Proposal Posyandu Pangsel

10
PROPOSAL PEMBANGUNAN POSYANDU BUNGUR 09 PERUMAHAN PANGULAH PERMAI DESA PANGULAH SELATAN – KEC. KOTABARU - KARAWANG A. Latar Belakang 1. Landasan Hukum Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan UUD 1945 pasal 28 H ayat (1) dan Undang-undang nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Pembangunan kesehatan harus dipandang sebagai investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya manusia dan sekaligus investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi dan pendidikan, serta berperan penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Oleh karenanya, pembangunan kesehatan bukanlah tanggung jawab pemerintah saja namun merupakan tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat termasuk swasta. Undang-undang nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menyatakan bahwa Pemerintah wajib memenuhi hak-hak anak, yaitu tentang kelangsungan hidup, pertumbuhan dan perkembangannya serta perlindungan demi kepentingan terbaik anak. Seluruh komponen bangsa (pemerintah, legislatif, swasta dan masyarakat) bertanggung jawab dalam pemenuhan hak-hak tersebut. Di bidang kesehatan, pemerintah wajib menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang komprehensif bagi anak melalui upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang optimal sejak dalam

Transcript of Proposal Posyandu Pangsel

Page 1: Proposal Posyandu Pangsel

PROPOSAL PEMBANGUNAN POSYANDU BUNGUR 09PERUMAHAN PANGULAH PERMAI

DESA PANGULAH SELATAN – KEC. KOTABARU - KARAWANG

A. Latar Belakang

1. Landasan Hukum

Pembangunan kesehatan merupakan upaya untuk memenuhi salah satu hak dasar

rakyat, yaitu hak untuk memperoleh pelayanan kesehatan sesuai dengan UUD 1945 pasal 28

H ayat (1) dan Undang-undang nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan. Pembangunan

kesehatan harus dipandang sebagai investasi untuk peningkatan kualitas sumber daya

manusia dan sekaligus investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi dan pendidikan,

serta berperan penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Oleh karenanya,

pembangunan kesehatan bukanlah tanggung jawab pemerintah saja namun merupakan

tanggung jawab bersama pemerintah dan masyarakat termasuk swasta.

Undang-undang nomor 23 Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak menyatakan

bahwa Pemerintah wajib memenuhi hak-hak anak, yaitu tentang kelangsungan hidup,

pertumbuhan dan perkembangannya serta perlindungan demi kepentingan terbaik anak.

Seluruh komponen bangsa (pemerintah, legislatif, swasta dan masyarakat) bertanggung

jawab dalam pemenuhan hak-hak tersebut. Di bidang kesehatan, pemerintah wajib

menyediakan fasilitas dan menyelenggarakan upaya kesehatan yang komprehensif bagi

anak melalui upaya kesehatan promotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif yang optimal

sejak dalam kandungan. Kebutuhan dasar anak untuk tumbuh dan berkembang, yaitu :

1) Kasih sayang dan perlindungan;

2) Makanan bergizi seimbang (sejak lahir sampai 6 bulan hanya ASI saja, sesudah 6

bulan sampai 2 tahun ASI ditambah Makanan Pendamping ASI);

3) Imunisasi dasar dan suplementasi kapsul vitamin A:

4) Pendidikan dan pengasuhan dini;

5) Perawatan kesehatan dan pencegahan kecacatan, cedera dan lingkungan yang

sehat dan aman;

6) Orang tua berkeluarga berencana.

Page 2: Proposal Posyandu Pangsel

Untuk memenuhi hak-hak dasar anak tersebut diperlukan upaya-upaya yang

menyeluruh yang melibatkan sektor kepemerintahan, dunia usaha/swasta dan masyarakat.

Dalam undang-undang nomor 32 tahun 2004 tentang pemerintahan daerah dan nomor 33

tahun 2004 tentang perimbangan keuangan antara pemerintah pusat dan daerah, telah

diatur peranan pemerintah daerah (propinsi kabupaten/kota) dan pusat dalam

penyelenggaraan pembangunan nasional termasuk dalam pemenuhan hak-hak dasar anak.

Kesepakatan global yang dituangkan dalam Millenium Development Goals (MDGs)

yang terdiri dari 8 tujuan, 18 target dan 48 indikator, menegaskan bahwa tahun 2015 setiap

negara menurunkan kemiskinan dan kelaparan separuh dari kondisi pada tahun 1990. Dua

dari lima indikator sebagai penjabaran tujuan pertama MDGs adalah menurunnya

prevalensi gizi kurang pada anak balita (indikator keempat) dan menurunnya jumlah

penduduk dengan defisit energi (indikator kelima).

2. Masalah Gizi Buruk

Berita kasus gizi buruk banyak diberitakan di koran, majalah, televisi dan media masa

lainnya, menunjukkan bahwa masalah kekurangan gizi di negeri tercinta ini masih

“tersembunyikan”. Kejadian sekarang ini mirip seperti kejadian tahun 1998, ketika

dilaporkan meningkatnya kejadian gizi buruk di berbagai media masa (Kompas 13/10/98)

“Kasus Bayi-HO Pertanda Beratnya Kemiskinan”; Merdeka 13/10/98 “Fungsikan kembali

Posyandu.

Posyandu ( POS PELAYANAN TERPADU ) ini sebuah nama organisasi yang ada

dilingkungan atau pemerintahan terendah yang memiliki berbagai fungsi Posyandu di

Integrasi bisa berupa dengan kegiatan Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD), Bina Keluarga

Balita (BKB), Bina Keluarga dan Tumbuh Kembang Anak (BKTKA), Bina Lansia dsb. di

berbagai tempat muncul variasi dari berbagai kegiatan yang diwadahi dalam posyandu dan

mencoba menjadikan posyandu sebagai sarana pemberdayaan masyarakat. Berkaitan

dengan wacana posyandu sebagai sarana pemberdayaan masyarakat, menarik untuk dikaji

berdasarkan pengalaman beberapa daerah yang mencoba menerapkannya. Sudah

seyogyanya Posyandu kalau dimaknai sebagai suatu lembaga kemasyarakaran yang

kegiatannya dari, oleh dan untuk masyarakat (DOUM) dapat memprakarsai berbagai

Page 3: Proposal Posyandu Pangsel

kegiatan sesuai aspirasi dan kebutuhan masyarakat. Semakin banyak dan bervariasi kegiatan

yang dikelola melalui posyandu, tentu semakin menuntut kemampuan pengelolanya.

Semakin tinggi motivasi para pengelola, semakin tinggi kreativitas yang muncul dan

berkembang untuk menjawab tantangan masalah dan kebutuhan masyarakat dari berbagai

aspek misalnya berkaitan dengan bidang kesehatan, pendidikan dan ekonomi. Jika ditilik

dari sisi pengertian pemberdayaan masyarakat, tentu persepsi dan pemahaman tentang

pemberdayaan akan sangat beragam. Banyak pengertian tentang pemberdayaan.

Masing-masing pihak memberikan pengertiannya. Tentu hal ini tidak untuk

dipertentangkan, karena setiap pengertian yang diberikan atau dirumuskan bergantung

kepada latar belakang pemahaman, pengalaman dan tujuan dari pihak yang

mengemukakannya. Salah satu pemahaman yang dikemukan oleh Direktorat Jenderal

Pemberdayaan Masyarakat dan Desa dalam konsep Manajemen Pembangunan Desa

Terpadu (PDT) adalah “Upaya mengembangkan kemampuan dan kemadirian masyarakat

dalam mendayagunakan sumber daya dan potensi yang ada untuk mempertahankan dan

meningkatkan taraf hidup mereka” Ini merupakan hakikat dari pemberdayaan yang

dimaksud dalam konsep PDT. Hakikat ini perludidukung oleh semua komponen yang ada

baik pemerintahan desa/kelurahan, lembaga kemasyarakatan, kader dll. Dengan demikian

terwujud sinergitas dari semua pemeran pemberdayaan dalam pelaksanaan pembangunan

di masyarakat bersama masyarakat.

B. Maksud Dan Tujuan

Maksud dari pembangunan Posyandu Bungur 09 dilingkungan Perumahan Pangulah

Permai antara lain :

o Memberdayakan potensi Ibu – ibu secara positif

o Membantu program pemerintah dalam menjaga kesehatan masyarakat

o Mendorong agar terciptanya rasa kebersamaan dalam lingkungan

o Menciptakan kerja sama antara posyandu dengan bidan desa, para dokter yang

ada dilingkungan.

Tujuan dari pembangunan posyandu dilingkungan Pangulah Permai antara lain :

Page 4: Proposal Posyandu Pangsel

o Dengan sarana tersebut mudah- mudahan tercipta sebuah harmonisasi dalam

lingkungan karena fungsi dan manfaat posyandu tidak hanya dari sisi menjaga

kesehatan ibu dan anak saja tapi sebuah sarana yang multi fungsi dilingkungan

masyarakat.

o Pemanfaatkan sarana pasilitas umum yang telah tersedia sehingga digunakan

pemanfaatan untuk hal – hal fositif.

C. Jenis Kegiatan

o Pembangunan sarana Posyandu.

o Pembangunan sarana umum lainnya yang lokasi bisa menggunakan tempat yang

sama.

D. Aktivitas kegiatan.

o Pemeriksaan Ibu dan Anak secara Rutin setiap satu bulan sekali.

o Pelaksanaan PAUD.

o Kegiatan- kegiatan ibu- ibu

o Sarana Bermain anak-anak

E. Kebutuhan sarana Prasarana Posyandu

o Bangunan

o Meja Dan Kursi

o Peralatan Posyandu

a. Timbangan

b. ATK

c. Seragam Pos Yandu

Page 5: Proposal Posyandu Pangsel

F. Gambar dan Anggaran Biaya

1. DENAH BANGUNAN

DINDING INFORMASI POSYANDU BUNGUR 09

Page 6: Proposal Posyandu Pangsel

2. RENCANA ANGGARAN

NO. BANYAKNYA NAMA BARANG HARGA JUMLAH

1. 1500 PCS BATAKO Rp. 900 Rp. 1.350.000

2. 3 KOL PASIR Rp. 260.000 Rp. 780.000

3. 20 SAK SEMEN Rp. 61.500 Rp. 1.230.000

4. 10 BATANG BESI COR Rp. 30.000 Rp. 300.000

5. 5 BATANG BESI 10 Rp. 44.000 Rp. 220.000

6. 1 KOL BATU SPRIT Rp. 190.000 Rp. 190.000

7. 12 BATANG KAYU 10X5 KAMPIL Rp. 55.000 Rp. 636.000

8. 6 IKAT KAYU KASO Rp. 150.000 Rp. 900.000

9. 3 IKAT KAYU RENG Rp. 150.000 Rp. 450.000

10. 2 KG PAKU 10 Rp. 12.000 Rp. 24.000

11. 2 KG PAKU 7 Rp. 12.000 Rp. 24.000

12. 2 KG PAKU RENG Rp. 12.000 Rp. 24.000

13. 2 IKAT PAPAN COR Rp. 60.000 Rp. 120.000

14. 1 KG KAWAT TALI Rp. 16.000 Rp. 16.000

15. ½ IKAT CINCIN COR Rp. 60.000 Rp. 30.000

16. 25 DUS KERAMIK Rp. 45.000 Rp. 1.125.000

17. 500 PCS GENTENG Rp. 1.500 Rp. 750.000

18. 8 PCS GRC Rp. 48.000 Rp. 384.000

19. 20 PCS GENTENG WUWUNG Rp. 2.000 Rp. 40.000

Page 7: Proposal Posyandu Pangsel

20. 1 ROL KABEL (ROL) Rp. 100.000 Rp. 100.000

21. 2 PCS SAKLAR BROKO Rp. 10.000 Rp. 20.000

22. 3 PCS CAKAR AYAM Rp. 30.000 Rp. 90.000

23. 1 PCS KUSEN + PINTU Rp. 500.000 Rp. 500.000

24. 30 HARI TENAGA KERJA Rp. 120.000 Rp. 3.600.000

25. 12 PCS GLAS BLOK Rp. 17.000 Rp. 204.000

26. - DANA TIDAK TERDUGA - Rp. 1.893.000

TOTAL Rp. 15.000.000

G. Lokasi

Lokasi Pembangunan Posyandu di RT 03/09 Perumahan Pangulah Permai Kecamatan

Kotabaru – Karawang.

Surat keterangan hak guna pakai dari PT. Sumber Sarana marga Sentosa sebagai pihak

pengembang perumahan terlampir.

H. Susunan Panitia

SUSUNAN KEPANITIAN

Penanggung Jawab : Ketua RW 09 Perumahan Pangulah Permai

Ketua : Suhendar

Sekretaris : Atep

Bendahara : Supriyono

Seksi Rancang bangun : Sugito

Seksi Perlengkapan teknis : Bambang

Seksi konsumsi : Ibu - ibu posyandu

Seksi dokumentasi : Tasim Supriatna

I. Penutup

Page 8: Proposal Posyandu Pangsel

Demikian proposal ini kami ajukan demi melengkapi sarana yang telah ada untuk

lebih menunjang aktivitas posyandu tersebut dan dengan sebuah harapan bisa terealisasi

karena pentingnya sebuah sarana tersebut diatas.

Kotabaru, 09 September 2012 Ketua Panitia Pembangunan Posyandu, Seketaris,

( Suhendar ) ( Atep )

Mengetahui,Kepala Desa Pangulah Selatan Ketua RW 09

( Kahfi ) ( Usep Saepudin )