Proposal PTI Laporan praktikum ms word

download Proposal PTI Laporan praktikum ms word

of 12

Transcript of Proposal PTI Laporan praktikum ms word

LATAR BELAKANGDi era modern seperti sekarang ini, televisi adalah sesuatu yang sudah biasa, Keberadaannya dapat kita temui dimana saja dan siapapun bisa memilikinya. Sebagai salah satu media massa elektronik modern, televisi mampu menghipnotis masyarakat dengan berbagai acara yang ada didalamnya. Selain berfungsi sebagai media informasi, televisi juga berfungsi sebagai media edukasi dan hiburan bagi penontonnya. Unsur-unsur audio visual dari televisi juga merupakan daya tarik dari benda satu ini. Penonton bisa menikmati berbagai macam gambar dan suara. Televisi pada perkembangannya sudah seperti kebutuhan pokok manusia di dunia ini. Seolah-olah televisi adalah sumber segala informasi. Namun pernahkah terpikirkan oleh kita semua bagaimana dampak apabila terjadi penyalahgunaan televisi dilakukan oleh para pelaku industri televisi, dimana televisi dijadikan alat komersil dan sebagai alat untuk menarik pengiklan tanpa memperhatikan bobot tayangan yang ditonton oleh masyarakat. Menurut Prof. Dr. Arief Rachman, selaku Guru Besar UNJ, "Televisi (TV) ibarat jarum suntik, dan acara-acara TV adalah cairan yang ada dalam jarum suntik tersebut. Jika cairan yang dimasukan dalam jarum suntik tersebut baik, maka orang yang menerima suntikan tersebut akan baik, namun jika cairan dalam jarum suntik tersebut racun, virus, atau cairan yang dapat merusak tubuh, maka orang tersebut akan tambah sakit, tidak normal atau mati. Untuk itu mari secara bijak menyikapi acara-acara yang ada di TV, demi kebaikan masa depan anak-anak kita, generasi penerus bangsa. Gerakan Hari Tanpa TV, adalah suatu reaksi bahwa di TV sudah terlalu

LATAR BELAKANGbanyak materi yang merusak anak bangsa. Kami mendukung gerakan ini dengan maksud agar semua pertelevisian memperbaiki diri sehingga ada keseimbangan antara informasi, hiburan dan edukasi, sebagai suatu tanggungjawab pendidikan anak bangsa. Semoga Indonesia menjadi bangsa berharkat, bermartabat dan berkah." Fenomena ini sedang terjadi, khususnya di Indonesia. Kondisi pertelevisian di Indonesia harus diperbaiki lagi, terdapat banyak tayangan yang tidak aman, banyak yang tidak sesuai dengan kondisi anak, bahkan untuk tayangan anak pun sering kali tidak sehat untuk anak. Mereka berbondong-bondong membuat berbagai macam acara yang berbentuk reality show, sinetron-sinetron, serta acara hiburan lainnya yang seringkali tidak memperhatikan etika bagi masyarakat, khususnya anak-anak. Semata-mata program tersebut hanya sebagai hiburan saja, dan tidak jarang adalah hasil rekayasa belaka. Tidak ada bobot informasi yang bisa diambil, begitu juga dengan unsur pengetahuan dan pencerdasan bagi penontonnya. Khususnya pada anak-anak. Di masa pertumbuhan mereka, anak lebih cepat dipengaruhi oleh media. Apa yang ditayangkan di media akan terekam secara tajam di otak mereka lalu kemudian akan dijadikan kebiasaan dalam kehidupan sehari-hari. Anak-anak adalah asset bangsa ini sebagai generasi penerus bangsa. Namun, betulkah anak-anak kita terbebas dari pengaruh lingkungan seperti media massa dan terutama tayangan televisi? Sebuah penelitian dari Yayasan Pengembangan Media Anak (YPMA), sebuah LSM yang mendedikasikan diri pada kehidupan bermedia anak-anak secara

LATAR BELAKANGsehat, menunjukkan bahwa rata-rata anak Indonesia menonton tayangan TV (itu pun bisa dikategorikan tidak aman) selama 3-5 jam sehari atau 30-35 jam seminggu. Tidak jarang bahkan yang ditonton anak-anak justru ditujukan untuk orang dewasa. Berapa banyak anak-anak yang dibiarkan ikut menikmati adegan penuh amarah di sinetron saat menemani ibu atau mengasuhnya, atau menemani bapak menonton adegan kekerasan dalam film atau tayangan kriminal. Tayangan seperti itu jelas dapat mengganggu dan bahkan merusak masa kanak-kanak mereka karena masuknya dunia orang dewasa dalam pikiran anak kita. Semestinya, anak-anak lebih banyak bermain terutama yang melibatkan aktivitas fisik dan mengisi waktu senggangnya dengan kegiatan yang sesuai dengan dunianya. Potret Indonesia di masa datang sebagian bisa diprediksi dari apa yg dikonsumsi oleh anak-anak kita melalui media, khususnya televisi, yang berorientasi pada akumulasi dan ekspansi modal. Bertepatan dengan Hari Anak Nasional yang jatuh pada tanggal 23 Juli 2011, Hari di mana anak-anak Indonesia bergembira merayakan terpenuhinya hak-hak mereka untuk tumbuh kembang dengan sehat dan bebas dari pengaruh buruk lingkungan. Hari Tanpa Televisi sama sekali bukan anti Televisi. Konteksnya adalah perlindungan pada anak dari dampak negatif televisi. Ini juga merupakan ungkapan keprihatinan terhadap isi tayangan televisi yang tidak berkualitas dan tidak aman untuk anak. Apabila para keluarga dapat bersatu menolak tayangan seperti itu, maka industri penyiaran pasti akan lebih memperhatikan hak kita sebagai konsumen tayangan televisi. Aksi Hari Tanpa Televisi harus

LATAR BELAKANGdilihat sebagai bagian gerakan masyarakat untuk unjuk diri menolak apa yg mereka konsumsi, selera, dan masa depan negerinya yang sematamata dibentuk oleh kepentingan ekonomi industri televisi yang ada saat ini. Seiring dengan ini, IMIKI (Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia) juga ikut bertanggung jawab dengan tayangan yang layak ditonton oleh masyarakat, khususnya anak-anak. Ikatan Mahasiswa Ilmu Komunikasi se-Indonesia (IMIKI) merupakan organisasi kemahasiswaan dengan kerjasama yang proaktif, terarah, bervisi ke depan dan berdayaguna dari seluruh kelembagaan mahasiswa Ilmu Komunikasi seIndonesia untuk menampung aspirasi mahasiswa Ilmu Komunikasi dalam kajian Ilmu Komunikasi, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat guna menunjang pembangunan nasional khususnya dalam bidang komunikasi. Visi IMIKI adalah menjadi wadah tunggal bagi mahasiswa Ilmu Komunikasi Indonesia yang menyalurkan dan mengembangkan nilai, moral, kreativitas, dinamika, dan kemampuan baik akademis maupun non akademis. Salah satu bentuk misi yang akan dijalankan oleh IMIKI adalah memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan dan kemajuan Ilmu Komunikasi di Indonesia, yaitu dengan melakukan penyuluhan Hari Tanpa Televisi. IMIKI secara moral merasa ikut bertanggungjawab atas tayangan yang tidak layak ditonton oleh anak-anak. Melalui suatu kegiatan penyuluhan, Kami harapkan dapat membantu memberikan informasi

LATAR BELAKANGkepada orangtua dalam mengawasi anak-anaknya paling tidak

memilihkan waktu dan acara yang tepat untuk anak. Sehingga pada akhirnya anak-anak mendapatkan haknya untuk memperoleh hiburan sehat yang dijamin dalam Konvensi Hak Anak dan UU Perlindungan Anak. Stasiun TV kita harapkan memiliki kesadaran untuk menyediakan tayangan yang aman bagi anak.

TUJUAN KEGIATANTujuan dari kegiatan ini adalah : Mensosialisasikan pentingnya Hari Tanpa Televisi Memberikan pemahaman kepada orangtua dan anak mengenai bahaya Televisi Menuntut korporasi media khususnya industri televisi agar lebih mengedepankan nilai-nilai edukatif

NAMA KEGIATANBerdasarkan latar belakang tersebut, kami Panitia HTT mengadakan acara dengan nama : Hati-hati ki Nonton TV Adapun tema yang Kami usung adalah Penyuluhan Hari Tanpa Televisi. Telah banyak perkembangan-perkembangan yang terjadi di dunia pertelevisian. Disini kami mantap untuk terus memberikan kontribusi nyata bagi perkembangan dan kemajuan anak bangsa di Indonesia.

SASARAN KEGIATANSasaran dari penyuluhan ini adalah Anak-anak dari mulai SD hingga SMA beserta orangtua dari Rumah Belajar Anak, dan masyarakat lingkungan sekitar yang beralamatkan di Jl. Balai Kota, Taman Macan Makassar.

BENTUK KEGIATANBentuk kegiatan dari penyuluhan tentang Hari Tanpa Televisi ini adalah : Silaturahmi seluruh elemen meliputi panitia pelaksana, KPID dan masyarakat Kota Makassar (pengunjung Taman Macan) . Kegiatan pembagian brosur, stiker, fleyer, artikel HTT kepada para orang tua dan remaja di titik keramaian di Kota Makassar.

Jalan santai bersih Kota Makassar demi menuju kota dunia Pemutaran tayangan video edukasi

JADWAL KEGIATANWAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN Kegiatan ini akan dilaksanakan pada : Hari, Tanggal Tempat Acara : Minggu, 24 Juli 2011 : Taman Macan , Jl. Balai Kota Makassar : Terlampir dalam susunan acara kegiatan

SUSUNAN ACARA KEGIATAN Minggu, 24 Juli 2011 WAKTU 06.00-07.00 Kumpul di Taman Macan ACARA

Aksi turun ke jalan Minggu, 24 Juli 2011 WAKTU 07.00-07.20 07.20-07.30 07.30-11.00 Breafing dan cek peserta Pengarahan oleh Kordinator Kegiatan Aksi jalan santai sambil pembagian brosur dan sosialisasi ACARA

HTT sekaligus bersih Kota Makassar 11.00-12.00 12.00-16.00 Pergi ke Taman Macan Pameran Kreasi ( mewarnai, graffiti, permainan tradisional pemutaran film dll )

16.00-16.30

Acara penutupan kegiatan HTT

ESTIMASI BIAYAKonsumsi Kebutuhan Konsumsi panitia Konsumsi Peserta Konsumsi aksi ke jalan Snack pemateri Harga 5.000,00 7.500,00 7.500,00 20.000,00 Volume 15 Orang 75 Orang 25 Orang 2 Orang Jumlah Jumlah 75.000,00 562.500,00 187.500,00 40.000,00 865.000,00

Sekertaris dan AcaraKebutuhan ATK Sewa Infokus Hiburan Doorprize Harga 25.000,00 100.000,00 100.000,00 100.000,00 Volume 1 1 Jumlah 25.000,00 100.000,00 100.000,00 100.000,00

Stempel Panitia

40.000,00

1 Jumlah

40.000,00 725.000,00

Logistic dan AkomodasiKebutuhan Akomodasi Sertifikat Brosur Foto kopi artikel Stiker HTT Pamphlet Harga 300.000,00 1.500,00 200,00 500,00 500,00 2.000,00 75 250 250 250 20 Jumlah Volume Jumlah 300.000,00 112.500,00 50.000,00 125.000,00 125.000,00 40.000,00 752.500,00

Publikasi dan DokumentasiKebutuhan Spanduk HTT dan Penyuluhan Back Up Harga 17.500,00 30.000,00 Volume 1X3 X4 buah 1 Jumlah Jumlah 210.000,00 30.000,00 240.000,00

Estimasi Kebutuhan Divisi Konsumsi Acara dan Kesekretariatan Logistic dan Akomodasi Kebutuhan 865.000,00 725.000,00 752.500,00

Publikasi dan Dokumentasi Jumlah

240.000,00 2.582.500,00

PENUTUPDemikian proposal ini kami sampaikan sebagai perwujudan dalam usaha penyuluhan Hari Tanpa Televisi kepada seluruh elemen masyarakat, demi terciptanya kepedulian serta rasa tanggung jawab bersama dalam memerangi dampak negativ televisi pada anak-anak di Makassar.

Makassar, 11 Juli 2011 Panitia Pelaksana Sosialisasi dan Penyuluhan Hari Tanpa TV Hati-Hati ki Nonton TV

Hasanuddin Ketua IMIKI Wil.V

Burhanuddin Bagenda Kordinator Pelaksana

Mengetahui,

Irwan Idris Ketua Umum IMIKI

SUSUNAN PANITIAPenanggung Jawab Kordinator acara Sekretaris dan Div. Acara : Hasanuddin : Burhanuddin Bagenda : Muh. Fadli Dewi Surya Ningsih Astuti Mandasari Bendahara Sie. Publikasi & Dokumentasi : Hermi Yunita : Harmin Sulfikar Eko Cahyo Arifin Sie. Logistik : Muh. Ramadhan Anwar Avensus Pardi adut Hendry Sie. Konsumsi : Sigit Pamungkas Rijal