OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI...

30
PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENTSIAL DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA HOTEL ADIPURA KOTA JAMBI OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JAMBI http://preindo.com 1

Transcript of OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI...

Page 1: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

PENERAPAN INFORMASI AKUNTANSI DIFERENTSIAL

DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN INVESTASI PADA

HOTEL ADIPURA KOTA JAMBI

OLEH :

RIAN FITRA APRIANDI

C1C008031

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS JAMBI

http://preindo.com     1  

Page 2: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

DAFTAR ISI

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang masalah.... ..............................................................................3

1.2 Identifikasi masalah........................................................................................5

1.3 Batasan masalah..............................................................................................5

1.4 Rumusan masalah............................................................................................5

1.5 Tujuan penelitian..............................................................................................6

1.6 Manfaat penelitian............................................................................................6

BAB II LANDASAN TEORITIS

2.1Uraian teoritis

2.2.1Pemgertiam informasi akuntansi manajemen....................................7

2.2.2 jenis-jenis informasi akuntansi manajemen........................................10

2.2.3 Manfaat akuntansi manajemen............................................................11

2.2 Pengertian dan jenis-jenis informasi..................................................................12

BAB III METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi dan objek.................................................................................................28

3.2 Sumber data ........................................................................................................28

3,3 technik pengumpulan data...................................................................................28

3.4 Metode analisis data ............................................................................................29

http://preindo.com     2  

Page 3: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

BAB I

PENDAHULUAN

1. 1. Latar Belakang Masalah

Dewasa ini informasi merupakan suatu komponen yang sangat penting bagi perusahaan karena

kunci sukses perusahaan sangat tergantung pada ketepatan keputusan yang diambil manajerial

berdasarkan informasi yang tersedia pada perusahaan yang bersangkutan.

Informasi akuntansi dibutuhkan oleh manajemen dari berbagai jenjang organsiasi untuk

menyusun rencana kegiatan perusahaan dimasa yang akan datang. Informasi akuntansi

manajemen sangat bermanfaat bagi manajemen terutama pada tahap penganalisaan

konsekuensi tiap alternative tindakan yang digunakan dalam pengambilan keputusan, sehingga

memungkinkan memilih alternative yang terbaik diantara alternatif tindakan yang

dipertimbangkan.

Salah satu fungsi penting manajemen adalah perencanaan. Dalam perencanaan, mereka

dihadapkan pada pengambilan keputusan yang menyangkut pemilihan berbagai macam

alternatif. Untuk memutuskan alternatif yang harus dipilih, mereka menghadapi ketidakpastian.

Oleh karena itu, manajemen memerlukan informasi yang dapat mengurangi ketidakpastian

yang mereka hadapi, sehingga memungkinkan mereka menentukan pilihan dengan baik atau

memperkecil kemungkinan kesalahan yang diakibatkan kesalahan informasi yang diterima

manajemen dalam pengambilan keputusan. Salah satu informasi yang penting yang diperlukan

sebagai dasar pengambilan keputusan dalam kegiatan operasional perusahaan terutama aspek

perencanaan dan pengendalian adalah informasi akuntansi manajemen.

Semakin berkembangnya perusahaan tentu membawa perubahan-perubahan, seperti bertambah

produk dan jasa yang ditawarkan dan dipasarkan, bertambahnya langganan, bertambahnya

pegawai, bertambahnya dana yang diperlukan untuk modal kerja dan investasi. Sehingga

dengan waktu, tenaga dan pikiran yang terbatas tidaklah memungkinkan akuntansi perusahaan

dapat menjalankan dan mengawasi aktivitas usahanya sendiri. Sebagai gantinya pimpinan

mendelegasikan sebagaian tugasnya kepada bawahan.

http://preindo.com     3  

Page 4: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

Sebagai akibat dari perubahan, yaitu dari sistem informasi yang didasarkan pada pengamatan

dan pelaksanaan sendiri aktivitas usaha ke sistem yang didasarkan atas laporan-laporan dari

bawahannya, atau dengan kata lain telah terjadi evaluasi diri sistem informasi yang informal

kepada sistim informasi yang formal.

Semakin besarnya kebutuhan dan informasi formal membawa konsekuensi perlunya setiap

perusahaan untuk selalu berupaya mengembangkan sisitem informasi yang dimilikinya

sehingga memungkinkan informasi yang cepat, tepat dan akurat dapat dihasilkan, yang

merupakan masukan yang sangat berharga bagi pimpinan perusahaan untuk mengelolanya.

Keputusan yang baik dapat dihasilkan oleh manajer pada setiap tingkat manajemen, apabila

tersedia informasi yang efisien, tepat dan langsung. Bagaimana suatu informasi yang disajikan

bagi para manajer itu tergantung pada baik buruknya sisitem informasi manajemen dari

perusahaan tersebut.

Dalam perusahaan, manajer bukan hanya menerima informasi tetapi juga pemberi informasi,

yaitu dalam bentuk perintah, petunjuk dan nasehat. Bagaimana informasi itu sampai pada

manajer, diolah menjadi suatu keputusan dan dikirimkan pada orang yang ada di dalam

perusahaan serta terakhir bagaimana umpan balik dari keputusan itu diterima. Semua ini dapat

dikatakan sebagai sistem informasi.

Dalam pemilihan usulan investasi, manajemen memerlukan informasi akuntansi diferenssial

sebagai salah satu dasar penting untuk menentukan pilihan investasi. Informasi akuntasi

diferrensial tersebut dimasukkan ke dalam suatu modal pengambilan keputusan yang berupa

metode penilaian investasi untuk memungkinkan manajemen memilih investasi terbaik di

antara alternatif investasi yang tersedia.

Berdasarkan uraian di atas, serta mengingat akan pentingnya sistim informasi akuntansi

manajemen dalam pengambilan keputusan sesuai dengan perkembangan zaman, serta dalam

situasi persaingan yang semakin tajam, maka penulis merasa tertarik untuk membahas lebih

lanjut dalam bentuk skripsi judul “Penerapan Informasi Akuntansi Manajemen Dalam

Pengambilan Keputusan Investasi Pada Hotel Adipura Kota Jambi

 

 

http://preindo.com     4  

Page 5: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

 

1. 2. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka dapat diidentifikasi

masalah sebagai berikut :

1. Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi manajemen sebagai dasar

pengambilan keputusan.

2. apakah dalam hal pengambilan keputusan investas,khususnya gedung untuk

pembukaan kantor kas perusahaan akan membeli atau menyewa gedung.

3. apakah informasi akuntansi manajemen memberikan informasiyang akurat dalam

pengambilan keputusan investasi.

 

1. 3. Batasan Masalah

Informasi akuntansi dapat digunakan untuk pengambilan keputusan investasi, baik investasi

dalam bentuk tanah, peralatan, gedung dan lain sebagainya. Hal ini dapat menyebabkan kesalah

pahaman dalam pembahasan dan karena adanya keterbatasan waktu, tenaga, serta pengetahuan

penulis, maka penulisan akan dibatasi pada penerapan informasi akuntansi manajemen dalam

pengambilan keputusan investasi gedung di hotel adipura

1. 4. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi dan batasan masalah di atas, maka rumusan masalah yang penulis

kemukakan adalah : “ apakah berdasarkan informasi akuntansi manajemen,perusahaan akan

menyewa atau membeligedung untuk membuka cabang barunya ”.

http://preindo.com     5  

Page 6: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

1. 5. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis efektivitas penggunaan informasi

akuntansi manajemen dalam pengambilan keputusaninvestsi gedung di dalam perusahaan,

sehigga perusahaan akan mengambil keputusan yang baik untuk altenatif apakah perusahaan

membeli atau menyewa gedung pada pembukaan cabang barunya.

1. 6. Manfaat Penelitian

Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Sebagai bahan masukan bagi penulis untuk menambah pengetahuan khususnya

mengenai peranan dan fungsi internal auditor.

2. Bahan masukan bagi perusahaan sebagai alternatif yang dapat membantu perusahaan

dalam mengatasi permasalahan mengenai internal audit.

3. Bahan masukan bagi penulis lain dalam melakukan penelitian sejenis, sehingga

penelitian yang dilakukan dapat lebih baik dari yang sudah ada.

 

 

 

 

 

 

 

 

 

 

http://preindo.com     6  

Page 7: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

 

BAB II

LANDASAN TEORI

2. 1. Uraian Teoritis

2. 1..1Pengertian Informasi Akuntansi Manajemen

pada dasarnya informasi akuntansi manajemen adalah suatu sistem yang berperan serta

membantu akuntansi di dalam melaksanakan transformasi data menjadi informasi, yang mana

informasi tersebut berguna sebagai bahan bagi manajemen untuk pengambilan keputusa.

Sebelum membahas pengertian informasi manajemen lebih lanjut terlebih dahulu dibahas

pengertian informasi dan akuntansi manajemen.

Pada dasarnya informasi merupakan fakta-fakta atau data yang telah mengalami proses yang

disebut dengan proses transformasi data sehingga menjadi informasi. Data merupakan bahan

baku yang belum diolah dan belum mempunyai nilai. Untuk itu data harus diolah sedemikian

rupa sehingga menjadi informasi yang mempunyai arti tersendiri sesuai dengan kegunaan

daripada informasi tersebut.

Bodnar dan Hopwood diterjemahkan oleh Amir Abadi Yusuf dan Rudi M. Tambunan (2001 :

hal. 1) menyatakan Informasi adalah data yang berguna yang diolah sehingga dapat dijadikan

dasar untuk mengambil keputusan yang tepat.

akuntansi merupakan proses pencatatan, pengelompokkan dan pengikhtisaran kejadian-

kejadian ekonomi dalam bentuk yang teratur dan logis dan tujuan menyajikan informasi

keuangan yang dibutuhkan untuk pengambilan keputusan”.

Akuntansi manajemen dapat dipandang dari dua sudut pandang yaitu akuntansi manajemen

sebagai salah satu tipe akuntansi dan akuntansi manajemen sebagai salah satu tipe informasi.

Akuntansi manajemen adalah informasi keuangan yang merupakan keluaran yang dihasilkan

oleh tipe akuntansi manajemen, yang dimanfaatkan terutama oleh pemakai intern organisasi.

Menurut Ahmad (2000 : hal. 4) “akuntansi manajemen adalah penerapan teknik-teknik dan

konsep yang tepat dalam pengelolaan data ekonomi historical yang diproyeksikan dari suatu

http://preindo.com     7  

Page 8: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

satuan usaha untuk membantu manajemen dalam penyususnan rencana untuk tujuan-tujuan

ekonomi yang rasional dan dalam membuat keputusan-keputusan rasional dengan suatu

pandangan kearah pencapaian tujuan tersebut”.

Dari defenisi di atas, dapat dibuat suatu gambaran mengenai proses akuntansi manejemen

hingga menjadi informasi yang dapat digunakan seorang manajer sebagai berikut :

1. Mengidentikasi

Identifikasi merupakan seleksi yang dilakukan terhadap transaksi dan kejadian-kejadian

ekonomi lainnya yang terjadi di perusahaan dalam rangka pelaksanaan operasinya. Supaya

dapat dilakukan tindakan akuntansi yang tepat yaitu bagaimana pencatatan dan

pengklasifikasiannya dalam pembukuan perusahaan.

1. Pengumpulan

Transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian ekonomi lainnya yang telah diidentifikasikan pada

tahap sebelumnya akan dikumpulkan dan selanjutnya akan dicatatat dan diklasifikasikan secara

konsisten.

1. Pengukuran

Pengukuran merupakan tindakan yang dilakukan untuk membandingkan transaksi dan

kejadian-kejadian ekonomi yang telah diproyeksikan akan terjadi dengan transaksi-transaksi

dan kejadian ekonomi yang terjadi sesungguhnya

1. Akumulasi

Akumulasi merupakan pengelompokkan transaksi-transaksi dan kejadian-kejadian ekonomi

pada tahap sebelumnya telah dikumpulkan, selanjutnya akan dijadikan berupa laporan

akuntansi keuangan secara konsisten.

1. Analisa

Dari hasil perbandingan di atas akan dapat dinilai tingkat keberhasilan yang dicapai

perusahaan, misalnya kalau terjadi perbedaan yang mneyolok antara budget dengan actual

http://preindo.com     8  

Page 9: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

maka akan dianalisa apa yang menyebabkan perbedaan tersebut sehingga dapat dilakukan

tindakan koreksi.

1. Penyajian dan Interpretasi

Penyajian dan interpretasi merupakan koordinasi data akuntansi dan perencanaan untuk

menyediakan informasi yang akan disajikan secara logis kepada pimpinan perusahaan untuk

digunakan sebagai dasar pengambilan keputusan.

1. Komunikasi

Komunikasi merupakan suatu proses pelaporan kejadian-kejadian ekonomi yang sudah

diikhtisarkan, baik kepada pihak eksternal maupun pihak internal. Untuk pihak eksternal,

informasi akuntansi yang disajikan berupa laporan akuntansi keuangan yang terdiri dari daftar

neraca, laporan laba rugi, arus kas dan catatan atas laporan keuangan. Laporan kepada

eksternal harus sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (SAK) sedangkan informasi yang

disajikan pihak internal tidak hanya terbatas kepada laporan keuangan pokok saja tetapi juga

informasi internal lainnya yang terjadi selama proses pelaksanaan operasi, misalnya : laporan

analisa laba kotor, laporan analisa penjualan produk, laporan penentuan Break Event Point

(BEP).

Agar dapat dipahami apa yang dimaksud dengan informasi akuntansi manajemen, maka

penulis mengutip beberapa defenisi berikut : “informasi akuntansi merupakan bagian yang

terpenting dari seluruh informasi yang diperlukan oleh manajemen. Informasi akuntansi

terutama berhubungan dengan data keuangan dari suatu perusahaan.

Menurut Nugroho Widjayanto (2001 : hal. 4) “sistem informasi akuntansi adalah susunan

berbagai formulir catatan peralatan termasuk komputer dan perlengkapannya serta alat

komunikasi tenaga pelaksanaannya dan laporan yang terkoordinasikan secara erat yang

didesain untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi yang dibutuhkan

manajemen”.

sistem informasi akuntansi manajemen adalah sistem informasi yang menghasilkan keluaran

(output) dengan menggunakan masukan (input) dan berbagai proses yang diperlukan untuk

memenuhi tujuan tertentu manajemen”.

http://preindo.com     9  

Page 10: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

Sistim informasi juga berperan sebagai pengaman harta kekayaan perusahaan. Dengan adanya

unsur-unsur pengendalian atau pengecekan dalam sistem akuntansi, berbagai kekurangan

penyimpangan dan kesalahan dapat dihindarkan atau dilacak sehingga dapat diperbaiki,

sedangkan informasi akuntansi manajemen dapat membantu manajer mengidentifikasi suatu

masalah, menyelesaikan masalah dan mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi manajemen

dibutuhkan dan digunakan dalam semua lingkup manajemen, meliputi perencanaan,

pengendalian, dan pengambilan keputusan selain itu kebutuhan akan informasi tidak terbatas

hanya pada organisasi manufaktur, namun digunakan pada semua organisasi, termasuk dagang

dan jasa.

2.2 Jenis-Jenis Informasi Akuntansi Manajemen

Baridwan (2001 : hal. 11) mengatakan jenis dari informasi akuntansi manajemen adalah

sebagai berikut :

1. Informasi akuntansi penuh (Full Cost Accounting Information)

2. Informasi akuntansi differensial (Differential Accounting Information)

3. Informasi akuntansi pertanggungjawaban (Responsilbility Accounting Information).

Pembahasan informasi akuntansi penuh selalu bersangkutan dengan objek informasi

(Information object atau information objective). Objek informasi dapat berupa produk,

keluarga produk, aktivitas, departemen, divisi atau perusahaan sebagai keseluruhan. Informasi

akuntansi penuh adalah seluruh aktiva, seluruh pendapatan yang diperoleh atau seluruh sumber

yang dikorbankan suatu objek informasi.

Informasi akuntansi differensial merupakan informasi akuntansi yang dihubungkan dengan

pemilihan alternatif. Informasi akuntansi differensial merupakan taksiran perbedaan aktiva,

pendapatan dan biaya dalam alternatif tindakan tertentu dibandingkan dengan alternatif

tindakan yang lain. Informasi akuntansi differensial mempunyai dua unsur pokok merupakan

informasi yang akan datang dan berbeda di antara alternatif yang dihadapi oleh pengambil

keputusan. Informasi ini diperlukan oleh manajemen untuk pengambilan keputusan mengenai

pemilihan alternatif tindakan yang terbaik di antara alternatif yang tersedia.

Informasi akuntansi pertanggungjawaban merupakan keluaran sitem akuntansi

pertanggungjawaban. Konsep informasi akuntansi pertanggungjawaban telah mengalami

http://preindo.com     10  

Page 11: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

perkembangan dengan metode pengendalian biaya yang digunakan dalam perusahaan. Dalam

sistem akuntansi pertanggungjawaban tradisional, informasi akuntansi pertanggungjawaban

merupakan informasi aktiva, pendapatan dan biaya yang dihubungkan dengan manajer yang

bertanggung jawab atas pusat pertanggungjawaban tertentu. Dalam activity based

responsilibility accounting system, informasi akuntansi pertanggungjawaban adalah informasi

aktiva, pendapatan dan biaya yang dihubungkan dengan aktivitas-aktivitas penambah dan

bukan penambah nilai.

2. 2.3 Manfaat Informasi Akuntansi Manajemen

Setiap jenis/tipe informasi akuntansi manajemen jika dihubungkan dengan tujuan dan pada

masa yang akan datang dan pada masa sekarang dapat digambarkan sebagai berikut :

Tabel II. 1

Tipe Informasi Akuntansi Manajemen dan Manfaatnya

Tipe Informasi Akuntansi

Manajemen (Aktiva,

Pendapatan dan Biaya)

Manfaat

Informasi Masa

Lalu

Informasi Masa Yang

Akan Datang

Informasi akuntansi Penuh

(Full accounting

information)

Pelaporan informasi

keuangan

Analisis kemampuan

menghasilkan laba

Jawaban atas

pertanyaan : berapa

biaya yang telah

dikeluarkan untuk

sesuatu?

Penyusunan Program

Penentuan harga jual

normal

Penentuan harga transfer

http://preindo.com     11  

Page 12: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

Penentuan harga jual

dalam cost type

contract

Penentuan harga jual

dalam perusahaan yang

diatur dengan peraturan

pemerintah

Informasi akuntansi

differensial

Tidak ada Pengambilan keputusan

pemilihan alternatif, baik

jangka pendek maupun

jangka panjang

Informasi akuntansi

pertanggungjawaban

Penilaian kinerja

manajer

Penyusunan anggaran

Sumber : Mulyadi (2001 : hal. 18)

2. 2 4 Pengertian dan Jenis-Jenis Investasi

a) Pengertian Investasi

Menurut Ikatan Akuntan Indonesia (2004 : No. 13 paragrap 03) “investasi adalah suatu aktiva

yang digunakan perusahaan untuk pertumbuhan kekayaan (accreation of wealth) melalui

distribusi hasil investasi (seperti bunga, royalty, dividen, dan uang sewa) untuk apresiasi nilai

investasi atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi seperti manfaat yang

diperoleh melalui hubungan perdagangan yang dilakukan oleh perusahaan yang berinvestasi”.

Dari defenisi tersebut dapat diartikan bahwa suatu yang diinvestasikan adalah beberapa

kekayaan atau harta baik itu berupa harta tetap maupun lancar, dimana diharapkan adanya

suatu distribusi seperti bunga, royalty, dividen dan lain-lain yang diharapkan perusahaan yang

berinvestasi.

http://preindo.com     12  

Page 13: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

b) Jenis-Jenis Investasi

a) Investasi Jangka Pendek

Suatu perusahaan mungkin saja memiliki uang kas yang belum segera diperlukan dalam waktu

dekat, tetapi baru akan digunakan dalam operasi perusahaan dalam masa yang akan datang.

Dalam hal ini, agar dalam penggunaan kas pada masa yang akandatang tidak menganggur

disebabkan karena kelebihan dana, maka dapat menanamkan seluruhnya atau sebagian dalam

surat-surat berharga, seperti sertifikat deposito yang memberikan keuntungan dan bila

diperlukan dapat dijual kembali menjadi uang kas.

Investasi lancar sering juga disebut juga dengan surat-surat berharga yang merupakan aktiva

lancar. Agar dapat dikategorikan sebagai aktiva lancar dalam neraca, maka investasi itu

haruslah likuid (dapat dengan mudah dikonversikan kedalam bentuk kas). Selain itu investasi

tersebut juga bermaksud untuk mengkinversikan investasi dalam jangka waktu kurang 1 (satu)

tahun atau mempergunakannya untuk kewajiban lancar perusahaannya.

b) Investasi Jangka Panjang

Investasi jangka panjang disebut juga investasi permanen dan biasanya dilaporkan di neraca

dalam perkiraan aktiva tidak lancar. Investasi jangkap panjang merupakan sebagian dana yang

ditanamkan dalam aktiva diluar kegiatan usaha pokok perusahaan, dengan tujuan memperoleh

pendapatan terus-menerus dalam jangka panjang. Dengan demikian investasi jangka panjang

atau aktiva-aktiva perusahaan yang merupakan bentuk penanaman atau penyertaan jangka

panjang di luar kegiatan usaha pokok. Investasi jangka panjang diklasifikasikan dalam empat

kelompok

• Investasi dalam saham atau surat berharga baik saham preferen maupun saham biasa

yang dipegang oleh investor dalam jangka waktu lebih dari satu tahun.

• Investasi dalam obligasi, hipotik, dan instrumen-instrumen hutang sejenisnya.

• Dana perluasan obligasi, penebusan saham dan tujuan khusus lainnya.

• Investasi lainnya seperti uang muka pada afiliasi, bunga dalam kontrak asuransi jiwa

dan kekayaan pemilik dalam persekutuan.

http://preindo.com     13  

Page 14: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

c. Metode Penilaian Investasi

Ada beberapa metode untuk menilai perlu tidaknya suatu investasi atau untuk memilih

berbagai macam alternatif investasi. Berikut ini dibahas empat metode untuk menilai suatu

usulan investasi :

1. a. Pay Back

Salah satu metode yang pada umumnya digunakan untuk menentukan perlu tidaknya

penambahan atau penggantian aktiva tetap perusahaan adalah pay back method. Metode ini

sering pula disebut dengan istilah lain seperti pay off method dan pay out method. Rumus

perhitungan pay back (dalam tahun) dapat dibagi menjadi dua kelompok :

1.1. Pay Back Period Belum Memperhitungkan Pajak Penghasilan.

Jika pajak penghasilan belum diperhitungkan dalam penentuan pay back period, dalam

investasi untuk perluasan usaha, pay back period dihitung dengan rumus sebagai berikut :

Pay back period (dalam tahun)= Investasi

Laba tunai rata-rata per tahun

Dalam rumus perhitungan pay back period tersebut, pembilang yang berupa investasi

merupakan aktiva differensial yang direncanakan dalam usulan investasi perluasan usaha dan

penyebut yang berupa laba tunai merupakan pendapatan differensial dikurangi dengan biaya

differensial tunai.

Sebagai contoh Tuan A mempunyai rencana akan menginvestasikan uangnya dalam usaha

transport menurut rencana dia akan membeli sebuah mobil penumpang dengan harga Rp

72.000.000 (sudah termasuk biaya balik nama). Untuk memperkirakan dalam jangka berapa

tahun investasi tersebut akan kembali, Tuan A memperkirakan pendapatan differensial dan

biaya differensial tunai per bulan dari usahanya sebagai berikut :

http://preindo.com     14  

Page 15: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

Taksiran Pendapatan differensial tunai : Rp 5.000.000

Taksiran Biaya differensial tunai : Rp (3.800.000)

Laba tunai per bulan : Rp 1.200.000

Jika dampak pajak penghasilan akibat tamabahan laba tunai tidak diperhitungkan dalam

pengambilan keputusan, investasi tersebut akan kembali lagi dalam jangka waktu :

Pay-Back periode = 72.000.000 =60 bulan

1.200.000

Apabila diterapkan dalam investasi pada penggantian aktiva tetap, maka rumus perhitungkan

pay back period adalah sebagai berikut :

Pay back period (dalam tahun) = Investasi

Penghematan tunai per tahun

Dalam rumus perhitungan pay back period tersebut, pembilang yang berupa investasi

merupakan aktiva differensial yang direncanakan dalam ususlan investasi penggantian aktiva

tetap, dan penyebut yang berupa biaya differensial tunai yang terdiri dari penghematan biaya

tunai yang akan diperoleh dengan penggantian aktiva tetap. Dua rumus perhitungan pay back

period tersebut di atas digunakan jika laba tunai atau penghematan tunai setiap periode sama.

1.2. Pay Back Period Memperhitungkan Pajak Penghasilan.

Jika dampak pajak penghasilan diperhitungkan, maka penentuan pay back period dilakukan

dnegan rumus berikut ini :

Pay-Back period(dalam Tahun) = Investasi

Kas Masuk Bersih

http://preindo.com     15  

Page 16: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

1. b. Avarage Return on Investment Method

Metode ini sering disebut accounting method atau financial statement method, karena dalam

perhitungannya digunakan angka laba akuntansi (accounting profit). Rumus perhitungan ROI

adalah

Rata-rata kembalian investasi = laba sesudah pajak

Rata-rata investasi

Laba sesudah pajak sama dengan laba tunai dikurangi dengan biaya depresiasi. Oleh karena itu

rumus perhitungan tariff ROI adalah :

Tarif kembalian investasi = rata-rata kembalian kas tahunan – penutupan investasi

Rata-rata investasi

Dalam rumus-rumus di atas, dipakai investasi rata-rata sebagai penyebut. Adakalanya tarif ROI

dihitung dengan rumus yang memakai investasi mula-mula sebagai penyebut.

Sebagai contoh suatu proyek investasi memerlukan investasi mula-mula Rp 10.000.000. umur

ekonomis proyek diperkirakan 10 tahun, tanpa nilai residu pada akhir tahun kesepuluh.

Diperkirakan setiap tahun akan dapat diperoleh kas masuk rata-rata sebesar Rp 4.000.000.

Sedangkan kas keluar yang termasuk pajak, rata-rata sebesar Rp 2.500.000.

Tarif kembalian investasi = (4.000.000-2.500.000)-(10.000.000+10) = 5%

10.000.000

Jika dalam rumus tarif ROI tersebut di atas diapakai investasi rata-rata sebagai penyebut, maka

ada dua macam cara perhitungan yang dapat ditempuh :

1.1. Investasi mula-mula ditambah investasi pada akhir tahun ke 10 dibagi dua.

Tarif kembalian investasi = (4.000.000-2.500.000)-(10.000.000/10) = 10%

(10.000.000+0)/2

http://preindo.com     16  

Page 17: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

1.2. Diperhitungkan investasi rata-rata setiap tahun dan jumlah investasi rata-rata setiap

tahun kemudian dibagi dengan umur ekonomis proyek. Contoh perhitungan rata-rata adalah

sebagai berikut :

Investasi rata-rata pada tahun 1

Investasi mula-mula Rp 10.000.000

Investasi pada akhir tahun ke 1

10.000.000-1.000.000 9.000.000

rata-rata investasi pada tahun ke-1

(10.000.000+9.000.000)/2 9.500.000

Investasi rata-rata pada tahun 2

Investasi awal tahun ke-2 Rp 9.500.000

Investasi pada akhir tahun ke 2

9.500.000-1.000.000 8.500.000

rata-rata investasi pada tahun ke-1

(9.500.000+8.500.000)/2 8.500.000

Investasi rata-rata pada tahun 3

Investasi awal tahun ke-3 Rp 8.500.000

Investasi pada akhir tahun ke 3

8.500.000-1.000.000 7.500.000

rata-rata investasi pada tahun ke-1

(8.500.000+7.500.000)/2 8.000.000

http://preindo.com     17  

Page 18: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

perhitungan investasi rata-rata selama umur ekonomis proyek dapat diikuti pada tabel berikut :

Tabel II.2

Perhitungan Investasi Rata-Rata

Tahun Saldo Investasi

pada awal tahun

(dalam ribuan

rupiah)

Capital

recovery/biaya

depresiasi

(dalam ribuan

rupiah)

Saldo investasi

pada akhir

tahun (dalam

ribuan rupiah)

Investasi rata-

rata pada tahun

(dalam ribuan

rupiah)

1

2

3

4

5

6

7

8

9

10

10.000

9.000

8.000

7.000

6.000

5.000

4.000

3.000

2.000

1.000

1.000

1.000

1.000

1.000

1.000

1.000

1.000

1.000

1.000

1.000

9.000

8.000

7.000

6.000

5.000

4.000

3.000

2.000

1.000

0

9.500

8.500

7.500

6.500

5.500

4.500

3.500

2.500

1.500

500

Sumber : Mulyadi (2001 : 304)

Tarif kembalian investasi = (4.000.000-2.500.000)-(10.000.000/10) = 10%

50.000.000/10

http://preindo.com     18  

Page 19: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

Kriteria pemilihan investasi dengan menggunakan metode ini adalah sebagai berikut :

1.1. Suatu Investasi akan diterima jika tarif kembalian investasinya dapat memenuhi batasan

yang telah ditetapkan oleh manajemen puncak perusahaan.

1.2. Jika Pengambil keputusan belum memiliki batasan tarif kembalian investasi, maka dari

beberapa investasi yang diusulkan dipilih adalah yang memberikan tingkat kembalian yang

terbesar

1. c. Present Value Method

Metode ini telah memperhitungkan nilai waktu uang. Dalam keputusan-keputusan aktiva tetap,

informasi akuntansi manajemen yang dipertimbangkan adalah besarnya selisih antara

pendapatan differensial dengan biaya differensial serta dampak pajak penghasilan sebagai

akibat dari adanya pendapatan differensial dan biaya differensial selama umur ekonomis aktiva

tetap tersebut, kemudian dinilaitunaikan dengan tarif kembalian tertentu. Jumlah nilai ini

kemudian dibandingkan dengan aktiva differensial untuk mempertimbangkan menguntungkan

tidaknya tambahan aktiva tetap tersebut. Jika jumlah nilai tunai tersebut lebih besar dari aktiva

differensial, usulan investasi tersebut dianggap menguntungkan sedangkan jika jumlah nilai

tunai tersebut lebih besar dari aktiva differensial, usulan investasi tersebut dianggap

menguntungkan sedangkan jika jumlah nilai tunai tersebut lebih rendah dari aktiva differensial,

usulan investasi tersebut dianggap tidak menguntungkan. Perhitungan nilai tunai adalah

sebagai berikut :

1

NT = AK

(1+i)n

keterangan :

NT = Nilai Tunai

AK = Arus Kas

http://preindo.com     19  

Page 20: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

i = Tarif Kembalian Investasi

n = Jangka Waktu

Faktor 1/(1+n)n tercantum dalam suatu daftar bunga yang dibuat untuk berbagai tarif kembalian

jangka waktu. Sebagai contoh tuan A merencanakan akan menginvestasikan uangnya dalam

pembeliam mobil penumpang seharga Rp 95.000.000. Kenderaan tersebut diperkirakan

berumur ekonomis 4 tahun dan pada akhir tahun keempat dianggap tidak bernilai residu.

Perhitungan laba per tahun yang diproyeksikan dari usaha selama umur ekonomis kendaraan

tersebut disajikan pada tabel II.4. Atas dasar arus kas bersih setiap bulan yang diperkirakan

sebesar Rp 46.500.000 per tahun, maka pada tarif kembalian 10% pertahun, jumlah nilai tunai

kas masuk bersih tersebut disajikan pada tabel II.5.

Pendapatan Aliran

Biaya dan laba Kas masuk

Akuntansi & kas keluar

Taksiran pendapatan 78.000.000 78.000.000

Taksiran Biaya operasi

Biaya bahan bakar 10.000.000 Rp10.000.000

Biaya tenaga kerja 4.000.000 4.000.000

B.reparasi&pemeliharaan 3.000.000 3.000.000

Biaya lain 2.250.000 2.250.000

Biaya depresias 23.750.000

Total biaya operasi 43.000.000

Total biaya tunai 19.250.000

Taksiran laba bersih sebelum pajak 35.000.000

Laba tunai 58.750.000

Pajak penghasilan

35%X35.000.000 12.250.000 12.250.000

Laba bersih setelah pajak penghasilan 22.750.000

Kas masuk bersih 46.500.000

http://preindo.com     20  

Page 21: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

Tabel II.4

Nilai Tunai Kas Masuk Bersih

Tahun Kas masuk bersih

per tahun

Tarif kembalian Nilai kas masuk

bersih tahunan

(1) (2) (3) (4)

1

2

3

4

46.500.000

46.500.000

46.500.000

46.500.000

0,909

0,826

0,751

0,683

42.268.500

38.409.000

34.921.500

31.759.500

Jumlah nilai tunai kas masuk bersih 147.358.500

1. d. Discount Cash Flows Method

Pada dasarnya diccount cash flows method sama dengan present value method, karena kedua-

duanya memperhitungkan nialai waktu uang di masa yang akan datang. Perbedaannya adalah

dalam present value method tarif kembalian (rate of return) sudah ditentukan lebih dahulu

sebagai tarif kembalian ini yang dihitung sebagai dasar untuk menerima atau menolak suatu

usulan investasi.

Dalam present value method, asalkan jumlah nilai tunai arus kas masuk bersih suatu investasi

melebihi nilai tunai investasi mula-mula, rencana investasi secara ekonomis layak diterima,

tanpa memperhitungkan lagi berapa jumlah kelebihan nilai tunai arus kas masuk bersih tersebut

di atas investasi mula-mula.

Discount cash flow method justru mencari pada tarif kembalian berapa arus kas masuk bersih

harus dinilaitunaikan supaya investasi yang ditanamkan dapat tertutup, penentuan tarif

kembalian tersebut dilakukan dengan metode coba-coba (trial and error), yaitu dengan cara :

1.1. Mencari nilai tunai arus kas masuk bersih pada tarif kembalian yang dipilih secara

sembarang di atas atau di bawah tarif kembalian investasi yang diharapkan.

http://preindo.com     21  

Page 22: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

1.2. Menginterpolasikan kedua tarif kembalian tersebut untuk mendapatkan tarif kembalian

sesungguhnya

Sebagai contoh investasi direncanakan sebesar Rp 4.600.000. umur ekonomis investasi

diperkirakan 4 tahun. Kas masuk bersih dari investasi (pendapatan differensial dikurangi

dengan biaya differensial tunai dan pajak penghasilan atas biaya differensial tidak tunai)

diperkirakan selama 4 tahun adalah sebagai berikut :

Tabel II.5

Arus Kas Masuk Bersih

Tidak Sama Tiap Periode

Tahun Kas Masuk Bersih

1

2

3

4

Rp 1.800.000

1.600.000

1.500.000

1.400.000

6.300.000

http://preindo.com     22  

Page 23: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

Tabel II.6

Perhitungan Tarif Kembalian Jika Arus Kas Masuk Bersih

Tidak Sama Tiap Periode

Tahun Kas

Masuk

Bersih

Nilai tunai

Rp 1 pada

tarif

kembalian

10 %

Nilai tunai

kas masuk

bersih pada

tarif

kembalian

10 %

(1) x (2)

Nilai tunai

Rp 1 pada

tarif

kembalian

15 %

Ilai tunai

kas masuk

bersih pada

tarif

kembalian

15 %

(1) x (4)

1

2

3

4

1.800.000

1.600.000

1.500.000

1.400.000

0,909

0,826

0,751

0,683

1.636.200

1.321.600

1.126.500

986.200

0,870

0,756

0,658

0,572

1.566.000

1.209.600

987.000

800.000

6.300.000 5.040.500 4.563.400

Keputusan Investasi

Dalam manajemen, pengambilan keputusan memegang peranan yang sangat penting, oleh

karena keputusan-keputusan yang diambil oleh seorang manajer merupakan hasil pemikiran

akhir yang harus dilaksanakan oleh bawahannya. Kesalahan mengambil keputusan akan

merugikan organisasi, mulai dari kerugian citra sampai kepada kerugian material.

Pengambilan keputusan merupakan proses pemikiran dalam rangka pemecahan masalah.

Dengan demikian keputusan yang diambil juga memiliki kriteria pula, karena keputusan yang

dihasilkan ada yang mengandung resiko besar dan ada pula yang resikonya kecil atau tidak ada

sama sekali. Untuk keputusan yang memiliki resiko yang snagat besar dituntut keberanian

manajer dalam pengambilan keputusan.

http://preindo.com     23  

Page 24: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

Demikian juga halnya dalam pelaksanaan pengambilan keputusan investasi maka dibutuhkan

keputusan-keputusan berupa kebijaksanaan agar investasi yang dilakukan tersebut benar-benar

berfaedah bagi perusahaan. Dalam pelaksanaannya keputusan investasi maka pada dasarnya

keputusan tersebut diserahkan kepada pimpinan dalam mengelola harta perusahaan khususnya

uang, yang ditujukan bagi pengembangan perusahaan di masa mendatang, baik itu dalam

bentuk perluasan kegiatan perusahaan sehingga target produksi dapat dikembangkan maupun

juga dengan cara menginvestasikan dana perusahaan pada dasarnya berupa kebijakan perluasan

produksi maupun pasar sasaran dengan ditopang oleh pengembangan organisasi perusahaan itu

sendiri.

Mulyadi (201 : hal. 41) “menyatakan keputusan investasi membutuhkan suatu pemahaman

terhadap berbgaai piranti investasi, cara penilaian piranti investasi tersebut, dan berbagai

strategi yang dapat digunakan untuk menyeleksi piranti investasi yang seharusnya dimasukkan

dalam portofolio untuk dapat mencapai tujuan investasi”.

Sedangkan keputusan investasi ke luar pada dasarnya merupakan suatu jawaban dari proses

kedudukan manajer dalam mengelola uang di luar perusahaan baik itu kepada perusahaan

asuransi, institusi simpanan (bank, asosiasi simpanan dan pinjaman, pasar modal)

Tujuan daripada keputusan investasi adalah agar investasi dalam rangka pengembangan

aktivitas perusahaan maupun juga keterlibatan perusahaan dalam uang di luar perusahan dapat

memberikan imbalan balik yang positif bagi pengembangan perusahaan yang melakukan

investasi itu sendiri.

Pengambilan Keputusan Investasi

Tanpa melakukan perbedaan terhadap investor institusional, yang terdiri dari lembaga-lembaga

keuangan di luar perusahaan seperti perusahaan investasi, bank maupun pasar modal maka

dalam suatu proses pengambilan keputusan investasi, sebagaimana dikatakan Mulyadi (201 :

hal. 52) dilakukan melalui langkah-langkah sebagai berikut

1. Menetapkan Sasaran Investasi

Langkah pertama pertama dalam proses pengambilan keputusan investasi, menetapkan sasaran

investasi, yang digantungkan dari perusahaan itu sendiri. Sebagai contoh, dana pension yang

berkewajiban untuk membayar sejumlah dana kepada pesertanya di masa yang akandatang,

http://preindo.com     24  

Page 25: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

akan memiliki sasaran untuk memperoleh dana yang cukup dari portofolio investasi, sehingga

dapat memenuhi kewajiban dana pensiunnya. Atau dengan kata lain perusahaan dalam rangka

melindungi pekerjanya melakukan investasi dengan perusahaan penyandang dana pension,

sehingga dapat meningkatkan kinerja pegawainya serta terdaptnya suatu struktur di luar

perusahaan yang mengatur maslah pensiun pegawainya.

2. Membuat Kebijakan Akuntansi

Langkah kedua dalam proses pengambilan keputusan investasi adalam membuat pedoman

kebijakan untuk memenuhi sasaran investasi. Penetapan kebiajakan dimulai dengan keputusan

alokasi aktiva/asset. Yaitu, investor harus memutuskan bagaimana dana institusi sebaiknya

didistribusikan terhadap kelompok-kelompok aktiva utama yang ada. Kelompok aktiva

umumnya meliputi saham, obligasi, real estate, dan sekuritas-sekuritas di luar negeri.

3. Pemilihan Strategi Portofolio

Pemilihan strategi portofolio yang konsisten terhadap sasaran dan pedoman proses manajemen

investasi dari klien maupun insitusi merupakan langkah ketiga dalam proses pengambilan

keputusan investasi. Strategi-strategi portofolio dapat dibedakan menjadi strategi aktif dan

pasif. Strategi portofolio aktif menggunakan informasi-informasi yang tersedia teknik-teknik

peramalan untuk memperoleh kinerja yang lebih baik dibandingkan portofolio yang hanya

didiversifikasi secara luas. Strategi portofolio pasif melibatkan inut ekspektasional minimal dan

sebagai gantinya bergantung pada diversifikasi untuk mencocokkan kinerja dari beberapa

indeks pasar.

4. Pemilihan Aktiva

Setelah strategi portofolio dipilih, langkah selanjutnya adalah memilih aktiva tertentu untuk

dimasukkan dalam portofolio. Hal ini membutuhkan evaluasiterhadap masing-masing

sekuritas. Dalam strategi aktif, hal ini berarti usaha untuk mengidentifikasi kesalahan

penetapan harga sekuritas.

http://preindo.com     25  

Page 26: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

5. Mengukur dan Mengevaluasi Kinerja

Mengukur dan mengevaluasi kinerja investasi merupakan langkah terakhir dalam proses

pengambilan keputusan investasi. Sebenarnya penggunaan istilah langkah terakhir dapat

menyesatkan karena proses investasi merupakan proses yang berkesinambungan. Langkah ini

meliputi pengukuran kinerja portofolio dan selanjutnya pengevaluasian kinerja tersebut secara

relative terhadap beberapa patok duga (benchmark). Patok duga merupakan kinerja dari

serangkaian sekuritas yang telah ditentukan, diperoleh untuk tujuan perbandingan.

Informasi Akuntansi Manajemen Dalam Pengambilan Keputusan Investasi.

Membuat keputusan adalah salah satu fungsi pokok manajer. Setiap keputusan melibatkan

proses pemilihan dari setidaknya dua alternative. Dalam proses pembuatan keputusan, baiya

dan manfaat dari alternative yang lain. Biaya yang berada diantara berbagai alternative yang

tersedia disebut biaya relevan.

Mulyadi (2001 : hal. 286) “menyatakan investasi adalah pengkaitan sumber-sumber jangka

panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang. Dalam penggantian atau

penambahan kapasitas pabrik misalnya dana yang sudah ditanamkan sudah terkait dalam

jangka waktu yang panjang sehingga perputaran dana tersebut kembali menjadi uang tunai

tidak dapat terjadi dalam satu atau dua tahun, tetapi dalam jangka waktu yang lama. Sekali

investasi diputuskan maka perusahaan akan terikat pada jalan panjang di masa yang akan

datang yang sudah dipilih”.

Penyusunan program merupakan proses perencanaan jangka panjang yang didalamnya

manajemen merencanakan alokasi sumber daya kepada berbagai kegiatan yang akan

dilaksanakan di masa yang akan datang untuk pelaksanaan strategi dalam pencapaian tujuan

perusahaan. Sebeum manajemen menetapkan jumlah sumber daya ekonomi yang akan

dialokasikan ke dalam program-program yang akan dilaksanakan. Untuk memungkinkan

pemilihan program yang secara ekonomis terbaik bagi perusahaan diantara berbgaai alternative

program yang mungkin dilaksnakaan oleh perusahaan, manajemen memerlukan informasi

akuntansi differensial.

http://preindo.com     26  

Page 27: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

http://preindo.com     27  

Dalam perencanaan jangka panjang manajemen puncak menghadapi masalah mesin dan

peralatan baru untuk memenuhi bertambahnya permintaan terhadap produk perusahaandan

masalah penggantian aktiva tetap yang sudah tidak ekonomis lagi pemakaiannya dan masalah

lain yang berhubungan dengan investasi atau penanaman modal. Diantara berbagai informasi

yang dipertimbangkan dalam pengambilan keputusan investasi, informasi akuntansi

manajemen yang berupa aktiva differensial merupakan informasi penting untuk menilai

kelayakan ekonomis suatu rencana investasi.

Kerangka Konseptual

Dari gambar kerangka konseptual di atas dapat dijelaskan bahwa dalam mencapai tujuannya

harus menyerap informasi. Ada dua tipe akuntansi yaitu akuntansi keuangan dan akuntansi

manajemen. Informasi akuntansi manajemen terdiri atas informasi akuntansi akuntansi penuh,

informasi akuntansi differensial dan informasi akuntansi pertanggungjawaban. Informasi-

informasi akuntansi tersebut sebagai dasar dalam pengambilan keputusan dalam mencapai

tujuannya.

Informasi Akuntansi

diferensial

Pengambilan Keputusan Tujuan Perusahaan

Page 28: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Lokasi, dan ObjeK

1. Lokasi Penelitian

2. Objek Penelitian

Objek dalam penelitian ini adalah Penerapan Informasi akuntansi diferensial dalam

pengambilan keputusan investasi

3.2. Sumber Data

Adapun sumber data dalam penelitian ini adalah :

1. Data Primer, yaitu sumber data yang diperoleh secara langsung yang terdiri atas

struktur organisasi, sejarah perusahaan, laporan keuangan dan lain-lain.

2. Data Sekunder, yaitu sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung,

melalui media perantara (diperoleh dan dicatat pihak lain).

3.3. Teknik Pengumpulan Data

Dalam memperoleh data primer maupun data sekunder, penulis melakukan teknik

pengumpulan data dengan cara :

1. Wawancara, yaitu dengan mengadakan tanya jawab secara langsung dengan pihak

berwenang di perusahaan sesuai dengan masalah yang diteliti.

2. Observasi, yaitu melakukan pengamatan secara langsung di perusahaan antara lain

meliputi laporan keuangan, kertas kerja internal auditor dan laporan audit.

3. Studi Dokumentasi, meneliti bahan-bahan tulisan perusahaan seperti profil atau sejarah

singkat dan gambaran umum kegiatan perusahaan.

http://preindo.com     28  

Page 29: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

3.4. Metode Analisis Data.

Metode analisis data yang digunakan adalah metode deskriptif. Dengan metode ini data

dikumpulkan, disusun, dan dianalisa sehingga memberikan keterangan yang jelas dan lengkap

guna memecahkan masalah yang diteliti dan diharapkan dapat memberikan gambaran yang

objektif mengenai objek yang diteliti.

http://preindo.com     29  

Page 30: OLEH : RIAN FITRA APRIANDI C1C008031 JURUSAN AKUNTANSI ...preindo.com/wp-content/uploads/2014/12/contoh-proposal-akuntansi.pdf · Apakah perusahaan telah menggunakan informasi akuntansi

http://preindo.com     30  

DAFTAR PUSTAKA

Widjajanto Nugroho.2001,sistem informasi akuntansi manajemen : penerbit erlangga

Mulyadi.2002, Akuntansi Manajemen: Konsep, Manfaat, & Rekayasa,edisi ke 3,penerbit :salemba

empat

Sugiri, Slamet. 2002. Akuntansi Manajemen. Yogyakarta : Penerbit UPP Amp YKPN.

Halim, Abdul dan Supomo, Bambang. 2005. Akuntansi Manajemen, Cetakan ke – 15.

Yogyakarta: Penerbit BPFE.

Rayburn, 2001. Akuntansi Biaya Dengan Menggunakan Pendekatan Manajemen Biaya, Edisi-

6. Jakarta : Penerbit Erlangga.

Supriyono. 2001. Akuntansi Biaya Perencanaan dan Pengendalian Serta Pembuatan

Keputusan, Edisi-2. Yogyakarta : BPFE UGM.

Hafid, A. R. 2007. Peranan Anggaran Biaya Operasi dalam Menunjang Efektivitas Pengendalian Biaya Operasi. www.google.com