Proposal Planning

12
PERANCANGAN TAMBANG BATUBARA DI PT. BARA INDAH LESTARI (SALAH SATU ALTERNATIF) I. LATAR BELAKANG Industri pertambangan di Indonesia merupakan salah satu industri penghasil devisa terbesar bagi negara. Hal ini dikarenakan Indonesia yang kaya akan sumber daya alamnya terutama untuk sumber daya alam yang tidak terbaharui. Batubara merupakan salah satu contohnya, dimana untuk dapat memanfaatkannya harus dilakukan kegiatan penambangan agar dapat keluar dari dalam perut bumi. Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan yang membutuhkan modal yang sangat besar, sehingga sebelum menjalankannya diperlukan suatu perencanaan yang matang terutama dalam menentukan perancangan tambang, agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai yaitu mendapatkan keuntungan yang besar dengan biaya produksi yang rendah namun aman. Dengan adanya perencanaan maka tahapan-tahapan dari penambangan (sesuai dengan aturan yang berlaku) akan tersusun dengan rapi yang kemudian akan menjadi acuan dalam melakukan penambangan. Oleh karena itu, maka selaku mahasiswa yang akan melakukan tugas akhir berupaya untuk mencoba menganalisa, mengamati dan memahami uruntan proses-proses dari kegiatan perencanaan yang efisien, efektif dan aman dimulai dari awal sampai akhir kegiatan penambangan, terlebih dalam menentukan perancangan penambangan. II. MAKSUD DAN TUJUAN Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah agar mengetahui, mengerti serta memahami dengan baik bagaimana melakukan suatu kegiatan perencanaan tambang, terlebih dalam menentukan perancangan penambangan, yang ekonomis namun aman, khususnya untuk endapan batubara. Dimulai dari awal sampai akhir dari proses penambangan. III. BATASAN MASALAH Daerah yang akan diteliti adalah daerah tambang terbuka yang berada diwilayah kerja PT. Bara Indah Lestari. Masalah yang diteliti hanya mencakup bagaimana melakukan suatu perencanaan tambang ,termasuk didalamnya tentang perancangan penambangan. IV. METODOLOGI PENELITIAN Berikut ini adalah metoda yang digunakan peneliti :

Transcript of Proposal Planning

Page 1: Proposal Planning

PERANCANGAN TAMBANG BATUBARA

DI PT. BARA INDAH LESTARI

(SALAH SATU ALTERNATIF)

I. LATAR BELAKANG

      Industri pertambangan di Indonesia merupakan salah satu industri penghasil devisa terbesar bagi negara. Hal ini dikarenakan Indonesia yang kaya akan sumber daya alamnya terutama untuk sumber daya alam yang tidak terbaharui. Batubara merupakan salah satu contohnya, dimana untuk dapat memanfaatkannya harus dilakukan kegiatan penambangan agar dapat keluar dari dalam perut bumi. Kegiatan pertambangan merupakan kegiatan yang membutuhkan modal yang sangat besar, sehingga sebelum menjalankannya diperlukan suatu perencanaan yang matang terutama dalam menentukan perancangan tambang, agar tujuan yang diinginkan dapat tercapai yaitu mendapatkan keuntungan yang besar dengan biaya produksi yang rendah namun aman. Dengan adanya perencanaan maka tahapan-tahapan dari penambangan (sesuai dengan aturan yang berlaku) akan tersusun dengan rapi yang kemudian akan menjadi acuan dalam melakukan penambangan. Oleh karena itu, maka selaku mahasiswa yang akan melakukan tugas akhir berupaya untuk mencoba menganalisa, mengamati dan memahami uruntan proses-proses dari kegiatan perencanaan yang efisien, efektif dan aman dimulai dari awal sampai akhir kegiatan penambangan, terlebih dalam menentukan perancangan penambangan.

II. MAKSUD DAN TUJUAN

      Adapun maksud dan tujuan dari kegiatan ini adalah agar mengetahui, mengerti serta memahami dengan baik bagaimana melakukan suatu kegiatan perencanaan tambang, terlebih dalam menentukan perancangan penambangan, yang ekonomis namun aman, khususnya untuk endapan batubara. Dimulai dari awal sampai akhir dari proses penambangan.

III. BATASAN MASALAH

Daerah yang akan diteliti adalah daerah tambang terbuka yang berada diwilayah kerja PT. Bara Indah Lestari.

Masalah yang diteliti hanya mencakup bagaimana melakukan suatu perencanaan tambang ,termasuk didalamnya tentang perancangan penambangan.

IV. METODOLOGI PENELITIAN

      Berikut ini adalah metoda yang digunakan peneliti :

Observasi lapangan, yaitu dengan melakukan pengamatan dan pemantauan dilapangan. Studi literature. Tanya jawab dengan karyawan yang ada dilapangan. Analisa dan evaluasi data.

V. MANFAAT HASIL PENELITIAN

1. Hasil dari penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai masukan bagi perusahaan pertambangan/ pihak pengelola pertambangan dalam melakukan evaluasi.

Page 2: Proposal Planning

2. Hasil penelitian ini merupakan suatu bentuk sumbangan kepada lembaga pendidikan dalam rangka peningkatan dan pemberdayaan perpustakaan di Fakultas Teknologi Mineral, khususnya Jurusan Teknik Pertambangan Universitas Trisakti.

3. Sebagai bahan masukkan atau bahan perbandingan bagi peneliti lain yang meneliti masalah serupa.

VI. LOKASI PENELITIAN

      Lokasi dari tugas akhir ini adalah pada tambang terbuka wilayah kerja yang akan ditentukan oleh PT. BARA INDAH LESTARI.

VII. WAKTU PENELITIAN

      Penelitian akan dilaksanakan pada bulan Juli – September 2005 dengan jadual sebagai berikut :

JENIS KEGIATAN  1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

STUDY PUSTAKA                        ORIENTASI LAPANGAN

                       

PENGAMBILAN DATA

                       

ANALISA DATA                        PEMBUATAN LAPORAN

                       

DASAR TEORI

I. PENGERTIAN PERENCANAAN

I.1 Definisi perencanaan

      Banyak sekali definisi yang dicetuskan mengenai perencanaan ditinjau dari berbagai sudut pandang dan tujuan. Salah satu pengertian diantaranya tentang perencanaan adalah penentuan persyaratan teknik pencapaian sasaran kegiatan serta urutan teknis pelaksanaan dalam berbagai macam anak kegiatan yang harus dilaksanakan untuk pencapaian tujuan dan sasaran kegiatan. Sedangkan untuk perencanaan tambang adalah :

1. Bagaimana kita bisa membuat rancangan tambang (mencapai ultimate pit limit) dalam jangka waktu tertentu secara aman dan menguntungkan.

2. Bagaimana menentukan tahapan penambanagan.

      Perencanaan akan selalu berhubungan dengan waktu. Hal ini sangat berbeda dengan perancangan tambang yang tidak berhubungan dengan waktu. Istilah perancangan tambang biasanya dimaksudkan sebagai bagian dari proses perencanaan tambang yang berkaitan dengan masalah-masalah geometric. Didalamnya termasuk perancangan batas akhir penambangan, tahapan (pushback), urutan penambangan bulanan/tahunan, penjadwalan produksi dan waste dump.

Page 3: Proposal Planning

I.2 Fungsi Perencanaan

      Secara umum fungsi dari perencanaan adalah :

1. Pengarah kegiatan atau sebagai pedoman bagi pelaksanaan kegiatan dalam pencapaian tujuan.

2. Perkiraan terhadap masalah pelaksanaan, kemampuan, harapan, hambatan dan kegagalan yang mungkin terjadi.

3. Usaha untuk mengurangi ketidakpastian. 4. Kesempatan untuk memilih kemungkinan terbaik. 5. Penyusunan urutan kepentingan tujuan. 6. Alat pengukur atau dasar ukuran dalam pengawasan dan penilaian. 7. Cara dan penggunaan dan penempatan sumber daya secara berdaya guna dan berdaya

hasil.

I.3 Tujuan Perencanaan Tambang

      Tujuan dari perkejaan perencanaan tambang adalah membuat suatu rencana produksi tambang untuk sebuah cebakan batubara atau bijih yang akan :

1. Menghasilkan tonnase batubara atau bijih pada tingkat produksi yang telah ditentukan dengan biaya yang semurah mungkin.

2. Menghasilkan aliran kas (cash flow) yang akan memaksimalkan beberapa kriteria ekonomik seperti rate of return, atau net present value.

II. PERENCANAAN TAMBANG BATUBARA

II.1 Penaksiran Cadangan

      Penaksiran cadangan merupakan kegiatan yang pertama kali harus dilakukan dan salah satu tuga terpenting dan berat tanggung jawabnya dalam mengevaluasi suatu proyek pertambangan karena keputusan-keputusan teknis amat tergantung padanya. Model cadangan yang dibuat adalah pendekatan dari keadaan cadangan nyata berdasarkan data/informasi yang tersedia dan masih mengandung ketidakpastian. Setelah penaksiran cadangan selesai dilakukan maka harus dilakukan pemeriksaan atau pengecekkan taksiran kadar blok.(unit penambangan terkecil). Hal ini dilakukan dengan menggunakan data pemboran yang ada disekitarnya. Setelah penambangan dimulai, taksiran kadar dari model cadangan harus dicek ulang dengan kadar dan tonnase hasil penambangan yang sesungguhnya.

      Berikut ini adalah beberapa metoda yang dapat digunakan dalam penaksiran cadangan adalah :

1. Metoda Triangular 2. Metoda Poligon 3. Metoda Penampang 4. Metoda Blok 5. Geostatistik

Sebelum melakukan penaksiran cadangan diperlukan :

1. Data : - Data Bor

- Data Kualitas

Page 4: Proposal Planning

2. Modeling

II.2 KONSEP PENAMBANGAN

II.2.1 Pemilihan Daerah Penambangan

      Pemilihan daerah penambangan tentunya harus didasarkan pada hasil Kajian Geologi Tambang pada daerah penambangan tersebut. Beberapa factor yang menyebabkan suatu daerah dapat dikategorikan potensial adalah :

o Penyebaran batubara yang merata o Jumlah cadangan yang besar o Lapisan batubara yang tebal ( minimal 0,5 m ) o Kualitas batubara yang baik o Perhitungan cadangan tertambang pada daerah tambang tersebut dapat

menghasilkan nisbah kupas yang bervariasi.

II.2.2 Tahapan Penambangan

      Pada tambang terbuka daerah penambangan cukup luas, sehingga memungkinkan pemakaian alat-alat yang besar. Dalam pemilihan metoda penambangan perlu memperlihatkan pertimbangan teknis yang didasarkan atas :

Faktor geografi dan geologi Lokasi penentuan pemakaian alat penambangan Curah hujan, temperature, iklim dan ketinggian akan berpengaruh terhadap produktifitas

alat. Faktor geologi yang berpengaruh seperti keadaan permukaan, jumlah lapisan batubara,

kemiringan batubara, dan ketebalan tanah penutup. Ketersediaan peralatan dan kesesuaian dengan peralatan lain. Geoteknik Umur tambang Produksi Sistem penambangan Batubara.

Kegiatan-kegiatan dalam tambang batubara terbuka meliputi :

Persiapan daerah penambangan Pemboran dan peledakan Pengupasan dan pembuangan tanah penutup Pemuatan dan pembuangan tanah penutup Reklamasi Teknik penambangan pada umumnya sangat dipengaruhi oleh kondisi geologi dan

topografi daerah yang akan ditambang.

      Kegiatan penambangan selalu menimbulkan pengaruh terhadap lingkungan, oleh karena itu dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan dalam penambangan harus mengetahui atau mengerti akibat-akibat yang mungkin akan timbul dari kegiatan-kegiatan tersebut, sehingga dapat diusahakan dampak negative yang sekecil mungkin.

II.2.3 Strategi Penambangan

Page 5: Proposal Planning

      Perancangan penambangan pada daerah tambang pada umumnya dilakukan berdasarkan batasan nisbah kupas. Selain itu, jumlah, bentuk serta posisi dari cadangan juga ikut menentukan strategi penambangan. Karena dengan data tersebut kita dapat menetukan batas dari kegiatan penambangan (pit limit). Setelah kita mengetahui batas penambangan, maka kita selanjutnya dapat mengatur penjadwalan produksi yang nantinya akan berpengaruh terhadap net present value (berpengaruh terhadap cash flow). Biasanya produksi pada tahun pertama lebih kecil, hal ini dikarenakan pada tahun awal penambangan selain kegiatan penambangan juga dilakukan kegiatan lain seperti persiapan permukaan kerja, pembuatan jalan ke outside dump, kantor dan lain-lain. Dan pada tahap awal penambangan biasanya stripping ratio yang diperlukan sangat besar sehingga biaya produksi lebih besar

II.3 PERANCANGAN PENAMBANGAN

II.3.1 Rencana Produksi

      Semua perusahaan tambang merencanakan beroperasi dengan tingkat produksi batubara pertahun. Produksi tahun ke-1 biasanya lebih kecil dari tahun-tahun berikutnya. Hal ini dilakukan dengan pertimbangan bahwa pada tahun awal penambangan selain kegiatan penambangan juga diperlukan berbagai kegiatan lainnya seperti persiapan permuka kerja, pembuat jalan ke outside dump, dan lain sebagainya.

      Rencana produksi tersebut meliputi :

      - Target Produksi

o Pengupasan Overburden o Batas Penambangan (kedalaman, panjang dan lebar) o Kestabilan lereng o Alat yang digunakan

II.3.2 Kriteria Penambangan

      Kriteria penambangan pada umumnya dapat dipengaruhi oleh beberapa factor berikut :

Faktor struktur geologi Faktor geoteknik Faktor hidrologi dan hidrogeologi Data dan asumsi yang digunakan dalam perhitungan :

o Waktu kerja

o Sifat fisik material o Efisiensi kerja peralatan

II.3.3 Rancangan Penambangan

1. Batas Penambangan

      Faktor-faktor yang mempengaruhi penentuan batas tambang terbuka adalah batas Kuasa Pertambangan (KP) Eksploitasi, penyebaran lapisan batubara, dimensi lereng aman, rencana produksi, nisbah kupas, aliran sungai, dan jalan negara yang melewati tambang tersebut.

Page 6: Proposal Planning

      Penentuan batas lereng akhir tambang juga mengacu pada nisbah kupas dan dimensi maksimum lereng yang aman berdasarkan berdasarkan rekomendasi Kajian Geoteknik. Rencana produksi akan menentukan batas pit yang akan ditambang setiap tahun dengan nisbah kupas tertentu. Batas penambangan tiap tahun baik kearah lateral (luas bukaan tambang) maupun vertical (posisi lantai tambang) dieujudkan dalam peta kemajuan tambang tiap tahun.

2. Arah dan Urutan Penambangan

      Arah kemajuan penambangan adalah dari daerah singkapan kearah tegak lurus lapisan batubara sampai lereng akhir penambangan, kemudian bergerak maju ke daerah penambangan tahun berikutnya mengikuti penyebaran lapisan batubara. Pemilihan urut-urutan penambangan terutama didasarkan pada pertimbangan teknis operasional serta cadangan yang ada.

3.Kriteria Alat

      Alat yang akan digunakan tergantung pada :

1. Jumlah cadangan yang akan ditambang 2. Tingkat produksi/penjadwalan produksi 3. Kondisi alam/geografi 4. Bentuk dan lokasi cadangan

4. Kegiatan Penambangan

      Penambangan batubara biasanya dilakukan dengan siklus conventional yaitu dengan menggunakan kombinasi peralatan shovel/backhoe dan truk jungkit serta bulldozer. Metoda ini mempunyai fleksibilitas dan selektivitas dalam penggalian, serta ketersediaan alat baik jenis maupun ukuran dipasaran.

      Operasi penambangan setiap tahunnya terdiri dari kegiatan pembersihan lahan yang dilaksanakan terlebih dahulu, kemudian diikuti dengan penggalian, pemberaian, pemuatan dan pengangkutan yang dilaksanakan dalam waktu yang bersamaan. Artinya , sementara kegiatan pembersihan lahan terus berlangsung dan setelah luas lahan yang dibersihkan cukup dan aman untuk tempat kerja alat gali, maka kegiatan penggalian dapat segera dimulai. Kegiatan ini diikuti dengan kegiatan pengangkutan, baik untuk batubara maupun lapisan penutup.

III. RUMUS-RUMUS PERHITUNGAN DALAM PERENCANAAN TAMBANG

1. Nilai ekonomis dari suatu blok

Block Economic Value (BEV) = Income – Direct Cost BEV tidak sama dengan keuntungan atau kerugian Keuntungan atau kerugian = Total BEV – Indirect Cost

2. Stripping Ratio

   Stripping Ratio adalah perbandingan antara jumlah waste material dan ore yang akan ditambang.

      Macam-macam stripping ratio :

1. Overall/average Stripping Ratio

Page 7: Proposal Planning

SRAve = Vw/Vo,

dimana Vw = Jumlah total waste dan overburden

Vo = Jumlah total ore

2. Increamental Stripping Ratio

SRinc = C/B, dimana SRinc merupakan SR tambahan

3. Periodik Stripping Ratio

SRper = Wt/Ot, dimana Wt = Waste yang telah ditambang pada periode t

Ot = Ore yang telah ditambang pada periode t

3. Break Event Stripping Ratio

      BESR merupak stripping ratio yang menggambarkan nilai penerimaan sama dengan ongkos produksi.

      BESR = Nilai per 1 ton Ore – Biaya per 1 ton Ore 

      Biaya Stripping per 1 ton Waste

      Dimana, SR = Waste yang dipindahkan

      Ore yang diproduksi

      Waste yang dipindahkan = SR x Ore yang diproduksi 

      Total Biaya Stripping  = SR x Ore yang diproduksi x W(biaya stripping untuk 1 ton waste)

1V. GARIS BESAR PENULISAN LAPORAN TUGAS AKHIR

Kata Pengantar

Daftar isi

Daftar Tabel

Daftar Gambar

Daftar Lampiran

Bab I. Pendahuluan

I.1 Latar Belakang

I.2 Perumusan Masalah

Page 8: Proposal Planning

I.3 Pembatasan Masalah

I.4 Maksud dan Tujuan

I.5 Manfaat Hasil Penelitian

I.6 Metodologi

Bab II. Tinjauan Umum

II.1 Sejarah Singkat PT.INDOMINCO MANDIRI

II.2 Keadaan Umum

II.2.1 Lokasi Daerah Penelitian

II.2.2 Kesampaian Daerah

II.2.3 Penduduk

II.2.4 Flora dan Fauna

II.2.5 Morfologi

II.2.6 Iklim dan Curah Hujan

Bab III. Kajian Geologi Tambang

III.1 Keadaan Geologi Regional

III.2 Keadaan Geologi Daerah Penelitian

III.2.1 Stratigrafi

III.2.2 Struktur Geologi

III.3 Keadaan Endapan Batubara (geologi Batubara)

III.4 Distribusi Titik Bor

III.5 Perhitungan Potensi Geologi

III.6 Perhitungan Cadangan Tertambang

Bab IV. Kajian Geoteknik

IV.1 Pengujian Geoteknik

IV.1.1 Pengambilan Percontohan Batuan

Page 9: Proposal Planning

IV.1.2 Pengujian Laboratorium

IV.1.3 Hasil Pengujian Laboratorium

IV.2 Analisa Kemantapan Lereng

IV.2.1 Dasar Teori Kemantapan Lereng

IV.2.2 Lereng Tunggal

IV.2.3 Lereng Keseluruhan

IV.2.4 Lereng Timbunan

IV.3 Kesimpulan Hasil Analisa Geoteknik

Bab V. Perencanaan Tambang Terbuka

V.1 Konsep Penambangan

V.1.1 Pemilihan Daerah Penambangan

V.1.2 Bentuk dan Karekteristik Lapisan Batubara Serta Lapisan Penutup

V.1.3 Sistem Penambangan

V.1.4 Cadangan Penambangan

V.1.5 Strategi Penambangan

V.2 Perancangan Penambangan

V.2.1 Rencana Produksi

V.2.2 Kriteria Penambangan

V.2.3 Rencana Penambangan 

V.2.4 Kegiatan Penambangan

V.2.5 Tata Letak Tambang dan Fasilitas Penunjang

V.2.6 Rancangan Peledakan

V.2.7 Kebutuhan Peralatan

Bab VI. Kesimpulan dan Saran

VI.1 Kesimpulan

Page 10: Proposal Planning

VI.2 Saran 

PROPOSAL TUGAS AKHIR

PERANCANGAN TAMBANG BATUBARA

DI PT. BARA INDAH LESTARI

(SALAH SATU ALTERNATIF)

Dibuat untuk memenuhi syarat dalam mengikuti Tugas Akhir

Pada Jurusan Teknik Pertambangan

Universitas Trisakti

Oleh :

OKY SAPUTRA

073.01.023

JURUSAN TEKNIK PERTAMBANGAN

FAKULTAS TEKNOLOGI MINERAL

UNIVERSITAS TRISAKTI

JAKARTA

2005

DAFTAR PUSTAKA

Arif, Irwandy dan Gatut S. Adisoma, 2002, Buku Ajar Perencanaan Tambang, ITB, Bandung.

Crawford, T.John, and William A. Husturlid, 1979, Open Pit Mine Planning and Design, New York.

Hartman, Howard L, 1987, Introductory Mining Engineering.

Hoek. E, and J.W Bray, 1977, Rock Slope Engineering, London.