proses kehamilan dan perkembangan embrio

23
Proses Kehamilan dan Perkembangan Embrio Harristi Friasari Adiati 102013029 Kelompok F3 Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana Email: [email protected] Abstrak Proses perkembangan embrio didalam rahim adalah merupakan hasil telur yang telah dibuahi oleh sperma membentuk zigot atau telah terjadinya fertilisasi. Kemudian zigot digerakan oleh silia oviduk menuju ke uterus. Setelah 24 jam,terjadilah pembelahan sel , dimana pembelahan ini terjadi ketika ketika telur yang telah dibuahi tadi berjalan dari oviduk ke uterus memakan waktu 3-5 hari,sael telur tadi akan mengalami pembelahan 2 sel,4 sel, 8 sel, 16 sel, smpai terbentuknya morula. Pada fase tersebut, morula akan terus membelah sampai terbentuknya blastosit,tahap ini dinamakan blastula dengan rongga didalamnya disebut blastocoel atau blastosol. Blastosit terdiri dari sel-sel bagian luar dan sel-sel bagian dalam. Secara umum, perkembangan janin dibedakan menjadi tiga trimester. Penggunaan istilah trimester,merujuk pada pembagian pertiga bulan.Trimester satu adalah bulan ke-1,2,3.Trimester dua adalah bulan ke-4,5,6 dan trimester tiga adalah bulan ke- 7,8 dan 9 masa kehamilan. Kata kunci: fertilisasi, perkembangan embrio. Abstract 1

description

proses kehamilan dan perkembangan embrio

Transcript of proses kehamilan dan perkembangan embrio

Page 1: proses kehamilan dan perkembangan embrio

Proses Kehamilan dan Perkembangan EmbrioHarristi Friasari Adiati

102013029Kelompok F3

Mahasiswa Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida WacanaEmail: [email protected]

Abstrak

Proses perkembangan embrio didalam rahim adalah merupakan hasil telur yang telah dibuahi

oleh sperma membentuk zigot atau telah terjadinya fertilisasi. Kemudian zigot digerakan oleh

silia oviduk menuju ke uterus. Setelah 24 jam,terjadilah pembelahan sel , dimana pembelahan

ini terjadi ketika ketika telur yang telah dibuahi tadi berjalan dari oviduk ke uterus memakan

waktu 3-5 hari,sael telur tadi akan mengalami pembelahan 2 sel,4 sel, 8 sel, 16 sel, smpai

terbentuknya morula. Pada fase tersebut, morula akan terus membelah sampai terbentuknya

blastosit,tahap ini dinamakan blastula dengan rongga didalamnya disebut blastocoel atau

blastosol. Blastosit terdiri dari sel-sel bagian luar dan sel-sel bagian dalam. Secara umum,

perkembangan janin dibedakan menjadi tiga trimester. Penggunaan istilah trimester,merujuk

pada pembagian pertiga bulan.Trimester satu adalah bulan ke-1,2,3.Trimester dua adalah

bulan ke-4,5,6 dan trimester tiga adalah bulan ke-7,8 dan 9 masa kehamilan.

Kata kunci: fertilisasi, perkembangan embrio.

Abstract

The process of development of the embryo in the uterus is the result of an egg that has been

fertilized by a sperm to form a zygote or the occurrence of fertilization. Zygote then moved by

cilia oviduct to the uterus. After 24 hours, cell division occurs, where the cleavage occurs

when the fertilized egg when it was run from the oviduct to the uterus takes 3-5 days, the eggs

had sael will undergo cell division 2, 4-cell, 8-cell, 16 cells, smpai morula formation. In this

phase, the morula will continue to divide until the formation of the blastocyst, the stage

called a blastula with a cavity called the blastocoel or blastosol therein. The blastocyst

consists of cells of the outer and inner cells. In general, fetal development can be divided into

three trimesters. The use of the term trimester, refers to the third division bulan. Trimester

one are 1, 2, 3 month. Trimester two is the 4th month, 5.6 and three trimester is month 7, 8

and 9 of pregnancy.

Keywords: fertilization, embrionic phase.

1

Page 2: proses kehamilan dan perkembangan embrio

Pendahuluan

Latar Belakang

Kehamilan terjadi disebabkan oleh fertilisasi antara sperma dan ovum. Sperma yang matang

telah lulus dari tahap spermatogenesis. Sedangkan ovum telah lulus dari tahap oogenesis.

Spermatogenesis dan oogenesis merupakan tahap gametogenesis. Setelah fertilisasi, maka

akan terbentuk zigot yang kemudian akan masuk tahap cleavage atau pembelahan.

Pembelahan akan berjalan terus menerus dan memiliki istilah masing-masing. Secara umum,

perkembangan janin dibedakan menjadi tiga trimester. Penggunaan istilah trimester,merujuk

pada pembagian pertiga bulan.Trimester satu adalah bulan ke-1,2,3.Trimester dua adalah

bulan ke-4,5,6 dan trimester tiga adalah bulan ke-7,8 dan 9 masa kehamilan. Pada minggu ke

12 embrio dapat diketahui jenis kelaminnya dengan menggunakan ultrasonografi atau USG.

GAMETOGENESIS

Proses kehamilan sebagai mana kita tahu bahwa kehamilan tidak terjadi begitu saja. Proses

kehamilan harus diawali dengan bertemunya sel-sel kelamin atau gamet yaitu sperma dan

ovum. Proses tersebut dinamakan fertilisasi. Sperma dihasilkan melalui sebuah proses yang

dinamakan spermatogenesis. Sedangkan pada wanita proses tersebut dinamakan oogenesis.

Kedua proses penghasilan sel kelamin baik pada wanita maupun pria sama-sama dihasilkan

oleh sel gonad. Dimana sel gonad pada pria akan membentuk testis dan pada wanita

terbentuk ovarium.1

Spermatogenesis adalah proses perkembangan spermatogonia menjadi spermatozoa dan

berlangsung sekitar 64 hari + 4. Spermatogonia terletak berdekatan dengan membran basalis

tubulus seminiferus. Kemudian spermatogonium(2n) berproliferasi melalui fase mitosis dan

berdiferensiasi menjadi spermatosit primer(2n). Setiap spermatosit primer akan membentuk

sekunder(n). Tahap pembentukan spermatosit primer melalui fase meiosis 1. Kemudian akan

menghasilkan spermatid(n) dan dilanjutkan dengan menghasilkan spermatozoa (n).

Sperma yang matang memiliki bagian-bagian penting. Kepala, badan dan ekor atau

flagellum. Kepala berisi akrosom untuk penembusan zona pelusida dan terdapat inti yang

membawa gen. Pada badan mengandung banyak mitokondria. Goyangan flagellum

menyebabkan motilitas sperma.

2

Page 3: proses kehamilan dan perkembangan embrio

Gambar 1. Tahap Spermatogonium.2

Gambar 2. Bagian-bagian Sperma.3

Pada wanita, mebelahan sel-sel kelaminnya disebut oogenesis. Dimana terjadi pada ovarium.

Oosit merupakan proses kompleks yang meliputi mitosis, pembelahan meiosis pertama.

Kemudian dipotong oleh tahap istirahat yang sangat lama dan pembelahan kedua yang

komplit jika dibuahi spermatozoa. Pada fase istirahat terjadi pada anak-anak yang disebut

masa pubertas. 1

3

Page 4: proses kehamilan dan perkembangan embrio

Gambar 3. Proses Oogenesis.4

FERTILISASI

Proses fertilisasi diawali dengan sperma yang telah diejakulasikan bergerak cepat dari vagina

ke rahim dan masuk ke tuba. Gerakan ini juga dipengaruhi oleh kontraksi miometrium dan

dinding tuba pada saat terjadi senggama. Ovum yang telah dikeluarkan oleh ovarium

ditangkap oleh fimbrae dengan umbai pada ujung proksimalnya dan akan dibawa ke tuba

falopii. Setelah diteliti ternyata ovum memiliki bahan 5-10mikrometer yang disebut zona

pelusida. Sekali ovum dikeluarkan, folikel akan mengempis.5

Fertilisasi atau penyatuan gamet pria dan wanita terjadi di daerah ampulla tuba falopii.

Bagian ini adalah bagian yang terluas daripada saluran telur dan terletak dekat dengan

ovarium. Spermatozoa dapat bertahan hidup dalam saluran reproduksi wanita sekitar 24 jam.

Spermatozoa bergerak cepat dari vagina ke rahim dan selanjutnya masuk ke dalam saluran

telur. Pergerakan naik ini disebabkan oleh kontraksi otot-otot uterus dalam tuba. Namun,

pada saat sampai di saluran kelamin wanita, spermatozoa belum belum mampu membuahi

oosit dan sebelum menembus lapisan ovum, sperma harus mengalami kapasitasi.6

1. Penembusan Corona Radiata

Biasanya, 200 sampai 300 juta sperma bisa dikeluarkan ke dalam saluran kelamin

wanita setiap ejakulasi. Namun yang dapat mencapai tempat pembuahan hanya sekitar

4

Page 5: proses kehamilan dan perkembangan embrio

300-500 sperma. Dan hanya 1 sperma yang akhirnya berhasil menembus. Sebelum

menembus corona radiata, sperma harus melakukan kapasitasi. Kapasitasi adalah

proses penyesuaian sperma dalam saluran reproduksi wanita yang berlangsung sekitar

7 jam. Dalam waktu tersebut, selubung glikoprotein dan protein-protein plasma semen

dibuang dari selaput plasma yang membungkus daerah akrosom spermatozoa. Enzim

yang digunakan dalam penembusan ini adalah enzim haloronat. Hanya sperma yang

melakukan kapasitasi yang bisa menembus corona radiata.6

2. Penembusan Zona Pelusida

Zona pelusida merupakan perisai glikoprotein di sekeliling telur yang mempermudah

dan mempertahankan pengikatan sperma dan menginduksi reaksi akrosom. Enzim

yang digunakan adalah akrosin. Setelah sperma berhasil masuk zona pelusida akan

terjadi reaksi zona dimana membran yang semula permeable menjadi impermeable

dengan tujuan mencegah sperma yang lain masuk. Dari kontak ini mengakibatkan

dikeluarkannya enzim lisosomal yang berasal dari granul kortikal. Enzim ini

mencegah terjadinya polisermi (reaksi zona). Sehingga hanya ada 1 spermatozoa yang

dapat menembus oosit dan yang lain hanya bisa menempel pada zona pelusida.6,7

Gambar 4. Proses masuknya sperma ke dalam ovum (fertilisasi).8

Oosit melakukan atau melanjutkan pembelahan meiosis yang kedua segera setelah ada

spermatozoa yang masuk. Salah satu sel anaknya hampir tidak mendapatkan sitoplasma dan

dikenal sebagai badan kutub kedua dan sel anak lainnya disebut oosit definitif.

Kromosomnya tersusun didalam inti vesikuler yang dikenal sebagai pronukleus wanita.

Sementara itu, spermatozoa bergerak maju terus hingga letaknya sangat dekat dengan

pronukleus wanita. Inti spermatozoa membesar dan membentuk pronukleus pria. Sedangkan

ekornya terlepas dan berdegenerasi. Secara morfologis, pronukleus wanita dan pria tidak

5

Page 6: proses kehamilan dan perkembangan embrio

dapat dibedakan lagi dan sesudah itu saling merapat dan kehilangan selaput inti masing-

masing. Pronukleus jantan akan bergerak ke pronukleus betina dimana arah geraknya disebut

copulation path , dan bila pronukleus jantan bisa bertemu dengan pronukleus betina maka

akan terjadi fusi dan proses ini disebut amfimiksis. Pada tahap amfimiksis terjadi peleburan

antara kromosom yang dibawa oleh pronukleus jantan dan betina sehingga terbentuk zigot

yang diploid. Kemudian akan dilanjutkan dengan cleavage atau pembelahan. 6,7,8

Selama masa penyatuan masing-masing pronukleus melakukan sintesis DNA. Segera setelah

sintesis DNA, kromosom tersusun dalam gelendong untuk melakukan pembelahan mitosis

yang normal. 23 kromosom dari ibu dan 23 kromosom ayah membelah sepanjang sentromer

dan kromatid-kromatid yang berpasangan tersebut saling bergerak ke kutub yang berlawanan

sehingga menyiapkan sel zigot yang masing-masing mempunyai jumlah kromosom normal.6,7

CLEAVAGE dan IMPLANTASI

Cleavage merupakan tahap pembelahan. Bisa juga disebut segmentasi. Cleavage terjadi

setelah fertilisasi dan merupakan tahap awal implantasi. Setelah zigot mencapai tingkat dua

sel, ia menjalani serangkaian pembelahan mitosis yang mengakibatkan bertambahnya jumlah

sel dengan cepat. Dari 1 menjadi 2 (sekitar 30 jam setelah fertilisasi), 4 sel (40 jam setelah

fertilisasi), 12-16 sel (setelah 3 hari) dan morula akhir (setelah 4 hari).Zigot membelah

berulang kali sampai terdiri dari berpuluh sel-sel kecil yang disebut blastomer. Setelah 3 hari

setelah pembuahan sel-sel mudigah kembali membelah dan menjadi morula 16 sel. Bentuk

morula ini menyerupai buah murbei.6,7,9

Dinding rahim terdiri atas tiga lapisan yaitu endometrium atau selaput lendir yang melapisi

bagian dalam, miometrium yaitu lapisan tebal yang terdiri dari otot polos, dan perimetrium

yaitu peritoneum yang melapisi dinding sebelah luar. Dari saat masa pubertas (11-13 tahun)

dan masa menopaouse (45-50 tahun) endometrium mengalami perubahan-perubahan berdaur

yang kurang lebih setiap 28 hari yang dibawah kendali hormonal ovarium. Selama terjadi

daur menstruasi ini, endometrium mengalami 3 tahap yaitu fase folikuler, atau proliferatif,

fase sekretorik, atau progestasional, dan fase menstrual. Kalau tidak terjadi pembuahan atau

fertilisasi, endometrium akan mengelupas sehingga dimulai masa menstrual. Kalau terjadi

pembuahan, endometrium mendukung implantasi demi terbentuknya plasenta. Pada saat

6

Page 7: proses kehamilan dan perkembangan embrio

implantasi selaput leher rahim sedang berada dalam fase sekretorik dimana pembuluh nadi

dan kelenjar rahim menjadi berkelok-kelok dan mengandung banyak cairan.6,10

Sel bagian dalam morula akan membentuk masa sel dalam atau inner cell mass dan sel-sel di

sekitarnya membentuk outer cell mass. inner cell mass kemudian akan membentuk

embrioblas atau jaringan embrio yang sebenarnya, dan outer cell mass akan membentuk

trofoblas yang kemudian akan membentuk plasenta.6

Gambar 5. Implantasi.11

Pada saat morula memasuki ronggarahim, cairan mulai menembus zona pelusida dan masuk

ke dalam ruang antar sel yang ada pada inner cell mass. Semakin lama semakin menyatu dan

akhirnya tercipta sebuah rongga yaitu blastokel atau blastomer. Pada tahap tersebut mudigah

disebut blastocyst. Zona pelusida sekarang sudah menghilang sehingga implantasi dapat

dimulai. Menjelang akhir minggu pertama perkembangan, zigot telah melewati tingkat

morula dan blastocyst dan sudah mulai implantasi di selaput lendir rahim.6

7

Page 8: proses kehamilan dan perkembangan embrio

Gambar 6. Potongan Blastocyst.12

Setelah membentuk morula, blastocyst akan berkembang pada hari ke 6 dan menembus atau

mengikis selaput lendir. Enzim yang digunakan dalam proses ini adalah enzim proheolitik

trofoblas. Pada hari ke 8, pada sel trophoblast inner layernya akan berubah menjadi cyto

trophoblast dan outer layernya akan membentuk synsiotrophoblast. Sel cytotrophoblaast

cenderung lebih aktif membelah yaitu dengan pembelahan mitosis. Maka sel akan bermigrasi

ke syncytotrophoblast. Sedangkan pada embrioblastnya, akan membentuk hypoblast yaitu

bagian yang berbatasan dengan blastocystcavity dan epiblast yang berbatasan dengan

amniotic cavity. Pada epbiblast akan membentuk sebuah ruang yang disebut amniotic

cavity. Sel epiblast yang berbatasan dengan cytotrophoblast dinamakan amnioblast. Pada

dinding endometrium yang berbatasan dengan daerah implantasi menjadi edematous dan

peningkatan vascularisasi dimana kelenjar akan mensekresikan mukus dan glycogen.7

Pada hari ke 9, blastocyst tertanam lebih dalam. Luka bekas penembusan pada permukaan

epitel ditutup oleh fibrin coagulum. Pada daerah syncyotrophoblast terdapat vakuola-vakuola

yang dimana menyatu akan membentuk lakuna atau lacunar stage. Pada hypoblast

membentuk suatu membran tipis yaitu excocoelomic (heusers) membrane sedangkan

exocoelomic membran bersama dengan hypotrophoblast akan membentuk exoocoelomic

cavity atau primitive yolk sac.6,13

Pada hari ke 11-12, blastocyst telah tertanam seluruh nya di dalam stroma endometrium.

Kapiler endometrium berdilatasi dan kongesti mebentuk sinusoid. Synctiotrphoblast akan

masuk lebih dalam lagi dan mengerosi endotel kapiler maternal sehingga darah maternal akan

mengalir ke trophoblast lacuna sehinga proses ini dinamakan uteroplacental circulation.

8

Page 9: proses kehamilan dan perkembangan embrio

Diantara permukaan dalam cytotrophoblast dengan permukaan luar exocoelomic cavity akan

terbentuk sel-sel atau derivat yolk sac yang kemudian akan membentuk extra embrionic

mesoderm. Extra embrionic mesoderm yang melapisi cytotrophoblast dan amnion extra

embrionic somatic mesoderm dan yang melapisi yolk sac extra embrionic splanchinc

mesoderm akan membentuk extra embrionic cavity (chorionic cavity). Terjadi pula suatu

proses decidua reaction dimana dinding endometrium menjadi banyak glycogen dan lipid

serta terjadii edem dan sek-sel endometrium menjadi polyhedral.6

Pada hari ke 13, luka pada permukaan endometrium telah sembuh. Namun terkadang terjadi

pendarahan di tempat implantasi karena meningkatnya aliran darah ke dalam ruang lakuna.

Maka pada kira-kira hari 28 daur haid pendarahan ini sempat disangka haid biasa. Tropoblast

ditandai dengan munculnya struktur vili. Sel-sel sitotrophoblast berploriferasi dan menembus

dinding synsiotrophoblast sehingga akan terbentuk silinder-silinder yang dibungkus

sinsitium maka dinamakan primary villi. Hypoblast menghasilkan sel yang akan bermigrasi

kedalam exocoelomic membrane dan sel ini akan membentuk secondary yolk sac (definitive

yolk sac) dan exocoelomic cavity (primitive yolk sac) akan membentuk exocoelomic cyst.

Pada perkembangan ke 13, extra embrionic cavity (choironic cavity akan semakin membesar.

Sedangkan extraembrionic mesoderm akan membentuk choironic plate. Penghubung antara

trophoblast dengan embrioblast adalah conecting stalk.6,7

TERBENTUKNYA PLASENTA

Setelah hari ke 13, perkembangan selanjutnya adalah kemungkinan terbentuknya plasenta.

Awalnya, vili-vili melapisi permukaan chorion. Kemudian villi yang terdapat pada embryonic

pole berkembang pesat membentuk chorion fondosum yang merupakan bagian yang tidak

berkembang yang dinamakan chorion laeve. Pada tahap ini endometrium akan berkembang

menjadi decidua. Decidua yang berhubungan dengan chorion dinamakan decidua basalis.

Sedangkan decidua yang tidak berhubungan dengan embryo disebut decidua capsularis.

Pada akhirnya, chorion fondosum dengan decidua basalis akan membentuk placenta.

Sedangkan chorion laeve bersatu dengan amniotic membrane membentuk selaput

ketuban.7,14

9

Page 10: proses kehamilan dan perkembangan embrio

FUNGSI PLASENTA:

1)Memiliki sifat nutritif (pemberian makan) baik protein, karbohidrat, garam-garam

anorganik, dan darah maternal yang dibawa dari plasenta ke fetus. 2)Sebagai pertukaran zat

lain: respirasi, pertukaran oksigen dari darah maternal yang berdifusi melalui plasenta ke

fetus, pengeluaran sisa-sisa metabolisme yang akan bermodifikasi menjadi plasenta kembali.

3)Sebagai pelindung dimana plasenta bersifat selektif permeable sehingga hanya bisa

ditembus oleh partikel-partikel tertentu sehingga bakteri dan partikel lain tidak dapat masuk.

5)Sebagai penghasil hormon HCG.9

GASTRULASI

Gastrulasi terjadi pada minggu ketiga. Gastrulasi merupakan proses yang membentuk tiga

lapisan germinal pada embrio. Lapisan-lapisan tersebut adalah ektoderm, mesoderm, dan

endoderm. Tahap gastrulasi diawali dengan pembentukan primitive streak pada permukaan

epiblas. Ujung kepala pada primitive streak dinamakan primitive node yaitu daerah yang

sedikit meninggi di sekeliling primitive pit. Pada potongan melintang melalui daerah sulkus

primitive (primitive groove) tampak bahwa sel-sel terbentuk seperti botol dan bahwa muncul

sebuah lapisan sel baru diantara epiblas dan hipoblas. Sel-sel epiblas berpindah mengikuti

garis primitf untuk membuat mesoderm dan entoderm intraembrional dan kemudian sel-sel

ini menjadi berbentuk seperti botol, memisahkan diri dari epiblas dan menyisip dibawahnya.

Pergerakan menyisip ini dikenal sebagai invaginasi. Sel-sel yang tetap berada diepiblas

kemudian membentuk ectoderm. Dengan demikian epiblas walaupun terjadi proses

gastrulasi, merupakan sumber dari semua lapisan germinal pada embrio (ektoderm,

mesoderm dan endoderm).6,15

MASA EMBRIONIK (minggu ke 3 sampai ke 8)

DERIVAT ECTODERM

Pada awal permulaan minggu ketiga, lapisan ectoderm berbentuk cakram datar atau neural

plate. dengan terbentuknya notokord dan karena pengaruh induktifnya, ektoderm yang

terletak diatas notokord menebal membentuk neuroektoderm , dan induksi pembentukan

10

Page 11: proses kehamilan dan perkembangan embrio

neuroeltoderm disebut proses neurulasi. Neurulasi adalah preoses dimana neural plate

membentuk neural tube.6

Ectoderm dapat dibagi dalam dua bagian yaitu ektoderm permukaan dan neuroektoderm.

Ektoderm permukaan akan membentuk epidermis, rambut, kuku dan susu, kelenjar hipofisis

anterior, email gigi, telinga dalam, dan lensa. Sedangkan neuroektodermn akan membentuk

tabung neural atau neural tube yang selanjutnya membentuk sistem syaraf pusat, retina,

epifise, dan hipofisis posterior. Selain itu juga membentuk krista neural, ganglion, dan syaraf

kranial serta sensoris.9

Pada akhir minggu ke3, neural plate dibagian lateral membentuk lipatan (neural fold) dan

dibagian tengahnya mengalami depressi (neural groove). Neural fold nantinya akan saling

mendekat dan bersatu membentuk somit. Neuropores anterior (cranial) menutup pada hari ke

25 dimana telah terbentuk 18-25 somit sedangkan neuropores post (caudal) menutup pada

hari ke 28 dimana telah terbentuk 25 somit. Apabila neural tube telah tertutup total, maka

bisa dikatakan bahwa proses neurulasi selesai.7

Pada hari ke 28 (embrio berukuran 3mm), pada daerah neural tube akan terbentuk 3

gelembung otak yaitu proenchephalon, mesencephalon, dan rhombencephalon. Selain itu juga

terjadi perlekukan yaitu chepalic flexure dan cervical flexure. Pada hari ke 32, 3 gelembung

otak akan berkembang menjadi 5 gelembung otak. Proenchephalon (telencephalon,

diencephalon), mesencephalon (mesencephalon), rhombencephalon (metenchephalon,

myelencephalon). Telecephalon berkembang menjadi hemisphere cerebri. Diencephalon

berkembang menjadi optic vesicle, epiphysis, hypophysis. Mesenchephalon akan

berkembang menjadi corpora quadrigemina. Metenchephalon akan menjadi spon dan

cerebellum. Myelencephalon akan menjadi medulla oblongata.7

DERIVAT MESODERM

Lapisan mesiderm merupakan lapisan antara ektoderm dengan endoderm. Pada hari ke 17,

mesoderm akan berploriferasi dan menebal membentuk paraxial mesoderm. Namun di bagian

lateral, mesoderm masih tipis sehingga disebut lateral plate. pada bagian lateral plate,

terbentuklah intercellular cavity sehingga lapisan akan terbagi dua yaitu somatic or parietal

mesoderm layer yang melapisi amnion dan splamchinic atau visceral mesoderm layer yang

akan melapisi yolk sac. Kedua lapisan ini akan membentuk ekstraembrionic cavity.7

11

Page 12: proses kehamilan dan perkembangan embrio

Pada minggu ke 3 paraxial mesoderm membentuk segmen-segmen somitomeres hari ke 20

dimana terbentuk somit pertama. Jumlah somit dapat dipakai untuk menentukan umur

embrio. Somit kemudian akan berdeferensiasi menjadi sclerotome (tendon, kartilago,

komponen tulang), myotome (komponen otot), dermatome (dermis bagian belakang).7

Pada intermediet mesoderm akanmembentuk neprothomes. Lateral plate mesoderm juga akan

berkembang menjadi parietal (somatic) dan visceral (splanchinic). Sedangkan parietal sendiri

yang memiliki sel parietal mesoderm membentuk membran mesothelial/serous

(peritonel,pleura,pericardium, cairan serosa, dermis depan dengan anggota tubuh, tulang dan

jaringan penyambung anggota tubuh dan sternum. Bagian vixceralnha, bersama endoderm

membentuk dinding sel cerna dan membentuk membran serosa yang melapisi organ. Pada

derivat ini pula terbentuk pembuluh darah yang melalui dua cara yaitu vasculogenesis dan

angiogenesis.7

DERIVAT ENDODERM

Derivat utama pada lapisan endoderm adalah trac gastrointestinal. Lapisan mesoderm

melapisi permukaan ventral dari embrio dan yolk sac. Dengan bertambah panjangnya embrio

maka akan terjadi suatu lipatan yang terjadi didaerah cephalic dan caudal embrio ke arah

ventral sehingga menyebabkan lateral body fold terus bergerak menuju keventral dan

menarikamnion ikut serta makan ventral body wall menutup sempurna. Namun daerah

umblical tidak. Dengan begitu terbentuk pula gut tube yang dibagi tiga yaitu fore gut, mud

gut, hind gut. Bisa dikatakan bahwa pada derivat endoderm akan terbentuk epitel yang

melapisi tract respiratory, parenkim thyroid, para thyroid, liver, dan pancreas, stroma, tonsil,

epitel yang melapisi urinari bladder dan urethra, epitel yang melapisi thympanic cavity dan

auditory tube.7,9

PERKEMBANGAN EMBRIONIK

Massa yang dimulai dari awal bulan ketiga hingga akhir kehidupan dalam rahim dikenal

sebagai masa janin. Masa ini di tandai dengan penyempurnaan jaringan dan organ serta

pertumbuhan tubuh yang cepat. Panjang janin biasanya disebutkan sebagai panjang puncak

kepala-bokong (PBB) atau sebaliknya puncak kepala-tumit (PPT), ukuran dari vertex kepala

sampai ke tumit (tinggi berdiri). Ukuran, yang dinyatakan dalam sentimeter ini kemudian di

hubungkan dengan umur janin yang dinyatakan dalam minggu atau bulan. Secara umum

12

Page 13: proses kehamilan dan perkembangan embrio

lamanya kehamilan diperhitungkan 280 hari atau 40 minggu setelah hari pertama haid

terakhir, atau lebih tepat, 226 hari atau 38 minggu setelah pembuahan.2

13

Page 14: proses kehamilan dan perkembangan embrio

Gambar 7. Perkembangan Embrio Manusia.15

Gambar 8. Perkembangan Embrio Manusia.16

PERKEMBANGAN TIAP-TIAP BULAN

14

Page 15: proses kehamilan dan perkembangan embrio

Gambar 9. Perkembangan Embrio Manusia.16

Salah satu perubahan yang paling mencolok selama masa janin adalah pertumbuhan kepala

yang relative lebih lambat dibandingkan dengan bagian tubuh lainnya. Selama bulan ketiga,

wajah janin semakin menyerupai manusia, mata yang mula-mula menghadap ke lateral,

menjadi terletak di permukaan ventral wajah dan telinga mendekati letak definitifnya

disamping kepala. Pada minggu ke 12 alat kelamin luar berkembang sedemikian rupa

sehingga jenis kelamin janin dapat ditentukan dengan pemeriksaan luar (USG atau ultra sono

grafi). Pada bulan keempat dan kelima, janin memanjang dengan cepat. Janin dibungkus

oleh rambut-rambut halus yang disebut rambut lanugo; alis mata dan rambut kepala juga

dapat dilihat. Pada bulan kelima, gerakan janin biasanya jelas dapat dirasakan oleh ibunya.

Pada bulan keenam, kulit janin kemerah-merahan dan terlihat berkeriput, karena tidak ada

jaringan ikat dibawah kulit. Kemudian menjelang akhir kehidupan dalam rahim, kulit

dibungkus oleh zat lemak keputih-putihan (verniks kaseosa) yang terbentuk dan produk-

produk sekresi kelenjar sebum. Masa janin berlangsung dari kehamilan minggu 9 sampai saat

kelahiran. Pada akhir bulan kesembilan, kepala telah mendapatkan ukuran-ukuran lingkar

terbesar pada semua bagian tubuh, suatu hal yang tepenting berkenaan dengan lewat tidaknya

janin melalui jalan lahir. Pada saat lahir, berat badan janin antara 3000-3400 gram. Apabila

bayi dilahirkan lebih dini, mereka digolongkan sebagai premature, bila dilahirkan lewat

waktunya, dianggap postmatur. Secara umum, lama kehamilan janin cukup bulan dianggap

280 hari atau 40 minggu setelah hari pertama haid terakhir, atau lebh tepatnya 266 hari atau

38 minggu setelah pembuahan.6

KESIMPULAN

15

Page 16: proses kehamilan dan perkembangan embrio

Suatu kehamilan tidak terjadi begitu saja. Banyak tahap-tahapan yang merupakan proses

penting yang terjadi dalam pembentukan janin. Diawali dengan pertemuan sel sperma dengan

sel telur dalam rahim wanita. Dimana sel sperma harus melewati beberapa tahap untuk dapat

membuahi. Oleh sebab itu dapat dikatakan bahwa suatu kehamilan melibatkan banyak proses

antara lain fertilisasi, implantasi, gastrulasi, masa embrionik dan masa janin, yang masing-

masing memiliki perkembangannya sendiri. Sehingga dengan perkembangan dan tahapan

tersebut, sepasang suami istri dapat memahami mengenai perkembangan embrio yang

sesungguhnya.

DAFTAR PUSTAKA

1. Sloane E. Anatomi dan fisiologi untuk pemula. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC; 1995.h. 345-8.

2. Othman R. Spermatogenesis dan oogenesis. Diunduh dari

http://cikgurozaini.blogspot.com/2011/06/spermatogenesis-and-oogenesis.html, 25

Januari 2014.

3. Lugtyastyono. Pembelahan sel. Diunduh dari http://biologiklaten.wordpress.com/bab-

21-sist-reproduksi-xi/, 25 Januari 2014.

4. Diunduh dari http://medblog.medlink-uk.net/laurasmall/files/2012/11/oogenesis.jpg,

25 Januari 2014.

5. Manuaba IGB. Ilmu kebidanan, penyakit kandungan, dan keluarga berencana untuk

pendidikan bidan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC; 1998.h. 95-8.

6. Sadler TW. Embriologi kedokteran langman. Edisi ke 7. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 1996. 29-30.

7. Priastini R, Hartono B, Dewajanthi AM, dkk. Bahan kuliah biologi blok 4 dasar

biologi sel 2. Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana; 2013.

8. Heffner LJ, Schust DJ. Sistem reproduksi. Edisi ke-2. Jakarta: Erlangga Medical

Series; 2005.h. 43-7.

9. Priastini R, Hartono B. Buku ajar biologi kedokteran. Edisi ke-3. Jakarta: Universitas

Kristen Krida Wacana; 2013.205-6.

10. Benson RC, Pernoll ML. Buku saku obstetri dan ginekologi. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC; 1994.h. 52-6.

16

Page 17: proses kehamilan dan perkembangan embrio

11. Implantasi hari ke 8. Diunduh dari http://www.bing.com/images/search?

q=implantasi+hari+ke+8&go=&qs=ds&form=QBIR#view=detail&id=156081114EA

444BDED71649EF9F75570FDA8C686&selectedIndex=3, 25 Januari 2014.

12. Suyono J. Embriologi kedokteran langman. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC;2000.h.20-36, 43-87.

13. Manuaba IBG, Manuaba IAC, Manuaba IBGF. Pengantar kuliah obstetri. Jakarta:

Penerbit Buku Kedokteran EGC; 2003.h. 98-104.

14. Henderson C, Jones K. Buku ajar kebidanan. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran

EGC; 2001.h. 132-5.

15. Syahrum MH, Kamaludin, Tjkronegoro A. Reproduksi dan embriologi: dari satu

menjadi organism. Jakarta: Balai Penerbit FKUI;1994.h. 64-73.

16. Sherwood L. fisiologi manusia. Edisi ke-6. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC;

2012.h.851-2.

17