Proposal Planning
Transcript of Proposal Planning
PERANCANGAN TAMBANG BATUBARA
DI PT. BARA INDAH LESTARI
(SALAH SATU ALTERNATIF)
I. LATAR BELAKANG
Industri pertambangan di Indonesia merupakan salah satu industri penghasil devisa terbesar bagi negara. Hal ini dikarenakan Indonesia yang kaya akan sumber daya alamnya terutama untuk sumber daya alam yang tidak terbaharui. Batubara merupakan salah satu contohnya, dimana untuk dapat memanfaatkannya harus dilakukan kegiatan penambangan agar dapat keluar dari dalam perut bumi. Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan yang membutuhkan modal yang sangat besar, sehingga sebelum menjalankannya diperlukan suatu perencanaan yang matang terutama dalam menentukan perancangan tambang, agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai yaitu mendapatkan keuntungan yang besar dengan biaya produksi yang rendah namun aman. Dengan adanya perencanaan maka tahapan-tahapan dari penambangan (sesuai dengan aturan yang berlaku) akan tersusun dengan rapi yang kemudian akan menjadi acuan dalam melakukan penambangan. Oleh karena itu, maka selaku mahasiswa yang akan melakukan tugas akhir berupaya untuk mencoba menganalisa, mengamati dan memahami uruntan proses-proses dari kegiatan perencanaan yang efisien, efektif dan aman dimulai dari awal sampai akhir kegiatan penambangan, terlebih dalam menentukan perancangan penambangan.
II. MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah agar mengetahui, mengerti serta memahami dengan baik bagaimana melakukan suatu kegiatan perencanaan tambang, terlebih dalam menentukan perancangan penambangan, yang ekonomis namun aman, khususnya untuk endapan batubara. Dimulai dari awal sampai akhir dari proses penambangan.
III. BATASAN MASALAH
Daerah yang akan diteliti adalah daerah tambang terbuka yang berada diwilayah kerja PT. Bara Indah Lestari.
Masalah yang diteliti hanya mencakup bagaimana melakukan suatu perencanaan tambang ,termasuk didalamnya tentang perancangan penambangan.
IV. METODOLOGI PENELITIAN
Berikut ini adalah metoda yang digunakan peneliti :
Observasi lapangan, yaitu dengan melakukan pengamatan dan pemantauan dilapangan. Studi literature. Tanya jawab dengan karyawan yang ada dilapangan. Analisa dan evaluasi data.
V. MANFAAT HASIL PENELITIAN
1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan pertambangan/ pihak pengelola pertambangan dalam melakukan evaluasi.
2. Hasil penelitian ini merupakan suatu bentuk sumbangan kepada lembaga pendidikan dalam rangka peningkatan dan pemberdayaan perpustakaan di Fakultas Teknologi Mineral, khususnya Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Trisakti.
3. Sebagai bahan masukkan atau bahan perbandingan bagi peneliti lain yang meneliti masalah serupa.
VI. LOKASI PENELITIAN
Lokasi dari tugas akhir ini adalah pada tambang terbuka wilayah kerja yang akan ditentukan oleh PT. BARA INDAH LESTARI.
VII. WAKTU PENELITIAN
Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli – September 2005 dengan jadual sebagai berikut :
JENIS KEGIATAN 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12
STUDY PUSTAKA ORIENTASI LAPANGAN
PENGAMBILAN DATA
ANALISA DATA PEMBUATAN LAPORAN
DASAR TEORI
I. PENGERTIAN PERENCANAAN
I.1 Definisi perencanaan
Banyak sekali definisi yang dicetuskan mengenai perencanaan ditinjau dari berbagai sudut pandang dan tujuan. Salah satu pengertian diantaranya tentang perencanaan adalah penentuan persyaratan teknik pencapaian sasaran kegiatan serta urutan teknis pelaksanaan dalam berbagai macam anak kegiatan yang harus dilaksanakan untuk pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan. Sedangkan untuk perencanaan tambang adalah :
1. Bagaimana kita bisa membuat rancangan tambang (mencapai ultimate pit limit) dalam jangka waktu tertentu secara aman dan menguntungkan.
2. Bagaimana menentukan tahapan penambanagan.
Perencanaan akan selalu berhubungan dengan waktu. Hal ini sangat berbeda dengan perancangan tambang yang tidak berhubungan dengan waktu. Istilah perancangan tambang biasanya dimaksudkan sebagai bagian dari proses perencanaan tambang yang berkaitan dengan masalah-masalah geometric. Didalamnya termasuk perancangan batas akhir penambangan, tahapan (pushback), urutan penambangan bulanan/tahunan, penjadwalan produksi dan waste dump.
I.2 Fungsi Perencanaan
Secara umum fungsi dari perencanaan adalah :
1. Pengarah kegiatan atau sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian tujuan.
2. Perkiraan terhadap masalah pelaksanaan, kemampuan, harapan, hambatan dan kegagalan yang mungkin terjadi.
3. Usaha untuk mengurangi ketidakpastian. 4. Kesempatan untuk memilih kemungkinan terbaik. 5. Penyusunan urutan kepentingan tujuan. 6. Alat pengukur atau dasar ukuran dalam pengawasan dan penilaian. 7. Cara dan penggunaan dan penempatan sumber daya secara berdaya guna dan berdaya
hasil.
I.3 Tujuan Perencanaan Tambang
Tujuan dari perkejaan perencanaan tambang adalah membuat suatu rencana produksi tambang untuk sebuah cebakan batubara atau bijih yang akan :
1. Menghasilkan tonnase batubara atau bijih pada tingkat produksi yang telah ditentukan dengan biaya yang semurah mungkin.
2. Menghasilkan aliran kas (cash flow) yang akan memaksimalkan beberapa kriteria ekonomik seperti rate of return, atau net present value.
II. PERENCANAAN TAMBANG BATUBARA
II.1 Penaksiran Cadangan
Penaksiran cadangan merupakan kegiatan yang pertama kali harus dilakukan dan salah satu tuga terpenting dan berat tanggung jawabnya dalam mengevaluasi suatu proyek pertambangan karena keputusan-keputusan teknis amat tergantung padanya. Model cadangan yang dibuat adalah pendekatan dari keadaan cadangan nyata berdasarkan data/informasi yang tersedia dan masih mengandung ketidakpastian. Setelah penaksiran cadangan selesai dilakukan maka harus dilakukan pemeriksaan atau pengecekkan taksiran kadar blok.(unit penambangan terkecil). Hal ini dilakukan dengan menggunakan data pemboran yang ada disekitarnya. Setelah penambangan dimulai, taksiran kadar dari model cadangan harus dicek ulang dengan kadar dan tonnase hasil penambangan yang sesungguhnya.
Berikut ini adalah beberapa metoda yang dapat digunakan dalam penaksiran cadangan adalah :
1. Metoda Triangular 2. Metoda Poligon 3. Metoda Penampang 4. Metoda Blok 5. Geostatistik
Sebelum melakukan penaksiran cadangan diperlukan :
1. Data : - Data Bor
- Data Kualitas
2. Modeling
II.2 KONSEP PENAMBANGAN
II.2.1 Pemilihan Daerah Penambangan
Pemilihan daerah penambangan tentunya harus didasarkan pada hasil Kajian Geologi Tambang pada daerah penambangan tersebut. Beberapa factor yang menyebabkan suatu daerah dapat dikategorikan potensial adalah :
o Penyebaran batubara yang merata o Jumlah cadangan yang besar o Lapisan batubara yang tebal ( minimal 0,5 m ) o Kualitas batubara yang baik o Perhitungan cadangan tertambang pada daerah tambang tersebut dapat
menghasilkan nisbah kupas yang bervariasi.
II.2.2 Tahapan Penambangan
Pada tambang terbuka daerah penambangan cukup luas, sehingga memungkinkan pemakaian alat-alat yang besar. Dalam pemilihan metoda penambangan perlu memperlihatkan pertimbangan teknis yang didasarkan atas :
Faktor geografi dan geologi Lokasi penentuan pemakaian alat penambangan Curah hujan, temperature, iklim dan ketinggian akan berpengaruh terhadap produktifitas
alat. Faktor geologi yang berpengaruh seperti keadaan permukaan, jumlah lapisan batubara,
kemiringan batubara, dan ketebalan tanah penutup. Ketersediaan peralatan dan kesesuaian dengan peralatan lain. Geoteknik Umur tambang Produksi Sistem penambangan Batubara.
Kegiatan-kegiatan dalam tambang batubara terbuka meliputi :
Persiapan daerah penambangan Pemboran dan peledakan Pengupasan dan pembuangan tanah penutup Pemuatan dan pembuangan tanah penutup Reklamasi Teknik penambangan pada umumnya sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi dan
topografi daerah yang akan ditambang.
Kegiatan penambangan selalu menimbulkan pengaruh terhadap lingkungan, oleh karena itu dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam penambangan harus mengetahui atau mengerti akibat-akibat yang mungkin akan timbul dari kegiatan-kegiatan tersebut, sehingga dapat diusahakan dampak negative yang sekecil mungkin.
II.2.3 Strategi Penambangan
Perancangan penambangan pada daerah tambang pada umumnya dilakukan berdasarkan batasan nisbah kupas. Selain itu, jumlah, bentuk serta posisi dari cadangan juga ikut menentukan strategi penambangan. Karena dengan data tersebut kita dapat menetukan batas dari kegiatan penambangan (pit limit). Setelah kita mengetahui batas penambangan, maka kita selanjutnya dapat mengatur penjadwalan produksi yang nantinya akan berpengaruh terhadap net present value (berpengaruh terhadap cash flow). Biasanya produksi pada tahun pertama lebih kecil, hal ini dikarenakan pada tahun awal penambangan selain kegiatan penambangan juga dilakukan kegiatan lain seperti persiapan permukaan kerja, pembuatan jalan ke outside dump, kantor dan lain-lain. Dan pada tahap awal penambangan biasanya stripping ratio yang diperlukan sangat besar sehingga biaya produksi lebih besar
II.3 PERANCANGAN PENAMBANGAN
II.3.1 Rencana Produksi
Semua perusahaan tambang merencanakan beroperasi dengan tingkat produksi batubara pertahun. Produksi tahun ke-1 biasanya lebih kecil dari tahun-tahun berikutnya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa pada tahun awal penambangan selain kegiatan penambangan juga diperlukan berbagai kegiatan lainnya seperti persiapan permuka kerja, pembuat jalan ke outside dump, dan lain sebagainya.
Rencana produksi tersebut meliputi :
- Target Produksi
o Pengupasan Overburden o Batas Penambangan (kedalaman, panjang dan lebar) o Kestabilan lereng o Alat yang digunakan
II.3.2 Kriteria Penambangan
Kriteria penambangan pada umumnya dapat dipengaruhi oleh beberapa factor berikut :
Faktor struktur geologi Faktor geoteknik Faktor hidrologi dan hidrogeologi Data dan asumsi yang digunakan dalam perhitungan :
o Waktu kerja
o Sifat fisik material o Efisiensi kerja peralatan
II.3.3 Rancangan Penambangan
1. Batas Penambangan
Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan batas tambang terbuka adalah batas Kuasa Pertambangan (KP) Eksploitasi, penyebaran lapisan batubara, dimensi lereng aman, rencana produksi, nisbah kupas, aliran sungai, dan jalan negara yang melewati tambang tersebut.
Penentuan batas lereng akhir tambang juga mengacu pada nisbah kupas dan dimensi maksimum lereng yang aman berdasarkan berdasarkan rekomendasi Kajian Geoteknik. Rencana produksi akan menentukan batas pit yang akan ditambang setiap tahun dengan nisbah kupas tertentu. Batas penambangan tiap tahun baik kearah lateral (luas bukaan tambang) maupun vertical (posisi lantai tambang) dieujudkan dalam peta kemajuan tambang tiap tahun.
2. Arah dan Urutan Penambangan
Arah kemajuan penambangan adalah dari daerah singkapan kearah tegak lurus lapisan batubara sampai lereng akhir penambangan, kemudian bergerak maju ke daerah penambangan tahun berikutnya mengikuti penyebaran lapisan batubara. Pemilihan urut-urutan penambangan terutama didasarkan pada pertimbangan teknis operasional serta cadangan yang ada.
3.Kriteria Alat
Alat yang akan digunakan tergantung pada :
1. Jumlah cadangan yang akan ditambang 2. Tingkat produksi/penjadwalan produksi 3. Kondisi alam/geografi 4. Bentuk dan lokasi cadangan
4. Kegiatan Penambangan
Penambangan batubara biasanya dilakukan dengan siklus conventional yaitu dengan menggunakan kombinasi peralatan shovel/backhoe dan truk jungkit serta bulldozer. Metoda ini mempunyai fleksibilitas dan selektivitas dalam penggalian, serta ketersediaan alat baik jenis maupun ukuran dipasaran.
Operasi penambangan setiap tahunnya terdiri dari kegiatan pembersihan lahan yang dilaksanakan terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan penggalian, pemberaian, pemuatan dan pengangkutan yang dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan. Artinya , sementara kegiatan pembersihan lahan terus berlangsung dan setelah luas lahan yang dibersihkan cukup dan aman untuk tempat kerja alat gali, maka kegiatan penggalian dapat segera dimulai. Kegiatan ini diikuti dengan kegiatan pengangkutan, baik untuk batubara maupun lapisan penutup.
III. RUMUS-RUMUS PERHITUNGAN DALAM PERENCANAAN TAMBANG
1. Nilai ekonomis dari suatu blok
Block Economic Value (BEV) = Income – Direct Cost BEV tidak sama dengan keuntungan atau kerugian Keuntungan atau kerugian = Total BEV – Indirect Cost
2. Stripping Ratio
Stripping Ratio adalah perbandingan antara jumlah waste material dan ore yang akan ditambang.
Macam-macam stripping ratio :
1. Overall/average Stripping Ratio
SRAve = Vw/Vo,
dimana Vw = Jumlah total waste dan overburden
Vo = Jumlah total ore
2. Increamental Stripping Ratio
SRinc = C/B, dimana SRinc merupakan SR tambahan
3. Periodik Stripping Ratio
SRper = Wt/Ot, dimana Wt = Waste yang telah ditambang pada periode t
Ot = Ore yang telah ditambang pada periode t
3. Break Event Stripping Ratio
BESR merupak stripping ratio yang menggambarkan nilai penerimaan sama dengan ongkos produksi.
BESR = Nilai per 1 ton Ore – Biaya per 1 ton Ore
Biaya Stripping per 1 ton Waste
Dimana, SR = Waste yang dipindahkan
Ore yang diproduksi
Waste yang dipindahkan = SR x Ore yang diproduksi
Total Biaya Stripping = SR x Ore yang diproduksi x W(biaya stripping untuk 1 ton waste)
1V. GARIS BESAR PENULISAN LAPORAN TUGAS AKHIR
Kata Pengantar
Daftar isi
Daftar Tabel
Daftar Gambar
Daftar Lampiran
Bab I. Pendahuluan
I.1 Latar Belakang
I.2 Perumusan Masalah
I.3 Pembatasan Masalah
I.4 Maksud dan Tujuan
I.5 Manfaat Hasil Penelitian
I.6 Metodologi
Bab II. Tinjauan Umum
II.1 Sejarah Singkat PT.INDOMINCO MANDIRI
II.2 Keadaan Umum
II.2.1 Lokasi Daerah Penelitian
II.2.2 Kesampaian Daerah
II.2.3 Penduduk
II.2.4 Flora dan Fauna
II.2.5 Morfologi
II.2.6 Iklim dan Curah Hujan
Bab III. Kajian Geologi Tambang
III.1 Keadaan Geologi Regional
III.2 Keadaan Geologi Daerah Penelitian
III.2.1 Stratigrafi
III.2.2 Struktur Geologi
III.3 Keadaan Endapan Batubara (geologi Batubara)
III.4 Distribusi Titik Bor
III.5 Perhitungan Potensi Geologi
III.6 Perhitungan Cadangan Tertambang
Bab IV. Kajian Geoteknik
IV.1 Pengujian Geoteknik
IV.1.1 Pengambilan Percontohan Batuan
IV.1.2 Pengujian Laboratorium
IV.1.3 Hasil Pengujian Laboratorium
IV.2 Analisa Kemantapan Lereng
IV.2.1 Dasar Teori Kemantapan Lereng
IV.2.2 Lereng Tunggal
IV.2.3 Lereng Keseluruhan
IV.2.4 Lereng Timbunan
IV.3 Kesimpulan Hasil Analisa Geoteknik
Bab V. Perencanaan Tambang Terbuka
V.1 Konsep Penambangan
V.1.1 Pemilihan Daerah Penambangan
V.1.2 Bentuk dan Karekteristik Lapisan Batubara Serta Lapisan Penutup
V.1.3 Sistem Penambangan
V.1.4 Cadangan Penambangan
V.1.5 Strategi Penambangan
V.2 Perancangan Penambangan
V.2.1 Rencana Produksi
V.2.2 Kriteria Penambangan
V.2.3 Rencana Penambangan
V.2.4 Kegiatan Penambangan
V.2.5 Tata Letak Tambang dan Fasilitas Penunjang
V.2.6 Rancangan Peledakan
V.2.7 Kebutuhan Peralatan
Bab VI. Kesimpulan dan Saran
VI.1 Kesimpulan
VI.2 Saran
PROPOSAL TUGAS AKHIR
PERANCANGAN TAMBANG BATUBARA
DI PT. BARA INDAH LESTARI
(SALAH SATU ALTERNATIF)
Dibuat untuk memenuhi syarat dalam mengikuti Tugas Akhir
Pada Jurusan Teknik Pertambangan
Universitas Trisakti
Oleh :
OKY SAPUTRA
073.01.023
JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN
FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL
UNIVERSITAS TRISAKTI
JAKARTA
2005
DAFTAR PUSTAKA
Arif, Irwandy dan Gatut S. Adisoma, 2002, Buku Ajar Perencanaan Tambang, ITB, Bandung.
Crawford, T.John, and William A. Husturlid, 1979, Open Pit Mine Planning and Design, New York.
Hartman, Howard L, 1987, Introductory Mining Engineering.
Hoek. E, and J.W Bray, 1977, Rock Slope Engineering, London.