PROPOSAL KEGIATAN PELATIHAN MANAJEMEN...

5

Click here to load reader

Transcript of PROPOSAL KEGIATAN PELATIHAN MANAJEMEN...

Page 1: PROPOSAL KEGIATAN PELATIHAN MANAJEMEN …preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-csr.pdf · tersebut diatas membuat fobia sejumlah kalangan terutama pelaku usaha swasta

PROPOSAL KEGIATAN

PELATIHAN MANAJEMEN CORPORATE SOCIAL RESPONSIBILITY (CSR) DAN

COMMUNITY DEVELOPMENT

PT. CROWN CRACKERS

Jl. Rungkut Industri IV/5-11(031)8438297 – 8432117 Fax : 8439159

http://preindo.com

Page 2: PROPOSAL KEGIATAN PELATIHAN MANAJEMEN …preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-csr.pdf · tersebut diatas membuat fobia sejumlah kalangan terutama pelaku usaha swasta

1. Judul Kegiatan

Pelatihan manajemen corporate social responsibility (CSR) dan community development.

2. Latar Belakang

Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau biasa disebut Corporate Social Responsiblity (CSR), merupakan suatu upaya sungguh-sungguh dari perusahaan untuk meminimumkan dampak negatif dan memaksimumkan dampak positif operasinya dalam ranah ekonomi, sosial dan lingkungan terhadap seluruh pemangku kepentingannya (stake holder), untuk mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

CSR sebagai bagian dari pertanggungjawaban social profitable company kepada stakeholder eksternal perlu di manajemen dengan baik dan tepat, sehingga dihasilkan dampak yang meningkatkan barnding maupun positioning perusahaan, khususnya di era global yang menekankan perlunya perusahaan yang ramah lingkungan. Selain itu, manajemen CSR harus mampu juga memberikan dampak positip terhadap stakeholder internal, dimana salah satunya adalah CSR haruslah sesuai dengan value chain operasional perusahaan.

Disisi lain, mengingat bahwa CSR adalah merupakan kewajiban yang harus dilaksanankan perusahaan sebagaimana amanat UU No 40/2007 bab V pasal 74, maka “expenses” tersebut harus dikelola dan di manajemen, sehingga memberikan dampak positip bagi sustainability perusahaan dimasa mendatang. Pola pikir inilah yang membuat manajemen CSR menjadi tidak sekedar Charity Program, tetapi harus menjadi “alat” marketing yang powerfull.

Mengingat pelaksanaan CSR haruslah dipertanggungjawabkan, maka komponen penting lainnya adalah bagaimana membuat Laporan Keberlanjutan (Sustainability Report)yang lebih komprehensif (tidak hanya sekedar laporan keuangan), sehingga dapat dibuktikan akan mendukung strategi perusahaan dan dapat menunjukkan komitmen mereka terhadap pembangunan yang berkelanjutan (sustainable development) dari area geografis sasaran penjualan/operasional perusahaan.

3. Penjelasan CSR

Corporate Social Responsibility (CSR) ialah sebuah pendekatan dimana perusahaan mengintegrasikan kepedulian sosial di dalam operasi bisnis mereka dan dalam interaksi mereka dengan para stakeholder berdasarkan prinsip kemitraan dan kesukarelaan (Nuryana, 2005)

Menurut Zadek, Fostator, Rapnas CSR adalah bagian yang tidak terpisahkan dari strategi bersaing jagka panjang yang berorientasi pada avokasi pendampingan & kebijakan publik.

http://preindo.com

Page 3: PROPOSAL KEGIATAN PELATIHAN MANAJEMEN …preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-csr.pdf · tersebut diatas membuat fobia sejumlah kalangan terutama pelaku usaha swasta

CSR (Program Corporate Social Reponsibility) merupakan salah satu kewajiban yang harus dilaksanakan oleh perusahaan sesuai dengan isi pasal 74 Undang-undang Perseroan Terbatas (UUPT) yang baru. Undang-undang ini disyahkan dalam sidang paripurna DPR.

Dalam pasal 74 ayat 1 diatur mengenai kewajiban Tanggungjawab sosial dan lingkungan bagi perseroan yang menangani bidang atau berkaitan dengan SDA, ayat 2 mengenai perhitungan biaya dan asas kepatutan serta kewajaran, ayat 3 mengenai sanksi, dan ayat 4 mengenai aturan lanjutan. Ketiga, Undang-Undang No.25 Tahun 2007 tentang Penanaman Modal. Pasal 15 (b) menyebutkan bahwa “Setiap penanam modal berkewajiban melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan”.

Namun UU ini baru mampu menjangkau investor asing dan belum mengatur secara tegas perihal CSR bagi perusahaan nasional. Tentu saja kedua ketentuan undang-undang tersebut diatas membuat fobia sejumlah kalangan terutama pelaku usaha swasta lokal. Apalagi munculnya Pasal 74 UU PT yang terdiri dari 4 ayat itu sempat mengundang polemik. Pro dan kontra terhadap ketentuan tersebut masih tetap berlanjut sampai sekarang. Kalangan pelaku bisnis yang tergabung dalam Kadin dan Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) yang sangat keras menentang kehadiran dari pasal tersebut.

Jika ditarik pada berbagai pengertian di atas maka CSR merupakan komitmen perusahaan terhadap kepentingan pada stakeholders dalam arti luas dari sekedar kepentingan perusahaan belaka. Dengan kata lain, meskipun secara moral adalah baik bahwa perusahaan maupun penanam modal mengejar keuntungan, bukan berarti perusahaan ataupun penanam modal dibenarkan mencapai keuntungan dengan mengorbankan kepentingan-kepentngan pihak lain yang terkait.

4. Tujuan Kegiatan

- Meningkatkan pemahaman tentang bagaimana tim CSR perusahaan memahami konflik kepentingan dengan menerapkan konsep kepuasan stakeholder masyarakat

- Meningkatkan ketrampilan dalam menerapkan manajemen CSR yang meliputi perencanaan strategis CSR dalam Strategy Map perusahaan, implementasi program, dan evaluasi keberhasilannya

- Meningkatkan ketrampilan dalam membuat laporan CSR yang bersifat sustainable development.

5. Sasaran Kegiatan

Pelatihan ini ditujukan bagi Manajer, Supervisor, Team Leader, dan Staff bagian Humas, PKBL, Community / External Relations, Internal Auditor atau siapa saja yang terlibat dalam pekerjaan CSR, ComDev dan PKBL.

6. Materi

- Ruang lingkup manajemen CSR- Stakeholder Satisfaction dan pengembangannya- Konsep CSR, Konsep Comdev, Konsep charity program- Pengembangan konsep CSR ke CSm (Customer Social Mangement)

http://preindo.com

Page 4: PROPOSAL KEGIATAN PELATIHAN MANAJEMEN …preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-csr.pdf · tersebut diatas membuat fobia sejumlah kalangan terutama pelaku usaha swasta

- Identifikasi dan penyusuna program CSR- Pengembangan KPI CSR- Studi kasus keberhasilan dan kegagagalan CSR

7. Kriteria Keberhasilan

Adapun kriteria keberhasilan pelatihan ini, adalah sebagai berikut :

Pada sesi akhir peserta harus mengajukan pertanyaan untuk memastikan bahwa hasil

pembelajaran dapat diimplementasikan dalam dunia kerja.

8. Bentuk Metode

Pelatihan ini diselenggaran secara inhouse dengan durasi 3 hari (24 jam pertemuan efektif). Materi pelatihan disampaikan dengan menggunakan metode interaktif, dimana peserta dikenalkan kepada konsep, diberikan contoh aplikasinya, berlatih menggunakan konsep, mendiskusikan proses dan hasil latihan. Selain penyampaian materi di dalam kelas, peserta juga akan diajak untuk mengamati permasalahan yang terjadi di lapangan. Evaluasi pada akhir pelatihan mencakup penilaian terhadap instruktur, materi training, manfaat & efektifitas training serta rekomendasi dari peserta.

9. Percobaan dan Revisi

Tahap percobaan ini dilakukan 1 minggu sebelum pelatihan dimulai.Diikuti oleh perwakilan 2 orang departemen.Dilakukan untuk mengevaluasi apakah rancangan pelatihan ini sudah efektif dan efisien sebelum nantinya dilakukanpelatihan yang sebenarnya.

10. Waktu dan Tempat

Pelatihan ini diselenggarakan selama 3 hari, ditempat yang ditunjuk/disiapkan oleh perusahaan. (Waktu dan tempat pelaksanaan dapat disesuaikan dengan agenda perusahaan)

11. Instruktur

IR. Arman Hakim Nasution,MEng dan Tim

Praktisi dan ahli CSR dan Community Development

http://preindo.com

Page 5: PROPOSAL KEGIATAN PELATIHAN MANAJEMEN …preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-csr.pdf · tersebut diatas membuat fobia sejumlah kalangan terutama pelaku usaha swasta

12. Penutup

Demikian Proposal Kegiatan Pelatihan manajemen corporate social responsibility

(CSR) dan community development ini kami buat. Kami sebagai panitia, menyadari bahwa

kegiatan ini tidak akan berjalan dengan lancar tanpa adanya perhatian, dukungan, kerja

sama, dan bantuan dari semua pihak yang terkait. Semoga kegiatan ini terlaksana dengan

sebaik – baiknya dan dapat menjadikan semua pihak mengerti dan menyadari manfaat

kegiatan ini sehingga nantinya dapat diimplementasikan dalam dunia kerja. Akhir kata, atas

perhatian, dukungan, kerja sama dan bantuan yang pihak terkait kami berikan ucapkan

terima kasih.

Lembar Pengesahan

Ketua Departemen HRD Ketua Panitia

Ari Rahardian Fajar Prasetyo

Menyetujui,Direktur Utama

PT. CROWN CRACKERS

Nanda ika W, ST, MT

http://preindo.com