9c69a33598a01e 593d99ae7aa3958b1079db2846af238fa5e8ac7b2c543da26ea68b45391de587f6456bcb6618ee7d b804f5ad008fd705ea142d8313375d8594c98e1c367ffc79ff00f35b1a6afee099fb39632b6efe389b 08a289549f69202d4da4e942348046fbc854b572031d2e04b6aa4b48bee6fb666579a367666a0fe2 37c9995883d011a3c3e98800645f12cacf1015af9696ff0094e28d5362b38198468f8b939f595ec79 a8c9a122fc352fe977f9630055f93b4cfabad884f99bd22c72beb78a0640e564b757c618417edc70d 263bf261871d3eef363107d48cfac026871a2dd3c2a057ef4f2fa63dba70a2af1de20f17957cf1d0d0

66af3d844e05df96df0ac4cb62074ee39dc231ccaeff000c10ac00ce263f5bff0034e21af64f80acb10 b27663746be184dacd4f86fc087e96adc9cc2a4eeea222e9aff00bc70aff89107188c134831983d2b4 8a74dec3cf7c16851c67138c194e3117cb9762a351dce38fb546713aa327126ff00fd3f27effe585ff5 94f68678199c3f66e5fdf5ff0087f963ababac7a4e7d54cbdf31c00aa921f9027dddb6dfcf19e4d0d4f f0088c523aa59bbeec8fe11c45b5e9d6a46a03527936fe7cf7af96193741a5ab2fbb2671ba8bb3798 43759e56146535e447fd71f3674aeb7c639872da99ce237978531fc7fe11fcf1c5d428f4857d6b1da 270f0135ef8ebf87ffcb136d4a93c891fad91da044fc7e719978046855480ad66db5328e5aab6049e 7d31b0d3f4aaaea12d2c467bf694ff0012b0b6303f78659ce1e433056ba3f89402d57b0018efb7537 8a2ce9d48205649ff0031bd2d630dcd88cbb3d9832461da941660056e02b56e0b5827e18e1e92a7d 4c02dd7ec6c6447b9b4a1ef0f4f0fafab8c4aae90a0e59a51fc498f75905c378dc8cda74a81ec99c9a6 fc2d4073ebf1ac57474c5b72a1bb1961ea6c07dd937958a4617e11cfa1e9fef75c5add10038dd3cdd 509eeb0438c76fa48e47410abe887da12188e6e142d51f8eab383474150031b7193cfe9291d5431d bb616c333338414de1b7604695006aad41a98d600afa5a0e0599f87bc38ebad2a49518925170b62a ad606a036f2b1fd75eb8cb59a828e412723e32d5d6285ce279270b61bed8ac6a4b1e49fd6583583b e22795819982edbf5dfa60ba598b64132b3ab1ed2760ec43b72641f1d5fcb04f8760fc47f59e5d528 0063b47a3baa94fe38bfc7ff00db8255b51b4207381d86657f5aad7d2252f73d29fc709ff8bf8afc71 34aaefe63267a856c304713ce15ddd4996d2f69a23046ccc48f09af786f8234fa77f1b793ce645f5ab 700882613ed8f106792537e1321237daecdd8f31e78faae8ebdaa0c45d57506db1973c03c0fca685f b1e49fe6f9a1e53a7e6980f598f1947c3fbc0a91e5841c297c2dff8b3ff00e73e346a7d220b7b9328ff 00b427681a39e10b56226e62f6735f950c4457b9a304b8575e441efb3637f9d4deb01fca45c5f6711 52b67bcbbbb6ed596cc1ff612ff00c87115ef2d27d47a76998f8eafece06ea63167a9dfcf0ba8c1671f 18fb5c484461ea245439e61c9987c091824d2a7b8114a5cebd8c97e13c7496024799a3ded55e89f2 ddc11b75b181df4e003b00cc28ebae039624422e172e5247541f7905d9545bc268b1037f0601b52f ad77617f7935ea4e78c997f70ffb1abbff00f10c055d8446b2790f7936f33e5c85e333fc6f070ea3f28 7af50b0700c00eddfd9f25ca4823332b165d40888800135bf8fd0e1857d56b7f4852eb6e3f8a0170a ec93be7b2d932cbfb79a38f5aaee048eaa4807990092061bfd617eaed7e338060b6ebee56e5a6e7e2 3ff00b2ae30848ceca18d85d5083a8ef5b0957a7302afcf1985eb5a9450f6a6d07b7c602da9aac2723 999b3b41dd21e19999f26643218a5a2fa745f855af492d5cff78e2566bbeb1cf69a0d2d78a8347f0e5 f6f9614bb9dd8cc635919e04adb8ac3e3fae1f5270b216e7315e0d17ed13fbc312b9815f595a2907d 21e2418cd9e0e398c873df11748715b0f6968225ad994b523cc1fcc61a1b08e3027cf016ddde4477 7fd9f4d1742d5879f4af3c155dc5ea6e61fb338264f4398ac7cb6d4c3f3ef0fe3d22b2e6ab03aac966 7196e23cbe3fc7126ac7ac88690cbc059330d37ecc867040f694d4ac1bc88debcb1add3753aead3a5 64138ef220107771207b41d9f633890348003eea4918f09fc3ab49a2771670ca8ea5a60bc2910f3ad 6c6dc0939c173d22269214eee49f6db9d6c5afddadb61f2c556f50a8f626277cb3e5808a667b58f5a 7d90d5a48bf6c3c8ff67f8e389aa46e65aaa4fac84c9f116424e8d40c4883c401041b3cc75df7c4347 7a57b89f5324f4bb01cc941da06505442771fbf1d6e7a9db047d7eb2d9cff005951d3b76cc0ee29d9 1cd493bb88a3f66dec681996d442da9b6ad24b1e85b4e191eb5a4158566e41f6f848d54da8dc9189 3999e079c756fd9c443916a644a02f76054ab1661bd5281faa25ea5a55e431cfca372c36e259064a5 51fbb5f96df96306f97b19bde44bf1da73349b638108e674b031970797f6a3cb7c38d30e732a2659 791cd21a2a415ad883630eec5f6952b830872f36388256c418b89306a4a08102bbcbe36f1c528155 ec9883449565563f020ec2b0452ff00681631e9ca0ea117d09e7f49f3978df0b3cc0636fc802773cc6 dd4f963e83a7b41004f757e9be18debdc99797d9438b7b1f6c8e0aacb24416c1f7883a7ea2e8fc300 6add4dcb83e9fde2eaa974ac9612c1e0e7c27ff127ff00ce931a54f799673e623e333d77ddd9f967ce b2a82c5523550081bb0badeb724d73c445bb5b99a21a356a72644f73103e5b36ded119018d95b6f 74965abf8134712b6e5ed989574af8dc0712f2ef08ff9ae647fb193fe5adbe378b2b23225057da66ee d34350e5bfba7f2030ab4a73639f8cd1750c7855fca0fa4070c8b806677b426ec4f603339b6904304

937b18fda48100f047a82eb3a88dac81b59df9603bf515d78f1180cf6932a489fbb13ffbc4202ffaf8b 973bf6abf1c73599151f91fe92b51833ec5765bb0b184919a60891ef3163a0c4c06ad2c5b6ad2413a 456fe7b63e4a3ed1c851eb0e0e04f9ebf6affb486566ce5650895628c23ccc0fb2770c49310d99d56f 4eb340907483ef6373d3ba21650d60c7c270eb764a1fb1fde9343c43299e78d64fbb4f148517c1ac4 4e1cadef458022f1a0b342a283429c67f3c416dd4b39ed3ecdf61fed0991e3f929331979991228d8c 91be95cd656750cc2475d454a0a01483a24058136540ca7586baeb15597ca8b81fe62af136124cf9 d3de576bfef99dcc663c47da4a77620b1d0aa96480078b4dec285e14aa71813e8fa072da658ca4f77 e581457b9fbc6aad81c4cfdc6bb7a1c91a1851ad9879fcb1f41a3a7ec03999fd46bf71c0902ddaa1e4 ff5fe3783fea67d7116b6b003eb39ccf6bde8857914f2f7987e87134d1a03e6507f212bb756e4791b 116e0f9fcf48da629731237eea33b9f2e42f6bebcb1db6ad320f3a28fc8095d56ea5cf95a6e43363e7f f00788e25b91989760da8483c9c7e9588e88f92c044620f11292c1209ba66dfe6687cb187d463c43 0b53c46d989bc988fa6fe9882803b89dcc4a19cfef1aae400f3e7679e24c076c48131971096c6cc46f cf6db17d4b83c89df48c72bc6d4cda358d4b4590902d4ed6491cafcb071d2b1af701e53ebf19483e6 965762f882f8b68f99abb6e47d10e03ad16b3c732d71911ef6e7369f759ecaa288d8978574caa1689 28648ca6a02fde15f961951e6b02a206f81ce3f3c7a4a0a81f78e266ded076b386c4d438b71390f9c 690b2dedf8bd80b3e605d118d757d3ae719fab53f9eeff00fa8331d30ffec322339db22b3e48c19ecc cf0cd25482531d82194696548d4ad82763cfcf049d0d7e05be2548ac07e1cfea324c8a58bbc6c6ccd 03c3e53446a3ceffe98f91da003da3ac9f58ff23993e77e9d07c3e381ac51ed3b98b4d2fa9f874f9e2b 0244b4e04bb7327e3eb89e3279ed220c1aed176f72f9122699c853b2a28d4cc546fa17d36b24d0be 78d0f4dd05bad6d958e077329b6f09de23d8dfb5b70f964588a4b9704d2c9208fd9d9e84c4eda7e2 457ae35d7fd1eb6b5dca73f2ce7f71035ea1593802687c96781008208201041b041e4411cc1e87ae 100ab69c1851e46e8fe39b178121007bdb9cfb37ab24c4c00abbb047e77f96275b1362851ce637e9 602eaeb2c7895ef62fb21a55e270033c2acb6a2c1d8822c1a2a4d5dde1b52f606c1f68cba95cb65bc 1e037f68c7b27d8ad7a97741ed2324f502314402073045796d81eb5b1af1ed01d46a13c3c45381af ecfafbf375f29a4c7d2d176a01f09f3eb79624419e3fd955573300cd2c93427a1ad242d2835b69d45 acf4c0ec998c46acf87b22198ec6c6f34ac77534197d5806e63700903d68f3c54f56e7cce2ea08af61 966f761d868b3b9b8b2b2248f14a1d5d616d321511934ad474f2018efe117cf10d6bb55512bde2d2 db613f75df66be172e778865a6c94b34594cff00b18b4e624fd8c6549fda10aa1c355173a58914013 8c15bd42ea9d40fc5dff58dba85bf655ffdbfde5e5c23ec93d9d539e81b84c0ef9750cae5a56244b1b 3aadeb1a4c654f88fc6f7c3dd175160acb602491c7c226b012aa419e7d9f3bb2e1cbc235a70d191cc cd955124da1d9b311a2ab09cc8405099936eb15d2edcf6c754fd634a4599dc0f0645776f1cf13e53f 77310fbec239de6e3ebe732d7c8f9e1cea5bec79f41fda4b9dd3e8bff00ed2cefc972b92ff254257ef3 9f00e68a817165616aab0010d9b900407988e397f794959d2b4953fda01eb22cac799f299b205988 f2e7f2c6d8d7b47128ce789291f62266ad11c8d7cbc042907a82d42bd7e3e58ad9917932fab4ae7bc d2df609cdc992e3f928a5de0cf7b5cb4a84da48258d8a58fc415c251af3e985371aae209ed9e7e523a bd214504fbc35fb49e5d178d7124555455cdb00a802aa811c5c95680f335d49c62b5985b18a76e71 facdd74ff00fe22c09e20d4a7fba7f2070ad10ef18f78d13b1f94aa3b8fec1c59f906582939999e5505 b47b245d0591f4d091dac329457dad588a504fd1f52ed5807d8098207cc47c6546b054a5686ce411 fdd2456de75cb0d4b669ddf0910bb9f109f8a766e28de347f0990c3bf8b4c6aec3daea36482a86ec2 357ae04d3de6c527dbfd897eb34fe181f2851df067727919d070dce10190895f2b99ccb6de4f23c50 1f11ff0056ba80f3c175506dff009a3f511455aa643811c76f7ed3733b68817d9460fbed4647ff00d2 83d059f5c2dd374741cb933df5b399c761fed379885c6b48e48c91ac569723a956babf88231e3d21 2b0c173cc3abd79380409a1325da48e74f6a86e37b2a7af3e447423911d0e3e3facd33577b238c11 34753865ccf04ffd79e04db241a369b3e15493c80b26c01f53822aa4bb00270b7ac7fd96ed4e5732d ecd63b70b66dc006b9915864da174192247c584e9c0a056327dde30c06eded06a2ab640be5bef57d 71055b4f93f0c88209c883fdd576c0c8d26f220b634ce88059d86e0f2c4f51a4f0ffe589796829f6ae

edf48b978b2a8e7fce0b194894383143a7c074f2d6ceb7d5829c6a7e8f68c3378ae39ff1610000026 060f002220574d4643010000000000010000000000000017000000002000008494020084d40200 007cfe5126b6dc706643cc066aeb5cbf96fd3c874e98fa332f3c7a4cee031c810b7b35d90cd451fdf0 c75144e8de3345cab7351ce879f5ac29d59aad0517b9047cb31e69b4f6563c4226b9ecbf1312c492a fbb22061f31b8f88378f85750a3c0b9ab3e8668ebb3c450def2532ce70bdc093cc76d26d8a31224c4 127dbfafebcb16ecf6900c077992bbe0e2cf9acf48a2d846c238d16c93a36340732cc5bcba6f8fba74 4d32e974ca71df9333faa66b5f6ac1be27dde66231afd9f86c03e252416e4a4037a8f901f3c3dfac56 5704ca0695f39c4db1f65fe3521c82c521b7cbc8d1dddf80aaba0beba4311fcb1f38ead5aadf94ec46 7f78f2a0cab832e48b8b2035a96c73b3cb098292610a3709977ed8fc4dfdb65f43b6868a894635a83 b6d6a79d74df96355d22b51e6b072252ccff87b890ff653e28466265776bf62348625893ac5d0364 ede54305f50400864125a60fb4ab67be668becc6715956ac13a98a904301acd922be7f3c035b2861 ef277e42f32b1cb71858d16c786e7666b002813b8e477258b0000c6b9490a2235a4d872bef23f88f 68607319f68542386bd242b12ba406e760ebd40574c4f74f0d2d8bcfc6730715850bb7b404c8cad4 76201554515cc6f44ea00ad9b06b1dde01cc8b52ec0301ccbcfec699f8e5e3395d26f4ace7a822a27 e60ee391d8ef55605d0a9b1630cfbc0b5953563913417d9d7263fca7da26e75c5105797809d43d6c f974e96718b35ab6a8861c7fa984eb8fd957ff006c96ef17bd2e17937e211cb98104e6162c9aa552e 1a32b1584057c4c595492093f9d02cdad61099f41fe9168dc4012b6ec1fda938065785c10cbc4a38f 3032888d0cb2e664a93d88465d055905358083c0a40ae430669abb5f4fb550e7f38472ae333e5776 278899737968d58296cdc4b1b2a80419675d2d7b1257502b668574c696ea1bc0208fc3ff00eb275b 8dd0b7bf9edf9cc715e21a8db26665883926b46558c37e2663be863ef1bd5639e08e93a61a7d3aa9 ee79fd6557b6e3c430ee17bab81c095d75926d43dd6dc8e8fc57d01dbcc1c4753a8607023bd0e951 97265cb9ee12ded5d58b3e98b4ac4fa4d32de97d80a6036adb6a1858d736dc18e869c03895770ccb 491718e112c71a6bfbe405540f1b32789ad89452182b691a9688a2db8c57a971f53b48f4589ba8d6 c36afa13257bd1ccc92f10cececac7dae6a57d4a18ab06200a2c0350000f77a721b631f4d8ad522e7 3c7e7eb34ba7a8ad4107683fc53307431d2c0696dca903dd3e78f5487c41cfac61e19507e52aeee6b b41f73963cd00ff78859a441ecc901349058b55aae97bb0688a1be3e81ac0ecb81da602bd99249e7 32b79e40734e451066723c882ec46dea08adb0c5f8a3f21fd272a6fb5e21077b10ba491ab2b21d01 b4b583e21ce8f21b6d439600e98c19588f78dfaab7ddf94afb2f0927cfe1d3fadf1a076e26417bc93c c7056e7468f5f41ccfc3049cb7680eccc25ec5f7433662648a88f07b494f48e3e62fd58557ab28e980 2fd4786a41efe91b6974c6c3f296ef77f976c94ed9363692a1922be8f1fbeb7e656b50f35c60baee9c 6a2b1a941caf07e47fdfef1e520a1c1969f08024758ec0662aa09d802cc1413ce80bdcd1c60c524f68 6587020ff6de445508c793481c11b5c44f95586200f813e5879a0d337880c199fca6575c7b3b2419 54ccc6c8865594522b2b2185c2946a6a21ad5b624743446fb4a34c19b0f17d9710256bc3fb7b9895 c12d64d82a030e7d480c6f7afae1dd9d3e90300402bd531ed39cdf6d670596d63d0ac4ea8c35b2fe1 f12922fa1dc6db918e57d3ea1dc4b1b54f1c76c78c23ba807dc8a2d94016cc033f2e6416e6713d0d2 2a199cd5b976025bddd1f720af966ccc854c854944600a221d8369246a63b1e7e1f8e2176acab102 37d2e806cdc61af781d9b94e48c2a5484cb9d7634dfb306f48e634f8681e7e785f515dfb87786db5d 81307b45fb9a94fdc32fb1ff464fc06a3e58f9575e19d6d87e3fda7b4fc56042c8333844cb09ccea5c de22b5e67098970fd521d2aa598dd01d7fe9e67a03839283b97e627b8da733347769c4027116d54 242d22ee6c6b2e4917eb440231f6db6b65d2a6df68bb45622dc774bff8cb2ee7d9a8b74f07e2624fb ca3aed7abf777c265466f5f49a0ca11993ddc8712567cee90a106611069aab48943015e47991f9e13 f57520a8ff00a7fbc5c6d192223dbced54324dec41904a1165b01e30627b51e25617e2076df97ae06 b686a74e96fbc3342c8e712abe3390692c3287d2ec17533bf86ac1f1b784925b960a4d4b8da1588c 8f69a5a28a7249118e43837b360c81633b6ea591eaacee841a63b0f162c3a976255989970a29ce40 964f749da7f6531d4642d2432281acb5076406f5b1a076f745fe78e6911acb7988ba8840a7125f29c 315905aab534d5601e7349757f9df518dc0ed3061df79d90663e251308d9a2405e6d002b1628073

326cba5d29752d7365e87151388d8a5b8fcb311e27c52322126142652c803baa691192b4188deeb 64037b38902b2152d8091bbb422ecef6b65e16c73596658675069ca89078f67055c9bd6091abdef1 1606c62360e32b16dacd77958e7061c7d9cfed5af14dc4269a48229388b2cc5cab1559c1f7a34507 522a9f71a8b01ef6f8c16ad6c4b0b88c75fa6fb2affed94ffda6bb539acde7249d653324b1c5ed248a 16851b43162ba19dda90d1bba1b6d861d3acaf636f6e6265a581c0944768fb1d9b95bda2c12ba0ad c0276276a031a2d3eb280a14b6211650c711b647b2f9acae6219c65e63ec648e524a35030b8937f2 f777c5956ba9b90aef1ed2bb74a51730506719da4763a9e462ee4f32cee5893fdf6249f8e1d855518 539c08015c626c1ee478e04823f683c32a831c9d2c502a4f4208d875bc66afe5e6b3487090e7b5cb 492921d83026331955ab1c8da36abf3b1f2c7328c311880c79940f663bd54ff002cf0c677510e4733 94324876034cabed8922f68d4f303f0b62ed468c3e92c03d44ce6af505ed5afd8c39ed6f6a239b373 aab92b72b0743e165d66a8b01b152adabc881d31f394d3353506f8e26c519b6883bda255485d41f7 518f8994b12c0d6c09dbe582680cd703f18636eda73ed3376478d00a6d89256ba9daaaafcaab6c7d 4acac9027cd7804fbe642e4f3403eae80dedff4c1168dd5ed13c8fb1b326fb75db36cdbac8c58b850a 598dd81c87cb00e8f49f5752bee732fd4ea7c620fb0c48ae11285526f73b7cbfa183ec101510b7bb5 ecee633526ad8411b032bb92b18177a490198923f0852d47962eb6d08651a7d3971358f626111c3 39401e62f534a41b771c82ab853a1394718f08e64ef63377dbbec135555652bc0958f79fc1e689f2f 9a6465d138f79d5d8a3a90e488d5426ffead6eab9b73c46cabc5aad4fe6107d4ee5da610765bb50be da23647ed57de1a6b4b026f56f471875d232b885d873cc1fef57356d30e752c9bd8ade46baaf2eb86 3a3af171260edf70c0fed17100dc342dd9592500022c33ea66f5ad2233f4c6bb4cbe68aaefbb2b0ec7 47b39f0ec56afe3e4289f80230f2e6c63e517543831b66b2acd23d0bbd7ee027a13cb7fd710469d31 9e5cf8cdddd7cf05a2f94ca8bf984d97dd171e2f938758214ae91228bd251b490d5eeb0205f3079e3 27a85c5b8f73369a77ca2c0dfb40f6d3eedaa347d4d998f45893510b60bbb56c0b7baa000373d6f04 69aadccd9ec2735ba80485929d8ced3b470b45c8459491a3a506a45891c060185ad99092c2c8231 967e9f56a6c6b1bbe64118818843d9eed0168d1c876d48371180091766c11778c9ebb4aa8fb46d1f 9f308ddc47b24627b8da39991c10c2391227208f743961a2f916bd8627d3e9db70b14838f7199cb8 ef5fbb0a38171bc970dca86832ff00768983870f9889d8baf2f134ac41241d9474e5e7b17a2dbed16 bf3064b428dbda627ec8e6c499f8ac800cc5893d4312483cf9d8c6cdc628c44f5e3c6ccd33de26a83 2523acafa3d9b69d9588d4081521dc0076bbe7639e10d237d8047b73b2d529fee13bf03922b03461 a396705a4d443aeba5ba3b1008049246c4f9560aea5d2c6a0efcfa44fa7d6107989f1fed5cd367ca48 a62962b8190176ff0042ce680055abc47c37cb71763053699469917da35e95784d4367d649e7b2a 150b3b69e5a48cbcc55cd6da59dd46e0f8855fd05c0d68799a516b279437e5219b86c52310b2b1f2 5585c73d803ad8e923cbc5f1c50e1161497d89c15e0fac9bee9e468738a194db03181ca9e678c2b6f cc295375e7881b176e3e101ea4432fe7fda683c971440025d337b66034b1f0acafaa88046d600177b 8d8d8c335518e260b856cc157e0d96935c866772289763a4a339408fe1545f0844504865b0430d5 ca2521e3a858830b13ff0025c634d668f81988f1c042893765b23dd3a8733ab71be381678ea99ff00 90dde9ca1f25385606c28b43abf18dbc37e441f9e2c0c147303c1ce4a81f295864338d1364dc7e02d 7be9a1437dff004c664857f114cd4df58f0e9966713ed66b89f9fb8dd6ff0009f2dbae32b4e9196c07 d208b52e24ff0077bc56a1af2d1ff20180f5e196ccfa461a6a010712438ec9ae3917f791979fef2918a f4ae458b8975ba5f2198df2a002ebe6a40bfccff2c7daeb6dca3e53e7f6a10c7e735e7d9a1fda65a4cb c8bee9d71961b18e5dcf3db66dc579e33dacfbf1fe8beec1bfb4371fcc6522658a57542caa179801af 5d6add76a00838f68903bf32fd63944e2659e0d9ca71f9fadf5c686e41b7066634f96b41f8cd27d99 cdcd60854d3ecd6c8a0d45410ccc77036d85563e67ac4ac861f19f4c1e640623daed52c52051e26d 20c80af53b827e178968f14b027b4b9d0d898c895a47dcaa7ff0035bfc230fdbae301f74444bd1919 892e62cbdcdc3fbf27c88fe0a714ff001cb3f944bbf82d3ee643f6c3bb88a185a4566b5abd46f626bc 8618e8ba9bdf6046103d574ba6a42c0980eb28d340b6dd2b6bafd70f8f073330510f19335c7d9a64 8d72e10283a1cfb415b9663cca9df6034df901bf2c2cd592a72637d094dbda5c11299048100e4c0a

1a5094689b664b6dc1b26bcaf02050dc887127d2525df57692f2d0233789e660ab766a13bb16f5e9 cc6fccef83747592df2eff0018bfa85b80a2573da1320962566a2e15d5810468900ea76240fc27ae15 d740473ba4439b00929da2e211ba4fa19dc0793c4fefb3331259b90d4c4ea35b5f2bc2d6acaea41f4 3fd21db715194dfde4b12b4da8edcba9f9f5a1be3568a106ecf133ccfb8edc4f386f66a45614c8371f 887f558b6cd4a63267934966711d7683824b1d48e1b439608c2f4315ad5a48d88dfcbafa1c7a9b05 9f7642fa8d23cc20dc1212c48157742eebe670cd38188bb866ccdc1dc9f0dd3c2e2176ceaed5b7e36 277fccfc3196d4b0f10cd869c7d98993bbd080ae724da85f21d06f40edcc85d55cb0ef4a01a4e3b98 8f524adb932f2eecf80371186121fd803714b2aefe28d4040eba97dfa03dee47c88c6075b9d03bb36 48f40268f4aa2f504712c9ccf7233471a0ff002812a84ea114010b5b58dcc8c069df7045e32e9d534c ce58d073e993997fd5d8f1b8415ed5411f0e519a6cc396404471326bf692953b57b6277e6de1a001 3e5875d36d1ae6f0d69c7c7d045f7a1a172cd32bf68bb492661cc8ed66cd2fe15b249551d0024e3ea 75e92baab08bf9cca0b98b939e227c0b8d98a78a5abf64c8d5e7a48246de758b59329b6745c51b71 9a8fbc6e2795cff0008933109662287b1365d330cc3507404ee13511ef020820824da3ae9355bb8c d11bbc6ab0b3294d135eea57500474b53ee91e879fae1fa0cd783338c190807de19f7abdad399cc26 740d2f3c3019083cf3197892099ec75999048c072321c515a8c1532d6b192c0eb2eaeef78170f9f87 37ed354f3a10ecfbbc12466e805d9635d21cb7371409e584f6a6c62089a7ab5ece4301c7ef23fb1bd 9f9a084baa29776b472a0968b7a6a7dd030a35ef0d4a0f51856ecbe2004cd05ba9f15011911c76af8 eac5265247422457467a035b4713161ab90d7a40db959da8626b4f8ae027ca05abb42d7927e3fb49 44efbf25a46a49cb00d54abb6a72f6b6c406f77c546ab6e431b11d32ec0c4c39d521ed22e4ef67878 5641166b4b56a16a2c0bdbfd20a06cb57ef6f8eff0cb7e121f59f8486ce7795c3c8afbbe66a987bc82 c355df8c8e83a79fc31c3d39bf984e2de9fca630e3bde741243347147346f268f11294162a50be162 7dd1cf99364937b03769bc3196225e966e6000302fb499d7f6708176435502dd6bc8dff00df08e9a 93c463e935babb0f87581e91865e2cf5785332011be98a4dd4f4255371e9b8f4c19e15582303f51fe 62356b4f02177763c53339598c922b88f4306129a1cb6a8d995cb74b0b7855d43495ea2bd8b8ce6 32d35b65472d16e3bde6ccc494fd95d805598ecc7a0766553ea013ebbe21a5e995a01912776b9db8 060af0dec6b4eaeca0da15badc6a9b505bf4320517d350c69959530a226b2b2dccd31f652e3465c9b ada1932e74b2358902f3417e47c5fd90548bbc26d627398c742777964ef7afd915cc21b034b02187 500f5f88adb0b6a6646dc0c64e81d0a998538be40c32ba1e68e57cb91abf98a38d8a916560998d70 6ab3025a7d9bef101f67705caa346b8da8b8aa5b4208254742e16ce32da9e9ca0365b8ce79f49a5d2 ebd8aedc185a937106d932a74f4d6d5f03b4ba7e9b614bd7a21f7acfd3ff11a5775d8c04fce0c667b4 b9ef6c72fa618e402c82ba80a17ccb36fe983d345a35afc6e48ff007f294fd63525fc3ce331d8c9e7cf 39e21fdd4fff001fe381bc7d17a5661828d51fc721bb59166522666cceb02ad3d9ad6e7ad8e9f0c30 d15da76b02d6983ef05d551a854f33c1decc70e967728b284620904daa9d3d3f6206e7a5ed86f7ea5 6a1b883899eaa92e700cb37ececc5e691639407d113f22078974c9138eba596cb03b93631eea2b8e 6734166566996cbb804cb007a1ef23aeff0036a6f97a614ad985cc72ae07798ebbf4ed539cf95ad11c 413426de44926ba92c41ad8ed8d1e800f0f7fbccaf5066f127bc43b4e4fb17d31b044014b01f13608 e60feb802fd290ec7de1fa7d4e0058a65fb4624918bbc51ab9b7d23c236a14b1d0fa0e7f3c2d7d367 9f58d3eb1c6206e5b3cab26a68c4a00d816913e0434441f3d8ed86eabe4c44c5fcf9962f62bb5d04f 2c707dc42331003acce42fa9565b236fde06f0a751a32aa5b77ed1a69f5196c625b1f694ecac4385a b8501e39a0a3e424250fd54efeb5e58bba58c1c1957553c7698fa584038d4e3332cfee26befb3376f 1331941963a7dbe5ac2a934cf09dc30ea427bac373ee9ad8e32fafa086dd35fa0d406ac2c00fb4bf63 4a9fbd16a0ee8863af788562181f417f11f1c15d39f230601d49467310fb3576d9a339acb749a3122 dfe178bc2d5f153cfcd079639d534cac06ef59ee9b7900888c3f6939c66267797312c2c2a38d99014 604590688e8dbd1e7858fd12974550a01f7f7937d6b231959f783de0cb9d98c8e5a80a8d0b6a08be 40d004b1dd9a859c693a7e8abd1a60089757aa7b60c8babe9fc7066e0ad8f783ec38c89ea478b889 5fc210f647b5926564122d11b6b8daf448a086d2c01f300823704037cf14d9506ed09a6e35d9b876

89f6938e34d26a3b051a516c1d0a496ab1b6ccc6fa721d06388a4712cd46a3c57ce388fdb823be4b 5804e895d94ff00629525000de958c4e49f335cb029b4259b4cb0545ebcc98ee3bb61ec332a8da4c 125eb490b08c9553a49288edb13540530ab06863bac2546ec4f688331dbba5adc07b35980e5d337 936425f424f9df631441d89d2164446f0a9d0b7755f0c65aebe97e1d0fe426a552cafcc0e7e11971ee e978853664be473016c698b88412b1d40a8548d2a463b8a5553640c5ba6d4e9eb3e4cfe9feb2cd53 bd95e0a895089fae91f10b21fd40af81ac6a4751bb185998fa8ae72c22d16613a8bf82815ff1bff0c5 4dacd51ec65cba5a57b88a1e2b083cc7c00850fc99965ff9703f8b7cb76d223b6ede84ad226dbfda4 71aff00c595cbc2e7e3aef1c65771e7e3fdfc678595a1f2f78bc7dbb95caa08e52cf6114e6b374de7ef ce06dd7a1c0ab50009247e83fc4305ef8c30884bd82e20e4b0cbcec09bf0e9906fcb7567d87a9271c f1ea4eec3f7ff00129f09dbf09cc6f3765f31011ed619222feefb4054b6923550f4b03718b15d2c20ab 09c219382b1b66a5db7e9782801e929c9ccb17ba591161cdcae5c28f62ada081a966664228836f13 3473c61698985a986f8a2c073912d4ef8961f67b85b64e64e2511d70667c39b58f70ae0d48e0758c 9d33a1ab53a857ed3602e6dc306195ae1bcb2f2ce709f6a355d860bb8e4456c7e784edc4688c262bf b537650419e040a1344affef29287eba46357a173e1ccc6beb1bf306fb0dc7840d7e2f12d5aa97614 41bd201fcb7e781b5da7f14633fda5fa1bbc3f4968709ef201f7736ba811fb371a1cfa53a03f427197 6d038539418f7eff00de688eb108efcc13ce662493882d7bd2003a9a15448a2bf4bf3c396444d3608 898db9bd483eb27b8d66de27285d0d56e00028ff78f31d709174c1bcc14cd026ab031ba2dc5fb40d 0e42570de2cc520aa3e1be960f91377d71dd1d5bb540018020fa8b8f8679cca7725c458bad9e66ba 0bbe9b57d71ad7ad7613333558c1a1ffd9778885e23a0ff00ac47007aa78b61e645d7a5e08d7a6e4c c1fa7b60e0cdc9990747bad58ca31c29ccd1151b87b4c55f6abec87b29e29802048181f8a9b1f913f 4c68ba4db94da667faa567702254d90e240a806f6ba2398bfebcb0e5d43778ac395e444f3fc6250c4 7b435e62b7fcb037d5ebf6842defef23ce69bf78fd716784a3d278b9ef9871dc8672b3f0124f36ff00 94e01d78c547118e832d6733557da032bed785cc01f7423fce260d5f3df09344716a8f78cf5eb9a89 3313bc78d909908bf07e2b24322ca8ed1c88c0aba9a6523a8fe2370458a3cb10b6a57186126969a8 82a710f3bd0ef925e211651241187895cc8c9b7b4918e90ccb40210801d2a4af8c9045d016ad20a8 e442751a92e393223bb8e3a6099cfef65e75ff7bd9965fcc623afac3a8cc968df04e207cefcbe189d58 ec651a8c9cc7592e0a591a4b5d28caac2e9adb91aeabd3e246256dd8f2cf5546e1ccf1f01e727308d9 8e04660e1ba1f245adf7b1146bae9890e27324713f327c3faac7b3cc90271887bddcf1f007dd9f498a 66765d67649111eaa88da62a1187ef08ce146ae82d66e58db497015956826f905d69a7dd9155c5fe 10dcc1d3fb8d62fcab053b65369ee2554d4059bc0e24bcb181c9afd54161fe2adfd702320dddb89a6 7d45780009df0d425c1b6a527f16960c2391d6886bf098f5061b1200bb2063b5d0bbb98bf5578dbc 461f774f53f3271ab1469f68f28332ad7d84fb4f34a797e5fcf12f0e91d944acbb1f58f7292af876dc9 e95ebe584d7b0078852f23992bc2b2d1b4e15d030ad812c05dedab4026ba5579603d6166a86d383 997e9b6abe4887b918600ea4c50c8ca484545998c755b9d4aaa074b26b19464b7040633406ddfcc9 ce11da6d13110e532d050a133c91c4458e4291985f46f17c7021d31751bec3f2eff00de588ee0e732 bcedc71b324eda9630e84abb4643091b9eb2eaaba8d75230ef49a715afde26516d858f305f32d6461 92c1d4f3277b29c44b6acbea540ceaeae413e355d2a182ab165009a5db77637caa6fc0ed381fcf886 1d8cef2a5e173344e3dae5e4372445192af6f69107140d6c56f4b0e7581aca05abe4e0cbf7b54d9cf1 3567721c4639e36546d71001a17ff66c6d54f9347ba693bd2e10d95943831a54c1c644c9df6cae26 8fc4342b0630c611883603ea2e576dbc20a83d6ef1a3d12e1624d7b678f595470977054a5ebb1a74 82496e400037249e82fe18b2e41f8a53a76206443ae31d8ce26543cd96ce8005ea9328d115f5b7ca d0fa8c04360240518f9ffac39589e4930523566bd4e1401ce5ccb826bc954927e143e18bfb8c633f9 7f99327dcc89fba963491093d5637e7fef95bf9838b470bc9821c13c0fd212f10e2b2986287eed201 16ab2f47516dcf86a96ba0df6c2a15541cb97193ed985f8a42e307f690bfe5275dfd9460f4d43ffb54 609d95b71b89829b76f6e230ec37689b2b9acbe6c728a7524fa0ad6b5fda427eb8736aee4222cd2b 6d6dde99c7e73e9ae5f88874560da9594153d1958583f3b1fd5e3176a609066c01180653df698eee

9b339295945bc6a5c0037b421a8751601e5e78234166cb3100d6a87ac91305472ff5f1df1b3ef323e c22b98909af873c4312c43e939438f118970e610f60f3da335976e552a7e7b600d580d5301ed1968 8edb0666c5ef724ff00f8a9ebff0095fcb19dd1f36a623ad76454733162be366262f227928c4f6e641 b98dd862183da4319324b83592c77f0c6e76ff86bfc581751c00232d32f98e21249d86ccc7134ad9 59446ca2a5688b04160871ceaf704b01b796d858b780c0023319be91f1961c43cec4773d96cd64de 48e566cd575a55460491fb35dceaeae49ac0f6ea1f7e08e21b56993670654d9ae1ee8ccac02b29208 3b10474fe47a823052b838c458f5142434882bbe1c5672b8112d9c364ce862e90c4f131eef240192 3c3b20cfa5549d4cc40ea075be5ca89d5e580ae7d832634d3d41b1ed2f2edef761f77e199774092a2 c8a64cc0d3779c12b46b11003bc3fb19417168aeb4c41d348ebd4137e1bb19a3fab009b477959709 e0a25250bfb3eb744dd0e5ef28dfa618d8596bdf8f58b2ba7248691692aaba9dd8026f50215a810a4 e937f1a6c4d55ec19c4a2e744e3bc641ef7f3bd8721e83d074eb8715028b82623b1c31ccf34e2658c aa3ce1fef47fdefe3802e1cc22bed25e39d44c0b305007337e7fd9df03df9f0f89752b968712f14cb39 43ed10d79996af572d29418f9022b19c21f98e517020ef7881499331a94485cea5589c5bbb36a21c ae806ece9bd3b1ada862fd2f98ed23f79eb5caae60c70b42105dd9df715ef72e7faf5c33f27a482838 c99ccb278be00fe9cbd7e1fcb168e252320c9aeddf0b7cbccb972ba5b2f1a2de91a9de555cc3bb1a0 5995a5d00124204a53540189db0440ddc839119f68bb5c92c68342997c37228652156c14209d2d6 7c41d579dde2aae921fe12cbafde9f193fdd477f399e1a99848c03ed93c049ff004328ff005a9f15b05 3ab51fc031cbf4aae73234ead90604af389716321662492c4b12c4925b993677dcd9f4b382d2b08b 8106b2d2e732ebef87bb18b2f2f0e8b2f692bf09ca4f33062099e68cc8cc3cad4add1dc8beb855a9b 769c3467a7076660366bbc6e230c7433f9bd143c1ede523a746723e55882e92bb577e07f495fd658 1c299059aed6e69e8b4ccc585f8db59af5d578e7d52b1c812df1ed91efc49faa1610000026060f002 220574d4643010000000000010000000000000017000000002000008474020084d402002b79f85 3f90c4c2a8e019c3637a89e367abfd5d7c0b0fcd5b1cd83de73793f844fcbc59793092af9091bff005 6ac4f6e7b013de21120a15b43e8ea7f223ebcb0cfd20f42e508ff00ab335d773fdff4b0c6914d0acb0 1028c44472c74002a14fecd86d75e0364efb907397d40b4fad53d02cd4543c338204d07d8aedce53 32cc8264a602a39488a4bfdd2b210bf356209180d6bd8f989359d27594a94b1323dc4f9dddb9ec9a c39ecde5d583c71cd284653b14d44a11d084babf8fa6350967944c669f4645cd5b0c7b419cce4cad 83d31683ba2cb57c23b5873993dd84eee67ceb8540152c869e4d4b02155d455a45561af4d111dea 363cf153d82bef09ab4cd6f2248f69fbb3cdf0e921334602b3031ba3a48926922f4b21e977b81819a e5b91b69f4842e9de975ddef356f781e2e1328f3809ff000de33da5f2d8b1deaceeada62b8ce368261 e74cd89ce44cae393b27fb1fc4bd9c80050c641a459aa624693676e7e67016a94948768df0e26b8e0 1de544caa9ed1448aa88d1fb4543ba8007b36b57592a8bdb02a0f2246323b1c9dcbe9eb371e2a900 195e67729f77cf4cf955a6592a444490c6ec7765089af4a1e40ed5e98aedb1b18b18496c43f761471 dec4e5734c93b47a246035c52294715d195e89f20c39ed8196e278a9c9f963bc81d3a672f8fce521d e6703ca2c4248bd803aebf67ab59249b56a91b495af16b850ed418e35da07b40f3eefda673a82d23e ee2567ab0ea2013853886658ab9e7da5bddcbf6244959820b14940d3455011401d4c29c927dc5bd 3b123a633bd4ae2a0cd8f49d202be23769b47b8dee99f8e7106cb669e63c360c965e51089346bd5a bee9ecd906a44d52e69c8046aa3677518cb3eb022ab1efd8465abbdb45497ac02c5b1ef8e33280fb5 42f068788469c2c039648824c7f68c0e61649033079ecbdae83ed17c26f6e58d06896db6a25cf19cc 046f4526f1e6333c7dfc57bbfd7e58d2d498502662f2371913951e11fd75c1c17022a63933bd78ec8 e23ac8378a3fef7f1c0377797d708b8671558a7d6c8af4b403369a25aac1d2c2c6fcc72c2dd7d66ca 80071cc61a37db61e33c43fcb71d889bf628db2f2961346e8104806cfc2f96d8c90d337f319a1f188 1c2c03ef4a5768a36291aac933e9aa692d0d1d4e0692aa6c055ea7d30ff00a7d5b3d7d225d531b10f ce47e721208dee917af2a155bf2037a1c8608a8e54fce12e8ca17e523646377e5cf059ed04c993dde 2e604b9fcdb53e979cb54635b02c14d0d5bf522b92ecbc9460cce00818192607e761404e9d7567df 1474df84f9d915a96a862c46cc83a623463891940e275958b99f8d7f3c55672a7e12e44ce4cd75df8

f6620978c3472ceb968e1e15c34066728091965d5183a581620de922ab19eea37da888517273cc69 a60421cccf1c2787a4d34713488b196f133b88d022788f888a048140f527065b7bf804a8c1f682003 7c3acce5b852ca4b3208d40f75a49751f4d15a8fc36ac662b1ac71b471f97f98c9f6e0195767f8aafb 493401eccb92b63f0df8766b3b8e84e3435d2cc801ee04149061df62becefc4f391fdea1803404fbc5 a96c1a342af9f4c2fbfa9514fd9d84e7e0215556ec7cbda1837d8df8bb165f60aba34ebf7db4eae57a 118f2df96170eb542ff0037e90db74ed8e267fc8f06254d753b7ebfc71be71c443a5463b87cbfa896f 70bcb6915d363f9007f3c67ed0733f4f68140a54823ee830c3b2dd989b34c5224d5a7776242c518f df95da911400773479d06dea1b730bd56be9a53ed5867d07bc1ded6f60f2b1e722419b864d4a03cc 12448013e165b20965527fd205df9d0c3143e5c4f907510ff00c52ab5eada1bd2577deaf0c3979de0 6f665d029b8dc3ae9650cbe2000b2a41d3d03007ae0aaf95330fd736b6ab720e2681ee1b2f265bdf8 d54c9e356825d0cc340f06823d83b0d5614d30b7dd81d915e496c6631d28c27102bed1dda049b32 22049612ab31d289e1000d2c23b16c4ee411740902f1ea57682646de5973ef2daef1f301325213eef dd987f8481f9d7f5580b4eac6c03da4f55f71a6254c6dc09879f98e2427a39cb65436af1004004037 e325957483c8100eab6205038acb62780ccf339937462aca55d79a91454ec771e7c8fc0fae3a7cca4 4b54f86d910b22cfb3989e91b5c6cae168b2e87037516c09a249a03d99d57849f5421582f78f2bd4f 994b47f91ed27b361a66d0d560ab18cd72d88af2363eb856fa0623cebfde30fae57ef0b38877d39a5 cb480ca92868d9433a8d6bac69055c56eb7b6dcc03d30053d36a16aed0473c81da597ebb6d476f79 4bf15e3524c433b6a70a06a2143301d5d8005db98d4d6d5d71bcaeb080803b4c8596b59c93190c5 9912a2780562f2e5197492080ca1949dad4f51e62c1fa62a39f4860a9f3851dfde5a5f67f5cc4d9dca e563f1bcd34690a496d1ac9232a97d1601a4d7a89f754b1e7843d4d57619b0e94e155c13e500feb3 eb570ee161b8ff001ccb23889e5e199048fd9d23222c5ecd9e25e82159148af74e8dba8f99f5df1bc3 ade919c6dfe9054703495b3e71e2313ea7d67cb5ef2bb01370ce213e5265fda65dd96c5857aa6491 4feeca855c7401883441c7d2b4cc5e85f424723da19a8b7c56f17ba919f97a4aebfcaa2882a7f2f5f3a c3bad085ef3316daa49e20e65a65aebd7cbcfe783c6711592a4c51f302b65dfccb7f0158f732a262fc 3e5f127f7ba7c7015bde5b59c425ca70d8dddf5be80047476fc525373f21bed85dadb192b1b573ff8 8c346aa5cee3892b9ae1d023695cc4727910ad658f4b008f085bbf5c21a9ac7fbd598eec755e0190d de6768164cbe4d405072eb22f82fc41a5924d6e796a3a80bf2030fb4aa718231c44370f31c1ee66a2 ec57d9f7273e432f24a8e2678d4b48923231d7e3f101e135aabdd1cb09d6eda4fce69968160193d8 4a1fb6dd83822e20b958ddfd9eb4123c843145f7e56f081622883b5559d270da9736778aef5159e2 0af07ceb493cd352afb5676b32184a177d63d9cc0582b63491ef00a28ef6c1f8e2015a9639112ed5b b92cb24b2965dd6394124593c9946823fb54a0927653b1e5791277241091bfaac13161ef1d65c787 eb806c8581c4d8df6dbc9afb3130ab7fbb3337ef7ec15177f45000c2a724da0663dac7fc393320f127 037d40edd013d76bdbf8e19ede31ef334ac499112f101b1df55ee2801f5bbf96918f0af8c49bdad911 c499e24f41b74a18805dbda5bbb8cc711f6aa7552a26942744595c28defdd0c073f4c43c143dc0fd0 4b85eeabc1c4423edbe645d662700fbc04d2004fa80d5823eab5e3ee8fd07f8950d4d9fcc64bf6578 82eb58d8b053abdc0a5af492bb3103de02f7e57e9831cf109e9aa6dbf6ae393eb9979776f93c84af9 5590671fdabc2b27ed628635f6acaacc3423c851492478d4d5dd612372d3edda64d50d1f8819781c 6339845de071895659b274b165f2f3488b978574447d9b950ee2c995d851f692339162b4d0aa19b 1347d2747535235246eb3d4995e71de17ade26fdd2c0ffbc36fa63a96cbfa96845da8a6c63d8ff630 5bbeee0b524799bdb31121aafc708f64f446c69a33f5f5c35d2b6ee27c4fe94f4ff05f7a3700e0ff005 9a4782f6765921ca34ba4c6d9682448d6b4b6b8d4abbb0364ec7547434bec4b69c617ac6b1a9b0aa c1f403756247f6e3bab82556902fb3963058320ad4506aa75d81badcf3ea6f08f49d4ed57dadeb185 9a6dc418d3beccfd70b27f79140f995db1b2e9e4bd998a3a8f915a642c6d44c4cf0b6386721076472 0cf26cba8697b26a94e8344df3d3b9028ef5e971b17025d58c98d3b57090e1bc4448aac198b12491 446a6e65680daf6c72aed397778df85678259e4d568e19959194df84a9db56dbb5f21cb7a97a1c48 31e2712e554c91fb476f6605066b274c7ce2ae49227b856f486208345716e30f869d7f4974647bbc

4fb8e4e727ff783a442dbae921821d5b6fb06615cc6c6b1813ac1f5d741f84cfa574ad0577a80e3d33 20fb4ddd542b23aa8640a5402adaeec03a883606ad40d06c689b5b80a7de35d2fd14d1ead1896c46 3c23b919259a3447474665d6cde0088186b66367655bf0ecde9891d6ab70222ea5f4597a73adaa72 b0cfb75d958f311a46815665b915c9516a56bd89d3ee9f0eabd20863ba8bc0f5ea195896ed186aba5 36b6b4350c0f84e7b19913c3a48733193eda27574937b0e9b8a228017d37db503859a9737f1377a 7e8da1d269b6b9e4af3f386fdf6f7e936678b367a55601e640d14324b086cb4797cb0f62aea165549 14b78a835bdee00b80d18fab9cff00bfd7e13074debd3dbc246c28079383c93de71f6aeed1f67f30f9 3ff25c32461636fbd7b41282cecc852da6762e53c6acc3c268516ac1da1a4aafc3115eaecd4042354c 1893c631dbf2c7799bb351d161e4cc3e848fe18d321f2cc7598c990d11fe3fae090788b8f7e276c98 ee6736c7bc28ef1ff007ff88c016b4b9249f154f1dedcbafa137812ec14e61b47de8f32ea6a90596a04 f51cb607fb5d4796152e3dcc6161113e1bd9a798ada929ad14f2006a700d0d566b7e871636a3c3e3 3e9208a18fe73e803f114cbe4f51202c71927e0a0e1322eec1f8cd43f907e530e3f12699f3598a259c 1543d75e71b480b7f8d21f68427e2008db1a4a1368998bdf7b4525c934597d20e90db3bc772285d ad2585b5300babc0e1683117440bb77ee327b0a2401ce31aa0c5a3076f7a81f40d75639569f5eb82 c0c08a9cb3191d21c586507bc7baf6f80fa8c06dde19f866d5fb6681f748cd023d8e488f2de35e558 52c3ed847b5fff0018cc5dc400ea48d87ae1996f4998ac41fcc1e58bd4f13ae398beac544732e3f767 b996dab1202448c88d82e2d2656ab093b2dc38bca95f84d9f80e7fae3d7b002693e8ce91b51ac1ec 3996d640680003452883e5a4ea07e470898f9a7e8faa9f0aa347cffa4b47bf351f7f9640286623cb4e 00e5fe73046fb7f1f5c72e807d1f6dba7d87f09220574c0f348e456418f38a765a3cde5b2a8eed1a45 9d31bc88a1da38b37a5d58212a09122cfb161bb0f4b3aa72bc89f35fa43d3d5cbafc377e734af1bece 8cbc194ca2d119484c68e3712e58b07cbca09fde0f207e88ea56f638c3f5edcc7719f38e9d84dd588 3b9dc8928e3cd187d548fe38c755682e0478c18262535df6e4de4e191850cda423b0516742b0049a e83563ea9d3ad44b87fbf499cea68c6b9970636f813113c618e1189ec49becaf1c68d8b2dd804f858 ec0f85c85b019b412003ebe562bb1726595b60496e3b905782061a43aea0d5601ab35bb36f61850 551b6fe9c036996939581326e0ae2ec882e3992f1e6d7423359492d59410ba278422fb4dc1b57899 35a82ba8eda89518883d849ab6d265bbc03b6936632790874ae9cb2036a1b590acc9e33f8988240 00555fa631c344a9abb1fdccfa4f4bb9cd29b588e23c4cf890b5d814da46db126c516f2a0075db165 fb77e67d4341a36d2527077679921c17341589ba0c0fa0f10df6ebbd9fa6274f99b9897e97a5b7689 2aa94924f3f29c46118124eca594320e7e224121acedbef5f2c4acb096da255a3e9baad068c3698e4f 720fa4b3b8eaab43ca32c9e260bbea8ca93a428decec59d775f98ba52b727bc086a5117d72c3d7b67 333b7789c6194c363551900174cba046814fa00bfde208c33a54720ccb75ca869d9015e7de0e3717 6905690b4ac568126fcb57a73f962430b922675ecf1331ce5e18d93747d40789d2d96f9d9ae44f5c5 897b08bdebcc1385c01d7afeb824ea1a0be0c53ef3e4a07e78acd8c6580622f946369fdf1d3e18989 59925c527559431160735bab17b8bdeafce8d62ab5772e258a48ed15cc71904931c7a149d94b172 36fde357ff0008c0eb48ce6585c9933dd54523e732f1dd27b4d4576de813bedb8f4bc57a8550a4c2f 46a4bcd19f69eed87b1cb4596069a63477fc29bb7c98e9180347592731e6b1f6ae2674c9cc042aa2 98c9982585f25cbc402b7a13f7897c5cad061f01c6220f5ccf3b51dab721058e4086a1ac86dc31343 def51a95af6438f57573276db810273bc40937547ad75f535cfe27076dc08a9ace63091ef1ec7129c c90f6442062363c88fe3b1f2c08d0953c4da5f6bdcd472646191254954c3941a92e818d550f302ec8 d419469208a277c24ffed9a2a47fc3998b38bcb586e5666579323e5e1adb6c4df2d8ee0f9798f51b6 3aad2c23d22e990f30c28791c5658cb457c4532fc28b9d958fc361f5388b5bb4732caaacf693395ec 7b56e147c4927fc3cb00beb06788cd74ac44b5388f77ab9392811fb5d6fb13613da37b34a3c82290 09fc447c3028d6fd60120118f79f54fa21a15a959cf73fd2751a6259ed3e9883804f7f5964779edae1 e173f33264151bfbf959648ebe49ecff00aac5f6723333dd2462cd457ff5e7f2c08168303779ae6556 1cc20ecd65bda266e0fc4f962e83fda6519675aaea5164e5bd5e2609c71de663ab5618231fc27cdf1 1edfacd05dcfe4339c460d6a9ae3a934da82632a05e9662a446f36a754d9012ca0816715ea749e3a6

0cf87f505fa86add7f3e3d251ddbdef4b3d959e4cbb470a3a1a348cd6a791f19b1eb62c138cc0e8f5a 1c9842eacd8a233eddcac99187c6c2173ec6729ccc6e54d58dc062285107d70eb494a78c1bd8ca75 cc4d7899f333c2d18e9e5a5a9c8df404d4cc352d8d5a68100b5922af9e3682c98dd912e37c050452 48a922689b490e47b8c2d36f3aa268d6e77f3b15b32ab170223d86cb519240a5da8aa807644653ed a73d7f64acaaa3916928dd6d0b5b067a95e21364786968b46a2cb0ccc484ad2c250aad6c28d85258 78c05456e5aac409265eaa208cdc211ac004302e75b12cb205e7a74ed43a1d46f9d2d63ca4f69532 6738903166c0f01f71c837d51d7657f903a5c578d7d4020b382a31e906f523de5b1ddae774208ec9 1b5690b47c6c7f1d73e6b657702c8c67adf33b1f8cfa374b615e9c06618f6f530c735c002ebaf7433 2af9b51af0f9953b1adaef7c0a10138334b675cd569b4bb68af737b9f68f786766e4668f484228350 6f74026c39b3a4d2b10a7761caf963cde53c4234fd5db528c2f5f301e9ef3ae0d932d2bc7b95d6c4f5 d2b677f3bd80f3dfd6b153a83c98cb47d4d474f665186191cf7ffc431cbf1b8d2051a97da8428dcf4a eb62adac9df515054d329d3f84103131529f5993af75c0231edc8f9ca3bbc751e165910331142c172 347889164837bdb56ae639d60eac2a2fbc53d5f5975a52a00607104e5c8cd7e376dd4d741b8e9400 f238ea5d5b70b136ab456d3e7b0633dbe3184594606edafcc31fe7fcb1783141ccee08c9001de89e7 bf3fccfd7166656733b7c911e407aed8ee0c86ec466f322907583447237cbe18b009516063d67321f 0c6d27aa835bfae385947732c193f763ecb763b344dfb35507a31fd40b3815f5358e04bd28b0cb67 b86ec1d672390d16507dd06b7dbafcfa6156a6f0cb811e68aa2ad9323bed5bc4f5e787946a507ca8b 1af3b26be183fa581b4e653d55f918959f6578b7b394302050f7593587afc25698555dfa5f2d886ce 3da29adbde47f68dd1886540bab55856b50431b0ba98b55ef4c011c8020027d5c8dcd93c4866c5e4 c0089f88c773e93c132330878670f6921a1be935cbd76fae166a6d090ca53771344f1ee1c57822248 0ab08c503cc015a451e43c80d8790c67c59bade26ac2787a720cccd998b55d8e830fc9da0133295a 64c84cfc746acfcc9bafeba000608ab0c2418e0e279971eb5f3fe03f9e3ad89dc9c44973eea76761b9 aa27e5891ad58722416d60dc439ca6619954b316240eb43e8319eb02ab1004d8698b15c932dded4 cecd99983316d2da541fc2a058503c81dfcf15515855e3d67d77e8dae2a8cd4625fe66d44b1b8cfed 38464df9fddb3b9a858edb2e65127507d29481f13821beecccd47c2ea3627b8cc048a4c0c26b41c4 9becb71810cf14a45aa382e3cd1868906de71b381ea712117ebb4e2fa5907723fd66d9fb20c9ec219 72e6c881b334450d51fde7c0c0f2a68b4c975552038675b9c4fcf3f4909b3562c3f8860fc311b7da9f b834e2c92e632e41cfe5d03e800566a21a91d41e5eda32a00248f180aeabed10e04d455bb9133ba4 bd95b27b67899af8465d0e4fd9c8be17a420820867f08d8ee0ab0e756a708eacad93556e2eab8994 73f198bdaa83bacbb6955a645208e7b9e544750075343669c898b61b4c9bcd67925ca4c15e34211 414f117758dcc88be20854a8e6ca5c136a48216e4b9cc8d982b11eea49f6799341d5151951a8db86 2410a4db0894c8fa003a9803a5b402b55d9cced2bc45228e467cc0411bea22408750a65b3ad7d9e9 018a92ba5b5152cec0784916a83383392236c9f0a7dd9800a59a9289ad7b155607a73b206fd31323 892ad7311e13d9041356c468636c370c1b635556411e5d70b75f71a5215a3a05af09572af19b1b8d c1fdd3636b506bc3d0633d56ab9e7d6685ab50307fd24de5fb5ccda14a26a2e06bdf933dd05badc9 163ae2ef17cdc4709ad65ab60ff4ff0030c25e1e90a332eb592f6bf1212791018731d37c56f79329c8 2de22e33f9c02cc7197495a4562353867a35ac02355d75200ba3cc03cf7c412d24e0c99b491818c1 f69a5785450d0b443ac5862aa776b248245d9b2755dee71eb1db1c416bb0a64cce3debf048973323 9dff00691eca39a9562dbf2b52231a49fc6304d2ec108f7916502e563e9de0576d3b6af9a31ab0a48 83051b0f7b993a6af9608d068574c1989e4c9fd20eabf5ed898c04fde0c4d2d3102f626be18673211 1cc66df96a23e1b7d717290254ea646e6217bf3f89fe7824308294326b82f68552b565d3e2363fe3b fd4605b133d8cbabb1077587fc27b6501db568f46040fa8db09eda5fd236aaea8fa6215c3c41586cc ac3d0dfe98036303cc2c329ed2c1ee4b2a4cdafd2857a1e78a9b31854bda567f6ace0a5337ed39abfc a8b7fd6c1c3ee9afc6225ea68739952705e35ec89340860568ded7cc82bbf2bf91387657311a5a046 dc43368c76156799b24fccf4f2daebae3ca31256580f691c5bfaac4e0c5c4e5a4c480c99066c0c4bb7 ece7c310eb95c7ecd2440b636691f6551e679fc0e339d418e711ff4bab39261d7da4b8eea4f640f85

40b1eb7b7f13580685f3c7dad38a48941f028c12f63f770cb54d8998d10dd9913da9e1db82075c4b 4b67183237d78320526653c883864029801c88c82124ff002c5a48027954ee87d934a55f80c672c2 0bcd9e9c6104b8fb563fceb31ff887f4c5549f2fca7d93e8d866a37812348c59818ef35a0b11b957f5 960f65a60fc3788c5b6a8df299851fd9576866f89a923007f7b16afddf78875f584d75378fc6369f9f 7815581c67da6941573c1c494e0bd9f9653e15246d6c7c2a3cfc476fa1c10943922677a8fd20d274e 07c475247a7bcd7ff00675e07ae6c9c527883e5f3597902b30122b2280c6bc5a9402808aad24f4bc3 55a8a8e67e74eabd4d75d7b3d6300cd3bc03b31a250359d7a5f43954556566dc111225b48509790 ea6770acc6eaabda49e7b4501c018f6995fed89ddb7dd0fdf5636f673489edb40b449756a59405e49 26e1cfe1918137670aacd3e1f223ed1eb028c19f3df8bf07f1b1e56cd66ceaf13d8347d0ed42ec59ac 68d570385312d854b77859c17b2d13146d2afccacaa4ab21a255093e128cc001caad801b957f2820 f2270851db98efb3595832ca51d94a12fa7491405b51d7a7502bb69dc0d5446e4e22e09f49250c3b 08ff00b37c1a593c4229a524d0a074041b06b9c531fed5fe23bed8e78aaa3997ad0c798c7b75c0258 7486d2a18f8501b2a1370761a6cdf3bd5e830b6dea0abd842d348d207211e9de81f3249b3f4c67b5 7a97d4704c71a6a56ae409351e6508ad343d05feb5850d53a91cc64197d444d32d1da30da9d3972f 7bfeb826966ce0ca8807b4b8f8ef6754c5ed37bae5648b036d8e0c1de57bb1c899a5f8e90486dc72d b97aedfc706f8408e2522d20f334af67f267ee91a936ca828fcb02b0c19667328aed5670ea954b316f 6bbf96cb5f3dbfadb04d7da44939305254048e47d705868bee50fde33cdc5be2e5730428048f9221 8bc1cca4e044551712c991f2c728a3c87cb159265a02c58f0f53c857e58ac3b0f59d281bd276bc218 72241f4b1fa628360cf32d14b0ed2f3fb39f6cca34b0b5b4ba1e48c93cc205054defb1df035881b958 c34ce57863063bf9ed2acd9896160498d540907efd6a3e13d2c918bf4aa6b60732ad732ba918948a 8febf5c6a836573316570d833d65c44b01c627223247890f94f44c2e3c0fc27187c65e9dd5f6d2287 2d12fb36674777b0be01248c74b00c7c6e8a28134a06fcc6f9ad6f95b266b7416aecc0118f78bc78c a8cd4402ca698ea626ead9b9753e11b0c03a63b9e59aeb094c414ecaa0d3231200b02cd0e9eb8335 8c49c2c5ba201464c83ed071b56635e2fee8fa9bc13a7a1b6f328d45eb9e24334df2c1bb368802b6f 693995c82900eff3db0bacb8838066868d32b0c911f8c044e4e63841b462689ed376119e691d5941 673a835f35dac1e7e2144ed83f4fa40c9911c683e987f0ff00b1b54e3e11ae53bb094fe34f9073fa85 1f9e095e9dbc731a5bff00a89a44f2256ffb621a7673b0890ac96c5bdac66370c06928c4160146f76a b44b58c1b568d6b1826617a97d35d5eab6786a1421c8f7cff48a0e0d12b809125d0fc209e64ddb6a a3fdadbe18b9684f699cd4f5fd65ff00f32c6fd7fc42ae13c20b57a7cf7f9e2c2556243bdcf24cb43b0 79e30667227f748faceee2b6fef2e0677cf68620d83026bbe271d08d855c742fcd457fca46f811d881 08d807ac0defe78e658f0acdbcc6b2e72d30d44d132682b02475e232fb5d1a02efaeac11754dac026 4cbeaac93c4f9119fe0fed0867258815b9bf53cbd7cf7f5c204d75ddb719a73a4ab39c4b6fba7ecee5 586f0445bfb4babf26247f87171d55c7f1193faad40e40929df27044fbbbaaa22d8d8222a8f2e800eb e588fd62d3f8a4c529e91e76373016206f655afa0ac545d89c932d1581e929cedff6844d313f856c7f 3fae29627d04906c7060db3aff00db159526789116cbb795fcce29e4196000c527cb311ea37dbd08 3fc063b5150dccee0897a6478909326ac3f741c14c71c895604cd7c4fb3a0ea21b71a8d74ac115ddc 73206bccd1dd97e201f2d1b0ea8bf9817f9de2a2733d8c4ccbdade35fb79c11b7b46df0ceaaf2a3101 7b76b1cc8a19b077158b0ae3bca4d9bbb46ef29c58aa252498d99fcc62e129233de7e08b8ec8e045 932e3d7f2fe18a58cb8011ee5e0f5febd303b665cbc47499caf2c0fb730b0e4091ebc4d84ba833295 4f790952351df71