PSIKOANALISA

26
PSIKOANALISA SIGMUND FREUD

description

PSIKOANALISA. SIGMUND FREUD. Psychoanalytic Approach. Dikembangkan oleh Sigmund Freud (1856 – 1939) yang dijuluki bapak psikoanalisis dan pencipta teori kepribadian modern Psikoanalisis mempunyai latar belakang ilmu kedokteran (Freud, dokter penyakit jiwa) - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of PSIKOANALISA

Page 1: PSIKOANALISA

PSIKOANALISA

SIGMUND FREUD

Page 2: PSIKOANALISA

Psychoanalytic Approach

Dikembangkan oleh Sigmund Freud (1856 – 1939) yang dijuluki bapak psikoanalisis dan pencipta teori kepribadian modern

Psikoanalisis mempunyai latar belakang ilmu kedokteran (Freud, dokter penyakit jiwa)

Belajar pada Charcot (1894) terapi penyakit histeria dengan metode hipnosa

Belajar pada Breuer (1895) terapi penyakit histeria dengan metode asosiasi bebas

Page 3: PSIKOANALISA

Psychoanalytic Approach

Dari pengalaman terapeutik disusun teori Psikoanalisis

Berkembang di Eropa dan Amerika awal abad 20

Tahun 1900 Freud menulis buku terkenal yaitu Traumdeutung atau Interpretation of Dream

Psychoanalysis merupakan jenis terapi psikis dan juga teori kepribadian

Page 4: PSIKOANALISA

Freudian Psychoanalysis

Post-Freudian/ Neo- Freudian Theories

Pendekatan Psychoanalytic :

Page 5: PSIKOANALISA

Psychoanalytic Approach

Pendekatan Psikoanalisa = Psikodinamika

Teori ini mementingkan aspek dinamis yaitu sebab-sebab terjadinya proses psikis

Berdasarkan pemerhatian bahwa individu seringkali tidak menyadari faktor-faktor yang menentukan emosi dan tingkah laku mereka.

Page 6: PSIKOANALISA

Metode Psikoanalitis

Pendekatan ini menyembuhkan klien dengan menggunakan teknik analisis mendalam yang bertujuan untuk menggali pengalaman masa lalu seseorang

Page 7: PSIKOANALISA

Dasar-Dasar dari Teori Psikoanalisa:

Dasar kepribadian seseorang diperoleh sejak

masa kecil Kejadian pada masa kecil/ lalu menjadi bagian

dari ketidaksadaran Gangguan jiwa terjadi akibat pertentangan

antara id (dorongan instinktual) dan Superego (dorongan untuk mengikuti norma masyarakat)

Pengalaman masa mendatang hanya pengulangan dari pengalaman masa lalu

Page 8: PSIKOANALISA

Psychoanalytic Approach

Conscious

Unconscious

Superego Preconscious

Id

Ego

Informationwhich can

easily bemade

conscious

Thoughts,feelings,

urges, and otherinformation

that is difficultto bring toconsciousawareness

Informationin your

immediateawareness

Dimensi kepribadianyang rational, planful,penengah

Dimensikepribadian moralistic,judgmental, perfectionist

Dimensi kepribadianirrational, illogical,impulsive

Page 9: PSIKOANALISA

Psychoanalytic Approach

Conscious-ness: segala sesuatu yang kita sadari

Conscious

Unconscious

Superego Preconscious

Id

Ego

Page 10: PSIKOANALISA

Psychoanalytic Approach

Preconscious: Segala sesuatu yang membutuhkan sedikit usaha untuk dibawa ke dalam kesadaran

Conscious

Unconscious

Superego Preconscious

Id

Ego

Page 11: PSIKOANALISA

Psychoanalytic Approach

Unconscious: Segala sesuatu yang sukar sekali muncul ke dalam kesadaran (menghasilkan pikiran-pikiran dan dorongan-dorongan)

Conscious

Unconscious

Superego Preconscious

Id

Ego

Page 12: PSIKOANALISA

Divisions of the Mind

Id (Das Es) – dibawa sejak lahirBekerja menurut prinsip kesenanganMemiliki 2 proses:

1)Tindakan refleks (reaksi otomatis) con : mengejapkan mata

2)Proses primer (penurunan ketegangan dengan cara membentuk khayalan tentang objek yang dapat menghilangkan ketegangan (pada bayi membayangkan makanan )

Page 13: PSIKOANALISA

Divisions of the Mind

Superego – hasil interaksi dengan dunia sekitarnya Internalisasi nilai dan moral dari

lingkungan sosial Dibedakan menjadi:

ego ideal (apa yang semestinya/ idealnya dilakukan)

conscience (apa yang tidak boleh dilakukan)

Page 14: PSIKOANALISA

Divisions of the Mind

Ego Paham akan realitas dan logikaMediator antara id dan superegoBerfungsi untuk menunda pemuasan

sesuai situasi (reality principle)

Page 15: PSIKOANALISA

Konsep-konsep Dasar Freud :

Instink Merupakan representasi psikologis

dari kebutuhan ragawi, untuk memenuhi kebutuhan fisiologis

Page 16: PSIKOANALISA

Karakteristik instink :

Sumber : kondisi jasmani yang merasakan adanya kekurangan (disebut kebutuhan)

Tujuan : menghilangkan rangsangan atau tegangan yang dirasakan oleh id dan ego

Obyek : segala sesuatu yang harus dilakukan untuk memenuhi kebutuhan / dapat meredakan ketegangan seperti benda, tindakan, atau kondisi yang dapat memberikan kenikmatan/kepuasan

Page 17: PSIKOANALISA

Penggolongan Instink :

Freud membagi instink ke dalam 2 kategori : Life instink (instink hidup)

Misal: lapar, haus, sex

Energi dari instink hidup disebut libido. Death instink (instink mati)

Instink merusak (destruktif). Salah satu derivatnya adalah dorongan agresif

Page 18: PSIKOANALISA

Kecemasan

Jenis kecemasan:1. Reality anxiety (timbul dari bahaya

nyata)2. Neurotic anxiety (kekhawatiran jika id

lepas kendali) ketakutan pada hukuman)

3. Moral anxiety ( timbul jika individu akan/ sudah melanggar norma yang tertanam dalam dirinya/ berasal dari kata hati)

Page 19: PSIKOANALISA

Kecemasan Bentuk kecemasan yang terjadi di kemudian hari berasal

dari trauma kelahiran dimana pada saat kelahiran, bayi diterpa bertubi-tubi oleh stimulus-stimulus dari dunia yang belum dikenalnya dan bayi belum dapat menyesuaikan diri terhadap semua stimuli tadi.

Bayi butuh lingkungan yang terlindungi, agar egonya mempunyai kesempatan berkembang & menguasai stimuli yang kuat dari lingkungan luar

Jika ego tidak dapat mengatasi kecemasan secara rasional maka kembali pada cara-cara yang tidak realistik

MEKANISME PERTAHANAN DIRI

Page 20: PSIKOANALISA

PERKEMBANGAN KEPRIBADIAN

A. MEKANISME PERTAHANAN DIRI Penggunaan MPD adalah normal Tujuannya untuk melindungi ego dan

mengurangi kecemasan Jenis-jenisnya:

1. Represi: menekan impuls ke bawah sadar2. Regresi: mundur ke cara di masa lalu3. Reaction Formation: mengganti impuls

dengan kebalikannya4. Fiksasi: berhenti di satu fase tertentu

karena fase berikutnya menimbulkan kecemasan

Page 21: PSIKOANALISA

5. Rasionalisasi: menyepelekan hal-hal yang besar/sulit, serta menganggap besar atau penting hal-hal yang kecil/mudah dengan argumentasi yang seakan-akan rasional.

6. Displacement: mengalihkan pada objek lain yang lebih memungkinkan

7. Proyeksi: memproyeksikan impulsnya pada orang lain (seolah-olah orla yang memiliki impuls tersebut)

MEKANISME PERTAHANAN DIRI

Page 22: PSIKOANALISA

Personality Development

Freud’s Psychosexual Stages

Stage Focus

Oral Pleasure centers on the mouth--(0-18 months) sucking, biting, chewing

Anal Pleasure focuses on bowel and bladder (18-36 months) elimination; coping with demands for

control

Phallic Pleasure zone is the genitals; coping with (3-6 years) incestuous sexual feelings

Latency Dormant sexual feelings(6 to puberty)

Genital Maturation of sexual interests(puberty on)

Page 23: PSIKOANALISA

1. Tahap oral (0-1 th) Perilaku menghisap & menggigit Jika tidak terpenuhi:

a. Oral passive personality (kurang terbuka, tidak asertif)b. Oral aggressive personality (suka mendebat/ ngeyel, sarkatis, mencaci)

TAHAPAN PERKEMBANGAN

Page 24: PSIKOANALISA

2. Tahap anal (1-3 th) Perilaku buang air besar dan kecil Jika tidak diajarkan anal

aggressive personality (tidak rapi, jorok, sembarangan, seenaknya)

Jika terlalu keras diajarkan anal refentif personality (kurang berani, pelit, kurang spontan)

TAHAPAN PERKEMBANGAN

Page 25: PSIKOANALISA

3. Tahap phalik (3-5 th) Oedipus and Electra Complexes. The Oedipus

kompleks : anak laki-laki ingin meiliki ibu dan sebaliknya, anak perempuan ingin memiliki ayah

Jika dilarang: withdrawal (menarik diri dari hubungan heteroseksual) sangat feminin & cenderung tidak tertarik pada lawan jenis

TAHAPAN PERKEMBANGAN

Page 26: PSIKOANALISA

4. Tahap Latent (umur 5 sampai 12 dan 13 tahun)dorongan aktifitas dan pertumbuhan cenderung bertahan dan sepertinya istirahat dalam arti tidak meningkatkan pertumbuhan

5. Tahap Pubertas (antara umur 12/13 sampai 20 tahun)dororongan-dorongan aktif kembali, kelenjar indoktrin (kelenjar tanpa saluran penghasil hormon) tumbuh pesat dan berfungsi mempercepat pertumbuhan kearah kematangan

6. Tahap Genital (setelah umur 20 tahun dan seterusnya)

pertumbuhan genetikal merupakan dorongan penting bagi tingkah laku seseorang