PROSIDING PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN...

56
PROSIDING PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN PENERAPAN IPTEK BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN KABUPATEN BLORA TAHUN 2012

Transcript of PROSIDING PENELITIAN PENGEMBANGAN DAN...

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

PROSIDING PENELITIAN

PENGEMBANGAN DAN

PENERAPAN IPTEK

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN

KABUPATEN BLORA TAHUN 2012

8

KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Seiring dengan kemajuan teknologi yang semakin berkembang,

penguasaan terhadap IPTEK menjadi suatu hal yang tidak bisa dihindari

lagi. Pengolahan sumber daya alam menjadi lebih efisien, baik dan

terkendali dengan adanya penguasaan IPTEK yang diimbangi dengan

SDM yang menjanjikan. Penelitian dan Pengembangan IPTEK mutlak

diperlukan untuk kemajuan sebuah peradaban.

Menyadari hal tersebut Pemerintah Kabupaten Blora dalam hal ini

Bappeda Kabupaten Blora bekerjasama dengan Perguruan – Perguruan

Tinggi serta Tim Jarlitbangrap IPTEK Kabupaten Blora melakukan

kajian/penelitian serta berusaha menginventarisasi hasil – hasil kreativitas

inovasi di masyarakat. Menghimpun data/Informasi tersebut ke dalam

Prosiding Penelitian Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun

2012.

Kami menyadari bahwa penerbitan prosiding ini masih jauh dari

sempurna Kritik, masukan dan saran konstruktif sangat kami harapkan

demi kesempurnaan prosiding ini. Terakhir semoga Prosiding Penelitian

Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 ini mampu

menambah khasanah pengetahuan Anda.

Wassalamualaikum Wr. Wb.

Blora, Desember 2012.

KEPALA BAPPEDA KABUPATEN BLORA.

Ir. SAMGAUTAMA KARNAJAYA, MT

Pembina Tingkat I

Nip. 19640817 199003 1 009

9

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................... i

DAFTAR ISI ..................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN .................................................................................. 1

A. LATAR BELAKANG ................................................................................ 1

B. RUANG LINGKUP .................................................................................. 4

C. DASAR HUKUM ................................................................................... 4

D. TUJUAN DAN SASARAN ........................................................................... 6

E. METODOLOGI ....................................................................................... 6

F. PELAPORAN .......................................................................................... 7

BAB II KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN DI

BAPPEDA KABUPATEN BLORA ...................................................... 8

A. LOMBA CIPTA TEKNOLOGI TEPAT GUNA ......................................... 8

B. HASIL LOMBA CIPTA TEKNOLOGI TEPAT GUNA .............................. 11

C. EKSPOSE KRENOVA KABUPATEN BLORA 2012 .................................. 30

D. PAMERAN PRODUK INOVASI ................................................................. 35

E. FORUM PENGEMBANGAN EKONOMI DAERAH ................................ 38

BAB III INVENTARISASI KAJIAN/PENELITIAN.......................................... 41

A. INVENTARISASI KAJIAN/PENELITIAN .................................................. 41

BAB IV PENUTUP ........................................................................................ 71

A. KESIMPULAN ....................................................................................... 71

B. SARAN ................................................................................................ 72

10

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Penelitian dan pembangunan adalah dua hal yang sangat penting.

Setiap penelitian yang dilakukan digunakan untuk pembangunan.

Pembangunan yang berhasil didasarkan pada rekomendasi hasil

penelitian. Namun saat ini, baik penelitian maupun pembangunan belum

menjadi satu kesatuan yang saling menunjang hingga menjadi dua

kegiatan yang berjalan sendiri – sendiri.

Seiring kemajuan jaman dan teknologi yang makin melesat cepat,

kesadaran atas penelitian untuk pembangunan makin tinggi.

Pembangunan tidak hanya didasarkan pada perencanaan ala kadarnya

tetapi sudah terperinci dengan mempertimbangkan banyak hal. Disinilah

peran penelitian sebagai kunci perencanaan yang matang. Penelitian

terhadap data – data yang dibutuhkan serta kondisi di lapangan menjadi

poin penting untuk pembangunan yang baik karena tidak mungkin

merencanakan pembangunan tanpa menggunakan data yang terpercaya.

Hasil pengujian – pengujian, evaluasi dan tinjuan kembali terhadap

kegiatan pembangunan hanya dapat diketahui apabila penelitian

dilaksanakan. Maka dari itulah penelitian memegang peranan penting

dalam setiap pengambilan keputusan atau langkah – langkah yang akan

diambil dalam menentukan arah kebijakan pembangunan.

Sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan, penelitian harus

didukung dengan pengembangan. Hal ini ditujukan agar penelitian yang

dilakukan tidak berhenti begitu saja tetapi terus dilanjutkan dengan

pengembangan – pengembangan sehingga menjadi suatu hal yang

memberikan manfaat bagi masyarakat seiring pertumbuhan jaman.

Dalam rangka menjamin kualitas yang baik, kegiatan penelitian dan

pengembangan haruslah dilaksanakan oleh lembaga yang berkompeten,

tenaga yang profesional, sistem dan prosedur yang standar. Berdasarkan

pada hal – hal tersebut dibuatlah pedoman penyusunan program

11

kelitbangan yang tertuang dalam surat Menteri Dalam Negeri nomor

070/1082/SJ tanggal 28 Maret 2012. Dalam surat tersebut dijelaskan

secara terperinci tentang landasan penyelenggaraan kelitbangan di

lingkungan Kemendagri dan Pemerintahan Daerah.

Kelitbangan merupakan salah satu instrumen pembinaan

penyelenggaraan pemerintahan daerah yang dimaksudkan untuk

meningkatkan kinerja organisasi dimana pelaksanaannya berdasarkan

visi, misi,strategi dan kebutuhan daerah. Kelitbangan dilaksanakan sesuai

arah dan kebutuhan perumusan kebijakan pemerintah dan sebagai sarana

penguatan inovasi.

Dalam rangka pemantapan program kelitbangan, pemerintah

daerah perlu mengambil langkah – langkah :

1. Pengarahan kegiatan kelitbangan berdasarkan visi, misi, strategi

dan kebutuhan daerah;

2. Penguatan kebijakan penyelenggaraan pemerintahan daerah

berbasis kelitbangan;

3. Penguatan inovasi daerah;

4. Mereposisi dan merevitalisasi peran dan fungsi lembaga

kelitbangan di daerah.

Selain mengambil langkah- langkah diatas, Pemerintah Daerah

perlu membangun budaya kreatif di masyarakat. Masyarakat perlu diajak

mengembangkan kebiasaan olah pikir sehingga masyarakat aktif

menciptakan pengetahuan dimana pengembangan pengetahuan ini dapat

meningkatkan kesejahteraan hidup. Kebiasaan untuk berpikir kreatif akan

membuka peluang menghasilkan inovasi- inovasi baru.

Penyusunan program kelitbangan diperkuat dengan Sistem Inovasi

Daerah (SIDa) berbasis klaster. SIDa adalah keseluruhan proses

pengembangan inovasi yang melibatkan Perguruan Tinggi, pengusaha,

komunitas dan lembaga penelitian daerah dalam rangka memecahkan

permasalahan yang dihadapi masyarakat. SIDa berbasis klaster

merupakan upaya pengembangan klaster dengan Perguruan Tinggi,

pengusaha, komunitas dan lembaga penelitian daerah. Inovasi dalam

12

klaster diarahkan pada rekayasa sosial seperti perkuatan kelembagaan

klaster dan rekayasa teknologi seperti pengembangan teknologi tepat

guna.

SIDa dengan menggunakan pendekatan klaster diharapkan akan

membantu UMKM mencapai skala ekonomi optimum, memudahkan

transfer pengetahuan dan teknologi, menciptakan lingkungan kreatif untuk

menumbuhkan inovasi kerjasama, mendorong sinergitas dan

memudahkan pihak – pihak yang berkepentingan dalam fasilitasi dan

pembinaan UMKM. Keberhasilan klaster mempunyai daya ungkit bagi

pembangunan daerah.

Pengembangan klaster dilaksanakan di 35 Kabupaten/Kota di Jawa

Tengah. Pemilihan klaster tersebut didasarkan pada usulan masing –

masing Kabupaten/ Kota melalui Bappeda dengan mempertimbangkan :

aspek pengembangan teknologi dan prospek usaha yang cukup besar.

Dalam rangka memfasilitasi kebutuhan teknologi bagi pengembangan

klaster dengan Perguruan Tinggi sebagai penyedia teknologi, Balitbang

Provinsi Jawa Tengah menyelenggarakan 2 (dua) kali kegiatan kemitraan

klaster dengan Perguruan Tinggi. Hasilnya, tercipta 33 kesepakatan

antara Perguruan Tinggi se- Jawa Tengah dan DIY dengan 35 klaster di

Jawa Tengah. Tindak lanjut dari kesepakatan tersebut, Kabupaten Blora

didampingi oleh Universitas Negeri Semarang, Fakultas MIPA,

melaksanakan pelatihan dan pendampingan teknologi pemanfaatan

limbah kayu untuk alat peraga pendidikan di klaster Handicraft dan mebel.

Kabupaten Blora dengan kepadatan penduduk sebesar 458/km2

(BDA, 2012) ternyata masih belum mampu membangun budaya kreatif di

masyarakat. Miskinnya inovasi di Kabupaten Blora tercermin dari

sedikitnya partisipasi masyarakat terhadap Lomba Cipta Teknologi Tepat

Guna 2012. Selama sebulan pendaftaran dibuka hanya 7 (tujuh) proposal

yang masuk ke panitia. Meski demikian ke tujuh proposal yang masuk

tersebut perlu diapresiasi karena hasil inovasi yang dihasilkan bervariasi.

Ke depan Pemerintah Kabupaten Blora harus lebih bekerja keras

dalam membangun budaya kreatif di masyarakat. Sokongan program dan

13

kegiatan yang ada di dalam APBD Kabupaten Blora perlu terintegrasi

dengan keinginan Pemerintah Daerah dalam meningkatkan kemauan dan

kemampuan masyarakat dalam berpikir kreatif.

Sepanjang tahun 2012 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah

(Bappeda) Kabupaten Blora melalui bidang Penelitian Pengembangan

dan Statistik telah menjalankan banyak program penelitian dan

pengembangan secara swakelola maupun bekerjasama dengan

Perguruan – Perguruan Tinggi lokal. Selain itu pelaksanaan Lomba Cipta

Teknologi Tepat Guna Tahun 2012 yang diselenggarakan juga merupakan

langkah maju Bappeda untuk menjembatani ketersediaan penyedia

teknologi dengan kebutuhan masyarakat akan teknologi.

B. RUANG LINGKUP

Lingkup spasial penyusunan Laporan Penelitian, Pengembangan

dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi meliputi wilayah

Kabupaten Blora, sedang secara substansial dibagi menjadi tiga bagian :

a. Inventarisasi kegiatan penelitian yang dilaksanakan Satuan Kerja

Perangkat Daerah, Lembaga/Instansi Vertikal maupun Perguruan

Tinggi yang ada di Kabupaten Blora;

b. Inventarisasi kajian/penelitian yang dilaksanakan perorangan/

kelompok baik yang dibiayai secara pribadi maupun instansi

masing-masing;

c. Inventarisasi Teknologi Tepat Guna/ Kreativitas Inovasi Masyarakat

(Krenova), yakni mencakup semua hasil kreativitas dan inovasi

yang dilakukan oleh individu, kelompok dan atau masyarakat di

bidang teknologi baik bersifat konseptual dan atau penerapannya.

C. DASAR HUKUM

Landasan hukum penyusunan Laporan Penelitian Pengembangan

dan Penerapan IPTEK adalah :

1. Undang – Undang Dasar 1945 (Amandemen IV);

14

2. Undang – Undang nomor 18 Th. 2002 tentang Sistem Nasional

Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK;

3. Undang – Undang Nomor 32 Th. 2004 tentang Pemerintah Daerah;

4. Peraturan Pemerintah Nomor 20 Th. 2005 tentang Alih Teknologi

Kekayaan Intelektual serta Penelitian dan Pengembangan oleh

Perguruan Tinggi dan Lembaga Penelitian dan Pengembangan;

5. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2006 tentang perizinan

melakukan kegiatan penelitian dan pengembangan bagi perguruan

tinggi asing, lembaga penelitian dan pengembangan asing, badan

usaha asing dan orang asing yang mengatur tentang perizinan bagi

individual maupun lembaga asing yang akan melaksanakan

penelitian pengembangan di Indonesia;

6. Peraturan Pemerintah Nomor 35 Tahun 2007 tentang

pengalokasian sebagian pendapatan badan usaha untuk

peningkatan kemampuan perekayasaan, inovasi dan difusi

teknologi yang dirancang untuk memajukan pelaksanaan

pengembangan di lingkungan badan usaha nasional;

7. Peraturan Pemerintah Nomor 48 Tahun 2009 tentang perizinan

pelaksanaan kegiatan penelitian, pengembangan dan penerapan

IPTEK yang beresiko tinggi dan berbahaya;

8. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Th. 2007 tentang Pembagian

Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintah Daerah

Provinsi, Pemerintah Kabupaten/Kota;

9. Surat Gubernur Jawa Tengah cq Kepala Badan Penelitian dan

Pengembangan Provinsi Jawa Tengah tanggal 29 Januari 2009

Nomor : 532.12/106 perihal Kreativitas dan Inovasi masyarakat

(Krenova);

10. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 8 Th. 2011 tentang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Kabupaten

Blora 2010 – 2015;

15

D. TUJUAN DAN SASARAN

Penyusunan buku Laporan Prosiding kegiatan Penelitian,

Pengembangan dan Penerapan IPTEK ini bertujuan menghimpun seluruh

kegiatan penelitian dan pengembangan yang dilaksanakan Lembaga

Pusat, seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah, maupun Perguruan Tinggi

serta instansi se- Kabupaten Blora, baik yang dibiayai dari APBN, APBD

Prov maupun APBD Kabupaten menginventarisasi kreasi dan inovasi

masyarakat tentang Teknologi Tepat Guna (TTG) serta seluruh kegiatan

penelitian yang dilakukan mahasiswa/pegawai atas nama pribadi maupun

lembaga.

Adapun sasaran dari penyusunan Prosiding Hasil-Hasil Penelitian

Pengembangan Dan Penerapan IPTEK adalah tersedianya data

mengenai hasil-hasil penelitian, kajian serta teknologi tepat guna kreasi

masyarakat yang ada di Kabupaten Blora serta meningkatkan koordinasi

antar anggota jaringan penelitian.

E. METODOLOGI.

Pengumpulan data untuk penyusunan Prosiding Penelitian

Pengembangan dan Penerapan Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

(Litbangrap IPTEK) ini dilakukan berdasarkan jenis data dan informasi

berikut ini :

a. Data Primer

Data primer diperoleh melalui pengisian blangko dan format –

format yang telah disediakan, wawancara, survey serta

dokumentasi foto di lapangan.

b. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data publikasi yang diperoleh melalui

inventarisasi data yang telah disusun oleh lembaga-lembaga

yang berkompeten, misalnya Badan Pusat Statistik Kabupaten

Blora, lembaga-lembaga penelitian, universitas, dan lain-lain.

16

F. PELAPORAN

Buku Prosiding Penelitian Pengembangan dan Penerapan IPTEK ini

terangkum dalam Empat Bab :

BAB PERTAMA : Pendahuluan, berisi Latar Belakang, Ruang Lingkup,

Dasar Hukum, Tujuan dan Sasaran, Metodologi dan

Pelaporan;

BAB KEDUA : Kegiatan Penelitian dan Pengembangan di Bappeda

Kabupaten Blora, meliputi pelaksanaan Lomba Cipta

Teknologi Tepat Guna Tahun 2012 serta

keikutsertaan Kabupaten Blora pada Pameran

Produk Inovasi di Semarang;

BAB KETIGA : Kajian Penelitian di Kabupaten Blora;

BAB KEEMPAT : Penutup berisi kesimpulan, dan saran/rekomendasi

serta lampiran - lampiran.

17

BAB II

KEGIATAN PENELITIAN DAN PENGEMBANGAN

DI BAPPEDA KABUPATEN BLORA

A. Lomba Cipta Teknologi Tepat Guna

Salah satu cara Pemerintah Daerah Kabupaten Blora dalam

menumbuhkan budaya kreatif dan inovatif adalah dengan

menyelenggarakan sebuah ajang kreatifitas dalam berinovasi yang

ditujukan untuk masyarakat luas. Melalui ajang Lomba Cipta Teknologi

Tepat Guna 2012 diharapkan mampu menjembatani penyedia teknologi

dengan pihak yang membutuhkan teknologi agar terjalin komunikasi dua

arah antara keduanya sehingga mampu memecahkan masalah yang

selama ini terjadi. Penyelenggaraan Lomba Cipta Teknologi Tepat Guna

2012 juga diharapkan mampu memajukan iklim penelitian, penemuan dan

pengembangan ilmu dan teknologi baik dasar maupun terapan yang dapat

bermanfaat bagi kehidupan masyarakat Kabupaten Blora. Juara 1 – 3

Lomba Cipta Teknologi Tepat Guna 2012 beserta dengan kreatifitas dan

inovasi lainnya yang mempunyai prospek bagus untuk dikembangkan,

diikutsertakan dalam Lomba Krenova tingkat Jawa Tengah 2013.

Maksud dilaksanakannya Lomba Cipta Teknologi Tepat Guna

adalah memberikan penghargaan kepada masyarakat Blora secara

individu maupun kelompok yang telah berhasil sebagai penemu atau

pengembang dan karyanya secara nyata sudah diterapkan, teruji dan

terbukti kemanfaatannya. Tujuan penyelenggaraan Lomba Cipta

Teknologi Tepat Guna :

1. Mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk

berbudaya kreatif dan inovatif dalam bidang IPTEK terutama

penerapan teknologi tepat guna di masyarakat.

2. Terciptanya produk unggulan yang mampu bersaing di pasar

3. Terjalinnya komunikasi yang baik antara masyarakat, lembaga

pendidikan, penelitian, pemerintah dan dunia usaha.

18

Sasaran yang ingin dicapai atas penyelenggaraan lomba ini adalah :

1. Terciptanya kesadaran untuk berinovasi dan berkreasi di

segala bidang

2. Tercapainya peningkatan produktifitas masyarakat dalam

bidang inovasi

3. Mendorong kepedulian pemerintah daerah, lembaga penelitian,

lembaga pendidikan dan dunia usaha terhadap IPTEK

4. Terciptamnya produk – produk baru yang bernilai jual tinggi dan

berdaya saing.

Lomba Cipta TTG ini terbuka untuk masyarakat umum baik individu

maupun kelompok, sekolah dan organisasi lain yang merupakan

masyarakat Blora asli. Adapun kategori bidang perlombaan meliputi :

1. Pertanian dan pangan

2. Energi

3. Kesehatan, obat – obatan dan kosmetika

4. Rekayasa dan manufaktur

5. Kelautan dan perikanan

6. Kerajinan dan industri rumah tangga

7. Kemasyarakatan dan kemanusiaan

8. Pendidikan

Lomba Cipta TTG sendiri menetapkan kriteria lomba sebagai

berikut :

1. Merupakan hasil kreativitas dan inovasi yang telah diaplikasikan

dan dapat diterapkan di daerah lokasi calon penerima maupun

daerah lainnya.

2. Keasliannya dijamin dan mengacu pada standar yang

ditetapkan.

3. Mudah diseminasikan kepada masyarakat luas.

19

4. Teknologinya dapat diaplikasikan dalam skala industri rumah

tangga.

5. Bahan baku yang digunakan berbasis lokal.

6. Nilai investasi teknologi dan manajemen terjangkau.

7. Mempunyai manfaat yang berkelanjutan

Pelaksanaan lomba ini dibuka dengan pendaftaran mulai tanggal

28 Mei – 30 Juni 2012. Adapun bentuk penghargaan adalah :

1. Semua peserta yang lolos verifikasi menerima sertifikat

keikutsertaan Lomba Cipta TTG tahun 2012 dari Bupati Blora.

2. Penghargaan dari Bupati Blora diserahkan pada Lomba Cipta

TTG Kabupaten Blora.

3. Kepada para penemu/ inovator tersebut diberikan penghargaan

dari Bupati Blora berupa :

a. Uang pembinaan sebesar Rp 3.000.000,00 + Piagam

Penghargaan + Piala untuk Juara 1.

b. Uang pembinaan sebesar Rp 2.000.000,00 + Piagam

Penghargaan + Piala untuk Juara 2.

c. Uang pembinaan sebesar Rp 1.500.000,00 + Piagam

Penghargaan + Piala untuk Juara 3.

d. Uang pembinaan sebesar Rp 1.000.000,00 + Piagam

Penghargaan + Piala untuk Juara Harapan 1.

e. Uang pembinaan sebesar Rp 750.000,00 + Piagam

Penghargaan + Piala untuk Juara Harapan 2.

f. Uang pembinaan sebesar Rp 500.000,00 + Piagam

Penghargaan + Piala untuk Juara Harapan 3.

4. Juara 1 – 3 diikutsertakan pada Pameran Produk Inovasi di

Semarang tanggal 6 – 8 September 2012 serta diusulkan untuk

lomba KRENOVA tingkat Jawa Tengah tahun 2013.

2

0

a. Penilaian dilakukan oleh Tim yang terdiri dari unsur:

1) Pakar yang berkaitan dengan temuan.

2) Kalangan Dunia Usaha Kabupaten Blora.

3) SKPD Terkait.

4) Tim Bappeda Kabupaten Blora.

Penilaian dalam Lomba Cipta Teknologi Tepat Guna Tahun 2012

meliputi :

Penilaian administrasi

Penilaian Substansi

Verifikasi lapangan

B. Hasil Lomba Cipta Teknologi Tepat Guna

Melalui serangkaian penelitian administrasi dan substansi berhasil

lolos 7 peserta yang diverifikasi lapangan yakni :

1. Remote Handphone (mematikan dan menghidupkan lampu

rumah,mematikan kendaraan bermotor) dari SMK Migas Cepu

2. Rancang Bangun Mobil Mini yang Efisien 25 cc dari STTR

Cepu

3. Penyaring Air Seri Secara Sederhana dari Kelurahan Mlangsen

4. Continous open(Alat Pengering) dari SMK Khatolik Blora

5. Nugget Ulat Penggulung Daun Pisang Mencegah Defisiensi

Gizi Otak Anak dari SMK 1 Muhammadiyah Blora

6. Minuman Ringan Nata De Genjer Mencegah Kanker Kolon dari

SMK 1 Muhammadiyah Blora

7. Snack Talas dari UD Rendra Jaya Cepu

Selama 2 hari berturut – turut mulai tanggal 6 – 7 Agustus 2012

dilaksanakan penilaian lapangan. Di sinilah pihak juri melakukan penilaian

sehubungan dengan inovasi dan kreatifitas yang dilombakan. Penilaian

didasarkan pada poin – poin yang telah disusun sebelumnya.

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 12

Tabel Kriteria Penilaian Lomba Cipta Teknologi Tepat Guna 2012

NO KRITERIA UNSUR BOBOT Range Nilai TOTAL

1 2 3 4 5 RATA - RATA NILAI x

BOBOT

1 Orisinalitas Pengembangan ide orang lain

20

Asal usul ide temuan

2 Penerapan di Masyarakat

Sedang dipersiapkan implementasi industri 25

Dipakai dalam skala terbatas

3 Manfaat Penerapan bahan baku lokal

35

. Peningkatan proses produksi

Pemanfaatan produk

4 Keberlangsungan Prospek pengembangan

20

Kemelimpahan bahan baku

berorientasi kebutuhan masa depan

TOTAL SKOR

13

Dengan penjurian yang ketat berhasil diperoleh juara :

1. JUARA I

SMK MIGAS CEPU

Tim Pelaksana

Tim pelaksana penelitian ini adalah :

Penanggung jawab : Kepala SMK Migas Cepu Ir. Djaswadi MSc

Pembina : Heru Kasiyanto, S.Kom

: Zaenal Arifin, ST

: Eko Budio Santoso, ST

: Indyarti Setyowati, S.Pd

Pelaksana : Siswa Elektronika Industri (EKI)

Spesifikasi

Spesifikasi teknis untuk alat meliputi bahan- bahan antara lain :

1. Penerangan Lampu Rumah

Handphone : 2 buah

Relay DPDT 12V : 1 buah

Remote Handphone (Mematikan dan Menghidupkan lampu rumah,Mematikan

kendaraan bermotor)

14

Relay SPDT 12V : 2 buah

Transistor BD 139 : 2 buah

Resistor 10k, 2k2 : 2 buah

Sensor LDR : 2 buah

Kabel DC : secukupnya

Kabel AC : secukupnya

Adaptor 12V : 1 buah

2. Alarm Kendaraan Bermotor

Handphone : 1 buah

Relay DPDT 12V : 1 buah

Relay SPDT 12V : 1 buah

Dioda 1N4001 : 3 buah

Sensor LDR : 1buah

Limit switch : 1 buah

Transistor BD 139 : 1 buah

Resistor 10k, 2k2 : 1 buah

Kabel DC : secukupnya

Fungsi Alat

1. Kontrol Penerangan Lampu

Menyalakan dan mematikan lampu rumah tangga dengan

menggunakan HP, apabila kita sedang bepergian ke luar

kota dan keadaan rumah kosong dan penerangan pun tidak

ada pengatur

Kelebihan alat ini terdapat pada faktor ini, sehingga lampu

rumah tangga dapat di kontrol jarak jauh dengan

menggunakan HP sehingga lampu rumah dapat menyala

dan mati dengan HP

2. Alarm motor

Motor dapat dimatikan dari jarak jauh menggunakan HP

15

Misalkan motor di curi orang, maka kita dapat mematikan

mesin motor secara mendadak dan alarm/klakson juga akan

menyala terus menerus sebelum di tekan tombol reset

Cara Kerja

1. Kontrol Lampu Rumah dengan Handphone

Menyalakan dan mematikan lampu dengan handphone

Alat ini menggunakan 2 buah handphone dan kartu perdana

dengan masa aktif yang lama dan 2 sensor LDR sebagai

sensor cahaya selain itu juga menggunakan beberapa relay

sebagai pengunci dan transistor BD 139 sebagai penguat

Alur kerja alat ini apabila salah satu handphone yang sudah

di pasangi LDR sebagai sensor ON (lampu menyala) di

miscaal dan handphone menyala sehingga LDR mendapat

cahaya dan rangkaian relay dapat mengunci sehingga

lampu rumah yang sudah terhubung ke rangkaian relay

dapat menyala

Untuk mematikan lampu rumah tersebut dapat di miscall

dengan handphone yang lain yang sudah terpasangi LDR

sebagai sensor OFF (lampu mati)

Saat handphone tersebut di misscall maka handphone yang

akan menyala dan LDR mendapat cahaya sehingga

rangkaian relay yang lain akan bekerja dan akan melepas

pengunci pada rangkaian relay pengunci sehingga lampu

akan mati

2. Alarm Motor

Alarm ini menggunakan 1 buah handphone dan kartu

perdana yang masa aktifnya cukup lama

Selain itu menggunakan komponen utama yaitu sensor LDR

karena alarm ini memanfaatkan cahaya dari handphone saat

di telpon, sehingga LDR dapat menangkap cahaya dari

handphone saat di misscall/telpon sehingga rangkaian alarm

16

yang terdiri dari relay dan transistor BD 139 sebagai penguat

saat LDR mendapat cahaya sehingga relay bisa mengunci

dan output akan menyala (klakson atau alarm lain). Klakson

atau alarm akan menyala terus menerus tanpa henti dan

mesin motor akan mati secara mendadak

Untuk mematikan alarm atau klakson syaratnya LDR harus

sudah tidak mendapatkan cahaya dari handphone dan limit

switch yang berfungsi sebagai tombol reset harus di tekan

barulah klakson atau alarm dapat berhenti dan motor bisa

dijalankan kembali.

Pengembangan Alat Selanjutnya

1. Penerangan Lampu Rumah

Bisa digunakan untuk membuka pagar secara otomatis

2. Alarm Motor

Motor bisa dilacak keberadaannya menggunakan GPS jadi

keberadaan motor dapat diketahui.

Total nilai yang diperoleh : 2.277,50

17

2. JUARA 2

SMK MUHAMMADIYAH 1 BLORA

Kandungan protein yang berpengaruh untuk mencegah defisiensi gizi

otak adalah asam amino. Asam amino berfungsi; sebagai penyusun

protein serta enzim, sebagai kerangka dasar sejumlah senyawa penting

dalam metabolisme (terutama vitamin ,hormon, dan asam nukleat) serta

pengikat logam penting yang diperlukan dalam reaksi enzimatik (kofaktor).

Alat

Ulek dan cobek

Baskom

Penggorengan

Sendok

Loyang atau cetakan berbentuk mainan

Bahan

Ulat penggulung daun pisang 500 gram

Telur 1 butir

Tepung roti 1 ons

Tepung panir secukupnya

Merica secukupnya

Nugget Ulat Penggulung Daun Pisang Mencegah Defisiensi Gizi Otak Anak

18

Garam secukupnya

Gula pasir secukupnya

Bawang putih 1 siung

Tepung pati 1 ons

Kesimpulan Penelitian

Mengenalkan alternatif olahan pangan protein tinggi yaitu nugget

dengan bahan dasar ulat penggulung daun pisang.

Mengetahui kandungan proksimat ulat penggulung daun pisang

asam amino lisin dan asam glutamat yang mampu mencegah

defisiensi gizi otak anak.

Total nilai yang diperoleh : 2.080,00

19

3. JUARA 3

SMK MUHAMMADIYAH 2 BLORA

Mengenalkan dan mengolah tanaman genjer sebagai alternatif

minuman ringan kaya akan serat yang diharapkan mampu mencegah

kanker kolon.

Kandungan yang ada pada tanaman Genjer

Flavonoid berguna untuk mengurangi aktivitas radikal hidroksi,

anion superoksida dan radikal peroksida lemak.

Polifenol berkhasiat sebagai antioksidan, antimikroba dan

menurunkan kadar gula.

Alat

Blender

Saringan

Loyang/ Baki persegi

panjang

Panci

Kompor

Pengaduk

Pisau

Sendok

Gelas Ukur

Timbangan Analitik

Koran

Karet Pengikat

Nata De Genjer Mencegah Kanker Kolon

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 20

Bahan

Tanaman genjer 500gr

Gula pasir 50gr

ZA 0,8gr

Asam Sitrat 0,8gr

Asam Cuka Glasial 96%/ 5 ml

Starter bibit nata Acetobacter xylium 200ml

Air secukupnya

Kesimpulan

Mengenalkan tanaman genjer yang kaya akan serat diolah

sebagai minuman ringan nata de genjer.

Mengetahui kandungan gizi terutama kandungan serat

diantaranya sellulosa, hemisellulosa, dan lignin yang mampu

mencegah kanker kolon.

Total nilai yang diperoleh : 2.020,83

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 21

4. Juara 4

UD Rendra Jaya Cepu

Pembuatan snack talas ini dimaksud untuk meningkatkan produk

olahan talas agar lebih bervariasi dan berharga jual tinggi. Sampai sejauh

ini snack talas masih merupakan produk rumahan dengan kapasitas

produksi yang terbatas.

Bahan Dasar :

Talas 1 kg (kukus)

Tepung beras 200 grm

Tepung tapioca 250 grm

Kelapa parut 1 butir

Bumbu :

Bawang putih 5 siung (haluskan)

Ketumbar 2 sendok makan

Garam 2 sendok teh

Gula halus 1 sendok teh

Daun seledri 2 sendok makan (cincang kasar)

Royco 1 saset

Snack Talas

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 22

Cara Membuat :

Kupas kulit talas, lalu cuci hingga bersih. Kukus selama 1 jam.

Ditempat terpisah campur tepung beras dan kelapa parut, kukus

selama 25 menit. Siapkan wadah untuk mencampur talas yang

sudah dikukus dengan tepung beras, tapioca dan kelapa parut

yang juga dikukus tadi. Campurkan semua bahan. Aduk adonan

sampe kalis. Tambahkan perasa. Setelah itu adonan siap digiling

tipis, dipotong – potong dan digoreng.

Prospek Pengembangan Produk

Untuk kedepannya akan dimaksimalkan dalam hal inovasi rasa

bentuk dan kemasan keripik talas ini agar lebih menjual.

Total nilai yang diperoleh : 1.958,33

`

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 23

5. Juara 5

STTR Cepu

Proses Kerja

Secara garis besar mobil mini sama dengan mobil mini lainnya

yang menggunakan body dan chasis, karena mobil mini ini merupakan

kendaraan kecil yang digunakan untuk upaya efisiensi bahan bakar

karena meminimalisir beberapa komponennya serta mempertimbangkan

beberapa aspek yang akan terjadi misalnya pada berta kendaraan

tersebut. Namun Mobil Mini ini mempunyai desain body yang aerodinamis

serta hanya beroda tiga.

Data Spesifikasi mobil mini :

Spesifikasi Mobil Mini :

Panjang : 1750mm

Lebar : 800mm

Tinggi : 800mm

Berat kosong : 90 kg

Rancang Bangun Mobil Mini yang Efisien 125 cc

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 24

Mesin

Tipe : 4 langkah, SOHV, Pendingin Udara

Volume langkah : 125 cc

Diameter x langkah : 50 x 49,5mm

Perbandingan kompresi : 9,0 : 1

Torsi maksimum : 6000rpm

Kapasitas oli pelumas : 0,8 liter

Bahan bakar : bensin

Kopling otomatis :ganda, otomatis sentrifugal, tipe basah

Transmisi : manual, 4 kecepatan

Sistem pengapian : AC – CDI, Magneto

Busi : NGK C6HSA

Starter : pedal dan electrik

ACCU : 12 Volt, 3.5Ah

Total nilai yang diperoleh : 1.925,00

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 25

6. Juara 6

SMK Katolik Santo Pius Blora

Proses dan Cara Kerja

1. Pemberian minyak pelumas pada poros – poros bantalan mesin

dan poros-poros putar mesin sehingga terjadi nya kekeringan

karena uap panas dari mesin, hal ini sebaiknya dilakukan

sebelum dan sesudah pemakaian mesin

2. Atur kemiringan mesin continous oven untuk mengatur lama

atau lambatnya proses pengeringan bahan dengan disesuakan

tingkat kekeringan bahan

3. Melakukan pemanasan atau preeheating proces terlebih dahulu

sekitar 5 – 8 menit guna mencapai suhu ruangan chamber 90-

100 derajat

4. Membatasi jumlah bahan yang akan dikeringkan anatar

100kg/jam

5. Lakukan pemutaran tanpa api sesudah peng-oven-an untuk

menghindari adanya bahan yang tertinggal pada mesin oven

sampai bahan keluar semua

Continous open (Alat Pengering)

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 26

6. Lakukan pembersihan dengan mencopot tiap bagian dari mesin

bila diperlukan

7. Pengepakan dilakukan setelah bulir – bulir menjadi dingin- uap

air yang tertinggal menguap pada suhu kamar, untuk

menghindari kontaminasi uap air yang tersisa yang bisa

mengakibatkan amonisasi bahan sehingga tidak berbau

Total nilai yang diperoleh : 1.785,83

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 27

7. Juara 7

Penyaring Air Seri Secara Sederhana dari Kelurahan Mlangsen

Spesifikasi Teknis

Alat yang digunakan terdiri dari

1. Pralon

2. Tabung penampungan

3. Bak penampungan

4. Kain pembersir dan penyaring

5. Pompa air

6. Kran, pembuka penutup

7. Kabel

Proses dan Cara Kerja

Air yang diambil dari sumber mata air/ sumur, telaga danau dengan

menggunakan pompa menyedot dimasukkan dalam bak penampungan,

dari bak penampungan dibiarkan beberapa saat agar mengendap.

Nampak jernih diendapkan lagi pada bak penampungan baru pompa

disalurkan lewat penyaringan yang didesain sesuai posisi dan kondisi

tempat tinggal kita atau posisi yang sesuai dengan tempat penyimpanan

air dan penampungan agar dapat tertata rapi dan efisien.

Total nilai yang diperoleh : 2.277,50

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 28

Pengumuman pemenang dan penyerahan hadiah dilaksanakan

pada tanggal 29 Agustus 2012, bertempat di ruang pertemuan lantai II

Bappeda Kabupaten Blora. Acara dibuka oleh Kepala Bappeda

Kabupaten Blora dilanjutkan sambutan Bapak Bupati Blora. Penyerahan

hadiah berupa piala, piagam dan uang pembinaan diserahkan langsung

oleh Bupati Blora kepada para pemenang Lomba Cipta Teknologi 2012.

Sambutan Bupati Blora

Para Pemenang Lomba Cipta Teknologi Tepat Guna 2012

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 29

;/‟

Ke depan, semangat untuk terus berkreatifitas dan berinovasi

masyarakat Kabupaten Blora agar terus didukung. Peran serta

Pemerintah Daerah, Perguruan Tinggi, Sekolah, Pihak terkait dan

masyarakat untuk kemajuan Kabupaten Blora agar lebih dimaksimalkan

lagi.

Penyerahan Hadiah Pemenang Lomba Cipta Teknologi Tepat Guna 2012

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 30

C. Ekspose Krenova Kabupaten Blora 2012

Bersamaan dengan dilaksanakannya pengumuman dan

penyerahan hadiah bagi pemenang Lomba Cipta Teknologi Tepat Guna

2012, tanggal 29 Agustus 2012 bertempat di halaman gedung Bappeda

Blora jalan Gor nomor 10 Blora berhasil diselenggarakan Ekspose

Kreativitas dan Inovasi Masyarakat (KRENOVA) Kabupaten Blora. Acara

ini ditujukan untuk mengapresiasi segala jenis kreatifitas dan inovasi yang

ada di masyarakat Kabupaten Blora. Puluhan stan ditempati oleh

berbagai macam hasil kreativitas mulai dari : kerajinan gerabah, batik,

airbrush, fotografi, makanan ringan, barongan dan tujuh stan diantaranya

ditempati oleh finalis lomba Cipta Teknologi Tepat Guna 2012.

Dimeriahkan pula penampilan dari band – band sekolah serta penampilan

dari masyarakat Blora yang ikut berpartisipasi dalam rangkaian Ekspose

KRENOVA 2012.

Blora Jeep Comunity (BJC)

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 31

Nank Costum (Seni airbrush)

Blora Photographi Club (BPC)

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 32

Edu Toys (Alat Peraga Pendidikan )

Kerajinan Keramik dari Ds. Balong Kec. Jepon

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 33

Kerajinan Barongan Bapak Gacuk

Aneka Batik

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 34

Aneka Produk Olahan

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 35

D. Pameran Produk Inovasi

Dalam rangka menyambut Hari Kebangkitan Teknologi Nasional

yang ke-17 digelar Pameran Produk Inovasi (PPI) pada 6-8 September di

New PRPP Convention Centre, Semarang, Jawa Tengah.

Penyelenggaraan PPI telah memasuki tahun ke-4 sejak kali pertama

dilaksanakan tahun 2009. Acara dibuka oleh Gubernur Jawa Tengah,

Bapak Bibit Waluyo dan diikuti oleh 72 instansi dari berbagai daerah yang

menempati 109 stand meliputi 6 Kementerian dan Lembaga, 16 SKPD

Propinsi Jawa Tengah, 25 Kabupaten dan Kota di Jawa Tengah, 6

Perguruan Tinggi, dan 19 Pelaku Usaha pelaksanaan PPI tergolong

lancar. Penyelenggaraan PPI merupakan salah satu agenda untuk

memberikan kesempatan kepada siswa – siswi berprestasi, Peneliti,

hingga perusahaan swasta untuk ikut andil dalam menjunjung kemajuan

teknologi bangsa.

Tema yang diusung dalam penyelenggaraan PPI 2012 adalah

“Pemanfaatan Hasil Penelitian, Pengembangan dan Rekayasa Teknologi

untuk Mewujudkan Masyarakat Jawa Tengah Semakin Sejahtera”.

Adapun tujuan diselenggarakannya PPI adalah:

1. Mengenalkan Inovasi Produk baru kepada masyarakat;

2. Meningkatakn kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) dengan

dipamerkannya inovasi- inovasi baru yang telah tercipta

sebagai solusi teknologi terapan;

3. Memudahkan masyarakat untuk memperoleh solusi yang

tepat terhadap permasalahan-permasalahan teknologi yang

tengah dihadapi;

4. Sebagai ajang penghargaan terhadap produk- produk yang

diciptakan generasi muda Indonesia;

5. Meningkatkan nilai jual produk yang dihasilkan oleh

perusahaan baik perusahaan pemerintah maupun

perusahaan swasta;

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 36

6. Memberi kesempatan kepada pengusaha/perusahaan untuk

mendapatkan konsumen yang tepat atas produk yang

dihasilkan;

7. Meningkatkan perekonomian Jawa Tengah.

Kabupaten Blora selaku salah satu peserta PPI tidak

ketinggalan untuk ikut menampilkan kreatifitas serta inovasi yang ada.

Menampilkan hasil kreatifitas dan inovasi dari juara Lomba Cipta

Teknologi Tepat Guna 2012 serta kreatifitas dan inovasi lainnya seperti,

batik, kerajinan keramik, bonggol jati, hasil olahan pangan dan lainnya.

Keikutsertaan Kabupaten Blora pada PPI 2012 adalah yang pertama

kalinya, sehingga masih banyak evaluasi yang harus dilakukan agar

keikutsertaan tahun – tahun selanjutnya lebih baik lagi.

Inovasi Becak Hybrid dikembangkan Balai Penelitian dan Pengembangan (Balitbang) Jateng bersama dengan Akademi Teknologi Mesin Indonesia (ATMI) Solo dan Viar.

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 37

Stan KRENOVA Kabupaten Blora

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 38

E. Forum Pengembangan Ekonomi Daerah (FPED)

Kemajuan ekonomi di daerah tidak hanya mengandalkan

sumber daya alam namun penguasaan sumber daya manusia dalam

mengolah ketersediaanya. Mengandalkan sumber daya alam tidak lagi

menjadi pilihan utama karena sumber daya alam akan habis. Berpikir

kreatif untuk memanfaatkan bahan baku selain yang ada di alam

menjadi poin penting, terlebih bila mampu menciptakan kreatifitas/

inovasi dengan memanfaatkan limbah yang ada. Pemerintah

Kabupaten Blora berupaya meningkatkan budaya kreatif di

masyarakat, berkerjasama dengan klaster- klaster yang ada di wilayah

Blora untuk berkembang dan maju bersama dalam meningkatkan

ekonomi daerah. Dalam hal ini dibentuklah Forum Pengembangan

Ekonomi Daerah (FPED) dibawah koordinasi Bappeda dengan

stakeholder eksekutif, legislatif, DPRD, LSM, Pengusaha dan Asosiasi

serta Perguruan Tinggi. Dasar hukum berdirinya FPED Kabupaten

Blora :

1. Surat Keputusan Bupati No. 050/1961/2003 tanggal 15

September 2003 tentang Pembentukan FPED Kabupaten

Blora;

2. Surat Keputusan Bupati Blora No. 603 tahun 2007 tanggal 12

April 2007 tentang Penetapan Susunan Pengurus FPED

Kabupaten Blora.

Tugas FPED :

1. Mengidentifikasi potensi unggulan ekonomi daerah

2. Mengidentifikasi permasalahan dan memecahkan

permasalahn di bidang ekonomi daerah

3. Memfasilitasi pengembangan Business Development Service

(BDS)/ jasa pengembangan usaha dalam rangka membantu

kemandirian pelaku usaha

4. Mengupayakan pemberdayaan masyarakat melalui tindakan

terpadu yang berbasis pada ekonomi kerakyatan yang

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 39

menitikberatkan pada bidang UKM/IKM, Bahan Galian Gol C,

Pertanian dan Pariwisata

5. Mengembangkan jaringan strategis dalam rangka penguatan

ekonomi kerakyatan melalui dan pemasyarakatan inovasi dan

teknologi

6. Memperkuat kemandirian forum dan klaster dalam usaha-

usaha ekonomidan pengembangan SDM yang dikelola secara

profesional dan produktif

7. Menjalin kerjasama dengan Forum for Economic Development

and Employment Promotion (FEDEP) Kabupaten/Kota lain

dalam upaya pemberdayaan klaster/kawasan

8. Mempromosikan potensi unggulan yang ada di Kabupaten

Blora khususnya klaster/kawasan

9. Pengembangan dan peningkatan kualitas sumber daya

manusia UKM/IKM, pertanian dan pariwisata yang mampu

menciptakan kesempatan lapangan kerja baru

Fungsi FPED :

1. Mempertemukan para stakeholder untuk berdiskusi tentang

pengembangan ekonomi daerah

2. Memfasilitasi dan mengkoordinasikan pengembangan

ekonomi lokal

3. Mengembangkan visi umum diantara para stakeholder tentang

masa depan Kabupaten Blora

4. Memberi masukan kepada Pemerintah Daerah tentang

formulasi kebijakan dan pengembangan ekonomi daerah

Dalam kurun waktu pembentukan FPED hingga 2012 berhasil

dibentuk 6 POKJA :

1. Pokja Handicraft dan

Mebel

2. Pokja Pertanian

3. Pokja Pariwisata

4. Pokja Mineral dan Bahan

Tambang

5. Pokja Pangan Olahan

6. Pokja Batik

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 1

Hasil Dokumentasi Kegiatan

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 2

BAB III

KAJIAN/PENELITIAN DI KABUPATEN BLORA

F. INVENTARISASI KAJIAN/PENELITIAN

Dalam rangka untuk meningkatkan kesejahteraan dan

pembangunan daerah, salah satu tugas berat yang diemban oleh

Pemerintah Daerah adalah berkenaan dengan pendayagunaan ilmu

pengetahuan dan teknologi. Tanggungjawab ini sebagaimana

diamanatkan dalam Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2002 tentang

Sistem Nasional Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi Pasal 20 Ayat (1) UU Nomor 18 Tahun

2002 disebutkan bahwa :

“Pemerintah Daerah berfungsi menumbuhkembangkan

motivasi, memberikan stimulasi dan fasilitas, serta menciptakan iklim

yang kondusif bagi pertumbuhan, serta sinergi unsur kelembagaan

sumberdaya, dan jaringan Iptek di wilayah pemerintahannya sebagai

bagian yang tidak terpisahkan dari Sistem Nasional Penelitian,

Pengembangan dan Penerapan Iptek”. Dalam kapasitas ini, Pasal 21

Ayat (40), kembali ditegaskan bahwa : “Pemerintah Daerah perlu

membentuk Lembaga Litbang sebagai unit kerja Pemerintah

Daerah”.

Pemerintah Daerah dalam hal ini diwakilkan oleh

dinas/instansi terkait melaksanakan penelitian/kajian untuk

membantu mengumpulkan informasi/data di lapangan yang berguna

sebagai penentu arah kebijakan pemerintah serta sebagai bahan

kajian pendukung data lainnya. Keterkaitan dalam melaksanakan

penelitian tidak hanya dilaksanakan secara mandiri namun ada pula

yang dikerjasamakan dengan pihak ketiga. Langkah kerjasama ini

diambil sekaligus sebagai salah satu upaya Pemerintah Daerah

dalam merangkul Perguruan Tinggi untuk bekerja secara bersama –

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 3

sama dalam membangun masyarakat yang sadar akan ilmu

pengetahuan.

Pada Tahun 2012 Bappeda Kabupaten Blora telah menjalin

kerjasama dengan Perguruan Tinggi Lokal seperti: Sekolah Tinggi

Teknik Ronggolawe Cepu (STTR Cepu), Sekolah Tinggi Agama

Islam Muhammadiyah Blora (STAIM Blora), Politeknik Kesehatan

Depkes Semarang Prodi Keperawatan Blora dan Sekolah Tinggi

Agama Islam Al Muhammad Cepu (STAI Al Muhammad Cepu)

dengan kegiatan kajian/penelitian yang berbeda sesuai dengan fokus

pendidikan pada Perguruan Tinggi tersebut. Dibawah ini disajikan

inventarisasi Kajian/Penelitian yang dilaksanakan selama tahun

2012.

Tabel III.1

INVENTARISASI KAJIAN/PENELITIAN SKPD TAHUN 2012

PENGARUH KERUSAKAN DRAINASE

TERHADAP INFRASTRUKTUR

NO JUDUL PENELITIAN / KAJIAN LEMBAGA/SKPD/

INSTANSI

1 Kajian Pengaruh Kerusakan

Drainase terhadap Infrastruktur

Jalan Tahun Anggaran 2012

BAPPEDA – STTR

CEPU

2 Strategi Pemetaan Formasi Guru

SMP/MTS Kabupaten Blora Tahun

2015 - 2020

BAPPEDA – STAI AL

MUHAMMAD CEPU

3 Pelaksanaan Program Sekolah

Gratis Di Kabupaten Blora

BAPPEDA – STAIM

4 Pengaruh Pendidikan Kesehatan

Tentang Rokok Terhadap

Sikap Merokok Pada Pelajar SLTA

Di Kabupaten Blora

BAPPEDA – AKPER

5 Kajian Daya Dukung Air dan

Efisiensi Pengelolaan Sumber Daya

Alam Kabupaten Blora

BLH

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 4

Salah satu prioritas utama pembangunan Kabupaten Blora adalah

memujudkan kualitas sarana dan prasarana publik diantaranya

infrastruktur jalan. Salah satu aspek terpenting dalam perencanaan jalan

adalah melindungi jalan dari permukaan dan air tanah dengan sistem

drainase. Salah satu penyebab kerusakan jalan adalah faktor keberadaan

air yang tidak didukung oleh faktor sistem drainase yang memadai. Jika air

tersebut tidak tertransfer dengan baik, maka air tersebut akan masuk ke

dalam lapis perkerasan aspal dan sedikit demi sedikit akan merusak lapis

di bawahnya. Berdasarkan permasalahan tersebut di atas, maka

penelitian ini dilakukan dengan tujuan menganalisis pengaruh kerusakan

drainase terhadap infrastruktur jalan secara deskriptif kualitatif.

Analisis kondisi perkerasan menggunakan metode Pavement

Condition Index (PCI). Sedangkan analisis hubungan antara kondisi

drainase dan jalan dilakukan secara deskriptif kualitatif, yaitu menjelaskan

karakteristik objek penelitian dan metode berdasarkan teori- teori yang

relevan dengan judu dan ruang lingkup permasalahan penelitian. Ruas

jalan yang menjadi obyek penelitian adalah : Jalan Sorogo (413 m), Jalan

Gajahmada (730 m) dan Jalan Hayamwuruk (950 m) di Kecamatan Cepu,

Kabupaten Blora. Karakteristik jalan yang disurvei adalah : kemiringan

melintang jalan, dimensi saluran samping dan sedimentasi saluran.

Kesimpulan hasil analisis adalah :

1. Kondisi perkerasan obyek kajian mempunyai tingkat kerusakan

sedang dengan nilai rata- rata Pavement Condition Index (PCI) =

46

2. Secara umum, kondisi drainase permukaan jalan mempunyai

tingkat kerusakan sedang, baik secara fungsional maupun

konstruksi

3. Sedangkan kondisi drainase yang paling berpengaruh terhadap

kondisi jalan adalah dimensi saluran termasuk dalam hal ini

terjadinya perubahan fungsi dari terbuka menjadi tertutup

4. Pengaruh kondisi drainase permukaan yang paling dominan

adalah : genangan dan infiltrasi air. Sedangkan jenis kerusakan

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 5

jalan yang paling dominan akibat genangan dan infiltrasi adalah :

retak kulit buaya, pengelupasan lapis permukaan dan lubang.

Rekomendasi penanganan kerusakan drainase garis besarnya

adalah : pengembalian lagi fungsi saluran dari tertutup menjadi terbuka,

pemebersihan saluran dari endapan maupun penyumbatan, perbaikan

dimensi saluran, perbaikan konstruksi dan perbaikan kemiringan

melintang jalan. Retak kulit buaya : pemberian lapis tambahan,

penambahan parsial, penambalan parsial. Pengelupasan diatasi dengan

penghamparan lapis tambahan. Lubang : perbaikan permanen dengan

penambalan di seluruh kedalaman, perbaikan sementara dengan

membersihkan lubang dan mengisinya dengan campuran aspal dingin

khusus untuk tambalan.

STRATEGI PEMETAAN FORMASI GURU SMP/MTS

KABUPATEN BLORA TAHUN 2015-2020

Peranan guru dalam pendidikan sebagai salah satu faktor kunci

keberhasilan peningkatan kualitas pendidikan. Masyarakat berharap

pendidikan hendaknya mampu memenuhi Standar Nasional Pendidikan

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 6

(PP 19 Tahun 2005) terutama standar tenaga pendidik yang memiliki

dampak positif terhadap peserta didik.

Ketimpangan komposisi guru di setiap sekolah akan sangat

berpengaruh terhadap pencapaian tujuan pendidikan. Beberapa dampak

apabila kecukupan guru tidak terpenuhi maka akan berpengaruh terhadap

pencapaian baku mutu pendidikan yang ditandai antara lain : ratio guru

dengan siswa meningkat, beban mengajar guru bertambah, tidak

terpenuhinya standar pelayanan minimal pendidikan, ketidaklayakan guru

mata pelajaran meningkat. Demikian halnya bila kelebihan formasi guru

juga akan berdampak kurang baik antara lain kewajiban mengajar 24 jam

seminggu tidak terpenihu, inefisiensibelanja pegawai/guru.

Salah satu strategi untuk mengatasi ketimpangan pengadaan tenaga

pendidik (guru) Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Madrasah

Tsanawiyah (MTs) adalah dengan melaksanakan pemetaan tenaga

pendidik sedini mungkin. Strategi untuk mendukung pemetaan formasi

guru antara lain:

1. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan dioptimalkan sesuai

kebutuhan lokal dengan tetap mengacu Permendiknas Nomor 22

Tahun 2006.

2. Penyusunan data base dilengkapi GISE (geografis Information

System Education)

3. Meningkatkan kualitas profesionalisme guru melalui

penyelenggaraan diklat dan workshop terapan, supervisi clinic.

4. Meningkatkan unit sekolah inti menjadi pusat studi.di masing-

masing wilayah kecamatan.

5. Akurasi penyajian kebutuhan formasi guru sebagai bahan usulan

dan pengambilan kebijakan bagi pemerintah maupun

penyelenggara pendidikan non pemerintah.

Adapun rekomendasi yang dapat disampaikan adalah:

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 7

1. Efektifitas regulasi yang berkaitan dengan perijinan pendirian

sekolah baru perlu diatur dalam peraturan daerah/peraturan

Bupati.

2. Sebagai faktor penunjang keberhasilan pendidikan, maka telaah

kebutuhan pembiayaan pendidikan daerah Kabupaten Blora

terkait dengan alokasi anggaran pendidikan sebagaimana

diamanatkan UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem

Pendidikan Nasional dan PP Nomor 19 Tahun 2005 tentang

Standar Nasional Pendididkan segera diwujudkan.

PELAKSANAAN PROGRAM SEKOLAH GRATIS

DI KABUPATEN BLORA

Bangsa ini telah melihat bahwa persoalan pemerataan

pendidikan ini merupakan permasalahan serius dan harus segera di

tangani. Hal ini tercermin dalam Perundangan tentang Pendidikan

Nasional diantaranya Pasal 31 (2) dalam UUD 1945 hasil Amandemen

menyebutkan bahwa: “Setiap warga negara wajib mengikuti pendidikan

dasar dan Pemerintah Wajib Membiayainya”. Sementara Pasal 34 (2) UU

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 8

Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional menegaskan

bahwa: “Pemerintah dan pemerintah daerah menjamin terselenggaranya

wajib belajar minimal pada jenjang pendidikan dasar TANPA MEMUNGUT

BIAYA.” Dengan kata lain pemerintah dan pemerintah daerah menjamin

terselenggaranya wajib belajar secara gratis.

Pemerintah Daerah Kabupaten Blora bercita-cita untuk

menyelenggarakan wajib belajar 12 tahun (SD/SMP dan SMA) secara

„gratis‟ dan telah menjadi salah satu Misi dari Bupati dan Wakil Bupati

Blora periode 2010-2014, yang berbunyi “ Mewujudkan pendidikan gratis

sampai tingkat SLTA”. (KPU Blora: 2010). Namun dalam perwujudannya

bukanlah tanpa kendala. Banyak faktor yang mempengaruhi

terlaksananya misi Sekolah Gratis ini.

Penelitian ini secara umum menggunakan metode kualitatif dimana

hasil-hasil penelitian ini akan disajikan dalam bentuk analitis deskriptif

berupa konsep pendidikan gratis di Kabupaten Blora dan infentarisir

problematika mendalam yang dihadapi dalam pelaksanaannya. Namun

dalam pengumpulan dan penyajian data digunakan sajian kuantitatif

dengan statistic deskriptif dan kuantitatif.

PENGARUH PENDIDIKAN KESEHATAN TENTANG ROKOK

TERHADAP SIKAP MEROKOK PADA PELAJAR

SLTA DI KABUPATEN BLORA

Merokok merupakan kebiasaan masyarakat yang telah mengakar di

Indonesia, mulai dari anak-anak, remaja hingga orang tua. Indonesia

menduduki peringkat ketiga perokok terbesar di dunia setelah Cina dan

India. Merokok dapat menyebabkan gangguan kesehatan baik diri sendiri

maupun orang lain. Pengetahuan dan sikap masyarakat terutama remaja

tentang rokok dan bahayanya bagi kesehatan sangat perlu digali dan

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 9

ditingkatkan untuk mengurangi jumlah perokok aktif maupun perokok

baru. Upaya yang dapat dilakukan adalah melalui pendidikan kesehatan.

Oleh karena itu dilakukan penelitian ”Pengaruh pendidikan kesehatan

tentang rokok terhadap sikap merokok pada pelajar SLTA di Kabupaten

Blora”. Dari hasil penelitian diperoleh kesimpulan bahwa terdapat

peningkatan pengetahuan tentang rokok pada pelajar SLTA di Kabupaten

Blora setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang rokok melalui

metode ceramah dan diskusi. Tejadi perubahan sikap tentang rokok pada

pelajar SLTA di Kabupaten Blora setelah diberikan pendidikan kesehatan

tentang melalui metode ceramah dan diskusi.

Penyuluhan tentang dampak rokok terhadap kesehatan dengan

metode ceramah dan diskusi dapat dijadikan alternatif untuk menurunkan

jumlah perokok. Sehingga penyuluhan tentang dampak rokok terhadap

kesehatan perlu disampaikan pada pada seluruh lapisan masyarakat

terutama pada remaja. Bagi orang tua, dapat bekerjasama dengan para

guru dan pihak sekolah untuk meningkatkan perhatian pada remaja agar

perilaku yang dapat merugikan kesehatan seperti merokok dapat dicegah

sejak awal.Sebaiknya materi pendidikan kesehatan tentang rokok

disosialisasikan kepada guru agar para siswa mendapatkan penyuluhan

sejak dini dari guru masing-masing, sehingga perilaku merokok dapat

dicegah sejak awal.

KAJIAN DAYA DUKUNG AIR DAN EFISIENSI PENGELOLAAN

SUMBER DAYA ALAM KABUPATEN BLORA

Pengelolaan sumberdaya air memerlukan suatu konsepsi yang

jelas dan terarah. Keberadaan sumberdaya air sangat dikontrol oleh

aspek bio-geo-fisik. Untuk menyediakan, memanfaatkan, mengolah dan

melindungi sumberdaya air di suatu wilayah pengembangan, memerlukan

pertimbangan yang akurat akan ketersediannya, perilakunya, penerapan

metode eksplorasi, perhitungan potensi dan eksploitasi yang tepat.

Air tanah merupakan sumberdaya yang mempunyai peranan

penting pada masalah penyediaaan air bagi berbagai keperluan.

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 1

0

Kebutuhan akan air dari tahun ke tahun semakin meningkat, sehingga air

tanah telah berubah menjadi barang bernilai ekonomis. Mengingat

peranan air tanah yang semakin vital dan strategis, maka pemanfaatan air

tanah harus memperhatikan kesinambungan dan kelestarian sumberdaya

itu sendiri.

Kegiatan pembangunan di suatu wilayah tidak akan terlepas dari

kebutuhan akan air. Tanpa tersedianya air yang mencukupi, maka akan

sangat mengganggu perkembangan pembangunan suatu wilayah dan

menghambat iklim investasi. Wilayah Kabupaten Blora secara fisiografis

terletak diantara Pegunungan Kendeng dan Pegunungan Kendeng Utara

sebagian besar berupa daerah perbukitan yang tersusun oleh batuan –

batuan sedimen tua. Kondisi ini menyebabkan secara hidrogeologi potensi

air permukaan maupun air tanah di Kabupaten Blora relatif kurang.

Akibatnya beberapa daerah mengalami kekurangan air untuk memenuhi

kebutuhan dasar penduduknya.

Kesimpulan hasil analisis dan pembahasan :

1. Secara morfologi, daerah penelitian terdiri satuan perbukitan

dan satuan dataran aluvial. Satuan perbukitan membentuk

sistem air tanah tersendiri, terpisah dari sistem air tanah di

sekitarnya;

2. Secara litologi, daerah penelitian didominasi oleh batu pasir

berseling dengan lanau, sedangkan di bagian bawah tersusun

oleh lempung, lanau, dan pasir hasil proses aluvial;

3. Akuifer di daerah penelitian merupakan batu pasir sehingga

membentuk sistem akuifer antar bukit;

4. Kota Blora berpenduduk antara 500.000-1.000.000 termasuk

dalam kategori 2 (kota besar) dengan kebutuhan air bersih

untuk keperluan rumah tangga rata-rata 110liter/orang/hari;

5. Secara kuantitas air tanah, potensi air tanah di daerah penelitian

secara umum cukup. Namun perlu diperhatikan bahwa sistem

akuifer yang ada baik akuifer bebas maupun tertekan

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 1

1

mempunyai penyebaran terbatas sehingga imbuhan ke dalam

akuifer perlu di perhatikan bahkan kalau perlu ditingkatkan;

6. Secara kualitas air tanah di daerah penelitian termasuk dalam

air tawar yang netral dengan kualitas cukup baik;

7. Perbandingan antara kebutuhan dengan ketersediaan air

sebesar 1% yang berarti bahwa kebutuhan untuk kegiatan

domestik masih dapat disuply dari pengambilan air tanah.

Beberapa hal yang dapat disarankan berdasarkan penelitian ini:

1. Akuifer yang ada perlu dijaga kelestariannya, kawasan yang

menjadi kawasan lindung maupun kawasan resapan air perlu

mendapat perhatian yang serius sehingga sesuai dengan tata

guna lahan yang ada;

2. Berdasarkan perhitungan kebutuhan air dengan ketersediaan

air tanah diperoleh hasil kebutuhan air sebesar 1% dari

ketersediaan dinamis;

3. Disarankan untuk tidak membuang limbah, zat kimia berbahaya

serta buangan lain ke daerah penelitian karena dapat

mencemari akuifer yang ada.

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 1

2

BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN.

Beberapa kesimpulan yang dapat disampaikan pada

Kegiatan Penelitian, Pengembangan dan Penerapan Ilmu

Pengetahuan dan Teknologi (Litbangrap Iptek) antara lain :

1. Pelaksanaan Lomba Cipta Teknologi Tepat Guna sangat

bermanfaat untuk kemajuan IPTEK di Kabupaten Blora;

2. Peran aktif masyarakat dengan mengikuti Lomba Cipta

Teknologi Tepat Guna 2012 menunjukan bahwa masyarakat

Kab. Blora tidak antipati terhadap teknologi;

3. Kreativitas dan inovasi masyarakat Kab. Blora tersebar dari

kerajinan keramik, desain baju, batik, barongan, airbrush,

makanan ringan dan masih banyak lagi;

4. Bekerjasama dengan 4 (empat) Perguruan Tinggi Lokal,

Sekolah Tinggi Teknik Ronggolawe Cepu (STTR Cepu),

Sekolah Tinggi Agama Islam Muhammadiyah Blora (STAIM

Blora), Politeknik Kesehatan Depkes Semarang Prodi

Keperawatan Blora dan Sekolah Tinggi Agama Islam Al

Muhammad Cepu (STAI Al Muhammad Cepu) dalam

melaksanakan Kajian/ Penelitian yang digunakan untuk

membantu memberikan data bagi pengambil keputusan;

5. Selama tahun 2012 berhasil diinventarisasi jumlah

penelitian/kajian/survey disertasi sebanyak 5 buah, tesis

sebanyak 10 buah, dan skripsi sebanyak 185 buah;

6. Peran Pemerintah Pusat dan Daerah masih belum maksimal

dalam mendukung, memfasilitasi, mengkoordinasikan dan

mendistribusikan hasil Krenova yang ada sehingga masyarakat

masih awam dengan hasil Krenova, selain itu hasil Krenova

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 1

3

belum sepenuhnya mampu menjawab permasalahan yang ada

di masyarakat;

7. Belum optimalnya tim jaringan Litbangrap Iptek yang ada dalam

bekerja sama serta saling memberikan informasi berkaitan

dengan hasil litbangrap Iptek yang ada di wilayah masing-

masing;

8. Komitmen kita bersama mengenai pentingnya kegiatan

Litbangrap Iptek Kabupaten Blora masih perlu ditingkatkan,

sehingga pada masa yang akan datang baik dana maupun

kegiatan kajian/ penelitian, pengembangan dan penerapan

Iptek bisa lebih ditingkatkan, hasilnya dapat diimplementasikan

dan mampu menjawab permasalahan-permasalahan yang ada.

B. SARAN.

1. Bahwa permasalahan-permasalahan yang selama ini rutin kita

alami hendaknya perlu diidentifikasi akar permasalahan dan

dicarikan solusi pemecahannya, salah satunya dengan

melakukan kajian ataupun penelitian yang intensif;

2. Agar masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah, Lembaga

Perguruan Tinggi dan instansi yang melaksanakan kegiatan

penelitian mensosialisasikan hasil-hasilnya kepada masyarakat

luas;

3. Agar Pemerintah Pusat maupun Daerah bekerjasama dalam

meningkatkan partisipasi masyarakat di bidang Iptek sehingga

tercipta inovasi-inovasi baru yang bermanfaat bagi kehidupan;

4. Memaksimalkan peran Pemerintah Pusat dan Daerah dalam

menyokong, memfasilitasi dan medistribusikan hasil Litbangrap

Iptek agar mampu dimanfaatkan sesuai kebutuhan;

Prosiding Penelitian, Pengembangan dan Penerapan IPTEK Tahun 2012 1

4

5. Teknologi dan informasi yang ada dikembangkan ataupun

disempurnakan kembali agar kinerjanya bisa lebih baik;

6. Klaster UMKM sebagai penggerak ekonomi masyarakat kecil

agar didukung dengan teknologi yang lebih baik agar

produksinya lebih banyak sehingga mampu meningkatkan

ekonomi masyarakat;

7. Memediasi kebutuhan pemakai teknologi dan pencipta teknologi

agar terjalin sharing kebutuhan yang tepat sasaran, dimana

produk teknologi yang dihasilkan dengan kebutuhan teknologi

tidak terbuang sia – sia.