PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

59
PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF DALAM MENINGKATKAN MOBILITAS FISIK PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DI RSUP Dr. SOERADJI TIRTONEGORO NOVIA DWI NUGRAHANI NIM. P27220016 083 POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA JURUSAN KEPERAWATAN PRODI D III KEPERAWATAN TAHUN 2018

Transcript of PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

Page 1: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

PROPOSAL

KARYA TULIS ILMIAH

PEMBERIAN ROM PASIF DALAM MENINGKATKAN MOBILITAS

FISIK PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DI RSUP Dr.

SOERADJI TIRTONEGORO

NOVIA DWI NUGRAHANI

NIM. P27220016 083

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI D III KEPERAWATAN

TAHUN 2018

Page 2: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

PROPOSAL

KARYA TULIS ILMIAH

PEMBERIAN ROM PASIF DALAM MENINGKATKAN MOBILITAS FISIK PADA

PASIEN STROKE NON HEMORAGIK

Proposal Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan

Program Pendidikan Diploma III Keperawatan

NOVIA DWI NUGRAHANI

NIM. P27220016 083

POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES SURAKARTA

JURUSAN KEPERAWATAN

PRODI D III KEPERAWATAN

TAHUN 2018

1

Page 3: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …
Page 4: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …
Page 5: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …
Page 6: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, yang senantiasa memberikan ilmu,

inspirasi, dan karunia-Nya. Atas rahmat dan kehendak Allah SWT, penulis dapat

menyelesaikan proposal Karya Tulis Ilmiah ini dengan baik. Dalam penyusunan poposal

Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapat bimbingan dan dukungan dari berbagai

pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada yang

terhormat :

1. Satino, S.KM, M.ScN., selaku Direktur Politeknik Kesehatan Surakarta yang telah

memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Jurusan Keperawatan Politeknik

Kesehatan Surakarta.

2. Widodo, MN., selaku Ketua Jurusan Keperawatan yang telah memberikan kesempatan

untuk dapat menimba ilmu di Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Surakarta.

3. Sunarsih Rahayu, Skep, Ns, Mkep., selaku Ketua Program Studi D III Keperawatan yang

telah memberikan kesempatan untuk dapat menimba ilmu di Jurusan Keperawatan

Politeknik Kesehatan Surakarta.

4. Tri Sunaryo., S.Kep, Ns, Mkes., selaku Dosen pembimbing dan penguji anggota Karya

Tulis Ilmiah Keperawatan yang telah membimbing dengan sabar dan memberikan

wawasan ilmu yang sangat bermanfaat, memberikan masukan-masukan, inspirasi,

memotivasi serta memfasilitasi demi sempurnanya proposal studi kasus ini.

5. Semua Dosen Jurusan Keperawatan Politeknik Kesehatan Surakarta yang telah

memberikan bimbingan, wawasan, ilmu yang bermanfaat.

6. Keluarga, teman, dan calon patner hidup yang slalu memberikan dukungan serta semangat

dan doa untuk si penulis.

5

Page 7: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

7. Trimakasih untuk alm. Ibu tercinta yang telah melahirkan dan membesarkan selama 16

tahun di dunia ini dan memberikan doa serta nasehat.

Penulis menyadari bahwa proposal Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan.

Oleh karenanya, penulis menerima kritik dan saran yang membangun dari semua pihak.

Semoga proposal Karya Tulis Ilmiah ini bermanfaat untuk perkembangan ilmu keperawatan,

amin.

6

Page 8: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

vii

DAFTAR ISI

SAMPUL DEPAN .............................................................................................. i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN .......................................................... ii

LEMBAR PERSETUJUAN................................................................................ iii

LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………… .... iv

KATA PENGANTAR………………………………………………………… v

DAFTAR ISI ....................................................................................................... vii

DAFTAR TABEL .............................................................................................. ix

DAFTAR GAMBAR... ....................................................................................... x

DAFTAR LAMPIRAN.............................................................................. ......... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang............................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ....................................................................... 3

C. Tujuan Studi Kasus...................................................................... 4

D. Manfaat Studi Kasus.................................................................... 4

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

A. Kebutuhan Mobilitas Fisik .......................................................... 6

1. Pengertian ............................................................................. 6

2. Manfaat ROM ....................................................................... 7

3. Pengaruh ROM Terhadap Aktivitas Fisik Pasien ................. 7

4. Klasifikasi ROM ................................................................... 7

5. Indikasi pemberian ROM ..................................................... 8

6. Kontra indikasi pemberian ROM ......................................... 8

7. Tingkat Kekuatan Otot ........................................................ 8

8. Prosedur ROM ...................................................................... 9

9. Jenis Terapi ROM ................................................................ 16

10. Konsep Asuhan Keperawatan .............................................. 17

B. Medis.. ......................................................................................... 22

1. Pengertian Stroke Non Hemoragik ....................................... 22

2. Klasifikasi Stroke ................................................................. 23

Page 9: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

viii

3. Etiologi ................................................................................. 24

4. Manifestasi Klinis ................................................................. 25

5. Patofisiologi ......................................................................... 27

6. Komplikasi ........................................................................... 27

7. Pemeriksaan Penunjang ........................................................ 28

8. Penatalaksanaan ................................................................... 29

B. Kerangka Teori.......................................................................... 31

C. Kerangka Konsep ...................................................................... 32

BAB III METODE STUDI KASUS

A. Rancangan Studi Kasus ............................................................. 33

B. Subyek Studi Kasus .................................................................. 33

C. Definisi Operasional.................................................................. 33

D. Tempat dan Waktu................................................................... . 34

E. Pengumpulan Data................................................................... . 34

F. Metode Analisa Kasus............................................................... 35

G. Etika Studi Kasus...................................................................... 35

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 10: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

ix

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jenis Terapi ROM…………………………………………………....16

Page 11: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Kerangka teori………………………………………………………31

Gambar 2.2 Kerangka konsep……………………………………………………32

Page 12: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

xi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Lembar Penjelasan untuk Mengikuti

Penelitian

Lampiran 2 Rencana Jadwal Studi Kasus

Lampiran 3 Lembar Persetujuan Responden

Lampiran 4 Surat Permohonan Izin Penelitian

Lampiran 5 Standar Operasional Prosedure ROM

Lampiran 6 Format Penilaian Kekuatan Otot

Lampiran 7 Format Asuhan Keperawatan

Page 13: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Stroke merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup serius

karena angka kematian dan kesakitannya yang tinggi serta dampaknya yang

dapat menimbulkan kecacatan yang berlangsung kronis dan bukan hanya

terjadi pada orang lanjut usia, melainkan juga pada usia muda

(Khairatunnisa & Sari, 2017). Serangan Stroke bisa terjadi secara tiba-tiba,

kapan saja, juga bisa menyerang siapa saja dalam rentan berbagai usia baik

laki-laki maupun perempuan. Gejala-gejala pada Stroke sebenarnya sudah

muncul jauh sebelum serangan itu datang namun gejala yang muncul sering

kali diabaikan dan dianggap bukan masalah yang serius.

Menurut World Health Organisation (WHO, 2016) 15 juta orang

menderita Stroke di seluruh dunia setiap tahun. Dari jumlah tersebut, 5 juta

meninggal dan 5 juta lainnya dinonaktifkan secara permanen. Tekanan

darah tinggi menyumbang lebih dari 12,7 juta Stroke di seluruh dunia.

Kematian Stroke di Eropa sekitar 650.000 setiap tahun. Di Negara maju,

angka kejadian Stroke menurun, sebagian besar karena upaya untuk

menurunkan tekanan darah mengurangi merokok. Namun tingkat

keseluruhan stroke tetap tinggi karena penuan penduduk

Berdasarkan hasil Riset Kesehatan Dasar (RISKESDAS) oleh Badan

Penelitian dan Pengembangan Depkes RI (2013) Prevelensi jumlah Stroke

Page 14: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

2

di Indonesia berdasarkan diagnosis tenaga kesehatan sebesar 7 per 1000

penduduk dan yang terdiagnosis tenaga kesehatan atau gejala sebesar 12,1

per 1000 penduduk. Prevelensi kasus Stroke tertinggi berdasarkan

diagnosis nakes terdapat di provinsi Sulawesi Utara sebanyak 10,8% dan

terendah di Provinsi Papua sebanyak 2,3%. 67.0% penderita Stroke terdapat

pada kelompok usia 75 ke atas.

Sedangkan jumlah kasus Stroke di Jawa Tengah pada tahun 2013

sebanyak 40.972 terdiri dari Stroke Hemorogik sebanyak 12.452 dan Stroke

Non Hemorogik sebanyak 28.430. jumlah kasus Stroke pada tahun 2013

tertinggi di kabupaten Magelang sebesar 14.456% kasus. Dari perkiraan

angka ini kasus Stroke akan terus bertambah melihat grafik yang cenderung

terus meningkat dari tahun ke tahun, kondisi ini perlu diwaspadai dan perlu

penanganan yang lebih baik (Profil kesehatan provinsi Jawa Tengah, 2013).

Stroke dapat menyebabkan gangguan sensoris dan motorik pada

klien, yaitu merasakan mati rasa atau kelumpuhan yang mendadak di wajah,

lengan atau kaki dan terutama terasa disalah satu sisi saja, Sehingga hal

tersebut dapat menyebabkan klien mengalami gangguan pada kekuatan otot,

sendi dan keseimbangan tubuh (Lany, Syamsir, Iwan 2007). Seseorang yang

mengalami gangguan gerak sendi atau gangguan pada kekuatan ototnya

akan berdampak pada gangguan aktivitas sehari-hari. Maka dari itu perlu

diajarkan kepada pasien Stroke dengan gangguan aktivitas dan latihan yaitu

Range Of Motion (ROM) latihan ini bertujuan melatih gerak sendi yang

memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot. Sehingga pasien

Page 15: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

3

menggerakan persendiaanya sesuai gerakan normal baik secara aktif

(mandiri) maupun pasif (dibantu) (Mubarak, Lilis, Joko, 2015).

Latihan ROM salah satu bentuk intervensi fundamental perawat

yang dapat dilakukan untuk upaya pencegahan terjadinya kondisi cacat

permanen pada pasien paska perawatan di Rumah Sakit. Sehingga dapat

menurunkan tingkat ketergantungan pasien pada keluarga. Hal ini

dibuktikan dengan dilakukannya penelitian di salah satu rumah sakit umum

daerah di Jawa Tengah. Klien dengan gangguan motorik pada kekuatan otot

dan rentang sendi pada bagian ektermitas atas dan bawah bagian kiri

maupun kanan. Setelah dilakukan ROM sebanyak dua kali sehari saat pagi

dan sore selama 7 hari seacara rutin teryata memberikan perubahan kepada

pasien dengan adanya peningkatan kekuatan pada paien (Rahayu, 2015).

Berdasarkan kasus diatas penulis tertarik untuk melakukan penelitian

yang berfokus pada pemberian terapi ROM pasif dalam meningkatkan

kemandirian pasien dalam melakukan aktivitas pada pasien Stroke Non

Hemoragik.

B. Rumusan Masalah

Bagaimanakah gambaran pemenuhan kebutuhan mobilitas fisik

melalui terapi ROM pasif pada pasien Stroke Non Hemoragik?

Page 16: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

4

C. Tujuan

1. Tujuan Umum

Penulis mampu memberikan gambaran pemenuhan kebutuhan mobilitas

fisik melalui terapi ROM pasif pada pasien Stroke Non Hemoragik.

2. Tujuan Khusus

a. Menggambarkan pengkajian asuhan keperawatan dengan tindakan

ROM pada pasien Stroke Non Hemoragik

b. Menggambarkan diagnosis asuhan keperawatan dengan tindakan

ROM pada pasien Stroke Non Hemoragik

c. Menggambarkan intervensi asuhan keperawatan dengan tindakan

ROM pada pasien Stroke Non Hemoragik

d. Menggambarkan implementasi asuhan keperawatan dengan tindakan

ROM pada pasien Stroke Non Hemoragik

e. Menggambarkan evaluasi asuhan keperawatan dengan tindakan

ROM pada pasien Stroke Non Hemoragik

f. Menjelaskan manfaat tindakan yang diberikan pada pasien Stroke

Non Hemoragik

D. Manfaat

Manfaat dari studi kasus ini adalah :

a. Bagi Pengembangan ilmu Teknologi

Keperawatan menambah keluasan ilmu dan ilmu teknologi terapan

dibidang keperawatan dalam meningkatkan pengaruh latihan gerak

ROM terhadap kekuatan otot pada pasien Stroke.

Page 17: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

5

b. Bagi Masyarakat

Diharapkan dapat bermanfaat dan menambah informasi serta

pengetahuan masyarakat tentang pemberian latihan ROM pada pasien

Stroke.

c. Bagi Penulis

Memperoleh pengalaman dalam mengaplikasikan hasil riset

keperawatan, khususnya studi kasus tentang pelaksanaan pemenuhan

kebutuhan mobilitas fisik pada pasien Stroke Hon Hemoragik.

Page 18: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

6

BAB ll

TINJAUAN PUSTAKA

A. Kebutuhan Mobilitas Fisik

1. Pengertian

Mobilitas atau mobilisasi merupakan kemampuan individu untuk

bergerak secara bebas, mudah, dan teratur dengan tujuan untuk memenuhi

kebutuhan aktivitas guna mempertahankan kesehatannya (Hidayat &

Uliyah, 2014). Mobilisasi memiliki banyak tujuan, seperti mengekpresikan

emosi dengan gerakan nonverbal, pertahanan diri, pemenuhan diri,

pemenuhan kebutuhan dasar, aktivitas hidup sehari-hari dan kegiatan

rekreasi. Dalam mempertahankan mobilisasi fisik secara optimal maka

sistem saraf, otot, dan skeletal harus tetap utuh dan berfungsi baik

(Mufidaturrohmah, 2017).

ROM adalah kemampuan maksimal seorang dalam melakukan

gerakan untuk mempertahankan tingkat kesempurnaan kemampuan

menggerakan persendian secara normal (Potter & Perry, 2009). Latihan

rentang gerak dapat mencegah terjadinya kontraktur, atropi otot,

meningkatkan peredaran darah ke ektermitas, mengurangi kelumpuhan

vaskular, dan memberikan kenyamanan pada klien. Perawat harus

mempersiapkan, membantu, dan mengajarkan klien untuk latihan rentang

gerak yang meliputi semua sendi (Ningsih & Lukman, 2013).

Page 19: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

7

2. Manfaat ROM menurut Carpenito (2009).

a. Latihan ini dapat mempertahankan atau meningkatkan kekuatan dan

kelenturan otot

b. Memperlancar sirkulasi darah

c. Memperbaiki tonus otot

d. Meningkatkan mobilisasi sendi

e. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan

f. Mencegah kontraktur dan kekuatan pada persendian.

3. Pengaruh ROM terhadap aktivitas pasien Stroke menurut Nurhidayah

(2014).

a. Mempertahankan dan memperbaiki tingkat kemampuan pergerakan

sendi

b. Meningkatkan massa otot dan tonus otot

c. Meningkatkan mobilitas sendi

d. Memperlancar sirkulasi darah.

4. Klasifikasi ROM

Pada pasien stroke menurut Carpenito (2009), dibedakan menjadi 4 jenis

yaitu:

a. ROM Aktif

ROM Aktif adalah kontradiksi otot secara aktif melawan gaya

gravitasi seperti mengangkat tukai dalam posisi lurus.

b. ROM Pasif

Page 20: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

8

ROM Pasif yaitu gerakan otot klien yang dilakukan oleh orang lain

dengan bantuan oleh klien.

c. ROM Aktif-Asitif

ROM Aktiv-Asitif yaitu kontraksi otot secara aktif dengan bantuan

gaya dari luar seperti terapis, alat mekanis atau ektermitas yang

sedang tidak dilatih.

d. ROM Aktif Resetif

ROM Aktif Resetif yaitu kontraksi otot secara aktif melawan tahanan

yang diberikan, misalnya beban.

5. Indikasi pemberian ROM menurut Carpenito (2009).

a. Stroke atau penurunan kesadaran

b. Kelemahan otot

c. Fase rehabilitasi fisik

d. Klien dengan tirah baring lama.

6. Kontra Indikasi Pemberian ROM Pada Pasien Stroke menurut Carpenito

(2009).

a. Klien dengan fraktur

b. Klien dengan kelainan sendi dan tulang

c. Adanya trombus atau emboli pada pembuluh darah

d. Klien fase imobilisasi karena kasus penyakit jantung

e. Kemampuan Fungsi Motorik

7. Tingkat kekuatan otot :

Page 21: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

9

Kekuatan otot adalah kemampuan otot untuk berkontraksi dan

menghasilkan gaya. Ada banyak hal yang bisa mempengaruhi kekuatan

otot, seperti operasi, cidera, atau penyakit tertentu. Malas berolahraga juga

dapat menurunkan kekuatan otot yang dapat membuat anda rentan

mengalami cidera saat beraktivitas.

Nilai derajat kekuatan otot menurut Hidayat (2014).

a. Derajat 0 : Paralis sempurna

b. Derajat 1 : Tidak ada gerakan kontraksi otot dapat dipalpasi

c. Derajat 2 : Gerakan otot penuh melawan gravitasi dengan topangan

d. Derajat 3 : Gerakan yang normal melawan gravitasi

e. Derajat 4 : Gerakan penuh yang normal melawan gravitasi dan

melawan tekanan minimal

f. Derajat 5 : Kekuatan normal, gerakan penuh yang normal melawan

gravitasi dan tahanan penuh

8. Prosedur ROM menurut Mubarak, Indrawati, Susanto (2015).

Tujuan: Menjaga fleksibilitas dari masing-masing persendian.

a. Prosedur Umum

1) Cuci tangan untuk mencegah transfer organisme.

2) Jaga pivasi klien dengan menutup pintu atau memasang sekesel.

3) Beri penjelasan kepada klien mengenai apa yang akan anda

kerjakan dan minta klien untuk dapat bekerja sama.

4) Atur ketinggian tempat tidur yang sesuai agar memudahkan

perawat dalam bekerja.

Page 22: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

10

5) Posisikan klien dengan posisi supinasi deket dengan perawat, buka

bagian tubuh yang akan digerakan.

6) Rapatkan kedua kaki dan letakan kedua lengan pada masing-

masing sisi tubuh.

7) Kembalikan pada posisi awal setelah masing-masing gerakan.

Ulangi masing-masing gerakan tiga kali.

8) Selama latihan pergerakan, kaji kemampuan untuk menoleransi

gerakan, rentang gerak (ROM) dari masing-masing persendian

yang bersangkutan.

9) Setelah latihann pergerakan, kaji denyut nadi dan ketahanan tubuh

terhadap latihan.

10) Catat dan laporan setiap masalah, yang tidak diharapkan atau

perubahan pada pergerakan klien, misalnya kekuatan dan

kontraktur.

b. Prosedur Khusus.

1) Gerakan bahu

a) Mulai masing-masing gerakan dari lengan di sisi klien. Pegang

lengan di bawah siku dengan tangan kiri perawat dan pegang

pergelangan tangan klien dengan tangan kanan perawat.

b) Fleksi dan ekstensikan bahu. Gerakan lengan ke atas menuju

kepala tempat tidur. Kembalikan ke posisi sebelumnya.

c) Abduksikan bahu. Gerakan lengan menjahui tubuh dan

menuju kepala klien sampai tangan di atas kepala.

Page 23: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

11

d) Adduksikan bahu. Gerakan lengan klien ke atas tubuhnya

sampai tangan yang bersangkutan menyentuh tangan pada sisi

di sebelahnya.

e) Rotasi bahu internal dan eksternal.

(1) Letakan lengan di samping tubuh klien sejajar dengan

bahu.

(2) Siku membentuk sudut 90° dengan kasur.

(3) Gerakan lengan kebawah hingga telapak tangan

menyentuh kasur, kemudian gerakan ke atas hingga

punggung tangan menyentuh tempat tidur.

2) Gerakan siku

a) Fleksi dan ekstensikan siku.

(1) Bengkokkan siku hingga jari-jari tangan menyentuh dagu

(2) Luruskan kembali ke tempat semula.

b) Pronasi dan supinasikan siku

(1) Genggam tangan klien seperti orang yang sedang berjabat

tangan

(2) Putar telapak tangan klien ke bawah dan ke atas, pastikan

hanya terjadi pergerakan siku, bukan bahu.

3) Gerakan pergelangan tangan

a) Fleksi pergelangan tangan

(1) Genggam telapak dengan satu tangan, tangan yang lainnya

menyangga lengan bawah

Page 24: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

12

(2) Bengkokkan pergelangan tangan ke depan.

b) Ekstensi pergelangan tangan

Dari posisi fleksi, tegakkan kembali pergelangan tangan ke

posisi semula.

c) Fleksi radial (abduksi)

Bengkokkan pergelangan tangan secara lateral menuju ibu jari.

d) Fleksi ulnar (adduksi)

Bengkokkan pergelangan tangan secara lateral kea rah jari

kelima.

4) Gerakan jari-jari tangan.

a) Fleksi

Bengkok kan jari-jari tangan dan ibu jari kearah telapak tangan

(tangan menggenggam)

b) Ekstensi

Dari posisi fleksi kembali ke posisi semula (buka genggaman

tangan)

c) Hiperekstensi

Bengkokkan jari-jari tangan ke belakang sejauh mungkin.

d) Abduksi

Buka dan pisahkan jari-jari tangan.

e) Adduksi

Dari posisi abduksi, kembali ke posisi semula.

f) Oposisi

Page 25: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

13

Sentuhlah masing-masing jari tangan dengan ibu jari.

5) Gerakan pinggul dan lutut

Untuk melakukan gerakan ini, letakan satu tangan dibawah lutut

klien dan tangan yang lainnya dibawah mata kaki klien.

a) Fleksi dan ekstensi lutut dan pinggul.

(1) Angkat kaki dan bengkokkan lutut

(2) Gerakan lutut ke atas menuju dada sejauh mungkin

(3) Kembalikan lutut ke bawah, tegakkan lutut, rendahkan

kaki sampai pada kasur

b) Abduksi dan adduksi kaki

(1) Gerakan kaki ke samping menjahui klien

(2) Kembalikan melintas di atas kaki yang lainnya.

c) Rotasikan pinggul internal dan eksternal. Putar kaki ke dalam,

kemudian ke luar.

6) Gerakan kaki dan pergelangan kaki

a) Dorsofleksi telapak kaki

(1) Letakan satu tangan di bawah tumit

(2) Tekan kaki klien dengan lengan anda untuk

menggerakannya ke arah kaki.

b) Fleksi plantar telapak kaki.

(1) Letakan satu tangan pada punggung dantangan yang

lainnya berada pada tumit

(2) Dorong telapak kaki menjauh dari kaki.

Page 26: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

14

c) Fleksi dan ekstensikan jari-jari kaki

(1) Letakkan satu tangan pada punggung kaki klien, letakkan

tangan yang lainnya pada pergelangan kaki

(2) Bengkokkan jari tangan ke bawah

(3) Kembalikan lagi pada posisi semula.

d) Intervensi dan eversi telapak kaki

(1) Letakkan satu tangan di bawah tumit, dan tangan yang

lainnya di atas punggung kaki.

(2) Putar telapak kaki ke dalam, kemudian ke luar.

7) Gerakan leher

a) Fleksi dan ekstensi leher.

(1) Letakkan satu tangan di bawah kepala klien, dan tangan

yang lainnya di atas dagu klien

(2) Gerakan kepala ke depan sampai menyentuh dada,

kemudian kembalikan ke posisi semula tanpa disangga

oleh bantal.

b) Fleksi lateral leher.

(1) Letakkan kedua tangan pada pipi klien

(2) Gerakan kepala klen kearah kanan dan kiri.

8) Gerakan hiperekstensi

Bantu klien untuk berubah pada posisi pronasi di sisi tempat tidur

dekat dengan perawat.

a) Hiperekstensi leher.

Page 27: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

15

(1) Letakkan satu tangan di atas dahi, tangan yang lainnya

pada kepala bagian belakang

(2) Gerakkan kepala ke belakang.

b) Hiperekstensi bahu.

(1) Letakkan satu tanggan di atas bahu klien dan tangan yang

lainnya dibawah siku klien

(2) Tarik lengan atas ke atas dan ke belakang.

c) Hiperekstensi pinggul.

(1) Letakkan satu tanggan di atas pinggul. Tangan yang

lainnya menyangga kaki bagian bawah, gerakan kaki ke

belakang

(2) Gerakkan kaki ke belakang dari persendian pinggul

Page 28: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

16

9. Jenis Terapi ROM

Tabel 2.1 jenis gerakan ROM pasif pada paien Stroke menurut Barbara, dkk

(2010).

Gerakan Pada ROM

1 Fleksi Menurunkan sudut sendi (menekuk siku).

2 Ekstensi Meningkatkan sudut sendi (meluruskan lengan dibagian siku).

3 Abduksi Pergerakan tulang menjauhi garis tengah tubuh.

4 Adduksi Pergerakan tubuh menuju garis tengah tubuh.

5 Sirkumduksi Pergerakan bagian distal tulang membentuk sebuah lingkaran.

6 Supinasi Menggerakan tulang lengan bawah sehingga telapak tangan

menghadap ke atas saat diletakkan di depan tubuh.

8 Pronasi Menggerakan tulang lengan bawah sehingga telapak tangan

menghadap ke bawah saat diletakkan di depan tubuh.

9 Inversi Menggerakan telapak kaki ke arah dalam dengan menggerakan

sendi pergelangan kaki.

Page 29: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

17

10. Asuhan keperawatan dengan pemberian terapi ROM pasif pada pasien

Stroke Non Hemoragik (Tarwoto & Wartonah, 2015).

a. Pengkajian

Pengkajian keperawatan terhadap masalah gangguan gerakan otot

dalam meningkatkan kekuatan otot dapat meliputi pengkajian khusus

masalah gangguan dan aktivitas serta pengkajian fisik secara umum

yang berhubungan dengan gangguan gerakan otot yaitu:

(1) Keluhan utama

Sering menjadi alasan pasien untuk meminta pertolongan

kesehatan adalah kelemahan anggota gerak sebelah badan, bicara

pelo, tidak dapat berkomunikasi dan penurunan tingkat kesadaran.

(2) Riwayat pengkajian sekarang

Pengkajian riwayat pasien meliputi alasan pasien yang

menyebabkan terjadi keluhan atau gangguan dalam mobilitas dan

mobilisasi, daerah terganggunya mobilitas dan mobilisasi, dan

lamanya terjadinya mobilitas.

(3) Riwayat penyakit dahulu

Pengkajian riwayat penyakit yang berhubungan dengan

pemenuhan kebutuhan mobilitas, misalnya adanya riwayat

penyakit sistem neurologis (kecelakaan serebrovaskuler, trauma

kepala, peningkatan tekanan intrakranial, cidera medulla spinalis

dan lain-lain), riwayat penyakit sistem kardiovaskuler (infark

miokard, gagal jantung kongesif).

Page 30: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

18

(4) Riwayat penyakit keluarga

Biasanya ada riwayat yang mnderita hipertensi, diabetesmelitus,

atau adanya riwayat Stroke dari generasi terdahulu.

(5) Pengkajian Psiko-sosio-spiritual

Pengkajian psikologis klien Stroke meliputi beberapa dimensi

yang memungkinkan perawat untuk memperoleh persepsi yang

jelas mengenai status emosi, kognitif, dan perilaku pasien.

b. Pemeriksaan Fisik

(1) Tingkat kesadaran .

(2) Postur atau bentuk tubuh

a) Skoliosis

b) Kifosis

c) Lordosis

d) Cara berjalan

(3) Ektermitas

a) Kelemahan

b) Gangguan sensori

c) Tonus otot

d) Atrofi

e) Tremor

f) Gerakan tak terkendali

g) Kekuatan otot

Page 31: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

19

h) Kemampuan berjalan

i) Kemampuan duduk dan kemampuan berdiri

c. Diagnosa Keperawatan

Gangguan Mobilitas Fisik

Definisi: kondisi dimana pasien tidak mampu melakukan pergerakan

secara mandiri.

Kemungkinan berhubungan dengan:

1) Gangguan persepsi kognitif

2) Imobilisasi

3) Gangguan neuromuskular

4) Kelemahan atau paralis

5) Pasien dengan traksi

Kemungkinan data yang ditemukan:

1) Gangguan dalam pergerakan

2) Keterbatasan dalam pergerakan

3) Menurunya kekuatan otot

4) Nyeri saat pergerakan

5) Kontraksi dan atrofi otot.

Kondisi klinis:

1) Fraktur, kasus dengan traksi

2) Rematik artritis

3) Stroke

4) Depresi

Page 32: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

20

5) Gangguan neuromuskuler.

d. Intervensi

Kriteria hasil

1) Pasien dapat menunjukan peningkatan mobilitas

2) Pasien mengatakan terjadi peningkatan aktivitas.

Intervensi :

a) Pertahankan postur tubuh dan posisi yang nyaman

Rasional : mencegah iritasi dan mencegah komplikasi

b) Cegah pasien jatuh, berikan pagar pengaman pada tempat

tidur

Rasional : mempertahankan keamanan pasien

c) Lakukan latihan aktif maupun pasif

Rasional : meningkatkan sirkulasi dan mencegah kontraktur

d) Lakukan fisioterapi dada dan postural drainase

Rasional : meningkatkan fungsi paru

e) Tingkatkan aktivitas sesuai batas toleransi

Rasional : mempertahankan tonus otot

f) Berikan terapi nyeri jika ada indikasi nyeri sebelum atau

setelah latihan

Rasional: Mengurangi rasa nyeri

g) Kolaborasi dengan fisioterapi dalam progam latihan

Rasional : Kerjasama dalam perawatan holistic

h) Lakukan latihan ROM aktif maupun pasif.

Page 33: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

21

Rasional : meningkatkan sirkulasi dan mencegah kontraktur

e. Implementasi

Implementasi keperawatan merupakan tahap ke empat dari proses

keperawatan dimana rencana tindakan dilakukan dan melaksanakan

intervensi atau aktivitas yang telah ditentukan. Implementasi adalah

aktualisasi dari rencana perawat melalui intervensi keperawatan

(Mutaqin, 2008).

f. Evaluasi

Evaluasi adalah tindakan menilai seberapa jauh diagnosa keperawatan,

rencana tindakan dan pelaksanaanya berhasil dicapai. Evaluasi

dilakukan bersama pasien sehingga perawat dapat mengambil

keputusan untuk mengakhiri rencana tindakan keperawatan (pasien

mengalami kesulitan untuk mencapai tujuan) dan meneruskan rencana

tindakan. tahapan yang menentukan apakah tujuan dari intervensi

tersebut tercapai atau tidak. Evaluasi menggunakan metode SOAP

(subjektif, Objektif, Assesment, Planning) (Nursalam, 2014).

Page 34: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

22

B. Medis

1. Pengertian Stroke Non Hemoragik

Stroke merupakan defisit neurologis yang mempunyai awitan

tiba-tiba, berlangsung lebih 24 jam dan disebabkan oleh penyakit

serebrovaskuler. Stroke terjadi saat terdapat gangguan aliran darah ke

bagian otak, aliran darah terganggu karena adanya sumbatan

pembuluh darah karena trombus atau embolus, atau ruptur pembuluh

darah (Morton, Fontaine, Hudak & Gallo, 2011).

Stroke Non Hemoragik merupakan suatu penyakit yang

diawali dengan terjadinya serangkaian perubahan dalam otak yang

terserang yang apabila tidak ditangani dengan segera akan berakhir

dengan kematian bagian otak tersebut (Junaidi, 2011). Stroke Non

Hemoragik disebabkan oleh adanya penyumbatan akibat gumpalan

aliran darah baik itu sumbatan karena trombosis (penggumpalan darah

yang menyebabkan sumbatan di pembuluh darah) atau embolik

(pecahnya pembuluh darah, udara atau benda asing yang berada di

pembuluh darah sehingga dapat menyumbat pembuluh darah di otak)

ke bagian otak (Black and Jane, 2009).

Berdasarkan pengertian Stroke yang disampaikan beberapa

pakar diatas, maka stroke iskemik adalah gangguan peredaran darah

ke otak yang disebabkan oleh sumbatan arteri besar pada sirkulasi

serebrum dan dapat mengakibatkan kematian.

Page 35: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

23

2. Klasifikasi Stroke

Menurut Ariani (2012) Gangguan peredaran darah otak atau

Stroke dapat dibagi menjadi dua, yaitu Stroke Non-Hemoragik dan

Stroke Hemoragik.

a. Non-hemoragik atau iskemik

(1) Serangan Iskemik Sepintas (Transient Ischemic Attack-TIA).

TIA merupakan tampilan peristiwa berupa episode-episode

serangan sesaat dari suatu disfungsi serebral fokal akibat

gangguan vaskular, dengan lama serangan sekitar 2-15 menit

sampai paling lama 24 jam.

(2) Defisit Neurologis Iskemik Sepintas (Reversible Ischemic

Neurology Deficit-RIND).

Gejala dan tanda gangguan neurologis yang berlangsung lebih

lama dari 24 jam dan kemudian pulih kembali (dalam waktu

kurang dari tiga minggu).

(3) In Evolutional atau Progeressing Stroke.

Gejala gangguan neurologis yang progresif dalam waktu enam

jam atau lebih.

(4) Stroke komplet (Completed Stroke/Permanent Stroke).

Gejala gangguan neurologis dengan lesi-lesi yang stabil selama

periode waktu 18-24 jam, tanpa adanya progesivitas lanjut.

Page 36: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

24

b. Stroke Hemoragik

Perdarahan intrakranial dibedakan berdasarkan tempat

perdarahannya, yakni di rongga subraknoid atau dalam perenkim

otak (intraserebral). Ada juga perdarahan yang terjadi bersamaan

pada kedua tempat di atas seperti : perdarahan subaraknoid yang

bocor ke dalam otak atau sebaliknya. Selanjutnya gangguan-

gangguan arteri yang menimbulkan perdarahan otak spontan

dibedakan lagi berdasarkan ukuran dan lokasi regional otak.

3. Etiologi

Menurut Oktavianus (2014) menjelaskan penyebab dari Stroke

Non Hemoragik adalah :

a. Timbulnya trombosis

Trombosis merupakan pembentukan plak pada pembuluh darah

yang disebabkan karena kadar lemak dalam darah.

b. Timbulnya emboli

Emboli merupakan plak yang lepas dari perletakan dinding

pembuluh darah mengalir mengikuti aliran darah. Emboli biasanya

menyebabkan sumbatan di pembuluh darah yang menyebabkan

hambatan aliran darah.

c. Akibat kerusakan arteri yaitu : Usia, Hipertensi, DM.

Pembuluh darah yang mengalami degeneratif seiring bertambahnya

usia seorang Hipertensi dan DM menyebabkan dinding pembuluh

Page 37: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

25

darah mengalami pergeseran sehingga tidak elastis lagi ketika harus

berkompensasi terhadap perubahan tekanan darah.

4. Manisfestasi Klinik

Menurut Ariani (2012) manisfestasi klinis stroke adalah sebagai

berikut.

a. Defisit lapang penglihatan

1. Homonimus hemianopsia (kehilangan setengah lapang

penglihatan)

Tidak menyadari orang atau objek di tempat kehilangan,

penglihatan, mengabaikan salah satu sisi tubuh, kesulitan

menilai jarak.

2. Kehilangan pengelihatan perifer

Kesulitan melihat pada malam hari, tidak menyadari objek atau

batas objek.

3. Diplopia

Penglihatan ganda.

b. Defisit motorik

1. Hemiparesis

Kelemahan wajah, lengan dan kaki pada sisi yang sama.

Paralisis wajah (karena lesi pada hemisfer yang berlawanan).

2. Ataksia

Page 38: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

26

Berjalan tidak mantap, tegak. Tidak mampu menyatukan kaki

pada sisi yang sama. Paralis wajah (karena lesi pada malam

hari, tidak menyadari objek atau batas objek.

3. Disartria

Kesulitan dalam membentuk kata.

4. Disfagia

Kesulitan dalam menelan.

c. Defisit verbal

1) Afasia ekspresif

Tidak mampu membentuk kata yang dapat dipahami, mungkin

mampu bicara dalam respons kata tunggal.

2) Afasia reseptif

Tidak mampu memahami kata yang dibicarakan, mampu

bicara tetapi tidak masuk akal.

3) Afasia global

Kombinasi baik afasia reseptif dan ekspresif.

d. Defisit kognitif

Penderita stroke akan kehilangan memori jangka pendek dan

panjang, penurunan lapang perhatian, kerusakan kemampuan untuk

berkonsentrasi, alasan abstrak buruk, dan perubahan penilaian.

e. Defisit emosional

Penderita akan mengalami kehilangan kontrol diri, labilitas

emosional, penurunan toleransi pada situasi yang menimbulkan

Page 39: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

27

stres, depresi, menarik diri, rasa takut, bermusuhan dan marah,

serta perasaan isolasi.

5. Patofisiologi

Oktavianus (2014) menjelaskan pada stroke trombotik, okulasi

disebabkan karena adanya penyumbatan lumen pembuluh darah otak

karena thrombus yang makin lama makin menebal, sehingga aliran

darah menjadi tidak lancar. Penurunan aliran darah ini menyebabkan

iskemi yang akan berlanjut menjadi infark. Dalam waktu 72 jam

daerah tersebut akan mengalami edema dan lama kelamaan akan

terjadi nekrosis. Lokasi yang paling sering pada stroke trombosis

adalah di percabangan arteri carotis besar dan arteri vertebra yang

berhubungan dengan arteri basiler. Onset Stroke trombotik biasanya

bejalan lambat.

Stroke emboli terjadi karena adanya emboli yang lepas dari

bagian tubuh lain sampai ke arteri carotis, emboli tersebut terjebak di

pembuluh darah otak yang lebih kecil dan biasanya pada daerah

percabangan lumen yang menyempit, yaitu arteri carotis di bagian

tengan atau Middle Carotid Artery (MCA). Dengan adanya sumbatan

oleh emboli akan menyebabkan iskemi.

6. Komplikasi

Menurut Nurarif (2013) komplikasi stroke antara lain :

a. Komplikasi dini (0-48 jam pertama)

Page 40: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

28

1. Edema serebri : defisit neurologis cenderung memberat, dapat

mengakibatkan peningkatan tekanan intrakranial, herniasi, dan

akhirnya menimbulkan kematian.

2. Infark miokard : penyebab kematian mendadak pada Stroke

stadium awal.

b. Komplikasi jangka pendek (1-14 hari)

1. Pneumonia : akibat immobilisasi lama.

2. Infark miokard

3. Emboli paru : cenderung terjadi 7-14 hari pasca strok, sering

kali penderita mulai mobilisasi.

4. Stroke rekuren : dapat terjadi setiap saat.

c. Komplikasi jangka panjang

Stroke rekuren, infark miokard, gangguan vaskuler lain: penyakit

vaskuler perifer.

7. Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang menurut Oktavianus (2014).

a. MRI (Magnetic Resonance Imaging) : Pemeriksaan MRI

menunjukan daerah yang mengalami infark atau hemoragik.

b. EEG (Electro Enchepalografi) : Pemeriksaan EEG memperlihatkan

daerah lesi yang spesifik.

c. Ultrasonografi Dopler : Pemeriksaan Ultrasonografi Doppler

mengidentifikasi penyakit arteriovena.

Page 41: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

29

d. Sinar X/foto Rontgen : Pemeriksaan foto rontgen menggambarkan

perubahan kelenjar lempeng pineal.

e. CT Scan : Pemeriksaan CT Scan memperlihatkan adanya edema,

hematoma, iskemia, dan adanya infark.

f. Angiografi Serebral : Pemeriksaan angiografi serebral membantu

menentukan penyebab stroke secara spesifik seperti perdarahan

atau obstruksi arteri.

g. Pungsi Lumbal : Pemeriksaan pungsi lumbal menunjukan adanya

tekanan normal. Tekanan meningkat dan cairan yang mengandung

darah menunjukan adanya perdarahan.

8. Penatalaksanaan

Menurut Oktavianus (2014) Untuk penatalaksanaan umum ini

digunakan pedoman 5B yaitu :

a) Breathing : Harus dijaga agar jalan nafas bebas dan bahwa fungsi

paru-paru cukup baik. Pengobatan dengan oksigen hanya perlu

bila kadar oksigen darah berkurang.

b) Brain : Edema otak dan kejang-kejang harus dicegah dan diatasi.

Bila terjadi edema otak, dapat dilihat dari keadaaan penderita

yang mengantuk, adanya bradikardi atau dengan pemeriksaan

funduskopi, dapat diberikan manitol. Untuk mengatasi kejang-

kejang yang timbul dapat diberikan Diphenylhydantoin atau

Carbamazepin.

Page 42: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

30

c) Blood : Pengobatan hipertensi pada fase akut dapat mengurangi

tekanan perfusi yang justru akan menambah iskemik lagi. Kadar

Hb dan glukosa harus dijaga cukup baik untuk metabolisme otak.

Pemberian infus glukosa harus dicegah karena akan menambah

terjadinya asidosis di daerah infark yang ini akan mempermudah

terjadinya edema. Keseimbangan elektrolit harus dijaga.

d) Bowel : Defakasi dan nutrisi harus diperhatikan. Hindari

terjadinya obstipasi karena akan membuat pasien gelisah. Nutrisi

harus cukup bila perlu diberikan nasogastric tube.

e) Bladder : Miksi dan balance cairan harus diperhatikan. Jangan

samapai terjadi retentio urinae. Pemasangan kateter jika terjadi

inkontinensia.

Page 43: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

31

9. Kerangka Teori

gambar 2.1 kerangka teori

Keterangan : Yang dilakukan Penelitian.

Faktor-Faktor risiko stroke:

perokok, usia lanjut, hipertensi

Aterosklerosis, trombus dan emboli

Menyumbat pembuluh darah otak

Suplay darah ke otak turun

Iskemia dan hipoksia jaringan otak

Stroke Non Hemoragik

Gangguan Fungsi motorik

Disartria

disfasia/afasia,

apraksia

Kerusakan

komunikasi

verbal

Bedrest

Defisit

perawatan

Diri

Gangguan

Intergritas kulit Disfungsi

bahasa dan

komunikasi

Kehilangan

Kontrol

volunter

Hemipelgi dan

Hemiparesis

Gangguan

Mobilitas Fisik

ROM Pasif

1. Melatih pergerakan

sendi

2. Melatih pergerakan

anggota tubuh

Page 44: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

32

10. Kerangka Konsep

Gambar 2.2 Kerangka Konsep

STROKE NON HEMORAGIK

Gangguan

Mobilitas Fisik

ROM Pasif

1. Melatih pergerakan sendi

2. Melatih pergerakan

anggota tubuh

Kekuatan Otot

Meningkat

Page 45: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

33

BAB III

METODE STUDI KASUS

A. Rancangan studi kasus

Studi kasus ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran tentang

pemberian terapi Range Of Motion (ROM) pasif, guna meningkatkan

kekuatan otot dan mencegah terjadinya kontraktur sendi. Sehingga desaian

studi kasus ini menggunakan jenis dan rancangan deskripif dengan metode

pendekatan asuhan keperawatan.

B. Subyek studi kasus

Pada studi kasus ini, penulis mengambil dua pasien kelolaan

dengan diagnosa medis Stroke Non Hemoragik. Penulis melakukan proses

keperawatan yang berfokus pada tindakan ROM pasif untuk mengatasi

gangguan mobilias fisik pada pasien Stroke Non Hemoragik.

C. Definisi Operasional (DO)

1. Stroke Non Hemoragik adalah pasien yang mengalami gangguan

peredaran darah ke otak yang disebabkan karena trhombosis dan

emboli, sehingga menyebabkan seorang penderita mengalami

kelumpuhan atau kematian yang telah di diagnosa oleh dokter melalui

catatan rekam medis

2. ROM pasif merupakan latihan pergerakan yang dilakukan perawat

untuk menggerakan persendian pasien sesuai rentang geraknya.

Kegiatan latihan yang bertujuan untuk memelihara fleksibilitas dan

Page 46: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

34

mobilitas sendi. Latihan ROM dapat menggerakan persendian

seoptimal dan seluas mungkin sesuai kemampuan seseorang dan tidak

menimbulkan rasa nyeri pada sendi yang digerakan

3. Kekuatan Otot adalah kemampuan otot untuk berkontraksi dan

menghasilkan gaya pada suatu kontraksi dengan beban maksimal.

D. Tempat dan waktu

Studi kasus ini akan dilaksanakan pada bulan January 2018

bertempatkan di RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro, Klaten.

E. Pengumpulan data

1. Metode

Pengumpulan data pada studi kasus ini menggunakan dua sumber,

yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data primer

1) Anamnesa

Anamnesa digunakan untuk menggali informasi mengenai

permasalahan yang dialami atau dirasakan oleh pasien.

2) Observasi

Merupakan cara pengumpulan data dengan pengamatan

langsung yang dapat dilakukan dengan menggunakan seluruh

alat indera.

3) Pemeriksaan fisik

Merupakan suatu tindakan untuk mengkaji bagian tubuh pasien

baik secara lokal atau head to toe guna memperoleh

Page 47: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

35

informasi/data dari keadaan pasien secara komprhensif untuk

menegakkan suatu diagnosa.

b. Data sekunder

Data sekunder merupakan sumber data yang diperoleh secara tidak

langsung melalui media perantara. Media perantara yang

digunakan adalah rekam medis RSUP Dr. Soeradji Tirtonardi yang

menyajikan informasi pasien mengenai identitas, diagnosa medis,

pemeriksaan penunjang, dan lain-lain.

2. Instrumen

Instrumen yang digunakan pada studi kasus ini adalah format asuhan

keperawatan, lembar observasi, dan Standar Operating Prosedure

(SOP) ROM yang telah dibuat mulai dari fase orientasi, pelaksanaan,

fase terminasi sampai dokumentasi.

F. Metode Analisa Data

Studi kasus ini menggunakan metode pendekatan asuhan

keperawatan yaitu membuat gambaran pemenuhan kebutuhan ROM pasif

pada pasien Stroke Non Hemoragik. Sedangkan teknik analisa data

menggunkan analisa deskriptif yang meliputi subyektif dan obyektif.

G. Etika studi kasus

Etika yang harus diterapkan dalam studi kasus tersebut, yaitu:

1. Informed Consent (persetujuan)

Sebelum pengambilan data dilakukan, peneliti memperkenalkan diri,

memberikan penjelasan tentang judul studi kasus, deskripsi tentang

Page 48: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

36

tujuan pencatatan, menjelaskan hak dan kewajiban pasien. Setelah

dilakukan pejelasan kepada pasien, peneliti meminta persetujuan

kepada pasien, apabila kondisi pasien tidak memungkinkan seperti

saat sedang mengalami penurunan kesadaran, peneliti meminta

persetujuan kepada keluarga pasien tentang dilakukannya penelitian.

2. Anominity (tanpa nama)

Pada studi kasus ini penulis menuliskan dengan inisial nama depan

pasien.

3. Confidentiality ( kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin peneliti, dan hanya

kelompok data tertentu saja yang akan dilaporkan sebagai hasil

penelitian.

4. Ethical Clearance (kelayaan etik)

Ethical Clearance merupakan keterangan tertulis yang diberikan oleh

komisi etik penelitian untuk riset yang melibatkan makhluk hidup

(manusia hewan dan tumbuhan) yang menyatakan bahwa suatu

proposal riset layak dilaksanakan setelah memenuhi persyaratan

tertentu.

Rancangan penelitian yang telah memenuhi kaidah etik penelitian

dibuktikan dengan surat ethical clearance yang diberikan oleh komisi

etik penelitian yang sudah disahkan oleh institusi pendidikan. Surat ini

bertujuan agar responden diperlakukan sesuai hak dan tidak

menimbulkan bahaya atau kerugian bagi responden penelitian.

Page 49: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

37

Page 50: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

DAFTAR PUSTAKA

Ariani, T. A. (2012). Sistem Eurobehaviour. Jakarta: Salemba Medika.

Barbara, dkk. (2010). Buku Ajar Fundamental Keperawatan: Konsep, Proses, &

Praktik Edisi 7. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC

Black, M. J. & Hawks, H. J., (2009). Medical Surgical Nursing: Clinical

Magement For Continuity Of Care, 8th ed. Philadephia: W. B. Saunders

Company.

Carpenito, I. J. (2009). Nursing Care Plans. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Hidayat, A dan Musrifatul, U. (2014). Pengantar Kebutuhan Dasar Manusia buku

1 edisi 2. Jakarta: Salemba Medika.

Junaidi, I. (2011). Stroke Waspadai Ancamannya. Yogjakarta: C.V Andi Offset.

Khairatunnisa dan Dian Maya Sari. 2017. Faktor Risiko Yang Berhubungan

Dengan kejadian Stroke Pada Pasien Di RSU H. Sanudin Kutacane

Kabupaten Aceh Tenggara. Jurnal Jumantik Volume 2, No 1, Mei 2017.

Kemenkes RI. 2013. Riset Kesehatan Dasar: RISKESDAS. Jakarta:

BalitbangKemenkes RI. (online).

http://www.depkes.go.id/resources/donwload/general/Hasil%20Riskesdas

%202013.pdf Diakses tanggal 10 Oktober 2018.

Lukman, Ningsih. (2013). Asuhan Keperawatan pada Klien dengan Gangguan

Sistem Muskuloskeletal. Jakarta: Salemba Medika.

Lany, dkk. (2007). STROKE. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama

Marton, Patricia, dkk. (2011). Keperawatan Kritis Pendekatan Praktis Edisi 8.

Jakarta: Buku Kedokteran EGC.

Mubarak, W.I, dkk. (2015). Buku Ajar Ilmu Keperawatan Dasar. Jakarta:

Salemba Medika.

Mufidaturrohmah. (2017). Buku Referensi Ilmu Dasar Keperawatan. Yogyakarta:

Gava Medika.

Muttaqin, A. (2008). Gangguan Sistem Persyarafan. Jakarta: Salemba Medika.

Page 51: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

Nurhidayah. (2014). Latihan Range Of Motion (ROM). Medan: Fakultas

Keperawatan USU.

Nurarif, A. H. (2013). Aplikasi Asuhan Keperawatan berdasarkan Diagnosa

Medis NANDA NIC-NOC Edisi Revisi Jilid 2. Yogyakarta: Media Action

Publishing.

Nursalam. 2014. Metodologi Penelitian Ilmu Keperawatan Pendekatan Praktis

Edisi 4. Jakarta: Salemba Medika.

Oktavianus. (2014). Asuhan Keperawatan pada Neurobehavior. Yogyakarta:

Graha Ilmu.

Potter, P. A. & Perry, A. G. (2009). Fundamentals of nursing: Fundamental

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Profil Kesehatan Provinsi Jawa Tengah, (2013). (online)

http://www.dinkesjatengprov.go.id/v2015/dokumen/profil2015/profil 2015

fix.pdf Diakses tanggal 10 Oktober 208

Rahayu, K. I (2015). Pengaruh Pemberian Latihan ROM terhadap Kemampuan

Mototrik Pada Pasien Post stroke di RSUD Gambiran. Jurnal keperawatan

Tarwoto dan Wartonah. 2015. “Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses

Keperawatan”. Jakarta: Salemba Medika.

WHO. (2016). Stroke Statistics. Retrieved from

http://www.strokecenter.org/patients/about-stroke/stroke-statistic/

Page 52: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

Lampiran 3

LEMBAR PERSETUJUAN RESPONDEN

(INFORMED CONSENT)

Yang bertanda tangan di bawah ini, saya :

Nama :

Umur :

Alamat :

Setelah mendapat penjelasan tentang maksud dan tujuan serta memahami

Studi kasus yang dilakukan dengan judul :

PEMBERIAN ROM PASIF DALAM MENINGKATKAN MOBILITAS

FISIK PADA PASIEN STROKE NON HEMORAGIK DI RSUP Dr.

SOERADJI TIRTONEGORO

Yang dibuat oleh :

Nama : Novia Dwi Nugrahani

NIM : P27220016 083

Dengan ini saya menyatakan kesediaan untuk berperan serta menjadi subjek

studi kasus dan bersedia melakukan pemeriksaan sesuai dengan data yang

diperlukan.

Demikian pernyataan ini dibuat dengan penuh kesadaran tanpa ada paksaan dari

pihak manapun.

Yang membuat pernyataan,

__________________________

Page 53: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

Lampiran 5

STANDAR OPERASIONAL PROSEDURE

LATIHAN ROM

STANDAR

OPERASIONAL

PROSEDUR

PENGERTIAN Menggerakan sendi ekstermitas atas secara aktif atau pasif

TUJUAN 1. Menjaga dan mengembalikan kelenturan sendi

2. Meningkatkan vaskularisasi atau sirkulasi pembuluh

darah

3. Mencegah kontraktur

KEBIJAKAN Pasien dengan keterbatasan rentang gerak dan imobilisasi

PETUGAS Perawat/ Mahasiswa keperawatan

PERALATAN 1. Handyk kecil

2. Lotion

3. Penghangat/WWZ dan sarungnya

PROSEDUR A. Tahap Pra Interaksi

1. Mengecek program terapi

2. Mencuci tangan

3. Menyiapkan alat

B. Tahap Orientasi

1. Memberikan salam kepada pasien dan sapa nama

pasien

2. Menjelaskan tujuan dan prosedur pelaksanaan

3. Menanyakan persetujuan/kesiapan

C. Tahap Kerja

1. Menjaga privasi pasien

2. Mengahngatkan sendi yang akan di latih ± 10

Page 54: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

menit dan memberi lotion bila perlu

3. Melatih sendi-sendi secara bergantian (setiap

gerakan ± 8 kali gerakan)

a. Bahu

1) Menggerakan lengan Fleksi-Ekstensi-

Hiperekstensi

2) Menggerakan lengan Abduksi-Adduksi

3) Menggerakan lengan Pronasi(Rotas ke

dalam) dan Supinasi (rotasi ke luar)

4) Menggerakan lengan Sirkumduksi

(lingkaran penuh)

b. Siku

1) Menggerakan lengan bawah Fleksi-

Ekstensi

c. Lengan Bawah

1) Menggerakan Pronasi (rotasi ke dalam)

dan Supinasi (rotasi ke luar)

d. Pergelangan Tangan

1) Menggerakan Ekstensi-Fleksi-

Hiperekstensi

2) Menggerakan lengan Abduksi (ke arah

ulnaris) dan Adduksi (ke arah radialis)

e. Jari-jari

1) Menggerakan Ekstensi-Fleksi-

Hiperekstensi

2) Menggerakan Abduksi-Adduksi

f. Ibu Jari

1) Menggerakan Fleksi-Ekstensi

2) Menggerakan Abduksi-Adduksi

3) Oposisi (menyentuh jari-jari)

g. Panggul

Page 55: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

1) Menggerakan kaki Fleksi-Ekstensi-

Hiperekstensi

2) Menggerakan kaki Abduksi-Adduksi

3) Menggerakan kaki Pronasi-Supinasi

h. Lutut

1) Menggerakan lengan bawah Fleksi-

Ekstensi

i. Pergelangan Kaki dan Tangan

1) Menggerakan dorso Fleksi-Ekstensi

2) Menggerakan Inversi-Eversi

j. Jari-jari Kaki

1) Menggerakan Fleksi-Ekstensi

2) Menggerakan Abduksi-Adduksi

4. Merapihkan Pasien

D. Tahap Terminasi

1) Mengevaluasi hasil tindakan yang dilakukan

2) Berpamitan dengan pasien

3) Membereskan dan merapihkan alat

4) Mencuci tangan

5) Mencatat kegiatan dalam lembar catatan

keperawatan

Page 56: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

Lampiran 6

Format Penilaian Kekuatan Otot

Nama Paien :

Umur :

Hari/tanggal :

Bagian tubuh yang dilakukan ROM :

Keadaan Fungsi Otot Nilai % dari Normal Hasil (√)

Tidak terdapat kontraksi otot 0 0

Sedikit gerakan/tegangan 1 10

Terdapat gerakan, tetapi tidak

mampu menahan gravitasi

2 25

Terdapat gerakan dan mampu

menahan gravitasi

3 50

Mampu melawan gravitasi dan

sedikit tahanan

4 75

Mampu melawan gravitasi dan

tahanan yang kuat.

5 100

Page 57: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

Lampiran 1

LEMBAR PENJELASAN UNTUK MENGIKUTI PENELITIAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Novia Dwi Nugrahani

Institusi : Politeknik Kesehatan Surakarta

Jurusan : Prodi Diploma-III Keperawatan

Dengan ini meminta Anda untuk berpartisipasi dengan sukarela dalam

penelitian studi kasus yang berjudul “Pemberian ROM Pasif Dalam

Meningkatkan Mobilitas Fisik pada Pasien Stroke Non Hemoragik di RSUP

Dr. Soeradji Tirtonegoro Klaten”. Tujuan dari studi kasus ini untuk

menggambarkan tindakan pemberian terapi ROM pasif untuk mengatasi

gangguan mobilitas fisik pada pasien Stroke Non Hemoragik.

Prosedur pengambilan bahan data dengan cara wawancara dengan

menggunakan pedoman wawancara yang akan berlangsung kurang lebih 15-20

menit. Cara ini mungkin menyebabkan ketidaknyamanan tetapi Anda tidak

perlu khawatir karena penelitian ini untuk kepentingan pengembangan asuhan

keperawatan.

Page 58: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

Keuntungan yang Anda peroleh dalam keikutsertaan Anda pada penelitian

ini adalah Anda turut terlibat aktif mengikuti perkembangan asuhan

keperawatan atau tindakan yang diberikan. Nama dan jati diri Anda beserta

seluruh informasi yang Anda sampaikan akan tetap dirahasiakan. Jika Anda

membutuhkan informasi sehubung dengan penelitian ini, silahkan

menghubungi peneliti pada nomor Hp : 08571200650

Peneliti

Novia Dwi Nugrahani

NIM. P27220016 083

Page 59: PROPOSAL KARYA TULIS ILMIAH PEMBERIAN ROM PASIF …

Lampiran 4

SURAT PERMOHONAN IZIN PENELITIAN

Hal : Permohonan Izin Penelitian

Kepada Yth,

Direktur RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro di Tempat

Dengan Hormat,

Saya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Novia Dwi Nugrahani

NIM : P27220016 083

Jurusan : Prodi Diploma-III Keperawatan

Status : Mahasiswa Politeknik Kesehatan Surakarta

Dengan ini mengajukan permohonan untuk meneliti di RSUP Dr. Soeradji

Tirtonegoro Klaten, guna memenuhi salah satu persyaratan untuk tugas akhir

dalam penyusunan karya tulis ilmiah, dengan judul “Pemberian ROM Pasif

Dalam Meningkatkan Mobilitas Fisik pada Pasien Stroke Non Hemoragik di

RSUP Dr. Soeradji Tirtonegoro”.

Demikian surat permohonan izin ini saya buat dengan sebenar-benarnya,

atas perhatiannya saya ucapkan terimakasih.

Hormat saya,

Peneliti

Novia Dwi Nugrahani