Proposal Penelitian Dipa Lampu Petromak

download Proposal Penelitian Dipa Lampu Petromak

of 25

Transcript of Proposal Penelitian Dipa Lampu Petromak

DIPA/PNBP

LAMPU PETROMAK BERBAHAN BAKAR GAS SEBAGAI SUMBER PENERANGAN BAGI MASYARAKAT PEDESAAN DAN NELAYAN(USUL PENELITIAN)

Harmen Burhanuddin, S.T., M.T. Ir. Indra Mamad Gandidi, M.T.

JURUSAN TEKNIK MESIN FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS LAMPUNG

2010LEMBARAN PENGESAHAN

1. Judul Penelitian 2. Bidang Penelitian 3. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap b. Jenis Kelamin c. NIP d. Disiplin ilmu e. Pangkat/Golongan f. Jabatan g. Fakultas/Jurusan h. Alamat i. Telpon/Faks/E-mail j. Alamat Rumah k. Telepon/Faks/E-mail 4. Jumlah Anggota Peneliti a. Nama Anggota I b. Nama Anggota II 5. Lokasi Penelitian 6. Jumlah biaya yang diusulkan

: LAMPU PETROMAK BERBAHAN BAKAR GASSEBAGAI SUMBER PENERANGAN BAGI MASYARAKAT PEDESAAN DAN NELAYAN

: Teknologi/Rekayasa : Harmen Burhanuddin, S.T., M.T. : Laki-laki : 132 258 021 : Konversi Energi : III/c : Lektor : Teknik / Teknik Mesin : Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro Gd. H, Lt. 2, Fakultas Teknik Unila : 0721 3540937 : Mess Dosen Unila Blok E/15, Bandarlampung : 0812 25 108174 : 1 orang : Ir. Indra Mamad Gandidi, M.T. : ................................................................ : Lab. Motor Bakar, T. Mesin Unila : Rp 10.000.000,Bandarlampung, 15 Maret 2010 Ketua Peneliti,

Mengetahui, Dekan Fakultas Teknik

Dr. Ir. Lusmeilia Afriani, DEA. NIP 19650510 199303 2 008

Harmen Burhanuddin, S.T., M.T. NIP. 132 258 021

Menyetujui, Ketua Lembaga Penelitian

2

Prof. Dr. John Hendri, M.S. NIP 19581021 198703 1 001 LEMBARAN PENGESAHAN

1. Judul Penelitian 2. Bidang Penelitian 3. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap b. Jenis Kelamin c. NIP d. Disiplin ilmu e. Pangkat/Golongan f. Jabatan g. Fakultas/Jurusan h. Alamat i. Telpon/Faks/E-mail j. Alamat Rumah k. Telepon/Faks/E-mail 4. Jumlah Anggota Peneliti a. Nama Anggota I b. Nama Anggota II 5. Lokasi Penelitian 6. Jumlah biaya yang diusulkan

: LAMPU PETROMAK BERBAHAN BAKAR GASSEBAGAI SUMBER PENERANGAN BAGI MASYARAKAT PEDESAAN DAN NELAYAN

: Teknologi/Rekayasa : Harmen Burhanuddin, S.T., M.T. : Laki-laki : 132 258 021 : Konversi Energi : III/c : Lektor : Teknik / Teknik Mesin : Jl. Prof. Soemantri Brojonegoro Gd. H, Lt. 2, Fakultas Teknik Unila : 0721 3540937 : Mess Dosen Unila Blok E/15, Bandarlampung : 0812 25 108174 : 1 orang : Ir. Indra Mamad Gandidi, M.T. : ................................................................ : Lab. Motor Bakar, T. Mesin Unila : Rp 10.000.000,Bandarlampung, 15 Maret 2010 Ketua Peneliti,

Mengetahui, PD I Fakultas Teknik

Dr.-Eng. Helmy Fitriawan, S.T., M.Sc. NIP 19750928 200112 1 002

Harmen Burhanuddin, S.T., M.T. NIP. 132 258 021

Menyetujui, Ketua Lembaga Penelitian

3

Prof. Dr. John Hendri, M.S. NIP 19581021 198703 1 001 BAB 1. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Konversi penggunaan minyak tanah ke gas elpiji di Provinsi Lampung akan tuntas pada akhir tahun 2010 (Harian Tribun Lampung, 6 Maret 2010). Ini berarti pada akhir 2010 harga minyak tanah di seluruh Kabupaten dan Kota di Provinsi Lampung sudah tidak di subsidi lagi. Saat ini baru tujuh Kabupaten dan Kota yang telah selesai melaksanakan program ini, yaitu Bandarlampung, Lampung Selatan, Lampung Tengah, Pesawaran, Pringewu, Tanggamus, dan Metro. Sisanya sudah harus selesai pada akhir tahun ini. Untuk keperluan masak memasak program konversi ini tak menjadi masalah, malahan akan mendatangkan keuntungan-keuntungan bagi penggunanya. Namun bagi masyarakat yang selama ini belum menikmati aliran listrik, program ini merupakan suatu malapetaka karena dengan adanya program ini subsidi dan suplai minyak tanah mulai dikurangi. Sehingga kelangkaan dan harga yang tinggi dari minyak tanah dipasaran tak dapat dihindari. Padahal untuk wilayah lampung masih banyak masyarakat yang belum menikmati aliran listrik dan penerangan merupakan suatu kebutuhan yang sangat vital. Berdasarkan hasil penelitian Harmen dkk, 2009 untuk wilayah Lampung masih terdapat 627 desa/pekon yang belum terlistriki dari 2.157 desa/pekon yang ada atau masih 29,07% desa/pekon yang belum menikmati aliran listrik. Bagi nelayan, penerangan juga diperlukan dalam proses penangkapan ikan. Biasanya para nelayan menggunakan genset atau juga lampu petromak untuk keperluaan ini. Dimana minyak tanah juga merupakan sebagai sumber bahan bakarnya. Disisi lain, juga berdasarkan hasil penelitian Harmen dkk, 2009, di desa/pekon yang belum terlistriki tersebut terdapat potensi-potensi energi terbarukan (kotoran ternak dan limbah pertanian) yang dapat dikonversikan menjadi gas melalui berbagai teknologi yang sudah ada, seperti teknologi unaerobic digestion, pirolisis, dan gasifikasi.

4

Karena itu, terasa penting penelitian ini untuk dilakukan agar masyarakat desa yang desanya belum teraliri listrik dan para nelayan juga dapat menikmati penerangan dengan biaya yang terjangkau.

1.2. Perumusan Masalah Program konversi minyak tanah ke bahan bakar gas (LPG) yang semula menuai kontroversi, sekarang telah dapat diterima oleh masyarakat dengan adanya keuntungankeuntungan yang didapat karena penggunaannya, seperti lebih mudah, lebih hemat, lebih aman dan lebih bersih dari kompor minyak tanah. Oleh karena itu, gas elpiji sudah dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat bahkan sampai ke masyarakat yang bermukim di pelosok-pelosok desa sekalipun. Dengan adanya program konversi minyak tanah ke gas elpiji ini maka sedikit demi sedikit subsidi dan suplai minyak tanah mulai dikurangi. Akibatnya, terjadilah kenaikan harga dan kelangkaan minyak tanah dipasaran. Untuk keperluan memasak hal ini telah tergantikan oleh adanya kompor gas atau kembali menggunakan kayu bakar, namun untuk sumber penerangan, sampai saat ini belum ada solusi. Karena sampai saat ini, sebagai sumber penerangan bagi desa-desa yang belum berlistrik, umumnya digunakan lampu aladin (lampu tempel) dan atau lampu petromak berbahan bakar minyak tanah. Selain untuk penerangan di desa-desa yang belum berlistrik, lampu petromak juga banyak digunakan oleh para nelayan. Sehingga nelayanpun akan terkena dampak dari program konversi ini. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan dicoba untuk memodifikasi lampu petromak yang telah ada dipasaran agar tetap dapat digunakan sebagai sarana penerangan dengan menganti bahan bakarnya dengan gas elpiji. Secara teori hal ini dapat diterima karena minyak tanah harus diuapkan terlebih dahulu sebelum dibakar dan menghasilkan panas yang sangat tinggi untuk membakar kaos petromak sehingga menghasilkan efek pencahayaan. Selain itu, hasil modifikasi ini juga nantinya akan dapat digunakan dengan memakai bahan bakar biogas yang dihasilkan dari kotoran ternak dan limbah pertanian. Karena lampu ini juga memiliki nilai keterbaruan sehingga diharapkan juga nantinya lampu petromak berbahan bakar gas ini juga dapat dipatenkan. Kemudian lampu ini juga akan dapat menunjang program desa mandiri energi. 5

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Kondisi Kelistrikan dan Sumber Energi Terbarukan di Lampung 2.1.1 Kondisi kelistrikan Perkembangan kelistrikan di Provinsi Lampung menunjukkan peningkatan yang cukup pesat serta mempunyai prospek pengembangan yang cukup tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari pesatnya pembangunan sarana kelistrikan yang meliputi pembangkit, jaringan, gardu induk yang diusahakan baik oleh PLN maupun Non PLN (Captive Power) dan koperasi. Pertumbuahan pemakaian listrik di Provinsi Lampung mencapai angka 13 % pertahunnya, diberikan pada Gambar 1. Proyeksi pertumbuhan ini telah dilakukan oleh Harmen, 2003, dimana pada tahun 2010 akan mencapai angka 2.842 GWH dan pada tahun 2020 akan mencapai 9.647.1200 1000

Pemakaian (GWH)

800 600 400 200 0 1986

1988

1990

1992

1994

1996

1998

2000

2002

2004

Tahun

Gambar 1. Perkembangan pemakaian listrik di Provinsi Lampung Untuk memenuhi kebutuhan energi listrik di Provinsi Lampung saat ini dipasok oleh pembangkitpembangkit listrik dibawah pengelolaan PT. PLN (persero) Sektor Bandarlampung sebesar 70% dan sisanya dipasok oleh pembangkit listrik dari sistem Sum-Sel - Lampung sebesar 30 % dari total kebutuhan. Hal ini dimungkinkan karena sistim kelistrikan di Provinsi Lampung dihubungkan (interkoneksi) dengan sistem kelistrikan Sum-Sel sejak 14 Oktober 1991 (lihat Gambar 2).

6

Sumber: PT PLN (Persero) Wilayah Lampung , 2009

Gambar 2. Sistem jaringan transmisi interkoneksi Lampung Sumsel dan lokasi pembangkit listrik di Provinsi Lampung. Total beban listrik saat ini adalah sebesar 442 MW dimana besar beban yang dapat dipasok hanya sebesar 305 MW sehingga kekurangan sebesar 137 MW dipasok dari jaringan interkoneksi Sumbagsel. Pasokan daya sebesar 305 MW berasal dari sistem pembangkit uap, air, dan diesel seperti yang diberikan dalam Tabel 1. Tabel 1. Pasokan energi listrik untuk Provinsi Lampung Pembangkit PLTU Tarahan Unit III Unit IV PLTA Batu Tegi Unit I Unit II PLTA Way Besai Unit I Unit II PLTD Total Pasokan Lampung Pasokan dari Sumbagsel Total Pasokan Pasokan 90 MW 90 MW 14 MW 14 MW 44 MW 44 MW 29 MW 305 MW 137 MW 442 MW

Sumber: PLN Wilayah Lampung, 2009

7

Kurva karakteristik beban listrik wilayah Lampung diberikan pada Gambar 3. Dari kurva tersebut terlihat bahwa beban puncak terjadi pada jam 18.00. Lonjakkan beban pemakaian terjadi antara pukul 17.00 22.00 dan pukul 05.00 06.30. Karakteristik beban seperti ini menandakan bahwa sebagian besar konsumsi listrik untuk wilayah lampung digunakan oleh sektor rumah tangga.

Sumber: PLN Wilayah Lampung, 2009

Gambar 3. Kurva karakteristik beban listrik di Lampung Perkembangan kondisi kelistrikan di Lampung diberikan dalam Tabel 2. Peningkatan energi terjual setiap tahunnya lebih dari 10%, kecuali pada tahun 2007 yang hanya 8.81%. Bahkan pada tahun 2008 terjadi peningkatan energi terjual sebesar 16.38%. Peningkatan ini tergolong tinggi. Bila dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk pertahunnya yang kurang dari 1%, peningkatan ini lebih disebabkan oleh program percepatan listrik pedesaan, yaitu program percepatan peningkatan desa yang terlistriki. Sehingga pada triwulan pertama tahun 2009 persentasi desa yang belum terlistriki menjadi 29%, seperti yang diperlihatkan dalam Tabel 3.Tabel 2. Perkembangan kondisi kelistrikan di Provinsi Lampung UraianJumlah Pelanggan Daya Tersambung Energi Terjual Peningkatan Energi Terjual Pedapatan Harga Jual Ratarata

SatuanPelanggan MVA MWh % Juta Rp Rp/kWh

2003615,754 646.98 1,086,400

2004670,473 713.28 1,209,238 11.31%

2005732,364 796.93 1,338,679 10.70% 795,833 594.49

2006788,970 869.78 1,502,22 2 12.22% 912,767 607.24

2007845,824 939.82 1,634,577 8.81% 1,031,086 630.81

2008904,878 1,033.76 1,902,300 16.38% 1,258,504 661.57

606,679 558.35

716,236 593.09

Sumber: PLN Wilayah Lampung, 2009

8

Tabel 3. Jumlah desa berlistrik dan belum berlistrik Kabupaten Lampung Selatan Lampung Tengah Lampung Timur Lampung Utara Lampung Barat Tangamus Tulang Bawang Way Kanan Bandar Lampung Metro Pesawaran Jumlah Jumlah Desa 248 283 252 232 196 372 234 207 133 2,157 Desa Berlistrik Belum Berlistrik Non PLN Jumlah % Jumlah % 223 89.92% 25 10.08% 51 260 91.87% 23 8.13% 55 219 86.90% 33 13.10% 166 71.55% 66 28.45% 120 61.22% 76 38.78% 257 69.09% 115 30.91% 78 33.33% 156 66.67% 106 51.21% 101 48.79% - 100.00% - 100.00% - 100.00% - 100.00% 101 75.94% 32 24.06% 106 1,530 70.93% 627 29.07% Sumber: PLN Wilayah Lampung, 2009

PLN 223 209 164 166 120 257 78 106 101 1,424

Untuk pengembangan penyedian daya listrik dan sistem kelistrikan disusunlah suatu perencanaan sampai tahun 2019. Hal ini diberikan pada Tabel 4. Pada tahun 2010 direncanakan PLTU Tarahan Unit 1 & 2 dengan kapasitas 2 x 100 MW sudah dapat beroperasi dan pada tahun 2011 PLTP Ulu belum dengan kapasitas 2 x 55 MW juga sudah dapat beroperasi. Sesudah itu belum ada lagi perencanaan pembangunan pembangkit listrik, sehingga mulai tahun 2013 akan terjadi kembali kekurangan pasokan listrik untuk wilayah Lampung. Hal ini diperlihatkan dalam Gambar 4.1400 1200 1000 800 600 400

W M

200 0 2008 -2 0 0 -4 0 0 -6 0 0 -8 0 0 -1 0 0 0- P e a-L o a d ( M W ) k - D ay a M am pu ( M W ) - C ad ang a n D ay a ( M W )

2009

20 10

2011

2012

2013

2014

2015

201 6

2017

2 018

2019

Sumber: PLN Wilayah Lampung, 2009

Gambar 4. Grafik perencanaan neraca daya sistem kelistrikan Lampung Tabel 4. Perencanaan neraca daya Wilayah Lampung 9

2.1.2 Potensi energi terbarukan Sebagian besar energi yang digunakan untuk wilayah Lampung saat ini berasal dari luar daerah, terutama BBM. Lampung memang sangat berbeda dengan provinsi tetangga Sumatera Selatan yang kaya akan potensi energi fosil seperti minyak, gas, dan batubara. Namun Lampung juga memiliki potensi yang cukup besar terutama sekali energi dalam kategori energi terbarukan seperti panas bumi, energi potensial air, dan energi dari biomass. Berdasarkan data yang didapat dari Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Lampung (Arlinawati, 2008) disusunlah potensi energi terbarukan yang ada di Lampung, seperti yang dipaparkan di bawah ini. Panas bumi Tenaga air Biomassa Kebun sawit Kebun tebu Sekam padi Biofuel Kelapa sawit Kelapa dalam/hibrida Jarak pagar Ubi kayu Tebu Biogas Tenaga surya dan angin : 2.855,0 MWe : 2.697,4 MW : 150.990 Ha (cangkang) : 91.768 Ha (baggase) : 2.091.996 Ha : 150.990 Ha (biodiesel) : 147.831 Ha (biodiesel) : 5.000 Ha (biodiesel) : 266.586 Ha (bioetanol) : 91.768 Ha (bioetanol) : 23.386 ekor ternak :-

10

Potensi Biomassa di Provinsi Lampung didapat dari sisa proses pembuatan gula dan minyak sawit, seperti dibawah ini. 1. 2. 3. 4. 5. 6. PT. Indo Lampung Perkasa PT. Sweet Indo Lampung PT. Gunung Madu Plantation PT. Gula Putih Mataram PTP. VII Bunga Mayang PTP. VII Rejosari (ampas tebu) (ampas tebu) (ampas tebu) (ampas tebu) (ampas tebu) (cangkang kelapa sawit)

Potensi tanaman jarak pagar, tanaman ubi kayu, dan perusahaan penghasil etanol di Lampung diberikan pada Tabel 5 7. Tabel 5. Potensi pengembangan tanaman jarak pada lahan kritis di Provinsi Lampung No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lokasi Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Bandarlampung Metro Luas Lahan di Provinsi Lampung Luas Lahan (Ha) 11.284 26.321 2.592 2.257 545 2.167 10.527 33.485 358 89.476

Tabel 6. Luas tanaman singkong/ubi kayu di Provinsi Lampung No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 Lokasi Lampung Barat Tanggamus Lampung Selatan Lampung Timur Lampung Tengah Lampung Utara Way Kanan Tulang Bawang Bandarlampung Metro Luas Lahan di Provinsi Lampung Luas Lahan (Ha) 419 3.531 11.381 39.068 90.755 26.593 14.346 80.210 153 130 266.586

11

Tabel 7. Perusahaan penghasil etanol di Provinsi Lampung No 1 2 3 Perusahaan PT. Aksidatama Etanol (BPPT) PT. Medco Energi PT. Medosari Indah Lokasi Lampung Tengah Lampung Utara Lampung Timur Target Produksi 8.000 liter/Bln

Potensi panas bumi untuk daerah lampung cukup besar yang tersebar di empat kabupaten yaitu di kabupaten Way Kanan, Lampung Barat, Lampung Selatan dan Tanggamus dengan total potensi sebesar 2.945 MWe dengan temperatur permukaan 37 110 oC. Begitu juga dengan potensi pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH) tersebar di Kabupaten Lampung Barat, Tanggamus, Pringsewu, Pesawaran, Lampung Selatan dan Lampung Utara.

2.2. Sejarah dan Prinsip Kerja Lampu Petromax Petromax adalah nama sebuah merek dagang (brand) dari sebuah lampu berbahan bakar minyak bertekanan. Bahan bakar tersebut bisa berupa kerosin, parafin, atau spirtus. Lampu ini ditemukan pertama kali oleh Max Graetz, yang mempunyai nama panggilan PetrolMax pada masa kecilnya. Dari nama ini pula, kata petromax digunakan. Cahaya terang dari lampu petromax berasal dari pijaran benda yang mirip kaos. Kaos ini berupa kain katun yang ditenun jarang/longgar. Kemudian kaos ini dicelup dalam larutan oksida logam, yaitu larutan campuran thorium oksida, magnesium oksida, dan cerium oksida. Bahan logam apabila di bakar akan menyala. Untuk menghasilkan nyala yang besar maka dibutuhkan luas permukaan yang besar pula. Agar energi pembakaran kecil, maka massa benda yang dibakarpun harus kecil. Mengingat prinsip inilah maka kaos lampu petromax dibuat seperti Gambar 5 dibawah. Setelah terbakar, maka kain katun akan habis dan tinggalah oksida logam yang rapuh. Sehingga setelah sekali dibakar, kaos lampu petromax ini harus dilindungi dari tiupan angin dan atau goncangan agar tidak hancur. Prinsip kerja dari lampu petromak (lihat Gambar 6) adalah sebagai berikut: Energi pembakaran kaos lampu berasal dari bahan bakar cair seperti kerosin, parafin, atau spirtus, namun saat ini biasanya yang digunakan adalah kerosin atau minyak tanah. Agar dapat naik ke atas maka tangki bahan bakar harus diberi tekanan sekitar 2 bar. Untuk menghasilkan energi panas yang besar, maka diperlukan jumlah aliran bahan bakar yang 12

besar dalam waktu singkat. Kemudian agar bahan bakar lebih mudah terbakar, maka bahan bakar ini perlu di semprotkan atau diuapkan agar ukuran partikelnya menjadi lebih kecil.

(sumber gambar: howstuffworks.com)

Gambar 5. Kaos lampu petomax Sehingga di ujung saluran minyak sebelum burner ditempatkanlah sebuah nosel guna mengkabutkan bahan bakar. Sebagai pemicu pembakaran pertama, biasanya digunakan bahan baker berupa spirtus/alkohol.

Gambar 6. Prinsip kerja lampu petromax

13

2.3. Tujuan Penelitian Tujuan penelitian ini adalah sebagai berikut: 1. Menemukan alat penerangan alternatif bagi masyarakat yang belum dapat menikmati aliran listrik dan bagi nelayan tradisional yang difokuskan pada alat penerangan berbahan bakar gas. 2. Memodifikasi lampu petromak agar dapat menggunakan gas sebagai bahan bakar. 3. Menguji unjuk kerja lampu petromak berbahan bakar gas dan membandingkan hasil pengujian dengan lampu petromak berbahan bakar minyak tanah. 4. Melakukan kajian ekonomis dari lampu petromak berbahan bakar gas.

BAB 3. METODE PENELITIAN Penelitian ini merupakan kajian eksperimental, yaitu proses modifikasi lampu petromax yang telah ada dipasaran untuk dapat digunakan jika bahan bakar minyak tanah diganti dengan gas elpiji dan atau bio-gas. Tahapan penelitian adalah perancangan, modifikasi dan pengujian lampu petromax atau seperti yang diperlihatkan pada Gambar 7. Tahap perancangan diperlukan untuk memastikan posisi pemasangan katup, pressure gauge, slang gas, pressure regulator, dan burner yang tepat. Setelah itu dilanjutkan dengan tahap pemasangan alat. Pemasangan katup dan pressure gauge di lampu petromax dilakukan dengan pengelasan double nipple terlebih dahulu agar nantinya dapat dengan mudah dilakukan proses bongkar pasangnya. Tahap pengujian dilakukan baik terhadap lampu petromax hasil modifikasi maupun lampu petromax original dengan maksud agar dapat dilakukan perbandingan pelbagai parameter, seperti densitas cahaya yang dihasilkan dan laju pemakaian bahan bakar. Untuk lampu petromax hasil modifikasi juga perlu dilakukan uji tekanan untuk mengetahui besar tekanan yang mampu di kenakan pada ruang bahan bakar agar nantinya alat ini aman digunakan. Setelah tahap pegujian akan dilanjutkan dengan tahap penyempurnaan hasil modifikasi bila dipandang perlu atau jika terdapat kesalahan dalam pembuatan ataupun perancangan berdasarkan hasil analisa data pengujian.

14

Perancangan modifikasi lampu petromax

Modifikasi lampu petromax

Pengujian lampu petromax hasil modifikasi

Pengujian lampu petromax asli

Analisa hasil pengujian

Penyempurnaan modifikasi

Perhitungan aspek ekonomis

Pembuatan laporan

Gambar 7. Bagan alir penelitian Setelah hasil modifikasi dapat dinyatakan layak dan aman, maka selanjutnya akan dilakukan perhitungan ekonomis dari lampu petromax ini. Perhitungan ini meliputi biaya peralatan lengkap dan biaya operasional. Hasilnya akan dibandingkan dengan hasil perhitungan ekonomi lampu petromax original. Sehingga akan di ketahui perbandingan biaya pengadaan dan biaya operasionalnya. Sketsa lampu petromax hasil modifikasi ditampilkan pada Gambar 8 dibawah.

Gambar 8 Sketsa lampu petromax berbahan bakar gas

15

BAB 4. JADWAL PELAKSANAAN Penelitian akan dilakukan selama 6 bulan, dimulai bulan Mei sampai bulan Oktober 2010 NO. 1. 2. 3. 4. 5. 7. 8. 9. KEGIATAN Penelusuran Literatur Perancangan modifikasi lampu petromax Persiapan bahan dan alat Modifikasi lampu petromax Pelaksanaan pengujian Analisa data pengujian Penulisan Laporan Seminar BAB 5. PERSONALIA PENELITIAN 1. Ketua Peneliti a. Nama Lengkap b. Jenis Kelamin c. NIP d. Disiplin ilmu e. Pangkat/Golongan f. Jabatan fungsional/struktural g. Fakultas/Jurusan h. Waktu penelitian 2. Anggota Peneliti a. Nama Lengkap b. Jenis Kelamin c. NIP d. Disiplin ilmu e. Pangkat/Golongan f. Jabatan fungsional/struktural g. Fakultas/Jurusan h. Waktu penelitian 3. Tenaga Laboran/Teknisi 4. Pekerja Lapangan/Pencacah : Harmen Burhanuddin, ST, MT : Laki-laki : 132 258 021 : Konversi Energi : III/c : Lektor : Teknik/ Teknik Mesin : 15 jam/minggu : 1 (satu) orang : Ir. Indra Mamad Gandidi, MT : Laki-laki : 19700703 199903 1 002 : Konversi Energi : III/c : Lektor Kepala : Teknik/ Teknik Mesin : 10 jam/minggu : Agus Sriono (Teknisi Lab. Motor Bakar) : Dian Pramono (Mahasiswa semester 8) 16 1 BULAN KE 2 3 4 5 6

BAB 6. PERKIRAAN BIAYA PENELITIAN Biaya penelitian berupa pembelian alat dan bahan, sewa peralatan, perjalanan dinas, laporan, seminar dan publikasi, seperti yang diuraikan dalam tabel berikut ini: No Jenis Pengeluaran Volume Harga Satuan (Rp) 500,000 85,000 275,000 150,000 50,000 25,000 200,000 150,000 5,000 600,000 6,500 30,000 14,000 7,000 400,000 30,000 250,000 500,000 250,000 50,000 700,000 350,000 250,000 300 200,000 50,000 Total (Rp) Total Biaya (Rp) 1,000,000 340,000 550,000 600,000 200,000 100,000 400,000 300,000 40,000 600,000 360,000 30,000 140,000 140,000 400,000 900,000 250,000 1,000,000 250,000 300,000 700,000 350,000 250,000 300,000 400,000 100,000 10,000,000

Alat dan Bahan 1 Lampu petromax 2 2 Slang pipa gas 4 3 Regulator tekanan gas 2 4 Pressure gauge 4 5 Katup 4 6 Double nipple 4 7 Burner 2 8 Gas flowmeter 2 9 Klem in 8 10 Tabung gas 12 kg 1 11 Gas LPG 60 12 Spirtus/Alkohol 1 13 Kaos lampu petromax 10 14 Minyak tanah 20 15 ATK 1 Maintenance peralatan & biaya pengelasan 16 Alat ukur intensitas cahaya 30 17 Biaya pengelasan 1 Perjalanan Dinas & dokumentasi 18 Perjalanan Dinas Luar kota 2 19 Dokumentasi 1 Laporan, Seminar, Publikasi dan lain lain 20 Pembuatan dan penggandaan 6 Laporan 21 Mengikuti seminar 1 22 Publikasi di Jurnal terakreditasi 1 23 Biaya penelusuran literatur 1 100 24 Print literatur 0 25 Data storage (flashdisc) 2 26 CD-RW 2

unit meter unit unit pcs pcs pcs pcs pcs pcs kg liter pcs liter unit hari lot hari lot exp pkt pkt pkt lembar pcs kotak

Lampiran-lampiran I. Daftar Pustaka Abdullah, R., 2003, Perkembangan Kelistrikan dan Potensi Energi di Provinsi Lampung, Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Lampung. Proseding Seminar Daerah: Pengembangan Sumber Energi Alternatif dalam Menyikapi Krisis Energi di Lampung, Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Lampung, 2003, Bandarlampung. Amulya, Kumar N. Reddy, 1981, Rural Energy Consumption Pattern A Field Study, Biomass Journal vol. 2, page 255 280. Arlinawati, 2008, Kebijakan Pengembangan Energi Terbarukan Provinsi Lampung, Makalah, Dinas Pertambangan dan Energi Provinsi Lampung. Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral, 2010, Handbook of Energy & Economic Statistics of Indonesia 2009. Jakarta. Burhanuddin, Harmen; Haerudin, Nandi; Iryani, Dewi A., 2009, Pemetaan dan optimalisasi pemanfaatan energi terbarukan guna mendukung program Desa Mandiri Energi (DME) dan program diversifikasi energi di Kabupaten Tanggamus Propinsi Lampung, Laporan Penelitian, Universitas Lampung. Harian Tribun Lampung, 2010, Konversi Minyak Tanah ke Gas Elpiji di Lampung Tuntas 2010, Sabtu, 6 Maret 2010, hal 3. Harmen, 2003, Projection of Usage Geothermal Energy for Electricity Power Plant in Lampung Province , INTI Journal, Engineering Faculty, Lampung University Ibrahim Hafeezur Rehman, Preeti Malhotra, Ram Chandra Pal, Phool Badan Singh, 2004, Availability of kerosene to rural households: a case study from India, Energy Policy vol. 33 (2005) page 21652174. Munasinghe, Mohan, 1988, The Economics of Rural Electrification Projects, Energy Economic jounal, January 1988 edition. Butterworth & Co (Publishers) Ltd. PLN Lampung, 2006, Kelistrikan di Lampung, Tersedia online padahttp://222.124.140.107/berita/berita_peristiwa.asp?do=view&id=2653&idm=5&idSM=2

(download 24 Desember 2008). Ramanathans, R., Ganeshd, L. S., 1995, Energy Alternatives for Lighting in Households: an Evaluation Using an Integrated Goal Programming AHP Model, Energy Journal vol. 20, No. I, page 63 72. Sanusi, M., 2003, Potensi Bisnis Pabrik Stroom di Provinsi Lampung, PT PLN Wilayah Lampung. Proseding Seminar Daerah: Pengembangan Sumber Energi Alternatif dalam Menyikapi Krisis Energi di Lampung, Himpunan Mahasiswa Teknik Kimia Universitas Lampung, 2003, Bandarlampung.

18

II. Biodata Ketua Peneliti A. Data Pribadi 1. Nama 2. NIP 3. Tempat/tgl. Lahir 4. Pangkat/Golongann 5. Jabatan 6. Alamat Instansi

: : : :

Harmen Burhanuddin, S.T, M.T 132 258 021 Padang, 20 Juni 1969 Penata /IIIc : Lektor : Jurusan Teknik Mesin FT. Universitas Lampung Jl. Prof. Dr. Sumantri Brojonegoro No. 1 Bandarlampung 35145

B. Riwayat Pendidikan Jenjang Sarjana (S1) Magister (S2) Jurusan T. Mesin T. Mesin Perguruan Tinggi UNAND Padang ITB Tahun Lulus 1995 2001 Gelar S.T. M.T

C. Pengalaman Mengajar No 1 2 3 4 5 6 7 8 Mata Kuliah Termodinamika I&II Motor Bakar Matematika Teknik II Matematika Teknik III Turbin Gas Instalasi Pembangkit Daya Teknik Energi Surya Analisis Vektor & Tensor Jurusan T. Mesin FT Unila T. Mesin FT Unila T. Mesin FT Unila T. Mesin FT Unila T. Mesin FT Unila T. Mesin FT Unila T. Mesin FT Unila T. Mesin FT Unila SKS 2(2-0) 3(3-0) 3(3-0) 2(2-0) 2(2-0) 2(2-0) 2(2-0) 2(2-0) Tahun 2001-sekarang 2001-sekarang 2001-sekarang 2001-2004 2002-sekarang 2003-sekarang 2003 2005-sekarang

D. Training dan Seminar Lima Tahun Terakhir1. Cogeneration Asia 2008, Hardnessing Asias Potential for CHP, 26 27 June 2008. Bangkok, Thailand. 2. Renewable Energy Asia 2008 Conference, New Development in Renewable Energy: Technology, Markets, and Policy in Southeast Asia, 4 6 June 2008, Bangkok, Thailand. 3. EPPO Training Workshop on LEAP, JGSEE KMUTT, 26 29 May 2008, Bangkok, Thailand. 4. HiTACG Symposium for Sustainable Bioenergy Development, 13 16 January 2008, Phuket, Thailand. 5. The 2nd Joint International Conference on Sustainable Energy and Environment (SEE 2006) 21-23 November 2006, Bangkok, Thailand. 6. Pelatihan untuk Pelatih Teknik Refrigerasi, 15 19 Januari 2005, Palembang. 7. National Seminar on ASET05, 12 13 September 2005, Bandarlampung. 8. HEDS Seminar on Science and Technology 2003, 7 8 Juli 2004, Pekanbaru. 9. Seminar Nasional: Pemberdayaan Energi Alternatif dalam Menjawab Krisis energi nasional, 8 Maret 2004, Bandarlampung.

19

10. HEDS Seminar on Science and Technology 2003, 14 -15 Oktober 2003, Bandarlampung. 11. Seminar Daerah: Pengembangan Sumber Energi Alternatif di Lampung, 22 Pebruari 2003, Bandarlampung. E. Riwayat Penelitian Lima Tahun Terakhir 1. Sistem Pengelolaan Terpadu Sampah Kota Bandarlampung Sebagai Upaya Konservasi Lingkungan & Produksi Bionergi, Penelitian Hibah Strategis, Lampung, 2009. 2. Pemetaan dan optimalisasi pemanfaatan energi terbarukan guna mendukung program Desa Mandiri Energi (DME) dan program diversifikasi energi di Kabupaten Tanggamus Propinsi Lampung, Penelitian Hibah Strategis, Lampung, 2009. 3. Feasibility Study for Implementation of Cogeneration Power Plants in Industrial Estate, Kerjasama Teknik Republik Indonesia Republik Federal Jerman (ProLH GTZ), Semarang, 2008. 4. Analisis Potensi Energi Panas Bumi Gunung Rajabasa Lampung Selatan Untuk Pengeringan Hasil Pertanian, Penelitian Hibah Bersaing (PHB), 2008. 5. Review the Current SPP Scheme and Its Impact on Natural Gas Based Cogeneration, EPPO JGSEE, Bangkok, Thailand, 2007. 6. Penentuan Lithologi Batuan Bawah Permukaan Menggunakan Metode Resistivitas Sounding di Daerah Prospek Geotermal Gunung Rajabasa, Penelitian Hibah Bersaing (PHB), 2007. 7. Pengaruh Tekanan Uap Terhadap Rendemen Minyak pada Sistem Penyulingan Minyak Nilam, Penelitian Dosen Muda (PDM), 2006. 8. Pemodelan Temperatur Keluar Penukar Kalor Dengan Metode Komputasi, Forum HEDS, 2005. 9. Pengembangan Sistem Desalinasi Air Laut Dengan Pemanas Surya, Penelitian Dosen Muda (PDM), 2005. 10. Comparison Study of Four-Stroke Gasoline Engine Performance with Using Premium and Pertamax Fuel, Penelitian mandiri, 2005. 11. Performance Analysis of Natural Flow Air Heating Plat-Plate Solar Collector for Agriculture Drying, Penelitian mandiri, 2004. 12. Comparison Study of Four-Stroke Gasoline Engine Performance with Using Premium and Pertamax Fuel, Penelitian mandiri, 2004. 13. The Influence of Oil Contents and Types in fuel to Two-Stroke Engine Performance, Forum HEDS, 2003. 14. Proyeksi Pengunaan Energi Geothermal untuk Sistem Pembangkit Listrik di Propinsi Lampung, DIKS Unila, 2003. F. Publikasi Lima Tahun Terakhir 1. Harmen, Menke, C., Gvozdenac, D., 2008, The Influence of Power Loss Coefficient and Others Factors to The Primary Energy Saving of a Cogeneration Power Plant in Thailand, International Symposium of High Temperature Air Combustion and Gasification (HiTACG), 13 16 January 2008, Phuket, Thailand. 2. Rasimeng, S., Haerudin, N., Harmen, 2007, Penentuan Lithologi Batuan Bawah Permukaan Menggunakan Metode Resistivitas Sounding di Daerah Prospek Geothermal Gunung Rajabasa, Prosiding Seminar Hasil Penelitian & Pengabdiaan Kepada Masyarakat, Universitas Lampung. 20

3. Gandidi, I. M., Harmen, Irsyad, M., 2006, Pemodelan Temperatur Keluar Penukar Kalor Dengan Metode Komputasi, Prosiding HEDS Seminar on Science & Technology, Jakarta 13 14 September 2006. 4. Harmen, Amrizal, 2005, Performance Analysis of Natural Flow Air Heating PlatPlate Solar Collector for Agriculture Drying, Proceeding of National Seminar on ASET05, Lampung University. 5. Wardono, H., Harmen, Kirana, R.N, 2005, Comparison Study of Four-Stroke Gasoline Engine Performance with Using Premium and Pertamax Fuel , Proceeding of National Seminar on ASET05, Lampung University. 6. Harmen, 2004, Pengaruh Penambahan Zat Aditif Metanol pada Bahan Bakar Terhadap Prestasi Motor Bensin Empat Langkah, Prosiding Seminar Hasil Penelitian & Pengabdiaan Kepada Masyarakat, Universitas Lampung. 7. Harmen, 2004, The Influence of Lubricants Contents and Types in Fuel on TwoStroke Engine Performance, Proceeding of HEDS Seminar on Science and Technology, Riau University. 8. Harmen, Wardono, H. Hendra, H. 2004, Analisis Sistem Injeksi Bahan Bakar Terhadap Prestasi Motor Bensin, Prosiding Seminar Hasil Penelitian & Pengabdiaan Kepada Masyarakat, Universitas Lampung. 9. Harmen, 2003, Proyeksi Pengunaan Energi Geothermal untuk Sistem Pembangkit Listrik di Propinsi Lampung, Jurnal INTI, Fakultas Teknik, Universitas Lampung. 10. Harmen, 2003, Teknologi Destilasi Air Laut dengan Energi Radiasi Sinar Matahari, Prosiding Seminar Hari Air Sedunia, Lampung.

Bandarlampung, 15 Maret 2010

Harmen Burhanuddin, S.T., M.T.

21

III. Biodata Anggota Peneliti I

CURRICULUM VITAE

Indra Mamad GandidiPermanent address: Komp. Dosen Unila, Blok E-9 Jl. S. Brojonegoro, Kedaton, Bandar Lampung Lampung (35145), INDONESIA E-mail : [email protected], [email protected]

PERSONAL DATAPlace / Date of Birth Occupation Office address Phone Fax Sex Proficiency in Languages Marital Status Health Height Weight Pariaman, Indonesia / March 07th, 1970 Teaching staff in Mechanical Engineering, Lampung University, Bandar Lampung, Indonesia Mechanical Engineering Dept., Faculty of Engineering, Lampung University, Jl. S.Brojonegoro, Bandar Lampung, Indonesia +62-721-704947 +62-721-7479221 Male Indonesia and English language Married Excellent 167 cm 62 kg

FORMAL EDUCATIONDates from to 1998 - 2001 University/School Gadjah Mada University, Discipline Graduate Program of Mechanical Engineering,

Yogyakarta 1989 1997 1986 1989 1983 1986 1977 1983 Andalas University, Padang SMAN 2, Padang SMPN 7, Padang SDN 21, Padang

in Conversion Energy Field Under Graduate Program of Mechanical Engineering Senior High School Junior High School Elementary School

JOB EXPERIENCES1999 - now 1999 now 2001 2003 2006 2004 now 2004 2005 2006 Teaching Staff in Mechanical Engineering Department, Lampung University Lecturer of Thermodynamic Laboratory Training courses in Heat Exchanger Training Design by Ahmad Dahlan University, Yogyakarta, Indonesia Head Staff of Thermodynamic Laboratory Member of Center For Research and Application Technology for Rural Development at Faculty of Engineering, Lampung University Training course in Training of Trainers Refrigeration Servicing Sector, Palembang, Indonesia Member of Teamwork on Vice Rector of Student Affair

TAUGHT1. 2. 3. 4. 5. Lecturing for Heat Exchanger course Lecturing for Heat and Mass Transfers course Lecturing for Advanced Mathematics for Engineer course Lecturing for Advanced Heat Transfers course Lecturing for Cooling System course

COMPUTER SKILL1. 2. 3. Fortran Computational Heat and Fluid Flow by FLUENT Macromedia Flash MX

AWARDED

23

1. 2. 3. 4. 5.

The second best lecturer at Faculty of Engineering, Lampung University on University Anniversary 40th, 2006 The best presenter in HEDS National Seminar on Science and Technology (SST), Jakarta, August, 2005 The best presenter in National Seminar on Art, Science, Information and Technology, Lampung University, October 2005. The best presnter in Local Seminar of Lampung University on Lectures Research Seminar, University Anniversary 39th, 2005. The best supervisor in Student Activations Program at Lampung University, 2003

RESEARCH1. Designing, making and testing of Induced Draft Cooling Tower, under graduate final project report, Andalas University, 1997 2. An Effect the Elliptical Pipe Geometry with Staggered Arrangement to Radiator Performance, Final research of Master Program, Gadjah Mada University, Funded by Engineering Education Development Project (EEDP), Directorate General of Higher Education, 2001 3. Experimental Study of ISAAC Solar Ice Maker, Student Activations Program in Thermodynamic Laboratory, 2003 4. Investigation of Heat Transfer and Pressure Drop Augmentation for External Flow Over double fins Enhanced Tubes Bank Heat Exchanger, research in Thermodynamic Laboratory, November, 2003 5. Experimental Study of Heat Transfer and Pressure Drop Enhancement on Concentric Tube Heat Exchanger by using sinusoidal Plat Fin in Annulus, Funded by Lampung University, 2003 6. Investigation of Heat Transfer and Pressure Drop Augmentation for External Flow Over Tubes Bank with varied pipes geometry, Funded by Forum for Higher Education Development Support (HEDS), September, 2004. 7. Enhancement Study of Mechanical Performance to Cross Flow Heat Exchanger by Modified Pipe Geometry, research in Thermodynamic Laboratory, 2004 8. Experimental Study of Heat Transfer and Pressure Drop Enhancement on Concentric Tube Heat Exchanger by Using Wavy Plat Fin in Annulus, Funded by Directorate General of Higher Education, 2004 9. The Modeling of outlet Temperature on Heat Exchanger by Using Computational Method, Funded by Forum for Higher Education Development Support (HEDS), 2005 10. Optimal Design of Transverse and Longitudinal Pitch to Enhancement of Tube Bank Cross Flow Heat Exchanger Performance with Varied Pipes Geometry, Funded by Forum for Higher Education Development Support (HEDS), 2005. 11. Convective Method for Reduction of Roof Temperature as Alternative Technique to Residential Space Cooling, Funded by Directorate General of Higher Education, 2006.

24

PUBLISHED PAPER1. Gandidi. M. I, Syafrizal, 2004, Enhancement Study of Radiator Thermal Performance using Elliptical Geometry with Staggered Arrangement, Poros Journal, Tarumanagara University. 2. Gandidi, M. I, 2003, Solar Energy Refrigerator to Preserve of Plantation and Oceanic Products on Lampung Province, Proceeding of Local Seminar on Renewable Energy, Chemical engineering, Lampung University. 3. Gandidi, M.I, 2003, Experimental Study of Heat Transfer and Pressure Drop Enhancement on Concentric Tube Heat Exchanger by using sinusoidal Plat Fin in Annulus, INTI Journal, Lampung University. 4. Gandidi, M.I, 2004, Reduction of Pressure Drop for Tubes Bank External Flow Heat Exchanger using double fins Enhanced Tubes Bank, Proceeding of Lectures Research Seminar, Lampung University. 5. Gandidi, M.I, 2005, Enhancement Study of Thermal Performance on Concentric Tube Heat Exchanger by using Wavy Plat Fin in Annulus Poros Journal, Tarumanagara University. 6. Gandidi, M.I, 2005, Convective Method For Reduction of Roof Temperature As Alternative Technique to Residential Space Cooling, National Seminar on Art, Science, Information and Technology, Lampung University. 7. Gandidi, M.I, Tanti, Novri, 2005, Experimental Study of Performances Augmentation on Tube Bundles Cross Flow Heat Exchanger by Using Varied Size of Tube Geometry with Staggered Arrangement, Mataram Journal, University of Mataram. 8. Gandidi, M.I, 2005, Experimental Investigation of Heat Transfer and Pressure Drop Characteristic on Tubu Bank Cross Flow Heat Exchanger by Using Varied Tubes Geometry, National Seminar on Science and Technology, Forum for Higher Education Development Support (HEDS), Jakarta, Indonesia. 9. Gandidi, M.I, 2005, Enhancement Study of Mechanical Performance on Cross Flow Heat Exchanger by Modified Pipe Geometry, Proceeding of Lectures Research Seminar, Lampung University.

25