Proposal KKN

69
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dari tahun ke tahun, Indonesia dihadapkan pada perubahan ekonomi dan politik yang tidak menentu. Pertumbuhan ekonomi akan berdampak pada perubahan angka kemiskinan, perubahan pendapatan, dan juga perubahan angka kematian penduduk terutama di daerah-daerah tertinggal. Dampak krisis ekonomi terhadap kesehatan masyarakat dapat dilihat secara tidak langsung, yaitu berdampak pada perubahan morbiditas dan mortalitas penduduk Kondisi masyarakat pedesaan khususnya di Madura merupakan bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan yang berbasis pertanian dan perikanan. Oleh karena itu, diharapkan laporan ini dapat memberikan solusi alternative kepada masyarakat untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dapat mendorong laju perkembangan ekonomi masyarakat, sehingga hasil pertanian, perikanan, dan kerajinan serta kebutuhan komunikasi dan transportasi dapat memberikan kontribusi positif terhadap kehidupan masyarakat. 1.2 Rumusan Masalah 1 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Transcript of Proposal KKN

Page 1: Proposal KKN

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dari tahun ke tahun, Indonesia dihadapkan pada perubahan ekonomi dan

politik yang tidak menentu. Pertumbuhan ekonomi akan berdampak pada

perubahan angka kemiskinan, perubahan pendapatan, dan juga perubahan angka

kematian penduduk terutama di daerah-daerah tertinggal. Dampak krisis ekonomi

terhadap kesehatan masyarakat dapat dilihat secara tidak langsung, yaitu

berdampak pada perubahan morbiditas dan mortalitas penduduk

Kondisi masyarakat pedesaan khususnya di Madura merupakan bagian

yang tak terpisahkan dari kehidupan yang berbasis pertanian dan perikanan. Oleh

karena itu, diharapkan laporan ini dapat memberikan solusi alternative kepada

masyarakat untuk mengatasi permasalahan-permasalahan yang dapat mendorong

laju perkembangan ekonomi masyarakat, sehingga hasil pertanian, perikanan, dan

kerajinan serta kebutuhan komunikasi dan transportasi dapat memberikan

kontribusi positif terhadap kehidupan masyarakat.

1.2 Rumusan Masalah

Apakah potensi dan kelemahan Desa Branta Tinggi sebagai salah satu

Desa Model, dan apakah TTG yang bisa diterapkan di Desa tersebut.

1.3 Tujuan

Tujuan KKN BDMB ini dibagi menjadi 2 tujuan, yaitu :

1.3.1 Tujuan Umum

a. Terbentuknya sarjana yang mampu menghayati masalah yang sangat komplek

yang dihadapi oleh masyarakat dalam pembangunan dan belajar memecahakan

masalah - masalah tersebut secara pragmatis dan indisipliner.

1 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 2: Proposal KKN

b. Mendeklatkan lembaga pendidikan tinggi pada masyarakat dan lebih

meningkatkan relevansi kurikulum pendidikan tinggi dengan tuntutan

kebutuhan masyarakat.

c. Membantu pemerintah dalam upaya meningkatkan kesejahteraan masyarakat

desa tertinggal.

d. Mengembangkan kerjasama antar disiplin ilmu dan antar perguruan tinggi.

1.3.2 Tujuan Khusus

a. Membantu pelaksanaan pembagunan dan mengawal percepatan perwujudan

kesejahteraan masyarakat desa daerah tertinggal di jawa timur yang telah

ditetapkan dalam strategi nasional pembagunan kementrian Negara

pembagunan daerah tertinggal ( KPDT ), serta membantu merumuskan

formula pengembangan model pembangunan daerah tertinggal, khususnya di

provinsi jawa timur.

b. Membantu dalam menformulasikan arah dan tujuan pembangunan

berdasarkan potensi, permasalahan, dan keterbatasan daerah, serta ikut serta

mengawal hasil – hasil pembagunan yang telah dilakukan pemerintah

provinsi jawa timur.

1.4 Manfaat Kegiatan

1. Data dari kegiatan ini dijadikan dasar untuk perencanaan intervensi yang

tepat.

2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam melakukan screening

permasalahan yang ada di masyarakat

3. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam merencanakan program yang

sesuai dengan permasalahan

4. Sebagai dasar bagi Kementerian Daerah Tertinggal dalam penentuan

kebijakan

2 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 3: Proposal KKN

1.5 Gambaran Umum Profil Desa

1.5.1 PROFIL DESA

Desa Branta Tinggi berada pada ketinggian 1 – 9 m dpl dengan topografi

daerah pesisir, dataran rendah sampai dengan dataran tinggi. Desa Branta Tinggi

mempunyai luas 149,75 ha dengan batas-batas wilayah adalah :

Sebelah Utara : Desa Panglegur

Sebelah Selatan : Selat Madura

Sebelah Barat : Desa Gugul, Tlanakan, Branta Pesisir

Sebelah Timur : Desa Larangan Tokol, Tlesah

Desa Branta tinggi terdiri dari 3 dusun yaitu : Gedongan, Tengah dan

Planggaran. Dengan posisi orbitasi sebagai berikut :

Jarak desa ke kecamatan : 1 km

Waktu tempuh ke kecamatan : 10 menit

Jarak desa ke kabupaten : 7 km

Waktu tempuh ke kota kabupaten : 15 menit

Luas Wilayah : 148,75 ha

Pemukiman : 24,75 ha

Sawah : 41,28 ha

Ladang/ Tegalan : 29,10 ha

Hutan : -

Perikanan (kolam, empang) : -

Jumlah penduduk Desa Branta Tinggi pada tahun 2006 sebesar 2.210 jiwa

atau 712 Kepala Keluarga yang terdiri dari laki-laki 1.032 jiwa dan perempuan

1.178 jiwa.

Berbagai potensi yang terdapat di Desa Branta Tinggi, yaitu :

Potensi Geografis.

Desa Branta Tinggi secara struktural merupakan bagian integral dari sistem

perwilayahan Kecamatan Tlanakan. Posisi Desa Branta Tinggi secara makro

berada pada jalur jalan kolektor primer, yaitu jaringan jalan yang menghubungkan

antara kota Pamekasan dengan kota Sampang. Kondisi ini memberikan indikasi

3 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 4: Proposal KKN

bahwa dalam konstalasi regional (kecamatan) desa Branta Tinggi mempunyai

fungsi dan peranan yang strategis. Demikian juga wilayah desa Branta Tinggi

yang terletak di daerah pesisir selat madura mempunyai keuntungan dalam

pengembangan perikanan laut.

Potensi Sumber Daya Alam

Faktor-faktor fisik yang diperlukan dalam perencanaan suatu kawasan

adalah topografi, geologi, hidrologi dan kendala-kendala fisik. Topografi

merupakan faktor penting dalam penentuan desain tata ruang lahan desa karena

dapat digunakan untuk menentukan arah saluran buangan air (drainase),

memperkirakan kestabilan lereng, dan dapat dijadikan dasar penentuan lahan yang

layak untuk dikembangkan sebagai area pemukiman atau area pertanian.

Hidrologi (keadaan air) suatu kawasan juga sangat menentukan perencanaan

kawasan. Setiap kawasan diharapkan tersedia air, baik air tanah maupun air

permukaan untuk menunjang kebutuhan air minum dan irigasi.

Desa Branta Tinggi merupakan dataran rendah / pesisir yang terletak pada

ketinggian antara 1 – 9 diatas permukaan air laut (dpl), dengan kemiringan antara

0% - 8%, suhu rata-rata harian 27oC. Menurut keadaan topografinya, potensi Desa

Branta Tinggi cukup baik untuk dikembangkan sebagai kawasan pertanian dan

perairan laut.

Kondisi air permukaan Desa Branta Tinggi sangat baik dan cukup

menunjang kegiatan pertanian. Akan tetapi, kedalaman air tanahnya sangat dalam

sehingga kebutuhan air minum masyarakat cukup sulit.

Pola Penggunaan Lahan Kawasan

Pola penggunaan lahan suatu kawasan oleh penduduk di kawasan itu pada

dasarnya adalah gambaran atau manifestasi kegiatan-kegiatan yang dilakukan

penduduk dalam suatu wilayah pemukiman dan distribusinya dalam bentuk

pembangunan fisik (built up area) yang tersebar pada kawasan perdesaan. Pola

penggunaan lahan pada dasarnya dapat dikelompokkan menjadi dua bagian, yaitu

kelompok kawasan terbangun dan kelompok kawasan tidak terbangun.

4 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 5: Proposal KKN

Wilayah Desa Brata Tinggi yang tidak jauh dari pusat perekonomi seperti

Kota Pamekasan (ibukota Kabupaten Pamekasan). Di masa yang akan datang

diperkirakan proporsi penggunaan lahan yang tersedia mengalami pergeseran atau

perubahan dari penggunaan sebagai lahan pertanian di wiliyah utara. Hal tersebut

didasarkan pada kecenderungan perkembangan kegiatan penduduk. Perubahan

tata ruang tersebut terutama disebabkan oleh intervensi atau perluasan dari built

up area terhadap penggunaan lahan, seperti :

1. Intervensi kegiatan ekonomi (perdagangan, jasa dan industri) yang bersifat

dinamis terhadap kawasan-kawasan pertanian dan perumahan yang relatif

statis. Intervensi ekonomi ini akan terus berlanjut karena perkembangan

ekonomi tersebut (yang kadangkala) terlalu berorientasi pada nilai lokasi

yang strategis.

2. Intervensi guna lahan kegiatan sosial dan perumahan terhadap kegiatan

pertanian, perkembangan kegiatan sosial dan perumahan lebih banyak

dipengaruhi oleh meningkatnya perkembangan penduduk. Perkembangan

penduduk ini tidak dalam kuantitas saja, tetapi selalu diikuti oleh tingkat

kualitas penduduk yang semakin bertambah besar. Perkembangan tersebut

secara langsung akan berakibat semakin tingginya kebutuhan akan lahan.

3. Wilayah selatan sebagai pusat desa yang saat ini menjadi sentra perikanan

laut di Desa Branta Tinggi akan semakin padat sehingga mengintervensi

daerah pertanian yang ada diwilayah utara sekalipun kegiatan tetap dalam

pengembangan dan pembangunan perikanan laut / nelayan.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa perubahan pola guna lahan

akan selalu terjadi, dan biasanya intervensi kegiatan ini dapat berkembang ke

segala arah. Oleh karena itu, perlu adanya antisipasi perkembangan tersebut.

Untuk itu maka arahan perkembangan kegiatan kota sebaiknya diarahkan pada

sekitar kawasan terbangun yang ada dan membatasi lahan subur.

Potensi Sumber Daya Manusia (Kependudukan)

Jumlah penduduk Desa Branta Tinggi pada tahun 2008 sebesar 2.210 jiwa

yang terdiri dari laki-laki 1.032 jiwa dan perempuan 1.178 jiwa,

5 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 6: Proposal KKN

Melihat dari jumlah penduduk yang ada pada tahun 2008 ini lebih dari 80%

termasuk dalam angkatan kerja yang masih produktif dan 40% diantaranya adalah

angkatan kerja muda.

Dengan mengetahui komposisi penduduk Desa Branta Tinggi yang

termasuk dalam angkatan penduduk muda mayoritas terdidik, potensi SDM yang

dapat dikembangkan adalah pemanfaatan tenaga kerja terampil di sektor pertanian

dan perikanan laut atau cukup potensial apabila kapasitas mereka ditingkatkan dan

dibina untuk menjadi wirausaha di desanya.

Potensi Perekonomian

Kegiatan perekonomian suatu desa pada dasarnya tergantung dari aktivitas

penduduk yang berkaitan dengan mata pencahariannya di wilayah tersebut.

Kegiatan penduduk Desa Branta Tinggi umumnya adalah kegiatan nelayan,

pertanian, perdagangan dan jasa, serta kegiatan industri kecil, yang terdiri dari

berapa sektor, antara lain :

1) Perikanan laut (nelayan).

2) Kegiatan pertanian tanaman pangan (padi, jagung, tembakau, palawija,

dll.)

3) Kegiatan perkebunan buah-buahan seperti mangga, dll.

4) Kegiatan peternakan (sapi, kambing, dll.)

5) Kegiatan perdagangan dan jasa (jaring, ikan dan hasil laut, dll.)

6) Kegiatan industri rumah tangga, pengolahan hasil laut, dll.

Potensi Sarana dan Prasarana

Fasilitas transportasi di desa Branta Tinggi cukup lengkap, namun dalam

penyebarannya belum merata sehingga belum dapat mendukung sistem

transportasi diantara semua dusun. Dimana dusun Planggaran masih cukup

tertinggal dalam pengembangan sarana/prasarana jalan.

Konstruksi jalan yang ada saat ini terdiri dari jalan aspal, jalan, makadam

dan jalan tanah, dengan kondisi yang cukup hingga baik. Hal tersebut karena

sebagian besar jalan yang ada di desa Branta Tinggi adalah jalan yang baru

diperbaiki, jalan kabupaten dan jalan propinsi.

6 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 7: Proposal KKN

Demikian juga sarana transprortasi cukup lengkap karena desa dilewati

jalan propinsi sehingga kendaraan besar seperti bus, bison, truk, fuso, dll dapat

melewati desa Branta Tinggi .

Sarana pendidikan di desa Branta Tinggi saat ini dapat di katakan cukup

lengkap karena telah ada sarana/prasana pendidikan diberbagai jenjang

pendidikan seperti SD/MI, SMP/MTs., MA. Sedangkan sarana/prasarana

pendidikan non formal juga banyak berdiri di desa Branta Tinggi seperti pondok

pesantren.

Kelembagaan

Terdapat banyak lembaga sosial kemasyarakatan yang teridentifikasi di Desa

Branta Tinggi, yakni :

1) Pemerintahan Desa

2) Pemerintah Kecamatan

3) BPD

4) LKMD

5) PKK

6) Karang Taruna

7) Pondok Pesantren

8) SMP

9) SD

10) MI

11) MTs

12) MA

7 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 8: Proposal KKN

BAB II

METODOLOGI PENELITIAN

2.1 Tempat dan Waktu

Pengumpulan data dasar pada KKN BDMB I ini dilaksanakan sekitar 28

hari, mulai tanggal 21 juli – 17 agustus 2009. Praktek pengumpulan data dasar ini

dilaksanakan di Desa Branta Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten pamekasan.

2.2 Peserta

Praktek pengumpulan data dasar ini dilaksanakan oleh 12 mahasiswa dari

tiga Perguruan Tinggi yaitu, Universitas Brawijaya Malang, Universitas UPN “

VETERAN” Jawa Timur, dan universitas IAIN SUNAN AMPEL Surabaya .

yaitu:

1. Ketua pelaksana kegiatan

a. Nama lengkap : Nailul Minan

b. NIM : D24206088

c. Fakultas / program studi : Tarbiyah/PMT

d. Perguruan Tinggi : IAIN-AMPEL

e. No HP : 081703622614

2. Anggota pelaksana

a. Nama lengkap : Moch Affandi

b. NIM : 0612010169

c. Fakultas / program studi : Ekonomi / Manajemen

d. Perguruan Tinggi :UPN ”veteran” jatim

e. No HP : 085646251644

3. Anggota pelaksana

a. Nama lengkap : Indra Pratama

b. NIM : 0610730027

c. Fakultas / program studi : Kedokteran / Gizi kesehatan

d. Perguruan Tinggi : UNIBRAW

8 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 9: Proposal KKN

e. No HP : 085233185024

4. Anggota pelaksana

a. Nama lengkap : Arif A Setiyono

b. NIM : 0625010004

c. Fakultas / program studi : FP /PA

d. Perguruan Tinggi : UPN

e. No HP : 085648644391

5. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Tri Cahyono

b. NIM : 0610210124

c. Fakultas / Jurusan : Ekonomi/Ilmu Ekonomi

d. UNIVERSITAS : Brawijaya

e. No. Hp : 08564 6530 316

6. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Hendro Satriawan

b. NIM : 0541010083

c. Fakultas / Jurusan : FISIP/AE

d. UNIVERSITAS : UPN

e. No. Hp : 085730613698

7. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Moch. Romey Pintaro

b. NIM : 0651010056

c. Fakultas / Jurusan : FTSP/TA

d. UNIVERSITAS : UPN

e. No. Hp : 085850544622

8. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Mohammaad S. W

b. NIM : A21206054

c. Fakultas / Jurusan : Adab/BSA

d. UNIVERSITAS : IAIN

e. No. Hp : 081330015651

9 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 10: Proposal KKN

9. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Hosniya

b. NIM : B03206017

c. Fakultas / Jurusan : Dakwah/BPI

d. UNIVERSITAS : IAIN-AMPEL

e. No. Hp : 081703310072

10. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Bahauddin

b. NIM : D02206058

c. Fakultas / Jurusan : PBA

d. UNIVERSITAS : IAIN-AMPEL

e. No. Hp : 08563281383

11. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Faizal M

b. NIM : 0410840022

c. Fakultas / Jurusan : Perikanan

d. UNIVERSITAS : Brawijaya

e. No. Hp : 085648100985

12. Anggota Pelaksana

a. Nama Lengkap : Nury Purwandari

b. NIM : 0610810050

c. Fakultas / Jurusan : Perikanan

d. UNIVERSITAS : Brawijaya

e. No. Hp : 085650855031

2.3 Alat dan Bahan

Alat dan bahan yang digunakan dalam praktek pengumpulan data dasar ini

antara lain: kamera, handycam, alat tulis, kertas, Buku, dll.

10 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 11: Proposal KKN

2.4 Populasi dan Sampel

Populasi dalam praktek pengumpulan data dasar ini adalah seluruh

penduduk Desa Branta tinggi. Sampel yang digunakan dalam praktek

pengumpulan data dasar ini adalah para petani, nelayan, para peserta posyandu,

dan perangkat desa. Cara pengambilan sampel adalah dengan metode simple

jrandom sampling.

2.5 Jenis dan Cara Pengumpulan Data

2.5.1 Jenis Data

1. Data Primer

wawancara, observasi, dokumentasi, dll

2. Data Sekunder

menyalin dari profil desa,data dari kecamatan data dari bidan desa dll.

2.5.2 Metode Pengumpulan Data

Metode pengumpulan data dilakukan dengan beberapa cara sesuai dengan

data yang dikehendaki, antara lain:

1. Data Primer: kuesioner, wawancara, observasi, dll

2. Data Sekunder: menyalin dari profil desa

2.6 Temuan Riset dan Analisis Problem

Temuan Riset Lapangan

MASALAH PENYEBAB

11 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 12: Proposal KKN

Fisik :

- Pembuangan air limbah rumah tangga

- Jalan dipemukiman masih jalan tanah

- Penerangan jalan raya dan kampung

kurang

- Penyediaan air bersih kurang

- Saluran pembuangan kurang

memadai

- Belum ada peningkatan jalan

pemukiman

- Fasilitas penerangan jalan tidak

memadai

- Tidak ada jaringan air bersih

Sosial :

- Banyak Pengangguran

- Fasilitas Pendidikan tidak memadai

- Lapangan kerja terbatas

- Banyak bangunan SD yang

rusak

- Lembaga pendidikan

berkualitas kurang

Ekonomi :

- Usaha kecil kurang berkembang

- Nelayan masih tradisional

- Lahan Pertanian yang tidak Produktif

- Kecilnya fasilitas kredit lunak

- Kecilnya akses informasi

produk

- Keahlian kurang

- Kurangnya perlengkapan

menangkap ikan

- Ketertinggalan dalam

tekhnologi pengolahan hasil laut

- Lahan tandus dan kurang air

- Lahan yang masih

mengandalkan air hujan

- Tidak adanya saluran irigasi

2.7 Data kesehatan Masyarakat

12 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 13: Proposal KKN

13 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 14: Proposal KKN

BAB III

DINAMIKA PROSES PRA

3.1.. Data Dasar

3.1.1. Data Umum desa

a. Gambaran Wilayah

Desa Branta tinggi berada di wilayah Kecamatan Tlanakan,

Kabupaten Pamekasan. Luas wilayah desa ini adalah 4.405 Ha. Desa

Branta tinggi terdiri dari 3 dusun yaitu dusun gedungan, tengah, dan

planggaran, dengan perincian sebagai berikut: .....

b. Batas Wilayah

Adapun batas wilayah Desa Branta tinggi disajikan dalam tabel

sebagai berikut:

Tabel 3.1 Batas Wilayah Desa Branta tinggi

No Letak Desa

1. Sebelah Utara Desa Panglegur

2. Sebelah Barat Desa Selat Madura

3. Sebelah Selatan Desa Branta Pesisir

dan Tlanakan

4. Sebelah Timur Desa Tlesah dan

Larangan Tokol

c. Data Orbitasi

Desa Branta Tinggi memiliki 3 Dusun, antara lain : Dusun

Gedungan, Dusun Tengah, dan Dusun, Pelanggaran. Jarak Desa

Branta Tinggi dari Pusat Pemerintahan Kecamatan, ± 6 Km, dan Jarak

dari Ibukota Kabupaten ± 15 Km.

14 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 15: Proposal KKN

d. Kondisi Geografis

a. Ketinggian tanah dari permukaan laut : 6 meter

b. Keadaan topografi : dataran rendah

c. Suhu udara rata rata : 27° – 35°

1. Sumber Daya Alam (SDA)

a. Potensi Pertanian

Tabel 3.2 Potensi Pertanian dan Perkebunan

No Jenis Luas (Ha) Ton/th Rupiah

Jagung

Padi

Tembakau

Hutan bakau

Tambak garam

b. Potensi Peternakan

Tabel 3.3 Potensi Peternakan

No Jenis Ternak Jumlah (ekor)

Sapi Madura

Kambing

Ikan tambak

Ayam kampung

Burung dara

c. Industri Kecil / Kerajinan

Krupuk ikan, ikan asin kering, trasi ikan, dan petis ikan

2. Data Kependudukan (Demografi)

Jumlah penduduk Desa Branta tinggi adalah 2.210 jiwa

a. Jumlah penduduk berdasar jenis kelamin

Laki – laki : 1.032

15 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 16: Proposal KKN

Perempuan : 1.178

Jumlah : 2.210

b. Kepala keluarga : 679 KK

c. Jumlah penduduk berdasar usia

00 – 04 tahun : 235 orang

05 – 06 tahun : 125 orang

07 – 15 tahun : 453 orang

16 – 21 tahun : 389 orang

3. Sarana dan Prasarana

a. Data Sarana Pendidikan

Sarana pendidikan formal

Tabel 3.5 Data Sarana Pendidikan Formal

No. Keterangan Jumlah

TK

SD

SMP

SMA

3

3

2

1

Sarana pendidikan non formal

No. Keterangan Jumlah

PONPES

Madrasah

7

2

b. Data Sarana Ibadah

Tabel 3.6 Data Sarana Ibadah

No. Agama Tempat ibadah Jumlah

islam Masjid

Musholah

3

25

16 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 17: Proposal KKN

c. Data Sarana Perhubungan dan Komunikasi

Sarana Perhubungan Darat : Jalan dan jembatan

Sarana Transportasi : Anggutan desa, ojek, andong dan

bis

Sarana Penerangan : lampu penerangan di rasa kurang

memadai

d. Sarana Kesehatan Masyarakat

a) Sarana Air Bersih

Sangat kurang memadai, misalnya sumber air bersih cuman

ada 2, sisanya sumber air asin.

b) Sarana Kesehatan

Tabel 3.7 Data Sarana Kesehatan

Jenis Nama Jumlah Lokasi

Polindes Dusun

gedungan,

tengah, dan

Planggaran

Posyandu

e. Sarana Keamanan

Hansip ada 18 orang terlatih

f. Sarana Olahraga

Ada dua jenis yaitu :

Lapangan bola dan lapangan voli

g. Sarana Pemerintahan

Balai desa dan kantor kecamatan

h. Sarana Ekonomi Masyarakat

17 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 18: Proposal KKN

Tabel 3.8 Data Sarana Ekonomi Masyarakat

No. Keterangan Jumlah

3.1.2 Pengorganisasi Masyarakat Desa

a. LKMD

b. Pemberdayaan dan Kesejahteraan Keluarga

c. Posyandu

d. Karang Taruna

e. PKK, kader PKK

f. Usaha tani

g. Pemerintah desa

h. Pemerintah Kecamatan

3.2 Tugas Pokok dan Fungsi Pemerintahan Desa

Desa berdasarkan Undang-undang No. 22 Tahun 1999 adalah desa atau

yang disebut dengan nama lain sebagai sesuatu kesatuan masyarakat hukum yang

mempunyai susunan asli berdasarkan hak asal-usul yang bersifat istimewa,

sebagaimana dimaksud dalam penjelasan pasal 18 UUD 1945. Landasan

pemikiran dalam pengaturan mengenai pemerintahan desa adalah

keanekaragaman, partisipasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan

masyarakat.

Kewenangan desa mencakup (pasal 99, UU No. 22/1999) :

a. Kewenangan yang sudah ada berdasarkan hak asal-usul desa;

b. Kewenangan yang oleh peraturan perundang-undangan yang berlaku belum

dilaksanakan oleh daerah dan pemerintah; dan

c. Tugas pembantuan dari pemerintah, pemerintah propinsi, dan/atau pemerintah

kabupaten.

18 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 19: Proposal KKN

Tugas dari pemerintah, pemerintah propinsi, dan atau pemerintah kabupaten

kepada desa disertai dengan pembiayaan, sarana dan prasarana, serta sumber daya

manusia (pasal 100, UU No. 22/1999).

Pemerintahan desa terdiri dari Pemerintah Desa dan Badan Perwakilan

Desa (pasal 94, UU No. 22/1999). Pemerintah desa terdiri dari Kepala Desa atau

yang disebut dengan nama lain dan perangkat desa (pasal 95 (1), UU No.

22/1999).

Sebagai perwujudan demokrasi, di desa dibentuk Badan Perwakilan

Desa atau sebutan lain yang sesuai dengan budaya yang berkembang di desa yang

bersangkutan, yang berfungsi sebagai lembaga legislasi dan pengawasan dalam

hal pelaksanaan Peraturan Desa, Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa dan

Keputusan Kepala Desa. Di desa dapat dibentuk lembaga lain sesuai dengan

kebutuhan desa dan ditetapkan dengan Peraturan Desa (pasal 106, UU No.

22/1999).

Penyelenggaraan pemerintahan desa merupakan subsistem dari sistem

penyelenggaraan pemerintahan, sehingga desa memiliki kewenangan untuk

mengatur dan mengurus kepentingan masyarakatnya, Kepala Desa bertanggung

jawab pada Badan Perwakilan Desa dan menyampaikan laporan pelaksanaan

tugas tersebut kepada Bupati.

Menurut pasal 101, UU No. 22/1999, Tugas dan Kewajiban Kepala Desa

adalah :

a. Memimpin penyelenggaraan pemerintahan desa;

b. Membina kehidupan masyarakat desa;

c. Membina perekonomian desa;

d. Memelihara ketentraman dan ketertiban masyarakat desa;

e. Mendamaikan perselisihan masyarakat desa;

f. Mewakili desanya di dalam dan di luar pengadilan dan dapat menunjuk

kasus hukumnya.

Desa dapat melakukan perlakuan hukum, baik hukum publik maupun

hukum perdata, memiliki kekayaan, harta benda, dan bangunan serta dapat

dituntut dan menuntut di pengadilan. Oleh karena itu, Kepala Desa dengan

19 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 20: Proposal KKN

Internal : External :

- Perangkat Desa - BPD - HIPPA

- LPMD/LKMD - PKK - HIPPAM

- RW - Karang Taruna - Pondok Pesantren

- RT - Organisasi Massa - Orang Perorangan

pesetujuan BPD mempunyai wewenang untuk melakukan perbuatan hukum dan

mengadakan perjanjian yang saling menguntungkan.

Keuangan desa (pasal 107, UU No. 22/1999) :

(1) Sumber pendapatan desa terdiri dari :

a. Pendapatan asli desa yang meliputi :

- Hasil Usaha Desa;

- Hasil Kekayaan Desa;

- Hasil Swadaya dan Partisipasi;

- Hasil Gotong Royong; dan

- Lain-lain pendapatan asli yang sah

b. Bantuan dari pemerintah kabupaten yang meliputi :

- Bagian dari perolehan pajak dan retribusi daerah; dan

- Bagian dari dana perimbangan keuangan pusat dan daerah yang diterima

pemerintah kabupaten;

c. Bantuan dari pemerintah daerah dan pemerintah propinsi;

d. Sumbangan dari pihak ketiga; dan

e. Pinjaman desa

(2) Sumber pendapatan desa, sebagaimana dimaksud di atas, dikelola melalui

Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa (APBDes)

(3) Kepala Desa beserta Badan Perwakilan Desa menetapkan APBDes setiap

tahun dengan peraturan desa

(4) Pedoman penyusunan APBDes ditetapkan oleh Bupati

(5) Tata cara dan pungutan obyek pendapatan dan belanja desa ditetapkan

bersama antara Kepala Desa dan BPD.

3.3 Pelaku Pembangunan

Identifikasi Stakeholders (pelaku pembangunan) internal ini didasarkan

pada PP. No. 64 Tahun 1999/UU No. 22 Tahun 1999

20 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 21: Proposal KKN

3.4 Visi dan Misi Desa

Visi adalah gambaran tentang kondisi ideal yang diinginkan pelaku

pembangunan desa pada masa yang akan datang. Visi juga menunjukkan

bagaimana para pelaku pembangunan desa melihat, menilai atau memberi

predikat terhadap desanya pada masa yang akan datang.

Adapun visi dan misi yang ingin dicapai oleh Desa Branta tinggi dalam

pembangunan dan pengembangan wilayahnya adalah :

1. Visi

Visi Desa Branta Tinggi mampu mewujudkan kondisi yang aman, tertib,

makmur dan sejahtera yang didasari semangat religius, kegotong-royongan

dan profesionalisme pemerintahan desa dengan tidak meninggalkan adat-

istiadat dan budaya yang ada.

2. Misi

Untuk merealisasikan Visi Desa Branta Tinggi menjadi kegiatan nyata yang

secara langsung dapat dirasakan manfaatnya, diperlukan sebuah wahana yang

dapat menjembatani. Wahana tersebut dalam bentuk rumusan misi sebagai

berikut :

a. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan yang didasari

oleh semangat kegotong-royongan serta musyawarah untuk mufakat tanpa

meninggalkan nilai-nilai ketakwaan pada Tuhan Yang Maha Esa.

b. Mewujudkan pelayanan prima kepada masyarakat melalui peningkatan

kualitas manajemen pemerintahan desa berdasarkan prinsip demokrasi,

akuntable, transparan, desentralisasi dan keadilan.

c. Meningkatkan pengelolaan potensi desa untuk kesejahteraan masyarakat

desa.

21 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 22: Proposal KKN

d. Mengembangkan sistem produk unggulan.

e. Berperan aktif sebagai daerah penyangga pusat ibukota Kecamatan

Tlanakan dengan peningkatan kuantitas dan kualitas dari sarana dan

prasarana yang ada.

f. Meningkatkan ketertiban, keamanan dan ketentraman masyarakat desa.

g. Meningkatkan profesionalisme aparatur pemerintahan desa dalam

penyelenggaraan pemerintahan desa

h. Meningkatkan pengembangan jaringan usaha masyarakat

i. Meningkatkan pembangunan sarana dan prasarana umum untuk

kesejahteraan masyarakat desa tanpa meninggalkan potensi swadaya

masyarakat

j. Meningkatkan pengelolaan potensi desa secara profesional

k. Peningkatan pendidikan mental spiritual

l. Menjaga kelestarian tradisi serta adat istiadat yang berlaku di masyarakat

m. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat desa

Struktur Organisasi Pemerintahan Desa Branta tinggi

No Nama Alamat Jabatan

1 MAHRUS ALI Dusun Gedungan Kepala desa

2 SURA’I Dusun tengah Sekretaris desa

3 HARIRI, R Dusun Planggaran K. Pemerintah

4 JUMALI Dusun Gedungan K. Pembagunan

5 MAHMUD Dusun Planggaran K. Kesra

6 HENDRIYANTO Dusun Tengah K. Keuangan

7 HAIRUL ANWAR Dusun Tengah K. UMUM

8 JUNAIDI Dusun Planggaran Kadus

9 RAHMAN S Dusun Gedungan Kadus

10 RAZAK Dusun tengah Kadus

22 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 23: Proposal KKN

3.3.2 Plan of Action

Tabel 3.14 Plan of Action Kelompok

No KegiatanLatar

BelakangMasalah Tujuan Aktivitas

Asumsi PerencanaanPositif Negatif

1 Training motivation

Proses pembelajaran yang terjadi selama ini seringkali kering dari muatan-muatan yang mampu mengintegrasikan antara semangat belajar dan pola kerja siswa dalam kehidupan sehari-hari.

Rendahnya motivasi dan Sumber daya manusia

a. Peserta mampu bersikap hebat dalam menciptakan hubungan kerja yang harmonis.b. peserta akan lebih memahami arti dari setiap perjuangan untuk meraih sukses.c. peserta mampu menjadi pribadi hebat yang menjaga sikap hebat dalam menghasilkan kinerja maksimal.

I. Peserta dikenalkan tentang pengertian motivasi dan urgensinya, langkah-langkah perencanaan dan bagaimana menggapai satu tujuan.II. Diskusi dan sharing bersama.

Peserta merasa termotivasi dan sedikit terhibur, karena proses training ini dilaksanakan melalui pendekatan partisipatif dan enjoyable learning.

Tidak semua peserta mampu merealisasikan hasil proses pelatihan secara kontinuitas dan inovatif.

2 Gambar perspektif

Dengan memberikan

Dalam system pengajaran di

Tujuan :Siswa diharapkan

Season IMengenalkan

Dengan adanya Traning ini siswa

Karena menggambar

23 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 24: Proposal KKN

keterampilan menggambar terutama menggambar perspektif, siswa diharapkan dapat mengembangkan daya kreatifitas siswadalam mendesain.

MA tempat kami melakukan traning , kurikulum seni tidak di singgung di kelas 3 MA , lebih ditekankan kurikulum yang sifatnya ilmu pasti, dan kurang member ruang untuk siswa berkreatifitas

dapat mengembangkan daya kreatifitas melalui seni menggambar perspektif, dan dapat mengasah otak kanan mereka sehingga otak kiri dan otak kanan berjalan seimbang.

apa itu seni dan apa itu ilmuMemberikan motivasi untuk mengembangkan daya seni cipta mereka Season IIMengenalkan danmMemberikan traning dalam bidang mengambar Perspektif.

yang memiliki jiwa seni mendapatkan wadah untuk mengapresiasikan karya mereka

perspespektif merupakan hal baru bagi mereka , tidak semua siswa memberikan antusias yang sama terhadap traning ini.

3 Konsultasi Kesehatan dan Gizi Gratis

Kurangnya ;pengetahuan masyarakat tentang pentingnya gizi dan kesehatan, mengakibatk

Terjadi beberapa kasus malnutrisi pada Balita dan Prevalensi Penyakit Degeneratif yang cukup

Mengetahui status kesehatan dan gizi penduduk Desa Branta Tinggi, khususnya pada usia produktif, dan memberi penyuluhan

Mengadakan pengukuran Antropometri, yang meliputi TB, BB, Tensi, dan konsultasi

Dapat mengetahui status gizi dan kesehatan warga, sekaligus meningkatkan pengetahuan warga tentang pentingnya

Tidak punya sisi negatif

24 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 25: Proposal KKN

an terjadinya gangguan gizi dan rawan dan tingginya penyakit degenerative.

tinggi terkait dengan pola makan yang kurang baik.

tentang pentingnya kesehatan

kesehatan. kesehatan melalui konsultasi Gizi Gratis.

25 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 26: Proposal KKN

BAB IV

DINAMIKA PROSES AKSI

4.1 Mapping

Mapping adalah pemetaan wilayah dengan menggambarkan kondisi

wilayah (Desa, Dusu, RT, Wilayah yang lebih luas) bersama masyarakat. Di

bawah ini adalah dokumentasi hasil dari mapping yang telah dilakukan.

Sedangkan mapping wilayah Desa Branta Tinggi, dapat dilihat pada lampiran.

Gambar 1 dan 2. Mapping bersama

staf guru dan warga

4.2 Field Note

Catatan lapangan yang telah kami lakukan di 3 Dusun, yaitu :

Kegiatan : Wawancaraa

Lokasi : Rumah Penduduk

Tema : Kondisi kesehatan, sosial, dan perekonomian.

Nara Sumber : Pak Rahman Sodiq

Tgl/Waktu : Sabtu, 25 Juli 2009/ jam 10.00 WIB.

Sebagian besar wilayah Dusun Tengah terletak di daerah yang cukup

strategis, karena banyak yang terletak di tepi jalan utama. Sehingga akses ke pusat

pendidikan, kesehatan, dan pasar mejadi lebih mudah. Sebagian besar penduduk

di Dusun Tengah berprofesi sebagai petani Tembakau. Jarak pasar dan puskesmas

yaitu ± 500 meter. Di Dusun Tengah terdapat 2 SD, 2 MT S, MA dan MTS

sebanyak 1 buah. Organisasi Kemasyarakatan yang ada di Dusun Tengah, yaitu :

26 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 27: Proposal KKN

PKK, LKMD, Pengajian, dan tahlilan rutin. Desa Branta Tinggi merupakan salah

satu Desa Siaga, hal ini dibuktikan salah satunya dengan diadakannya Posyandu

secara rutin dan teratur.

Gambar 3 dan 4 wawancara dengan narasumber sebagai bahan Field Note

4.3 Transect ( Transektor )

Transect dalam bahasa Inggris adalah cross section yang berarti melintas

suatu daerah, menelusuri, atau potong kompas. Secara terminologi transect adalah

kegiatan yang dilakukan oleh tim PRA () dan Nara Sumber Langsung untuk

berjalan menelusuri suatu wilayah untuk mengetahui tentang kondisi fisik seperti

tanah, tumbuhan, dan kondisi sosial seperti kegiatan sosial masyarakat. Di bawah

ini kami sajikan hasil Transect yang telah dilakukan di 3 Dusun :

Gambar 5 dan 6

Transek yang dilakukan bersama warga

27 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 28: Proposal KKN

Hasil Transek Dusun Tengah

Faktor Aspek

Tata guna lahan

Perumahan dan pekarangan Sawah Sungai

Kondisi tanah

Kering kering dan agak tandus pasir hitam

Jenis tanah lempung hitam dan kuning tanah lempung hitam dan kuning

Jenis tanaman

Pohon Mahoni, Pisang, Pepaya, Jati Padi dan Tembakau -

yang tumbuh Pohon Soekarno, Kayu Biru

Manfaat Pohon Jati dimanfaatkan kayu dan daunnya

Padi dimanfaatkan untuk kebutuhan keluarga

Belum dapat dimanfaatkan

Pepaya dan Pisang untuk keperluan sehari hari

Tembakau sebagai komoditas utama

secara maksimal

Pohon Mahoni untuk penghias karena airnya asin

Masalah Suplai Air bersih kurang memadai Sawah Tadah Hujan, sehingga suplai air cukup singkat

Air dari sungai belum dapat dimanfaatkan secara optimal, karena airnya masih asin

28 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 29: Proposal KKN

Jalan Desa masih banyak yang rusak Kurangnya irigasi akibat

sumber air sangat terbatas Proses Pemupukan

kurang memadai, karena dana minim

Tindakan yang

Telah dilakukan perbaikan jalan oleh pemerintah tapi belum merata

Adanya usaha pemupukan untuk meningkatkan hasil, walaupun mahal

telah dilakukan

Adanya pergantian musim tanam untuk memaksimalkan fungsi sawah

Harapan Suplai air memadai untuk kebutuhan Irigasi dapat dilakukan secara teratur, tanpa menunggu musim hujan

Air Sungai dapat dimanfaatkan

Adanya banyak sumber mata air tawar Panen melimpah untuk memenuhi kebutuhan hidup Dilakukan pengeboran untuk mencari

sumber mata air baru Pemasaran Tembakau

yang baik dan menguntungkan

maupun pertanian

Potensi Penanaman Jati mempunyai prospek cerah karena mempunyai

Perhatian masyarakat sangat tinggi,

Air Sungai dapat menjadi

29 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 30: Proposal KKN

relasi dengan Unijoyo hal ini dibuktikan dengan adanya Usaha Kelompok Tani

potensi utama apabila ada

Perhatian masyarakat sangat tinggi, utk pengadaan Bibit dan pupuk

teknologi yang dapat

hal ini dibuktikan dengan adanya Usaha Kelompok Tani

Potensi utama merupakan tanaman bakau

mengubah air asin menjadi

utk pengadaan Bibit dan pupuk air payau atau bahkan tawar

Dusun Planggaran, Desa Branta Tinggi, Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan | 27 Juli 2009Affandi – Arif – Romi – Mamak

Tata guna lahan Pemukiman dan pekarangan

Sawah Sungai Tegalan

Kondisi tanah Tanah liat dan kerikil Tanah lempung, kering, infiltrasi rendah

Lempung, kering di musim kemarau

Kering

Jenis vegetasi tanaman Lembang, Mangga, Pepaya, Pisang, Jambu air

Tembakau, Jagung, Kedelai, Timun

Bambu Lembang, Mimba, Bambu, Singkong, Akasia, Kamboja

Manfaat Mendirikan bangunan, penampungan air (tong/ sumur tampung)

Pertanian untuk penghasilan utama penduduk, kolam irigasi

Untuk pengarian, menampung air bor pada musim kemarau

Gembala ternak sapi/kambing, satu-satunya sumber bor air utama untuk seluruh desa, masjid, tpu

30 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 31: Proposal KKN

Masalah Jalan desa masih banyak yang rusak; sebagian warga tidak ikut serta berlangganan air bor karena kontra pemerintahan desa

Tanah kering, keras, tandus, pecah, kekurangan air, kekurangan nutrisi; kualitas pertanian kurang baik; harga hasil pertanian masih belum mampu mengangkat ekonomi rakyat; ketersediaan pupuk kurang memadai

Sebagian berupa air asin; sungai selalu kering menunggu aliran dari bor desa Gugul atau hujan

Musim kemarau Tanah kering sehingga tanaman untuk pakan ternak berkurang

Tindakan yang telah dilakukan

Perbaikan jalan dengan cara pemberian tanah makadam

Pemberian pupuk organik untuk memperbaiki tekstur dan struktur tanah;Memanfaatkan air secara maksimal

Memanfaatkan sungai sebagai penampung air

Melakukan pertanian tumpang sari; untuk pakan ternak

Harapan Jalan akses desa lebih baik

Produktifitas pertanian meningkatPemanfaatan air semaksimal mungkin sehingga dapat mencukupi kebutuhan dilahan

Sungai lebih produktif walaupun di musim kemarau

Selain hasilnya dapat digunakan untuk kebutuhan pokok, dan limbahnya dapat juga dapat digunakan untuk pakan ternak

Potensi Ada kemauan warga untuk maju;Banyak kotoran ternak yang dapat digunakan

Banyaknya lahan yang kosongAdanya pengeboran air baru yang dapat

Air asin dapat disuling secara langsung

Untuk tanaman kebun seperti singkong, pisang dsb.

31 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 32: Proposal KKN

untuk pupuk digunakan untuk lahan pertanian

32 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 33: Proposal KKN

4.4 Diagram Venn

Diagram Venn merupakan teknik untuk melihat hubungan masyarakat

dengan lembaga ayang terdapat di Desa.

4.5 Hasil Analisi Pohon Masalah dan Harapan

Di bawah ini kami sajikan hasil analisa pohon masalah yang telah kami

susun, kemudian kamik sajikan hasilnya dalam tabel di bawah ini, sehingga kita

dapat menegetahui masalah masalah apa saja yang terjadi di Desa Branta Tinggi.

33 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 34: Proposal KKN

DAFTAR KEBUTUHAN MASYARAKAT

DESA BRANTA TINGGI

(Hasil Penggalian Gagasan di Dusun dan Kelompok)

MASALAH PENYEBAB POTENSI

ALTERNATIF

PEMECAHAN

MASALAH

USULAN

KEGIATAN

- Pembuangan air limbah rumah tangga kurang memadai

- Jalan dipemukiman masih jalan tanah

- Jalan becek dan licin jika hujan

- Jalan rusak parah

- Penerangan jalan raya dan kampung kurang

- Penyediaan air bersih kurang

- Sarana/prasarana

- Saluran pembuangan kurang

- Masyarakat tidak mampu membiayai pembangunan dan perbaikan jalan sendiri

- Tidak ada LPJU

- Jaringan air bersih masih terbatas

- Daerah dekat pantai

- Lokasi jalan panjang- Tenaga kerja banyak

- Daerah strategis

- Pemukiman padat- Sudah ada jaringan

PDAM

- Sekolah banyak

- Penambahan saluran pembuangan air limbah

- Penambahan dan peningkatan jalan

- Pemberian LPJU

- Penambahan pelanggan PDAM dan penambahan jaringan air bersih

- Pembuatan sumur bor

- Pembangunan Saluran pembuangan limbah di dusun Gedongan dan Tengah

- Jalan Rabatan

- Jalan Makadam

- Peningkatan Jalan menjadi jalan aspal

- Pemasangan

34 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 35: Proposal KKN

pendidikan kurang memadai

- Masyarakat kekurangan tempat ibadah

- Usaha kecil kurang berkembang

- Nelayan masih tradisional

- Banyak gedung sekolah yang rusak

- Tempat peribadatan rusak

- Kekurangan modal- Keterampilan terbatas- Akses informasi pasar

kurang

- Kekurangan modal- Terbatasnya peralatan

penangkapan ikan- Cara pengkapan ikan

masih tradisional

- Siswa banyak- Lembaga pendidikan

terorganisasi

- Penduduk agamis

- Peluang pasar terbuka- UKM banyak

LPJU

- Pembangunan jaringan air bersih

- Pengeboran sumur tanah

- Rehab SDN Branta Tinggi I dan II

- Rehab Madrasah Nurul Jadid

- Rehab Musholla Al-Falah

- Penyediaan modal kerja

- Pelatihan peningkatan keterampilan

- Penguatan kelompok usaha kecil

35 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 36: Proposal KKN

- Pelatihan bagi nelayan.

- Pengadaan sarana/prasarana penangkapan ikan

36 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 37: Proposal KKN

4.6 Matrix Ranking

Matrix Ranking adalah suatu teknik PRA yang digunakan untuk meganalisa dan membandingkan topik yang telah

diidentifikasi dalam bentuk ranking.

MATRIK SWOT

EKSTERNAL

INTERNAL

PELUANG (O)

1. Lembaga kemasyarakatan desa banyak 2. Tersedianya potensi desa 3. Letak desa strategis 4. Daya dukung lembaga kemasyarakatan desa tinggi 5. Kebijakan yang berorientasi pembangunan desa 6. Daerah penyangga Ibukota Kabupaten …7. Tingginya tingkat toleransi antar umat beragama

ANCAMAN (T)

1. Angka pengangguran tinggi 2. Pengaruh informasi dan perilaku negatif 3. Sifat kritis yang destruktif

KEKUATAN (S)

1. Aparatur Pemerintah Desa yang akomodatif 2. Pengalaman Aparatur Pemerintah Desa dalam

mengelola administrasi 3. Hubungan antar karyawan/staf pemerintahan

desa yang harmonis 4. Tersedianya sarana dan prasarana penunjang

pelaksanaan tugas administrasi desa5. Hubungan struktural dan fungsional antar

lembaga desa berjalan baik 6. Responsibility terhadap masalah 7. Motivasi maju tinggi

1. Memanfaatkan Desa … sebagai daerah penyangga Ibukota kabupaten dengan pengelolaan potensi dan memanfaatkan peluang yang ada

2. Memotivasi lembaga kemasyarakatan untuk berpartisipasi dalam membangun Desa …

3. Optimalisasi sarana dan prasarana desa untuk menunjang pembangunan desa

1. Akses informasi tentang lowongan pekerjaan untuk mengatasi pengangguran

2. Meningkatkan koordinasi antar aparatur untuk mengatasi informasi dan perilaku negatif

3. Respon terhadap masalah dipercepat guna penanggulangan informasi yang salah dan menyesatkan

4. Mendorong terbentuknya lembaga perekonomian desa

37 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 38: Proposal KKN

KELEMAHAN (W)

1. Pelayanan masyarakat (Public Service) kurang optimal

2. Pendapatan aparatur pemerintahan desa rendah 3. Kurangnya koordinasi antar lembaga desa 4. Kurangnya transparansi antar aparatur desa 5. Jumlah karyawan aparatur desa kurang

1. Peningkatan pendapatan aparatur pemerintah desa 2. Optimalisasi koordinasi antar lembaga

kemasyarakatan desa dalam pelaksanaan pembangunan

3. Membangun sistem kontrol pelayanan publik 4. Penambahan aparatur pemerintah desa

1. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia dengan terlibat aktif di pelatihan-pelatihan

2. Mengelola segala kuantitas potensi menjadi berkualitas

3. Membuka akses informasi seluas-luasnya untuk peningkatan Sumber Daya Manusia

4. Menanamkan kesadaran tentang arti pentingnya pengelolaan Sumber Daya Manusia yang berdaya

KELEMAHAN (W)

6. Pelayanan masyarakat (Public Service) kurang optimal

7. Pendapatan aparatur pemerintahan desa rendah 8. Kurangnya koordinasi antar lembaga desa 9. Kurangnya transparansi antar aparatur desa 10. Jumlah karyawan aparatur desa kurang

5. Peningkatan pendapatan aparatur pemerintah desa 6. Optimalisasi koordinasi antar lembaga

kemasyarakatan desa dalam pelaksanaan pembangunan

7. Membangun sistem kontrol pelayanan publik 8. Penambahan aparatur pemerintah desa

5. Meningkatkan kemampuan Sumber Daya Manusia dengan terlibat aktif di pelatihan-pelatihan

6. Mengelola segala kuantitas potensi menjadi berkualitas

7. Membuka akses informasi seluas-luasnya untuk peningkatan Sumber Daya Manusia

8. Menanamkan kesadaran tentang arti pentingnya pengelolaan Sumber Daya Manusia yang berdaya

38 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 39: Proposal KKN

BAB V

Refleksi Teoretis dan Rekomendasi

5.1 Refleksi Teoretis Teknologi Tepat Guna

Dalam penyusunan Laporan KKN ini, kami merekomendasikan 1 jenis

Teknologi Tepat Guna (TTG) Aplikatif dan 1 TTG yang baru direncanakan untuk

direkomendasikan.

TTG yang sudah diaplikasikan, antara lain :

Kecap Ikan

Kecap ikan merupakan produk olahan perikanan yang dapat meningkatkan

ekonomi masyarakat desa Branta Tinggi. Hal tersebut dapat dilihat dari potensi

perikanan yang ada di sini, diantaranya potensi ikan yang tidak memiliki nilai

ekonomis tinggi bagi masyarakat. Dengan pengolahan kecap ikan ini maka nilai

ekonomi dari produk tersebut akan meningkat. Selain itu, pengolahan ,kecap ikan

dengan skala “Home Indistry” maka akan meningkatkan ekonomi keluarga karena

desa Branta Tinggi merupakan salah satu dari sekian desa dengan status siaga di

Kabupaten Pamekasan.

Tujuan :

1. Untuk meningkatkan nilai ekonomi dari ikan yang kurang diminatai

olelh konsumen

2. Untuk membantu meningkatkan ekonomi keluarga, dengan pengolahan

kecap ikan skala produksi rumahan

Sedangkan TTG yang masih dalam tahap Rekomendasi, yaitu :

Destilator Tenaga Surya ( Solar Energy ) Untuk Memproduksi Air

Tawar Dari Air Asin di Desa Branta Tinggi Kecamatan Tlanakan

Kabupaten Pamekasan.

Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh data kemampuan destilator

tenaga surya dalam memproduksi air tawar dari air laut, meliputi data kuantitas,

kualitas, jumlah orang yang dapat dilayani dan efisiensi destilator. Jenis penelitian

yang dilaksanakan adalah eksperimen semu (quasi experimental) menggunakan

model destilator tenaga surya. Bahan baku berupa air laut yang diambil dari

39 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 40: Proposal KKN

samudera Hindia. Penelitian ini direncanakan dilaksanakan di desa Branta Tinggi,

Kecamatan Tlanakan, Kabupaten Pamekasan. Menurut perhitungan air tawar yang

dihasilkan adalah 3,866 liter/hari/m2. Kualitas air tawar yang dihasilkan memiliki

kadar garam 0,00 mg/l (0%), yang berarti destilator memiliki efisiensi removal

100%. Jumlah orang yang dapat dilayani oleh destilator tenaga surya ukuran 1m2

adalah 1,55 orang (untuk pemenuhan air minum mutlak) atau 0,65 orang (untuk

pemenuhan kebutuhan air bersih perdesaan).

Tujuan Umum :

Menghasilkan air tawar untuk mencukupi kebutuhan sehari hari dari

penyulingan air asin

Tujuan Khusus :

- Kuantitas air tawar yang dihasilkan destilator tenaga surya (liter / hari

dan liter/M2 luas ruang pemanas distilator)

-. Jumlah orang yang dapat dilayani dengan sebuah destilator tenaga surya

(orang)

-. Kualitas air tawar yang dihasilkan destilator tenaga surya ( mg/l kadar

garam)

-. Penurunan kadar garam pada model destilator tenaga surya dimaksud

(%)

40 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 41: Proposal KKN

BAB VI

Kesimpulan dan Saran

6.1 Kesimpulan

Kesimpulan yang diperoleh dari hasil KKN BDMB ini adalah :

1. Masalah yang ditemukan dari kegiatan KKN BDMB ini sangat kompleks,

namun masalah utama yang menjadi akar permasalahan utama di Desa Branta

Tinggi adalah kesulitan dalam penyediaan air bersih bagi kebutuhan warga,

pola pikir masyarakat dalam hal tertentu masih sulit diubah, dan akses

pelayanan kesehatan yang cukup jauh.

2. Potensi yang dimiliki Desa Branta Tinggi, antara lain : Penanaman Pohon

Jati yang cukup memiliki prospek cerah karena bekerja sama dengan Unijoyo,

potensi lain yang dimiliki antara lain potensi Geografis, Potensi SDA, potensi

SDM, dan Potensi Sarana dan Prasarana.

3. Kelemahan yang dimiliki Desa Branta Tinggi, antara lain : terbatasnya

sumber air bersih yang mampu memenuhi kebutuhan warga sekitar, banyak

pengangguran, sarana dan prasarana transportasi yang kurang memadai,

usaha kecil masih sulit berkembang karena terbatasnya link.

4. Teknologi Tepat Guna yang direkomendasikan untuk Desa ini antara lain,

Pembuatan Kecap Ikan sebagai sarana wirausaha dan Destilator Tenaga Surya

untuk mengubah \Air Laut menjadi Air Tawar.

6.2 Saran

Setelah melakukan analisa tentang Desa ini, maka penulis juga memberikan

beberapa saran yang semoga bermanfaat bagi kepentingan dan kemajuan Desa ini,

antara lain :

1. Diadakan berbagai macam pelatihan dan penyuluhan, khususnya yang terkait

dengan bidang Pendidikan agar dapat meningkatkan kualitas SDM Desa

Branta Tinggi di masa yang akan datang.

2. Adanya Kebijakan dari Kementerian Daerah Tertinggal dalam upaya

mempercepat kemajuan Desa Tertinggal, salah satunya antara lain dengan

41 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 42: Proposal KKN

adanya berbagai bantuan Teknologi Tepat Guna seperti Destilator yang

diharapkan dapat mengatasi kesulitan air bersih bagi warga.

3. Peningkatan pemerataan pembangunan daerah demi mempercepat kemajuan

daerah tertinggal

4. Adanya KKN Berkelanjutan dengan program yang jelas dan terarah demi

meningkatkan kemajuan dan kesejahteraan masyarakat Indonesia, khususnya

pada daerah daerah tertinggal

42 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 43: Proposal KKN

Lampiran 1 Peta Desa Branta Tinggi

43 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 44: Proposal KKN

Lampiran 2 Peta Dusun Gedongan, Desa Branta Tinggi

44 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 45: Proposal KKN

Lampiran 3 Peta Dusun Gedongan, Desa Branta Tinggi

45 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009

Page 46: Proposal KKN

Lampiran 4 Peta Dusun Tengah, Desa Branta Tinggi

46 Laporan KKN-BDMB Branta Tinggi 2009