Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA

22
Dr. WA ODE FIL HAYAH FITRI

Transcript of Pembuahan, nidasi dan plasentasi AKPER PEMKAB MUNA

Dr. WA ODE FIL HAYAH FITRI

Setiap kehamilan, harus ada :

Spermatozoa

Ovum

Konsepsi (Pembuahan Ovum)

Nidasi hasil konsepsi

Tiap spermatozoa, terdiri atas tiga bagian :

Kaput atau kepala yang berbentuk lonjong

dan mengandung bahan nukleus.

Ekor

Bagian silindrik yang menghubungkan kepala

dan ekor.

Spermatozoa dapat bergerak cepat dengan

adanya getaran

Embrional, spermatogonium berasal dari sel

sel primitif tubulus testis.

Setelah lahir, jumlahnya tidak mengalami

perubahan hingga pubertas.

Masa pubertas, spermatogonium mulai aktif

mengadakan mitosis

(spermatogenesis), dibawah pengaruh sel-sel

interstisial Leydig.

Tiap spermatogonium membelah dua menjadi

spermatosit pertama.

Spermatosit pertama membelah dua, dan

menjadi spermatosit kedua.

Spermatosit kedua membelah dua lagi

menjadi dua spermatid, yang masing-masing

memiliki jumlah kromosom setengah dari

jumlah yang khas pada jenis itu.

Spermatid kemudian akan tumbuh menjadi

spermatozoon.

Saat dilahirkan, bayi memiliki 750.000

oogonium. Jumlah ini akan berkurang akibat

pertumbuhan dan degenerasi folikel. Pada

umur 6-15 tahun 439.000, umur 16-25 tahun

hanya 34.000. Saat menopause, semua

menghilang.

Saat koitus, jutaan spermatozoa dikeluarkan

di forniks vagina. Hanya beberapa ratus ribu

yang dapat sampai di kavum uteri dan

tuba, dan hanya beberapa ratus dapat sampai

di ampulla tuba.

Hanya 1 spermatozoa yang dapat menembus

dinding ovum, yaitu : yang memiliki

konsentrasi DNA tinggi di nukleusnya dan

memiliki hialuronidase sehingga mudah

menembus ovum.

Ovum yang dilepas oleh ovarium disapu oleh

mikrofilamen-mikrofilamen infundibulum ke

arah medial.

Ditengah ovum dijumpai nukleus yang

terapung-apung dalam sitoplasama

kekuningan yang disebut vitellus.

Vitellus banyak mengandung zat hidrat arang

dan asam amino.

Ovum dilingkari oleh zona pellusida

Diluar zona pellusida ditemukan sel-selkorona radiata dan di dalamnya terdapatruang perivitallina.

Bahan-bahan dari korona radiata dapatdisalurkan ke ovum melalui saluran halus dizona pellusida

Dalam perjalanan ovum menuju ismustuba, jumlah sel-sel korona radiata akanberkurang

Saat sampai pada perbatasan ampula danismus, ovum hanya diliputi oleh zonapellusida

Hanya 1 spermatozoa yang dapat menembus

zona pellusida dari ovum

Setelah dibuahi, zona pellusida akan

mengalami perubahan, sehingga tidak bisa

lagi ditembus oleh spermatozoa yang lain

Dalam beberapa jam setelah pembuahan

terjadi, mulailah pembelahan zigot.

Pembelahan dapat terjadi karena sitoplasam

ovum mengandung zat asam amino dan

enzim.

Pembelahan akan berlangsung terus, dan dalam

waktu 3 hari terbentuk suatu kelompok-kelompok

sel yang sama besarnya yang disebut morula.

Energi untuk pembelahan diperoleh dari

vitellus, hingga volume vitellus akan semakin

berkurang dan terisi seluruhnya oleh morula

Dengan demikian zona pellusida tetap utuh

(besarnya hasil konsepsi tetap sama).

Hsil konsepsi disalurkan terus sampai ke kavum

uteri.

Dalam kavum uteri, hasil konsepsi mencapai

stadium blastula.

Pada stadium blastula, sel-sel yang lebih kecilyang membentuk dinding blastula, akan menjaditrofoblas.

Blastula kemudian akan diselubungi olehtrofoblas.

Trofoblas mempunyai kemampuan untukmenghancurkan dan mencairkan jaringanendometrium (endometrium dalam masa sekresidengan sel-sel desidua)

Blastula yang mengandung inner-sel massaktif, mudah masuk ke dalam sel desidua dankemudian luka pada desidua akan menutupkembali.

Kadang-kadang pada saat nidasi (masukx

zigot ke dalam endometrium) terjadi

perdarahan pada luka desidua (Tanda

Hartman).

Umumnya nidasi terjadi di depan atau

belakang uterus, dekat fundus uteri.

Setelah nidasi terjadi, barulah dapat disebut

adanya kehamilan.

Lapisan desidua yang meliputi hasil konsepsi

ke arah kavum uteri disebut desidua

kapsularis.

Lapisan desidua yang terletak antara hasil

konsepsi dan dinding uterus disebut desidua

basalis, tempat plasenta akan dibentuk.

Lapisan desidua yang meliputi dinding uterus

yang lain disebut desidua parietalis.

Hasil konsepsi juga diselubungi oleh jonjot-

jonjot yang disebut villi korialis dan

berpangkal pada korion.

Bila nidasi telah terjadi, mulailah diferensiasi

sel-sel blastula.

Sel-sel yang lebih kecil, yang dekat ruang

eksoselm, membentuk entoderm dan yolk

sac, sel-sel yang lebih besar menjadi

ektoderm dan ruang amnion.

Dengan demikian, dalam blastula terdapat

suatu embryonal plate yang dibentuk antara

dua ruangan, yaitu ruang amnion dan yolk

sac.

Sel-sel fibroblas mesodermal tumbuh disekitar

embrio dan melapisi sebelah dalam trofoblas.

Trofoblas akan tumbuh dalam dua lapisan

dengan ketebalan yang berbeda.

Disebelah dalam dibentuk lapisan

sitotrofoblas (terdiri atas sel-sel

mononukleus), dan disebelah luar lapisan

sinsisiotrofoblas, terdiri atas nukleus-

nukleusyang tersebar tidak rata dalam

sitoplasma.

Trofoblas menghasilkan hormon HumanChorionic Gonadotropin (HCG).

Produksi HCG meningkat sampai 60 hari usiakehamilan dan kemudian turun lagi.

Fungsi hormon HCG adalah mempengaruhikorpus luteum untuk tumbuh terus, danmenghasilkan terus hormonprogesteron, sampai plasenta dapat membuatprogesteron sendiri.

Hormon HCG sangat khas untuk menentukanada tidaknya kehamilan, dan ditemukan padaair kencing wanita hamil.

Pertumbuhan embrio terjadi dari embryonal

plate, yang selanjutnya terdiri atas tiga unsur

lapisan, yaitu ectoderm, mesoderm, dan

entoderm.

Ruang amnion terus tumbuh dengan cepat dan

mendesak eksoselm.

Mesoblas antara ruang amnion dan embrio

menjadi padat, dinamakan body stalk, dan

merupakan hubungan antara embrio dan dinding

trofoblas.

Body stalk menjadi tali pusat.

Yolk sac dan allantois tidak tumbuh terus dan

sisanya ditemukan dalam tali pusat.

Tali pusat yang berasal dari bodystalk, terdapat pembuluh-pembuluh darahyang disebut vascular stalk.

Bagian luar tali pusat berasal dari lapisanamnion.

Di dalamnya terdapat jaringan lembek, seleiWharton, yang berfungsi melindungi duaarteri umbilikalis dan satu vena umbilikalisyang berada di tali pusat.

Kedua arteri dam satu vena tersebutmenghubungkan satu sistem kardiovaskulerjanin dengan plasenta.

Seperti yang telah dijelaskan, trofoblasmempunyai sifat menghancurkan desiduatermasuk spiral arteri serta vena-vena didalamnya.

Akibatnya terbentuk ruangan-ruangan yang terisioleh perdarahan dari pembuluh-pembuluh darahyang ikut dihancurkan.

Pertumbuhan berjana terus, hingga tumbuhruang-ruang intervillair, dimana villi korialis seolah-olahterapung diantara ruangan-ruangan tersebutsampai terbentuknya plasenta.

Desidua yang tidak dihancurkan, memebentuksepta plasenta.

Septa plasenta membagi plasenta dalambeberapa maternal cotiledon, umumnyaditemukan 15-20 maternal cotiledon.

Fetal cotiledon adalah suatu kelompok besarvilli korialis yang bercabang-cabang sepertipohon.

Pada plasenta aterm diperkirakan terdapat200 fetal cotiledon.

Sehingga dapat dikatakan, bahwa plasentasebagian besar berasal dari bagianjanin, yaitu villi korialis, dan sebagian kecildari ibu, yaitu dari desidua basalis.