Perencanaan (Planning)

39
PERENCANAAN (PLANNING) MAKALAH Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen Syariah Oleh : Makhrus 141002116 Fahmy Tias 141002128 Ujang Fahrudin M 141002145 PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH

Transcript of Perencanaan (Planning)

PERENCANAAN (PLANNING)

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah Pengantar Manajemen Syariah

Oleh :Makhrus141002116Fahmy Tias141002128Ujang Fahrudin M141002145

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAHFAKULTAS AGAMA ISLAMUNIVERSITAS SILIWANGI2015

LEMBAR PENGESAHAN/PENERIMAAN

Makalah ini telah diterima pada hari tanggal..olehDosen Mata Kuliah Pengantar Manajemen Syariah,

Hj Heni Sukmawati. S.Ag., M.Pd

KATA PENGANTARPuji syukur kami panjatkan ke hadirat Allah swt. Karena berkat rahmat dan hidayah-Nya kami telah mampu menyelesikan makalah yang berjudul Perencanaan (Planning). Makalah ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah Pengantar Manajemen Syariah.Perencanaan adalah proses dasar di mana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perbedaan pelaksaaan adalah hasil tipe dan tingkat perencanaan yang berbeda pula. Dalam banyak hal, perencanaan adalah fungsi yang paling dasar dan meresap ke seluruh fungsi-fungsi manajemen lainnya.Kami menyadari dalam penulisan makalah ini, kami banyak mendapat bantuan dari berbagai pihak. Oleh sebab itu kami mengucapkan terima kasih kepada:1. Dr. H. Cucu Hidayat, M. Pd., selaku ketua dekan;2. Hj. Lina Marlina, S.Ag., M.Ag., selaku ketua prodi;3. Joni Ahmad Mughni, M.Esy., selaku wali dosen;4. Hj Heni Sukmawati. S.Ag., M.Pd selaku dosen mata kuliah Pengantar Manajemen Syariah yang telah membantu kami dalam penyusunan makalah ini;5. Perpustakaan Umum;Makalah ini bukanlah karya yang sempurna karena masih memiliki banyak kekurangan, baik dalam hal isi maupun sistematika dan teknik penulisannya. Oleh sebab itu, kami sangat mengharapkan saran dan kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhirnya semoga makalah ini bisa memberikan manfaat khisusnya bagi kami dan umumnya bagi kita semua. Amin.Tasikmalaya, 5 Maret 2015

PenulisDAFTAR ISIKATA PENGANTAR...........................................................................................iDAFTAR ISI.........................................................................................................iiBAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang Masalah...........................................................1B. Rumusan Masalah.....................................................................2C. Tujuan Makalah........................................................................2D. Kegunaan Makalah...................................................................3E. Prosedur Makalah.....................................................................3BAB IIPEMBAHASANA. Proses Perencanaan..................................................................4B. Pengertian Perencanaan................................................................4C. Alasan-asalan Perlunya Perencanaan...........................................6D. Tipe-tipe Perencanaan Dan Rencana............................................9E. Perencanaan Strategik..................................................................11F. Perencanaan Dan Sunatullah........................................................15G. Tahapan Perencanaan...................................................................18BAB IIISIMPULAN DAN SARANA. Simpulan...................................................................................21B. Saran.........................................................................................21DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................22

ii

BAB IPENDAHULUANA. Latar Belakang MasalahPada bab ini akan dibahas fungsi perencanaan (planning) yang merupakan fungsi dasar yang mengawali fungsi-fungsi manajemen lainnya. Ia berhubungan secara mutual dengan fungsi-fungsi manajemen lainnya. Perencanaan adalah gambaran dari suatu kegiatan yang akan datang dalam jarak waktu tertentu dan metode yang akan akan digunakan dalam tindakan-tindakan yang akan diambil. Dalam realitasnya, kegiatan merencanakan ditemukan dalam kehidupan sehari-hari sehingga seseorang yang tidak merencanakan sesutau, perbuatan tersebut dianggap tidak sistematis.Rasulullah SAW senantiasa melakukan perencanaan dalam setiap aktivitasnya, seperti pada saat melakukan hijrah, menyusun strategi, dan sebagainya, merencanakan sesuatu merupakan titah syariah yang harus dilakukan untuk dipertanggung jawabkan. Allah SWT berfirman dalam surat Al-Hasyr (59) ayat 18 dan surat Al-Isra (17) ayat 36.Dalam sebuah hadits, rasulullah SAW sendiri telah memerintahkan untuk melakukan perencanaan sebelum melakukan sebuah pekerjaannya. Rasulullah SAW bersabda Apabila engkau hendak melakukan sebuah perkara maka perhatikanlah akibatnya dan apabila akibatnya tidak baik maka tinggalkanlah. (HR Ibnu Mubarak).Dalil-dalil di atas menjelaskan bahwa perencanaan merupakan bagian penting dari sebuah kesuksesan yang harus disesuaikan dengan situasi dan kondisi pada masa lampau. Saat ini, dan prediksi masa yang akan datang. Tak dapat dibayangkan apabila seseorang meraih sukses tanpa perencanaan. Meskipun seandainya berhasil, maka kesuksesan yang diperoleh itu bersifat semu atau keberuntungan semata. Sesuatu yang telah melalui tahapan perencanaan, meskipun pada kenyataannya tidak seratus persen1

sesuai dengan harapan, namun sesungguhnya kemanapun merencanakan yang telah dilakukan juga merupakan sebuah hasil yang patut diberikan penghargaan.B. Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang masalah di atas, kami merumuskan rumusan masalah sebagai berikut.1. Bagaimana proses perencanaan?2. Apa yang dimaksud dengan perencanaan?3. Apa saja tipe-tipe perencanaan dan rencana?4. Apa yang dimaksud dengan perencanaan strategik?5. Apa saja tahapan perencanaan ?C. Tujuan MakalahSejalan dengan rumusan masalah di atas, makalah ini disusun dengan tujuan untuk mengetahui dan mendeskripsikan:1. Proses perencanaan2. Pengertian perencanaan3. Tipe-tipe perencanaan dan rencana4. Perencanaan strategik5. Tahapan perencanaanD. Kegunaan MakalahMakalah ini disusun dengan harapan memberikan kegunaan baik secara teoritis maupun secara praktis. Secara teoritis makalah ini berguna sebagai pengembangan pembelajaran pengantar manajemen syariah khususnya tentang perencanaan (planning). Secara praktis makalah ini diharapkan bermanfaat bagi1. penulis, sebagai wahana penambah pengetahuan dan konsep keilmuan khususnya tentang perencanaan (planning).2. pembaca atau dosen, sebagai media informasi tentang perencanaan (planning) baik secara teoritis maupun secara praktis.E. Prosedur Makalah3

Makalah ini disusun dengan menggunakan pendekatan kualitatif. Metode yang digunakan adalah metode deskriptif. Melalui metode ini kami akan menguraikan permasalahan yang dibahas secara jelas dan komperhensif. Data teoritis dalam makalah ini dikumpulkan dengan menggunakan teknik studi pustaka, artinya kami mengambil data melalui kegiatan membaca berbagai literature yang relevan dengan tema makalah. Data tersebut kemudian diolah dengan teknik analisis isi melalui kegiatan mengeksposisikan data serta mengaplikasikan data tersebut dalam konteks tema makalah.

BAB IIPEMBAHASANA. PROSES PERENCANAANPerencanaan terjadi di semua tipe kegiatan. Perencanaan adalah proses dasar di mana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya. Perbedaan pelaksaaan adalah hasil tipe dan tingkat perencanaan yang berbeda pula. Perencanaan dalam organisasi adalah esensial, karena dalam pernyataannya memegang peranan lebih dibanding fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi-fungsi pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sebenarnya hanya melaksanakan keputusan-keputusan perencanaan.B. PENEGERTIAN PERENCANAANSebelum manajer dapat mengorganisasi, mengarahkan atau mengawasi, mereka harus membuat rencana-rencana yang memberikan tujuan dan arah organisasi. Dalam perencanaan, manajer memutuskan apa yang harus dilakukan, kapan melakukannya, bagaimana melakukannya, dan siapa yang melakukannya. Jadi perencanaan adalah pemilihan sekumpulan kegiatan dan pemutusan selanjutnya apa yang harus dilakukan, kapan, bagaimana, dan oleh siapa. Perencanaan yang baik dapat dicapai dengan mempertimbangkan kondisi di waktu yang akan datang dalam mana perencanaan dan kegiatan yang diputuskan akan dilaksanakan, serta periode sekarang pada saat rencana dibuat.

Berbagai pertangung jawaban dalam perencanaan tergantung pada besarnya dan tujuan organisasi serta fungsi atau kegiatan khusus manajer. Misal, untuk perusahaan-perusahaan konveksi, lebih cenderung hanya membuat rencana-rencana jangka pendek dalam disain dan pembelian, karena kegiatan-kegiatannya sangat dipengaruhi oleh perubahan-perubahan mode. Toko buku atau kelontong bahkan hannya memusatkan perhatiannya pada tujuan-tujuan musiman atau tahunan.4

Tetapi perencanaan jangka panjang tetap dibutuhkan untuk penarikan personalia, pengembangan teknik-teknik produksi dan sebagainya. Bagaimanapun juga, manajer hendaknya memahami peranan baik perencanaan jangka panjang maupun jangka pendek dalam kerangka perencanaan keseluruhan.Perencanaan adalah suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut telah ditetapkan, rencana harus diimplementasikan. Setiap saat selama proses implementasi dan pengawasan, rencana-rencana mungkin memerlukan modifikasi agar tetap berguna. perencanaan kembali kadang-kadang dapat menjadi faktor kunci pencapaian sukses akhir. Oleh karena itu perencanaan harus mempertimbangkan kebutuhan fleksibilitas, agar mampu menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi baru secepat mungkin.Salah satu aspek penting perencanaan adalah pembuatan keputusan (decision making), proses pengembanan dan penyeleksian sekumpulan kegiatan untuk memecahkan suatu masalah tertentu. Keputusan-keputusan harus dibuat pada berbagai tahap dalam proses perencanaan.Empat Tahap Dasar Perencanaan1. Menetapkan tujuan atau serangkaian tujuan. Perencanaan dimulai dengan keputusan-keputusan tentang keingginan atau kebutuhan organisasi atau kelompok kerja. Tanpa rumusan tujuan yang jelas, organisasi akan menggunakan sumber dayanya secara tidak efektif.2. Merumuskan keadaan saat ini. Pemahaman akan posisi perusahaan sekarang dari tujuan yang hendak dicapai atau sumber daya sumber daya yang tersedia untuk pencapaian tujuan, adalah sangat penting, karena tujuan dan rencana menyangkut waktu yang akan datang. Hanya setelah keadaan perusahaan saat ini dianalisa, rencana dapat dirumuskan untuk menggambarkan rencana kegiatan lebih lanjut. Tahap kedua ini memerlukan informasi terutama keuangan dan data statistik yang didapatkan melalui komunikasi dalam organisasi.3. Mengidentifikasikan segala kemudahan dan hambatan. Segala kekuatan dan kelemahan serta kemudahan dan hambatan perlu diidentifikasikan untuk mengukur kemampuan organisasi dalam mencapai tujuan. Oleh karena itu perlu diketehui faktor-faktor lingkungan internal dan eksternal yang dapat membantu organisasi mencapai tujuannya, atau yang mungkin menimbulkan masalah. Walaupun sulit dilakukan, antisipasi keadaan, masalah dan kesempatan serta ancaman yang mungkin terjadi di waktu mendatang adalah bagian esensi dari proses perencanaan.4. Mengembangkan rencana atau serangkaian kegiatan untuk pencapaian tujuan. Tahap terakhir dalam proses perencanaan meliputi pengembangan berbagai alternatif kegiatan untuk pencapaian tujuan, penilaian alternatif-alternatif tersebut dan pemilihan alternatif terbaik (paling memuaskan) di antara berbagai alternatif yang ada.C. ALASAN-ALASAN PERLUNYA PERENCANAANPara perencana tidak akan dapat mengendalikan waktu yang akan datang, tetapi mereka seharusnya berusaha untuk mengidentifikasikan dan menghindarkan kegiatan-kegiatan sekarang dan hasil-hasilnya yang dapat diperkirakan akan mempengaruhi waktu yang akan datang. Salah satu maksud utama perencanaan adalah melihat bahwa program-program dan penemuan-penemuan sekarang dapat dipergunakan untuk meningkatkan kemungkinan pencapaian tujuan-tujuan di waktu yang akan datang yaitu meningkatkan pembuatan keputusan yang lebih baik.Ada dua alasan dasar perlunya perencanaan. Perencanaan dilakukan untuk mencapai :1. protective benefits yang dihasilkan dari pengurangan kemungkinan terjadinya kesalahan dalam pembuatan keputusan.2. positive benevits dalam bentuk meningkatnya sukses pencapaian tujuan organisasi.Manfaat perencanaan, perencanaan mempunyai banyak manfaat. Sebagai contoh, perencanaan :1. Membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan lingkungan.2. Membantu dalam kristalisasi persesuain pada masalah-masalah utama.3. Memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran operasi lebih jelas.4. Membantu penempatan tanggung jawab lebih tepat.5. Memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi.6. Memudahkan dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi.7. Membuat tujuan lebih khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami.8. Meminimukan pekerjaan yang tidak pasti.9. Menghemat waktu, usaha dan dana.Kelemahan perencanaan. Perencanaan juga mempunyai beberapa kelemahan. Beberapa di antaranya adalah :1. Pekerjaan yang tercakup dalam perencanaan mungkin berlebihan pada konstribusi nyata.2. Perencanaan cenderung menunda kegiatan.3. Perencanaan mungkin terlalu membatasi manajemen untuk berinisiatif dan berinovasi.4. Kadang-kadang hasil yang paling baik didapatkan oleh penyelesaian situasi individual dan penanganan setiap masalah pada saat masalah tersebut terjadi.5. Ada rencana-rencana yang di ikuti cara-cara yang tidak konsisten.Meskipun perencanaan mempunyai kelemahan-kelemahan tersebut, manfaat-manfaat yang didapat dari perencanaan jauh lebih banyak. Oleh karena itu perencanaan tidak hanya seharusnya dilakukan, tetapi harus dilakukan.Hubungan Perencanaan Dengan Fungsi-Fungsi Manajemen LainnyaDalam banyak hal, perencanaan adalah fungsi yang paling dasar dan meresap ke seluruh fungsi-fungsi manajemen lainnya. Fungsi perencanaan dan fungsi-fungsi serta kegiatan-kegiatan manajerial lainnya adalah saling berhubungan, saling tergantung dan berinteraksi.Pengorganisasian Dan Penyusunan PersonaliaPengorganisasian adalah proses pengaturan kerja bersama sumber daya sumber daya keuangan, phisik dan manusia dalam organisasi. Perencanaan menunjukan cara dan perkiraan bagaimana menggukanan sumber daya sumber daya tersebut untuk mencapai efektifilitas paling tinggi. Sebagai contoh, penyusunan personalia organisasi tidak akan dapat tersusun secara efektif tanpa perencanaan personalia.PengarahanFungsi pengarahan selalu berkaitan erat dengan perencanaan. Perencanaan menentukan kombinasi yang paling baik dari faktor-faktor, kekuatan-kekuatan, sumber daya sumber daya dan hubungan-hubungan yang diperlukan untuk mengarahkan dan memotivasi karyawan. Fungsi pengarahan meliputi penerapan unsur-unsur tersebut menjadi pengaruh.PengawasanPerencanaan dan pengawasan saling berhubungan sangat erat, sehingga sering disebut sebagai kembar siam dalam manajemen[footnoteRef:1] Pengawasan adalah penting sebagai produk perencanaan efektif. [1: Donald C. Mosley dan Paul H. Pietri, management : The Art Of Working With and Through People, Deickenson Publishing Emcino, California, 1975, halaman 27.]

D. TIPE-TIPE PERENCANAAN DAN RENCANAAda paling sedikit lima dasar pengklasifikasian rencana-rencana sebagai berikut :1. Bidang fungsional, mencakup rencana produksi, pemasaran, keuangan, dan personalia.2. Tingkatan organisasional, termasuk keseluruhan organisasi atau satuan-satuan kerja organisasi.3. Karakteristik-karakteristik (sifat) rencana, meliputi faktor-faktor kompleksitas, fleksibilitas, keformalan, kerahasiaan, biaya, rasionalitas, kuantitatif dan kualitatif.4. Waktu, menyangkut rencana jangka pendek, menengah dan jangka panjang.5. Unsur-unsur rencana, dalam wujud anggaran, program, prosedur, kebijaksaan dan sebagainya.

Dalam suatu organisasi rencana diperinci melalui tingkatan-tingkatan yang membentuk hirarki dan paralel dengan struktur organisasi.Ada dua tipe utama rencana :1. Rencana-rencana strategik (strategic plans) yang dirancang memenuhi tujuan-tujuan organisasi yang lebih luas mengimplementasikan misi yang memberikan alasan khas keberadaan organisasi.2. Rencana-rencana operasional (operasional plans), penguraian lebih terperinci bagaimana rencana-rencana strategik yang akan dicapai.Ada dua tipe rencana-rencana operasional. Rencana sekalai pakai (single use plans) dikembangkan untukmencapai tujuan-tujuan tertentu dan tidak digunakan kembali bila telah tercapai, rencana tetap (standing plans) merupakan pendekatan-pendekatan standar untuk penanganan situasi-situasi yang dapat diperkirakan dan terjadi berulang-ulang.[footnoteRef:2] [2: William H. Newman, Administrative Action : The Techniques of Organization and Management, Prentice Hall, Englewood Cliffs, New York, 1963, halaman 13-54]

Faktor Waktu Dan PerencanaanFaktor waktu mempunyai pengaruh sangat besar terhadap perencanaan dalam tiga hal, di antaranya yaitu :1. Waktu sangat diperlukan untuk melaksanakan perencanaan efektif2. Waktu sering diperlukan untuk melanjutkan setiap langkah perencanaan tanpa informasi lengkap tentang variabel-variabel dan alternatif-alternatif, karena waktu diperlukan untuk mendapatkan data dan memperhitungkan semua kemungkinan.

3. Jumlah (rentangan) waktu yang akan dicakup dalam rencana harus dipertimbangkan.E. PERENCANAAN STRATEGIKPerencanaan stategik (strategic planning) adalah proses pemilihan tujuan-tujuan organisasi, penentuan strategi, kebijaksanaan dan program-program strategik yang diperlukan untuk tujuan-tujuan tersebut dan penetapan metoda-metoda yang diperlukan untuk menjamin bahwa strategi dan kebijaksanaan telah diimplementasikan.[footnoteRef:3] [3: George A. Stainer dan John B. Miner, Management Policy and Strategy, Machmillan, New York, 1977, halaman 7.]

Proses perencanaan strategikPendekatan perencanaan strategik (manajemen strategik) merupakan penetapan serangkaian keputusan dan kegiatan dalam perumusan dan implementasi strategi-strategi yang dirancang untuk mencapai tujuan-tujuan organisasi. Proses penyusunannya meliputi tidak kurang dari 9 langkah.[footnoteRef:4] Berikut ini adalah langkah-langkah proses penyusunan strategik : [4: Schendel dan Chareles w. Hofer, eds., strategic management : A New View Of Business Policy And Planning, Little Brown, Boston, 1978]

1. Penentuan misi dan tujuan2. Pengembangan profil perusahaan3. Analisa lingkungan eksternal4. Analisa internal perusahaan kekuatan dan kelemahan organisasi5. Identifikasi kesempatan dan ancaman strategic6. Pembuatan keputusan strategik7. Pengembangan strategi perusahaan8. Implementasi strategi9. Peninjauan kembali dan evaluasiBerbagai Kebaikan Dan Kelemahan Perencanaan Strategiksecara umum, kebaikan dan kelemahan perencanaan strategik dapat diperinci sebagai berikut :[footnoteRef:5] Kebaikan-kebaikan. Kebaikan utama perencanaan strategik adalah dalam memberikan pedoman yang konsisten bagi kegiatan-kegiatan organisasi. Sedangkan kelemahan-kelemahan dari perencanaan strategik. Kebaikan-kebaikan di atas dapat tercapai sepenuhnya bila organisasi melakukannya melalui proses perencanaan strategik formal. Kelemahan utama perencanaan strategik formal adalah bahwa hal itu memerlukan investasi dalam waktu, uang dan orang yang cukup besar. Dalam banyak organisasi perencanaan strategik memakan waktu bertahun-tahun agar berfungsi dengan lancar, sehingga dapat kehilangan kesempatan. [5: James A.F. Stoner, op. Cit., halaman 124-125]

Hambatan-Hambatan Perencanaan EfektifAda dua jenis hambatan pengembangan rencana-rencana efektif. Pertama adalah penolakan internal para perencana terhadap penetapan tujuan dan pembuatan rencana untuk mencapainya. Dengan kata lain hambatan ini bersumber pada ketidak sediaan dan ketidak mampuan individu-individu perencana untuk melakukan kegiatan-kegiatan perencanaan.Hambatan kedua, ada bukan di dalam tetapi di luar perencana, yaitu keengganan umum para anggota organisasi untuk menerima perencanaan dan rencana-rencana karena perubahan-perubahan yang ditimbulkannya. Kedua jenis hambatan perencanaan efektif ini akan dibahas berikut.Hambatan pembuatan rencana efektif. Karena penetapan tujuan merupakan langkah esensi pertama dalam perencanaan, para manajer yang tidak dapat menetapkan tujuan yang cukup berarti akan tidak mampu membuat rencana-rencana efektif. Ada sejumlah alasan mengapa banyak manajer ragu-ragu atau gagal menetapkan tujuan dan membuat rencana bagi organisasi atau kelompok atau satuan kerja mereka, yaitu :1. Kurang pengetahuan tentang organisasi.2. Kurang pengetahuan tentang lingkungan.3. Ketidakmampuan melakukan peramalan secara efektif.4. Kesulitan perencanaan operasi-operasi yang tidak berulang.5. Biaya.6. Takut gagal7. Kurang percaya diri8. Ketidaksediaan untuk menyingkirkan tujuan-tujuan alternatif.Penolakan terhadap perubahan. Hambatan-hambatan yang telah dibahas di atas meliputi keterbatasan-keterbatasan dalam diri para perencana. Penolakan terhadap perubahan, di lain pihak, terjadi di antara para anggota organisasi baik para manajer maupun para karyawan operasional yang harus melaksanakan kegiatan-kegiatan yang telah direncanakan.Cara mengatasi hambatan-hambatan. Manajer dapat mengatasi hambatan-hambatan perencanaan melalui penciptaan sistem organisasi yang memudahkan penetapan tujuan dan perencanaan, baik yang dilakukan manajer puncak maupun manajer tingkat bawah dan para karyawan bukan marjinal. Hambatan dalam diri para perencana dapat diatasi dengan memberikan berbagai bentuk bantuan secara individual.Sedangkan untuk mengurangi atau menghilangkan penolakan terhadap suatu rencana, dapat dilakukan dengan sejumlah cara. Cara-cara yang tersedia bagi para manajer antara lain melibatkan para karyawan dalam proses perencanaan, mengembangkan pola perencanaan dan implementasi yang efektif, memberikan lebih banyak informasi tentang rencana-rencana dan segala konsekuensinya, serta bersikap hati-hati terhadap dampak perubahan yang diusulkan para anggota organisasi dan menimbulkan gangguan-gangguan yang tidak perlu.Kriteria Penilaian Efektivitas RencanaBeberapa kriteria dapat digunakan untuk menilai efektivitas perencanaan, yaitu mencakup :1. Kegunaan.2. Ketepatan dan obyektivitas.3. Ruang lingkup.4. Efektivitas biaya.5. Akuntabilitas.6. Ketepatan waktu.Makna PerencanaanPerencanaan atau planning adalah kegiatan awal dalam sebuah pekerjaan dalam bentuk memikirkan hal-hal yang terkait dengan pekerjaan itu agar mendapat hasil yang optimal.oleh karena itu perencanaan merupakan suatu keharusan ,sebuah keniscayaan disamping sebuah kebutuhan.karena segala sesuatu memerlukan perencanaan. Dalam suatu hadits rasululloh saw. bersabda,( ) jika engkau ingin mengerjakan sesuatu pekerjaan maka pikirkanlah akibatnya, maka jika perbuatan tersebut baik ,ambilah dan jika perbuatan itu jelek,maka tinggalkanlah.(HR Ibnul Mubarak)Dalam melakukan perencanaan,ada beberapa aspek yang harus diperhatikan,antara lain sebagai berikut :1. Hasil yang ingin dicapai.2. Orang yang akan melakukan.3. Waktu dan skala prioritas.4. Dana (kapital)F. PERENCANAAN DAN SUNATULLAHAllah swt. Menciptakan alam semesta dengan hak dan perencanaan yang matang dan disertai dengan tujuan yang jelas.segala sesuatu telah direncanakan ,tidak ada sesuatu pun yang tidak direncanakan.jika Alloh saja telah menyusun perencanaan dalam segala sesuatu,maka kita pun harus menyusun perencanaan yang matang dalam melakukan pekerjaan. konsep manajemen islam menjelaskan bahwa setiap manusia (bukan hanya organisasi hendakna memperhatikan apa yang telah diperbuat pada masa yang telah lalu untuk merencanakan hari esok.Dalam Al-Quran surah al-Hasyr: 18,Alloh swt.berfirman, 18Hai orang-orang yang beriman,bertakwalah kepada Alloh swt dan hendaklah setiap diri memperhatikan apa yang telah di perbuatnya untuk hari esok (akhirat),dan bertakwalah kepada Alloh ,Sesungguhnya Alloh maha mengetahui apa yang kamu kerjakan. (Al-Hasyr: 18)Konsep ini menjelaskan bahwa perencanaan yang akan dilakukan harus di sesuaikan dengan keadaan situasi dan kondisi pada masa lampau,serta prediksi masa datang.oleh karena itu,untuk melakukan segala perencanaan masa depan,diperlukan kajian-kajian masa kini.bahkan karena begitu pentingnya merencanakan masa depan,muncul ilmu yang membahas dan meramalkan masa depan yang disebut futuristics. perencanaan merupakan bagian penting dari sebuah kesuksesan.sesuatu yang telah melalui perencanaan,walaupun dalam kenyataannya tidak 100% sesuai dengan harapan,tetapi sebenarnya kemampuan merencanakan yang telah dilakukan juga merupakan sebuah hasil yang patut diberikan penghargaan.Kendala Dalam PerencanaanDisadri atau tidak,dalam merencanakan sesuatu,kita akan menemukan faktor-faktor yang akan menjadi kendala untuk melaksanakan suatu program. sebenarnya jika kita melihat sejarah rasululloh saw.kendala itu selalu di jadikan peluang dan bukan di anggap sebagai hambatan. Kendala itu dijadikan sebagai sebuah peluang untuk untuk meningkatkan kualitas kerja. dalam al-quran surat al-insyirah :5-6, Allah berfirman:

( ) ( )"karena sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.sesunguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan.(al-insyirah :5-6)Pada umumnya, seseorang selalu menginginkan berbagai kemudahan.padahal dilain sisi, kemudan-kemudahan tersebut tidak akan ada kecuali setelah melalui berbagai kesulitan.kesuksesan seseorang sesungguhnya adalah kesuksesan ketika ia dapat mengatasi masalah.[footnoteRef:6] Manajer yang sukses adalah manajer yang mampu mengatasi masalah dan yang mampu menjadikan suatu masalah sebagai peluang. Ada sebuah cara untuk menyikapi sebuah masalah menjadi peluang, yaitu kita tidak boleh berhenti bekerja,terus-menerus merencanakan dengan matang, dan melakukan dengan matang dan melakukan sesuatu yang direncanakan. [6: Ishak Arep dan Hendri tanjung ,2002,Manajemen Sumber Daya Manusia.Penerbit Universitas Trisakti,jakarta,hlm.19]

(7) (8) maka apabila kamu telah selesai (dari suatu urusan),kerjakanlah dengan dengan sungguh-sungguh (urusan)yang lain,dan hanya kepada Alloh lah hendaknya kamu berharap.(al-insyirah :7-8)Dari ayat di atas adalh kita tidak boleh diam dan jangan diam.rencanakanlah untuk melakukan suatu pekerjaan yang lain jika suatu pekerjaan telah di selesaikan.jadi,sebuah masalah sebenarnya akan ada dalam setiap kehidupan,setiap waktu dan setiap keaadaan.Mengatasi Masalah Dan Sunatullah Sebuah masalah juga merupakan sebuah sunatullah,pemimpin-pemimpin yang berhasil seperti khulafaur rasyidin atau pemimpin yang berhasil lainnya ternyata merupakan pemimpin yang selalu di hadapka dengan masalah dan mereka mampu mengatasi masalah-masalah tersebut.Mengatasi Masalah Dengan PerencanaanMengatasi masalah juga harus dengan perencanaan.jika seorang manajer mendapatkan suatu masalah mengenai pegawainya yang belum berkualitas atau kualitasnya belum memenuhi harapan,maka hal itu harus dihadapi.perencanaan yang disusunpun harus perencanaan yang matang.untuk mengatasi masalah ini,suatu perusahaan dapat menugaskan salah satu pegawainya untuk pendidikan singkat (short cours),baik yang diploma dan sebagainya.perencanaan juga berkaitan dengan penempatan dan kebutuhan akan pegawainya,perencanaan memang tidak pernah berhenti,seorang manuasia yang baik dan berkualitas adalah manusiayang memiliki rencana.Kelayakan Yang Harus DiperhatikanPerencanaan yang baik memerlukan kelayakan (visibility).faktor faktor kelayakan yang harus diperhatikan pada dasarnya terbagi menjadi dua hal. pertama, dilihat berdasarkan orang yang melakukannya atau mengerjakannya. kedua, berdasarkan sesuatu yang dikerjakan.jika merencanakan sebuah kegiatan usaha, maka perlu diteliti apakah kegiatan usaha itu layak didirikan di suatu tempat yang di pilih? menguntungkan atau tidak? apakah menguntungkan masyarakat sekitarnya? perencanaan dapat dibagi menjadi dua macam,yaitu rencana besar (grand planning), dan rencana biasa.Rencana besar adalah rencana menyeluruh dari semua aktivitas yang akan dilakukan.disamping sesuatu yang sifatnya rill,faktor-faktor makro juga berperan dalam menentukan perencanaan. faktor-faktor itu misalnya,faktor politik,sosial,dan ekonomi masyarakat. faktor makro sebesar apapun, sebenarnya sangat ditentukan oleh kualitas manajer itu sendiri dalam merencanakan usahanya. Disinilah di tuntut kejelian manajer dalam melihat berbagai macam persoalan yang timbul.G. TAHAPAN PERENCANAANSebuah perencanaan berawal dari sebuah analisis kebutuhan,analisis kebutuhan dan kemampuan bisa berarti analisis yang bersifat fisik dan juga psikis (kejiwaan)analisis yang bersifat psikis dapat digambarkan dengan masyarakat yang merasa tidak butuh,sehingga perlu diberikan penyadaran, penyadaran ini diperlukan agar masyarakat merasa bahwa proyek ini memang di butuhkan. Dari situlah berawl analisis kebutuhan.selain itu juga ada analisis kekuatan dan kelemahan (analisis SWOT). Dua analisis ini (analisis kebutuhan dan analisis SWOT) merupakan awal dari sebuah perencanaan yang baik.tahap pertama adalah analisis kebutuhan,kedua adalah analisis kemampuan,dan ketiga adalah penyusunan langkah kerja.Evaluasi PerencananEvaluasi harus dilakukan pada setiap tahapan perencanaan.evaluasi perencanaan harus dilakukan pada awal, tengah dan akhir. Artinya pada setiap aspek perencanaan harus dilakukan evaluasi. Pada tahap analisis kebutuhan, perlu di evaluasi, pada tahap analisis kemampuan, perlu evaluasi, pada tahap penyusunan langkah kerja juga perlu evaluasi.hasil dari evaluasi yang dilakukan di harapkan menjadi fedback yang kuat, sehingga segala perencanaan yang dilakukan memang betul-betul matang. kematangan perencanaan itu terjadi setelah ada evaluasi.Pengaruh Lingkungan Dan PerencanaanBanyak orang yang ikut-ikutran dalam berbisnis karena hanya melihat kebutuhan sesaat dan melihat seolah-olah akan mendapatkan keuntungan yang besar, tanpa ada perencanaan. sehingga beramai-ramai mendirikan bisnis yang serupa.Hambatan Dalam PerencanaanKadang kala dalam merencanakan bisnis,seseorang melihat suatu kegiatan usaha hanya semata-mata berdasarkan faktor keuntungan yang sifatnya sesaat. Ia tidak memikirkan bagaimana jangka panjang bisnis tersebut.banyak sekali orang yang berpikiran seperti itu, sehingga banyak bisnis yang gulung tikar.dunia usaha juga tidak hanya memikirkan keuntungan material. dunia usaha harus memiliki sasaran yang pasti. dalam jangka panjang, disamping keuntungan yang bersifat material, perusahaan juga harus memikirkan keuntungan yang bersifat sosial. untuk meraih dua keuntungan, maka diperlukan perencanaan yang matang.Kiat-Kiat Perencanaan Yang BaikSebuah perencanaan dikatakan baik,jika memenuhi persyaratan berikut :1. Didasarkan pada sebuah keyakinan bahwa apa yang dilakukan adalah baik.standar baik dalam agama islam adalah yang sesuai dengan ajaran islam.2. Dipastikan betul bahwa sesuatu yang dilakukan memiliki banyak manfaat.manfaat ini bukan sekedar untuk orang yang melakukan perencanaan,tetapi juga untuk orang lain.3. Didasarkan pada ilmu pengetahuan yang berkaitan dengan apa yang akan dilakukan.untuk merencanakan bisnis,maka seorang pengusaha harus banyak mendengar dan membaca agar dapat mempertanggungjawabkan segala hal yang dilakukan.4. Dilakukan studi banding (benchmark).benchmark adalah melakukan studi terhadap praktik terbaik dari perusahaan sejenis yang telah sukses menjalankan bisnisnya.5. Dipikirkan prosesnya.Kesabaran Dalam BerbisnisBanyak orang tidak sabar dalam berbisnis karena ingin cepat meraih keuntungan dan cepat kaya,tidak pernah ada seorang manusia pun yang berhasil tanpa pernah gagal,justru kegagalan itu dijadikan sebagai sebuah pelajaran.Visi Dan Misi Dalam Perencanaan20

Dalam melakukan perencanaan,visi sangat diperlukan sejak awal.visi itu kemudian dituangkan dalam bentuk misi.misi itu kemudian dituangkan dalam bentuk program.visi merupakan invisible matter yang mengantarkan pada sesuatu yang akan dilakukan secara berkesinambungan.visi manuasia di muka bumi adalah rahmat bagi seluruh alam.itulah visi islam.visi dalam syariat islam adalah sesuatu yang sangat jelas.visi yang bersifat abadi dan selalu menempel pada setiap diri.visi abadi itu adalah menjadikan semua potensi yang kta miliki sebagai sebuah kekuatan.maka misinya adalah bagaimana memberdayakansemua kekuatan sehingga menjadi sesuatu yang dapat dinikmati oleh kehidupan manusia secara luas.sifat visi adalah cenderung kepada dasar filosofi, sedangkan misi relative lebih teratur.

BAB IIISIMPULAN DAN SARANA. SimpulanBerdasarkan uraian bab sebelumnya kami dapat mengemukakan simpulan sebagai berikut.1. Perencanaan terjadi di semua tipe kegiatan.2. Perencanaan adalah proses dasar di mana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya.B. SaranSejalan dengan simpulan di atas, kami merumuskan saran sebagai berikut.1. Alangkah lebih baiknya sebelum melakukan sebuah kegiatan harus di awali dengan perencanaan yang baik, misalnya dalam sebuah organisasi ataupun dalam kegiatan perekonomian.2. Lakukan perencanaan dengan mempertimbangkan dari berbagai aspek supaya dapat hasil yang maksimal.

DAFTAR PUSTAKADidin hafidhuddin dan Hendri tanjung, (2003). Manajemen Syariah Dalam Praktik, Gema Insani: JakartaHani handoko, (2003). MANAJEMEN Edisi Kedua. BPFE Yogyakarta: YogyakartaKartawan dan Agus susanto, (2009). Pengantar MANAJEMEN SYARIAH. Guardaya intimarta: Bandung21