Prototype Voice Over Internet Protocol (VoIP) Terenkripsi ...

6
1 Prototype Voice Over Internet Protocol (VoIP) Terenkripsi dengan Metode Algoritma Blowfish: Studi Kasus PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk. Eko Marwanto Putro 1 , Nazori AZ, MT 2 1 Jurusan Manajemen Informatika, STMIK Bani Saleh, Bekasi 2 Program Studi Magister Ilmu Komputer , Program Pascasarjana, Universitas Budi Luhur 1 Jln. Mayor Madmuin Hasibuan, KotaBekasi,17113 , Indonesia 2 Jl. Raya Ciledug ,Kota Jakarta Selatan, 12260, Indonesia E-mail : 1 [email protected], 2 [email protected] Abstract Seiring perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi. Voice over Internet Protocol (VoIP) merupakan teknologi yang digunakan untuk mengirimkan percakapan secara digital melalui jaringan berbasis IP seperti jaringan internet, Wide Area Network (WAN), atau Local Area Network (LAN). Sehingga VoIP merupakan contoh penggunaan teknologi yang dapat dimaksimalkan sebagai alat komunikasi. Pegawai Bank Mandiri masih menggunakan telepon sebagai alat komunikasi dan masih menggunakan biaya untuk percakapannya. Oleh sebab itu, penggunaan aplikasi VoIP ini dianggap sebagai pilihan teknologi yang murah dan gratis untuk biaya komunikasi.Namun,salah satu kelemahan jaringan berbasis IP adalah bahwa data yang dikirim tidak terjamin kerahasiaannya sehingga siapapun dapat dapat menangkap dan memanipulasi data tersebut. Maka dari itu, selain membangun aplikasi VoIP akan diterapkan juga proses kriptografi dengan menggunakan algoritma blowfish. Penggunaan metode ini dikarenakan pemprosesan yang dihasilkan cepat dan aman. Aplikasi VoIP ini dikembangkan dengan metode client server serta peer-to-peer yang sangat mudah digunakan. Pegawai yang sudah terkoneksi dalam jaringan perusahaan dapat langsung menjalankan aplikasi VoIP, sehingga dapat berkomunikasi dengan karyawan lainnya.Hasil yang diperoleh setelah dilakukan integrasi dengan modul enkripsi menggunakan blowfish mampu menahan serangan pasif dari penyadapan (eavesdropper) informasi selama terjadi komunikasi. Kata Kunci:VoIP, Kriptografi, Blowfish, client, server , peer to peer I. PENDAHULUAN Teknologi VoIP memungkinkan pengguna komputer yang terhubung pada jalur internet untuk saling bericara, VoIP dapat dipakai untuk berkomunikasi diantara PersonalComputer (PC).Kehadiran VoIP merupakan alternatif bagi para pengguna jasa telekomunikasi telepon agar dapat berkomunikasi dengan tarif yang murah. Voice Over Internet Protocol (VoIP) yang terenkripsi menggunakan metode algoritma blowfish, digunakannya metode blowfish karena pemprosesan data yang dibutuhkan dalam pengiriman suara bersifat real-time sehingga memerlukan pemprosesan yang cepat dalam mengolah suara yang di enkripsi maupun dekripsi[4]. II. PENELITIAN YANG TERKAIT 2.1. VoIP(Voice over Internet Protocol) Voice Over Internet Protocol atau VoIP adalah teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak jauh melalui media internet.Syarat-syarat dasar untuk mengadakan koneksi VoIP adalah komputer yang terhubung ke internet, mempunyai kartu suara yang dihubungkan dengan speaker dan mikropon [1]. 2.2. Client - Server Client Server adalah bentuk distributed computing dimana sebuah program (client) berkomunikasi dengan program lain (server) dengan tujuan untuk bertukar informasi [4]. Gambar : Model Client-Server 2.3. Kriptografi Kriptografi berasal dari bahasa Yunani yaitu cryptós yang artinya “secret” (yang tersembunyi) dan gráphein yang artinya “writting” (tulisan). Jadi, kriptografi berarti secretwritting(tulisan rahasia). Definisi yang dikemukakan [] kriptografi adalah ilmu dan seni untuk menjaga keamanan pesan (Cryptography is the art and science of keeping messagessecure) [5]. 2.4. Algoritma Blowfish

Transcript of Prototype Voice Over Internet Protocol (VoIP) Terenkripsi ...

Page 1: Prototype Voice Over Internet Protocol (VoIP) Terenkripsi ...

1

Prototype Voice Over Internet Protocol (VoIP) Terenkripsi

dengan Metode Algoritma Blowfish:

Studi Kasus PT. Bank Mandiri (Persero) Tbk.

Eko Marwanto Putro1, Nazori AZ, MT2 1Jurusan Manajemen Informatika, STMIK Bani Saleh, Bekasi

2Program Studi Magister Ilmu Komputer , Program Pascasarjana, Universitas Budi Luhur 1Jln. Mayor Madmuin Hasibuan, KotaBekasi,17113 , Indonesia

2Jl. Raya Ciledug ,Kota Jakarta Selatan, 12260, Indonesia

E-mail : [email protected], [email protected]

Abstract

Seiring perkembangan dunia teknologi informasi dan komunikasi. Voice over Internet Protocol (VoIP) merupakan

teknologi yang digunakan untuk mengirimkan percakapan secara digital melalui jaringan berbasis IP seperti

jaringan internet, Wide Area Network (WAN), atau Local Area Network (LAN). Sehingga VoIP merupakan contoh

penggunaan teknologi yang dapat dimaksimalkan sebagai alat komunikasi. Pegawai Bank Mandiri masih

menggunakan telepon sebagai alat komunikasi dan masih menggunakan biaya untuk percakapannya. Oleh sebab

itu, penggunaan aplikasi VoIP ini dianggap sebagai pilihan teknologi yang murah dan gratis untuk biaya

komunikasi.Namun,salah satu kelemahan jaringan berbasis IP adalah bahwa data yang dikirim tidak terjamin

kerahasiaannya sehingga siapapun dapat dapat menangkap dan memanipulasi data tersebut. Maka dari itu, selain

membangun aplikasi VoIP akan diterapkan juga proses kriptografi dengan menggunakan algoritma blowfish.

Penggunaan metode ini dikarenakan pemprosesan yang dihasilkan cepat dan aman. Aplikasi VoIP ini

dikembangkan dengan metode client server serta peer-to-peer yang sangat mudah digunakan. Pegawai yang

sudah terkoneksi dalam jaringan perusahaan dapat langsung menjalankan aplikasi VoIP, sehingga dapat

berkomunikasi dengan karyawan lainnya.Hasil yang diperoleh setelah dilakukan integrasi dengan modul enkripsi

menggunakan blowfish mampu menahan serangan pasif dari penyadapan (eavesdropper) informasi selama terjadi

komunikasi.

Kata Kunci:VoIP, Kriptografi, Blowfish, client, server , peer to peer

I. PENDAHULUAN

Teknologi VoIP memungkinkan pengguna komputer

yang terhubung pada jalur internet untuk saling bericara,

VoIP dapat dipakai untuk berkomunikasi diantara

PersonalComputer (PC).Kehadiran VoIP merupakan

alternatif bagi para pengguna jasa telekomunikasi telepon

agar dapat berkomunikasi dengan tarif yang murah.Voice

Over Internet Protocol (VoIP) yang terenkripsi

menggunakan metode algoritma blowfish, digunakannya

metode blowfish karena pemprosesan data yang

dibutuhkan dalam pengiriman suara bersifat real-time

sehingga memerlukan pemprosesan yang cepat dalam

mengolah suara yang di enkripsi maupun dekripsi[4].

II. PENELITIAN YANG TERKAIT

2.1. VoIP(Voice over Internet Protocol)

Voice Over Internet Protocol atau VoIP adalah

teknologi yang memungkinkan percakapan suara jarak

jauh melalui media internet.Syarat-syarat dasar untuk

mengadakan koneksi VoIP adalah komputer yang

terhubung ke internet, mempunyai kartu suara yang

dihubungkan dengan speaker dan mikropon [1].

2.2. Client - Server

Client – Server adalah bentuk distributed computing

dimana sebuah program (client) berkomunikasi dengan

program lain (server) dengan tujuan untuk bertukar

informasi [4].

Gambar : Model Client-Server

2.3. Kriptografi

Kriptografi berasal dari bahasa Yunani yaitu cryptós

yang artinya “secret” (yang tersembunyi) dan gráphein

yang artinya “writting” (tulisan). Jadi, kriptografi berarti

”secretwritting” (tulisan rahasia). Definisi yang

dikemukakan [] kriptografi adalah ilmu dan seni untuk

menjaga keamanan pesan (Cryptography is the art and

science of keeping messagessecure) [5].

2.4. Algoritma Blowfish

Page 2: Prototype Voice Over Internet Protocol (VoIP) Terenkripsi ...

2

Blowfish diciptakan oleh seorang Cryptanalyst

bernama Bruce Schneier, Presiden perusahaan

CounterpaneInternetSecurity, Inc (Perusahaan konsultan

tentang kriptografi dan keamanan komputer) dan

dipublikasikan tahun 1994.Dibuat untuk digunakan pada

komputer yang mempunyai microposesor besar (32-bit

keatas dengan cache data yang besar).Blowfish merupakan

algoritma yang tidak dipatenkan dan licensefree, dan

tersedia secara gratis untuk berbagai macam kegunaan [2].

a) Ekspansi kunci (Key-expansion)

Berfungsi merubah kunci (minimum 32-bit, maksimum

448-bit) menjadi beberapa array subkunci (subkey)

dengan total 4168 byte (18x32-bit untuk P-array dan

4x256x32-bit untuk S-box sehingga totalnya 33344 bit

atau 4168 byte). Kunci disimpan dalam K-array:

b) Enkripsi Data

Terdiri dari iterasi fungsi sederhana (Feistel Network)

sebanyak 16 kali putaran (iterasi), masukannya adalah

64- bitelemen data X. Setiap putaran terdiri dari

permutasi kunci-dependent dan substitusi kunci- dan

datadependent. Semua operasi adalah penambahan

(addition) dan XOR pada variabel 32-bit. Operasi

tambahan lainnya hanyalah empat penelusuran tabel

array berindeks untuk setiap putaran [2].

Gambar :Diagram alir algoritma blowfish

1) Bagi X menjadi dua bagian yang masing-masing terdiri

dari 32-bit: XL, XR.

2) Lakukan langkah berikut

For i = 1 to 16:

XL = XL Pi

XR = F(XL) XR

Tukar XL dan XR

3) Setelah iterasi ke-16, tukar XL dan XR lagi untuk

melakukan membatalkan pertukaran terakhir.

4) Lalu lakukan

XR = XR P17

XL = XL P18

5) Terakhir, gabungkan kembali XL dan XR untuk

mendapatkan cipherteks.

Gambar : Blok Diagram Algoritma Enkripsi Blowfish

Pada langkah kedua, telah dituliskan mengenai

penggunaan fungsi F. Fungsi F adalah: bagi XL menjadi

empat bagian 8-bit: a,b,c dan d. F(XL) = ((S1,a + S2,b

mod 232) XOR S3,c) + S4,d mod 232 .......(2.1)Agar dapat

lebih memahami fungsi F.

Gambar : Fungsi F dalam Blowfish

Dekripsi sama persis dengan enkripsi, kecuali bahwa P1,

P2,…, P18 digunakan pada urutan yang berbalik (reverse).

Algoritmanya dapat dinyatakan sebagai berikut (Schneier,

1996) :

for i = 1 to 16 do

XRi = XLi-1 P19-i;

XLi = F[XRi] XRi-1;

XL17 = XR16 P1;

XR17 = XL16 P2;

Page 3: Prototype Voice Over Internet Protocol (VoIP) Terenkripsi ...

3

Gambar : Blok Diagram Dekripsi Blowfish

III. METODE PENELITIAN

3.1. Metode Penelitian

Gambar : Metode prototype

Untuk pengumpulan data, dengan menggunakan

metode observasi dan wawancara secara

mendalam.Metode observasi dilakukan untuk

mungumpulkan data dan informasi yang dibutuhkan pada

sistem yang saat ini berjalan [6]. Sedang wawancara

dilakukan untuk mendapatkan rancangan yang dibutuhkan

dalam perancangan model sistem dengan cara mengajukan

beberapa pertanyaan kepada intansi terkait khususnya PT.

Bank Mandiri.

3.2. Langkah-Langkah Penelitian

Gambar : Langkah-Langkah Penelitian

Berdasarkan gambar diatas, maka dapat dijelaskan bahwa :

1) Mulai

Memulai perencanaan penelitian.

2) Perumusan Masalah

Jaringan yang ada di PT. Bank Mandiri memang

belum cukup optimal dari segi penggunaan yang

hanya digunakan untuk lalu lintas data dan internet

serta keamanan pun sangat diperlukan dalam hal

berkomunikasi agar para penggunanya dapat merasa

nyaman dalam melakukan komunikasi terlepas dari

penyadapan pihak yang tidak berkepentingan.

3) Tinjauan Studi

Mencari beberapa tinjauan studi yang akan dijadikan

acuan dalam melakukan penelitian ini, mengacu pada

beberapa penelitian yang terkait dilakukan

sebelumnya

4) Analisis

Pada tahapan ini melakukan proses pengembangan

sistem yang sebelumnya ditemukan beberapa

kekurangan, kemudian dikembangkan kembali

dengan menggunakan metode blowfish.

5) Rencana Pengembangan

Membuat desain database dan flowchartprogram.

6) Prototipe

Membuat dan mengembangkan Voice Over Internet

Protocol (VoIP) yangterenkripsi dengan metode

blowfish sebagai solusi untuk permasalahan

komunikasi antar client. Diharapkan dengan metode

ini permasalahan keamanan komunikasi antar klien

VoIP terjamin dengan prinsip confidentiality dan

integrity.

7) Pengujian

Sistem ini dibuat sebagai alat bantu informasi

pengguna, dengan analisa serta mengadaptasi

karakteristik model ISO 9126, sesuai dengan

kebutuhan PT. Bank Mandiri.

Page 4: Prototype Voice Over Internet Protocol (VoIP) Terenkripsi ...

4

8) Kesimpulan

Bila semua proses telah selesai dilakukan, dilakukan

proses pengujian sistem yang telah dibuat. Apakah

sistem ini dapat berjalan dengan baik dan dapat

memenuhi kebutuhan yang diharapkan oleh PT. Bank

Mandiri.

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Analisa Aplikasi Usulan

Program aplikasi yang diusulkan yaitu terdiri dari

sebuah aplikasi client dan sebuah aplikasi server . Aplikasi

client yaitu aplikasi utama VoIP yang berperan sebagai

interface oleh user untuk berkomunikasi melalui pita

bandwidth dengan metoda internetprotocol.

Akses VoIP

Akses VoIP

Akses VoIP

Akses VoIP

PC 1 PC 3

PC 2 Serv er

Gambar: Arsitektur Aplikasi VoIP

4.2. Perancangan Prototype Model

4.2.1. Flowchart Proses UDP Server

Gambar : Flowchart Proses UDP Server

4.2.2. Flowchart Pengiriman Suara

Gambar:Flowchart Pengiriman SuaraAlgoritma Proses Panggilan

4.2.3. Algoritma Proses Panggilan

Algoritma ini menjelaskan bagaimana proses

menjalankan UDP server yang berfungsi untuk

menangkap paket-paket data yang dikirimkan oleh user

yang lain pada form utama VoIP.

1. Start

2. Memulai session UDP

3. While stop = false then

4. Baca event UDP

5. If event = frameReceived then

6. Dekripsi data

7. Decode frame suara

8. Play suara ke output device

9. Else

10. Kembali ke baris 3

11. End if

12. End while

13. Return

4.2.4. Algoritma Pengiriman Suara

Algoritma ini menjelaskan bagaimana proses mengirimkan

frame-frame suara ke IP tujuan pada form utama VoIP

Page 5: Prototype Voice Over Internet Protocol (VoIP) Terenkripsi ...

5

1. Start

2. Cek buffer

3. Simpan ke memory

4. If buffer = penuh then

5. Encode buffer

6. Enkripsi data

7. Kirim frame suara ke IP tujuan

8. If stop = true then

9. Return

10. Else

11. Kembali ke baris 2

12. End if

13. Else

14. Kembali ke baris 2

End if

4.2.5. Tampilan Layar VoIP

Gambar : Tampilan Layar VoIP

4.2.6. Pengujian Sistem

Analisa sinyal VoIP ini dilakukan dengan mengambil

simple gambar sinyal yang telah direkam, kemudian hasil

perekaman file tersebut dikirim melalui VoIP dengan

enkripsi maupun tanpa menggunakan enkripsi.Pengujian

sinyal ini dilakukan pada tiga kondisi yaitu sinyal yang

dikirimkan dengan VoIP tanpa enkripsi, sinyal yang

dikirimkan dengan VoIP dimana pada sisi pengirim

dienkripsi tetapi pada penerima tidak di dekripsi, dan

sinyal dikirim dengan menggunakan VoIP dimana pada

sisi pengirim dienkripsi dan pada sisi penerima didekripsi.

Gambar : Sinyal asli yang dikirimkan

Gambar : Sinyal VoIP terenkripsi yang telah didekripsi kembali

Grafik monitoring jaringan aplikasi VoIP pada sinyal

suara asli dengan melihat hasil pemantauan menyatakan

bahwa : - NetworkActivity saling mengirim dan menerima

data yang di olah oleh aplikasi VoIP, Sementara untuk

TCP Connections VoIP tidak adanya Packetloss dengan

Latency 50 ms.

Gambar : Monitoring Jaringan Aplikasi VoIP Sinyal Asli

Grafik monitoring jaringan aplikasi VoIP pada sinyal

suara terenkripsi dengan melihat hasil pemantauan

menyatakan bahwa : - NetworkActivity saling mengirim

dan menerima data yang di olah oleh aplikasi VoIP,

Sementara untuk TCP Connections VoIP tidak adanya

Packetloss dengan Latency 60 ms lebih lama dibandingkan

sinyal suara asli yaitu 50 ms.

Gambar : Monitoring Jaringan Aplikasi VoIP Sinyal Terenkripsi

Saat pengiriman di sisi pengirim sinyal dienkrip

terlebih dahulu baru dikirimkan, dan pada sisi penerima

sinyal didekripsikan kembali agar bisa didengarkan. Hasil

sinyal yang telah didekripsikan hampir sama dengan sinyal

aslinya sehingga bisa didengarkan meskipun ada delay.

4.2.7. Pengujian ISO 9126

Hasil pengujian kualitas terdiri dari pengujian

kualitas masing-masing aspek berdasarkan empat

karakteristik ISO 9126 dan pengujian keseluruhan dari

empat karakteristik ISO 9126.Berdasarkan analisis data

yang diperoleh berdasarkan kuesioner, berikut rekapitulasi

hasil pengujian kualitas berdasarkan empat aspek kualitas

perangkat lunak menurut ISO 9126 :

Tabel : Tingkat Kualitas Perangkat Lunak Keseluruhan

Aspek SkorAktual SkorIdeal % Skor Aktual

Functionality 238 270 88.15%

Reliability 146 180 81.11%

Usability 305 360 84.72%

Efficiency 111 135 82.22%

Total 800 945 84.66%

Page 6: Prototype Voice Over Internet Protocol (VoIP) Terenkripsi ...

6

Berdasarkan tabel di atas dapat disimpulkan bahwa

tingkat kualitas perangkat lunak Aplikasi VoIP secara

keseluruhan dalam kriteria Sangat Baik dengan persentase

84,66 %. Aspek kualitas tertinggi berdasarkan tanggapan

responden adalah dari aspek functionality dengan

persentase 88,15 % selanjutnya aspek usability dengan

persentase 84,72 %, aspek effeciency dengan persentase

82,22%, sedangkan aspek reliability dengan kualitas

sebesar 81,11 %.Kesimpulan berdasarkan hasil pengujian

dibuktikan bahwa kualitas perangkat lunak Aplikasi VoIP

yang dihasilkan jika diukur berdasarkan kualitas perangkat

lunak model ISO 9126 dalam kriteria Sangat Baik dengan

persentase tanggapan responden sebesar 84,66 %.

V. KESIMPULAN

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan dapat

ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1) Topologi jaringan dengan menggunakan LAN dapat

digunakan untuk teknologi VoIP, karena bandwidth

masih mencukupi.

2) Sinyal hasil enkripsi bentuknya tidak beraturan atau

berbeda dengan sinyal aslinya sehingga suara yang

telah terenkripsi tersebut tidak dapat disadap.

3) Kriptografi dengan menggunakan metode blowfish

dapat digunakan sebagai salah satu cara untuk

mengamankan data pada komunikasi VoIP.

5.2 Saran

Selain kesimpulan, juga diberikan saran yang

mungkin bisa dijadikan pertimbangan dalam

pengembangan aplikasi ini selanjutnya. Berikut saran-

sarannya antara lain :

1) Diperlukannya pihak yang bertanggung jawab untuk

pemeliharaan aplikasi baik dalam masalah hardware

ataupun software, agar aplikasi dapat berjalan dengan

baik.

2) Perlunya implementasi teknik kompresi audio yang

lebih baik agar kualitas suara menjadi semakin baik

tetapi hal ini membutuhkan bandwidth yang lebih

besar.

3) Program aplikasi ini masih harus dikembangkan

seiring dengan kemajuan teknologi yang terus

berkembang dan peningkatan kebutuhan yang

semakin beragam sehingga dapat memenuhi

kebutuhan tersebut.

4) Perlu tambahan fitur-fitur seperti chatting

,videoconference.

UCAPAN TERIMA KASIH

Penulis mengucapkan terima kasih kepada seluruh

pihak yang telah membantu dan mendukung terkait dengan

penelitian yang dilakukan sampai dengan selesai.

DAFTAR PUSTAKA

Electronic Publication, Information from the internet

[1]. Iskandarsyah, 2013, Dasar-DasarJaringan

VoIP,www.ilmukomputer.com, diaksestanggal 17 Oktober 2019.

[2]. Syafari, 2007, Sekilas Tentang Enkripsi Blowfish,

www.ilmukomputer.com , diakses tanggal 17 Oktober 2019.

Conference Proceeding/Workshops

[3]. Kaufmann Morgan, 2004 , The Hardware Software Interface. ISBN 1-55860-281-X.

[4]. Muhammad Fauzan, Edy Purnomo, 2012, Implementasi Algoritma

Kriptografi RC4 PadaDSP TMS320C6713 Sebagai Pendukung Sekuritas Jaringan Komunikasi Voice overInternet Protocol (VoIP)

Jakarta, 2012.

Monograph, edited book, book

[5]. Raymond Mcleod Jr, Gerald D. Everett, 2007, Software Testing: Testing Across the Entire Software Development Life Cycle,

Prototyping, Page 59-78

[6]. Schneier, Bruce, 1996, Applied Cryptography, Second Edition, John Wiley & Son, New York.