PROVINSI JAWA TIMUR - dindik.jatimprov.go.id Atas Laporan... · seluruh pengeluaran yang...
Transcript of PROVINSI JAWA TIMUR - dindik.jatimprov.go.id Atas Laporan... · seluruh pengeluaran yang...
Catatan atas Laporan Keuangan - 1
PROVINSI JAWA TIMUR SATUAN KERJA PERANGKAT DAERAH
DINAS PENDIDIKAN CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN
TAHUN ANGGARAN 2017
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Berdasarkan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang
Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah kedua kalinya
dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011. Dalam pelaporan
keuangan dibedakan menjadi 2 (dua) entitas yaitu :
1. Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan daerah yang terdiri dari satu atau
lebih entitas akuntansi yang menurut ketentuan peraturan perundang-undangan
wajib menyampaikan laporan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan.
Entitas pelaporan dalam hal ini adalah Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
2. Entitas akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna barang
dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun laporan
keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan.
Organisasi Perangkat Daerah (OPD) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
merupakan salah satu entitas akuntansi yang berada di lingkup Pemerintah Provinsi
Jawa Timur dan oleh karenanya wajib menyusun Laporan keuangan untuk
digabungkan pada entitas pelaporan.
Penyusunan Laporan Keuangan pada Pemerintah Provinsi Jawa Timur
khususnya Dinas Pendidikan berdasarkan standar akuntansi berbasis akrual seperti
yang telah tertuang dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64 tahun 2013
tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada
Pemerintahan Daerah. Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP) berbasis akrual adalah
SAP yang mengakui pendapatan, beban, asset, utang, dan ekuitas dalam pelaporan
finansial berbasis akrual, serta mengakui pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam
pelaporan pelaksanaan anggaran berdasarkan basis yang diterapkan dalam APBD.
Basis akrual yaitu basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa
Catatan atas Laporan Keuangan - 2
lainnya pada saat transaksi dan peristiwa itu terjadi, tanpa memperhatikan saat kas
atau setara kas diterima atau dibayar. Sedangkan Basis Kas adalah basis akuntansi
yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar. Dalam Penyajian Laporan Keuangannya terdiri atas :
1. Laporan Realisasi Anggaran (LRA);
2. Laporan Perubahan Saldo Anggaran Lebih (LPSAL);
3. Neraca;
4. Laporan Operasional (LO);
5. Laporan Arus Kas (LAK);
6. Laporan Perubahan Ekuitas (LPE); dan
7. Catatan Atas Laporan Keuangan (CaLK).
Salah satu elemen laporan keuangan adalah Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
yaitu laporan yang menyajikan informasi tentang penjelasan atau daftar terinci atau
analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam LRA, LPSAL, LO, LPE, Neraca dan LAK
dalam rangka pengungkapan yang memadai. CaLK merupakan bagian yang tak
terpisahkan dari laporan keuangan yang berfungsi untuk memberikan informasi untuk
memudahkan pengguna dalam memahami Laporan Keuangan. Catatan atas Laporan
Keuangan meliputi penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang
disajikan dalam Laporan Realisasi Anggaran, Laporan Perubahan Saldo Anggaran
Lebih, Neraca, Laporan Operasional, Laporan Arus Kas, dan Laporan Perubahan
Ekuitas. Selain itu, di dalam CaLK juga dapat dijelaskan berbagai faktor, asumsi, dan
kondisi yang mempengaruhi angka-angka Laporan Keuangan.
1.2 Maksud dan Tujuan Penyusunan Laporan Keuangan
Maksud Penyusunan Laporan Keuangan
1. Kebijakan Keuangan APBD Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur didasarkan pada
prinsip-prinsip keadilan yang dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat.
Kebijakan Keuangan ini diharapkan bisa meningkatkan kualitas pelayanan publik
terutama di bidang pendidikan di Jawa Timur.
2. Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur mempunyai kewajiban untuk melaporkan
upaya-upaya yang telah dilakukan serta hasil yang dicapai dalam pelaksanaan
kegiatan secara sistematis dan terstruktur pada suatu periode pelaporan untuk
kepentingan:
Catatan atas Laporan Keuangan - 3
a. Akuntabilitas
Mempertanggungjawabkan pengelolaan sumber daya serta pelaksanaan
kebijakan yang dipercayakan kepada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
dalam mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara periodik.
b. Manajemen
Membantu para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi pelaksanaan
kegiatan pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur dalam periode pelaporan
sehingga memudahkan fungsi perencanaan, pengelolaan dan pengendalian atas
seluruh aset, kewajiban, dan ekuitas dana Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur untuk kepentingan masyarakat.
c. Transparansi
Memberikan informasi keuangan yang terbuka dan jujur kepada masyarakat
berdasarkan pertimbangan bahwa masyarakat memiliki hak untuk mengetahui
secara terbuka dan menyeluruh atas pertanggungjawaban Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur dalam pengelolaan sumber daya yang dipercayakan
kepadanya dan ketaatannya pada peraturan perundang-undangan.
d. Keseimbangan Antargenerasi (intergenerational equity)
Membantu para pengguna laporan untuk mengetahui apakah penerimaan Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada periode laporan cukup untuk membiayai
seluruh pengeluaran yang dialokasikan dan apakah generasi yang akan datang
diasumsikan akan ikut menanggung beban pengeluaran tersebut.
e. Evaluasi Kinerja
Mengevaluasi kinerja entitas pelaporan dalam penggunaan sumber daya
ekonomi yang dikelola pemerintah untuk mencapai kinerja yang direncanakan.
Tujuan Pelaporan Keuangan
Pelaporan keuangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menyajikan
informasi yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas
dan membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial, maupun politik dengan:
1. Menyediakan informasi mengenai apakah penerimaan periode berjalan cukup
untuk membiayai seluruh pengeluaran.
2. Menyediakan informasi mengenai apakah cara memperoleh sumber daya ekonomi
dan alokasinya telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan
perundang-undangan.
3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumber daya ekonomi yang digunakan
dalam kegiatan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur serta hasil-hasil yang telah
dicapai.
Catatan atas Laporan Keuangan - 4
4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.
5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur berkaitan dengan sumber-sumber penerimaan dan
pengeluarannya dan sebagai bahan pertimbangan serta evaluasi bagi
pengalokasian anggaran.
6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur, apakah mengalami kenaikan atau penurunan, sebagai akibat
kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
1.3 Landasan Hukum Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja
Daerah Tahun Anggaran 2017 ini disusun Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
dengan berpedoman pada ketentuan yang termuat dalam :
1. Undang-undang No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara;
2. Undang-undang No. 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara;
3. Undang-undang No. 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan
Tanggungjawab Keuangan Negara;
4. Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 Tentang Perimbangan Keuangan antara
Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah;
5. Undang-undang No. 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah;
6. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standar Akuntansi
Pemerintahan;
7. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan
Daerah;
8. Peraturan Pemerintah No. 8 Tahun 2006 tentang Laporan Keuangan dan Kinerja
Instansi Pemerintah;
9. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 13 Tahun 2006 yang
telah diubah kedua kalinya menjadi Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik
Indonesia Nomor 21 Tahun 2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan
Daerah;
10. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 64 Tahun 2013
tentang Penerapan Standar Akuntansi Pemerintahan Berbasis Akrual pada
Pemerintah Daerah;
Catatan atas Laporan Keuangan - 5
11. Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 73 Tahun 2015
tentang Penyisihan Piutang dan Penyisihan Dana Bergulir pada Pemerintah
Daerah;
12. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tanggal 5 April 2007
Nomor 900/316/BAKD/2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur
Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan
Daerah;
13. Surat Edaran Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tanggal 4 September
2007 Nomor 900/743/BAKD/2007 perihal Modul Akuntansi Keuangan
Pemerintah Daerah;
14. Peraturan Daerah Jawa Timur Nomor 2 Tahun 2007 tentang Pengelolaan
Keuangan Daerah Provinsi Jawa Timur;
15. Peraturan Daerah Provinsi Jawa Timur Nomor 7 Tahun 2017 tentang Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran
2017;
16. Peraturan Gubernur Nomor 61 tahun 2017 tentang Penjabaran Perubahan
Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran
2017;
1.4 Sistematika Penulisan Catatan Atas Laporan Keuangan
Berdasarkan Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 yang telah diubah kedua
kalinya menjadi Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang pedoman pengelolaan
keuangan daerah, indikator tersebut adalah:
1. Masukan (Input), yaitu tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat atau besaran
sumber-sumber dana, sumber daya manusia, material, waktu, teknologi, dan
sebagainya yang digunakan untuk melaksanakan program/kegiatan.
2. Keluaran (Output) adalah tolok ukur kinerja berdasarkan produk (barang atau
jasa) yang dihasilkan dari program atau kegiatan sesuai dengan masukan yang
digunakan.
3. Hasil (Outcome) adalah tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat keberhasilan yang
dapat dicapai berdasarkan keluaran program atau kegiatan yang sudah
dilaksanakan.
4. Manfaat (Benefit) adalah tolok ukur kinerja berdasarkan tingkat kemanfaatan yang
dapat dirasakan sebagai nilai tambah bagi masyarakat dan pemerintah daerah dari
hasil.
Catatan atas Laporan Keuangan - 6
5. Dampak (Impact) adalah tolok ukur kinerja berdasarkan dampaknya terhadap
makro yang ingin dicapai dari manfaat.
Sistematika penulisan yang dilakukan dalam penyusunan Catatan atas Laporan
Keuangan ini akan dominan berbentuk narasi deskriptif dengan penjelasan-penjelasan
tambahan yang singkat dan jelas disertai angka-angka yang sesuai dengan Laporan
Realisasi Anggaran tahun 2017. Cara penulisan ini diharapkan akan dapat memberi
penjelasan yang memadai tentang aktivitas Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yang
tergambar melalui laporan keuangan.
Sistematika penulisan Catatan atas Laporan Keuangan dibagi dalam 7 bab
dengan rincian pembahasan sebagai berikut :
BAB I : Pendahuluan
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan tujuan penyusunan laporan keuangan
1.3. Landasan hukum penyusunan laporan keuangan
1.4. Sistematika penulisan catatan atas laporan keuangan.
BAB II
BAB III
: Ekonomi Makro, kebijakan keuangan dan pencapaian target
kinerja APBD
2.1. Ekonomi makro
2.2. Kebijakan Keuangan
2.3. Indikator pencapaian target kinerja APBD
Ikhtisar Pencapaian Kinerja Keuangan
3.1 Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
3.2 Hambatan dan Kendala Yang Ada Dalam Pencapaian
Target Yang Telah Ditetapkan
BAB IV : Kebijakan Akuntansi
4.1. Entitas akuntansi keuangan daerah
4.2. Basis akuntansi yang mendasari penyusunan laporan
keuangan
4.3. Basis pengukuran yang mendasari penyusunan laporan
keuangan
4.4. Penerapan kebijakan akuntansi berkaitan dengan
Catatan atas Laporan Keuangan - 7
ketentuan yang ada dalam standar akuntansi
pemerintahan.
BAB V : Penjelasan pos-pos laporan keuangan
5.1. Rincian dan penjelasan masing – masing pos – pos
pelaporan keuangan
5.1.1. Pendapatan
5.1.2. Belanja
5.1.3. Pembiayaan
5.1.4. Aset
5.1.5. Kewajiban
5.1.6. Ekuitas Dana
5.2. Pengungkapan atas pos – pos aset dan kewajiban yang
timbul sehubungan dengan penerapan basis akrual atas
pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya dengan
penerapan basis kas, untuk entitas pelaporan yang
menggunakan basis akrual.
BAB VI : Penjelasan atas informasi – informasi non keuangan
BAB VII : Penutup
Catatan atas Laporan Keuangan - 8
BAB II
EKONOMI MAKRO, KEBIJAKAN KEUANGAN DAN
PENCAPAIAN TARGET KINERJA APBD
2.1. Ekonomi Makro
Dalam perkembangannya, pranata ekonomi memelihara kelangsungan sistem
nilainya tidak pernah lepas dari keterkaitan dengan ruang-ruang sosial lainnya baik itu
pranata politik, pendidikan, kemasyarakatan atau keluarga maupun agama. Disini
dapat diamati karakteristik hubungan pranata sosial dalam masyarakat terkini yang
cenderung bersifat kompleks, fungsional, independen, serta memiliki ketergantungan
yang tinggi sehingga mampu menjabarkan sebuah pola hubungan yang bersifat
sistemik konsekuensi dunia pendidikan dengan sektor ekonomi masyarakat Indonesia
memiliki hubungan yang erat, di mana kedua komponen lembaga tersebut merupakan
aset negara yang memerlukan pengelolan secara hati-hati dan cermat.
Secara lebih khusus hubungannya menyangkut modal fisik, tenaga kerja dan
kemajuan teknologi yang menjadi tiga faktor pokok sebagai masukan (input) dalam
produksi pendapatan nasional. Semakin besar jumlah tenaga kerja (yang berarti laju
pertumbuhan penduduk tinggi) semakin besar pendapatan nasional dan semakin tinggi
pertumbuhan ekonomi.
Dengan demikian infrastruktur dan sarana-sarana yang melayani kehidupan
masyarakat kini beralih tangan menjadi wewenang negara. Secara lebih luas otomatis
perubahan struktur sosial politik berdampak bergesernya format hubungan antara
lembaga sosial ekonomi dengan lembaga pendidikan. Oleh sebab itu, kebijakan
pemerintah untuk membangun pilar-pilar kesejahteraan ekonomi masyarakat akan
tetap berkorelasi kuat dengan praktik pendidikan sebagai pencetak operator pelaksana
transformasi kemajuan dan pertumbuhan ekonomi.
Realitas globalisasi yang demikian membawa sejumlah implikasi bagi
pengembangan SDM di Indonesia. Salah satu tuntutan globalisasi adalah daya saing
ekonomi. Daya saing ekonomi akan terwujud bila didukung oleh SDM yang handal.
Untuk menciptakan SDM berkualitas dan handal yang diperlukan adalah pendidikan.
Pendidikan dianggap sebagai mekanisme kelembagaan pokok dalam mengembangkan
Catatan atas Laporan Keuangan - 9
keahlian dan pengetahuan. Pendidikan merupakan kegiatan investasi di mana
pembangunan ekonomi sangat berkepentingan. Bagaimanapun pembangunan ekonomi
membutuhkan kualitas SDM yang unggul baik dalam kapasitas penguasaan IPTEK
maupun sikap mental, sehingga dapat menjadi subjek atau pelaku pembangunan yang
handal. Dalam kerangka globalisasi, penyiapan pendidikan perlu juga disinergikan
dengan tuntutan kompetisi. Oleh karena itu, dimensi daya saing dalam SDM semakin
menjadi faktor penting sehingga upaya memacu kualitas SDM melalui pendidikan
merupakan tuntutan yang harus dikedepankan.
Oleh karena itu, untuk mengantisipasi tuntutan globalisasi seyogyanya
kebijakan link and match mendapat tempat sebagai sebuah strategi yang
mengintegrasikan pembangunan ekonomi dengan pendidikan. Namun sayangnya ide
link and match yang tujuannya untuk menghubungkan kebutuhan tenaga kerja dengan
dunia pendidikan belum ditunjang oleh kualitas kurikulum sekolah yang memadai
untuk menciptakan lulusan yang siap kerja. Penerapan Kurikulum Berbasis
Kompetensi (KBK) adalah salah satu jalur menuju ke sana.
Oleh karena itu harus ada perubahan paradigma, agar proses pembangunan
mampu mendorong terbentuknya berbagai keahlian yang bisa mengolah SDA dan bisa
semakin memandirikan struktur ekonomi bangsa. Supaya visi tersebut pun terjadi di
berbagai daerah, maka harus ada koreksi total kebijakan pembangunan pendidikan di
tingkat makro dengan berbasiskan kepada pluralitas daerah. Dengan demikian
harapannya akan tercipta SDM yang mampu memperjuangkan kebutuhan dan
penguatan masyarakat lokal.
2.2. Kebijakan Keuangan
Perhitungan APBD merupakan dokumen Pertanggungjawaban Pemerintah
Daerah mengenai Pelaksanaan APBD untuk Tahun Anggaran yang telah ditutup, oleh
karenanya Laporan Pertanggungjawaban Pelaksanaan APBD mencerminkan realisasi
dari pelaksanaan program/kegiatan yang disusun dan dilaksanakan dengan
mempertimbangkan potensi dan kondisi sosial ekonomi wilayah yang mendapat
perhatian, disamping merupakan salah satu indikator untuk mengukur tingkat
kemajuan dan perkembangan suatu daerah.
Pertanggungjawaban keuangan ini digunakan untuk menyajikan informasi
yang bermanfaat bagi para pengguna laporan dalam menilai akuntabilitas dan
Catatan atas Laporan Keuangan - 10
membuat keputusan baik keputusan ekonomi, sosial maupun politik sebagai
perwujudan asas transparansi, demokrasi dan akuntabilitas dalam rangka perwujudan
Good Governance.
Dalam pendekatan kinerja, maka usulan program, kegiatan dan anggaran
dinilai tingkat kewajarannya melalui rasionalisasi dan sinkronisasi program, dengan
demikian laporan pertanggungjawaban keuangan Organisasi Perangkat Daerahharus
memuat hal-hal dibawah ini agar dapat dievaluasi dan menjadi bahan pertimbangan
bagi pengalokasian anggaran :
1. Menyediakan informasi mengenai apakah penerimaan periode berjalan cukup
untuk membiayai seluruh pengeluaran;
2. Menyediakan informasi mengenai apakah cara memperoleh sumberdaya ekonomi
dan alokasinya telah sesuai dengan anggaran yang ditetapkan dan peraturan
perundang-undangan
3. Menyediakan informasi mengenai jumlah sumberdaya ekonomi yang digunakan
dalam kegiatan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur serta hasil-hasil yang telah
dicapai.
4. Menyediakan informasi mengenai bagaimana Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur mendanai seluruh kegiatannya dan mencukupi kebutuhan kasnya.
5. Menyediakan informasi mengenai posisi keuangan dan kondisi Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur berkaitan dengan sumber-sumber penerimaan dan
pengeluarannya.
6. Menyediakan informasi mengenai perubahan posisi keuangan Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur apakah mengalami kenaikan atau penurunan sebagai akibat
kegiatan yang dilakukan selama periode pelaporan.
7. Sebagai pertanggungjawaban Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur kepada
Pemerintah Daerah atas pelaksanaan anggaran yang diberikan.
8. Sebagai dasar penyusunan laporan keuangan di Pemerintah Daerah.
Laporan keuangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur disusun untuk
menyediakan informasi yang relevan mengenai posisi keuangan dan seluruh transaksi
yang dilakukan oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur selama satu periode
pelaporan. Laporan keuangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terutama
digunakan untuk membandingkan realisasi pendapatan dan belanja dengan anggaran
yang telah ditetapkan, menilai kondisi keuangan, menilai efektivitas dan efisiensi Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur, dan membantu menentukan ketaatannya terhadap
peraturan perundang-undangan.
Catatan atas Laporan Keuangan - 11
2.3. Indikator Pencapaian Target Kinerja APBD
Indikator pencapaian target kinerja anggaran pendapatan dan belanja daerah
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur antara lain :
NO PROG/KEG INDIKATOR KELUARAN SATUAN SASARAN
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
1 Pelaksanaan Administrasi Perkantoran
Terwujudnya database OPD sebagai penunjang pusat data administrasi perkantoran
Bidang 10 bidang
Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
2
Penyediaan Peralatan dan kelengkapan Sarana dan Prasarana
Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana
Bidang dan UPT
10 Bidang dan UPT
3 Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Jumlah sarana dan prasarana kantor yang mendapat pemeliharaan
Bidang dan UPT
10 Bidang dan UPT
Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
4
Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah
Meningkatnya kualitas mutu pendidikan melalui bantuan hibah dan bantuan keuangan
Kab/kota 38 Kab/kota
5 Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Tersedianya SDM Pelayanan Pendidikan Yang Profesional dan Sarana Prasarana Pelayanan
Orang 800 orang
Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan Pemerintahan
6 Penyusunan Dokumen Perencanaan
Peningkatan Pelaksanan Program Pendidikan
Dokumen 6 Dokumen
7 Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran
Laporan Pelaksanaan Kegiatan Dokumen 6 Dokumen
8 Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem Informasi data
Meningkatnya Pelayanan Informasi Pendidikan
Dokumen 4 Dokumen
Program Pendidikan Anak Usia Dini
9 Perluasan dan Peningkatan Mutu PAUD
Terselenggaranya kegiatan peningkatan mutu PAUD
Kegiatan 1 Kegiatan
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
10 Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan SD/MI
Terselenggaranya Workshop kepada kepala, guru, dan pengawas SD
Kegiatan 3 Kegiatan
11
Mutu Pendidikan SMA/SMK dan PK-PLK melalui Pendidikan Jarak Jauh
Pembinaan dan Peningkatan Mutu Pendidikan
Anak, kegiatan
1.008 anak, 3 kegiatan
12 Peningkatan Mutu Pendidikan SMP/MTs
Terlaksananya kegiatan pengembangan kecakapan vokasional dan pemberdayaan sekolah bagi guru dan siswa pendidikan SMP/MTs
Kegiatan 1 kegiatan
13 Pengelolaan BOS Pendidikan Terlaksananya Lomba kinerja dalam pengelolaan BOS
Kegiatan 1 kegiatan
Catatan atas Laporan Keuangan - 12
NO PROG/KEG INDIKATOR KELUARAN SATUAN SASARAN
Program Pendidikan Menengah
14
Pengembangan Metode Belajar dan Mengajar Menggunakan Teknologi Informasi dan Komunikasi
Meningkatnya pemanfaatan TIK dalam pengembangan metode pembelajaran
Orang, kegiatan, lembaga
1.452 orang, 7 kegiatan, 779 lembaga
15 Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Jumlah lembaga SMA yang mendapat bantuan sarana prasarana
Kegiatan 7 kegiatan
16 Pengelolaan SMA Olah Raga Sidoarjo
Jumlah siswa UPT SMA Negeri Olahraga Jatim, 10 Cabor, 12 bulan
Siswa 208 siswa
17 Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMK
Bertambahnya guru adaptif, normatif dan produktif SMK yang kompeten
Orang 2.907 orang
18 Pengelolaan mutu pendidikan melalui Teknologi Informasi Komunikasi
Pembinaan dan peningkatan mutu pendidikan
Orang, program
1.250 orang, 6 program
19 Peningkatan mutu dan relevansi pendidikan SMA
Jumlah peserta didik dalam rangka peningkatan prestasi ke tingkat nasional
Kegiatan 3 kegiatan
20 Pengelolaan Manajemen Pendidikan SMA
Jumlah tenaga kependidikan SMA yang mengikuti bimtek peningkatan mutu
Orang 3.214 Org 24 orang
21 Pengelolaan Bantuan Khusus Siswa Miskin (BKSM)
Terlaksananya kegiatan peningkatan pengelolaan BOS pendidikan menengah
Kegiatan 1 Kegiatan
22 Pelatihan Kompetensi Guru/Siswa SMK
Jumlah guru/siswa SMK yang mendapatkan Pelatihan Kompetensi
Peserta 10.200 peserta
23 Penyelenggaraan BOS Pendidikan Menengah
Terlaksananya Bantuan Operasional Sekolah Pendidikan Menengah
Siswa 640.056 Siswa
24 Sarana Prasarana Pendidikan Menengah Umum (DAK)
Terlaksananya bantuan sarana prasarana pendidikan menengah umum
Lembaga 826 Lembaga
25 Sarana prasarana Pendidikan Menengah Kejuruan (DAK)
Terlaksananya bantuan sarana prasarana Pendidikan Menengah Kejuruan
Lembaga 1.421 Lembaga
26 Peningkatan Sarana dan Prasarana SMK
Terlaksananya bantuan sarana prasarana Pendidikan Menengah Kejuruan
Lembaga 52 Lembaga
27 Peningkatan Pengelolaan Kelembagaan dan Peserta Didik SMK
Meningkatnya pencapaian standar manajemen dan kualitas pendidikan SMK
Lembaga 1.664 Lembaga
28 Peningkatan pengelolaan Penatausahaan di UPT PPK
Jumlah sarana dan prasarana bengkel pelatihan yang terpelihara
Paket 9 Paket
29 Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Pelatihan di UPT PPK
Jumlah materi pelatihan yang tersusun
Materi 12 jurusan x 2 materi = 24 Materi
30 Peningkatan dan Pengembangan Prestasi Akademik Peserta Didik SMA
Terselenggaranya kegiatan lomba prestasi akademik siswa didik SMA
Kegiatan 3 kegiatan
31 Peningkatan dan Pengembangan Prestasi Akademik Peserta Didik SMK
Terselenggaranya kegiatan lomba prestasi akademik siswa didik SMK
Kegiatan 2 Kegiatan
32 Peningkatan dan pengembangan prestasi Non Akademik Peserta Didik SMA
Terselenggaranya kegiatan lomba prestasi non akademik siswa didik SMA
Kegiatan 5 Kegiatan
33 Peningkatan dan Pengembangan Prestasi Non Akademik Peserta Didik SMK
Terselenggaranya kegiatan Lomba prestasi non akademik siswa didik SMK
Kegiatan 4 Kegiatan
Catatan atas Laporan Keuangan - 13
NO PROG/KEG INDIKATOR KELUARAN SATUAN SASARAN
34
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Surabaya
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Lembaga 32 Lembaga
35 Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Gresik
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Lembaga 24 Lembaga
36 Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Sidoarjo
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Lembaga 25 Lembaga
37 Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Mojokerto
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 25 sekolah
38 Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Jombang
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 22 Sekolah
39 Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Malang
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 47 Sekolah
40 Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Batu
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 7 Sekolah
41
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Bojonegoro
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 45 Sekolah
42 Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Tuban
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 31 Sekolah
43 Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Lamongan
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 20 Sekolah
44 Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Madiun
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 33 Sekolah
45 Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Ngawi
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 22 Sekolah
46 Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Magetan
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 17 Sekolah
47 Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Ponorogo
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 25 Sekolah
48 Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Pacitan
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 24 Sekolah
49 Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Kediri
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 32 Sekolah
50 Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Nganjuk
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 24 Sekolah
51 Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Blitar
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 25 Sekolah
52
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Tulungagung
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 22 Sekolah
53
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Ternggalek
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 19 Sekolah
54
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Pasuruan
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 34 Sekolah
Catatan atas Laporan Keuangan - 14
NO PROG/KEG INDIKATOR KELUARAN SATUAN SASARAN
55
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Probolinggo
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 36 Sekolah
56
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Lumajang
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 22 Sekolah
57 Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Jember
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 27 Sekolah
58
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Bondowoso
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 32 Sekolah
59 Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Situbondo
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 16 Sekolah
60
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Banyuwangi
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 32 Sekolah
61 Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Bangkalan
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 21 Sekolah
62 Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Sampang
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 19 Sekolah
63
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Pamekasan
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 17 Sekolah
64
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK Wilayah Sumenep
Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan SMA dan SMK
Sekolah 15 Sekolah
Program Pendidikan Non Formal
65 Pengelolaan Pendidikan Masyarakat
Terselenggaranya Program Pendidikan Non Formal Informal
Kegiatan 1 Kegiatan
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
66
Pendidikan Lanjutan Bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk Memenuhi Standar Kualifikasi
Guru yang memiliki kualifikasi pendidikan S1 dan S2
Kegiatan 170 Kegiatan
67
Pengelolaan Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan
Terlaksananya Kegiatan Workshop, Bimbingan Teknis dan Pembinaan bagi Guru dan Tenaga Kependidikan
Kegiatan 15 Kegiatan
68
Seleksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi
Guru dan Tenaga Kependidikan yang mengikuti seleksi berprestasi dan berdedikasi
Orang 1.290 orang
69
Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Guru dan Tenaga Kependidikan memiliki syarat kualifikasi minimal dan meningkat kesejahteraannya
Orang 24.602 orang
70
Pengelolaan Kesejahteraan Guru dan Tenaga Kependidikan
Guru dan Tenaga Kependidikan non PNS meningkat kesejahteraan dan motivasi pengabdiannya
Orang 7.770 orang
NO PROG/KEG INDIKATOR KELUARAN SATUAN SASARAN
Catatan atas Laporan Keuangan - 15
NO PROG/KEG INDIKATOR KELUARAN SATUAN SASARAN
Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK)
71
Pengelolaan Mutu PK-PLK Jumlah kab/kota yang mendeklarasikan penyelenggaraan pendidikan Inklusif
Kab/kota 14 Kab/Kota
72
Penyelenggaraan Manajemen PK-PLK Jumlah anak berkebutuhan khusus
(ABK) yang bersekolah Siswa 16.000 siswa
73
Penyelenggaraan BOS Pendidikan Khusus
Terlaksananya Bantuan Operasional Sekolah Pendidikan Khusus
Siswa 17.428 siswa
Catatan atas Laporan Keuangan - 16
BAB III
IKHTISAR PENCAPAIAN KINERJA KEUANGAN
3.1. Ikhtisar Realisasi Pencapaian Target Kinerja Keuangan
3.1.1. Target dan Realisasi Pendapatan
No.
Uraian
Anggaran Setelah Perubahan
Realisasi
Rp. %
1 2 3 4 5
1 PENDAPATAN ASLI DAERAH 138.480.000,00 125.818.408,00 90.86
1.1 RETRIBUSI DAERAH 75.000.000,00 46.110.000,00 61.48
1.2 LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH
63.480.000,00 79.708.408,00 125.56
JUMLAH PENDAPATAN 138.480.000,00 125.818.408,00 90.86
Pendapatan Asli Daerah dengan anggaran sebesar Rp. 138.480.000,00
terealisasi sebesar Rp. 125.818.408,00 atau 90.86% dengan rincian sebagai berikut :
1. Retribusi daerah dengan anggaran sebesar Rp.75.000.000,00 terealisasi sebesar Rp.
46.110.000,00 atau 61.48%. Target Retribusi Daerah tidak tercapai dikarenakan
Adanya Renovasi pada salah satu obyek retribusi sehingga tidak dapat
dimaksimalkan dalam pelaksanaannya dan jumlah penyewa gedung Taruna Loka
Claket dan Asrama Gedung Jagir dibawah estimasi.
2. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah dengan anggaran sebesar Rp.
63.480.000,00 terealisasi sebesar Rp. 79.708.408,00 atau 125.56%. Lain-lain
Pendapatan Asli Daerah yang Sah melampaui target karena adanya pendapatan dari
pengembalian atas temuan pemeriksa yang tidak dianggarkan.
3.1.2. Target dan Realisasi Belanja
3.1.2.1. Belanja Tidak Langsung
Uraian Anggaran TA. 2017
Gaji dan Tunjangan 2.251.008.092.000,00 2.152.625.948.421.51
Tambahan Penghasilan PNS 1.381.905.620.000,00 1.223.892.923.513,00
Insentif Pemungutan Restribusi 2.250.000,00 0,00
Total Belanja Pegawai - BTL 3.632.915.962.000,00 3.376.518.871.934.51
Berdasarkan capaian realisasi belanja tidak langsung yaitu sebesar Rp.
3.376.518.871.934.51 dari total anggaran sebesar Rp. 3.632.915.962.000,00 atau
92.94%, belanja tidak langsung Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah
efisien.
Catatan atas Laporan Keuangan - 17
3.1.2.2. Belanja Langsung
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran
a. Pelaksanaan Administrasi Perkantoran
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 15.465.884.334,00 terealisasi sebesar
Rp. 14.731.108.620,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 95.25%.
Keluaran : Terwujudnya database OPD sebagai penunjang pusat
data administrasi perkantoran
Hasil : Tersedianya data dan informasi pendidikan
Manfaat : Meningkatnya pelayanan administrasi perkantoran
Dampak : Mudahnya pengguna data dalam memperoleh informasi
pendidikan
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 4,75% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, pelaksanaan administrasi
perkantoran di lingkungan Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur telah berjalan dengan lancar sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efektif.
2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur
a. Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 12.630.941.400,00 terealisasi sebesar
Rp. 12.194.224.517,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 96.54%.
Keluaran : Meningkatnya kualitas sarana dan prasarana
Hasil : Sarana dan prasarana memadai
Manfaat : Meningkatnya sarana dan prasarana aparatur
Dampak : Berkurangnya keluhan mengenai sarana dan prasarana
dilingkungan Dinas Pendidikan Prov. Jatim.
Catatan atas Laporan Keuangan - 18
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 3.46% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas Berdasarkan capaian kinerja, Penyediaan Peralatan dan
Kelengkapan Sarana dan Prasarana di lingkungan Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah memenuhi target
sehingga dapat dikatakan kegiatan telah efektif.
b. Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 7.355.773.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 7.223.008.975,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 98.20%.
Keluaran : Jumlah sarana dan prasarana kantor yang mendapat
pemeliharaan.
Hasil : Terpenuhinya pemeliharaan sarana dan prasarana
kantor
Manfaat : Meningkatnya kelengkapan sarana dan prasarana
aparatur
Dampak : Menurunnya ketidak-puasan aparatur tentang sarana
dan prasarana
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 1,80% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, telah terealisasi
Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan
Prasarana dengan lancar, sehingga kegiatan telah
dikatakan efektif.
3. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah
a. Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 2.443.149.500,00 terealisasi sebesar
Rp. 2.397.057.334,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 98.11%.
Keluaran : Meningkatnya kualitas mutu pendidikan melalui
Catatan atas Laporan Keuangan - 19
bantuan hibah dan bantuan keuangan.
Hasil : Terselenggaranya hibah dan bantuan keuangan bidang
pendidikan.
Manfaat : Meningkatnya kapasitas kelembagaan Pemerintah
Daerah.
Dampak : Tersalurkan bantuan hibah.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 1.89% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, Koordinasi dan
Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah berjalan
dengan lancar, sehingga kegiatan telah dikatakan
efektif.
b. Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 6.670.106.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 6.221.213.300,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 93.27%.
Keluaran : Tersedianya SDM Pelayanan Pendidikan Yang
Profesional dan Sarana Prasarana Pelayanan.
Hasil : Terciptanya aparatur yang profesional.
Manfaat : Meningkatnya sumber daya aparatur.
Dampak : Kompetensi aparatur meningkat.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 6,73% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, Peningkatan Kapasitas
Sumber Daya Aparatur di lingkungan Dinas Pendidikan
Prov. Jatim telah berjalan dengan lancar sehingga
kegiatan telah dikatakan efektif.
4. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen
Penyelenggaraan Pemerintahan
a. Penyusunan Dokumen Perencanaan
Indikator Kinerja :
Catatan atas Laporan Keuangan - 20
Masukan : Dana Rp. 2.188.646.300,00 terealisasi sebesar
Rp. 2.133.684.710,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 97.49%.
Keluaran : Peningkatan pelaksanaan Program Pendidikan.
Hasil : Jumlah dokumen perencanaan OPD (Review
Rentsra,RKA,RKPA,DPA,DPPA,Renja)
Manfaat : Meningkatnya pelaksanaan program pendidikan.
Dampak : Program pendidikan dapat terlaksana dengan baik.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 2.51% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan tersebut telah
berjalan dengan lancar dan efektif.
b. Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan
Anggaran
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.157.060.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.116.272.208,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 96.47%.
Keluaran : Laporan Pelaksanaan Kegiatan.
Hasil : Jumlah dokumen laporan (Lakip,LPPD,Laporan
Kinerja,LKPJ,Lap Triwulanan/Lap Tahunan)
Manfaat : Laporan Pelaksanaan Kegiatan dapat berjalan dengan
baik.
Dampak : Pengawasan terhadap kualitas kegiatan meningkat.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 3.53% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan tersebut telah
berjalan dengan lancar dan efektif.
c. Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem
Informasi Data
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 2.094.280.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 2.045.412.110,00 sehingga tingkat capaian
Catatan atas Laporan Keuangan - 21
kinerjanya 97.67%.
Keluaran : Meningkatnya Pelayanan Informasi Pendidikan.
Hasil : Jumlah update database OPD tingkat provinsi Buku
Dapodik, Leaflet Pendidikan dan Buku statistic
pendidikan.
Manfaat : Kompetensi operator data pendidikan meningkat.
Dampak : Pelayanan Informasi Pendidikan dapat berjalan lebih
baik.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 3.33% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan tersebut telah
berjalan dengan lancar dan efektif.
5. Program Pendidikan Anak Usia Dini
a. Perluasan dan Peningkatan Mutu PAUD
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 4.355.326.500,00 terealisasi sebesar
Rp. 4.338.510.260,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 99.61%.
Keluaran : Terselenggaranya kegiatan peningkatan mutu PAUD.
Hasil : Jumlah peserta kegiatan koordinasi mutu PAUD
Manfaat : Meningkatnya kreativitas anak dan kualitas pengajaran
guru TK/RA.
Dampak : Tertampung dan meningkatnya mutu pendidikan
TK/RA.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 0.39% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Perluasan dan
Peningkatan Mutu TK/RA dilingkungan Dinas
Pendidikan Prov. Jatim telah berjalan dengan lancar
sehingga dapat dikatakan kegiatan telah efektif.
6. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun
a. Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan SD/MI
Catatan atas Laporan Keuangan - 22
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 529.644.500,00 terealisasi sebesar
Rp. 475.998.380,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 89.87%.
Keluaran : Terselenggaranya worshop kepada kepala guru dan
pengawas SD
Hasil : Jumlah peserta kegiatan koordinasi Peningkatan mutu
pendidikan SD/MI
Manfaat : Terpacunya siswa dan guru untuk meraih prestasi
Dampak : Menurunnya tingkat putus sekolah SD/MI
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 10.13% sehingga dapat dikatakan
kegiatan belum efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Perluasan dan
Peningkatan Mutu Pendidikan SD/MI dilingkungan
Dinas Pendidikan Prov. Jatim telah berjalan dengan
lancar namun belum efektif.
b. Mutu Pendidikan SMA/SMK dan PK-PLK melalui Pendidikan Jarak jauh
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.218.650.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.211.750.200,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 99.43%.
Keluaran : Pembinaan dan Peningkatan Mutu Pendidikan
Hasil : Meningkatnya Wawasan, Pengetahuan dan
Ketrampilan Guru SD dan SMP
Manfaat : Terbentuknya cara dan kegiatan yang dipersiapkan
pihak sekolah dan pengurus OSIS untuk
memperkenalkan lingkungan sekolah bagi siswa baru.
Dampak : Menurunnya tingkat ketidaknyamanan siswa dalam
belajar.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 0.57% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Perluasan
kesempatan belajar SD dan SMP di Jawa Timur telah
Catatan atas Laporan Keuangan - 23
berjalan dengan lancar sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efektif.
c. Peningkatan Mutu Pendidikan SMP/MTs
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 288.869.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 236.975.760,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 82.04%.
Keluaran : Terlaksananya kegiatan pengembangan kecakapan
vokasional dan pemberdayaan sekolah bagi guru dan
siswa pendidikan SMP/MTs
Hasil : Jumlah peserta kegiatan koordinasi peningkatan mutu
pendidikan SMP/MTs
Manfaat : Meningkatkan pencapaian mutu pendidikan
Dampak : Menurunnya tingkat ketidaknyamanan siswa dalam
belajar.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 17.96% sehingga dapat dikatakan
kegiatan belum efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Manajemen Pendidikan SMP/MTs di Jawa Timur telah
berjalan dengan lancar namun belum efektif.
d. Pengelolaan BOS Pendidikan
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 427.665.600,00 terealisasi sebesar
Rp. 402.755.700,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 94.18%.
Keluaran : Terlaksananya lomba kinerja dalam pengelolaan BOS
Hasil : Jumlah peserta kegiataan koordinas pengelolaan BOS
Dikdas
Manfaat : Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan dasar
Dampak : Terarahnya penggunaan dana bantuan operasional
sekolah sehingga pelaksanaan dapat berjalan dengan
lancar.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
Catatan atas Laporan Keuangan - 24
anggaran sebesar 5.82% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pengawasan
BOS Pendidikan Dasar telah berjalan dengan lancar
sehingga dapat dikatakan kegiatan telah efektif.
7. Program Pendidikan Menengah
a. Pengembangan Metode Belajar dan Mengajar Menggunakan Teknologi
Informasi dan Komunikasi
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 4.464.520.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 4.451.472.172,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 99.71%.
Keluaran : Meningkatnya Pemanfaatan TIK Dalam Pengembangan
Metode Pembelajaran
Hasil : Penggunaan TIK Dalam Proses Belajar Mengajar
Manfaat : Meningkatnya pengembangan model pembelajaran.
Dampak : Meningkatnya penggunaan TIK sebagai model
pembelajaran.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 0.29% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pengembangan
Metode Belajar dan Mengajar Menggunakan Teknologi
Informasi dan Komunikasi telah berjalan dengan lancar
sehingga dapat dikatakan kegiatan telah efektif.
b. Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 72.447.755.900,00 terealisasi sebesar
Rp. 72.233.501.949,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 99.70%.
Keluaran : Jumlah Lembaga SMA yang mendapat bantuan sarana
prasarana
Hasil : Meningkatnya Kualitas sarana prasarana Lembaga
Pendidikan SMA
Catatan atas Laporan Keuangan - 25
Manfaat : Peningkatan sarana dan prasarana kantor.
Dampak : Meningkatnya kinerja aparatur
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 0.30% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pengelolaan
sarana dan prasarana telah berjalan dengan lancar
sehingga dapat dikatakan kegiatan telah efektif.
c. Pengelolaan SMA Olah Raga Sidoarjo
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 11.320.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 11.232.954.959,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 99.23%.
Keluaran : Jumlah Siswa UPT SMA Negeri Olahraga Jatim, 10
Cabor, 12 bulan
Hasil : Meningkatkan dan Menyiapkan Peserta Didik yang
Memiliki Bakat Istimewa untuk menjadi Olahragawan
yang Berprestasi Tingkat Regional, Nasional dan
Internasional
Manfaat : Pembibitan atlet Jawa Timur s/d 2019.
Dampak : Terpenuhinya kebutuhan operasional Atlet Smanor
dan kenyamanan siswa terjamin.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 0.77% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pengelolaan
SMA Olah Raga Sidoarjo telah berjalan dengan lancar
sehingga dapat dikatakan kegiatan telah efektif.
d. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMK
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 7.478.169.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 7.257.249.407,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 97.05%.
Keluaran : Bertambahnya guru adaptif, normatif dan produktif
SMK yang kompeten
Hasil : Meningkatnya mutu pembelajaran, hasil ujian nasional
siswa dan kompetensi produktif
Catatan atas Laporan Keuangan - 26
Manfaat : Penyebaran berbagai informasi regulasi pendidikan.
Dampak : Meningkatnya mutu kualitas belajar mengajar di
sekolah SMK.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 2.95% sehingga dapat dikatakan
kegiatan belum efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Mutu dan Relevansi Pendidikan SMK telah berjalan
dengan lancar namun kegiatan belum efektif.
e. Pengelolaan Mutu Pendidikan melalui Teknologi Informasi Komunikasi
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 2.018.830.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 2.009.746.695,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 99.55%.
Keluaran : Pembinaan dan Peningkatan Mutu Pendidikan
Hasil : Meningkatnya akses pendidikan terhadap masyarakat.
Manfaat : Memperluas dan meningkatkan mutu pendidikan
melalui UPT Tekkomdik.
Dampak : Menurunnya apatisme masyarakat terhadap dunia
pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 0.45% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Penunjang
Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan melalui
Balai Teknologi Komunikasi telah berjalan dengan
lancar sehingga dapat dikatakan kegiatan telah efektif.
f. Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMA
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 2.722.346.100,00 terealisasi sebesar
Rp. 2.542.031.658,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 93.38%.
Keluaran : Jumlah Peserta didik dalam rangka peningkatan
prestasi ke Tingkat Nasional
Catatan atas Laporan Keuangan - 27
Hasil : Meningkatnya Kualitas Peserta didik dalam rangka
peningkatan prestasi ke Tingkat Nasional
Manfaat : Meningkatnya prestasi di tingkat provinsi dan tingkat
nasional.
Dampak : Meningkatnya mutu kualitas belajar mengajar di
sekolah SMA.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 6.62% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Mutu dan Relevansi Pendidikan SMA serta Sekolah
Berwawasan Lingkungan di Jatim telah berjalan dengan
lancar dan efektif.
g. Pengelolaan Manajemen Pendidikan SMA
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 10.751.898.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 9.184.273.281,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 85.42%.
Keluaran : Jumlah Tenaga Kependidikan SMA yang Mengikuti
Bimtek Peningkatan Mutu
Hasil : Meningkatnya Kualitas Pendidikan SMA
Manfaat : Meningkatnya ketersediaan, pemerataan, dan Kualitas
Pelayanan Pendidikan Menengah
Dampak : Termotivasinya serta meningkatnya kinerja guru
menuju pendidikan global
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 14.58% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas
: Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pengelolaan
Manajemen Pendidikan SMA telah berjalan dengan
lancar dan efektif.
h. Pengelolaan Bantuan Khusus Siswa Miskin (BKSM)
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 25.907.897.500,00 terealisasi sebesar
Rp. 25.902.896.840,00 sehingga tingkat capaian
Catatan atas Laporan Keuangan - 28
kinerjanya 99.98%.
Keluaran : Terlaksananya kegiatan peningkatan pengelolaan BOS
Pendidikan Menengah.
Hasil : Jumlah peserta kegiatan koordinasi pengelolaan BOS
Pendidikan Menengah (BKSM)
Manfaat : Meningkatnya ketersediaan,pemerataan dan kulitas
pelayanan Pendidikan Menengah.
Dampak : Tersedianya sarana pendidikan yang layak bagi siswa.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 0,02% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Pengelolaan BOS Pendidikan Menengah (Jenjang
SLTA/BKSM) telah berjalan dengan lancar dan efektif.
i. Pelatihan Kompetensi Guru/Siswa SMK
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 6.805.600.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 6.737.852.000,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 99.00%.
Keluaran : Jumlah Guru/Siswa SMK yang mendapatkan Pelatihan
Kompetensi
Hasil : Meningkatnya kompetensi Guru/Siswa SMK di Jawa
Timur
Manfaat : Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Menengah (APK
DIKMEN)
Dampak : Meningkatnya jumlah Guru/Siswa SMK yang kompeten
di Jawa Timur.
Efisiensi
Efektivitas
:
:
Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 1.00% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelatihan
Kompetensi Guru/Siswa SMK telah berjalan dengan
lancar dan efektif.
j. Penyelenggaraan BOS Pendidikan Menengah
Indikator Kinerja :
Catatan atas Laporan Keuangan - 29
Masukan : Dana Rp. 896.078.400.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 865.088.560.000,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 96.54%.
Keluaran : Terlaksananya Bantuan Operasional Sekolah
Pendidikan Menengah
Hasil : Jumlah siswa yang mendapatkan Bantuan Operasional
Sekolah Pendidikan Menengah
Manfaat : Meningkatnya ketersediaan dan pemerataan pelayanan
Pendidikan Menengah yang berkualitas
Dampak : Meningkatnya jumlah Guru/Siswa SMK yang kompeten
di Jawa Timur.
Efisiensi
Efektivitas
:
:
Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Pengelolaan BOS Pendidikan Menengah (Jenjang SLTA)
telah berjalan dengan lancar dan efektif.
Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan
Penyelenggaraan BOS Pendidikan Menengah telah
berjalan dengan lancar dan efektif.
k. Sarana Prasarana Pendidikan Menengah Umum (DAK)
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 103.250.496.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 96.996.446.718,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 93.94%.
Keluaran : Terlaksananya Bantuan Sarana Prasarana Pendidikan
Menengah Umum.
Hasil : Jumlah lembaga sekolah Pendidikan Menengah Umum
yang mendapatkan Bantuan Sarana Prasarana
Manfaat : Meningkatnya ketersediaan dan pemerataan pelayanan
Pendidikan Menengah Umum yang berkualitas
Dampak : Meningkatnya Sarana dan Prasanana Pendidikan
Menengah Umum
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 6.06% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Sarana
Prasarana Pendidikan Menengah Umum (DAK) telah
Catatan atas Laporan Keuangan - 30
berjalan dengan lancar dan efektif.
l. Sarana Prasarana Pendidikan Menengah Kejuruan (DAK)
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 177.681.980.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 173.979.105.834,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 97.92 %.
Keluaran : Terlaksananya Bantuan Sarana Prasarana Pendidikan
Menengah Kejuruan
Hasil : Jumlah lembaga sekolah Pendidikan Menengah
Kejuruan yang mendapatkan Bantuan Sarana
Prasarana.
Manfaat : Meningkatnya ketersediaan dan pemerataan pelayanan
Pendidikan Menengah Kejuruan yang berkualitas.
Dampak : Meningkatnya Sarana dan Prasanana Pendidikan
Menengah Kejuruan
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 2.08% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Sarana
Prasarana Pendidikan Menengah Kejuruan (DAK) telah
berjalan dengan lancar dan efektif.
m. Peningkatan Sarana dan Prasarana SMK
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 186.570.469.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 181.651.441.929,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 97.36%.
Keluaran : Terlaksananya Bantuan Sarana Prasarana Pendidikan
Menengah Kejuruan.
Hasil : Jumlah lembaga sekolah Pendidikan Menengah
Kejuruan yang mendapatkan Bantuan Sarana
Prasarana
Manfaat : Meningkatnya ketersediaan dan pemerataan pelayanan
Pendidikan Menengah Kejuruan yang berkualitas
Dampak : Meningkatnya Sarana dan Prasanana Pendidikan
Catatan atas Laporan Keuangan - 31
Menengah Kejuruan
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 2.64% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Sarana dan Prasarana SMK berjalan dengan lancar dan
efektif.
n. Peningkatan Pengelolaan Kelembagaan dan Peserta Didik SMK
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 6.374.142.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 6.257.241.035,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 98.17 %.
Keluaran : Meningkatnya pencapaian standar manajemen dan
kualitas pendidikan SMK
Hasil : Koordinasi SMK Negeri/Swasta se Jawa Timur.
Manfaat : Meningkatnya kompetensi manajemen Kepala SMK
Dampak : Meningkatnya kompetensi pendidik.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 1.83% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Pengelolaan Kelembagaan dan Peserta Didik SMK telah
berjalan dengan lancar dan telah efektif.
o. Peningkatan Pengelolaan Penatausahaan di UPT PPK
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 558.300.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 522.431.200,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 93.58 %.
Keluaran : Jumlah Sarana dan Prasarana Bengkel Pelatihan yang
Terpelihara
Hasil : Meningkatnya Kualitas Pengelolaan Sarana dan
Prasarana Penunjang kegiatan UPT PPK
Manfaat : Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Menengah (APK
DIKMEN)
Dampak : Meningkatnya pelayanan pelatihan yang berkualitas
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
Catatan atas Laporan Keuangan - 32
realisasi anggaran sebesar 6.42% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Pengelolaan Penatausahaan di UPT PPK telah berjalan
dengan lancar dan telah efektif.
p. Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Pelatihan di UPT PPK
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 326.100.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 320.852.800,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 98.39 %.
Keluaran : Jumlah Materi Pelatihan yang tersusun
Hasil : Meningkatnya Kualitas Materi Pelatihan di UPT PPK
Manfaat : Angka Partisipasi Kasar Pendidikan Menengah (APK
DIKMEN)
Dampak : Meningkatnya kompetensi peserta pelatihan
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 1.61% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pengendalian
dan Evaluasi Kegiatan Pelatihan di UPT PPK telah
berjalan dengan lancar dan telah efektif.
q. Peningkatan dan Pengembangan Prestasi Akademik Peserta Didik SMA
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.815.886.300,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.696.780.760,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 93,44 %.
Keluaran : Terselenggaranya kegiatan lomba prestasi akademik
siswa didik SMA
Hasil : Jumlah siswa didik SMA yang mengikuti lomba prestasi
akademik
Manfaat : Meningkatnya prestasi akademik peserta didik SMA
Dampak : Meningkatkan pengaruh dalam pengembangan prestasi
akademik SMA
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 6,56% sehingga dapat
Catatan atas Laporan Keuangan - 33
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan dan
Pengembangan Prestasi Akademik Peserta Didik SMA
telah berjalan dengan lancar dan telah efektif.
r. Peningkatan dan Pengembangan Prestasi Akademik Peserta Didik SMK
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.009.358.400,00 terealisasi sebesar
Rp. 870.369.165,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 86.23 %.
Keluaran : Terselenggaranya kegiatan lomba prestasi akademik
siswa didik SMK
Hasil : Jumlah siswa didik SMK yang mengikuti lomba prestasi
akademik
Manfaat : Meningkatnya prestasi akademik peserta didik SMK
Dampak : Meningkatkan pengaruh dalam pengembangan prestasi
akademik SMK
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 13.77% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan dan
Pengembangan Prestasi Akademik Peserta Didik SMK
belum berjalan dengan lancar dan efektif.
s. Peningkatan dan Pengembangan Prestasi Non Akademik Peserta Didik
SMA
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 2.320.991.500,00 terealisasi sebesar
Rp. 2.209.032.610,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 95.18 %.
Keluaran : Terselenggaranya kegiatan lomba prestasi non
akademik siswa didik SMA
Hasil : Jumlah siswa didik SMA yang mengikuti lomba prestasi
non akademik
Manfaat : Meningkatnya prestasi non akademik peserta didik
SMA
Dampak : Meningkatkan pengaruh dalam pengembangan prestasi
non akademik SMA
Catatan atas Laporan Keuangan - 34
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 4.82% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan dan
Pengembangan Prestasi Non Akademik Peserta Didik
SMA telah berjalan dengan lancar dan telah efektif.
t. Peningkatan dan Pengembangan Prestasi Non Akademik Peserta Didik
SMK
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 2.133.763.800,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.936.755.050,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 90.77 %.
Keluaran : Terselenggaranya kegiatan lomba prestasi non
akademik siswa didik SMK
Hasil : Jumlah siswa didik SMA yang mengikuti lomba prestasi
non akademik
Manfaat : Meningkatnya prestasi non akademik peserta didik
SMK
Dampak : Meningkatkan pengaruh dalam pengembangan prestasi
non akademik SMK
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 9.23% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan dan
Pengembangan Prestasi Non Akademik Peserta Didik
SMK telah berjalan dengan lancar dan telah efektif.
u. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Surabaya
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.246.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.156.631.618,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 92.83 %.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Catatan atas Laporan Keuangan - 35
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 7.17% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Surabaya telah berjalan dengan lancar
dan telah efektif.
v. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Gresik
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.131.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.105.278.903,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 97.73 %.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 2.27% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Gresik telah berjalan dengan lancar
dan telah efektif.
w. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Sidoarjo
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.156.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.085.520.910,00 sehingga tingkat capaian
Catatan atas Laporan Keuangan - 36
kinerjanya 93.90%.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 6.10% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Sidoarjo telah berjalan dengan lancar
dan telah efektif.
x. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Mojokerto
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.341.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.305.113.775,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 97.32 %.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 2.68% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Mojokerto telah berjalan dengan
lancar dan telah efektif.
Catatan atas Laporan Keuangan - 37
y. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Jombang
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.131.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.095.557.626,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 96.87 %.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 3.13% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Jombang telah berjalan dengan lancar
dan telah efektif.
z. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Malang
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.316.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.232.033.600,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 93.62 %.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 6.38% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Catatan atas Laporan Keuangan - 38
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Malang telah berjalan dengan lancar
dan telah efektif.
aa. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Batu
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.236.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.191.245.034,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 96.38 %.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 3.62% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Batu telah berjalan dengan lancar dan
telah efektif.
ab. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Bojonegoro
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.276.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.245.872.425,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 97.64 %.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
Catatan atas Laporan Keuangan - 39
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 2.36% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Bojonegoro telah berjalan dengan
lancar dan telah efektif.
ac. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Tuban
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.181.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.160.066.696,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 98.23 %.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 1.77% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Tuban telah berjalan dengan lancar
dan telah efektif.
ad. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Lamongan
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.316.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.247.757.827,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 94.81 %.
Catatan atas Laporan Keuangan - 40
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 5.19% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Lamongan telah berjalan dengan
lancar dan telah efektif.
ae. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Madiun
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.201.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.127.517.994,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 93.88 %.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 6.12% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Madiun telah berjalan dengan lancar
dan telah efektif.
af. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Ngawi
Catatan atas Laporan Keuangan - 41
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.326.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.261.747.557,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 95.15 %.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 4.85% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Ngawi telah berjalan dengan lancar
dan telah efektif.
ag. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Magetan
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.021.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 959.445.813,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 93.97 %.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 6.03% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
Catatan atas Laporan Keuangan - 42
PK-PLK Wilayah Magetan telah berjalan dengan lancar
dan telah efektif.
ah. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Ponorogo
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.031.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 946.519.651,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 91.81 %.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 8.19% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Ponorogo telah berjalan dengan lancar
dan telah efektif.
ai. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Pacitan
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.126.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.092.812.040,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 97.05 %.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Catatan atas Laporan Keuangan - 43
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 2.95% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Pacitan telah berjalan dengan lancar
dan telah efektif.
aj. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Kediri
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.211.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.188.605.703,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 98.15%.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 1.85% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Kediri telah berjalan dengan lancar
dan telah efektif.
ak. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Nganjuk
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.051.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 976.345.630,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 92.90%.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Catatan atas Laporan Keuangan - 44
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 7.10% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Nganjuk telah berjalan dengan lancar
dan telah efektif.
al. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Blitar
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.056.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 991.809.785,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 93.92%.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 6.08% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Blitar telah berjalan dengan lancar dan
telah efektif.
am. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Tulungagung
Indikator Kinerja :
Catatan atas Laporan Keuangan - 45
Masukan : Dana Rp. 1.036.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.005.645.500,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 97.07%.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 2.93% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Tulungagung telah berjalan dengan
lancar dan telah efektif.
ao. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Trenggalek
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.021.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 990.150.909,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 96.98%.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 3.23% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Trenggalek telah berjalan dengan
Catatan atas Laporan Keuangan - 46
lancar dan telah efektif.
ap. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Pasuruan
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.201.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.064.990.791,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 88.68%.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 11.32% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Pasuruan belum berjalan lancar dan
efektif.
aq. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Probolinggo
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.206.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.066.593.801,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 88.44%.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
Catatan atas Laporan Keuangan - 47
realisasi anggaran sebesar 11.56% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Probolinggo belum berjalan dengan
lancar dan efektif
ar. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Lumajang
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.036.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 919.680.330,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 88.77%.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 11.23% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Lumajang belum berjalan dengan
lancar dan efektif.
as. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Jember
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.071.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.010.516.561,05 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 94.35%.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
Catatan atas Laporan Keuangan - 48
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 5.65% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Jember telah berjalan dengan lancar
dan telah efektif.
at. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Bondowoso
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.096.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.064.448.717,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 97.12%.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 2.88% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Bondowoso telah berjalan dengan
lancar dan telah efektif.
au. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Situbondo
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.001.000.000,00 terealisasi sebesar
Catatan atas Laporan Keuangan - 49
Rp. 951.967.222,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 95.10%.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 4.90% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Situbondo telah berjalan dengan
lancar dan telah efektif.
av. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Banyuwangi
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.096.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.086.912.877,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 99.17%.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 0.83% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Banyuwangi telah berjalan dengan
lancar dan telah efektif.
Catatan atas Laporan Keuangan - 50
aw. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Bangkalan
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.036.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 972.186.750,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 93.84%.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 6.16% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Bangkalan telah berjalan dengan
lancar dan telah efektif.
ax. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Sampang
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.021.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.000.334.677,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 97.98%.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 2.02% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Catatan atas Laporan Keuangan - 51
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Sampang telah berjalan dengan lancar
dan telah efektif.
ay. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Pamekasan
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.011.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 824.533.553,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 81.56%.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 18.44% sehingga dapat
dikatakan kegiatan belum efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Pamekasan belum berjalan dengan
lancar namun belum efektif.
az. Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-
PLK Wilayah Sumenep
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.001.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 922.860.458,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 92.19%.
Keluaran : Meningkatnya kulitas pelayanan Pendidikan SMA dan
SMK
Hasil : Jumlah Lembaga Sekolah dan SMA yang mendapatkan
bimbingan teknis
Manfaat : Terselenggaranya bimbingan teknis bagi lembaga SMA
dan SMK
Catatan atas Laporan Keuangan - 52
Dampak : Meningkatnya kualitas pelayanan Pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 7.81% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pelaksanaan
kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan
PK-PLK Wilayah Sumenep telah berjalan dengan lancar
dan telah efektif.
8. Program Pendidikan Non Formal
a. Pengelolaan Pendidikan Masyarakat
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 1.466.642.900,00 terealisasi sebesar
Rp. 1.448.861.900,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 98.79%.
Keluaran : Terselenggaranya Program Pendidikan Non Formal
Informal
Hasil : Jumlah peserta kegiatan koordinasi Pendidikan Non
Formal
Manfaat : Meningkatnya kualitas pelayanan pendidikan Non
formal
Dampak : Meningkatnya jumlah yang mendapat pelayanan
pendidikan non formal
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 1.21% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pengelolaan
Pendidikan Masyarakat telah berjalan dengan lancar
dan efektif.
9. Program Peningkjatan Mutu Pendidikan dan Tenaga Kependidikan
a. Pendidikaan Lanjutan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk
Memenuhi Standar Kualifikasi
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 5.600.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 5.600.000.000,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 100 %.
Catatan atas Laporan Keuangan - 53
Keluaran : Guru yang memiliki kualifikasi pendidikan S1 dan S2
Hasil : Meningkatnya kualifikasi pendidikan Guru sesuai
dengan standart minimal dan peningkatan
kompetensinya
Manfaat : Peningkatan kualifikasi pendidikan Guru sesuai
Undang-Undang Guru dan Dosen
Dampak : Meningkatnya kualitas kompetensi guru dan dosen
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 0% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pendidikaan
Lanjutan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
untuk Memenuhi Standar Kualifikasi telah berjalan
dengan lancar dan efektif.
b. Pengelolaan Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 7.794.594.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 7.348.831.033,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 94.28 %.
Keluaran : Terlaksananya kegiatan Workshop, Bimbingan teknis
dan pembinaan bagi Guru dan Tenaga Kependidikan
Hasil : Meningkatnya kualitas SDM dan kinerja Guru dan
Tenaga Kependidikan
Manfaat : Peningkatan kualitas Guru dan Tenaga Kependidikan
Dampak : Mutu proses belajar mengajar guru semakin
berkualitas.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 5.72% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pengelolaan
Kompetensi Guru dan Tenaga Kependidikan telah
berjalan dengan lancar dan efektif.
c. Seleksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi
Indikator Kinerja :
Catatan atas Laporan Keuangan - 54
Masukan : Dana Rp. 4.179.300.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 3.293.185.745,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 78.80%.
Keluaran : Guru dan Tenaga Kependidikan yang mengikuti seleksi
berprestasi dan berdedikasi.
Hasil : Terpilihnya Guru dan Tenaga Kependidikan berprestasi
dan berdedikasi.
Manfaat : Adanya penghargaan dan inovasi serta dedikasi Guru
dan Tenaga Kependidikan dalam melaksanakan.
Dampak : Meningkatkan Motivasi guru dalam mengembangkan
prestasi
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 21.20% sehingga dapat
dikatakan kegiatan belum efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Seleksi Pendidik
dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi
belum berjalan dengan lancar sehingga dapat dikatakan
kegiatan lancar namun belum efektif.
d. Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 9.845.606.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 8.610.956.015,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 87.46 %.
Keluaran : Guru dan Tenaga Kependidikan memiliki syarat
kualifikasi minimal dan meningkat kesejahteraannya
Hasil : Meningkatnya kualitas Guru dan Tenaga Kependidikan
sesuai dengan prestasi yang dicapai dan standart
kinerja
Manfaat : Peningkatan karir berdasarkan kompetensi dan mutu
Guru dan Tenaga Kependidikan serta adanya dedikasi
terhadap tugas pokok dan fungsinya
Dampak : Meningkatnya kesadaran guru dalam melaksanakan
tugas dan meningkatkan presatasi
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 12.54% sehingga dapat
Catatan atas Laporan Keuangan - 55
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pengembangan
Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan belum
berjalan dengan lancar sehingga dapat dikatakan
kegiatan belum lancar dan efektif.
e. Pengelolaan Kesejahteraan Guru dan Tenaga Kependidikan
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 32.518.500.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 32.473.300.000,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 99.86%.
Keluaran : Guru dan Tenaga Kependidikan non PNS meningkat
kesejahteraan dan motivasi pengabdiannya
Hasil : Meningkatnya kesejahteraan dan motivasi pengabdian
Guru dan Tenaga Kependidikan
Manfaat : Meningkatkan kesejahteraan Guru dan Tenaga
Kependidikan dan meningkatnya motivasi
pengabdiannya
Dampak : Meningkatnya kualitas hidup guru dan tenaga
kependidikan
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja tidak terdapat deviasi
realisasi anggaran sebesar 0.14% sehingga dapat
dikatakan kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Peningkatan
Kesejahteraan Tenaga Pendidik dan Kependidikan
telah berjalan dengan lancar sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efektif.
10. Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK)
a. Pengelolaan Mutu PK-PLK
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 8.077.717.500,00 terealisasi sebesar
Rp. 7.754.757.590,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 96.00%.
Keluaran : Jumlah Kab/kota yang mendeklarasikan
penyelenggataan pendidikan inklusif
Hasil : Persentase Kab/Kota penyelenggara pendidikan
Catatan atas Laporan Keuangan - 56
inklusif
Manfaat : Meningkatnya ketersediaan pelayanan pendidikan
Khusus dan Layanan Khusus bekualitas di seluruh
kab/kota di Jawa Timur.
Dampak : Meningkatnya jumlah yang mendapat pelayanan
pendidikan khusus dan layanan khusus
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 4.00% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan Pengelolaan
Mutu PK-PLK telah berjalan dengan lancar sehingga
dapat dikatakan kegiatan telah efektif.
b. Penyelenggaraan Manajemen PK-PLK
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 3.761.963.366,00 terealisasi sebesar
Rp. 3.518.570.434,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 93.53 %.
Keluaran : Jumlah Anak Berkebutuhan Khusus (ABK) yang
bersekolah
Hasil : Persentase Anak Berkutuhan Khusus (ABK) yang
bersekolah.
Manfaat : Meningkatnya kestersediaan pelayanan pendidikan
khusus dan layanan khusus berkualitas di seluruh
Kab/Kota di Jawa Timur.
Dampak : Meningkatkan jumlah Anak Berkebutuhan Khusus
(ABK) yang mendapat pelayanan pendidikan.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 6.47% sehingga dapat dikatakan
kegiatan telah efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan
Penyelenggaraan Manajemen PK-PLK telah berjalan
dengan lancar dan efektif.
Catatan atas Laporan Keuangan - 57
c. Penyelenggaraan BOS Pendidikan Khusus
Indikator Kinerja :
Masukan : Dana Rp. 16.556.000.000,00 terealisasi sebesar
Rp. 5.395.640.000,00 sehingga tingkat capaian
kinerjanya 32.59 %.
Keluaran : Terlaksananya Bantuan Operasional Sekolah
Pendidikan Khusus
Hasil : Jumlah siswa yang mendapatkan Bantuan Operasional
Sekolah Pendidikan Menengah.
Manfaat : Meningkatnya ketersediaan dan pemerataan pelayanan
Pendidikan Khusus yang berkualitas.
Dampak : Meningkatnya jumlah peserta didik yang terampil dan
kompeten.
Efisiensi : Berdasarkan capaian kinerja, terlihat deviasi realisasi
anggaran sebesar 67,41% sehingga dapat dikatakan
kegiatan belum efisien.
Efektivitas : Berdasarkan capaian kinerja, kegiatan
Penyelenggaraan BOS Pendidikan Khusus telah
berjalan dengan lancar namun belum efektif.
3.2 Hambatan dan Kendala Yang Ada Dalam Pencapaian Target Yang Telah
Ditetapkan
Dalam pelaksanaan program dan kegiatan yang ada pada Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 terdapat beberapa hambatan dan kendala
yang menyebabkan pelaksanaan kegiatan tidak berjalan dengan maksimal, diantaranya
adalah :
1. Selisih perencanaan dalam 1 (satu) tahun anggaran atas belanja rutin yang
pembayarannya disesuaikan dengan tagihan bulanan;
2. Adanya ketergantungan realisasi terhadap tingkat kehadiran peserta dalam satu
kegiatan, dengan rata – rata kehadiran peserta tercapai antara 85% - 90%;
3. Selisih bukti perjalanan dinas dan transport yang dibayarkan sesuai ad cost (real)
dibandingkan dengan perencanaan anggaran;
4. Adanya pengadaan barang yang telah dianggarkan namun tidak dapat direalisasi
dapat disebabkan karena barang tersebut sudah tidak tersedia di pasaran ataupun
pihak penyedia tidak memenuhi kualifikasi.
Catatan atas Laporan Keuangan - 58
BAB IV
KEBIJAKAN AKUNTANSI
4.1. Entitas Pelaporan Keuangan Daerah
Dalam sistem akuntansi pemerintah daerah terdapat 2 (dua) entitas
penyelenggara yaitu :
a. Entitas pelaporan adalah unit pemerintahan yang terdiri dari satu atau lebih unit
pemerintahan yang secara ketentuan peraturan perundang-undangan wajib
menyampaikan pertanggungjawaban berupa laporan keuangan, adapun entitas
pelaporan yaitu pemerintahan daerah atau satuan organisasi di lingkungan
pemerintah daerah atau organisasi lainnya jika menurut peraturan perundang-
undangan satuan organisasi dimaksud wajib menyajikan laporan keuangan dan
entitas pelaporan yang ada di Provinsi Jawa Timur adalah Pemerintah Provinsi
Jawa Timur.
b. Entitas Akuntansi adalah unit pemerintahan pengguna anggaran/pengguna
barang dan oleh karenanya wajib menyelenggarakan akuntansi dan menyusun
laporan keuangan untuk digabungkan pada entitas pelaporan. Organisasi
Perangkat DaerahDinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur merupakan salah satu
entitas akuntansi yang berada dilingkup Pemerintah Provinsi Jawa Timur.
Laporan Keuangan yang disusun oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
terdiri dari :
1. Laporan Realisasi APBD
Laporan Realisasi APBD terdiri dari Realisasi Pendapatan, Belanja, Transfer,
Surplus/defisit dan Pembiayaan yang masing-masing diperbandingkan dengan
anggarannya. LRA Dinas Pendidikan Prov. Jatim disusun dengan menggunakan
Sistem Akuntansi berbasis Kas.
Angka Realisasi Pendapatan yang disajikan pada Laporan Realisasi APBD Tahun
2017 berdasarkan semua aliran kas masuk berupa penerimaan pada rekening
Bendahara Penerimaan Dinas Pendidikan Prov. Jatim yang menambah ekuitas
dana lancar dalam periode tahun anggaran yang bersangkutan dan disetorkan
ke rekening Kas Daerah.
Angka Realisasi Belanja Daerah yang disajikan pada Laporan Realisasi APBD
tahun anggaran 2017 berdasarkan semua aliran kas keluar berupa pengeluaran
Catatan atas Laporan Keuangan - 59
dari Rekening Bendahara Pengeluaran yang mengurangi ekuitas dana lancar
dalam periode tahun anggaran bersangkutan.
Angka Realisasi Pembiayaan pada Dinas Pendidikan Prov. Jatim tidak disajikan.
2. Laporan Operasional
Menurut paragraf 78 kerangka konseptual SAP adalah laporan yang menyajikan
ikhtisar sumber daya ekonomi yang menambah ekuitas dan penggunaannya yang
dikelola oleh pemerintah pusat/daerah untuk kegiatan penyelenggaraan
pemerintahan dalam satu periode pelaporan. Pelaporan ini disusun berdasarkan
basis akrual.
Unsur yang dicakup secara langsung dalam Laporan Operasional terdiri dari
pendapatan-LO, beban, transfer, dan pos-pos luar biasa. Masing-masing unsur
dijelaskan dalam paragraf 79 kerangka konseptual SAP sebagai berikut:
Pendapatan-LO adalah hak pemerintah yang diakui sebagai penambah nilai
kekayaan bersih.
Beban adalah kewajiban pemerintah yang diakui sebagai pengurang nilai
kekayaan bersih.
Transfer adalah hak penerimaan atau kewajiban pengeluaran uang dari/oleh
suatu entitas pelaporan dari/kepada entitas pelaporan lain, termasuk dana
perimbangan dan dana bagi hasil. Pada Laporan Operasional Dinas Pendidikan
Provinsi Jatim tidak terdapat transfer sehingga tidak disajikan.
Pos Luar Biasa adalah pendapatan luar biasa atau beban luar biasa yang terjadi
karena kejadian atau transaksi yang bukan merupakan operasi biasa, tidak
diharapkan sering atau rutin terjadi, dan berada di luar kendali atau pengaruh
entitas bersangkutan. Pada Laporan Operasional Dinas Pendidikan Provinsi Jatim
tidak disajikan.
3. Neraca
Neraca Dinas Pendidikan Prov. Jatim disusun berdasarkan data kas di Bendahara
Penerimaan, Kas di Bendahara Pengeluaran, Kas di Bendahara Pengeluaran
Pembantu dan setara kas lainnya, data aset dan persediaan selama tahun 2017, dan
data kewajiban yang tejadi pada tahun 2017. Neraca yang disajikan pada laporan
keuangan bertujuan untuk menunjukkan posisi aset, kewajiban dan ekuitas dana
pada periode 29 Desember 2017.
Catatan atas Laporan Keuangan - 60
4. Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK)
CaLK adalah salah satu unsur laporan keuangan yang menyajikan informasi tentang
penjelasan atau daftar terinci atau analisis atas nilai suatu pos yang disajikan dalam
Laporan Realisasi Anggaran (LRA), Neraca, dan Laporan Arus Kas (LAK) dalam
rangka pengungkapan yang memadai.
CaLK meliputi penjelasan naratif atau rincian dari angka yang tertera dalam LRA,
Laporan Perubahan SAL, Laporan Operasional (LO), Laporan Perubahan Ekuitas
(LPE), Neraca, dan LAK. CaLK juga mencakup informasi tentang kebijakan akuntansi
yang dipergunakan oleh entitas pelaporan dan informasi lain yang diharuskan dan
dianjurkan untuk diungkapkan di dalam Standar Akuntansi Pemerintahan (SAP)
serta ungkapan-ungkapan yang diperlukan untuk menghasilkan penyajian laporan
keuangan secara wajar.
5. Laporan Perubahan Ekuitas
Laporan Perubahan Ekuitas menyajikan informasi kenaikan atau penurunan ekuitas
tahun pelaporan dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Laporan Perubahan
Ekuitas ini berdasarkan Paragraf 101 PSAP Nomor 01 tentang Penyajian Laporan
Keuangan menyajikan sekurang-kurangnya pos-pos Ekuitas awal, Surplus/Defisit-LO
pada periode bersangkutan, dan koreksi-koreksi yang langsung
menambah/mengurangi ekuitas.
4.2. Basis Akuntansi Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
Laporan Realisasi APBD disusun dengan menggunakan Basis Kas Yaitu basis
akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat kas
atau setara kas diterima atau dibayar yang digunakan untuk pengakuan pendapatan,
belanja, dan pembiayaan.
Laporan Operasional dan neraca disusun dengan menggunakan Basis Akrual yaitu
basis akuntansi yang mengakui pengaruh transaksi dan peristiwa lainnya pada saat
transaksi dan peristiwa itu terjadi tanpa memperhatikan saat kas atau setara kas
diterima atau dibayar.
Penyusunan Laporan Keuangan Pemerintah Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran
2015 telah mengacu pada Peraturan Gubernur Nomor 93 Tahun 2014.
Catatan atas Laporan Keuangan - 61
4.3. Basis Pengukuran Yang Mendasari Penyusunan Laporan Keuangan
a) Pendapatan dalam Laporan Realisasi Anggaran
Pendapatan dalam Laporan Realisasi Anggaaran Dinas Pendidikan Prov.
Jatim diakui pada saat diterimanya kas oleh bendahara penerimaan. Pendapatan
yang telah diterima oleh bendahara penerimaan OPD harus disetor ke rekening
kas umum daerah pada hari yang sama. Akuntansi pendapatan dilaksanakan
berdasarkan azas bruto, yaitu dengan membukukan penerimaan bruto dan tidak
mencatat jumlah nettonya (setelah dikompensasikan dengan pengeluaran).
b) Belanja
Belanja diakui pada saat terjadinya pengeluaran dari Bendahara
Pengeluaran dan pertanggungjawaban atas pengeluaran tersebut telah disahkan
oleh unit yang mempunyai fungsi perbendaharaan yaitu Badan Pengelola
Keuangan dan Aset Daerah Provinsi Jawa Timur. Belanja terdiri atas :
Belanja Gaji dan Tunjangan
Pencatatan belanja adalah sebesar nilai brutonya. Jika terdapat potongan
pajak dari BUD, belanja tetap dicatat sebesar nilai bruto dan pengakuan potongan
pajak terdapat di BUD. Jika terdapat potongan pajak di OPD, belanja tetap dicatat
sebesar nilai bruto dan terdapat penjurnalan potongan pajak di OPD.
Belanja Barang dan Jasa
Pengakuan Belanja Barang dan Jasa adalah pada saat bendahara
pengeluaran melakukan pembelian dan pembayaran. Jika terdapat pungutan pajak
dan dipungut oleh OPD maka dicatat sebagai hutang oleh OPD.
Belanja Modal
Pencatatan pada rekening - rekening buku besar belanja modal dimulai
sejak bendahara pengeluaran merealisasikan belanja modal hingga penutupan
tahun anggaran.
c) Pendapatan dalam Laporan Operasional
Pendapatan dalam Laporan Operasional Dinas Pendidikan Prov. Jatim
diakui pada saat diterima pada saat terjadinya transaksi. Yaitu pada saat terbitnya
Surat Ketetapan Retribusi Daerah (SKRD) atau sesuai dengan Surat Perjanjian.
Catatan atas Laporan Keuangan - 62
d) Beban
Beban dalam Laporan Operasional Dinas Pendidikan Prov. Jatim diakui
pada saat diterima pada saat terjadinya transaksi. Yaitu pada saat terbitnya Berita
Acara Penyerahan Pekerjaan untuk pengadaan jasa dan Berita Acara Penerimaan
barang untuk pengadaan barang
e) Aset
Aset adalah sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh
pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa lalu dan dari mana manfaat
ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh
pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dalam satuan uang, termasuk
sumber daya nonkeuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi
masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang dipelihara karena alasan
sejarah dan budaya.
Aset di klasifikasikan menjadi Aset Lancar, Investasi, Aset Tetap dan Aset
Lainnya.
1. ASET LANCAR
Pengertian Aset lancar adalah jenis aset yang dapat digunakan dalam jangka
waktu dekat, biasanya satu tahun. Terdiri dari :
Kas dan setara kas
Kas adalah uang tunai dan saldo simpanan di bank yang setiap saat dapat
digunakan untuk membiayai kegiatan pemerintahan daerah/investasi
jangka pendek yang sangat likuid yang siap dicairkan menjadi kas serta
bebas dari risiko perubahan nilai yang signifikan.
Kas adalah alat pembayaran yang sah yang setiap saat dapat digunakan
Pengertian Kas juga meliputi seluruh Uang Yang Harus
Dipertanggungjawabkan (UYHD)/ Uang Persediaan (UP) yang belum
dipertanggungjawabkan hingga tanggal neraca. Apabila ada kas daerah
dalam valuta asing maka harus dikonversi berdasarkan nilai kurs pada
tanggal transaksi. Kas terdiri atas Kas di Umum Daerah, Kas di Bendahara
Pengeluaran dan Kas di Bendahara Penerimaan.
Catatan atas Laporan Keuangan - 63
Piutang
Piutang adalah tagihan kepada pihak ke tiga yang akan diterima
pembayarannya pada masa yang akan datang dalam kurun waktu 12
bulan. Piutang dinilai berdasarkan nilai nominal yang akan diterima pada
tanggal jatuh tempo. Tidak ada kebijakan untuk penyisihan piutang tak
tertagih.
Persediaan
Persediaan adalah barang- barang yang diperoleh dengan maksud untuk
digunakan dalam operasional pemerintahan atau diserahkan/ dijual
kepada masyarakat dalam waktu satu tahun. Persediaan dinilai
berdasarkan harga pembelian terakhir, harga standar apabila diperoleh
dengan memproduksi sendiri, harga wajar atau estimasi nilai
penjualannya diperoleh dengan cara lainnya seperti donasi/rampasan.
2. INVESTASI
Investasi adalah aset yang dimaksudkan untuk memperoleh manfaat
ekonomik seperti bunga, dividen dan royalti, atau manfaat sosial sehingga
dapat meningkatkan kemampuan pemerintah dalam rangka pelayanan kepada
masyarakat.
Investasi pemerintah diklasifikasikan kedalam investasi jangka pendek dan
investasi jangka panjang. Investasi jangka pendek adalah investasi yang dapat
segera dicairkan dan dimaksudkan untuk dimiliki dalam kurun waktu setahun
atau kurang. Investasi jangka panjang adalah investasi yang dimaksudkan
untuk dimiliki selama lebih dari setahun. Investasi jangka panjang dibagi
menurut sifat penanaman investasinya, yaitu :
Investasi Non Permanen
Investasi non permanen adalah investasi jangka panjang yang tidak
termasuk dalam investasi permanen dan dimaksudkan untuk dimiliki
secara tidak berkelanjutan. Investasi non permanen sifatnya bukan
penyertaan modal saham melainkan berupa pinjaman jangka panjang yang
dimaksudkan untuk pembiayaan investasi perusahaan negara/ daerah,
pemerintah daerah, dan pihak ketiga lainnya.
Catatan atas Laporan Keuangan - 64
Investasi Permanen
Investasi Permanen adalah investasi jangka panjang yang dimaksudkan
untuk dimiliki secara berkelanjutan. Investasi permanen dimaksudkan
untuk mendapatkan dividen atau menanamkan pengaruh yang signifikan
dalam jangka panjang. Investasi permanen meliputi seluruh Penyertaan
Modal Pemerintah Daerah pada Badan Usaha Milik Daerah dan
Perusahaan Daerah atau Badan Hukum Lainnya.
3. ASET TETAP
Aset tetap adalah aset berwujud yang mempunyai masa manfaat lebih dari 12
(dua belas) bulan untuk digunaan dalam kegiatan pemerintah atau
dimanfaatkan oleh masyarakat umum. Aset tetap terdiri dari :
Tanah yang dikelompokkan dalam aset tetap adalah tanah yang dimiliki
atau dikuasai oleh pemerintah untuk digunakan dalam kegiatan
operasional pemerintah atau masyarakat umum dan dalam kondisi siap
pakai. Tanah yang digunakan untuk bagunan, jalan, jaringan, irigasi tetap
dicatat sebagai tanah yang terpisah dari aset tetap yang dibangun diatas
tanah tersebut.
Peralatan dan Mesin yang dikelompokkan dalam aset tetap adalah
peralatan dan mesin yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah untuk
digunakan dalam kegiatan operasional pemerintah atau masyarakat umum
dan dalam kondisi siap pakai. Aset tetap yang dapat diklarifikasikan dalam
peralatan dan mesin ini mencakup antara lain : alat bengkel dan alat ukur,
alat pertanian, alat kantor dan rumah tangga, alat studio, komunikasi, dan
pemancar, alat laboratorium, alat kesehatan, komputer dll.
Gedung dan Bangunan yang dikelompokkan dalam aset tetap adalah
Gedung dan bangunan yang dimiliki atau dikuasai oleh pemerintah untuk
digunakan dalam kegiatan pemerintah atau masyarakat umum dan dalam
kondisi siap pakai. Termasuk dalam jenis gedung dan bangunan antara lain
: Bangunan gedung, monumen, bangunan menara dll.
Jalan, Irigasi, dan Jaringan mencakup jalan, irigasi, dan jaringan yang
dibangun oleh pemerintah serta dimiliki dan atau dikuasai oleh
pemerintah dan dalam kondisi siap pakai.
Catatan atas Laporan Keuangan - 65
Aset Tetap lainnya merupakan aset tetap yang tidak dapat
dikelompokkan ke dalam aset tetap di atas, tetapi memenuhi definisi aset
tetap. Aset tetap lainnya ini meliputi buku perpustakaan dan barang
bercorak seni/budaya/olahraga.
Konstruksi dalam Pengerjaan mencakup aset tetap yang sedang dalam
proses pembangunan namun pada tanggal laporan keuangan belum selesai
dibangun seluruhnya.
4. ASET LAINNYA
Aset Lainnya adalah aset pemerintah selain aset lancar, investasi dan aset
tetap. Termasuk dalam Aset Lainnya adalah Tagihan Penjualan Angsuran
Rumah, Tagihan Ganti Rugi (TGR) yang jatuh tempo lebih dari satu tahun,
Kemitraan dengan Pihak Ketiga, Aset Tak Berwujud, dan Aset Lain-lain dan
atau mutasi dari aset tetap yang telah diinventarisir untuk dahapuskan karena
aset tersebut secara fisik sudah tidak dapat dioperasionalkan. Aset lainnya
terdiri dari :
Tagihan Penjualan Angsuran (TPA) menggambarkan jumlah yang dapat
diterima dari penjualan aset pemerintah secara angsuran kepada pegawai
pemerintah yang dinilai sebesar nilai nominal dari kontrak/berita acara
penjualan aset yang bersangkutan setelah dikurangi dengan angsuran
yang telah dibayar oleh pegawai ke kas negara atau daftar saldo tagihan
penjualan angsuran.
Tagihan Ganti Rugi (TGR) merupakan suatu proses yang dilakukan
terhadap bendahara/ pegawai negeri bukan bendahara dengan tujuan
untuk menuntut penggantian atas suatu kerugian yang diderita oleh
negara sebagai akibat langsung atau tidak langsung dari suatu perbuatan
yang melanggar hukum yang dilakukan oleh bendahara/pegawai tersebut
atau kelalaian dalam pelaksanaan tugasnya.
Kemitraan dengan pihak ketiga merupakan perjanjian antara dua pihak
atau lebih yang mempunyai komitmen untuk melaksanakan kegiatan yang
dikendalikan bersama dengan menggunakan aset dan/atau hak usaha
yang dimiliki.
Catatan atas Laporan Keuangan - 66
Aset Tak Berwujud merupakan aset yang dapat diidentifikasi dan tidak
mempunyai wujud fisik serta dimiliki untuk digunakan dalam
menghasilkan barang atau jasa atau digunakan untuk tujuan lainnya
termasuk hak atas kekayaan intelektual. Aset Tak Berwujud meliputi
software komputer; lisensi dan franchise; hak cipta (copyright), paten,
goodwill, dan hak lainnya, hasil kajian/penelitian yang memberikan
manfaat jangka panjang.
5. KEWAJIBAN
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah. Dalam konteks pemerintahan, kewajiban muncul antara lain
karena penggunaan sumber pembiayaan pinjaman dari masyarakat, lembaga
keuangan, entitas pemerintahan lain, atau lembaga internasional. Kewajiban
pemerintah juga terjadi karena perikatan dengan pegawai yang bekerja pada
pemerintah. Setiap kewajiban dapat dipaksakan menurut hukum sebagai
konsekuensi dari kontrak yang mengikat atau peraturan perundang-
undangan. Kewajiban pemerintah diklasifikasikan :
Kewajiban Jangka Pendek
Suatu kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka pendek jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu dua belas bulan
setelah tanggal pelaporan. Kewajiban jangka pendek meliputi Utang
Kepada Pihak Ketiga, Utang Perhitungan Fihak Ketiga (PFK), Bagian
Lancar Utang Jangka Panjang, Utang Bunga (accrued interest) dan Utang
Jangka Pendek Lainnya.
Kewajiban Jangka Panjang
Kewajiban diklasifikasikan sebagai kewajiban jangka panjang jika
diharapkan untuk dibayar atau jatuh tempo dalam waktu lebih dari dua
belas bulan setelah tanggal pelaporan. Kewajiban dicatat sebesar nilai
nominal, yaitu sebesar nilai kewajiban pemerintah pada saat pertama kali
transaksi berlangsung. Aliran ekonomi sesudahnya seperti transaksi
pembayaran, perubahan penilaian karena perubahan kurs mata uang
asing, dan perubahan lainnya selain perubahan nilai pasar, diperhitungkan
dengan menyesuaikan nilai tercatat kewajiban tersebut.
Catatan atas Laporan Keuangan - 67
6. EKUITAS
Ekuitas dana merupakan kekayaan bersih pemerintah, yaitu selisih antara
aset dan kewajiban pemerintah.
4.4 Penerapan Kebijakan Akuntansi Berkaitan Dengan Ketentuan Yang Ada Dalam
Standar Akuntansi Pemerintah
Sistem akuntansi pemerintah daerah menurut Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana
telah diubah yang kedua dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun
2011 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, telah menegaskan bahwa
Laporan keuangan pemerintah daerah disusun berdasarkan Standar Akuntansi
Pemerintahan (SAP).
Penerapan kebijakan akuntansi pemerintah sesuai dengan SAP adalah sebagai
berikut :
Penerapan kebijakan akuntansi pendapatan yaitu dengan mengakui
pendapatan pada saat kas diterima dan masuk ke rekening kas umum daerah .
perlakuan terhadap koreksi atas transaksi pendapatan juga telah sesuai dengan
SAP.
Penerapan kebijakan akuntansi belanja yaitu belanja diakui ketika terjadi
pengeluaran dari rekening kas bendahara pengeluaran dan pertanggungjawaban
telah disahkan oleh pihak yang berwenang.
Penerapan kebijakan akuntansi atas belanja modal yaitu Belanja modal diakui
berdasarkan prinsip harga perolehan dan pada saat yang sama diakui menambah
aset tetap Dinas Pendidikan Prov. Jatim.
Kebijakan akuntansi yang belum mengikuti Standar Akuntansi Pemerintahan
adalah Penyusustan Aset Tetap yaitu pemerintah Provinsi Jawa Timur belum
menetapkan kriteria dan metode penyusutan yang akan diberlakukan pada Organisasi
Perangkat Daerah(OPD) termasuk dilingkungan Dinas Pendidikan Prov. Jatim,
sehingga pelaporan aset masih berdasarkan harga perolehanya.
Catatan atas Laporan Keuangan - 68
BAB V
PENJELASAN POS-POS LAPORAN KEUANGAN
5.1. Rincian dan Penjelasan masing-masing pos-pos pelaporan Keuangan
7.1.1 LAPORAN REALISASI ANGGARAN (LRA)
Laporan Realisasi Anggaran Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur merupakan
laporan yang menjelaskan ikhtisar Sumber, Alokasi dan pemakaian sumber daya
ekonomi yang dikelola oleh Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yang
menggambarkan perbandingan antara realisasi dan anggarannya dalam satu periode
pelaporan. Dalam penjelasan Laporan Realisasi Anggaran (LRA) ini akan disajikan
sesuai dengan Struktur APBD dikonversi dengan Standar Akuntansi Pemerintah (SAP)
yang meliputi Pendapatan, Belanja dan Pembiayaan.
Realisasi Pendapatan Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 125.818.408,00
apabila dihadapkan dengan target pendapatan sebesar Rp. 138.480.000,00 belum
dapat terealisasi sesuai dengan target sebesar Rp. 12.661.592,00 atau terealisasi
sebesar 90.86%. Pendapatan terdiri dari (i) Retribusi Daerah sebesar Rp.
46.110.000,00 (ii) Lain-lain pendapatan yang sah sebesar Rp.79.708.408,00.
Realisasi Belanja Daerah pada Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp.
5.013.022.647.520,56. Apabila Realisasi Belanja dihadapkan pada anggaran belanja
sebesar Rp. 5.336.765.185.400,00 terdapat sisa sebesar Rp. 323.742.537.879.44
atau terealisasi 93.93%. Belanja Daerah terdiri dari : (i). Belanja Tidak Langsung Rp.
3.376.518.871.934,51; (ii). Belanja Langsung Rp.1.636.503.775.586,05.
7.1.1.1 Penjelasan Pos-Pos Pendapatan
Realisasi Pendapatan pada Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp.
125.818.408,00 apabila dihadapkan dengan target pendapatan sebesar Rp.
138.480.000,00 terdapat persentase sebesar 90.86%. sedangkan Realisasi
Pendapatan pada Tahun Anggaran 2016 sebesar Rp. 156.753.585,00 apabila
dihadapkan dengan target pendapatan sebesar Rp. 138.480.000,00 terdapat
prosentase sebesar 113,20%, sebagaimana disajikan pada tabel berikut :
Catatan atas Laporan Keuangan - 69
No.
Uraian
Anggaran Setelah
Perubahan
Realisasi 2017 Realisasi 2016
Rp. %
1 2 3 4 5
1 PENDAPATAN ASLI DAERAH
138.480.000.00 125.818.408.00 90.86 156.753.585,00
1.1 RETRIBUSI DAERAH
75.000.000.00 46.110.000.00 61.48 55.450.000,00
1.2
LAIN-LAIN PENDAPATAN ASLI DAERAH YANG SAH
63.480.000.00 79.708.408.00 125.56 101.303.585,00
JUMLAH PENDAPATAN 138.480.000,00 125.818.408.00 90.86 156.753.585,00
Berdasarkan tabel di atas dapat dilihat bahwa tahun 2017 pada
pendapatan asli daerah khusus retribusi daerah mengalami penurunan dan
pendapatan asli daerah yang sah mengalami peningkatan adapun penjelasan
sebagaimana berikut :
1. Retribusi Daerah terealisasi sebesar Rp.46.110.000,00 dari anggaran
sebesar Rp.75.000.000,00 atau 64.48%. Realisasi masih tercapai dibawah
85% dikarenakan jumlah penyewa obyek retribusi daerah yaitu Gedung
Taruna Loka Claket dan Asrama Gedung Jagir masih dibawah estimasi
yang dianggarkan dan adanya Renovasi pada salah satu obyek retribusi
sehingga tidak dapat dimaksimalkan dalam pelaksanaannya
2. Lain – lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah terealisasi sebesar
Rp.79.708.408,00 dari anggaran sebesar Rp.63.480.000,00 atau 125.56%.
Realisasi tercapai diatas 120% dikarenakan adanya Pendapatan denda
atas keterlambatan pelaksanaan pekerjaan yang tidak dianggarkan
sebelumnya.
Sedangkan jumlah Realisasi Pendapatan pada tahun 2017 menurun
dibandingkan dengan tahun 2016 dikarenakan adanya Renovasi pada salah
satu obyek retribusi sehingga tidak dapat dimaksimalkan dalam
pelaksanaannya
1. Retribusi Daerah
Sumber Retribusi Daerah tahun 2017 berasal dari Retribusi Pemakaian
kekayaan Daerah sebesar Rp.46.110.000,00 dengan rincian perolehan dari :
No Uraian Jumlah
1. Sewa gedung dan halaman Taruna Loka Claket 33.600.000,00
2. Sewa Asrama Jagir 12.510.000,00
JUMLAH 46.110.000,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 70
2. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
Lain – lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar Rp.79.708.408,00,
terdiri dari :
Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
Pengadaan Belanja Modal Alat – alat Bengkel SMA Negeri sebesar
Rp.23.763.000,00;
Pendapatan Denda Retribusi
Diperoleh dari Pendapatan Denda Retribusi Jasa Usaha atas Sewa
Gedung oleh Koperasi Karya Makmur sebesar Rp.10.000,00;
Pendapatan dari Pengembalian
Realisasi Pendapatan dari Pengembalian tahun 2017 sebesar
Rp.4.415.408,00 dengan rincian :
No Uraian Jumlah
1. Pendapatan dari pengembalian Kelebihan
Pembayaran Gaji dan Tunjangan
4.215.408,00
2. Pendapatan dari pengembalian Pembayaran
Belanja atas honor guru non PNS
200.000,00
JUMLAH 4.415.408,00
Pendapatan Sewa
Realisasi dari pendapatan sewa diperoleh dari sewa gedung dan
bangunan tahun 2017 sebesar Rp.51.520.000,- dengan rincian sebagai
berikut :
No Uraian Jumlah
1. Sewa Rumah Dinas 21.520.000,00
2. Sewa Ruang oleh Koperasi Handayani 9.000.000,00
3. Sewa Kantin Taruna Loka Ds Claket Kec Pacet
Kab Mojokerto
3.600.000,00
4. Sewa Stand Toko oleh Koperasi Karya Makmur 3.000.000,00
5. Sewa Ruang Kantin oleh Dharma Wanita 9.000.000,00
6. Sewa Gedung oleh TK Liya dan PAUD Liya Jl
Walikota Mustajab dan Cipunegara
5.400.000,00
JUMLAH 51.520.000,00
7.1.1.2 Penjelasan Pos - Pos Belanja
Realisasi Belanja Daerah pada Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp.
5.013.022.647.520,56 apabila Realisasi Belanja dihadapkan dengan anggaran
sebesar Rp. 5.336.765.185.400,00 atau terealisasi 93.93% terdapat
penghematan atau sebab lainnya sebesar Rp.323.742.537.879,44,. Sedangkan
Catatan atas Laporan Keuangan - 71
pada tahun 2016 Realisasi Belanja Daerah sebesar Rp. 256.196.822.661,00
atau terealisasi 93,14%. Belanja Daerah terdiri dari :
Uraian Anggaran Setelah
Perubahan
Realisasi 2017 Realisasi 2016
Rp. %
Belanja
Daerah 5.336.765.185.400,00 5.013.022.647.520,56 93,93 256.196.822.661,00
Belanja Tidak
Langsung
3.632.915.962.000,00 3.376.518.871.934,51 92,94 61.834.572.948.,00
Belanja
Langsung 1.703.849.223.400,00 1.636.503.775.586,05 96,05 194.362.249.713,00
Total belanja daerah tahun anggaran 2017 mengalami peningkatan
anggaran dari pada tahun 2016 dikarenakan adanya Undang Undang 23 Tahun
2014 yang melimpahkan kewenangan sekolah SMA,SMK dan PK-PLK ke
Pemerintah Provinsi sehingga anggaran meningkat sangat drastis dari semula
tahun 2016 anggaran belanja daerah sebesar Rp. 275.068.124.350,00 dengan
realisasi sebesar 256.196.822.661,00 atau 93.14%, sedangkan pada tahun 2017
anggaran belanja daerah sebesar Rp. 5.336.765.185.400,00 dengan realisasi
sebesar Rp.5.013.022.647.520,56 atau sebesar 93.93%.
1. Belanja Tidak Langsung
Rincian realisasi Belanja Tidak Langsung tahun 2017 dan 2016 disajikan
pada tabel berikut :
Uraian Anggaran Setelah
Perubahan
Realisasi 2017 Realisasi 2016
Rp. %
Gaji dan Tunjangan
2.251.008.092.000,00
2.152.625.948.421.51
95,63 36.022.238.308,00
Gaji Pokok PNS/Uang Representasi
1.798.879.971.000,00 1.753.842.821.405.51 97,50 29.513.010.900,00
Tunjangan Keluarga
171.629.832.000,00 154.996.015.570,00 90,31 2.557.713.019,00
Tunjangan Jabatan
5.905.092.000,00 4.057.103.700,00 68,71 352.930.000,00
Tunjangan Fungsional
157.330.502.000,00 141.412.956.000,00 89,88 786.098.000,00
Tunjangan Umum
9.495.108.000,00 8.425.751.000,00 88,74 1.000.035.000,00
Tunjangan Beras
101.285.142.000,00 83.670.294.516,00 82,61 1.338.683.700,00
Tunjangan PPh/Tunjangan Khusus
6.358.256.000,00 6.104.729.609,00 96,01 473.392.141,00
Pembulatan Gaji
124.189.000,00 116.276.621,00 93,63 375.548,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 72
Uraian Anggaran Setelah
Perubahan
Realisasi 2017
Realisasi 2016 Rp. %
Tambahan Penghasilan PNS
1.381.905.620.000,00 1.223.892.923.513,00 88,57 25.812.334.640,00
Tambahan Penghasilan Berdasarkan Pertimbangan Obyektif Lainnya
94.639.603.000,00 52.335.986.600,00 55,30 25.812.334.640,00
Tunjangan Profesi Guru PNSD
1.267.268.017.000,00 1.162.508.786.913,00 91,73 0,00
Tambahan Penghasilan Guru PNSD
19.998.000.000,00 9.048.150.000,00 45,25 0,00
Insentif Pemungutan Restribusi
2.250.000,00 0,00 0,00 0,00
Belanja insentif Pemungutan Retribusi
2.250.000,00 0,00 0,00 0,00
Total Belanja Pegawai - BTL 3.632.915.962.000,00 3.376.518.871.934.51 92.94 61.834.572.948,00
Secara keseluruhan realisasi Belanja Tidak Langsung Tahun Anggaran 2017
sebesar Rp. 3.376.518.871.934,51 apabila realisasi belanja dihadapkan pada
anggaran sebesar Rp. 3.632.915.962.000,00 atau terealisasi 92.94%.
Namun ada beberapa jenis belanja dalam belanja tidak langsung tersebut
yang realisasinya tidak mencapai 85%, yaitu :
1. Tunjangan Jabatan dari anggaran sebesar Rp. 5.905.092.000,00
terealisasi sebesar Rp. 4.057.260.100,00 atau 68.71%. Hal ini sudah
sesuai dengan kebutuhan pada Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur
dengan menyesuaikan pada jumlah pegawai yang purna tugas dan
meninggal.
2. Tunjangan Beras dari anggaran sebesar Rp. 101.285.142.000,00
terealisasi sebesar Rp. 83.670.294.516,00 atau 82.61%. Hal ini juga
sudah sesuai dengan kebutuhan pada Dinas Pendidikan Prov. Jawa
Timur dengan menyesuaikan pada jumlah pegawai yang purna tugas
dan meninggal.
3. Tambahan Penghasilan Berdasarkan Pertimbangan Obyektif Lainnya
dari anggaran sebesar Rp. 94.639.603.000,00 terealisasi sebesar Rp.
52.335.986.600,00 atau 55,30%. Dikarenakan adanya Tunjangan
Daerah Prestasi yang besarnya menyesuaikan pegawai yang purna
tugas serta tingkat kehadiran dan kedisiplinan pegawai.
4. Tambahan Penghasilan Guru PNSD dari anggaran sebesar Rp.
19.998.000.000,00 terealisasi sebesar Rp.9.048.150.000,00 atau
45,25% dikarenakan menyesuaikan jumlah guru yang belum
mendapatkan sertifikasi.
Catatan atas Laporan Keuangan - 73
5. Belanja Insentif Pemungutan Retribusi dari anggaran sebesar Rp.
2.250.000,00 tidak terealisasi dikarenakan belum tercapai target
retribusi daerah tahun 2017, sehingga tidak dilakukan.
Sedangkan untuk realisasi Tahun Anggaran 2016 adalah sebesar Rp.
61.834.572.948,00 atau 86.35%. Total anggaran dan realisasi belanja tidak
langsung pada tahun 2017 lebih besar daripada tahun 2016 karena pada
tahun 2017 terdapat tunjangan profesi guru, tambahan penghasilan guru
dan tambahan penghasilan berdasarkan obyektif lainnya meningkat
nominalnya dikarenakan kewenangan Undang-Undang Nomor 23 Tahun
2014 sehingga dana disesuaikan dengan jumlah penerima.
2. Belanja Langsung
Berikut merupakan Realisasi Belanja Langsung tahun 2017 dan 2016
sebagai berikut :
Uraian Anggaran setelah
Perubahan
Realisasi 2017 Realisasi 2016
Rp. %
Belanja Pegawai 66.488.611.000,00 60.761.038.709,00 91.39 60.489.350.000,00
Belanja Barang dan Jasa 1.064.228.956.836,00 1.024.334.142.713.05 96.25 130.363.849.093,00
Belanja modal 573.131.655.564,00 551.408.594.164,00 96.21 3.509.050.620,00
Total Belanja Langsung
1.703.849.223.400,00 1.636.503.775.586.05 96.05 194.362.249.713,00
Realisasi Belanja Langsung (BL) pada Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp.1.636.5803.775.586.05,00 apabila realisasi belanja dihadapkan pada
anggaran sebesar Rp.1.703.849.223.400,00 atau 96.05% dan Tahun
Anggaran 2016 Realisasi sebesar Rp. 194.362.249.713,00 atau 95.53%
dari total anggaran Rp. 275.068.124.350,00. Secara keseluruhan total
realisasi Belanja Langsung diatas 90% sehingga kegiatan pada Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur telah berjalan efektif dan efisien.
Sedangkan jika total realisasi belanja langsung pada tahun 2017
dibandingkan dengan tahun 2016 mengalami kenaikan.
a. Belanja Pegawai
Realisasi Belanja Pegawai pada Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp.
60.761.038.709,00 atau 91.39% dan Tahun Anggaran 2016 realisasi
sebesar Rp. 60.489.350.000,00 atau 99.19%, sebagaimana terinci
dibawah ini :
Catatan atas Laporan Keuangan - 74
Uraian Anggaran setelah
perubahan
Realisasi 2017 Realisasi 2016
Rp. %
Belanja Pegawai – BL
Honorarium PNS 12.183.058.000,00 11.449.214.709,00 93.98 4.572.103.000,00
Honorarium Non PNS 48.125.378.000,00 47.492.440.000,00 98.68 55.358.525.000,00
Uang Lembur 1.213.375.000,00 1.010.038.000,00 83.24 558.722.000,00
Belanja Pegawai BOS
4.966.800.000,00 809.346.000,00 16.30 0,00
Total Belanja Pegawai - BL
66.488.611.000,00
60.761.038.709,00
91.39 60.489.350.000,00
Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat bahwa capaian realisasi Belanja
Pegawai pada belanja langsung pada setiap jenis belanja masih ada yang
dibawah 85%, yaitu uang lembur sebesar 83,24% dan Belanja Pegawai
BOS sebesar 16,30% :
Kegiatan Uraian Anggaran
Setelah Perubahan
Realisasi % Sisa
17 154 Uang Lembur 26.145.000,00 0,00 0,00 (26.145.000,00)
17 156 Uang Lembur 2.5645.000,00 18.548.000,00 72.33
(7.097.000,00)
17 157 Uang Lembur 15.048.000,00 6.250.000,00 41.53 (8.798.000,00)
17 158 Uang Lembur 30.621.000,00 0,00 0 ,00 (30.621.000,00)
17 159 Uang Lembur 13.245.000,00 4.409.000,00 33.29 (8.836.000,00)
17 161 Uang Lembur 34.540.000,00 18.482.000,00 53.51 (16.058.000,00)
17 165 Uang Lembur 46.020.000,00 0,00 0,00 (46.020.000,00)
17 172 Uang Lembur 25.695.000,00 0,00 0,00 (25.695.000,00)
17 175 Uang Lembur 23.310.000,00 0,00 0,00 (25.695.000,00)
32 5 Belanja Pegawai BOS
4.966.800.000,00 809.346.000,00 16.30 (4.157.454.000,00)
1. Pada Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK
dan PK-PLK Wilayah Lamongan (17 154) Uang Lembur tidak
terealisasi dikarenakan pekerjaan dilakukan dengan memanfaatkan
jam kerja;
2. Pada Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK
dan PK-PLK Wilayah Ngawi (17 156) Uang Lembur hanya terealisasi
sebesar 72.33% dikarenakan menyesuaikan jam lembur pada
penyelesaian pekerjaan;
3. Pada Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK
dan PK-PLK Wilayah Magetan (17 157) Uang Lembur hanya
terealisasi sebesar 41.53% dikarenakan menyesuaikan jam lembur
pada penyelesaian pekerjaan;
Catatan atas Laporan Keuangan - 75
4. Pada Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK
dan PK-PLK Wilayah Ponorogo (17 158) Uang Lembur tidak
terealisasi dikarenakan pekerjaan dilakukan dengan memanfaatkan
jam kerja;
5. Pada Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK
dan PK-PLK Wilayah Pacitan (17 159) Uang Lembur hanya
terealisasi sebesar 33.29% dikarenakan menyesuaikan jam lembur
pada penyelesaian pekerjaan;
6. Pada Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK
dan PK-PLK Wilayah Nganjuk (17 161) Uang Lembur hanya
terealisasi sebesar 53.51% dikarenakan menyesuaikan jam lembur
pada penyelesaian pekerjaan;
7. Pada Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK
dan PK-PLK Wilayah Pasuruan (17 165) Uang Lembur tidak
terealisasi dikarenakan pekerjaan dilakukan dengan memanfaatkan
jam kerja;
8. Pada Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK
dan PK-PLK Wilayah Bangkalan (17 172) Uang Lembur tidak
terealisasi dikarenakan pekerjaan dilakukan dengan memanfaatkan
jam kerja;
9. Pada Pelaksanaan kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK
dan PK-PLK Wilayah Sumenep (17 175) Uang Lembur tidak
terealisasi dikarenakan pekerjaan dilakukan dengan memanfaatkan
jam kerja;
10. Pada Penyelenggaraan BOS Pendidikan Khusus (32 05) Belanja
Pengawai BOS hanya terealisasi sebesar 16.30% dikarenakan adanya
perumusan dalam penganggaran;
b. Belanja Barang Dan Jasa
Realisasi Belanja Barang dan Jasa Tahun Anggaran 2017 yaitu sebesar
Rp. 1.024.334.142.713.05,00 atau 96.25% dan Tahun Anggaran 2016
adalah sebesar Rp. 130.363.849.093,00 atau 93,98%, sebagaimana
terinci dibawah ini :
Uraian Anggaran Setelah
Perubahan Realisasi 2016
Realisasi 2015 Rp. %
Belanja Barang dan Jasa – BL
Belanja Bahan Pakai Habis 10.600.951.450,00 10.260.457.834,50 96.79 5.821.831.457,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 76
Uraian Anggaran Setelah
Perubahan Realisasi 2016
Realisasi 2015 Rp. %
Belanja Bahan/Material 3.777.261.000,00 3.730.132.370,00 98.75 3.825.585.005,00
Belanja Jasa 68.126.941.386,00 65.136.407.442,00 95.61 52.154.516.157,00
Belanja Premi, Iuran, Asuransi, dan Pemeriksaan Kesehatan
293.775.850,00 287.730.100,00 97.94 109.953.409,00
Belanja Perawatan Kendaraan Bermotor
543.100.000,00 492.371.425,00 90.66 453.059.020,00
Belanja Cetak dan Penggandaan
6.594.173.650,00 6.358.037.203,50 96.42 12.455.177.614,00
Belanja Sewa Tanah/Jalan/Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
1.090.805.000,00 869.292.835,00 79.69 1.006.046.120,00
Belanja Sewa Sarana Mobilitas 425.450.000,00 394.277.900,00 92.67 1.894.990.890,00
Belanja Sewa Alat Berat/Peralatan
160.500.000,00 156.656.500,00 97.61 0,00
Belanja Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor
1.305.920.000,00 1.270.316.250,00 97.27 2.518.234.500,00
Belanja Makanan dan Minuman 22.465.102.100,00 20.504.112.123,00 91.27 12.292.433.980,00
Belanja Pakaian dan Atributnya
982.575.000,00
853,439,710,00
86.86 494.778.700,00
Belanja Pakaian Kerja
1.331.245.000,00 1.322.775.850,00 99.36 1.742.608.900,00
Belanja Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu
64.145.200.000,00 63.979.538.880,00 99.74 824.632.601,00
Belanja Perjalanan Dinas 25.552.504.700,00 22.275.222.293,05 87.17 14.687.206.660,00
Belanja Pendidikan Dasar dan Menengah
25.630.800.000,00 25.630.800.000,00 100.00 0,00
Belanja Beasiswa Pendidikan PNS/Non PNS
5.600.000.000,00 5.600.000.000,00 100.00 13.230.000.000,00
Belanja Pemeliharaan
33.913.800.500,00 32.664.510.169,00 96.32 3.749.597.580,00
Belanja Jasa Konsultasi 0.00 0.00 0,00 49.995.000,00
Uang/Barang untuk diberikan kepada pihak ketiga/masyarakat Pemenang Perlombaan /Kompetisi/Kejuaraan
1.837.937.500,00 1.797.078.910,00 97.78 3.053.201.500,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 77
Uraian Anggaran Setelah
Perubahan Realisasi 2016
Realisasi 2015 Rp. %
Belanja Hibah Barang/Jasa yang Diserahkan Kepada Badan/Lembaga/Organisasi Kemasyarakatan yang Berbadan Hukum Indonesia
179.646.913.700,00 174.287.274.918,00 97.02 0,00
Belanja Barang dan Jasa BOS 610.204.000.000,00 586.463.710.000,00 96.11 0.00
Total 1.064.228.956.836,00 1.024.334.142.713,05 96.25 130.363.849.093,00
Berdasarkan tabel diatas terlihat bahwa rata – rata capaian realisasi per
jenis belanja barang dan jasa telah mencapai diatas 85%, namun terdapat
pula yang dibawah 85%, yaitu :
1. Belanja Sewa Tanah/Jalan/Rumah/Gedung/Gudang/Parkir hanya
terealisasi sebesar 79.69% dikarenakan :
Beberapa kegiatan dilakukan dengan memaksimalkan aset Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur;
Penyesuaian dengan kebutuhan atas kegiatan;
Tidak dilaksanakannya kegiatan Finalisasi SOP Pendirian
Lembaga Sekolah;
Dalam kegiatan lomba peserta didik khusus hanya terlaksana 1
jenis lomba dari semula 3 jenis lomba dan dalam
pelaksanaannya memaksimalkan penggunaan aset dinas;
Adanya efisiensi jumlah hari dalam kegiatan TC dan adanya
penyesuaian dengan jadwal pusat.
c. Belanja Modal
Realisasi Belanja Modal Tahun Anggaran 2017 adalah sebesar
Rp.551.408.594.164,00 atau 96.21% dari jumlah yang dianggarkan
sebesar Rp.573.131.655.564,00. Bila dibandingkan dengan Tahun
Anggaran 2016 realisasi sebesar Rp. 3.509.050.620,00 atau 93.51%.
Besarnya realisasi belanja modal adalah sebagai berikut :
Uraian Anggaran Setelah Perubahan
Realisasi 2017 Realisasi 2016
Rp. %
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Berat
0,00 0,00 0,00
Belanja Modal Alat-Alat Angkutan Darat Bermotor
0,00 0,00 684.415.000,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 78
Uraian Anggaran Setelah Perubahan
Realisasi 2017 Realisasi 2016
Rp. % Belanja Modal Alat-Alat Bengkel
163.982.574.700,00 161.530.057.800,00 98.50 9.680.000,00
Belanja Modal Peralatan dan/Perlengkapan Kantor
18.249.862.750,00 17.232.567.444,00 94.43 1.149.758.320,00
Belanja Modal Pengadaan Penghias Ruangan Rumah Tangga
198.100.000,00 197.778.200,00 99.84 19.976.000,00
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Studio
3.552.376.114,00 3.440.324.750,00 96.85 37.730.000,00
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Komunikasi
197.012.000,00 187.730.520,00 95.29 108.212.500,00
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Ukur
0,00 0,00 0,00 9.735.000,00
Belanja Modal Pengadaan Alat-Alat Kedokteran
339.000.000,00 338.794.500,00 99.94 0,00
Belanja modal Pengadaan Alat-alat Laboratorium
0,00 0,00 0,00 0,00
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi/Pembelian Bangunan
86.932.505.000,00 83.078.992.670,00 95.57 736.109.000,00
Belanja Modal Pengadaan Konstruksi Jaringan Air
0,00 0,00 0,00 294.074.800,00
Belanja Modal Pengadaan Instalasi Listrik, Telepon, dan Gas
0,00 0,00 0,00 0,00
Belanja Modal Pengadaan Buku/Kepustakaan
189.000.000,00 188.100.000,00 99.52 0,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 79
Uraian Anggaran Setelah Perubahan
Realisasi 2017 Realisasi 2016
Rp. %
Belanja Modal Pengadaan Barang Bercorak Kesenian, Kebudayaan
250.000.000,00 239.690.000,00 95.88 0,00
Belanja Modal Pengadaan Alat-alat Olahraga
1.052.625.000,00 1.051.341.500,00 99.88 0,00
Belanja Modal Software
725.000.000,00 712.072.780,00 98.22 459.360.000,00
Belanja Modal BOS
297.463.600.000,00 283.211.144.000,00 95.21
Jumlah Modal
573.131.655.561,00 551.408.594.164,00 96.21 3.509.050.620,00
Berdasarkan tabel diatas, secara total realisasi belanja modal DInas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur adalah diatas 90%.
7.1.1.3 Penjelasan pos-pos pembiayaan
Pembiayaan adalah setiap penerimaan yang perlu dibayar kembali
dan/atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun
anggaran bersangkutan maupun tahun-tahun anggaran berikutnya,
yang dalam penganggaran pemerintah daerah terutama dimaksudkan
untuk menutup defisit atau memanfaatkan surplus anggaran.
Sisa Lebih Pembiayaan Anggaran (SILPA) di lingkungan Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp. 0,00 .
7.1.2 LAPORAN OPERASIONAL (LO)
Laporan Operasional adalah laporan yang menyajikan informasi mengenai
seluruh kegiatan operasional keuangan entitas pelaporan yang tercermin dalam
Pendapatan-LO, beban dan surplus/defisit operasional dari suatu entitas pelaporan.
Laporan Operasional yang dihasilkan berisi komponen Pendapatan-LO dan beban.
Jumlah Pendapatan Daerah pada Laporan Operasional Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp.167.018.407,96. Sedangkan
Jumlah Beban pada Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp.4.755.439.702.148,56.
Catatan atas Laporan Keuangan - 80
7.1.2.1 Penjelasan Pendapatan-LO
Jumlah Pendapatan-LO pada Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp.167.018.407,96 sedangkan pada tahun 2016 sebesar Rp.
152.069.999,96 dengan rincian sebagaimana tabel berikut :
Nomor
Urut
Uraian 2017 2016
1 2 3 4
1.1 PENDAPATAN ASLI DAERAH (PAD)-LO
167.018.407,96 152.069.999,96
1.1.1 PENDAPATAN RETRIBUSI DAERAH-LO
46.110.000,00 55.450.000,00
1.1.2 LAIN-LAIN PAD YANG SAH-LO 120.908.407,96 96.619.999,96
1.4 SURPLUS NON OPERASIONAL - LO 0,00 51.000.000,00
1.4.1 SURPLUS PEMINDAHTANGANAN/PEMUSNAHAN ASET NON LANCAR - LO
0,00 51.000.000,00
JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 167.018.407,96 401.003.192,96
Jumlah Pendapatan-LO pada tahun 2017 terdapat penurunan
dibandingkan dengan tahun 2016 dikarenakan Penurunan Pendapatan
Retribusi Daerah karena adanya gedung/bangunan sebagai obyek
retribusi yang direnovasi dan pada tahun 2017 tidak ada penjualan aset
tetap.
1. Retribusi Daerah
Sumber Retribusi Daerah tahun 2017 berasal dari Retribusi Pemakaian
kekayaan Daerah sebesar Rp.46.110.000,00 dengan rincian perolehan dari :
No Uraian Jumlah
1. Sewa gedung dan halaman Taruna Loka Claket 33.600.000,00
2. Sewa Asrama Jagir 12.510.000,00
JUMLAH 46.110.000,00
2. Lain-lain Pendapatan Asli Daerah Yang Sah
Lain – lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah sebesar Rp.120.908.407,96,
terdiri dari :
a. Pendapatan Sewa Tanah
Merupakan Pengakuan Pendapatan Sewa Lahan Milik Pemerintah Daerah Prov.
Jatim di Jalan Padmosusastro No. 53 oleh CV. Rajawali Citra Buana Nov 2014 -
Nov 2019 (Periode 2016) sebesar Rp.39.999.999,96
b. Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
Catatan atas Laporan Keuangan - 81
Pendapatan Denda atas Keterlambatan Pelaksanaan Pekerjaan
Pengadaan Belanja Modal Alat – alat Bengkel SMA Negeri sebesar
Rp.23.763.000,00;
c. Pendapatan Denda Retribusi
Diperoleh dari Pendapatan Denda Retribusi Jasa Usaha atas Sewa
Gedung oleh Koperasi Karya Makmur sebesar Rp.10.000,00;
d. Pendapatan dari Pengembalian
Realisasi Pendapatan dari Pengembalian tahun 2017 sebesar
Rp.4.415.408,00 dengan rincian :
No Uraian Jumlah
1. Pendapatan dari pengembalian Kelebihan
Pembayaran Gaji dan Tunjangan
4.215.408,00
2. Pendapatan dari pengembalian Pembayaran
Belanja atas honor guru non PNS
200.000,00
JUMLAH 4.415.408,00
e. Pendapatan Sewa
Realisasi dari pendapatan sewa diperoleh dari sewa gedung dan
bangunan tahun 2017 sebesar Rp.51.520.000,- dengan rincian sebagai
berikut :
No Uraian Jumlah
1. Sewa Rumah Dinas 21.520.000,00
2. Sewa Ruang oleh Koperasi Handayani 9.000.000,00
3. Sewa Kantin Taruna Loka Ds Claket Kec Pacet
Kab Mojokerto
4.800.000,00
4. Sewa Stand Toko oleh Koperasi Karya Makmur 3.000.000,00
5. Sewa Ruang Kantin oleh Dharma Wanita 9.000.000,00
6. Sewa Gedung oleh TK Liya dan PAUD Liya Jl
Walikota Mustajab dan Cipunegara
5.400.000,00
JUMLAH 52.720.000,00
7.1.2.2 Penjelasan Beban
Beban pada Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp.4.755.439.204.702.148,56 yang terdiri dari :
No. Uraian 2017 2016
2.1 Beban Operasi 4.755.436.204.147,83 262.622.355.275,00
2.1.1 Beban Pegawai 3.437.279.910.643,51 122.323.922.948,00
2.1.2 Beban Barang dan Jasa 1.126.445.345.111,05 130.128.443.226,00
2.1.3 Beban Penyusutan dan
Amortisasi
39.048.222.815,00 10.190.615.573,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 82
No. Uraian 2017 2016
2.1.4 Beban Lain-lain 152.666.223.579,00 9.487.500,00
2.3 Defisit Non Operasional 0,00 20.325.984,00
2.3.1 Defisit
Pemindahtanganan/Pemu
snahan Aset Non Lancar
0,00 20.325.984,00
Total 4.755.439.702.148,56 262.642.681.259,00
1. Beban Pegawai
Beban Pegawai pada tahun 2017 sebesar Rp.3.437.279.910.643,51
sedangkan tahun 2016 sebesar Rp.122.323.922.948,00 sebagaimana terinci
:
No. Uraian 2017 2016
1. Beban Gaji dan Tunjangan 2.152.625.948.421,51 36.022.238.308,00
Gaji Pokok PNS/Uang
Representasi 1.753.842.821.405,51 29.513.010.900,00
Tunjangan Keluarga 154.995.859.170,00 2.557.713.019,00
Tunjangan Jabatan 4.057.260.100,00 352.930.000,00
Tunjangan Fungsional 141.412.956.000,00 786.098.000,00
Tunjangan Umum 8.425.751.000,00 1.000.035.000,00
Tunjangan Beras 83.670.294.516,00 1.338.683.700,00
Tunjangan
PPh/Tunjangan Khusus 6.104.729.609,00 473.392.141,00
Pembulatan Gaji 116.276.621,00 375.548,00
2. Beban Tambahan Penghasilan PNS
1.223.892.923.513,00 25.812.334.640,00
Tambahan Penghasilan Berdasarkan Pertimbangan Obyektif Lainnya
52.335.986.600,00 25.812.334.640,00
Tunjangan Profesi Guru
PNSD - LO 1.162.505.936.913,00 0,00
Tambahan Penghasilan
Guru PNSD 9.051.000.000,00 0,00
3. Beban Honorarium PNS 11.449.214.709,00 4.572.103.000,00
Honorarium Kegiatan
PNS 5.232.640.001,00 3.700.523.000,00
Honorarium Tim Pengadaan/Penerima Hasil Pekerjaan Barang/Jasa PNS
161.780.000,00 144.930.000,00
Honorarium Pengelola Keuangan, Barang Daerah, dan Sistem Informasi PNS
6.054.794.708,00 726.650.000,00
4. Beban Honorarium Non PNS
47.492.440.000,00 55.358.525.000,00
Honorarium Kegiatan Non PNS
38.977.390.000,00 48.738.625.000,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 83
No. Uraian 2017 2016
Honorarium pembantu pelaksana Pengelola Keuangan, Barang Daerah, dan Sistem Informasi Non PNS
261.050.000,00 148.900.000,00
Honorarium Pegawai
Tidak Tetap Non BLUD 8.254.000.000,00 6.471.000.000,00
5. Uang Lembur 1.010.038.000,00 558.722.000,00
Uang Lembur 1.010.038.000,00 558.722.000,00
6. Beban Pegawai BOS 809.346.000,00 0,00
Beban Pegawai BOS 809.346.000,00 0,00
Total Beban Pegawai - LO 3.437.279.910.643,51 122.323.922.948,00
Jumlah Beban Pegawai pada tahun 2017 mengalami kenaikan yang cukup
signifikan dibandingkan dengan tahun 2016. Hal ini dikarenakan
implementasi dari Undang Undang 23 Tahun 2014 yang melimpahkan
kewenangan sekolah SMA,SMK dan PK-PLK ke Pemerintah Provinsi
sehingga jg berakibat pada dibentuknya 31 cabang Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur. Selain itu juga terdapat Beban Pegawai BOS yang
merupakan beban pegawai dari dana BOS untu SMK/SMK Negeri dan PK-
PLK.
2. Beban Barang dan Jasa
Beban Barang dan Jasa pada Tahun Anggaran 2017 sebesar
Rp.1.126.445.345.111,05 sedangkan tahun 2016 sebesar Rp.130.128.443.226,00
yang diperoleh dari :
No. Uraian 2017 2016
Beban Barang dan Jasa – LO
1. Beban Bahan Pakai Habis 10.248.799.264,50 5.828.310.402,00
2. Beban Bahan/Material 3.730.132.370,00 3.825.585.005,00
3. Beban Jasa 65.132.851.929,00 52.035.644.345,00
4. Beban Premi, Iuran, Asuransi, dan Pemeriksaan Kesehatan
287.730.100,00 109.953.409,00
5. Beban Perawatan Kendaraan Bermotor
469.601.425,00 453.059.020,00
6. Beban Cetak dan Penggandaan
6.249.406.153,50 12.332.164.614,00
7.
Beban Sewa Tanah/Jalan/Rumah/Gedung/Gudang/Parkir
869.292.835,00 1.006.046.120,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 84
No. Uraian 2017 2016
8. Beban Sewa Sarana Mobilitas
394.277.900,00 1.894.990.890,00
9. Beban Sewa Alat Berat/Peralatan
156.656.500,00 0,00
10. Beban Sewa Perlengkapan dan Peralatan Kantor
1.270.316.250,00 2.518.234.500,00
11. Beban Makanan dan Minuman
20.504.112.123,00 12.292.433.980,00
12. Beban Pakaian dan Atributnya
622.131.710,00 494.778.700,00
13. Beban Pakaian Kerja 1.143.737.100,00 1.742.608.900,00
14. Beban Pakaian Khusus dan Hari-hari Tertentu
63.796.604.700,00 824.632.601,00
15. Beban Perjalanan Dinas 22.275.222.293,05 14.687.206.660,00
16. Beban Beasiswa Pendidikan PNS/Non PNS
5.600.000.000,00 13.230.000.000,00
17. Beban Pendidikan Dasar dan Menengah
25.630.800.000,00 0,00
17. Beban Pemeliharaan 32.664.510.169,00 3.749.597.580,00
18. Beban Jasa Konsultasi 0,00 49.995.000,00
19.
Uang/Barang untuk diberikan kepada pihak ketiga/masyarakat Pemenang Perlombaan /Kompetisi/Kejuaraan
1.797.078.910,00 3.053.201.500,00
19.
Beban Hibah Barang/Jasa yang Diserahkan Kepada Badan/Lembaga/Organisasi Kemasyarakatan yang Berbadan Hukum Indonesia
174.287.274.918,00 0,00
20. Beban Barang dan Jasa BOS
689.314.808.461
0,00
Total 1.126.445.345.111,05 130.128.443.226,00
Total Beban barang dan jasa pada tahun 2017 mengalami peningkatan
dibandingkan tahun 2016 karena adanya Belanja Operasional Sekolah
(BOS) untuk SMA/SMA Negeri dan PK-PLK yang masuk pada Belanja
Langsung Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) tahun 2017
dan akibat dari implementasi Undang – undang 23 tahun 2014 yang
melimpahkan kewenangan sekolah SMA,SMK dan PK-PLK ke Pemerintah
Provinsi sehingga juga berakibat pada dibentuknya 31 cabang Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur.
Catatan atas Laporan Keuangan - 85
3. Beban Penyusutan dan Amortisasi
Beban Penyusutan dan Amortisasi tahun Anggaran 2017 adalah sebesar
Rp.39.048.222.815,00 sedangkan tahun 2016 adalah sebesar
Rp.10.160.501.601,00dengan rincian sebagai berikut :
No. Uraian 2017 2016
1. Beban Penyusutan Peralatan dan Mesin
26.875.725.077,00 6.783.535.709,00
2. Beban Penyusutan Gedung dan Bangunan
7.488.446.357,00 2.869.635.104,00
3. Beban Penyusutan Jalan, Irigasi, dan Jaringan
95.832.204,00 80.366.936,00
4. Beban Penyusutan Aset Tetap Lainnya
4.401.357.555,00 310.136.573,00
5. Beban Amortisasi Aset Tidak Berwujud
169.999.000,00 104.705.071,00
6. Beban Penyusutan Aset Lain-lain
16.862.622,00 12.122.208,00
Jumlah Beban Penyusutan 39.048.222.815,00 10.160.501.601,00
Total Beban Penyusutan dan Amortisasi pada tahun 2017 mengalami
peningkatan dibandingkan tahun 2016 karena adanya implementasi
Undang – undang 23 tahun 2014 yang melimpahkan kewenangan sekolah
SMA,SMK dan PK-PLK ke Pemerintah Provinsi yang jg berakibat pada
dibentuknya 31 cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur sehingga
terjadi peningkatan pada jumlah aset tetap Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur selain itu adanya aset – aset dari pendataan P2D yang juga sebagai
akibat dari implementasi Undang – undang 23 tahun 2014 tersebut.
4. Beban Lain-lain
Beban Lain-lain tahun Anggaran 2017 adalah sebesar Rp.152.666.223.579,00
sedangkan tahun 2016 adalah sebesar Rp.9.487.500,00. Beban lain-lain tersebut
timbul karena adanya perolehan aset tetap yang masuk ke dalam aset
ekstrakomtabel.
7.1.3 NERACA
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah
sebagai berikut (dalam rupiah) :
Uraian 31 Desember 2017 31 Desember 2016
Aset 4.877.994.662.642,09 241.214.135.242,00
Aset Lancar 16.827.412.153,09 358.106.430,00
Aset Tetap setelah penyusutan 4.858.050.665.596,00 238.295.477.731,00
Aset Lainnya 3.116.584.893,00 2.560.551.081,00
Kewajiban 15.718.806.356,54 328.932.001,41
Kewajiban Jk. Pendek 15.718.806.356,54 328.932.001,41
Catatan atas Laporan Keuangan - 86
Uraian 31 Desember 2017 31 Desember 2016
Kewajiban Jk. Panjang 0,00 0,00
Ekuitas 4.862.275.856.285,55 240.885.203.240,59
Ekuitas (774.879.532.457,01 ) (383.075.021.084,41)
Ekuitas SAL 0,00 0,00
Ekuitas Untuk Dikonsolidasikan 5.637.155.388.742,56 623.960.224.325,00
7.1.3.1 Penjelasan Aset Lancar
1. Kas
Kas pada tahun 2017 sebesar Rp. 298.335.305,00 dengan rincian
sebagaimana berikut :
a. Kas di Bendahara Penerimaan
Jumlah Kas Bendahara Penerimaan per 31 Desember 2017 sebesar
Rp.0,00 dan tahun 2016 sebesar Rp. 0,00.
b. Kas di Bendahara pengeluaran
Jumlah Kas Bendahara Pengeluaran per 31 Desember 2017 sebesar
Rp.0,00 dan tahun 2016 sebesar Rp. 0,00 dengan rincian :
Kas di bendahara pengeluaran
Nomor rekening 0011068588 merupakan rekening pemegang kas
Dinas Pendidikan milik Bendahara Pengeluaran , saldo kas per 30
Desember 2017 sebesar Rp.0,00 dan per 31 Desember tahun 2016
sebesar Rp.0,00.
Kas di bendahara pengeluaran pembantu
Jumlah Kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu per 31 Desember
2017 sebesar Rp. 298.335.305,00 dan per 31 Desember 2016
sebesar Rp.0,00 yang terdiri dari :
(i) Nomor Rekening 0011260560 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik bidang Pembinaan GTK, Jumlah saldo per 31
Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(ii) Nomor Rekening 0011260551 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik bidang PP SMK, Jumlah saldo per 31 Desember
2017 sebesar Rp.0,00;
(iii) Nomor Rekening 0011260543 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Catatan atas Laporan Keuangan - 87
Dispendik bidang PP SMA, Jumlah saldo per 31 Desember
2017 sebesar Rp.0,00;
(iv) Nomor Rekening 0011260535 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik bid Pembinaan PK-PLK, Jumlah saldo per 31
Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(v) Nomor Rekening 0011260594 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik UPT PPK Prov. Jatim, Jumlah saldo per 31
Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(vi) Nomor Rekening 0011260578 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik UPT Bina Peserta Didik, Jumlah saldo per 31
Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(vii) Nomor Rekening 00112270271 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Cabang Dispendik wil Kota Surabaya, Jumlah saldo per 31
Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(viii) Nomor Rekening 0011270298 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik Cabang Wilayah Gresik, Jumlah saldo per 31
Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(ix) Nomor Rekening 0011260616 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik Cabang wilayah Sidoarjo, Jumlah saldo per 31
Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(x) Nomor Rekening 0821001153 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik Cabang Dinas wilayah Kab Kota Mojokerto,
Jumlah saldo per 31 Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(xi) Nomor Rekening 0111231974 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik Cabang Dinas Wilayah Jombang, Jumlah saldo per
31 Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(xii) Nomor Rekening 0041080523 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Catatan atas Laporan Keuangan - 88
Cabang Dispendik wilayah Kab Malang, Jumlah saldo per 31
Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(xiii) Nomor Rekening 0041080507 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Cabang Dispendik wil Kota Malang dan Batu, Jumlah saldo
pada bank per 31 Desember 2017 sebesar Rp.0,00, namun
terdapat sisa kas tunai sebesar Rp.67.619.616,00;
(xiv) Nomor Rekening 0081033854 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik Cabang Wilayah Bojonegoro, Jumlah saldo per 31
Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(xv) Nomor Rekening 0171049041 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik Cabang wilayah Tuban, Jumlah saldo per 31
Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(xvi) Nomor Rekening 0281031759 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik Cabang Dinas wilayah Kab Lamongan, Jumlah
saldo per 31 Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(xvii) Nomor Rekening 0051039475 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik Cabang Dinas Wilayah Kab & Kota Madiun, Jumlah
saldo per 31 Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(xviii) Nomor Rekening 0101020438 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Cabang Dispendik wilayah Kab Ngawi, Jumlah saldo per 31
Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(xix) Nomor Rekening 0301002823 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Cabang Dispendik wil Kab Magetan, Jumlah saldo pada bank
per 31 Desember 2017 sebesar Rp.0,00, anmun terdapat
sisa kas tunai sebesar Rp.16.189.000,00;
(xx) Nomor Rekening 0201008174 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik Cabang Wilayah Kab Probolinggo, Jumlah saldo
per 31 Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
Catatan atas Laporan Keuangan - 89
(xxi) Nomor Rekening 0211019883 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik Cabang wilayah Pacitan, Jumlah saldo per 31
Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(xxii) Nomor Rekening 0061033181 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik Cabang Dinas wilayah Kab Kota Kediri, Jumlah
saldo per 31 Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(xxiii) Nomor Rekening 0191028431 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik Cabang Dinas Wilayah Kab Nganjuk, Jumlah saldo
per 31 Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(xxiv) Nomor Rekening 0141035690 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Cabang Dispendik wilayah Kab dan Kota Blitar, Jumlah saldo
per 31 Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(xxv) Nomor Rekening 0151041418 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Cabang Dispendik wil Tulungagung, Jumlah saldo per 31
Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(xxvi) Nomor Rekening 0221028872 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik Cabang Wilayah Trenggalek, Jumlah saldo per 31
Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(xxvii) Nomor Rekening 0231030417 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik Cabang wilayah Pasuruan, Jumlah saldo pada
bank per 31 Desember 2017 sebesar Rp.0,00, namun
terdapat sisa kas tunai sebesar Rp.6.795.678,00;
(xxviii) Nomor Rekening 0121117401 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik Cabang Dinas wilayah Probolinggo, Jumlah saldo
per 31 Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(xxix) Nomor Rekening 0091305666 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik Cabang Dinas Wilayah Kab Lumajang, Jumlah
saldo per 31 Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
Catatan atas Laporan Keuangan - 90
(xxx) Nomor Rekening 0031025001 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Cabang Dispendik wilayah Kab Jember, Jumlah saldo per 31
Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(xxxi) Nomor Rekening 0311020081 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Cabang Dispendik wil Bondowoso, Jumlah saldo per 31
Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(xxxii) Nomor Rekening 0291014551 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik Cabang Wilayah Situbondo, Jumlah saldo per 31
Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(xxxiii) Nomor Rekening 0021031054 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik Cabang wilayah Banyuwangi, Jumlah saldo pada
bank per 31 Desember 2017 sebesar Rp.0,00, namun
terdapat sisa kas tunai sebesar Rp.15.945.848,00;
(xxxiv) Nomor Rekening 0251020795 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik Cabang Dinas wilayah Kab Bangkalan, Jumlah
saldo per 31 Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(xxxv) Nomor Rekening 0241400034 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Dispendik Cabang Dinas Wilayah Kab Sampang, Jumlah saldo
pada bank per 31 Desember 2017 sebesar Rp.0,00, namun
terdapat sisa kas tunai sebesar Rp.191.785.163;
(xxxvi) Nomor Rekening 0071018041 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Cabang Dispendik wilayah Kab Pamekasan, Jumlah saldo per
31 Desember 2017 sebesar Rp.0,00;
(xxxvii) Nomor Rekening 0181034203 digunakan untuk
menampung kas di Bendahara Pengeluaran Pembantu
Cabang Dispendik wilayah Kab Sumenep, Jumlah saldo per
31 Desember 2017 sebesar Rp.0,00.
Catatan atas Laporan Keuangan - 91
c. Kas Lainnya
Jumlah Kas Lainnya per 31 Desember 2017 sebesar Rp.
15.434.629.868,09 dan tahun 2016 sebesar Rp. 0,00. Jumlah kas
lainnya merupakan sisa kas dana BOS per 31 Desember 2017.
2. Piutang
Piutang 31 Desember 2017 31 Desember 2016
Rp. 0,00 Rp. 0,00
Piutang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur per 31 Desember tahun
2017 sebesar Rp. 0,00 sedangkan per 31 Desember 2016 disajikan sebesar
Rp.0,00.
3. Persediaan
Persediaan 31 Desember 2017 31 Desember 2016
Rp. 1.094.446.980,00 Rp. 358.106.430,00
Jumlah tersebut merupakan saldo persediaan barang pakai habis per
31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 pada Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur dengan rincian sebagai berikut :
a. Barang pakai Habis berupa Alat tulis kantor Rp. 12.047.750;
b. Persediaan Penggantian Suku Cadang Kendaraan Bermotor Rp.
22.770.000,00;
c. Cetakan dan Penggandaan Rp. 232.213.300,00;
d. Persediaan Pakaian Dinas Harian Rp. 231.308.000,00;
e. Persediaan Pakaian Kerja Lapangan Rp. 179.038.750,00;
f. Persediaan Pakaian Korpri Rp. 182.934.180,00;
g. Persediaan Hibah Barang yang Diserahkan Kepada Pihak
Ketiga/Masyarakat sebesar Rp.234.135.000,00. Persediaan hibah
tersebut berasal dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan sesuai
dengan Berita Acara Serah Terima nomor 74778/A1.1.1/PR 2015
tanggal 19 Oktober 2015 berupa alat – alat kebencanaan yaitu recreation
kit dan tenda.
Catatan atas Laporan Keuangan - 92
7.1.3.2 Penjelasan Aset Tetap
Aset Tetap 31 Desember 2017 31 Desember 2016
Rp. 4.858.050.665.596,00 Rp. 238.295.477.731,00
Jumlah tersebut merupakan saldo Aset Tetap yang dimiliki oleh Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016.
Rincian Aset Tetap menurut jenisnya adalah sebagai berikut :
Jenis Aset Tetap 31 Desember 2017
(Rp.)
31 Desember 2016
(Rp.)
Tanah 2.505.849.377.050,00 153.529.415.000,00 Peralatan dan Mesin 2.813.139.838.437,00 82.166.009.653,00 Gedung dan Bangunan 3.196.794.608.138,00 106.241.056.431,00 Jalan, Irigasi dan Jaringan 25.313.056.515,00 1.592.925.735,00 Aset Tetap lainnya 200.026.558.918,00 6.620.454.751,00 Kontruksi dalam Pengerjaan 28.454.178.109,00 137.144.658,00 Akumulasi Penyusutan Aset
Tetap
(3.911.526.951.571,00) (111.991.528.497,00)
JUMLAH 4.858.050.665.596,00 238.295.477.731,00
Penambahan nilai Aset Tetap Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp.
8.594.165.275.419,00 berasal dari :
Penambahan dari realisasi Belanja Modal Peralatan dan Mesin Tahun
Anggaran 2017 sebesar Rp.258.819.958.528,00;
Penambahan dari realisasi Belanja Modal Aset tetap lainnya Tahun Anggaran
2017 sebesar Rp.105.946.471.725,00;
Penambahan dari realisasi Belanja Modal Konstruksi dalam Pengerjaan
tahun 2017 sebesar Rp.83.078.992.670,00;
Penambahan dari mutasi dari SKPD lain tahun 2017 sebesar
Rp.6.398.287.661,00;
Hibah dari pihak lain sebesar Rp.8.053.152.087.055,00;
Penambahan dari perolehan tahun sebelumnya sebesar Rp.3.384.724.000,00;
Mutasi dari Bidang Barang lain sebesar Rp.83.384.753.780,00.
Selain itu terdapat pengurangan sebesar Rp.174.874.664.480,00 yang berasal
dari :
Pengalihan dari aset tetap menjadi aset lain – lain karena barang – barang
tersebut dalam kondisi rusak berat sehingga tidak dipergunakan sebesar
Rp.3.752.791.284,00;
Mutasi ke aset ekstrakomtabel karena tidak memenuhi unsur sebagai Aktiva
Tetap sebesar Rp.87.737.119.416,00;
Catatan atas Laporan Keuangan - 93
Mutasi ke bidang Barang lain dari Aset Konstruksi Dalam Pengerjaan menjadi
Bangunan Gedung maupun dari satu aset tetap ke aset tetap yang lain
sebesar Rp.83.384.753.780.
Selain Adanya mutasi atas aset tetap diatas, nilai aset tetap pada neraca juga
dipengaruhi oleh akumulasi penyusutan aset tetap yang sifatnya mengurangi
nilai aset tetap. Pada tahun 2017 Akumulasi Penyusutan Aset Tetap pada Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur adalah sebesar Rp. 3.911.526.951.571,00
sedangkan pada tahun 2016 adalah sebesar Rp. 111.991.528.497,00. Metode
yang digunakan pada penyusutan aset tetap Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur adalah metode penyusutan garis lurus dengan nilai residu atau nilai sisa
0 (Nihil).
1. Tanah
Tanah 31 Desember 2017 31 Desember 2016
Rp. 2.505.849.377.050,00 Rp. 153.529.415.000,00
Jumlah tersebut merupakan saldo aset Tetap Tanah yang dimiliki Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur per 31 Desember 2017 dan 31 Desember
2016. aset tetap Tanah mengalami pertambahan sebesar
Rp.2.352.319.962.050,00 yang berasal dari :
Hibah dari pihak lain yang berasal dari pelimpahan aset P2D sebesar
Rp.2.348.935.238.050,00;
Perolehan tahun sebelumnya yang belum tercatat sebessar
Rp.3.384.724.000,00.
2. Peralatan dan Mesin
Peralatan dan Mesin
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Rp.2.813.139.838.437,00 Rp. 82.166.009.653,00
Jumlah tersebut merupakan saldo aset Tetap Peralatan dan Mesin yang
dimiliki Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur per 31 Desember 2017 dan
31 Desember 2016. Rincian Peralatan dan Mesin adalah sebagai berikut :
Jenis Aset Tetap 31 Desember 2017 (Rp.)
31 Desember 2016 (Rp.)
Alat-alat besar 8.595.511.688,00 4.582.883.194,00 Alat-alat angkutan 34.151.405.219,00 6.658.020.100,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 94
Jenis Aset Tetap 31 Desember 2017 (Rp.)
31 Desember 2016 (Rp.)
Alat bengkel dan alat ukur 271.109.591.441,00 9.886.419.310,00 Alat Pertanian 3.046.040.314,00 900.000,00 Alat kantor dan alat rumah
tangga 1.335.715.130.264,00 42.697.050.516,00 alat studio dan alat
komunikasi 882.794.795.562,00 16.837.461.233,00 Alat - alat Kedokteran 2.918.399.158,00 653.983.000,00 Alat Laboratorium 274.534.873.301,00 849.292.300,00 Alat-Alat
Persenjataan/Keamanan 274.091.490,00 JUMLAH 2.813.139.838.437,00 82.166.009.653,00
Perubahan nilai aset Tetap Peralatan dan Mesin sebesar Rp.
2.730.973.828.784,00 disebabkan oleh Penambahan sebesar
Rp.2.736.345.852.218,00 yang berasal dari :
Realisasi Belanja Modal APBD tahun 2017 maupun dari dana BOS tahun
2017 sebesar pada alat –alat bengkel sebesar Rp.161.530.057.800,00;
Realisasi Belanja Modal APBD tahun 2017 maupun dari dana BOS tahun
2017 sebesar pada alat – alat kantor dan rumah tangga sebesar
Rp.93.323.050.958,00;
Realisasi Belanja Modal APBD tahun 2017 maupun dari dana BOS tahun
2017 sebesar pada alat – alat studio dan komunikasi sebesar
Rp.3.628.055.270,00;
Realisasi Belanja Modal APBD tahun 2017 maupun dari dana BOS tahun
2017 sebesar pada alat – alat kedokteran sebesar Rp.338.794.500,00;
Mutasi dari SKPD lain pada alat – alat angkutan sebesar
Rp.6.398.287.661,00;
Hibah dari pihak lain yaitu aset – aset pelimpahan P2D sebesar
Rp.2.470.821.844.919,00 yang berupa :
1. Alat – alat besar sebesar Rp.4.343.253.494,00;
2. Alat – alat angkutan sebesar Rp.21.095.097.458,00;
3. Alat – alat bengkel sebesar Rp.100.236.004.591,00;
4. Alat – alat pertanian sebesar Rp.3.045.140.314,00;
5. Alat – alat kantor dan rumah tangga sebesar
Rp.1.203.872.443.354,00;
6. Alat – alat studio dan komunikasi sebesar Rp.862.343.911.559,00;
7. Alat – alat kedokteran sebesar Rp.1.925.621.658,00;
8. Alat – alat laboratorium sebesar Rp.273.686.281.001,00;
9. Alat – alat persenjataan/keamanan sebesar Rp.274.091.490;
Catatan atas Laporan Keuangan - 95
Mutasi dari bidang barang lain pada alat – alat besar sebesar
Rp.19.375.000,00;
Mutasi dari bidang barang lain pada alat – alat kantor dan rumah tangga
sebesar Rp.191.500.610,00;
Mutasi dari bidang barang lain pada alat – alat studio dan komunikasi
sebesar Rp.94.885.500,00.
Selain itu, perubahan nilai aset Tetap Peralatan dan Mesin juga disebabkan
oleh pengurangan sebesar Rp.5.372.023.434,00 yang berasal dari :
Mutasi ke aset lain – lain sebesar Rp.2.062.177.384,00;
Mutasi ke aset ekstrakomtabel sebesar Rp.3.004.084.940,00;
Mutasi ke bidang barang lain sebesar Rp.305.761.110.
3. Gedung dan Bangunan
Gedung dan Bangunan
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Rp. 3.196.794.608.138,00 Rp. 106.241.056.431,00
Jumlah tersebut merupakan saldo aset Tetap Aktiva Tetap Gedung dan
Bangunan yang dimiliki Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur per 31
Desember 2017 dan 31 Desember 2016. Rincian Peralatan dan Mesin
adalah sebagai berikut :
Jenis Aset Tetap 31 Desember 2017 (Rp.)
31 Desember 2016 (Rp.)
Bangunan Gedung 3.195.209.102.738,00 106.241.056.431,00 Monumen 1.585.505.400,00 0,00
JUMLAH 3.196.794.608.138,00 106.241.056.431,00
Perubahan nilai aset Tetap Gedung dan Bangunan sebesar Rp.
3.090.553.551.707,00 disebabkan oleh Penambahan sebesar
Rp.3.091.403.551.707,00 yang berasal dari :
Hibah dari pihak lain akibat pelimpahan aset P2D sebesar
Rp.3.008.324.559.037,00;
Mutasi dari bidang barang lain semula konstruksi dalam pengerjaan
menjadi bangunan gedung sebesar Rp.83.078.992.670,00.
Selain itu perubahan pada aset Tetap Gedung dan Bangunan juga
disebabkan oleh pengurangan yang berasal dari mutasi bangunan Gedung
ke aset lain – lain sebesar Rp.850.000.000,00.
4. Jalan, Irigasi dan Jaringan
Catatan atas Laporan Keuangan - 96
Jalan, Irigasi dan Jaringan
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Rp. 25.313.056.515,00 Rp. 1.592.925.735,00
Jumlah tersebut merupakan saldo aset Tetap berupa Jalan, Irigasi dan
Jaringan yang dimiliki Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur per 31
Desember 2017 dan 31 Desember 2016. Rincian Jalan, Irigasi, dan Jaringan
sebagai berikut :
Jenis Aset Tetap 31 Desember 2017 (Rp.)
31 Desember 2016 (Rp.)
Jalan dan jembatan 11.426.404.899,00 0,00 Bangunan air irigasi 3.849.163.307,00 229.060.000,00 Instalasi 2.076.851.460,00 832.580.775,00 Jaringan 7.960.636.849,00 531.284.960,00
JUMLAH 25.313.056.515,00 1.592.925.735,00
Perubahan nilai aset Tetap jalan, irigasi dan jaringan sebesar Rp.
23.720.130.780,00 disebabkan oleh penambahan yang berasal dari hibah
dari pihak lain sebagai akibat pelimpahan aset tetap P2D yang merupakan
dampak dari implementasi Undang – undang nomor 23 tahun 2014.
5. Aset Tetap Lainnya
Aset Tetap Lainnya
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Rp. 200.026.558.918,00 Rp. 6.620.454.751,00
Jumlah tersebut merupakan saldo Aset Tetap Lainnya yang dimiliki Dinas
Pendidikan Provinsi Jawa Timur per 31 Desember 2017 dan 31 Desember
2016. Rincian Aset Tetap Lainnya sebagai berikut :
No. Uraian 31 Desember 2017 (Rp.)
31 Desember 2016 (Rp.)
1. Buku dan Perpustakaan 98.283.720.048,00 916.536.044,00
2. Barang bercorak
Kesenian/ Kebudayaan
101.482.936.757,00 5.664.868.707,00
3. Hewan/Ternak dan
Tumbuhan
259.902.113,00 39.050.000,00
JUMLAH 200.026.558.918,00 6.620.454.751,00
Perubahan nilai Aset Tetap lainnya sebesar Rp.193.406.104.167,00
disebabkan oleh penambahan sebesar Rp.278.979.752.543,00 yang berasal
dari :
Catatan atas Laporan Keuangan - 97
Realisasi belanja modal dari APBD tahun 2017 sebesar
Rp.105.946.471.725,00;
Hibah dari pihak lain yang merupakan pelimpahan aset P2D sebesar
Rp.173.033.280.818.
Selain itu perubahan pada nilai aset tetap lainnya disebabkan oleh
pengurangan sebesar Rp.85.573.648.376,00 yang berasl dari :
Mutasi ke aset lain – lain sebesar Rp.840.613.900,00;
Mutasi ke aset ekstrakomtabel sebesar Rp.84.733.034.476.
6. Konstruksi dalam Pengerjaan
Konstruksi dalam Pengerjaan
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Rp. 28.454.178.109,00 Rp. 137.144.658,00
Terdapat Konstruksi dalam pengerjaan sejak tahun 2015 yaitu Angsuran I
(80%) Biaya Pekerjaan Perencanaan Pembangunan Gedung Asrama Putri
SMANOR sebesar Rp.137.144.658,00 dan ada perubahan nilai konstruksi
dalam pengerjaan pada tahun 2017 yang disebabkan adanya pelimpahan
aset P2D sebagai akibat implementasi dari Undang – undang 23 tahun 2014
sebesar Rp.28.317.033.451,00.
7. Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
Akumulasi Penyusutan Aset Tetap
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Rp. 3.911.526.951.571,00 Rp. 111.991.528.497,00
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur belum menerapkan penyusutan
untuk Aset Tetap per 31 Desember 2016 sebesar Rp. 111.991.528.497,00.
Sedangkan nilai akumulasi penyusutan aset tetap per 31 Desember 2017
adalah sebesar Rp. 3.911.526.951.571,00.
7.1.3.3 Penjelasan Aset Lainnya
Aset Lainnya
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Rp. 3.116.584.893,00 Rp. 2.560.551.081,00
Jumlah tersebut merupakan saldo Aset Lainnya yang dimiliki Dinas Pendidikan
Provinsi Jawa Timur per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016. Rincian
Aset Lainnya sebagai berikut :
Catatan atas Laporan Keuangan - 98
No. Uraian 31 Desember 2017 (Rp.)
31 Desember 2016 (Rp.)
1. Kemitraan dengan
Pihak Ketiga
0,00 0,00
2. Aset Tak Berwujud 1.995.625.833,00 1.453.552.053,00
3. Aset Lain-lain 1.120.959.060,00 1.106.999.028,00
JUMLAH 3.116.584.893,00 2.560.551.081,00
Perubahan nilai Aset lainnya disebabkan oleh Penambahan yang berasal dari :
a. Penambahan Aset Lain – lain yang berasal dari pengalihan aset tetap
sebesar Rp.3.752.791.284,00;
b. Realisasi belanja modal APBD tahun 2017 atas Aset tak berwujud sebesar
Rp.712.072.780,00.
Perubahan nilai Aset lainnya juga disebabkan oleh pengurangan yang berasl
dari penghapusan gedung sebesar Rp.850.000.000,00.
Selain itu, mutasi aset tetap lainnya juga dipengaruhi oleh :
a. Penambahan Akumulasi Amortisasi Aset tidak berwujud berupa software
komputer dan Lisensi atau franchise sebesar Rp.169.999.000;
b. Penambahan Akumulasi Penyusutan Aset Lain-lain sebesar
Rp.3.738.831.256,00 dan pengurangan Akumulasi Penyusutan aset lain –
lain sebesar Rp.850.000.004,00.
7.1.3.4 Penjelasan Kewajiban
Kewajiban
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Rp.15.718.806.356,54 Rp.328.932.001,41
Kewajiban adalah utang yang timbul dari peristiwa masa lalu yang
penyelesaiannya mengakibatkan aliran keluar sumber daya ekonomi
pemerintah. Kewajiban Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur per 31 Desember
2017 sebesar Rp. 284.176.488,45 dengan rincian :
a. Pendapatan diterima di muka atas sewa sebagian lahan milik pemerintah
daerah Provinsi Jawa Timur di Jl. Padmosusastro No. 53 oleh CV. Rajawali
Citra Buana tahun 2015 sebesar Rp.73.333.333,45. Sesuai dengan SK
Gubernur Nomor 188/697/KPTS/013/2014 tanggal 5 Nopember tentang
Perpanjangan Sewa Sebagian Lahan Tanah milik Pemerintah Daerah
Provinsi Jawa Timur oleh CV. Rajawali Citra Buana, lahan tersebut
disewakan selama 5 tahun terhitung sejak Nopember 2014 – Nopember
2019 dengah harga sewa selama 5 tahun tersebut sebesar
Catatan atas Laporan Keuangan - 99
Rp.200.000.000,00. Karena Pendapatan sewa tersebut diterima di awal,
maka Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur menerima Pendapatan
diterima dimuka sebesar Rp.200.000.000,00, yang diakui sebagai
pendapatan sewa tanah setiap bulan sebesar :
5 tahun = 5 x 12 bulan = 60 bulan
Pendapatan Sewa Tanah yang harus diakui setiap bulan :
Rp.200.000.000,00 : 60 bulan = Rp.3.333.333,33
Dengan jurnal setiap bulan :
Pendapatan diterima di muka Rp.3.333.333,33
Pendapatan Sewa Tanah Rp.3.333.333,33
Sehingga total pendapatan sewa tanah yang diakui :
- Tahun 2014 (bulan Nopember – Desember 2014)
Rp.3.333.333,33 x 2 bulan = Rp.6.666.666,67
Sisa pendapatan diterima dimuka pada akhir tahun 2014 adalah
Rp.200.000.000,00 – Rp.6.666.666,67 = Rp.193.333.333,33
- Tahun 2015 (bulan Januari – Desember 2015)
Rp.3.333.333,33 x 12 bulan = Rp.39.999.999,96
Sisa pendapatan diterima dimuka pada akhir tahun 2014 adalah
Rp.193.333.333,33 – Rp.39.999.999,96 = Rp.153.333.333,37
- Tahun 2016 (bulan Januari – Desember 2016)
Rp.3.333.333,33 x 12 bulan = Rp.39.999.999,96
Sisa pendapatan diterima dimuka pada akhir tahun 2014 adalah
Rp.153.333.333,37 – Rp.39.999.999,96 = Rp.113.333.333,41
- Tahun 2017 (bulan Januari – Desember 2017)
Rp.3.333.333,33 x 12 bulan = Rp.39.999.999,96
Sisa pendapatan diterima dimuka pada akhir tahun 2014 adalah
Rp.113.333.333,41 – Rp.39.999.999,96 = Rp.73.333.333,45
b. Utang Belanja Jasa sebesar Rp.210.843.155,00, yang merupakan utang atas
beban utilitas (listrik, air, dan telepon).
c. Utang belanja lain – lain yang merupakan sisa dana BOS tahun 2017 sebesar
Rp.15.434.629.868,09.
5.1.3.5 Penjelasan Ekuitas
Ekuitas
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Rp. 4.862.275.856.285,55 Rp. 240.885.203.240,59
Catatan atas Laporan Keuangan - 100
Ekuitas adalah kekayaan bersih pemerintah yang merupakan selisih antara aset
dan kewajiban pemerintah.
Ekuitas diakui pada saat terdapat mutasi tambah atau mutasi kurang atas
transaksi yang mempengaruhi pos-pos Aset dan kewajiban sedangkan
pengukurannya didasarkan nilai nominal yang didasarkan pada pencatatan atas
mutasi pos-pos Aset dan kewajiban.
Ekuitas pada 31 Desember 2017 sebesar Rp.4.862.275.856.285,55 dengan
rincian sebagai berikut :
a. Ekuitas sebesar Rp. 4.609.345.942.006,36 merupakan saldo awal tahun
2017 sebesar Rp.240.885.203.240,59 setelah ditambah/dikurangi saldo
awal akun neraca tahun 2016 dan koreksi/reklas/mutasi maupun
penambahan aset dari pelimpahan aset P2D sebagai akibat yang timbul
atas implementasi Undang – undang 23 tahun 2014;
b. Surplus/(Defisit)-LO sebesar Rp. 5.384.225.474.463,37 yang merupakan
defisit dari Laporan Operasional selama tahun 2017 sebesar
Rp.4.755.272.683.740,60 ditambah dengan surplus/defisit Laporan
Operasional tahun 2016 sebesar Rp. 628.952.790.722,77.
c. Ekuitas untuk dikonsolidasikan sebesar Rp. 5.637.155.388.742,56
merupakan Ekuitas untuk dikonsolidasikan tahun 2017 sebesar Rp.
5.013.195.164.417,56 ditambah dengan Ekuitas untuk dikonsolidasikan
tahun 2016 sebesar Rp. 623.960.224.325,00
7.1.4 LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS
Laporan Perubahan Ekuitas adalah laporan yang menyajikan informasi
mengenai perubahan ekuitas yang terdiri dari ekuitas awal, surplus/defisit Laporan
Operasional, koreksi, dan ekuitas akhir. Laporan Operasional dengan Laporan
Perubahan Ekuitas memiliki keterkaitan melalui surplus atau defisit Laporan
Operasional. Surplus dan defisit dihasilkan dari selisih antara Pendapatan-LO dengan
beban. Secara bersamaan surplus atau defisit akan berpengaruh terhadap saldo ekuitas
akhir dalam Laporan Perubahan Ekuitas. Saldo Ekuitas akhir tersebut seharusnya
sama dengan saldo ekuitas di neraca.
Berikut merupakan Laporan Perubahan Ekuitas Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur.
NO URAIAN 2017 2016
1 EKUITAS AWAL 240.885.203.240,59 247.308.011.838,63
2 SURPLUS/DEFISIT-LO (4.755.272.683.740,60) (262.439.611.259,04)
Catatan atas Laporan Keuangan - 101
NO URAIAN 2017 2016
3 EKUITAS UNTUK DIKONSOLIDASIKAN 5.013.195.164.417,56 255.973.319.076,00
4 DAMPAK KUMULATIF PERUBAHAN
KEBIJAKAN / PENYESUAIAN EKUITAS 4.363.468.172.368,00 43.483.585,00
5 EKUITAS AKHIR 4.862.275.856.285,55 240.885.203.240,59
7.1.4.1 Ekuitas Awal
Jumlah Ekuitas Awal tahun 2017 adalah Rp. 240.885.203.240,59 yang
merupakan saldo akhir tahun 2016.
7.1.4.2 Surplus Defisit - LO
Surplus Defisit-LO Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur pada tahun 2017
adalah defisit sebesar Rp. 4.755.272.683.740,60 yang diperoleh dari nilai
Pendapatan – LO dikurangi dengan beban operasi :
No Uraian Jumlah
1 Pendapatan – LO (167.018.407,96)
2 Beban Operasi 4.755.439.702.148,56
Surplus / (Defisit) - LO (4.755.272.683.740,60)
7.1.4.3 Ekuitas untuk dikonsolidasikan
Ekuitas untuk dikonsolidasikan pada tahun 2017 adalah sebesar Rp.
5.013.195.164.417,56 yang merupakan mutasi atas R/K PPKD selama tahun
2017. Pos R/K PPKD ini timbul sebagai konsekuensi dari struktur akuntansi
Pemerintah Daerah yang menggunakan struktur akuntansi Pusat – cabang. Hal
ini dikarenakan OPD tidak memiliki ekuitas dana sendiri, melainkan hanya
menerima ekuitas dana dari Pemerintah Daerah melaui mekanisme transfer.
7.1.4.4 Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan / Penyesuaian Ekuitas
Dampak Kumulatif Perubahan Kebijakan/Penyesuaian Ekuitas sebesar
Rp.4.363.468.172.368,00 timbul sebagai akibat adanya kebijakan yang
mengakibatkan penyesuaian ekuitas yaitu :
No Uraian Jumlah
1. Koreksi Masuk atas tanah kosong 3.384.724.000,00
2. Reklas antar Aktiva Tetap dengan Aktiva Tetap
dengan masa manfaat (umur yang berbeda)
(74.748.678,00)
3. Mutasi Kendaraan Bermotor dari DPRD
650.038.001,00
4.
Pelimpahan Aset P2D sebagai efek dari
implementasi Undang-undang 23 tahun 2014
4.294.579.054.878,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 102
No Uraian Jumlah
5.
Pelimpahan Aset P2D yang masuk dalam aset
ekstrakomtabel sebagai efek dari implementasi
Undang-undang 23 tahun 2014
64.929.104.163,00
6. Koreksi saldo awal aset lain – lain akibat
pembulatan
4,00
JUMLAH 4.363.468.172.368,00
7.1.4.5 Ekuitas Akhir
Nilai ekuitas akhir pada Laporan Perubahan Ekuitas Dinas Pendidikan Provinsi
Jawa Timur pada 31 Desember 2017 sesuai dengan nilai ekuitas pada neraca
per 31 Desember 2017 yaitu sebesar Rp. 4.862.275.856.285,55.
Ekuitas Akhir
31 Desember 2017 31 Desember 2016
Rp. 4.862.275.856.285,55 Rp. 240.885.203.240,59
7.2 Pengungkapan atas pos – pos asset dan kewajiban yang timbul sehubungan
dengan penerapan basis akrual atas pendapatan dan belanja dan rekonsiliasinya
dengan penerapan basis kas, untuk entitas pelaporan yang menggunakan basis
akrual
Menurut Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 71 tahun 2010
tentang Standar Akuntansi Pemerintahan pada Bab II pasal 4 bahwa pemerintah
menerapkan SAP Berbasis Akrual, yaitu SAP yang mengakui pendapatan, beban, aset,
utang, dan ekuitas dalam pelaporan finansial berbasis akrual, serta mengakui
pendapatan, belanja, dan pembiayaan dalam pelaporan pelaksanaan anggaran
berdasarkan basis yang ditetapkan dalam APBN/APBD. Dengan adanya implementasi
akuntansi berbasis akrual ini akan menyebabkan timbulnya pos-pos aset maupun
kewajiban.
7.2.1 Penjelasan Pos-Pos Aset dan Kewajiban yang Timbul
Ringkasan Neraca per 31 Desember 2017 dan 31 Desember 2016 adalah
sebagai berikut (dalam rupiah) :
Uraian 31 Desember 2017 31 Desember 2016
Aset 4.877.994.662.642,09 241.214.135.242,00
Aset Lancar 16.827.412.153,09 358.106.430,00
Aset Tetap setelah penyusutan 4.858.050.665.596,00 238.295.477.731,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 103
Uraian 31 Desember 2017 31 Desember 2016
Aset Lainnya 3.116.584.893,00 2.560.551.081,00
Kewajiban 15.718.806.356,54 328.932.001,41
Kewajiban Jk. Pendek 15.718.806.356,54 328.932.001,41
Kewajiban Jk. Panjang 0,00 0,00
Ekuitas 4.862.275.856.285,55 240.891.032.336,59
Ekuitas (774.879.532.457,01) (383.075.021.084,41)
Ekuitas SAL 0,00 0,00
Ekuitas Untuk Dikonsolidasikan 5.637.155.388.742,56 623.960.224.325,00
a. Dengan berlakunya akuntansi berbasis akrual, maka total aset yang
disajikan pada neraca merupakan nilai aset dan penyusutannya. Demikian
pula dengan aset tidak berwujud yang merupakan nilai aset tidak berwujud
setelah dikurangi dengan amortisasi.
ASET TETAP 2017 2017
Tanah 2.505.849.377.050,00 153.529.415.000,00
Peralatan dan Mesin 2.813.139.838.437,00 82.166.009.653,00
Gedung dan Bangunan 3.196.794.608.138,00 106.241.056.431,00
Jalan, Irigasi, dan Jaringan 25.313.056.515,00 1.592.925.735,00
Aset Tetap Lainnya 200.026.558.918,00 6.620.454.751,00
Konstruksi Dalam Pengerjaan 28.454.178.109,00 137.144.658,00
Akumulasi Penyusutan (3.911.526.951.571,00) (111.991.528.497,00)
JUMLAH ASET TETAP 4.858.050.665.596,00 238.295.344.815,00
ASET LAINNYA
Aset Tidak Berwujud 1.995.625.833,00 1.453.552.053,00
Aset Lain-lain 1.120.959.060,00 1.106.999.028,00
JUMLAH ASET LAINNYA 3.116.584.893,00 2.560.551.081,00
b. Pada pos kewajiban, timbulnya kewajiban jangka pendek dikarenakan
adanya utang utilitas (listrik, air, dan telepon) pemakaian bulan Desember
tahun sebelumnya dan utang belanja lain – lain yang merupakan sisa kas
dana BOS tahun 2017 serta Pengakuan pendapatan diterima dimuka atas
sewa tanah.
KEWAJIBAN 2017 2016
KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
Pendapatan Diterima Dimuka 73.333.333,45 114.533.333,41
Utang Belanja 15.645.473.023,09 214.398.668,00
JUMLAH KEWAJIBAN JANGKA PENDEK
15.718.806.356,54 328.932.001,41
Catatan atas Laporan Keuangan - 104
4.2.2. Rekonsiliasi hubungan antara Laporan Kinerja Keuangan dengan Laporan
Realisasi Anggaran
I. Laporan Realisasi Anggaran
1. LRA secara keseluruhan
Saldo Akhir Perubahan SAL = Surplus/Defisit LRA - (Penerimaan Pembiayaan -
Pengeluaran Pembiayaan)
Saldo Akhir Perubahan SAL sesuai neraca saldo
5.012.896.829.112,56
Surplus/Defisit LRA 5.012.896.829.112,56
Penerimaan Pembiayaan
-
Pengeluaran Pembiayaan
-
Saldo Akhir Perubahan SAL 5.012.896.829.112,56
Selisih -
Nilai Akhir perubahan SAL pada tahun 2017 senilai Rp. 5.012.896.829.112,56
sesuai dengan nilai Surplus/Defisit Anggaran pada Laporan Realisasi
Anggaran.
2. Realisasi Belanja
Total Belanja AK18 = Total Belanja (BP33) - Jumlah STS (CP) - Potongan SP2D
(ak 22)- SP2D Outstanding
Total Belanja AK18 5.013.022.647.520,56
Total Belanja BP33
5.014.118.656.335,05
Jumlah STS (CP) AK 24
1.051.738.723,49
Potongan SP2D (AK22)
44.270.091,00
SP2D Outstanding -
Total Belanja Hasil Reviu 5.013.022.647.520,56
Selisih -
Total belanja daerah pada tahun 2016 adalah sebesar Rp.
5.013.022.647.520,56 sesuai dengan total Belanja Daerah pada Laporan
Realisasi Anggaran.
Catatan atas Laporan Keuangan - 105
3. Realisasi Pendapatan - LRA
Total Pendapatan AK18 = Total Pendapatan (BPn 6) + STS yang disetor ke
BUD(khusus BLUD / OPD non penghasil) - SiLPA tahun lalu
Total Pendapatan AK18 125.818.408,00
Total Pendapatan BPn 6
125.818.408,00
STS yang disetor ke
BUD (khusus BLUD /
OPD non penghasil)
-
SiLPA tahun lalu -
Total Belanja Hasil Reviu 125.818.408,00
Selisih -
Total Pendapatan pada Laporan Realisasi Anggaran adalah Rp.
125.818.408,00, sesuai dengan Pendapatan yang diterima dan disetorka ke
Kas Daerah oleh Bendahara Penerimaan dan jumlah potongan kelebihan
pembayaran belanja tahun lalu.
II. Neraca
1. Kas Bendahara Penerimaan
Kas Bendahara Penerimaan di Neraca Saldo = Kas di BPn 1
Kas di Neraca Saldo -
Kas di BPn 1 -
Cash on hand - -
Selisih -
Total Kas di Bendahara Penerimaan pada Neraca tahun 2016 sama dengan
jumlah uang yang ada pada Bendahara penerimaan yaitu Rp.0,00.
2. Kas Bendahara Pengeluaran
Kas Bendahara Pengeluaran di Neraca Saldo = Kas di BP 27 - PFK yang belum disetor
Kas Bendahara Pengeluaran di Neraca Saldo 298.335.305
Kas di BP27 298.335.305
PFK/Pajak Belum disetor
- 298.335.305
Selisih -
Kas Bendahara Pengeluaran yang tercantum dalam neraca adalah jumlah
Catatan atas Laporan Keuangan - 106
seluruh kas yang telah digunakan dalam belanja dan dikurangi dengan pajak
yang belum disetor. Terdapat sisa kas pada kas di bendahara pengeluaran
pembantu sebesar Rp.298.335.305,00.
3. Piutang
Piutang Akhir = Piutang Awal + (Pendapatan LO - Pendapatan LO Hibah
Barang) - (pendapatan LRA - Pendapatan LRA akibat koreksi belanja tahun
lalu - Kas BPP yang Belum Disetor - Pendapatan LRA dari OPD lain) + (
Pendapatan diterima dimuka akhir - Pendapatan Diterima dimuka Awal)
Piutang akhir sesuai Neraca Saldo -
Piutang Awal -
Pendapatan LO 167.018.407,96 Pendapatan LO Hibah
Barang -
Pendapatan LRA
125.818.408,00
Pendapatan LRA akibat
koreksi belanja tahun
lalu
0,00
Kas BPP yang lebih setor
-
Pendapatan LRA dari
OPD lain -
Pendapatan Diterima
dimuka akhir
73.333.333,45
Pendapatan diterima
dimuka awal
114.533.333,41
Piutang Akhir Hasil Reviu
-
Selisih - Nilai piutang akhir pada neraca sama dengan piutang awal ditambah dengan
pendapatan pada laporan Operasional (tidak termasuk pendapatan hibah
barang) dikurangi pendapatan pada Laporan Realisasi Anggaran dan
ditambah dengan pendapatan diterima dimuka yang telah diakui menjadi
pendapatan.
4. Persediaan
Saldo Persediaan Akhir = (Saldo Persediaan Awal + Pendapatan Hibah
Persediaan + Belanja Persediaan + Hutang Belanja Akhir) - Jumlah Hutang
Awal Belanja Persediaan - Beban Persediaan
Catatan atas Laporan Keuangan - 107
Saldo Persediaan Akhir sesuai Neraca Saldo 1.094.446.980,00
Saldo Persediaan Awal
358.106.430,00 Pendapatan hibah persediaan
-
Jumlah Belanja Persediaan
870.762.796.369,00
Jumlah Hutang Belanja Akhir
-
Jumlah Hutang Awal
Belanja Persediaan -
Jumlah Beban Persediaan
972.877.554.280,00
Saldo Persediaan Akhir Hasil Reviu (101.756.651.481,00)
Selisih 102.851.098.461,00
Jumlah Persediaan pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur tahun 2017
adalah sebesar Rp.1.094.446.980,00, namun terdapat selisih dengan jumlah
pesediaan pada tahun 2016 ditambah dengan pembelian barang persediaan
tahun 2017 baik secara tunai maupun utang dikurangi jumlah beban
persediaan sebesar Rp.102.851.098.461,00. Selisih ini dikarenakan Belanja
pengadaan belanja modal aset BOS yang ternyata tidak dapat dikategorikan
sebagai aset.
5. Aset Tetap
Akumulasi penyusutan Aset Tetap akhir = Akumulasi Penyusutan Aset
Tetap Awal + Total Beban Penyusutan Aset Tetap + Akumulasi penyusutan
Hibah Aset Tetap
Akumulasi penyusutan Aset Tetap akhir
sesuai Neraca Saldo 3.911.526.951.571,00
Akumulasi
penyusutan Aset
Tetap awal
111.991.528.497,00
Total Beban
penyusutan Aset
Tetap
38.861.361.193,00
Akumulasi
Penyusutan Hibah
Aset Tetap
3.764.593.418.625,00
Akumulasi
Penyusutan Aset 3.919.356.744.,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 108
Tetap yang
direklasifikasi ke
Aset Lainnya
Akumulasi penyusutan Aset Tetap akhir
Hasil Reviu 3.911.526.951.571,00
Selisih -
Nilai akumulasi penyusutan aset tetap pada tahun 2017 adalah sebesar
Rp.3.911.526.951.571,00
6. Aset Tidak Berwujud
Beban Amortisasi ATB = Akumulasi Amortisasi Akhir - Akumulasi Amortisasi Awal
Beban Amortisasi sesuai Neraca Saldo 169.999.000,00
Akumulasi
Amortisasi ATB
Akhir
401.575.777,00
Akumulasi
Amortisasi ATB Awal 231.576.777,00
Akumulasi penyusutan akhir Hasil Reviu 169.999.000,00
Selisih -
Beban Amortisasi Aktiva tidak berwujud pada tahun 2017 adalah sebesar
Rp.169.999.000,00 yang merupakan nilai akumulasi amortisasi selama
periode berjalan.
7. Aset Lainnya - Aset Lain-Lain
Beban Penyusutan Aset Lainnya = Akumulasi Penyusutan Akhir Aset
Lainnya - (Akumulasi Penyusutan Awal + Akumulasi Aset Tetap yang
direklasifikasi ke Aset Lainnya)
Beban Penyusutan
Aset Lainnya sesuai
Neraca Saldo
16.862.622,00
Akumulasi
Penyusutan Akhir
Aset Lainnya
7.213.942.684,00
Akumulasi
Penyusutan Awal
Aset Lainnya
4.325.111.432,00
Akumulasi Aset
Tetap yang
2.871.968.630,00
Catatan atas Laporan Keuangan - 109
direklasifikasi ke
Aset Lainnya
Beban Penyusutan Aset Lainnya Hasil Reviu 16.862.622,00
Selisih -
Akumulasi Penyusutan Aset Lainnya pada tahun 2016 sebesar
Rp.16.862.622,00.
8. Hutang
Hutang (BP 41) = Hutang sesuai Neraca Saldo
Saldo Register hutang (BP41) 210.843.155,00
Total hutang sesuai
Neraca Saldo 15.645.473.023,09
Hutang awal -
Jumlah Hutang Belanja Hasil Reviu 15.645.473.023,09
Selisih 15.434.629.868,09
Total hutang tahun 2017 adalah sebesar Rp.15.645.473.023,09 terdapat
selisih sebesar Rp.15.434.629.868,09 dengan jumlah hutang pada register
hutang, yang merupakan utang belanja dari dana BOS tahun 2017.
9. Ekuitas
Kredit R/K PPKD sesuai Neraca Saldo = Total SP2D UP/GU/TU/LS +
Penerimaan Hibah Aset Tetap + Pengalihan Aset
Total Kredit R/K PPKD sesuai Neraca Saldo
5.018.167.646.464,00
Total SP2D
UP/GU/TU/LS
5.018.167.646.464,00
Penerimaan Hibah
Aset Tetap
-
Pengalihan Aset -
Total Kredit R/K PPKD Hasil Reviu 5.018.167.646.464,00
Selisih -
Total saldo kredit R/K PPKD sebesar Rp.5.018.167.646.464,00 sesuai
dengan total SP2D baik SP2D UP, GU, TU, maupun LS.
Catatan atas Laporan Keuangan - 110
BAB VI
PENJELASAN ATAS INFORMASI-INFORMASI NON KEUANGAN
Visi dan Misi pada Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur :
1. Visi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yaitu :
Terwujudnya insan yang cerdas, berakhlak, professional dan berbudaya.
2. Misi Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur yaitu :
a. Mewujudkan pemerataan pendidikan dengan meningkatkan angka partisipasi
murni dan nilai transisi dan menurunkan angka putus sekolah dan luar sekolah;
b. Mewujudkan kelangsungan program pemberian bantuan pendidikan;
c. Meningkatkan kualitas pendidikan dengan menaikkan nilai rata-rata hasil evaluasi
akhir pada setiap jalur, jenjang dan jenis pendidikan melalui kegiatan
ekstrakurikuler;
d. Meningkatkan peran serta pendidikan dalam pembangunan daerah dan
pengentasan kemiskinan dan pengangguran;
e. Memfasilitasi perencanaan pemenuhan kebutuhan pendidikan dan tenaga
kependidikan pada semua jenjang pendidikan di seluruh wilayah Jawa Timur;
f. Mewujudkan internalisasi nilai budaya kepada pelajar melalui kegiatan pergelaran,
festival, pameran, parade dan bentuk sajian seni budaya yang positif.
DOMISILI
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur berkedudukan di Jl. Gentengkali No. 33
Surabaya Kecamatan Genteng Kota Surabaya, Dinas Pendidikan terdiri dari bidang, UPT,
dan Cabang Dinas yaitu :
1. Sekretariat
2. Bidang Pembinaan PK-PLK
3. Bidang PP SMA
4. Bidang PP SMK
5. Bidang Pembinaan GTK
6. UPT. TEKKOMDIK
7. UPT. PPK
8. UPT. Bina Peserta Didik
9. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Surabaya
10. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Gresik
11. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Sidoarjo
12. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Kab/Kota Mojokerto
Catatan atas Laporan Keuangan - 111
13. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Jombang
14. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Kab. Malang
15. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Kota Malang dan Kota Batu
16. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Bojonegoro
17. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Tuban
18. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Lamongan
19. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Kab/Kota Madiun
20. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Kab. Ngawi
21. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Magetan
22. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Ponorogo
23. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Pacitan
24. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Kab/Kota Kediri
25. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Nganjuk
26. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Kab/Kota Blitar
27. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Tulungagung
28. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Trenggalek
29. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Pasuruan
30. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Probolinggo
31. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Lumajang
32. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Jember
33. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Bondowoso
34. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Situbondo
35. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Banyuwangi
36. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Bangkalan
37. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Sampang
38. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Pamekasan
39. Cabang Dinas Pendidikan Prov. Jawa Timur wilayah Sumenep
PROGRAM KEGIATAN DINAS PENDIDIKAN PROV. JATIM
Dinas Pendidikan merupakan instansi teknis yang berperan di bidang pendidikan,
dalam pelaksanaan operasionalnya tugas pokok mengacu pada pedoman atau petunjuk yang
diterbitkan oleh daerah dan pusat. Kegiatan di Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur
mengacu pada Pelaksanaan Pembagunan Pendidikan dan Peningkatan Kualitas Pendidikan
di Jawa Timur. Pemerataan pembangunan Pendidikan di Jawa Timur antara lain :
a. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran, meliputi :
Pelaksanaan Administrasi Perkantoran
Catatan atas Laporan Keuangan - 112
b. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur, meliputi :
Penyediaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana
Pemeliharaan Peralatan dan Kelengkapan Sarana dan Prasarana
c. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Pemerintah Daerah, meliputi :
Koordinasi dan Konsultasi Kelembagaan Pemerintah Daerah
Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur
d. Program Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Dokumen Penyelenggaraan
Pemerintahan, meliputi :
Penyusunan Dokumen Perencanaan
Penyusunan Laporan Hasil Pelaksanaan Rencana Program dan Anggaran
Penyusunan, Pengembangan, Pemeliharaan dan Pelaksanaan Sistem Informasi
Data
e. Program Pendidikan Anak Usia Dini, meliputi :
Perluasan dan Peningkatan Mutu PAUD
f. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Sembilan Tahun, meliputi :
Perluasan dan Peningkatan Mutu Pendidikan SD/MI
Peningkatan Mutu Pendidikan SMA/SMK dan PK-PLK melalui Pendidikan Jarak
Jauh
Peningkatan Mutu Pendidikan SMP/MTs
Pengelolaan BOS Pendidikan
g. Program Pendidikan Menengah, meliputi :
Pengembangan Metode Belajar dan Mengajar Menggunakan Teknologi Informasi
dan Komunikasi
Pengelolaan Bantuan Khusus Siswa Miskin (BKSM)
Penyelenggaraan BOS Pendidikan Menengah
Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Sarana Prasarana Pendidikan Menengah Umum (DAK)
Pengelolaan SMA Olah Raga Sidoarjo
Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMK
Sarana Prasarana Pendidikan Menengah Kejuruan(DAK)
Peningkatan Sarana Prasarana SMK
Peningkatan Pengelolaan Kelembagaan dan Peserta Didik SMK
Pengelolaan Mutu Pendidikan melalui Balai Teknologi Informasi Komunikasi
Peningkatan Pengelolaan Penatausahaan di UPT PPK
Peningkatan Mutu dan Relevansi Pendidikan SMA
Pengendalian dan Evaluasi Kegiatan Pelatihan di UPT PPK
Catatan atas Laporan Keuangan - 113
Peningkatan Manajemen Pendidikan SMA
Peningkatan dan Pengembangan Prestasi Akademik Peserta Didik SMA
Peningkatan dan Pengembangan Prestasi Akademik Peserta Didik SMK
Peningkatan dan Pengembangan Prestasi Non Akademik Peserta Didik SMA
Peningkatan dan Pengembangan Prestasi Non Akademik Peserta Didik SMK
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Surabaya
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Gresik
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Sidoarjo
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Mojokerto
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Jombang
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Malang
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Batu
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Bojonegoro
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Tuban
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Lamongan
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Madiun
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Ngawi
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Magetan
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Ponorogo
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Pacitan
Catatan atas Laporan Keuangan - 114
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Kediri
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Nganjuk
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Blitar
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Tulungagung
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Trenggalek
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Pasuruan
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Probolinggo
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Lumajang
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Jember
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Bondowoso
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Situbondo
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Banyuwangi
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Bangkalan
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Sampang
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Pamekasan
Pelaksanaan Kebijakan Teknis di Bidang Pendidikan SMA, SMK dan PK-PLK
Wilayah Sumenep
Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru/Siswa SMK
h. Program Pendidikan Non Formal, meliputi :
Pengelolaan Pendidikan Masyarakat
i. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan, meliputi :
Catatan atas Laporan Keuangan - 115
Pendidikan Lanjutan bagi Pendidik dan Tenaga Kependidikan untuk Memenuhi
Standar Kualifikasi
Pengelolaan Kompetensi Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Seleksi Pendidik dan Tenaga Kependidikan Berprestasi dan Berdedikasi
Pengembangan Karir Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Pengelolaan Kesejahteraan Pendidik dan Tenaga Kependidikan
j. Program Pendidikan Khusus dan Pendidikan Layanan Khusus (PK-PLK), meliputi :
Pengelolaan Mutu PK-PLK
Penyelenggaraan Manajemen PK-PLK
Penyelenggaraan BOS Pendidikan Khusus
Catatan atas Laporan Keuangan - 116
BAB VII
PENUTUP
Demikian Catatan atas Laporan Keuangan (CaLK) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa
Timur yang juga merupakan salah satu bentuk pertanggungjawaban Pengguna
Anggaran (PA) dalam merealisasikan anggaran sesuai dengan perencanaan yang
tertuang dalam DPPA Nomor 914/65.P/203.2/2017 tanggal 2 Oktober 2017 tentang
Pengesahan Dokumen Pelaksanaan Perubahan Anggaran Organisasi Perangkat
Daerah(DPPA-OPD) Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Tahun Anggaran 2017;
Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur terdapat target Pendapatan Asli Daerah
(PAD) Tahun Anggaran 2017 sebesar Rp. 138.480.000,00 dengan Realisasi pendapatan
yang diperoleh sebesar Rp. 125.818.480,00 atau sebesar 90.86%. Sedangkan Anggaran
Belanja Daerah sebesar Rp. 5.336.765.185.400,00 dengan realisasi belanja sebesar
Rp.5.013.022.647.520,00 atau sebesar 93.93%, sehingga capaian kinerja keuangan
dinyatakan efisien.
Catatan atas Laporan Keuangan Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur disusun
dengan menerapkan akuntansi berbasis akrual dan diharapkan dapat memenuhi
kewajiban akuntabilitas dalam penyampaian laporan keuangan serta dapat lebih
berguna bagi stakeholder dan seluruh pihak yang berkepentingan.