Proposal Supervisi

32
PROPOSAL TENTANG SUPERVISI PADA MANAJEMEN KEPERAWATAN OLEH 1. DESSY ERPANITA. 2. TINTA KAMALASARI. 3. FUAD RIZAL FAUZI. 4. MAHARDIKA R.K.P. 5. HERSIGMA DITA T. 6. LORENCIA DIKA Y. 7. SITI NUR AZIZAH. 8. DADANG PRADANA. PROGRAM STUDI PENDIDIKAN NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN SURYA MITRA HUSADA KEDIRI TAHUN 2015

description

Supervisi

Transcript of Proposal Supervisi

PROPOSAL

TENTANG

SUPERVISI PADA MANAJEMEN KEPERAWATAN

OLEH

1. DESSY ERPANITA.

2. TINTA KAMALASARI.

3. FUAD RIZAL FAUZI.

4. MAHARDIKA R.K.P.

5. HERSIGMA DITA T.

6. LORENCIA DIKA Y.

7. SITI NUR AZIZAH.

8. DADANG PRADANA.

PROGRAM STUDI

PENDIDIKAN NERS

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SURYA MITRA HUSADA

KEDIRI

TAHUN 2015

PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

STIKES SURYA MITRA HUSADA KEDIRI

KELOMPOK II

PROPOSAL SUPERVISI KEPERAWATAN

A. Latar Belakang

Manajemen merupakan suatu pendekatan yang dinamis dan proaktif

dalam menjalankan suatu kegiatan di organisasi. Sedangkan manajemen

keperawatan adalah suatu proses bekerja melalui anggota staf keperawatan

untuk memberikan asuhan keperawatan secara profesional. Dimana di dalam

manajemen tersebut mencakup kegiatan koordinasi dan supervisi terhadap

staf, sarana dan prasarana yang tersedia untuk dapat memberikan asuhan

keperawatan yang seefektif dan seefisien mungkin bagi individu, keluarga

dan masyarakat.

Supervisi keperawatan merupakan kegiatan pengawasan dan

pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor

mencakup masalah pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan, dan

perawatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat. Tujuan

supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan pada klien dan

keluarga yang berfokus pada kebutuhan, keterampilan dan kemampuan

perawat dalam melaksanakan tugas. Kegiatan supervisi telah dilakukan oleh

supervisor dan kepala ruangan terhadap perawat di ruangan tersebut.

Dalam pelaksanaannya kegiatan supervisi yang dilakukan sudah

terjadwal dengan baik, namun belum ada format penilaian yang baku untuk

kegiatan supervisi dan hasilnya belum terdokumentasikan dengan baik. Hasil

dari supervisi yang dilakukan masih terbatas disampaikan secara lisan oleh

kepala ruangan kepada perawat yang disupervisi.

Bila kegiatan supervisi ini telah dilakukan dan didokumentasikan

dengan terstruktur serta terdapat format penilaian supervisi yang jelas, maka

akan dicapai hasil yang maksimal, karena kepala ruangan akan memiliki

catatan kinerja perawat untuk perbaikan selanjutnya, dan perawat yang

disupervisi juga akan memiliki catatan kinerja sebagai bahan evaluasi diri.

Dengan demikian maka akan mudah untuk dilakukan upaya perbaikan dalam

pelayanan keperawatan. Namun bila kegiatan supervisi tidak dilakukan secara

terstruktur dan terdokumentasi dengan baik serta tidak ada format penilaian

untuk supervisi yang baku, maka bentuk evaluasi yang dilakukan tidak bisa

dilaksanakan secara berkelanjutan karena tidak adanya catatan yang

digunakan sebagai bahan evaluasi secara terstruktur.

Berdasarkan keadaan tersebut, maka kami mencoba untuk

melaksanakan kegaiatan supervisi di Ruang X yang dilakukan secara

terstruktur dan terdokumentasi sesuai dengan prosedur yang ada. Selain itu

kami juga membuat format penilaian supervisi yang jelas untuk memudahkan

kepala ruangan melakukan evaluasi selanjutnya. Kegiatan ini dilaksanakan

oleh mahasiswa Prodi S1 Pendidikan Ners STIKes Surya Mitra Husada

Kediri dengan pembagian peran masing – masing sesuai struktur yang ada.

B. Tujuan

1. Tujuan umum

Setelah melakukan tindakan supervisi keperawatan mahasiswa

mampu mengaplikasikan peran kepala ruangan dan supervisor dan peran

perawat primer maupun perawat associate di Ruang X. RS. A.

2. Tujuan khusus

a. Kepala ruangan dan supervisor mampu mengevaluasi dan menilai

kinerja perawat dalam pelaksanaan asuhan keperawatan secara fair.

b. Kepala ruangan mampu memberikan umpan balik (feed back)

terhadap tindakan keperawatan yang telah dilakukan perawat.

c. Kepala ruangan memberikan tindak lanjut (follow up) terhadap

permasalahan yang dihadapi oleh perawat selama melakukan

asuhan keperawatan.

d. Mampu menjalin kerjasama dan keakraban antar perawat.

e. Meningkatkan kinerja perawat primer dan perawat associate

C. Manfaat

1. Bagi Perawat

Meningkatkan pengetahuan dan keterampilan perawat yang

disupervisi dan meningkatkan hubungan dan suasana kerja yang

lebih harmonis antara supervisor dan perawat yang disupervisi.

Meningkatkan kemampuan perawat primer dan perawat associate

dalam menerapkan asuhan keperawatan dan mengurangi adanya

kesalahan yang dilakukan perawat.

2. Bagi Institusi

Membantu menyusun pedoman atau petunjuk tentang pelaksanaan

tindakan keperawatan sehingga tercipta pelayanan keperawatan

profesional

3. Bagi Pasien

Pasien mendapatkan pelayanan keperawatan yang berkualitas dan

sesuai dengan tuntutan pasien.

D. Metode

1. Observasi.

2. Diskusi dan tanya jawab.

3. Problem Solving.

E. Media

1. Status klien.

Tahapkegiatan

Kepala ruangan danSupervisor)

Perawat Primer Perawat Associate

PraSupervisi(5 menit)

Pembukaan :1. Salam pembuka2. Menyampaikan maksud

dan tujuan dilakukannyasupervisi

3. Memberikan kesempatankepada perawat primeruntuk melakukanklarifikasi sebelumdilakukan supervisi.

Supervisi45 menit

3. Melakukan pengawasandan koordinasi.

4. Menilai kelengkapanpengisian format supervisi.

5. Mencatat jika ditemukanada hal-hal yang perlu didiskusikan bersama PP danPA

6. Memberikan masukanberupa saran ataupembetulan dari tindakankeperawatan yangdilakukan.

1. Melakukan kroscekkelengkapan alat.

2. Melakukanklarifikasi kepadaKaru jikaditemukanperalatan yangtidak sesuai

3. Melaksanakantindakan perawatandgn menggunakanpendekatan proseskeperawatan :- Menerima dan

mengkajikebutuhan kliensecarakomprehensif.

- Melakukananalisa danmenetapkanmasalahkeperawatan

- Membuat tujuandan rencanakeperawatan.

- Melaksanakanrencana yangtelah dibuat

- Melakukan

1. Melakukankroscekkelengkapan alat.

2. Melakukanklarifikasikepada PP jikaditemukanperlengkapantidak sesuai

3. Membantumelaksanakanasuhankeperawatanyaitumelaksanakanimplementasikeperawatansesuai rencanayang telah dibuatoleh PP.

2. Instrument supervise.

F. Pelaksanaan

evaluasikeberhasilanyang telah dicapai.

PosSupervisi10 menit

1. Melakukan evaluasi hasilsupervisi (fair).

2. Memberikan feed back3. Memberikan follow up dan

reinforcement4. Melakukan dokumentasi

hasil supervisi

Hari / tanggal

Pukul

Lama kegiatan

Pelaksana

Sasaran

Tempat

Materi supervis

: Senin, 12 September 2015.

: 08.30 WIB sd selesai

: 60 Menit

: Supervisor dan Kepala Ruang.

: Perawat associate.

: Ruang X RS A.

: Injeksi intravena.

G. Struktur Pengorganisasian

1. Kepala ruangan

2. PA 1

3. PA 2

4. Supervisor

5. PP

6. Pasien

7. Keluarga

8. Narator

: Mahardika Rochmana K.P.

: Tinta Kamalasari.

: Lorencia Dika Yustyarani.

: Fuad Rizal Fauzi.

: Siti Nur Azizah.

: Hersigma Dita T.

: Dadang Pradana.

: Dessy Erpanita.

H. Mekanisme kegiatan :

I. Evaluasi

1. Evaluasi struktur

Persiapan dilaksanakan 2 hari sebelum acara dimulai dari pembuatan

proposal, undangan dan berlatih role play untuk perawat primer yang akan

dilakukan supervisi serta kepala ruangan sebagai supervisor dalam

kegiatan supervisi.

2. Evaluasi proses

Evaluasi dilihat berdasar kelancaran proses sesuai dengan rencana dan alur

yang ada serta perawat yang bertugas sesuai perannya.

3. Evaluasi Hasil

a. Perawat primer mampu melaksanakan kegiatan tindakan keperawatan

sesuai dengan prosedur.

b. Kepala ruang mampu melakukan kegiatan supervisi sesuai dengan

prosedur.

c. Acara berjalan sesuai dengan proposal rencana kegiatan.

d. Setiap mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas masing-masing.

MATERI SUPERVISI

1. Pengertian

Supervisi adalah suatu teknik pelayanan yang tujuan utamanya adalah

mempelajari dan memperbaiki secara bersama-sama (H. Burton, dalam Pier

AS, 1997 : 20). Supervisi keperawatan adalah kegiatan pengawasan dan

pembinaan yang dilakukan secara berkesinambungan oleh supervisor

mencakup masalah pelayanan keperawatan, masalah ketenagaan, dan

perawatan agar pasien mendapat pelayanan yang bermutu setiap saat

(Depkes, 2000).

2. Tujuan Supervisi

Tujuan supervisi adalah pemenuhan dan peningkatan pelayanan

keperawatan pada klien dan keluarga yang berfokus pada kebutuhan,

keterampilan dan kemampuan perawat dalam melaksanakan tugas.

3. Prinsip Supervisi

1) Supervisi dilakukan sesuai dengan struktur organisasi

2) Supervisi memerlukan pengetahuan dasar manajemen, keterampilan

hubungan antar manusia dan kemampuan menerapkan prinsip manajemen

dan kempemimpinan.

3) Fungsi supervisi diuraikan dengan jelas, terorganisir dan dinyatakan

melalui petunjuk, peraturan, uraian tugas dan standar.

4) Supervisi merupakan proses kerja sama yang demokratis antara supervisor

dan perawat pelaksana.

5) Supervisi merupakan visi, misi, falsafah, tujuan dan rencana yang spesifik.

6) Supervisi menciptakan lingkungan yang kondusif, komunikasi efektif,

kreativitas dan motivasi.

7) Supervisi mempunyai tujuan yang berhasil guna dan berdaya guna dalam

pelayanan keperawatan yang memberi kepuasan klien, perawat dan

manajer.

4. Pelaksana Supervisi

1) Kepala ruangan

a) Bertanggung jawab dalam supervisi pelayanan keperawatan pada klien

diruang perawatan.

b) Merupakan ujung tombak penentu tercapai atau tidaknya tujuan

pelayanan kesehatan dirumah sakit.

c) Mengawasi perawat pelaksana dalam melaksanakan praktek

keperawatan diruang perawatan.

2) Pengawas keperawatan

Bertanggung jawab dalam melakukan supervisi pelayanan pada

kepala ruangan yang ada di instalasinya.

3) Kepala seksi keperawatan

Mengawasi instalasi dalam melaksanakan tugas secara langsung

dan seluruh perawat secara tidak langsung.

4) Kepala bidang perawatan

Bertanggung jawab untuk melaksanakan supervisi kepala seksi

perawatan secara langsung dan semua perawat secara tidak langsung.

5. Alur Supervisi

Ka. Bid Perawatan

Ka. Seksi Perawatan

Ka Ru

Supervisi

PP 1

Delegasi

PA

Kinerja perawat dan KualitasPelayanan Meningkat

Keterangan : Kegiatan supervisi

Delegasi dan Supervisi

6. Langkah-langkah Supervisi

Pra supervise

Supervisor menetapkan kegiatan yang akan disupervisi.

Supervisor menetapkan tujuan.

Supervisi

a. Supervisor menilai kinerja perawat berdasarkan instrument / alat ukur

yang telah disiapkan

b. Supervisor menemukan beberapa hal yang memerlukan pembinaan.

c. Supervisor memanggil PP dan PA untuk mengadakan pembinaan dan

klarifikasi masalah

d. Pelaksanaan supervisi dengan inspeksi, wawancara, dan memvalidasi

data sekunder

Supervisor mengklarifikasi masalah yang ada.

Supervisor melakukan tanya jawab dengan PP dan PA

B. Pasca Supervisi 3F

a. Supervisor memberikan penilaian supervisi (F- Fair)

b. Supervisi memberikan Feed Back dan klarifikasi

c. Supervisi memberikan reinforcement dan follow up perbaikan

7. Peran Supervisor dan Fungsi Supervisi

Peran dan fungsi supervisor dalam supervisi adalah mempertahankan

keseimbangan manajemen pelayanan keperawatan dan manajemen sumber

daya yang tersedia.

1) Manajemen pelayanan keperawatan

Tanggung jawab supervisor adalah :

a. Menetapkan dan mempertahankan standar praktek keperawatan

b. Menilai kualitas asuhan keperawatan dan pelayanan yang diberikan

c. Mengembangkan peraturan dan prosedur yang mengatur pelayanan

keperawatan, bekerjasama dengan tenaga kesehatan lain yang terkait.

d. Memastikan praktek keperawatan professional dilaksanakan.

2) Manajemen anggaran

Manajer keperawatan berperan aktif dalam membantu perencanaan, dan

pengembangan.

Supervisor berperan dalam :

a. Membantu menilai rencana keseluruhan dikaitkan dengan dana

tahunan yang tersedia, mengembangkan tujuan unit yang dapat

dicapai sesuai tujuan RS.

b. Membantu mendapatkan informasi statistik untuk merencanakan

anggaran keperawatan.

c. Memberi justifikasi proyeksi anggaran unit yang dikelola

Supervisi memerlukan praktek dan evaluasi yang benar agar dapat

berjalan sesuai prosedur.

8. Teknik Supervisi

Proses Supervisi keperawatan terdiri dari 3 elemen pokok, yaitu :

1) Mengacu pada standar asuhan keperawatan

2) Fakta pelaksanaan praktek keperawatan sebagai pembanding untuk

menetapkan pencapaian.

3) Tindak lanjut dalam upaya memperbaiki dan mempertahankan kualitas

asuhan.

Area yang disupervisi adalah pelaksanaan asuhan keperawatan yang

diberikan oleh Perawat Primer dan Perawat Associate berdasarkan standar

asuhan yang telah ditetapkan. Supervisi dapat dilakukan melalui dua cara yaitu

:

1) Supervisi langsung :

Supervisi dilakukan secara langsung pada kegiatan yang sedang

berlangsung, dimana supervisor dapat terlibat dalam kegiatan, feed back

dan perbaikan.

Adapun prosesnya adalah :

a. Perawat pelaksana melakukan secara mandiri suatu tindakan

keperawatan didampingi oleh supervisor.

b. Selama proses, supervisor dapat memberi dukungan, reinforcement

dan petunjuk

c. Setelah selesai, supervisor dan perawat pelaksana melakukan diskusi

yang bertujuan untuk menguatkan yang telah sesuai dan memperbaiki

yang masih kurang. Reinforcement pada aspek yang positif sangat

penting dilakukan oleh supervisor.

2) Supervisi secara tidak langsung :

Supervisi dilakukan melalui laporan baik tertulis maupun lisan.

Supervisor tidak melihat langsung apa yang terjadi dilapangan sehingga

mungkin terjadi kesenjangan fakta. Umpan balik dapat diberikan secara

tertulis.

9. Peran Kepala Ruangan, PP dan PA dalam MAKP model Primary

Nursing

1) Peran Kepala Ruangan :

a. Sebagai konsultan dan pengendali mutu perawat primer.

b. Orientasi dan merencanakan karyawan baru.

c. Menyusun jadwal dinas dan memberi penugasan pada perawat asisten.

d. Evaluasi kerja.

e. Merencanakan / menyelenggarakan pengembangan staf.

f. Membuat 1- 2 pasien untuk model agar dapat mengenal hambatan

yang terjadi.

2) Peran Perawat Primer :

a. Menerima klien dan mengkaji kebutuhan pasien secara komprehensif.

b. Membuat tujuan dan rencana keperawatan.

c. Melaksanakan rencana yang telah dibuat.

d. Mengkomunikasikan dan mengkoordinasikan pelayanan

diberikan dengan perawat lain maupun profesi lain.

e. Mengadakan kunjungan rumah bila perlu.

yang

3) Peran Perawat Associate :

Peran PA adalah melaksanakan tindakan keperawatan sesuai dengan

rencana yang telah disusun oleh PP.

PRAKTEK PROFESI MANAJEMEN KEPERAWATAN

PROGRAM STUDI ILMU KEPERAWATAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN

SURYA MITRA HUSADA KEDIRI

KELOMPOK II

RESUME SUPERVISI PEMBERIAN OBAT INJEKSI INTRAVENA

Pembimbing Akademik

Hari/ tanggal

Jam

Tempat

Acara

: Agusta Dian Ellina, S.Kep.,Ns.M.Kep.

Alfian Fawzi, S.Kep.,Ns.

Aprin Rusmawati S.Kep.,Ns.

: Senin 12 Oktober 2015

: 08.30 WIB sampai selesai

: Ruang X. RS A.

: Supervisi Pemberian Obat Injeksi Intravena

A. Acara dihadiri oleh:

1. Pembimbing akademik sebanyak 3 orang.

2. Mahasiswa sebanyak 8 orang.

B. Susunan acara:

1. Persiapan kelompok dalam kegiatan supervisi perawatan luka terutama

yang berperan sebagai kepala ruangan, perawat primer dan perawat

associate.

2. Pelaksanaan roleplay supervisi perawatan luka yang diawasi oleh

supervisor.

3. Diskusi jalannya kegiatan supervisi perawatan luka bersama supervisor.

C. Hasil evaluasi:

1. Evaluasi struktur

Persiapan dilaksanakan 2 hari sebelum acara dimulai dari pembuatan

proposal, undangan dan berlatih role play. Perawat primer yang akan di

No Waktu Kegiatan

1 08.30 Kepala Ruangan memanggil Perawat Primer melalui Perawat

associate untuk menghadap Kepala Ruangan untuk

memberitahukan tentang kegiatan supervisi.

2 08.40 Perawat primer memberitahu kepada perawat associate

tentang kegiatan supervisi pemberian obat injeksi intravena,

mempersiapkan peralatan pemberian obat injeksi intravena

dan lembar protap pemberian injeksi intravena.

3 08.50 Melakukan supervisi secara langsung dan tidak langsung

kepada Perawat Primer dan Perawat Associate terhadap

pelaksanaan asuhan keperawatan (pemberian obat injeksi

intravena) dengan cara observasi secara langsung dan

pemeriksaan status klien.

4 09.20 Diskusi dengan supervisor dan pembimbing.

1. Agusta Dian Ellina, S.Kep,Ns.M.Kep.

Alfian Fawzi S.Kep.,Ns.

Aprin Rusmawati S.Kep.,Ns.

Pelaksanaan supervisi pemberian obat injeksi intravena

sudah berjalan dengan baik mulai dari alur sampai

dengan evaluasinya.

2. Fuad Rizal Fauzi.

Seluruh pelaksanaan supervisi pemberian obat injeksi

intravena sudah berjalan dengan baik mulai dari alur

sampai dengan evaluasinya. Kepala ruangan sudah

supervisi pada tindakan perawatan luka serta kepala ruangan sebagai

supervisor dalam kegiatan supervisi pemberian obat injeksi intravena.

2. Evaluasi proses

berperan sebagai supervisor dengan baik.

3. Kegiatan supervisi sudah berjalan dengan baik, dan

diharapkan dapat diterapkan pada setiap tindakan yang

lain, bukan hanya saat ada supervisor saja.

5 09.30 Kegiatan supervisi berakhir.

3. Evaluasi Hasil

a. Kegiatan dihadiri undangan sebanyak 3 pembimbing akademik, dan 8

mahasiswa.

b. Kegiatan berjalan dengan lancar dan tujuan mahasiswa tercapai dengan

baik.

c. Acara berjalan sesuai dengan proposal rencana kegiatan.

d. Setiap mahasiswa bekerja sesuai dengan tugas masing-masing.

Kediri, 12 Oktober 2015

Pembimbing Akademik

Alfian Fawzi, S.Kep.,Ns .

DAFTAR PUSTAKA

Ketua Kelompok

Fuad Rizal Fauzi

Nursalam, 2002. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam PraktikKeperawatan Profesional. Jakarta : Salemba Medika.

Nursalam, 2007. Manajemen Keperawatan : Aplikasi Dalam PraktikKeperawatan Profesional. Edisi 2. Jakarta : Salemba Medika.

Gillies, 19VIII9. Managemen Keperawatan Suatu pendekatan Sistem, EdisiTerjemahan. Alih Bahasa Dika Sukmana dkk. Jakarta.

PSIK, 2003. Buku Panduan Manajemen Keperawatan : Program PendidikanNers. Surabaya.

…………….. 2003. Kumpulan Materi Kuliah Manajemen Keperawatan :Disampaikan Pada Perkuliahan PSIK FK Unair (tidak dipublikasikan).

Standar Operasional Prosedur

Pemberian Obat Injeksi Intravena

1) Pengertian

2) Tujuan

: Memasukkan obat ke dalam tubuh melalui intravena

Umum

Membantu pasien memenuhi kebutuhan dasar pengobatan

melalui alat injeksi.

Khusus

Memberikan bantuan kepada semua pasien yang

membutuhkan pengobatan melalui alat injeksi.

3) Prosedur

Persiapan alat

Obat-obat yang diperlukan.

Alas.

Bengkok.

Nampan.

Spuit disposibel.

Kapas.

Alkohol 70%.

Bak injeksi.

Cairan pelarut (water steril).

Persiapan pasien

Menjelaskan maksud dan tujuan dilakukan prosedur.

Meminta persetujuan pasien.

Mengatur posisi pasien sesuai dengan kebutuhan.

Pelaksanaan

Membaca basmalah atau doa sebelum melakukan tindakan.

Mencuci tangan kemdian menggunakan sarung tangan.

Mengecek program obat dan menyiapkan dosis obat yang tepat

kedalam spuit.

Tempatkan spuit berisi obat pada bak injeksi.

Pastikan infus dalam keadaan menetes lancar tidak ada tanda –

tanda phlebitis, kemudian klem atau pengatur tetesan dimatikan.

Dekatkan bengkok pada pasien dan pasang perlak.

Membersihkan dengan desinfektan berupa alkohol 70 % pada

daerah yang akan diinjeksi.

Memasukkan obat.

Lihat ekspresi wajah pasien.

Pengatur tetesan dibuka kembali, dan diatur sesuai dengan

kebutuhan yang sudah ditentukan.

Merapikan pasien dan membereskan alat – alat.

Melepas sarung tangan dan mencuci tangan.

Mendokumentasikan pemberian obat injeksi dalam status, lembar

observasi dan lembar medication chart.

Hal – hal yang harus diperhatikan

Dalam pemberian obat yang harus diperhatikan adalah : 6 tepat 1

waspada:

Tepat pasien.

Tepat obat.

Tepat dosis.

Tepat waktu.

Tepat rute pemberian.

Tepat pendokumentasian.

Waspada efek samping obat.

Catat tanggal dan jam pemberian, reaksi yang terjadi serta tanda

tangan dan nama terang perawat yang memberikan.

Aspek

PenilaianParameter Bobot

DilakukanSkor

Ya Tidak

Persiapan

A. Menyiapkan alat steril

Kapas steril.

Bak injeksi.

Spuit sesuai kebutuhan.

B. Menyiapkan alat non steril

Handscoen.

Alkohol 70 %

Alas dan perlak.

Bengkok.

Alat tulis.

Buku injeksi.

Jam tangan dan detikan.

C. Menyiapkan bahan

Obat.

D. Menyiapkan pasien

Menyapa dengan salam dan

memberi penjelasan

kepada pasien tentang

prosedur yang akan

dilakukan.

Mengatur posisi pasien

yang nyaman dan

menyiapkan lingkungan.

2

2

2

2

2

2

2

2

2

2

5

4

2

PelaksanaanPelaksanaan injeksi intravena

a. Mencuci tangan kemudian

menggunakan sarung

4

INSTRUMEN PENILAIAN

Hari, Tanggal : Supervisor :

Yang disupervisi : Ruangan :

tangan.

b. Menyiapkan dosis obat yang

tepat ke dalam spuit.

c. Pastikan infus dalam

keadaan menetes lancar

tidak ada tanda-tanda

phlebitis, kemudian klem

atau pengatur tetesan

dimatikan.

d. Membersihkan dengan

desinfektan berupa alkohol

70 % pada daerah yang akan

diinjeksi.

e. Memasukkan obat.

f. Lihat ekspresi wajah pasien.

g. Pengatur tetesan dibuka

kembali, dan diatur sesuai

dengan kebutuhan yang

sudah ditentukan.

h. Merapikan pasien dan

membereskan alat – alat.

i. Melepas sarung tangan dan

mencuci tangan.

j. Mendokumentasikan

pemberian obat injeksi

dalam status.

Sikap perawat pada waktu injeksi

Komunikatif

Kerjasama.

Tanggung jawab.

Kewaspadaan

5

4

5

5

4

5

4

3

4

3

3

3

3

Evaluasi 1. Mengevaluasi lokasi 5

penyuntikkan dan kelancaran

tetesan infus.

2. Mengevaluasi kenyamanan

posisi pasien.

3. Mengobservasi kemungkinan

phlebitis.

4

5

Total 100

Keterangan melakukan tindakan Keterangan skor total

Ya (dilakukan)

Tidak dilakukan

:1

:0

91 – 100 : Baik

81 – 91 : Cukup.

27 – 30

23 – 26

≤ 22

: Baik.

: Cukup.

: Kurang.

≤ 80 : Kurang.