Proposal Ta Ajat Dan Bagus
-
Upload
kamil-mustofa -
Category
Documents
-
view
111 -
download
4
Transcript of Proposal Ta Ajat Dan Bagus
Rekondisi Mesin Bubut tipe Emco Maximat V13
Turning Machine Recondition type Emco Maximat V13
Proposal Tugas Akhir Mahasiswa Diploma III
diajukan oleh :
Ajat Suryanto NIM : 091211001
Tubagus Suherman NIM : 091211059
Kepada
PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN
JURUSAN TEKNIK MESIN
POLITEKNIK NEGERI BANDUNG
April, 2012
Rekondisi Mesin Bubut tipe Emco Maximat V13
Turning Machine Recondition type Emco Maximat V13
diajukan oleh :
Ajat Suryanto NIM : 091211001
Tubagus Suherman NIM : 091211059
Telah disetujui oleh :
Calon Pembimbing I,
Undiana Bambang, SST.,M.eng NIP. 195702121983031003 Tanggal : .......................
Calon Pembimbing II,
Bernard Lalel, SST.NIP. 196410091992031001 Tanggal : ..........................
ABSTRAK
Fungsi mesin bubut dalam suatu proses produksi merupakan suatu hal yang sangat
penting. Kondisi mesin yang telah berusia lebih dari 25 tahun dan kurang baiknya
perawatan dapat berpengaruh besar terhadap hasil dari produksi mesin bubut tersebut.
Oleh karena itu dibutuhkan suatu rekondisi mesin bubut agar kinerja mesin bubut
tersebut dapat kembali sesuai dengan spesifikasi awal.
Pelaksanaan perbaikan atau rekondisi mesin bubut tersebut meliputi proses
pemeriksaan kondisi mesin bubut yaitu : fungsi setiap komponen, sistem kelistrikan,
transmisi, posisi geometris mesin bubut tersebut, serta perbaikan dan penggantian
terhadap komponen-komponen yang telah rusak. Hal yang penting lainnya untuk
dilaksanakan tugas akhir ini adalah pembuatan dokumen rekondisi tersebut agar dapat
dipakai sebagai acuan bila akan dilakukan kegiatan serupa pada mesin yang lain.
Dengan tercapainya proses rekondisi mesin bubut tersebut diharapkan kondisi
mesin dapat kembali seperti awal pemakaian mesin dan kinerja dari mesin bubut
tersebut diharapkan dapat bekerja secara optimal, sehingga hasil dari produksi mesin
bubut tersebut dapat menghasilkan suatu produk yang baik. Dengan adanya dokumen
yang berisikan data dan sfesifikasi mesin bubut tersebut diharapkan nantinya berguna
untuk pengguna mesin dan proses perawatan terhadap mesin.
Kata kunci : Rekondisi, kelistrikan, uji geometris, transmisi, dan dokumen mesin.
I. Latar Belakang Masalah
Mesin bubut konvensional merupakan suatu mesin yang dapat digunakan
untuk proses produksi suatu barang. Proses produksi suatu barang tentunya akan
mengutamakan kualitas yang baik dari barang tersebut. Kualitas yang baik dari
suatu barang tersebut mencakup kepresisian, kehalusan permukaan, ketegaklurusan
dan lain sebagainya sampai mencapai tingkat toleransi yang telah diijinkan yang
berpengaruh terhadap kualitas barang tersebut.
Dalam memenuhi segala kebutuhan tersebut, yaitu mendapatkan kualitas
suatu produk yang baik, maka kondisi mesin harus dalam keadaan baik. Usia mesin
yang telah mencapai usia lebih dari 25 tahun, kondisi mesinnya harus mendapatkan
suatu perawatan yang baik dan rekondisi guna menghasilkan suatu produk yang
sama dengan kondisi awal pemakaian mesin tersebut.
Pelaksanaan perbaikan atau rekondisi mesin bubut ini adalah pemeriksaan
terhadap fungsi setiap komponen-komponen mesin yang meliputi : fungsi setiap
komponen utama dan komponen tambahan mesin, sistem kelistrikan, transmisi serta
posisi geometris mesin bubut tersebut. Untuk komponen yang telah rusak ataupun
tidak berfungsi dengan baik maka akan dilakukan proses penggantian komponen.
Setelah dilakukan proses rekondisi maka akan dilakukan proses pengujian
terhadap semua hal yang telah dilakukan perbaikan atau rekondisi. Selain melakukan
proses rekondisi maupun pengujian maka hal yang penting lainnya yang akan
dilakukan adalah pembuatan dokumen mesin bubut tersebut agar dapat dipakai
sebagai acuan bila akan dilakukan kegiatan serupa pada mesin yang sama.
II. Tujuan Penulisan
Tujuan pelaksanaan tugas akhir diuraikan sebagai berikut :
1. Untuk menjadikan kinerja mesin bubut Emco Maximat V13 no.6 kembali
seperti kinerja pada saat awal pemakaian mesin bubut tersebut.
2. Membuat dokumen rekondisi mesin bubut tipe Emco Maximat V13.
III. Ruang Lingkup dan Batasan Masalah
Ruang lingkup dalam Rekondisi Mesin Bubut tipe Emco Maximat V13 ini
meliputi :
1. Perawatan dan perbaikan pada sistem kelistrikan mesin bubut.
2. Pemeriksaan uji geometris pada mesin bubut.
3. Perawatan dan perbaikan pada transmisi mesin bubut.
4. Pembuatan sparepart pada mesin bubut.
5. Pembuatan dokumen rekondisi mesin bubut tipe Emco Maximat V13.
Batasan masalah yang akan digunakan dalam rekondisi mesin bubut Emco
Maximat V13 ini meliputi :
1. Membongkar, meneliti dan menganalisa kerusakan pada mesin bubut.
2. Pemilihan mesin yang akan digunakan.
3. Merencanakan penggantiaan dan atau pembuatan komponen-komponen
yang rusak pada mesin bubut. Sehingga fungsi mesin kembali seperti awal
pemakaian mesin.
IV. Landasan Teori
Mesin perkakas merupakan mesin yang digunakan untuk mengerjakan
benda kerja dengan bentuk tertentu yang diinginkan dan dikehendaki. Salah satu
klasifikasi mesin perkakas berdasarkan bentuk dan kegunaannya adalah mesin
bubut.
1. Pengertian mesin bubut
Mesin bubut adalah mesin yang mempunyai gerakan utama berupa gerakan
spindle dan gerakan pemakanan.
Bagian-bagian utama dari mesin bubut adalah alas mesin, kepala tetap,
kepala lepas, dan eretan.
Alas Mesin
Yang dimaksud alas mesin adalah kerangka utama mesin bubut, yang
diatas kerangka tersebut eretan serta kepala lepas bertumpu serta bergerak,
adapun alur alas mesin (bed) berbentuk V ; datar atau rata.
Kepala Tetap
Di dalam kepala tetap, spindle utama terpasang pada bantalan,
fungsinya untuk memindahkan putaran ke benda kerja, spindle harus
terpasang kuat dan terbuat dari baja yang kuat, pada umumnya bagian dalam
spindel dibuat berlubang.
Kepala Lepas
Kepala lepas dipakai sebagai penyangga benda kerja yang panjang,
mengebor dan meluaskan lubang (reamer), kepala lepas dilengkapi dengan
kerucut morse, gunanya untuk memasang alat-alat yang akan dipasang pada
kepala lepas seperti: bor, reamer, senter jalan dan lain-lain.
Eretan
Eretan terdiri dari: sadel/pelana, eretan melintang, eretan kombinasi,
pemegang pahat, kotak apron. Eretan adalah penopang utama dan pembawa
pahat bubut, yang dapat disetel, eretan ini terdiri dari: sadel, eretan melintang,
eretan atas dengan penjepit pahat dan apron (kotak mekanik pengatur).
2. Uji geometris
Ada beberapa konsep dasar dalam pengujian ketelitian geometris mesin
perkakas, yaitu :
1) Kelurusan (straightness).
Suatu garis dinyatakan lurus apabila harga perubahan dari jarak
antara titik-titik pada garis itu terhadap satu bidang proyeksi yang sejajar
terhadap garis, selalu di bawah suatu harga tertentu. Pengujian terhadap
kelurusan terdiri dari:
- Kelurusan atara dua bidang.
- Kelurusan masing-masing komponen.
- Kelurusan gerakan tiap komponen dan antar komponen.
Ada tiga macam metode yang dapat dipakai untuk mengukur
kelurusan tersebut yaitu, straight edge, spirit-level, dan autocollimator.
2) Kesejajaran (Parralelisme)
Jenis-jenis kesejajaran yang perlu dites (diuji) adalah :
Kesejajaran antar bidang yang ada pada mesin perkakas.
Kesejajaran gerakan antara komponen-komponen mesin.
Kesejajaran antara sumbu-sumbu.
Kesejajaran antara sumbu dengan bidang mesin perkakas.
3) Ketegaklurusan.
Dua bidang, dua garis lurus atau satu garis lurus dan sebuah bidang
dinyatakan tegaklurus satu terhadap yang lain, apabila penyimpangan
kesejajaran terhadap sebuah harga tegaklurus baku tidak melampaui suatu harga
tertentu.
Jenis jenis ketegaklurusan yang perlu dites pada mesin perkakas adalah :
(1) Ketegaklurusan gerakan–gerakan komponen mesin.
(2) Ketegaklurusan antara garis lurus dan bidang.
(3) Ketegaklurusan antara sumbu dengan sumbu.
4) Penyimpangan Rotasi
Penyimpangan rotasi banyak sekali terjadi pada mesin-mesin perkakas,
karena sebagian besar dari mesin perkakas memakai prinsip kerja rotasi,
walaupun dari prinsip rotasi tersebut banyak yang diubah menjadi prinsip
translasi. Dengan demikian penyimpangan adalah :
(1) Out of Round.
Yaitu penyimpangan relatif terhadap bentuk lingkaran suatu
komponen yang diukur dalam satu bidang yang tegak lurus terhadap sumbu
bentuk lingkaran.
(2) Penyimpangan Radial Perputaran.
Yaitu bila sumbu geometris benda putar tidak berimpit dengan sumbu
putarnya.
(3) Camming.
Yaitu bila permukaan dari benda putar tidak tegak lurus terhadap
sumbu putar benda tersebut berputar.
3. Transmisi
Untuk mentransmisikan daya dan putaran dari motor penggerak ke
mesin/alat yang digerakan, maka diperlukan suatu elemen yang dapat
mentransmisikan daya maupun putaran tsb.
Elemen tersebut antara lain :
1. Sabuk (Belt)
2. Rantai (Chain)
3. Roda gigi (Gear)
Pemakaian ke tiga elemen tersebut (Belt, Chain, Gear) tentunya
disesuaikan dengan penggunaan dan kebutuhan yang diperlukan.
Jenis belt yang dipakai pada mesin bubut ada 2, yaitu :
1. Transmisi sabuk penggerak (Belt)
Jarak yang jauh antara 2 buah poros sering tidak memungkinkan
transmisi langsung dengan menggunakan roda gigi. Untuk kondisi seperti ini,
cara transmisi yang dapat diterapkan adalah dengan menggunakan Belt atau
Chain yang dibelitkan sekeliling puli atau sprocket pada poros.
Transmisi belt dapat dibagi menjadi 3 macam :
a. Sabuk datar (Flat belt)
b. Sabuk-V (V-belt)
c. Sabuk bergigi (Toothed belt)
2. Transmisi roda gigi
Roda gigi secara umum merupakan suatu mekanisme yang dipergunakan
untuk memindahkan elemen mesin yang satu ke gerakan elemen mesin yang lain.
Selain itu roda gigi berfungsi mengubah jumlah putaran dan momen putar
mesin, daya mesin serta mengatur keduanya untuk kebutuhan kerja mesin.
Sebuah kotak transmisi pada prinsipnya terdiri atas tiga bagian, yaitu :
Poros penggerak
Poros yang digerakkan
Rangka pengikat
4. Kelistrikan
Motor Dahlander
Mesin induksi 3 fase sangat kuat dan cirinya yang bebas kerusakan
karena kesederhanaan ; merupakan jenis motor yang paling banyak digunakan
untuk pemakaian industri. Di sini hanya terdapat 3 bagian penting yaitu :
gulungan stator dan rotor sangkar hubung singkat (squirrel cage). Namun
demikian, terdapat banyak ciri – ciri tambahan.
Motor dahlander adalah motor dengan 2 putaran. Adanya 2 macam
lilitan yang terpisah menyebabkan motor 3 fasa untuk 2 macam putaran
mempunyai ukuran yang jauh lebih besar. Hal ini akan terlihat apabila
dibandingkan dengan motor 3 fasa yang hanya mempunyai 1 putaran dengan
daya yang sama.
Pada motor dahlander kecepatan tinggi hubungan yang digunakan
adalah hubungan bintang (Y). Hubungan ini akan menghasilkan pembentukan
kutub yang lebih sedikit, sehingga akan diperoleh putaran motor yang lebih
tinggi.
Gambar 2. Rangkaian Motor Dahlander
V. Metodologi Penyelesaian Masalah
Tidak
Ya
Mulai
Studi pustaka
Perencanaan konsep
Identifikasi masalah
Analisis & pemecahan masalah
perbaikan
pengujian
Pembuatan dokumen
Pembuatan laporan
selesai
Berfungsi dengan baik
1. Studi Pustaka
Pengambilan dan pencarian data dari beberapa referensi buku yang ada, serta
membandingkan dari beberapa rancangan yang dinilai paling baik.
2 Perencanaan Konsep
Perencanaan langkah-langkah konsep kegiatan yang akan dilakukan.
3. Identifikasi Masalah
Pemeriksaan terhadap masalah-masalah yang terjadi pada mesin
4. Analisis dan Pemecahan Masalah
Menganalisa masalah-masalah yang teridentifikasi pada mesin sehingga dapat
di ambil suatu tindakan untuk mengatasi masalah-masalah tersebut.
5. Perbaikan
Melakukan tindakan perbaikan kinerja mesin berdasarkan hasil dari analisa
masalah.
6. Pengujian
Melakukan evaluasi kinerja mesin hasil dari suatu perbaikan.
7. Pembuatan Dokumen
Pembuatan arsip hasil dari pengujian mesin berdasarkan rangkaian pekerjaan.
8. Pembuatan Laporan
Laporan hasil dari proses rekondisi mesin.
VI. Jadwal TA
No Kegiatan
Jadwal Pelaksanaan Proyek Akhir
Februari Maret April Mei Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1Studi
Literatur
2Pemeriksaan
Mesin
3 Analisa Data
4Perbaikan &
pengujian
5
Pembuatan dokumen &
Laporan
No Nama Alat Spesifikasi JumlahHarga
Total Keterangan Satuan
1Kontaktor
- 7 Rp.150.000 Rp.1.050.000
2Tombol Emergency
- 1 Rp.25.000 Rp.25.000
3Tombol ON
- 1 Rp.25.000 Rp 25.000
4Tombol OFF - 1 Rp.25.000 Rp.25.000
5Micro Switch - 2 Rp.25.000 Rp.50.000
6Gear Tooth Belt
- 1 Rp.200.000 Rp.200.000tersedia
7Bearing
1) taper roller bearing
32010XC/P6 1 Rp.2.000.000 Rp.2.000.000 tersedia
32012XC/P5 1 Rp.2.000.000 Rp.2.000.000 tersedia
2)ball bearing6206-2Z 2 Rp.50.000 Rp.100.000 tersedia
6004-2Z 1 Rp.50.000 Rp.50.000 tersedia
6203-2RS 1 Rp.50.000 Rp.50.000 tersedia
3)needle bearing NK25/20 1 Rp.41.000 Rp.41.000 tersedia
4) thrust ball bearing
51102 2 Rp.219.000 Rp.438.000 tersedia
51103 1 Rp.243.000 Rp.243.000 tersedia
8 Tool post EMS 1 Rp.80.000 Rp.80.000 tersedia
Total Rp.6.377.000VII. Rincian Biaya
Biaya Rekondisi
Biaya Pembuatan Laporan :
No Nama Satuan Harga
1 Pembuatan Laporan TA 3 jilid Rp.300.000
2 Proposal TA 1 jilid Rp.10.000
3 Transportasi - Rp.100.000
4 Biaya cadangan - Rp.200.000
Total Rp. 610.000
Biaya Keseluruhan :
Total Biaya Keseluruhan Rp.6.987.000
VIII. Daftar Pustaka
Bagiasma, Komang Pengantar Pengujian Ketelitian Geometrik Mesin Perkakas, Laboratorium Teknik Produksi dan Metrologi Industri, Jurusan Teknik Mesin ITB 1982.
dunia-listrik.blogspot.com . “ Si stem 3 fasa” . http://dunia-
listrik.blogspot.com/2009/01/sistem-3-fasa . T anggal unduh : 20 januari
2012 .
vxb.com . “ B earing” . http://www.vxb.com/page/bearings/PROD/Kit7854 .
T anggal unduh : 19 januari 2012 .
filesking.net . “Uji Geometris” . www.filesking.net/pdf/ uji - geometris . T anggal
unduh : 20 Januari 2012 .
w ikipedia.org . “ M esin B ubut” . id.wikipedia.org/wiki/ Mesin _ bubut. T anggal
unduhan : 20 Januari 2012 .