BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan -...

25
BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan 1. Pengertian Kehamilan adalah adanya pembuahan ( konsepsi ) sampai lahirnya seorang bayi. Proses pembuahan ( konsepsi ) adalah suatu peristiwa penyatuan antara sel mani (sperma) dengan sel telur di tuba fallopi (Mochtar, 1998). Ibu hamil merupakan salah satu kelompok di dalam masyarakat yang paling mudah menderita gangguan kesehatan atau rawan kekurangan gizi dibandingkan dengan keadaan biasanya (Hall, 2000). Sedangkan ibu primipara adalah ibu yang hamil untuk pertama kalinya (Mochtar, 1998). Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa kehamilan adalah proses pembuahan ( konsepsi ) yaitu suatu peristiwa penyatuan antara sel mani ( sperma ) dengan sel telur di tuba fallopi, sam- pai lahirnya seorang bayi. 2. Tanda – tanda kehamilan Baik tanda dan gejala kehamilan mungkin ditemukan pada kondisi lain sehingga belum dapat dianggap sebagai indikator positif dari kehamil- an. Tanda gejala adanya dugaan hamil seperti haid, persepsi ibu tentang kehamilan, perubahan payudara, mual dan muntah sering berkemih, kele- lahan yang berlebihan, peningkatan suhu basal tubuh, perubahan mukosa 9

Transcript of BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan -...

Page 1: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Kehamilan

1. Pengertian

Kehamilan adalah adanya pembuahan ( konsepsi ) sampai lahirnya

seorang bayi. Proses pembuahan ( konsepsi ) adalah suatu peristiwa

penyatuan antara sel mani (sperma) dengan sel telur di tuba fallopi

(Mochtar, 1998). Ibu hamil merupakan salah satu kelompok di dalam

masyarakat yang paling mudah menderita gangguan kesehatan atau rawan

kekurangan gizi dibandingkan dengan keadaan biasanya (Hall, 2000).

Sedangkan ibu primipara adalah ibu yang hamil untuk pertama kalinya

(Mochtar, 1998).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

kehamilan adalah proses pembuahan ( konsepsi ) yaitu suatu peristiwa

penyatuan antara sel mani ( sperma ) dengan sel telur di tuba fallopi, sam-

pai lahirnya seorang bayi.

2. Tanda – tanda kehamilan

Baik tanda dan gejala kehamilan mungkin ditemukan pada kondisi

lain sehingga belum dapat dianggap sebagai indikator positif dari kehamil-

an. Tanda gejala adanya dugaan hamil seperti haid, persepsi ibu tentang

kehamilan, perubahan payudara, mual dan muntah sering berkemih, kele-

lahan yang berlebihan, peningkatan suhu basal tubuh, perubahan mukosa

9

Page 2: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

vagina dan vulva, perubahan serviks, dan adanya perubahan kulit (Walsh,

2007).

Pada wanita yang sehat dan aktif secara seksual dan mempunyai

haid teratur berhentinya haid sangat mungkin adanya dugaan kehamilan,

sehingga wanita sebaiknya harus mengetahui tanggal hari pertama haid

terakhir (HPHT) agar memudahkan dalam menafsir umur kehamilan dan

tanggal perkiraan partus (TPP). Selain itu juga beberapa wanita “mempun-

yai firasat“ bahwa ia hamil pada waktu atau segera setelah konsepsi yang

merupakan persepsi ibu tentang kehamilan. Perubahan payudara pada ibu

hamil biasanya ditandai dengan nyeri tekan atau kesemutan pada payudara

mirip dengan yang dialami pada beberapa wanita sebelum haid yang dise-

babkan oleh perubahan hormon dalam kehamilan (Walsh, 2007).

Pada ibu hamil juga biasanya mengalami mual dan muntah yang

diakibatkan oleh pengaruh hormonal pada sistem gastro intestinal mungkin

menyebabkan mual dan muntah ( morning sickness ) yang muncul kira –

kira pada hari minggu kelima atau keenam dan terus berlanjut sampai

minggu ke – 14 kehamikan, walaun mual dan muntah paling sering terjadi

pada pagi hari, namun dapat terjadi kapan saja dalam waktu sehari.

Penekanan pada kandungan kemih disebabkan oleh awalnya, antefleksi

posisi uterus kearah anterior dan kemudian pada trimester pertama karena

pembesaran uterus menyebabkan peningkatan frekuensi berkemih se-

hingga ibu hamil sering berkemih (Walsh, 2007).

10

Page 3: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

Ibu hamil sering mengalami kelelahan yang berlebihan karena ser-

ing bangun untuk berkemih akan kembali menjadi masalah pada akhir ke-

hamilan, kelelahan yang berlebihan biasanya dirasakan pada umur keham-

ilan 6 minggu sampai akhir trimester pertama. Faktor ini yang diasumsik-

an sebagai tanda kehamilan yaitu adanya peningkatan suhu basal tubuh

yang menetap selama lebih dari tiga minggu. Pada perubahan mukosa va-

gina dan vulva terjadi vasokongesti mukosa vagina menyebabkan suatu

karakteristik merah gelap atau merah kebiruan (tanda chadwick) kadang

vulua juga menjadi berwarna gelap. Perubahan seriviks ditandai dengan

pelunakan serviks terjadi bersamaan dengan pelunakan jaringan vagina,

sering diikuti oleh peningkatan cairan leukorea ( tanda Goodell ) kemudian

pada ibu hamil terjadi perubahan kulit karena peringkatan pigmentasi pada

wajah (topeng kehamilan) disebut melasma atau kloasma ( Walsh, 2007 ).

Menurut Farrer ( 1999 ) gejala dan tanda – tanda utama kehamilan

meliputi tanda kemungkinan dan tanda positif kehamilan. Tanda

kemungkinan hamil mengikuti tes kehamilan positif, uterus dapat diraba

lewat perut, dan adanya kontraksi Braxton – Hicks. Sedangkan tanda

positif hamil ditandai dengan adanya denyut jantung janin terdengar

(auskultasi), gerakan jantung teraba (oleh pemeriksa), bagian – bagian

janin teraba, dan berdasarkan pemeriksaan radiologi yang membuktikan

adanya kehamilan.

11

Page 4: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

3. Diagnosis banding kehamilan

Suatu kehamilan kadang kala harus dibedakan dengan keadaan

atau penyakit yang dalam pemeriksaan meragukan seperti hamil palsu, mi-

oma uteri, kista ovarii, kandung kemih penuh dan terjadi hematometra

(Mochtar, 1998).

Hamil palsu merupakan suatu gejala yang dapat sama dengan ke-

hamilan, seperti amenorea, perut membesar, mual dan muntah, air susu ke-

luar dan bahkan dapat merasakan gerakan janin. Namun pada pemeriksaan

ditemukan uterus tidak membesar, dan tanda – tanda kehamilan lain dan

reaksi kehamilan negatif. Pada mioma uteri terlihat perut rahim membesar,

namun pada perabaan rahim terasa padat dan kadang kala berbenjol –

benjol. Sedangkan kista ovarii terlihat perut membesar bahkan makin

bertambah besar, namun pada pemeriksaan dalam rahim terasa sebesar

biasanya, selain itu juga kandung kemih penuh dan terjadi retensi urin.

Kemudian terjadi hematometra yang umumnya ditandai dengan uterus

membesar karena terisi darah yang disebabkan himen inperfirata, stenosis

vagina atau serviks (Mochtar, 1998).

4. Jenis – jenis kehamilan

Menurut umur kehamilan dapat berupa prematur, matur dan post

matur. Prematur yaitu kehamilan 28 – 37 minggu, dan kehamilan matur

yaitu kehamilan selama 38 – 40 minggu, serta post matur dimana waktu

kehamilan lebih dari 42 minggu ( Mochtar, 1998).

12

Page 5: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

Menurut Mochtar (1998) kehamilan juga dapat terjadi karena

adanya kelainan letak seperti kehamilan ektopik, kehamilan tuba,

kehamilan ovarial, kehamilan abdominal, kehamilan servikal, dan

kehamilan heteropik. Kehamilan ektopik adalah kehamilan dengan hasil

konsepsi berimplantasi diluar dan kapsularis yang merupakan lapisan

dalam dari hasil konsepsi tetapi pada kehamilan tuba hasil konsepsi beraba

didalam tuba. Sedangkan kehamilan ovarial yaitu perdarahan pada

ovarium, tetapi bisa oleh ruptur kista korpus luteum, torsi dan

endometriosis. Kehamilan abdominal, menurut cara terjadinya dibagi

menjadi primer yaitu implantasi terjadi sesudah dibuahi, langsung

peritoneum atau kavum abdominal dan bila embrio yang masih hidup dari

tempat primer, misalnya karena abortus tuba atau ruptur tuba, tumbuh lagi

didalam rongga abdomen. Selain itu juga kehamilan servikal adalah

kehamilan dimana nidasi terjadi pada kanalis servikalis, sehingga dinding

serviks menjadi sangat tipis dan membesar. Kehamilan heteratopik suatu

kehamilan yang berlainan tempat misalnya IUP dan kehamilan ektopik,

tuba kanan dan tuba kiri IUP dan kehamilan abdominal.

B. Persalinan

1. Pengertian

Persalinan adalah suatu proses pengeluaran hasil konsepsi yang

dapat hidup ke dunia luar, dari rahim melalui jalan lahir atau dengan jalan

lain (Mochtar, 1998). Sedangkan Varney (2002), menjelaskan bahwa

persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran

13

Page 6: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

hasil konsepsi oleh ibu. Proses persalinan dimulai dengan kontraksi

persalinan sejati yang ditandai oleh perubahan progesif pada serviks, dan

akhirnya dengan kelahiran plasenta. Menurut Manuaba (1998), persalinan

adalah proses pengeluaran hasil konsepsi (Janin dan uri) yang telah cukup

bulan atau dapat hidup di luar kandungan melalui jalan lahir dengan

bantuan maupun tanpa bantuan (kekuatan sendiri).

Berdasarkan beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa

persalinan merupakan proses pengeluaran hasil konsepsi berupa janin dan

plasenta yang telah cukup bulan dan dapat hidup diluar kandungan melalui

jalan lahir atau jalan lain. Persalinan dimulai dengan adanya kontraksi

rahim, ditandai perubahan progresif pada servik, dan diakhiri dengan

kelahiran plasenta.

2. Sebab – Sebab Persalinan

Menurut Mochtar (1998), penyebab terjadinya persalinan belum

diketahui benar, yang ada hanyalah merupakan teori–teori yang kompleks

antara lain teori penurunan hormone, teori plasenta, teori distensi rahim,

teori iritasi mekanik, dan induksi partus (induction of labour).

Teori penurunan hormon ditandai dengan satu sampai dua minggu

sebelum partus mulai tejadi penurunan kadar hormon estrogen dan

progesteron yang menyebabkan kekejangan pembuluh darah sehingga

timbul his. Sedangkan teori plasenta dikarenakan plasenta menjadi tua

menyebabkan turunannya kadar hormon estrogen dan progesteron yang

menyebabkan kekejangan pembuluh darah hal ini akan menimbulkan

14

Page 7: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

kontraksi rahim, selain itu juga teori distensi rahim dimana rahim yang

menjadi besar dan merenggang menyebabkan iskemia otot-otot rahim,

sehingga mengganggu sirkulasi utero – plasenter (Mochtar, 1998).

Sementara itu teori iritasi mekanik berada di belakang serviks

terletak ganglion servikale yang bila digeser dan ditekan, misalnya oleh

kepala bayi, akan timbul kontraksi uterus. Kemudian mengalami induksi

partus, partus dapat pula ditimbulkan dengan adanya jalan dari Gagang

laminaria yaitu beberapa laminaria dimasukan dalam kanali servikalis

dengan tujuan merangsang pleksus frankenhause. Amniotomi yaiu

pemecahan ketuban. Oksitasin drips adalah pemberian oksitosin menurut

tetesan per infus (Mochtar, 1998).

3. Tanda – tanda mulainya persalinan

Farrer (1999) mengemukakan beberapa tanda–tanda dini akan di

mulainya persalin antara lain lightening, sering buang air kecil, dan

kontraksi Braxton – Hicks. Terjadi Lightening dimaksudkan saat kepala

janin masuk ke dalam rongga panggul karena berkurangnya tempat

didalam uterus dan sedikit melebarnya simpisis, pada primigravida akan

terlihat pada kehamilan 36 minggu sementara pada multipara tampak

setelah persalinan dimulai mengingat otot--otot abdomennya lebih kendor.

Biasanya ibu – ibu juga sering buang air kecil disebabkan oleh tekanan

kepala janin pada kandung kemih. Kontraksi Braxton – Hicks yang

ditandai dengan uterus yang teregang dan mudah dirangsang akan

menimbulkan distensi dinding abdomen sehingga dinding abdomen

15

Page 8: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

menjadi lebih tipis dan kulit menjadi lebih peka tcrhadap rangsangan

(Mochtar, 1998).

Menurut Mochtar (1998) tanda – tanda inpartu antara lain adalah

adanya rasa sakit oleh adanya his yang datang lebih kuat, sering dan

teratur disertai keluar lendir bercampur darah (show) yang lebih banyak

karena robekan - robekan kecil pada serviks juga Kadang-kadang ketuban

pecan dengan sendirinya,biasa disebut ketuban pecah dini. Pada saat

pemeriksaan dalam serviks mendatar dan pembukaan telah ada.

4. Proses persalinan

Mochtar (1998) menjelaskan tentang proses persalinan yang terdiri

dari 4 kala yaitu pada Kala I waktu untuk pembukaan serviks sampai

menjadi pembukaan lengkap 10 cm. Dibagi atas 2 fase yaitu fase laten

dimana pembukaan serviks 1 –3 cm. Dan fase aktif dimana pembukaan

servik 4 –10 cm. Pada primigravida berlangsung 13-14 jam dan pada

multigravida berlangsung 6-7 jam. Kemudian pada Kala II merupakan kala

pengeluaran janin, waktu uterus dengan kekuatan his ditambah kekuatan

mengedan, mendorong janin keluar hingga lahir. Pada primigravida

berlangsung 1,5 –2 jam dan pada multigravida berlangsung 0,5 – 1 jam.

Sedangkan pada kala III terjadi pelepasan dan pengeluaran uri. Seluruh

proses biasanya berlangsung 5-30 menit setelah bayi lahir. Kala IV

digunakan sebagai pengawasan selama 1-2 jam setelah bayi dan uri lahir

untuk mengamati keadaan ibu terutama terhadap bahaya perdarahan post

partum.

16

Page 9: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

C. Nyeri Persalinan

1. Pengertian nyeri persalinan

Nyeri merupakan suatu kondisi berupa perasaan yang tidak

menyenangkan, bersifat sangat subyektif karena perasaan nyeri berbeda

pada setiap orang dalam hal skala atau tingkatnya, dan hanya pada orang

tersebutlah yang dapat menjelaskan atau mengevaluasi rasa nyeri yang

dialami (Uliyah, 2006). Nyeri persalinan adalah nyeri ritmik dengan

peningkatan frekuensi dan keparahan (Dorland, 2002). Sedangkan menurut

Mender (2004) nyeri persalinan adalah nyeri yang menyertai kontraksi

uterus. Nyeri persalinan berasal dari gerakan (kontraksi) rahim yang

berusaha mengeluarkan bayi.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa

nyeri persalinan adalah nyeri yang berasal dari gerakan (kontraksi) rahim

yang bersifat subyekyif, ritmik dengan peningkatan frekuensi dan

keparahan yang digunakan untuk mengeluarkan bayi.

2. Penyebab Nyeri Persalinan

Menurut Aryasatiani (2007), penyebab nyeri persalinan adalah

Gerakan kontraksi rahim menyebabkan otot-otot dinding rahim mengkerut,

menjepit pempuluh darah sehingga timbul nyeri. Vagina (jalan lahir ) dan

jaringan lunak di sekitarnya meregang sehingga terasa nyeri. Keadaan

mental ibu (ketakutan, cemas, khawatir atau tegang) serta hormon

prostaglandin yang meningkat sebagai respons terhadap stres (Aryasatiani,

2007 ).

17

Page 10: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

3. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Nyeri Persalinan

Faktor – faktor yang mempengaruhi nyeri persalinan yaitu faktor

fisik dan faktor psikologi. Faktor Fisik merupakan intensitas nyeri yang

dirasakan bergantung pada beberapa faktor seperti Intensitas dan lamanya

kontraksi rahim, besarnya pembukaan mulut rahim, regangan jalan lahir

bagian bawah, umur, paritas, besarnya janin, dan keadaan umum pasien.

Pasien bersalin pertama kali pada usia tua umumnya mengalami persalinan

yang lebih lama dan nyeri dibandingkan dengan pasien muda. Intensitas

kontraksi rahim pada persalinan yang pertama cenderung lebih tinggi pada

awal persalinan. Juga pada kemacetan persalinan akibat janin yang besar

atau jalan lahir yang sempit, pasien mengalami rasa nyeri yang lebih hebat

dari pada persalinan normal ( Hutajulu, 2003 ).

Kelelahan dan kurang tidur berpengaruh juga terhadap toleransi

pasien dalam menghadapi rasa nyeri. Faktor psikologi merupakan reaksi

pasien terhadap rasa nyeri pada persalinan berbeda - beda. Hal ini antara

lain tergantung dari sikap dan keadaan mental pasien, kebiasan dan

budaya. Mengalihkan perhatian seperti mendengar musik, bercakap -

cakap sering digunakan untuk mengurangi reaksi terhadap rasa nyeri.

Keletihan, kekhawatiran, dan ketakutan akan rasa nyeri dapat

meningkatkan rasa nyeri yang dialami seorang ibu selama persalinan

sehingga menjadi tak tertahankan. Peristiwa berat ringannya rasa nyeri

yang dialami seorang ibu dibanding ibu yang lain atau oleh seorang ibu

dari satu persalinan di banding persalinan berikutnya berbeda - beda

(Hutajulu, 2003).

18

Page 11: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

4. Jenis Nyeri Persalinan.

Persalinan berhubungan dengan dua jenis nyeri yang berbeda.

Pertama nyeri berasal dari otot rahim pada saat otot itu berkontraksi, nyeri

yang timbul disebut nyeri visceral. Nyeri ini tidak dapat ditentukan dengan

tepat lokasinya (pin-pointed ). Nyeri visceral juga dapat dirasakan pada

orang lain yang bukan merupakan asalnya disebut nyeri alih (reffered

pain). Pada persalinan nyeri alih dapat dirasakan pada orang pada

punggung bagian bawah dan sacrum (Suheimi, 2008).

Nyeri yang kedua timbul pada saat mendekati kelahiran. Tidak

seperti nyeri visceral, nyeri ini terlokalisir di daerah vagina, rectum dan

perineum, sekitar anus. Nyeri jenis ini disebut nyeri somatik dan

disebabkan peregangan sruktur jalan lahir bagian bawah akibat penurunan

bagian terbawah janin (Suheimi, 2008).

5. Fisiologi Nyeri

Munculnya nyeri sangat berkaitan erat dengan reseptor dan adanya

rangsangan. Reseptor nyeri yang dimaksud adalah nociceptor, merupakan

ujung-ujung saraf sangat bebas yang memiliki sedikit atau bahkan myelin

yang terbesar pada kulit dan mukosa, khususnya pada organ visceral

persendian, dinding arteri, hati dan kandung empedu. Reseptor nyeri dapat

memberikan respons akibat adanya stimulasi atau rangsangan. Stimulasi

tersebut dapat berupa zat kimiawi seperti histami, bradikinin,

prostaglandin, dan macam-macam asam yang dilepas, apabila terdapat

kerusakan pada jaringan akibat kekurangan oksigenasi (Long, 1989 dalam

Uliyah & Hidayat, 2006).

19

Page 12: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

Stimulasi yang lain dapat berupa termal, listrik, atau, mekanis.

Selanjutnya stimulasi yang diterima, oleh receptor tersebut ditransmisikan

berupa implus-implus nyeri ke sumsum tulang belakang oleh dua jenis.

Serabut yang bermyelin rapat atau serabut A (delta) dan serabut lamban

(serabut C ). Implus-implus yang ditrasmisikan oleh serabut delta A

mempunyai sifat inhibitor yang ditrasmisikan ke serabut C. Serabut -

serabut aferen masuk ke spinal melalui akar dorsal (dorsal root) serta

sinaps pada dorsal horn. Dorsal horn sendiri terdiri atas beberapa lapisan

atau laminae yang saling bertautan (Long, 1989 dalam Uliyah & Hidayat,

2006).

Di antara lapisan dua dan tiga membentuk substantia gelatinosa yang

merupakan saluran utama implus. Kemudian, implus nyeri menyeberangi

sumsum tulang belakang pada interneuron dan bersambung ke jalur spinal

asendens yang paling utama, yaitu jalur spinothalamus tract (STT) dan

spinoreticular tract yang membawa informasi mengenai sifat dan lokasi

nyeri (Long, 1989 dalam Uliyah & Hidayat, 2006).

Dari proses trasmisi terdapat dua jalur mekanisme terjadi nyeri,

yaitu jalur opiate dan jalur non opiate. Jalur opiate ditandai oleh pertemuan

receptor pada otak yang terdiri atas jalur spinal desendens dari thalamus

yang melalui otak tengah dan medulla ke tanduk dorsal sumsum tulang

belakang yang berkonduksi dengan nosciceptor implus supresif. Serotonin

merupakan neurotransmitter dalam implus supresif. Sistem supresif lebih

mengaktifkan stimulasi nociceptor yang ditrasmisikan oleh serabut A.

20

Page 13: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

Jalur non opiate merupakan jalur desenden yang tidak memberikan

respons terhadap naloxone yang kurang banyak diketahui mekanismennya

(Long, 1989 dalam Uliyah & Hidayat, 2006).

6. Lama Nyeri Persalinan

Nyeri selama persalinan dirasakan selama kala pembukaan dan

makin hebat dalam kala pengeluaran. Pada wanita yang bare pertama

sekali bersalin, kala pembukaan berlangsung kira - kira 13 jam dan kala

pengeluaran kira - kira 1 1/2 jam. Pada wanita yang pernah melahirkan

kala pembukaan berlangsung lebih singkat yaitu sekitar 7 jam dan kala

pengeluaran sekitar 1/2 jam (Hutajulu, 2003).

7. Penyebaran Nyeri Persalinan

Rangsangan nyeri persalinan pada kala I ditrasmisikan dari serat

aferen melalui flesus hipogastrik superior, inferior dan tengah, rantai

simpatik torakal bawah, dan lumbal, ke ganglia akar saraf posterior pada

T10 sampai L 1. Nyeri dapat disebar dari area pelvis ke umbilicus, paha

atas, dan area midsakral. Pada penurunan janin, biasanya pada kala II,

rangsangan ditransmisikan melalui saraf pudendal melalui pleksus sacral

ke ganglia akar saraf posterior pada S2 sampai S4. Selama persalinan kala

II, kctika tidak ada lagi tahanan dari serviks, nyeri masih dialami karena

distensi lanjut segmen uterus bawah. Ketika janin turun ke pelvis, nyeri

yang disebabkan oleh distensi sepertiga anterior vagina dan perineum

menggantikan nyeri viseral profunda. Tekanan dan trauma pada fascia,

jaringan subkutan, dan otot skelet merangsang nosiseptif dan menggeser

21

Page 14: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

lokus nyeri secara eksternal. Tekanan pada akar pleksus lumbo sakral

menimbulkan nyeri pada paha, kaki, vagina, perineum,dan rectum (Walsh,

2007).

8. Penilaian dan Pengukuran Nyeri

Kualitas nyeri dapat dinilai secara sederhana dengan meminta pasien

menjelaskan nyeri dengan kata-kata mereka sendiri (misalnya tumpul,

berdenyut,seperti terbakar). Evaluasi ini juga dapat didekati dengan

menggunakan penilaian yang lebih formal, seperti kuesioner nyeri McGill,

yang merupakan salah satu alat yang digunakan untuk menilai nyeri.

Kuesioner ini mengukur dimensi fisiologik dan psikologik nyeri yang di

bagi menjadi empat bagian. Bagian pertama klien menandai lokasi nyeri di

sebuah eambar tubuh manusia. Pada bagian kedua klien memilih 20 kata

yang menjelaskan kualitas sensorik, afektif, evakulitif, dan kualitas lain

dari nyeri. Pada bagian ketiga klien memilih kata seperti singkat, berirama,

atau menetap untuk menjelaskan pola nyeri. Pada bagian keempat klien

menentukan tingkatan nyeri pada suatu skala 0 sampai 5 (Price, 2005).

Alat bantu lain yang digunakan untuk menilai intensitas atau

keparahan nyeri klien adalah bentuk Skala Analog Visual (SAV), yang

terdiri dari sebuah garis horisontal yang dibagi secara rata menjadi 10

segmen dengan nomor 0 sampai 10. Klien diberi tahu bahwa 0 menyatakan

"tidak ada nyeri sama sekali" dan 10 menyatakan "nyeri paling parah yang

mereka dapat bayangkan". Klien kemudian diminta untuk menandai angka

yang menurut mereka paling tepat dapat menjelaskan tingkat nyeri yang

mereka rasakan pada suatu waktu (Price, 2005).

22

Page 15: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

Wong dan Baker (1988) mengembangkan skala wajah untuk

mengkaji nyeri. Skala tersebut terdiri dari enam wajah yang

menggambarkan dari wajah yang sedang tersenyum "tidak merasa nyeri"

kemudian secara bertahap meningkat menjadi wajah yang sangat ketakutan

"nyeri yang sangat", klasifikasinya adalah skala 0 (tidak sakit) ekspresi

wajahnya klien masih dapat tersenyum, skala 1 (sedikit sakit) ekspresi

wajahnya kurang bahagia, skala 2 (lebih sakit) ekspresi wajahnya

meringis, skala 3 (Lebih sakit lagi) ekspresi ,wajahnya sedih , skala 4 (jauh

lebih sakit) ekspresi wajahnya sangat ketakutan, skala 5 (Benar-benar

sakit) ekspresi wajahnya sangat ketakutan dan sampai menangis (Potter,

2005). Skala deskriptif merupakan alat pengukuran tingkat keparahan

nyeri yang lebih objektif. Skala pendeskripsian verbal ( verbal deseriptor

scala/ VDS ) dirangking dari tidak nyeri sampai nyeri tidak tertahankan.

Alat VDS ini kemungkinan klien memilih sebuah kategorik untuk

mendeskripsi nyeri. Skala penilaian numerik ( numerik rating scala/ NRS )

lebih sering digunakan sebagai alat pendeskripsi kata. Klien menilai

menggunakan skala 0-10 dan skala ini paling efektif untuk mengkaji

intensitas nyeri sebelum dan setelah intervensi terapeutik dengan nilai 0=

tidak nyeri, 1-3= tipe nyeri ringan, 4-6= tipe nyeri sedang, 7-9= tipe nyeri

berat dan 10= tipe nyeri sangat berat dan lebih terperinci yaitu 0= tidak ada

nyeri, 1= nyeri seperti gatal, 2= nyeri seperti melilit atau terpukul, 3= nyeri

sperti mules atau perih, 4= nyeri seperti kaku atau kram, 5= nyeri seperti

tertekan, 6= nyeri seperti terbakar atau tertusuk-tusuk, 7-9= sangat nyeri

23

Page 16: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

tapi masih dikontrol oleh klien dengan aktifitas yang bisa dilakukan, dan

10= sangat nyeri dan tidak dapat dikontrol oleh klien ( Potter, 2005).

9. Akibat Tidak Mengatasi Nyeri

Menurut Mander (2004), nyeri persalinan yang berat dan lama dapat

mempengaruhi ventilasi, sirkulasi, metabolisme dan aktivitas uterus. Nyeri

saat persalinan bisa menyebabkan tekanan darah meningkat, dan

konsentrasi ibu selama persalinan menjadi terganggu, tidak jarang

kehamilan membawa "stres" atau rasa khawatir atau cemas yang

membawa dampak dan pangaruh terhadap fisik dan psikis baik pada ibu

maupun janin yang dikandungnya misalnya mengakibatkan kecacatan

jasmani dan kemunduran kepandaian serta mental emosional. Nyeri dan

rasa sakit yang berlebihan akan menimbulkan rasa cemas. Rasa cemas

yang berlebihan juga menambah nyeri.

Nyeri dan cemas menyebabkan otot menjadi spastik dan kaku.

Menyebabkan jalan lahir menjadi kaku, sempit dan kurang relaksasi.

Disamping itu dapat pula terjadi keletihan yang mengakibatkan penurunan

kontraksi uterus. Hal ini dapat mengakibatkan lamanya persalinan.

Persalinan yang lama akan membahayakan ibu dan bayi yang di

kandungnya (Suheimi, 2008).

10. Penanganan Nyeri

Menurut Mander (2004) penanganan nyeri persalinan dapat

dilakukan secara farmakologi antara lain dengan penggunaan analgesia

inhalasi yaitu dengan mengisap asap dari zatalami, seperti bunga opium,

24

Page 17: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

kloroform, metoksifluran (0,35%), triklkoretilen (0,25% - 1% ) dan

kombinasi dinitrogen oksida dan oksigen yang telah dicampur diberikan

dengan alat entonox. Analgesia opiolid menggunakan obat narkotik yang

digunakan untuk terapi secara legal, dengan menerapkan peraturan obat

terkontrol. Anestia regional dengan pemberian anestesi lokal, opioid atau

kombinasi keduanya.

Saat persalinan dapat juga dikurangi dengan cara non farmakologi.

Menurut Potter (2005) tindakan peredaan nyeri secara non-farmakologi

antara lain dapat dilakukan dengan cara distraksi, biofeedback atau umpan

balik hayati, hipnosis–diri, mengurangi persepsi nyeri, dan stimulasi

kutaneus. Peredaan nyeri menggunakan distraksi dengan mengalihkan

perhatian klien ke hal yang lain dan dengan demikian menurunkan

kewaspadaan terhadap nyeri. Distraksi bekerja memberi pengaruh paling

baik untuk jangka waktu yang singkat, untuk mengatasi nyeri intensif

hanya berlangsung beberapa menit. Pada Biofeedback atau umpan balik

hayati yaitu terapi perilaku yang dilakukan dengan memberikan individu

informasi tentang respons fisiologis (misalnya tekanan darah atau

tegangan) dan cara untuk melatih kontrol volunter terhadap respon

tersebut. Terapi non farmakologi jenis distraksi ini digunakan untuk

menghasilkan relaksasi dalam dan sangat efektif untuk mengatasi

ketegangan otot dan nyeri kepala migran untuk mempelajari terapi ini

dibutuhkan waktu beberapa minggu (NIH, 1986).

25

Page 18: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

Sedangkan hipnosis - diri dengan membantu mengubah persepsi

nyeri melalui pengaruh sugesti positif. Hipnosis - diri menggunakan

sugesti diri dan kesan tentang perasaan yang rileks dan damai. Individu

memasuki keadaan rileks dengan menggunakan bagian ide pikiran dan

kemudian kondisi-kondisi yang menghasilkan respons tertentu bagi

mereka (Edelman dan Mandel, 1994). Hypnosis–diri sama seperti dengan

melamun. Konsentrasi yang intensif mengurangi ketakutan dan stres

karena individu berkonsentrasi hanya pada satu pikiran. Selain itu juga

mengurangi persepsi nyeri merupakan salah satu cara sederhana untuk

meningkatkan rasa nyaman ialah membuang atau mencegah stimulasi

nyeri. Hal ini terutama penting bagi klien yang imobilisasi atau tidak

mampu merasakan sensasi ketidaknyamanan. Nyeri juga dapat dicegah

dengan mengatisipasi kejadian yang menyakitkan, misalnya seorang klien

yang dibiarkan mengalami konstipasi akan menderita distensi dan kram

abdomen. Upaya ini hanya klien alami dan sedikit waktu ektra dalam

upaya menghindari situasi yang menyebabkan nyeri (Edelman dan

Mandel, 1994).

Terapi stimulasi kutaneus adalah stimulasi kulit yang dilakukan

untuk menghilangkan nyeri masase, mandi air hangat, kompres panas atau

dingin dan stimulasi saraf elektrik traskutan (TENS) merupakan langkah-

langkah sederhana dalam upaya menurunkan persepsi nyeri. Cara kerja

khusus stimulasi kutaneus masih belum jelas. Salah satu pemikiran adalah

bahwa cara ini menyebabkan pelepasan endorfin, sehingga memblog

26

Page 19: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

transmisi stimulasi nyeri. Teori gate - control mengatakan bahwa stimulasi

kutaneus mengaktifkan transmisi serabut saraf sensori A - beta yang lebih

besar dan lebih cepat. Proses ini menurunkan transmisi nyeri melalui

serabut dan delta - A berdiameter kecil. Gerbang sinap menutup transmisi

implus nyeri. Bahwa keuntungan stimulasi kutaneus adalah tindakan ini

dapat ini dapat dilakukan di rumah, sehingga memungkinkan klien dan

keluarga melakukan upaya kontrol gejala nyeri dan penanganannya.

Penggunaan yang benar dapat mengurangi persepsi nyeri dan membantu

mengurangi kctegangan otot. Stimulasi kutaneus jangan digunakan secara

langsung pada daerah kulit yang sensitif (misalnya luka bakar, luka

memar, ream kulit, inflamasi dan kulit dibawah tulang yang fraktur)

(Edelman dan Mandel, 1994).

D. Kompres Panas

1. Pengertian.

Kompres panas adalah tindakan dengan memberikan kompres

hangat yang bertujuan memenuhi kebutuhan rasa nyaman, mengurangi

atau membebaskan nyeri, mengurangi atau mencegah terjadinya spasme

otot dan memberikan rasa hangat (Uliyah & Hidayat, 2006). Sedangkan

menurut Asmadi (2008) kompres adalah metode pemeliharaan suhu tubuh

dengan menggunakan cairan atau alat yang dapat menimbulkan hangat

atau dingin pada bagian tubuh yang memerlukan.

27

Page 20: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

2. Dasar teori

Panas yang diberikan pada punggung bawah wanita diarea tempat

kepala janin menekan tulang belakang akan mengurangi nyeri, panas akan

meningkatkan sirkulasi ke area tersebut sehinga memperbaiki anoksia

jaringan yang disebabkan oleh tekanan (Varney, 2007). Panas dapat

disalurkan melalui konduksi (botol, air panas, bantalan pemanas listrik,

lampu kompres panas kering dan lembab) atau konversi (Ultrasonografi,

diatermi). Nyeri akibat spasme otot berespons baik terhadap panas, karena

panas melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah lokal.

Panas meredakan nyeri dengan menyingkirkan produk-produk inflamasi,

seperti bradikinin, histamin dan prostaglandin yang akan menimbulkan

nyeri lokal. Panas juga merangsang serat saraf yang menutup gerbang

nyeri sehingga tranmisi implus nyeri ke medula spinalis dan otak dapat di

hambat (Price, 2005). Sedangkan menurut Johnson (2005) kompres panas

pada jaringan merangsang sirkulasi dan meningkatkan lokalisasi bahan

purulen.

3. Tehnik Kompres Panas

Menurut Asmadi (2008), prosedur keperawatan kompres panas

menggunakan buli - buli panas. Hal - hal yang perlu disiapkan adalah

persiapan alat yang digunakan antara lain Buli–buli panas dan sarungnya,

termos berisi air panas, termometer air panas (bila perlu), dan lap kerja.

Kemudian posedur tindakan untuk kompres panas kering menggunakan

buli-buli adalah menyiapkan peralatan, mencuci tangan, kemudian

melakukan pemanasan pendahuluan pada buli – buli panas dengan cara

28

Page 21: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

mengisi buli - buli panas dengan air panas, mengenkencangkan

penutupnya, kemudian membalik posisi buli - buli berulang - ulang, lalu

mengosongkan isinya. Lalu menyiapkan dan mengukur suhu air yang

diinginkan (50 – 60°C). Mengisi buli - buli dengan air panas sebanyak ±

1/2 bagian dari ukuran buli - buli tersebut. Lalu mengeluarkan udaranya

dengan cara meletakkan atau menidurkan buli - buli di atas meja atau

tempat datar, dan bagian atas buli - buli dilipat sampai kelihatan

permukaan air di leher buli –buli, kemudian penutup buli - buli ditutup

dengan rapat dan benar.

Setelah itu memeriksa apakah buli –buli bocor atau tidak, lalu

mengeringkan dengan lap kerja dan memasukkan ke dalam sarung buli -

buli. Membawa buli –buli tersebut ke dekat klien dan meletakkan /

memasang buli - buli pada area yang memerlukan. Mengkaji secara teratur

kondisi klien untuk mengetahui kelainan yang timbul akibat pemberian

kompres dengan buli - buli panas, seperti kemerahan, ketidaknyamanan,

dan kebocoran. Mengganti buli - buli panas setelah 20 menit dipasang

dengan air panas lagi, sesuai yang dikehendaki. Setelah itu membereskan

alat - alat bila sudah selesai dan mencuci tangan dan mendokumentasikan

apa yang telah dilakukan (Asmadi, 2008).

Menurut Potter (2005) manfaat pemberian kompres panas antara

lain Meningkatkan aliran darah ke bagian tubuh yang mengalami cidera,

serta meningatkan pengiriman nutrisi dan pembuangan zat sisa,

mengurangi kongesti vena di dalam jaringan yang mengalami atau

29

Page 22: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

kekakuan, meningkatkan relaksi otot dan mengurangi nyeri akibat spasme

atau kekakuan, meningkatkan aliran darah dan memberi rasa hangat local,

meningkatkan pergerakan zat sisa dan nutrisi, panas kering mempunyai

resiko menyebabkan luka bakar yang lebih rendah dari pada pemberian

terapi lembab dan tidak menyebabkan laserasi kulit, panas kering dapat

menahan suhu lebih lama karena tidak dipengaruhi oleh evaporasi.

4. Efek Samping Kompres Panas

Stimulasi panas dan dingin menimbulkan respons fisiologis yang

berbeda. pemilihan terapi panas atau dingin bergantung pada respons lokal

yang diinginkan. Pada umumnya panas cukup berguna untuk pengobatan

meningkatkan aliran darah kebagian yang cidera. Apabila pemanas

digunakan selama 1 jam atau lebih maka aliran darah akan menurunkan

akibat reflek vasa konsentrasi karena tubuh berusaha mengontro

kehilangan panas dari area tersebut. Pengangkatan dan pemberian kembali

panas lokal secara periodik akan mengembalikan efek vasodilatasi. Panas

yang mengenai jaringan secara terus menerus akan merusak sel - sel

kapitel, menyebabkan kemerahan, rasa perih, bahkan kulit menjadi

melepuh. (Potter, 2005). Terapi panas harus digunakan dengan hati-hati

dan dipantau dengan cermat untuk menghindari cidera kulit (Smehzer &

Bare, 2001).

30

Page 23: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

E. Kerangka Teori

Gambar 2.1. Kerangka teori penelitian

( Sumber : Smehzer & Bare, 2001)

31

Nyeri berkurang /

hilang

Kehamilan

Persalinan

Kala Ipada Pembukaan

4 – 5 cm

Nyeri

Managemen nyeri :

FarmakologiAnalgesi inhalasiAnalgesi opioidAnestesi regional

Non farmakologiTeknik distraksiBiofeedbackHypnosis – diriMengurangi persepsi nyeriKompres panas kering

Faktor predisposisiFisikPsikologi

Faktor pendukungKeletihanKekhawatiranketakutan

Page 24: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

F. Kerangka Konsep

Kerangka konsep penelitian adalah kerangka hubungan antara konsep

– konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian - penelitian yang

akan dilakukan (Notoatmodjo, 2001). Kerangka konsep penelitian ini

menggunakan teori proses, tingkat nyeri ibu bersalin primipara kala I fase

aktif merupakan input, pemberian kompres panas kering (buli - buli panas)

merupakan proses, dan tingkat nyeri ibu bersalin primipara setelah diberikan

kompres panas (buli - buli panas) pada persalinan normal kala I fase aktif

merupakan output (keluaran).

Kerangka konsep dapat digambarkan sebagai berikut :

Gambar 2.2 Kerangka Konsep Penelitian

G. Variabel penelitian

Variabel yang dikaji dalam penelitian ini adalah variabel independen

(bebas) dan variabel dependen (terikat). Variabel dependen dalam penelitian

ini adalah penurunan tingkat nyeri pada kala I, dan kompres panas kering

merupakan variabel independen.

32

Tingkat nyeri sebelum diberikan

kompres panas kering (buli-buli

panas)

Pemberian kompres panas

kering (buli-buli panas)

Tingkat nyeri panas sesudah diberikan

kompres panas kering (buli-buli

panas)

Page 25: BAB II TINJAUAN TEORI A. Kehamilan - digilib.unimus.ac.iddigilib.unimus.ac.id/files/disk1/107/jtptunimus-gdl-mayadewira... · Proses pembuahan ( konsepsi ) ... menurut cara terjadinya

H. Hipotesis Penelitian

Hipotesis adalah jawaban atas pertanyaan penelitian yang telah

dirumuskan dalam perencanaan penelitian (Notoatmodjo, 2001).

Hipotesis dalam penelitian ini adalah:

Ho = tidak ada perbedaan tingkat nyeri pada persalinan normal kala I fase

aktif sebelum dan setelah diberikan kompres panas kering (buli – buli

panas).

Ha = ada perbedaan tingkat nyeri pada persalinan normal kala I fase aktif

sebelum dan setelah diberikan kompres panas kering (buli – buli

panas).

33