Proses Pembuahan Atau

24
Proses Pembuahan Atau Fertilisasi Pembuahan adalah proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum yang sudah matang . Proses pembuahan ini terjadi di bagian saluran Fallopii yang paling lebar. Sebelum terjadi poses pembuahan, terjadi beberapa proses sebagai berikut. Ovum yang telah masuk akan keluar dari ovarium. Proses tersebut dinamakan ovulasi. Ovum yang telah masak tersebutakan masuk ke saluran Fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk ke saluran Fallopii. Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma dihancurkan oleh mukus (lendir) asa di dalam uterus dan saluran Fallopii. Di antara beberapa sel sperma yang bertahan hidup, hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi pembuahan, membran ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk. Hasil pembuahan adalah zigot. Kemudian mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai berikut: 1. Zigot membelah menjadi 2 sel, 4 sel, dan seterusnya. 2. Dalam waktu bersamaan lapisan dinding dalam uterus menjadi tebal seperti spons, penuh dengan pembuluh darah, dan siap menerima zigot. 3. Karena kontraksi oto dan gerak silia diding saluran Fallopii, zigot menuju ke uterus dan menempel di dinding uterus untuk tumbuh dan berkembang. 4. Terbentuk plsenta dan tali pusat yang merupakan penghubung antara embrio dan jaringan ibunya. Fungsi plasenta dan tali

Transcript of Proses Pembuahan Atau

Page 1: Proses Pembuahan Atau

Proses Pembuahan Atau Fertilisasi

Pembuahan adalah proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum yang sudah

matang. Proses pembuahan ini terjadi di bagian saluran Fallopii yang paling lebar. Sebelum

terjadi poses pembuahan, terjadi beberapa proses sebagai berikut.

Ovum yang telah masuk akan keluar dari ovarium. Proses tersebut dinamakan ovulasi. Ovum

yang telah masak tersebutakan masuk ke saluran Fallopii. Jutaan sperma harus berjalan dari

vagina menuju uterus dan masuk ke saluran Fallopii. Dalam perjalanan itu, kebanyakan sperma

dihancurkan oleh mukus (lendir) asa di dalam uterus dan saluran Fallopii. Di antara beberapa sel

sperma yang bertahan hidup, hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi

pembuahan, membran ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain masuk.

Hasil pembuahan adalah zigot. Kemudian mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebagai

berikut:

1. Zigot membelah menjadi 2 sel, 4 sel, dan seterusnya.

2. Dalam waktu bersamaan lapisan dinding dalam uterus menjadi tebal seperti spons, penuh

dengan pembuluh darah, dan siap menerima zigot.

3. Karena kontraksi oto dan gerak silia diding saluran Fallopii, zigot menuju ke uterus dan

menempel di dinding uterus untuk tumbuh dan berkembang.

4. Terbentuk plsenta dan tali pusat yang merupakan penghubung antara embrio dan jaringan

ibunya. Fungsi plasenta dan tali pusat adalah mengalirkan oksigen dan zat-zat makanan

dari ibu ke embrio, serta menglirkan sisa-sisa metabolisme dari embrio ke peredana darah

ibunya.

5. Embrio dikelilingi cairan amnion yang berfungsi melindungi embrio dari bahaya

benturan yang mungkin terjadi.

6. Embrio berusaha empat minggu sudah menunjukkan adanya pertumbuhan mata, tangan,

dan kaki.

7. Setelah berusia enam minggu, embrio sudah berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga, dan

jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki, serta jari-jarinya mulai terbentuk.

Page 2: Proses Pembuahan Atau

8. Setelah berusia delapan minggu, embrio sudah tampak sebagai manusia dengan organ-

organ tubuh lengkap. Kaki, tangan, serta jari-jariny telah berkembang. Mulai tahap ini

sampai lahir, embrio disebut fetus (janin).

9. Setelah mencapai usia kehamilan kira-kira sembilan bulan sepuluh hari, bayi siap

dilahirkan.

Jika ovum yang sudah masak tidak dibuahi oleh sperma, jaringan penyusun dinding rahim yang

telah menebal dan mengandung banyak pembuluh darah akan rusak dan luruh/runtuh. Bersama-

sama dengan ovum yang tidak dibuahi, jaringan tersebut dikeluarkan dari tubuh lewat vagina

dalam proses yang disebut menstruasi (haid).

Proses Reproduksi pada Manusia

Seperti organisme lainnya, manusia berkembangbiak secara seksual dan pada saat tertentu akan

membentuk sel-sel kelamin (gamet). Sel-sel kelamin yang dibentuk seorang pria disebut sel mani

(spermatozoa). Seorang pria dewasa menghasilkan lebih dari seratus juta sel sperma setiap hari.

Adapun sel-sel kelamin yang dibentuk oleh seorang wanita disebut sel telur (ovum). Proses

pembentukan spermatozoa disebut spermatogenesis, sedangkan proses pembentukan ovum

disebut oogenesis. Kedua proses mengawali terjadinya perkembangbiakan pada manusia.

Seorang wanita mampu memproduksi sel telur (ovum) setelah masa puber (remaja awal) sampai

dewasa, yaitu sekitar umur 12 sampai 50 tahun. Setelah usia sekitar 50 tahun seorang wanita

tidak produktif lagi yang ditandai dengan tidak mengalami menstruasi. Masa tersebut dinamakan

menopause.

Setelah sel telur di dalam ovarium masak, dinding rahim menebal dan banyak mengandung

pembuluh darah. Pembuahan didahului oleh peristiwa ovulasi, yaitu lepasnya sel telur yang

masak dari ovarium. Jika sperma bertemu dengan ovum akan terjadi pembuahan. Pembuahan

Page 3: Proses Pembuahan Atau

terjadi di oviduk. Sel telur yang telah dibuahi akan membentuk zigot. Zigot yang terbentuk

segera diselubungi oleh selaput, kemudian menuju ke rahim. Di dalam rahim zigot menanamkan

diri pada dinding rahim yang telah menebal.

Zigot yang telah berada di rahim akan terus tumbuh dan berkembang menjadi embrio sampai

dilahirkan. Masa embrio/masa kehamilan manusia sekitar 9 bulan 10 hari. Di dalam rahim

embrio mendapat makanan dari tubuh induk melalui plasenta (ari-ari).

Embrio di dalam rahim dilindungi selaput pembungkus berikut.

a. Amnion, merupakan selaput yang membatasi ruangan tempat terdapatnya embrio. Dinding

amnion mengeluarkan getah berupa air ketuban yang berguna untuk menjaga embrio agar tetap

basah dan menahan goncangan.

b. Korion, merupakan suatu selaput yang berada di sebelah luar amnion. Korion dan alantois

akan tumbuh membentuk jonjot pembuluh darah yang berhubungan dengan peredaran darah

induknya melalui plasenta.

c. Sakus vitellinus (kantong kuning telur) terletak di antara amnion dan plasenta. Sakus vitelinus

merupakan pemunculan sel-sel dan pembuluh darah yang pertama.

d. Alantois terletak di dalam tali pusat. Alantois berfungsi untuk respirasi, saluran makanan, dan

ekskresi. Waktu embrio berkembang, jaringan epitelnya menghilang dan tinggal pembuluh darah

yang berfungsi sebagai penghubung embrio dan plasenta.

Jika setelah ovulasi sel telur tidak dibuahi sel sperma, jaringan dinding rahim yang telah menebal

dan mengandung pembuluh darah akan rusak dan luruh disebut haid (menstruasi). Peristiwa

tersebut terjadi pada wanita setiap ± 28 hari sekali.

Luruhnya dinding rahim tersebut ditandai dengan keluarnya darah melalui vagina.

Pola perkembangan embrio manusia berdasarkan usia

1 bulan (4 minggu)

Page 4: Proses Pembuahan Atau

Bagian kepala, jantung, dan hati mulai terbentuk; sistem pencernaan sebagai suatu saluran

sederhana; ada sebuah ekor yang khas; jaringan-jaringan ekstra embrionik mulai muncul.

2 bulan (8 minggu)

Telinga, mata, jari-jari, mulut, hidung, dan tumit merupakan bentuk-bentuk tersendiri; tulang

mulai dibentuk, sistem pencernaan terbentuk; sistem saraf dan sistem sirkuler mulai berfungsi;

adanya alat kelamin luar, tetapi belum dapat dibedakan jenis kelaminnya.

3 bulan (12 minggu)

Ginjal, hati, tangan, lengan, tungkai, kaki, dan sistem pencernaan telah berkembang baik; alat

kelamin luar antara pria dan wanita mulai dapat dibedakan; paru-paru mulai jelas; adanya

gerakangerakan kecil dari janin.

4 bulan (16 minggu)

Detak jantung sudah dapat dirasakan; terbentuknya tulang-tulang di seluruh tubuh; kulit

berkembang sepenuhnya; sudah dapat ditentukan jenis kelaminnya; munculnya alis, bulu mata,

dan rambut kepala; gerakan janin meningkat.

9,5 bulan (38 minggu)

Sejak minggu ke-16 sampai saat kelahiran terjadi akumulasi lemak di bawah kulit; menjelang

minggu ke-22 janin mulai membuka matanya; gerakan-gerakan janin dirasakan oleh ibunya,

terjadi kenaikan gerak badan yang sangat cepat; pada bulan ke-7 posisi kepala ke bawah sebagai

persiapan untuk kelahiran.

Page 5: Proses Pembuahan Atau

Fertilisasi Pada Manusia

Pembuahan adalah proses peleburan antara satu sel sperma dan satu sel ovum yang

sudah matang dan akan menghasilkan zigot. Pada saat ejakulasi akan dikeluarkan 40-

150 juta sel sperma yang siap membuahi. Sperma akan bergerak dengan cepat menuju

tuba falopii. Sebelum terjadi poses pembuahan, terjadi beberapa proses sebagai

berikut.

Ovum yang telah masuk akan keluar dari ovarium. Proses tersebut dinamakan ovulasi.

Ovum yang telah masak tersebutakan masuk ke saluran Fallopii. Jutaan sperma harus

berjalan dari vagina menuju uterus dan masuk ke saluran Fallopii. Dalam perjalanan itu,

kebanyakan sperma dihancurkan oleh mukus (lendir) di dalam uterus dan saluran

Fallopii, selain itu terdapat beberapa sebab sperma mati yakni pH dari vagina yang

asam serta karena sperma berjalan melawan arus. Di antara beberapa sel sperma yang

bertahan hidup, hanya satu yang masuk menembus membran ovum. Setelah terjadi

pembuahan, membran ovum segera mengeras untuk mencegah sel sperma lain

masuk.

Berikut ini adalah proses meleburnya sperma dan ovum.

 

1. Fertilisasi adalah proses peleburan antara sel telur dengan spermatozoa.Bagaimana

proses terjadinya fertilisasi?

Ketika sel telur dilepaskan dari folikel di dalam ovarium, maka sel telur akan menuju

ke tuba fallopi (saluran oviduk). Apabila pada keadaan tersebut terjadi hubungan

Page 6: Proses Pembuahan Atau

seksual, maka spermatozoa akan dapat membuahi ovum dalam saluran tuba fallopi

tersebut.Spermatozoa akan bergerak dengan bantuan bagian ekornya. Pergerakan

tersebut dapat mencapai 12 cm per jam di sepanjang tuba fallopi (saluran oviduk).

Pergerakan spermatozoa dibantu juga oleh pergerakan dinding rahim dan dinding

tuba falopi. Mulut rahim juga mengeluarkan cairan atau lendir encer agar

spermatozoa dapat berenang dengan lancar dalam rahim menuju saluran telur

untuk menemui dan membuahi sel telur.Kejadian ini dapat digambarkan seperti

seseorang yang berenang di sungai yang searah dengan arus sungai itu, sehingga

perenang akan lebih cepat tiba di tempat tujuan.Di depan sudah dijelaskan bahwa

prostaglandin yang terdapat di dalam semen dapat merangsang pergerakan dinding

rahim.

Untuk dapat membuahi sel telur, jumlah spermatozoa tidak boleh kurang dari 20

juta.Dari jumlah tersebut hanya satu yang akan membuahi sel telur, dan yang lain

akan mati dan terserap oleh tubuh. Ibarat perlombaan, hanya satu yang akan

menjadi pemenang, dan itulah yang akan membuahi sel telur. Sesaat sebelum

terjadinya fertilisasi, sperma melepaskan enzim pencerna yang bernama

hialuronidase yang bertujuan untuk melubangi protein penyelubung telur. Setelah

dinding sel telur berlubang, maka sel sperma masuk ke dalam sel telur. Bagian yang

masuk adalah kepala dan bagian tengah, sedangkan ekor dari sel sperma terputus

dan tertinggal.Akhirnya, terjadilah pembuahan itu.

[IMG]http://i689.photobucket.com/albums/vv256/zianxfly/fertilisasi/NewPicture.png[/

IMG]

Hasil pembuahan adalah zigot. Kemudian mengalami pertumbuhan dan perkembangan

sebagai berikut:

1. Zigot membelah menjadi 2 sel, 4 sel, dan seterusnya.

2. Dalam waktu bersamaan lapisan dinding dalam uterus menjadi tebal seperti spons,

penuh dengan pembuluh darah, dan siap menerima zigot.

3. Karena kontraksi oto dan gerak silia diding saluran Fallopii, zigot menuju ke uterus

dan menempel di dinding uterus untuk tumbuh dan berkembang.

Page 7: Proses Pembuahan Atau

4. Terbentuk plsenta dan tali pusat yang merupakan penghubung antara embrio dan

jaringan ibunya. Fungsi plasenta dan tali pusat adalah mengalirkan oksigen dan zat-

zat makanan dari ibu ke embrio, serta menglirkan sisa-sisa metabolisme dari embrio

ke peredana darah ibunya.

5. Embrio dikelilingi cairan amnion yang berfungsi melindungi embrio dari bahaya

benturan yang mungkin terjadi.

6. Embrio berusaha empat minggu sudah menunjukkan adanya pertumbuhan mata,

tangan, dan kaki.

7. Setelah berusia enam minggu, embrio sudah berukuran 1,5 cm. Otak, mata, telinga,

dan jantung sudah berkembang. Tangan dan kaki, serta jari-jarinya mulai terbentuk.

8. Setelah berusia delapan minggu, embrio sudah tampak sebagai manusia dengan

organ-organ tubuh lengkap. Kaki, tangan, serta jari-jariny telah berkembang. Mulai

tahap ini sampai lahir, embrio disebut fetus (janin).

9. Setelah mencapai usia kehamilan kira-kira sembilan bulan sepuluh hari, bayi siap

dilahirkan.

Organ Reproduksi Pria

Organ reproduksi pria mempunyai dua fungsi reproduksi, yaitu produksi sel kelamin dan

pelepasan sel-sel ke saluran sel kelamin wanita. Organ reproduksi pria terdiri atas empat bagian

utama, yaitu testis, vas defferens, kantong sperma, dan penis.

a. Testis

Testis berjumlah sepasang dan berbentuk bulat telur.

Page 8: Proses Pembuahan Atau

Testis tersimpan dalam suatu kantong yang disebut skrotum atau kantong buah zakar. Testis

berfungsi sebagai tempat pembentukan sel sperma dan hormon kelamin (testosteron).

b. Vas defferens

Vas defferens merupakan saluran yang menghubungkan testis dan kantong sperma. Vas

defferens berjumlah sepasang.

Bagian ujungnya terletak di dalam kelenjar prostat.

c. Kantong sperma

Kantong sperma berjumlah sepasang dan berfungsi untuk menampung sperma sebelum

dikeluarkan dari tubuh seorang pria.

d. Penis

Di dalam penis terdapat uretra yang berfungsi sebagai saluran urine dan saluran sperma.

Organ reproduksi seorang wanita terdiri atas ovarium (indung telur), oviduk/tuba fallopi (saluran

telur), dan vagina.

a. Ovarium

Page 9: Proses Pembuahan Atau

Ovarium berjumlah sepasang dan berfungsi menghasilkan sel telur (ovum). Ovarium terletak di

rongga perut tepatnya di daerah pinggang kiri dan kanan. Ovarium diselubungi oleh kapsul

pelindung dan mengandung beberapa folikel. Setiap folikel mengandung satu sel telur. Folikel

merupakan struktur, seperti bulatan-bulatan yang mengelilingi oosit dan berfungsi menyediakan

makanan dan melindungi perkembangan sel telur.

Sel telur yang telah masak akan lepas dari ovarium. Peristiwa itu disebut ovulasi. Selain

menghasilkan sel telur, ovarium juga berfungsi menghasilkan hormon estrogen dan progesteron.

b. Oviduk

Oviduk berjumlah sepasang dan berfungsi menggerakkan ovum ke arah rahim dengan gerakan

peristaltik. Ujungnya berbentuk corong berjumbai-jumbai (fimbrae). Fimbrae berfungsi untuk

menangkap ovum yang dilepaskan oleh ovarium. Pembuahan sel telur oleh sperma terjadi pada

oviduk, selanjutnya ovum yang telah dibuahi bergerak ke rahim (uterus).

Rahim merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan embrio hingga dilahirkan. Rahim

manusia bertipe simpleks, artinya hanya mempunyai satu ruangan. Pada wanita yang belum

pernah melahirkan, biasanya rahim berukuran panjang 7 cm dan lebar 4 cm. Rahim bagian

bawah mengecil dan dinamakan serviks uteri, sedangkan bagian yang besar disebut corpus uteri

(badan rahim).

Dinding rahim terdiri atas tiga lapisan, yaitu perimetrium, miometrium, dan endometrium.

Endometrium menghasilkan banyak lendir dan mengandung banyak pembuluh darah. Lapisan

inilah yang mengalami penebalan dan akan mengelupas setiap bulannya, jika tidak ada zigot

yang menempel, yaitu saat terjadi menstruasi.

c. Vagina

Page 10: Proses Pembuahan Atau

Vagina berfungsi sebagai organ persetubuhan dan untuk melahirkan bayi. Organ tersebut

mempunyai banyak lipatan sehingga pada saat melahirkan dapat mengembang. Dalam vagina

terdapat lendir yang dihasilkan oleh dinding vagina dan oleh suatu kelenjar, yaitu kelenjar

bartholini.

KELAINAN DAN PENYAKIT PADA SISTEM REPRODUKSI

Peluang Usaha – Reseller Mode OkRek                                                                             Iklan

Peluang menjadi RESELLER untuk produk yang banyak dicari. Mudah dan gratis.Adsense

Indonesia

Menampilkan iklan lokal di blog dan dibayar. Untuk Anda yang ingin memulai bisnis internet

dengan blog Anda.

Penyakit pada sistem reproduksi manusia dapat disebabkan oleh virus ataupun bakteri. Penyakit

yang menyerang sistem reproduksi manusia dinamakan juga penyakit kelamin. Pada umumnya,

penyakit kelamin ditularkan melalui hubungan seksual. Penyakit tersebut dapat menyerang pria

maupun wanita.

1. Sifilis

Sifilis adalah penyakit kelamin yang disebabkan oleh bakteri. Tanda-tanda sifilis, antara lain

terjadinya luka pada alat kelamin, rektum, lidah, dan bibir; pembengkakan getah bening pada

bagian paha; bercak-bercak di seluruh tubuh; tulang dan sendi terasa nyeri ruam pada tubuh,

khususnya tangan dan telapak kaki.

Tanda-tanda penyakit ini dapat hilang, namun bakteri penyebab penyakit tetap masih di dalam

tubuh, setelah beberapa tahun dapat menyerang otak sehingga bisa mengakibatkan kebutaan dan

gila. Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik

secara

cepat.

Page 11: Proses Pembuahan Atau

2. Gonore (kencing nanah)

Gonore (kencing nanah) disebabkan oleh bakteri. Gejala dari gonore, antara lain keluarnya cairan

seperti nanah dari saluran kelamin; rasa panas dan sering kencing. Bakteri penyebab penyakit ini

dapat menyebar ke seluruh tubuh sehingga menyebabkan rasa nyeri pada persendian dan dapat

mengakibatkan kemandulan.

Penyakit ini dapat disembuhkan jika dilakukan pengobatan dengan penggunaan antibiotik secara

cepat.

3. Herpes Genetalis

Herpes genetalis disebabkan oleh virus. Virus penyebab penyakit herpes genetalis adalah Herpes

simpleks. Gejala penyakit herpes genetalis, antara lain timbulnya rasa gatal atau sakit pada

daerah kelamin dan adanya luka yang terbuka atau lepuhan berair.

Proses Fertilisasi dan Kehamilan pada Manusia

Posted by Budiyanto | 2 Comments

Proses Fertilisasi dan Kehamilan pada Manusia- Fertilisasi terjadi jika

sel telur bertemu dengan sel sperma. Pada manusia, proses Fertilisasi

didahului dengan proses senggama. Penis harus berada dalam keadaan

tegak (ereksi), agar dapat mengantarkan sperma ke dalam vagina. Penis

ereksi disebabkan oleh melebarnya arteri dan menutupnya pembuluh vena

di penis. Dengan demikian ada banyak aliran darah yang masuk dan sedikit

darah yang dikeluarkan (ditahan dalam pembuluh darahpenis). Pembuluh

darah juga akan memenuhi jaringan di dalam penis sehingga penis

mengalami pemanjangan dan berubah menjadi lebih keras. Jika penis sudah

ereksi, proses senggama dapat dilakukan. Pada saat penis memasuki

vagina, reseptor di penis akan menerima rangsangan sentuhan yang

Page 12: Proses Pembuahan Atau

menyebabkan dikeluarkannya semen yang berisi jutaan sel sperma. Proses

keluarnya semen tersebut dinamakan ejakulasi.

Pada lelaki normal, dalam satu kali ejakulasi akan dikeluarkan 300 juta –

400 juta sel sperma. Pergerakan sel sperma di dalam vagina dibantu oleh

semen dan cairan pelicin yang dihasilkan olehcervix. Cairan pelicin tersebut

akan disekresikan oleh kelenjar di cervix jika seorang wanita telah siap

melakukan senggama atau mendapat rangsangan seksual. Sel sperma akan

berenang menuju oviduk atau tuba Fallopi tempat sel telur berada setelah

masa ovulasi. Oviduk atau tuba Fallopi merupakan tempat fertilisasi pada

manusia. Pergerakan sel sperma didukung oleh ekor sperma yang banyak

mengandung mitokondria penghasil ATP. Sel telur yang diovulasikan

umumnya masih berada pada tahap meiosis II dan belum sepenuhnya

menjadi oosit. Dengan adanya peleburan sel sperma, proses meiosis II

dapat dipercepat. Sel telur yang telah siap dibuahi akan membentuk zona

pelindung yang dinamakan corona radiata di bagian luar serta sebuah

cairan bening di dalamnya yang disebut zona pelusida.

Sel sperma yang telah mencapai sel telur akan berlomba untuk dapat

memasuki zona pelusida (Gambar 10.10). Zona pelusida mempunyai

reseptor yang bersifat “spesies spesifik”, yaitu hanya dapat dilalui oleh sel

sperma dari satu species. Akrosom sperma mempunyai enzim litik yang

mampu menembus corona radiata dan zona pelusida.

Page 13: Proses Pembuahan Atau

Gambar 10.10 Sel telur dalam

keadaan siap dibuahi.

Pada saat sel sperma menembus corona radiata, akrosom sperma akan

meluluh. Sel telur kemudian akan segera menyelesaikan tahap meiosis II

menghasilkan inti fungsional yang haploid. Bagian inti sel sperma ini

kemudian bersatu dengan membran sel telur untuk melakukan fusi materi

genetik. Gerakan ini mirip dengan mekanisme endositosis pada sel. Setelah

terjadi peleburan atau fertilisasi ini, corona radiata akan menebal sehingga

tidak ada lagi sel sperma lain yang dapat masuk. Pada saat ini sel tersebut

sudah dibuahi dan berubah menjadi zigot. Zigot akan membelah

secara mitosis menjadimorula. Zigot ini kemudian melakukan pembelahan

sel selama perjalanannya di oviduk menuju rahim. Pergerakan zigot menuju

rahim (uterus) tersebut memakan waktu 4 hari. Dalam waktu 1 minggu,

zigot telah berbentuk seperti bola yang dinamakan blastula. Blastula

memiliki rongga yang disebut blastosol. Masa sel di bagian dalam

blastosol, akan menjadi bakal embrio.

Bagian lengket dari blastosol tersebut kemudian akan menempel di

endometrium. Proses tersebut dinamakan implantasi. Blastula selanjutnya

berkembang membentuk tiga lapisan, yaitu lapisan luar (ektoderm),

lapisan tengah (mesoderm), dan lapisan dalam (endoderm). Tahap ini

disebutgastrulasi yang terjadi sekitar minggu ketiga.

Page 14: Proses Pembuahan Atau

Selanjutnya, ektoderm akan membentuk sistem saraf, kulit, mata, dan

hidung. Mesoderm membentuk otot, tulang, jantung, pembuluh darah,

ginjal, limfa, dan organ reproduksi. Sementara itu, endoderm akan

membentuk organ-organ serta kelenjar yang berhubungan dengan sistem

pernapasan. Peristiwa ini disebut dengan organogenesis. Organogenesis

dimulai dari minggu keempat hingga minggu kedelapan dan

penyempurnaan pada minggu kesembilan (Gambar 10.12).

Gambar 10.11 Sel telur yang dikelilingi oleh

sperma.

Gambar 10.12 Perkembangan zigot hingga

menjadi janin yang dimulai dari umur (a) 2 minggu, (b) 5 minggu, (c) 9

minggu, dan (d) 20 minggu.

Page 15: Proses Pembuahan Atau

Embrio akan melepaskan hormon corionic gonadotropin (hormon yang

mirip dengan LH) yang akan dibawa ke ovarium untuk mencegah luluhnya

corpus luteum. Dengan demikian, estrogen dan progesteron tetap

dihasilkan sehingga dapat mempertahankan persiapan kehamilan di rahim

dengan mempertahankan ketebalan endometrium. Dari manakah embrio

memperoleh suplai makanan?

Kehamilan terjadi mulai dari fertilisasi hingga kelahiran. Pada manusia,

rata-rata kehamilan terjadi selama 266 hari (38 minggu) dari fertilisasi atau

40 minggu dari siklus menstruasi terakhir hari pertama. Kelahiran bayi

terjadi melalui serangkaian kontraksi uterus yang beraturan. Beberapa

hormon, seperti estrogen, oksitosin, dan prostaglandin berperan dalam

proses ini. Secara umum, proses kelahiran terjadi melalui tahap

pembukaan cervix, tahap pengeluaran bayi, dan tahap pelepasan plasenta

(Gambar 10.13).

Gambar 10.13 Tiga tahap kelahiran

Pemberian ASI (Air Susu Ibu)

Semenjak bayi dilahirkan, ia tidak lagi diberi nutrisi melalui plasenta.

Namun, sang ibu masih dapat memberi makan bayi dengan memproduksi

dan menyekresikan susu dari payudaranya. Di dalam payudara,

terkandung kelenjar mamae. Kelenjar mamae (kelenjar susu) berada di

lapisan kulit dan menyekresikan campuran lemak, protein, dan karbohidrat

yang dikenal dengan air susu. Berikut tabel kandungan nutrien dalam ASI.

Page 16: Proses Pembuahan Atau

Gambar 10.14 Persentase kandungan ASI

Tabel 10.1 Beberapa Zat yang Dikandung Kolostrum dan ASI

Kandungan Manfaat

Kolostrum•

Immunoglobulin A•

Protein, vitamin A,

karbohidrat, dan

lemak

Zat kekebalan untuk melindungi bayi dan berbagai

penyakitterutama diare.Sesuai kebutuhan gizi bayi

pada hari-hari pertama kelahiran.

ASI• Taurin•

Decosahexanoic Acid

(DHA)dan Arachidonic

Acid (AA)•

Immunoglobulin A

(Ig.A)• Laktoferin•

Lisozim

• Sel darah putih

• Faktor bifidus

Asam amino, berfungsi sebagai neurotransmiter dan

proses pematangan otak

Asam lemak tak jenuh rantai panjang untuk

pembentukan sel-sel otak yang optimal. Dapat

dibentuk oleh tubuh dari substansi

pembentuknyaprecursor), yaitu masing-masing dari

omega 3 (asam linolenat) dan omega 6 (asam

linoleat). Ig.A tidak diserap, tetapi dapat

melumpuhkan bakteri patogen E.coli dan

berbagai virus pencernaan. Sejenis protein

komponen zat kekebalan tubuh Enzim yang

melindungi bayi terhadap

bakteri E.coli dan Salmonella serta virus. Pada ASI 2

minggu pertama terdapat lebih dari 4000 sel/mL.

Page 17: Proses Pembuahan Atau

Terdiri atas 3 macam, yaituBronchus Asociated

Lympocyte Tissue (BALT)/antibodi pernapasan;Gut

Asociated Lympocyte Tissue (GALT)/antibodi saluran

pernapasan; dan Mammary Asociated Lympocyte

Tissue(MALT)/antibodi jaringan payudara ibu.

Menunjang pertumbuhan bakteri Lactobacillus

bifidus yang menjaga flora usus bayi.

Kelenjar mamae mengalami pematangan pada wanita sewaktu mengalami

pubertas. Namun, hanya setelah wanita melahirkan saja kelenjar mamae

mengalami perkembangan dan pematangan akhir menjadi kelenjar yang

menyekresikan air susu. Sekresi kelenjar mamae ini merupakan respons

terhadap hormon progesteron dan estrogen. Pada bulan ke tiga atau ke

empat kehamilan, kelenjar mamae mulai menyintesis dan menyimpan cairan

kuning yang disebut kolostrum, dalam jumlah yang sedikit. Kolostrum

akan menjadi makanan pertama bagi bayi. Kolostrum mengandung banyak

antibodi ibu yang akan membantu bayi dari infeksi. Selain itu, mengandung

banyak protein yang dapat mencegah diare.

Beberapa hari setelah dilahirkan, bayi akan mulai disusui. Proses menyusui

jika dikombinasikan dengan hormon prolaktin dari kelenjar hipofisis akan

menstimulasi sintesis ASI. Sewaktu plasenta dipisahkan antara bayi dan

ibunya, progesteron dan estrogen dari plasenta tidak dapat lagi

menghambat pengeluaran prolaktin. Setelah produksi susu dimulai,

hubungan fisiologi dan psikologi antara ibu dan anak terjadi. Bayi secara

insting mengisap puting payudara, menyebabkan terjadinya pengiriman

impuls kepada otak ibu untuk menghasilkan prolaktin dan oksitosin dari

kelenjar hipofisis. Prolaktin merangsang produksi ASI lebih banyak,

sedangkan oksitosin merangsang sekresi ASI. Pemberian ASI saja atau yang

dikenal dengan ASI eksklusif, selama 6 bulan pertama dianjurkan oleh

badan kesehatan dunia (WHO). Hal ini didasarkan pada bukti ilmiah

Page 18: Proses Pembuahan Atau

tentang manfaat ASI bagi daya tahan tubuh bayi, pertumbuhan, dan

perkembangannya. Pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan pertama tidak

memerlukan penambahan cairan atau makanan lain. Rata-rata kebutuhan

cairan bayi sehat sehari berkisar 800–100 mL/kg berat badan dalam minggu

pertama usianya. Pada usia 3–6 bulan, sekitar 140–160 mL/kg berat badan.

Jumlah ini dapat dipenuhi cukup dari ASI eksklusif dan tidak dibatasi

(sesuai ‘permintaan’ bayi, siang dan malam). Selain itu, pemberian ASI

eksklusif selama 6 bulan dapat menghemat pengeluaran rumah tangga.

Pemeriksaan Sebelum Kehamilan: Faktor Rh

Pemeriksaan kondisi pasangan sebelum menikah sangat baik dilakukan

untuk mengurangi risiko yang akan timbul pada bayi. Salah satu

pemeriksaan yang umum dilakukan adalah pemeriksaan golongan rhesus

(Rh) darah calon ibu dan anak. Walaupun tidak mungkin untuk

menggagalkan pernikahan yang akan dilaksanakan, tetapi dengan

pemeriksaan ini diharapkan calon orangtua dapat melakukan perencanaan

yang matang terhadap keluarga yang akan dibentuknya kelak.

Terdapat 85% manusia memiliki protein tertentu dalam darahnya yang

menentukan sifat Rh darahnya (positif atau negatif). Rh positif bersifat

dominan terhadap Rh negatif sehingga apabila seorang wanita mempunyai

Rh negatif dan suaminya mempunyai Rh positif, anaknya akan mempunyai

Rh positif. Kondisi tersebut menyebabkan terjadinya penolakan bayi oleh

tubuh ibu. Hal ini telah Anda pelajari dalam Bab Sistem Peredaran Darah.

Pada kehamilan pertama, penolakan tubuh ibu tidak terlalu tampak. Rh

positif yang dikandung oleh anak pada kehamilan pertama belum direspons

secara maksimal oleh sistem imun tubuh ibu. Namun, telah dipersiapkan

jika terjadi serangan Rh positif yang kedua. Oleh karena itu, pada

kehamilan kedua, bayi akan diserang oleh sistem imunitas tubuh ibu karena

dianggap Rh positif adalah protein asing yang harus dilawan. Antibodi

tubuh ibu ini akan membuat darah bayi menggumpal sehingga dapat

Page 19: Proses Pembuahan Atau

mengakibatkan kematian pada bayi. Kasus kematian bayi akibat

ketidakcocokan Rh ini disebut eritroblastosis fetalis.