Psg 2015

download Psg 2015

of 27

description

Psg 2015

Transcript of Psg 2015

  • 1.UU 36/2009 tentang Kesehatan Pasal 141:Upaya perbaikan gizi masyarakat ditujukan untuk peningkatan mutu gizi perseorangan dan masyarakat.perbaikan pola konsumsi makanan yang sesuai dengan gizi seimbang;perbaikan perilaku sadar gizi, aktivitas fisik, dan kesehatan;peningkatan akses dan mutu pelayanan gizi yang sesuai dengan kemajuan ilmu dan teknologi; danpeningkatan sistem kewaspadaan pangan dan gizi (SKPG)

  • Sasaran Kegiatan Pembinaan Gizi*Rencana Kerja Pembinaan Gizi 2015-2019

    Balita gizi buruk yang mendapat perawatanBalita ditimbang berat badannyaBayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI EksklusifRumah tangga mengonsumsi garam beriodiumBalita 6-59 bulsn mendapat kapsul vitamin AIbu hamil mendapat TTD min 90 tabletIbu hamil KEK mendapat makanan tambahanBalita kurus mendapat makanan tambahanRemaja putri mendapat TTDIbu nifas mendapat kapsul vitamin ABayi baru lahir mendapat IMDBayi dengan BBLRBalita mempunyi Buku KIA/KMSBalita ditimbang yang naik berat badannyaBalita ditimbang yang tidak naik berat badannya (T)Balita ditimbang yang tidak naik berat badannya dua kali berturut-turut (2T)Balita BGMIbu hamil AnemiaRencana Strategis Kemenkes 2015-2019 Ibu hamil KEK mendapat makanan tambahan (95%)Ibu hamil mendapat TTD 90 tablet selama masa kehamilan (98%)Bayi usia < 6 bulan mendapat ASI eksklusif (50%)Bayi baru lahir mendapat IMD (50%)Balita kurus yang mendapat makanan tambahan (90%)Remaja putri yang mendapat TTD (30%)RPJMN 2015-2019

    Menurunnya prevalensi anemia pada ibu hamil (28%)Menurunnya bayi dengan Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) (8%)Meningkatnya persentase bayi usia kurang dari 6 bulan yang mendapat ASI eksklusif (50%) Menurunnya prevalensi kekurangan gizi (underweight) pada anak balita (17%)Menurunnya prevalensi stunting (pendek dan sangat pendek) anak baduta (28%)Prevalensi wasting (kurus dan sangat kurus) anak balita (9,5%)

  • SKPG adalah ALAT penyedia informasi melalui serangkaian proses untuk mengantisipasi kejadian kerawanan pangan dan gizi melalui pengumpulan, data indikator, pemrosesan, penyimpanan, analisis, dan penyebaran informasi situasi pangan dan gizi.Sumber DataLaporan rutin dari program gizi dan lintas sektorHasil-hasil survei nasional: Riskesdas, Susenas, SDKI dan lain-lainSurvei-survei khusus yang dilakukan untuk memenuhi kebutuhan informasi (PSG, PKG, TBABS, dsb)

  • SKPG adalah ALAT penyedia informasi bukan programDilakukan secara rutin dan teratur berkala (bulanan, tengah tahunan, tahunan atau 5 tahunan)Hasil SKPG didiseminasikan melalui publikasi, sosialisasi, dan advokasiHasil SKPG direspon oleh Stakeholder untuk tujuan: a. Kewaspadaan dini b. Prediksi keadaan gizi masyarakat dan masalah terkait c. Melakukan tindakan segera d. Perencanaan program perbaikan gizi e. Perumusan atau modifikasi kebijakan, dan f. Evaluasi program

  • Sesuai dengan pengertian SKPG, maka komponen kegiatan SKPG terdiri atas:

    1. Pengumpulan data indikator dari berbagai sumberdata atau melalui survei khusus yang dilakukan secara rutin, teratur dan berkalaPengolahan dan analisis data indikator (trend permasalahan gizi, pemetaan, analisis situasi pangan dan gizi)Interpretasi hasil olah dan penyajian informasi rekomendasi tindakanDiseminasi informasi secara berkala atau segera bila dianggap penting kepada Stakeholder atau pihak-pihak yang terkait

  • - Pengumpulan data Analisis data (pemetaan, peramalan & pengamatan) Penyajian informasi Diseminasi Advokasi Perumusan kebijakan dan Strategi Pengambilan keputusanKerja sama pemangku kepentinganTindakan (kegiatan) intervensi: - Darurat Jangka pendek Jangka panjang

    (Penyediaan Informasi)(Pemanfaatan Informasi)

  • Menyediakan informasi pangan dan gizi UNTUK pengambilan tindakan segera, perencanaan jangka pendek, menengah dan panjang, serta untuk perumusan kebijakan dalam rangka KETAHANAN GIZI masyarakat KETAHANAN GIZI

    Ketahanan gizi adalah adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan gizi yang cukup baik jumlah dan mutunya, aman, beragam, serta tidak bertentangan dengan agama, keyakinan, budaya masyarakat untuk dapat hidup sehat aktif dan produktif secara berkelanjutan

  • PENGERTIAN:Secara umum sama dengan SKPGBahasa Inggrisnya Nutrition Surveillance atau secara luas disebut Food and Nutrition Surveillance yang kita kenal sebagai SKPGDalam Survei PSG seperti saat ini

    Pengertiannya lebih difokuskan pada kegiatan pengumpulan data gizi masyarakat (status gizi dan kinerja kegiatan pembinaan program perbaikan gizi masyarakat) yang direncanakan dilakukan secara rutin setiap tahun

  • Masalah gizi di Indonesia masih tinggi dan diperlukan peningkatan upaya perbaikan gizi masyarakat secara terus menerusPemenuhan kebutuhan informasi perkembangan Status Gizi dan kinerja kegiatan pembinaan gizi masyarakat dari tahun ke tahun berbasis komunitas secara nasional maupun regional Informasi hasil PSG diperlukan untuk: evaluasi kinerja program pembinaan gizi masyarakat, perumusan atau modifikasi kebijakan, dan perencanaan tahunan program perbaikan gizi masyarakatSurvei-survei besar (nasional) yang ada hanya memberikan informasi gizi dalam selang sekitar 3-5 tahun sekali (Riskesdas, SDKI, Susenas, dsb)

  • Analisis situasi pangan dan GiziAnalisis situasi pangan dan GiziKebijakan dan Perencanaan Program Pangan dan Gizi, dan EvaluasiPemantauan/ Peramalan Situasi Pangan dan Gizi dan faktor-faktor yang berkaitan Dan Faktor penyebabDan Faktor penyebabKewaspadaan untuk Tindakan segera pencegahan memburuknya keadaanImplementasi Program Pangan dan GiziT-1T-290*

  • *

  • *Memperoleh informasi perkembangan indikator kegiatan pembinaan gizi (Capaian indikator)Balita gizi buruk yang mendapat perawatanBalita ditimbang berat badannyaBayi usia kurang dari 6 bulan mendapat ASI EksklusifBalita 6-59 bulan mendapat kapsul vitamin AIbu hamil mendapat TTD min 90 tabletIbu hamil KEK mendapat makanan tambahanBalita kurus mendapat makanan tambahanRemaja putri mendapat TTDIbu nifas mendapat TTD dan kapsul vitamin ABayi baru lahir mendapat IMDBayi dengan BBLRBalita mempunyi Buku KIA/KMSBalita ditimbang yang naik berat badannyaIbu hamil AnemiaRumah tangga mengonsumsi garam beriodium

  • *Memenuhi kebutuhan daerah akan data dan informasi berbasis bukti dan spesifik wilayah Pengambilan tindakan intervensi sebagai respon terhadap informasi yang dihasilkan, baik tindakan segera (quick response) maupun tindakan rutin. Tersedianya data dan informasi yang dibutuhkan secara cepat, akurat, teratur dan berkelanjutan untuk perencanaan, penentuan kebijakan dan evaluasi.

  • *Desain: Kroseksional (Potong lintang)Lokasi: Tahun 2015 di direncanakan di semua Kab/KotaPopulasi dan sampel: Rumahtangga yang memiliki Balita 0-59 bulanKerangka sampling: Multi-stage 30 klaster per kab/kota dengan metode PPS berdasarkan jumlah penduduk. Klasternya adalah desa10 rumahtangga per klaster dengan cara memilih pusat klaster dan pemilihan rumahtangga sampel dengan metoda OBAT NYAMUK (disesuaikan dengan kondisi geografi)

  • *Berat badan dgn timbangan dgn akurasi 0,1 kg dan kualitas baikTinggi atau panjang badan dengan length-board untuk anak baduta atau yang belum/tidak bisa berdiri dan microtoise untuk > 2 tahun atau dgn posisi berdiriLiLA dan PLA diukur dengan pita LiLA pada WUS dan ibu hamilData lain terkait kinerja kegiatan program pembinaan gizi dikumpulkan melalui wawancara dan bila diperlukan dengan pemeriksaan dokumen (akte kelahiran, KMS, buku KIA)Wawancara dan pengukuran dilakukan terhadap semua anggota rumahtangga yang ada pada hari pengumpulan data

  • *Data Editing dilakukan untuk mengecek kelengkapan pengisian kuesioner dan konsistensi informasi yang dikumpulkanData Entry menggunakan Software yang dikembangkan khusus untuk Survei PSGData Cleaning untuk mengecek kesalahan yang terjadi saat Data Entry maupun angka-angka yang diragukan dan tidak konsisten yang tidak terdeteksi saat Data EditingMempersiapkan Master Datafile yang siap untuk diolah dan dianalisis

  • *Pengolahan data dapat dilakukan menggunakan Software yang ada (Contoh: SPSS, STATA) atau menggunakan Software khusus yang dikembangkan untuk pengolahan data survei PSGLuaran 1: Tabel status gizi balita, anak usia sekolah dan remaja, dewasa, Ibu hamil, dan WUSLuaran 2: Tabel cakupan TTD, Tabel kepemilikan buku KIA, Penimbangan di Posyandu, konsumsi garam beryodium, cakupan pemberian Vit. A , IMD dan ASI Ekslusif, Tata laksana Gizi Buruk

  • *Quality Assurance (Penjaminan mutu dataa. Perencanaan survei: sampling, penyiapan instrumen (kuesioner), pedoman, peralatan, softwareb. Pelatihan tenaga pengumpul data dan tenaga manajemen dataQuality Control (Pengawasan kualitas data) a. Supervisi atau pendampingan saat proses pengumpulan data b. Editing dan Cleaning data

  • Untuk pertanyaan tentang frekuensi penimbangan di Posyandu dalam 6 bulan terakhir (dalam kuesioner hanya untuk 1 balita):

    Bila hanya ada 1 balita tanyakan untuk balita tsb.Bila ada 2 balita atau lebih, yang 1 baduta dan 1 lagi umur 2 tahun atau lebih, tanyakan untuk yang badutaBila ada 2 anak baduta, tanyakan untuk balita diatas 6 bulanPERHATIAN 1

  • *A. Tahap Persiapana.Menetapkan tujuan surveib.Menetapkan disainc.Menetapkan populasi dan sampeld.Menyediakan Instrumen dan peralatane.Merekrut dan melatih petugasf.Menetapkan rencana kerja dan biaya B. Tahap pelaksanaana.Pengumpulan datab. Monitoring pelaksanaan pengumpulan data (kelengkapan informasi dan editing)

  • *C. Manajemen data dan Informasia.Data entryb.Data cleaningc.Pengolahan dan analisis data D. Penyusunan Laporan E. Diseminasi hasil

  • PENGORGANISASIAN SURVEI PSG

  • PERHATIAN 2Bila dalam 1 RUMAHTANGGA ada 2 atau lebih KELUARGA yang memiliki balita

    Bila ada 3 atau lebih keluarga Pilih (dgn dilotre) 2 keluarga untuk dikumpulkan datanyaBila ada 2 keluarga Pilih 1 keluarga (dgn dilotre) untuk dikumpulkan datanya

  • CONTOH KMS BALITACONTOH BUKU KIA

  • Garam bataGaram halusGaram curah

  • TERIMA KASIH

    DITERUSKAN DENGAN PENJELASAN SAMPLING DAN KUESIONER