Proposal Kegiatan Posyandu

48
KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan Proposal gizi ini dapat diselesaikan. Proposal ini disusun sebagai tugas dari mata kuliah Program Gizi dengan judul “Gizi Seimbang Bagi Balita”. Terima kasih disampaikan kepada pembimbing kami ibu Iryani, SKM M.kes yang telah membimbing dalam penyusunan Proposal ini. Taka da gading yang retak begitu pula dengan proposal kami yang tidak sempurna, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun proposal ini agar menjadi lebih baik. Demikian proposal ini kami susun semoga bermanfaat bagi semua. Samarinda, 19 April 2013 Penulis

description

proposal kegiatan ke posyandu

Transcript of Proposal Kegiatan Posyandu

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan Proposal gizi ini dapat diselesaikan.

Proposal ini disusun sebagai tugas dari mata kuliah Program Gizi dengan judul Gizi Seimbang Bagi Balita.

Terima kasih disampaikan kepada pembimbing kami ibu Iryani, SKM M.kes yang telah membimbing dalam penyusunan Proposal ini.

Taka da gading yang retak begitu pula dengan proposal kami yang tidak sempurna, maka dari itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun proposal ini agar menjadi lebih baik.

Demikian proposal ini kami susun semoga bermanfaat bagi semua.

Samarinda, 19 April 2013

Penulis

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangSecara umum masalah gizi di Indonesia terutama Kekurangan Energi Protein (KEP) merupakan salah satu masalah kesehatan anak yang menjadi problem khusus. Angka kejadian tertinggi terjadi pada anak dibawah usia 5 tahun (Anonim, Kompas, Mei 2005). Hal ini juga dikarenakan anak-anak berumur (0-5 tahun balita) adalah termasuk golongan masyarakat rentan gizi (Sediaoetama, 1999).

Beberapa literature mengungkapkan bahwa penyebab yang mengakibatkan terjadinya kurang gizi pada balita adalah kurangnya pengetahuan orang tua akan bahan makanan yang bergizi serta tidak mengerti bagaimana cara memberi makan yang benar sehingga asupan gizi kurang. Ditunjang dengan kemiskinan keluarga, factor kepadatan penduduk serta factor social budaya dan infeksi (Kartasapoetra & Marsetyo, 2002).

Tingkat pendidikan atau pengetahuan ibu banyak menentukan sikap dan perilakunya dalam menghadapi berbagai masalah, misalnya dalam pemberian makanan pada anak antara lain meliputi kualitas makanan, kuantitas makanan, saat dan jadwal pemberian makanan serta cara memberikan makanan, termasuk didalamnya membujuk anak untuk makan. Kekurangan gizi pada anak balita sejak lahir hingga 3 tahun akan sangat berpengaruh terhadap kualitas sel otaknya. Gizi kurang pada usia dibawah 2 tahun akan menyebabkan sel otak berkurang 15-20 %, sehingga anak yang demikian kelak kemudian hari akan menjadi manusia dengan kualitas otak 80-85 % dan apabila nantinya harus bersaing dengan anak lain yang berkualitas otak 100 % akan menemui banyak hambatan (Dinkes Jatim, 2005).

Dari sumber data yang kami terima untuk 1 tahun terakhir di Posyandu Gang 45 Kelurahan Gunung Kelua didapatkan hasil total gizi kurang untuk bayi balita 28 % dan dari data ini kami menyimpulkan bahwa masih terdapat balita yang mengalami penurunan berat badan di bawah -2 garis standar devisiasi. Dan juga masih ada balita yang memiliki badan yang kecil dikarenakan pertumbuhan badan dan panjangnya sama-sama mengalami perlambatan pertumbuhan dan dari hasil wawancara yang dilakukan hal ini terjadi dikarenakan kurangnya balita tersebut mendapatkan asupan makanan yang seharusnya di terima diusianya.

Oleh karena itu dalam mencegah kasus ini dan memperbaiki pola pikir serta meningkatkan pertumbuhan bayi balita di Posyandu Gang 45 Kelurahan Gunung Kelua, kami memberikan program penyuluhan mengenai menu makan seimbang, pemberian makanan olahan dari tumbuhan katuk untuk memperlancar ASI serta pemberian daftar bahan makanan yang bernutrizi.B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mahasiswa mampu memberikan sosialiasi kepada seluruh peserta (ibu-ibu) mengenai menu makan gizi seimbang dan para peserta mendapatkan pengetahuan serta lebih memahami mengenai pertumbuhan balita mereka terkait menu gizi yang dikonsumsi.2. Tujuan Khusus

a. Peserta (ibu-ibu yang memiliki balita) mendapatkan pemahaman mengenai gizi seimbang untuk balita.b. Mahasiswa mampu menyampaikan materi sosialisasi dengan baik dan benar serta paham akan isi yang disampaikan.

c. Mahasiswa mampu membuat leaflet mengenai daftar bahan makanan yang bernutrizi dan berguna bagi para keluarga.

d. Mahasiswa mampu mengolah bahan makanan seperti daun katuk yang digunakan sebagai pelancar ASI serta bermanfaat bagi para peserta yang masih menyusui bayi dan balitanya.

e. Para peserta mampu menyerap isi materi yang disampaikan dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari untuk bayi balitanya.

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Balita

Balita atau anak bawah umur lima tahun adalah anak usia kurang dari lima tahun sehingga bagi usia di bawah satu tahun juga termasuk dalam golongan ini. Namun faal (kerja alat tubuh semestinya) bagi usia di bawah satu tahun berbeda dengan anak usia di atas satu tahun, maka anak di bawah satu tahun tidak termasuk ke dalam golongan yang dikatakan balita. Anak usia 1-5 tahun dapat pula dikatakan mulai disapih atau selepas menyusu sampai dengan pra-sekolah. Sesuai dengan pertumbuhan badan dan perkembangan kecerdasannya, faal tubuhnya juga mengalami perkembangan sehingga jenis makanan dan cara pemberiannya pun harus disesuaikan dengan keadaannya. Berdasarkan karakteristiknya balita usia 1-5 tahun dapat dibedakan menjadi dua, yaitu anak yang berumur 1-3 tahun yang dikenal dengan Batita merupakan konsumen pasif. Sedangkan usia prasekolah lebih dikenal sebagai konsumen aktif (Uripi, 2004).

1. Karakteristik Batita

Anak usia 1-3 tahun merupakan konsumen pasif, artinya anak menerima makanan dari apa yang disediakan ibunya. Laju pertumbuhan masa batita lebih besar dari masa usia pra-sekolah sehingga diperlukan jumlah makanan yang relatif besar. Namun perut yang masih lebih kecil menyebabkan jumlah makanan yang mampu diterimanya dalam sekali makan lebih kecil dari anak yang usianya lebih besar. Oleh karena itu, pola makan yang diberikan adalah porsi kecil dengan frekuensi sering.

2. Karakteristik Usia Pra-sekolah

Pada usia pra-sekolah anak menjadi konsumen aktif. Mereka sudah dapat memilih makanan yang disukainya. Pada usia ini anak mulai bergaul dengan lingkungannya atau bersekolah playgroup sehingga anak mengalami beberapa perubahan dalam perilaku. Pada masa ini anak akan mencapai fase gemar memprotes sehingga mereka akan mengatakan tidak terhadap setiap ajakan. Karakteristik anak pra-sekolah ini mencakup perkembangan fisik dan kemampuan motorik serta emosional anak. Perkembangan fisik yaitu hasil tumbuh kembang fisik adalah bertumbuh besarnya ukuran-ukuran antropometrik dan gejala/tanda lain pada rambut, gigi-geligi, otot, serta jaringan lemak, darah, dan lainnya. Sedangkan kemampuan motorik dan emosional anak mencakup sikap anak dalam lingkungan, gerakan anggota badan, serta kemampuan intelektual anak seperti menyebutkan nama atau bercerita lainnya.

B. Penyediaan Menu Seimbang untuk Balita

1. Pengertian Makanan bagi Balita

Pada dasarnya makanan bagi balita harus bersifat lengkap artinya kualitas dari makanan harus baik dan kuantitas makanan pun harus cukup, dan bergizi artinya makanan mengandung semua zat gizi yang dibutuhkan, dengan memperhitungkan:

a. Pada periode ini dibutuhkan penambahan konsumsi zat pembangun karena tubuh anak sedang berkembang pesat.

b. Bertambahnya aktivitas membutuhkan penambahan bahan makanan sebagai sumber energi.

c. Untuk perkembangan mentalnya anak membutuhkan lebih banyak lagi zat pembangun terutama untuk pertumbuhan jaringan otak yang mempengaruhi kecerdasan walaupun tak secara signifikan.

2. Pola Makan Sehat dan Seimbang

Menurut Harper (1986), pola makan (dietary pattern) adalah cara seseorang atau sekelompok orang dalam memilih pangan dan makanannya serta mengkonsumsinya sebagai tanggapan terhadap pengaruh fisiologi, psikologi, budaya dan sosial. Pola makan dinamakan pula kebiasaan makan, kebiasaan pangan atau pola pangan (Suhardjo, 2003).

Menu seimbang adalah menu yang terdiri dari beraneka ragam makanan dalam jumlah dan proporsi yang sesuai, sehingga memenuhi kebutuhan gizi seseorang guna pemeliharaan dan perbaikan sel-sel tubuh dan proses kehidupan serta pertumbuhan dan perkembangan (Almatsier, 2004). Pola menu seimbang adalah pengaturan makanan yang sehat dengan susunan hidangan menu sesuai dengan kebutuhan gizi esensial dalam jumlah yang ideal serta disesuaikan dengan daya toleran si anak. Dengan kata lain menu seimbang adalah menu yang kebutuhan gizinya sudah disesuaikan dengan golongan usia balita.

Ciri khas pola menu di Indonesia ialah Empat Sehat Lima Sempurna yaitu menu lengkap terdiri dari nasi atau makanan pokok, lauk, sayur, buah dan agar menjadi sempurna ditambahkan dengan susu (Santoso, 2004).

3. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pola Makan

Dalam hal pola makan dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu :

a. Pengetahuan Gizi Ibu

Bila pengetahuan tentang bahan makanan yang bergizi masih kurang maka pemberian makanan untuk keluarga biasa dipilih bahan-bahan makanan yang hanya dapat mengenyangkan perut saja tanpa memikirkan apakah makanan itu bergizi atau tidak, sehingga kebutuhan energi dan gizi masyarakat dan anggota keluarga tidak tercukupi (Sapoetra, 1997).

Menurut Suhardjo (1989), bila ibu rumah tangga memiliki pengetahuan gizi yang baik ia akan mampu untuk memilih makanan-makanan yang bergizi untuk dikonsumsi.

b. Pendidikan Ibu

Peranan ibu sangat penting dalam penyediaan makanan bagi anak balitanya, pengetahuan yang diperoleh baik formal maupun non formal sangat menentukan untuk ditetapkan dalam hal pemilihan dan penentuan jenis makanan yang dikonsumsi oleh balita dan anggota keluarga lainnya. Pendidikan gizi ibu bertujuan untuk meningkatkan penggunaan sumber daya makanan yang tersedia. Dari hal tersebut dapat disumsikan bahwa tingkat kecukupan energi dan zat gizi pada balita relatif tinggi bila pendidikan ibu tinggi (Depkes RI 2010).

c. Pendapatan Keluarga

Pendapatan merupakan salah satu faktor yang menentukan kualitas dan kuatitas makanan. Tetapi perlu disadari bahwa pendapatan tidak selalu membawa perbaikan pada susunan makanan. Tingkat pendapatan juga ikut menentukan jenis pangan yang akan dibeli dengan tambahan uang tersebut. Orang miskin membelanjakan sebagian besar pendapatan tambahan tersebut untuk makanan, sedangkan orang kaya jauh lebih rendah. Semakin tinggi pendapatan semakin besar pula persentase dari pendapatan tersebut dipergunakan untuk membeli buah, sayur mayur, dan berbagai jenis bahan pangan lain (Berg, A &Sajogyo, 1986).

d. Porsi MakananMenurut Lia Amalia yang dikutip oleh Komsatiningrum (2009), porsi makan bagi orang dewasa dan balita sangatlah jauh berbeda, porsi makan anak balita lebih sedikit karena kebutuhan gizi esensial jumlahnya lebih sedikit yang harus dipenuhi. Selain itu karakteristik pertumbuhan dan aktivitasnya juga berbeda. Porsi makan bagi anak balita harus mempunyai kandungan air dan serat yang sesuai dengan daya toleransi, tekstur makanannya agak lunak agar mudah dicerna, memberikan rasa kenyang. Makanan selingan perlu diberikan kepada balita terutama jika porsi makan utama yang dikonsumsi belum mencukupi. Pemberian makanan selingan tidak boleh berlebihan karena akan mengakibatkan berkurangnya nafsu makan akibat terlalu kenyang makan makanan selingan. Pemilihan makanan selingan disesuaikan dengan fungsinya yaitu:

1) Mencukupi asupan nutrisi yang mungkin kurang pada saat pemberian makan pagi, siang, sore.

2) Memperkenalkan aneka ragam jenis makanan yang terdapat dalam makanan selingan.

3) Mengatasi masalah anak yang sulit makan nasi.

4) Untuk mencukupi kebutuhan kalori terutama pada anak yang banyak melakukan aktivitas.e. Bahan Makanan Bahan makanan bagi anak balita harus dipilih yang tidak merangsang, rendah serat, dan tidak mengandung gas. Penggunaan rempah yang merangsang seperti cabai, asam sebaiknya dihindari, penambahan vetsin sebaiknya dihindari dan sebaiknya menggunakan garam dan gula yang tidak membahayakan tubuh. Menu Empat Sehat Lima Sempurna sangat baik diberikan kepada balita, di dalam menu ini digunakan berbagai jenis bahan makanan yang terdiri atas:

1) Bahan makanan pokok

Bahan makanan pokok memegang peranan penting, biasa dihidangkan pada waktu makan pagi, siang, dan malam. Pada umumnya bahan makanan pokok jumlahnya (kuantitas/volume) lebih banyak dibanding bahan makanan lainnya. Bahan makanan pokok merupakan sumber energi dan mengandung banyak karbohidrat. Jenis bahan makanan pokok yang biasa dikonsumsi adalah beras, jagung, gandum, sagu, umbi-umbian.

2) Bahan makanan lauk pauk

Bahan makanan lauk pauk biasa digunakan sebagai teman makanan pokok yang memberikan rasa enak dan merupakan sumber protein. Sebagai sumbernya dikenal bahan makanan berasal dari hewan yang disebut protein hewani seperti daging, ikan, telur, lauk yang berasal dari tumbuhan disebut protein nabati yaitu kacang-kacangan serta hasil olahnya seperti tahu dan tempe.

3) Bahan makanan sayur mayor

Dalam hidangan orang Indonesia sayur mayur sebagai teman makanan pokok, pemberi serat dalam hidangan. Bahan makanan sayuran biasa berasal dari berbagai jenis tumbuhan seperti batang, daun, bunga, umbi, buah muda. Bagi balita sebaiknya diberikan sayuran yang kadar seratnya tidak terlalu tinggi. Sayur-mayur merupakan sumber vitamin dan mineral. Namun jika mengalami pemanasan maka zat gizi yang terdapat di dalamnya dapat rusak atau berkurang.

4) Bahan makanan buah-buahan

Buah biasanya di hidangkan dan disantap terakhir kali dalam suatu acara makan, umumnya buah yang dipilih buah yang matang dan berasa manis. Buah-buahan merupakan sumber vitamin bagi tubuh dan zat pengatur.

5) Susu

Susu adalah cairan berwarna putih yang dikeluarkan oleh kelenjar susu. Susu merupakan makanan alami yang hampir sempurna. Istilah untuk air susu manusia adalah air susu ibu (ASI) dan susu yang bukan berasal dari manusia disebut pengganti air susu ibu (PASI) yang biasa berasal dari hewan ternak seperti sapi, kambing, kuda. Susu merupakan minuman yang baik bagi balita, selain itu air putih juga baik diberikan. Susu dapat diperoleh dalam berbagai bentuk yaitu bubuk dan cair (Soegeng Santoso, 2004).

f. Pengaturan Makanan Untuk Balita Dalam merencanakan pengetahuan makanan makan untuk balita, jika kita hendak menentukan makanan yang tepat untuk seorang bayi atau anak, maka perlu dilakukan langkah-langkah sebagai berikut :

1) Menentukan jumlah kebutuhan zat gizi dengan menggunakan data tentang kebutuhan zat gizi.

2) Menentukan jenis bahan makanan yang dipilih u tuk menterjemahkan zat gizi yang diperlukan dengan menggunakan daftar komposisi zat gizi dari berbagai macam bahan makanan.

3) Menentukan jadwal waktu makan dan menentukan hidangan. Perlu pula ditentukan cara pemberian makan.

4) Memperhatikan masukan yang terjadi terhadap hidangan tersebut. Perlu dipertimbangkan kemungkinan faktor kesukaan dan ketidaksukaan terhadap suatu makanan. Perhatikan pula bila ia betul-betul terjadi keadaan anoreksia. Bila tidak terdapat sisa makanan, mungkin makanan yang diberikan jumlahnya kurang.

Faktor-faktor yang perlu diperhatikan untuk pengaturan makan yang tepat adalah umur, berat badan, keadaan mulut sebagai alat penerima makanan, kebiasaan makan, kesukaan dan ketidaksukaan, akseptabilitas dari makanan dan toleransi anak terhadap makanan yang diberikan.

Dengan memperhatikan dan memperhitungkan faktor-faktor tersebut di atas, umumnya tidak akan banyak terjadi kekeliruan dalam mengatur makan untuk seorang

anak balita. Pada umumnya kepada anak balita telah dapat diberikan jadwal waktu

makan yang serupa, yaitu 3 kali makan dan diantaranya dapat diberikan makanan kecil (snack). Pemberian makanan yang sesuai dengan umur dan jam pengaturan pemberian makanan dapat dilihat pada tabel berikut :

Keterangan :

* Kalau ASI sudah berkurang dapat diberikan 4 sendok makan peres susu bubuk dalam air matang menjadi 200 ml dan dapat ditambahkan 1 sendok teh gula.

**Makanan keluarga yang lembek, mudah dicerna, dan tidak pedas.

***Makanan kecil berupa biskuit, bubur kacang hijau, dan lain-lain.

Sebaiknya jangan diberikan makanan yang terlalu manis (coklat, permen, dan lain-lain) atau yang terlalu gurih atau yang berlemak (Husaini, Yayah, 1999).

g. Kebutuhan Zat Gizi pada Balita

Menurut Uripi (2004) kebutuhan zat gizi pada balita adalah jumlah yang diperkirakan cukup untuk memelihara kesehatan. Kebutuhan gizi ditentukan oleh usia, jenis kelamin, berat badan, aktivitas dan tinggi badan. Kebutuhan zat gizi pada balita harus cukup dan seimbang karena anak balita sedang mengalami proses pertumbuhan dan perkembangan yang pesat. Kebutuhan energi dan protein balita berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) rata-rata per hari yang dianjurkan oleh Widyakarya Pangan dan Gizi (1998) dapat dilihat pada tabel di bawah ini.

Tabel 2.2 Kebutuhan Konsumsi Energi dan Protein Balita Berdasarkan Angka

Kecukupan Gizi (AKG) rata-rata per hari.

Fungsi utama energi sebagai zat tenaga yang menunjang aktivitas seharihari dan fungsi utama protein sebagai zat pembangun bagi jaringan baru dan mempertahankan jaringan yang telah ada. Makan makanan yang beraneka ragam menunjang terpenuhinya kecukupan sumber zat tenaga, zat pembangun dan zat pengatur bagi kebutuhan gizi balita. Konsumsi pangan yang cukup dan seimbang merupakan salah satu faktor yang menentukan agar proses tumbuh kembang anak balita menjadi optimal dan memiliki daya tahan tubuh yang kuat (Depkes RI, 2000).

PerwujudanC. Gizi Balita

1. Konsep Dasar Gizi Balitaa. Pengertian status gizi

Status gizi adalah keadaan tubuh yang merupaka hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan utilisasinya (Sediaoetama, 2010)

Status gizi adalah ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk variable tertentu atau nutriture dalam bentuk variable tertentu (supariasa, dkk, 2007).

2. Faktor-faktor yang mempengaruhi status gizi balitaAda beberapa faktor yang sering merupakan penyebab gangguan gizi, baik langsung maupun tidak langsung. Sebagai penyebab langsung gangguan gizi khususnya gangguan gizi pada bayi dan balita adalah tidak sesuai jumlah giziyang mereka peroleh dari makanan dengan kebutuhan tubuh mereka. Beberapafaktor yang yang secara tidak langsung mendorong terjadinya gangguan gizi terutama pada anak balita anatar lain (Proverawati, 2010)a. Pengetahuan

Dalam kehidupan masyarakat sehari-hari sering terlihat keluarga yang sungguhpun berpenghasilan cukup akan tetapi makanan yang dihidangkan seadanya. Dengan demikian kejadian gangguan gizi tidak hanya ditemukan pada keluarga yang berpenghasilan kurang akan tetapi juga pada keluarga yang berpenghasilan cukup. Keadaan ini menunjujkkan bahwa ketidaktahuan akan faedah makanan bagi kesehatan tubuh menjadi penyebab buruknya mutu gizi makanan keluarga, khususnya makanan balita. Masalah gizi karena kurangnya pengetahuan dan ketrampilan dibidang memasak akan menurunkan konsumsi makan anak, keragaman bahan dan beragaman jenis makanan yang mempengaruhi kejiwaan misalnya kebebasan.

b. Persepsi

Banyak bahan makanan yang sesungguhnya bernilai gizi tinggi tetapi tidak digunakan atau hanyak digunakan secara terbatas akibat adanya prasangka yang tidak baik terhadap bahan makanan itu. Penggunaan bahan makanan itu dianggap dapat menurunkan harkat keluarga. jenis sayuran seperti genjer, daun turi, bahkan daun ubi kayu yang kaya akan zat besi,vitaminA dan protein, dibeberapa daerah masih dianggap sebagai makanan yang dapat menurunkan harkat keluarga.

c. Kebiasaan atau pantangan

Berbagai kebiasaan yang bertalian dengan pantang makanan tertentu masih sering kita jumpai terutama di daerah pedesaan. Larangan terhadap anak untuk makan telur, ikan atau daging hanya berdasarkan kebiasaan yang tidak ada datanya dan hanya diwarisi secara dogmatis turun temurun, padahal anak itu sendiri sangat memerlukan bahan makanan seperti guna keperluan pertumbuhan tubuhnya.

d. Kesukaan jenis makanan tertentu

Kesukaan yang berlebihan terhadap suatu jenis makanan tertentu atau disebut sebagaifaddismemakanan akan mengakibatkan tubuh tidak memperoleh semua zat gizi yang diperlukan.e. Jarak kelahiran yang terlalu rapat

Banyak hasil penelitian yang membuktikan bahwa banyak anak yang menderita gangguan gizi oleh karena ibunya sedang hamil lagi atau adik yang baru telah lahir, sehingga ibunya tidak dapat merawat secara baik. AnakDibawah usia 2 tahun masih sangat memerlukan perawatan ibunya, baik perawatan makanan maupun perawatan kesehatan dan kasih sayang.

f. Sosial ekonomi

Keterbatasan penghasilan keluarga turut menentukan mutu makanan yang disajikan. Tidak dapat disangkal bahwa penghasilan keluarga turut menentukan hidangan yang disajikan untuk keluarga sehari-hari, baik kualitas maupun jumlah makanan.g. Penyakit infeksi

Infeksi dapat menyebabkan anak tidak merasa lapar dan tidak mau makan. Penyakit ini juga menghabiskan sejumlah protein dan kalori yang seharusnya dipakai untuk pertumbuhan.

3. Kebutuhan nutrisi bagi balitaKebutuhan giziyang harus dipenuhi pada masa balita diantaranya energi dan protein.kebutuhan energi sehari anak untuk tahun pertama kurang lebih 100-120 Kkal/kg berat badan. Untuk tiap 3 bulan pertambahan umur,kebutuhan energi turun kurang lebih 10 Kkal/kg berat badan.Energi dalam tubuh diperoleh terutama dari zat gizi karbohidrat,lemak,dan juga protein.

Kebutuhan nutrisi balita merupakan prioritas utama dalam mencukupi kebutuhan gizinya setiap hari. Nutrisi yang diperlukan oleh balita tentu akan sangat berperan penting dalam menunjang pertumbuhannya hari demi hari. Masa balita merupakan dimana masa transisi di usia 1-2 tahun, dan untuk memenuhi nutrisi balita dimulai dengan makan makanan padat, menerima rasa serta tekstur makanan yang baru ia coba.

Pertumbuhan balita tentunya sangat ditunjang dengan asupan nutrisi yang sehat dan bergizi dari berbagai makanan. Bagi usia balita dibutuhkan 1000-1400 kalori per hari, namun tergantung dari usia, besar tubuh, serta tingkat aktivitas si kecil. Jumlah kebutuhan nutrisi balita pada setiap anak tentu saja berbeda-beda dan tidak perlu menyesuaikan dengan jumlah yang dibutuhkan, namun yang terpenting anda harus tetap memberikan nutrisi yang bervariasi setiap harinya demi menunjang pertumbuhannya.

Berikut jumlah rata-rata kebutuhan nutrisi balita yang dibutuhkan setiap harinya berdasarkan Piramida Panduan Makanan pada balita usia 2-3 tahun :

a. Biji padi-padian

Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 3 ons (85 gram). Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 4-5 ons (110-140 gram).

Contoh makanan dan cara penyajian: 1 ons sama dengan 1 potong roti, 1 gelas takar sereal siap saji, atau 1/2 gelas takar nasi atau jenis pasta yang telah matang.

b. Sayuran

Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 1 gelas takar. Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 1,5 gelas takar.

Contoh makanan dan cara penyajian: untuk memastikannya bisa menggunakan gelas takar. Sajikan sayuran yang telah halus, dipotong hingga kecil dan dimasak sampai matang untuk mencegah anak tersedak.

c. Buah-buahan

Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 1 gelas takar.Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 1,5 gelas takar.

Contoh makanan dan cara penyajian: untuk memastikan jumlahnya gunakan gelas takar. Pisang dengan panjang 20-23 cm sama dengan 1 gelas takar.

d. Susu

Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 2 gelas (400 ml).Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 2 gelas (400 ml).

Contoh makanan dan cara penyajian: 1 gelas sama dengan seperti 1 gelas susu, 1 1/2 ons (45 gram) keju alami, atau 2 ons (60 gram) keju yang sudah diproses.

e. Daging dan kacang-kacangan

Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 2 tahun: 2 ons (65 gram).Jumlah yang dibutuhkan per hari pada balita usia 3 tahun: 3-4 ons (85-115 gram). Contoh makanan dan cara penyajian: 1 ons sama dengan 1 ons (300 gram) daging ayam atau ikan, 1/4 gelas takar kacang-kacangan matang atau 1 butir telur.

Selain kebutuhan nutrisi di atas, lengkapi juga balita dengan asupan 500 miligram kalsium per hari. Jumlah nutrisi tersebut sangat mudah didapatkan jika Anda memberikan sedikitnya dua gelas susu per hari. Balita sangat membutuhkan kalsium serta vitamin D, dimana sangat penting untuk membangun tulang yang kuat.

Kebutuhan nutrisi lainnya seperti 7 miligram zat besi juga dibutuhkan oleh balita setiap harinya. Sumber makanan bisa diperoleh dari nasi, daging, ayam, ikan, kacang-kacangan, tahu serta makanan yang kaya akan vitamin C seperti brokoli, tomat, jeruk, dan strawberry yang dapat meningkatkan serapan zat besi di dalam tubuh.

a. Pemberian nutrisi pada anak harus tepat, artinya:

1) Tepat kombinasi zat gizinya, antara kebutuhan karbohidrat, protein, lemak, vitamin, mineral serta kebutuhan cairan tubuh anak, yaitu 1-1,5 liter/hari.

2) Tepat jumlah atau porsinya, sesuia yang diperlukan tubuh berdasarkan Angka Kecukupan Gizi (AKG) harian.

3) Tepat dengan tahap perkembangan anak, artinya kebutuhan aklori anak berdasarkan berat badan dan usia anak.kebutuhannutrisihariananakusia 1-3 tahun(1000 kkal)

b. Kandungan Zat Gizi yang Diperlukan Bagi Bayi dan Balita :

1) Protein

Dua jenis protein yaitu: protein hewani, yang didapati dari daging hewan (telur,susu,daging) dan protein nabati (tempe,tahu) yang didapat dari tumbuh-tumbuhan. Nilai gizi protein hewani lebih besar dari protein nabati dan lebih mudah diserap oleh tubuh. Walaupun demikian, kombinasi penggunaan protein nabati dan hewani sangat dianjurkan.

Fungsi Protein:

a. Penunjang pertumbuhan

Protein merupakan bahan padat utama dari otot organ dan glandula endoterm. Merupakan unsur utama dari matriks tulang dan gigi,kulit,kuku,rambut,sel darah dan serum.

b. Pengaturan proses tubuh

Mengatur keseimbangan air dan elektrolit dalam tubuh. Protein juga mempertahankan ketahanan terhadap mikroorganisme yang mengadakan invasi karena antibody bersifat protein.

c. Energi

Protein merupakan sumber energi potensial, setiap gram menghasilkan sekitar 4 kkal. Jika protein digunakan untuk energi maka tidak akan dipakai untuk kebutuhan sintesis. Sumber protein: ASI, susu formula, sereal atau gandum, telur, tahu, tempe, ikan, dan daging.2) Karbohidrat

Karbohidrat adalah sumber tenaga bagi anak, Bayi yang baru mendapat asupan makanan dari ASI. Pada anak yang lebih besar yang sudah mendapat makanan tambahan pendamping ASI, karbohidrat dapat diperoleh dari makanan yang mengandung tepung seperti: bubur susu, sereal,roti,nasi tim atau nasi. Apabila tidak mendapatkan asupan karbohidrat yang memadai untuk menghasilkan energi, tubuh akan memecah protein dan lemak cadangan dalam tubuh

Fungsi Karbohidrat:

Hampir semua karbohidrat pada akhirnya digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi tubuh. Beberapa karbohidrat yang ada digunakan untuk sintesis dari sejumlah senyawa pengatur.

a. Energi

Setiap gram karbohidrat yang dioksidasi rata-rata menghasilkan 4 kalori. Sejumlah karbohidrat dalam bentuk glucose akan digunakan secara langsung untuk memenuhi kebutuhan energi jaringan sejumlah kecil akan disimpan sebagai glikogen dalam hepar dan otot dan beberapa akan disimpan sebagai jaringan adipose untuk dikonversi menjadi energi.

Glukose merupakan satu-satunya untuk otak dan jaringan saraf dan harus tersedia dengan mudah. Setiap kegagalan untuk mencatu glukosa dan oksigen untuk oksidasi dengan cepat akan menimbulkan kerusakan otak, terutama pada masa neonatus. Pertumbuhan otak terjadi sangat cepat dalam minggu terakhir kehidupan intrauterine. Karena itu penting diusahakan agar bayi yang dilahirkan sebelum aterm tidak kekurangan glucose sehingga pertumbuhan otak dapat berlanjut, bayi yang kecil untuk umur cenderung mengalami hipoglikemia dan karena itu, berada dalam resiko.

b. Aksi pencadangan protein

Tubuh akan menggunakan karbohidrat sebagai protein utama energi,karena itu jika terdapat defisiensi kalor dalam diet, maka akan digunakan jaringan adipose dan protein.

c. Pengaturan metabolisme lemak

Diperlukan sejumlah karbohidrat dalam diit sehingga oksidasi lemak dapat berlangsung dengan normal. Jika karbohidrat dalam diit terbatas, maka lemak akan di metabolisir lebih cepat daripada penanganan tubuh terhadap produk metabolisme ini. Jika lemak dioksidasi secara tidak lengkap maka akan terbentuk keton.

d. Peranan dalam fungsi gastrointestinal

Diduga lactose mempercepat pertumbuhandari bacteria yang digunakan dalam usus kecil. Sejumlah bakteri ini berguna dalam mensintesis vitamin B kompleks dan vitamin K. Laktose juga meningkatkan absorbsi kalium. Sementra selulose, hemiselulose dan pectin tidak menghasilkan zat gizi dalam tubuh, mereka membantu dalam stimulasi aksi peristaltic.Karbohidrat terutama monosakarida, merupakan unsur penting dari banyak senyawa yang mengatur metabolisme. Sumber karbohidrat: ASI, produk susu, beras, jagung, singkong, buncis, tomat, sayur hijau, dan buah segar.

3) Lemak

Seperti karbohidrat lemak merupakan senyawa karbon ,hydrogen dan oksigen, tetapi proporsi oksigen lebih rendah. Lemak termsuk senyawa minyak-minyakan dan bahan mirip lemak yang mempunyai rasa minyakdan tidak larut dalam air tetapi larut dalam pelarut organic tertentu seperti eter,alcohol dan benzen. Terdapat banyak asam lemak yang ditemukan dalam alam yang berbeda dalam jumlah atom karbon dan ikatan ganda yang dikandungnya. Mereka adalah asam lemak jenuh dan asam lemak tak jenuh.

Asam lemak jenuh lebih stabil dan tidak memiliki ikatan rangkap, contoh asam palmitat, stearat yang merupakan unsur utama mentega coklat.

Asam lemak tak jenuh yang memiliki dua atau lebih ikatan rangkap yang bereaksi secara berangsur-angsur dengan udara menjadikannya tengik.

Fungsi Lemak

Fungsi utama lemak adalah untuk memberikan energi setiap setiap gram lemak jika dioksidasi menghasilkan sekitar sembilan kalori. Energi ini secara terus menerus ada dalam simpanan jaringan subkutan dan dalam kavum abdomen. Juga mengelilingi organ dan menyusur sepanjang jaringan adipose. Lemak bertindak sebagai barier dari vitamin A,D,Edan K yang larut dalam air, memberikan rasa makanan yang menyenangkan dan memberi perasaan kenyang karena kecepatan pengosongan dari lambung dikaitkan dengan kandungan lemaknya.Fosfolipid merupakan komponen penting dari struktur membran dan unsur semua sel dan terlibat dalam absorbi dan transpor lemak.

Pada dasarnya, lemak tidak banyak dibutuhkan dalam jumlah besar kecuali lemak esensial, yaitu asam linoleat dan asam arakidonat. Pada anak usia nayi sampai kurang lebih 3 bulan, lemak merupakan umber gliserida, dan kolesterol yang tidak dapat dibuat dari karbohidrat. Lemak berfungsi untuk mempermudah absorbsi vitamin yang larut dalam lemak, yaitu: vitamin A,D,E,dan K. Sumber lemak: ASI, susu formula, minyak goreng, margarine, dan daging.

4) Vitamin

Vitamin adalah sejumlah zat yang terdapat dalam makanan, yang berfungsi untuk mempertahankan fungsi tubuh (Marlow,D.R.dan Reeding BA,1988) Kekurangan vitamin akan menyebabkan tubuh cepat merasa lelah, kurang nafsu makan, kerusakan pembuluh darah dan sel saraf serta dapat mengurangi ketajaman penglihatan. Vitamin C penting untuk tubuh untuk pembentukan substansi antar sel, meningkatkan daya tahan tubuh dan meningkatkan absorbsi zat besi dalam usus.Vitamin D penting untuk penyerapan dan metabolisme kalsium dan posfor, pembentukan tulang dan gigi.

Sumber-sumber vitamin :

a. Vit A : tomat, wortel, sayur-sayuran hijaub. Vit B : beras merahc. Vit C : jeruk, jambu bijid. Vit D : buah dan sayure. Vit K : jambu biji

5) Mineral

Fungsinya untuk mengaktifkan metabolisme tubuh

Mineral antara lain :

a) Kalsium : Susu, tempe, tahu, ikan teri.b) Fosfor : Daging, unggas, ikan, telur, beras. c) Zat Besi : Hati, daging unggas, ikan, telur, sayuran hijau, kacang-kacangan, biji-bijian.d) Lodium : Garam berioe) Iodium : garam beriodium, ikan dan hasil laut.f) Fluor :air minum, bahan makanan hewani maupun nabati.

Makanan Yang Tepat Untuk Bayi dan Balita :

a) Usia 0 6 bulan

Makanan pertama dan terbaik untuk bayi adalah Air Susu Ibu atau ASI, dan semakin lama seorang bayi mengkonsumsi ASI maka akan semakin baik. Apabila karena sesuatu dan lain hal anda tidak dapat memberikan ASI maka susu rumusan kedelai (soy formula) adalah pilihan yang baik dan mudah diperoleh. Jangan memakai susu kedelai komersial. Bayi memiliki kebutuhan spesial dan memerlukan rumusan kedelai yang dikembangkan untuk kebutuhan tersebut. Tapi tentu saja ASI tetap merupakan makanan terbaik bagi bayi. ASI merupakan makanan yang paling lengkap mengandung zat-zat gizi yang sangat dibutuhkan bayi. Kebutuhan kalori bayi antara 100-200 kkal/kgBB.Berikan ASI sesuai keinginan anak paling sedikit 8 kali sehari, siang maupun malam(ASI saja).

b) Usia 6 9 bulan

Selain ASI berikan makanan pendamping ASI 2 kali sehari. Makanan pendamping ASI adalah bubur tim lumat ditambah kuning telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak. Perkenalkan sayur, sayur hendaknya dimasak dan dihaluskan. Kentang, kacang hijau, wortel, dan kacang adalah pilihan pertama yang baik. Kemudian perkenalkan buah, cobalah pisang, alpokat atau apel. Pada umur 8 bulan, kebanyakan bayi sudah dapatmemakancrackers,rotidan cereal kering, juga pada umur 8 bulan, bayi dapat mulai memakan makanan tinggi protein seperti tahu atau kacang yang telah dimasak matang dan dilumatkan.

c) Usia 9 12 bulan

Selain ASI berikan bubur nasi ditambah kuning telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak. Makanan diberikan 3 kali sehari dan bubur susu tidak diberikan lagi.

d) Usia 12 24 bulan

Berikan ASI sesuai keinginan anak. Berikan nasi lembek yang ditambah telur/ ayam/ ikan/ tempe/ tahu/ daging sapi/ wortel/ bayam/ kacang hijau/ santan/ minyak. Makanan diberikan 3 kali sehari.

e) Usia 2 tahun lebih

Diberikan makanan yang biasa yang terdiri dari nasi, lauk pauk, sayur dan buah. Makanan tersebut diberikan 3 kali sehari. Kebutuhan kalori kurang lebih 100 kkal/kgBB. Anjuran untuk orangtua dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi pada anak usia ini adalah:

a. Ciptakan lingkungan makan yang menyenangkan,misalnya memberi makan sambil mengajaknya bermain.b. Beri kesempatan anak belajar makan sendiri.c. Jangan menuruti kecendrungan anak untuk hanya menyukai satu jenis makanan tertentu.d. Berikan makanan pada saat masih hangat dengan porsi yang tidak terlalu besar.e. Kurangi frekuensi minum susu, dianjurkan 2x sehari saja.4. Contoh Menu Seimbang BalitaBerikut adalah satu contoh menu makanan sehat bayi usia 1 2 tahun:

Makanan Sehat Bayi Tim Tahu Lezat

Bahan :a. 50 gr wortel yang sudah di parutb. 50 gr tahu yang sudah dihancurkanc. 50 gr tepung beras merah/ putihd. Garam dapur secukupnyae. 500 cc airf. 20 gr daun bayam yang diiris halusg. 50 gr tomat diiris kecil-kecil

h. Gula pasir secukupnya

Menu makanan balita usia 2 sampai 5 tahun :1) Pagi Bubur beras atau roti oles mentega/margarinTelur, daging atau ikan satu gelas susu.2) Snack; biskuit, kue basah atau es krim.3) Siang nasi daging, ayam, ikan, telur, tahu atau tempe sayur , tomat,wortel, bayam.4) Snack; biskuit, kue basah atau es krim.5) Malam nasi atau roti oles mentega/margarin daging, ayam, ikan, tahu atau tempe sayur mayur Buah atau puding satu gelas susu contoh menu.

Makanan memegang peranan penting dalam pertumbuhan fisik dan kecerdasan anak. Oleh karenanya, pola makan yang baik dan teratur perlu diperkenalkan sejak dini, antara lain dengan pengenalan jam-jam makan dan variasi makanan.Gizi seimbang dapat dapat dipenuhi dengan pemberian makanan sebagai berikut :

a. Agar kebutuhan gizi seimbang anak terpenuhi, makanan sehari-hari sebaiknya terdiri atas ketiga golongan bahan makanan tersebut.b. Kebutuhan bahan makanan itu perlu diatur, sehingga anak mendapatkan asupan gizi yang diperlukannya secara utuh dalam satu hari.

Waktu-waktu yang disarankan adalah:1) Pagi hari waktu sarapan.2) Pukul 10.00 sebagai selingan, tambahkan susu.3) Pukul 12.00 pada waktu makan siang.4) Pukul 16.00 sebagai selingan5) Pukul 18.00 pada waktu makan malam.6) Sebelum tidur malam, tambahkan susu.7) Jangan lupa kumur-kumur dengan air putih atau gosok gigi.

Contoh Pola Jadwal Pemberian Makanan Menjelang Anak Usia 1 Tahun. Perlu diketahui, jadwal pemberian makanan ini fleksibel (dapat bergeser, tapi jangan terlalu jauh)

1) Pukul 06.00 : Susu2) Pukul 08.00 : Bubur saring/Nasi tim3) Pukul 10.00 : Susu/Makanan selingan4) Pukul 12.00 : Bubur saring/Nasi tim5) Pukul 14.00 : Susu6) Pukul 16.00 : Makanan selingan7) Pukul 18.00 : Bubur saring /nasi tim8) Pukul 20.00 : SusuBAB III

METODE KEGIATAN

A. Waktu dan Tempat

Kegiatan ini dilakukan dalam upaya memberikan informasi dan pengetahuan kepada seluruh ibu-ibu yang memiliki bayi dan balita mengenai menu makanan seimbang, pemberian makanan yang dibutuhkan ibu untuk memperlancar ASI serta pemberian daftar bahan makanan yang bernutrizi. Kegiatan ini dilakukan di Posyandu Gang 45 kelurahan Gunung Kelua Samarinda yang akan dilaksanakan pada hari Kamis, 07 Mei 2015 pukul 09.00 WITA.

B. Alat dan Bahan

1. Sosialisasi menu makanan seimbang

Alat dan Bahana. LCD

b. MIC + WIRELESSc. Kertas d. Pulpen

Prosedur Kegiatan

a. Mempersiapkan peralatan penyuluhan terlebih dahulu seperti LCD, WIRELESS, Meja dan Kursi.

b. Setelah perlengkapan semua siap, para peserta (ibu-ibu) bisa memasuki ruangan yang telah disediakan.

c. Moderator memimpin jalannya acara.

d. Penyampaian materi mengenai menu makanan seimbang bayi-balita

e. Dilanjutkan dengan sesi diskusi (Tanya-jawab)

2. Pemberian makanan perlancar ASI

Bahan: Makanan olahan daun katuk.

Prosedur Kegiatan

a. Menunjukkan makanan hasil olahan daun katuk

b. Memberikan sedikit informasi mengenai manfaat dan kegunaan dari daun katuk

c. Menjelaskan cara pengolahan makanan dari daun katuk

d. Membagikan makanan olahan daun katuk kepada seluruh peserta yang hadir

3. Pemberian daftar bahan makanan bernutrisi

Alat : pamflet Prosedur Kegiatan

a. Membagikan pamflet berisi informasi mengenai daftar bahan makanan yang bernutrizi

b. Menyarankan kepada seluruh peserta untuk menempel pamflet di rumah

C. Deskripsi KegiatanUntuk mempersiapkan perlengkapan sebelumnya panitia pelaksana datang 30 menit sebelum acara dimulai, untuk mempersiapkan kursi, meja, wireless, LCD, makanan olahan daun katuk dan pamflet. Setelah semua perlengkapan siap peserta dapat dipersilahkan masuk dan menempati kursi yang telah disediakan. Setelah semua peserta hadir menempati tempat yang telah disediakan moderator mengambil alih, membuka acara. Setelah acara dibuka pemateri dipersilahkan untuk menyampaikan materi tentang menu makanan seimbang, dengan media LCD dan wireless.

Setelah pemateri selesai menyampaikan materi peserta dipersilahkan untuk bertanya kepada pemateri terkait hal-hal yang kurang dimengerti tentang materi penyuluhan dalam sesi diskusi. Setelah sesi diskusi selesai panitia mengeluarkan sampel makanan olahan daun katuk yang dapat digunakan ibu-ibu sebagai makanan untuk memperlancar ASI. Sebelum dibagikan kepada peserta makanan olahan tersebut, panitia/pemateri menjelaskan manfaat dan kegunaan makanan tersebut bagi kesehatan kemudian dilanjutkan dengan penjelasan cara pengolahan makanan tersebut. Setelah itu panitia membagikan makanan olahan daun katuk pada peserta/ ibu-ibu yang hadir pada penyuluhan.

Setelah pemberian makanan olahan tersebut panitia membagikan pamflet berisi informasi mengenai daftar bahan makanan yang bernutrisi. Lalu panitia menyarankan pada peserta untuk dapat menempel pamflet di rumah agar dapat dijadikan sebagai referensi dalam menu makanan sehat bernutrisi sehari-hari. Setelah pembagian leaflet acara dilanjutkan dengan pemberian cindera mata kepada perwakilan kader posyandu, dan di tutup oleh moderator. Selanjutnya setelah acara selesai dilakukan sesi foto dengan kader posyandu dan peserta penyuluhan.

DAFTAR PUSTAKA

Sediaoetama, 2010, Ilmu Gizi untuk mahasiswa dan profesi. Jakarta, Dian Rakjat Soetjiningsih, 2001, Tumbuh Kembang Anak, Jakarta, EGC

Proverawati, 2010, Buku Ajara Gizi untuk Kebidanan, Yogjakarta, Nuha Meidka

Suhardjo, 1992, Pemberin Makanan pada Bayi dan Anak, Jakarta, kanisius

Melinda, 2011, Kebutuhan Nutrisi Balita, http://www.melindahospital.com, Tgl 090413 jam 11:30

LAMPIRAN