Psikologi Klinis - Kepercayaan diri pada seorang pengamen
-
Upload
siska-rotua-uli-sihombing -
Category
Documents
-
view
231 -
download
8
description
Transcript of Psikologi Klinis - Kepercayaan diri pada seorang pengamen
Psikodiagnostika 2: Observasi
Setting Klinis
Aprilia Dwi 11513206
Avie Oktavianty 11513520
Aziz Abadi 11513567
Della Ratri 12513150
Dessy Tomy 12513224
Desy Bunga 12513233
Dita Fitriyan 12513606
3PA 09
Observasi Klinis
KEPERCAYAAN DIRI PADA SEORANG PENGAMEN
Tujuan
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui gambaran kepercayaan diri
seorang pengamen.
Landasan Teori
Definisi Kepercayaan Diri• Martin Perry mendefinisikan kepercayaan diri adalah pelumas
yang memperlancar roda hubungan antara Anda, kemampuan yaitu bakat, keahlian dan potensi dan cara anda memanfaatkan.
• Anthony mendefinisikan kepercayaan diri adalah keyakinan seseorang yang diperoleh melalui monolog dengan dirinya sendiri yang bersifat internal, keyakinan yang mendukung pencapaian berbagai tujuan hidupnya untuk tidak berputus asa walaupun menemui kegagalan.
• Bandura mendefinisikan kepercayaan diri merupakan suatu keyakinan yang dimiliki seseorang bahwa dirinya mampu berperilaku seperti yang dibutuhkan untuk memperoleh hasil seperti yang diharapkan.
• Andrea Molay mendefinisikan kepercayaan diri adalah merasa mampu, nyaman, dan puas dengan diri Anda sendiri dan, pada akhirnya tanpa perlu persetujuan dari orang-orang di sekitar Anda.
Kesimpulan kepercayaan diri adalah pandangan keyakinan dan sikap mau menerima tindakan diri serta menerapkan nilai-nilai yang dianut dan bebas dari pengendalian orang lain serta mempunyai keyakinan bahwa dirinya mempunyai kelebihan. Sehingga dapat mencapai segala sesuatu yang diinginkan.
Aspek-Aspek kepercayaan diri1. Keyakinan pada kemampuan diri2. Optimis3. Objektif4. Bertanggung jawab5. Rasional dan realistis
Dari hasil observasi dapat disimpulkan bahwa subjek cenderung memiliki aspek kepercayaan diri yaitu optimis. Perilaku yang menunjukkan aspek tersebut adalah setelah subjek selesai bernyanyi didalam warteg, meskipun tidak ada yang memberikan uang, namun subjek tetap tersenyum dan setelah itu subjek pergi meninggalkan warteg, subjek mengucapkan terima kasih pada orang-orang yang berada di foto copy, meskipun orang-orang di tempat foto copy tersebut tidak memberi uang, setelah subjek selesai bernyanyi, subjek menyodorkan tangannya kepada orang-orang yang berada ditempat tersebut, saat subjek sedang mengamen di sebuah warteg meskipun tidak diberi uang, subjek tetap bernyanyi, dan subjek masih melanjutkan mengamen ke beberapa tempat sampai hari hampir sore.
Kesimpulan