Proposal Penelitian Makasar
-
Upload
anonymous-ljo5yt -
Category
Documents
-
view
214 -
download
0
Transcript of Proposal Penelitian Makasar
-
8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar
1/14
BAB I
PENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Hand, foot, and mouth disease (HFMD) merupakan suatu penyakit infeksi virus
akut yang bersifat self-limiting disease yang sering terjadi pada bayi dan anak-anak,
yang ditandai dengan adanya vesikel pada telapak tangan, telapak kaki, dan mukosa
oral.1 Hand, foot, and mouth disease pertama kali dilaporkan terjadi di e! "ealand
ta#un 1$%& dan penyebab tersering disebabkan ole# coxsackievirus '1 (*' 1)
dan human enterovirus &1 (H+*&1).
Hand, foot, and mouth disease merupakan infeksi enteroviral yang muda#
menular terutama pada anak-anak. Hand, foot, and mouth disease biasanya lebi#
sering menyerang anak-anak usia sampai 1 ta#un, tapi dapat juga terjadi pada
orang de!asa./
Distribusi penyebaran penyakit ini terjadi di seluru# bela#an dunia dan sering
menimbulkan !aba#. Hand, foot, and mouth disease lebi# sering terjadi di musim
panas dan gugur sedangkan pada daera# tropis terjadi sepanjang ta#un.% 0erdasarkan
data dari D pada ta#un 1$$&-1$$ dilaporkan !aba# terbesar yang terjadi akibat
hand, foot, and mouth disease yaitu terjadi di ka!asan 'sia 2imur dan 'sia
2enggara. 3ejak ta#un 1$$&, !aba# besar hand, foot, and mouth disease dengan
komplikasi neurologi yang berat dan tingkat kepara#an kasus dilaporkan terjadi di
Malaysia, 2ai!an, 3ingapura, 4epang, dan berbagai negara 'sia 5asifik lainnya.1 Di
6ndonesia perna# dilaporkan kejadian luar biasa hand, foot, and mouth diseaseyaitu
di 0atam & kasus (), 73M 1 kasus (), 73 5ondok 6nda# % kasus (),
73 3iloam kasus (), 0ojonegoro 1/ kasus (1) dan 3urakarta %& kasus
(1).& Hand, foot, and mouth disease masi# menjadi masala# kese#atan yang
penting di 3ingapura dengan angka kejadian per 1. populasi meningkat dari
1%,% pada ta#un 1 menjadi /%,$ pada ta#un &. 5ada ta#un 11 dilaporkan
terjadi !aba# hand, foot, and mouth disease di 0as8ue, 3panyol yaitu sebanyak
/.%/ anak usia kurang dari 1/ ta#un terkena infeksi hand, foot, and mouth disease.$
6nfeksi hand, foot, and mouth disease dimulai dengan adanya demam dan sakit
tenggorokan lalu timbul lesi di mukosa oral dan lesi kutaneus berupa makula dan
-
8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar
2/14
vesikel.% 5enyakit ini merupakan sala# satu infeksi virus yang beberapa kasus dapat
sembu# sendiri dalam !aktu tuju# sampai sepulu# #ari.1
2ujuan penulisan penelitian ini untuk mengeta#ui #ubungan antara angka
kejadian HFMD dengan keadaan lingkungan dan status gi9i.
II. PERUMUSAN MASALAH
1. 'daka# #ubungan antara perilaku #idup bersi# dan se#at dengan angka kejadian
HFMD
. 'daka# #ubungan antara pengeta#uan ibu tentang HFMD dengan angka kejadian
kasus HFMD
. 'daka# #ubungan antara kepadatan penduduk dengan angka kejadian kasus HFMD
/. 'daka# #ubungan antara status gi9i dengan angka kejadian HFMD
III. TUJUAN PENELITIAN
Tujuan Umum
:ntuk mendapatkan gambaran besaran masala# kese#atan masyarakat dan upaya-
upaya peme;a#annya.
Tujuan Khusus
1. :ntuk mengeta#ui #ubungan antara pengeta#uan tentang HFMD dengan angka
kejadian kasus HFMD
. :ntuk mengeta#ui #ubungan antara kepadatan penduduk dengan angka kejadian
kasus HFMD
. :ntuk mengeta#ui #ubungan antara status gi9i dengan angka kejadian HFMD
/. :ntuk mengeta#ui #ubungan antara perilaku #idup bersi# dan se#at dengan angka
kejadian HFMD
-
8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar
3/14
IV. MANFAAT PENELITIAN
Hasil penelitian ini di#arapkan dapat bermanfaat bagi<
1. Dinas =ese#atan
3ebagai informasi tentang faktor risiko yang mempengaru#i terjadinya penyakit
HFMD, serta memberikan solusi upaya penanggulangannya
. Masyarakat
3ebagai informasi faktor risiko HFMD agar masyarakat dapat mengeta#ui se;ara
dini faktor risiko penyakit ini se#ingga dapat melaksanakan pen;ega#an dan
pengendaliannya.
. 6lmu 5engeta#uan
Menamba# !a!asan mengenai faktor risiko HFMD di ka!asan kelura#an Halim,
4akarta 2imur
/. 5eneliti >ain
3ebagai ba#an kajian pustaka, terutama karena pertimbangan tertentu ingin
melakukan penelitian lanjutan atau penelitian yang sejenis.
-
8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar
4/14
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
I. DEFINISI
Hand-foot-and-mout# disease (HFMD) adala# suatu penyakit infeksi sistemik akut,
disebabkan ole# enterovirus, ditandai adanya lesi berbentuk ulkus pada mulut dan eksantema
berbentuk vesikel pada ekstremitas bagian distal disertai dengan gejala konstitusi yang ringan
dan biasanya bersifat s!asirna
II. ETIOLOGI
HFMD atau dikenal juga dengan sebutan 52=M merupakan penyakit infeksi yang
disebabkan ole# virus 7' yang masuk dalam famili 5i;ornaviridae, genus +nterovirus,
terutama virus o?sa;kie @rup ', k#ususnya tipe '1. Di dalam famili 5i;ornaviridae, terbagi
menjadi genus +nterovirus dan 7#inovirus. Di dalam genus +nterovirus, terdiri dari 5oliovirus,
tipe 1-A o?sa;kievirus kelompok ', tipe 1-/ (tidak ada tipe )A o?sa;kie virus kelompok 0,
tipe 1-A +;#ovirus, tipe 1-/ (tidak ada tipe 1 dan tipe )Adan +nterovirus, tipe -&1.
+nterovirus adala# peng#uni sementara saluran pen;ernaan manusia dan dapat diisolasi dari
tenggorokan atau usus ba!a#. +nterovirus yang bersifat sitopatogenik (5oliovirus, +;#ovirus,
dan beberapa o?sa;kievirus), pertumbu#annya dapat segera terjadi pada su#u o sampai &
o dalam biakan primer sel ginjal manusia dan monyet. o?sa;kievirus yang termasuk dalam
genus +nterovirus, terbagi menjadi kelompok ' dan 0. o?sa;kievirus kelompok ' serotipe
tertentu menyebabkan penyakit #erpanginaA 5enyakit 2angan, =aki, dan Mulut (52=M)Adan
konjungtivitas #emoragik akut. o?sa;kievirus kelompok 0 dapat menyebabkan penyakit
pleurodinia, miokarditis, perikarditis, dan meningoensefalitis. 5enyebab HFMD yang paling
sering pada pasien ra!at jalan adala# o?sa;kievirus '1, sedangkan yang memerlukan
pera!atan karena keadaannya lebi# berat atau timbul komplikasi sampai menyebabkan pasien
meninggal disebabkan ole# +nterovirus &1.
-
8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar
5/14
a. 6dentifikasi *irus
o?sa;kievirus '1 memiliki ukuran partikel &nmA virion 7' messengerA 1B 7'
di virionA bersifat stabil dalam pH asam (pH ,-%,) selama 1- jamA komposisi 7'< 'CB,
:C/B, @CB, CBA memiliki berat jenis apung kira-kira 1,/ gram ml dalam sl. *irus
ini sangat infektif pada men;it yang baru la#ir, yaitu dapat menyebabkan miositis yang meluas
dalam otot-otot lurik men;it yang baru la#ir se#ingga mengakibatkan kelumpu#an lemas tanpa
gejala-gejala lain. 3ifat antigen dari o?sa;kievirus yaitu sekurang-kurangnya sekarang dikenal
$ tipe imunologik o?sa;kievirus yang berlainan, tipe terdaftar dalam kelompok '
(termasuk o?sa;kievirus '1) dan tipe terdaftar dalam kelompok 0.
b. 2ransmisi
Manusia adala# satu-satunya inang alami yang diketa#ui untuk enterovirus. +nterovirus
dapat menginfeksi manusia melalui sel gastrointestinal dan traktus respiratorius.11 5enularan
terjadi melalui fe;al-oral pada sebagian besar kasus. 3elain itu dapat melalui kontak dengan lesi
kulit, in#alasi saluran pernafasan atau oral-to-oral route. 1,,1 5ada beberapa penelitian disebutkan
ba#!a virus dapat berada dalam feses #ingga % minggu.11 Higiene dari anak-anak yang tidak
adekuat juga dikaitkan dengan meningkatnya viral load dan menyebabkan penyakit yang lebi#
para#.1
Dalam penelitian yang dilakukan ole# #ang dkk. pada epidemik +* &1 di 2ai!an ta#un
1$$ ditemukan ba#!a angka isolasi +* &1 se;ara signifikan lebi# tinggi didapatkan pada s!ab
tenggorok ($B) daripada s!ab rektum (B).& Hasil serupa juga ditunjukkan pada penelitian
Eoi dkk. di Malaysia pada ta#un . Hasil dari kombinasi s!ab tenggorok dan vesikel
merupakan #al yang paling bermanfaat bagi penderita dengan vesikel di kulit dengan atau tanpa
ulkus di rongga mulut. 0ukti ini dapat mendukung ba#!a jalur oral-oral atau droplet
transmission mungkin lebi# berperan penting dalam penyebaran infeksi dibandingkan dengan
jalur fe;aloral selama fase akut.11
=asus HFMD di 6ndonesia #anya sebagian ke;il yang disebabkan ole# +*- &1, sebagian
besar disebabkan ole# enterovirus type lainnya. 5enyakit HFMD lebi# rentan diderita ole# anak-
anak berumur di ba!a# % ta#un akan tetapi tidak berpengaru# ter#adap perbedaan jenis kelamin.
-
8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar
6/14
IV. PATOGENESIS
5atogenesis tentang HFMD sendiri belum sepenu#nya dapat dijelaskan, namun se;ara
umum patogenesis enterovirus nonpolio sebagian tela# terungkap. 3etela# virus masuk melalui
jalur oral atau pernafasan akan terjadi replikasi a!al pada faring dan usus, kemungkinan dalamsel M mukosa. Masing-masing serotipe memiliki reseptor yang merupakan makromolekul
permukaan sel yang digunakan untuk masuk menuju sel inang.1/ 7eplikasi a!al pada faring dan
usus diikuti dengan multiplikasi pada jaringan limfoid seperti tonsil, 5eyer pat;#es dan kelenjar
limfe regional.1/ 5enyebaran ke kelenjar limfe regional ini berjalan dalam !aktu / jam yang
diikuti dengan viremia.1, 'danya viremia primer (viremia minor) menyebabkan penyebaran ke
sistem retikuloendotelial yang lebi# jau# termasuk #ati, limpa, sumsum tulang dan kelenjar limfe
yang jau#. 7espon imun dapat membatasi replikasi dan perkembangannya di luar sistem
retikuloendotelial yang menyebabkan terjadinya infeksi subklinis. 6nfeksi klinis terjadi jika
replikasi terus berlangsung di sistem retikuloendotelial dan virus menyebar melalui viremia
sekunder (viremia mayor) ke organ target seperti susunan saraf pusat (335), jantung dan kulit.
=e;enderungan ter#adap organ target sebagian ditentukan ole# serotipe yang menginfeksi.1/
o?sa;kievirus, e;#ovirus dan +* &1 merupakan penyebab tersering penyakit virus dengan
manifestasi pada kulit. HFMD yang disebabkan ole# ;o?s;akievirus '1 biasanya berupa lesi
mukokutan ringan yang menyembu# dalam &1 #ari dan jarang mengalami komplikasi.
amun enterovirus juga dapat merusak berbagai ma;am organ dan sistem. =erusakan ini
diperantarai ole# nekrosis lokal dan respon inflamasi inang.1/
V. MANIFESTASI KLINIS
@ambaran klinis HFMD terjadi #ampir 1B pada anak-anak usia prasekola# yang
terinfeksi namun #anya 11B individu de!asa yang terinfeksi memiliki kelainan kulit. 3etela#
fase inkubasi #ingga #ari, penderita dapat mengelu# panas badan yang biasanya tidak terlalu
tinggi (° #ingga $°), malaise, nyeri perut, dan gejala traktus respiratorius bagian atas
seperti batuk dan nyeri tenggorok.1, Dapat dijumpai pula adanya limfadenopati le#er dan
submandibula.1 +ksantema biasanya nampak 1 #ingga #ari setela# onset demam, tetapi bisa
bervariasi tergantung serotipe yang terlibat.1 Hampir semua kasus HFMD mengalami lesi oral
-
8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar
7/14
-
8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar
8/14
VI. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
-
8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar
9/14
5emeriksaan serologis jarang dilakukan karena tidak dapat menunjukkan serotipe yang
spesifik dari enterovirus. 3tandar kriteria untuk mendiagnosis infeksi enterovirus adala# dengan
isolasi virus. *irus dapat diisolasi dan didentifikasi melalui kultur dan teknik immunoassay dari
lesi kulit, lesi mukosa atau ba#an feses./ 3pesimen oral memiliki angka isolasi tertingggi. 5ada
penderita dengan kelainan kulit berupa vesikel, s!ab dari vesikel merupakan ba#an yang baik.
5ada penderita tanpa vesikel, dapat diambil s!ab dari rektum. :ntuk isolasi virus, pengumpulan
s!ab dianjurkan yaitu dari tenggorok dan yang lain dapat dari vesikel atau rektum.,
Dalam penelitian yang dilakukan ole# #ang dkk. pada epidemik +* &1 di 2ai!an ta#un
1$$ ditemukan ba#!a angka isolasi +* &1 se;ara signifikan lebi# tinggi didapatkan pada s!ab
tenggorok ($B) daripada s!ab rektum (B).& Hasil serupa juga ditunjukkan pada penelitian
Eoi dkk. di Malaysia pada ta#un . Hasil dari kombinasi s!ab tenggorok dan vesikelmerupakan #al yang paling bermanfaat bagi penderita dengan vesikel di kulit dengan atau tanpa
ulkus di rongga mulut. 0ukti ini dapat mendukung ba#!a jalur oral-oral atau droplet
transmission mungkin lebi# berperan penting dalam penyebaran infeksi dibandingkan dengan
jalur fe;aloral selama fase akut.11
5olymerase ;#ain rea;tion (57) memberikan #asil yang ;epat dalam mendeteksi dan
identifikasi serotipe enterovirus. 5emeriksaan ini menjadi uji diagnostik yang sangat bernilai
tetapi dibatasi ole# ketersediaannya dan biayanya yang relatif ma#al.
5ungsi lumbal merupakan pemeriksaan yang penting jika terjadi meningitis.1 5rofil dari
;airan serebrospinalis pada penderita dengan meningitis aseptik akibat enterovirus adala# lekosit
yang sedikit meningkat, kadar gula yang normal atau sedikit menurun, sedangkan kadar protein
normal atau sedikit meningkat.
5emeriksaan #istopatologi biasanya tidak diperlukan karena pada kebanyakan infeksi
enterovirus memberikan gambaran nonspesifik.,1$ 5ada pemeriksaan #istopatologis terdapat
gambaran degenerasi retikuler pada epidermis yang meng#asilkan terbentuknya ;ela#
intraepidermal diisi ole# neutrofil, sel mononuklear dan ba#an eosinofilik protein. *esikel ini
memiliki atap yang nekrotik dengan diskeratosis dan akantolisis. 5ada lapisan dermis bagian atas
nampak edem dan terdapat infiltrat sel ;ampuran perivaskuler. 2idak ditemukan viral in;lusion
atau multinu;leated giant ;ell. ,1, 5ada pemeriksaan 29an;k smear dapat ditemukan sel dengan
syn;ytial nu;lei.,
-
8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar
10/14
VII. DIAGNOSA DAN TATALAKSANA
Diagnosis infeksi enterovirus seringkali berdasarkan anamnesis dan pemeriksaan fisik.
Diagnosis laboratoris dapat ditegakkan melalui tes serologis, isolasi virus dengan kultur dan
teknik 57. Diagnosis banding yang paling dekat adala# enantema pada #erpangina. =edua
panyakit ini disebabkan ole# enterovirus. HFMD dibedakan dari #erpangina berdasarkan
distribusi lesi oral dan adanya lesi kulit. Herpangina berupa enantema tanpa lesi kulit dengan
lokasi yang tersering di plika anterior fossa tonsilaris, uvula, tonsil, palatum molle. Diagnosis
banding yang lain yang perlu dipertimbangkan adala# eritema multiforme, varisela, stomatitis
ap#t#osa, erupsi obat, #erpes ginggivostomatitis.1 3tomatitis ap#t#osa dibedakan dengan HFMD
dengan tidak adanya demam dan tanda sistemik lainnya serta ri!ayat kekambu#an. 5enderita
#erpes ginggivostomatitis 5enderita #erpes ginggivostomatitis biasanya mengalami lesi yang
lebi# nyeri dengan limfadenopati le#er dan ginggivitis yang lebi# menonjol. >esi padaGkulit
biasanya terbatas perioral namun dapat mengenai jari tangan yang dimasukkan ke mulut. >esi
kulit pada varisela lebi# luas dengan distribusi sentral jarang pada telapak tangan dan kaki serta
lebi# jarang dijumpai lesi oral. 4ika eksantema pada HFMD berbentuk makulopapuler maka lesi
ini #arus dibedakan dengan erupsi obat meskipun jarang. 5ada eritema multiforme biasanyaditemukan lesi yang k#as berupa lesi target.,/,% 2ujuan pemberian farmakoterapi adala#
mengurangi morbiditas dan men;ega# komplikasi. 5engobatan HFMD bersifat suportif dan
ditujukan untuk meredakan gejala.1,,1 3ampai saat ini belum ada pengobatan dengan antivirus
yang efektif. 2idak adanya antivirus ini menyebabkan penderita bergantung pada sistem imun
untuk mengatasi infeksinya.%
-
8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar
11/14
'supan ;airan yang adekuat perlu diper#atikan untuk men;ega# de#idrasi akibat lesi oral
yang nyeri. airan yang dingin biasanya lebi# disukai. Hidrasi intravena mungkin diperlukan
jika penderita mengalami de#idrasi sedang #ingga berat atau jika ketidaknyamanan membatasi
asupan oral. :ntuk mengatasi demam dapat diberikan antipiretik. yeri dapat diobati dengan
dosis standar asetaminofen atau ibuprofen. 'nastesi topikal atau analgesia juga dapat diberikan
pada rongga mulut melalui mout#!as# atau spray. 1,1& 3olusio lidokain B mungkin dapat
membantu. Ebat-obatan lain untuk meredakan nyeri pada lesi oral adala# dy;loninesolution,
difen#idramin, magnesium #idroksida dan sukralfat.1 >esi kulit pada penderita HFMD tidak
memerlukan pera!atan k#usus. 'ntibiotik topikal atau oral dapat diberikan terutama jika terjadi
infeksi sekunder.,& =emajuan klinis biasanya dapat dili#at setela# #ingga % #ari. >esi kulit
dan mukosa menyembu# dalam & #ingga 1 #ari. 5enderita dapat terus menyebarkan virus
melalui feses untuk beberapa minggu. =omplikasi serius jarang terjadi pada penderita HFMD.
=omplikasi paling sering terjadi akibat ulserasi oral yang nyeri, se#ingga dapat mengganggu
asupan oral dan menyebabkan de#idrasi. 3eperti #alnya penyakit kulit lainnya, infeksi sekunder
karena bakteri juga dapat terjadi pada lesi kulit penderita HFMD. 3atu komplikasi yang jarang
yaitu e;9ema ;o?sa;kium terjadi pada individu dengan eksema. 5ada penderita ini berkembang
infeksi virus kutan diseminata yang sama dengan yang terli#at pada e;9ema #erpeti;um.
=omplikasi serius yang berkaitan dengan HFMD dan paling banyak ditemui adala# meningitis
aseptik. Meningitis aseptik jarang mengan;am ji!a dan pada penderita juga tidak terjadi
komplikasi lanjutan yang permanen.+pidemik +* &1 yang terjadi di 2ai!an berakibat terjadinya
bentuk penyakit yang para# seperti ensefalitis, ensefalomielitis, polio-like syndromes,
miokarditis, edema pulmonum, perdara#an di paru-paru dan kematian.1 Huang dan ka!an-
ka!an (1$$$) mendeskripsikan komplikasi neurologis terkait +* &1 dalam istila# sindroma
neurologik yang terdiri dari asepti; meningitis, a;ute fla;;id paralysis dan brain stem
en;ep#alitis atau r#omboen;ep#alitis.
BAB III
KERANGKA TEORI, KERANGKA KONSEP dan DEFINISI OPERASIONAL
-
8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar
12/14
.! K"#an$%a T"'
.( K"#an$%a K&ns")
G"n"*'% +
• 'nak usia kurang
dari 1 ta#un
• 6munitas renda#P"#'a%u +
• 5ola #idup bersi# dan
se#at
• 5engeta#uan ibu
tentang HFMD atau flu
singapur
• 3tatus @i9i• 7i!ayat kontak dengan
L'n$%un$an +
• =ondisi tempat
tinggal yang padat
• 3anitasi renda#
• 3tatus ekonomi
renda#
• ua;a dan iklim
(musim panas)
HFMD-FLU
SINGAPUR
P"aanan K"s"ha*an +
• =urangnya informasi
yang diberikan
mengenai penyakit
-
8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar
13/14
VARIABEL INDEPENDEN VARIABEL DEPENDEN
Defnisi Operasional
N& Va#'a/" D"0'n's' O)"#as'&na 1a#a
P"n$u%u#an
Ka*"$' S%aa
P"n$u%u
#an
Has' U%u#
*ariabel 6ndependen
1. 5engeta#uan
Merupakan #asil darita#u, terjadi setela#
orang melakukan
pengindraan ter#adap
suatu objek tertentu.
a!an;aradengan
kuisioner
5engeta#uantentang <
- 5ola #idup
bersi# dan
se#at
- @ejala dan
tanda dari
penyakit
HFMD
- 5enyebaran
dan
pen;ega#andari HFMD
ominal 5engeta#uan2inggi C jika
jumla# skor
responden I
median
5engeta#uan
7enda# C jika
jumla# skor
responden J
median
. 2ingkat
=epadatan
5enduduk
5erbandingan antara
banyaknya penduduka
dengan luas
!ilaya#nya
5er#itungan
dengan
menggunakan
rumus <
4umla#
pendudukji!a
- 4umla#
penduduk
- >uas!ilaya#
ominal Menurut ::no
%5751$ <
- 2idak padat <
1-
%ji!akm
• 5ola #idup bersi# dan
se#at
• 5engeta#uan ibu tentang
HFMD atau flu singapur
• 3tatus @i9i
• 2ingkat kepadatan
penduduk
'ngka =ejadian Flu
3ingapur
-
8/18/2019 Proposal Penelitian Makasar
14/14
< luas !ilaya#
(km)
- =urang padat<
%1-
%ji!akm
- ukup padat <
%1-
/ji!akm
- 3angat padat<
I/1
ji!akm
. 3tatus @i9i =eadaan kese#atan
akibat interaksi antara
makanan, tubu#
manusia dan lingkungan
#idup
2abel tinggi
badan menurut
umur, berat
badan menurut
umur, berat
badan menurut
tinggi badan pada anak
perempuan dan
laki-laki dari
HE
- 2inggi badananak laki-
laki
perempuan- 0erat badan
anak laki-
lakiperempuan
- :mur anak
laki-
lakiperempuan
ominal - =riteria status
gi9i menurut
tabel HE
/. 'ngka
=ejadian
HFMD
4umla# anak yang
mederita penyakit
HFMDflu singapur
Meli#at data
sekunder