Proposal Penelitian ppt

15
DAMPAK PEMBERIAN KEBIJAKAN IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) PADA LAHAN TERBUKA HIJAU (Studi Evaluasi Kebijakan Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Malang, Nomor 4 Tahun 2011, tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang, Tahun 2010 - 2030) Disusun Oleh : RAHMADHIAN AULIA HAMUNTA 11319002 *

Transcript of Proposal Penelitian ppt

Page 1: Proposal Penelitian ppt

DAMPAK PEMBERIAN KEBIJAKAN IJIN MENDIRIKAN BANGUNAN (IMB) PADA LAHAN TERBUKA HIJAU (Studi Evaluasi Kebijakan Berdasarkan Peraturan Daerah Kota Malang, Nomor 4 Tahun 2011, tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang, Tahun 2010 - 2030)

Disusun Oleh :

RAHMADHIAN AULIA HAMUNTA

11319002

*

Page 2: Proposal Penelitian ppt

*

I. Latar Belakang

Kemajuan teknologi yang semakin pesat dan canggih mendorong masyarakat

untuk selalu berinovasi dalam rangka perbaikan infrastruktur. Pembangunan

berbagai fasilitas perkotaan, industri dan transportasi secara otomatis menyita

lahan terbuka, sehingga membuat perkotaan semakin sempit dan padat oleh

bangunan-bangunan. Hal ini membuat Ruang Terbuka Hijau (RTH) semakin

minim dan jarang terlihat di kota.

Fungsi bangunan sebagai tempat segala aktifitas manusia, mulai dari aktifitas

perekonomian, kebudayaan, sosial, dan pendidikan terkait dengan fungsi

pemerintah daerah sebagai “agent of development, agent of change, agent of

regulation”. Dalam fungsinya tersebut, pemerintah daerah berkepentingan

terhadap ijin-ijin bangunan. Perijinan bengunan diberlakukan agar tidak terjadi

kekacau-balauan dalam penataan ruang kota, dan merupakan bentuk

pengendalian pembangunan ruang kota.

Page 3: Proposal Penelitian ppt

Salah satu permasalahan adalah faktor lingkungan terutama keberadaan ruang

terbuka hijau (RTH) yang selalu menjadi bagian terkecil dari keberadaannya di

Kota Malang. Banyak pemikiran bahwa keberadaan ruang terbuka hijau

tersebut hanya bagian dari suatu sistem keindahan dan estetika belaka.

Padahal, fungsi RTH dalam suatu kawasan memberikan konstribusi menjaga

keseimbangan lingkungan dan justru akan menjaga keseimbangan alam dalam

daerah tersebut.

Banyak perubahan yang terjadi di kota Malang. Bukan perubahan ke arah yang

lebih baik namun justru sebaliknya. Pembangunan yang cukup pesat lebih

berdampak pada kerusakan lingkungan. Seperti halnya pembangunan yang

dilakukan secara terus-menerus di Kota Malang, seperti mall, ruko (rumah

toko), perumahan, apartemen, dll, yang menyita lahan Terbuka Hijau, padahal

yang kita ketahui Berdasarkan Perda Nomor 4 Tahun 2011 tentang RTRW,

pemerintah harus menyediakan Ruang Terbuka Hijau Kota minimal 30% dari

luas wilayah kota. Walaupun dengan adanya Peraturan Daerah terbaru terkait

penataan ruang Kota Malang, tidak ada jaminan bahwa tidak terjadi

pelanggaran terkait penataan ruang dan fungsi lahan.

Page 4: Proposal Penelitian ppt

Sebagai kota wisata dan kota pendidikan, Kota Malang cukup dikenal bagi

sebagian masyarakat Indonesia dan luar negeri. Diapit oleh beberapa gunung

membuat udara Kota Malang menjadi sejuk sehingga cocok sebagai kawasan

pemukiman. Lalu bagaimana kondisi Kota Malang saat ini jika dibandingkan

dengan beberapa tahun lalu?

Pertama, kenaikan suhu di wilayah Kota Malang. Kota Malang kini tidak

dingin lagi terlebih di saat siang hari. Kenaikan suhu ini didukung oleh banyak

faktor. Selain karena dampak pemanasan global, banyaknya pembangunan

perumahan dan ruko di hampir semua kawasan membuat berkurangnya ruang

terbuka hijau dan daerah resapan. Kedua, pertumbuhan ruang terbuka hijau

seperti hutan kota sepertinya cenderung stagnan. Kawasan hutan kota hanya

dapat ditemui di daerah Jalan Jakarta dan sekitarnya yang sudah ada sejak

lama. Ketiga, menurunnya kualitas lingkungan hidup di kawasan kota dan di

lingkungan permukiman warga. Keempat, perubahan perilaku sosial

masyarakat yang cenderung kontra-produktif dan destruktif seperti

kriminalitas. Kelima, rendahnya kualitas air tanah. Keenam, tingginya polusi

udara dan, ketujuh, kebisingan di perkotaan.

Page 5: Proposal Penelitian ppt

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang tata ruang

menyebutkan luas areal ruang terbuka setidaknya 30% dari total luas wilayah

yakni meliputi 20% ruang publik dan 10% untuk ruang privat. Dan pada

kenyataannya RTH publik kota Malang hanya 17 % dari luas Kota Malang.

Namun, untuk RTH privat yang terdapat di area privat luasnya mencapai

sekitar 13 % dari luas Kota Malang. Untuk RTH privat (pribadi) seluas 10

persen sudah melebihi ketentuan, sedangkan untuk RTH publik masih belum

tercapai dan masih dalam proses target pencapaian oleh Pemerintah Kota

Malang.

II. Rumusan Masalah

1. Bagaimana Dampak pemberian kebijakan Ijin Mendirikan Bangunan

(IMB) pada lahan-lahan terbuka hijau di Kota Malang ?

2. Jenis Dampak apa saja yang dapat diklasifikasikan dalam pemberian

Kebijakan Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) pada lahan terbuka hijau di

Kota Malang ?

Page 6: Proposal Penelitian ppt

III. Tujuan Penelitian

1. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis dampak pemberian kebijakan

Ijin Mendirikan Bangunan pada lahan terbuka hijau di Kota Malang.

2. Untuk mendeskripsikan dan menganalisis Dampak apa saja yang dapat

diklasifikasikan dalam pemberian Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) pada

lahan terbuka hijau di Kota Malang.

IV. Manfaat Penelitian

1. Bagi masyarakat, penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

dan pendidikan masyarakat terkait penataan Ruang Terbuka Hijau (RTH)

yang efektif dan berkelanjutan.

2. Bagi pemerintah Kota Malang. penelitian ini diharapkan dapat

memberikan pemikiran untuk pemerintah Kota Malang terkait

pengelolaan kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kota Malang.

3. Bagi peneliti, penelitian ini untuk menambah ilmu dan wawasan

pengetahuan bagi peneliti dalam memahami, kebijakan publik. Khususnya

tentang pemberian kebijakan Ijin Mendirikan Bangunan di Kota Malang.

Page 7: Proposal Penelitian ppt

*

I. Konsep Dasar Kebijakan Publik

Menurut (parker 1975, dalam sadhana 2011:53) kebijakan publik dapat

diartikan sebagai suatu tujuan tertentu atau serangkaian asas tertentu, atau

tindakan yang dilaksanakan oleh pemerintah pada suatu waktu tertentu dalam

kaitannya dengan sesuatu subjek atau sebagai respon terhadap suatu keadaan

yang kritis. Itu berarti bahwa dirumuskannya sebuah kebijakan disebabkan

oleh adanya masalah yang perlu segera dicarikan solusinya yang bermanfaat

bagi publik atau kelompok sasaran (Stakeholders). Sehingga hakikat sebuah

kebijakan publik adalah harus menguntungkan atau memberi manfaat bagi

banyak orang dan menekan resiko seminimal mungkin. memang tidak ada

sebuah kebijakan yang akan memuaskan semua orang, tetapi yang pasti harus

memberikan manfaat atau nilai bagi banyak orang.

Sebuah kebijakan publik seperti UUD 1945, UU, Peraturan Pemerintah

Pengganti Undang-Undang, Peraturan Pemerintah, Peraturan Presiden,

Peraturan Daerah dan lain sebagainya memiliki sifat memaksa, dan berlaku

untuk semua kelompok sasaran tanpa kecuali. Artinya siapa saja yang menjadi

sasaran kebijakan harus tunduk, termasuk mereka yang membuatnya.

Page 8: Proposal Penelitian ppt

Pada dasarnya kebijakan publik menitik beratkan pada “publik dan masalah-

masalahnya”.Kebijakan publik membahas bagaimana isu-isu dan persoalan

tersebut disusun (constructed), didefinisikan, serta bagaimana kesemua

persoalan tersebut diletakkan dalam agenda kebijakan. Selain itu, kebijakan

publik juga merupakan studi bagaimana, mengapa, dan apa efek dari tindakan

aktif (action) dan pasif (inaction) pemerintah atau kebijakan publik adalah

tentang “apa yang dilakukan pemerintah, mengapa pemerintah mengambil

tindakan tersebut, dan apa akibat dari tindakan tersebut. (Surya, 2009:34).

(Sadhana 2011:247) evaluasi kebijakan merupakan tahap akhir dari proses

suatu kebijakan, tetapi kegiatannya terjadi pada seluruh aktivitas dalam proses

kebijakan. Artinya bahwa dalam formulasi dan implementasi juga dapat

dilakukan evaluasi. Pada proses kebijakan secara linear, maka evaluasi

merupakan tahap terakhir setelah sebuah kebijakan diimplementasikan.

Evaluasi kebijakan sering juga disamakan dengan evaluasi program yaitu

evaluasi secara komprehensif kepada seluruh sistem. Selain itu, ada juga

evaluasi yang disebut evaluasi masalah atau evaluasi prosedur (ada yang

menggunakan term evaluasi implementasi), yaitu penilaian hanya pada bagian-

bagian sistem. Dengan demikian, evaluasi kebijakan publik ingin mengkaji

konsekuensi–konsekuensi kebijakan baik pada komponen formulasi maupun

implementasi; pelaku/aktor, lingkungan kebijakan, kelompok sasaran, serta

dampak kebijakan.

Page 9: Proposal Penelitian ppt

II. Dasar Hukum IMB dan Standarisasi Pelayanan Publik

Walikota dapat melakukan sanksi administratif atau sanksi denda kepadapemilik atau pengguna bangunan gedung yang melanggar ketentuan danpenyelenggaraan bangunan.Sanksi didasarkan pada hasil temuan dilapanganyang dilakukan oleh petugas yang berwenang. Tahapan pemberian sanksi :

*Peringatan tertulis

*Pencabutan Ijin Mendirikan Bangunan (bila peringatan tertulis berturut-turutsebanyak 3 kali tidak dihiraukan)

*Pembongkaran bangunan

Perda Nomor 1 Tahun 2012 (Bangunan Gedung)

Maksud :

• Pedoman dalam melakukan penataan dan penerbitan bangunan

Tujuan :

• Agar sesuai dengan RTRW

• Tercapainya penataan kota yang asri serta terjaminnya (kesehatan,

keselamatan, kamtibmas)

• Agar mendirikan bangunan gedung sesuai dengan persyaratan

Page 10: Proposal Penelitian ppt

(Sadhana 2011:319-320) Fokus utama kebijakan publik adalah pelayanan

publik, yang merupakan segala sesuatu yang bisa dilakukan oleh negara untuk

mempertahankan atau meningkatkan kualitas kehidupan orang banyak.

Sehingga hakikat penyelenggaraan pmerintahan ditunjukan kepada terciptanya

fungsi pelayanan publik. Konsep kepemerintahan yang baik menurut setiap

aparatur pemerintah untuk bertanggung jawab dan mempertanggung jawabkan

sikap, perilaku dan kebijakannya kepada masyarakat. untuk itu di perlukan

aparatur yang profesional yang mampu mengoptimalkan pelaksanaan tugas

pokok dan fungsinya serta didukung semangat pengabdian yang berorientasi

pada pelayanan publik, pengayom dan pemberdayaan rakyat.

Dalam upaya mancapai kualitas pelayanan, diperlukan penyusunan standar

pelayanan publik, yang menjadi tolak ukur pelayanan yang berkualitas.

Penetapan standar pelayanan publik merupakan fenomena yang berlaku baik di

negara maju maupun di negara berkembang. Namun sejauh ini standar

pelayanan publik masih lebih banyak berada pada tingkat konseptual

sedangkan implementasinya masih jauh dari harapan (Sukowati 2009:101)

Page 11: Proposal Penelitian ppt

III. Tinjauan Umum Ruang Terbuka Hijau di Kota Malang

Kota Malang adalah salah satu kota yang cukup strategis di provinsi JawaTimur, hal ini sangat mengundang daya tarik tersendiri bagi masyarakat daridalam maupun luar kota malang dan hal tersebut akan membawa padaberbagai aspek-aspek dalam kehidupan, mulai dari aspek sosial, ekonomi,budaya maupun aspek lingkungan. Berbagai aspek-aspek diatas tentunya akanmembawa berbagai dampak yang sangat luar biasa di kota Malang, sepertibertambahnya kaum urban, pelajar/mahasiswa dll, maka tentunya hal pertamayang harus menjadi perhatian dari pada pemerintah malang sendiri adalahmasalah terkait dengan pembangunan kota tersebut. Mulai dari perbaikaninfrastruktur, maupun penambahan berbagai fasilitas-fasilitas umum dengantujuan untuk semakin mempermudah kegiatan masyarakatnya.

Namun tanpa disadari dengan semakin banyaknya pembangunan banyakfaktor negatif yang timbul salah satunya yakni aspek lingkungan terutamapermasalahan sulitnya mendapatkan lahan/tanah produktif karena sebagianbesar memang tanah-tanah di kota-kota besar khususnya kota malang telah digunakan untuk pembangunan yang diperuntukan untuk kegiatan ekonomi.

Salah satu contoh bagian dari proyek pembangunan di Kota Malang adalahdidirikannya Malang Town Square (MATOS) yang merupakan salah satu pusatbelanja terbesar di Kota Malang. Namun, terdapat banyak pro dan kontraketika Malang Town Square dibangun. Perijinan pembangunan Malang TownSquare dinilai melanggar Perda Nomor 7 Tahun 2001 tentang RTRW KotaMalang 2001-2011, yang mana lokasi yang sekarang dibangun Matosmerupakan kawasan pendidikan dan Ruang Terbuka Hijau (RTH), bukankawasan perdagangan dengan skala regional.

Page 12: Proposal Penelitian ppt

*

1. Jenis Penelitian

Penelitian merupakan suatu metode untuk menemukan kebenaran, sehingga

penelitian juga merupakan metode berpikir secara kritis. Dalam penelitian

penulis menggunakan metode penelitian diskriptif kualitatif yang merupakan

penelitian terhadap fenomena tertentu yang diperoleh penelitian dari subjek

berupa kelompok atau perseptif lain. (J.W Creswell, 2004) pada penelitian

deskriptif adalah metode penelitian yang berusaha menggambarkan dan

menginterpretasikan objek apa adanya. Penelitian ini sering disebut penelitian

non-eksperimen karena peneliti tidak melakukan kontrol dan tidak

memanipulasi variabel penelitian. Tujuannya menggambarkan secara

sistematis fakta, objek, atau subjek apa adanya dengan tujuan menggambarkan

sistematis fakta dan karakteristik objek yang diteliti secara tepat. (Etta &

Sopiah 2010:24).

Page 13: Proposal Penelitian ppt

2. Fokus Penelitian

Penetapan fokus penelitian dalam pendekatan kualitatif memiliki dua tujuanutama, yaitu penetapan fokus penelitian dapat membatasi studi, penetapanfokus penelitian berfungsi untuk memenuhi kriteria memasukkan ataumengaluarkan suatu informasi yang baru diperoleh dilapangan (Moleong2001:62).

Dalam penelitian ini masalah yang ditangkap adalah dampak pemberiankebijakan ijin mendirikan bangunan pada lahan terbuka hijau, dengan studiKebijakan Peraturan Daerah Kota Malang, Nomor 4 Tahun 2011, tentangRencana Tata Ruang Wilayah Kota Malang, Tahun 2010-2030, maka fokuspenelitian ini adalah :

1. Dampak Pemberian IMB pada lahan terbuka hijau di kota malang

a. Komitmen Pemerintah

b. Regulasi

c. Internal & Eksternal

2. Jenis Dampak yang dapat diklasifikasikan dalam pemberian IMB

a. Bidang Sosial

b. Bidang Ekonomi

c. Bidang Budaya

Page 14: Proposal Penelitian ppt

3. Populasi, Sampel, dan Teknik Sampling

a. Populasi

(Etta & Sopiah 2010:185) mengemukakan bahwa yang dimaksud denganpopulasi adalah “wilayah generalisasi yang terdiri dari obyek/subyek yangmempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh penelitiuntuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi yang dimaksuddalam penelitian ini adalah Masyarakat Kota Malang, berjumlah 14 orangyang menjadi objek penelitian.

b. Sampel

*Kantor Badan Pelayanan Perijinan Terpadu (BP2T)Pimpinan : 1 orangStaf : 2 orang

*Kantor Badan Lingkungan Hidup (BLH)Pimpinan : 1 orangStaf : 2 orang

*Masyarakat Kota Malang : 14 orang20 orang

Sehingga pengambilan sampel berdasarkan pada kualitas jawaban dari setiapindividu yang mempunyai kualifikasi terhadap judul yang penulis angkat.

Page 15: Proposal Penelitian ppt

4. Teknik Pengumpulan Data

a. Wawancara : Wawancara adalah proses memperoleh keterangan untuk tujuanpenelitian dengan cara tanya jawab sambil bertatap muka antara pewawancaradengan informan atau orang yang diwawancarai, dengan atau tanpa menggunakanpedoman wawancara. Percakapan itu dilakukan oleh dua pihak, yaitupewawancara (interviewer) yang mengajukan pertanyaan dan yang diwawancarai(interviewee) yang memberikan jawaban atas pertanyaan tersebut (Moleong: 186).

b. Observasi : (Bungin 2007:115) mengemukakan bahwa “observasi adalah kegitankeseharian manusia dengan menggunakan pancaidra mata sebagai alat bantuutamanya selain pancaindra lainnya seperti telinga, penciuman, mulut dan kulit”.Observasi yang dilakukan oleh penulis dalam mengumpulkan data-data sebagaipenunjang penelitiannya, menggunakan metode observasi analisis dokumen yaitupenulis menggunakan beberapa dokumen sebagai sumber infomasi dalammenginterpretasikan data.

c. Dokumen : menggunakan data yang diperoleh melalui studi kepustakaan (librarysearch), yaitu menggunakan peraturan perundang-undangan, berbagai jurnal-jurnalbaik dari buku literatur, karya ilmiah para sarjana yang berkaitan dengan Judukyang penulis angkat.

5. Lokasi Penelitian

Berdasarkan ruang lingkup permasalahan yang diuraikan, maka lokasi penelitian yangdipilih adalah Kota Malang, adapun Dinas terkait dengan pokok penelitian ini adalahKantor (BP2T), penulis melakukan studi di dinas tersebut, karena berdasarkan judulyang diangkat Pemberian IMB, dinas terkait berperan penting dalam terlaksananyaImplementasi Ijin tersebut di Masyarakat. penulis mengambil studi di Kantor (BLH)Kota Malang, disebabkan menjurus pada judul yang dimaksud, yaitu Lahan TerbukaHijau, di mana penulis mengkaji studi evaluasi kebijakan berdasarkan Perda KotaMalang, Nomor 4 Tahun 2011, tentang RTRW Kota Malang, Tahun 2010-2030.