PROPOSAL PENELITIAN DIPA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG

14
PROPOSAL PENELITIAN DIPA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG PENGARUH MONEY POLITICS TERHADAP TRUST MASYARAT DESA (STUDI KASUS DESA MARGOTOTO LAMPUNG TIMUR) TIM PENGUSUL: Ketua : Budi Kurniawan, S.IP., M.PP (NIDN: 0029128102, SINTA ID: 6042108) Anggota 1 : Drs. Hertanto, M.Si., Ph.D (NIDN: 0010106003, SINTA ID: 6040920) Anggota 2 : Himawan Indrajat, S.IP., M.Si. (NIDN: 0027078302, SINTA ID: 6154325) Anggota 3 : Lilih Muflihah, S.I.P., M.I.P. (NIDN: 0209058203, SINTA ID: 6681249) JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG TAHUN 2021

Transcript of PROPOSAL PENELITIAN DIPA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG

Page 1: PROPOSAL PENELITIAN DIPA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG

1

PROPOSAL PENELITIAN

DIPA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG

PENGARUH MONEY POLITICS TERHADAP TRUST

MASYARAT DESA

(STUDI KASUS DESA MARGOTOTO LAMPUNG TIMUR)

TIM PENGUSUL:

Ketua : Budi Kurniawan, S.IP., M.PP

(NIDN: 0029128102, SINTA ID: 6042108)

Anggota 1 : Drs. Hertanto, M.Si., Ph.D

(NIDN: 0010106003, SINTA ID: 6040920)

Anggota 2 : Himawan Indrajat, S.IP., M.Si.

(NIDN: 0027078302, SINTA ID: 6154325)

Anggota 3 : Lilih Muflihah, S.I.P., M.I.P.

(NIDN: 0209058203, SINTA ID: 6681249)

JURUSAN ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

TAHUN 2021

Page 2: PROPOSAL PENELITIAN DIPA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG

2

HALAMAN PENGESAHAN

PROPOSAL PENELITIAN DIPA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG

Judul Penelitan : PENGARUH MONEY POLITICS TERHADAP TRUST MASYARAT

DESA: STUDI KASUS DESA MARGOTOTO LAMPUNG TIMUR

Manfaat sosial ekonomi : Menjelaskan pengaruh politik uang terhadap trust masyarat desa sehingga

didapat usaha untuk mencari model pilkada yang efektif Nama rumpun ilmu : V Ilmu Sosial

Ketua Penelitian

a. Nama Lengkap : Budi Kurniawan, S.IP., M.PP. b. NIDN : 00291281002

c. SINTA ID : 6042108

d. Jabatan Fungsional : e. Program Studi : Ilmu Pemerintahan

f. No HP : 082380888667

g. Alamat Surel (e-mail) :

Anggota Penelitian (1) a. Nama Lengkap : Drs. Hertanto, M.Si, Ph.D

b. NIDN : 0010106003

c. SINTA ID : 6040920 d. Program Studi : Ilmu Pemerintahan

Anggota Penelitian (2)

a. Nama Lengkap : Himawan Indrajat, S.IP, M.Si.

b. NIDN : 0027078302 c. SINTA ID : 6154325

d. Program Studi : Ilmu Pemerintahan

Anggota Penelitian (2) a. Nama Lengkap : Lilih Muflihah, S.I.P.,M.I.P

b. NIDN : 0209058203

c. SINTA ID : 6681249 d. Program Studi : Ilmu Pemerintahan

Jmlh Mahasiswa yang terlibat : 5 orang

Jmlh Alumni yang terlibat : 3 orang

Jmlh Staf yang terlibat : 1 orang Lama Kegiatan : 6 (enam) Bulan

Biaya Kegiatan : Rp.12.500.000,-(dua belas juta lima ratus ribu rupiah)

Sumber dana : DIPA BLU FISIP Tahun Anggaran 2020

Bandar Lampung, 16 April 2021

Kajur Ilmu Pemerintahan FISIP Ketua Peneliti

Drs. R. Sigit Krisbintoro, M.I.P Budi Kurniawan, S.IP., M.PP. NIP. 19611218 1989021001 NIP. 198112292006041002

Menyetujui

Wakil Dekan Bidang Akademik dan Kerjasama

Dr. Dedy Hermawan, M.Si

NIP. 197507202003121002

Page 3: PROPOSAL PENELITIAN DIPA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG

3

IDENTITAS DAN URAIAN UMUM

1. Judul Penelitian : PENGARUH MONEY POLITICS TERHADAP TRUST MASYARAT DESA: STUDI KASUS DESA MARGOTOTO LAMPUNG TIMUR

2. Tim Peneliti

No Nama Jabatan Bidang Keahlian Program

Studi

AlokasiWaktu

(jam/minggu)

1. Budi Kurniawan,

S.IP., M.PP.

Ketua Politik dan

Pemerintahan

Ilmu

Pemerintahan

20

2. Drs. Hertanto,

M.Si., Ph.D.

Anggota 1 Politik dan

Pemerintahan

Ilmu

Pemerintahan

15

3. Himawan

Indrajat, S.IP.,

M.Si.

Anggota 2 Politik dan

Pemerintahan

Ilmu

Pemerintahan

15

4. Lilih Muflihah,

S.I.P., M.I.P.

Anggota 3 Politik dan

Pemerintahan

Ilmu

Pemerintahan

15

3. Objek Penelitian (jenis material yang akan diteliti dan segi penelitian):

Partisipasi politik masyarakat desa dalam pemilihan kepala desa serentak

4. Masa Pelaksanaan

Mulai : bulan Mei tahun 2021

Berakhir : bulan November tahun 2021

5. UsulanBiaya : Rp. 12.500.000,00

6. Lokasi Penelitian (lab/studio/lapangan)

Desa Margototo, Lampung Timur

7. Instansi lain yang terlibat (jika ada, dan uraikan apa kontributornya):

..............

8. Kontribusi mendasar pada suatu bidang ilmu (uraikan tidak lebih dari 50 kata, tekankan pada

gagasan fundamental dan orisinal yang akan mendukung pengembangan iptek)

Ilmu Pemerintahan: mengenai politik dan pemerintahan yang berkaitan dengan hubungan

politik uang dan kepercayaan masayarakat.

9. Jurnal ilmiah yang menjadi sasaran untuk setiap penerima hibah (tuliskan nama terbitan

berkala ilmiah dan tahun rencana publikasi) ...............

Page 4: PROPOSAL PENELITIAN DIPA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG

4

BAB 1. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penelitian ini bertujuan menjelasakan secara komprehensive fenomena politik uang dan

pengaruhnya terhadap modal sosial dan partisipasi politik masyarakat desa. Idealnya

partispasi politik seperti pada Pemilihan Kepala Desa (Pilkades) sejatinya adalah demokrasi

berbasis kearifan lokal pada pada level pemerintahan paling bawah. Pilkades bahkan sudah

ada sebelum adanya pemilihan presiden dan DPR di tingkat pusat. Bahkan jauh sebelum

Republik Indonesia berdiri pilkades telah eksis sejak lama di Nusantara. Namun, akhir-akhir

ini cerita tentang pilkades yang demokratis dengan budaya partisipasi politik yang tinggi

sudah semakin luntur seiring dengan banyaknya masalah-masalah yang menyebabkan

lunturnya trust dan social capital di masyarakat yang berdimensi luas terhadap konflik sosial

dan hancurnya trust di desa. Penelitian ini mencoba untuk mengexplore masalah-masalah di

seputaran politik uang pada saat pemilihan kepala daerah dan relasinya terhadap modal sosial

dan partisipasi politik di Provinsi Lampung.

Salah satu faktor kunci dalam demokrasi termasuk di level desa adalah tingkat kepercayaan

terhadap aparat pemerintahan desa dan juga kepercayaan antar sesama masyarakat desa. Teori

tentang social capital dimana trust adalah salah satu unsur di dalamnya menjadi elemen

penting dalam partisipasi politik masyarakat desa. Studi tentang Robert Putnam (1999) di

Italia dalam bukunya How Democracy Work menemukan fakta bahwa daerah yang memiliki

trust dan social capital lebih baik maka akan berdampak positif pada tingkat partisipasi

politik masyarakat. Lebih jauh partisipasi politik masyarakat inilah yang kemudian membuat

pemerintahan dapat menjalankan fungsi pembangunannya dengan baik. Sebaliknya di daerah

yang trust rendah maka partisipasi politik rendah dan berdampak pada output pemerintahan

yang buruk pula seperti gagalnya pembangunan dan buruknya government service.

Politik uanglah yang kami sinyalir menyebabkan rendahnya trust yang berujung pada konflik

politik di level desa terutama pada saat Pilkades. Ketidakpercayaan masyarakat terhadap elite

desa kami sinyalir disebabkan oleh pilkada yang serat akan politik uang. Cara ini

mengabaikan perbaikan institusi yang inklusif yang sejatinya harus dibangun terlebih dahulu.

Akibatnya politik uang menjadi sumber kecurigaan antar penduduk yang merusak budaya

guyub dan gotong royong yang selama ini merupakan potensi social capital di desa.

Page 5: PROPOSAL PENELITIAN DIPA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG

5

Perebutan sumber resource antar elite desa juga kemudian hanya menempatkan masyarakat

desa sebagai penonton saat Pilkades dan dilupakan ketika penyusunan kebijakan anggaran.

Pada akhirnya masyarakat yang terbiasa dengan materi dan uang menjadi sumber konflik

politik di desa.

Lemahnya trust di desa dan konflik di desa juga disebabkan praktik politik uang dan

klientelism di desa yang mengikis jiwa sukarela dan guyub di desa. Mobilisasi yang

dilakukan politisi saat ini untuk mendapat dukungan politik saat Pilkada adalah dengan

imbalan uang dan barang termasuk sembako yang kita kenal sebagai praktik clientelelism.

Praktik-praktik inilah yang kemudian membuat budaya kesukarelawanan atau voluntarism

mengikis di desa. Akibatnya kemudian masyarakat susah digerakkan untuk berpartisipasi

dalam ruang demokrasi dikarenakan tidak adanya imbalan sebagaimana budaya yang selama

ini dikembangkan politisi di Pilkada. Hal inilah kemudian membuat budayab guyub juga

tercerabut dari masyarakat desa. Ajang Pilkades pun menjadi ajang politik uang atau vote

buying. Dalam hubungannya dengan konflik saat pilkades maka yang terjadi kemudian

Pilkades berbiaya tinggi karena politik uang dan dalam praktik lapangannya menjadi sumber

konflik antar masyarakat pada saat pemilihan kepala desa.

Hipotesis awal kami bahwa penyebab rendahnya partisipasi politik masyarakat di desa adalah

karena mengikisnya social capital di desa seperti trust, budaya guyup semangat kesukarelaan

dan lain sebagainya. Rendahnya modal sosial ini kemudian dipengaruhi oleh faktor maraknya

praktik politik uang di desa sebagai “budaya baru” yang dibawa politisi saat Pilkada.

Berangkat dari hipotesa inilah kemudian mendorong kami untuk melakukan penelitian ini.

1.2 Rumusan Masalah

Dengan merujuk pada permasalahan ilmiah yang tertera diatas maka ada beberapa hal yang

akan diteliti dalam penelitian ini:

1. Bagaimana dampak politik uang terhadap modal sosial dan partisipasi politik

masyarakat desa ?

2. Apakah ada perubahan budaya politik akibat politik uang paska rezim pilkada

diterapakan ?

3. Apakah pengaruh keterbatasan informasi tentang kandidat kepala daerah terhadap

meningkatnya praktik politik uang ?

Page 6: PROPOSAL PENELITIAN DIPA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG

6

1.3 Tujuan Kegiatan

1. Memberikan analisis terhadap pengaruh politik uang terhadap modal sosial dan

partisipasi politik masyarakat desa.

2. Merekomendasikan system pemilihan kepala daerah baru yang dapat mengurangi

praktik politik uang di masyarat.

Page 7: PROPOSAL PENELITIAN DIPA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG

7

BAB 2. TINJAUAN PUSTAKA

Pada bab sebelumnya dibahas tentang latar belakang, tujuan dan manfaat penelitian. Bab ini

akan membahas karangka teoritis dalam peneliti melakukan penelitian ini. Karangka teoritis

pertama adalah membahas tentang perdebatan para ahli politik tentang partisipasi politik

khususnya dalam pemerintahan sebagai karangka dasar teori. Bagian kedua akan membahas

tentang penelitian penelitian sebelumnya tentang politik uang.

2.1 Faktor-faktor yang Mempengaruhi Partisipasi Politik

Mengapa seorang warga negara memilih untuk berpartisipasi dalam kegiatan-kegiatan politik

dan pemerintahan telah menjadi concern ilmuan politik sejak lama. Salah satu karya klasik

yang banyak dikutip adalah karya Almond dan Verba (1965). Kedua begawan ilmu politik ini

membagi budaya politik dalam hubungannya dengan partisipasi politik kedalam tiga katagori

setelah melakuan studi perbandinga politik di lima negara yakni Amerika Serikat, Inggris,

Mexico, Jerman dan Italia.

Kategori pertama diistilahkan dengan budaya politik parokial yakni budaya politik dimana

masyarakat berpartisipasi dalam kegiatan politik sangat rendah, perhatian mereka terhadap

dunia politik nyaris tidak ada. Almond dan Verba mencontohkan budaya politik di suku-suku

pedalaman Afrika untuk menggambarkan budaya politik parokial. Katagori kedua diistilahkan

dengan budaya politik subjek atau kaula. Budaya politik subjek atau kaula berkarakter

masyarakat yang realatif maju secara ekonomi namun masih bersifat pasif. Mereka masih

paham terhadap politik dan sistem politik namun acuh terhadap kegiatan politik dan enggan

berpartisipasi.

Katagori ketiga, katagori yang ideal diistilahkan dengan budaya politik partisipan atau civic

culture dimana masyarat sudah baik secara ekonomi dan sosial ditambah berpartisipasi aktif

dalam kegiatan kegiatan politik. Mereka juga memiliki kesadaran kritis untuk merubah

kebijakan publik.

Page 8: PROPOSAL PENELITIAN DIPA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG

8

2.1.1 Modal Sosial, Trust, dan Partisipasi

Kelemahan dari kategori-kategori yang diajukan Almond dan Verba di atas adalah tidak

menjadikan factor political self-interest dan budaya kritis dalam menilai variabel budaya

politik. Faktanya banyak masyarakat yang sadar penuh secara politik namun tidak percaya

dengan sistem politik yang berjalan dan tidak memiliki pilihan yang tepat dari caloncalon

yang ditawarkan dalam pemilu. Masyarakat seperti ini umumnya tidak memiliki kepentingan

politik individual, paham politik namun pilihan yang ditawarkan dirasa tidak akan membawa

perubahan.

Untuk itu kemudian teori Robert Putnam (2003) dirasa tepat untuk melihat budaya politik

kritis dan partisipasi dalam kegiatan politik yang dihubungkan dengan trust atau kepercayaan

terhadap sesama warga dan terhadap politisi yang menjalankan pemerintahan. Dalam

studinya di Italia Putnam menemukan dua daerah yang berbeda di Italia dalam budaya politik.

Masyarat di Utara Italia lebih memiliki budaya politik civic yang lebih baik ketimbang daerah

selatan. Dalam analisanya social capital yang kemudian ada unsur trust di dalamnya menjadi

faktor penentu dari berbedanya kedua daerah itu. Trust itulah kemudian menjadikan social

capital yakni munculnya organisasi sukarela, ikut seta dalam pemilu, tingkat literasi politik

yang tinggi dan kepercayaan terhadap sesama anggota masyarakat dan politisi menjadi modal

utama dalam suksesnya sebuah pemerintahan. Kepercayaanlah yang kemudian menggerakkan

masyarakat untuk aktif berpartisipasi menjalankan pemerintahan termasuk dalam hal ini ikut

serta dalam proses pemilu dan pembuatan kebijakan publik.

Ide Putnam tentang modal sosial menjadi sebuah penemuan teori penting dalam melihat

suksesnya sebuah pemerintahan. Sukses sebuah pemerintahan berarti sukses pula

pembangunan. Ide Putnam kemudian menjadikan Bank Dunia mengadopsinya untuk menjadi

syarat sebuah negara agar dapat sukses dalam pembangunan ekonomi. Ide Putnam juga

diteruskan oleh beberapa ilmuan di berbagai negara termasuk Indonesia.

Ide social capital dan trust issue sebenarnya tidak jauh berbeda dengan ajaran gotong royong

dan guyub dalam budaya luhur bangsa Indonesia sejak lama. Penelitian Sujarwoto dan

Tampubolon (2013) menggarisbawahi bahwa gotong royong adalah social capital penting

dalam suksesnya program kesehatan ibu dan anak di Indonesia. Social capital didefinisikan

mereka dalam bentuk budaya partisipasi di komunitas-komunitas kesehatan.

Page 9: PROPOSAL PENELITIAN DIPA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG

9

2.2 Penelitian Politik Uang Sebelumnya

Studi tentang politik uang di Indonesia bisa dikatakan sedang tumbuh subur. Karya karya ilmuan

politik dalam dan luar negeri bermunculan mengkaji hal ini. Adanaya kekhawatiran akan

rusaknya demokrasi membuat studi ini menjadi penting dilakukan oleh para ahli. Beberapa yang

kami bisa sebut namanya seperti contoh Edward Aspinall (2016) dari ANU, Mada Sukmajati

(2016) dari UGM, desertasi dari Burhanudin Muhtadi (2019) di ANU dan banyak lagi lainnya.

Selain menulis desertasi Burhanudin Muhtadi sendiri banyak meneliti tentang politik uang dan

menuliskannya di jurnal baik nasional maupun internasional. Tulisan awalnya tahun 2013

melihat politik uang dalam konteks prilaku memilih berdasarkan party identification. Tulisan

berikutnya lebih merupakan penjabaran dari desertasinya di ANU termasuk bukunya tahun

2020.

Di level lokal studi kami tentang politik uang dari jurusan pemerintahan Universitas Lampung

pun pernah ada. Misal studi tentang korupsi di Lampung dan peran budaya lokal (Kurniawan

et.al 2019, 2020), peran perusaahaan perkebunan dalam praktik pilkada (Kurniawan et all, 2019)

adalah sumbangsih ilmiah jurusan pemerintahan fisip unila dalam studi politik uang di

Indonesia. Sebelumnya Cahyadi (2017) juga melakukan research politik uang di Lampung

secara deskriptif.

Namun dari beberapa penyelusuruan ilmiah kami di google scholar masih menemukan sedikit

sekali penalitian quantitative di level desa tentang praktik budaya politik uang sejak rezim

pilkada langsung dan pengaruhnya terhadap budaya guyub dan gotong royong di desa sebagai

bagian dari konsep besar tentang trust. Studi dari Harianto dan Baru 2018 mengkaji politik uang

dan konflik horizontal di pemilihan kepada desa di Jawa Timur. Inilah salah satu studi yang

secara explisit melihat politik uang namun sayangnya dalam praktik pilkades bukan pilkada.

Harianto dan Baru hanya mendeskripsikan secara qualitative tanpa melihat hubungan sebab

akibat seperti yang akan kami lakukan.

Studi Okhtariza (2019) dari CSIS ingin menguji hipotesis bahwa pertahana akan cenderung

menggunakan politik sehingga politik uang menjadi salah satu factor penting yang

mempengaruhi preperensi pemilih. Studi ini setidakanya membantu menjawab pertanyaan

bahwa factor politik uang cenderung tidak kuat dalam mempengaruhi pemilih. Sayangnya

kemudian ada konteks di mana pilkada terjadi pada saat pemilih tak punya informasi yang utuh

Page 10: PROPOSAL PENELITIAN DIPA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG

10

tentang track record kandidat. Sehingga kemudian bagaimana politik uang dalam keterbatasan

informasi tidak dapat dijelaskan dalam penelitian ini. Kami mencoba untuk mengexercise

hipotesis awal kami bahwa politik uang memang tidak berlaku di dalam konteks pemilih

memiliki ketercukupan info tentang masing masing kandat tetapi akan berpengaruh signifikan

ketika pemilih sama sekali tidak punya informasi yang cukup tentang kandidat.

Secara literature ilmuwan asing yang signifikan kontribusinya dalam mengkaji politik uang tentu

saja Aspinall. Dalam konteks desa Aspinall pernah mengkaji praktik politik uang di pemilihan

kepada desa (2017). Dalam studinya bersama Rohman ini Aspinall mengexplore bagaimana

demokratisasi telah merubah wajah para elite di desa dengan adanya keterlibatan mereka yang

kaya yang sebelumnya tak memiliki akses kekuasaan selama orde baru dapat menggunakan uang

yang mereka miliki untuk merebut kekuasaan dalam system pilkades melalaui mekanisme politik

uang. Karya Aspinall ini berkontribusi terhadap studi desa dan politik uang di Indonesia namun

sayang dalam konteks pilkades. Aspinall memiliki kelemahan dalam menjelaskan fenomena

politik uang dalam konteks pilkada yang memang tidak menjadi fokus kajiannya waktu itu.

Setelah membaca berbagai penelitian sebelumnya setidaknya kami mengindetifikasi beberapa

topic penelitian yang menarik untuk diajukan sebagai judul penelitian. Pertama, belum ada

peneltian yang signifikan melihat pengaruh politik uang terhadap trust sebagaiman konsep trust

yang dikemukakan oleh Putnam. Kedua, jikapun ada penelitian yang meneliti tentang factor

politik uang terhadap preperensi pemilih namun luput dari konteks politik informasi yakni

apakah mereka memilih kandidat karena mereka tahu atau tidak tahu informasi tentang track

record kandidat. Atau apakah politik uang terjadi karena asymmetric information. Atas dasar

inilah kemudian penelitian ini mencoba menjawab dua kelemahan penelitian sebelumnya.

Page 11: PROPOSAL PENELITIAN DIPA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG

11

BAB 3. METODE PENELITIAN

Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitif, penelitian ini menganalisis kompleksitas

politik uang dihubungkan dengan modal sosial dan partisipasi politik. Data dasar tinggi

rendahnya modal sosial di desa adalah data Index Desa Membangun (IDM) 2019 yang

dilakukan tim peneliti Jurusan Ilmu Pemerintahan FISIP Universitas Lampung. Penelitian

kami sebelumnya di tahun 2020 tentang dan desa juga dijadikan studi pendahuluan untuk

penelitian ini.

Seluruh pemangku kepentingan di desa akan menjadi participant atau peserta dalam

penelitian ini. Secara metodologis sampel dalam penelitian ini dilakukan menurut kaidah

purposive sampling, sampel diambil berdasarkan pada kriteria dan tujuan tertentu. Fokus dari

penelitian ini adalah melakukan penilaian secara kualitatif terhadap tantangan modal sosial

dan partisipasi publik serta fakor-faktor yang memperngaruhinya dengan mengambil studi

kasus Desa.

Sumber data dalam penelitian ini terdiri atas dua jenis data. Data primer yang diambil dari

hasil quantitative well informed assestment yang dilakukan oleh para 33 orang responden dari

stakeholders terpilih baik unsur pemerintah desa, civil society termasuk tokoh desa, tokoh

agama dan pemuda maupun swasta. Untuk mendukung data primer tersebut peneliti juga

akan mengambil data sekunder dengan melakukan dokumen analisis terhadap kebijakan dan

data partisipasi dalam proses pembuatan kebijakan desa.

Quantitative well-informed person assessment adalah sebuah metode untuk melakukan

penilaian terhadap objek penelitian yang dilakukan oleh pemangku kepentingan yang

memiliki informasi yang baik tentang tema penelitian. Dalam konteks ini, penelitian ini akan

memilih responden/informan yang diminta untuk melakukan penilaian kualititif terhadap

jalannya pemerintahan di desa dari aspek modal sosial, politik uang, kolaborasi dan

partisipasi dan kemudian para responden atau informan terpilih tersebut akan memberikan

penilaian apa tantangan yang dihadap daerah tersebut dalam meningkatkan modal sosial,

partisipasi politik dan kolaborasi sesuai dengan indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan

informan akan dilakukan didasarkan pada rekam jejak dan aktivitas sosial politik yang

dimiliki oleh para informan tersebut.

Page 12: PROPOSAL PENELITIAN DIPA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG

13

BAB 4. BIAYA DAN JADWAL PENELITIAN

4.1. ANGGARAN BIAYA

Tabel 1. Rancangan Anggaran Biaya

No. Keterangan Sat Vol Frek Jml Besaran Total

ATK/BHP

1 Kertas HVS rim 5 1 5 Rp70.000 Rp350.000

2 Tinta printer catridge 2 2 4 RP250.000 Rp1.00.0000

3 Ballpoint dus 1 1 1 Rp30.000 Rp30.000

4 Block Notes pcs 20 1 20 Rp10.000 Rp200.000

5 Spidol Snowman pcs 20 1 20 Rp10.000 Rp200.000

6 Kertas Plano gulung 1 1 1 Rp20.000 Rp20.000

7 Map Plastik pcs 10 1 10 Rp5.000 Rp50.000

8 CD keping 5 2 10 Rp5.000 Rp50.000

9 Playwood pcs 5 1 5 Rp20.000 Rp100.000

subtotal ATK/BHP Rp2.000.000

Pengadaan Alat dan

Bahan

10 Bahan pustaka

penunjang eks 3 1

3 Rp200.000 Rp600.000

11 Pengadaan Instrumen keg 3 1 1 Rp100.000 Rp100.0000

12 Komunikasi keg 1 1 4 Rp100.000 Rp400.000

13 Koordinasi dengan

pihak terkait keg 4 1

1 Rp600.000 Rp600.000

Subtotal Pengadaan

Alat dan Bahan Rp2.600.000

Perjalanan

14 Sewa kendaraan keg 1 1 1 Rp400.000 Rp400.000

15 Konsumsi turun

lapang keg 1 1 1 Rp3.300.000 Rp3.300.000

Subtotal Perjalanan Rp3.700.000

Laporan/Publikasi

16 Proposal penelitian eks 1 1 4 Rp50.000 Rp200.000

17 Laporan penelitian eks 1 1 4 Rp50.000 Rp200.000

18 Biaya olah data keg 1 1 1 Rp800.000 Rp800.000

19 Seminar dan publikasi keg 1 1 Rp3.000.000 Rp3.000.000

Subtotal

Laporan/Publikasi Rp4.200.000

TOTAL Rp12.500.000

Page 13: PROPOSAL PENELITIAN DIPA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG

14

4.2. JADWAL PENELITIAN

Tabel 2. Jadwal Penelitian

No Kegiatan Bulan

1 2 3 4 5 6

1 Persiapan:

a. Rapat tim peneliti

b. Mengurus Perijinan ke lembaga terkait

c. Menyiapkan bahan wawancara

2 Pengumpulan Data dan Analisis Data:

a. Tabulasi Data

b. Pengujian Data

c. Analisis Data keseluruhan

d. Intepretasi dan Kesimpulan

3 Pembuatan draft laporan penelitian

4 Laporan akhir

5 Seminar hasil penelitian dan Jurnal

Page 14: PROPOSAL PENELITIAN DIPA FISIP UNIVERSITAS LAMPUNG

DAFTAR PUSTAKA

Almond, G. A., & Verba, S. (2015). The civic culture: Political attitudes and democracy in

five nations. Princeton university press.

Aspinall, E., & Sukmajati, M. (Eds.). (2016). Electoral dynamics in Indonesia: Money

politics, patronage and clientelism at the grassroots. NUS Press.

Aspinall, E., & Rohman, N. (2017). Village head elections in Java: Money politics and

brokerage in the remaking of Indonesia's rural elite. Journal of Southeast Asian

Studies, 48(1), 31-52. doi:10.1017/S0022463416000461

Cahyadi, R., & Hermawan, D. (2019). Strategi Sosial Pencegahan Politik Uang di

Indonesia. Jurnal Antikorupsi INTEGRITAS KPK RI, 5(1), 29-41.

Cahyadi, R., Rahmatunnisa, M., Agustino, L., & Mariana, D. (2017). Vote Buying in

Lampung Local Election. MIMBAR, The Journal of Social and Development, 33(2), 359-

367.

Cahyadi, R., & Hermawan, D. (2019). Strategi Sosial Pencegahan Politik Uang di

Indonesia. Jurnal Antikorupsi INTEGRITAS KPK RI, 5(1), 29-41.

Harianto, H., Rahardjo, M., & Baru, B. M. (2018, September). Politik Uang dan Konflik

Horisontal dalam Pemilihan Kepala Desa, di Kabupaten Magetan, Jawa Timur.

In Seminar Nasional Sistem Informasi (SENASIF) (Vol. 2, No. 1, pp. 1593-1602).

Kurniawan, R. C., Warganegara, A., Kurniawan, B., & Indrajat, H. (2020). Corruption In

Lampung Local Election. MIMBAR: Jurnal Sosial dan Pembangunan, 36(2).

Leonardi, R., Nanetti, R. Y., & Putnam, R. D. (2001). Making democracy work: Civic

traditions in modern Italy. Princeton, NJ: Princeton university press.

McDougall, C., & Banjade, M. R. (2015). Social capital, conflict, and adaptive collaborative

governance: exploring the dialectic. Ecology and Society, 20(1).

Muhtadi, B. (2019). Politik uang dan new normal dalam pemilu paska-orde baru. Integritas:

Jurnal Antikorupsi, 5(1), 55-74.

Muhtadi, B. (2013). Politik uang dan dinamika elektoral di Indonesia: Sebuah kajian awal

interaksi antara “Party-ID” dan Patron-Klien. Jurnal Penelitian Politik, 10(1), 17.

Muhtadi, B. (2020). Kuasa Uang. Kepustakaan Populer Gramedia.

Okhtariza, N. (2019). Petahana, Patronase, dan Politik Uang di Jawa. Centre for Strategic

and International Studies.