Proposal Penyuluhan Beres

24
PROPOSAL PENYULUHAN PENTINGNYA SARAPAN PAGI PADA SISWA - SISWI SEKOLAH DASAR NEGERI PLUS DARUL ULUM JOMBANG Oleh : Kelompok 5 1. Anis Novita Rini (7111004) 2. Ayu putri. L (7111026) 3. Endah wijaya (7111016) 4. M. David andrianto (7111027) 5. M.Rozikul umam (7111025) PRODI DIII KEPERAWATAN

Transcript of Proposal Penyuluhan Beres

Page 1: Proposal Penyuluhan Beres

PROPOSAL PENYULUHAN

PENTINGNYA SARAPAN PAGI PADA SISWA - SISWI

SEKOLAH DASAR NEGERI PLUS DARUL ULUM

JOMBANG

Oleh :

Kelompok 5

1. Anis Novita Rini (7111004)

2. Ayu putri. L (7111026)

3. Endah wijaya (7111016)

4. M. David andrianto (7111027)

5. M.Rozikul umam (7111025)

PRODI DIII KEPERAWATAN

FAKULTAS ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS PESANTREN TINGGI DARUL ULUM

JOMBANG

2012

Page 2: Proposal Penyuluhan Beres

LAPORAN PERSETUJUAN

Proposal diajukan sebagai prasyarat program pendidikan kesehatan yang telah

disetujui oleh

Koordinator MA, Pembimbing,

Wiwiek Widiatie, S. Kep. Ners Abdul Ghofar S. Kep. Ners. M.Pdi

Page 3: Proposal Penyuluhan Beres

KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun panjatkan kehadirat Tuhan YME karena anugrahnya

penyusun dapat menyelesaikan proposal penyuluhan kesehatan dengan judul

PENTINGNYA SARAPAN PAGI pada siswa siswi. Dengan harapan penyusun

selaku mahasiswa mendapatkan tambahan pemahaman tentang pokok bahasan ilmu

gizi.

Proposal penyuluhan ini dimaksudkan untuk memenuhi persyaratan dalam

menyelesaikan materi promosi kesehatan.

Penyusun telah berusaha dengan segala kemampuan dan pengetahuan agar

proposal ini tersaji dengan sebaik-baiknya, baik bentuk maupun isinya. Penyusun

menyadari bahwa keinginan tersebut tidak akan terwujud tanpa bantuan dan kerja

sama dari semua pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penyusun ucapkan

terima kasih kepada,

1. Bapak Dr. H. M. Zulfikar As’ad, MMR selaku Dekan Fakultas Ilmu

Kesehatan Universitas Pesantren Tinggi Darul ’Ulum Jombang.

2. Bapak Abdul Ghofar S.Kep.Ners.M.Pdi selaku Ka. Prodi D-III Keperawatan

Universitas Pesantren Tinggi Darul ’Ulum Jombang

3. Ibu Wiwiek widiatie, S.Kep.Ners selaku pembimbing dan ketua koordinator

mata ajaran promosi kesehatan D-III keperawatan.

4. Seluruh mahasiswa D-III perawatan darul ‘ulum Jombang serta semua pihak

yang telah membantu dalam penyusunan proposal penyuluhan ini.

Semoga Tuhan YME memberikan balasan yang tiada terhingga sesuai dengan

amal perbuatan yang telah disumbangkan kepada penyusun. Akhirnya penyusun

menyadari bahwa proposal ini masih jauh dari sempurna. Karenanya kedepan,

penyusun sangat dapat membantu kesempurnaan proposal ini.

Penyusun berharap semoga proposal penyuluhan ini dapat memberikan

sumbangan yang bermanfaat di bidang keperawatan pada umumnya dan almamater

tercinta pada khususnya.

Jombang, Desember 2012

Penyusun

Page 4: Proposal Penyuluhan Beres

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sarapan pagi merupakan makanan yang dimakan pada pagi hari. Sarapan pagi

mempunyai peranan penting bagi anak. Anak yang terbiasa sarapan pagi akan

mempunyai kemampuan yang lebih baik daripada anak yang tidak terbiasa sarapan

pagi. Sarapan pagi bagi anak akan memacu pertumbuhan dan memaksimalkan

kemampuan di sekolah (Elizabeth, 2003).

Kebiasaan makan merupakan tingkah laku manusia atau kelompok manusia

dalam memenuhi kebutuhannya akan makan pagi yang meliputi sikap, kepercayaan,

dan pemilihan terhadap makanan. Sikap seseorang terhadap makanan dapat bersifat

positif atau negatif yang bersumber pada nilai-nilai affective yang berasal dari

lingkungan (alam, budaya, sosial, ekonomi) dimana manusia itu tumbuh (Khumaidi,

1994).

Kebiasaan makan meliputi sikap terhadap makanan yaitu kecenderungan

bertingkah laku terhadap makanan yang didalamnya terkandung unsur suka atau

tidak suka terhadap makanan, kepercayaan terhadap makanan pantangan yang

merupakan kecenderungan terhadap makanan pantangan, diterima atau tidak untuk

dilakukan dan biasanya berkaitan dengan nilai-nilai budaya dan agama serta

pemilihan terhadap makanan yaitu macam makanan yang biasa dikonsumsi dalam

sehari meliputi susunan menu dan porsi untuk sarapan pagi, frekuensi sarapan pagi

atau tingkat keseringan sarapan pagi berdasarkan sikap dan kepercayaan terhadap

suatu makanan pantangan (Khumaidi,1994).

Berdasarkan hasil Informasi dari Kepala sekolah SDN Plus Darul Ulum bulan

Desember 2012 diketahui bahwasanya siswanya banyak sekaali yang sulit di suruh

untuk sarapan pagi. Namun demikian, tidak sedikit di antara anak-anak sekolah yang

belum membiasakan sarapan pagi. Rendahnya dukungan keluarga terutama ibu dan

lingkungan sekolah terhadap pentingnya sarapan pagi adalah merupakan salah satu

faktor yang menjadikan anak tidak termotivasi untuk sarapan.

Pengetahuan gizi meliputi pengetahuan tentang pemilihan bahan makanan dan

konsumsi sehari-hari dengan baik dan memberikan semua zat gizi yang dibutuhkan

untuk fungsi normal tubuh (Almatsier, 2001).

Page 5: Proposal Penyuluhan Beres

Pengetahuan gizi dan kesehatan bisa dipengaruhi oleh tingkat pendidikan

formal. Tingkat pendidikan formal merupakan faktor yang menentukan mudah

tidaknya seseorang dalam menyerap dan memahami informasi tentang gizi dan

kesehatan (Handayani, 1994).

Selain pengetahuan tentang gizi dan kesehatan, tingkat pendapatan perkapita

juga dapat mempengaruhi terjadinya perubahan-perubahan dalam susunan makanan

(Suhardjo, 1989).

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang dapat dirumuskan suatu permasalahan

yaitu apakah ada hubungan pengetahuan gizi ibu, tingkat pendapatan perkapita dan

sikap tentang sarapan pagi dengan kebiasaan sarapan pagi pada anak Sekolah Dasar

Negeri Plus Darul Ulum.

C. Tujuan Penelitian

1. Tujuan Umum

Mengetahui hubungan pengetahuan gizi ibu, tingkat pendapatan

Perkapita dan sikap tentang sarapan pagi dengan kebiasaan sarapan pagi pada

anak sekolah dasar.

2. Tujuan Khusus

a. Mendeskripsikan pengetahuan gizi ibu

b. Menilai tingkat pendapatan perkapita keluarga.

c. Mendeskripsikan sikap tentang sarapan pagi.

d. Mendeskripsikan kebiasaan sarapan pagi.

e. Menganalisis hubungan pengetahuan gizi ibu dengan kebiasaan sarapan

pagi anak Sekolah Dasar.

f. Menganalisis tingkat pendapatan perkapita keluarga dengan kebiasaan

sarapan pagi anak Sekolah Dasar.

g. Menganalisis hubungan sikap tentang sarapan pagi dengan kebiasaaan

sarapan pagi anak Sekolah Dasar.

Page 6: Proposal Penyuluhan Beres

D. Manfaat Penelitian

Hasil penelitian ini dapat memberikan masukan untuk tenaga kesehatan

sebagai bahan acuan dalam menentukan dan melaksanakan program gizi di

masyarakat.

1.3 Ruang Lingkup

Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah sebagai berikut :

Subyek penyuluhan : Siswa-siswi Sekolah Dasar Negeri Plus DARUL ULUM

Jombang

Obyek Penyuluhan : Pengetahuan siswa siswi tentang makanan bergizi

Tempat penyuluhan : SDN Plus DU

Waktu penyuluhan : 22 Desember 2013

1.4 Tujuan

1. Tujuan umum

Memberikan pengetahuan siswa siswi tentang pentingnya Kebersihan

Gigi, Di SD Plus DU Jombang.

2. Tujuan khusus

a. Siswa-siswi dapat mengetahui tentang pentingnya gosok gigi

b. Siswa-siswi dapat mengetahui tentang manfaat gosok gigi

c. Mengetahui kerugian bila tidak gosok gigi

1.5 Manfaat

a. Bagi siswa siswi

Bagi siswa siswi khususnya siswa siswi SD Plus DU Jombang

diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan tentang pentingnya

gosok gigi, sehingga dapat diketahui secara cepat bila terjadi hal yang

tidak inginkan seperti sakit gigi dan gigi berlubang, dan lain sebagainya.

b. Bagi Tenaga Kesehatan

Sebagai bahan masukan dalam pelayanan kesehatan khususnya

pelayanan kesehatan pada siswa siswi.

Page 7: Proposal Penyuluhan Beres

c. Staf pengajar SDN Plus DU Jombang

Hasil penyuluhan ini diharapkan dapat memberikan masukan bagi

pengelola pendidikan dan untuk meningkatkan kualitas dan kuantitas

pendidikan di SDN Plus DU Jombang, dan dapat juga sebagai bahan

masukan dalam memberikan bimbingan konseling pada siswa siswi.

Page 8: Proposal Penyuluhan Beres

BAB II

TINJAUAN TEORI

2.1 Sarapan Pagi

Sarapan pagi yaitu makanan yang dimakan pada pagi hari sebelum

beraktifitas, yang terdiri dari makanan pokok dan lauk pauk atau makanan kudapan.

Energi dari sarapan untuk anak-anak dianjurkan berkisar 20-25 % yaitu 200-300

kalori. Dalam menyusun menu sarapan perlu diperhatikan kelengkapan gizi yang

dikandungnya.

Sarapan pagi menjadi sangat penting, karena kadar gula dalam darah akan

menurun sekitar dua jam setelah seseorang bangun tidur. Jika anak tidak sarapan, dia

biasanya akan merasa lemas atau lesu sebelum tangah hari karena gula darah dalam

tubuh sudah menurun (Yusnalaini, 2004).

1. Pentingnya Sarapan Pagi

Sarapan pagi bagi anak SD, berfungsi sebagai penyokong

pertumbuhan sel-sel baru atau bagian-bagiannya. Pada pertumbuhan

dibentuksel-sel baru yang ditambahkan kepada sel-sel baru untuk

menggantikan sel-sel lama yang telah rusak dan aus terpakai

(Handayani,1994).

Anak yang terbiasa mengkonsumsi sarapan pagi akan mempunyai

kemampuan yang lebih baik di sekolahnya. Sarapan pagi sangat penting,

karena semua makanan yang berasal dari makan malam sudah meninggalkan

lambung, artinya lambung sudah tidak berisi makanan lagi sampai pagi hari.

Saat tidur, di dalam tubuh kita tetap berlangsung oksidasi untuk

menghasilkan tenaga yang diperlukan untuk menggerakkan jantung, paru-

paru dan alat-alat tubuh lainnya. Oksidasi ini akan mempengaruhi kadar gula

darah, sehingga tubuh mengambil cadangan hidrat arang dan jika habis maka

cadangan lemaklah yang diambil. Dalam keadaan seperti ini pasti tubuh tidak

dapat melakukan pekerjaan dengan baik. Oleh karena itu dianjurkan

membiasakan diri untuk makan pagi, karena akan membantu memperpanjang

masa kerja atau menaikkan produktivitas kerja yang dapat menciptakan

keadaan yang memungkinkan untuk meningkatkan daya tangkap dalam

menerima materi atau pelajaran (Suhardjo, 2003).

Page 9: Proposal Penyuluhan Beres

2. Kebiasaan Sarapan Pagi

Kebiasaan makan menurut Khumaidi (1994) adalah tingkah laku

manusia atau kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhannya akan makan

yang meliputi sikap, kepercayaan, dan pemilihan terhadap makanan. Sikap

seseorang terhadap makanan dapat bersifat positif atau negatif, kepercayaan

orang terhadap makanan berkaitan dengan nilai baik atau buruk, menarik atau

tidak menarik. Sedangkan pemilihan makanan berdasarkan sikap dan

kepercayaan.

Kebiasaan makan meliputi :

a. Sikap terhadap makanan

Adalah kecenderungan bertingkah laku terhadap makanan yang

didalamnya terkandung unsur suka atau tidak suka terhadap makanan.

b. Kepercayaan terhadap makanan pantangan

Kecenderungan terhadap makanan pantangan, diterima atau tidak

untuk dilakukan, biasanya berkaitan dengan nilai-nilai budaya dan agama.

c. Pemilihan makanan

Macam makanan yang biasa dikonsumsi dalam sehari meliputi

susunan menu dan porsi untuk sarapan pagi, frekuensi sarapan pagi atau

tingkat keseringan sarapan pagi berdasarkan sikap dan kepercayaan

terhadap suatu makanan pantangan.

Suatu kebiasaan yang teratur dalam keluarga akan membentuk

kabiasaan yang baik bagi anak-anak. Sarapan pagi bagi anak, sebenarnya

sudah dirintis sejak bayi, pembiasaan makan pagi di rumah atau membawa

bekal dari rumah adalah salah satu contoh pembiasaan yang baik. Anak-

Anak tidak dibiasakan jajan di warung saat istirahat.

Selanjutnya pola makan dalam keluarga juga diperhatikan, frekuensi

makan bersama dalam keluarga, pembiasaan makan yang seimbang

gizinya, tidak membiasakan makan makanan atau minum minuman yang

manis, membiasakan banyak makan buah-buahan atau sayur-sayuran

diantara makan besar. Anak yang tidak sarapan boleh jadi karena terburu-

buru akan berangkat sekolah, sehingga tidak sempat sarapan (Suprayatmi,

2004).

Page 10: Proposal Penyuluhan Beres

2.2 Pengetahuan Gizi

1. Pengertian Pengetahuan Gizi

Pengetahuan gizi meliputi pengetahuan tentang pemilihan bahan makanan

dan konsumsi sehari-hari dengan baik dan memberikan semua zat gizi yang

dibutuhkan untuk fungsi normal tubuh. Pemilihan dan konsumsi bahan makanan

berpengaruh terhadap status gizi seseorang. Status gizi baik atau optimal terjadi

apabila tubuh memperoleh cukup zat gizi yang dibutuhkan tubuh. Status gizi kurang

tejadi apabila tubuh mengalami kekurangan satu atau lebih zat gizi essential.

Sedangkan status gizi lebih terjadi apabila tubuh memperoleh zat gizi dalam jumlah

yang berlebihan sehingga menimbulkan efek yang membahayakan (Almatsier,

2001).

2. Mengukur Pengetahuan Gizi

Pengukuran pengetahuan gizi dapat dilakukan dengan menggunakan instrument

berbentuk pertanyaan pilihan dan berganda (Multiple choice test), instrument ini

merupakan bentuk tes obyektif yang paling sering digunakan. Di dalam menyusun

instrument ini diperlukan jawaban-jawaban yang sudah tertera diatas. Dan responden

hanya memilih jawaban yang menurutnya benar (Khomsan, 2000).

Pengetahuan gizi dan kesehatan bisa dipengaruhi oleh tingkat pendidikan

formal. Tingkat pendidikan formal merupakan faktor yang menentukan mudah

tidaknya menyerap dan memahami informasi gizi dan kesehatan (Handayani,1994).

Rendahnya pengetahuan gizi akan menimbulkan sikap acuh terhadap bahan

makanan tertentu. Walaupun bahan makanan tersebut cukup tersedia dan bergizi,

pengetahuan gizi seseorang diperoleh dari berbagai macam sumber, misal : media

massa, elektronik, buku petunjuk, penyuluhan dan kerabat dekat (Yuwono, 1999).

Kategori pengetahuan gizi bisa dibagi dalam 3 kelompok yaitu baik, sedang, dan

kurang. Cara pengkategorian dilakukan dengan menetapkan cut of point dari skor

yang telah dijadikan persen.

Page 11: Proposal Penyuluhan Beres

TABEL 1

KATEGORI PENGETAHUAN GIZI

Kategori pengetahuan gizi Skor

Baik > 80 %

Sedang 60 – 80 %

Kurang < 60 %

Sumber : Khomsan, 2000.

Reliabilitas yang diharapkan adalah konsistensi antar butir soal pengetahuan gizi,

bila butir soal tersebut mengukur dampak pembelajaran yang sama. Validitas ialah

kesesuaian antara skor yang diperoleh dalam suatu tes dengan maksud atau tujuan

dan tes tersebut.

2.3 Pendapatan Perkapita Keluarga

Rata-rata pengeluaran penduduk perkapita sebulan dapat dijadikan sebagai

cerminan tingkat pendapatannya perkapita perbulan. Penggunaan data pengeluaran

ini disebabkan oleh sulit dan kurang akuratnya data pendapatan (BPS, 2000).

Segala penghasilan keluarga yang berupa pendapatan pokok maupun pendapatan

sampingan rata-rata perbulan dibagi jumlah anggota keluarga (dalam rupiah) dan

dinyatakan dengan dua kategori, dikatakan miskin apabila penghasilan (<Rp

208.780) perkapita perbulan dan pendapatan non miskin apabila penghasilan (≥Rp

208.780) perkapita perbulan ( BPS Kabupaten Batang, 2005).

Dengan meningkatnya pendapatan perorangan tejadilah perubahanperubahan

dalam susunan makanan. Namun demikian pengeluaran uang yang lebih banyak

untuk pangan tidak menjamin lebih beragamnya konsumsi pangan. (Suhardjo, 1989).

Rendahnya pendapatan merupakan rintangan lain yang menyebabkan orang-orang

tidak mampu membeli pangan dalam jumlah yang diperlukan. Rendahnya

pendapatan itu disebabkan karena menganggur atau karena susahnya memperoleh

lapangan kerja tetap sesuai dengan yang diinginkan. Ada pula keluarga-keluarga

yang sebenarnya mempunyai penghasilan cukup akan tetapi sebagian anaknya

Page 12: Proposal Penyuluhan Beres

mengalami gizi kurang. Hal ini disebabkan oleh karena cara mengatur belanja

keluarga yang kurang baik (Sajogyo, 1994).

2.4 Anak Sekolah Dasar

1. Karakteristik Anak Sekolah Dasar

Masa anak sekolah dasar adalah masa anak berumur 6 tahun sampai 12 tahun.

Anak-anak yang berumur antara 6 tahun sampai 12 tahun sedang dalam puncak

pertumbuhan. Saat umur inilah anak berada dalam masa pertumbuhan dan

perkembangan, sehingga berangsur-angsur menjadi mengetahui banyak tentang diri

dan dunianya (Tarwotjo,

3.1 DIAGNOSA

1. Kurangnya kebutuhan nutrisi b/d kurang informasi ditandai dengan

seringnya jajan sembarangan

2. Cemas b/d kurangnya pengetahuan

3.2 PERENCANAAN

Satuan Acara Penyuluhan

(SAP)

Topik penyuluhan :

`` Pentingnya Kebersihan gigi untuk Anak - Anak``.

Sasaran :

Siswa siswi SD Plus Darul `Ulum Jombang

Waktu Pertemuan : 60 menit

Pertemuan ke : Satu

Pemateri/penyuluh :

1. Idris

2. Chusnul Chotimatus S

3. Mega Yunita

4. M. Abdur Rohman

5. Uun Lidiyawati

6. Robiatul Rohmaniah

Page 13: Proposal Penyuluhan Beres

A. Tujuan Instruksional Umum:

Setelah pengenalan pentingnyak kebersihan gigi, siswa siswi akan dapat

mengerti dan mempraktikkan gosok gigi yang benar.

B. Tujuan Instruksional Khusus

Dengan pemberian penyuluhan ini siswa siswi SD Plus akan dapat

menunjukkan perubahan tentang pentingnya gosok gigi.

C. Pokok Bahasan

Penyuluhan tentang Pengenalan Pentingnya Kebersihan Gigi di SD

Plus Darul Ulum Jombang.

D. Sub Pokok Bahasan

1) Pengertian gosok gigi

2) Manfaat pentingnya gosok gigi

E. Metode

Ceramah, Demonstrasi dan Roll Play

Tahap Kegiatan Kegiatan

Penyuluh Peserta

Pendahuluan

10 menit

1. Salam.

2. Perkenalan.

3. Memberi gambaran umum tentang

materi yang akan disampaikan.

1. Menjawab salam

2. Mendengarkan

3. Mendengarkan

Penyajian

40 menit

1. Menerangkan secara jelas materi

pentingnya gosok gigi.

2. Membuka season pertanyaan.

1. mendengarkan

2. bertanya

Penutup

10 menit

1. Memberi kesimpulan tentang apa

yang telah disampaikan.

2. Menutup dan memeri salam

penutupan.

1. Mendengarkan

2. Menjawab salam

F. Media dan Alat Pengajaran

Page 14: Proposal Penyuluhan Beres

LCD, Laptop, pantum Dent, pasta gigi, sikat gigi, dan sound system.

G. Evaluasi

a) Apakah siswa siswi SD PLUS DU mampu menjelaskan tentang

Pentingnya gosok gigi, dan manfaatnya setelah mendapat penyuluhan

ini?

b) Bagaimana perubahan sikap siswa siswi SD PLUS DU setelah

mendapat penyuluhan ini?

H. Waktu dan pelaksanaan

Hari :

Tanggal :

Jam :

Tempat : SDN PLUS DU Jombang.

Susunan Acara

I. Pelaksana

Mahasiswa Program Pendidikan D-III Keperawatan UNIPDU bekerja

sama dengan kepala sekolah dan bimbingan konseling di SD PLUS Darul ulum

Peterongan Jombang.

J. Referensi

Dongoes, Marylin E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk

Perencanaan dan Pendokumentasian Perawat Pasien edisi 3. Jakarrta : ECD

Capernito, Iyndda Juall. 2000. Buku saku Diagnosa Keperawatan edisi ke

VII. Jakarta : EGC

BAB IV

No Waktu Kegiatan Pembicara

1 O8.00-08.15 Pembukaan

2 08.15-09.00 Penyampaian Materi

3 09.00-09.30 Tanya Jawab

4 09.30-09.45 Pemberian door prize

5 09.45-10.00 Penutup

Page 15: Proposal Penyuluhan Beres

PENUTUP

Demikian proposal ini kami buat dan ajukan, besar harapan kami atas

suksesnya penyelenggaraan kegiatan tersebut.Untuk mewujudkan keberhasilan

itu, kami membutuhkan bantuan dan dukungan dari pihak yang terkait. Atas

perhatian, kritik, saran, serta bantuannya kami sampaikan banyak-banyak terima

kasih.

Jombang, Desember 2012

Koordinar MA

Wiwiek Widiatie, SKep.Ners

Ketua

Moch. David andianto

Ka Prodi DIII Keperawatan

Abdul Ghofar S.Kep. Ners.M.pdi

Daftar Pustaka

Page 16: Proposal Penyuluhan Beres

Dongoes, Marylin E. 1999. Rencana Asuhan Keperawatan Pedoman untuk

Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien edisi 3. Jakarta :

ECG.

Capernito, Iynda juall. 2000. Buku Saku Diagnosa Keperawatan edisi VII.

Jakarta . EGC

ANGGARAN DANA

Page 17: Proposal Penyuluhan Beres

Rencana Pengeluaran Anggaran Dana

Page 18: Proposal Penyuluhan Beres

Sie kesetariatan Pembuatan makalah dan fotocopy Rp 20.000 Leaflet Rp 50.000

Jumlah Rp. 68.000Sie komsumsi

Komsumsi peserta 45 X 2000 Rp. 90.000 air mineral 1 kardus Rp. 25.000 Komsumsi mahasiswa 6 X 8000 Rp. 48.000 Staf pengajar SD PLUS Darul

ulumRp. 30.000

Jumlah Rp. 193.000Sie perlengkapan

Door price Rp. 20.000 Lap top LCD Banner Rp. 100.000

Jumlah Rp.120.000Sie dekdok

Kamera Digital Cuci cetak film Rp. 30.000

Jumlah Rp. 30.000Transportaasi Rp.100.000

Jumlah Keseluruhan Rp. 511.000

Ketua Bendahara

Idris Chusnul Chotimatus S

Wakil Dekan Bidang Akademik FIK Ka. Departemen

H. Achmad Zakaria,SKM.M.Kes Wiwiek Widiatie, S.Kep.Ners

Mengetahui :

Wakil Rektor Bidang Keuangan, SDM & Umum UNIPDU

Dr. H. M. Dzulfikar As’ad,MMR