Proposal Penelitian Makasar

download Proposal Penelitian Makasar

of 14

Transcript of Proposal Penelitian Makasar

  • 8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar

    1/14

    BAB I

    PENDAHULUAN

    I. LATAR BELAKANG

     Hand, foot, and mouth disease (HFMD) merupakan suatu penyakit infeksi virus

    akut yang bersifat self-limiting disease yang sering terjadi pada bayi dan anak-anak,

    yang ditandai dengan adanya vesikel pada telapak tangan, telapak kaki, dan mukosa

    oral.1 Hand, foot, and mouth disease  pertama kali dilaporkan terjadi di e! "ealand

    ta#un 1$%& dan penyebab tersering disebabkan ole# coxsackievirus '1 (*' 1)

    dan human enterovirus &1 (H+*&1).

     Hand, foot, and mouth disease  merupakan infeksi enteroviral yang muda#

    menular terutama pada anak-anak.  Hand, foot, and mouth disease  biasanya lebi#

    sering menyerang anak-anak usia sampai 1 ta#un, tapi dapat juga terjadi pada

    orang de!asa./

    Distribusi penyebaran penyakit ini terjadi di seluru# bela#an dunia dan sering

    menimbulkan !aba#. Hand, foot, and mouth disease  lebi# sering terjadi di musim

     panas dan gugur sedangkan pada daera# tropis terjadi sepanjang ta#un.% 0erdasarkan

    data dari D pada ta#un 1$$&-1$$ dilaporkan !aba# terbesar yang terjadi akibat

    hand, foot, and mouth disease  yaitu terjadi di ka!asan 'sia 2imur dan 'sia

    2enggara. 3ejak ta#un 1$$&, !aba# besar hand, foot, and mouth disease  dengan

    komplikasi neurologi yang berat dan tingkat kepara#an kasus dilaporkan terjadi di

    Malaysia, 2ai!an, 3ingapura, 4epang, dan berbagai negara 'sia 5asifik lainnya.1 Di

    6ndonesia perna# dilaporkan kejadian luar biasa hand, foot, and mouth diseaseyaitu

    di 0atam & kasus (), 73M 1 kasus (), 73 5ondok 6nda# % kasus (),

    73 3iloam kasus (), 0ojonegoro 1/ kasus (1) dan 3urakarta %& kasus

    (1).& Hand, foot, and mouth disease  masi# menjadi masala# kese#atan yang

     penting di 3ingapura dengan angka kejadian per 1. populasi meningkat dari

    1%,% pada ta#un 1 menjadi /%,$ pada ta#un &. 5ada ta#un 11 dilaporkan

    terjadi !aba# hand, foot, and mouth disease  di 0as8ue, 3panyol yaitu sebanyak 

    /.%/ anak usia kurang dari 1/ ta#un terkena infeksi hand, foot, and mouth disease.$

    6nfeksi hand, foot, and mouth disease dimulai dengan adanya demam dan sakit

    tenggorokan lalu timbul lesi di mukosa oral dan lesi kutaneus berupa makula dan

  • 8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar

    2/14

    vesikel.% 5enyakit ini merupakan sala# satu infeksi virus yang beberapa kasus dapat

    sembu# sendiri dalam !aktu tuju# sampai sepulu# #ari.1

    2ujuan penulisan penelitian ini untuk mengeta#ui #ubungan antara angka

    kejadian HFMD dengan keadaan lingkungan dan status gi9i.

    II. PERUMUSAN MASALAH

    1. 'daka# #ubungan antara perilaku #idup bersi# dan se#at dengan angka kejadian

    HFMD

    . 'daka# #ubungan antara pengeta#uan ibu tentang HFMD dengan angka kejadian

    kasus HFMD

    . 'daka# #ubungan antara kepadatan penduduk dengan angka kejadian kasus HFMD

    /. 'daka# #ubungan antara status gi9i dengan angka kejadian HFMD

    III. TUJUAN PENELITIAN

    Tujuan Umum

    :ntuk mendapatkan gambaran besaran masala# kese#atan masyarakat dan upaya-

    upaya peme;a#annya.

    Tujuan Khusus

    1. :ntuk mengeta#ui #ubungan antara pengeta#uan tentang HFMD dengan angka

    kejadian kasus HFMD

    . :ntuk mengeta#ui #ubungan antara kepadatan penduduk dengan angka kejadian

    kasus HFMD

    . :ntuk mengeta#ui #ubungan antara status gi9i dengan angka kejadian HFMD

    /. :ntuk mengeta#ui #ubungan antara perilaku #idup bersi# dan se#at dengan angka

    kejadian HFMD

  • 8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar

    3/14

    IV. MANFAAT PENELITIAN

    Hasil penelitian ini di#arapkan dapat bermanfaat bagi<

    1. Dinas =ese#atan

    3ebagai informasi tentang faktor risiko yang mempengaru#i terjadinya penyakit

    HFMD, serta memberikan solusi upaya penanggulangannya

    . Masyarakat

    3ebagai informasi faktor risiko HFMD agar masyarakat dapat mengeta#ui se;ara

    dini faktor risiko penyakit ini se#ingga dapat melaksanakan pen;ega#an dan

     pengendaliannya.

    . 6lmu 5engeta#uan

    Menamba# !a!asan mengenai faktor risiko HFMD di ka!asan kelura#an Halim,

    4akarta 2imur 

    /. 5eneliti >ain

    3ebagai ba#an kajian pustaka, terutama karena pertimbangan tertentu ingin

    melakukan penelitian lanjutan atau penelitian yang sejenis.

  • 8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar

    4/14

    BAB II

    TINJAUAN PUSTAKA

    I. DEFINISI

    Hand-foot-and-mout# disease (HFMD) adala# suatu penyakit infeksi sistemik akut,

    disebabkan ole# enterovirus, ditandai adanya lesi berbentuk ulkus pada mulut dan eksantema

     berbentuk vesikel pada ekstremitas bagian distal disertai dengan gejala konstitusi yang ringan

    dan biasanya bersifat s!asirna

    II. ETIOLOGI

    HFMD atau dikenal juga dengan sebutan 52=M merupakan penyakit infeksi yang

    disebabkan ole# virus 7' yang masuk dalam famili 5i;ornaviridae, genus +nterovirus,

    terutama virus o?sa;kie @rup ', k#ususnya tipe '1. Di dalam famili 5i;ornaviridae, terbagi

    menjadi genus +nterovirus dan 7#inovirus. Di dalam genus +nterovirus, terdiri dari 5oliovirus,

    tipe 1-A o?sa;kievirus kelompok ', tipe 1-/ (tidak ada tipe )A o?sa;kie virus kelompok 0,

    tipe 1-A +;#ovirus, tipe 1-/ (tidak ada tipe 1 dan tipe )Adan +nterovirus, tipe -&1.

    +nterovirus adala# peng#uni sementara saluran pen;ernaan manusia dan dapat diisolasi dari

    tenggorokan atau usus ba!a#. +nterovirus yang bersifat sitopatogenik (5oliovirus, +;#ovirus,

    dan beberapa o?sa;kievirus), pertumbu#annya dapat segera terjadi pada su#u o sampai &

    o dalam biakan primer sel ginjal manusia dan monyet. o?sa;kievirus yang termasuk dalam

    genus +nterovirus, terbagi menjadi kelompok ' dan 0. o?sa;kievirus kelompok ' serotipe

    tertentu menyebabkan penyakit #erpanginaA 5enyakit 2angan, =aki, dan Mulut (52=M)Adan

    konjungtivitas #emoragik akut. o?sa;kievirus kelompok 0 dapat menyebabkan penyakit

     pleurodinia, miokarditis, perikarditis, dan meningoensefalitis. 5enyebab HFMD yang paling

    sering pada pasien ra!at jalan adala# o?sa;kievirus '1, sedangkan yang memerlukan

     pera!atan karena keadaannya lebi# berat atau timbul komplikasi sampai menyebabkan pasien

    meninggal disebabkan ole# +nterovirus &1.

  • 8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar

    5/14

    a. 6dentifikasi *irus

     o?sa;kievirus '1 memiliki ukuran partikel &nmA virion 7' messengerA 1B 7'

    di virionA bersifat stabil dalam pH asam (pH ,-%,) selama 1- jamA komposisi 7'< 'CB,

    :C/B, @CB, CBA memiliki berat jenis apung kira-kira 1,/ gram ml dalam sl. *irus

    ini sangat infektif pada men;it yang baru la#ir, yaitu dapat menyebabkan miositis yang meluas

    dalam otot-otot lurik men;it yang baru la#ir se#ingga mengakibatkan kelumpu#an lemas tanpa

    gejala-gejala lain. 3ifat antigen dari o?sa;kievirus yaitu sekurang-kurangnya sekarang dikenal

    $ tipe imunologik o?sa;kievirus yang berlainan, tipe terdaftar dalam kelompok '

    (termasuk o?sa;kievirus '1) dan tipe terdaftar dalam kelompok 0.

     b. 2ransmisi

    Manusia adala# satu-satunya inang alami yang diketa#ui untuk enterovirus. +nterovirus

    dapat menginfeksi manusia melalui sel gastrointestinal dan traktus respiratorius.11 5enularan

    terjadi melalui fe;al-oral pada sebagian besar kasus. 3elain itu dapat melalui kontak dengan lesi

    kulit, in#alasi saluran pernafasan atau oral-to-oral route. 1,,1 5ada beberapa penelitian disebutkan

     ba#!a virus dapat berada dalam feses #ingga % minggu.11 Higiene dari anak-anak yang tidak 

    adekuat juga dikaitkan dengan meningkatnya viral load dan menyebabkan penyakit yang lebi#

     para#.1

    Dalam penelitian yang dilakukan ole# #ang dkk. pada epidemik +* &1 di 2ai!an ta#un

    1$$ ditemukan ba#!a angka isolasi +* &1 se;ara signifikan lebi# tinggi didapatkan pada s!ab

    tenggorok ($B) daripada s!ab rektum (B).& Hasil serupa juga ditunjukkan pada penelitian

    Eoi dkk. di Malaysia pada ta#un . Hasil dari kombinasi s!ab tenggorok dan vesikel

    merupakan #al yang paling bermanfaat bagi penderita dengan vesikel di kulit dengan atau tanpa

    ulkus di rongga mulut.  0ukti ini dapat mendukung ba#!a jalur oral-oral atau droplet

    transmission mungkin lebi# berperan penting dalam penyebaran infeksi dibandingkan dengan

     jalur fe;aloral selama fase akut.11

    =asus HFMD di 6ndonesia #anya sebagian ke;il yang disebabkan ole# +*- &1, sebagian

     besar disebabkan ole# enterovirus type lainnya. 5enyakit HFMD lebi# rentan diderita ole# anak-

    anak berumur di ba!a# % ta#un akan tetapi tidak berpengaru# ter#adap perbedaan jenis kelamin.

  • 8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar

    6/14

    IV. PATOGENESIS

    5atogenesis tentang HFMD sendiri belum sepenu#nya dapat dijelaskan, namun se;ara

    umum patogenesis enterovirus nonpolio sebagian tela# terungkap. 3etela# virus masuk melalui

     jalur oral atau pernafasan akan terjadi replikasi a!al pada faring dan usus, kemungkinan dalamsel M mukosa. Masing-masing serotipe memiliki reseptor yang merupakan makromolekul

     permukaan sel yang digunakan untuk masuk menuju sel inang.1/ 7eplikasi a!al pada faring dan

    usus diikuti dengan multiplikasi pada jaringan limfoid seperti tonsil, 5eyer pat;#es dan kelenjar 

    limfe regional.1/ 5enyebaran ke kelenjar limfe regional ini berjalan dalam !aktu / jam yang

    diikuti dengan viremia.1, 'danya viremia primer (viremia minor) menyebabkan penyebaran ke

    sistem retikuloendotelial yang lebi# jau# termasuk #ati, limpa, sumsum tulang dan kelenjar limfe

    yang jau#. 7espon imun dapat membatasi replikasi dan perkembangannya di luar sistem

    retikuloendotelial yang menyebabkan terjadinya infeksi subklinis. 6nfeksi klinis terjadi jika

    replikasi terus berlangsung di sistem retikuloendotelial dan virus menyebar melalui viremia

    sekunder (viremia mayor) ke organ target seperti susunan saraf pusat (335), jantung dan kulit.

    =e;enderungan ter#adap organ target sebagian ditentukan ole# serotipe yang menginfeksi.1/

    o?sa;kievirus, e;#ovirus dan +* &1 merupakan penyebab tersering penyakit virus dengan

    manifestasi pada kulit. HFMD yang disebabkan ole# ;o?s;akievirus '1 biasanya berupa lesi

    mukokutan ringan yang menyembu# dalam &1 #ari dan jarang mengalami komplikasi.

     amun enterovirus juga dapat merusak berbagai ma;am organ dan sistem. =erusakan ini

    diperantarai ole# nekrosis lokal dan respon inflamasi inang.1/

    V. MANIFESTASI KLINIS

    @ambaran klinis HFMD terjadi #ampir 1B pada anak-anak usia prasekola# yang

    terinfeksi namun #anya 11B individu de!asa yang terinfeksi memiliki kelainan kulit. 3etela#

    fase inkubasi #ingga #ari, penderita dapat mengelu# panas badan yang biasanya tidak terlalu

    tinggi (° #ingga $°), malaise, nyeri perut, dan gejala traktus respiratorius bagian atas

    seperti batuk dan nyeri tenggorok.1, Dapat dijumpai pula adanya limfadenopati le#er dan

    submandibula.1 +ksantema biasanya nampak 1 #ingga #ari setela# onset demam, tetapi bisa

     bervariasi tergantung serotipe yang terlibat.1 Hampir semua kasus HFMD mengalami lesi oral

  • 8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar

    7/14

  • 8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar

    8/14

    VI. PEMERIKSAAN LABORATORIUM

  • 8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar

    9/14

    5emeriksaan serologis jarang dilakukan karena tidak dapat menunjukkan serotipe yang

    spesifik dari enterovirus. 3tandar kriteria untuk mendiagnosis infeksi enterovirus adala# dengan

    isolasi virus. *irus dapat diisolasi dan didentifikasi melalui kultur dan teknik immunoassay dari

    lesi kulit, lesi mukosa atau ba#an feses./ 3pesimen oral memiliki angka isolasi tertingggi. 5ada

     penderita dengan kelainan kulit berupa vesikel, s!ab dari vesikel merupakan ba#an yang baik.

    5ada penderita tanpa vesikel, dapat diambil s!ab dari rektum. :ntuk isolasi virus, pengumpulan

    s!ab dianjurkan yaitu dari tenggorok dan yang lain dapat dari vesikel atau rektum.,

    Dalam penelitian yang dilakukan ole# #ang dkk. pada epidemik +* &1 di 2ai!an ta#un

    1$$ ditemukan ba#!a angka isolasi +* &1 se;ara signifikan lebi# tinggi didapatkan pada s!ab

    tenggorok ($B) daripada s!ab rektum (B).& Hasil serupa juga ditunjukkan pada penelitian

    Eoi dkk. di Malaysia pada ta#un . Hasil dari kombinasi s!ab tenggorok dan vesikelmerupakan #al yang paling bermanfaat bagi penderita dengan vesikel di kulit dengan atau tanpa

    ulkus di rongga mulut.  0ukti ini dapat mendukung ba#!a jalur oral-oral atau droplet

    transmission mungkin lebi# berperan penting dalam penyebaran infeksi dibandingkan dengan

     jalur fe;aloral selama fase akut.11 

    5olymerase ;#ain rea;tion (57) memberikan #asil yang ;epat dalam mendeteksi dan

    identifikasi serotipe enterovirus. 5emeriksaan ini menjadi uji diagnostik yang sangat bernilai

    tetapi dibatasi ole# ketersediaannya dan biayanya yang relatif ma#al. 

    5ungsi lumbal merupakan pemeriksaan yang penting jika terjadi meningitis.1 5rofil dari

    ;airan serebrospinalis pada penderita dengan meningitis aseptik akibat enterovirus adala# lekosit

    yang sedikit meningkat, kadar gula yang normal atau sedikit menurun, sedangkan kadar protein

    normal atau sedikit meningkat.

     5emeriksaan #istopatologi biasanya tidak diperlukan karena pada kebanyakan infeksi

    enterovirus memberikan gambaran nonspesifik.,1$  5ada pemeriksaan #istopatologis terdapat

    gambaran degenerasi retikuler pada epidermis yang meng#asilkan terbentuknya ;ela#

    intraepidermal diisi ole# neutrofil, sel mononuklear dan ba#an eosinofilik protein. *esikel ini

    memiliki atap yang nekrotik dengan diskeratosis dan akantolisis. 5ada lapisan dermis bagian atas

    nampak edem dan terdapat infiltrat sel ;ampuran perivaskuler. 2idak ditemukan viral in;lusion

    atau multinu;leated giant ;ell. ,1, 5ada pemeriksaan 29an;k smear dapat ditemukan sel dengan

    syn;ytial nu;lei.,

  • 8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar

    10/14

    VII. DIAGNOSA DAN TATALAKSANA

    Diagnosis infeksi enterovirus seringkali berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.

    Diagnosis laboratoris dapat ditegakkan melalui tes serologis, isolasi virus dengan kultur dan

    teknik 57. Diagnosis banding yang paling dekat adala# enantema pada #erpangina. =edua

     panyakit ini disebabkan ole# enterovirus. HFMD dibedakan dari #erpangina berdasarkan

    distribusi lesi oral dan adanya lesi kulit. Herpangina berupa enantema tanpa lesi kulit dengan

    lokasi yang tersering di plika anterior fossa tonsilaris, uvula, tonsil, palatum molle. Diagnosis

     banding yang lain yang perlu dipertimbangkan adala# eritema multiforme, varisela, stomatitis

    ap#t#osa, erupsi obat, #erpes ginggivostomatitis.1 3tomatitis ap#t#osa dibedakan dengan HFMD

    dengan tidak adanya demam dan tanda sistemik lainnya serta ri!ayat kekambu#an. 5enderita

    #erpes ginggivostomatitis 5enderita #erpes ginggivostomatitis biasanya mengalami lesi yang

    lebi# nyeri dengan limfadenopati le#er dan ginggivitis yang lebi# menonjol. >esi padaGkulit

     biasanya terbatas perioral namun dapat mengenai jari tangan yang dimasukkan ke mulut. >esi

    kulit pada varisela lebi# luas dengan distribusi sentral jarang pada telapak tangan dan kaki serta

    lebi# jarang dijumpai lesi oral. 4ika eksantema pada HFMD berbentuk makulopapuler maka lesi

    ini #arus dibedakan dengan erupsi obat meskipun jarang. 5ada eritema multiforme biasanyaditemukan lesi yang k#as berupa lesi target.,/,%  2ujuan pemberian farmakoterapi adala#

    mengurangi morbiditas dan men;ega# komplikasi. 5engobatan HFMD bersifat suportif dan

    ditujukan untuk meredakan gejala.1,,1 3ampai saat ini belum ada pengobatan dengan antivirus

    yang efektif. 2idak adanya antivirus ini menyebabkan penderita bergantung pada sistem imun

    untuk mengatasi infeksinya.%

  • 8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar

    11/14

    'supan ;airan yang adekuat perlu diper#atikan untuk men;ega# de#idrasi akibat lesi oral

    yang nyeri. airan yang dingin biasanya lebi# disukai. Hidrasi intravena mungkin diperlukan

     jika penderita mengalami de#idrasi sedang #ingga berat atau jika ketidaknyamanan membatasi

    asupan oral. :ntuk mengatasi demam dapat diberikan antipiretik. yeri dapat diobati dengan

    dosis standar asetaminofen atau ibuprofen. 'nastesi topikal atau analgesia juga dapat diberikan

     pada rongga mulut melalui mout#!as# atau spray. 1,1& 3olusio lidokain B mungkin dapat

    membantu. Ebat-obatan lain untuk meredakan nyeri pada lesi oral adala# dy;loninesolution,

    difen#idramin, magnesium #idroksida dan sukralfat.1 >esi kulit pada penderita HFMD tidak 

    memerlukan pera!atan k#usus. 'ntibiotik topikal atau oral dapat diberikan terutama jika terjadi

    infeksi sekunder.,& =emajuan klinis biasanya dapat dili#at setela# #ingga % #ari. >esi kulit

    dan mukosa menyembu# dalam & #ingga 1 #ari. 5enderita dapat terus menyebarkan virus

    melalui feses untuk beberapa minggu. =omplikasi serius jarang terjadi pada penderita HFMD.

    =omplikasi paling sering terjadi akibat ulserasi oral yang nyeri, se#ingga dapat mengganggu

    asupan oral dan menyebabkan de#idrasi. 3eperti #alnya penyakit kulit lainnya, infeksi sekunder 

    karena bakteri juga dapat terjadi pada lesi kulit penderita HFMD. 3atu komplikasi yang jarang

    yaitu e;9ema ;o?sa;kium terjadi pada individu dengan eksema. 5ada penderita ini berkembang

    infeksi virus kutan diseminata yang sama dengan yang terli#at pada e;9ema #erpeti;um.

    =omplikasi serius yang berkaitan dengan HFMD dan paling banyak ditemui adala# meningitis

    aseptik. Meningitis aseptik jarang mengan;am ji!a dan pada penderita juga tidak terjadi

    komplikasi lanjutan yang permanen.+pidemik +* &1 yang terjadi di 2ai!an berakibat terjadinya

     bentuk penyakit yang para# seperti ensefalitis, ensefalomielitis, polio-like syndromes,

    miokarditis, edema pulmonum, perdara#an di paru-paru dan kematian.1 Huang dan ka!an-

    ka!an (1$$$) mendeskripsikan komplikasi neurologis terkait +* &1 dalam istila# sindroma

    neurologik yang terdiri dari asepti; meningitis, a;ute fla;;id paralysis dan brain stem

    en;ep#alitis atau r#omboen;ep#alitis.

    BAB III

    KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP dan DEFINISI OPERASIONAL

  • 8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar

    12/14

    .! K"#an$%a T"'

    .( K"#an$%a K&ns")

    G"n"*'% +

    • 'nak usia kurang

    dari 1 ta#un

    • 6munitas renda#P"#'a%u +

    • 5ola #idup bersi# dan

    se#at

    • 5engeta#uan ibu

    tentang HFMD atau flu

    singapur 

    • 3tatus @i9i• 7i!ayat kontak dengan

    L'n$%un$an +

    • =ondisi tempat

    tinggal yang padat

    • 3anitasi renda#

    • 3tatus ekonomi

    renda#

    • ua;a dan iklim

    (musim panas)

    HFMD-FLU

    SINGAPUR 

    P"aanan K"s"ha*an +

    • =urangnya informasi

    yang diberikan

    mengenai penyakit

  • 8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar

    13/14

    VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN

    Defnisi Operasional

    N& Va#'a/" D"0'n's' O)"#as'&na 1a#a

    P"n$u%u#an

    Ka*"$' S%aa

    P"n$u%u

    #an

    Has' U%u#

    *ariabel 6ndependen

    1. 5engeta#uan

    Merupakan #asil darita#u, terjadi setela#

    orang melakukan

     pengindraan ter#adap

    suatu objek tertentu.

    a!an;aradengan

    kuisioner 

    5engeta#uantentang <

    - 5ola #idup

     bersi# dan

    se#at

    - @ejala dan

    tanda dari

     penyakit

    HFMD

    - 5enyebaran

    dan

     pen;ega#andari HFMD

     ominal 5engeta#uan2inggi C jika

     jumla# skor

    responden I

    median

    5engeta#uan

    7enda# C jika

     jumla# skor

    responden J

    median

    . 2ingkat

    =epadatan

    5enduduk 

    5erbandingan antara

     banyaknya penduduka

    dengan luas

    !ilaya#nya

    5er#itungan

    dengan

    menggunakan

    rumus <

    4umla#

     pendudukji!a

    - 4umla#

     penduduk 

    - >uas!ilaya#

     ominal Menurut ::no

    %5751$ <

    - 2idak padat <

    1-

    %ji!akm

    • 5ola #idup bersi# dan

    se#at

    • 5engeta#uan ibu tentang

    HFMD atau flu singapur 

    • 3tatus @i9i

    • 2ingkat kepadatan

     penduduk 

    'ngka =ejadian Flu

    3ingapur 

  • 8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar

    14/14

    < luas !ilaya#

    (km)

    - =urang padat<

    %1-

    %ji!akm

    - ukup padat <

    %1-

    /ji!akm

    - 3angat padat<

    I/1

     ji!akm

    . 3tatus @i9i =eadaan kese#atan

    akibat interaksi antara

    makanan, tubu#

    manusia dan lingkungan

    #idup

    2abel tinggi

     badan menurut

    umur, berat

     badan menurut

    umur, berat

     badan menurut

    tinggi badan pada anak 

     perempuan dan

    laki-laki dari

    HE

    - 2inggi badananak laki-

    laki

     perempuan- 0erat badan

    anak laki-

    lakiperempuan

    - :mur anak  

    laki-

    lakiperempuan

     ominal - =riteria status

    gi9i menurut

    tabel HE

    /. 'ngka

    =ejadian

    HFMD

    4umla# anak yang

    mederita penyakit

    HFMDflu singapur

    Meli#at data

    sekunder