Proposal Supervisi Tanjung

25
PROPOSAL SUPERVISI PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN IIK BHAKTI WIYATA KEDIRI DI RUANG TANJUNG RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI Oleh : 1. ANDREAS ABAN 2. CRISTIAN ADI NUGROHO 3. DAVID BAYU WIBOWO 4. ELDA VILANTI 5. ERIKA MARIA FRANSISKA 6. FRANSISCA INA LOY 7. MARIA MAGDALENA YADHA 8. QOMMAR ENDRO NURCAHYONO 9. RIYONO 10. SILVIA FAHIK 11. WINDA SETYAWATI 12. YUAN GURUH PRATAMA

description

Fdadthgczdtyhvxzaethh fxsrgjjbcsse hcssrgyjjbcxss hcdertyujjbvd hvddghjjnbcxzsqweryuioppkjbcxs gzseghvjfy hdsryhgfdsefghhvcdd hvddghgfdgh

Transcript of Proposal Supervisi Tanjung

PROPOSALSUPERVISI

PRAKTIK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN

IIK BHAKTI WIYATA KEDIRI

DI RUANG TANJUNG RSUD GAMBIRAN KOTA KEDIRI

Oleh :

1. ANDREAS ABAN

2. CRISTIAN ADI NUGROHO

3. DAVID BAYU WIBOWO

4. ELDA VILANTI

5. ERIKA MARIA FRANSISKA

6. FRANSISCA INA LOY

7. MARIA MAGDALENA YADHA

8. QOMMAR ENDRO NURCAHYONO

9. RIYONO

10. SILVIA FAHIK

11. WINDA SETYAWATI

12. YUAN GURUH PRATAMA

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI NERS

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

INSTITUT ILMU KESEHATAN BHAKTI WIYATA

KEDIRI

2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Sedangkan manajemen keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan untuk memberikan asuhan keperawatan secara professional. Dimana didalam manajemen tersebut mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap staf, sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan keperawatan yang seefektif dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga dan masyarakat. Supervisi keperawatan merupakan kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan, dan perawatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat. Tujuan supervisi adalah pemenuhan peningkatan pelayanan pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas. RSUD Gambiran Kediri kegiatan supervisi telah dilakukan oleh kepala ruangan terhadap perawat di ruangan tersebut. Dalam pelaksanaannya kegiatan supervisi yang dilakukan sudah terjadwal dengan baik, namun belum ada format penilaian yang baku untuk kegiatan supervisi dan hasilnya belum terdokumentasikan dengan baik. Hasil dari supervisi yang dilakukan masih terbatas disampaikan secara lisan oleh kepala ruangan kepada perawat yang disupervisi.

Bila kegiatan supervisi ini telah dilakukan dan didokumentasikan dengan terstruktur serta terdapat format penilaian supervisi yang jelas, maka akan dicapai hasil yang maksimal, karena kepala ruangan akan memiliki catatan kinerja perawat untuk perbaikan selanjutnya, dan perawat yang disupervisi juga akan memiliki catatan kinerja sebagai bahan evaluasi diri. Dengan demikian maka akan mudah untuk dilakukan upaya perbaikan dalam pelayanan keperawatan. Namun bila kegiatan supervisi tidak dilakukan secara terstruktur dan terdokumentasi dengan baik serta tidak ada format penilaian untuk supervisi yang baku, maka bentuk evaluasi yang dilakukan tidak bias dilaksanakan secara berkelanjutan karena tidak adanya catatan yang digunakan sebagai bahan evaluasi secara terstruktur.

Berdasarkan keadaan tersebut, maka kami mencoba untuk melaksanakan kegiatan supervisi di Ruang Flamboyan (bedah) yang dilakukan secara terstruktur dan terdokumentasi sesuai dengan prosedur yang ada. Selain itu kami juga membuat format penialaian supervisi yang jelas untuk memudahkan kepala ruangan melakukan evaluasi selanjutnya. Kegiatan ini dilaksanakan oleh mahasiswa Profesi Ners Institut Ilmu Kesehatan Bhakti Wiyata Kediri dengan pembagian peran masing-masing sesuai struktur yang ada.B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Setelah melakukan tindakan supervisi keperawatan mahasiswa mampu mengaplikasikan peran kepala ruangan sebagai supervisor dan peran perawat primer maupun perawat associate di Ruang Tanjung RSUD Gambiran Kediri.

2. Tujuan Khusus

a. Kepala ruangan mampu mengevaluasi dan menilai kinerja perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan secara fair.

b. Kepala ruangan mampu memberikan umpan balik (feed back) terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan perawat.

c. Kepala ruangan yang memberikan tindak lanjut (follow up) terhadap permasalahan yang dihadapi oleh perawat selama melakukan asuhan keperawatan.

d. Mampu menjalin kerjasama dan keakraban antar perawat.

e. Meningkatkan kinerja perawat primer dan perawat associate.

C. Manfaat

1. Bagi Perawat

a) Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat yang disupervisi dan meningkatkan hubungan dan suasana kerja yang lebih harmonis antara supervisor dan perawat yang disupervisi.

b) Meningkatkan kemampuan perawat primer dan perawat associate dalam menerapkan asuhan keperawatan dan mengurangi adanya kesalahan yang dilakukan perawat.2. Bagi Institusi

Membantu menyusun pedoman atau petunjuk tentang pelaksanaan tindakan keperawatan sehingga tercipta pelayanan keperawatan professional.

3. Bagi Pasien

Pasien mendapatkan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan sesuai dengan tuntutan pasien.D. Metode

1) Observasi

2) Diskusi dan tanya jawab

3) Problem Solving

E. Media

1) Status klien

2) Instrument supervisiF. Pelaksanaan

Hari / tanggal : Pukul

:

Lama kegiatan :

Pelaksana

:

Sasaran

: Perawat primer dan perawat associate

Tempat

: Ruang Flamboyan (Bedah) RSUD Gambiran Kediri

Materi supervisi : Tindakan Keperawatan ( )

Dokumentasi keperawatan

G. Struktur Pengorganisasian

1. Tindakan Keperawatan

Kepala ruangan :

PP

:

PA

:

Supervisor

:

Pembimbing

:

2. Dokumentasi Keperawatan

Kepala ruangan :

PP

:

PA

:

Supervisor

:

Pembimbing

: H. Mekanisme Kegiatan

A. Tindakan Keperawatan ( )

Tahap kegiatanKepala ruangan (Supervisor)Perawat PrimerPerawat Associate

Pra Supervisi

(5 menit)Pembukaan :

Salam pembuka

1. Menyampaikan maksud dan tujuan dilakukannya supervise

2. Memberikan kesempatan kepada perawat primer untuk melakukan klarifikasi sebelum dilakukan supervisi.

Supervisi 45 menit1. Melakukan pengawasan dan koordinasi

2. Melakukan pengecekan SAK dan SOP tentang penyakit dan tindakan perawatan luka.

3. Mencatat jika ditemukan ada hal-hal yang perlu didiskusikan bersama PP dan PA

4. Memberikan masukan berupa saran atau pembetulan dari tindakan keperawatan yang dilakukan. 1. Melakukan kroscek kelengkapan alat.

2. Melakukan klarifikasi kepada Karu jika ditemukan peralatan yang tidak sesuai.

3. Melaksanakan tindakan perawatan dgn menggunakan pendekatan proses keperawatan :

Membuat rencana asuhan keperawatan terhadap kondisi pasien (rawat luka)

Inform Consent pada pasien

Mendelegasikan ke PA untuk mempersiapkan kelengkapan perawatan luka

Mengikuti/ mengobservasi kegiatan rawat luka yang dilakukan oleh PA

Melakukan evaluasi terhadap tindakan rawat luka1. Melakukan kroscek kelengkapan alat.

2. Melakukan klarifikasi kepada PP jika ditemukan perlengkapan tidak sesuai.

3. Membantu melaksanakan asuhan keperawatan yaitu melaksanakan implementasi keperawatan (perawatan luka) sesuai rencana yang telah dibuat oleh PP.

Pos Supervisi 10 mneit1. Melakukan evaluasi hasil supervisi (fair).

2. Memberikan feed back

3. Memberikan follow up dan reinforcement

4. Melakukan dokumentasi hasil supervisi

B. Dokumentasi Keperawatan

Tahap kegiatanKepala ruangan (Supervisi)Perawat PrimerTempat

Pra Supervisi

5 menit1. Salam Pembuka

2. Menyampaikan tujuan supervise

3. Menentukan kegiatan yang akan disupervisi: mengecek lembar dokumentasi asuhan keperawatan milik PP

4. Menjelaskan instrument/ format

5. Mempersilahkan PP membaca instrument penilaian dan klarifikasi terhadap instrumen yang akan digunakan

6. Mempersilahkan PP untuk tindakan pendokumentasian asuhan keperawatan.1. Menguraikan tentang dokumentasi asuhan keperawatan hari itu

2. Mendelegasikan kepada PA untuk menyiapkan perlengkapan dokumentasi asuhan keperawatanRuang Karu

Supervisi 15 menit1. Melakukan pengawasan & koordinasi

2. Melakukan crosscheck kelengkapan alat.

3. Menilai pelaksanaan dokumentasi asuhan keperawatan berdasarkan format supervise

4. Mencatat jika ditemukan ada hal-hal yang perlu didiskusikan bersama PP dan PA.

5. Mengisi format/ instrument penilaian supervise1. Melakukan cross cek kelengkapan dokumentasi asuhan keperawatan

2. Melakukan langkah-langkah dokumentasi asuhan keperawatan sesuai dengan format supervisi dokumentasi asuhan keperawatan.

3. Mendokumentasikan tindakan asuhan keperawatan.Nurse Station

Post Supervisi

10 menitEvaluasi :

1. Menginformasikan hasil dari penilaian.

2. Melakukan evaluasi hasil bimbingan

3. Memberikan solusi dan feed back

4. Memberikan reinforcement

5. Melakukan dokumentasi hasil supervisi1. Mendengarkan dengan seksama

2. Klarifikasi hasil penilaian

3. Tanda tangan hasil supervisiRuang Karu

Evaluasi

1. Evaluasi Struktur

Persiapan dilaksanakan 2 hari sebelum acara dimulai dari pembuatan proposal, undangan dan berlatih role play untuk perawat primer yang akan dilakukan supervisi serta kepala ruangan sebagai supervisor dalam kegiatan supervisi.2. Evaluasi Proses

Evaluasi dilihat berdasar kelancaran proses sesuai dengan rencana dan alur yang ada serta perawat yang bertugas sesuai perannya.4. Evaluasi Hasil

a. Perawat primer mampu melaksanakan kegiatan tindakan keperawatan sesuai dengan prosedur.

b. Kepala ruang mampu melakukan kegiatan supervisi sesuai dengan prosedur.

c. Acara berjalan sesuai dengan proposal rencana kegiatan.

d. Setiap mahasiswa bekerja dengan tugas masing-masing.

MATERI SUPERVISI1. Pengertian

Supervisi adalah suatu tekhnik pelayanan yang tujuan utamanya adalah mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama (H. Burton, dalam Pier AS, 1997 : 20). Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor mencakup masalah pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan, dan perawatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat (Depkes, 2000).

2. Tujuan SupervisiTujuan supervise adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan keperawatan pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.

3. Prinsip Supervisif. Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi

g. Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen dan kepemimpinan.

h. Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan melalui petunjuk, peraturan, uraian tugas dan standart

i. Supervisei merupakan proses kerja sama yang demokratis antara supervisor dan perawat pelaksana

j. Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik.

k. Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif, kreativitas dan motivasi.

l. Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil guna dan berdaya guna dalam pelayanan keperawatan yang member kepuasan klien, perawat dan manajer.

4. Pelaksana Supervisi3. Kepala Ruangan :

a) Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien diruang perawatan

b) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan pelayanan kesehatan dirumah sakit

c) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek keperawatan diruang perawatan.

4. Pengawas Keperawatan

Bertanggung jawab dalam melakukan supervisi pelayanan pada kepala ruangan yang ada di instalasinya.

5. Kepala Seksi Keperawatan :

Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung dan seluruh perawat secara tidak langsung.

6. Kepala Bidang Perawatan :

Bertanggung jawab untuk melaksanakan supervisi kepala seksi perawatan secara langsung dan semua perawat secara tidak langsung.

5. Alur Supervisi

Keterangan :

: Kegiatan supervise

: Delegasi dan Supervisi

6. Langkah-langkah Supervisi1. Pra Supervisi Supervisi menetapkan kegiatan yang akan di supervise

Supervisor menetapkan tujuan

2. Supervisi

a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan instrument / alat ukur yang telah disiapkan

b. Supervisor menemukan beberapa hal yang memerlukan pembinaan

c. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan klarifikasi masalah

d. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara dan memvalidasi data sekunder

Supervisor mengklarifikasi masalah yang ada

Supervisor melakukan tanya jawab dengan PP dan PA

3. Pasca Supervisi 3F

Supervisor memberikan penilaian supervise (F-Fair)

Supervisi memberikan Feed Back dan klarifikasi

Supervisi memberikan reinforcement dan follow up perbaikan

7. Peran Supervisor dan Fungsi SupervisiPeran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan keseimbangan manajemen pelayanan keperawatan dan manajemen sumber daya yang tersedia.

1. Manajemen pelayanan keperawatan

Tanggung jawab supervisor adalah :

1) Menetapkan dan mempertahankanstandart praktek keperawatan

2) Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan

3) Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan keperawatan, bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait.

4) Memastikan praktek keperawatan profesional dilaksanakan

2. Manajemen anggaran

Manajemen keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan, dan pengembangan.

Supervisor berperan dalam :

a. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana tahunan yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat dicapai sesuai tujuan RS

b. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan anggaran keperawatan.

c. Member justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola

Supervisi memerlukan praktek dan evaluasi yang benar agar dapat berjalan sesuai prosedur.

8. Teknik SupervisiProses supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen pokok, yaitu :

5. Mengacu pada standart asuhan keperawatan

6. Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk menetapkan pencapaian

7. Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas asuhan

Area yang disupervisi adalah pelaksanaan asuhan keperawatan yang diberikan oleh Perawat Primer dan Perawata Associate berdasarkan standart asuhan yang telah ditetapkan.

Supervisi dapat dilakukan melalui 2 cara, yaitu :

Supervisi langsung :

Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back dan perbaikan.

Adapun prosesnya adalah :

6. Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan keperawatan didampingi oleh supervisor

7. Selama proses, supervisor dapat member dukungan, reinforcement dan petunjuk

8. Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat penting dilakukan oleh supervisor.

Supervisi secara tidak langsung

Supervise dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan. Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara tertulis.

9. Peran Kepala Ruangan, PP dan PA dalam MAKP model Modifikasi Tim Primer Nursing

a. Peran Kepala Ruangan :

3) Sebagai konsultan dan pengendali mutu perawat primer

4) Orientasi dan merencanakan perawat baru

5) Menyusun jadwal dinas dan member penugasan pada perawat asisten

6) Evaluasi kerja

7) Merencanakan/menyelenggarakan pengembangan staf

8) Membuat 1-2 pasien untuk model agar dapat mengena; hambatan yang terjadi.

b. Peran Perawat Primer

5. Menerima klien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif

6. Membuat tujuan dan rencana keperawatan

7. Melaksanakan rencana yang telah dibuat

8. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan yang telah diberikan dengan perawat lain maupun profesi lain

9. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.

c. Peran Perawat Associate :

Peran PA adalah melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan rencana yang telah disusun oleh PP.

DIALOG ROLE PLAY SUPERVISI KEPERAWATAN

* Ners Station

Karu: Askum Wr. Wb. Hari ini kita akan melakukan kegiatan supervisi Keperawatan tentang tindakan rawat luka pasien dengan post Tujuan diadakan supervisi keperawatan ini agar keterampilan kita bisa lebih meningkat dan menambah pengetahuan tentang tehnik rawat luka yang sesuai SOP. Sehingga pelayanan yang kita berikan lebih bermutu.

Selanjutnya pada ners trisnina selaku PP silahkan menyiapkan tindakan rawat luka.

PP: Ya bu terima kasih atas waktu yang diberikan. Saya akan mempersiapkan alat untuk tindakan rawat luka bersama ners yanti.

Ners yanti tolong siapkan 1 set alat rawat luka.

PA: Ya ners Nina ini sudah siap tolong di cek kembali.

PP: Ya ini sudah lengkap alat rawat lukanya, mari kita ke pasien.

Karu: PP dan PA ke pasien

PP: selamat pagi pak. Saya ners Nina akan melakukan tindakan rawat luka dibantu ners Yanti pada bapak. Yaitu tindakan untuk mengembalikan fungsi tubuh akibat cidera.

Tujuannya adalah agar luka bapak tidak infeksi.

Nanti luka bapak akan dibersihkan dengan Nace dan Betadine lalu dilihat apa ada tanda infeksi seperti kemerahan, atau pun nanah.

Ow ya pak nanti mungkin agak sakit nanti bapak ikuti instruksi saya.

Apakah Bapak bersedia ?

Apa ada yang di tanyakan?

Kalau tidak ada pertanyaan akan dimulai rawat lukanya.

PP: Silahkan ners Yanti melakukan rawat luka.

PA: Ya ners Nina (sambil mendekatkan alat ke Pasien)

Pak, saya rawat lukanya ya, nanti kalo bapak merasa sakit bapak tarik nafas panjang. (Rawat luka sesuai SOP).

*Selesai rawat luka*

Pak ini rawat lukanya sudah selesai, lukanya bersih, tidak ada nanah, kering. Bagaimana perasaan bapak, setelah dilakukan rawat luka? Ow ya nanti kalau bapak ada keluhan lain silahkan memanggil saya atau ners Nina. Terima kasih. Selamat pagi.

PP: (mendokumentasikan tindakan rawat luka)

PA: Ners Nina rawat lukanya sudah selesai ?

PP: Terima kasih ners Yanti, bagaimana Bu karu perawatan luka panx sudah selesai mungkin dari Bu Karu ada masukan?

Karu: Baik, mari kita kembali ke ners station untuk mendiskusikan hasil supervisiPP & PA: Ya bu

Ners Station

Karu: Baik, sebelumnya bagaimana ners Nina dan ners Yanti tadi, apakah menurut kalian sudah sesuai tehnik rawat luka tadi? Ada yang kurang atau tidak ?

PP: Menurut saya tindakan sudah dilakukan sesuai SOP yang ada. Tapi mungkin dari ibu ada saran lain.

Karu: saya lihat tadi ners Nina sudah bagus komunikasinya dengan pasien dan ners Yanti juga sudah melakukan tindakan rawat luka sesuai SOP. Saran dari saya setiap tindakan kepada pasien harus ada komunikasi yang baik agar pasien lebih nyaman. Dan pertahankan tehnik rawat luka sesuai SOP.

PP & PA: ya bu terima kasih sarannya.

DAFTAR PUSTAKA

Nursalam, 2002. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam, 2007. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam Praktik Keperawatan Profesional. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.

Gillies, 19VIII9. Managemen Keperawatan Suatu Pendekatan Sistem. Edisi Terjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.

PSIK, 2003. Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program Pendidikan Ners. Surabaya.

2003. kumpulan Materi Kuliah Manajemen Keperawatan : Disampaikan Pada Perkuliahan PSIK FK Unair (tidak dipublikasikan).

Kinerja perawat dan Kualitas pelayan

PA

Delegasi

PP

Supervisi

Ka Ru

Ka Seksi Perawatan

Ka Bid Perawatan